keteladanan rosulullah dalam membina umat
Post on 31-Jan-2016
279 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KETELADANAN ROSULULLAH DALAM MEMBINA UMAT
DISUSUN OLEH :
BAYU PRAHARA
MA PERSIS BANJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSampai saat ini, era globalisasi masih terus berlanjut dalam mengubah
kehidupan umat manusia di dunia, namun semangat kaum muslimin untuk
mengetahui sejarah islam khususnya sejarah nabi Muhammad SAW tidak
pernah surut. Sejarah nabi Muhammad SAW sendiri tidak dapat dipisahkan
dengan turunnya Al – Quran karena kitab itu menceritakan pula sejarah nabi
dan menjadi sumber ajaran utama bagi umat islam dan menjadi penutup bagi
kitab – kitab terdahulu yang pernah diturunkan kepada para nabi sebelumnya.
Bangsa Arab yang awalnya adalah bangsa barbar dengan segala keburukan
akhlak yang ada padanya berubah menjadi bangsa yang paling diperhitungkan
dengan ilmu pengetahuan dan akhlak baik mereka selama ratusan tahun
karena mereka mau dan akhirnya menerima ajaran islam yang dibawa oleh
nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi, era globalisasi menyebabkan beberapa generasi muda
muslim saat ini lebih menyenangi hal – hal yang bersifat keren dan tidak
ketinggalan zaman serta menganggap sejarah islam kurang penting untuk
dipelajari sehingga mereka tidak tahu seperti apa sejarah nabi dalam
mendakwahkan islam di periode Mekkah dan di periode Madinah. Padahal
dengan mempelajari sejarah nabi Muhammad SAW, mereka dapat
mengetahui seperti apa gigihnya perjuangan nabi dalam menegakkan islam di
jazirah Arab saat itu seperti ketika beliau berada di Mekkah kemudian hijrah
dan membangun kekuatan di Madinah hingga beliau akhirnya mampu
menaklukan kota Mekkah yang dikuasai oleh kaum musyrik saat itu dan
menjadi langkah selanjutnya dalam menyebarkan islam ke seluruh wilayah.
Selain itu, terdapat pula ibrah yang dapat diambil dari kisah beliau dan yang
dapat dijadikan motivasi dalam memperkuat aqidah islam ditengah arus
globalisasi yang cenderung ke arah barat (Westernisasi).
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1) Bagaimana strategi nabi dalam berdakwah periode Mekkah ?
2) Bagaimana strategi nabi dalam berdakwah periode Madinah ?
3) Apa saja ibrah yang dapat diambil strategi nabi dalam berdakwah
periode Mekkah ?
4) Apa saja ibrah yang dapat diambil strategi nabi dalam berdakwah
periode Madinah ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis, yaitu :
1) Pembaca dapat mengetahui strategi nabi dalam berdakwah periode
Mekkah dan periode Madinah.
2) Pembaca dapat memakai paper ini sebagai acuan dalam pembelajaran
sejarah islam.
D. Metode Penyelesaian
Adapun metode yang digunakan adalah studi pustaka yang mengacu terhadap
buku – buku sejarah islam serta artikel – artikel yang relevan dari internet.
2
BAB IIPEMBAHASAN
A. Jazirah Arab sebelum datangnya islamJazirah arab merupakan sebuah daerah jazirah (semenanjung besar)
yang terletak di Asia Barat Daya yang merupakan persimpangan antara
Afrika dengan Asia. Secara geologis Jazirah Arab terbentuk dari hasil
tumbukan lempengan Arab Saudi sedangkan secara geografis wilayah Jazirah
Arab terdiri dari plato tengah yang merupakan padang rumput untuk ternak,
gurun dibagian utara serta tanah berbatu bagian selatan. Jazirah Arab sendiri
lebih dikenal dengan nama Timur Tengah atau Arab saja untuk menunjuk
semua wilayah Arab. Dalam beberapa sumber dikatakan bahwa kaum
Adnaniyyun yang merupakan keturunan dari nabi Ismail AS adalah kaum
pertama yang mengisi wilayah Jazirah Arab secara luas dan membuat rute
karavan untuk perdagangan semenjak abad 13.
Perlu diketahui bahwa konteks negeri Arab merupakan tempat turunnya
para nabi tidak sepenuhnya benar, mengingat batas wilayah negeri Arab masa
lalu dan masa kini sungguh berbeda. Memang, beberapa wilayah yang
merupakan tempat nabi terdahulu diutus saat ini telah menjadi bagian wilayah
negeri Arab dikarenakan ekspansi islam terhadap luar wilayah sukses
sehingga beberapa wilayah tidak hanya memeluk islam melainkan bersatu
menjadi bagian dari negeri Arab dan sesungguhnya para nabi terdahulu
seperti nabi Musa, Ibrahim, Sulaiman, Isa dan yang lainnya diyakini bukan
keturunan Arab hanya nabi Muhammad saja yang diketahui berasal dari
keturunan Arab melainkan sebagian nabi adalah keturunan Yahudi.
Sementara alasan kenapa dalam Al – Quran dialog para nabi terdahulu
berbahasa Arab dan bukan bahasa dari kebangsaannya adalah bahasa Al –
Quran diturunkan dalam bahasa Arab sehingga dialog para nabi terdahulu
otomatis diterjemahkan ke dalam bahasa Arab agar lebih dipahami oleh
bangsa Arab itu sendiri. Hal ini menjadi keunikan Al – Quran, para nabi yang
sebenarnya tidak bisa berbahasa Arab ditampilkan dialognya dalam bahasa
Arab yang sudah diterjemahkan oleh Allah SWT.
3
B. Kaum Quraisy dan masa Jahiliyah
Kaum Quraisy merupakan adalah satu dari sekian banyak suku bangsa
Arab yang menetap di wilayah Arab, tepatnya di kota Mekkah dan sekitarnya.
Terdapat dua jenis kaum Quraisy yang pertama adalah Quraisy Lembah yaitu
Quraisy yang tinggal di kota Mekkah dan yang kedua adalah Quraisy
pinggiran yaitu yang tinggal di sekeliling kota Mekkah.
