kenalog in orabase dan cataflam
Post on 02-Jun-2018
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Kenalog in Orabase Dan Cataflam
1/9
-
8/10/2019 Kenalog in Orabase Dan Cataflam
2/9
BLOK DENTAL PHARMACY
CASE STUDY2
SELF LEARNING REPORT
Tutor:
Disusun Oleh:
Brelian Elok Septyarini
G1G012029
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN RISET
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO
2014
-
8/10/2019 Kenalog in Orabase Dan Cataflam
3/9
Kenalog in Orabase dan Cataflam
1. Penggolongan Obat
Antiinflamasi merupakan golongan obat yang berfungsi untuk menekan atau mengurangi
peradangan atau inflamasi. Inflamasi merupakan suatu respon terhadap luka jaringan
yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zat mikrobiologik.
Proses inflamasi yaitu usaha tubuh menginaktifkan atau merusak organisme yang
menyerang, menghilangkan zat iritan, dan mengatur derajat perbaikan jaringan (Mycek,
dkk,, 2001). Pengobatan antiinflamasi mempunyai dua tujuan utama yaitu, meringankan
rasa nyeri yang seringkali merupakan gejala awal yang terlihat dan keluhan utama yang
terus menerus dari pasien dan kedua memperlambat atau membatasi perusakan jaringan(Katzung, 2002). Menurut Neal (2006) antiinflamasi dibagi menjadi 2 golongan
berdasarkan mekanisme kerjanya yaitu antiinflamasi steroid atau kortikosteroid dan
antiinflamasi non-steroid.
A. Antiinflamasi Steroid atau Kortikosteroid
Obat antiinflamasi steroid bekerja dengan cara mensintesis prostaglandin
dan leukotriene dengan melepas lipokortin yang dapat menghambat fosfolipase
A2 pada sintesis arakhidonat, sehingga obat ini dikatakan obat antiinflamasi yang
poten. Steroid merupakan hormone atau senyawa endogen yang secara alami
dapat dihasilkan oleh tubuh untuk menjaga system homeostatis. Saat tubuh terjadi
cedera jaringan, tubuh secara otomatis akan mensekresi hormone kortisol tetapi
terdapat kondisi tertentu hormone tidak dapat mengatasi peradangan yang timbul
sehingga harus mendapat tambahan obat dari luar (Kee dan Hayes 1996).
Hormone kortisol sering disebut kortikosteroid. Hormone ini terdiri dari 2 macam
yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. Hormone glukokortikoid dapat
memicu terjadinya apoptosis sel dan dapat menurunkan diferensiasi dan
proliferasi sel-sel inflamatori sehingga dapat berperan sebagai immunosupresan.
Glukoortikoid dapat menghabat inflamasi dengan cara mengaktifkan reseptor.
Obat antiinflamasi steroid penggunaannya tidak boleh dihentikan secara
tiba-tiba karena dapat menyebabkan insufisiensi adrenal yaitu tubuh akan
-
8/10/2019 Kenalog in Orabase Dan Cataflam
4/9
-
8/10/2019 Kenalog in Orabase Dan Cataflam
5/9
inflamasi, edema, rasa nyeri lokal dan kemerahan. Enzim siklooksigenase atau
COX adalah suatu enzim yang mengkatalisis sintesis prostaglandin dari asam
arakhidonat. Obat ini memblok aksi dari enzim COX yang menurunkan mediator
prostaglandin, dimana hal ini menghasilkan kedua efek yaitu positif berupa
analgesia, antiinflamasi dan efek negative berupa ulkus lambung, penurunan
perfusi renal dan perdarahan (Rahardjo, 2009).
