keluarga sehat-bahagia - aiptkmi.com · mou dengan bpjs agar fktp menjadi garda promprev ......
Post on 29-Jul-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENTINGNYA DUKUNGAN STRATEGIS PT KESMAS
KELUARGA SEHAT-BAHAGIA
adang@post.harvard.edu
Opening Thought
Human resources for health (HRH) are increasingly recognized as a crucial element in improving health systems and health services, …..
Insufficiencies in the health workforce are becoming a major constraint …...
(WFPHA dalam Journal of PH Policy, 2007; sitasi Dedi Supratman, 2015)
VISI BANGKES:
Masy Mandiri Hidup Sehat
Sehingga pembangunan manusia di Indonesia mampu
berwawasan sehat
Mendorong keberdayaan berbagai sektor menuju
masyarakat hidup sehat
ANALISIS K.H.A.S(1)
KEKUATAN:
Revolusi mental yang mengisi pembangunan rohani sebagai kekuatan pembangunan sesungguhnya
Softskills, softskills, softskilss
Kemampuan menawarkan pemecahan masalah dengan cepat-tepat (Problem solving skills)
Kemampuan silaturahim yang kuat (Communitarian-Networking-Mobilisasi sumberdaya)
Kemampuan fasilitasi-motivasi-menggerakkan sebagai bagian dari Leadership
ANALISIS K.H.A.S(2)
KEKUATAN:
Fokus pada hidup sehat semakin menjadi kepentingan pembangunan
IPM dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs)
Fokus pada Gerakan Masyarahat Hidup Sehat
Prioritas Kesehatan Keluarga mulai dari “pinggir”
Memerlukan dukungan pemimpin yang cerdas mulai dari desa
dst
Memerlukan keterlibatan semua-inklusif (ABG for empowerment)
KONTRIBUSI PROFESI
Pendidikan kesmas di 200 PT Kesmas
Menekankan pada ketrampilan kesmas dalam
Problem Based Learning
Team Learning
Leadership for health life styles
Menuju kemandirian dalam hidup sehat
4 Premis digunakan
Rights – Needs – Health Systems – Public Health Expertise
PROBLEM BASED LEARNING
Beyond Health Determinants
Kristalisasi dalam SDG Frames ~ Public Health version 3.0
Inpres Germas Hidup Sehat
Driving forces
Advokasi pemimpin bangsa
JKN yang “berjuang sendiri” menuju kebangkrutan
Public Health Version 3.0
Inilah fokus ketrampilan pendidikan tinggi kesmas
Problem Based Learning supported by evidences
Team Learning, coalition & collaboration
Including public-private partnership
Leadership for health life styles
Menuju kemandirian dalam hidup sehat, termasuk
Mobilisasi sumber daya diluar sector kesehatan (misal ear-marked tax)
Public Health Version 3.0
Direct
Drivers
Indirect
Drivers
Ekosistem Bagi
Manusia
Human
Well-being
Faktor Pendorong Langsung Pemanfaatan lahan yang efektif Pengembangan Biodiversitas seimbang Teknologi tepat guna Pembangunan ekosistem (missal irigasi) Konsumsi sumberdaya yang arif Perubahan iklim Sumberdaya alam yang tersedia
Faktor Pendorong Tdk-Langsung Faktor demografi Ekonomi global-regional-nasional yang
sehat Tata kelola pemerintahan yg efektif Pengembangan IPTEK Bangsa yang berbudaya & religius
Berantas Kemiskinan Menuju
Sehat-Sejahtera Infrastruktur bagi kesejahteraan Kesehatan Modal social yg efektif Rasa aman Demokrasi berbangsa
Public Health Version 3.0
KONTRIBUSI PROFESI
Desentralisasi kesehatan bagi profesi diterjemahkan
Pengda IAKMI yang aktif di 34 Propinsi
Mitra pemerintah dalam banyak hal
Pengembangan & eval kebijakan dan program
Berkontribusi di dalam sistem2 termasuk diluar sector kesehatan (Bappeda – Struktur Pemda dari kelurahan sd kecamatan)
Penelitian dan pengabdian masy oleh 200 PS IKM
Menyiapkan ketrampilan mengisi kebutuhan bangkes
ANALISIS K.H.A.S(3)
KEKUATAN:
Bonus demografi adalah fase terbaik untuk tinggal landas ekonomi tetapi tergantung sector bidang kesehatan dan pendidikan
