kesalahan penulisan dalam thesis
Post on 28-Nov-2015
42 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang diungkapkan
dengan metode ilmiah (Soeparno, 1997:51); karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar (Arifin, 2003:1). Artinya,
pengungkapan permasalahan dalam karya ilmiah itu harus berdasarkan fakta, bersifat objektif,
tidak bersifat emosional dan personal, dan disusun secara sistematis dan logis. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa Indonesia ragam baku dengan memperhatikan kaidah EYD dan
Pembentukan Istilah. Namun pada kenyataannya masih ditemukan kesalahan yang sering terjadi
dalam penulisan ilmiah. Karena itu diperlukan idntifikasi kesalahan tersebut untuk
menghasilkan penulisan ilmiah yang baik dan benar.
b. Tujuan
Mengetahui kesalahan penulisan ilmiah yang sering terjadi dan cara penanggulangannya.
BAB IIPEMBAHASAN
Ada beberapa Kesalahan peulisan ilmiah yang sering dijumpai Raharjo (2005), dalam
tulisan mahasiswanya. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:
• Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
• Salah dalam menyusun struktur pelaporan,
• Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
• Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
• Penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan
benar,
• Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan
seenaknya sendiri).
a. Judul
Judul penelitian berisi pernyataan yang secara spesifik mencerminkan isi penelitian yang
akan dilakukan (mencerminkan konsep atau hubungan antarkonsep dari gejala/fenomena yang
diteliti), KDPPU PADJADJARAN (2010).
Singkat, 8 – 12 kata
Jelas/spesifik
Mencerminkan isi
Judul yang terlalu panjang diusahakan diperpendek . Bila tidak mungkin, dapat ditulis
menjadi dua bagian yaitu: judul dan subjudul. Untuk memudahkan pembuatan indeks,
judul hendaklah mengandung satu atau lebih kata kunci
b. Abstrak
Ringkasan/rangkuman isi naskah, bersifat informatif, berdiri sendiri satu alinea, tanpa
tabel, rumus, gambar dan acuan pustaka, menarik, mengandung informasi yang menimbulkan
minat pembaca untuk membaca keseluruhan naskah. Tersusun tidak lebih dari 200 – 250 kata,
dalam bahasa Indonesia dan Inggris biasanya ditulis setelah naskah tersusun karya tulis ilmiah
hasil penelitian memuat ringkasan tentang masalah, tujuan dan lingkup penelitian, pemecahan
masalah, metode, hasil utama dan kesimpulan. Hasil review memuat scope/lingkup, sumber yang
diacu/digunakan, metode dan hasil utama & kesimpulan. Abstrak adalah rangkuman dari isi
tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas
yang benar, tepat dan jelas mengenai isi suatu dokumen (Ahira, 2009).
Penulisannya diawali dengan judul karya tulis yang ditulis dengan huruf kapital, diketik
lima ketukan dari margin kiri. Karya tulis dalam bahasa Indonesia diawali dengan abstrak dalam
bahasa Indonesia, kemudian abstrak dalam bahasa Inggris. Berlaku sebaliknya untuk karya tulis
dalam bahasa Inggris.
Menurut Stefanus (2005), abstrak menyajikan intisari dari Proposal Tesis, yang
mencakup:
a. masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya,
b. metode yang diusulkan,
c. hasil yang diharapkan.
Dalam abstrak tidak diperkenankan mencantumkan informasi yang tidak dibahas dalam
Proposal Tesis. Abstrak hendaknya tidak lebih dari 200 kata, terdiri dari satu paragraf, tidak
menyebutkan acuan, dan dilengkapi kata kunci (lihat Lampiran 12; tanpa diikuti penjelasan
halaman)..
c. Pendahuluan.
Bagian ini biasanya berisi latar belakang penelitian. Biasanya berisi pertanyaan-
pertanyaan seperti mengapa penelitian ini dilakukan, apa fokus dari penelitian, apa yang menjadi
batasannya. Survey terhadap karya-karya orang lain yang mirip biasanya dituliskan pada bagian
ini (atau pada bagian teori pendukung).
• Bagian Teori Pendukung. Bagian ini biasanya berisi teori-teori atau hal-hal yang menjadi
pendukung dari penelitian yang dilakukan. Bagian ini jangan terlalu mendominasi tulisan Anda.
