kelompok 8-kerangka karangan
Post on 28-Dec-2015
63 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU: DRS. ALDI MAWARDI, M.PD.
MAKALAH
KERANGKA KARANGAN
Oleh:
Kelompok VIII
1. Antony Wen (Ketua) NIM: 8020130020
2. Meilisa(Sekretaris) NIM: 8020130037
3. Michael (Anggota) NIM: 8020130121
Kelas: O8MT1
YAYASAN DINAMIKA BANGSA
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER
(STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai kerangka karangan.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Aldi Mawardi selaku dosen Bahasa
Indonesia kami dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Jambi, 29 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. I
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI....................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Tujuan Penulisan....................................................................................1
C. Manfaat Penulisan..................................................................................1
D. Ruang Lingkup........................................................................................2
BAB II PENGEMBANGAN KERANGKA KARANGAN
A. Kerangka Karangan................................................................................3
B. Manfaat Kerangka Karangan.................................................................3
C. Langkah-langkah Membuat Kerangka Karangan...................................4
D. Syarat-syarat Kerangka Yang Baik.........................................................5
E. Macam Kerangka Karangan...................................................................6
F. Bentuk Kerangka Karangan....................................................................7
G. Pola Kerangka Karangan......................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...............................................................................................15
B. Saran....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar
karangan berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan
penyusunan gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi
suatu karangan.
Dalam membuat karangan kita membutuhkan kerangka karangan untuk
mempermudah kita dalam memahami suatu karangan dan agar tidak terjadi
pengulangan pembahasan. Kerangka karangan mempunyai banyak bagian-
bagian yang harus dipelajari agar suatu karangan bisa tersusun dengan baik
dengan menggunakan pola-pola penyusunan seperti pola almiah dan logis.
Maka dari itu kita membutuhkan pemahaman tatacara dan syarat-syarat
dalam membuat kerangka karangan. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas
maka penulisan makalah ini kami beri judul “Kerangka Karangan”
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui susunan kerangka karangan
2. Mengetahui macam-macam kerangka karangan
3. Mengetahui syarat kerangka karangan yang baik
4. Menambah wawasan pembaca
C. Manfaat Penulisan
Makalah ini bermanfaat agar semua orang yang membaca bisa mengetahui
dan menerapkan pembuatan kerangka karangan yang baik dan benar sebelum
membuat karangan.
D. Ruang Lingkup
Kerangka karangan banyak dipergunakan didalam setiap pembuatan
penulisan karya ilmiah sehingga banyak ketentuan yang harus dilakukan untuk
pembuatan penulisan tersebut. Untuk itu Penulis hanya mengambil ruang
lingkup penulisan ini pada manfaat, fungsi, pola susunan secara garis besar,
macam–macam dan syarat pembuatan outline (kerangka karangan).
BAB II
PENGEMBANGAN KERANGKA KARANGAN
A. Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis
besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide
yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka
karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak
keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini
sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan
penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
B. Manfaat Kerangka Karangan
Beberapa manfaat kerangka karangan adalah :
1. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
2. Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan
membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas
pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan
timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-
gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam
perimbangannya.
3. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap
tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum
mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian
yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap
bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya
pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks
utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam
sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat
perhatian pembaca.
4. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan
suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap
bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua
kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang
tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka
pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda
dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan
bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima.
Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang
waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka
penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan,
sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
5. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan
mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan
dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas
atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah
dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya
itu.
C. Langkah-langkah Membuat Kerangka Karangan
1. Menyusun semua ide pokok yang berhubungan dengan topik yang akan
ditulis,
2. Mencatat semua ide pokok yang muncul dari data tertulis maupun dari
data wawancara,
3. Menyusun dan menyeleksi ulang terhadap ide yang tidak penting
4. Memeriksa ulang apakah masih terdapat ide yang tidak sesuai atau
terdapat ide yang belum dimasukkan serta memeriksa kembali urutan
semua ide, dan
5. Setelah membuat kerangka karangan, langkah selanjutnya adalah
mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan.
