komunikasi politik zulkifli hasan dalam kongres...
Post on 18-Mar-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KOMUNIKASI POLITIK ZULKIFLI HASAN DALAM
KONGRES PAN KE IV TAHUN 2015
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Mohamad Amar Raunsfikry
1111112000027
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Mohamad Amar Raunsfikry
NIM : 1111112000027
Program Studi : Ilmu Politik
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:
KOMUNIKASI POLITIK ZULKIFLI HASAN DALAM KONGRES KE IV
PAN TAHUN 2015
Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.
Jakarta, 27 Desember 2016
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing
Dr. Iding Rosyidin Hasan Dr. Nawiruddin. M.Ag.,
NIP: 19701013 200501 1 003 NIP. 19720105 200112 1 003
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
Komunikasi Politik Zulkifli Hasan Dalam Kongres Ke IV PAN Tahun 2015
Oleh:
Mohamad Amar Raunsfikry
1111112000027
Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal
Desember 2016 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.
Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi,
Dr. Iding Rosyidin Hasan Suryani, M.Si
NIP. 19701013 200501 1 003 NIP. 19770424 200710 2 003
Penguji I, Penguji II,
Dr. Haniah Hanafie, M.Si M. Afifuddin, M.Si
NIP. 19610524 200003 2 002 NIP.
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 27 Desember
2016
Ketua Program Studi
FISIP UIN Jakarta
Dr. Iding Rosyidin Hasan
NIP. 19701013 200501 1 003
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul :
Komunikasi Pollitik Zulkifli Hasan Dalam Kongres Ke IV PAN Tahun 2015
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Desember 2016
Mohamad Amar Raunsfikry
iv
ABSTRAKSI
Nama : Mohamad Amar Raunsfikry
Prodi : Ilmu Politik
Judul : Komunikasi Politik Zulkifli Hasan Pada Kemenangannya Di Kongres Ke
IV PAN Tahun 2015
Skripsi ini membahas tentang komunikasi Zulkifli Hasan pada
kemenangannya di kongres ke IV PAN tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat seperti apakah pola komunikasi poltik dan faktor apa yang
melatarbelakangi kemenangan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum partai PAN
periode 2015-2020.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan
kualitatif melalui analisa deskriptif dari hasil wawancara dengan Zulkifli Hasan
sebagai ketua umum PAN beserta dua orang yang penulis anggap sangat dekat
dengan Zulkifli Hasan yaitu H. Yandri Susanto sebagai ketua Barisan Muda PAN,
dan H. M. Ali Taher Parasong sebagai Ketua DPP PAN. Telaah tambahan juga
digunakan pada literatur yang penulis anggap penting.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori partai politik, komunikasi
politik, demokrasi internal partai dan transformasi kepemimpinan. Peneliti
menggunakan teori tersebut untuk melihat bagaimana pola komunikasi Zulkifli
Hasan dan juga faktor apa saja yang menjadi modal utama Zulkifli Hasan untuk
memenangkan kontestasi pada kongres ke IV PAN tahun 2015 di Nusa Dua, Bali.
Penelitian ini menunjukkan komunikasi politik yang dilakukan Zulkifli
Hasan terhadap kader PAN diseluruh wilayah Indonesia sudah terbangun sejak
awal dirinya menjadi Sekertaris Jendral pada masa Sutrisno Bachir di tahun 2005,
di mana dirinya selalu merawat hubungan silaturahim yang baik terhadap sesama
kader. Selain itu Zulkifli Hasan dianggap mampu memimpin jabatan sebagai
ketua umum dikarenakan dirinya sudah banyak memiliki pengalaman di
pemerintahan sebagai anggota legislatif, eksekutif dan sekarang ketua MPR-RI.
Secara verbal Amien Rais mendukung penuh Zulkifli Hasan untuk maju dalam
pencalonan ketua umum, akan tetapi hal ini penulis anggap tidak terlalu
berpengaruh terhadap kemenangan Zulkifli Hasan mengingat perbedaan selisih
suara yang sangat tipis dengan Hatta Rajasa, yaitu 192 suara untuk Zulkifli Hasan
dan 186 Suara untuk Hatta Rajasa dengan selisih hanya 6 suara, sekaligus
menunjukkan tidak adanya sebuah mobilisasi masa yang dilakukan Amien Rais
untuk mendukung Zulkifli Hasan. Kekuatan basis masa yang dimiliki oleh
Zulkifli Hasan merupakan faktor pendukung utama dalam keterpilihannya sebagai
ketua umum PAN di kongres ke IV tahun 2015
Kata Kunci : Zulkifli Hasan, Komunikasi Politik, Kongres, Partai Amanat
Nasional (PAN).
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan karunia nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat
ilham serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Besar umat Islam, Baginda
Rasul Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarganya, sehingga kita
semua bisa mendapatkan Syafaat di hari akhir nanti, bersatu di dalam Raudhatul
Jannah bersama golongan orang-orang yang beriman. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Rasa syukur, keberkahan dan kebahagian yang tidak terhingga dan tidak
ternilai bagi peneliti adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada banyak
pihak yang telah mendukung dan memberikan dukungannya kepada peneliti baik
berupa doa, moril maupun materil. Dengan segala kerendahan hati, izinkan
peneliti untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Zulkifli sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh staff dan
jajarannya.
2. Dr. Iding Rosyidin, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Politik.
3. Suryani, M.Si sebagai sekertaris Program Studi Ilmu Politik dan sebagai
Dosen Filsafat Politik yang tiada bosan-bosannya menerima peneliti di
kelas karena harus mengulang mata kuliah Filsafat Politik sebanyak 2
kali, sampai peneliti dinyatakan Lulus di dalam mata kuliah tersebut
dengan nilai A. Terima kasih ibu Suryani.
4. Dr. Nawiruddin M.Ag sebagai Dosen Pembimbing yang selalu memberi
masukan-masukan yang berharga dan selalu meluangkan waktu
sibuknya untuk peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
5. Dr. Ali Munhanif Ph.D., M. Zaki Mubarrak M.Si., Dr. A. Bakir Ihsan
M.Si., Dra. Gefarina Djohan, MA., Dr. Haniah Hanafie M.Si. beserta
semua Dosen FISIP khususnya Ilmu Politik yang telah banyak
memberikan masukkan selama pengerjaan skripsi peneliti.
6. Dr. (H.C) Zulkifli Hasan S.E., M.M. sebagai Ketua Umum Partai
Amanat Nasional. H. Yandri Susanto sebagai Ketua Barisan Muda PAN
dan Dr. M. Ali Taher Parasong sebagai Ketua DPP PAN. Terima kasih
banyak telah memberikan kesempatan peneliti untuk berdialog,
meluangkan waktu sibuknya untuk peneliti sehingga peneliti dapat
menyempurnakan data pada penelitian ini.
7. Ayahanda tercinta Ir. H. M. Sjaifuddin Z Hamadin M.M. dan Ibunda
tercinta Dra. Yuda Prapti Dinawati. Terima kasih banyak Mah, Pah,
untuk selalu mendoakan Mas Amar tanpa henti. Terima kasih untuk
semua hal terbaik yang sudah mamah papah berikan kepada Mas Amar.
Skripsi dan gelar ini merupakan hadiah sederhana untuk mamah dan
papah, mungkin ini hanya kebanggan kecil yang baru bisa Mas Amar
berikan. Doakan anakmu ini agar selalu bisa membahagiakan kalian di
masa yang akan datang, walaupun anakmu ini tahu bahwa tidak ada satu
vi
hal apapun yang mampu membalas semua kasih sayang kalian
kepadaku.
8. Adik-adik peneliti yang sangat peneliti sayangi, M. Dzikri Asid Ghifari,
M. Fatkhul Arroyansyah, M. Zam-Zam Mutaqinsyah. Terima kasih
untuk semua semangat yang sudah kalian berikan kepada Mas Amar.
Kalian adik-adik terbaik yang aku miliki. Mas Amar sayang kalian.
9. Widya Novitasari S.E. Terima kasih untuk semua dukungannya selama
ini, yang selalu memberikan motivasi serta semangat bagi peneliti.
Terima kasih untuk selalu menemani peneliti pada masa-masa sulit,
hingga terselesaikannya skripsi ini.
