kementerian energi dan sumber daya mineral … · identitas pemohon/akte pendirian badan usaha; ......
Post on 21-Jun-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
Jakarta, 10 Mei 2013
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
oleh Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
I. Latar Belakang
3
II. Dasar Hukum
4
III. Prinsip Pembelian Tenaga Listrik
5
IV. Harga Pembelian dan Kriteria
6
V. Mekanisme Penawaran Kuota
7
VI. Prosedur Pelelangan Umum
8
VII. Prosedur Penentuan Kuota
9
VIII.Persyaratan Pelelangan Umum Kuota Kapasitas
10
IX. Hak Badan Usaha Peserta lelang Kuota
13
X. Kewajiban Badan Usaha Pemenang Lelang Kuota
14
XI. Sanksi Badan Usaha Pemenang Pelelangan Kuota
15
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
I. LATAR BELAKANG
1.Untuk sistem interkoneksi, diprioritaskan untuk substitusi
pembangkit listrik yang menggunakan BBM, yang pada
akhirnya dapat menurunkan subsidi BBM;
2.Untuk sistem isolated, pengembangannya diarahkan pada
sistem yang pembangkit listriknya masih menggunakan PLTD;
3.Kemampuan anggaran Pemerintah terbatas sehingga perlu
peran swasta untuk meningkatkan EBT, termasuk PLTS;
4.Untuk menarik investasi diperlukan patokan harga karena
memberikan kepastian harga tanpa ada negosiasi;
5.Target bauran energi harus dipacu pencapaiannya.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
II. DASAR HUKUM
1.UU Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi Pasal 20 Ayat 5
Penyediaan energi dari sumber energi baru dan sumber energi terbarukan
yang dilakukan oleh badan usaha, bentuk usaha tetap dan perseorangan
dapat memperoleh kemudahan dan/atau insentif dari Pemerintah dan/atau
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya untuk jangka waktu
tertentu hingga tercapai nilai keekonomiannya.
2.Perpres 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional mentargetkan
kontribusi energi baru terbarukan sebesar 17% dalam bauran energi
primer (hingga saat ini pangsa EBT 6,9%).
3.Komitmen Pemerintah untuk menurunkan emisi gas CO2 sebesar 26%
pada tahun 2020 atau 41% dengan dukungan internasional.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
1. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) wajib membeli seluruh
tenaga listrik yang dihasilkan dari PLTS Fotovoltaik dari Badan
Usaha (IPP).
2. Harga pembelian tenaga listrik dipergunakan dalam perjanjian
jual beli tenaga listrik dari PLTS Fotovoltaik bersifat final.
3. Pembelian tenaga listrik dari PLTS Fotovoltaik berdasarkan
penawaran Kuota Kapasitas yang ditetapkan Dirjen EBTKE
berdasarkan usulan PT. PLN (Persero).
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
IV. HARGA PEMBELIAN DAN KRITERIA
1. Harga pembelian tenaga listrik dari PLTS Fotovoltaik untuk semua
kapasitas ditetapkan dengan harga patokan tertinggi sebesar 25 sen
USD/kWh
2. Jika menggunakan modul surya fotovoltaik dengan TKDN sekurang-
kurangnya 40%, diberikan insentif sehingga harga pembelian tenaga
listrik ditetapkan dengan harga patokan tertinggi sebesar 30 sen
USD/kWh.
3. Harga pembelian tersebut sudah termasuk seluruh biaya interkoneksi
dari pembangkit ke titik interkoneksi jaringan tenaga listrik PT. PLN
(Persero).
4. Kriteria dalam penentuan kuota dan lokasi adalah beban dan
kemampuan sistem PLN menyerap produksi PLTS on-grid dengan
kapasitas antara 1-10 MW dan lokasi sub sistem isolated yang saat ini
masih dipasok sebagian atau seluruhnya dari PLTD-minyak dan BPP
pada sub sistem tersebut diatas harga HPT dalam rancangan Permen
ESDM.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
V. MEKANISME PENAWARAN KUOTA 1.Dirjen EBTKE menawarkan Kuota Kapasitas kepada Badan Usaha
sesuai dengan penetapan Kuota Kapasitas
2.Penawaran Kuota Kapasitas dilakukan melalui mekanisme
pelelangan umum.
3.Bila penawaran Kuota Kapasitas terdapat 1 (satu) Badan Usaha
yang mendaftar, maka jangka waktu masa pelelangan diperpanjang
selama 7 hari kerja.
