kepentingan spanyol menjual senjata ke arab...
Post on 26-Feb-2020
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEPENTINGAN SPANYOL MENJUAL SENJATA KE
ARAB SAUDI TERKAIT INTERVENSI ARAB SAUDI
DALAM KONFLIK YAMAN 2018
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Sakina Ramadhani
1112113000044
PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
v
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis kepentingan Spanyol menjual senjata ke Arab
Saudi terkait intervensi Arab Saudi dalam konflik Yaman 2018. Intervensi militer
Arab Saudi dalam konflik Yaman dilakukan atas dasar permintaan Presiden
Yaman. Arab Saudi melakukan operasi militer untuk menyerang kelompok
Houthi yang telah melakukan pemberontakan terhadap pemerintah yang sah di
Yaman. Spanyol merupakan salah satu negara yang memproduksi dan menjual
senjata untuk Arab Saudi terkait dengan intervensi militer tersebut. Arab Saudi
telah melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM karena serangan-
serangannya telah melukai serta menewaskan ribuan warga sipil di Yaman. Di
tengah seruan Uni Eropa untuk melakukan embargo senjata terhadap Arab Saudi,
Spanyol tetap memutuskan untuk menjual senjata ke Arab Saudi. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif melalui studi kepustakaan, dengan menggunakan
data sekunder. Penelitian ini menganalisis menggunakan konsep kepentingan
nasional dalam kerangka realisme dan kebijakan luar negeri menurut James N.
Rosenau. Konsep ini membantu menganalisis bahwa Kepentingan Spanyol
dipengaruhi oleh kepentingan nasional, hubungan Spanyol dan Arab Saudi,
kompetisi partai dalam pemerintahan Spanyol, dan protes dari pekerja yang
terancam kehilangan pekerjaan jika Spanyol menghentikan penjualan senjata ke
Arab Saudi.
Kata Kunci: Spanyol, Arab Saudi, Penjualan Senjata, Intervensi Militer, Konflik
Yaman, Uni Eropa, Kepentingan nasional,Kebijakan Luar Negeri.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil„alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial
(S.Sos) dalam program studi ilmu hubungan internasional. Tidak lupa shalawat
serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Penulis menyadari skripsi
ini dapat diselesaikan dengan adanya doa, dukungan, dan bantuan dari banyak
pihak. Oleh karena itu, dengan segenap rasa hormat dan kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis,M. Syarif Paparang dan Dewi Widowati yang
senantiasa memberikan doa dan kasih sayang, memberikan dukungan moral
maupun finansial, sertamenjadi motivasi utama penulis. Selain itu, terima
kasihkepadakakak-kakak penulis, Mba Nina, Mba Cica, Mba Asy, dan Abang
Januar atas doa serta dukungannya selama ini.
2. Bapak Dr. Ali Munhanif, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Ahmad Alfajri, M.A., selaku Ketua Program Studi Ilmu Hubungan
Internasional dan dosen pembimbing penulis, terima kasih atas waktu dan ilmu
yang telah diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
4. Ibu Eva Mushoffa, MHSPS., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Hubungan
Internasional.
5. Bapak/Ibu Dosen Hubungan Internasional yang telah mencurahkan ilmunya
selama penulis menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa. Beserta
vii
jajaran staf FISIP UIN Jakarta yang telah meberikan bantuan dalam
administrasi sejak awal perkuliahan.
6. Pijar H. Akbar yang selalu memberikan doa dan dukungannya untuk penulis.
7. Sahabat terbaik yang selalu mendukung penulis, Fitriyana Widyawati dan Reni
Safitri.
8. Sahabat-sahabat di Prodi HI Anna Marlia Nurjanah, Laeli Istiqomah, Septina
Virgianty Putri, Nur Aisyah Rahmasari, Arlinda serta teman-teman angkatan
2012 yang telah berbagi ilmu dan mewarnai hari-hari penulis selama belajar di
prodi HI.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan bantuan selama proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan,
untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa mendatang. Semoga dengan terselesaikannya skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembacanya dan dalam pustaka studi Hubungan Internasional.
Jakarta, 3 Mei 2019
Sakina Ramadhani
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A.Pernyataan Masalah .......................................................................... 1
B.Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 7
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 7
D. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 8
E.Kerangka Pemikiran ....................................................................... 12
1.Kepentingan Nasional ................................................................ 12
2.Kebijakan Luar Negeri ............................................................... 14
F.Metode Penelitian ........................................................................... 18
G.Sistematika Penulisan ..................................................................... 19
BAB II GAMBARAN UMUM KONFLIK YAMAN
A. Latar Belakang Terjadinya Konflik Yaman .................................. 21
1. Intervensi Arab Saudi dalam Konflik Yaman Periode 2015-
2018...........................................................................................25
B. Situasi Kemanusiaan di Yaman .................................................... 31
BAB III PENJUALAN SENJATA SPANYOL KE ARAB SAUDI
A. Penjualan Senjata Spanyol ke Arab Saudi .................................... 39
B. Respons Masyarakat Sipil terhadap Penjualan Senjata Spanyol ke
Arab Saudi ..................................................................................... 43
ix
C. Respons Internasional terhadap Penjualan Senjata Spanyol ke Arab
Saudi .............................................................................................. 47
BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPENTINGAN
SPANYOL MENJUAL SENJATA KE ARAB SAUDI TERKAIT
INTERVENSI ARAB SAUDI DALAM KONFLIK YAMAN
A. Faktor Eksternal ............................................................................ 53
B.Faktor Internal ................................................................................ 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xiv
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. xviii
x
DAFTAR SINGKATAN
AQAP : Al-Qaeda in the Arabian Peninsula
ATT : Arms Trade Treaty
ERC : Esquerra Republicana de Catalunya
GCC : Gulf Cooperation Council
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa
PDeCAT : Partit Democrata Europeu Catala
PSOE : Partido Socialista Obrero Espanol
SIPRI : Stockholm International Peace Research Institute
UE : Uni Eropa
UEA : Uni Emirat Arab
VP/HR : Vice President/Human Resources
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Bilateral trade between Spain and Saudi Arabia........................xviii
Lampiran 2 Law 53/2007, of December 28, on the Control of Foreign Trade in
Defence and Dual-Use Material...................................................xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Penelitian ini menganalisis tentang kepentingan Spanyol menjual senjata ke
Arab Saudi terkait intervensi Arab Saudi dalam konflik Yaman. Pemerintah Arab
Saudi dan koalisinya mengintervensi konflik Yaman untuk mendukung
pemerintah yang sah di Yaman sejak Maret 2015. Intervensi tersebut dilakukan
setelah pemberontak Syiah Houthi mengambil alih kendali atas ibukota Sanaa dan
sebagian besar wilayah Yaman.1 Sekitar 100 pesawat tempur dikerahkan oleh
Arab Saudi untuk operasi militer tersebut.2 Dalam melakukan perlawanan
terhadap Houthi, Spanyol menjadi salah satu negara yang mengekspor senjata
kepada Arab Saudi.
1Patricia Diah Ayu Saraswati, ―Pengamat: Alasan Saudi Intervensi Yaman Tak Bisa
Diterima‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171231085943-106-265749/pengamat-alasan-
saudi-intervensi-yaman-tak-bisa-diterima; Internet; diakses pada 5 Maret 2019.
2Andrew Torchia, ―Cost no barrier to Saudi Arabia’s Yemen Intervention‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-saudi-cost-
idUSKBN0MR1KZ20150331; Internet; diakses pada 8 Maret 2019.
2
Grafik I. A. Negara Pengekspor Senjata ke Arab Saudi
Sumber: SIPRI Arms Transfers Database3
Kepentingan Spanyol menjual senjata ke Arab Saudi terkait konflik Yaman
penting untuk diteliti karena memiliki beberapa signifikansi. Berdasarkan grafik
yang dirilis oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) tahun
2018 tersebut, AS merupakan pemasok senjata terbesar ke Arab Saudi (61%),
diikuti oleh Inggris (23%), kemudian Prancis (3,6%). Spanyol menduduki posisi
keempat (2,4%) sebagai negara pemasok senjata ke Arab Saudi.4
Spanyol telah meratifikasi Arms Trade Treaty (ATT) pada pada 17 Maret
2014.5 ATT merupakan perjanjian multilateral di bawah Perserikatan Bangsa-
3Pieter D. Wezeman, ―Saudi Arabia, armaments, and conflict in the Middle East‖, [Artikel
On-line] tersedia di https://www.sipri.org/commentary/topical-backgrounder/2018/saudi-arabia-
armaments-and-conflict-middle-east; Internet; diakses pada 17 Maret 2019. 4Pieter D. Wezeman, ―Saudi Arabia, armaments, and conflict in the Middle East‖.
5Secretariat of State for Trade Ministry of Economy and Competitiveness, ―Spanish
Statistics on the Export of Defence Material, Other Material and Dual-Use Items and
3
Bangsa (PBB) yang mengatur tentang perdagangan senjata konvensional lintas
negara. Melalui perjanjian ini, setiap negara diwajibkan untuk tidak melakukan
ataupun mengizinkan transfer senjata konvensional, termasuk amunisi, dan
komponennya, apabila merupakan perdagangan gelap, melanggar embargo
senjata, melanggar Konvensi Jenewa 1949, digunakan dalam misi genosida,
kekerasan terhadap kemanusiaan, dan ditujukan kepada warga sipil atau kejahatan
perang lainnya.6
Negara dilarang mengekspor senjata apabila negara pengimpor senjata
tersebut berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter
internasional.7 AS, sebagai negara pengekspor senjata terbesar ke Arab Saudi,
belum meratifikasi Arms Trade Treaty hingga saat ini.8 Sementara itu berdasarkan
laporan Dewan Keamanan PBB pada 2016, terdapat sekitar 7.000 korban jiwa
yang meninggal dan 4.493 diantaranya merupakan warga sipil, sehingga Arab
Saudi dan pemberontak Houthi dinilai telah melakukan pelanggaran HAM dan
Technologies‖, tersedia di http://www.comercio.mineco.gob.es/en/comercio-exterior/informacion-
sectorial/material-de-defensa-y-de-doble-uso/PDF/publications/EN-VERSION%20FINAL-
CARLIN%20(2)%20INFORMEESTAD%C3%8DSTICAS2015(30%206%2016).pdf; Internet;
diakses pada 17 Maret 2019, 21.
6Arms Trade Treaty, pasal 6 ayat 3.
7Amnesty International, ―Spain: Government must stop authorising arms exports to Saudi
Arabia or risk complicity in war crimes‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.amnesty.org/en/latest/news/2018/09/spaingovernment-must-stop-authorising-arms-
exports-to-saudi-arabia-or-risk-complicity-in-war-crime/; Internet; diakses pada 14 Maret 2019. 8David Brown, ―Trump says U.S. 'will never ratify' arms trade treaty‖, [Artikel On-line]
tersedia di https://www.politico.com/story/2019/04/26/trump-arms-trade-treaty-1385303; Internet;
diakses pada 27 April 2019.
4
hukum humaniter internasional.9 Sejak operasi militer dimulai hingga pada 7
September 2018, kematian warga sipil meningkat sebesar 164%, dengan lebih dari
22 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan perlindungan, sedangkan
17 juta orang menderita food insecurity, serta lebih dari 8 juta diantaranya
berisiko kelaparan.10
Undang-undang Spanyol tanggal 28 Desember 2007 tentang ekspor senjata
melarang transfer senjata ketika ada kecurigaan akan digunakan dalam
pelanggaran hak asasi manusia (lihat lampiran 1). Di bawah Konvensi Jenewa,
Spanyol juga diharuskan untuk menghormati dan memastikan penghormatan
terhadap hukum humaniter internasional, termasuk dengan menahan diri dari
memasok senjata yang digunakan untuk melanggar Konvensi.11
Mosi Resolusi UE tentang situasi di Yaman tahun 2018 pada poin 6 dan 7,
menyatakan:
“6. Deplores the significant arms deals made by EU Member States,
among others Spain, France, Germany and the United Kingdom, with
Saudi Arabia and the UAE, which run counter to Council Common
Position 2008/944/CFSP on arms exports and the Arms Trade Treaty;
calls, once again, for an EU-wide ban on the export, sale, update and
9UN Security Councils. ―Final Report of the Panel of Experts on Yemen Established
pursuant to Security Council resolution 2140 (2014)‖, tersedia di
http://www.securitycouncilreport.org/atf/cf/%7B65BFCF9B-6D27-4E9C-8CD3-
CF6E4FF96FF9%7D/s_2016_73.pdf, 2016, h.36.
10
Parlemen Eropa, ―Motion for a resolution‖, [Artikel On-line] tersedia di
http://www.europarl.europa.eu/doceo/document/B-8-2018-0447_EN.html?redirect; Internet;
diakses pada 14 Maret 2019.
11
Amnesty International, ―Spain: Government must stop authorising arms exports to Saudi
Arabia or risk complicity in war crimes‖.
5
maintenance of any form of security equipment to members of the
Saudi-led coalition, including Saudi Arabia and the UAE, given the
serious breaches of international humanitarian and human rights law
committed in Yemen; calls on the VP/HR to report on the current state
of military and security cooperation by EU Member States with the
members of the Saudi-led coalition;12
7. Is particularly dismayed by the Spanish Government‟s recent decision
to proceed with the sale of 400 precision bombs to Saudi Arabia, after
having announced that the sale was not going ahead; profoundly
regrets the lack of solidarity and courage shown by EU Member States
when the decision to halt the sale was first announced.”13
Diterjemahkan menjadi:
―6. Menyesalkan kesepakatan senjata penting yang dibuat oleh Negara-
negara Anggota UE, antara lain Spanyol, Prancis, Jerman dan Inggris,
dengan Arab Saudi dan UEA, yang bertentangan dengan Council
Common Position 2008/944/CFSP tentang ekspor senjata dan
Perjanjian Perdagangan Senjata; menyerukan, sekali lagi, larangan
kepada seluruh Uni Eropa terkait ekspor, penjualan, pembaruan dan
pemeliharaan segala bentuk peralatan keamanan untuk anggota koalisi
yang dipimpin Saudi, termasuk Arab Saudi dan UEA, mengingat
pelanggaran serius terhadap kemanusiaan internasional dan hukum hak
asasi manusia yang dilakukan di Yaman; menyerukan kepada VP/HR
untuk melaporkan keadaan kerja sama militer dan keamanan saat ini
oleh Negara-negara Anggota UE dengan anggota koalisi yang dipimpin
Saudi;
7. Sangat kecewa dengan keputusan Pemerintah Spanyol baru-baru ini
untuk melanjutkan penjualan 400 bom presisi ke Arab Saudi, setelah
mengumumkan bahwa penjualan itu tidak akan dilanjutkan; sangat
menyesalkan kurangnya solidaritas dan keberanian yang ditunjukkan
oleh Negara-negara Anggota UE ketika keputusan untuk menghentikan
penjualan diumumkan pertama kali.‖
12Parlemen Eropa, ―Motion for a resolution‖.
13
Parlemen Eropa, ―Motion for a resolution‖.
6
Pada 4 September 2018, pemerintah Spanyol memutuskan untuk tidak
melanjutkan kontrak pengiriman bom ke Arab Saudi di tengah kekhawatiran
tentang penggunaannya dalam konflik Yaman yang telah ditandatangani pada
2015.14
Pihak Kementerian Pertahanan Spanyol yang menyatakan tidak pernah
menjual senjata yang dapat digunakan terhadap penduduk sipil tersebut mengutuk
pembunuhan non-kombatan di Yaman.15
Namun pada 13 September 2018, Menteri Luar Negeri Josep Borrell
menyatakan bahwa Pemerintah Spanyol akan melanjutkan penjualan 400 bom
laser ke Arab Saudi, setelah kesepakatan itu dihentikan di tengah kekhawatiran
atas peran Saudi dalam perang Yaman.16
Spanyol juga tetap melakukan transaksi
penjualan senjata ke Arab Saudi setelah pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis
asal Saudi yang dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Sementara
itu, negara-negara anggota Uni Eropa yang lain, seperti Belanda, Finlandia, dan
Denmark telah menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi.17
14Isla Binnie, ―Spain confirms it has halted sale of bombs to Saudi Arabia‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-saudi-spain/spain-confirms-it-
has-halted-sale-of-bombs-to-saudi-arabia-idUSKCN1LK1N2; Internet; diakses pada 14 Maret
2019.
15
Isla Binnie, ―Spain confirms it has halted sale of bombs to Saudi Arabia‖.
16
Isla Binnie, ―Spain will go ahead with halted sale of 400 bombs to Saudi Arabia‖, [Artikel
On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-spain-saudi-arms/spain-will-go-ahead-
with-halted-sale-of-400-bombs-to-saudi-arabia-foreign-minister-idUSKCN1LT1FL; Internet;
diakses pada 14 Maret 2019.
17
Jon Stone, ―Germany, Denmark, Netherlands and Finland stop weapons sales to Saudi
Arabia in response to Yemen famine‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.independent.co.uk/news/world/europe/saudi-arabia-arms-embargo-weapons-europe-
germany-denmark-uk-yemen-war-famine-a8648611.html; Internet; diakses pada 15 Maret 2019.
7
B. Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
“Mengapa Spanyol menjual senjata ke Arab Saudi terkait intervensi Arab
Saudi dalam konflik Yaman 2018?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Mengetahui kepentingan Spanyol menjual senjata ke Arab Saudi
terkait intervensi Arab Saudi terhadap konflik Yaman 2018.
b. Mengetahui signifikansi konsep kepentingan nasional dan teori
kebijakan luar negeri dalam menganalisis kepentingan Spanyol
menjual senjata ke Arab Saudi terkait intervensi Arab Saudi terhadap
konflik Yaman 2018.
2. Manfaat
a. Berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya
dalam lingkup studi Hubungan Internasional.
b. Menjadi salah satu sumber rujukan penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan penelitian ini.
8
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini memiliki serupa dengan beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, sehingga dapat menjadi acuan dalam menulis penelitian
ini. Penelitian pertama adalah jurnal JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari - Juni
2018 berjudul ―Kepentingan Inggris Menjual Senjata ke Arab Saudi‖ yang ditulis
oleh M. Oghie Nugraha Hrp. dari Universitas Riau. Menurut Nugraha, penjualan
senjata yang dilakukan Inggris ke Arab Saudi telah melanggar perjanjian Arms
Trade Treaty (ATT) article 1, yang telah diratifikasi oleh Inggris pada 2014.18
Persamaannya dengan penelitian ini terletak pada subjek penelitian, yaitu
mengenai kepentingan negara menjual senjata ke Arab Saudi terkait dengan
intervensi Arab Saudi dalam konflik Yaman. Perbedaannya terletak pada objek
penelitiannya, Nugraha membahas kepentingan Inggris, sedangkan objek
penelitian dalam penelitian ini adalah kepentingan Spanyol. Dalam penelitiannya,
Nugraha menggunakan teori neorealisme yang didukung oleh konsep aliansi milik
Stephen M. Walt. Beberapa konsep yang digunakan diantaranya, kepentingan
nasional dalam perspektif neorealisme, balance of power, dan bandwagoning.19
Menurut Nugraha, terdapat tiga poin penting yang menyebabkan Inggris
tetap melakukan perdagangan senjata dengan Arab Saudi. Pertama, menciptakan
18
M. Oghie Nugraha Hrp, ―Kepentingan Inggris Menjual Senjata ke Arab Saudi‖,
(Pekanbaru: FISIP Universitas Riau), 3. 19
M. Oghie Nugraha Hrp, ―Kepentingan Inggris Menjual Senjata ke Arab Saudi‖, 1.
9
stabilitas hubungan dengan Arab Saudi. Negara-negara di Timur Tengah
merupakan pasar terbesar bagi ekspor senjata Inggris. Penjualan senjata Inggris ke
Arab Saudi semakin meningkat sejak adanya konflik di Yaman. Hubungan Inggris
dan Arab Saudi semakin erat dengan adanya kerjasama militer antara kedua
negara.20
Kedua, menguatkan posisi politik Arab Saudi terhadap Iran. Iran
merupakan musuh utama Saudi di Timur Tengah karena adanya perbedaan aliran
kepercayaan di antara kedua negara. Iran nmerupakan negara syiah, sementara
Arab Saudi beraliran sunni. Iran memperluas pengaruh mereka hingga ke Yaman
dengan membantu pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok Houti,
kelompok oposisi, yang berusaha menggulingkan pemerintah yang sah di
Yaman.21
Kemudian ketiga, untuk memelihara balance of power Inggris di
kawasan Timur Tengah. Tujuannya menguatkan posisi Inggris sebagai negara
sahabat bagi negara-negara di Timur Tengah.22
Penelitian selanjutnya adalah jurnal yang berjudul ―Transforming the
Spanish Military‖, vol. 16, no. 1, tahun 2016, karya Guillem Colom Piella.