D. Syarat-syarat Kerangka Yang Baik
Untuk membuat suatu kerangka karangan yang baik kita harus mengetahui
apa syarat-syarat kerangka yang baik. Berikut ini adalah syarat-syarat kerangka
karangan yang baik :
a. Pengungkapan maksud (tema dari karangan yang akan digarap) harus
jelas.
b. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
Setiap topik bawahan harus mempunyai keterkaitan secara langsung
dengan judulnya. Oleh karena itu, karangan yang disusun secara logis
dan teratur mempersoalkan tiga hal, yaitu:
1. Apakah setiap unit yang lebih tinggi telah diperinci secara maksimal;
2. Apakah setiap perincian memiliki hubungan langsung dengan unit
atasan langsungnya;
3. Apakah urutan perincian itu sudah baik dan teratur.
Hubungan logis dari unit-unit yang tercakup dalam kerangka karangan
bisa dilihat dari penempatannya. Semakin besar kepentingan logisnya,
pokok itu ditempatkan lebih ke kiri.
Penggunaan angka dan huruf sebagai penanda tingkatan dan urutan
unit-unit kerangka harus konsisten.
E. Macam Kerangka Karangan
1. Kerangka kalimat, ialah kerangka karangan yang disusun dalam bentuk
kalimat-kalimat lengkap yang menjabarkan ide-ide pokok karangan.
2. Kerangka topik, ialah kerangka karangan yang dituangkan dalam bentuk
frasa dan klausa sehingga tampak lebih praktis.
Penyusunan kerangka karangan dapat berbentuk kalimat dan frasa atau
klausa sekaligus, meskipun yang lebih banyak digunakan adalah kerangka
topik. Berikut contoh kedua bentuk penyusunan kerangka karangan tersebut.
Contoh kerangka kalimat:
Membuka usaha warnet di tengah perkembangan teknologi informasi.
1. Masuknya ajaran komputer di sekolah-sekolah menambah pengetahuan
tentang teknologi informasi.
2. Perkembangan sarana komputer menjadi sarana jaringan informasi
melalui internet.
3. Penggunaan internet menjadi kebutuhan remaja dan anak sekolah.
4. Memanfaatkan minat remaja dan anak sekolah dengan membuka warnet.
Contoh kerangka topik:
Antisipasi lonjakan arus mudik lebaran :
1. Jumlah Pemudik Lebaran
1) perkiraan lonjakan jumlah pemudik
2) sarana angkutan yang dipersiapkan
3) sarana angkutan yang diandalkan
2. Pengaturan jalur Jakarta-Surabaya
1) jalur utara
2) jalur selatan
3) kemacetan lalu lintas dan usaha pencegahannya
3. Petunjuk pemanfaatan jalur
1) dari DLLAJR
2) dari instansi terkait
F. Bentuk Kerangka Karangan
Kerangka karangan terdiri dari beberapa bentuk, yaitu
1. Kerangka kasar menuju sempurna :
Kerangka kasar (Ragangan)
Upaya meningkatkan penjualan sepatu bata di Asean 2004
I. Penjualan yang sedang berlangsung
II. Peningkatan penjualan
III. Prospek penjualan 2004
Setelah diperoleh kerangka kasar, penulis memikirkan rincian setiap
bab kasar di atas menjadi sebuah kerangka yang lebih terinci.
Upaya meningkatkan penjualan sepatu bata di Asean 2004
I. Penjualan yang Sedang Berlangsung
1.1 Konsep Penjualan Tradisional
1.2 Kualitas Produk
1.3 Promosi
II. Peningkatan Penjualan Periode 2004
1.1Strategi Penjualan
1.2Kualitas Produk Standar Internasional
1.3Promosi Multimedia
Kerangka karangan itu dapat dirinci menjadi kerangka topik
sempurna dengan menambahkan detail pada masing-masing subtopik.
I. Penjualan yang Sedang Berlangsung
I.1 Penjualan Secara Tradisional
I.1.1 Menempatkan Barang di Toko
I.1.2 Jauh dari Pusat Perdagangan
I.2 Kualitas Produk Rendah
I.2.1 Tidak Terkontrol
I.2.2 Kalah Bersaing
I.3 Tanpa Promosi
II. Peningkatan Penjualan
II.1Strategi Penjualan
II.2Kualitas Produk Standar Internasional
II.2.1 Sertifikat Internasional Standard Organization (ISO)
II.2.2 Memasuki Pasar Global
II.2.3 Memasuki Pasar WTO
2. Kerangka system lekuk, dengan angka romawi, huruf capital, dan angka
arab.
Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan
I. Pendahuluan
II. Potensi Akademik Mahasiswa
A. Potensi Kecerdasan
B. Keahlian Bidang Studi
C. Tenaga Kerja Intelektual
III. Peradigma Kewirausahaan
A. Potensi Kewirausahaan
B. Sumber Kreativitas Baru
C. Budaya Kewirausahaan
IV. Strategi Berwirausaha
A. Strategi Awal
1. Konsep
2. Modal
3. Produk
4. Pasar
B. Evaluasi Perencanaan dan Pengembangan
C. Perencanaan Awal,
D. Pengembangan Semester Pertama
E. Evaluasi dan Pengembangan Semester Kedua
3. Kerangka sistem lekuk dengan angka desimal.
Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan
1. Pendahuluan
2. Potensi Akademik Mahasiswa
2.1Potensi Kecerdasan
2.2Keahlian Bidang Studi
2.3Tenaga Kerja Intelektual
3. Peradigma Kewirausahaan
3.1Potensi Kewirausahaan
3.2Sumber Kreativitas Baru
3.3Budaya Kewirausahaan
4. Strategi Berwirausaha
4.1Strategi Awal
4.1.1 Konsep
4.1.2 Modal
4.1.3 Produk
4.1.4 Pasar
4.2Evaluasi Strategi Awal
4.3Perencanaan dan Pengembangan Tahun Pertama
5. Kesimpulan
4. Kerangka sistem lurus dengan angka romawi dan desimal
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Pembatasan Masalah
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Deskripsi teoritik variabel pertama (definisi,
gambaran konsep)
2.1.2 Deskripsi teoritik variabel kedua (definisi, gambar
konsep)
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Rumusan Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
III.1Metode Penelitian
III.2Populasi dan Sampel
III.3Variabel
III.4 Instrumen
III.5Prosedur pengukuran
III.6Teknik Analisis
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Data
4.2 Pengujian Data
4.3 Hasil Pengujian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan (interpretasi atas hasil penelitian)
5.2 Saran
5. Kerangka karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian
kualitatif
BAB I Pendahuluan
BAB II Teori Acuan
BAB III Metodologi Penelitian
BAB IV Hasil Penelitian
6. Kerangka karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian
kualitatif, untuk penulisan artikel.
Pola Penilaian : Sari tema – kekuatan – kelemahan – Integritas
I Sari tema
II Deskripsi umum
III Kekuatan/ Keunggulan pertama
IV Kekuatan/ Keunggulan kedua
V Kelemahan pertama dan solusi
VI Kelemahan kedua dan solusi
VII Integritas (induktif)
7. Kerangka karangan dengan romawi dan desimal lurus model kerangka
penelitian kualitatif, untuk penulisan makalah.
I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang dan masalah
1.2Pentingnya pembahasan masalah
1.3Sudut pandang dan pendekatan
1.4Pembatasan masalah
II PEMBAHASAN
2.1Masalah yang dihadapi
2.2Cara pemecahan masalah
2.3Dukungan
2.4Hambatan
III PENUTUP
3.1Kesimpulan
3.2Saran
G. Pola Kerangka Karangan
Secara garis besar, pola kerangka karangan dibagi menjadi dua yaitu pola
alamiah dan pola logis, berikut akan di jelaskan secara singkat pola susunan
kerangka karangan.
1. Pola Alamiah
Merupakan suatu urutan unit–unit kerangka karangan sesuai dengan
keadaan yang nyata di alam. Disebut pola alamiah karena memakai
pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial. Pola alamiah
mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu.
Pola alamiah dapat terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Kronologis (waktu)
Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap
kejadian.
Contohnya : Topik (riwayat hidup seorang penulis),
asal usul penulis
pendidikan si penulis
kondisi kehidupan penulis
keinginan penulis
karir penulis
b. Spasial (ruang)
Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai
pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Urutan ini
biasanya di gunakan dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif.