Asal usul mereka tinggal dapat di Mekkah cukup panjang, adalah pada
awalnya sebelum kaum Quraisy tinggal di Mekkah, Mekkah saat itu didiami
oleh Bani Jurhum yang pindah dari Yaman karena Peristiwa Sailul Arim
(Banjir besar karena jebolnya bendungan Arim), peristiwa Sailul Arim adalah
peristiwa runtuhnya bendungan terbaik pada masanya di negeri Saba (Yaman)
karena keangkuhan dan kesombongan Bani Saba atas keuntungan yang telah
didapat dari perkebunan mereka. Keturunan dari nabi Ismail AS dipastikan
pernah hidup bersama – sama dengan Bani Jurhum hingga datangnya Bani
Khuzaah yang juga merupakan kaum yang beremigrasi dari Yaman mengusir
mengusir Bani Jurhum keluar Mekkah dengan bantuan orang – orang Kinanah.
Kemudian setelah perebutan Makkah Bani Khuzaah bertengkar dengan
Kinanah dan akhirnya dimenangkan oleh Bani Khuzaah, Bani Khuzaah
memiliki hak penuh pengelolaan Kabah dan menugaskan orang – orang kabilah
Mudhar untuk mengatur urusan Hajj. Dalam perkembangannya Bani Khuzaah
dapat memantapkan kekuasaannya di Mekkah dibawah kepimpinan tokoh yang
bernama Amr bin Lahyi. Dialah orang yang pertama yang menyediakan bahan
– bahan makanan untuk para peziarah Kabah setiap tahun dan menjadi pelopor
berhala – berhala di sekitar Kabah. Selama kurun waktu yang lama Bani
Khuzaah meninggalkan Mekkah menjadi suku pengembara padang pasir dan
menyisakan Bani Kinanah yang semakin berkembang.
Nama Quraisy sendiri berasal dari nama lain Fihr yaitu leluhur nabi
Muhammad. Fihr bin Malik merupakan keturunan dari nabi Ismail, nama
lengkapnya Fihr bin Malik An-Nadhr bin Kinanah, salah seorang kepala suku
dari Bani Kinanah. Ia berperan dalam mengusir bala tentara bangsa Himyar
ketika mereka hendak memindahkan Kabah ke Yaman.
4
Dari perkawinan Fihr bin Malik dengan Layla binti Al – Harits
menghasilkan keturunan yang menjadi Kabilah besar Quraisy. Salah satunya
yang memiliki peran besar adalah keturunannya yaitu Qushaiy bin Kilaab
karena ia memainkan berbagai ketentuan penting ziarah Kabah tiap dan
penanggung jawab Hijabatul Bait tahun ia pula sebagai orang Quraisy pertama
yang berhasil menjadi penguasa dan dipatuhi kaumnya. Sebelum wafat ia
mewasiatkan untuk menggantikan tugasnya kepada Abuddar namun
saudaranya menganggap Abdumanaf lebih pantas dijadikan pemimpin
sehingga mereka membentuk persekutuan untuk berperang. Untuk memperkuat
itu mereka membuat sumpah dengan mencelupkan tangan mereka kedalam
minyak wangi sumpah tersebut dikenal dengan nama Hilful Muthibin
(Persekutuan Orang – orang Berminyak Wangi) namun ternyata mereka
akhirnya setuju untuk perundingan secara damai yaitu penguasaan bantuan
makanan dan pelayanan rombongan peziarah kabah dipegang oleh Abdumanaf
sedangkan penguasaan Hijabah dikuasai oleh Abduddar. Sepeninggal
Abdumanaf kekuasaan diberikan kepada Abdul Muthalib yaitu kakek
Rosulullah dan iapun menjadi pemimpin Bani Hasyim.
C. Kelahiran dan Masa Muhammad Sebelum Diangkat Menjadi
Rosul
Nabi Muhammad lahir pada tanggal 20 April 570 M atau 12 Rabiul
Awal 53 SH di Mekkah dan bertepatan dengan Waqi’atul Fil ( Insiden Gajah )
yang terjadi saat Abdul Muthalib menjadi pemimpin Bani Hasyim. Nama
lengkapnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim
bin Abdumanaf bin Qushay bin Kilab, ayahnya bernama Abdullah bin Abu
Muthalib meninggal disaat nabi masih berada di dalam kandungan ibunya
ketika akan berdagang ke Syam dan ibunya bernama Aminah binti Wahb, ia
meninggal karena sakit saat pulang dari Yastrib dan berziarah ke makam ayah
nabi disaat nabi berumur sekitar 6 tahun.
Sebelum kelahiran Nabi banyak isyarat yang telah diberikan kepada
para terpilih bahwa akan datang masanya muncul seseorang dari kalangan arab
yang akan mengubah dunia. Diantaranya adalah yang dialami oleh Abdul
5
Muthalib yaitu ketika ia tidur di Hijr dirinya terbangun sambil bergetar karena
ketakutan, bersama Abu Thalib ia pergi kepada seorang dukun perempuan dan
menceritakan mimpinya tentang adanya pohon yang tumbuh menjulang hampir
menjangkau langit dan bercahaya serta adanya sekelompok kaum Quraisy yang
bergelantungan pada dahannya namun Abdul Muthalib tidak mendapat bagian
pohon karena ada seorang pemuda yang menghalanginya. Dukun perempuan
membenarkan mimpi itu bahwa akan lahir seseorang yang dapat menguasai
timur dan barat dan akan menjadi panutan masyarakat luas dan berkata kepada
Abu Thalib bahwa ia akan menjadi paman anak itu.
Ali bin Harb Al – Maushiliy, Makhzum bin Hani Al – Makhzumiy
menuturkan pada malam kelahiran Nabi istana Kisra diguncang oleh gempa
sehingga empat belas buah pilar penyangga patah dan berjatuhan, kemudian
api sesembahan yang tidak pernah padam selama sepuluh abad memudar dan
akhirnya padam pada malam tersebut juga Kisra (raja Persia) bermimpi bahwa
ia melihat dalam mimpinya ada seekor unta liar menggiring seekor kuda jantan
menyebrangi sungai Dajlah (Tigris) kemudian berkembang biak di negerinya
dengan cepat, hatinya gusar dan semakin gelisah ketika tahu bahwa api
sesembahan telah padam. Ia kemudian bertanya kepada penasehatnya
Maubidzan tentang mimpinya menjawab akan ada peristiwa besar yang akan
terjadi di kalangan Arab.
