kompetisi surat kabar lokal di yogyakarta...
Post on 04-Feb-2018
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KOMPETISI SURAT KABAR LOKAL DI YOGYAKARTA
(Analisis dan Aplikasi Teori Niche pada Headline Surat Kabar Harian
Tribun Jogja dan Harian Jogja)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh:
SRI MULYANI
11730149
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
v
MOTTO
Bekerja keras itu baik, Optimis itu perlu.
Tapi tidak lantas membiarkan apapun yang kita inginkan, membuat kita
lupa dengan apapun yang kita punya saat ini.
Bersyukurlah, maka akan selalu cukup
Berbagilah, maka akan selalu lebih
-Deva Mahenra-
vi
Halaman Persembahan
Peniliti Persembahkan Karya ini
untuk Almamater
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, dengan segala rahmat dan hidayah-Nya yang
selalu diberikan kepada hambanya sebagai tuntunan hidup demi menggapai
keridhaan-Nya. Melalui ketabahan serta keteguhan iman terhadap ujian-Nya
Peneliti akhirnya mampu menyalesaikam skripsi ini dengan maksimal. Tidak
lupa, shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW,
adalah pribadi nur‟ala nur yang senantiasa menjadi panutan bagi umat manusia di
seluruh dunia.
Syukur alhamdulillah, skripsi yang merupakan kajian dengan judul “KOMPETISI
SURAT KABAR LOKAL DI YOGYAKARTA(Analisis dan Aplikasi Teori
Niche Pada Headline Surat Kabar Harian Tribun Jogja dan Harian Jogja)” ini
telah selesai Peneliti susun secara maksimal. Namun, maksimalnya skripsi ini
belum tentu menjadi yang terbaik dalam hal kualitas isi dan penyusunannya.
Peneliti menyadari bahwa di dalam laporan ini tentunya masih ada kekurangan
yang jauh dari kata „sempurna‟. Oleh karena itu, kritikan serta saran sangat
diharapkan dari pihak pembaca demi membangun dan menyempurnakan skripsi
ini menjadi lebih baik lagi.
Bantuan, bimbingan, arahan serta dorongan dari berbagai pihak yang telah
membantu penyusunan skripsi ini patut diberi apresiasi yang sebesar-besarnya.
Pada kesempatan ini, izinkan Peneliti menghaturkan terimakasih kepada:
1. Bapak DR. H. Kamsi, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
viii
2. Bapak Drs. Bono Setyo, M.Si, selaku Kaprodi Ilmu Sosial dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan sekaligus dosen
pembimbing yang selalu bersedia serta sabar membimbing dan
mengarahkan Peneliti selama proses penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Marfu‟ah Sri Sanityastuti, M.Si, selaku dosen pemimbing
akademik selama Peneliti menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
4. Seluruh dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora Pak Alip, Pak Iswandi, Pak Siantari, Pak Rama, Pak Iqbal, Pak
Mahfud, Bang Potan, Pak Sri Nugroho, Ibu Yani, Ibu Ajeng, Ibu Fatma,
Ibu Rika, Ibu Rini yang telah memberikan ilmu-ilmunya kepada Peneliti.
5. Ibu Misriyah dan Bapak. Terimakasih untuk segala do‟a, dukungan, serta
cinta kasih yang telah kalian berikan.
6. Adekku Rahmat yang tidak pernah lelah memberikan semangat untuk
Peneliti agar segera menyelesaikn skripsi ini.
7. Keluarga besar IKOM C angkatan 2011 yang selalu kece, terimakasih
telah berbagi ilmu, pengalaman, dan best moment kepada Peneliti selama
masa perkuliahan.
8. Sahabat-sahabat super, Nurul, Imamah yang telah menemani perjuangan
Peneliti selama kuliah di Jogja. Juga Dewi, Mb Jum, Embok Anin, Mb Ika
Kak Aul yang selalu memberikan semangat kepada Peneliti untuk segera
menyelesaikan penelitian ini. Thanks a lot guyss!!!
9. Partner KKK-ku Esti, makasih yaa Est sudah jadi sahabat super selama
tiga bulan menimba ilmu di PEP Asset 4 Field Cepu.
ix
10. Teman-Teman di Joglo Wonorejo Feri, Ida, Mas Ikhwan, Ihsan, Fadlol
juga Mas Teguh yang selalu berbagi ilmu kepada Peneliti.
11. Teman-Teman KKN angkatan 83 di padukuhan Pejaten Gunungkidul
Ratna, Sita, Heru, Buyung, Alfi, Bang Azam, Dwi. Terimakasih untuk
semua sharing ilmu dan kenangannya, semoga silaturahmi kita selalu
terjaga.
Tanpa mereka semua, skripsi ini tidak akan maksimal dalam
penyelesaiannya. Peneliti ucapkan terimakasih sekali lagi untuk kalian semua.
Akhir kata, semoga apa yang telah peneliti lakukan dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya kepada Peneliti sendiri dan juga para pembaca semua.
Amin Ya Robbal Alamin.
Yogyakarta, 9 Maret 2015
Sri Mulyani
NIM 11730149
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. ii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... xii
ABSTRACT .................................................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
E. Telaah Pustaka ......................................................................................... 9
F. Landasan Teori ....................................................................................... 12
G. Hipotesis ................................................................................................. 18
H. Metode Penelitian ................................................................................... 18
xi
BAB II. PROFIL SURAT KABAR
A. Surat Kabar Tribun Jogja ........................................................................ 33
1. Sejarah Tribun Jogja ......................................................................... 33
2. Visi dan Misi Tribun ........................................................................ 35
3. Struktur Organisasi Tribun Jogja ...................................................... 36
4. Segmentasi Khalayak Tribun Jogja ................................................... 44
B. Surat Kabar Harian Jogja ........................................................................ 40
1. Sejarah Harian Jogja ......................................................................... 40
2. Visi dan Misi Harian Jogja ............................................................... 41
3. Strutur Organisasi Harian Jogja ........................................................ 42
4. Segmentasi Khalayak Harian Jogja ................................................... 52
BAB III. PEMBAHASAN
A. Uji Reabilitas ........................................................................................... 45
B. Frekuensi dan Volume Surat Kabar Tribun Jogja dan Harian Jogja .......... 49
C. Aplikasi dan Analisis Teori Niche ............................................................ 64
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 84
B. Saran ....................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Grup Media Utama Indonesia .............................................................. 3
Tabel 2. Grup Media Cetak di Indonesia ........................................................... 6
Tabel 3. Unit Analisis dan Kategorisasi .............................................................23
Tabel 4.Uji Reabilitas Headline
Berdasarkan Kategori Persoalan Berita Harian Jogja ......................... 45
Tabel 5. Uji Reabilitas Headline
Berdasarkan Kategori Jarak Geografis Berita Harian Jogja ................. 46
Tabel 6. Uji Reabilitas Headline
Berdasarkan Kategori Persoalan Berita Tribun Jogja ......................... 47
Tabel 7. Uji Reabilitas Headline
Berdasarkan Kategori Jarak Geografis Berita TribunJogja .................. 48
Tabel 8. Frekuensi dan Volume Headline Berita Politik
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 50
Tabel 9. Frekuensi dan Volume Headline Berita Ekonomi
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 51
Tabel 10. Frekuensi dan Volume Headline Berita Hukum dan Peradilan
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 52
Tabel 11. Frekuensi dan Volume Headline Berita Kriminal
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 53
Tabel 12. Frekuensi dan Volume Headline Berita Kecelakaan
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 54
xiii
Tabel 13. Frekuensi dan Volume Headline Berita Seni dan Budaya
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 55
Tabel 14.Frekuensi dan Volume Headline Berita Olahraga