SKN yang diimplementasi dengan efektif, termasuk
Keberdayaan masyarakat melalui UKBM
Reposisi dan revitalisasi Puskesmas dengan implementasi PMK no 75/2014 didukung system FKTP dan FKTRL yang efektif untuk UKP dan UKM
Sistem logistik kesehatan termasuk obat yang tersedia merata – bermutu – dan aman
KONTRIBUSI PROFESI
Track record panjang sebagai mitra pemerintahan, sebagai contoh
Dalam penyusunan SKN & RPJMN
Kapasitasi desentralisasi kerjasama dengan Ausaid dan donor lain
Advokasi pemerintahan dalam kapasitasi PHC
Lahirnya PMK 75 ttg std puskesmas
MoU dengan BPJS agar FKTP menjadi garda promprev efektif
ANALISIS K.H.A.S(4)
KEKUATAN:
SKN yang diimplementasi dengan efektif, termasuk
Pembiayaan kesehatan yang efektif dan efisien
Manajemen kesehatan terutama manajemen nakes yang
mendorong kinerja
Penelitian kesehatan yang membangun system kelola
pengetahuan yang dinamis untuk kebaruan kebijakan dan
program
KONTRIBUSI PROFESI
Track record panjang sebagai mitra pemerintahan, sebagai
contoh
Dalam penyusunan konsep SJSN & BPJS
Kerjasama dengan Bapelkes di daerah2 untuk mengisi
Jabfung dengan sertifikasi keprofesian seperti epidemiologi,
adminkes, promkes, gizi kesmas, dll
Penelitian translational menuju formulasi kebijakan
KTR – Kesehatan Ibu dan Anak – Imunisasi Gigi dll
ANALISIS K.H.A.S(5)
KEKUATAN:
UU Desa yang merupakan instrumen kebijakan yang mendorong fokus yang jelas menuju keberdayaan di tingkat yang paling efektif di masyarakat
Fokus pembangunan desa dengan kerangka SDG sangat terkait sektor kb-kesehatan
Fokus Kemkes Kesehatan Keluarga dan Lingkungan Sehat dimulai di des
Fokus KemPU dengan visi 100-0-100 sangat terkait dengan sektor kesehatan promotif-preventif
KONTRIBUSI PROFESI
Track record panjang sebagai mitra pemerintahan, sebagai contoh
Menyiapkan pendidikan kesmas yang bermutu dan siap ditempatkan dimana saja
Advokasi pemerintah untuk kesmas dalam HPEQ sehingga menjadi bagian strategis untuk pendidikan bermutu tinggi
Dalam LAM PTKes – dalam Ukom – dalam CPD kesmas
Menyiapkan nakes kesmas mengisi NS – Puskesmas – Kecamatan – Dinkes Kab/Ko – Bappeda
MoU dengan sector diluar Kemkes (Beyond Health & Health for all Policies)
ANALISIS K.H.A.S(6)
KEKUATAN:
BPJS mendorong strukturisasi yankes bagi semua pilar (provider-finansial-masy dan regulator) memahami jenjang layanan.
Yankes yang berstandar (Quality of care) untuk kepentingan pasien dan masy
Ketersediaan (availability) mulai dari yankes dasar, didukung pembudayaan hidup sehat yang bertanggung jawab
Mudah diakses bagi masyarakat (accessibility)
Effektif (effectivity) dalam capai visi kesehatan “Sehat Mandiri Produktif”
Efisien dalam hal hindari beban biaya sakit yang tidak perlu (Health promotion dan Mencegah penyalahgunaan “fraud”)
Sehingga mampu dibiayai oleh system kesehatan (sustainability)
KONTRIBUSI PROFESI
Track record panjang sebagai mitra pemerintahan, sebagai
contoh
Keterlibatan IAKMI dalam TKMKB di pusat dan daerah
Diklat bidang Quality of Care
Inovasi sisyankes di daerah sulit
Riset translasi untuk cegah Fraud; menuju Lean Mgmt; Sistem
rujukan yang efektif; Cost containment; Clinical governance
ANALISIS K.H.A.S(7)
KEKUATAN:
Kartu kesehatan (JKN) miliki kekuatan menuju perubahan model
mental (termasuk memahami pentingnya hidup sehat)
Dalam jangka pendek memberi jaminan kesehatan saat sakit
Tetapi dalam jangka panjang mendorong budaya hidup sehat,
asalkan:
Fokus promotif-preventif di desa dilakukan dengan efektif
sebagai prioritas