Mengikuti sekutu dan mitranya, Spanyol memprakarsai transformasi angkatan
bersenjata pada tahun 2004 untuk mengkonsolidasikan modernisasi politik,
20
M. Oghie Nugraha Hrp, ―Kepentingan Inggris Menjual Senjata ke Arab Saudi‖, 9-10. 21
M. Oghie Nugraha Hrp, ―Kepentingan Inggris Menjual Senjata ke Arab Saudi‖, 11. 22
M. Oghie Nugraha Hrp, ―Kepentingan Inggris Menjual Senjata ke Arab Saudi‖, 12.
10
hukum, dan militer yang telah terjadi sejak transisi ke demokrasi dengan tujuan
mempersiapkan angkatan bersenjata untuk menghadapi ancaman saat ini dan di
masa depan.
Persamaan antara kedua penelitian ini hanya terletak pada pembahasan
militer Spanyol. Berbeda dengan penelitian ini, Piella tidak membahas secara rinci
mengenai perdagangan senjata, terutama terkait penjualan senjata Spanyol ke
Arab Saudi terkait konflik Yaman. Dalam jurnalnya, Piella juga membahas visi
Spanyol dalam perkembangan militer pada masa mendatang. Piella menjelaskan
mengenai pentingnya melakukan modernisasi militer sambil memperkuat kerja
sama lintas industri. Visi Spanyol pada 2025 adalah mentransformasikan militer
sambil membangun pertahaan yang terjangkau, realistis, dan modern.
Penelitian lainnya merupakan skripsi berjudul ―Penolakan Penjualan Senjata
Belanda ke Arab Saudi 2016‖ yang ditulis oleh Rikmandaru Werdi Hutomo dari
FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian tersebut menganalisis tentang
kebijakan Belanda atas penolakan penjualan senjata ke Arab Saudi.23
Serupa
dengan penelitian ini, Hutomo menjelaskan tentang perdagangan senjata ke Arab
Saudi dan krisis kemanusiaan yang terjadi di Yaman. Hutomo juga memaparkan
respons Uni Eropa terhadap penjualan senjata ke Arab Saudi yang masih
dilakukan oleh negara anggota UE.
23
Rikmandaru Werdi Hutomo, ―Penolakan Penjualan Senjata Belanda ke Arab Saudi 2016‖,
(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), 1.
11
Perbedaan antara penelitian tersebut dan penelitian ini terletak pada tema
penelitiannya. Dalam penelitiannya, Hutomo sedikit menyinggung Spanyol
sebagai negara yang masih melakukan penjualan senjata ke Arab Saudi terkait
dengan perang di Yaman. Sedangkan, Belanda telah menghentikan transfer
senjatanya ke Arab Saudi sejak 2016.24
Hutomo menggunakan teori liberalisme
dengan konsep demokrasi kosmopolitan dan Hak Asasi Manusia.25
Melalui konsep tersebut, Hutomo menganalisis bahwa kebijakan Belanda
menolak menjual senjata ke Arab Saudi karena didasarkan pada tiga alasan.
Pertama, Belanda melarang penjualan senjata ke Arab Saudi karena Belanda
melihat penjualan senjata sebagai sebuah perdagangan. Hal ini berbeda dengan
negara UE lainnya yang melihat penjualan senjata sebagai instrumen penting
dalam kebijakan luar negeri. Kedua, keputusan Belanda diambil berdasarkan pada
supremasi hukum internasional yang tercantum dalam resolusi parlemen UE
mengenai krisis di Yaman, terutama yang berkaitan dengan masalah HAM.
Ketiga, peran masyarakat merupakan hal yang penting dalam kebijakan luar
negeri Belanda.26
24
Rikmandaru Werdi Hutomo, ―Penolakan Penjualan Senjata Belanda ke Arab Saudi 2016‖,
5. 25
Rikmandaru Werdi Hutomo, ―Penolakan Penjualan Senjata Belanda ke Arab Saudi 2016‖,
13-19. 26
Rikmandaru Werdi Hutomo, ―Penolakan Penjualan Senjata Belanda ke Arab Saudi 2016‖,
79-80.
12
E. Kerangka Pemikiran
Untuk mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi kepentingan Inggris
menjual senjata ke Arab Saudi, penelitian ini menggunakan konsep kepentingan
nasional dan teori analisis politik luar negeri. Hal ini dijelaskan sebagaimana
berikut.
1. Kepentingan Nasional
Menurut Morgenthau, kepentingan nasional adalah standar abadi untuk
mempertimbangkan dan mengarahkan tindakan politik.27
Tujuan kebijakan luar
negeri harus didefinisikan dalam hal kepentingan nasional.28
Jenis kepentingan
menentukan tindakan politik dalam periode sejarah tertentu tergantung pada
konteks politik dan budaya pada saat kebijakan luar negeri dirumuskan.29
Morgenthau memperhitungkan kepentingan nasional dengan mendefinisikan
upaya suatu negara untuk mengejar power.30
James N. Rosenau dalam bukunya yang berjudul The Scientific Study of
Foreign Policy, menjelaskan bahwa konsep kepentingan nasional digunakan
dalam analisis politik dan tindakan politik. Sebagai alat analisis, kepentingan
nasional digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan, atau mengevaluasi
sumber kebijakan luar negeri suatu negara. Sebagai instrumen tindakan politik,
27
Hans J. Morgenthau, Politics Among Nations: The Struggle of Power and Peace (New
York: Knopf, 2nd ed, 1954), 9. 28
Hans J. Morgenthau, Politics Among Nations: The Struggle of Power and Peace, 528. 29
Hans J. Morgenthau, Politics Among Nations: The Struggle of Power and Peace, 8.
30
Hans J. Morgenthau, Politics Among Nations: The Struggle of Power and Peace, 5.
13
kepentingan nasional berfungsi sebagai sarana untuk membenarkan, mengkritik,
atau mengusulkan kebijakan merujuk pada apa yang terbaik untuk masyarakat
nasional dan urusan luar negeri suatu negara.31
Hans J Morgenthau membagi kepentingan nasional menjadi enam, yaitu:32
a. Primary interest, meliputi perlindungan terhadap keamanan,
identitas, politik, dan budaya bangsa serta kelangsungan hidup
negara dari intervensi negara lain. Kepentingan ini tidak pernah
dapat dikompromikan atau diperdagangkan.
b. Secondary interest, kepentingan bagi mereka yang berada di luar
negeri, tetapi tetap berkontribusi bagi negara. Seperti, melindungi
warga negara yang berada di luar negeri dan tetap memelihara
kekebalan diplomatik bagi diplomat yang berada di negara lain.
c. Permanent interest, relatif konstan selama periode waktu yang
lama.
d. Variable interest¸ kepentingan yang terinspirasi dari opini publik,
kepentingan kelompok tertentu, politik partisan, dan ide-ide politik
negara.
31
James N. Rosenau, The Scientific Study of Foreign Policy, (London: Frances Pinter
(Publishers) Limited, 1980), 283.
32
Thomas W. Robinson, ―A National Interest Analysis of Sino-Soviet Relations‖, 1967,
140-141, tersedia di
https://www.jstor.org/stable/pdf/3013925.pdf?refreqid=excelsior%3A1b5561275ca32b85269f602
d02508c89, diunduh pada 18 Maret 2019.
14
e. General interest, berkaitan dengan kondisi geografis suatu negara,
total populasi, atau isu-isu spesifik yang bisa menjadi kepentingan
seluruh negara di dunia, seperti ekonomi, perdagangan, diplomasi,
dan hukum internasional.
f. Specific interest¸ pengembangan dari general interest dan
teraplikasikan dalam waktu dan tempat tertentu.
Penelitian ini akan menggunakan konsep kepentingan nasional yang relevan
berdasarkan enam klasifikasi kepentingan nasional tersebut, untuk menjawab
pertanyaan penelitian tentang kepentingan Spanyol tetap menjual senjata ke Arab
Saudi terkait konflik Yaman.
2. Kebijakan Luar Negeri
Kebijakan luar negeri merupakan strategi atau rencana tindakan yang dibuat
oleh para pembuat keputusan negara dalam menghadapi negara lain atau uniit
politik internasional lainnya, dan dikendalikan untuk mencapai tujuan nasional
yang dituangkan dalma terminologi kepentingan nasional.33
K. J. Holsti
menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri merupakan serangkaian sasaran
bagaimana suatu negara berinteraksi dengan negara lain baik di bidang politik,
ekonomi, sosial, dan militer. Biasanya kebijakan luar negeri ini dapat dilakukan
33
Jack C. Plano dan Roy Olton, Kamus Hubungan Internasional (Bandung: Abardin, 1999),
5.
15
dengan berbagai cara namun terdapat tiga yang paling umum, yaitu melalui
perang, perdamaian dan kerjasama ekonomi.34
Menurut James N. Rosenau, kebijakan luar negeri adalah upaya suatu
negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya untuk mengatasi dan
memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya.35
Kebijakan luar negeri
ditujukan untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup suatu
negara.36
Kajian kebijakan luar negeri suatu negara meliputi kehidupan internal
dan kebutuhan eksternal, termasuk di dalamnya adalah aspirasi, atribut nasional,
kebudayaan, konflik, kapabilitas, institusi, dan aktivitas rutin yang ditujukan
untuk mencapai dan memelihara identitas sosial, hukum, dan geografi suatu
negara sebagai negara-bangsa.37
Sementara itu, Rosenau mengkategorikan faktor-faktor atau sumber-
sumber dalam perumusan kebijakan luar negeri, yaitu:
a. Systemic sources (sumber sistemik), merupakan sumber yang berasal dari
lingkungan eksternal suatu negara. Sumber ini menjelaskan struktur
hubungan antar-negara, pola aliansi yang terbentuk, dan faktor situasional
34K.J Holsti, International Politics A Framework for Analysis 6th ed (New Jersey: A Simon
& Schuster Company, 1992), 82. 35
James N. Rosenau, Gavin Boyd, dan Kenneth W. Thomson, World Politics: An
Introduction (New York: The Free Press, 1976), 27 36
James N. Rosenau, Gavin Boyd, dan Kenneth W. Thomson, World Politics: An
Introduction, 32
37
James N. Rosenau, Gavin Boyd, dan Kenneth W. Thomson, World Politics: An
Introduction, 15.
16
eksternal yang berasal dari situasi internasional yang dapat berupa isu
atau krisis.38
b. Societal sources (sumber masyarakat), merupakan sumber yang berasal
dari lingkungan internal. Sumber ini mencakup faktor kebudayaan dan
sejarah, pembangunan ekonomi, struktur sosial, dan perubahan opini
publik. Kebudayaan dan sejarah meliputi nilai, norma, tradisi, dan
pengalaman masa lalu yang mendasari hubungan antara anggota
masyarakat. Pembangunan ekonomi mencakup kemampuan suatu negara
untuk mencapai kesejahteraan yang dapat mendasari kepentingan negara
untuk berhubungan dengan negara lain. Struktur sosial mencakup
sumberdaya manusia yang dimiliki suatu negara atau seberapa besar
konflik dan harmoni internal dalam masyarakat. Opini publik terhadap
juga dapat dilihat sebagai faktor internal dalam kebijakan luar negeri.39
c. Governmental sources (sumber pemerintahan), sumber internal yang
menjelaskan tentang pertanggungjawaban politik dan struktur dalam
pemerintah. Pertanggungjawaban politik seperti pemilu, kompetisi partai,
dan tingkat kemampuan dimana pembuat keputusan dapat secara fleksibel
38
James N. Rosenau, Gavin Boyd, dan Kenneth W. Thompson. World Politics: An
Introduction (New York: The Free Press, 1976), 15. 39
James N. Rosenau, Gavin Boyd, dan Kenneth W. Thompson. World Politics: An
Introduction, 15.
17
merespons situasi eksternal. Sedangkan, struktur kepemimpinan berasal
dari berbagai kelompok dan individu yang berada dalam pemerintahan.40
d. Idiosyncratic sources (sumber idiosinkratik), merupakan sumber internal
yang melihat nilai-nilai pengalaman, bakat serta kepribadian elit politik
yang mempengaruhi persepsi, kalkulasi, dan perilaku mereka terhadap
kebijakan luar negeri. Dalam hal ini, tercakup juga persepsi seorang elit
politik tentang keadaan alamiah dari arena internasional dan tujuan
nasional yang hendak dicapai.41
Selain faktor-faktor tersebut, Rosenau juga menjelaskan faktor luas wilayah
negara, jumlah penduduk, kondisi geografi, dan teknologi yang dapat menjadi
sumber sistemik atau masyarakat. Dengan banyaknya faktor yang beraneka
ragam, Rosenau menyarankan untuk melakukan cluster of inputs guna memilih
dan menggabungkan faktor mana yang paling penting dalam menjelaskan
kebijakan luar negeri suatu negara yang diteliti.42
Penelitian ini akan menggunakan sumber sistemik, sumber masyarakat, dan
sumber pemerintahan untuk menganalisis kepentingan Spanyol menjual senjata ke
Arab Saudi terkait intervensi Arab Saudi dalam konflik Yaman. Sumber sistemik
40
James N. Rosenau, Gavin Boyd, dan Kenneth W. Thompson. World Politics: An
Introduction, 15. 41
James N. Rosenau, Gavin Boyd, dan Kenneth W. Thompson. World Politics: An
Introduction, 15.
42
James N. Rosenau, Gavin Boyd, dan Kenneth W. Thompson. World Politics: An
Introduction, 18.
18
berasal dari lingkungan eksternal Spanyol. Sementara itu, sumber masyarakat dan
sumber pemerintahan berasal dari lingkungan internal Spanyol.
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatoris. Penelitian
eksplanatoris bertujuan untuk mencari penjelasan suatu fenomena atau
masalah yang diamati. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan
tentang mengapa suatu fenomena terjadi.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
studi pustaka dengan cara mengumpulkan data-data dari berbagai literatur
yang berkaitan dengan penelitian ini. Literatur dapat berupa buku, jurnal,
skripsi, tesis, surat kabar, dan artikel di situs online.
3. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder berasal
dari buku, jurnal, skripsi, surat kabar, dan artikel di situs online.
4. Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan
teknik analisis data kualitatif, yaitu permasalahan yang diangkat akan
digambarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada dan kemudian akan di
19
selaraskan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya sehingga
dapat ditarik sebuah kesimpulan. Grafik dan angka-angka persentase
digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap dalam penelitian ini.
G. Sistematika Penulisan
Bab I - Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal dasar dan gambaran umum penelitian
yang dipaparkan dalam bentuk pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan
dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual, serta metode
penelitian.
Bab II - Gambaran Umum Konflik Yaman
Bab ini membahas latar belakang terjadinya konflik Yaman dan penyebab
munculnya aksi pemberontak yang berusaha menjatuhkan pemerintahan sah di
Yaman. Bab ini juga menjelaskan intervensi militer yang dilakukan Arab Saudi
dalam konflik Yaman sejak 2015 hingga 2018 dan situasi kemanusiaan di Yaman
setelah intervensi militer tersebut.
Bab III - Penjualan Senjata Spanyol ke Arab Saudi
Bab ini memaparkan tentang penjualan senjata Spanyol ke Arab Saudi sejak
Saudi mengintervensi konflik Yaman pada 2015. Bab ini juga menjelaskan
bagaimana respons dari masyarakat sipil Spanyol dan internasional terkait
penjualan senjata tersebut.
20
Bab IV - Kepentingan Spanyol Menjual Senjata ke Arab Saudi terkait dengan
Intervensi Arab Saudi dalam konflik Yaman
Bab ini berisi analisis tentang kepentingan Spanyol menjual senjata ke Arab
Saudi terkait intervensi Arab Saudi dalam konflik Yaman. Dalam bab ini, terdapat
jawaban dari pertanyaan penelitian berdasarkan penerapan konsep kepentingan
nasional dan kebijakan luar negeri.
Bab V - Penutup
Bab penutup memuat kesimpulan yang berisi hasil analisis dan rangkuman
poin-poin penting dalam penelitian ini.
21
BAB II
GAMBARAN UMUM KONFLIK YAMAN
A. Latar Belakang Terjadinya Konflik Yaman
Yaman merupakan negara yang terletak di kawasan Timur Tengah, lebih
tepatnya di sebelah selatan Arab Saudi. Konflik yang terjadi di Yaman berawal
dari ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan Ali Abdullah Saleh yang telah
menjabat sebagai presiden selama 32 tahun. Konflik internal di Yaman
melibatkan banyak pihak, namun terdapat dua kelompok yang menjadi dua
kekuatan besar dalam konflik tersebut, yaitu pemerintah Yaman dan kelompok
pemberontak Houthi.43
Kelompok Houthi ini pada awalnya hanya berada di Yaman Utara, tepatnya
di kota Sa’adah, sebuah kota yang terletak 240 km di utara ibu kota Sana’a. Di
Sa’adah, terdapat perkumpulan terbesar orang-orang Syiah Zaidiyah di Yaman.
Pada tahun 1986, dibentuklah sebuah perkumpulan untuk mempelajari ajaran-
ajaran Syiah Zaidiyah. Perkumpulan itu disebut dengan Ittihad asy-Syabab
(Persatuan Pemuda). Kelompok ini didirikan oleh Husein bin Badruddin al-
Houthi. Kelompok yang pada awalnya merupakan kelompok keagamaan ini
43
Ahmad Fuadi, ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak Houthi‖,
(Pekanbaru: FISIP Universitas Riau, 2017), 37.
22
kemudian berubah menjadi kelompok oposisi pemerintah yang mereka anggap
tidak mampu mensejahterakan masyarakat Yaman.44
Milisi Houthi yang berjuang untuk mendapatkan peningkatan otonomi di
Provinsi Saada, telah melancarkan pemberontakan secara berkala sejak 2004
lalu.45
Hubungan antara pemerintah dengan rakyat pun memburuk sejak tentara
pro-pemerintah menembaki rakyat sipil pada tahun 2004 saat terjadi perang antara
kelompok pemberontak Houthi yang berpaham Syiah dengan tentara loyalis
pemerintah. Perang antara keduanya berlanjut hingga tahun 2009. Selain itu,
tingkat pengangguran, kriminalitas, dan kemiskinan juga semakin tinggi. Kondisi
sosial, politik, dan ekonomi Yaman masih belum stabil hingga tahun 2011.46
Pengaruh Arab Spring mulai menyebar ke Yaman pada awal tahun 2011
ketika Yaman masih dipimpin oleh Ali Abdullah Saleh. Kondisi perekonomian
yang buruk dan ketidakpuasan dari masyarakat Yaman terhadap pemerintah yang
berkuasa menyebabkan banyak masyarakat yang menentang pemerintah Yaman.
Berbagai kelompok yang menentang tersebut menginginkan Presiden Yaman Ali
Abdullah Saleh mundur dari posisinya. Banyak penyebab yang melatarbelakangi
mudahnya muncul gerakan separatisme di Yaman seperti korupsi, kesenjangan
44Ahmad Fuadi, ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak Houthi‖,
38.