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 56
Tabel 15. Frekuensi dan Volume Headline Berita Pendidikan
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 57
Tabel 16. Frekuensi dan Volume Headline Berita Lingkungan Hidup
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 58
Tabel 17.Frekuensi dan Volume Headline Berita Lainnya
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 60
Tabel 18.Frekuensi dan Volume Headline Berita Lokal
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 61
Tabel 19.Frekuensi dan Volume Headline Berita Regional
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 62
Tabel 20.Frekuensi dan Volume Headline Berita Nasional
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 63
Tabel 21.Frekuensi dan Volume Headline Berita Internasional
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 64
Tabel 22.Tingkat Niche Breadth Kategori Persoalan Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 65
Tabel 23.Tingkat Niche Breadth Kategori Jarak Geografis Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 66
Tabel 24.Niche Breadth Proporsi Frekuensi Kategori Persoalan Berita
xiv
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 67
Tabel 25.Niche Breadth Proporsi Volume Kategori Persoalan Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 70
Tabel 26. Niche Breadth Proporsi Frekuensi Kategori Jarak Geografis Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 73
Tabel 27. Niche Breadth Proporsi Volume Kategori Jarak Geografis Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 75
Tabel 28. Niche Overlap Proporsi Frekuensi Kategori Persoalan Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 77
Tabel 29. Niche Overlap Proporsi Volume Kategori Persoalan Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 79
Tabel 30. Niche Overlap Proporsi Frekuensi Kategori Jarak Geografis Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................ 81
Tabel 31. Niche Overlap Proporsi Volume Kategori Persoalan Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 82
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.Niche Breadth Proporsi Frekuensi Kategori Persoalan Berita
Tribun Jogja ........................................................................................ 69
Grafik 2.Niche Breadth Proporsi Frekuensi Kategori Persoalan Berita
Harian Jogja ........................................................................................ 69
Grafik 3.Niche Breadth Proporsi Volume Kategori Persoalan Berita
Tribun Jogja ........................................................................................ 71
Grafik 4.Niche Breadth Proporsi Volume Kategori Persoalan Berita
Harian Jogja ........................................................................................ 71
Grafik 5.Niche Breadth Proporsi Frekuensi Kategori Jarak Geografis Berita
Tribun Jogja ........................................................................................ 74
Grafik 6.Niche Breadth Proporsi Frekuensi Kategori Jarak Geografis Berita
Harian Jogja ........................................................................................ 74
Grafik 7.Niche Breadth Proporsi Volume Kategori Jarak Geografis Berita
Tribun Jogja ........................................................................................ 76
Grafik 8.Niche Breadth Proporsi Volume Kategori Jarak Geografis Berita
Harian Jogja ........................................................................................ 76
Grafik 9. Niche Overlap Proporsi Frekuensi Kategori Persoalan Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 78
Grafik 10. Niche Overlap Proporsi Volume Kategori Persoalan Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 80
xvi
Grafik 11. Niche Overlap Proporsi Frekuensi Kategori Jarak Geografis Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ....................................................... 82
Grafik 12. Niche Overlap Proporsi Volume Kategori Jarak Geografis Berita
Tribun Jogja dan Harian Jogja ............................................................. 83
xvii
ABSTRACT
The little of study is “The Daily Mass Media Competitition in Yogyakarta
(Analisys and Aplications Niche Theory at The Headline Tribun Jogja and Harian
Jogja)”. The formulating of problem of this research is whether there is
competition for get the content at Yogyakarta between headline Tribun Jogja and
Harian Jogja with Niche Theory aplication.
This study deos a content analysis and Niche Theory aplication. That
sampel of this research are headline Tribun Jogja and Harian Jogja. Researchers
do the analysis with make groups data and kuantitatif analiysis to know the
competition with use Levins.
The result of this study shows that both mass media are depending on the
same level of the media resources, shown by niche breadth. The competion level
of both mass media in getting the media resources are considered high, as also
shown by niche overlap.
Keyword : Competition, Headline, Niche Theory
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri media massa di Indonesia telah mengalami pasang surut, dari
menjadi alat untuk revolusi kemerdekaan (1945-1955), menjadi pers partisan
selama periode 1965-1980, dan kemudian menjadi industri yang menjanjikan
pada akhir tahun 1980an. Pada saat itu, para politisi dan pejabat pemerintah
mulai terlibat dalam bisnis media dan ijin hanya diberikan kepada mereka
yang mempunyai hubungan dekat dengan presiden Soeharto.
Situasi berubah setelah reformasi tahun 1998. Ijin untuk mendirikan
perusahaan media khususnya media cetak dapat diperoleh dengan lebih
mudah. Selama periode 1998-2000 pemerintah memberikan hampir 1000 ijin
untuk surat kabar meskipun dalam perkembangannya hanya sebagian kecil
saja yang bertahan dengan memperluas daerah cakupan bisnisnya, atau
diambil alih oleh kelompok yang lebih besar. Tidak lama kemudian, industri
penyiaran ikut berkembang sejak tahun 2000, sejumlah perusahaan televisi
dan radio baru bergabung dalam bisnis media. Periode ini kemudian dilihat
sebagai suatu masa kebangkitan industri media di Indonesia (Nugroho, Putri
dan Laksmi 2012:37-39).
Menurut Sendjaja (1993) pertumbuhan industri media massa paling tidak
ditandai dalam tiga hal: pertama, pengolahan media massa tidak lagi
dilakukan dalam bentuk yayasan serta mengutamakan aspek ideal, tetapi
berupa Perseroan Terbatas (PT) yang didukung oleh sistem manajemen
2
profesional, penggunaan produk-produk teknologi canggih dan mengarah ke
komersialisme. Kedua, semakin banyak pengusaha “konglomerat” yang
menanamkan modalnya di media (baik media cetak maupun media
elektronik). Ketiga, media yang semakin beragam bentuknya dan mengarah
kepada spesialisasi (dalam Budi 2011:78).
Tanda pertama, pengolahan media massa dilakukan dalam Perseroan
Terbatas (PT) yang didukung oleh sistem manajemen profesional,
penggunaan teknologi canggih dan mengarah ke komersialisme. Berdasarkan
realitas di lapangan, media massa di Indonesia dikelola secara profesional
untuk mencapai hasil yang maksimum. Beragam jenis media mulai surat
kabar, majalah, radio, televisi, media online serta media alternatif lainnya
dikelola dengan manajemen yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Media
massa yang telah berbentuk badan hukum, dalam hal ini PT, tentu juga harus
menjalankan usaha layaknya entitas bisnis yang lain. Sehingga prinsip
memperoleh keuntungan yang optimal menjadi bagian di dalamnya (Arifin,
2012:1)
Tanda Kedua, semakin banyak pengusaha “konglomerat” yang
menanamkan modalnya di media. Pada sisi lain media massa di Indonesia
saat ini juga dimiliki oleh beberapa konglomerat seperti Harry Tanoesoedibjo
sebagai pemilik grup Global Mediacomm (MNC Group), Chairul Tanjung
sebagai pemilik Trans Corp, dan Jakob Oetama sebagai pemilik Kelompok
Kompas Gramedia. Di mana satu kepemilikan perusahaan media meliputi
3
seluruh jenis media massa baik media elektronik maupun media cetak
(Nugroho, Putri dan Laksmi 2012:40).