Modal sosial keluarga menjadi titik awal intervensi
KONTRIBUSI PROFESI
Track record panjang sebagai mitra pemerintahan, sebagai
contoh
Dalam Kesehatan keluarga
Konsep 1-1 (Satu mahasiwa kesmas terikat dengan
keseharian 1 keluarga ~ Foster Family di USA)
Pengalaman Belajar Lapangan focus “wilayah sehat”
Pengalaman Belajar Lapangan menekankan pada
PHBS di semua setting pekerjaan
ANALISIS K.H.A.S(8)
HASIL DIHARAPKAN:
Indikator pembangunan kesehatan daerah perhatikan indikator
RPJMN sehingga kontinuitas pembangunan jelas, akuntabel dan
transparan, yaitu:
Manusia Indonesia yang berkualitas fisik-rohani dan budaya
Fokus pada indicator kesehatan keluarga dan wilayah sehat
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Dalam pemerintahan
Nakes kesmas yang professional – terampil – ekspansionis
Mulai dari desa sd pusat (di sector kesehatan and
beyond)
Strukturisasi mengikuti UU ASN
Ahli Kes Mas (AKM) Pratama – Muda – Madya -
Utama
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Diluar pemerintahan
Nakes kesmas yang professional – terampil – ekspansionis
Tracer study menunjukkan profesi dapat bekerja dimana
saja
Pengda yang terus terkapasitasi menyusun CPD untuk
semua anggota (jumlah berpendidikan kesmas 750rb
lebih)
ANALISIS K.H.A.S(9)
HASIL DIHARAPKAN:
Strategi dan tanggung jawab sektor kesehatan
Kesertaan dlm pembiayaan kesehatan (Jaminan Kesehatan)
Promprev yang menjadi prioritas (Paradigma Sehat) dengan focus pada kesehatan keluarga
Mutu layanan kesehatan termasuk primer (Quality Assurance/ Q-Improvement)
Ketenagaan kesehatan efektif bermutu dan sustain
Konseptualisasi Rumah Desa Sehat (sebagai UKBM) dioperasionalisasikan sesuai situasi kondisi masing-masing.
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Dalam system JKN
Profesi kesmas bekerja sama dengan BPJS (MoU) untuk promprev dan implementasi JKN
Dalam Paradigma Sehat
Advokasi pemerintahan di pusat dan daerah tentang bangkrutnya sector bila promprev ditinggalkan
Hi-advocacy strategy
Kapsitas nakes fungsional di seluruh wilayah
Lo-advocacy strategy
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Dalam system yankes yang bermutu tinggi
Diklat keprofessian dengan kekhususan mutu layanan
kesehatan
Menjadi shareholder Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia
(Ikkesindo)
Menyiapkan sistem2 yankes bermutu
Menyediakan konsultan kesehatan
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Terkait UKBM termasuk keluarga dan rumah sehat
Pengembangan konsep homecare
Pengembangan (revitalisasi) konsep Community Nursing
Care (Bekerjasama dengan keilmuan keperawtan)
Pengembangan berbagai intervensi kesehatan jiwa
masyarakat (Jabar – Jateng – Jatim – Sumbar sebagai
contoh)
ANALISIS K.H.A.S(10)
HASIL DIHARAPKAN:
Model mental yang mendorong setiap individu menuju hidup sehat:
Didukung RS yang juga memelihara hidup sehat (Health Promoting
Hospital)
Healthy consumerism sebagai basis layanan
Klien-keluarga dan masy sebagai target system UKP yang
terintegrasi mulai dari FKTP – FKTRL
Leveling local – nasional – regional - global
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Terkait Healthy Consumerism
Advokasi pemerintahan untuk kebijakan dan program promprev diseluruh level, diseluruh sektor
Mengisi UKM-UKP yang padu sebagai paradigm sehat
IAKMI-PPPKMI terus mengembangkan inovasi dalam Health Promoting Hospital
Mengembangkan system KIE yang mampu jangkau target dengan cepat – murah dan efektif
Sosmed IAKMI misalnya sudah capai 51ribu anggota; daily threads >100 postings; interaksi yang positif