45
BBC News Indonesia, ―Di ambang perang saudara, Yaman minta bantuan‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/03/150324_yaman_bantuan_gcc;
Internet; diakses pada 28 Maret 2019.
46
Ahmad Fuadi, ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak Houthi‖,
38.
23
sosial, lemahnya kontrol pemerintah, kemiskinan, serta minimnya infrastruktur.
Karena besarnya tuntutan pengunduran diri dari masyarakat Yaman, Presiden
Saleh diundang untuk menghadiri pertemuan dengan Dewan Kerjasama Negara
Teluk (Gulf Cooperation Council) yang bertujuan membahas proses transisi
kekuasaan di Yaman. 47
Keterlibatan Arab Saudi dalam konflik Yaman semakin memicu kemarahan
dari kelompok Houthi. Pada tanggal 3 Juni 2011, kelompok Houthi melancarkan
serangan roket terhadap Presiden Saleh di istana kepresidenan. Serangan roket ini
mengakibatkan Presiden Saleh mengalami luka-luka. Presiden Saleh kemudian
dilarikan ke Arab Saudi untuk mendapatkan perawatan medis. Peristiwa ini
kemudian dianggap kelompok oposisi sebagai tumbangnya rezim Presiden Saleh.
Karena desakan dari kelompok oposisi, ia kemudian digantikan oleh Abd Rabbuh
Mansour Hadi.48
Setelah jatuhnya kepemimpinan Ali Abdullah Saleh, kelompok oposisi
pemerintah semakin tersisih di dalam pemerintahan. Kondisi ini membuat mereka
semakin aktif menentang pemerintah Yaman. Pada level teknis, transisi kekuasaan
ditujukan untuk mencegah Yaman semakin terpecah dan didominasi oleh
kelompok-kelompok tertentu. Di samping itu, proses transisi juga ditujukan untuk
47Ahmad Fuadi, ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak Houthi‖,
38.
48
Ahmad Fuadi, ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak Houthi‖,
38.
24
meningkatkan partisipasi politik di Sanaa dan mencegah meluasnya aksi
kekerasan di Yaman.49
Presiden Saleh bersedia untuk mengundurkan diri dan digantikan oleh wakil
presiden Abd Rabbu Mansour Hadi melalui hasil konsensus. Untuk memperkuat
legitimasinya, Hadi mengikuti proses pemilihan presiden di tahun 2012 dan
menang secara aklamasi sebagai presiden karena ia merupakan calon tunggal.50
Pada kenyataannya, proses transisi pemerintahan di Yaman tidak berjalan lancar.
Konflik terus terjadi setelah Presiden Hadi berkuasa. Salah satu penyebabnya
karena Ali Abdullah Saleh masih memiliki kekuasaan di Yaman. Saleh mendapat
kekebalan hukum atas kasus-kasus yang pernah berkaitan dengannya dan
diizinkan untuk tetap menjadi pemimpin General People‟s Congress (GPC)
sebagai kompensasi atas mundurnya ia sebagai presiden Yaman sesuai dengan
kesepakatan tahun 2011. Konflik yang terus berlanjut bisa mengganggu stabilitas
dan keamanan kawasan Timur Tengah. Arab Saudi merupakan salah satu negara
di kawasan Timur Tengah yang ikut terlibat dalam konflik internal Yaman.51
49Ahmad Fuadi, ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak Houthi‖,
39.
50
Peter Salisbury, ―Yemen: Stemming the Rise of a Chaos State”, (London: Chatham
House), 14.
51
Ahmad Fuadi, ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak Houthi‖,
40.
25
1. Intervensi Militer Arab Saudi dalam Konflik Yaman Periode 2015–2018
Konflik di Yaman yang berkepanjangan menyebabkan timbulnya
kekhawatiran negara-negara tetangga terhadap stabilitas keamanan, terutama di
kawasan Timur Tengah. Salah satu negara yang terlibat dalam konflik Yaman
adalah Arab Saudi. Intensitas keterlibatan Arab Saudi dalam konflik Yaman
penting untuk dibahas karena Arab Saudi berperan sebagai pemimpin koalisi anti-
pemberontak serta mengajak negara-negara kawasan Teluk lainnya untuk turut
andil dalam menghadapi pemberontak.
Arab Saudi merupakan negara tetangga Yaman yang memiliki perbatasan
darat cukup panjang di sebelah utara Yaman. Arab Saudi memiliki garis
perbatasan dengan Yaman sepanjang 1.800 km. Salah satu wilayah perbatasan
yang sangat penting bagi Arab Saudi, yaitu wilayah Provinsi Timur yang
merupakan wilayah ladang minyak terkaya yang dimiliki oleh Kerajaan Arab
Saudi.52
Terlebih lagi, Arab Saudi merupakan negara yang sebagian besar
rakyatnya menganut ajaran Sunni dan tidak sepaham dengan Syiah yang dianut
kelompok Houthi.53
Kelompok Houthi saat ini tidak hanya sebatas kelompok keagamaan, tetapi
sangat terorganisir dan memiliki persenjataan yang cukup memadai untuk
52Ahmad Fuadi, ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak Houthi‖,
43.
53
Mark Hosenball, dkk., ―Exclusive: Saudi Arabia building up military near Yemen border -
U.S. officials‖, [Artikel On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-
usa-saudi/exclusive-saudi-arabia-building-up-military-near-yemen-border-u-s-officials-
idUSKBN0MK2S120150324; Internet; diakses pada 27 Maret 2019.
26
menduduki Sana’a, ibukota Yaman. Secara khusus, Presiden Hadi meminta
bantuan militer Gulf Country Cooperation (GCC) atau Kerjasama Negara Teluk
untuk membantu menyelesaikan konflik yang terjadi antara pemerintah Yaman
dan kelompok pemberontak Syiah Houthi. Bersamaan dengan hal itu, koalisi yang
dipimpin Arab Saudi melihat bahwa intervensi bukanlah suatu pilihan, melainkan
menjadi kebutuhan setelah semua upaya diplomatik gagal meyakinkan kelompok
Houthi untuk mematuhi pemimpin Yaman dan mereka tetap menolak untuk
mempertimbangkan solusi damai terhadap krisis politik.54
Dalam kerangka ini, GCC menanggapi permintaan Presiden Yaman Abd
Rabbu Mansour Hadi, yang pada 7 Maret 2015 meminta diadakannya konferensi
negara-negara anggota GCC di Riyadh, Arab Saudi. Konferensi ini juga dihadiri
oleh semua partai politik Yaman. Dalam pertemuan tersebut, negara-negara
anggota GCC menerima surat resmi dari Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour
Hadi yang berisi permohonan bantuan dan tindakan militer untuk menyelesaikan
konflik yang terjadi di negaranya. Keamanan dan stabilitas Yaman telah
diguncang oleh kudeta yang dilakukan oleh milisi Houthi terhadap otoritas yang
54United Nations Security Council, ―Identical letters dated 26 March 2015 from the
Permanent Representative of Qatar to the United Nations addressed to the Secretary-General and
the President of the Security Council‖, tersedia di
https://www.securitycouncilreport.org/atf/cf/%7B65BFCF9B-6D27-4E9C-8CD3-
CF6E4FF96FF9%7D/s_2015_217.pdf; Internet; diunduh pada 1 April 2019.
27
sah. Pemberontakan ini juga merupakan ancaman besar bagi keamanan dan
stabilitas kawasan, serta ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.55
Pada tanggal 24 Maret 2015, Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi mengirim
surat kepada Dewan Keamanan PBB yang isinya meminta semua negara yang
bersedia untuk memberikan dukungan dalam upaya mencegah gerakan Houthi
semakin meluas. Surat tersebut juga berisi pemberitahuan tentang permintaan
pemerintah Yaman kepada GCC dan negara-negara Arab lainnya untuk
melakukan intervensi militer terhadap Houthi.56
Yaman meminta Dewan Keamanan PBB untuk mendukung aksi militer
yang dilakukan oleh willing countries untuk memerangi milisi Houthi, menurut
surat dari Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Hadi mengutip pasal 51 Piagam
PBB, yang mencakup hak individu atau kolektif untuk membela diri terhadap
serangan bersenjata, sebagai pembenaran hukumnya untuk meminta bantuan
militer dari negara-negara Arab.57
55United Nations Security Council, ―Identical letters dated 26 March 2015 from the
Permanent Representative of Qatar to the United Nations addressed to the Secretary-General and
the President of the Security Council‖.
56
Security Council Report, ―Chronology of Events; Yemen‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.securitycouncilreport.org/chronology/yemen.php; Internet; diakses pada 5 April 2019.
57
United Nations Security Council, ―Identical letters dated 26 March 2015 from the
Permanent Representative of Qatar to the United Nations addressed to the Secretary-General and
the President of the Security Council‖.
28
Presiden Hadi menyampaikan bahwa intervensi militer tersebut harus
dilakukan karena kekacauan situasi politik akibat gerakan Houthi yang menguasai
sebagian besar wilayah vital di Yaman dan kekhawatirkan akan penyebaran Al-
Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) atau Al-Qaeda di Semenanjung Arab
akibat kekosongan kepemimpinan. Yaman adalah rumah bagi AQAP, salah satu
jaringan global paling aktif yang telah melakukan serangan di luar negeri.58
Menanggapi surat tersebut, GCC segera menyediakan semua sarana dan tindakan
yang diperlukan termasuk intervensi militer untuk membantu Yaman menghadapi
agresi milisi Houthi.59
Pada tanggal 26 Maret 2015, angkatan udara Arab Saudi bersama Uni
Emirat Arab (UEA), Yordania, Qatar, Kuwait, dan Bahrain meluncurkan
Operation Decisive Storm. Terdapat sekitar 170 pesawat tempur digunakan untuk
melawan kelompok Houthi, diantaranya 100 pesawat dari Arab Saudi (tipe
pesawat F-15S dan Eurofighter typhoon), 30 pesawat dari UEA (tipe F-16 dan
Mirage 2000) dan beberapa pesawat tipe F-16 dari Bahrain, Yordania, serta
58Michelle Nicols, ―Yemen asks U.N. to back military action by 'willing countries'‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-un/yemen-asks-u-
n-to-back-military-action-by-willing-countries-idUSKBN0MK2OP20150324; Internet; diakses
pada 10 April 2019.
59
Cut Whuny Atmaidha, ―Intervensi Militer Koalisi Teluk dalam Penyelesaian Konflik
Internal Yaman‖, tersedia di https://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2018/11/12.%201102045094%20-%20Cut%20Whuny%20Atmaidha%20(11-05-
18-01-01-42).pdf, eJournal Hubungan Internasional, Volume 6, Nomor 4 (Samarinda: FISIP
Universitas Mulawarman, 2018), 1585.
29
Maroko.60
Arab Saudi beraksi untuk membela pemerintahan sah yang dipimpin
oleh Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi.61
Salah satu tindakan pertama yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Saudi
ketika operation decisive storm diluncurkan adalah menutup wilayah udara
Yaman dan menempatkan pelabuhan-pelabuhannya dibawah blokade angkatan
laut. Pada tanggal 14 April 2015, Resolusi 2216 Dewan Keamanan PBB
memberikan dukungan internasional terhadap blokade tersebut dan meminta
negara anggota untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah
pasokan senjata langsung atau tidak langsung kepada pemberontak Houthi.
Arab Saudi telah memperkuat perbatasannya sejak dimulainya serangan
udara militer Arab Saudi ke Yaman. Wilayah yang sering menjadi medan
pertempuran di perbatasan Arab Saudi dan Yaman adalah Jizan dan Najran.
Lokasi yang sering menjadi target sasaran Houthi adalah pos pengamatan
perbatasan Arab Saudi di Najran.62
Tahap pertama operasi ini berlangsung selama dua puluh sembilan hari
dan angkatan udara koalisi melakukan upaya perlawanan terhadap Al-Houthi
60Cut Whuny Atmaidha, ―Intervensi Militer Koalisi Teluk dalam Penyelesaian Konflik
Internal Yaman‖, 1581.
61
BBC News Indonesia, ―Arab Saudi lancarkan serangan militer di Yaman‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/03/150326_yaman_saudi_militer;
Internet; diakses pada 28 Maret 2018. 62
Ahmad Fuadi, ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak Houthi‖,
43.
30
melalui target militer, politik, dan infrastruktur yang terkait dengan strategi perang
secara keseluruhan. Koalisi pimpinan Arab Saudi juga mengisolasi daerah yang
dikuasai oleh Houthi dengan menonaktifkan bandara dan pelabuhan Laut Merah.
Serangan lainnya difokuskan pada pasukan Houthi dan basis pertahanannya di
wilayah utara Yaman, kampanye udara di perbatasan Saudi-Yaman, dan
penyerangan kamp militer serta gudang senjata milik Houthi. Pada tanggal 22
April, juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Ahmed Asiri mengumumkan
berakhirnya Operation Decisive Storm dan menyatakan bahwa pihaknya telah
menyelesaikan tujuannya di Yaman dengan mengahancurkan rudal balistik Houthi
dan unit militer yang menjadi sekutu Houthi.63
Dengan berakhirnya operation decisive storm, operasi militer baru yang
bernama operation restoring hope kemudian dilaksanakan dengan tujuan
melindungi warga sipil, memerangi terorisme, memfasilitasi evakuasi warga
negara asing, mengintensifkan pemberian bantuan kepada warga Yaman,
termasuk juga mencegah milisi Houthi melakukan operasi apapun di Yaman.
operation restoring hope ini merupakan kombinasi dari tindakan politik,
diplomatik, dan militer.64
63Cut Whuny Atmaidha, ―Intervensi Militer Koalisi Teluk dalam Penyelesaian Konflik
Internal Yaman‖, 1581.
64
Noah Browning dan Mosthafa Hashem, ―Saudi-led coalition announces end to Yemen
operation‖, [Artikel On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-
31
Menurut GCC, tindakan pemberontakan Houthi yang ditujukan untuk
membangun hegemoni di Yaman dan menjadikannya sebagai basis untuk
menyebarkan pengaruh di wilayah tersebut, tidak hanya menimbulkan ancaman
keamanan, stabilitas dan kedaulatan bagi Yaman sendiri, tetapi telah menjadi
ancaman komprehensif bagi keamanan kawasan dan internasional. Selain itu,
GCC menambahkan bahwa serangan yang dilancarkan Houthi juga
mempengaruhi stabilitas keamanan Arab Saudi yang berbatasan langsung dengan
Yaman. Negara-negara anggota GCC lain yang menghadapi risiko ancaman
keamanan terus-menerus karena adanya penggunaan senjata berat dan rudal jarak
jauh di luar kendali otoritas yang sah.65
B. Situasi Kemanusiaan di Yaman
Subbab ini akan menjelaskan situasi kemanusiaan di Yaman setelah Arab
Saudi melakukan operasi militer bersama koalisinya. Berdasarkan laporan PBB,
terdapat sekitar 4.493 warga sipil yang tewas atas serangan Arab Saudi ke Yaman
sejak awal Maret 2015 hingga 2016. Negara-negara anggota Uni Eropa, termasuk
Spanyol, Inggris, dan Prancis, masih aktif memproduksi dan melakukan transfer
saudi/saudi-led-coalition-announces-end-to-yemen-operation-idUSKBN0NC24T20150421;
Internet; diakses pada 1 April 2019.
65
Cut Whuny Atmaidha, ―Intervensi Militer Koalisi Teluk dalam Penyelesaian Konflik
Internal Yaman‖, 1586.
32
senjata untuk Arab Saudi. Namun di sisi lain, UE juga fokus terhadap isu
kemanusiaan yang terjadi di Yaman.66
Sebagai upaya menegakkan HAM, Parlemen UE mengeluarkan Resolusi
Parlemen mengenai krisis kemanusiaan di Yaman secara berkala sejak 2015
hingga 2018. Resolusi tersebut merupakan respons terhadap kompleksitas konflik
Yaman yang belum selesai dan intervensi militer pemerintah Arab Saudi beserta
koalisinya dalam konflik tersebut. Tedapat dua alasan mengapa Parlemen UE
mengadopsi resolusi ini. Pertama, karena Arab Saudi dan koalisinya melanggar
Hukum Humaniter Internasional dan hukum HAM. Kedua, resolusi ini merupakan
seruan kepada negara anggota UE untuk bertindak sesuai dengan Common
Position 200867
yang akan dibahas lebih lanjut dalam bab III.
Banyak korban sipil yang meninggal di Yaman akibat serangan kelompok-
kelompok bersenjata Houthi dan pasukan terafiliasi, termasuk melalui
penggunaan amunisi anti-pesawat yang meledak setelah mendarat di daerah-
daerah berpenduduk, kemudian melukai dan membunuh warga sipil. Dalam
beberapa kesempatan, serangan udara oleh koalisi militer yang dipimpin Arab
Saudi telah membunuh warga sipil dan melanggar hukum humaniter internasional.
Selain serangan udara, Arab Saudi juga telah memberlakukan blokade laut Yaman
66
UN Security Councils, Yemen Report 2016, tersedia di
www.securitycouncilreport.org/atf/cf/%7B65BFCF9B-6D27-4E9C-8CD3-
CF6E4FF96FF9%7D/s_2016_73.pdf, 36. 67
Rikmandaru Werdi Hutomo, ―Penolakan Penjualan Senjata Belanda ke Arab Saudi
2016‖, 34.
33
yang telah berdampak besar pada populasi sipil dengan 22 juta orang, hampir 80%
dari populasi, sangat membutuhkan makanan, air dan persediaan medis. Pihak
Pemerintah Yaman gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan
kelompok Houthi selama pembicaraan diplomatik yang ditengahi oleh Utusan
Khusus PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed pada 19 Juni 2015.68
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi termasuk diantaranya Bahrain, Mesir,
Yordania, Kuwait, Maroko, Qatar, Sudan, dan Uni Emirat Arab dilaporkan
menggunakan cluster bomb atau bom curah yang dilarang secara internasional
dalam konflik Yaman.69
Intervensi militer yang dilakukan oleh Arab Saudi di
Yaman, termasuk penggunaan cluster bomb, telah menyebabkan situasi bencana
kemanusiaan yang mempengaruhi populasi di seluruh negeri dan memiliki
implikasi serius bagi Yaman. Pada 2016, pemberontak Houthi telah mengepung
kota Taiz, kota terbesar ketiga di Yaman, sehingga menghalangi pengiriman
bantuan kemanusiaan. Menurut Stephen O'Brien, Wakil Sekretaris Jenderal untuk
Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat PBB, sekitar 200.000
warga sipil yang terperangkap di Taiz sangat membutuhkan air minum, makanan,
perawatan medis, bantuan serta perlindungan yang menyelamatkan jiwa lainnya.70
68European Parliament Resolution 2015, ―Situation in Yemen‖, [Artikel On-line] tersedia di
http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA&reference=P8-TA-2015-
0270&language=EN&ring=B8-2015-0687; Internet; diakses pada 29 Maret 2019.
69
European Parliament Resolution 2015, ―Situation in Yemen‖.
70
European Parliament Resolution 2016, ―Humanitarian Situation in Yemen‖, [Artikel On-
line] tersedia di http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?pubRef=-//EP//TEXT+TA+P8-
TA-2016-0066+0+DOC+XML+V0//EN; Internet; diakses pada 29 Maret 2019.
34
Berbagai putaran negosiasi yang ditengahi PBB pada 2016 belum mengarah
pada kemajuan yang berarti menuju solusi politik di Yaman. Pihak-pihak yang
bertikai maupun pendukung regional dan internasional mereka, termasuk Arab
Saudi dan Iran, telah gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata atau jenis
penyelesaian apa pun sehingga pertempuran dan pemboman terus berlanjut.71
Hampir 90% dari makanan pokok negara merupakan produk impor.