Tabel 1
Grup Media Utama di Indonesia
No Grup TV Radio Print
Media
Online
Media Bisnis Lain Pemilik
1 Global
Mediacomm 20 22 7 1
Produksi dan
distribusi
konten, talent
management
Harry
Tanoesoedibjo
2 Jawa Pos
Grup 20 n/a 171 1
Pabrik Kertas,
percetakan,
pembangkit
listrik
Dahlan Iskan,
Azrul Ananda
3
Kelompok
Kompas
Gramedia
10 12 89 2
Properti,
jaringan, toko
buku,
manufaktur,
EO,
Universitas
Jacob Oetama
4 Mahaka
Media Goup 2 19 5 n/a
EO, Konsultan
PR
Abdul Gani,
Erick Thohir
5
Elang
Mahkota
Teknologi
3 n/a n/a 1
Perusahaan
telekomunikasi
dan TI
Keluarga
Sariatmadja
6 CT Corp 2 n/a n/a 1
Jasa finansial,
lifestyle dan
entertainment,
sumber alam,
properti, ritel
Chairul
Tanjung
7 Visi Media
Asia 2 n/a n/a 1
Sumber alam,
properti,
provider
telekomunikasi
Bakrie &
Brothers
8 Media Group 1 n/a n/a 1 Properti Surya Paloh
9 MRA Media n/a 11 16 n/a
Ritel, properti,
F&B,
Otomotif
Adiguna
Soetowo,
Soetikno
Soedarjo
10 Femina n/a 2 14 n/a Agensi Talent, Pia
4
Group Penerbit Alisjahbana
11 Tempo Inti
Media 1 1 3 1
Produksi
Dokumenter
Yayasan
Tempo
12 Berita Satu
Holding 2 n/a 10 1
Properti,
layanan
kesehatan, TV
kabel, ISP,
universitas
Lippo Group
(Sumber: Nugroho, Putri dan Laksmi 2012:40)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar
media massa di Indonesia tergabung dalam satu grup, memiki beberapa jenis
media dan usaha lain. Salah satu contohnya MNC Group yang dimiliki Harry
Tanoesoedibjo selain memiliki usaha talent management juga memiliki 3
stasiun televisi nasional (RCTI, MNC, Global), 3 televisi berbayar
(Indovision, Okevision, TOP), 14 stasiun televisi lokal (diantaranya Deli TV,
PRO TV, BMC TV), 22 jaringan stasiun radio yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, majalah (Genie, HighEnd Mag), tabloid (Mom & Kiddie,
Just for Kids, Trust), serta surat kabar Seputar Indonesia (Nugroho, Putri dan
Laksmi 2012: 136-137)
Tanda ketiga, dari pertumbuhan media massa yaitu semakin beragam
bentuknya dan mengarah kepada spesialisasi. Saat ini tidak dapat dipungkiri
bahwa semakin banyak kemunculan media yang semakin terspesialisasi untuk
berbagai bidang atau kalangan usia. Misalnya, stasiun televisi yang
mengkhususkan diri sebagai televisi berita (TV One dan Metro TV), majalah
khusus wanita (femina), radio khusus kalangan muda (Prambors), serta TV
kabel yang khusus melayani belanja kebutuhan rumah tangga (lejel, MNC
shop), ataupun media komunitas dan daerah.
5
Menurut Mosco (1996) media massa sebagai bagian industri media juga
merupakan lahan bisnis bagi pemilik dan tidak lepas dari sebuah proses
komodifikasi. Media dianggap sebagai barang dagangan untuk mendapatkan
keuntungan. Ada tiga hal yang saling terkait dalam industri media massa,
yaitu isi media, jumlah audience, dan iklan. Berita atau isi media adalah
komoditas untuk menaikkan jumlah audience atau oplah. Jumlah audience
atau oplah merupakan komoditas yang dapat dijual pada pengiklan. Uang
yang masuk merupakan profit bagi pemilik usaha yang dapat digunakan
untuk ekspansi media (dalam Hasan dan Satria 2009:7)
Salah satu industri media massa yang tumbuh cukup pesat di Indonesia
adalah media cetak. Dilansir oleh newshanter.com jumlah media cetak yang
beredar pada 2014 mencapai 567 yang sebelumnya hanya 409 media cetak
pada tahun 2013. Di antara media cetak tersebut, surat kabar harian memiliki
jumlah terbanyak, yakni 312 media. (Sumber: www.newshanter.com, 2015)
Media cetak di Indonesia secara umum dikuasai oleh kelompok media
besar Kompas Gramedia dan Jawa Pos. Kedua perusahaan media tersebut
melakukan ekspansi hampir ke seluruh wilayah Indonesia melalui surat kabar
lokal harian Tribun dan Radar (Nugroho, Putri, dan Laksmi 2012:70).
Tabel 1
Grup Media Cetak Utama di Indonesia
No Grup Surat Kabar Majalah dan
Tabloid
Bisnis Lain
1. Jaringan
Berita
Jawa Pos
Jawa Pos, dan 133
lainnya di bawah
Grup Radar
6 jenis tersebar
diseluruh
Indonesia
Televisi lokal
2. Kompas
Gramedia
Kompas dan 27
lainnya di bawah
48 jenis tersebar
diseluruh
Properti,
provider,
6
Grup GrupTribun Indonesia televisi lokal,
EO
3. MRA
Media
Grup
n/a 17 jenis, lokal
dan kepemilikan
tersebar
diseluruh
Indonesia
Retail
properti,
makanan &
minuman
4. Femina
Grup
n/a 15 jenis, lokal
dan kepemilikan
tersebar
diseluruh
Indonesia
Agensi
Talent
(Sumber: Nugroho, Putri dan Laksmi 2012:70)
Salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai populasi surat kabar
cukup banyak yaitu Yogyakarta. Berdasarkan data Dewan Pers Nasional
tahun 2014, terdapat 12 surat kabar lokal yang beredar di Yogyakarta terdiri
dari 3 surat kabar bulanan (Basis, Kabare, Suara Aisyiyah), 2 surat kabar
mingguan (Djaka Lodang, Suara Muhammadiyah), dan 6 Surat Kabar Harian
(SKH) yaitu Kedaulatan Rakyat, Radar Jogja, Merapi Pembaharuan, Bernas
Jogja, Harian Jogja, dan Tribun Jogja (Jurnal Dewan Pers 2014:103-104).
Beredarnya koran-koran lokal daerah sebagai bagian dari ekspansi grup
media besar secara tidak langsung akan memunculkan sebuah persaingan di
antara media tersebut untuk tetap bertahan. Terbitnya Surat Kabar Harian
Tribun Jogja di Yogyakarta pada tahun 2011 menjadi contoh ekspansi bisnis
media yang dilakukan oleh kelompok Kompas Gramedia Grup yang miliki
oleh Jacob Oetama. Dengan slogan “Spirit Baru DIY-Jateng” Tribun Jogja
berhasil mendapatkan penghargaan Gold Winner sebagai The Best of Java
Newspaper IPMA di tahun 2013 (Company Profile Tribun Jogja).
7
Contoh lain yaitu Surat Kabar Harian Jogja atau yang lebih di kenal
masyarakat dengan sebutan Harjo pertama kali terbit di tahun 2008 dan
merupakan anak penerbitan dari grup Bisnis Indonesia. Surat kabar ini
menjadi koran komunitas ketiga dari grup itu setelah Solo Pos dan Monitor
Depok Jawa Barat. Harian Jogja dengan prinsip “Berbudaya, Membangun
Kemandirian” berhasil memperoleh penghargaan perunggu (Bronze) sebagai
The Best of Java News Paper IPMA di tahun 2015 (Company Profile Harian
Jogja)
Menurut Dimmick pada dasarnya ada tiga sumber utama yang menjadi
sumber penunjang kehidupan industri media, yakni: modal (capital) misalnya
pemasukan iklan, iuran berlangganan; jenis khalayak sasaran (types of
audience) misalnya menengah ke atas, regional, atau berdasarkan jenis
kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan sebagainya; dan jenis isi
media (types of content) misalnya acara kuis, sinetron, dan informasi (dalam
Kriyantono, 2009:275).
Berdasarkan penjelasan sebelumnya salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk tetap survive yaitu melalui sajian isi berita (types of content).
Berita dituntut tidak hanya menarik, tetapi juga informatif dan bermanfaat
bagi masyarakat. Kualitas isi berita yang baik secara langsung akan menarik
pembaca, sedangkan banyaknya pembaca akan berpengaruh pada banyaknya
iklan yang masuk. Sehingga kemudian, banyaknya iklan yang masuk akan
meningkatkan jumlah dana produksi dan keuntungan yang diperoleh.
