kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam evaluasi kinerja individu
Post on 24-Jul-2015
313 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Sistem teknologi informasi telah berkembang dengan pesat.
Perkembangan sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang
diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri
yang bisa dilihat melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Perkembangan
teknologi informasi saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai
aspek kegiatan bisnis. Teknologi informasi telah membawa perubahan yang
sangat mendasar bagi pemakai. Teknologi informasi menjadi suatu hal yang
sangat penting dalam menentukan daya saing dan kemampuan untuk
meningkatkan kinerja di masa datang.
Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi dan
teknologi informasi merujuk pada teknologi yang digunakan dalam
menyampaikan maupun mengolah informasi (Aji, 2005 dalam Zulaikha dan
Lestari, 2007). Suatu sistem informasi akan sukses apabila didukung oleh
beberapa faktor pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai (Chandrarin
dan Indriantoro,1997; Setianingsih dan Indriantoro, 1998; Restuningdiah dan
Indriantoro, 2000; Suryaningrum, 2003; dan Lau, 2003 dalam Jumaili , 2005).
Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam
mengevaluasi kinerja individu diperlukan oleh manajemen untuk memastikan
1
bahwa sistem baru yang berbasis komputer dapat digunakan untuk
mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi suatu
perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem
itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan
(Goodhue, 1995 dalam Jumaili, 2005) .
Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting
berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi. Goodhue dan
Thompson (1995) menemukan kecocokan tugas teknologi akan mengarahkan
individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Penerapan teknologi dalam
sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai sistem
teknologi yang diterapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan tugas dan
kemampuan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang
diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan
secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi sehingga sistem
informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja
individual (Irwansyah, 2003 dalam Jumaili).
Penelitian yang dilakukan Goodhue (1995) dalam
Jumaili (2005) menyatakan bahwa jika evaluasi pemakai atas
teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam
tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai
memanfaatkan teknologi. Oleh sebab itu evaluasi pemakai
akan digunakan sebagai alat ukur keberhasilan pelaksanaan
dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan dengan
kecocokan tugas tugas dengan teknologi.
2
Penelitian Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005)
menguji komponen dari tugas, teknologi dan individual serta
interaksi ketiga hal tersebut ke dampak evaluasi pemakai
tanpa mengukur hubungan evaluasi pemakai terhadap
kinerja. Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) melakukan
penelitian yang serupa dengan Goodhue yang memasukkan
variabel kinerja individual dengan hasil evaluasi pemakai
mempunyai hubungan yang positif signifikan terhadap
peningkatan kinerja individual.
Dalam penelitian ini, peneliti melanjutkan penelitian
sebelumnya oleh Jumaili (2005) yang meneliti dengan melihat
tingkat kepercayaan terhadap teknologi informasi baru
dalam mengevaluasi kinerja individual menggunakan variabel
teknologi, kinerja individual dan tingkat kepercayaan. Beda
dengan penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian ini
menambahkan variabel pengaruh kondisi-kondisi yang
memfasilitasi pemakai. Atas dasar latar belakang di atas
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi
Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu”.
I.2. Rumusan Masalah
3
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas,
rumusan masalahnya adalah apakah ada hubungan teknologi
sistem informasi baru terhadap kinerja individu pemakai
sistem informasi baru dan melihat apakah ada hubungan
tingkat kepercayaan dan pengaruh- pengaruh yang
memfasilitasi pemakai terhadap teknologi sistem informasi
baru akan meningkatkan kinerja individu.
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji
hubungan teknologi sistem informasi baru terhadap kinerja
individu pemakai sistem informasi baru dan melihat tingkat
kepercayaan dan pengaruh- pengaruh yang memfasilitasi
pemakai terhadap teknologi sistem informasi baru akan
meningkatkan kinerja individu.
I.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Manajemen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi
manajemen untuk memastikan dan mengevaluasi bahwa
sistem baru yang berbasis komputer dapat digunakan
untuk mengendalikan kinerja bawahannya.