Sumber lain datang pula dari Abu Said Abdul Malik An – Nisaburiy
dalam kitab Al – Kabir, Ibu nabi menuturkan bahwa ketika dia mengandung
bulan ke 6 ia melihat seseorang dalam mimpinya dan berkata bahwa ia tengah
mengandung manusia termulia sejagad raya dan menyuruhnya untuk
menamainya dengan nama Muhammad. Kemudian ketika tiba waktunya
kelahiran nabi ia mengatakan bahwa saat ia (Muhammad) keluar dari rahimnya
ia melihat percikan cahaya yang menyinari permukaan bumi sehingga ia dapat
melihat bangunan besar di negeri Syam. Hal ini menjadi pertanda bahwa Nabi
mampu menguasai hingga ke wilayah Syam dan tidak dapat dipungkiri bahwa
tanda – tanda akan adanya nabi terakhir di kalangan masyarakat Arab
merupakan sebuah kuasa dari Allah swt.
6
Ketika nabi masih bayi, ibunya menyusui nabi selama beberapa hari
kemudian diasuh oleh Ummu Aiman. Ummu Aiman adalah seorang ibu susuan
nabi sekaligus menjadi sahabat nabi dari kalangan wanita dan nama
lengkapnya adalah Barkah binti Tsa’balah bin Amr bin Hishn bin Malik bin
Salamah bin ‘Amr bin Nu’man, ia begitu menyayangi nabi dengan penuh
kelembutan hingga nabi dewasa dan ia meninggal pada masa Khalifah Utsman
bin Affan bertepatan 20 hari setelah Umar bin Khattab wafat. Masa
penyusuannya hanya sebentar kemudian dilanjutkan oleh Tsuwaibah yang
merupakan budak milik Abu Lahab dan akhirnya dimerdekakan dari
perbudakkan dan yang terakhir nabi dititipkan kepada seorang Halimah binti
Abu Dzuai atau lebih dikenal dengan Halimah AsSadiyah, saat itu ketika
Halimah pergi ke Mekkah sedang mengalami musim paceklik dan ia hanya
membawa keledai kurus, unta yang tak dapat menghasilkan susu serta anaknya
yang masih kecil. Dengan kehendak Allah, Halimah tidak mengalami
kesusahan tetapi mendapat kemudahan yaitu untanya menghasilkan susu
kembali kambingnya pun mengalami hal yang serupa. Setiap 6 bulan sekali,
Halimah menemui Aminah dan mengabarkan tentang keadaan anaknya hingga
saat masa penyusuan terakhir ia memohon pada Aminah untuk tetap mengasuh
anaknya hingga dewasa dan Aminah pun mengizinkannya.
Halimah mengasuh nabi sampai berumur 4 – 5 tahun hingga peristiwa
pembelahan dada terjadi, kejadian itu saat nabi sedang menggembalakan
kambing di belakang rumah milik Halimah bersama saudara sesusunya ia
bertemu dengan dua orang lelaki yang memakai baju berwarna putih sambil
membawa bejana emas berisi air mereka kemudian memegang tangan nabi dan
meletakkan nabi diatas batu serta dibelah dadanya terus dikeluarkanlah hati
milik nabi dan dibersihkan oleh kedua lelaki itu yang sebenarnya adalah para
malaikat, saudara sesusunya yang melihat kejadian tersebut bergegas
mendatangi ibu mereka sambil berteriak bahwa nabi sudah dibunuh oleh orang
tak dikenal, Halimah kaget bukan kepalang dan segera berlari ke tempat yang
diberitahukan oleh anaknya tetapi yang didapati oleh ia yaitu hanya melihat
nabi muka yang berseri dan cerah dengan bekas sayatan di dadanya dan ini
menjadikan hati nabi terbebas hatinya dari hal – hal yang negatif.
7
Setelah ibunya wafat nabi dititipkan kepada kakeknya yaitu Abdul
Muthalib sampai berumur 8 tahun karena kakeknya meninggal saat itu, banyak
paman dan bibi nabi yang ingin merawat nabi diantaranya adalah Abu Lahab
yang kelak menjadi musuh terbesarnya karena ia tidak mempercayai ajaran
tauhid yang dibawa oleh nabi dan akhirnya pengasuhan diberikan kepada Abu
Thalib, ia pula adalah paman nabi. Dalam pengasuhannya Abu Thalib sering
mengajak nabi untuk berdagang di Syam, nabi mempelajari bagaimana cara
berdagang yang baik hingga berumur 12 tahun ia bersama Abu Thalib bertemu
dengan seorang pendeta Nasrani bernama Bahira yang melihatnya selalu
dipayungi oleh awan sepanjang jalan, pendeta tersebut memerintahkan Abu
Thalib untuk segera kembali ke Makkah demi keselamatan nabi.
Nabi bertemu dengan istri pertamanya saat berumur 25 tahun ketika ia
sedang berdagang. Khadijah sendiri adalah seorang janda dengan kasta tinggi
dengan reputasi yang baik di kalangan masyarakat Arab Quraisy dan ia pula
sering memasok barang ke pelosok daerah di tanah Arab. Reputasi Muhammad
membuat Khadijah tertarik untuk mempercayakan barangnya untuk
didagangkan di pelosok daerah, ia pun tertarik dengan sifat amanah serta
kebaikan nabi dan diceritakan kejadian yang luar biasa yang terjadi pada nabi
yaitu pada saat nabi berdagang ketika cuaca itu sangat panas tetapi beliau tidak
pernah kepanasan seperti dinaungi oleh dua malaikat di kala panas terik.
Khadijah pun merasa menemukan apa yang selama ini ia cari yaitu ada pada
diri Rasulullah SAW, ia mengutus teman perempuannya untuk mengutarakan
keinginannya menikah dengannya beliau pun menyetujuinya baru kemudian
beliau membicarakan hal ini kepada paman-pamannya, akhirnya mereka pun
menyetujuinya lalu mereka melamarkan Khadijah untuk beliau tak lama
kemudian ia menikahkan Khadijah dengan Nabi SAW di hadapan Bani Hasyim
dan para pemuka Quraisy dengan mahar senilai 20 ekor Unta muda. Ada yang
mengatakan enam ekor Unta muda sedangkan yang menyampaikan khutbah
nikah adalah Abu Thalib, ia ber-tahmid (memuji) kepada Allah,
menyanjungnya, lalu ia menyebutkan kemuliaan nasab setelah itu ia
menyebutkan kalimat akad dan menerangkan maharnya.