8
Bagi sebuah surat kabar isi (types of content) berita utama (headline)
merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Hal ini disebabkan headline
merupakan sajian berita yang secara umum pertama kali dilihat oleh pembaca
ketika membaca sebuah surat kabar. Untuk itu headline biasanya ditandai
dengan ukuran font yang besar, tebal dan ditampilkan mencolok di halaman
muka surat kabar.
Berdasarkan uraian di atas menjadikan peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana tingkat kompetisi SKH lokal di Yogyakarta dilihat dari segi jenis
isi berita pada headline Tribun Jogja dan Harian Jogja jika dianalisis
berdasarkan Teori Niche. Pemilihan kedua surat kabar tersebut didasarkan
pada kesamaan segmentasi khalayak dan wilayah distribusi Yogyakarta dan
Jawa Tengah.
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti memfokuskan
masalah penelitian ini pada bagaimana tingkat kompetisi SKH lokal di
Yogyakarta dilihat dari segi jenis isi berita pada headline Tribun Jogja dan
Harian Jogja jika dianalisis berdasarkan teori Niche?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tingkat kompetisi SKH lokal di
Yogyakarta dilihat dari segi jenis isi berita pada headline Tribun Jogja
dan Harian Jogja jika dianalisis berdasarkan Teori Niche.
9
2. Manfaat
a. Manfaat Akademis
Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memperkaya
pengetahuan, wawasan, dan memberikan kontribusi pengembangan
dalam kajian ilmu komunikasi, khususnya dalam pengembangan
kajian kompetisi media massa.
b. Manfaat Praktis
Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat dijadikan salah
satu referensi bagi SKH Tribun Jogja dan Harian Jogja untuk
meningkatkan eksistensi sebagai media surat kabar harian lokal di
Yogyakarta.
D. Telaah Pustaka
Peneliti telah melakukan telaah pustaka dari hasil penelitian terdahulu
yang memiliki tema relevan dengan penelitian ini. Tujuan dari telaah pustaka
ini adalah untuk mengetahui bagian dan hal apa saja yang telah diteliti demi
menguatkan penelitian yang akan peneliti lakukan serta menghindari
terjadinya pengulangan dan plagiasi atas penelitian sebelumnya. Berikut
beberapa hasil penelitian yang berhasil dihimpun oleh peneliti yang memiliki
tema relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan.
Penelitian pertama yaitu skripsi yang berjudul “Kompetisi Stasiun Radio
Swasta di Yogyakarta (Aplikasi Teori Niche Berdasarkan Program Siaran
Radio Georonimo dan Radio Swaragama)”. Skripsi yang ditulis oleh Elok
Failasufah, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam
10
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2014 ini membahas
bagaimana kompetisi yang terjadi antara stasiun Radio Georonimo dan Radio
Swaragama berdasarkan program siaran radio menggunakan aplikasi Teori
Niche.
Persamaan penelitian Elok dengan penelitian yang akan dilakukan
peneliti adalah sama-sama meneliti tentang kompetisi media massa dalam
memperebutkan types of content dengan menggunakan aplikasi Teori Niche
serta penggunaan analisis isi sebagai metode penelitian. Sementara itu,
perbedaannya terletak pada populasi objek yang diteliti. Populasi objek
penelitian Elok adalah stasiun Radio Georonimo dan Radio Swaragama,
sedangkan objek penelitian yang akan peneliti lakukan adalah SKH Tribun
Jogja dan Harian Jogja.
Telaah pustaka kedua yaitu skripsi berjudul “Kompetisi Industri Surat
Kabar (Studi Analisis Isi dan Aplikasi Teori Niche pada Kompetisi Industri
Surat Kabar Harian Analisa dan Harian Global)”. Skripsi ini ditulis oleh
Agnes P. Sinaga, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara pada tahun 2009. Pada penelitian ini, Agnes
menggunakan analisis isi sebagai metode untuk memperoleh data-data
kuantitatif sebagai dasar untuk mengetahui kompetisi industri surat kabar
tersebut melalui aplikasi Teori Niche.
Persamaan yang terdapat pada penelitian Agnes dengan penelitian yang
akan peneliti lakukan adalah sama-sama mengkaji tentang persaingan media
cetak (surat kabar harian) dengan menggunakan metode penelitian analisis isi
11
dan aplikasi Teori Niche. Perbedaannya terletak pada media dan lokasi yang
teliti. Agnes meneliti persaingan yang terjadi antara SKH Analisa dan Global
sedangkan penelitian ini meneliti SKH Tribun Jogja dan Harian Jogja.
Telaah pustaka ketiga skripsi berjudul “Persaingan Media Cetak Lokal
dalam Memperebutkan Iklan di Yogyakarta (Analisis Isi tingkat Persaingan
Media Cetak Lokal dalam Memperebutkan Iklan di Yogyakarta antara Surat
Kabar Koran Kedaulatan Rakyat dan Harian Jogja Peride 1 Maret 2010-31
Mei 2010 dengan Aplikasi Teori Niche” yang ditulis oleh Sitti Lea Biyaw
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta pada tahun 2011. Skripsi ini membahas bagaimana persaingan
media lokal di Yogyakarta (Koran Kedaulatan Rakyat dan Harian Jogja)
dalam memperebutkan iklan dengan menggunakan metode penelitian analisis
isi dan aplikasi Teori Niche.
Persamaan yang ada pada penelitian Sitti dengan penelitian yang akan
dilakukan terletak pada populasi yang diambil, yakni persaingan media cetak
surat kabar harian. Selain itu, penelitian ini juga sama-sama menggunakan
metode penelitian analisis isi dan aplikasi Teori Niche. Adapun perbedaannya
terletak pada objek kajian yang teliti. Sitti melakukan penelitian dari sisi
kompetisi media cetak lokal Yogyakarta (Kedaulatan Rakyat dan Harian
Jogja) dalam memperebutkan iklan, sedangkan penelitian ini akan meneliti
kompetisi media cetak lokal (Tribun Jogja dan Harian Jogja) dalam
memperebutkan isi media.
12
E. Landasan Teori
1. Ekonomi Politik Media
Denis McQuail menyebut teori ekonomi-politik media sebagai
pendekatan yang memusatkan perhatian lebih banyak pada struktur
ekonomi daripada muatan (isi) ideologi media. Teori ini mengemukakan
ketergantungan ideologi pada kekuatan ekonomi dan mengarahkan
penelitian pada analisis empiris terhadap struktur kepemilikan dan
mekanisme kerja kekuatan pasar (dalam Usman 2009:6).
Selanjutnya Usman (2009:6) menjelaskan menurut teori ekonomi-
politik media ini, institusi media harus dipandang sebagai bagian dari
sitem ekonomi yang juga berkaitan erat dengan sistem politik. Teori ini
memusatkan perhatian pada media sebagai proses komunikasi yang
menghasilkan komoditas (isi).
Ekonomi politik diartikan oleh Vincent Mosco (1996) sebagai studi
tentang hubungan sosial, khususnya hubungan kekuasaan yang saling
menguntungkan antara sumber produksi, distribusi, dan konsumsi sumber
daya termasuk di dalamnya sumber daya komunikasi. Selain itu, Mosco
dalm versi lain mendefinisikan ekonomi politik sebagai studi hubungan
sosial, khususnya hubungan kekuasaan yang secara mutual mengatur
produksi distribusi dan konsumsi sumber daya dalam hal ini Mosco lebih
menekankan bahwa ekonomi politik adalah mengenai eksistensi (suvival)
dan kontrol (dalam Arianto, 2011:192-193). Dari pendapat Mosco dapat
dipahami pengertian ekonomi politik secara lebih sederhana, yaitu
13
hubungan kekuasaan (politik) dalam sumber-sumber ekonomi yang ada
di masyarakat (Hasan dan Satria, 2009:7).