2. Bagi Penelitian Berikutnya
4
Penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber pustaka
serta dapat dijadikan dasar kerangka berpikir untuk
penelitian selanjutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
II.1. Teknologi
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang menitikberatkan
penggunaan komputer dan teknologi yang berhubungan dengan pengaturan
sumber informasi (Wilkinson dan Cerullo, 1997 dalam BZ, 1999). Hampir
sama dengan pengertian yang dinyatakan oleh Jones dan Terry (1998)
dalam BZ (1999) bahwa teknologi informasi berkaitan dengan penghitungan
bisnis (business computing), komunikasi (communication), dan teknologi
5
kantor (office technology). Secara khusus teknologi informasi terdiri dari
enam elemen yang semakin terintegrasi dan berkembang, yaitu :
1) Perangkat keras
2) Perangkat lunak
3) Jaringan
4) Workstation
5) Robotik
6) Smart chips.
Oleh BZ, 1999 teknologi informasi diartikan secara singkat sebagai
computing dan networking (BZ, 1999). Perkembangan teknologi informasi
juga memiliki kecenderungan yang terus berubah setiap waktunya.
Teknologi informasi sangat ditentukan oleh siapa dan bagaimana
individu/organisasi menggunakan teknologi tersebut dan berkaitan dengan
perilaku yang ada pada individu/organisasi yang bersangkutan.
Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) mendefinisikan teknologi
sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan
tugas-tugas mereka. Dalam penelitian sistem informasi, teknologi merujuk
pada sistem komputer yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan
data serta dukungan layanan yang disediakan untuk membantu para pemakai
dalam menyelesaikan tugasnya.
6
Kecocokan tugas dengan teknologi dapat berhubungan dengan
lokabilitas data yang berkaitan dengan kemudahan dalam menemukan data
yang dibutuhkan, otoritas dalam mengakases data, ketepatan waktu dalam
menyelesaikan tugas, kemudahan dalam mengoperasikan sistem, dan
reliabilitas sistem.
II.2. Kinerja Individual
Organisasi atau perusahaan menanamkan investasi yang besar
untuk memperbaiki kinerja individual atau organisasi berkaitan dengan
implementasi teknologi dalam suatu sistem informasi (Sumardiyanti, 1999
dalam Jumaili, 2005). Untuk mengukur keberhasilan suatu sistem secara
ekstrem sulit dilakukan. Goodhue (1995) dalam Jumaili 2005 mengajukan
konsep evaluasi pemakai untuk melihat keberhasilan pengimplementasian
suatu sistem informasi. Secara umum konsep evaluasi pemakai adalah
suatu penilaian yang dilakukan tentang kepada pemakai sesuatu barang
atau jasa tentang sikap atau kepercayaan mereka terhadap penggunaan
sesuatu tersebut. Dalam konteks penelitian sistem informasi pemakai akan
diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu kenyataan apakah sistem
informasi yang diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan mereka.
Dalam penelitian Goodhue dan Thomson (1995), pencapaian
kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian
tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada.
Pengukuran kinerja individual ini melihat dampak sistem yang baru
7
terhadap efektifitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja
dan menjadikan pemakai lebih produktif dan kreatif.
II.3. Kepercayaan
Kepercayaan adalah hal yang diperlukan bagi pemakai sistem
informasi yang baru agar ia merasa teknologi sistem informasi yang baru
dapat meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan dalam
organisasi/perusahaan. Kepercayaan dipertimbangkan sebagai sesuatu
yang utama dapat disampaikan dengan aturan yang spesifik untuk
komunikasi.
Pada tahun 1948, Claude E. Shannon (Gerck, 2003 dalam Jumaili,
2005) menciptakan teori informasi dan menyatakan bahwa pokok
permasalahan dalam komunikasi adalah apakah tiruan pesan antara titik
awal mulai akan sama pada titik yang lain pada saat pesan dikirim sampai.
Dalam hal ini kepercayaan atas komunikasi diterapkan dalam suatu
teknologi sistem informasi baru yang muncul dari pemakai sistem
informasi itu diharapkan bisa meningkatkan kinerja individu.