ANALISIS K.H.A.S(11)
HASIL DIHARAPKAN:
Bangkes memerlukan dukungan semua sector
Negara hadir untuk kesehatan
Kemdesa – KemPU – BKKBN – Kemenag – KemPertanian –
Kemdagri – KemPariwisata – KemSosial – BNN – dll
Kerangka berfikir global:
SDG – Global Health Security Alliance (GHSA)
Mulai dari “yang dipinggir – yang berisiko tinggi”
Mulai dari Desa dan DTPK
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Profesi menuju upaya mengisi bangkes di semua sector -semua lini - semua lapisan masy
MoU dengan banyak fihak
Proses diklat keprofesian yang ekspansif menciptakan link and match
Studi menunjukkan absorbsi pasar kerja sangat baik
Advokasi kelembagaan Sistanas terkait GHSA
Medical frontier sebagai template PH frontier
ANALISIS K.H.A.S(12)
HASIL DIHARAPKAN:
Sistem rujukan yang efektif melalui system rujukan regional
Rujukan UKP sudah terpetakan
FKTP – FKRTL dengan focus healthy consumerism
Juga merupakan bagian dari UKM
Rujukan UKM?? (belum terusun)
Puskesmas – UKM koordinatif di kab/kota dibawah Dinkes
Kab/Ko – UKM kordinatif di propinsi dibawah DinkesProv
Unsur RS – Unsur Labkes – KKP dll
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
UKM-UKP yang didukung oleh subsistem SKN lainnya
Sistem Nakes yang efektif
Kolegium – Ukom - CPD
Keterlibatan profesi kesmas dalam KTKI (amanat UU Nakes)
Pentingnya RUU Bidan sebagai frontliner KIA-KB
Sistem pembiayaan yang komprehensif tmsk beyond health
Profesi harus masuk kesemua lini semua sektor
Paradigma Beyond Health FA Moeloek
dari: FA Moeloek, 2010
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
UKM-UKP yang didukung oleh subsistem SKN lainnya
Konseptualisasi rujukan UKM selain system rujukan UKP yang efektif (UPT Pusat yang menjadi matahari)
RS Pusat khusus yang menjadi pusat dalam arti sesungguhnya
Sistem Public Health Laboratory
Revitalisasi dan reposisi BTKL
Advokasi KLH agar masuk ke indikator2 factor risiko kesehatan di LH
ANALISIS K.H.A.S(13)
ASPIRASI:
Sektor lain menjadi target advokasi sektor kesehatan sehingga
“Beyond Health Determinant” terkendali
Pembangunan ekonomi dan industrialisasi yang tetap
menguntungkan kesejahteraan dan kesehatan
Pengendalian produksi yang tidak sehat seperti rokok
Pengendalian makanan dan minuman yang merugikan kesehatan
Pengendalian jasa yang dapat merupakan faktor risiko
kesehatan, seperti pariwisata seha (healthy tourism)
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Dalam Tobacco Control
TCSC yang semakin luas dan inklusif
Perda KTR dan implementasi yang efektif
Mobilisasi sumber daya di daerah untuk TC
Keterlibatan IAKMI dalam kendali makanan-minuman
Shareholder MPGKI
Mengembangkan Healthy tourism selain Health tourism
ANALISIS K.H.A.S(14)
ASPIRASI:
Gini indeks sebagai ukuran kesenjangan perlu perhatikan:
Pembiayaan di daerah miskin, di desa, dan regional yang miliki
kemiskinan yang kronis karena MERUPAKAN FAKTOR RISIKO
KESEHATAN
Income generating bagi keluarga sebagai bagian dari paket hidup
sehat-sejahtera (model PNPM – PKH)
Desainer PKH adalah pakar kesmas (Prof Budi Hidayat SKM
MPPM PhD)
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Semakin sinergi semua sector menuju Indonesia Sehat dan Mandiri
Breeding places menjadi productive places yang sehat
Contoh di Lampung menuju tourism sites.
IPKM (IAKMI sangat berkontribusi dalam konseptualisasinya)
Penempatan tenaga kesehatan pusat langsung (advokasi IAKMI adalah tgg jawab pusat untuk daerah yang belum miliki kapasitas cukup); Kepres nakes kritikal tmsk kesmas.