Terdapat tiga konsep awal menurut Mosco (dalam Hasan 2009:7)
yang harus dipahami untuk memahami pendekatan ekonomi politik
dalam studi media massa, yaitu:
a. Comodification (komodifikasi)
Comodification (komodifikasi) adalah upaya mengubah apapun
menjadi komoditas atau barang dagangan sebagai alat untuk
mendapatkan keuntungan. Tiga hal yang saling terkait adalah isi
media, jumlah audience, dan iklan. Berita atau isi media adalah
komoditas untuk menaikkan jumlah audience atau oplah. Jumlah
audience atau oplah merupakan komoditas yang dapat dijual pada
pengiklan. Terdapat tiga bentuk komodifikasi menurut Mosco
yaitu :
1) Komodifikasi Isi (Content)
Komodifikasi merupakan proses perubahan pesan dari
kumpulan informasi ke dalam sistem makna dalam wujud
produk yang dapat dipasarkan. Pada penjelasan lainnya
disebut sebagai proses mengubah pesan dalam sekumpulan
data ke dalam sistem makna sedemikian rupa sehingga
menjadi produk yang bisa dipasarkan.
Bagi pemilik modal, isi media merupakan sebuah
komoditas utama untuk mendapatkan keuntungan. Seperti
14
dalam industri surat kabar headline berita merupakan salah
satu magnet utama dalam menarik minat pembaca, sehingga
nilai berita menjadi faktor utama apakah sebuah berita dapat
dijadikan headline.
Pada sebuah surat kabar untuk menarik emosi pembaca
selain ulasan berita yang mendalam berita headline biasanya
dilengkapi dengan foto peristiwa yang dramatis, warna
gambar mencolok atau sketsa kronologi bagaimana sebuah
peristiwa dalam berita tersebut terjadi.
2) Komodifikasi Khalayak (Audiens)
Komodifikasi khalayak merupakan proses modifikasi
peran pembaca/khalayak oleh perusahaan media dan
pengiklan, dari fungsi awal sebagai konsumen media menjadi
konsumen khalayak selain media. Terjadi proses kerjasama
saling menguntungkan antara media dan pengiklan, dimana
perusahaan media digunakan sebagai sarana untuk menarik
khalayak yang selanjutnya dijual pada pengiklan.
Pada surat kabar jumlah sirkulasi merupakan acuan bagi
penyedia barang dan jasa untuk memasang iklan. Jumlah
sirkulasi yang tinggi dijadikan alat bagi pemilik media untuk
menarik iklan sebagai metode meningkatkan keuntungan.
Berdasarkan data pada company profile, surat kabar Tribun
Jogja mempunyai jumlah sirkulasi 65.000 eksemplar/hari
15
sedangkan Harian Jogja mempunyai jumlah sirkulasi 45.000
eksemplar/hari. Jumlah sirkulasi tersebut kemudian dapat
dijual kepada pengiklan untuk menambah pemasukan profit.
3) Komodifikasi Pekerja (Labour)
Komodifikasi pekerja atau buruh merupakan transformasi
proses kerja dalam kapitalisme, dimana keahlian dan jam
kerja para pekerja dijadikan komoditas dan dihargai dengan
gaji. Pekerja merupakan penggerak kegiatan produksi dan
distribusi. Komodifikasi pekerja pada industri surat kabar
dilakukan melalui pemanfaatan pikiran dan tenaga wartawan
secara maksimal oleh perusahaan akan tetapi tidak
berbanding lurus dengan jumlah gaji yang diterima.
b. Spatialization (spasialisasi)
Spatialization (spasialisasi) adalah cara-cara mengatasi hambatan
jarak dan waktu dalam kehidupan sosial. Dengan kemajuan
teknologi komunikasi, jarak dan waktu bukan lagi hambatan
dalam praktik ekonomi politik. Spasialisasi berhubungan dengan
proses pengatasan atau paling tepat dikatakan sebagai
transformasi batasan ruang dan waktu dalam kehidupan sosial.
Dapat dikatakan juga bahwa spasialisasi merupakan proses
perpanjangan institusional media melalui bentuk korporasi dan
besarnya usaha badan media.
16
c. Structuration (strukturasi)
Structuration (strukturasi) berkaitan dengan hubungan antara
agensi, proses sosial, dan praktik sosial dalam analisa struktur.
Strukturasi merupakan interaksi interdepedensi antara agen
dengan struktur sosial yang melingkupinya.
2. Teori Niche
Sendjaja (1993) menjelaskan bahwa pada dasarnya teori niche sudah
dikembangkan sejak tahun 1960-an oleh para ahli ekologi seperti S.A.
Levins, R. Levins, Ricklefs, E.R. Pianka dan R.H. Whittaker. Niche
dapat diartikan sebagai “celung” atau “ruang kehidupan”. Fokus
pembahasannya adalah mengenai proses, ciri-ciri, hubungan dan interaksi
antarpopulasi dalam upaya mempertahankan kehidupannya (Budi dan
Herawati 2007:133). Dalam hal ini, sesuai dengan pandangan ekologi,
media massa dianggap sebagai makhluk hidup yang harus berkompetisi
untuk memperebutkan sumber penunjang di lingkungan industri media
massa.
Sumber daya penunjang media yang ada dalam kehidupan
industri media massa, sebagaimana dikatakan Dimmmick dan
Rohtenbuhler (dalam Budi, 2011: 83), ada tiga hal yaitu: capital
(meliputi struktur permodalan dan pemasukan iklan), types of content
(jenis isi media), dan types of audience ( jenis khalayak sasaran atau
target market).
17
Selanjutnya, menurut Dimmick, (dalam Kriyantono, 2009:274)
secara ekologis ruang kehidupan dan tingkat persaingan media dapat
diriset secara kuantitatif dengan menghitung besaran Niche-nya. Niche
didefinisikan sebagai semua komponen dari lingkungan di mana
organisasi atau populasi berinteraksi. Menurut Levin (seperti yang
dikutip Sendjaja dalam Kriyantono, 2009:247), sifat interaksi tersebut
tergantung pada 3 faktor:
a. Niche breadth, yaitu daerah atau ruang sumber penunjang
kehidupan yang ditempati oleh masing-masing individu
atau tingkat hubungan antara populasi dengan sumber
penunjang.
1) Spesialis: apabila populasi atau makluk hidup itu
hanya menggantungkan kehidupannya pada satu
jenis sumber penunjang.
2) Generalis: apabila sumber penunjangnya beraneka
ragam.
3) Moderat: keadaan di mana kelangsungan hidup
suatu media tidak mengalami sifat generalis
ataupun spesialis.
b. Niche overlap yaitu penggunaan sumber daya penunjang
kehidupan yang sama dan terbatas oleh dua makhluk
hidup atau lebih sehingga terjadi tumpang tindih atau
18
derajat persamaan ekologis atau kompetisi antarpopulasi
dalam memperebutkan sumber penunjang.
c. Jumlah seluruh sumber daya yang dapat digunakan oleh
seluruh populasi.
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoretis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
(Sugiyono, 2013: 99).
Ha : Ada kompetisi di antara SKH lokal di Yogyakarta dilihat dari segi jenis
isi berita pada headline Tribun Jogja dan Harian Jogja jika dianalisis
berdasarkan Teori Niche
Ho: Tidak ada kompetisi di antara SKH lokal di Yogyakarta dilihat dari segi
jenis isi berita pada headline Tribun Jogja dan Harian Jogja jika dianalisis
berdasarkan Teori Niche
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu riset yang
menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan
19
kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan
data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari
seluruh populasi (Kriyantono, 2009:58).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis isi
(content analysis) dan aplikasi Teori Niche. Analisis isi adalah metode
yang digunakan untuk meriset atau menganalisis isi komunikasi secara
tematik, objektif dan kuantitatif. Sistematik berarti bahwa segala proses
analisis harus tersusun melaui proses yang sistematik, mulai dari
penentuan isi komunikasi yang dianalisis, cara menganalisis ataupun
kategori yang dipakai untuk menganalisis. Objektif berarti bahwa periset
harus mengesampingkan faktor-faktor yang bersifat subjektif atau bias
personal sehingga hasil analisis benar-benar objektif dan bila dilakukan
riset lagi oleh oranglain, maka hasilnya relatif sama (Kriyantono
2009:60).