4.Bila waktu perpanjangan pelelangan telah berakhir dan tetap diikuti
oleh 1 Badan Usaha, maka proses pelelangan dilanjutkan.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
VI. PROSEDUR PELELANGAN UMUM 1.Pelelangan Kuota Kapasitas dapat diikuti oleh Badan Usaha.
2.Dalam 1 paket pelelangan, 1 Badan Usaha hanya dapat ikut serta
dalam 1 konsorsium.
3.Dokumen Penawaran harus diunggah (up load) melalui website
aplikasi pelelangan Kuota Kapasitas secara elektronik.
4.Dokumen Penawaran diunggah (up load) dalam 1 tahap yang terdiri
dari dua sampul, yaitu sampul 1 berisi persyaratan administrasi, teknis,
dan keuangan; dan sampul 2 berisi penawaran harga.
5.Evaluasi penawaran mempergunakan sistem penilaian ambang
batas dan harga terendah.
6.Harga terendah yang dimaksud merupakan harga jual tenaga listrik
terendah yang ditawarkan oleh peserta, dinyatakan dalam satuan sen
US$/kWh.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
VII. PROSEDUR PENENTUAN KUOTA 1.Dirjen EBTKE menyampaikan besaran rencana Kuota Kapasitas
kepada PT PLN(Persero).
2.PT. PLN mengusulkan rincian Kuota Kapasitas kepada Dirjen
EBTKE, paling lambat 60 hari setelah besaran Kuota Kapasitas
disampaikan.
3.Dirjen EBTKE menetapkan Kuota Kapasitas dengan
mempertimbangkan usulan rincian Kuota Kapasitas pada awal tahun.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
VIII. PERSYARATAN PELELANGAN UMUM KUOTA KAPASITAS .........(1)
1.Badan Usaha yang dapat mengikuti proses pelelangan Kuota Kapasitas harus memenuhi persyaratan administratif, teknis, dan keuangan. 2.Persyaratan administratif paling sedikit meliputi : a. pakta integritas; b. identitas pemohon/akte pendirian Badan Usaha; c. profil badan usaha; Nomor Pokok Wajib Pajak; d. Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila berbentuk konsorsium 3. Persyaratan keuangan paling sedikit meliputi: a. laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik kecuali perusahaan baru dengan melampirkan laporan keuangan; b. Jaminan Penawaran berupa garansi bank sebesar 2% (dua persen) nilai total investasi dari bank yang berstatus BUMN atau bank utama (prime bank) yang berkedudukan di Jakarta; c. surat pernyataan kesanggupan membuka rekening bersama (escrow account) antara Badan Usaha dengan Ditjen EBTKE sebesar 20 % dari total investasi pembangunan PLTS Fotovoltaik paling lambat 15 hari kerja setelah ditetapkan sebagai pemenang lelang oleh Dirjen EBTKE.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
VIII. PERSYARATAN PELELANGAN UMUM KUOTA KAPASITAS .........(2)
4. Persyaratan teknis paling sedikit meliputi:
a. rencana lokasi pembangunan yang telah memperhitungkan persyaratan teknis penyambungan yang dilengkapi dengan peta dan koordinat lokasi;
b. jadwal pelaksanaan pembangunan PLTS Fotovoltaik serta jadwal Commercial Operation Date (COD) PLTS Fotovoltaik;
c. proyeksi produksi dan penjualan listrik selama 20 tahun; d. rencana kerja dan anggaran biaya; e. Rancang Bangun Rinci (Detailed Engineering Design) PLTS Fotovoltaik; f. daftar tenaga ahli di bidang PLTS Fotovoltaik, diutamakan yang mempunyai
kemampuan teknis operasional PLTS Fotovoltaik dengan menunjukkan pengalaman di bidang pembangunan PLTS Fotovoltaik;
g. struktur organisasi pelaksanaan pembangunan; h. spesifikasi teknis PLTS Fotovoltaik (kapasitas dan jenis modul surya); i. surat dukungan pabrikan untuk modul fotovoltaik dan inverter;
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
VIII. PERSYARATAN PELELANGAN UMUM KUOTA KAPASITAS........ (3)
j. apabila menggunakan produk impor wajib melampirkan surat pernyataan bahwa modul fotovoltaik dan inverter impor yang digunakan telah memenuhi standar internasional yang dibuktikan dengan sertifikat produk dari lembaga sertifikasi independen
k. apabila menggunakan produk dalam negeri wajib melampirkan: formulir rekapitulasi perhitungan TKDN untuk keseluruhan PLTS fotovoltaik; surat pernyataan bahwa modul fotovoltaik dan inverter produk dalam negeri yang digunakan telah memenuhi standar teknis yang berlaku di Indonesia yang dibuktikan dengan sertifikat hasil uji produk dari lembaga uji; dan surat pernyataan menggunakan produk dalam negeri untuk komponen selain komponen utama yang memenuhi standar nasional.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
IX. HAK BADAN USAHA PESERTA LELANG KUOTA
1. Dalam 1 paket pelelangan, 1 Badan Usaha hanya dapat ikut serta dalam 1
konsorsium. 2. Peserta pelelangan melakukan pendaftaran sejak tanggal pengumuman lelang
sampai dengan paling lambat 1 hari sebelum batas akhir pengunggahan Dokumen Penawaran.