10. Sahabat sekaligus keluarga selama kuliah di FISIP UIN, khususnya
semua teman-teman Ilmu Politik 2011. Icksan Nst, Ahmad Nurcholis,
M. Sutisna, Nasrul, Hendra Sunandar, Roy Imanuddin, Nukman
Sulaiman, Reza Rachmat Ramadhan, Isworo Dwi Panji, Amelia Fitria
Attaka, Rindi Astuti, Imansari Ujianty, yang sudah menjadi sahabat
terbaik selama menjadi mahasiswa di UIN. Terima kasih sudah menjadi
tempat berbagi cerita keluh-kesah sedih, dan bahagia bersama.
11. Terima kasih untuk seluruh Keluarga Besar PMII Komisariat FISIP
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Ronald Adam, Khalid
Syaifullah, Fikry Al Fajr, Fikri Mahir Lubis, Khairy Fuadi. Terima kasih
untuk semua proses dinamika cerita dan kenangan yang telah kita
lakukan bersama.
12. Kelompok KKN Merah Putih Tahun 2014. Dani, Hardi, Adi, Nasrul,
Nino, Sandi, Royhan, Liana, Asty, Fatma, Muthi, Heni, Sitta, Ana, Liza.
Terima kasih untuk kenangan satu bulan bersama di desa Cibeuteung
Udik.
13. Seluruh Jajaran staff ahli DPR-RI Fraksi PAN yang telah membantu dan
mau direpotkan oleh peneliti. Pak Sirojudin, Bang Endarwadi, Ka Maya,
Bang Gilang, Pak Dayat, Bang Rifky, Bang Yuda. Terima kasih banyak
untuk semua waktu dan bantuannya
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
support yang diberikan baik berupa doa, moril maupun materil sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Tanpa adanya mereka, mustahil penelitian ini bisa selesai. Semoga Allah
membalas kebaikan mereka. Peneliti membuka ruang kritik yang seluas-luasnya
demi perbaikan sehingga mampu memperkaya khazanah keilmuan dalam Ilmu
Politik.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Jakarta, 27 Desember 2016
Mohamad Amar Raunsfikry
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1. Gambar Logo PAN................................................................... 42
Gambar V.1. Gambar Bersama Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M. ......... 77
Gambar V.2. Gambar Bersama H. Yandri Susanto ....................................... 81
Gambar V.3. Gambar Bersama Dr. Ali Taher Parasong, S.H., M.Hum. ....... 85
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Pertanyaan Masalah .................................................................. 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 9
D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 9
E. Metode Penelitian ..................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 14
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KONSEPTUAL
A. Partai Politik ............................................................................. 16
B. Demokrasi Internal Partai dan Transformasi Kepemimpinan .. 20
C. Komunikasi Politik ................................................................... 22
BAB III GAMBARAN UMUM ZULKIFLI HASAN
SEBAGAI KETUA UMUM PAN MASA BHAKTI
2015-2020
A. Karir Politik Zulkifli Hasan ................................................... 30
B. Partai Amanat Nasional.......................................................... 33
C. Manuver Internal PAN ........................................................... 43
D. PAN dan Posisi Zulkifli Hasan Sebagai Ketua MPR-RI ....... 48
BAB IV ANALISA KOMUNIKASI POLITIK ZULKIFLI HASAN
A. Pencalonan Zulkifli Hasan Sebagai Ketua Umum PAN ........ 51
ix
B. Peran Tokoh Amien Rais ....................................................... 54
C. Strategi Komunikasi Politik Zulkifli Hasan
untuk Memenangi Kongres ke IV PAN di Bali ..................... 57
D. Zulkifli Hasan dan Kemenangannya di Kongres ke IV PAN 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 70
B. Saran ....................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Partai Amanat Nasional telah melaksanakan kongres ke IV di Hotel
Westin, Nusa Dua, Bali. Yang dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2015. Di
dalam kongres tersebut telah menghasilkan nama Zulkifli Hasan sebagai ketua
umum Partai Amanat Nasional periode 2015-2020. Di dalam kongres itu juga
menghasilkan susunan posisi formatur struktural partai yang baru untuk periode
2015-2020.1
Zulkifli Hasan terpilih menjadi ketua umum partai PAN melalui sistem
voting dengan pemungutan suara secara struktural partai yang mempunyai hak
pilih untuk menggunakan hak pilihnya. Diantaranya adalah Formatur struktural
partai, ketua DPP, DPW dan DPD yang memiliki hak suara se-Indonesia untuk
memilih memberikan hak suaranya. Terpilihnya Zulkifli Hasan menggantikan
Hatta Rajasa yang telah menjabat sebagai ketua umum partai PAN periode 2010-
2015.2
Dengan demikian hasil kongres tersebut juga menghasilkan nama-nama
yang mengisi jabatan-jabatan penting struktural partai, diantaranya Eddy
Soeparno sebagai Sekertaris Jendral (Sekjend), Nasrullah sebagai Bendahara
1
Puji Sukiswanti, “Ribuan Kader Akan Hadiri Kongres PAN di Bali,” Artikel ini diakses
pada 6 Agustus 2016 dari nasional.sindonews.com/read/967034/12/ribuan-kader-akan-hadiri-
kongres-pan-di-bali-142446340
2 Sigit Pinardi, “Zulkifli Hasan Terpilih Sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel ini diakses
pada 6 Agustus 2016 dari m.antarakalbar.com/berita/331260/zulkifli-hasan-terpilih-sebagai-ketua-
umum-pan
2
Umum, Soetrisno Bachir terpilih menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai
(MPP), dan Amin Rais sebagai Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional pada
Kongres ke IV.
Sesuai dengan buku AD/ART Partai Amanat Nasional, BAB V Pasal 27
tentang Agenda Acara Kongres, Nomor 1, point (f) tentang memilih dan
menetapkan ketua formatur/ketua umum DPP dan anggota formatur, dan point (g)
tentang memilih dan menetapkan ketua MPP DPP.3
Fenomena ini menjadi sejarah baru bagi partai berlambang matahari putih
ini dengan terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum Partai Amanat
Nasional secara demokratis periode masa jabatan 2015-2020. Partai Amanat
Nasional lahir pada masa Era Reformasi tepatnya 23 Agustus 1998. Partai yang
lahir dari organisasi Majlis Amanat Rakyat (MARA) yang kemudian menjadi
partai PAN. Amien Rais di percaya secara aklamasi untuk memimpin partai PAN
pada saat itu.
Amien Rais pernah ikut menjadi calon presiden pada tahun 1999 dan pada
tahun 2004. Setelah Amien Rais memimpin partai PAN hingga tahun 2005,
Amien Rais merasa cukup dirinya memimpin partai berlambang matahari ini, dia
menginginkan adanya regenerasi kepemimpinan. Kemudian munculah nama baru
sebagai Ketua Umum partai PAN menggantikan Amien Rais yaitu Soetrisno
Bachir.
3 Partai PAN, AD / ART Partai Amanat Nasional, (TP: CV. Hanikara, TT), Hal. 51-52.
3
Soetrisno Bachir (SB) terpilih menjadi Ketua Umum PAN secara aklamasi
pada Kongres ke II, padahal dia bisa dikatakan orang yang tidak diperkirakan
menggantikan posisi Amien Rais saat itu. Jelas saja demikian, bahwasannya
Soetrisno Bachir adalah seorang pengusaha yang selama ini tidak pernah tampil
ke permukaan partai PAN.
Dalam bukunya Soetrisno Bachir Membangun Kemandirian Bangsa,
Amien Rais kepada Sutrisno Bachir pernah mengatakan “Selama ini anda lebih
banyak bermain di belakang layar, sudah saatnya anda tampil ke depan.
“Menurut Sutrisno Bachir, bukan hanya Amien Rais yang memintanya untuk
maju sebagai calon Ketua Umum PAN, melainkan sejumlah tokoh PAN dan
bahkan Muhammadiyah lainnya4.”