Pada penelitian ini analisis isi berfungsi sebagai alat untuk
mengumpulkan data kuantitatif, di mana data yang akan dianalisis adalah
persoalan dan jarak geografis berita dengan perhitungan frekuensi dan
volume berita pada headline SKH lokal harian Tribun Jogja dan Harian
Jogja. Kemudian data tersebut dipergunakan sebagai dasar mengetahui
besaran kompetisi media melalui aplikasi Teori Niche (Niche breadth
dan Niche overlap).
20
2. Metode Pengumpulan Data
a. Jenis Data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data
yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
primer adalah sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan
sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder (Kriyantono, 2009:42).
Sumber data primer diperoleh melalui analisis isi surat kabar
dengan melakukan pengukuran volume ruang berita dan frekuensi
dari jenis berita headline SKH Tribun Jogja dan Harian Jogja kurun
waktu April−Mei 2015. Pengukuran volume ruang berita dalam
penelitian ini menggunakan satuan sentimeter persegi (cm2). Bagian
yang kurang dari 0,5 tidak termasuk dalam perhitungan, sedangkan
bagaian yang ukurannya 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas. Sementara
itu, perhitungan frekuensi berita adalah menghitung jumlah berita
yang terbit dalam kurun waktu dua bulan berdasarkan jenis berita
yang telah ditentukan.
Sumber data sekunder diperoleh melalui studi pustaka (arsip,
buku-buku perpustakaan, artikel, jurnal, dan dokumen lainnya) yang
relevan untuk mendukung penelitian ini.
b. Populasi dan Sampel
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
21
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono 2013:119). Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono 2013:120). Populasi pada penelitian ini adalah isi berita
headline SKH Tribun Jogja dan Harian Jogja.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian
ini yaitu purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2013: 301). Sampel dalam penelitian ini adalah isi berita headline
masing-masing surat kabar harian yakni Tribun Jogja dan Harian
Jogja dalam kurun waktu April−Mei2015.
c. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik
dokumentasi yang dilakukan dengan cara melakukan pengumpulkan
semua headline pada SKH Tribun Jogja dan Harian Jogja Periode
April-Mei 2015. Teknik pengumpulan data lainnya berupa
perhitungan koefisien reabilitas menggunakan formula Holsti untuk
menguji reabilitas.
d. Unit Analisis dan Kategorisasi
Klippendorff dalam Eriyanto (2011:59) mendefinisikan unit
analisis sebagai apa yang diobservasi, dicatat dan dianggap sebagai
data, memisahkan menurut batas-batasnya dan mengidentifikasi
untuk analisis berikutnya. Unit analisis secara sederhana dapat
22
digambarkan sebagai bagian apa dari isi yang kita teliti dan kita
pakai untuk menyimpulkan isi dari suatu teks.
Unit analisi yang dipakai peneliti pada penelitian ini
berdasarkan panduan dari buku analisis isi karya Eriyanto (2011)
adalah unit tematik. Secara sederhana, menurut Eriyanto (2009:90)
menjelaskan bahwa unit tematik melihat pada paragraf dari suatu
teks atau babak/plot (media elektronik). Selain menggunakan
paragraf atau plot unit tematik ini juga menggunakan isi teks secara
keseluruhan.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua unit analisis
yang merupakan turunan dari dua konsep utama yaitu konsep jenis
berita headline pada surat kabar dan konsep pada kompetisi
berdasarkan teori Niche. Pertama, pada konsep berita headline pada
surat kabar peneliti membagi menjadi dua kategori utama yakni jenis
berita berdasarkan persoalan dan jarak geografis. Kedua, untuk
kompetisi berdasarkan apalikasi teori Niche terbagi menjadi niche
breadth dan niche overlap.
Tabel 3
Unit Analisis dan Kategorisasi
Konsep Unit Analisis Kategorisasi
Berita Headline
Pada Surat
Kabar
Berita Headline
Berdasarkan Persoalan
Politik
Ekonomi
Hukum dan Peradilan
Kriminal
23
Kecelakaan
Seni dan Budaya
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)
Olahraga
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Perang
Lainnnya
Berita Headline
Berdasarkan Jarak
Geografis
Lokal
Regional
Nasional
Internasional
Kompetisi
Berdasarkan
Teori Niche
Niche Breadth Generalis
Spesialis
Niche Overlap
Seberapa tingkat
kompetisi antara kedua
surat kabar dalam
memperebutkan types
of content
Sumber : Olahan Peneliti
e. Definisi Konsep
1) Berita Headline Pada Surat Kabar
Berita adalah segala laporan mengenai peristiwa,
kejadian, gagasan, fakta yang menarik perhatian dan penting
untuk disampaikan atau dimuat di media massa agar diketahui
atau menjadi kesadaran umum (Barus, 2010: 26). Headline
merupakan berita unggulan yang ditampilkan di halaman petama
24
surat kabar, ditandai dengan font judul berita tebal dan lebih
besar dari yang lain.
2) Kompetisi Berdasarkan Aplikasi Teori Niche
Kompetisi adalah persaingan yang terjadi di kalangan
makhluk hidup di samping korporasi atau kerjasama. Kompetisi
menimbulkan seleksi alam atau evolusi (Ensiklopedi Nasional
Indonesia, 1990: 72 ).
Teori Niche merupakan suatu teori yang digunakan untuk
riset kompetisi antar media massa. Niche didefinisikan sebagai
semua komponen dari lingkungan dimana organisasi atau
populasi berinteraksi. Sifat interaksi tersebut tergantung pada
faktor niche breadth dan niche overlap (Kriyantono 2009:273-
274).
f. Definisi Operasional
1) Berita Headline Pada Surat Kabar
a) Jenis Berita Berdasarkan Persoalan Berita
Politik
Berita politik adalah berita yang menyangkut
kegiatan politik atau peristiwa di sekitar masalah-
masalah-masalah ketatanegaraan dan segala hal yang
berhubungan dengan urusan pemerintahan dan negara.
25
Ekonomi
Berita ekonomi mencakup segala informasi
dengan aspek yang sangat luas yaitu perdagangan,
finansial, perindustrian, perdagangan, pertambangan,
perbankan, tenaga kerja, dunia usaha, valuta asing, dan
pasar modal.
Hukum dan Peradilan
Berita hukum dan peradilan merupakan
pemberitaan yang mencakup konflik hak masyarakat
umum dan individu serta terkait dengan prosedur hukum
dan administrasi serta persoalan-persoalan tentang
komitmen para penegak hukum.
Kriminal
Berita kriminal adalah berita yang mengenai
segala peristiwa kejadian dan perbuatan yang melanggar
hukum seperti pembunuhan, penodongan, pemerkosaan,
penipuan, korupsi dan segala sesuatu yang bertentangan
dengan norma-norma kesusialaan yang ada dalam
masyarakat.
Kecelakaan
Berita kecelakaan berita yang mengenai segala
peristiwa mencakup bencana alam, kecelakaan lalu lintas
atau kebakaran.
26
Seni dan Budaya
Berita seni dan budaya adalah berita mengenai
segala peristiwa terkait dengan karya-karya seni dan
budaya. Misalnya, pagelaran seni tari, pameran lukisan,
patung, pertunjukan drama, film, pagelaran musik, serta
dialog dan diskusi seni dan budaya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Berita ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan
dengan penemuan-penemuan baru, inovasi, teori baru,
hasil survei, laporan hasil penelitian, perkembangan
teknologi dan lingkungan hidup.
Olahraga
Berita olahraga meliputi seluruh kegiatan
olahraga, termasuk cabang-cabang olahraga seperti atletik,
renang, senam, balap sepeda, balap mobil/motor, tinju,
gulat, renang, bulutangkis, sepak bola, golf, dan tenis
meja dan sebagainya baik yang berskala lokal, regional,
nasional, maupun internasional.