Sedangkan, blokade udara dan laut yang dikenakan di Yaman oleh pasukan
koalisi telah menjadi salah satu penyebab utama bencana kemanusiaan yang
sedang berlangsung. Blokade ini telah membatasi dan mengganggu impor
makanan, bahan bakar dan pasokan medis, serta bantuan kemanusiaan.72
Situasi kemanusiaan di Yaman semakin diperburuk oleh koalisi pimpinan
Saudi atas blokade tanah, laut dan perbatasan udara negara pada 6 November
2017. Di sisi lain, pelabuhan Hodeida dan Saleef serta bandara Sana'a yang
diambil oleh pemberontak Houthi sejak Maret 2015. Sekitar 80% komoditas
impor, termasuk barang komersial dan kemanusiaan, terhambat karena blokade.73
Serangan yang dipimpin koalisi menyerang wilayah Sana'a menyebabkan
korban sipil dan kehancuran infrastruktur, sedangkan sejumlah serangan udara
yang dipimpin Saudi juga disalahkan karena membunuh tanpa pandang bulu dan
71European Parliament Resolution 2016, ―Humanitarian Situation in Yemen‖.
72
European Parliament Resolution 2016, ―Humanitarian Situation in Yemen‖.
73
European Parliament Resolution 2017, ―Situation in Yemen‖, [Artikel On-line] tersedia di
http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA&reference=P8-TA-2017-
0473&language=EN&ring=B8-2017-0652; Internet; diakses pada 29 Maret 2019.
35
melukai warga sipil, termasuk melalui penggunaan munisi tandan yang dilarang
secara internasional. Pemberontak Houthi menembakkan rudal balistik ke bandara
sipil internasional utama Riyadh pada 4 November 2017, roket lainnya juga telah
ditembakkan ke wilayah Saudi. Hukum perang melarang serangan yang disengaja
dan tidak pandang bulu terhadap warga sipil, serangan-serangan semacam itu
dianggap sebagai kejahatan perang dan orang-orang yang melakukannya dapat
dituntut karena kejahatan.74
Situasi di Yaman membawa risiko besar bagi stabilitas kawasan, khususnya
di Tanduk Afrika, Laut Merah, dan Timur Tengah yang lebih luas. AQAP telah
dapat mengambil manfaat dari memburuknya situasi politik dan keamanan di
Yaman, memperluas kehadirannya dan meningkatkan jumlah dan skala serangan
terorisnya. Sejak awal konflik, Uni Eropa telah mengalokasikan 171,7 juta euro
untuk bantuan kemanusiaan dalam bidang kesehatan, nutrisi, keamanan pangan,
perlindungan, tempat tinggal, serta air dan sanitasi. Uni Eropa mendukung semua
pihak dalam konflik untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah
bentuk kekerasan, mengutuk pelanggaran hak-hak anak, prihatin dengan
terbatasnya akses anak-anak untuk mendapatkan kesehatan dan pendidikan dasar,
serta mengutuk perekrutan dan penggunaan tentara anak konflik bersenjata, baik
oleh pasukan pemerintah atau oleh kelompok pemberontak.75
74European Parliament Resolution 2017, ―Situation in Yemen‖.
75
European Parliament Resolution 2017, ―Situation in Yemen‖.
36
Konflik yang telah berlangsung di Yaman telah memasuki tahun keempat,
2015–2018, dan lebih dari 22 juta orang membutuhkan dukungan kemanusiaan,
sedangkan lebih dari 17 juta orang menderita food insecure, di antaranya lebih
dari 8 juta orang berisiko kelaparan. Sejak November 2017, koalisi yang dipimpin
Saudi telah membangun blokade pada semua impor di wilayah yang dikuasai
Houthi, dengan pengecualian bahan-bahan kemanusiaan dan bantuan darurat.
Sedangkan menurut United Nations Office for the Coordination of Humanitarian
Affairs (OCHA) atau Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, warga negara
Yaman hanya menerima 21% dari kebutuhan bahan bakarnya dan 68% dari
kebutuhan impor makanannya sejak blokade dimulai. Dalam kasus-kasus tertentu,
pemberontak Houthi telah memblokir pengiriman pasokan medis, makanan, dan
bantuan kemanusiaan ke kota-kota yang dikendalikan pemerintah.76
Pada Juni 2018, koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi memulai serangan
untuk merebut kota Hodeidah. Organisasi Save the Children telah melaporkan
terdapat ratusan korban sipil dalam operasi ini. Hodeidah adalah pelabuhan paling
penting di Yaman dan merupakan titik transit utama untuk penyaluran bantuan
kemanusiaan. Menurut PBB, hampir 470.000 orang telah melarikan diri dari
Hodeidah sejak awal Juni 2018. Pihak-pihak yang terlibat konflik berkewajiban
mengizinkan dan memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan yang cepat dan
76European Parliament Resolution 2018, ―Situation in Yemen‖, [Artikel On-line] tersedia di
http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA&reference=P8-TA-2018-
0383&language=EN&ring=B8-2018-0444; Internet; diakses pada 29 Maret 2019.
37
tanpa hambatan, termasuk obat-obatan, makanan, dan barang-barang lainnya yang
diperlukan untuk bertahan hidup.77
Negosiasi gencatan senjata yang dipimpin oleh Utusan Khusus PBB untuk
Yaman, Martin Griffiths, menghasilkan penghentian serangan untuk sementara.
Kegagalan upaya untuk mengadakan pembicaraan damai di Jenewa menyebabkan
permusuhan dimulai kembali pada 7 September 2018. Sejak serangan dimulai,
kematian warga sipil telah meningkat sebesar 164%. Terlepas dari tekanan
internasional untuk mencapai solusi politik yang stabil dan inklusif terhadap
krisis, para pihak yang berkonflik maupun pendukung regional dan internasional
mereka, termasuk Arab Saudi dan Iran, telah gagal mencapai gencatan senjata
atau jenis penyelesaian apa pun, sehingga pertempuran dan pemboman terus
berlanjut. Intervensi yang dipimpin Saudi dan pemboman udara yang intens,
termasuk serangan sembarangan di daerah berpenduduk padat, memperburuk
dampak kemanusiaan dari perang. Hukum perang melarang serangan yang
disengaja serta tidak pandang bulu terhadap warga sipil dan sasaran sipil seperti
sekolah dan rumah sakit.
Sejak Maret 2015, lebih dari 2.500 anak telah terbunuh, lebih dari 3.500
anak telah terluka dan semakin banyak anak yang direkrut sebagai angkatan
bersenjata. Menurut UNICEF, hampir dua juta anak tidak bersekolah, yang
membahayakan masa depan seluruh generasi anak-anak di Yaman sebagai akibat
77European Parliament Resolution 2018, ―Situation in Yemen‖.
38
dari terbatasnya atau tidak adanya akses ke pendidikan. Perang telah
menyebabkan kehancuran infrastruktur dan keruntuhan ekonomi Yaman, bahkan
pembayaran reguler gaji hingga 1,4 juta pekerja publik non-militer Yaman secara
efektif berhenti pada akhir 2016. Perang di Yaman telah membuka ruang bagi
kelompok-kelompok ekstremis, termasuk al-Qaeda di Semenanjung Arab
(AQAP), untuk memperluas jaringan mereka, sehingga mengancam wilayah yang
lebih luas. Keamanan dan stabilitas Yaman sangat penting bagi upaya
internasional untuk memerangi gerakan ekstremisme.78
78
European Parliament Resolution 2018, ―Situation in Yemen‖.
39
BAB III
PENJUALAN SENJATA SPANYOL KE ARAB SAUDI
A. Penjualan Senjata Spanyol ke Arab Saudi
Spanyol merupakan salah satu negara yang memproduksi dan mengekspor
senjata untuk Arab Saudi selama konflik Yaman berlangsung sejak 2015 lalu.
Selama periode 2014–2018, Arab Saudi menduduki posisi pertama sebagai
importir senjata, sebesar 12% dari seluruh impor senjata di dunia. Pada periode
yang sama, impor senjata di Arab Saudi meningkat sebesar 192% dari periode
2009–2013 yang hanya 4,3%.79
Tabel III. A. Eksportir Senjata Terbesar dan Klien Utamanya
Sumber: SIPRI Fact Sheet, Trends in International Arms Transfers80
79
Pieter D. Wezeman, Aude Fleurant, Alexandra Kuimova, dkk., ―Trends in International
Arms Transfers 2018‖, tersedia di https://www.sipri.org/sites/default/files/2019-
03/fs_1903_at_2018_0.pdf, 6. 80
Pieter D. Wezeman, Aude Fleurant, Alexandra Kuimova, dkk., ―Trends in International
Arms Transfers 2018‖, 2.
40
Berdasarkan data yang dirilis oleh SIPRI tersebut, Spanyol termasuk ke
dalam sepuluh besar negara eksportir senjata di dunia. Pada periode 2014–2018,
ekspor senjata Spanyol mencapai 3,2% dari total ekspor senjata yang dilakukan
oleh negara-negara lain, meningkat sebesar 20% dari periode 2009–2013. Sejak
2014 hingga 2018, klien utama Spanyol merupakan Australia sebesar 42%,
disusul oleh Turki dengan 13%, dan Arab Saudi dengan 8,3% dari total ekspor
senjata Spanyol.
Selama periode 2011–2015, Spanyol telah menjual lima pesawat pengisian
bahan bakar di udara, serta amunisi artileri, bom, rudal, suku cadang pengganti
pesawat, dan peralatan lainnya ke Riyadh.81
Menurut laporan dari Sekretaris
Negara untuk Perdagangan Spanyol, pembelian besar yang dilakukan oleh
pemerintah Riyadh pada 2015 merupakan dua jet pengisian bahan bakar dalam
pesawat Airbus A330-200 MRTT. Arab Saudi juga membeli suku cadang untuk
jet transportasi, mesin jet tempur, amunisi ringan, dan stasiun remote control
untuk senjatanya.82
Spanyol telah menjual senjata militernya senilai 447,6 juta euro ke Riyadh
selama kuartal pertama tahun 2015. Angka ini mewakili 26% dari total ekspor
81
Abel Riu, dkk. ―Saudi Arabia and Bombing in Yemen; The Responsibilities of the
Spanish State‖, (Centro Delàs de Estudios por la Paz, 2016), 7. 82
Martin Delfin, ―Spain’s military exports to Saudi Arabia hit new highs in 2015‖,
[Artikel On-line] tersedia di
https://elpais.com/elpais/2016/01/25/inenglish/1453733979_069416.html; Internet; diakses pada 2
Maret 2019.
41
senjata Spanyol selama periode yang sama. Secara keseluruhan, Spanyol menjual
sekitar 1,727 miliar euro senjata militer selama kuartal pertama 2015, meningkat
25,3% dari tahun sebelumnya.83
Setelah Australia dan Turki, Kerajaan Saudi
adalah klien industri senjata Spanyol yang paling penting. Pada 2015, Saudi
membeli senjata Spanyol dan peralatan militer lainnya senilai 540 juta euro, 15%
dari total penjualan senjata Spanyol. Sebagian besar digunakan untuk mengisi
bahan bakar pesawat terbang, tetapi juga membayar untuk bom, rudal, dan peluru
artileri.84
Dalam laporan SIPRI pada Februari 2016 dijelaskan bahwa Arab Saudi
merupakan importir terbesar kedua senjata di dunia, dan akuisisi selama periode
2011–2015 telah meningkat sebesar 275% dibandingkan dengan akuisisi pada
periode 2006–2011.85
Pemerintah Spanyol telah membuka blokir kesepakatan
penjualan senjata dengan Arab Saudi senilai 40 juta euro pada 11 November
2016. Penjualan amunisi 155 mm artileri tersebut telah ditunda selama satu tahun
karena kekhawatiran amunisi mungkin digunakan dalam perang Yaman.
Keputusan untuk menyetujui penjualan hanya beberapa hari sebelum Raja
Spanyol Felipe VI dijadwalkan untuk melakukan kunjungan resmi pertamanya ke
83Martin Delfin, ―Spain’s military exports to Saudi Arabia hit new highs in 2015‖.
84
Miguel Gonzales, ―Why are Spanish weapons being used in the war in Yemen‖, [Artikel
On-line] tersedia di https://elpais.com/elpais/2016/10/14/inenglish/1476453870_656521.html;
Internet; diakses pada 2 Maret 2019.
85
Abel Riu, dkk. ―Saudi Arabia and Bombing in Yemen; The Responsibilities of the
Spanish State‖, Centro Delàs de Estudios por la Paz, 2016, h. 7.
42
Riyadh, Arab Saudi.86
Kunjungan Felipe VI pada awalnya dijadwalkan pada
Januari 2016, tetapi dibatalkan setelah kerajaan Saudi mengeksekusi 47 orang
terkait isu terorisme.87
Partai-partai Spanyol seperti Podemos dan Catalan
Republican Left atau Esquerra Republicana de Catalunya (ERC) menentang
keputusan tersebut.88
Pada tahun 2017, total ekspor peralatan militer Spanyol senilai 4,3 miliar
euro, meningkat 7,3% dari tahun 2016. Sejak Arab Saudi meluncurkan operasi
militer di Yaman pada tahun 2015, pembelian amunisi Spanyol meningkat dari
34,7 juta euro pada 2016 menjadi 90,1 juta euro pada 2017. Sementara itu, total
seluruh penjualan senjata dan peralatan militer Spanyol ke Arab Saudi mencapai
270,2 juta euro, meningkat sebesar 133% dari tahun 2016.89
86Miguel Gonzales, ―Spain unblocks €40 million arms sale to Saudi Arabia‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://elpais.com/elpais/2016/11/11/inenglish/1478853555_502912.html;
Internet; diakses pada 25 Maret 2019. 87
Rinaldo, ―Arab Saudi Eksekusi 47 Pelaku Teror di Awal Tahun‖, [Artikel On-line]
tersedia di https://www.liputan6.com/global/read/2403013/arab-saudi-eksekusi-47-pelaku-teror-di-
awal-tahun; Internet; diakses pada 25 Maret 2019.
88
Miguel Gonzales, ―Spain unblocks €40 million arms sale to Saudi Arabia‖. 89
Miguel Gonzales, ―Spain beats its own record with €4.3 billion in weapons exports‖,
[Artikel On-line] tersedia di
https://elpais.com/elpais/2018/05/15/inenglish/1526369634_710320.html; Internet; diakses pada
23 Maret 2019.
43
B. Respons Masyarakat Sipil terhadap Penjualan Senjata Spanyol ke Arab
Saudi
Penjualan senjata Spanyol ke Arab Saudi menuai respons negatif dari
masyarakat sipil, terutama dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pembela
Hak Asasi Manusia. Pangeran mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, tiba
di Spanyol Kamis dalam kunjungan resmi. Pertemuan Mohammed bin Salman
dengan Raja Spanyol Felipe VI, Perdana Menteri Mariano Rajoy, dan Menteri
Pertahanan Maria Dolores de Cospedal, berlangsung satu hari setelah gabungan
antara organisasi perdamaian, hak asasi manusia, dan LSM yang bernama Arms
Under Control meminta pemerintah Spanyol untuk tidak mengesahkan
kesepakatan antara Saudi Arabia dan Navantia terkait pembangunan dan
pengiriman lima korvet, yang menurut kelompok itu dapat digunakan oleh Saudi
dalam konflik Yaman.90
Gabungan LSM dan organisasi tersebut, termasuk Amnesty, Oxfam,
Greenpeace, dan FundiPau yang berbasis di Catalonia, juga membentuk inisiatif
bersama untuk memantau penjualan senjata di Spanyol dan mengecam hubungan
berkelanjutan antara Spanyol dengan koalisi yang dipimpin Saudi untuk
memerangi Houthi di Yaman. Perang yang berlangsung di Yaman telah
merenggut ribuan nyawa warga sipil dan menyebabkan salah satu krisis
90Brecht Jonkers, ―Solidarity: Spanish activists to ban Saudi ship from docking and loading
weapons‖, [Artikel On-line] tersedia di https://yemen-rw.org/solidarity-spanish-activists-to-ban-
saudi-ship-from-docking-and-loading-weapons/; Internet; diakses pada 17 April 2019.
44
kemanusiaan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.91
Pada September 2018,
LSM tersebut mengkritik tindakan pemerintah Spanyol yang menjual senjata ke
Arab Saudi. Mereka memperingatkan bahwa Spanyol dapat terlibat dalam
kejahatan perang dan jenis bom yang dijual dapat digunakan terhadap warga sipil
di Yaman.92
Di pelabuhan Santander dan Bilbao yang terletak di sebelah utara Spanyol,
penduduk setempat memprotes penggalangan kapal milik Arab Saudi bernama
Bahri Hofuf yang digunakan untuk mengumpulkan pengiriman senjata. Santander
merupakan ibu kota wilayah otonom Cantabria, sedangkan Bilbao merupakan ibu
kota provinsi Vizcaya. Setelah dilarang di pelabuhan Bilbao, kapal Bahri berlayar
ke pelabuhan Santander meskipun ada oposisi dari parlemen regional Cantabria,
yang mendesak Pemerintah Spanyol untuk mematuhi kewajiban internasional
tentang menghindari pengangkutan senjata yang akan digunakan untuk
pelanggaran hak asasi manusia.93
Aktivis di seluruh Cantabria mulai mengorganisir tekanan politik dan
kampanye pada jaringan akar rumput untuk memaksa kapal pengangkut barang-
barang militer tersebut keluar dari pelabuhan. Lebih dari 172.000 tanda tangan
91Brecht Jonkers, ―Solidarity: Spanish activists to ban Saudi ship from docking and loading
weapons‖. 92
Hannah Strange, ―Spain reverses decision to halt bomb sales to Saudis after diplomatic
stand-off‖, [Artikel On-line] tersedia di https://www.telegraph.co.uk/news/2018/09/13/spain-
walks-back-decision-halt-bomb-sales-saudis-diplomatic/; Internet; diakses pada 10 April 2019. 93
Hannah Strange, ―Spain reverses decision to halt bomb sales to Saudis after diplomatic
stand-off‖.
45
telah dikumpulkan dalam petisi dalam situs change.org. sejak September 2017.94
Koalisi politik sayap kiri Unidos Podemos juga telah bergabung dengan tuntutan
para pengunjuk rasa, kemudian diikuti oleh Partai Buruh Sosialis Spanyol cabang
Cantabria dan gerakan Santander Si Puede.95
Kapal Saudi Bahri Hofuf yang telah memuat senjata di pelabuhan Bilbao
sejak Juli 2017 dipaksa keluar dari kota karena menuai aksi protes dari aliansi
aktivis dan organisasi di Basque, termasuk cabang lokal Greenpeace, pada bulan
Maret 2018. Aktivis Spanyol berusaha memaksa kapal angkut milik Arab Saudi
keluar dari pelabuhan dan melarang masuknya kapal Saudi lain yang berupaya
menggunakan pelabuhan di Spanyol untuk menyimpan persenjataan terkait
keperluan perang.96
Tetapi, tidak berarti kapal tersebut menghilang dari perairan Spanyol. Kapal
Bahri Hofuf diketahui mematikan perangkat geolokator ketika LSM Basque Ongi
Etorri melacak keberadaannya, sehingga memungkinkan kapal melakukan
perjalanan tanpa terdeteksi. Pada saat geolokator dihidupkan kembali, kapal Saudi
sudah merapat di pelabuhan Santander, Provinsi Cantabria, Spanyol. Aurora
Otero, seorang aktivis dari LSM Pasaje Seguro, mencatat bahwa nama kapal itu
94Jon Andoni Gerediaga, tersedia di https://www.change.org/p/apoyo-al-bombero-que-no-
colabor%C3%B3-en-el-env%C3%ADo-de-bombas-a-pa%C3%ADses-en-guerra-bizkaia-anulen-
su-expediente-idealesdebombero/u/21524770; Internet; diakses pada 8 April 2019.
95
Brecht Jonkers, ―Solidarity: Spanish activists to ban Saudi ship from docking and loading
weapons‖.
96
Brecht Jonkers, ―Solidarity: Spanish activists to ban Saudi ship from docking and loading
weapons‖.