Aspirin dan obat AINS yang lain, menghambat seluruh aktivitas jalur
siklooksigenase dan seluruh sintesis prostaglandin. Terdapat 2 bentuk
siklooksigenase (COX) yang disebut dengan COX-1 dan COX-2. COX-1
diekspresikan pada mukosa lambung. Prostaglandin mukosa yang dihasilkan oleh
COX-1 bersifat protektif terhadap kerusakan yang diinduksi asam. Penghambatan
COX-1 dan COX-2 mengurangi inflamasi dengan menghambat sintesis
prostaglandin dan juga predisposisi dari ulkus lambung. Untuk mendapatkan efek
antiinflamasi dari penghambatan COX dan pencegahan efek merugikan pada
mukosa lambung, saat ini telah tersedia COX-2 inhibitor (Mitchell and Cotran,
2003).
2) Antiinflamasi Steroid
Meknisme kerja obat antiinflamasi steroid yaitu dengan menghambat
sintesis prostaglandin dan leukotriene dengan cara melepas lipokortin yang dapat
menghambat fosfolipase A2 pada sintesis asam arakhidonat. Hormon ini terdiri
dari dua macam yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. Glukokortikoid
dapat menghambat inflamasi dengan cara mengaktifkan reseptor glukokortikoid
yang menghambat ikatan anatara nucleus dengan proinflammatory DNA-binding
transcription factor seperti activator protein (AP-1) dan Nucklear factor (NF-
betaB).
-
8/10/2019 Kenalog in Orabase Dan Cataflam
6/9
Scenario kasus
Wati (20 tahun), seorang mahasiswa baru sebuah universitas ternama di Purwokerto
datang ke RSGMP UNSOED karena merasa sariawan besar yang muncul kambuhan
terutama saat kelelahan dan menstruasi. Lesi berukuran sedang, jumlahnya 3 di antara
mukosa bukal dan mukosa labial di bagian dalam. Pasien merasa nyeri sekali pada lesi
yang tampak berwarna keputihan di tengahnya dan merah di sekitar lesi. Dokter gigi
memutuskan untuk memberikan salep kenalog in orabase untuk dioleskan pada area
sariawan dan cataflam.
1. Definisi Obat
A. Kenalog in orabase
Kenalog in orabase merupakan nama dagang obat yang terdiri dari triamcinolone
acetonide. Triamcinolone merupakan obat antiinflamasi golongan steroid. Selain
mempunyai fungsi antiradang obat ini juga memiliki khasiat anti gatal dan
antialergi.
B. Cataflam
Cataflam merupakan merek dagang obat yang mempunyai komposisi kalium
diklofenak. Diklofenak adalah sebuah non-steroidal anti-inflammatory drug
(NSAID) yang menunjukkan aksi anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik.
Mekanisme aksi Cataflam, seperti NSAID yang lain berkaitan dengan
menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin merupakan mediator yang
menyebabkan inflamasi dan nyeri di tubuh.
2. Indikasi dan Kontraindikasi Obat
A. Kenalog in orabase
Indikasi penggunaan obat ini antara lain sebagai terapi penunjang untuk
meredakan sementara gejala yang berhubungan dengan lesi inflamasi oral dan lesi
-
8/10/2019 Kenalog in Orabase Dan Cataflam
7/9
ulseratif oral yang disebabkan oleh kuman. Kontraindikasi kenalog in orabase
adalah penderita dengan infeksi bakteri atau jamur pada mulut dan tenggorokan,
lesi herpetic karena virus atau lesi intraoral (Yoe, 2014).
B. Cataflam
Yeo (2014) menjelaskan indikasi obat ini yaitu terapi akut dan kronis AR,
osteoarthritis, spondylitis ankilosis, dan dismenore primer. Kontraindikasi
cataflam antara lain bagi penderita tukak lambung atau tukak intestinal aktif,
gangguan gastrointestinal, seseorang yang mempunyai alergi atau anakfilasis
terhadap aspirin dan NSAID.
3. Dosis Terapetik
A. Kenalog in orabase
Dosis terapetik yang dapat diberikan yaitu sebelum tidur dengan cara dioleskan
pada lesi sampai terbentuk lapisan film tipis dan jangan digosok. Hal ini
dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari tergantung gejala keparahan (Yeo, 2014).