II.4. Pengembangan Hipotesis
Hubungan antara teknologi sistem informasi baru dengan kinerja
Individu
Sistem informasi yang diimplementasikan oleh perusahaan
sebaiknya memenuhi karakteristik: mudah didapatkan dari staff/personel
8
sistem informasi perusahaan, obyektif dan dianggap dapat memberikan
dampak/manfaat pada proses penyelesaian tugas. Secara umum sistem
informasi yang diimplementasikan dalam suatu perusahaan seharusnya
memudahkan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan
menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut
juga seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit
perusahaan/organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan
tugas dalam perusahaan (Date 1981 & Marthin 1982; Goodhue, 1995
dalam Jumaili, 2005).
Jumlah sarana komputer dalam perusahaan sangat mempengaruhi
dalam implementasi teknologi sistem informasi baru pada perusahaan.
Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai
maka semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan
untuk penyelesaian tugas individu dalam perusahaan/organisasi.
Diharapkan dengan teknologi sistem informasi yang baru individu dari
perusahaan/organisasi yang merupakan pemakai sistem tersebut
menghasilkan out put yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan tentu
akan meningkat.
Rumusan hipotesa pertama yaitu:
H1: Teknologi sistem informasi baru berhubungan positif dengan kinerja
individu dalam perusahaan/organisasi.
Hubungan antara teknologi sistem informasi dengan Kinerja Individu
melalui kepercayaan terhadap sistem informasi baru
9
Goodhue dan Thomson (1995) memberikan bukti empiris tentang
hubugan kinerja individual dengan kecocokan tugas teknologi. Dalam
penelitian tersebut dinyatakan bahwa kinerja berkaitan dengan pencapaian
tugas-tugas individu didukung oleh teknologi yang ada. Penelitian yang
dilakukan Sugeng (1997) dalam Jumaili (2005) menemukan hubungan
kecocokan tugas dan teknologi yang berpengaruh signifikan terhadap
kinerja individu.
Teknologi sistem yang baru yang dipercaya oelh individu dapat
meningkatkan kinerjanya akan menghasilkan tingkat pencapaian kinerja
yang lebih baik oleh individu. Sistem yang berkualitas tinggi akan
mempengaruhi kepercayaan pemakai bahwa dengan sistem tersebut tugas-
tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan
cepat. Karena tugas-tugas relatif lebih mudah dan cepat dikerjakan maka
diharapkan kinerja juga akan meningkat.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis:
H2: Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru akan
meningkatkan kinerja individu.
Pengaruh Kondisi-Kondisi yang Memfasilitasi Pemakai terhadap
Kinerja Individu
Kondisi yang memfasilitasi penggunaan SI menurut Triandis
(1980) dalam Handayani (2007) didefinisikan sebagai “faktor-faktor
obyektif” yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan Penelitian
10
Thompson et al., (1991) menemukan bahwa tidak ada hubungan antara
kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dengan penggunaan SI.
Schultz dan Slevien (1975) dalam Handayani (2007) menemukan
bukti empiris bahwa kondisi-kondisi yang mendukung pemanfaatan SI
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan SI.
Sedangkan Venkatesh et al., (2003) menyatakan bahwa kondisi–kondisi
yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh pada karyawan.
Hipotesis yang dikembangkan untuk menguji kondisi-kondisi yang
memfasilitasi pemakai terhadap penggunaan SI adalah sebagai berikut:
H3 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh
positif terhadap penggunaan sistem informasi dalam peningkatan kinerja
individu
BAB III
METODE PENELITIAN
II.1. Populasi dan Sampel Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, jadi populasi juga bukan
11
sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi
meliputi seluruh karakteritik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau
subyek. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristiknya
yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua organisasi
pendidikan yang ada, pemilihan organisasi pendidikan dikarenakan
kemudahan peneliti dalam mengakses data.
Sampel yang diambil adalah mahasiswa Akuntansi
di Yogyakarta yang memakai sistem jaringan LAN dan internet dalam
mengakses data yang berkaitan dengan kegiatan akademik. Jumlah sampel
yang diambil 150 responden, karena pada penelitian sebelumnya
menggunakan 100 responden dan itu masih kurang.
III.2 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dan diolah adalah data primer.