Tetapi tidak bisa kita pungkiri bahwasannya seorang Soetrisno Bachir
memang dekat dengan Amien Rais. Amien Rais sendiri membenarkan hubungan
kedekatannya yang sudah tergolong lama kepada Soetrisno Bachir yang telah
membantu dia secara financial untuk kebutuhan partai. Seperti yang di katakan
Amien Rais “SB adalah pengusaha yang paling banyak membantu saya, bukan
hanya saat pemilihan presiden yang lalu, namun sejak 20 tahun silam, tanpa
pernah mengharapkan balasan apapun”.5
Tibalah saatnya Kongres ke III partai berlambang matahari ini di tahun
2010, nama Hatta Rajasa dan Drajad Wibowo muncul ke permukaan sebagai
nama calon yang di gadang-gadang akan menggantikan SB sebagai Ketua Umum
4 Soetrisno Bachir, Membangun Kemandirian Bangsa, Hal. 227.
5 Soetrisno Bachir, Membangun Kemandirian Bangsa, Hal. 234.
4
partai PAN. Seiring berjalannya kongres, Hatta Rajasa keluar sebagai Ketua
Umum baru partai PAN periode 2010-2015 setelah Drajad Wibowo menyatakan
mundur dari calon ketua umum partai PAN .
Hatta Rajasa terpilih secara aklamasi pada kontestasi yang berlangsung di
kongres ke III saat itu. Sama halnya dengan terpilihnya SB pada tahun 2005. Pada
waktu itu ketua MPP Amien Rais tengah duduk bertiga dengan Hatta Rajasa dan
Drajad Wibowo di hadapan kader-kader partai PAN yang hadir pada saat kongres
seraya mengatakan “Matahari di sebelah kanan, bulan di sebelah kiri.” Dan
Amien Rais juga menyatakan kesepakatan untuk tidak melakukan voting dalam
pemilihan ketua umum. sambil mengatakan “Lihat saja tidak ada kotak suara di
ruangan ini”.6 Dengan demikian Hatta Rajasa menjadi Ketua Umum partai PAN
dan Drajad Wibowo menjadi Wakil Ketua Umum.
Dalam memimpin masa jabatannya sebagai Ketua Umum, Hatta Rajasa
sempat mencalonkan dirinya dalam kontestasi Pemilu Capres-Cawapres pada
tahun 2014. Hatta Rajasa sebagai Cawapres dan Prabowo Subianto sebagai
Capres. Walaupun hasil dari pemilu tersebut tidak menghasilkan pasangan
Prabowo-Hatta sebagai Capres-Cawapres terpilih, setidaknya ini membuktikan
kembali eksistensi partai PAN dalam kancah perpolitikan Nasional.
Akhirnya pada tahun 2015 partai PAN mengadakan kembali Kongres ke
IV di Nusa Dua, Bali. Hasil kongres tersebut menghasilkan nama Zulkifli Hasan
6 Rahmat, “Hatta Rajada Menang Secara Aklamasi”, Artikel ini diakses pada 3 Oktober
2016 dari
http://lipsus.kompas.com/jalanjalan/read/2010/01/09/13091935/Hatta.Rajasa.Menang.Secara.Akla
masi
5
sebagai Ketua Umum partai PAN menggantikan Hatta Rajasa. Tetapi berbeda
dengan sebelumnya, kongres kali ini terkesan demokratis dengan adanya sistem
voting antara kedua calon ketua umum. Zulkifli Hasan mendapatkan 292 suara
dan berbeda hanya 6 suara dengan Hatta Rajasa yang mendapatkan 286 suara.
Dengan demikian Zulkifli Hasan keluar sebagai pemenang dalam kontestasi yang
ada pada Kongres ke IV partai PAN.
Meskipun hasil dari pemilihan tersebut berdasarkan voting, tentu saja ini
merupakan bukan sebuah keanehan karena di dalam AD/ART tertulis pada Pasal
30 tentang Pengambilan Keputusan ayat 1 menyebutkan:7
Pengambilan keputusan dalam pemusyawaratan dan atau rapat-rapat
partai di utamakan dengan musyawarah mufakat apabila tidak terjadi
musyawarah mufakat maka dilakukan pemungutan suara dan
keputusan di ambil berdasarkan suara terbanyak.
Hal ini tentunya menjadi menarik ketika seorang Zulkifli Hasan mampu
memenangkan kontestasi untuk pertama kalinya di tubuh partai PAN, pasalnya
setelah sekilas paparan di atas, barulah partai PAN melakukan pemilihan ketua
umum secara demokrasi, dan tidak menggunakan aklamasi seperti pada kongres
sebelumnya.
Zulkifli Hasan keluar sebagai pemenang dalam kontestasi ketua umum
partai PAN yang berlangsung secara demokratis, hal ini merupakan sebuah
fenomena baru yang juga mencerminkan bahwasannya transformasi
7 Partai PAN, AD / ART Partai Amanat Nasional, (TP: CV. Hanikara, TT), Hal. 57.
6
kepemimpinan di dalam partai PAN mengalami kemajuan. Pasalnya sejauh ini
sistem demokrasi merupakan sebuah sistem yang dianggap paling relevan untuk
digunakan ketika ajang kontestasi berlangsung.
Pada awalnya nama Zulkifli Hasan bukanlah yang diprediksi akan menjadi
ketua umum baru Partai PAN periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dengan
adanya penelitian yang dilakukan oleh lembaga survey CSIS, Arya Fernandes,
peneliti meminta menyebutkan tiga nama pemimpin yang dekat dengan pengurus
daerah, tiap nama akan mendapatkan skor tertentu. Peneliti menemukan itensitas
komunikasi Hatta Rajasa lebih cukup baik.
Namun intensitas tertinggi diperoleh Ketua DPP Bidang Organisasi PAN
Hafiz Tohir dan Sekertaris Jenderal Taufik Kurniawan. Anggota tim sukses
Zulkifli Hasan, Supardji Ahmad, mengatakan tingginya kualitas Hatta tak lepas
dari posisinya sebagai ketua umum. “Tentu karena jadi ketua dia lebih sering
berkomunikasi dengan kader”. Tetapi supardji optimis Zulkifli akan mendapatkan
dukungan besar dalam pemilihan ketua nanti. “Ada harapan baru jika Zulkifli jadi
ketua umum. Misalnya, dijanjikan ada konvensi pemilihan kepala daerah dan
presiden sehingga memberikan peluang kader”. Dalam sensus ini, CSIS
mewawancarai 28 ketua tingkat DPW tingkat provinsi dan 484 ketua DPD
kabupaten atau kota pada 16-19 februari 2015.8
Menurut Sekertaris Jenderal DPW Sumatera Utara, Parluhutan Siregar,
Zulkifli dianggap memiliki dua hal kecerdasan, yaitu kecerdasan dalam hal
8 Teguh, “Kenapa Komunikasi Hatta Rajasa Ungguli Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses
pada 3 Maret 2016 dari http://nasional.tempo.co/read/news/2015/02/26/078645538/kenapa-
komunikasi-hatta-rajasa-ungguli-zulkifli-hasan
7
manajerial dan kecerdasan dalam hal komunikasi. Untuk kapasitas manajerial,
Zulkifli tidak diragukan pernah menjabat sebagai Sekjend DPP PAN, Menteri
Kehutanan dan sekarang ketua MPR-RI. Kemudian, dari kapasitas komunikasi
Zulkifli adalah pemimpin yang hangat dalam menjalin komunikasi dengan semua
kader PAN.
Memang komunikasi kultural seperti ini sangat sederhana, tapi model
kepemimpinan yang peduli terhadap kader adalah yang dimaui kader-kader PAN
di daerah. Parluhutan juga mengatakan kader-kader PAN di Sumut mendukung
karena tertarik dengan isu-isu perubahan yang dikampanyekan.
Visi dan misi Zulkifli Hasan dianggap sesuai dengan apa yang diharapkan
karena menyangkut masalah-masalah organisasi. Menurut parluhutan, Zulkifli
Hasan ingin membawa PAN untuk kembali memiliki semangat perubahan,
memperbaiki tatanan organisasi, mendisiplinkan AD/ART partai, dan memberikan
perhatian lebih kepada kader daerah.9
Setelah paparan di atas tentunya pola komunikasi dalam kemenangan
Zulkifli Hasan merupakan titik poin yang paling utama untuk dibahas. Karena
pastilah ada sebuah komunikasi yang di bangun oleh Zulkifli Hasan dalam rangka
pemenangan dirinya pada ajang kontestasi pelimilihan ketua umum partai PAN di
Nusa Dua, Bali. Sehingga dia terpilih menjadi ketua umum partai PAN periode
2015-2020.
9 Pedro, “Zulkifli Hasan punya kecerdasan manajerial dan komunikasi”, Artikel ini
diakses pada 23 November 2015 dari http://rmol.co/read/2015/02/24/193093/1/Zulkifli-Hasan-
Punya-Kecerdasan-Manajerial-dan-Komunikasi.