Jabfung untuk mengisi pembangunan kesmas yang efektif
ANALISIS K.H.A.S(15)
ASPIRASI:
Transisi epidemiologi menuju PTM dengan peny menular tetap menjadi keprihatinan, plus communicated diseases (penyakit yang disyiarkan melalui kulturasi budaya)
Napza dan alcoholism yang cenderung meningkat
Diet seimbang yang sehat memperhatikan konsumsi gula dan garam
Kegiatan olah raga sehat hindari pola hidup malas kurang aktifitas fisik
Kendali aktifitas sosial budaya yang membahayakan kesehatan seperti kehidupan malam berlebihan
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Pembahasan RUU Minol menjadi RUU Larangan Minol
dengan DPR-RI
Kerjasama dengan BNN dalam 3 strategi dasar terutama
Harm reduction dan demand reduction
Kapasitasi Puskesmas bagi penasun (mis di DKI)
Lingkungan bebas rokok dan napza (Mis di Bogor)
ANALISIS K.H.A.S(16)
ASPIRASI:
4-Isyu status gizi bermasalah merupakan LOST GENERATION bagi
bangsa
Underwieght, Stunting, Overweight, dan Food safety menjadi
tanggung jawab semua sektor
Di sektor kesehatan UKM dan UKP memberi peran utama yg
memberdayakan semua sector termasuk masy menuju kuliner
lokal yang sehat
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Kegiatan gizi seimbang dan gerakan hidup sehat
Misal ide Food stamp menuju UKS (Cuci tangan – Makan
bersama di sekolah – Gosok gigi & Imunisasi gigi) melalui
MPGKI
Sinergi semua untuk Germas Hidup Sehat (Contoh di Bali)
Pencegahan Pedofilia dan oplosan (di Bali)
ANALISIS K.H.A.S(17)
ASPIRASI:
Penguatan desentralisasi yang bertanggung jawab (SPM terukur akuntabel dan transparansi)
Kendali pembangunan melalui SPM oleh Kemdagri dan Kementrian teknis
Perlu kapasitasi dan revitalisasi dinkes wilayah mulai dari kab/kota dan propinsi
Manajemen Nakes professional yang efektif untuk
Rekrutmen-penempatan-diklat-penilaian kerja-system insentif-system karir-pemberhentian
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Strukturisasi CPD
AKM bagi semua lulusan kesmas (SKM-SGz-SKl-MKM-MK3-MARS-Mepid-DrKM-DrEpid)
AKM Pratama – Muda – Madya – Utama
Mampu fit and proper di semua posisi struktur dan fungsional di dalam dan luar sektor kesehatan
“Semakin terstruktur CPD semakin menjamin tercapainya SPM kesehan di daerah”
ANALISIS K.H.A.S(18)
ASPIRASI:
Academician-Business-Govt for empowerment yang perlu
diperkuat
Dalam JKN misalnya:
INA CBG harus terus inovasinya; DLP 155 ketrampilan;
Sistem rujukan yang efektif dan bermutu; TKMKB di wilayah?
UKM yang terus melemah,
Dimana peran PT & profesi?
Dimana peran swasta yang mendukung pola hidup sehat
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Keterlibatan IAKMI dalam TKMKB
Advokasi penting dan strategisnya FKTP
Ikut membangun system FKRTL yang efektif
Strategi cost containment – Quality&Safety –
Keberdayaan informasi system rujukan
ANALISIS K.H.A.S(19)
ASPIRASI:
Konsep pelayanan kesehatan yang lebih sinergistik dan fleksibel termasuk mobile services dll untuk meningkatkan akses komprehensif mulai dari promotif
Penempatan tenaga kesehatan di desa melalui berbagai format
Nusantara sehat (yang diperluas)
Tenaga Pendamping Desa oleh Kemdesa
Tenaga Penyuluh KB di Desa
Tenaga KUA yang memahami unsur KB-Kesehatan
Tenaga pendidik di PAUD dan sekolah2 untuk “anak sehat adalah anak cerdas”
Mobile clinics dan AGD (Antaran Gawat Darurat)
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Kerjasama IAKMI dengan banyak fihak
Kemdesa
BKKBN
Diknas
Depag
Kerjasama IAKMI dengan Litbangkes (dalam 3 tahun kedepan) untuk riset translasional menuju kebijakan dan program inovatif
ANALISIS K.H.A.S(20)
ASPIRASI:
Mutu layanan di layanan primer menjadi prioritas melalui system
akreditasi Puskesmas dan FKTP
Perlu dukungan fasilitator & asesor mutu kesmas (!)