B. Cataflam
Jika diberikan pada orang dewasa dosisnya adalah 100-150 mg terbagi dalam 2-3
dosis. Maksimal diberikan 150mg perhari untuk nyeri dan osteoarthritis, 225
mg/hari untuk AR, dan 125 mg/hari untuk spondylitis ankilosis (Yeo, 2014).
4. Pembahasan Kasus
Informasi yang didapat dari scenario antara lain.
o Sariawan besar yang muncul kambuhan terutama saat kelelahan dan
menstruasi
o Lesi berukuran sedang, jumlahnya 3
o Pasien merasa nyeri sekali pada lesi yang tampak berwarna keputihan di
tengahnya dan merah di sekitar lesi
Berdasarkan kasus tersebut didapatkan diagnosa pasien adalah stomatitis atau
sariawan. Sariawan muncul dikarenakan beberapa factor yaitu karena trauma, strees,
kekurangan nutrisi terutama vitamin B12, gangguan hormonal seperti pada saat wanita
akan memasuki masamenstruasi di mana terjadi perubahan hormonal sehingga lebih
rentan terhadap iritasi. Langkah pertama pemeriksaan yang harus dilakukan seperti kasus
diatas yaitu pemeriksaan visual dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium jika
-
8/10/2019 Kenalog in Orabase Dan Cataflam
8/9
diperlukan. Lesi sariawan terkadang sangat mirip dengan manifestasi penyakit lainnya.
Hal yang membedakan lesi sariawan dengan beberapa penyakit tertentu lainnya bias
dilihat dari jumlah, bentuk, frekuensi munculnya sariawan tersebut, usia penderita dan
obat-obatan yang dikonsumsi penderita saat itu. Tindakan yang dilakukan dokter gigi
tersebut dengan memberikan salep kenalog in orabase adalah tepat karena dokter
memberikan obat pada daerah inflamasi dan cara pemaikainnya cukup di oleskan pada
daerah yang luka, sehingga cara kerja obat tersebut langsung ke organ target tanpa harus
melalui proses absorbs yang panjang. Obat selanjutnya yang diberikan dokter gigi adalah
cataflam. Dokter gigi memberikan cataflam karena untuk mengobati nyeri saat
menstruasi. Obat-obatan untuk mengatasi sariawan biasanya tergantung tingkat
keparahannya. Sariawan ringan, dapat diberi obat berupa obat salep yang berfungsi
sebagai topical coating agent yang melindungi lesi dari gesekan dalam rongga mulut saat
berfungsi dan melindungi agar tidak berkontak langsung dengan makanan yang asam
atau pedas. Selain itu ada juga salep yang berisi anestesi topical untuk mengurangi rasa
perih. Obat topikal adalah obat yang diberikan langsung pada daerah yang terkena
(bersifat lokal). Pada kasus yang sedang hingga berat, dapat diberikan salep yang
mengandung topikal steroid. Dan pada penderita yang tidak berespon terhadap obat-
obatan topikal dapat diberikan obat-obatan sistemik.
-
8/10/2019 Kenalog in Orabase Dan Cataflam
9/9
DAFTAR PUSTAKA
Hayes, E.R., Kee, J.L., 1996,Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, EGC,
Jakarta.
Katzung, B. G, 2002,Farmakologi Dasar Klinik Edisi VI, EGC, Jakarta.
Mitchell, R.N., Cotran, R.S. 2003,Acute and chronic inflammation, Elsevier Saunders,
Philadelphia.
Mycek, M. J., Richard, A. H., Pamela, C. C., 2001,Farmakologi, Wijaya Medika,
Jakarta.
Neal, M. J., 2006,At a Glance Famakologi Medis, Erlangga, Jakarta.
Rahardjo, R., 2009,Kumpulan Kuliah Farmakologi, EGC, Jakarta.
Siswandono,. Soekardjo. B., 2000,Kimia Medisinal, edisi 2, Airlangga University
Press, Surabaya.
Tjay, T., H., Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-
Efek Sampingnya Edisi ke 6, Gramedia, Jakarta.
Yeo, Ben., 2014,Master Index of Medical Specialities Edisi Bahasa Indonesia Volume
15, BIP, Jakarta.
top related