8
Oleh karena itu penulis menganggap penilitian ini menarik untuk dibahas
dengan judul:
“Komunikasi Politik Zulkifli Hasan Dalam Kongres PAN Ke IV Tahun
2015”
Alasan penulis memilih judul tersebut karena; pertama, kemenangan
Zulkifli Hasan pada kontestasi pemilihan Ketua Umum Partai PAN tidak terlepas
dari Pola Komunikasi Politik Zulkifli Hasan sehingga dia terpilih menjadi Ketua
Umum Partai Amanat Nasional. Kedua, masalah tersebut masih dalam jangkauan
penulis. Ketiga, mudah untuk mengakses data.
B. Pertanyaan Masalah
Oleh karena itu, penulis menganggap menarik untuk dijadikan bahan
penelitian akademik. Maksudnya penelitian ini bertujuan mengembangkan ilmu
politik. Hal ini juga baru pertama kali terjadi di tubuh partai PAN semenjak
Kongres ke I, II, III yang selalu menghasilkan ketua umum secara aklamasi. Pada
Kongres ke IV PAN di Nusa Dua, Bali, muncul dua kubu kandidat yaitu Hatta
Rajasa dan Zulkifli Hasan. Berdasarkan fakta tersebut diatas, maka penulis
menyimpulkan dalam pertanyaan penelitian dibawah ini:
1. Bagaimana pola komunikasi politik Zulkifli Hasan dalam memenangkan
Kongres PAN ke IV?
2. Faktor apa saja yang mendukung kemenangan Zulkifli Hasan pada
Kongres PAN ke IV?
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian:
1. Untuk menjelaskan pola komunikasi politik Zulkifli Hasan pada Kongres
PAN ke IV di Nusa Dua, Bali.
2. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mendukung peristiwa kemenangan
Zulkifli Hasan pada Kongres ke IV.
Manfaat Penelitian :
a. Manfaat Akademis
Mengembangkan ilmu politik dalam hal komunikasi politik. Khususnya
dalam upaya pemilihan Ketua Umum Partai Amanat Nasional periode
2015-2020.
b. Manfaat Praktis.
1. Memberikan kontribusi literatur keilmuan serta menjadikan penulisan ini
sebagai literatur dalam bidang ilmu politik meliputi faktor-faktor
kemenangan dan pola komunikasi Zulkfili Hasan pada Kongres ke IV.
2. Menambah informasi bagi penulisan skripsi selanjutnya yang serupa di
waktu yang akan datang.
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Rosit. Program Pascasarjana
ilmu Politik Universitas Indonesia, dengan judul thesis “Strategi Komunikasi
Politik Dalam Pilkada” (Studi kasus strategi pemenangan pasangan Ratu Atut dan
Rano Karno dalam memenangkan Pilkada Banten 2011). Dalam penelitian ini,
penulis menemukan perbedaan diantaranya adalah strategi komunikasi politik
10
yang digunakan Ratu Atut dan Rano Karno dalam upaya pemenangan Pilkada
Banten tahun 2011 diantaranya adalah, Ratu Atut masih merawat tim suksesnya
dengan sangat baik, disamping itu faktor ketokohan juga memberikan nilai lebih
terhadap Ratu Atut sehingga dia dapat mudah dikenal oleh masyarakat banten.
Terlepas dari itu semua, pada pencalonan dirinya dalam Pilkada Banten
tahun 2011, Ratu Atut dan Rano Karno mendapat dukungan dari 11 partai
parlemen dan 22 partai non parlemen. Disamping itu juga elektabilitas dari
seorang Ratu Atut dan jaringan politiknya yang kuat dan kokoh membuat strategi
komunikasi politiknya berjalan dengan sangat baik. Sedangkan pada penelitian
ini, peneliti memfokuskan pada bentuk komunikasi Zulkifli Hasan dalam upaya
pemenangan dirinya pada Kongres Partai PAN ke IV.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Imam Akbar Hairi. Program
Pasca Sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia, dengan judul thesis “Demokrasi
Internal Partai: Studi Proses Pemilihan Ketua umum Partai Golkar Pada
Musyawarah Nasional Golkar Tahun (1998, 2004 dan 2009)”.
Dalam penelitian ini, penulis menemukan perbedaan diantaranya adalah
mengenai pergantian kepemimpinan partai Golkar oleh peneliti sebelumnya
adalah terpilihnya Akbar Tandjung pada Munaslub 1998 disebabkan figurnya
sebagai politisi sipil yang telah lama berkiprah di dalam Golkar serta tekanan
reformasi yang anti-militer dan anti-Soeharto, dukungan Ormas HMI, dukungan
pengusaha kaya dan juga posisinya sebagai Mensesneg.
Terpilihnya Jusuf Kalla pada Munas 2004 disebabkan pengaruh kekuasaan
sebagai Wapres 2004-2009 dan latar belakang sosial sebagai pengusaha kaya.
11
Sedangkan terpilihnya Aburizal Bakrie pada Munas 2009 disebabkan pengaruh
kekuasaan pula sebagai Menteri Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat kabinet SBY
jilid 1, serta posisinya sebagai orang terkaya di Asia Tenggara tahun 2008 versi
majalah Globe Asia. Sedangkan pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada
permasalahan komunikasi yang dibangun oleh Zulkifli Hasan dan juga faktor
penting yang terjadi pada peristiwa kemenangan Zulkifli Hasan pada kongres ke
IV.
Ketiga, penelitian yang berjudul “Pola Komunikasi Partai Demokrat
Periode 2009-2014 Terhadap Mitra Koalisi”, yang dilakukan oleh peneliti Ahmad
Ikbal Jurusan Ilmu Politik, Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam
penelitian ini penulis menemukan perbedaan diantaranya adalah partai Demokrat
sebagai partai penguasa mampu membangun komunikasi yang baik meskipun ada
beberapa partai yang keluar dari koalisi pendukung pemerintah dengan alasan
sudah tidak sejalan dengan partai demokrat, tetapi partai Demokrat mampu
menggalang cukup kekuatan untuk memenangkan hasil voting pada saat
penolakan hak angket dan partai Demokrat juga berhasil merangkul partai
Gerindra di dalam koalisi pendukung pemerintah.
Sedangkan pada penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada pola
komunikasi politik yang di bangun oleh Zulkifli Hasan terhadap para pemilik hak
suara pada Kongres ke IV Partai PAN sehingga Zulkifli Hasan terpilih menjadi
Ketua Umum Partai PAN mengalahkan sekaligus menggantikan posisi Hatta
Rajasa sebagai Ketua Umum PAN periode 2010-2015.
12
E. Metodologi Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Menurut Lexy J. Moleong penelitian kualitatif menghasilkan prosedur
analisis dan tidak menggunakan analisis data statistik atau cara kuantifikasi
lainnya. Secara prosedur menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
dari orang-orang dan perilaku yang di amati.10
Dalam kaitan ini, metode penulisan
yang digunakan penulis dalam mengkaji permasalahan ini adalah pendekatan
kualitatif.
Sesuai dengan penelitian yang akan peneliti ambil yaitu membahas
komunikasi politik yang dibangun oleh Zulkifli Hasan pada Kongres ke IV partai
PAN, dan terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum baru Partai Amanat
Nasional periode 2015-2020. Melalui pendekatan kualitatif dengan melakukan
wawancara dan studi pustaka.
b. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di instansi-instansi pemerintahan maupun
kantor-kantor yang berhubungan dengan partai PAN, sedangkan waktu penelitian
akan dilakukan secara bertahap hingga penelitian ini selesai.
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan berupa buku-buku, kajian literatur yang di
perlukan, data-data yang terkait dengan penelitian ini, kutipan dari gambar-
gambar atau surat kabar, foto-foto dan segala macam benda yang dapat
10
Lexy J.Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (bandung:Rosdakarya, 2006), Hal. 4.
13
memberikan keterangan yang bersifat tertulis ataupun tidak. Dokumentasi
diperlukan untuk mempermudah peneliti menemukan jawaban dari permasalahan
tersebut dan juga peneliti dapat menjelaskan secara detail dan jelas terkait dengan
permasalahan Komunikasi Politik Zulkifli Hasan pada Kongres ke IV Partai
Amanat Nasional.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan antara periset dan responden, dimana
jawaban responden akan menjadi data mentah. Secara khusus, wawancara adalah
alat yang baik untuk menghidupkan topik riset. Wawancara juga merupakan
metode bagus untuk pengumpulan data tentang subjek kontemporer yang belum
dikaji secara ekstensif dan tidak banyak literatur yang membahasnya.11
Wawancara dilakukan kepada tiga orang yang dianggap peneliti dapat
menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Sehingga data yang
disajikan dapat memperkuat jawaban penelitian. Pertama, wawancara terhadap Dr.