46
telah dihilangkan dari lambung kapal dan bendera yang menandakan bahwa kapal
mengangkut kargo berbahaya juga telah dilepas untuk menghindari identifikasi.97
Aliansi pemilihan Partai Unidos Podemos dari partai-partai sayap kiri
mendukung perjuangan para aktivis dan menuntut penjelasan dari pemerintah
Spanyol. Dipimpin oleh David Carracedo, perwakilan Podemos di Vizcaya,
kelompok parlementer partai politik itu mengkonfirmasi bahwa kapal Bahri Hofuf
mematikan alat pelacaknya pada 7 Maret 00:11 di dekat komune Saint-Nazaire,
Prancis, kemudian dinyalakan kembali pada 8 Maret 08:45 pagi di Santander.
Ketika kontroversi Bahri Hofuf pecah, perwakilan dari aliansi pemilihan Unidos
Podemos dari partai-partai sayap kiri menuntut pemerintah Spanyol menjelaskan
mengenai kegiatan kapal tersebut. menentang perang yang disponsori Saudi di
Yaman.98
Juan Carlos, Raja Spanyol sebelumnya, juga mendapatkan respons negatif
karena fotonya bersama Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman muncul
di media lokal Spanyol. Pertemuan yang berlangsung di Abu Dhabi Grand Prix
tersebut terjadi setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Juan Carlos
mendapat kritik dari partai-partai sayap kiri Spanyol Podemos dan Izquierda
Unida mengkritik pertemuan tak terduga antara mantan raja dan penguasa de facto
97 Brecht Jonkers, ―Solidarity: Spanish activists to ban Saudi ship from docking and loading
weapons‖.
98
Brecht Jonkers, ―Solidarity: Spanish activists to ban Saudi ship from docking and loading
weapons‖.
47
Saudi di Abu Dhabi Grand Prix pada hari Minggu. Menurut Pablo Echinique,
anggota terkemuka partai Podemos, foto tersebut dinilai memalukan bagi Spanyol
dan warga negaranya. Sedangkan pemimpin Izquierda Unida, Alberto Garzon,
mempertanyakan pertemanan keluarga kerajaan Spanyol dengan Arab Saudi.99
C. Respons Internasional terhadap Penjualan Senjata Spanyol ke Arab Saudi
Respons internasional terhadap penjualan senjata yang dilakukan oleh
Spanyol ke Arab Saudi sangat berkaitan dengan aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh Uni Eropa mengenai ekspor senjata. Negara-negara anggota UE
telah fokus terhadap isu kemanusiaan dan perdagangan senjata antar-negara sejak
1998 dengan membuat Code of Conduct mengenai tanggung jawab dalam ekspor
senjata.100
Kemudian, dilanjutkan dengan peraturan larangan penjualan senjata
jika digunakan untuk melanggar HAM dalam Treaty of the European Union
tentang Council Common Position pada tanggal 8 Desember 2008 oleh Dewan
UE, yang selanjutnya disebut sebagai Common Position 2008/944/CFSP.
99
The Local Spain, ―King Juan Carlos under Fire for Meeting Saudi Crown Prince‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.thelocal.es/20181126/king-juan-carlos-under-fire-for-
meeting-saudi-crown-prince; Internet; diakses pada 20 Maret 2019.
100
Code of Conduct, tersedia di http://www.poa-
iss.org/RegionalOrganizations/EU/EU%20Code%20of%20Conduct%201998.pdf, diakses pada 20
Maret 2019.
48
Dalam Council Common Position artikel 2, kriteria 2, ditulis poin mengenai
keharusan menghormati HAM dalam ekspor senjata:101
Criterion Two: Respect for human rights in the country of final
destination as well as respect by that country of international
humanitarian law.
— Having assessed the recipient country‟s attitude towards relevant
principles established by international human rights instruments,
Member States shall:
(a) deny an export licence if there is a clear risk that the military
technology or equipment to be exported might be used for internal
repression;
(b) exercise special caution and vigilance in issuing licences, on a
case-by-case basis and taking account of the nature of the military
technology or equipment, to countries where serious violations of
human rights have been established by the competent bodies of the
United Nations, by the European Union or by the Council of
Europe...;102
— Having assessed the recipient country‟s attitude towards relevant
principles established by instruments of international humanitarian
law, Member States shall:
(c) deny an export licence if there is a clear risk that the military
technology or equipment to be exported might be used in the
commission of serious violations of international humanitarian law.103
Diterjemahkan menjadi:
Kriteria Dua: Penghormatan terhadap hak asasi manusia di negara
tujuan akhir serta penghormatan terhadap hukum humaniter
internasional oleh negara tersebut.
101
The Council of European Union, ―Council Common Position 2008/944/CFSP of 8
December 2008; defining common rules governing control of exports of military technology and
equipment‖, tersedia di https://eur-lex.europa.eu/legal-
content/EN/TXT/?uri=CELEX%3A32008E0944, diakses pada 8 April 2019. 102
The Council of European Union, ―Council Common Position 2008/944/CFSP of 8
December 2008; defining common rules governing control of exports of military technology and
equipment‖. 103
The Council of European Union, ―Council Common Position 2008/944/CFSP of 8
December 2008; defining common rules governing control of exports of military technology and
equipment‖.
49
— Setelah menilai sikap negara penerima terhadap prinsip-prinsip
relevan yang ditetapkan oleh instrumen HAM internasional, Negara-
negara Anggota wajib:
(a) menolak lisensi ekspor jika ada risiko yang jelas bahwa teknologi
atau peralatan militer yang akan diekspor dapat digunakan untuk
represi internal;
(b) melakukan kehati-hatian dan kewaspadaan khusus dalam
memberikan lisensi, berdasarkan kasus per kasus dan
memperhitungkan sifat dari teknologi atau peralatan militer, ke
negara-negara di mana pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia
telah dilakukan menurut badan-badan yang kompeten dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa atau Dewan Eropa...‖;
— Setelah menilai sikap negara penerima terhadap prinsip-prinsip
relevan yang ditetapkan oleh instrumen hukum humaniter
internasional, Negara-negara Anggota wajib:
(c) menolak lisensi ekspor jika ada risiko yang jelas bahwa teknologi
atau peralatan militer yang akan diekspor dapat digunakan dalam
komisi pelanggaran berat hukum humaniter internasional.
Dalam artikel 2, kriteria 2 Common Position 2008/944/CFSP, dijelaskan
bahwa penjualan senjata yang dilakukan oleh negara-negara Uni Eropa, termasuk
Spanyol, harus sesuai dengan prinsip Hukum Humaniter Internasional. Selain itu,
negara juga harus menolak mengeluarkan lisensi jika senjata digunakan untuk
pelanggaran HAM. Dalam hal ini, Posisi UE menjadi dilema karena senjata yang
dijual oleh negara anggotanya ke Arab Saudi untuk melawan pemberontak Houthi
bisa melukai dan menewaskan warga sipil.104
Realita tersebut direspons oleh Parlemen UE dengan mengeluarkan resolusi
mengenai situasi kemanusiaan di Yaman setiap tahunnya sejak 2016 hingga 2018
104Rikmandaru Werdi Hutomo, ―Penolakan Penjualan Senjata Belanda ke Arab Saudi
2016‖.
50
untuk menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi. Walaupun Resolusi
Parlemen UE tidak memiliki kekuatan yang memaksa atau mengikat untuk
negara-negara UE, namun resolusi tersebut merupakan bentuk nyata UE dalam
merespons penjualan senjata yang dilakukan oleh Spanyol dan negara anggota UE
yang lain.105
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulan bahwa negara-negara
anggota Uni Eropa memiliki tanggung jawab untuk menegakkan HAM sebagai
respons dari beberapa krisis kemanusiaan yang terjadi, salah satunya yaitu krisis
kemanusiaan di Yaman.106
Beberapa Negara Anggota Uni Eropa terus mengesahkan transfer senjata
dan barang-barang terkait ke Arab Saudi sejak perang Yaman dimulai pada 2015,
sedangkan transfer semacam itu melanggar Common Position 2008/944/CFSP
yang menetapkan aturan umum tentang kontrol ekspor teknologi dan peralatan
militer. Secara eksplisit, negara-negara anggota UE mengesampingkan otorisasi
lisensi senjata jika ada risiko bahwa teknologi atau peralatan militer yang akan
diekspor digunakan untuk melakukan pelanggaran serius terhadap hukum
humaniter internasional serta merusak perdamaian, stabilitas, dan keamanan.
Sementara itu, ada embargo senjata internasional yang diberlakukan terhadap
pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran.107
105 Rikmandaru Werdi Hutomo, ―Penolakan Penjualan Senjata Belanda ke Arab Saudi
2016‖.
106
Rikmandaru Werdi Hutomo, Penolakan Penjualan Senjata Belanda ke Arab Saudi 2016.
107
Resolusi Uni Eropa 2018, ―Situation in Yemen‖.
51
Parlemen UE telah berulang kali menyerukan paksaan embargo senjata UE
di Arab Saudi dan secara efektif mempromosikan kepatuhan terhadap hukum
humaniter internasional. Resolusi Parlemen tentang situasi di Yaman pada 25
Februari 2016 dan 30 November 2017 mendesak semua Negara Anggota UE
untuk menahan diri dari menjual senjata dan peralatan militer apa pun ke Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, dan anggota koalisi internasional, serta kepada
Pemerintah Yaman dan pihak lain yang terlibat konflik. Pada 2016, organisasi
Amnesty International juga telah mengirim surat kepada Raja Felipe VI, yang
isinya meminta Raja Felipe VI menggunakan pengaruhnya untuk membuat Arab
Saudi mengakhiri serangan terhadap penduduk sipil di Yaman.108
Belanda menjadi negara anggota UE pertama yang menghentikan penjualan
senjata dengan Arab Saudi pada 2016. Denmark dan Finlandia juga telah
menangguhkan perjanjian senjata dengan Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri
Denmark menyatakan pihaknya membekukan kesepakatan baru dengan Arab
Saudi atas masalah pembunuhan Khashoggi dan konflik Yaman, sementara
Kementerian Luar Negeri Finlandia hanya menyebut konflik Yaman. Finlandia
melarang penjualan senjata ke Uni Emirat Arab, yang merupakan bagian dari
108
Miguel Gonzales, ―Spain unblocks €40 million arms sale to Saudi Arabia‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://elpais.com/elpais/2016/11/11/inenglish/1478853555_502912.html;
Internet; diakses pada 2 Maret 2019.
52
koalisi pimpinan Saudi dalam konflik tersebut.109
Pada November 2018,
Norwegia menangguhkan lisensi ekspor senjata ke Arab Saudi karena
perkembangan situasi yang tidak jelas di Yaman.110
Di sisi lain, Italia baru
berencana untuk menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi.111
109
Angela Dewan, ―These are the countries still selling arms to Saudi Arabia‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://edition.cnn.com/2018/11/22/middleeast/arms-exports-saudi-arabia-
intl/index.html; Internet; diakses pada 2 Maret 2019. 110
Berlianto, ―Norwegia Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Arab Saudi‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://international.sindonews.com/read/1353435/41/norwegia-tangguhkan-
lisensi-ekspor-senjata-ke-arab-saudi-1541783989; Internet; diakses pada 5 April 2019.
111
Independent Staff, ―Italy plans to stop arms sales to Saudi Arabia, prime minister says‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.independent.co.uk/news/world/italy-saudi-arabia-arms-
sales-giuseppe-conte-yemen-war-weapons-khashoggi-murder-a8702366.html; Internet; diakses
pada 6 April 2019.
53
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPENTINGAN SPANYOL MENJUAL SENJATA KE ARAB
SAUDI TERKAIT INTERVENSI ARAB SAUDI DALAM
KONFLIK YAMAN
A. Faktor Eksternal
Sumber eksternal yang mempengaruhi kepentingan Spanyol merupakan
pentingnya hubungan antara Spanyol dan Saudi. Hubungan Spanyol dengan
Timur Tengah adalah hubungan yang bertetangga, ditandai dengan kerja sama dan
selama beberapa tahun terakhir telah diperkuat oleh perjanjian komersial terkait
ekspor barang dan teknologi Spanyol untuk pembangunan infrastruktur baru di
negara-negara kawasan Timur Tengah, khususnya di negara-negara Teluk.
Spanyol memelihara hubungan persahabatan dan kerja sama dengan semua negara
di Timur Tengah, dan, pada 1991, menyatukan negara-negara Arab dan Israel
untuk pertama kalinya di Konferensi Damai Madrid.112
Pada 2005, pemerintah Spanyol mengumumkan masa berkabung resmi
atas kematian Raja Fahd Bin Abdulaziz. Pemerintah hanya menetapkan kematian
pemimpin dari negara yang memiliki hubungan dekat dengan Spanyol. Sejak
112
The Ministry Foreign Affairs and Cooperation,―Spain and the Middle East‖, [Artikel On-
line] tersedia di
http://www.exteriores.gob.es/Portal/en/PoliticaExteriorCooperacion/OrienteProximoMagreb/Pagin
as/EspOrienteProximo.aspx; Internet; diakses pada 17 Maret 2019.
54
kematian Francisco Franco, periode berkabung resmi ditetapkan setelah terjadinya
serangan teroris dan kecelakaan besar, kematian tentara selama misi asing, serta
kematian anggota keluarga kerajaan atau kerabat dekat kerajaan. Ketika berbicara
tentang para pemimpin asing, periode berkabung resmi dinyatakan setelah
kematian Presiden Polandia (2010), Raja Belgia (2005), dan tiga Paus (Paulus VI,
Yohanes Paulus I dan Yohanes Paulus II), di samping Raja Arab Saudi (2005).
Franco sebelumnya memutuskan berkabung untuk Raja Faisal dari Arab Saudi
(1975) yang berlangsung selama tiga hari. Selain itu, Raja dan Pangeran dari
negara Arab Saudi juga telah dianugerahi medali kehormatan Spanyol.113
Selama beberapa tahun terakhir, Spanyol telah menandatangani perjanjian
kerja sama militer dengan Arab Saudi. Pada tahun 2011 undang-undang Komite
Bersama ditandatangani, sebuah nota kesepahaman antara Kantor Keamanan
Nasional Spanyol dan Kementerian Pertahanan Saudi, dan juga nota kesepahaman
tentang hubungan Arab Saudi dengan Program Eurofighter. Perusahaan
multinasional Inggris BAE systems secara terbuka mengumumkan perjanjian
dengan Arab Saudi untuk menjual tujuh puluh dua pesawat tempur Eurofighter
negara itu senilai 5,34 miliar euro. Pesawat-pesawat ini dibuat oleh konsorsium
113Eva Belmonte, ―Spain signed an agreement with Saudi Arabia to hide information about
defense‖, [Artikel On-line] tersedia di https://civio.es/el-boe-nuestro-de-cada-
dia/2017/09/06/spain-signed-an-agreement-with-saudi-arabia-to-hide-information-about-defense/;
Internet; diakses pada 19 Maret 2019.
55
Eurofighter yang merupakan bagian dari produsen pesawat Spanyol EADS
CASA.114
Pada 2014, Raja Juan Carlos melakukan serangkaian perjalanan ke Negara-
negara Anggota Dewan Kerjasama Teluk, didampingi oleh beberapa anggota
Pemerintah dan delegasi bisnis, menyoroti hubungan khusus antara Spanyol dan
monarki Arab di Teluk. Hal tersebut berkontribusi pada penguatan ikatan
ekonomi dengan masing-masing negara dan memperluas kehadiran perusahaan
Spanyol yang sudah beroperasi di masing-masing proyek skala besar sehingga
mewakili Merek Spanyol, seperti proyek kereta berkecepatan tinggi Haramain
Express.115
Ditinjau dari perspektif ekonomi, Spanyol memiliki hubungan yang
sangat dekat dengan negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi. Pada bulan April,
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohamed Bin Salman, melakukan kunjungan resmi
ke Spanyol, setelah kunjungan Raja Felipe VI ke Arab Saudi pada Januari
2017.116
Lembaran resmi negara Spanyol atau Official State Gazette (Boletín Oficial
del Estado, dalam bahasa Spanyol) tanggal 6 September 2017 menampilkan
perjanjian antara Spanyol dan Arab Saudi mengenai perlindungan timbal balik
114Abel Riu, dkk. ―Saudi Arabia and Bombing in Yemen; The Responsibilities of the
Spanish State‖, (Centro Delàs de Estudios por la Paz, 2016), 7
115
Abel Riu, dkk. ―Saudi Arabia and Bombing in Yemen; The Responsibilities of the
Spanish State‖.
116
The Ministry Cooperation and Foreign Affairs, ―Spain and the Middle East‖.
56
dari informasi rahasia di bidang pertahanan yang ditandatangani pada September
2016 dan mulai berlaku pada Agustus 2017. Pakta ini menggantikan
memorandum yang disetujui pada 2011 tentang subjek yang sama. Perjanjian
tersebut berlaku selama 5 tahun dan akan diperpanjang setiap tahun jika kedua
negara tidak keberatan. Spanyol juga memiliki kepentingan ekonomi lainnya di
Arab Saudi, yaitu peningkatan kilang minyak di Saudi oleh Técnicas Reunidas,
pembangunan proyek Haramain Express oleh FCC, dan kerja sama antara
perusahaan Spanyol Navantia dengan Arab Saudi.117
Saudi Aramco, perusahaan minyak milik negara Arab Saudi, telah memilih
perusahaan Spanyol Tecnicas Reunidas untuk pelaksanaan proyek Utilities &
Common Area di dalam kompleks Integrated Gasification Combined Cycle
(IGCC) di Kota Ekonomi Jazan, yang terletak di Provinsi Jazan, wilayah barat
daya Arab Saudi. Kompleks Jazan IGCC akan menjadi fasilitas listrik berbasis
gasifier terbesar di dunia. Kontrak ini bernilai sekitar 1.700 juta dolar dan
beroperasi pada tahun 2017. Tecnicas Reunidas melaksanakan dua proyek besar
di Kilang Jazan sebesar 400.000 barel per hari.118
117Miguel Gonzales, ―Spain unblocks €40 million arms sale to Saudi Arabia‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://elpais.com/elpais/2016/11/11/inenglish/1478853555_502912.html;
Internet; diakses pada 2 Maret 2019. 118
Técnicas Reunidas, ―Técnicas Reunidas is selected by Saudi Aramco to develop a major
project in a large world-scale power plant in Saudi Arabia‖, tersedia di
https://www.tecnicasreunidas.es/wp-content/uploads/2014/05/tre-ri-jazan-igcc-ing.pdf; Internet;
diakses pada 20 Maret 2019.
57
Proyek pembangunan lintasan kereta Haramain Express diberikan kepada
kelompok Spanyol-Saudi senilai 6,7 miliar euro. Pembangunan lintasan kereta
sepanjang 280 mil (450 km) yang menghubungkan Mekah, Madinah, dan Jeddah
selesai pada September 2018. Pembangunan kereta ini menghabiskan biaya 7,87
miliar dolar AS dan merupakan salah satu proyek transportasi terbesar di Timur
Tengah, yang menargetkan hampir 60 juta penumpang setiap tahunnya. Lintasan
kereta dibangun oleh konsorsium yang dipimpin Spanyol dan dibiayai oleh Public
Investment Fund atau dana investasi publik milik kerajaan Arab Saudi.119
Proyek kereta ini dibangun dalam dua fase oleh dua konsorsium yang
melibatkan perusahaan-perusahaan Saudi, Spanyol, Prancis, dan Tiongkok.120
Untuk melayani jalur tersebut, Haramain Express menggunakan kereta cepat
Talgo 350 SRO yang dibuat oleh perusahaan Spanyol, bekerja sama dengan
Bombardier Transportation. Di Spanyol, kereta itu dikenal dengan nama AVE
Class 102 dan melayani jalur Barcelona-Real Madrid.121
119Stephen Kalin, ―Saudi Arabia opens high-speed train linking Islam's holiest cities‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-saudi-train/saudi-arabia-opens-
high-speed-train-linking-islams-holiest-cities-idUSKCN1M51XW; Internet; diakses pada 17
Maret 2019.