Usahakan singkat dan arahkan pembaca kepada referensi yang Anda gunakan.
d. Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Tampilkan hanya data yang relevan dan telah diolah berikut dengan perlakuan statistik yang
digunakan. Data tersebut ditampilkan dalam bentuk Tabel ataupun Gambar (pilih salah satu yang
sesuai)
Pembahasan
Pembahasan yang dilakukan haruslah objektif dan sesuai dengan data yang diperoleh (Tabel atau
Gambar) memperhatikan ataupun merujuk pula hasil penelitian lain ataupun terdahulu.
ungkapkan pula keterbatasan ataupun limitasi dari hasil yang diperoleh dan periksa apakah hasil
yang diperoleh telah sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian tersebut, ungkapkan pula saran
ataupun penelitian lanjutan yang perlu dilaksanakan.
Bagian ini merupakan pokok utama dari tulisan Anda. Pada bagian ini Anda menjelaskan
desain yang Anda lakukan, implementasi, pengujian, dan hal-hal lain yang merupakan laporan
dari pekerjaan Anda. Bagian ini bisa terdiri dari beberapa bab, sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, Anda bisa membuat satu bab mengenai implementasi dan satu bab lagi mengenai
pengujiannya. Dasar-dasar kesimpulan ditarik atau diutarakan pada bagian ini. Nanti pada bagian
penutup ini dapat dituliskan kembali.
e. Bagian Kesimpulan
Seringkali penulisan kesimpulan yang bukan hasil dari penelitian yang dilakukan. Atau
kesimpulan yang dituliskannya tersebut tidak dibuktikan dalam penelitiannya. Tiba-tiba muncul
pernyataan pada bagian kesimpulan. Atau, kesimpulannya sebetulnya merupakan common sense,
atau pengetahuan yang sudah diketahui secara umum.
Sebagai contoh, apa yang salah dari kesimpulan berikut.
Program (software) ini berjalan lebih cepat pada komputer Pentium IV dengan kecepatan 1 GHz,
dibandingkan jika dia dijalankan di komputer Pentium II dengan kecepatan 233 MHz.
Kesimpulan seharusnya merupakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dengan kata lain,
jika tidak ada penelitian yang di lakukan maka kesimpulan tersebut tidak dapat ditarik. Dalam
contoh di atas, jika Anda tidak membandingkan program Anda dengan kedua jenis komputer
tersebut maka Anda tidak boleh menuliskannya dalam kesimpulan.
Salah satu cara untuk menguji apakah yang Anda tulis layak masuk dalam kesimpulan
adalah dengan mencoba melengkapi kalimat berikut: “Setelah saya uji, ternyata .... Perhatikan
kata-kata (yang diisi dengan titiktitik) setelah kata “ternyata” pada kalimat di atas. Kata-kata
tersebut bias menjadi bagian dari kesimpulan. Cara lain untuk menguji layaknya sesuatu “hal”
masuk ke dalam kesimpulan Anda adalah menjawab pertanyaan berikut: “Apakah tanpa
penelitian Anda maka orang tidak dapat mengambil kesimpulan tersebut?”. Jika ya, maka “hal”
tersebut bisa menjadi kesimpulan Anda. Jika tanpa penelitian Anda orang sudah dapat menarik
kesimpulan maka “temuan” Anda tersebut mungkin tidak layak masuk ke bagian kesimpulan.
Mungkin dia sudah menjadi pengetahuan umum.
Kesimpulan ini adalah kesimpulan menyeluruh hasil penelitian dan bukan kesimpulan
dari bagian-bagian peneitian ataupun percobaan.
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan: (a) pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari hasil
pembahasan (b) jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sedapat mungkin harus
berkorespodensi dengan tujuan penelitian.
Saran
Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang diperuntukkan bagi: (a)
peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan penelitian lanjutan (b) Kebijakan praktis (c)
perbaikan metoda.
f. Penulisan Daftar Pustaka
Menuliskan sumber referensi dalam tulisan ilmiah dapat dilakukan dengan bermacam
cara sesuai dengan standar yang digunakan masing-masing. Tata cara apapun dapat saja dipakai
asalkan terdapat konsistensi. Namun demikian apabila karya ilmiah yang ditulis ingin
dipublikasikan dalam media massa, journal, majalah tertentu, maka penulis harus menyesuaikan
dengan tata cara penulisan yang ditetapkan oleh redaksi media massa, journal, majalah tersebut.
Sekali lagi, karya tulis ilmiah di dalam aturannya perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang
berisi daftar sumber rujukan yang digunakan dalam penulisan. Untuk itu dalam menuliskan
daftar pustaka tidak perlu menuliskan pustaka yang tidak digunakan (tidak dirujuk) di dalam
tulisan. Jika tidak menggunakan sesuatu pustaka, jangan menambahkan di dalam daftar pustaka.