Sisyankes rujukan yang bermutu
Juga perlu dukungan fasilitator dan asesor mutu RS melalui
program studi manajemen RS
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Strukturisasi CPD untuk JKN yang efektif
Diklat Mutu layanan di PT Kesmas dan/atau CPD kerjasama dengan Bapelkes
Pendidikan peminatan manajemen pelayanan kesehatan dan MARS yang terstandar dalam profesi kesmas
Sejak 3 tahun terakhir IAKMI mampu meyakinkan negara2 APEC ttg pentingnya harmonisasi diklat kesmas (Global Health Policy dan Hospital Mgmt) tetapi RI melihat ke prioritas lain
ANALISIS K.H.A.S(21)
SITUASI PELUANG:
MEA untuk semakin baik dalam IPTEK melalui Glorekalisasi. Disisi lain
penguatan diperlukan dalam hal Gobal Health Security Alliance
Gerakan revolusi mental sebagai kerangka pembangunan yang
tahan banting dalam “tsunami” globalisasi
Paradigma Glorekalisasi (global std – regional collab –
kearifan lokal)
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
IAKMI bekerjasama dengan Kemkes dalam RUU Karantina
Berbasis IHR 2005
Memperhatikan eksistensi Global Outbreak Alert and
Response Network (GOARN)
Memperhatikan Biological Weapon Convention (BWC)
IAKMI advokasi pentingnya system UKM berjenjang
PH Laboratory dari BTKL konvensional
MAKRO WILAYAH - GLOBAL Dari IHR2005 Menuju Global Security
Individual Health Security:
Menjamin akses ke yankes paripurna (UKP), termasuk mempertahankan Hidup Sehat terutama kelompok Risti
Public Health Security:
Kebijakan dan program UKM yang menjamin mereduksi/ menghilangkan/ menanggulangi faktor risiko kesmas dan dampaknya
Global Public Health Security:
Sinergi inklusif untuk melindungi kepentingan kesmas melewati batas-batas geografis dan negara
Operationalizing the IHR in the 21st Century: Partnership for Global Alert and Response to Infectious Diseases
Electronic
Discussion sites Media
NGOs
Military
Laboratory
Networks
WHO Collaborating
Centres/Laboratories Epidemiology and
Surveillance Networks
WHO Regional
& Country Offices
Countries/National
Disease Control
Centres
UN
Sister Agencies
FORMAL
GPHIN
INFORMAL
Global Outbreak Alert and Response Network:
Regional Collaboration
ASEAN
APEC
SEAMIC
SEANET
EIDIOR
Flu Net
GPHIN
Pacific Public
Health
Surveillance
Network
(PPHSN)
+ Red Cross,
other NGOs
Mekong Basin
Disease
Surveillance
(MBDS)
IHR DAN BWC International
Health Regulations (IHR)
of the World Health
Organization
The Biological Weapons
Convention (BWC)
ANALISIS K.H.A.S(22)
SITUASI PELUANG:
Kartu Indonesia Sehat + Kartu Indonesia Pintar + Kartu Indonesia
Sejahtera sebagai instrumen kebijakan yang menyentuh berbagai
indikator SDG
Perlu disusun indicator keberhasilan SDG yang “menembus” dinding
sektoral sehingga efektif
Peran akademisi dalam “Matahari Litbang” menjadi sentral
Pemahaman beyond health determinant adalah Health in All Policies
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Kerjasama IAKMI dengan Litbangkes (dalam 3 tahun
kedepan) untuk riset translasional menuju kebijakan dan
program inovatif
Program and policy evaluation
Policy formulation
Knowledge proliferation
ANALISIS K.H.A.S(23)
SITUASI PELUANG:
UU Desa
Seharusnya mampu mendorong UKBM menjadi fokus perhatian
Pembangunan infrastruktur desa yang akan membantu bangkes (Beyond health determinant)
Fokus pembangunan di daerah dari sisi pembiayaan (DAK promprev meningkat tajam) sehingga diperlukan kapasitas daerah yang kuat untuk pembangunan yang efektif
e-Planning yang mendorong akuntabilitas transparansi dan keselarasan memerlukan perlindungan dari jerat litigasi hukum.
VISI (HARAPAN) PROFESI
Operasionalisasikan 4 Premis (Rights-Needs-Systems-Profession)
Kerjasama IAKMI dengan berbagai sector untuk
Revitalisasi PHC sesungguhnya
Peran Kemdesa – BKKBN – PU – BPJS – Diknas – Depag
– Pariwisata menuju self reliance in healthy life style
Peran PT KESMAS Diharapkan
FRAMEWORK ABG FOR HEALTH
Scientific Atmosphere Sebagai Prasyarat
Reflection
ACTION Dialogue
Adapted fr: Freire, P. (1995) Pedagogy of the Oppressed. New York: Continuum Publishing Co
.