120
BBC, ―Arab Saudi resmikan kereta cepat yang hubungkan Mekkah dan Madinah‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45648344; Internet; diakses
pada 20 Maret 2019. 121
Tasya Simatupang, ―Kereta Haramain untuk permudah jemaah haji dan umrah―, [Artikel
On-line] tersedia di https://beritagar.id/artikel/berita/kereta-haramain-untuk-permudah-jemaah-
haji-dan-umrah; Internet; diakses pada 20 Maret 2019.
58
Pada tanggal 12 April 2018 di La Moncloa, Madrid, pemerintah Spanyol
menandatangani perjanjian kerjasama dengan Arab Saudi dalam bidang
pertahanan. Perjanjian ini memfasilitasi kontrak masa depan dengan Navantia,
untuk pembuatan dan penjualan lima korvet angkatan laut dengan jumlah sekitar 2
miliar euro.122
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korvet adalah
kapal perang berukuran kecil yang berfungsi sebagai kapal pemburu atau kapal
perusak.123
Korvet ini merupakan model Avante 2200 yang disesuaikan dengan
persyaratan Arab Saudi, panjangnya sekitar seratus meter, dengan kapasitas kargo
2.000 ton, dan jangkauan bahan bakar hingga 8.700 mil laut. Korvet ini
menawarkan presentasi canggih, kinerja yang sangat baik di laut, kapasitas tinggi
untuk bertahan hidup, dan kapasitas operasi pada suhu ekstrem seperti area Teluk.
Di sisi lain, kontrak tersebut juga mencakup pelatihan kru, pembangunan
pangkalan angkatan laut di Arab Saudi, serta penyediaan beberapa layanan
seperti, pelatihan operasional, penyediaan pusat pelatihan untuk sistem tempur,
dan sistem lainnya untuk pemeliharaan kapal di pangkalan angkatan laut.124
122Tica Font dan Eduardo Melero, ―Spanish Arms Exports 2017; Asia and the Middle East,
the main destinations for Spanish Arms‖, (Barcelona: Centre Delàs d’Estudis per la Pau, 2018)
123
Kamus Besar Bahasa Indonesia, tersedia di https://kbbi.web.id/korvet, diakses pada 6
Maret 2019. 124
Navantia, ―NAVANTIA signs a contract with Saudi Arabia for the construction of 5
corvettes‖, [Artikel On-line] tersedia di https://www.navantia.es/en/news/press-releases/navantia-
signs-a-contract-with-saudi-arabia-for-the-construction-of-5-corvettes/; Internet; diakses pada 2
Maret 2019.
59
Pada hari yang sama, 12 April 2018, Nota Kesepahaman ditandatangani
antara Navantia dan perusahaan publik Saudi, Saudi Arabian Military Industries
(SAMI), untuk pembentukan perusahaan joint venture yang akan
mengembangkan program-program angkatan laut di Arab Saudi. Penjualan kelima
korvet tersebut telah dinegosiasikan sejak 2015, dan pemerintah Spanyol sangat
terlibat dalam perjanjian ini. Bahkan, Raja Felipe VI melakukan kunjungan ke
Arab Saudi pada Januari 2017 untuk menunjukkan dukungannya. Kerja sama ini
bermanfaat bagi Navantia untuk mempromosikan program pertahanan dan
memperkuat ekonominya. Usaha joint venture merupakan peluang luar biasa bagi
Navantia untuk memposisikan sistem terintegrasi dan solusi berteknologi canggih
di pasar Arab, serta selaras dengan strategi internasionalisasi perusahaan.125
Kontrak pembangunan lima korvet ini mencapai 1,8 miliar euro, dan
merupakan yang terbesar dalam sejarah galangan kapal publik Spanyol dengan
klien asing. Kontrak ini memperkuat masa depan langsung Navantia dan akan
menguntungkan semua galangan kapal perusahaan.126
Operasi penting ini juga
memberi nilai pada kehadiran perusahaan dalam kancah internasional karena
upaya perusahaan untuk mengembangkan program baru. Navantia adalah
125 Navantia, ―NAVANTIA signs a contract with Saudi Arabia for the construction of 5
corvettes‖.
126
Navantia, ―NAVANTIA signs a contract with Saudi Arabia for the construction of 5
corvettes‖.
60
perusahaan yang strategis karena memiliki kapasitas, fasilitas, dan bidang
pengetahuan yang dianggap penting untuk Pertahanan dan Keamanan Nasional.127
Kepentingan nasional Spanyol merupakan tujuan fundamental yang
menyebabkan Spanyol melakukan penjualan senjata ke Arab Saudi, di tengah
intervensi militer Arab Saudi dan koalisinya dalam konflik Yaman. Kepentingan
nasional Spanyol yang terkait dengan faktor eksternal ini dikategorikan sebagai
general interest karena berkaitan dengan kepentingan ekonomi dan perdagangan.
B. Faktor Internal
Input dalam perumusan kebijakan luar negeri Spanyol berasal dari sumber
masyarakat dan sumber pemerintahan. Kepentingan nasional Spanyol yang terkait
dengan faktor internal merupakan variable interest karena terinspirasi dari
kepentingan kelompok tertentu dan politik partisan. Penandatanganan kontrak
antara Navantia dengan Arab Saudi akan bermanfaat bagi seluruh pekerja
Navantia, bagi industri lokal yang berkolaborasi dengan Navantia dan, terutama,
ke seluruh Teluk Cadiz. Kontrak Navantia yang telah dinegosiasikan oleh
kerajaan Arab Saudi sejak tahun 2015, akan menggunakan jasa tenaga kerja
selama tujuh juta jam untuk galangan kapal Teluk Cadiz, Muara Ferrol, dan
Cartagena, serta industri pendukungnya. Oleh karena itu, ini adalah kontrak utama
127Navantia, ―NAVANTIA signs a contract with Saudi Arabia for the construction of 5
corvettes‖.
61
untuk menjamin aktivitas pekerjaan Navantia, terutama untuk galangan kapal
Teluk Cadiz.128
Program ini akan dimulai pada akhir tahun 2018 dan kapal terakhir harus
ditugaskan pada tahun 2022. Adapun dampaknya dalam pekerjaan, dihitung
bahwa selama 5 tahun, hampir 6.000 lapangan pekerjaan langsung dan tidak
langsung akan dihasilkan setiap tahun. Lebih dari 1.100 dari mereka akan menjadi
karyawan langsung, lebih dari 1.800 Industri Bantu Navantia, dan lebih dari 3.000
yang tidak langsung dihasilkan oleh penyedia lain.129
Para pekerja di Navantia, pembuat kapal yang akan membangun lima
korvet, melakukan aksi turun ke jalan sebagai bentuk protes terhadap
kemungkinan hilangnya kontrak senilai 1,8 miliar euro yang melibatkan hampir
6.000 lapangan pekerjaan jika embargo senjata ke Arab Saudi dilakukan.
Perselisihan itu mendorong intervensi pemerintah otonom Andalusia, yang
memperingatkan pemerintah pusat di Madrid atas tugasnya untuk mendukung
pekerjaan di salah satu daerah termiskin di Spanyol.130
128Navantia, ―NAVANTIA signs a contract with Saudi Arabia for the construction of 5
corvettes‖.
129
Navantia, ―NAVANTIA signs a contract with Saudi Arabia for the construction of 5
corvettes‖.
130
Navantia, ―NAVANTIA signs a contract with Saudi Arabia for the construction of 5
corvettes‖.
62
Cádiz merupakan salah satu daerah termiskin di Spanyol, tingkat
pengangguran di sana meningkat sekitar 30% selama dekade terakhir. Pada 2018,
Provinsi Cádiz memilikii tingkat pengangguran tertinggi di antara semua provinsi
Andalusia dan Spanyol. Di tingkat provinsi di Andalusia, angka pengangguran di
Cádiz mencapai 27,35%, diikuti oleh Huelva (22,79%), Córdoba (22,47%),
Granada (22,44%), Jaén (21.70%), Seville (20.94%), Almeria (18.77%) dan
Malaga (16.56%).131
Cádiz memiliki sejarah industri yang panjang dalam
pembuatan kapal, mobil, dan pesawat terbang. Cádiz merupakan pulau kecil yang
terletak di pantai selatan Spanyol, enam puluh mil dari Selat Gibraltar, di sebelah
pangkalan angkatan laut gabungan Amerika Serikat dan Spanyol di Rota.
Pembuatan kapal adalah jalur kehidupan bagi Cádiz dan kota-kota kecil di
seberang teluk, seperti San Fernando, tempat Spanyol membangun kapal perang
sejak abad ke-18.132
Pada akhirnya, Menteri Luar Negeri Spanyol Josep Borrell,
mengkonfirmasi bahwa penjualan senjata akan tetap dilakukan.133
Faktor internal lain yang mendasari kepentingan Spanyol berasal dari
kompetisi partai dalam pemerintahan. Pada Oktober 2018, Parlemen Spanyol
131
Cádiz leads the unemployment rate in Spain, [Artikel On-line] tersedia di
https://andaluciainformacion.es/jerez/802524/cadiz-se-situa-a-la-cabeza-en-tasa-de-desempleo-en-
espana/; Internet; diakses pada 17 Maret 2019. 132
Zach Campbell, ―Left-Wing Leaders in Spain Condemn the War in Yemen, but Keep Up
Arms Sales to Saudi Arabia‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://theintercept.com/2018/12/21/yemen-war-spanish-weapons-saudi-arabia/; Internet; diakses
pada 2 April 2019. 133
Hannah Strange, ―Spain reverses decision to halt bomb sales to Saudis after diplomatic
stand-off‖, [Artikel On-line] tersedia di https://www.telegraph.co.uk/news/2018/09/13/spain-
walks-back-decision-halt-bomb-sales-saudis-diplomatic/; Internet; diakses pada 17 Maret 2019.
63
telah menolak memberlakukan embargo senjata di Arab Saudi. Embargo senjata
ke Arab Saudi diinisiasi oleh partai Podemos sayap kiri dan partai-partai yang
mendukung kemerdekaan Catalonia. Usulan itu ditolak dengan suara partai
Sosialis yang berkuasa, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Spanyol Pedro
Sanchez, serta orang-orang dari People‟s Party, kelompok oposisi utama.134
Partit Democrata Europeu Catala (PDeCAT) atau Catalan European
Democratic Party dan Esquerra Republicana de Catalunya (ERC) menuntut
Spanyol menangguhkan kontrak penjualan senjata dengan Arab Saudi dan
menolak kesepakatan lain pada masa mendatang. Kemudian, Podemos ingin
pemerintah menemukan klien alternatif dan menyediakan dana untuk memberikan
kompensasi ke Arab Saudi terkait pembatalan kesepakatan.135
People‟s Party dan Ciudadanos, yang semuanya menentang negosiasi
referendum di Catalonia, menentang penghentian penjualan senjata ke Arab
Saudi. Sementara partai-partai pro-kemerdekaan Catalonia dan Podemos sayap
kiri, yang mendukung seperti itu memilih, mendesak kabinet Spanyol untuk
berhenti mengekspor senjata ke kerajaan Arab.136
Namun, partai yang berkuasa
134
Catalan News, ―Saudi Arabia: Spain rejects arms embargo requested by Catalan parties‖,
[Artikel On-line] tersedia di http://www.catalannews.com/politics/item/saudi-arabia-spain-rejects-
arms-embargo-requested-by-catalan-parties; Internet; diakses pada 17 Maret 2019.
135
Catalan News, ―Saudi Arabia: Spain rejects arms embargo requested by Catalan parties‖,
tersedia 136
Catalan News, ―Need to keep jobs grounds for continuation of arms sales to Saudi
Arabia, argues Spanish president‖, [Artikel On-line] tersedia di
64
dalam pemerintahan Spanyol saat ini adalah sosialis People‟s Party atau Partai
Rakyat yang menolak kemerdekaan Catalonia.
Parlemen Spanyol memberikan suara terhadap pemblokiran penjualan
senjata ke Arab Saudi, meskipun ada tekanan internasional yang meningkat untuk
menghukum Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi. Pemerintah sosialis
Spanyol menyatakan kekecewaan atas pembunuhan Khasoggi, tetapi memutuskan
untuk bergabung dengan Partai Rakyat konservatif untuk mengalahkan mosi
parlemen yang meminta pemerintah untuk menghentikan perdagangan senjata.137
Meskipun tekanan pada pemerintah Spanyol untuk menghentikan penjualan
senjata telah meningkat setelah pembunuhan Jamal Khashoggi, Deputi Spanyol
tetap menolak proposal di komite urusan pertahanan parlemen untuk
menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi.138
http://www.catalannews.com/politics/item/need-to-keep-jobs-grounds-for-continuation-of-arms-
sales-to-saudi-arabia-argues-spanish-president; Internet; diakses pada 17 Maret 2019.
137
Andrés González, ―Spain’s parliament back arms sales to Saudi Arabia‖, [Artikel On-
line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-saudi-khashoggi-spain-arms/spains-parliament-
backs-arms-sales-to-saudi-arabia-idUSKCN1MX2M5; Internet; diakses pada 14 Maret 2019.
138
Charles Penty, ―Spanish Deputies Reject Prpoposal to Stop Saudi Arabia Arms Sales‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.bloomberg.com/news/articles/2018-10-23/spanish-
deputies-reject-proposal-to-stop-saudi-arabia-arms-sales; Internet; diakses pada 14 Maret 2019.
65
BAB V
KESIMPULAN
Spanyol berada pada posisi empat besar negara pengekspor senjata ke Arab
Saudi. Spanyol berada di bawah posisi AS, Inggris, dan Prancis. Perdagangan
senjata Spanyol ke Arab Saudi terkait intervensi Arab Saudi dalam Konflik
Yaman bertentangan dengan Undang-Undang Spanyol tentang perdagangan
senjata dan Arms Trade Treaty yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Spanyol
sejak 2014.
Uni Eropa telah menyerukan kepada negara-negara anggotanya, termasuk
Spanyol, untuk melakukan embargo senjata ke Arab Saudi melalui resolusi
parlemen Eropa mengenai situasi kemanusiaan di Yaman. Seruan tersebut
didasarkan pada Council Common Position 2008/944/CFSP tentang
penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia dalam penjualan senjata. Beberapa
negara anggota UE telah memutuskan untuk menghentikan penjualan senjata ke
Arab Saudi. Sementara negara anggota yang lain masih tetap melakukan
penjualan senjata, termasuk Spanyol.
Kepentingan Spanyol melakukan penjualan senjata ke Arab Saudi terkait
intervensi Arab Saudi dalam konflik Yaman dipengaruhi oleh kepentingan
nasional Spanyol. Faktor eksternal yang mempengaruhi kepentingan Spanyol
menjual senjata ke Arab Saudi adalah kedekatan hubungan Spanyol-Arab Saudi,
66
kerja sama pembangunan proyek Haramain Express, peningkatan kilang minyak
di Arab Saudi oleh perusahaan Spanyol Tecnicas Reunidas, serta kerja sama
antara Navantia dan Arab Saudi mengenai pembuatan lima korvet. Sementara itu,
faktor internal yang mempengaruhi kepentingan Spanyol berasal dari kompetisi
partai politik dalam pemerintahan Spanyol dan tuntutan dari para pekerja
Navantia di wilayah Cadiz yang terancam kehilangan pekerjaan apabila embargo
senjata ke Arab Saudi dilakukan.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Holsti, K.J. International Politics A Framework for Analysis 6th ed. New Jersey:
A Simon & Schuster Company. 1992.
Jackson, Robert dan George Sorensen. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005.
Rosenau, James N. Gavin Boyd, Kenneth W. Thomson. World Politics: An
Introduction. New York: The Free Press. 1976.
Salisbury, Peter. Yemen: Stemming the Rise of a Chaos State. London: Chatham
House.
Skripsi
Hutomo, Rikmandaru Werdi. ―Penolakan Penjualan Senjata Belanda ke Arab
Saudi 2016‖. Tangerang Selatan: FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2017.
Jurnal Online
Atmaidha, Cut Whuny. ―Intervensi Militer Koalisi Teluk dalam Penyelesaian
Konflik Internal Yaman‖, tersedia di https://ejournal.hi.fisip-
unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/11/12.%201102045094%20-
%20Cut%20Whuny%20Atmaidha%20(11-05-18-01-01-42).pdf, eJournal
Hubungan Internasional, Volume 6, Nomor 4, FISIP Universitas
Mulawarman, 2018.
Hrp., M. Oghie Nugraha. ―Kepentingan Inggris Menjual Senjata ke Arab Saudi‖.
JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari–Juni 2018. Pekanbaru: FISIP Universitas
Riau.
Robinson, Thomas W. ―A National Interest Analysis of Sino-Soviet Relations‖,
1967. Tersedia di
https://www.jstor.org/stable/pdf/3013925.pdf?refreqid=excelsior%3A1b556
1275ca32b85269f602d02508c89, diakses pada 18 Maret 2019.
xv
Artikel Online
BBC. ―Arab Saudi lancarkan serangan militer di Yaman‖, [Artikel On-line]
tersedia di
https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/03/150326_yaman_saudi_milite
r; Internet; diakses pada 28 Maret 2018.
BBC. ―Arab Saudi resmikan kereta cepat yang hubungkan Mekkah dan Madinah‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.bbc.com/indonesia/dunia-
45648344; Internet; diakses pada 20 Maret 2019.
BBC. ―Di ambang perang saudara, Yaman minta bantuan‖, [Artikel On-line]
tersedia di
https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/03/150324_yaman_bantuan_gc
c; Internet; diakses pada 28 Maret 2019.
Belmonte, Eva. ―Spain signed an agreement with Saudi Arabia to hide
information about defense‖, [Artikel On-line] tersedia di https://civio.es/el-
boe-nuestro-de-cada-dia/2017/09/06/spain-signed-an-agreement-with-saudi-
arabia-to-hide-information-about-defense/; Internet; diakses pada 19 Maret
2019.
Berlianto, ―Norwegia Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Arab Saudi‖,
[Artikel On-line] tersedia di
https://international.sindonews.com/read/1353435/41/norwegia-tangguhkan-
lisensi-ekspor-senjata-ke-arab-saudi-1541783989; Internet; diakses pada 5
April 2019.
Binnie, Isla. ―Spain confirms it has halted sale of bombs to Saudi Arabia‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-yemen-
security-saudi-spain/spain-confirms-it-has-halted-sale-of-bombs-to-saudi-
arabia-idUSKCN1LK1N2; Internet; diakses pada 14 Maret 2019.
Binnie, Isla. ―Spain will go ahead with halted sale of 400 bombs to Saudi Arabia‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-spain-saudi-
arms/spain-will-go-ahead-with-halted-sale-of-400-bombs-to-saudi-arabia-
foreign-minister-idUSKCN1LT1FL; Internet; diakses pada 14 Maret 2019.
Browning, Noah dan Mosthafa Hashem, ―Saudi-led coalition announces end to
Yemen operation‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-saudi/saudi-led-
xvi
coalition-announces-end-to-yemen-operation-idUSKBN0NC24T20150421;
Internet; diakses pada 1 April 2019.
Campbell, Zach. ―Left-Wing Leaders in Spain Condemn the War in Yemen, but
Keep Up Arms Sales to Saudi Arabia‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://theintercept.com/2018/12/21/yemen-war-spanish-weapons-saudi-
arabia/; Internet; diakses pada 2 April 2019.
Councils, UN Security. ―Final Report of the Panel of Experts on Yemen
Established pursuant to Security Council resolution 2140 (2014)‖, tersedia
di http://www.securitycouncilreport.org/atf/cf/%7B65BFCF9B-6D27-
4E9C-8CD3-CF6E4FF96FF9%7D/s_2016_73.pdf, diakses pada 10 Maret
2019.
Councils, UN Security. Yemen Report 2016, tersedia di
www.securitycouncilreport.org/atf/cf/%7B65BFCF9B-6D27-4E9C-8CD3-
CF6E4FF96FF9%7D/s_2016_73.pdf, diakses pada 13 Maret 2019.