Pendidikan
Berita pendidikan meliputi segala hal mengenai
sistem pendidikan , metode pembelajaran, serta tingkatan
pendidikan.
27
Lingkungan Hidup
Berita jenis ini yaitu berita mengenai habitat suatu
polusi, lingkungan alam, kelestarian alam, perlindungan
hewan dan tumbuhan langka, ataupun kerusakan alam dan
dampaknya.
Perang
Berita perang meliputi mengenai konflik dan
ketegangan di antara dua pihak bersengketa yang
melibatkan persolalan politik, ekonomi, pertarungan
kekuatan militer, adu strategi, kekuatan persenjataan,
logistik, propaganda, agitasi, psy war, dan biaya perang
serta akibat yang ditimbulkannya.
Jenis berita lainnya
Berita-berita lainnya yang sering mengisi media
massa adalah berita kesehatan, gaya hidup (life style),
seks, pariwisata, pertanian, wanita, iklim dan
infotainment.
b) Jenis Berita Berdasarkan Jarak Geografis
Berita lokal: berita mengenai peristiwa yang terjadi di
wilayah Kota Yogyakarta.
Berita regional: berita mengenai peristiwa yang terjadi
di wilayah sekitar Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta seperti Bantul, Sleman, Gunung Kidul, dan
28
Kulon Progo dan berkaitan dengan kepentingan
masyarakat tersebut.
Berita nasional: berita-berita berkaitan dengan
kepentingan, kebijakan, nasional yang menimbulkan
reaksi di kalangan pembaca sebagai warganegara
Indonesia. Berita dapat berasal dari seluruh wilayah di
Indonesia.
Berita internasional: Berita-berita yang terjadi di luar
wilayah negara Indonesia atau tentang organisasi-
organisasi internasional
2) Kompetisi Berdasarkan Aplikasi Teori Niche
a) Niche breadth
Niche breadth adalah daerah atau ruang sumber
penunjang kehidupan yang ditempati oleh masing-masing
individu atau tingkat hubungan antarpopulasi dengan
sumber penunjang (Kriyantono, 2009: 274).
Spesialis: apabila populasi atau makluk hidup itu hanya
menggantungkan kehidupannya pada satu jenis sumber
penunjang.
Generalis: apabila sumber penunjangnya beraneka
ragam.
29
b) Niche overlap
Niche overlap adalah penggunaan sumber penunjang
kehidupan yang sama dan terbatas antara dua makhluk
hidup atau lebih sehingga terjadi tumpang tindih atau
derajat persamaan ekologis atau kompetisi antarpopulasi
dalam memeperebutkan sumber penunjang (Kriyantono,
2009: 274).
Niche overlap antara Tribun Jogja dan Harian Jogja
merupakan suatu keadaan yang menunjukkan
ketumpangtindihan antara jenis isi media di antara kedua
surat kabar tersebut dalam memperebutkan sumber
penunjang content (jenis isi media) yang sama berdasarkan
jenis berita tertentu.
3. Metode Analisis Data
Moleong dalam Kriyantono (2009:165) menjabarkan analisis data
sebagai proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
hasil dari penelitian dapat dipahami dan dapat diinformasikan kepada
orang lain.
Proses analisis data dalam penelitian ini meliputi dua tahap. Tahap
pertama, peneliti melakukan perhitungan jumlah frekuensi dan volume
berita berdasarkan jenis berita melalui metode analisis isi. Dalam
perhitungan ini, peneliti menggunakan tiga pengkoding. Pengkoding
30
pertama adalah peneliti sendiri, sedangkan pengkoding dua pengkoding
lainnya adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi. Setelah sampel
diukur oleh pengkoding pertama, kemudian dikoding oleh pengkoding
kedua. Data kemudian dikumpulkan dalam lembar koding (coding sheet).
Selanjutnya peneliti akan melakukan uji reabilitas dengan Formula
Holsti. Formula Holsti adalah uji reabilitas antar-coder yang banyak
dipakai presentase persetujuan. Reabilitas ditunjukkan dalam presentase
persetujuan- berapa besar presentase persamaan antar-coder ketika
menilai sesuatu isi (Eriyanto, 2011: 289-290).
Adapun rumus untuk menghitung reabilitas adalah:
Keterangan:
CR : coeficient reliability (koefisien reliabilitas)
M : jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding dan
periset
N1,N2 : jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding
dan periset
Reabilitas bergerak antara 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak ada
satupun yang disetujui oleh para koder dan 1 berarti persetujuan
sempurna di antara para koder. Makin tinggi angka, makin tinggi pula
angka reabilitas. Dalam formula Holsti, angka rebilitas minimum yang
ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya, jika hasil perhitungan
menunjukkan angka reabilitas di atas 0,7 berarti alat ukur ini benar-benar
31
reliabel. Tetapi jika di bawah angka 0,7 berarti alat ukur (coding sheet)
bukan alat yang reliabel. Sama dengan persentase persetujuan, reabilitas
Holsti ini juga harus dipakai untuk semua kategori yang digunakan. Hasil
dari reabilitas dari masing-masing kategori ini ditampilkan dalam laporan
(Eriyanto, 2011:290)
Tahap kedua, untuk mengetahui kompetisi yang terjadi di antara
ketiga media penulis menggunakan aplikasi Teori Niche dengan
mengukur besaran Niche breadth dan Niche overlap melalui rumus
Levins.
a. Niche breadth Populasi A
∑
Keterangan:
A : Populasi (dalam hal ini surat kabar harian)
P : Proporsi penggunaan dari suatu jenis sumber daya yang
digunakan oleh populasi tersebut (n). Nilai A berkisar
antara minimum 1 sampai dengan jumlah maksimum
kategori sumber (I) yang digunakan A.
I : Jenis atau kategori sumber daya yang digunakan (dalam
hal ini isi media)
Nb : Niche breadth
32
b. Niche overlap antara Dua Populasi
∑( − )
Keterangan:
di, j : jarak/overlap/ketumpang tindihan antara populasi (I) dan
(J) yang dihitung dengan cara menjumlahkan derajat
perbedaan antara penggunaan setiap jenis kategori (h)
P : proporsi penggunaan sumber daya
H : kategori sumber daya yang digunakan oleh kedua populasi
di mana jenis sumber daya sampai ke-n kategori
Jika hasil perhitungan Niche overlap di antara populasi SKH
semakin mendekati nol, maka disimpulkan bahwa di antara surat
kabar harian tersebut terjadi kompetisi yang semakin tinggi.
4. Metode Penyajian Data
Pada penelitian ini data-data yang telah terkumpul selajutnya
disajikan dan diberikan penjelasan. Data tersajikan dalam bentuk tabel-
tabel dan piechart (diagram lingkaran) agar mudah dipahami oleh
pembaca.
84
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti lakukan
maka dapat diketahui bahwa:
1. Berdasarkan hasil perhitungan niche breadth yang diperoleh pada
headline surat kabar Tribun Jogja dan Harian Jogja periode April-
Mei 2015 menunjukkan bahwa Surat kabar Tribun Jogja dan Harian
Jogja bersifat Cenderung Generalis. Artinya dalam berkompetisi
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya surat kabar harian
lokal Tribun Jogja dan Harian Jogja tidak bergantung pada satu jenis
kategori berita sebagai berita utama (headline).
2. Berdasarkan hasil perhitungan niche overlap pada headline surat
kabar harian lokal Tribun Jogja dan Harian Jogja periode April-Mei
2015 menunjukkan nilai yang nyaris mendekati nol (0). Hal ini
berarti tingkat persaingan kedua surat kabar ini dalam
memperebutkan sumber penunjang kehidupan media types of content
(isi media) sangat tinggi.