. .
.
Komponen-1:
WILAYAH BINAAN PT KESMAS
Bersifat piloting dan sentinel di desa/kelurahan yang dikerjasamakan:
PT Kesmas sebagai inisiator, Civitas Akademika Kesmas-Pemerintah dan swasta sebagai pendukung
Format kegiatan dapat berupa ko-kurikuler atau ekstra-kurikuler, atau bahkan bagian dari PBL kurikulum PT kesmas
Indikator keberhasilan adalah 12 indicator kesehatan keluarga
Pelibatan ahli profesi dan mahasiswa dari PT kesmas di Dinkes sebagai tenaga perbantuan untuk kebijakan dan program “Keluarga Sehat”
5 MUATAN ESENSIAL BINA WILAYAH
1. Kepemerintahan: Keberdayaan local authority terkait Germas HS adalah focus
PT Kesmas dimana Sivitas Akademika memiliki tugas & tgg jawab konkrit;
2. Penduduk: Perlihatkan penduduk sebagai target dan subyek kemandirian;
3. Antar hubungan: Peran steering-rowing berbagai pemangku kepentingan yang
efektif utk kepentingan Germas HS menuju kesehatan penduduk;
4. Pelayanan program-kegiatan Rumusan indikatif yang jelas terkait perencanaan-
implementasi-dan monev program-kegiatan Link and Match
5. Penataan kepatuhan: Program/kegiatan/pelayanan yang memiliki kekuatan
“memaksa” untuk kepentingan Germas HS dan perlindungan kesehatan semua
PT KESMAS ADALAH KNOWLEDGE HOLDER & CREATION
Adaptasi dari Hughes-Tuohy 2003 & Hicks & Mishra 1993
1.Kelembagaan
yg kuat
4.Sumberdaya
”aksi/power”
2.Mobilisasi
Sumberdaya
GERMAS HS
3.Sumberdaya
Pengetahuan
•SOLIDITAS Pem & masy sipil •Eksistensi civil society
•Standarisasi program-layanan
•Program sustainability
•Kapasitasi sistem utk HS
•Fasilitasi kebijakan & program
•Fasilitasi Perenc&mgmt
•Fasilitasi monev
•Tacit KNOWLEDGE utk: •Pembaruan regulasi •Pembaruan Perenc&mgmt •Budaya HIDUP SEHAT
•POLITIK Kesehatan: •Kapasitas fiskal utk HIDUP SEHAT •Mobilisasi sumber daya •Softskills dan hardskills SDM utk Germas HS
Struktur
Germas
HS
P
S
D
P
H
Germas
HS
Konteks
tual
MAKRO:
ABG for
CE
pengaruhi Program
&
Kegiatan
OUTCOME
KES
STRUKTURISASI KNOWLEDGE CREATION * people-centred * sustainability-focused * * holistic * partnerships * dynamic * (macro-micro linkages & building on strengths)
Hasil Eval Prog
Analisis Pembiayaan
Penganggaran
Rakerkes
Evaluasi Kepuasan & Pencapaian
Alokasi Pembangunan
An Pemasaran
Sosial health systems research
Prinsip-prinsip yang diperlukan
Musrenbang
Analisis kepentingan Komite
Germas
Basis Data Bangwil
Partisipasi Masy Dlm Monev
Rakontek
PT KESMAS HADIR & BERDAYA
WILAYAH SEHAT
KELUARGA SEHAT
1. Mendorong partisipasi masy
2. Untuk terampil hidup sehat
3. Disertai miliki modal social yang
efektif (Pemungkin – Mediasi –
Advokasi)
4. Dalam lingkungan yang kondusif
menuju sehat sejahtera
5. Didukung sisyankes paripurna
(UKM-UKP)
6. Dengan regulasi & kebijakan
pembangunan bangsa berorientasi
sehat-sejahtera
ANALISIS
KEBUTUHAN
KESEHATAN
FORMULASI
KEBIJAKAN
ADVOKASI
KEBIJAKAN
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
MONEV
KEBIJAKAN RISK BASED
CoC-PHC
MUTU& K.I.S
ANALISIS
KEBUTUHAN
KESEHATAN
FORMULASI
KEBIJAKAN
ADVOKASI