8
D. Muhammad Setelah Diangkat Menjadi Rosul
Nabi memiliki kebiasaan yaitu bertahanus di gua Hira, beliau tidak
mengikuti arus yang sering dilakukan oleh masyarakat Arab seperti berzinah,
bermabuk – mabukkan, berperang atau hal – hal negatif lainnya pada masa itu.
Semenjak nabi Muhammad berusia 40 tahun, beliau lebih senang bertahan Nuts
di gua Hira'. Beliau mencari tempat yang sepi dan jauh dari keramaian duniawi
sebab ingin memusatkan pikirannya. Tepat pada malam 17 Ramadhan, beliau
mendapat wahyu pertama yang diajarkan malaikat Jibril. Wahyu itu adalah
Surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5 yang berbunyi :
ل�ق� ذ�ي خ� ل �ك� ب � ر� م � ٱر� ب س� ٱ �� س س� ق� ١ٱ ن� م� ع�ل��� �نس���� إ ق� ل��� س� خ� س� ٢ٱ
�م ر�� أ ك� ب��� سر� و�ر� س� ٱ �� س س� � ٣ٱ �م ق�ل � م� ب ذ�ي ع�ل ل�� س� ٱ ن�٤ٱ �نس���� إ م� س� ع�ل ٱ
� ل � � ي سم�ا ل س� ٥سArtinya:
"Bacalah dengan nama Tuhanmu, yang menjadikan manusia dari
segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu teramat Mulia, yang mengajarkan
dengan pena (tulis, baca) mengajarkan manusia yang tidak diketahuinya.
(AI-'Alaq : 1-5)
Saat itu malaikat Jibril memberi wahyu itu mengatakan bacalah dan
menyuruh nabi Muhammad untuk mengikutinya, tetapi nabi menjawab bahwa
ia tidak bisa membaca kemudian malaikat Jibril merangkul nabi Muhammad
beberapa kali sehingga napasnya sesak. Dan rangkulan itupun lalu
dilepaskannya. Malaikat Jibril kembali berkata bacalah, nabi Muhammad
menjawab dengan jawaban sebelumnya yaitu saya tidak dapat membaca dan
begitu diulanginya hingga tiga kali sehingga nabi Muhammad bertanya pada
malaikat Jibril tentang apa yang harus dibaca, malaikat Jibril kemudian
mengajarkan bacaan surat Al Alaq seperti di atas. Dengan turunnya wahyu itu,
berarti nabi Muhammad telah dipilih Allah untuk menjadi panutan dan
pandangan semua umat. Artinya beliau telah dipilih menjadi Rasul.
9
Setelah menerima wahyu itu, beliau lari pulang dan badan gemetar.
Kemudian beliau minta diselimuti oleh isterinya. Isterinya menuruti perintah
suaminya. Dengan perasaan cemas nabi Muhammad menceritakan peristiwa
yang telah dialaminya di Gua Hira'. Namun isterinya tidak kelihatan cemas atau
khawatir sedikitpun. "Bergembiralah hai anak pamanku, tetapkanlah hatimu,
semoga Tuhan akan mengangkat kau menjadi Rasul terakhir, "kata Khodijah
membesarkan hati nabi Muhammad. Karena istrinya telah meyakinkan dan
menunjukkan kesetiaannya dalam suasana apapun, akhirnya nabi Muhammad
tertidur dengan hati tenang. Ketika keesokan harinya, maka istrinya mengajak
bertandang pada seorang pamannya. Paman Khadijah ini beragama Nasrani dan
paham bahasa Ibrahim. Beliau bernama "Waraqah bin naufal". Beliau juga
dapat menterjemahkan bahasa yang ada di kitab Injil dan kitab Taurat ke
bahasa Arab. Sesampainya nabi Muhammad dan istrinya di rumah pamannya,
maka Khadijah menceritakan semua kejadian yang telah dialami suaminya di
Gua Hira'.
Waraqah menerangkan bahwa yang datang kepada nabi adalah Malaikat
Jibril yang membawa wahyu Allah untuk umat manusia, ia pun mengatakan
bahwa seandainya dia masih muda dia akan berjihad bersama nabi dan akan
pula melindunginya. Setelah mengetahui tanda-tanda kenabian yang sudah
diterangkan Waraqah, akhirnya Khadijah dan nabi Muhammad pamit pulang.
Sepanjang jalan Siti Khadijah memikirkan ucapan-ucapan pamannya. Dari
lubuk hatinya ikut menyatakan akan selalu membantu usaha suaminya dalam
melakukan syiar agama. Akhirnya wanita kaya itu merelakan semua harta
bendanya demi perjuangan agama.
E. Dakwah Nabi Muhammad Periode Mekkah
Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah Rasulullah SAW periode Mekah
dapat dilihat antara lain sebagai berikut.
1. Pelurusan cara Penyembahan terhadap tuhan yang asalnya menganut sistem
politheisme menjadi sistem monotheisme (tauhidullah) yaitu kembali
menyembah Allah yang Maha Esa
10
2. Perbaikan akhlak masyarakat Mekkah yang mengalami penurunan moral,
seperti tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina.
3. Penghapusan sistem budak dan majikan, sehingga tiap orang memiliki
derajat yang sama satu sama lain
4. Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan
segala adat- istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
Adapun kenapa kaum Musyrik Quraisy menolak datangnya islam diantaranya
adalah :
1. Penolakkan yang dilakukan oleh kaum bangsawan atas ketidaksetujuannya
tentang persamaan hak antar individu. Mereka mempertahankan tradisi
hidup berkasta-kasta dalam masyarakat.
2. Penolakkan atas adanya kehidupan setelah mati, mereka merasa ngeri
dengan siksa dan azab mereka akan alami setelah mati.
3. Ajaran terdahulu dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka
dinilai sulit untuk ditinggalkan
4. Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan
dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala. Hal
ini sekaligus dapat membuat para pengrajin berhala kehilangan omset dari
penjualan berhala mereka.