Delfin, Martin. ―Spain’s military exports to Saudi Arabia hit new highs in 2015‖,
[Artikel On-line] tersedia di
https://elpais.com/elpais/2016/01/25/inenglish/1453733979_069416.html;
Internet; diakses pada 2 Maret 2019.
Dewan, Angela. ―These are the countries still selling arms to Saudi Arabia‖,
[Artikel On-line] tersedia di
https://edition.cnn.com/2018/11/22/middleeast/arms-exports-saudi-arabia-
intl/index.html; Internet; diakses pada 2 Maret 2019.
Eropa, Parlemen. ―Motion for a resolution‖, tersedia di
http://www.europarl.europa.eu/doceo/document/B-8-2018-
0447_EN.html?redirect, diakses pada 14 Maret 2019.
Font, Tica dan Eduardo Melero, ―Spanish Arms Exports 2017; Asia and the
Middle East, the main destinations for Spanish Arms‖, (Barcelona: Centre
Delàs d’Estudis per la Pau, 2018)
Fuadi, Ahmad. ―Kepentingan Arab Saudi Menghentikan Gerakan Pemberontak
Houthi‖, (Pekanbaru: FISIP Universitas Riau, 2017).
Gerediaga, Jon Andoni. Tersedia di https://www.change.org/p/apoyo-al-bombero-
que-no-colabor%C3%B3-en-el-env%C3%ADo-de-bombas-a-
xvii
pa%C3%ADses-en-guerra-bizkaia-anulen-su-expediente-
idealesdebombero/u/21524770; Internet; diakses pada 8 April 2019.
Gonzales, Miguel. ―Spain unblocks €40 million arms sale to Saudi Arabia‖,
[Artikel On-line] tersedia di
https://elpais.com/elpais/2016/11/11/inenglish/1478853555_502912.html;
Internet; diakses pada 2 Maret 2019.
Gonzales, Miguel. ―Spain unblocks €40 million arms sale to Saudi Arabia‖,
[Artikel On-line] tersedia di
https://elpais.com/elpais/2016/11/11/inenglish/1478853555_502912.html;
Internet; diakses pada 25 Maret 2019.
Gonzales, Miguel. ―Why are Spanish weapons being used in the war in Yemen‖,
[Artikel On-line] tersedia di
https://elpais.com/elpais/2016/10/14/inenglish/1476453870_656521.html;
Internet; diakses pada 2 Maret 2019.
González, Andrés. ―Spain’s parliamenr back arms sales to Saudi Arabia‖, [Artikel
On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-saudi-khashoggi-
spain-arms/spains-parliament-backs-arms-sales-to-saudi-arabia-
idUSKCN1MX2M5; Internet; diakses pada 14 Maret 2019.
Hosenball, Mark. ―Exclusive: Saudi Arabia building up military near Yemen
border - U.S. officials‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-usa-saudi/exclusive-
saudi-arabia-building-up-military-near-yemen-border-u-s-officials-
idUSKBN0MK2S120150324; Internet; diakses pada 27 Maret 2019.
Independent. ―Italy plans to stop arms sales to Saudi Arabia, prime minister says‖,
[Artikel On-line] tersedia di
https://www.independent.co.uk/news/world/italy-saudi-arabia-arms-sales-
giuseppe-conte-yemen-war-weapons-khashoggi-murder-a8702366.html;
Internet; diakses pada 6 April 2019.
Jonkers, Brecht.―Solidarity: Spanish activists to ban Saudi ship from docking and
loading weapons‖, [Artikel On-line] tersedia di https://yemen-
rw.org/solidarity-spanish-activists-to-ban-saudi-ship-from-docking-and-
loading-weapons/; Internet; diakses pada 17 April 2019.
Kalin, Stephen. ―Saudi Arabia opens high-speed train linking Islam's holiest
cities‖, [Artikel On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-
xviii
saudi-train/saudi-arabia-opens-high-speed-train-linking-islams-holiest-
cities-idUSKCN1M51XW; Internet; diakses pada 17 Maret 2019.
KBBI, tersedia di https://kbbi.web.id/korvet, diakses pada 6 Maret 2019.
Navantia. ―NAVANTIA signs a contract with Saudi Arabia for the construction of
5 corvettes‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.navantia.es/en/news/press-releases/navantia-signs-a-contract-
with-saudi-arabia-for-the-construction-of-5-corvettes/; Internet; diakses
pada 2 Maret 2019.
News, Catalan. ―Need to keep jobs grounds for continuation of arms sales to
Saudi Arabia, argues Spanish president‖, [Artikel On-line] tersedia di
http://www.catalannews.com/politics/item/need-to-keep-jobs-grounds-for-
continuation-of-arms-sales-to-saudi-arabia-argues-spanish-president;
Internet; diakses pada 17 Maret 2019.
News, Catalan. ―Saudi Arabia: Spain rejects arms embargo requested by Catalan
parties‖, [Artikel On-line] tersedia di
http://www.catalannews.com/politics/item/saudi-arabia-spain-rejects-arms-
embargo-requested-by-catalan-parties; Internet; diakses pada 17 Maret
2019.
Nicols, Michelle. ―Yemen asks U.N. to back military action by 'willing
countries'‖, [Artikel On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-
yemen-security-un/yemen-asks-u-n-to-back-military-action-by-willing-
countries-idUSKBN0MK2OP20150324; Internet; diakses pada 10 April
2019.
Paliament, European. ―European Parliament Resolution 2016‖, [Artikel On-line]
tersedia di http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?pubRef=-
//EP//TEXT+TA+P8-TA-2016-0066+0+DOC+XML+V0//EN; Internet;
diakses pada 2 Maret 2019.
Parliament, European. ―European Parliament Resolution 2015‖, [Artikel On-line]
tersedia di
http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA&reference=P8-
TA-2015-0270&language=EN&ring=B8-2015-0687; Internet; diakses pada
2 Maret 2019.
Parliament, European. ―European Parliament Resolution 2017‖, [Artikel On-line]
tersedia di
xix
http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA&reference=P8-
TA-2017-0473&language=EN&ring=B8-2017-0652; Internet; diakses pada
2 Maret 2019.
Parliament, European. ―Parliament Resolution 2018‖, [Artikel On-line] tersedia di
http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA&reference=P8-
TA-2018-0383&language=EN&ring=B8-2018-0444; Internet; diakses pada
2 Maret 2019.
Penty,Charles. ―Spanish Deputies Reject Prpoposal to Stop Saudi Arabia Arms
Sales‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.bloomberg.com/news/articles/2018-10-23/spanish-deputies-
reject-proposal-to-stop-saudi-arabia-arms-sales; Internet; diakses pada 14
Maret 2019.
Report,Security Council. ―Chronology of Events; Yemen‖, [Artikel On-line]
tersedia di https://www.securitycouncilreport.org/chronology/yemen.php;
Internet; diakses pada 5 April 2019.
Riu, Abel. ―Saudi Arabia and Bombing in Yemen; The Responsibilities of the
Spanish State‖, Centro Delàs de Estudios por la Paz, 2016.
Saraswati, Patricia Diah Ayu. ―Pengamat: Alasan Saudi Intervensi Yaman Tak
Bisa Diterima‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171231085943-106-
265749/pengamat-alasan-saudi-intervensi-yaman-tak-bisa-diterima;
Internet; diakses pada 5 Maret 2019.
Secretariat of State for Trade Ministry of Economy and Competitiveness,
―Spanish Statistics on the Export of Defence Material, Other Material and
Dual-Use Items and Technologies‖, tersedia di
http://www.comercio.mineco.gob.es/en/comercio-exterior/informacion-
sectorial/material-de-defensa-y-de-doble-uso/PDF/publications/EN-
VERSION%20FINAL-
CARLIN%20(2)%20INFORMEESTAD%C3%8DSTICAS2015(30%206%
2016).pdf; Internet; diakses pada 17 Maret 2019.
Simatupang,Tasya. ―Kereta Haramain untuk permudah jemaah haji dan umrah―,
[Artikel On-line] tersedia di https://beritagar.id/artikel/berita/kereta-
haramain-untuk-permudah-jemaah-haji-dan-umrah; Internet; diakses pada
20 Maret 2019.
xx
Stone, Jon. ―Germany, Denmark, Netherlands and Finland stop weapons sales to
Saudi Arabia in response to Yemen famine‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.independent.co.uk/news/world/europe/saudi-arabia-arms-
embargo-weapons-europe-germany-denmark-uk-yemen-war-famine-
a8648611.html; Internet; diakses pada 15 Maret 2019.
Strange, Hannah. ―Spain reverses decision to halt bomb sales to Saudis after
diplomatic stand-off‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.telegraph.co.uk/news/2018/09/13/spain-walks-back-decision-
halt-bomb-sales-saudis-diplomatic/; Internet; diakses pada 17 Maret 2019.
Telegraph, ―Spain reverses decision to halt bomb sales to Saudis after diplomatic
stand-off‖, [Artikel On-line] tersedia di
https://www.telegraph.co.uk/news/2018/09/13/spain-walks-back-decision-
halt-bomb-sales-saudis-diplomatic/; Internet; diakses pada 15 April 2019.
The Ministry Cooperation and ForeignAffairs. ―Spain and the Middle East‖,
[Artikel On-line] tersedia di
http://www.exteriores.gob.es/Portal/en/PoliticaExteriorCooperacion/Oriente
ProximoMagreb/Paginas/EspOrienteProximo.aspx; Internet; diakses pada 3
Maret 2019.
Torchia, Andrew. ―Cost no barrier to Saudi Arabia’s Yemen Intervention‖,
[Artikel On-line] tersedia di https://www.reuters.com/article/us-yemen-
security-saudi-cost-idUSKBN0MR1KZ20150331; Internet; diakses pada 8
Maret 2019.
xxi
Lampiran 1. Bilateral trade between Spain and Saudi Arabia
Bilateral trade between Spain and Saudi Arabia
Product: 93 Arms and ammunition; parts and accessories thereof
Sources: ITC calculations based on Eurostat statistics since January, 2014.
ITC calculations based on UN COMTRADE statistics until January, 2014.
Unit : US Dollar thousand
Product
code Product label
Spain's exports to
Saudi Arabia
Saudi Arabia's
imports from world Spain's exports to world
Value
in
2016
Value
in
2017
Value
in 2018
Value
in
2016
Value
in
2017
Value
in
2018
Value
in 2016
Value
in 2017
Value
in 2018
9306
Bombs, grenades,
torpedos, mines,
missiles, cartridges
and other
ammunition and
projectiles . . .
454 78,549 122,625
101,169 333,209 398,141
9301
Military weapons,
incl. sub-machine
guns (excluding
revolvers and pistols
of heading 9302 and
. . .
0 7 31,416
516 32,523 54,268
9305
Parts and accessories
for weapons and the
like of heading 9301
to 9304, n.e.s.
35 14,680 12,954
25,584 36,593 64,172
xxii
9304
Spring, air or gas guns
and pistols,
truncheons and other
non-firearms
(excluding swords,
cutlasses, . . .
2,016 823 1,038
39,053 38,714 36,989
9303
Firearms and similar
devices which
operate by the firing
of an explosive
charge, e.g. sporting
. . .
0 0 0
28,016 34,384 42,595
9307
Swords, cutlasses,
bayonets, lances and
similar arms and
parts thereof, and
scabbards and
sheaths . . .
0 0 0
2,177 1,776 2,364
9302
Revolvers and pistols
(excluding those of
heading 9303 or 9304
and sub-machine
guns for military . . .
0 0 0
146 1,929 1,607
xxiii
Lampiran 2. Law 53/2007, of 28 December, On The Control of Foreign Trade in
Defence and Dual-Use Material
JUAN CARLOS I
King of Spain
to all that the present join together and act.
Know: That the Cortes Generales have approved and I come in to sanction the
following law.
PREAMBLE I
Spain, country fully committed in the promotion of an international arms trade
treaty, which has been strongly supporting United Nations proposal for drawing
up the Treaty, has decided to adapt its legislation on foreign trade of material
defence and of dual-use products and technologies. The growing complexity of
international trade in defence and dual-use technologies and products material
necessitates that Governments undertake determined action to give effective
response to the different aspects of this problem and varied commitments assumed
by Spain in this area.
From the perspective of national and international security, is to prevent illicit
trafficking and the proliferation of arms and sensitive technologies in favor of
States or non-State actors likely to act against peace and security, or to engage in
terrorist activities. On the other hand, seeks to respond to significant demand
political and social control of the trade of products and defense material and dual-
use technologies. All this without prejudice to the legitimate demands of the legal
arms trade, element closely linked to national defence and to the legitimate
activities of maintenance of law and Governments fight against crime.
On the other hand, the proliferation and exports without the conventional arms
control have an enormous human cost. An alarming number of people die every
day by the use of conventional weapons. Spain has a duty to ensure that their
exports are consistent with existing commitments in accordance with international
law and in a way that ensures that such exports do not encourage the violation of
human rights, not fuelling armed conflicts nor contribute significantly to poverty.
The Spanish Government should be kept also in its external action, notably within
the European Union, an active position in favor of the international regulation of
the arms trade.
xxiv
The arms trade is increasingly globalized world, final assemblies from
components produced in other countries, the relocation of the final production, the
emergence of non-traditional exporting countries subject to controls under the
arrival in countries where human rights and subject to embargoes of weapons by
the European Union and United Nations are not respected necessary to make an
effort of the international community to achieve effective control of the arms trade
that adapts to the new reality and the establishment of rules of international law.
Therefore, it is convenient and appropriate to review and reinforce the legal
provisions applicable to these issues. The agreement of the Congress of Deputies,
dated December 13, 2005, urges the Government to submit a bill on arms trade,
aimed to secure control of the Spanish transfer of military material, police and
security, as well as products and technologies of double-use to other countries
within the period of one year , and to guarantee transparency in the official
information provided on such transfers.
The organic law 12/1995 of 12 December, suppression of smuggling, defines
what defense and dual-use material should be understood and expected that the
Government will approve relations of Material defence and dual-use, and the
organic law 3/1992 of 30 April, which established cases of smuggling in defense
material exports and dual-use material indicates the requirements, conditions and
procedures which the authorisations are subject.
National legislation developed by the above is Royal Decree 1782 / 2004 of 30
July, which approves the regulation for control of foreign trade in material
defense, other material and dual-use technologies and products. The control of
exports/shipments of dual-use technologies and products has been regulated at the
level of the European Union by Regulation (EC) No. 1334 / 2000, of the Council
of 22 June 2000, whereby establishing a system of community control of exports
of goods and technologies of double use, binding in its entirety and directly
applicable in each Member State.
II the obligations arising from the Treaty on the non-proliferation of the weapons
nuclear, the Convention of 13 January 1993 on the prohibition of the
development, production, Stockpiling and use of chemical weapons and on their
destruction, and the Convention of 10 April 1972 on the prohibition of the
development, production and storage of the weapons Bacteriological (Biological)
and Toxin Weapons and on their destruction requires measures for control over
transfers of nuclear products, chemical agents, biological agents and toxins and
related equipment and technologies. Included in this law refers to subject as
xxv
indicated in the Convention on Prohibitions or restrictions on the use of certain
conventional weapons which may be deemed to be Excessively Injurious or have
indiscriminate effects, the Convention on the prohibition of the use, Stockpiling,
production and transfer of anti-personnel mines and on their destruction, 18
September 1997, and the law 33/1998 5 October, ban anti-personnel mines and
weapons of similar effect.
On the other hand, resolution 1540 of the Security Council of the United Nations,
aimed at preventing the proliferation of weapons of mass destruction and, in
particular, prevent and counter the acquisition and use by terrorists of these
weapons; Resolution 55/255 of the Assembly General of United Nations, which
adopted the Protocol against the illicit manufacturing and trafficking of firearms,
their parts and components and ammunition, supplementing the United Nations
Convention against transnational organized crime; the programme of action of the
United Nations to prevent, combat and eradicate the illicit trade of weapons small
and light in all its aspects and the instrument on marking and tracing of weapons,
as well as the Council's common position 2003/468/CFSP of 23 June 2003, on the
control of arms brokerage, and control of support in relation to certain military
end-uses that referred to the joint action of the Council of on June 22, 2000, they
require control of transfers of materials, products and technologies in the Spanish
territory.
It is necessary to mention also the Community regulation of trade in certain
products that can be used to apply the death penalty or inflicting torture or other
ill-treatment or cruel, inhuman or degrading treatment or punishment established
in Regulation (EC) No. 1236 / 2005, of the Council of 27 June 2005. This
legislation has had its proper manifestation in the resolution of 20 July 2006 from
the Secretary of State for tourism and trade.
Among other international commitments entered into by Spain, are derived from
the Spanish in a series of international forums participation of non-proliferation
such as the Wassenaar arrangement, the Missile Technology Control regime, the
Group of NSG and the Zangger Committee, the Australia Group. They made lists
of military material and products and technologies of double-use to be subject to
export control, including vectors of weapons of mass destruction, nuclear,
chemical and biological technologies and products, as well as those relating to
conventional weapons.
The adoption of the above-mentioned legislative bodies, international
commitments and the cited agreement of the plenary of the Congress of deputies
from December 13, 2005, in addition to the continuous evolution of the guidelines
xxvi
and the checklists in the various international forums of non-proliferation, make
necessary the updating of national legislation. Therefore, law aims to update the
regulation of transfers of the foreign trade of material defence, other material and
dual-use technologies and products, completing and developing the framework
established by the Community legislation.
III article 296 of the Treaty establishing the European Community allows Member
States to adopt the measures necessary for the protection of the essential interests
of its security and which relate to the production or trade in arms, munitions and
war material.
The main contributions of this law are set out in the following paragraphs.
The Spanish legislation in this area happens to be constituted a rule of legal rank,
so it is an instrument which will cause the controls to be undertaken more
effectively.
The Act provides eight criteria of the code of conduct of the European Union on
export of weapons, among them the second criteria concerning respect for human
rights, as well as those adopted by the OSCE document on small arms and light of
24 November 2000.
This standard is a significant breakthrough in a series of international initiatives
related to the arms trade and proliferation, in particular the strengthening of the
code of conduct of the European Union in the field of export of weapons, of 8
June 1998, and the negotiation and elaboration of an international treaty on the
arms trade. These initiatives have had the crucial support of Spain and the EU
remain Spain as co-sponsor of the international treaty on the 61 General Assembly
of United Nations. Therefore, it is necessary that law allow enough agility to
development of the same measures can evolve in accordance with these
international commitments. For this purpose, the law facilitates instruments for
proper coordination with the European institutions and international forums, the
harmonization of legal systems and the exchange of information, as well as
international cooperation and technical assistance to third countries.
For the first time, is included in a standard government commitment to the
consistent to present to Parliament a full and detailed information on the export of
these products, with a six-month remission of statistics and an annual appearance
before the Chamber of Deputies. Among other information, the Government will
provide annual information to the Parliament concerning the end-use of the
exported product and the nature of the end user.
xxvii
As for the import/introduction, is maintained control of the chemical substances in
lists 1, 2 and 3 of the Convention of 13 January 1993 on the prohibition of the
development, production, storage and use of chemical weapons and on their
destruction, as well as collaboration with other countries, which include the
issuance of certificates in compliance with international commitments.
On the other hand and to duly comply with the quoted resolution 55/255 of the
United Nations, expands the control to all arms of firearms, their parts,
components and ammunition, without prejudice to what is established in the
Royal Decree 137/1993, of 29 January, which approves the regulation of weapons
and in the Royal Decree 230/1998 , 16 February, which approves the regulation of
explosives.
It should be recalled that in relation to prompt punitive damages and penalties, in
addition to the provisions of the existing Penal Code, organic law 10/1995, of 23
November, the traffic of arms, applies the organic law 12/1995 of 12 December,
repression of smuggling, which includes criminal offence or administrative
offence export without authorization , or having obtained fraudulently, defence or
dual-use material.