(HC) Zulkifli Hasan, SE, M.M. Kedua H. Yandri Susanto dan terakhir adalah Dr.
M. Ali Taher Parasong, SH. M.H.
c. Sumber dan Jenis Data
a. Data Primer, yaitu pengambilan data secara langsung kepada pihak
yang bersangkutan berupa wawancara langsung dengan informan
utama.
b. Data Sekunder, yaitu pengambilan data berupa artikel ataupun jurnal
yang terkait dengan kajian penelitian.
11
Lisa Harrison, Metodologi Penelitian Politik (Jakarta: Prenada Media Group, 2007),
Hal. 104.
14
2. Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif, metode ini dilatar belakangi oleh pemikiran rasional
yang menekankan objektifitas dan dipaparkan secara deskriptif analisis.
Tujuannya untuk mendapatkan pemaparan tentang respresentasi
terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai ketua umum Partai PAN periode 2015-
2020.
Penelitian kualitatif pada dasarnya menghasilkan data deskriptif
yang berupa kata-kata baik lisan maupun tertulis dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Proses penelitian ini terbagi menjadi 3 bagian.
Diantaranya penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
Proses-proses tersebut diharapkan dapat mengolah data penelitian secara
tepat.12
F. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi dalam lima bab. Adapun
kelima bab tersebut akan dibahas sesuai dengan struktur penulisan yang telah ada
dan berguna dalam pembahasannya.
Pada bab I merupakan penjabaran awal mengenai latar belakang
permasalahan, kemudian alasan-alasan mengapa masalah tersebut perlu diteliti.
Selain itu juga dalam bab 1 dijelaskan juga manfaat-manfaat penelitian secara
akademis dan praktis. Kemudian struktur penelitian seperti metode yang
digunakan dan sistematika penulisan yang dijabarkan.
12 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , Hal. 8.
15
Pada bab II, peneliti akan lebih menerangkan teori-teori dan konsep yang
digunakan dalam penelitian ini. dimana teori yang digunakan adalah Teori
Demokrasi Internal Partai dan Transformasi kepemimpinan Partai Politik serta
teori Pola Komunikasi Politik yang digunakan Zulkifli Hasan dalam rangka upaya
pemenangan dirinya untuk menjadi ketua umum partai PAN pada Kongres ke IV
di Nusa Dua, Bali.
Bab III, peneliti akan memaparkan biografi tokoh politik Zulkifli Hasan
dan partai PAN. Hal ini akan peneliti kupas dalam biografi kehidupan serta
pemikiran-pemikirannya selama menjadi tokoh politik, baik di legislatif maupun
saat menjadi eksekutif negara.
Bab IV, merupakan inti dari pembahasan penelitian ini. dimana peneliti
akan membeberkan temuan-temuan inti dari studi kasus pada masalah ini, adapun
studi kasus dalam masalah ini adalah Komunikasi Politik Zulkifli Hasan dalam
Upaya Memenangkan Kontestasi pada Kongres ke IV Partai Amanat Nasional.
Dalam bab ini juga tentunya akan menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadikan
Zulkifli Hasan terpilih Menjadi Ketua Umum Partai PAN periode 2015-2020.
Bab V, merupakan bab penutup dan akhir dari pembahasan dalam
penelitian pada skripsi ini. selain itu, pada bab ini juga berisi tentang kesimpulan
dan saran bagi peneliti.
16
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Pada bagian ini akan menjelaskan secara terperinci dari beberapa teori dan
konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini. Teori dan konsep tersebut
dalam kerangka besar yakni partai politik dan komunikasi politik. Terdapat
beberapa turunan teori atau konsep lainnya, misalkan teori demokrasi internal dan
transformasi kepemimpinan partai politik.
Teori dan konsep tersebut digunakan untuk menganalisis penelitian ini.
Disamping itu membantu dalam memberikan dasar dan penjelasan mengenai
kemenangan Zulkifli Hasan sebagai ketua yagn terpilih. Nantinya akan menjawab
pertanyaan penelitian itu sendiri mengenai strategi komunikasi politik Zulkifli
Hasan dalam pemilihan ketua umum.
A. Partai Politik
1. Pengertian Partai Politik
Menurut Sigmund Neumann dalam bukunya, Modern Political Parties,
yang dikutip oleh Miriam Budiardjo, memberikan penjelasan mengenai partai
politik, yakni:
“A political party is the articulate organization of society’s active
political agents; those who are concerned with the control of governmental
17
polity power, and who compete for popular support with other group or
groups holding divergent views”.13
Partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang
berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan
rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan
lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.
Pendapat Sigmund tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan
program atau kebijakan yang dimiliki oleh sebuah partai politik dengan partai
politik lain menjadi penting untuk mendapat dukungan dari masyarakat. Selain
itu, Soltau mendefinisikan partai politik sebagai kumpulan dari individu-individu
terorganisasi yang berkeinginan untuk merealisasikan kebijakan mereka dengan
cara mendapat kepemimpinan di dalam pemerintahan.14
Pendapat lainnya dari Ramlan Surbakti menjelaskan partai politik
merupakan kelompok anggota yang terorganisir secara rapih yang dipersatukan
dengan ideologi tertentu. Tentunya bersamaan dengan merebut atau
mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan umum yang bertujuan
mempengaruhi kebijakan umum. Kebijakan umum terbangun karena adanya
kepentingan yang hidup dalam masyarakat.15
Dalam partai politik sangat dibutuhkan sikap profesionalisme seperti
penegasan Max Weber. Baginya partai politik sebagai bentuk organsiasi publik
yang membawa pemimpinnya berkuasa memungkinkan para pendukungya
13 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2009), Hal. 404. 14
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia,
1992), Hal. 116. 15
Ramlan Surbakti. Memahami Ilmu Politik. Hal. 141
18
mendapatkan keuntungan darinya. Pada perkembangannya partai politik dijadikan
indikator dalam keberhasilan demokrasi di suatu negara. Jika suatu negara
terdapat partai politik maka negara tersebut merupakan negara demokrasi begitu
sebaliknya. 16
Secara teoritis di negara demokrasi paling tidak terdapat tujuh fungsi,
meliputi sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik, pemandu
kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan kontrol politik.
Meskipun berbeda dengan Ramlan Surbakti bahwa tujuan partai politik hanyalah
cara merebut dan memeprtahankan kekuasaan guna menerapkan program-prgram
yang berdasarkan ideologinya.17
Melanjutkan kembali dari tujuh fungsi partai politik itu sendiri, yakni:
1. Sosialisasi politik artinya membentuk sikap anggotanya melalui berbagai
proses. Para anggota politik melalui proses ini akan mendapatkan sikap atau
orientasi kehidupan politik di masyarakat luas. Tanpa disadari proses ini
berlangsung seumur hidup baik dengan pendidikan formal, informal, atau
nonformal.
2. Rekrutmen politik artinya mengadakan serangkain seleksi bagi para calon
anggota atau pengangkatan anggota dalam struktur partai.
3. Partisipasi politik artinya esensinya dalam partai politik adalah
memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kehadiran partai ini bertujuan
memberikan kesempatan, mendorong, atau mengajak para anggotanya dan
masyarakat luas untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah. Dimana
16 Cholid dan Nasiwan, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia, 2010). Hal. 120.
17 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Hal. 116.
19
mengimbau masyarakat terkhusus anggotanya untuk ikut serta dalam proses
pemilihan.
4. Pemadu kepentingan artinya ini adalah fungsi utama dalam partai politik itu
sendiri disamping mempertahankan atau merebut kekuasaan. Ini terbentuk
karena adanya berbagai kepentingan di masyarakat nantinya akan menjadi satu
kepentingan yaitu kesejahteraan masyarakat. Fungsi ini sangat menonjol dalam
masyarakat demokrasi.