KEBIJAKAN
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
MONEV
KEBIJAKAN RISK BASED
CoC-PHC
MUTU& K.I.S ANALISIS
KEBUTUHAN
KESEHATAN
FORMULASI
KEGIATAN
ADVOKASI
MODAL SOSIAL
IMPLEMENTASI
KEGIATAN
MONEV
KEGIATAN DESA MEMBANGUN
KELUARGA SEHAT-
SEJAHTERA
PUSAT
PROPINSI-KAB/KOTA
DESA
STRUKTURISASI WILAYAH BINAAN
BERBAGAI INISIATIF(1)
Program 1 juta Jamban oleh TNI AD dengan inovator Dr.Budi
Laksono
OMABA di Kota Bandung dll
Warga Peduli AIDS (WPA)
RT/RW Anti Rokok
TCSC Network
Desa membangun didukung data dan web based information
BERBAGAI INISIATIF(2)
Duta Prolanis utk hidup sehat bagi remaja
CPD oleh IAKMI di berbagai propinsi
Imunisasi Gigi (pengembangan dari UKGS Inovatif)
Forum Kota Sehat
BERBAGAI INISIATIF(3)
MPGKI utk pangan dan gizi keluarga sehat
Program Pencegahan Status Gizi Bawah Garis Merah
(Lampung)
Inisiatif Pengawas ASI Ekslusif kerjasama dengan mobile carier
(Lampung)
dll
Komponen-2: PENYIAPAN LULUSAN
PT Kesmas aktif menjadi bagian penempatan nakes kesmas dalam berbagai program termasuk di desa (NS; PLKB; PKH; Desa Membangun; yg terbaru Kader JKN)
Rekrutmen dan seleksi dengan pola karir yang terstruktur di semua lini
Penyiapan tenaga kesmas professional yang akan ditempatkan
Pelatihan ketrampilan hardskills dan softskills
Ketrampilan program utama dalam kerangka Germas Hidup Sehat
Ketrampilan PH 3.0 yaitu sebagai problem solver – mobilisasi jejaring modal sosial sekitar – ketrampilan fasilitasi dan memimpin
Belajar dari yang
terbaik
(tanpa dengki)1)
INOVATOR
RESEARCHER
Mampu berbagi
Ilmu dg teman
(Ihlas) 3)
Memahami
Kerja teman
Sekeliling 4)
MANAJER
Belajar & beramal
sampai
liang lahat 2)
EDUCATOR
APPRENTICER
Hati yg bersih Aktualisasi
Kelompok
Aktualisasi
Organisasi
COMMUNITARIAN
LEADER GERMAS
HIDUP SEHAT
EFEKTIF &
SUSTAIN
Bachtiar, 2008
Komponen-3:
ADVOKASI BEST PRACTICES
PT Kesmas melaksanakan upaya pemantauan dan evaluasi penempatan tenaga kesehatan di desa dan program Keluarga Sehat secara keseluruhan melalui system informasi yang memadai, untuk:
Berbagai informasi antar tim kesehatan
Diskusi pemecahan masalah
Formulasi Best Practices
Advokasi tindak lanjut
Pengembangan dan inovasi untuk penyempurnaan model2 intervensi di keluarga, di desa, di kecamatan ds
Standar
Pelayanan Profesi
Kesmas
Kualitas
Institusi
Kualitas
Lulusan
Kualitas Kontribusi
Nakes Kesmas
Tercapainya Indikator
SPM terutama Keluarga
Sehat
(1) Ikut Menyusun dan menetapkan standarKeprofesian bersama PPSDM
(2) Kapasitas LAM-PT yang didukung PPSDM
(3) Prasyarat Ukom melalui “PBL” Keluarga Sehat (MTKI)
(4) Pemantauan penempatan Nakes Kesmas yg didukung PPSDM
MUTU PROFESI TINGGI – DERAJAT KESEHATAN MUDAH DICAPAI
KONAS DI MAKASSAR
Rekomendasi diharapkan:
Health is everybody business termasuk “Healthy life style
melalui healthy consumerism” (Implementasi Germas Hidup
Sehat)
Sinergi berbagai sektoral dengan focus Bangdes
Interprofessional works dimulai interprofessional education
Inisiasi Pendidikan terkait One Health
top related