Awalnya, Nabi berdakwah menyebarkan islam di Mekkah secara sembunyi
– sembunyi selama tiga sampai empat tahun karena untuk menghindari adanya
permusuhan atau ketidaksukaan di kalangan Arab di Mekah, dari dakwahnya
itu cukup banyak yang masuk islam dari kalangan keluarga dekat maupun
sahabat nabi kurang lebih sebanyak 40 orang dan yang paling awal masuk
islam adalah Khadijah binti Khuwailid, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib,
Abu Bakar Al-Shiddiq, Bilal bin Rabah, Ummu Aiman, Hamzah bin Abdul
Muthalib, Abbas bin Abdul Muthalib, Abdullah bin Abdul-Asad, dan Ubay bin
Kaab.
Kemudian diturunkanlah QS. Al – Hijr ayat 94 yang berbunyi :
'ن� �ي ر�ك 'م�ش' ال ع�ن� �ع'ر�ض' و�أ ��ؤ'م�ر ت �م�ا ب ف�اص'د�ع'
11
Artinya :
Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik. (QS. Al Hijr : 94)
Ayat ini menjadi perintah bagi nabi untuk mendakwahkan Islam secara
terang – terangan dan periode ini berlangsung kurang lebih selama sepuluh
tahun, dan langkah yang dilakukan Rasulullah adalah dengan menyeru kepada
kerabat-kerabat dekat yaitu Bani Hasyim untuk menghadiri jamuan makan dan
mengajak mereka agar masuk Islam. Tetapi karena cahaya hidayah Allah SWT
waktu itu belum menyinari hati mereka, mereka belum menerima Islam sebagai
agama mereka. Yang kedua adalah dengan dakwah secara langsung pada
masyarakat Mekkah. Abu Thalib berjanji bahwa mereka akan tetap melindungi
Rasulullah selagi mereka masih hidup namun sayangnya itu tidak terjadi pada
Abu Lahab. Setelah merasa yakin terhadap janji Abu Thalib, Rasulullah pun
menyeru kepada suku Quraisy mengenai tauhid dan iman kepada risalah beliau
serta iman kepada Hari Akhirat di atas Bukit Shafa Rasulullah SAW memberi
peringatan kepada semua yang hadir agar segera meninggalkan penyembahan
terhadap berhala-berhala dan hanya menyembah atau menghambakan diri
kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Pemelihara alam
semesta. Rasulullah SAW juga menegaskan, jika peringatan yang
disampaikannya itu dilaksanakan tentu akan meraih rida Ilahi bahagia di dunia
dan di akhirat. Tetapi apabila peringatan itu diabaikan tentu akan mendapat
murka Allah SWT, sengsara di dunia dan di akhirat.
Menanggapi dakwah Rasulullah SAW tersebut di antara yang hadir ada
kelompok yang menolak disertai teriakan dan ejekan, ada kelompok yang diam
saja lalu pulang. Bahkan Abu Lahab, bukan hanya mengejek tetapi berteriak-
teriak bahwa Muhammad orang gila, seraya ia berkata “Celakalah engkau
Muhammad, untuk inikah engkau mengumpulkan kami?” Sebagai balasan
12
terhadap kutukan Abu Lahab itu turunlah ayat Al- Qur’an yang berisi kutukan
Allah SWT terhadap Abu Lahab, yakni Surat Al-Lahab, 111: 1-5. Begitu tahu
kaum Quraisy bahwa Muhammad saw sama sekali tidak menghentikan
dakwahnya bahkan semakin gencar dalam menyebarkan agama islam di
Mekkah maka orang-orang Quraisy pun melakukan berbagai cara untuk
menghadang dakwah yang dilakukan oleh nabi. Diantaranya Mulai dari
melecehkan orang-orang muslim, menjelek-jelekkan ajaran beliau bahkan
sampai berani melawan Nabi. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan
berbagai macam tekanan secara batin kepada Rasulullah. Seperti istri Abu
Lahab, Ummu Jamil binti Harb bin Umayyah yang berniat untuk melempar
batu kepada Rasulullah, Uqbah bin Abu Mu’ith yang berhasil meletakkan
kotoran onta dipundak beliau ketika beliau sedang sujud, hingga berani
meludahi wajah beliau. Tidak hanya Rasulullah, bahkan orang-orang yang baru
saja masuk Islam pun mendapat siksaan yang sangat menyedihkan. Di antara
sahabat Nabi Muhammad saw. yang mendapat siksaan dari kafir Quraisy
adalah Bilal bin Rabah, Yasr, Amr bin Yasir, Sumaiyah (isteri Yasir), Khabbah
bin Aris, Ummu Ubais, Zinnirah, Abu Fukaihah, Al-Nadyah, Amr bin Furairah,
dan Hamamah. Mereka menerima siksaan di luar batas perikemanusiaan,
misalnya dipukul, dicambuk, tidak diberi makan dan minum. Bilal dijemur di
terik matahari dan ditindih batu besar. Isteri Yasir yang bernama Sumaiyah
ditusuk dengan lembing sampai terpanggang. Siksaan itu ternyata tidak hanya
dialami oleh hamba sahaya dan orang-orang miskin, tetapi juga dialami oleh
Abu Bakar ash-Shiddiq, Zubair bin Awwam. Namun siksaan yang dialami Abu
Bakar ash-Shiddiq tidak berlangsung lama karena ia mendapat pertolongan dari
sukunya yaitu Bani Taymi. Langkah bijaksana yang diambil Rasulullah dalam
menghadapi berbagai tekanan itu, beliau melarang orang-orang muslim
menampakkan ke-Islamannya, baik perkataan maupun perbuatan Mereka yang
tidak senang dengan ajakan Nabi Muhammad saw. terus berusaha mengganggu
dan merintangi dakwah Nabi dengan berbagai cara, termasuk penyiksaan dan
pembunuhan. Tetapi, hambatan, gangguan, dan ancaman terus berlangsung
dilakukan masyarakat kafir Quraisy terhadap umat Islam hingga puncaknya di
kota Mekkah telah kita ketahui bahwa bangsa quraisy dengan segala upaya
13
akan melumpuhkan gerakan Muhammad Saw. Hal ini di buktikan dengan
pemboikotan yang dilakukan mereka kepada Bani Hasyim dan Bani Mutahlib.