5. Komunikasi politik artinya partai politik berfungsi sebagai komunikator politik
atau pihak yang memberikan pesan kepada pemerintah. Pesan disini bisa
berupa tuntutan masyarakat luas, kepentingan partai, dan sebagainya. Bukan
hanya itu partai juga bisa menyampaikan pesan dari pemerintah kepada
masyarakat atau sebaliknya. Namun semua pesan yang tersampaikan ada
proses filterisasi agar dapat dipahami masyarakat luas.
6. Pengendalian konflik artinya menyediakan ruang dialog sebagai alternatif
lainnya untuk menyelesaikan konflik dismaping adanya lembaga hukum.
Menampung, menengahi, dan memadukan berbagai aspirasi rakyat atau para
anggotanya merupakan tugas penting partai politik. Membuka pintu kompromi
antara rakyat-pemerintah harus disediakan oleh partai itu sendiri.
7. Kontrol politik artinya menunjukan titik kesalahan, kelemahan, dan
penyimpangan yang kemungkinan terjadi pada kebijakan pemerintahan.
Penggunaan indikator dalam menentukan baik atau buruk sangat diperlukan
20
oleh partai politik. Indikator yang baik tentunya berlandaskan aspirasi rakyat
dan sesuai dengan dasar negara.18
B. Teori Demokrasi Internal Partai dan Transformasi Kepemimpinan
Partai Politik
Proses demokrasi internal partai adalah proses pemilihan seorang calon
pimpinan partai melalui penyerapan aspirasi seluruh kader-kader di tingkat akar
rumput/grassroots sehingga Ketua Umum yang terpilih merupakan aspirasi kader-
kadernya.19
Dengan demikian proses demokrasi internal partai adalah suatu cara untuk
mendapatkan seorang pimpinan partai dengan menerapkan mekanisme
pengambilan suara dukungan dari setiap kader di dalam partai sehingga pimpinan
partai yang terpilih mendapatkan legitimasi yang kuat untuk menjalankan fungsi
sebagai pimpinan tertinggi di dalam partainya.
Allan Warre memiliki 2 cara untuk dapat menerapkan mekanisme
demokrasi di dalam pemilihan seorang Ketua Umum Partai politik yaitu:
“to have democratic control of candidate selection to overcome the
problem posed by the size of the membership, the first is to have local meeting and
so on until the final meeting into which the views expressed at the original local
18 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik , Hal. 143
19 Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai :
Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun
(1998, 2004, dan 2009), hal. 16.
21
meeting are fed in or to have all all members vote directly choosing
candidates”.20
untuk memperoleh kontrol/mekanisme demokratis di dalam pemilihan
kandidat (partai politik) yang memiliki jumlah anggota yang besar yaitu pertama
dengan melakukan pertemuan tingkat lokal hingga ke pertemuan tingkat akhir
(pusat) dimana setiap pandangan dari para anggota dari tingkat lokal masuk di
dalam pertimbangan atau melalui mekanisme semua anggota hadir dan memilih
secara langsung terhadap kandidat yang dicalonkan.
Biasanya seorang kandidat calon ketua umum yang terpilih tidak terlepas
dari apa yang menjadi latarbelakang dirinya sebelum mencalonkan sebagai calon
ketua umum. Hal yang melatarbelakangi biasanya adalah profesinya seperti
eksekutif kabinet, legislator, birokrat, militer, ataupun pengusaha. Dan juga tidak
terlepas dari memiliki kemampuan finansial, masa pendukung, kemampuan
persuasif dan lain sebagainya.
Allan Ware berpendapat bahwa:
“the most straightforward pattern of recruitmen, as well as the most
common one today, is for a party leader to have served relatively long
apprenticeship as a legislator, working his or her way up an informal career
ladder within the parliamentary party”.21
20
Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai :
Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun
(1998, 2004, dan 2009), Hal. 17. 21
Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai :
Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun
(1998, 2004, dan 2009), Hal. 18.
22
“Hal yang paling utama yang harus dimiliki di dalam rekrutmen politik
menyangkut pimpinan partai pada saat sekarang yaitu harus telah memiliki
pengalaman yang lama sebagai seorang legislator, bekerja sebagai legislator
partainya yang berada di parlemen menjadi jalan untuk tangga karir bagi
seseorang untuk bisa naik menjadi seorang pimpinan partai”.
Menurut Arbi Sanit, seleksi kepemimpinan dalam sebuah partai politik
memiliki dua strategi:22
Pertama, proses ini merupakan revisi sistem struktural
partai politik. Dengan menitikberatkan pada partai kader, pelatihan kader yang
sistematis dan terarah guna membentuk pemimpin yang demokratis dan sekaligus
efektif. Selain itu, ukuran dan indikator kemajuan kader juga seringkali dikaitkan
dengan posisi kader di dalam struktur partai dan kenegaraan.
Kedua, proses ini juga memiliki arti penting pada perubahan sistem
rekrutmen pemimpin partai, dengan cara kompetisi yang lebih terbuka, kualifikasi
pemimpin yang lebih berkualitas, dan partisipasi seluas mungkin warga partai dan
rakyat luas. Manifestasinya dalam hal ini bisa menggunakan sistem konvensi
lokal dan nasional, sistem pemilu distrik atau langsung, kualifikasi pribadi dan
kepemimpinan calon pemimpin dan partisipasi masyarakat.
C. Komunikasi Politik
1. Definisi Komunikasi
Terdapat dua kata pada komunikasi politik, yakni komunikasi dan politik.
Definisi yang ada bahwa komunikasi merupakan suatu pengalihan informasi
bertujuan untuk memperoleh respon atau tanggapan. Frank Dance menyebutkan
22
Arbi Sanit, Pembaharuan Mendasar Partai Politik, dalam Mahrus Irsyam, Lili Romli
(ED). Hal. 13-14.
23
komunikasi sebagai sebuah sistem untuk menyampaikan informasi dan perintah
serta bersifat membatasi.23
Tokoh penting dalam perkembangan ilmu komunikasi, yakni Harold D.
Laswell yang menggabungkan antara komunikasi dengan politik. Menurutnya
komunikasi dapat berpengaruh terhadap propaganda terhadap opini publik atau
suatu keputusan. Laswell menyebutkan ada lima elemen penting dalam
komunikasi, meliputi komunikator (who), pihan menyampaikan pesan
(messsage/says what), media (channel), kepada banyak orang (whom), dan efek
(effects).24
Dengan kata lain, komunikasi merupakan sebuah tindakan yang dilakukan
oleh komunikator kepada komunikan yang dapat mempengaruhi pola pikir
maupun menyamakan persepsi. Kata kunci dari komunikasi adalah adanya sesuatu
“makna” atau pengertian yang terkandung dalam setiap pesan (ide, gagasan,
informasi, perasaan, dan lain-lain) yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak
yang terlibat dalam komunikasi.25
Meminjam pendapat Nimmo mengenai komunikasi adalah proses interaksi
sosial untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka megenai dunia.
Dimana melalui citra tersebut bertukar dengan simbol-simbol.26
Secara tidak
langsung tujuan komunikasi adalah suatu cara mempengaruhi keputusan individu.
23
Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2013), Hal. 3.
24
Dr. Inge Hutagalung, Teori-Teori Komunikasi Dalam Pengaruh Psikologi, (Jakarta:
Penerbit Indeks, 2015), Hal. 11. 25
Apriadi Tamburaka, Agenda Setting “Media Massa” (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2012), Hal.7-8 26
Dan Nimmo, Komunikasi Politik “komunikator, Pesan dan Media” (Bandung:
Remadja Karya, 1989), Hal. 6.
24
2. Definisi Politik
Di sisi lain kata politik bermakna aktivitas dalam proses politik atau
bernegara yang menentukan suatu tujuan tertentu. Dimana proses pengambilan
tersebut merupakan tujuan dari sistem politik yang tersusun berdasarkan berbagai
alternatif. Terdapat beberapa perangkat untuk melaksanakannya, meliputi
kekuasaan dan kewenangan. Perangkat itu penting untuk menciptakan kerjasam
atau menurunkan intensitas konflik dalam organisasi.27
Politik juga mengenai siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana,
pembagian nilai-nilai oleh yang berwenang, kekuasaan dan pemegang kekuasaan,
pengaruh, tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan dan atau memperluas
tindakan lainnya.28
Politik hanyalah untuk mengartikan kegiatan orang secara
kolektif yang mengatur perbuatan mereka didalam kondisi konflik sosial. Politik
terjadi dalam setiap setting politik yang ditandai dengan perselisihan, apakah
setting itu sebesar negara, sekecil perkumpulan pekerja atau bahkan dua orang.29
Bisa kita ambil suatu inti dari pemahaman politik itu sendiri bahwa suatu
sistem politik yang memerlukan kekuasaan dan kewenangan untuk membina suatu
kerjasama. Berlanjut kepada komunikasi politik yang merupakan penggabungan
dua kata antara “komunikasi” dan “politik”.