B. Saran
1. Surat Kabar Harian Jogja merupakan koran lokal yang
mempunyai sirkulasi diwilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah
untuk tetap dapat bersaing dengan koran lokal lainnya sebaiknya
Harian Jogja tetap terbit meskipun di hari libur nasional.
85
2. Meskipun surat kabar harian lokal harus berkompetisi satu sama
lain untuk tetap bertahan dalam industri media massa, setiap surat
kabar sebaiknya dalam menyajikan berita tetap mengutamakan
aspek informatif dan manfaat bagi masyarakat.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dalam kajian kompetisi
media dengan konsep ekologi media, disarankan untuk
menggunakan ketiga sumber penunjang kehidupan media, yaitu
content, capital, dan audience.
86
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran dan terjemahnya. 2005. Diterjemahkan oleh Lajnah Pentashih
Mushaf Al Quran. Bandung: CV Jumanatul Ali.
Buku
Assegaf, Djafar. 1985. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Baran, Stanley J. 2012. Pengantar Komunikasi Massa: Melek Media &
Budaya. Jakarta: Erlangga.
Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita.
Jakarta: Erlangga.
Budi Setyo, dkk. 2011. Mix Methodology dalam Penelitian Komunikasi.
Yogyakarta: Aspikom.
Bungin, Burhan. 2011. Metodelogi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Djuroto, Totok. 2004. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: Rosda
Karya.
Effendy, Onong Uchjana. 2011. Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung:
Rosda Karya.
Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 9. 1990. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi Dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai
Contoh Preaktis Riset Media, Public Relations, Advertising,
Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Cetakan ke empat.
Jakarta: Kencana.
Kasali, Rhenald. 2007. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
87
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kunatitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(mix method). Bandung: Alfabeta.
Ks, Usman. 2009. Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Skripsi
Failasufah, Elok. 2014. Kompetisi Stasiun Radio Swasta di Yogyakarta
Aplikasi Teori Niche Berdasarkan Program Siaran Radio
Georonimo dan Radio Swaragama. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Sinaga, Agnes P. 2009. Kompetisi Industri Surat Kabar (Studi Analisis Isi
dan Aplikasi Teori Nichepada Kompetisi Industri Surat Kabar
Harian Analisa dan Harian Global. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara.
Biyaw, Sitti Lea. 2011. Persaingan Media Cetak Lokal Dalam
Memperebutkan Iklan di Yogyakarta (Analisis Isi tingkat Persaingan
Media Cetak Lokal Dalam Memperebutkan Iklan di Yogyakarta
antara Surat Kabar Koran Kedaulatan Rakyat dan Harian Jogja
Peride 1 Maret 2010-31 Mei 2010 dengan Aplikasi Teori Niche.
Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah, Yogyakarta.
Jurnal
Arianto. 2011. Ekonomi Politik Lembaga Media Komunikasi. 2011. Junal
Komunikasi. Vol 1 No. 2. Hal. 191-203.
Setyo, Budi dan Anita Herawati. 2007. Ekologi Media Radio Siaran di
Yogyakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Atmajaya Yogyakarta. Vol 4. No 2. Hlm. 107-
231.
Dewan Pers. 2014. Data Pers Nasional 2014. Jakarta: Dewan Pers
Nugroho,Y. Putri DA. Laksmi,S. 2012. Memetakan Lansekap Media
Kontemporer di Indonesia (Edisi Bahasa Indonesia). Laporan
Bermedia, Memberdayakan Masyarakat: Memahami Kebijakan dan
88
Tatakelola Media di Indonesia Melaui Hak Warganegara. Riset
Kerjasama antara Centre for Innovation Policy and Governance dan
HIVOS Kantor Regional Asia Tenggara, didanai oleh Ford
Foundation. Jakarta: CIPG and HIVOS.
Yusuf, Iwan Awaluddin. 2011. Media Lokal dalam Konstelasi Komunikasi
Politik di Daerah. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik 14. Hal 297-316.
Hasan, Kamarudin. Satria M, Deddy. 2009. Kapitalisme Organisasi Media
dan Jurnalis: Perspektif Ekonomi Politik Media. Jurnal Komunikasi.
Vol. 2. No. 3.
Arianto. 2011. Ekonomi Politik Lembaga Media Komunikasi. 2011. Junal
Komunikasi. Vol 1 No. 2. Hal. 191-203.
Website
http://www.newshanter.com/?p=1447. Diakses pada tanggal 7 april 2015
pukul 10:07
http://maluku.kemenag.go.id/file/file/UndangUndang/lvmk1385532960.pdf.
Diakses pada tanggal 13 april 2015 pukul 09.28
http://jogja.solopos.com/tentang-kami. Diakses pada tanggal 13 April 2014,
pukul 10.23
Data Print Berita Headline Pada SKH Harian Jogja Periode April – Mei 2015
No. Tanggal Tampilan Print Headline
1 1 April 2015
2 2 April 2015
3 3 April 2015
4 4 April 2015
5 5 April 2015
6 6 April 2015
7 7 April 2015
8 8 April 2015
9 9 April 2015
10 10 April 2015
11 11 April 2015
12 12 April 2015
13 13 April 2015
14 14 April 2015
15 15 April 2015
16 16 April 2015
17 17 April 2015
18 18 April 2015
19 19 April 2015
20 20 April 2015
21 21 April 2015
22 22 April 2015
23 23 April 2015
24 24 April 2015
25 25 April 2015
26 26 April 2015
27 27 April 2015
28 28 April 2015
29 29 April 2015
30 30 April 2015
31 1 Mei 2015
32 2 Mei 2015
33 3 Mei 2014
34 4 Mei 2015
35 5 Mei 2015
36 6 Mei 2015
37 7 Mei 2015
38 8 Mei 2015
39 9 Mei 2015
40 10 Mei 2015
41 11 Mei 2015
42 12 Mei 2015
43 13 Mei 2015
44 14 Mei 2015
45 15 Mei 2015
46 16 Mei 2015
47 17 Mei 2015
48 18 Mei 2015
49 19 Mei 2015
50 20 Mei 2015
51 21 Mei 2015
52 22 Mei 2015
53 23 Mei 2015
54 24 Mei 2015
55 25 Mei 2015
56 26 Mei 2015
57 27 Mei 2015
58 28 Mei 2015
59 29 Mei 2015
60 30 Mei 2015
61 31 Mei 2015
Data Print Berita Headline Pada SKH Tribun Jogja Periode April – Mei 2015
No. Tanggal Tampilan Print Headline
1 1 April 2015
2 2 April 2015
3 3 April 2015
4 4 April 2015
5 5 April 2015
6 6 April 2015
7 7 April 2015
8 8 April 2015
9 9 April 2015
10 10 April 2015
11 11 April 2015
12 12 April 2015
13 13 April 2015
14 14 April 2015
15 15 April 2015
16 16 April 2015
17 17 April 2015
18 18 April 2015
19 19 April 2015
20 20 April 2015
21 21 April 2015
22 22 April 2015
23 23 April 2015
24 24 April 2015
25 25 April 2015
26 26 April 2015
27 27 April 2015
28 28 April 2015
29 29 April 2015
30 30 April 2015
31 1 Mei 2015
32 2 Mei 2015
33 3 Mei 2015
34 4 Mei 2015
35 5 Mei 2015
36 6 Mei 2015
37 7 Mei 2015
38 8 Mei 2015
39 9 Mei 2015
40 10 Mei 2015
41 11 Mei 2015
42 12 Mei 2015
43 13 Mei 2015
44 14 Mei 2015
45 15 Mei 2015
46 16 Mei 2015
47 17 Mei 2015
48 18 Mei 2015
49 19 Mei 2015
50 20 Mei 2015
51 21 Mei 2015
52 22 Mei 2015
53 23 Mei 2015
54 24 Mei 2015
55 25 Mei 2015
56 26 Mei 2015
57 27 Mei 2015
58 28 Mei 2015
59 29 Mei 2015
60 30 Mei 2015
61 31 Mei 2015
top related