Apalagi bila penambahan daftar pustaka ini hanya untuk menebalkan buku/naskah tulisannya
atau sekedar banyakbanyakan referensi.
Perlu diketahui bahwa kualitas rujukan turut menentukan kualitas materi tulisan, hal ini
tergantung sumber referensinya; apa berasal dari pustaka utama (primer) yang diupayakan
menghindari mengutip dari kutipan, referensi dimaksud mutakhir, dan relevan dengan materi
tulisan. Sumber rujukan dimaksud dapat berupa : a) majalah ilmiah, b) buku dan karangan ilmiah
lain c) materi-materi yang dipublikasikan, d) materi yang tidak dipublikqsikan, dan e) materi
elektronik (misalnya; akses internet
Sumber rujukan sebaiknya ditulis dalam format yang baik dan rinci sehingga pembaca
yang akan mencari sumber rujukan tersebut dapat mencarinya dengan mudah. Penulisannya
secara berurut. Urutan dapat ditentukan oleh beberapa hal. Ada journal, media massa, majalah
tertentu yang mengurutkan sumber rujukan berdasarkan urutan munculnya referensi tersebut
dalam kutipan pada tulisan. Ada juga yang mengurutkan berdasarkan nama penulis dari sumber
referensi. Rujukan majalah/penerbitan berkala lazim ditulis dengan urutan sebagai berikut, nama
pengarang (penulisan nama dengan nama belakang terlebih dulu), tahun, judul, nama majalah,
dan volume / nomor (edisi). Rujukan buku harus disertai nama penerbit, serta kota. Perlu diingat
bahwa di dunia internasional, khusus pengurutan nama penulis lazim menggunakan nama
belakang (last name dan/atau family name). Bagi orang Indonesia, hal ini sering membingungkan
karena sehari-hari terbiasa dengan urutan penggunaan nama depan. Yang jelas, semua pustaka
yang dikutip dalam teks tulisan harus ditulis di dalam daftar pustaka, disusun secara berurutan
menurut alfabetik (abjad) nama pengarang dan berikutnya disusul secara kronologis tahun
penerbitan.
Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga. Daftar pustaka berisi
semua pustaka yang digunakan penulis dalam menulis tesis.
1. Hakikat Daftar Pustaka
Menurut Pedoman Penulisan Tesis (2011), Daftar pustaka adalah daftar atau senarai yang
ada dalam karya ilmiah (misalnya makalah atau skripsi) yang berisikan identitas buku dan
pengarang yang disusun secara alfabetis (setelah nama marga pengarang dikedepankan). Daftar
pustaka merupkan suatu elemen yang harus ada (mutlak) dalam penulisan karangan ilmiah.
Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa mengetahui sumber acuan yang menjadi landasan
dalam pengkajian.
Penulisan daftar pustaka yang berkembang hingga saat ini dibedakan ke dalam dua jenis.
Pertama, bibliografi, yakni daftar bacaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas,
sekalipun tidak dirujuk secara langsung di dalam tulisan. Kedua, daftar rujukan (reference list),
yaitu yakni daftar bacaan yang dikutip dalam tulisan.
2. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Unsur-unsur yang dituliskan dalam daftar pustaka adalah sebagai berikut:
a. Nama pengarang, ditulis dengan urutan: nama belakang, nama depan dan nama tengah tanpa
gelar akademik.
b. Bila pengarang ada dua, nama yang dibalikkan urutannya hanya nama pengarang pertama.
Contoh: Pardede, Parlin dan Kerdit Simbolon. 2008. …
c. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti
oleh dkk. atau et. all.
Contoh: Tobing, Maruli dkk. 2009. …
d. Bila tidak terdapat nama pengarang, nama departeman atau lembagalah yang ditulis; bila tidak
ada kedua-duanya, tulislah tanpa pengarang, atau tanpa lembaga.
Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia No 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2004. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
e. Judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digarisbawahi dalam mesin tik atau
tulisan tangan;
f. Judul artikel, skripsi, tesis, atau disertasi yang belum dibukukan diapit oleh tanda petik dua;
g. Bila ada edisi/cetakan ditulis sesudah judul buku;
h. Jika buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah ditulis sesudah
edisi atau judul buku. Jika tahun penerbitan buku asli tidak disebutkan, tuliskan kata ‘Tanpa
tahun’.
Contoh: Ary, D.C. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arif
Furhan. 1992. Surabaya: Usaha Nasional.
Segers, Rien T.1980. Evaluasi Teks Sastra. Terjemahan oleh Suminto A. sayuti. 2000.
Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
i. Spasi dalam daftar pustaka adalah satu spasi;
j. Perpindahan dari satu pengarang ke pengarang yang lain adalah dua spasi.
k. Bila dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua dan selanjutnya diketik
lebih menjorok ke kanan antara 5-7 ketuk.
l. Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis satu kali;
nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis panjang dan urutan
penulisannya berdasarkan tahun terbit;
Contoh: Badudu, J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia 1. Jakarta: PT Gramedia.
_______ 1987. Membina Bahasa Indonesia Baku 2, Cet. X, Bandung: Pustaka Prima.
m. Bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang pengarang yang ditulis dalam tahun
yang sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.
Contoh: Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a Semantik 2: Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: PT
Eresco.
_______ 1993b. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT
Eresco.
n. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal, nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan
tahun, judul artikel (diapit tanda petik ganda), nama jurnal (cetak miring), tahun ke-n jurnal,
nomor jurnal dan nomor halaman artikel (dalam kurung, dipisahkan oleh tanda titik dua);
Contoh: Pardede, Parlindungan. 2009. “Developing Students Pronunciation Using Drill
Technique: An Action Research Report”. Dinamika Pendidikan, 3 (1: 1-17).
Jakarta: FKIP-UKI.
o. Bila rujukan merupakan artikel yang disajikan dalam seminar, lokakarya, atau penataran,
nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, judul artikel (diapit tanda petik ganda),
kemudian dilanjutkan dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam …” nama forum,
lembaga penyelenggara, tempat, tanggal, bulan dan tahun penyelenggaraan.
Contoh:
Pardede, Parlindungan. 2009. “Teaching Language Through Songs”. Makalah disajikan dalam
Lokakarya Teaching English to Young Learners yang diselenggarakan oleh FKIP-UKI di Jakarta
pada tanggal 25 September 2009.
p. Bila rujukan merupakan artikel individual yang diakses dari internet, nama penulis ditulis
paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, keterangan (Online), alamat sumber rujukan,
dan keterangan waktu pengunduhan yang diapit tanda kurung.
Contoh: Boon, J. (tanpa tahun). “An Introduction to Anthropology of Religion.” (Online)
http://www.joe.org/june33/95.html (Diunduh pada tanggal 17 Juni 2010).
q. Bila rujukan merupakan artikel dari jurnal yang diakses dari internet, nama penulis ditulis
paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, nama jurnal (cetak miring), keterangan (Online),
volume dan nomor, alamat sumber rujukan, dan keterangan waktu pengunduhan yang diapit
tanda kurung.
Contoh: Griffith, A.I. 1995. “Coordinating Family and School: Mothering for Schooling.”
Education policy Analysis Archive. (Online). Vol. 3 No. 1.,
http://olam.ed.asu.edu/epaa/ (Diunduh pada tanggal 17 February 2007).
r. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal dalam CD-ROM, penulisannya sama dengan
rujukan dari artikel cetak, diakhiri dengan penyebutan CD-ROMnya dalam tanda kurung.
Contoh: Krashen, S. M. Long, dan R. Scarcella. 1977. “Age, Rate and Eventual Attainment in
Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13: 578-82 (CD-ROM:
TESOL Quarterly Digital).
s. Jika rujukan merupakan artikel yang diperoleh dari internet berupa e-mail pribadi,
penulisannya diawali dengan nama pengirim (jika ada), diikuti oleh alamat e-mail pengirim
dalam tanda kurung, tanggal, bulan, tahun, topik berita yang diapit oleh tanda petik ganda,
keterangan “E-mail kepada …, dan diakhiri dengan alamat e-mal penerima dalam tanda
kurung.
Contoh: Pardede, Parlindungan (ParlindunganPardede@uki.ac.id), 5 Juni 2010. Artikel untuk
Jurnal Dinamika Pendidikan. E-mail kepada Situjuh Nazara (SitujuhNazara
@uki.ac.id)
t. Perhatikan urutan penulisan; Nama keluarga/marga, (dipisahkan koma), nama diri (diakhiri
titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul buku, (diakhiri titik atau titik dua bila ada anak
judul dan dicetak miring), cetakan (diakhiri titik), nama tempat (diakhiri titik dua), nama
penerbit (diakhiri titik).
Kutipan Pustaka yang Disajikan dalam Teks
PPSUB menetapkan penulisan pustaka dalam teks mengikuti cara nama dan tahun,
tahun ditaruh dalam kurung. Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga.