3. Definisi Komunikasi Politik
Komunikasi politik yaitu kegiatan yang dianggap komunikasi politik
berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya (aktual maupun professional) yang
27
Ardial, Komunikasi Politik (Jakarta: Indeks, 2010), Hal. 23. 28
Dikutip dari skripsi Ahmad Ikbal, Mahasiswa FISIP UIN Jakarta Jurusan Ilmu Politik
2015, berjudul Pola Komunikasi Partai Demokrat Periode 2009-2014 Dengan Mitra Koalisi. hal.
21. 29
Dan Nimmo, Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan, dan Media, Hal. 9.
25
mengatur perbuatan didalam kondisi-kondisi konflik.30
Menurut Lasswell
komunikasi politik adalah proses penyampaian pesan yang bercirikan politik dari
komunikator politik kepada khalayak politik, melalui media baik media cetak
maupun elektronik, seperti media massa. Dimana tindakan tersebut bertujuan
untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu
kepentingan tertentu di masyarakat.31
Komunikasi politik dalam kajian politik, dapat dipahami sebagai upaya
pembentukan kesepakatan. Misalnya, kesepakatan yang menyangkut bagaimana
pembagian sumber daya kekuasaan (power sharing) atau bagaimana kesepakatan
tersebut dibuat. Sementara komunikasi politik dalam kajian komunikasi dipahami
sebagai pesan bercirikan politik untuk mempengaruhi pihak lain dalam
pencapaian tujuan yang direncanakan. Dengan demikian, yang pertama, fokus
pada aktivitas politik, sementara yang kedua, fokus pada pesan bercirikan
politik.32
Menurut Arifin Anwar, komunikasi politik adalah pembicaraan untuk
mempengaruhi dalam kehidupan bernegara. Komunikasi dapat juga merupakan
seni mendesain apa yang mungkin (art of possible) dan bahkan merupakan seni
mendesain yang tidak mungkin menjadi mungkin (art of impossible).33
Senada
30
Dan Nimmo, Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media, Hal. 10. 31
Gun-Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), Hal. 4
32
Gun-Gun Heryanto dan Aden Rina Farida, Komunikasi Politik. Hal. 2. 33
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan
Komunikasi Politik Indonesi, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011), Hal. 1.
26
dengan itu Ramlan Surbakti menjelaskan komunikasi politik sebgai proses
penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat.34
4. Strategi Komunikasi Politik
Pada dasarnya komunikasi politik akan berhasil dalam tataran
penerapannya bergantung pada strategi yang dilakukannya. Ditegaskan dengan
Ardial bahwa strategi hakikatnya tindakan yang diputuskan untuk mencapai
kepentingan politik, seperti mendapatkan jabatan tertentu atau mencari
dukungan.35
Menjaga citra seorang tokoh sangat penting dalam menjalankan
komunikasi politik. Bukan hanya itu indikator keberhasilan komunikasi politik
tidak terletak pada pesan politiknya melainkan sosok tokoh dari suatu kelompok
tertentu.
Terdapat beberapa strategi komunikasi politik diantaranya pertama
pencitraan politik dan pemantapan kelembagaan. Pencitraan di sini menegaskan
perilaku, tindakan, dan figur yang positif dari suatu individu harus terjaga.
Maksudnya dengan cara merawat ketokohan dalam strateginya yang didukung
dengan kelembagaan, seperti posisi di DPR, MPR, atau Kementrian. Berdasarkan
penelitian oleh Anwar Arifin menunjukkan dalam pemillihan umum cenderung
akan memilih sesosok calon dengan sifat bagus dan citra jabatan ideal.36
Baginya seorang tokoh harus memiliki sifat-sifat utama, seperti
kecakapan, kedewasaan, kejujuran, keberanian, dan sikap positif lainnya.
Beberapa sifat itu disebut kepahlawanan politik. Dengan sifat seperti itu
34 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Hal. 42.
35
Ardial, Komunikasi Politik, Hal. 73.
36
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan
Komunikasi Politik Indonesia, Hal. 5.
27
kemungkinan seorang tokoh mendapat kepercayaan publik atau khalayak. Realitas
yang ada ketika seorang tokoh berbicara di depan umum akan lebih
memperhatikan siapa tokoh politiknya dibandingkan pesan apa yang disampaikan.
Nantinya citra politik yang bagus dan sifat kepahlawanan politik akan
secara otomatis meningkatkan kredibilitas. Kredibilitas terbangun adanya
kepercayaan dari masyarakat atau anggota partai politik terhadap pemimpinya. Itu
juga berbanding lurus dengan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh tokoh
itu sendiri.
Strategi penguatan lembaga maksudnya membesarkan atau memantapkan
suatu lembaga politik. Ada sinkronisasi yang kuat antar ketokohan dan penguatan
lambaga dimana ketokohan seoang aktivis atau politisi akan meningkat jika
didukung oleh lembaga ternama atau sedang menjabat di lembaga tersebut. Jadi
lembaga merupakan kekuatan besar untuk memudahkan komunikasi politik dalam
menyampaikan pesannya. Dipertegas lembaga disini meliputi partai politik,
parlemen atau birokrasi.37
Meskipun tidak memungkiri terdapat beberapa lembaga lainnya, seperti
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lainnya namun hanya memiliki
kekuatan kecil. Semakin tinggi individu dalam posisinya di partai politk atau
parlemen berbanding lurus dengan kemudahan akses komunikasi politik.
Penyampaian pesan politik pun akan mudah disalurkan dalam mencpaai
kepentingannya.
37 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan
Komunikasi Politik Indonesia, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011), Hal. 63
28
Langkah strategis kedua dalam komunikasi politik yakni menciptakan
kebersamaan. Komunikator politik harus menciptakan kebersamaan dengan para
anggotanya atau masyarakatnya dalam konteks negara. Ini penting sebab
disamping untuk mengenal anggota juga bertujuan menyusun pesan politik yang
bisa digunakan dalam pemilihan umum nanti.
Anwar Arifin menjelaskan dalam menciptakan kebersamaan diperlukan
beberapa aspek, seperti persamaan busana, persamaan bahasa (simbol), dan
persamaan kepentingan yang mencakup representasi keinginan bersama. Tidak
dapat dipungkiri setiap pemilih baik dalam pemilihan di internal partai politik
maupun di luar cenderung memilih berdasarkan kesamaan ideologi atau
pemikirannya.38
Strategi menciptakan kebersamaan terpenting pada siapa tokoh yang akan
melakukan komunikasi kepada khalayak. Di sini seorang politisi atau aktivis
harus mengikuti persamaan di sebagian besar khalayak, masyarakat, atau anggota
internal partai. Dalam proses penyampaian pesan politik seorang politisi harus
memahami beberapa karakteristik meliputi kondisi kepribadian dan fisik.
Menurut Laswell terdapat tiga bentuk pengaruh kelompok, yakni attention
area, public area, dan sentimen area. Pada kelompok attention area menjelaskan
bagaimana seorang pemimpin mengambil keputusan yang sama dengan
mayarakat atau para anggotanya. Public area yaitu mempengaruhi anggota partai
atau masyarakat karena adanya keterkaitan psikologi yang sangat kuat diantara
kelompok atau antarindividu. Sedangkan sentiment area lebih kepada sesuatu
38 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan
Komunikasi Politik Indonesia, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011), Hal. 23.
29
pada diri individu yang sukar dijelaskan dan hanya dirasakan kebenarannya saja.
Namun sentimen area memiliki potensi besar dalam memberikan pengaruh yang
besar.39
Selanjutnya Laswell menjelaskan suatu konsep activity and organization
area yang merupakan pembentukan konsep dari seseorang. Maksud dari konsep
ini bahwa sikap atau tindakan individu dipengaruhi kuat oleh keaktifan anggota
dalam kelompok organisasnya. Semakin aktif seorang anggota berbanding lurus
dengan pengaruh dirinya terhadap kelompoknya. Sederhananya ketika seorang
anggota terikat akan kelompoknya maka secara otomatis akan mengidentikkan
dirinya dan memiliki kesamaan kerangka referensinya dengan sebagian besar
anggota kelompok tersebut atau masyarakat.40
Umumnya komunikasi politik atau komunikasi itu sendiri mengandung
pesan tertentu yang mampu memberikan stimulus kepada individu. Dimana pesan
tersebut bersamaan dengan penyampaian nilai-nilai yang ammpu menyentuh
individu atau kelompok. Dalam proses itu akan terjadi filterisasi apakah pesan
politik disetujui atau sebaliknya oleh masyarakat luas atau anggota kelompok. Jadi
terdapat ukuran tertentu terhadap pesana politik itu sendiri.