Di antara pemboikotan tersebut adalah:
a) Memutuskan hubungan perkawinan
b) Memutuskan hubungan jual beli
c) Memutuskan hubungan ziarah dan menziarah dan lain-lain
Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas shahifah atau plakat yang
digantungkan di kabbah dan tidak akan di cabut sebelum Nabi Muhammad
Saw Menghentikan gerakannya. Akhirnya umat Islam diperintahkan oleh Nabi
Muhammad saw. untuk hijrah ke Habsyi (Etheopia). Maka pada bulan rajab
tahun kelima dari kenabian, rombongan pertama dari kalangan pada sahabat
hijrah ke negeri habasyah (Ethiopia) berjumlah 12 orang laki-laki dan 4 orang
wanita yang dipimpin oleh Utsman bin Affan dengan didampingi istrinya;
Ruqayyah binti Rasulullah SAW. Hijrah yang mereka lakukan ini berlangsung
dengan selamat, walaupun orang-orang kafir sempat mengejar mereka hingga
ke tepi pantai, namun mereka lebih dahulu berlayar ke negeri Habasyah. Di
negeri tersebut mereka hidup dengan aman dan mendapat perlindungan dari
penguasa Habasyah. Pada bulan Syawal di tahun yang sama, mereka
mendapat berita bahwa kaum Quraisy telam masuk Islam. Akhirnya mereka
segera pulang ke kampung halamannya. Namun ketika beberapa saat
menjelang tiba di Mekkah mereka dibohongi karena berita itu merupakan
sebuah kepalsuan agar mereka kembali ke Mekkah. Akhirnya sebagian
mereka kembali ke Habasyah dan sebagian lagi mencari perlindungan dari
penduduk Mekkah. Setelah itu kekejaman kafir Quraisy terhadap kaum
muslimin semakin menjadi-jadi. Rasulullah SAW kembali mengizinkan pada
sahabatnya hijrah ke Habasyah untuk ke dua kalinya. Berangkatlah
rombongan kedua yang berjumlah 83 orang laki-laki dan 19 orang perempuan
menuju Habasyah.
F. Ibrah dari Dakwah Nabi Muhammad Periode Mekkah
14
Kegigihan nabi pada awal permulaan penyebaran islam di mekkah dapat
dijadikan contoh bahwa permulaan melakukan sesuatu bisa terjadi secara sulit
dan tidak terduga, hal ini dibuktikan dengan gangguan para kaum musyrik
Quraisy yang banyak menganggu kaum muslim saat itu yang awalnya masih
sedikit.
1. sifat sabar, ulet, lemah lembut dan tidak merusak dalam menjalankan amar
ma’ruf nahi munkar pasti akan mendapatkan pertolongan Allah SWT
2. Menyadari dan memahami bahwa seorang rasul hanyalah bertugas
menyampaikan risalah dari Allah SWT. Seorang rasul tidak bisa memberi
petunjuk (hidayah) bahkan kepada keluarga dan orang yang dicintai
sekalipun.
3. Memahami bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang akan
terpilih menjadi utusan atau rasul-Nya. Oleh karena itu sangat wajar bila
sesorang ingin menjadi pemimpin atau menduduki jabatan tertentu terlebih
dahulu harus diuji.
4. Dapat mengambil contoh cara-cara berdakwah yang dilakukan nabi saw,
yaitu sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga,
dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan.
G. Dakwah Nabi Muhammad Periode Madinah
Pada tahun ke-13 dari kenabian, 73 orang penduduk Madinah berkunjung
ke Mekkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke
Madinah karena kaum musyrik Quraisy di Mekkah memandang Rosulullah
sebagai ancaman sehingga nabi merasa bahwa Mekkah tidak cocok dijadikan
tempat berdakwah oleh karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri
seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata
tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi
memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin.
Faktor – faktor yang menjadikan Madinah sebagai tempat hijrah baru bagi
kaum muslimin antara lain :
1. Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah.
15
2. Sebelum jadi Nabi, beliau telah mempunyai hubungan yang baik
dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib,
mempunyai istri orang Madinah.
3. Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat
yang lemah lembut
4. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
Setelah Rasulullah mendapat perintah dari Allah untuk berhijrah maka
beliau berangkat bersama Abu Bakar. semua perbekalan perjalanan telah
disiapkan oleh Asma Binti Bakar.kemudian Abu Bakar telah menyewa
penunjuk jalan yang bernama Abdullah Ibnu Uraiqith dari bani Dail Ibnu
Bakar. Walau dia masih beragama musyrik, tapi dapat dipercaya. Abu Bakar
berpesan untuk merahasiakan kepergiannya dan menjemput di Goa Tsur
setelah 3 malam. saat itu Rasulullah berada di dalam rumahnya. Ketika nabi
sedang berada di rumahnya beliau menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk tidur di
tempat tidurnya untuk berjaga – jaga dari kaum musyrik Quraisy agar tidak
curiga karena mereka sering mengintip dari celah – celah pada lubang
mengamati semua gerakan nabi
Kemudian Rasulullah saw menyelimutinya dengan kain burdahnya, lalu ia
keluar melewati para pemuda Quraisy yang berada di luar pintu rumahnya
Dengan kehendak dari Allah, ditimpakanlah kepada mereka rasa kantuk
yang sangat. Akhirnya mereka semua tertidur sehingga tiada seorangpun dari
mereka yang melihat kepergian rasulullah.Rasulullah saw terus berjalan tanpa
menoleh hingga bertemu dengan sahabat Abu Bakar di tempat yang telah
dijanjikan, lalu keduanya melanjutkan perjalanan hingga sampai di Gua Tsur.
Kemudian mereka berdua bersembunyi di dalamnya. Saat orang-orang musyrik
mengetahui bahwa tipu muslihatnya itu tidak membawa hasil apa-apa, bahwa
mereka semalaman hanya mengawasi Ali Bin Abi Thalib, bukannya
Muhammad Bin Abdullah, maka kemarahan mereka semakin memuncak. Lalu
mereka mengutus orang-orangnya ke segala penjuru. Mereka menyediakan
hadiah yang besar bagi orang yang dapat menangkap Muhammad atau
menunjukan tampat persembunyiannya. Padahal Rasulullah telah sampai di
Gua Tsur sewaktu mereka mencarinya. Seandainya seorang dari mereka mau
16
melihat ke dalam gua dari arah bawah, niscaya ia akan melihat orang yang
mereka cari. Hal ini membuat Abu Bakar menangis karena khawatir akan
diketahui mereka.
