keputusan menteri perhubungan republik...
Post on 30-Oct-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KM 173 TAHUN 2020
T E N T A N G
PENDELEGASIAN KEWENANGAN MENTERI PERHUBUNGAN SELAKU
PENANGGUNG JAWAB PROYEK KERJASAMA (PJPK) DALAM PELAKSANAAN
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU)
PELABUHAN BAU-BAU/MURHUM PRO VINSI SULAWESI TENGGARA KEPADA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (3) Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 58 Tahun 2018 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
Transportasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan,
Menteri Perhubungan sebagai Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama dapat mendelegasikan kewenangan kepada
pejabat eselon I yang ruang lingkup, tugas dan tanggung
jawabnya meliputi sektor infrastruktur yang akan
dilaksanakan melalui Kerja Sama Pemerintah dengan
Badan Usaha;
- 2 -
Mengingat
b. bahwa melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KP 1617 Tahun 2018 tentang Pendelegasian Kewenangan
Menteri Perhubungan Selaku Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama dalam Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha Pelabuhan Bau-Bau/Murhum
Provinsi Sulawesi Tenggara kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Laut, telah ditetapkan pendelegasian
kewenangan Menteri Perhubungan selaku Penanggung
Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam pelaksanaan
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU)
Pelabuhan Bau-Bau/Murhum Provinsi Sulawesi
Tenggara;
c. untuk efektivitas pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Bau-
Bau/Murhum, perlu dilakukan penyempurnaan
pendelegasian kewenangan Menteri Perhubungan selaku
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang
Pendelegasian Kewenangan Menteri Perhubungan Selaku
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) Dalam
Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Dengan Badan
Usaha Pelabuhan (KPBU) Pelabuhan Bau-Bau/Murhum
Provinsi Sulawesi Tenggara Kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Laut;
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
2. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 62);
- 3 -
3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 151), Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 193,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5731);
4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
5. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
6. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
dalam Penyediaan Infrastruktur sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 144);
7. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam
Penyediaan Infrastuktur (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1281);
- 4 -
Menetapkan :
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 260/PMK.08/2016
tentang Tata Cara Pembayaran Ketersediaan Layanan
Pada Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha
Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11);
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 58 Tahun
2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur Transportasi di Lingkungan Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 885);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);
11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1617 Tahun
2018 tentang Pendelegasian Kewenangan Menteri
Perhubungan Selaku Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama dalam Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha Pelabuhan Bau-Bau/Murhum
Provinsi Sulawesi Tenggara kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Laut;
M E M U T U S K A N :
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENDELEGASIAN KEWENANGAN MENTERI PERHUBUNGAN
SELAKU PENANGGUNG JAWAB PROYEK KERJASAMA
(PJPK) DALAM PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH
DENGAN BADAN USAHA PELABUHAN (KPBU) PELABUHAN
BAU-BAU/MURHUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KEPADA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT.
- 5 -
PERTAMA : Mendelegasikan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab
Menteri Perhubungan sclaku Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama (PJPK) dalam pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha Pelabuhan (KPBU) Pelabuhan Bau-
Bau/Murhum di Provinsi Sulawesi Tcnggara kepada:
Nama : R. Agus H.Purnomo
Jabatan : Direktur Jenderal Perhubungan Laut
KEDUA : Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku penerima
pendelegasian kewenangan, tugas, dan tanggung jawab
PJPK sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA,
mempunyai tugas dan tanggung jawab meliputi:
a. menganggarkan biaya pelaksanaan pcngadaan dan
pelaksanaan perjanjian KPBU;
b. menetapkan tim KPBU dan panitia pengadaan;
c. menyediakan ruangan data dan informasi (data room);
d. memberikan persetujuan pada perubahan dokumen
pengadaan yang diajukan oleh panitia pengadaan;
e. melaksanakan penjajakan minat pasar dalam
melaksanakan transaksi;
f. menetapkan harga perkiraan sendiri (HPS) pada
pemilihan badan pcnyiapan;
g. menetapkan pemenang pelelangan atau seleksi;
h. menerbitkan surat pemenang pelelangan atau seleksi;
i. menerbitkan surat penunjukan badan usaha pelaksana
penyiapan;
j. menetapkan hasil penunjukan langsung;
k. menjawab sanggahan;
l. menyatakan proses prakualifìkasi atau pemilihan gagal;
m. menandatangani perjanjian penyiapan;
n. menandatangani perjanjian KPBU, perjanjian regres, dan
perjanjian lain yang diperlukan; dan
o. kegiatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
- 6 -
KETIGA : Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku penerima
pendelegasian kewenangan PJPK sebagaimana dimaksud
pada Diktum PERTAMA, dalam pelaksanaannya harus
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai kerjasama Pemerintah dengan badan
usaha dalam penyediaan infrastruktur.
KEEMPAT : Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku penerima
pendelegasian kewenangan PJPK sebagaimana dimaksud
pada Diktum PERTAMA, harus melaporkan pelaksanaannya
kepada Menteri Perhubungan secara berkala setiap 3 (tiga)
bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
KELIMA : Segala pembiayaan yang timbul akibat pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab dalam pendelegasian kewenangan PJPK
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA dibebankan
kepada anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
KEENAM : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor KP 1617 Tahun 2018 tentang
Pendelegasian Kewenangan Menteri Perhubungan Selaku
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama dalam Pelaksanaan
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Pelabuhan
Bau-Bau/Murhum Provinsi Sulawesi Tenggara kepada
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
- 7 -
KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Juni 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada :
1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;3. Menteri Keuangan;4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas;5. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;6. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;7. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;8. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;9. Direktur Jenderal Perhubungan Laut;10. Gubernur Sulawesi Tenggara;11. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;12. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
top related