Contohnya : Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran)
Di daerah Kalimantan
Di daerah Sulawesi
Di daerah Sumatra
2. Pola Logis
Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan
pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan
logika. Pola logis dapat dibagi menjadi 6, yaitu :
a. Klimaks dan Antiklimaks
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa
posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi
kedudukannya atau yang paling menonjol.
Contoh : Topik (turunnya Suharto)
Keresahan masyarakat
Merajalela nya praktek KKN
Keresahan masyarakat
Kerusuhan social
Tuntutan reformasi menggema
b. Kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan
akibat ke sebab. Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai
sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang
menelusuri akibat–akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif
dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan–persoalan
yang di hadapi umat manusia pada umumnya.
Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)
Tingginya harga bahan pangan
Penyebab krisis moneter
Dampak terjadi krisis moneter
Solusi pemecahan masalah krisis moneter
c. Pemecahan Masalah
Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju
kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut. Sekurang-
kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau
persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–alternatif untuk jalan keluar dari
masalah yang di hadapi tersebut.
Contoh : Topik (virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya)
Apa itu virusH1N1
Bahaya virus H1N1
Cara penanggulangannya
d. Umum khusus
Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di
ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus).
Contoh : Topik (pengaruh internet)
Para pangguna internet
- Anak–anak
- Remaja
- Dewasa
Manfaat internet
- Media informasi
- Bisnis
- Jaringan social
- Dan lain–lain
e. Familiaritas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang
sudah di kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal–hal yang
kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu
cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.
f. Akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan
familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal
atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan
apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah
suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam membuat suatu karangan kita harus membuat kerangka karangan
terlebih dahulu. Kerangka karangan yang kita buat harus dibuat secara teratur,
logis dan sistematis. Setiap embuat kerangka karangan harus melalui tahap
atau langkah-langkah sehingga kerangka karangan dapat mempermudah kita
dalam pembuatan suatu karangan. Kerangka karangan secara garis besar
suatu rencana yang memuat garis-garis besar dan suatu karangan yang akan
dikerjakan. Agar dalam pembuatan tidak terjadi penggarapan sebuah topik
sampai dua kali atau lebih sehingga kita perlu mengevaluasi setiap topik yang
akan kita kerjakan.
Seseorang tidak akan mencapai kemahiran dalam membuat karangan
apabila tidak bisa merumusakan kerangka karangan. Keahlian merumuskan
kerangka karanganpun tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat. Keterampilan
menulis atau membuat karangan memerlukan banyak latihan dan harus melalui
perkembangan dari tahap yang satu ke tahap yang lain. Keterampilan ini juga
diperoleh melalui kegagalan-kegagalan dan akhirnya melalui kegagalan itu,
seseorang bisa belajar dari pengalamannya, dan pada akhirnya dapat membuat
merumuskan kerangka karangan secara benar sehingga menghasilkan
karangan yang berkualitas.
B. Saran
Sering kali kita tidak memperhatikan pembuatan kerangka karangan dalam
mengarang suatu karangan. Sehingga karangan tersebut menjadi tidak teratur
dan tidak sistematis, waktu yang digunakan untuk membuat suatu karangan pun
menjadi tidak efisien. Oleh karena itu seharusnya kita lebih memperhatikan
pembuatan kerangka karangan sebelum kita mengarang.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Nani. 2007. Bahasa Indonesia : Buku Pelajaran untuk Sekolah
Menengah Kejuruan Tingkat Semenjana (Kelas X). Bandung :
Grafindo Media Pratama.
Eziekim. 2010. “Kerangka Karangan”. http://eziekim.wordpress.com/2010/11/14/
kerangka-karangan/, (Diakses : 22 Oktober 2013)
Mahmud. 2013. “Pengertian, Manfaat dan Fungsi Kerangka”. http://mahmud09-
kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/01/pengertian-manfaat-dan-fungsi-
kerangka.html, (Diakses : 22 Oktober 2013)
Wijono Hs. 2007. Bahasa Indonesia : Mata Kuliah Pengenmbangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.
top related