Allah pun memalingkan pandangan mata mereka. Sehingga tidak ada
seorangpun dari mereka yang memandang ke arah gua. Akhirnya musuh
bebuyutan Rasulullah SAW, yaitu Umayyah Ibnu Khalaf, memustahilkan
orang yang dicarinya itu bersembunyi di dalam gua tersebut. Rasulullah SAW
dan sahabat Abu Bakar tinggal di dalam gua Tsur selama 3 malam hingga
pencarian mereka berhenti. Abdullah Ibnu Abu Bakar yaitu anak Abu Bakar
sendiri sebelum peristiwa tersebut biasa menginap di tempat yang berdekatan
dengan orang-orang Quraisy. Dia adalah seorang pemuda terdidik dan
berpengalaman. Bila malam hari hampir habis, yaitu pada waktu sahur, ia
meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar. Kemudian pada pagi
harinya ia menampakan dirinya di mata orang-orang Quraisy sehingga mereka
menduga bahwa dia bermalam bersama mereka. Ia selalu mengintai gerak-
gerik orang Quraisy dan menyadap semua rencana orang Quraisy.
Selain itu, Amir Ibnu Fuhairah selalu berangkat menuju ke arah tempat
Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar berada dengan membawa domba-
domba gembalanya. Apabila Abdullah Ibnu Abu Bakar berangkat
meninggalkan Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar, lalu Amir mengikuti
jejak Abdullah bersama domba gembalanya supaya jejak Abdullah terhapus
oleh jejak domba. Setelah pencarian orang-orang Quraisy berhenti, Rasulullah
saw dan sahabat Abu Bakar keluar dari gua. Hal itu terjadi lewat 3 malam. Lalu
keduanya menemui petunjuk jalan yang membawa hewan kendaraan mereka
berdua. Pada waktu itu petunjuk jalan telah siap untuk melakukan tugas sesuai
dengan perjanjian semula. Kemudian Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar
beserta penunjuk jalan berhenti meniti daerah pantai.Akan tetapi, di tengah
jalan mereka disusul Suraqah Ibnu Malik al Mudlaji yang sedang memburu
mereka.Sebelumnya Suraqah telah didatangi utusan dari orang-orang musyrik
kabilah Quraisy. Utusan itu mengatakan bahwa orang-orang Quraisy telah
menyediakan hadiah sebesar tebusan jiwa Rosulullah dan Abu Bakar bagi siapa
saja yang dapat membunuh atau menangkap mereka berdua. Ketika itu Suraqah
17
sedang duduk-duduk di majelis kaumnya, yaitu Bani Mudlaj. Tiba-tiba
datanglah sesorang dari Bani Mudlaj yang langsung berdiri di hadapan mereka
yang sedang duduk-duduk. Ia berkata,”Hai Suraqah, sesungguhnya aku tadi
telah melihat titik hitam di daerah pantai. Aku yakin bahwa titik hitam tersebut
Muhammad dan sahabatnya”.
Setelah diam sesaat diantara kaumnya , Suraqah bangkit, lalu ia menaiki
kudanya dan langsung memacu kudanya ke arah pantai sehingga ia dekat
dengan Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar. Akan tetapi tatkala ia
mendekat, ternyata kaki depan kudanya terperosok hingga ia terjatuh. Ia
menaiki kembali mengejar Rosulullah saw hingga ia sempat mendengarkan
bacaan Al-Qur’an Rosulullah saw. Rosulullah saw tidak pernah menengok
kebelakang, tetapi sahabat Abu Bakar sering menengok kebelakang. Kaki
depan kuda Suraqah masuk ke dalam pasir hingga batas lututnya, Suraqah
terjungkal jatuh. Lalu ia kembali menghardik kudanya supaya bangkit, tetapi
ketika kaki depan kudanya hendak tercabut dari pasir, tiba-tiba keluarlah dari
dalamnya debu yang pekat sekali hingga membumbung ke langit. Debu tampak
bagaikan asap. Kini mengertilah Suraqah bahwa pekerjaanya itu sia-sia belaka,
bahkan kini perasaan takut merayap kedalamnya dirinya. Segera ia berseru
meminta perlindungan Rasulullah saw dan sahabat Abu Bakar. Mereka
menghentikan kendarannya hingga Suraqah datang kepada mereka. Suraqah
merasa yakin bahwa perkara yang dibawa oleh Rasulullah ini pasti akan
mengalami kemenangan. Lalu Suraqah menawarkan bekal dan harta bendanya
kepada mereka berdua, tetapi keduanya tidak mau mengambil sesuatu apapun
daripadanya, bahkan mereka berdua berkata, “Sekarang pergilah engkau dari
kami.”Tetapi sebelum Suraqah pergi,terlebih dahulu ia meminta surat jaminan
keamanan dari dirinya. Maka Rosulullah saw memerintahkan Abu Bakar untuk
menuliskannya. Dengan demikian, selesailah peristiwa tersebut yang
menandakan besarnya perhatiann Allah terhadap Rasul-Nya.
Sejak penduduk Madinah mendengar berita tentang keluarnya Rosulullah
saw dari Mekkah untuk bergabung dengan mereka, mereka selalu keluar
menuju ke daerah Harrah, yaitu suatu daerah yang penuh dengan batu hitam.
Bila sudah tengah malam mereka kembali ke rumah masing-masing. Pada
18
suatu hari, mereka pulang ke rumah masing-masing. Tatkala mereka baru
sampai,kerumah masing-masing tiba-tiba seorang Yahudi yang pada saat itu
sedang menaiki sebuah bukit karena ingin melihat kedatangan Rasullullah saw
dan sahabatnya dari kejahuan, terkadang tampak dan terkadang tidak karena
tertutup oleh fatamorgana. Kemudian orang Yahudi itu berseru sekuat
suaranya, “Hai orang Arab semuanya, keberuntungan kalian yang sedang
kalian tunggu-tunggu telah datang.” Mereka bergegas mengambil senjata
masing-masing, lalu berangkat ke daerah Harrah menyambut kedatangan
Rosulullah saw.