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan melalui kuisioner. Peneliti
menyebarkan kuisioner yang berisi tentang daftar pertanyaan yang relevan
dengan masalah yang diangkat. Kuisioner dibagikan langsung oleh peneliti
atau disebar melalui rekan penulis.
Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang kemudian
dikuantitatifkan dengan skala Likert dan mengacu pada kriteria variabel
yang digunakan yaitu : teknologi, kepercayaan, kondisi-kondisi yang
memfasilitasi pemakai dan kinerja individu.
12
III.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Independen
1. Teknologi
Teknologi merupakan alat yang digunakan oleh individu untuk
membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka, terdiri dari 18 item
pertanyaan.
2. Kepercayaan
Kepercayaan adalah hal yang diperlukan bagi pemakai sistem
informasi yang baru agar ia merasa teknologi sistem informasi yang
baru dapat meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan
kegiatan dalam organisasi/perusahaan, terdiri dari 5 item kepercayaan.
3. Kondisi yang memfasilitasi pemakai
Kondisi yang memfasilitasi pemakai merupakan “faktor-faktor obyektif”
yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan. Seperti penyediaan
Infrastruktur organisasi dan teknis yang ada, terdiri dari 4 item
pertanyaan.
Variabel Dependen
Kinerja Individu
Pencapaian kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan
pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi
informasi yang ada. Pengukuran kinerja individual ini melihat dampak
13
sistem yang baru terhadap efektifitas penyelesaian tugas, membantu
meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakai lebih produktif dan kreatif,
terdiri dari 3 item pertanyaan.
Peneliti ingin melihat hubungan teknologi, kepercayaan, dan
kondisi yang memfasilitasi pemakai dalam evaluasi kinerja individual.
Indikator dari kinerja individual ini dapat diukur dengan lima kategori
penilaian yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak setuju (TS), Ragu- Ragu
(R), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Selanjutnya atribut-atribut tersebut beserta indikatornya disusun
menjadi sebuah kuesioner dengan memberikan skor terhadap setiap item
dari setiap pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan skala likert 5
poin dengan skor terendah 1. Jawaban diberi bobot dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Sangat Setuju (SS) = Bobot nilai 5
b. Setuju (S) = Bobot nilai 4
c. Ragu- Ragu (R) = Bobot nilai 3
d. Tidak Setuju (TS) = Bobot nilai 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) = Bobot nilai 1
III.4 Metode Analisa
Uji Validitas Data
14
Uji validitas berkaitan dengan permasalahan apakah insntrumen
yang digunakan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur
secara cepat sesuatu yang diukur.
Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item-
item pertanyaan dengan total nilai setiap variabel dilakukan dengan
korelasi Pearsons’s. Taraf signifikan sebesar 5 % dan degree of freedom
(df) = n-2. Apabila r hitung <r tabel maka ada korelasi yang nyata antara
kedua variabel tsb, sehingga kuesioner sebagai alat pengukur dinilai atau
dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kastabilan dan
konsistensi instrument dari waktu ke waktu. Kuisioner dikatakan reliabel
apabila kuisioner tersebut memberikan hasil yang konsistensi jika
digunakan berulang kali dengan usumsi kondisi pada saat pengukuran
tidak berubah.
Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukan dengan
Crombach’s Alpha Coeficient. Nilai Crombach Alpha antara 0,60-1
dikategorikan reliabilitas baik, sedangkan Crombach Alpha lebih kecil
dari 0,60 dikategorikan reliabilitas kurang baik .
Pengujian hipotesa penelitian menggunakan model pengujian
regresi berganda dengan bantuan software komputer. Analisis regresi
15
pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen
(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas). Berdasar
hipotesis dalam penelitian ini maka ditransformasikan ke dalam
persamaan regresi berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Keterangan:
Y : Kinerja Individu
α : konstanta
β : koefisien regresi
X1 : Teknologi
X2 : Kepercayaan
X3 : Kondisi yang memfasilitasi pemakai
ε : Error
Pengaruh variabel independent terhadap variable dependen akan
diuji dengan tingkat signifikansi р ≤ 0.05. Jika koefisien β masing-masing
variable independent menunjukkan signifikan,berarti ada pengaruh
variable independent terhadap kinerja individu.
16
top related