Nama pengarang yang terdiri atas dua orang atau lebih, ditulis nama belakang. Contoh:
Irizarry et al. (1975). Bila pustaka yang dikutip ditulis dua orang, kedua nama tersebut ditulis
lengkap. Bilamana pustaka yang dikutip ditulis oleh tiga orang, nama dari semua (tiga) penulis
itu dicantumkan semua pada saat kutipan itu dimuat pertama kali dalam teks, untuk penulisan
selanjutnya nama pengarang ke dua dan ke tiga tidak perlu dicantumkan, diganti dengan
singkatan dkk atau et al., misalnya: Kader, et al. (1991). Bila pustaka ditulis oleh empat orang
atau lebih ditulis: Slamet Apriyanto, dkk. (1992) atau Wills, et al. (1991). Penulis dapat
mengutip hasil penelitian atau pendapat dari peneliti yang tercantum dalam pustaka penulis
lainnya. Kutipan paling banyak lima buah. Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum
dalam pustaka lain.
Contoh:
1. Biale (1984) dalam Asrofi (1986) mengemukakan ...
Contoh:
Kader (1991) melaporkan ...……..
Berdasarkan penelitian Tarwiyanto (1990) diperoleh fakta ....…
Syarat mutu komoditas sirup yang dipakai dalam penelitian adalah .... (Sentono, 1994).
(1) Pengarang tunggal :
Goldschmidt, W. 1992. The Human Career The Self in Symbolic World. Cambridge:
Black Well.
(2) Pengarang bersama :
Corcoran, K. & Fischer,J. 1987. Measures for Clinical Practice : a Source Book. New
York : The Free Press.
(3) Redaksi atau Suntingan :
Koentjaraningrat (red). 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Penerbit
PT Gramedia.
(4) Terjemahan :
Scott,J.C. 2000. Senjatanya Orang-orang Yang Kalah. Terjemahan A. Rahman
Zainuddin, Sayogyo dan Mien Joehaar. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
(5) Bab dalam buku :
Fleishman, I.A. 1973. Twenty Years of Consideration and Structure. Dalam Fleishman,
I.A. & Hunt,J.G. (penyunting). “Current Development in the Study of
Leadership” Selected Reading, hlm. 1-37. Carbondale : Southern Illinois
University Press.
(6) Jurnal :
Persoon, G.A. 2002. Isolated Islanders of Indigenous People : the Political Discourse and
its Effects on Siberut (Mentawai Archipelago, West-Sumatra). Antropologi
Indonesia 68 : 25-39.
(7) Rujukan Elektronik :
Boon, J. (tanpa tahun). Anthropology of Religion. Melalui
<http://www.indiana.edu/~wanthro/ religion.htm> [10/5/03]
Kawasaki, Jodee L., and Matt R. Raveb. 1995. “Computer-Administered Surveys in
Extension”. Journal of Extension 33(June). E-Journal on-line. Melalui
http://www.joe.org/june33/95.html [06/17/00]
g. Bagian Akhir Tesis
Bagian akhir tesis adalah lampiran. Lampiran memuat data atau keterangan lain yang
berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama tesis. Lampiran dapat
berupa: contoh perhitungan, kuesioner, uraian metode analisis, gambar, foto, peta, data
penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya, lampiran adalah tambahan penjelasan yang
bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena bilamana disajikan dalam teks akan
mengganggu konteks bahasan.
BAB IIIPENUTUP
a. Kesimpulan
Kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan ilmiah adalah
• Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
• Salah dalam menyusun struktur pelaporan,
• Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
• Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
• Penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan
benar,
• Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan
seenaknya sendiri).
Karena itu diperlukan idntifikasi kesalahan tersebut untuk menghasilkan penulisan ilmiah
yang baik dan benar.
b. Saran
Dalam melakukan penulisan ilmiah, ketelitian sangat diharapkan untuk menghasilkan
penulisan ilmiah yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Direktur Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. 2010. Pemberlakuan
Pedoman Penulisan Tesis Dan Disertasi Panduan Penulisan Artikel Ilmiah Dan Panduan
Penyusunan Dalil. Nomor : 287/H6.11/Kep/PPs/2010
Pedoman Penulisan Tesis. 2011. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Malang.
Rahardjo. 2005. Panduan Menulis dan Mempresentasikan Karya Ilmiah: Thesis, Tugas Akhir,
dan Makalah.
Stefanus S., Reverse Engineering - Teori dan Aplikasi, Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, ISBN :979.704.311.8, 2005.
MAKALAH
KOLOKIUM
KESALAHAN YANG SERING TERJADI DALAM PENULISAN ILMIAH
OLEH
TINCE A. NDUN
SEMESTER III
ILMU PETERNAKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2013
top related