Selama di Madinah, Rosulullah menyusun berbagai strategi dalam
membangun kekuatan di Madinah diantaranya :
1. Membangun rasa persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar
melalui tali persaudaraan islam,
2. Meletakkan dasar perpolitikkan ekonomi serta sosial untuk mewujudkan
negeri yang baik
3. Mendirikan Mesjid sebagai tempat untuk menyambungkan tali
silaturahmi dan berkumpul antar umat muslim
4. Mendidik prilaku yang jelek menjadi prilaku yang akhlaqul karimah
sesuai dengan tuntunan al - Quran
5. Menegakkan secara bersama-sama syari’at Islam menuju muslim yang
kaffah.
Dengan berbagai strategi yang dijalankan oleh Rosulullah, umat islam
dapat memenangkan hampir setiap peperangan kecuali perang Uhud
dikarenakan lalainya para pemanah karena tergoda harta rampasan perang yang
ada di medan perang. Sementara perang yang dimenangkan oleh umat islam
diantaranya :
1. Perang Badar
Perang Badar terjadi di Lembah Badar, 125 km selatan Madinah. Perang
Badar merupakan puncak pertikaian antara kaum muslim Madinah dan
musyrikin Quraisy Mekah. Peperangan ini disebabkan oleh tindakan
pengusiran dan perampasan harta kaum muslim yang dilakukan oleh
19
musyrikin Quraisy. Selanjutnya kaum Quraisy terus menerus berupaya
menghancurkan kaum muslim agar perniagaan dan sesembahan mereka
terjamin. Dalam peperangan ini kaum muslim memenangkan pertempuran
dengan gemilang.
2. Perang Khandaq
Lokasi Perang Khandaq adalah di sekitar kota Madinah bagian utara.
Perang ini juga dikenal sebagai Perang Ahzab (Perang Gabungan). Perang
Khandaq melibatkan kabilah Arab dan Yahudi yang tidak senang kepada
Nabi Muhammad SAW.
3. Perang khaibar
Lokasi perang ini adalah di daerah Khaibar. Perang Khaibar merupakan
perang untuk menaklukkan Yahudi.
4. Perang Mut’ah
Perang ini terjadi karena Haris al-Ghassani raja Hirah, menolak
penyampaian wahyu dan ajakan masuk Islam yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW.
Hingga kemenangan puncak yaitu Peristiwa Fathu Mekkah yaitu
penaklukan Mekkah karena perjanjian Hudaibiyah yang berisi anjuran untuk
genjatan senjata dilanggar oleh kaum musyrik Quraisy dan peristiwa ini
merupakan pengepungan kota Mekkah dari segala penjuru arah tanpa adanya
pertumpahan darah, dengan ini maka tugas Rosulullah sudah berakhir dan
Beliau berpulang pada waktu Dhuha, hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal 11
Hijriyah, pada usia 63 tahun empat hari.
H. Ibrah dari Dakwah Nabi Muhammad Periode Madinah
Dari strategi Nabi dalam memimpin hingga penaklukan Mekkah merupakan
prestasi terbesar kaum Muslim dan Hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW
antara lain :
1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum
Anshar dapat memberikan rasa aman dan tentram.
20
2. Persatuan dan saling menghormati antar agama
3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang
kaya dan miskin
4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt
5. memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan
Allah swt dan antara manusia dengan manusia
6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di
dunia maupun di akhirat.
7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam
8. Terciptanya hubungan yang kondusif antar umat
BAB III
KESIMPULAN
Wilayah Arab jaman jahiliyah terkenal dengan kaum – kaumnya yang
memiliki moral yang rendah seperti senang berjudi, bermabuk – mabukkan,
berzinah berperang dan lain – lain. Hal ini dikarenakan mereka sudah menjauhi
agama – agama yang terdahulu yang murni Tauhidullah dan berpindah ke ajaran
polithesime atau bertuhan banyak.
Nabi Muhammad SAW ialah utusan Allah kepada semua umat manusia.
Beliau ialah nabi terakhir yang diutus oleh Allah kepada semua manusia, supaya
mereka menyembah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya. Beliau
dilahirkan di Makkah pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awwal. Ayah beliau
meninggal sebelum beliau dilahirkan dan dikubur di Madinah. Lalu ibunya yang
mengasuh beliau. Beliau disusui oleh Tsuwaibah Al-Aslamiyah, kemudian
Halimah As-Sa’diyah.
Nabi diangkat menjadi rosul ketika bertahanus di gua Hira saat berumur 40
tahun, dengan peristiwa ini maka nabi resmi telah diangkat menjadi Rosul yang
akan menyebarkan agama Islam di seluruh negeri. Upaya beliau di Mekkah
memiliki banyak kegagalan karena kaum musyrik Quraisy tidak suka dengan
agama baru ini sehingga beliau pindah ke Madinah dan membentuk kekuatan baru
untuk mengalahkan kaum Musyrik yang menguasai Kabah dan pencapaian itu
21
berhasil tatkala Fathu Makkah terjadi sehinggga umat islam berhasil menaklukan
Makkah.
Sifat kejujuran, kesabaran, ulet dan bertaqwa serta gigih dan pantang
menyerah milik nabi membuat umat islam tidak pernah merasa adanya kekalahan
begitu pula maka tidak heran Michael H. Hart menempatkan nabi pada urutan
pertama dalam bukunya yaitu 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia karena
beliau mempunyai pengaruh yang kuat di jazirah Arab yaitu kepimpinannya serta
pengaruh islam yang dbawanya. Begitu pula dengan rasa persaudaraan antara
Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar yang saling memperkuat persaudaraan antar
umat islam.
DAFTAR PUSTAKA
Al – Husaini, Al – Hamid (2000). Membangun Peradaban : Sejarah Muhammad Saw Sejak Sebelum Diutus Menjadi Rosul. Bandung : Pustaka Hidayah.
Yatim, Badri, (2008). Sejarah Perdaban Islam : Dirasah Islamiyyah II. Jakarta : Rajawali Pers
Amin, Samsul Munir (2013). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : AMZAH
Khatir, Khalil Ibrahim Mulla (2008). Mukjizat Kota Madinah. Yogyakarta : Pustaka marwa
http://rumahfiqih.com
http://kisahislam.net
http://kisahmuslim.com
http://portalsejarah.com
http://asmisiangka.blogspot.com
https://8tunas8.wordpress.com
22
top related