Keep the joint inter-ministerial regulatory trade outside of Material defence and
dual use (JIMDDU), created by Royal Decree 824/1993, of 28 May and the
special registry of operators of foreign trade of Material defence and dual-use,
created by the Royal Decree 1782 / 2004 of 30 July. The law has been informed
favorably by the JIMDDU. at its meeting of March 2, 2006.
Also incorporates this law and for reasons of urgency an additional provision
amending paragraph 4 of article 29 of the law 17/2001, of 17 December, marks,
the current text has been considered by the Commission of the European
communities in a reasoned opinion number 2002/4972, received on 25 July 2006
by the permanent representation of Spain to the European Union , and reiterated
subsequently, incompatible with article 49 of the Treaty of the European
Community, to understand that he subordinated the effective exercise of the rights
conferred by trade marks registered in Spain the obligation of domiciliation or
election of domicile in Spanish territory by the holders thereof.
This law is issued under cover of the competence of the State in the field of
foreign trade and Defense (article 149.1.10. 2nd and 4th of the Spanish
Constitution) and in the field of industrial property in what refers to the
xxviii
modification of the law of trademarks (article 149.1.9. ª of the Spanish
Constitution).
This Act consists of seventeen articles, divided into three chapters. Chapter I
contains three articles relating to General provisions, chapter II contains the
system of authorisations over three sections and eleven articles, and chapter III
contains the control and transparency measures developed in three articles.
Chapter I
General provisions
Article 1. Object and purpose of the Act.
1. the present law aims to the contribute to better regulation of the foreign trade of
material defence, other material and dual-use technologies and products, avoid
their diversion to the illicit market, and combat their proliferation, at the time
given compliance to the international commitments entered into by Spain in this
regard and are guaranteed the general interests of national defense and foreign
policy of the State.
2. for these purposes, regulates the procedure of control transfers of material
defence, other material and dual-use technologies and products, including those
carried out in the zones and free warehouses and linking them to the customs
warehousing arrangements, as well as the brokerage, the production under license
and technical assistance agreements.
Article 2. Obligors.
The provisions of this law are applicable to any natural or legal person making as
usual or occasional in Spanish territory the activities described therein, in relation
to transfers of materials, products, or technologies subject to control.
Article 3. Definitions.
For the purposes of this Act, shall apply the definitions included in the above-
mentioned organic law 12/1995 of 12 December, suppression of smuggling,
Regulation (EC) No. 1334 / 2000, of the Council of 22 June 2000, by which
establishes a Community system for the control of exports of goods and
technologies of double use, the common position of the Council 2003/468/CFSP
of 23 June 2003 on the control of arms brokerage, and the joint action of the
xxix
Council of 22 June 2000, on the control of technical assistance related to certain
military end-uses, or provisions that replaced them. On the other hand,
international commitments entered into by Spain is obligated to submit to control
the so-called other material, specifically certain firearms referred to in the
resolution adopted by the Assembly General of the Nations United 55/255, the
Protocol against the illicit manufacturing and trafficking of firearms, their parts
and components and ammunition, supplementing the United Nations Convention
against transnational organized crime, or where applicable the conditions laid
down in the article - the 8. These definitions are reproduced below.
1. «exempt areas»: areas and warehouses and customs deposits defined in the
articles 166 and 98, paragraph 2, of Regulation (EEC) number 2913/92 of 12
October 1992 Council, which approves the Community customs code.
2. «technical assistance»: any technical support related to repair, development,
manufacture, Assembly, testing, maintenance or any other technical service;
technical assistance may take the form of instruction, training, transmission of
working knowledge or consultation services. "Technical assistance" includes oral
forms of assistance.
3 «Brokerage»: activities of persons and entities:
a) to negotiate or conclude transactions which may involve the transfer of items
listed in the common list of the EU's military equipment from a third country to
any other third country; or
(b) which buy, sell or conclude the transfer of such items which in its property, of
a third country to any other third country.
4. «Export Declaration»: the Act whereby a person expresses, in the form and
with the modalities established, his willingness to include a double product use
under the customs procedure of export.
5. «Exporter»: any natural or legal person on behalf of which the Declaration of
export, is made i.e. the person that at the time they accept the Declaration, holds
the contract with the recipient of a third country and is empowered to decide on
the issuance of the product out of the customs territory of the community. Where
no concluded contract of export or the person in whose hands held the contract
does not act on its own behalf, the power to issue the product outside the territory
of the community will be decisive.
xxx
«Exporter» means also the physical or legal person who decides to transmit
software ("software") or technology by electronic media, fax or telephone to a
destination outside the community.
When, in accordance with the contract rija export, the exercise of a right of
disposal on dual-use products appropriate to a person established outside the
community, shall be deemed exporter to the Contracting Party established in the
community.
6. «Expedition»: the departure of goods consigned to the European Community,
both if they are originating in the European Community as those others which,
originating in a third country, have been released for free circulation in
Community territory.
7. «Export»:
i) a regime of export in accordance with article 161 of the Community customs
code,
ii) a re-export in accordance with article 182 of the code, and
iii) transmission of (software) software or technology by electronic media, fax or
telephone to a destination situated outside the community; This applies to oral
transmission of technology only when a document contains the part that reads or
describes by phone in such a way that, in substance, the same result is achieved.
8. «Import»: the entry of non-Community goods in the Spanish territory included
in the customs territory of the European Union, as well as the entry of goods,
either that is its origin, in the territory of Ceuta and Melilla. It is assimilated to
import the entry of goods from the exempted areas.
9. «Introduction»: entry into the Peninsula, Balearic Islands and Canary Islands of
goods originating in the community or that being originating in a third country
have been previously released for free circulation in the customs territory of the
community.
10. «Defense Material»: armament and all products and technologies specially
designed or modified to use military as an instrument of force, information or
protection in armed conflicts, as well as for the development, production or use of
those and are included in the standards of regulatory development approved by the
Government.
11. «Operator»: any natural or legal person on behalf of which the Declaration of
transfer, i.e., the person who, at the time they accept the Declaration, holds the
xxxi
contract with the foreign recipient and is empowered to decide on the transfer of
the product takes place. Where no concluded contract of transfer or if the person
in whose hands held the contract does not act on its own behalf, the power to
transfer the product will be decisive. ―Operator‖ shall mean also the physical or
legal person who decides to transmit software (―software‖) or technology by
electronic media, fax or telephone to a destination outside the community. When,
in accordance with the contract rija export, the exercise of a right of disposal on
dual-use products appropriate to a person established outside the community, shall
be deemed exporter to the Contracting Party established in the community.
12. «Other Material»: police and security, material not included in defense
Material relationship, that the transfers of the same control is bound by
international commitments entered into by Spain or to apply to them the
conditions laid down in article 8.
13. «Dual-use Products»: products, included software (software) and technology
that can be used for both civilian and military uses, including all products that can
be used both for non-explosive purposes to aid in the manufacture of nuclear
weapons or other nuclear explosive devices.
14. «Transfer»: operations of «export», «expedition», «importation»,
«introduction» (including the outputs and inputs in exempt areas), the
«brokerage» and «technical assistance». Transfers include donations, transfers and
leasing operations.
15. «Intra-community Transfers»: «forwarding» and the «introduction».
16. «Production under licence»: production agreements licensed manufacturing
under license, co-production agreements, agreements are the processes by which a
company in a country authorizes a company from another country to manufacture
their products abroad; they usually include the transfer of components, technology
and production techniques.
xxxii
Chapter II
Section 1
Article 4. authorisation scheme. Requirement of authorization.
1. The transfer of material from defense and other material products and
technologies of double-use provided for in article 1 shall be prior administrative
authorization.
2. Requests for authorization must be accompanied by documents control, with
the necessary inclusion of clauses of non re-export, to be determined according to
the rules, so that it is sufficiently guaranteed that the destination and the end-use
of materials, products and technologies adhere to the limits of the authorization.
Also requests for authorisation will include information about the countries of
transit and transportation methods used. This information will be expanded in
brokerage operations used funding.
3. for each authorization is should be rating the appropriateness of mechanisms of
verification, monitoring and collaboration between Governments.
Article 5. Waiver of authorization.
It will not be accurate administrative authorization of transfer for defence
material, other material or products and technologies of double-use accompany or
are intended to be the armed forces or forces and security forces of the Spanish
State in the maneuvers or missions that carried out abroad on the occasion of
humanitarian operations, peace support or other international commitments as
well as which accompany or you are intended to be the armies of other countries
in maneuvers combined or joint with the Spanish armed forces in national
territory, including the temporary transfer, within the operations previously
mentioned, materials, products or technologies mentioned above and the use of
the consumables. In these cases, if you decide to make the sale or donation of the
aforementioned materials products or technologies when they are outside the
territory of the exporter/consignor country, administrative authorization of
transfer should be requested, being able to make the delivery of materials from or
at the place where they were located.
xxxiii
Article 6. Resolution.
It will be up to the Ministry of industry, tourism and trade meet on applications
for authorisation which governs this law, except for those corresponding to the
materials, products or technologies introduced into zones and deposits francs, as
well as bonding such materials, products or technologies to the customs
warehousing, inward, outward processing, temporary importation, transformation
and temporary intra-Community transfers in the same that correspond to the
Ministry of economy and finance.
Article 7. Terms and effects of the decision.
1. the maximum period to resolve and to notify express resolution for applications
for authorisation of this law shall be six months. After the previous deadline
unless the competent authority had notified the express resolution, applicants will
understand ignored relevant requests.
2. on all matters not provided for by this law and the regulations of development
of the same, the procedure for the granting of authorisations shall be governed by
the provisions of law 30/1992, of 26 November, legal regime of public
administrations and common administrative procedure and in its regulatory
development rules.
Article 8. Refusal of requests for authorization and suspension and revocation of
authorisations.
1. requests for permission will be denied and the authorizations, to which refers
article 4, suspended or revoked in the following cases:
a) when there is sound evidence that defense material, other material or products
and dual-use technologies may be employed in activities that disturb the peace,
stability or security in a global or regional level they can exacerbate tensions or
latent conflicts, they can be used in a manner contrary to due respect for the
inherent dignity of the human being, for the purpose of internal repression or in
situations of violation of human rights, target countries with evidence of
deviations of materials transferred or may violate international commitments
entered into by Spain. To determine the existence of these rational evidence shall
be taken into account reports of transfers of material defence and final destination
of these operations issued by international bodies involving Spain, reports of
human rights bodies and other United Nations agencies, the information provided
xxxiv
by organizations and research centres of recognized prestige in the field of
development disarmament and human rights, as well as most up-to-date best
practices described in the the user guide of the code of conduct of the Union
European export of weapons.
(b) is contrary to the general interests of national defense and foreign policy of the
State.
(c) violate guidelines agreed at the heart of the European Union, in particular the
criteria of the code of conduct, of 8 June 1998, weapons exports, and the criteria
adopted by the OSCE document on small arms and light of November 24, 2000,
and other relevant international provisions of which Spain is a signatory. For the
application of the criteria of the code of conduct it will serve most up-to-date best
practices described in the user guide.
(d) when are contravened the limitations deriving from international law, such as
the need to respect embargoes decreed by the United Nations and the European
Union, among others.
2. in any case, concerned authorizations must be revoked if you violate the
conditions to which they were subordinate and which motivated its granting or
when any existed omission or misrepresentation of data by the applicant.
3. the revocation or suspension of authorisations will require the application of the
appropriate administrative proceedings, where the audience will be given to the
person concerned and which shall be subject to the provisions of law 30/1992, of
November 26, legal regime of public administrations and common administrative
procedure and the rules of lower rank that developed it in this area.
Article 9. Administrative resources.
Decisions handed down on the basis of this law may be subject to appeal in
accordance with article 114 of law 30/1992, of 26 November, legal regime of
public administrations and common administrative procedure and its regulatory
development rules.
Article 10. Sanctioning regime.
In your case, violations of this law that are constitutive of crime, failure or
administrative offense shall be governed as provided in the criminal code and the
special legislation for the Suppression of smuggling.
xxxv
Article 11. Transits.
1. the General Administration of State may proceed to immediate retention of
material from defense and other material the products and technologies of double-
use in transit through the territory or the maritime space or air subject to Spanish
sovereignty, when the cases referred to in article 8 of this law, without prejudice
to the checks laid down by special provisions.
2. the Ministry of Foreign Affairs and cooperation shall periodically inform the
joint inter-ministerial regulatory trade outside of Material defence and dual-use
transits of defence equipment country which authorized.
Section 2. special register of operators of foreign trade of Material defence
and dual-use item
Article 12. Requirement of registration.
1 it will be required prior to the granting of any administrative authorization from
the transfers referred to in article 4 of this law the registration in the special
register of operators of foreign trade of Material defence and dual-use. Entries in
the previous special register of exporters will continue to be valid and will
produce its effects in relation to the kind of operation they indicated, which in its
day its owner access to the registry. The registration can only be performed by
physical or legal persons who are resident in Spain, not being allowed, as a
particular case, the registration of corporations domiciled in tax havens. The
specific regulation of the registration shall be determined by regulation.
2. they is excepted from the requirement of registration, referred to in the
preceding paragraph, to the relevant administrative bodies of the armed forces,
forces and bodies of State security, police bodies dependent on the autonomous
communities and local corporations dependent police bodies. However, its
operations are subject to provisions of this law on the requirement of authorization
and the mandatory report the Board inter-ministerial regulatory of the trade
Exterior of material defence and dual-use referred to in articles 4 and 14 of this
Act.
3. this exemption of registration will also be applicable to natural persons when
they are making a transfer of regulated weapons not derived from an economic or
commercial activity.
xxxvi
Section 3. Interministerial Board regulation of foreign trade in defence and
dual-use
Article 13. Composition.
1. the inter-ministerial regulatory Board of foreign trade in defence and dual use
(JIMDDU) Material is functionally attached to the Ministry of industry, tourism
and trade and will be composed of representatives of the ministries of industry,
tourism and trade, of Foreign Affairs and of cooperation, defense, of economy and
finance and of the Interior, with minimum category of Director-General.
2. the Board will adjust its functioning to regulated in law 30/1992, of 26
November, legal regime of public administrations and common administrative
procedure and its regulatory development rules.
Article 14. Functions.
1 corresponds to the joint inter-ministerial regulatory trade outside of Material
defence and dual-use report, prescriptive and binding, the administrative
authorisations concerning the ar article 4 and the registration in the special register
of operators of foreign trade of Material of defence and dual-use, as well as
rectification, suspension or revocation of the same. It also is up to report, with
mandatory character, on the amendments which should be made in the regulatory
legislation of the foreign trade of material defence, other material and dual-use
technologies and products.
2. to issue the reports referred to in the previous paragraph, the joint inter-
ministerial regulatory trade outside of Material defence and dual-use shall take
into account the criteria set out in article 8 of this law. With regard to the reports
referred to the special registry of operators of foreign trade of Material defence
and dual-use, you should check if there is any document attesting to participation
in illicit by the applicant or operator or if the capacity for effective transfers of
materials control is not guaranteed products and technologies included in the
application for registration.
3 may be exemption from prior report and the presentation of documents control
those administrative authorizations which do not contravene provisions of article
8 of this law and which are determined by law. In any case, such exemptions
should not assume a decline in the control exercised over such authorizations, as
well as the requirement of the appropriate guarantees. The Government will report
xxxvii
through the report described in article 16, paragraph 1, of the type of exempt
operations and the criteria used in the application of such exemptions.
Chapter III
Control measures and transparency
Article 15. Control measures.
1. holders of the relevant authorisations shall be subject to the inspection of the
organs of the Ministry of industry, tourism and trade and the State tax
administration agency to be determined according to the rules, and keeping these
organs available all documents related to the respective operations that do not
already held by the General Administration of the State , until a period of four
years from the date of termination of the term of validity of the authorisation.
2. for operations of dual-use products and technologies, such holders will be also
subject to the control measures set out in Chapter VII of Regulation (EC) No.
1334 / 2000 of 22 June 2000, by which establishes a Community system for the
control of exports of dual-use technologies and products.
Article 16. Information and parliamentary control.
1. the Government sent semiannually to the Congress of Deputies relevant
information on exports of material defence and dual-use, the last period of
reference, indicating, at least, of the value of exports by destination countries and
descriptive categories of products, the technical assistance, the end use of the
product, the end user's private or public nature as well as made denials.
2. the Government, through the Secretary of State for tourism and trade, will
appear annually before the Defense Commission of the Congress of the deputies
to report on statistics from the last reference period.
3. the Defence Commission shall deliver an opinion on the information received,
with recommendations to the following year. The Secretary of State for tourism
and trade shall his annual appearance of the actions derived from that opinion.
Article 17. Other transparency measures.
The fulfilment of the international commitments entered into by Spain referred to
in article 1 includes exchanges of information, such as transparency measures,
xxxviii
resulting from the commitments made by Spain in the field of the United Nations,
the Organization for security and cooperation in Europe and the European Union,
as well as various multilateral such as the nuclear suppliers group forums the
Australia Group, the Wassenaar arrangement, the Missile Technology Control
regime and Zangger Committee.
Sole transitional provision. Entry into force of the current regulation.
As handed down the regulations provided for in this law shall remain in force in
what does not object to the same Royal Decree 1782 / 2004 of 30 July, which
approves the regulation for control of foreign trade in material defense, other
material and dual-use technologies and products.
Sole repeal provision.
Shall be repealed all the norms of equal or lower rank insofar as they oppose
provisions of this law and specifically the law 3/1992, of 30 April, by which
certain cases of smuggling establish export of defence or dual material use.
First final provision. Normative development.
1. the Government, by Royal Decree, shall adopt regulations which are necessary
for the development of this law.
2. by the Ministers of industry, tourism and trade, foreign and cooperation,
defence, economy and finance and of the Interior, in the field of their respective
competencies, are will dictate the provisions necessary for its implementation and
development.
Second final provision. Normative reception.
Government shall submit, within the period of one year, update of the organic law
12/1995 of 12 December, suppression of smuggling, to fulfil international
commitments referred to in the preamble to this law because.
Third final provision. Updates.
The Ministry of industry, tourism and trade, following a report from the joint
inter-ministerial regulatory of trade outside of Material defence and dual-use,
updated lists of materials, products and technologies included in the annexes of
the regulation approved by Royal Decree that develop this law and in accordance
with the changes in the respective international regimes (United Nations-approved
(, EU, Treaty of Nuclear non-proliferation, chemical weapons, biological weapons
and toxin, Wassenaar arrangement, Convention Convention regime of missile
technology Control, nuclear suppliers group and Australia Group).
xxxix
Fourth final provision. International Treaty on arms trade.
The Government will maintain in its external action, in the context of United
Nations as well as at the heart of the European Union, an active position in favour
of the elaboration of an effective, legally binding arms trade treaty, which
established global standards for the transfer of weapons.
Fifth final provision. Cluster bombs.
The Government will promote and support national and international initiatives
both in the field of United Nations and in competent multilateral bodies that have
as their aim the restriction, and where appropriate, the prohibition of cluster
bombs, especially dangerous for civilian populations.
Sixth final provision. Amendment of law 17/2001, of 17 December, marks.
Article 29.4 of the law 17/2001, of 17 December, marks, shall have the following
wording:
«those who are party to a proceedings before the Spanish Patent and
Trademark Office in which act on their own and have no domicile or
headquarters in Spain shall, for the purpose of notifications, designate a
mailing address in Spain, or instead of it they may indicate that
notifications be addressed them by electronic mail or by any other
technical means of communication available to the Office. All this without
prejudice to the provisions of paragraph 2 of article 155 of law 11/1986, of
March 20, patent».
Seventh final disposition. Entry into force.
This law shall enter into force one month after its publication in the Official
Gazette.
Therefore, remote control all the Spaniards, private individuals and authorities,
which have and will keep this law.
Madrid, 28 December 2007.
JUAN CARLOS R.
The President of the Government,
JOSÉ LUIS RODRÍGUEZ ZAPATERO
top related