3. Peserta pelelangan setelah melakukan pendaftaran dapat mengunduh Dokumen Pelelangan sejak tanggal pendaftaran sampai dengan 1 hari sebelum batas akhir pengunggahan Dokumen Penawaran.
4. Peserta yang memasukan Dokumen Penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas pengumuman pemenang lelang kepada Dirjen EBTKE dalam waktu 5 hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang disertai bukti terjadinya penyimpangan.
5. Sanggahan dapat diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan prosedur.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
X. KEWAJIBAN BADAN USAHA PEMENANG PENAWARAN KUOTA
KAPASITAS 1.Badan Usaha pemenang pelelangan wajib menyetorkan dana pelaksanaan pembangunan PLTS Fotovoltaik atas nama Badan Usaha dengan Ditjen EBTKE pada bank yang berstatus BUMN atau bank utama (prime bank) yang berkedudukan di Jakarta sebesar 20 % dari total investasi pembangunan PLTS Fotovoltaik, paling lambat 15 hari kerja setelah ditetapkan sebagai pemenang pelelangan oleh Dirjen EBTKE. 2.Badan Usaha dapat menggunakan dana yang disetorkan untuk kebutuhan investasi pembangunan PLTS Fotovoltaik setelah mencapai financial close. 3.PT PLN (Persero) dalam jangka waktu paling lama 60 hari setelah penugasan pembelian tenaga listrik wajib menandatangani PPA dan melaporkan pelaksanaannya kepada Dirjen EBTKE. 4.Badan Usaha pemenang pelelangan wajib mencapai financial close dalam jangka waktu paling lama 3 bulan setelah penandatanganan PPA. 5.Badan Usaha pemenang pelelangan wajib melakukan kegiatan pembangunan PLTS Fotovoltaik paling lama 3 bulan setelah financial close.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
XI. SANKSI BADAN USAHA PEMENANG PELELANGAN KUOTA
KAPASITAS
1.Badan Usaha pemenang pelelangan yang tidak dapat memenuhi kewajibannya,
dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis.
2.Peringatan tertulis diberikan oleh Dirjen EBTKE paling banyak 3 kali dalam
jangka waktu peringatan masing-masing 1 bulan.
3.Peringatan tertulis diberikan berdasarkan usulan PT PLN (Persero) atau
berdasarkan evaluasi oleh Dirjen EBTKE.
4.Badan Usaha pemenang pelelangan yang mendapat sanksi peringatan tertulis
setelah berakhirnya jangka waktu peringatan tertulis ketiga belum melaksanakan
kewajibannya, maka penugasan kepada PT. PLN dibatalkan oleh Menteri
berdasarkan usulan dari Dirjen EBTKE
5.Bila penugasan kepada PT. PLN dibatalkan oleh Menteri maka PPA diakhiri, dan
Dirjen EBTKE mengusulkan kepada Dirjen Ketenagalistrikan untuk menetapkan
penugasan pembelian tenaga listrik kepada PT Perusahaan Listrik negara
(Persero) yang baru.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
PENGADAAN
PPA + Financial Close
KONSTRUKSI
DJEBTKE PLN
PLN PENGEMBANG
PENGEMBANG
MEKANISME PELAKSANAAN RANCANGAN
PERMEN PLTS FOTOVOLTAIK
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
SIKLUS PELAKSANAAN
PERMEN TENAGA SURYA
Catatan: Masa perpanjangan pelaksanaan pembangunan Maks 12 bulan
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
Go Green Indonesia ! energi hijau, energi masa depan
www.ebtke.esdm.go.id
Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kav. 49 Jakarta 12950; Telp/Faks : 021-5250575
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI
Terima Kasih
top related