39
Gun Gun Heriyanto, Dinamika Komunikasi Politik, (Jakarta: PT. Laswell Visiama,
2011). Hal 53.
40
Gun Gun Heriyanto, Dinamika Komunikasi Politik. Hal 53.
30
BAB III
GAMBARAN UMUM ZULKIFLI HASAN SEBAGAI KETUA UMUM PAN
MASA BHAKTI 2015-2020
Pada bagian ini akan membahas tentang Zulkifli Hasan itu sendiri. Dimana
akan menjelaskan karir politiknya yang didalamnya meliputi profil Zulkifli Hasan
serta beberapa jabatan yang pernah didudukinya. Kemudian akan menjelaskan
PAN sebagai partai yang didirikan oleh beberapa tokoh. Ditambah juga Zulkifli
Hasan sebagai Ketua MPR-RI periode 2014-2019.
Pembahasan pada bagian ini akan membantu memberikan penjelasan dan
gambaran mengenai perjalanan karir politik Zulkifli Hasan. Perjalanan politiknya
mencakup terpilihnya sebagai anggota DPR, Menteri Kehutanan, sampai Ketua
MPR-RI. Selain itu memberikan gambaran mengenai sejarah, tokoh pendiri PAN,
hingga sampai terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode
2015-2020.
A. Karir Politik Zulkifli Hasan
DR. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M. adalah seorang politisi yang lahir
pada 17 Mei 1962 di Penengahan, Lampung Selatan. Politisi ini pernah
bersekolah di SD Lampung, SMP Lampung, dan SMA 53 Jakarta. Pendidikannya
berlanjut ke Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana pada 1996. Pada
31
2003 Zulkifli Hasan menyelesaikan studi S2-nya di Sekolah Tinggi Manajemen
PPM.41
Dalam bidang bisnis Zulkifli hasan menjabat sebagai Presiden Direktur PT
Panamas Mitra Inti Lestari, 2004-2006. Disamping itu beliau merupakan salah
satu pendiri Partai Amanat Nasional memulai karir politiknya sebagai anggota
Komisi V DPR-RI. Karir politiknya dalam internal PAN pernah menjadi Ketua
Departemen Logistik PAN. Periode 2005-2010 dirinya dikenal sebagai Sekretaris
Jendral PAN. Setelah itu barulah terpilih menjadi Ketua Umum Partai Amanat
Nasional Periode 2015-2020 melalui Kongres ke-IV di Bali.42
Sedangkan karir legislatifnya dimulai ketika menjadi anggota Komisi V
DPR-RI. Bersamaan jabatannya sebagai Ketua Fraksi PAN DPR-RI 2004-2009.
Selanjutnya Zulkifli Hasan menduduki kursi kementrian, yakni Menteri
Kehutanan pada masa Pemerintahan SBY-Boediono (SBY Periode II) periode
2009-2014. Puncak karir politik asal Lampung ini ketika menjabat sebagai Ketua
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) menggantikan
Sidarto Danusubroto sejak 8 Oktober 2014 untuk periode 2014-2019.43
Menduduki posisi sebagai Ketua MPR-RI tidak lepas ketika dirinya
mencalonkan diri pada pemilu 2014 untuk menuju senayan dari Daerah Pemilihan
Lampung I. Dalam perhitungan pemilihan Ketua MPR-RI tersebut Zulkifli Hasan
41
Yunita Rachmawati, “Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 17 Juli 2016 dari
http://profil.merdeka.com/indonesia/z/zulkifli-hasan/
42
Yunita Rachmawati, “Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 17 Juli 2016 dari
http://profil.merdeka.com/indonesia/z/zulkifli-hasan/
43
NN, “6 Alumni HMI Berkarier Gemilang Di Birokrasi”, Artikel ini diakses pada 17 Juli
2016 dari http://www.indexberita.net/read/6-alumni-hmi-berkarier-gemilang-di-birokrasi-
3112315222
32
yang masuk Paket B meraih 347 suara sedangkan Oesman Sapta Odang masuk
Paket A dengan 330 suara. Terdapat abstain pada satu suara.44
Paket A yang diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) didukung oleh
PDI Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai
Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terdiri atas Osman Sapta
Odang (DPD), Salah Basarah (PDIP), Imam Nahrawi (PKB), Patrice Rio Capella
(Nasdem), dan Hasrul Azwar (PPP).45
Paket B diusung oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah
Putih (KMP), yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, dan
Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dimana paket tersebut mengusung Zulkifli
Hasan (PAN), Mahyudin (Golkar), EE. Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur
Wahid (PKS), dan Osman Sapta Odang (DPD) memperoleh dukungan 347 suara
mengungguli Paket A yang memperoleh 330 suara. Sedang 1 suara lagi abstain.46
Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah oleh Ketua
Mahkamah Agung (MA) M. Hatta Ali. Dengan itu Zulkifli Hasan resmi menjadi
Ketua MPR-RI periode 2014-2019 didampingi oleh Wakil Ketua Mahyudin, EE.
Mangindaa, Hidayat Nur Wahid, dan Osman Sapta Odang.
44
Dzikry, Subhanie, “Profil Ketua MPR Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 3
November dari nasional.sindonews.com/read/909233/12/profil-kerua-mpr-zulkifli-hasan-
1412718120 45
Setkab Indonesia, “ Zulkifli Hasan Terpilih sebagai Ketua MPR Periode 2014-2019”,
Artikel ini diakses pada 8 Januari 2016 dari http://setkab.go.id/zulkifli-hasan-terpilih-jadi-ketua-
mpr-ri-2014-2019/ 46 Setkab Indonesia, “ Zulkifli Hasan Terpilih sebagai Ketua MPR Periode 2014-2019”,
Artikel ini diakses pada 8 Januari 2016 dari http://setkab.go.id/zulkifli-hasan-terpilih-jadi-ketua-
mpr-ri-2014-2019/
33
Pada 8 Oktober 2011 lalu, Zulkifli Hasan mempererat hubungangnya
dengan mantan Ketua MPR dan mantan Ketua PAN Amien Rais. Putri
pertamanya bernama Futri Zulya Safitri resmi menikah dengan putra ketiga
Amien Rais bernama Ahmad Mumtaz Rais yang disaksikan langsung Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono.
Disamping itu riwayat organisasinya di luar PAN, yakni Ketua Ikatan
Alumni PPM 2006-2008, Ketua Komite Tetap KADIN 2008-2013, dan Ketua
Dewan Pembina Ikatan Alumni PPM 2008-2010. Ketua MPR periode 2014-2019
ini memiliki banyak prestasi untuk memajukan Indonesia, meliputi Lifetime
Achievement Award, Tokoh Perubahan dari Harian Republika Thun 2010,
Strategic Change Leaders Kadarman Award Tahun 2007, dan terkahir Bintang
Mahaputra Adiprana dari Presiden RI Tahun 2014.47
B. Partai Amanat Nasional (PAN)
1. Sejarah PAN
Berawal dari masa Orde Baru yang melakukan depolitisasi terhadap
masyarkat, khususnya mengenai kebebasan publik. Nilai demokrasi pun hanya
selesai pada tingkatan prosedural tidak sampai pada penerapannya. Memang
pemilihan umum pernah dilakukan beberapa kali pada masa itu namun hanya
sebagai basa-basi politik.48
Faktor inilah yang membuat jenuh di sebagian besar
47
MPR, “Anggota MPR RI”, Artikel ini diakses pada 2 November 2016 dari
www.mpr.go.id
48 Muhammad Iqbal dan Amin Husein Nasution, Pemikiran Politik Islam: Dari Masa
Klasik Hingga Indonesia Kontemporer. Hal. 294.
34
masyarakat, terkhusus Amien Rais sebagai tokoh aktif yang menyuarakan
reformasi.
Dimana permasalaha Indonesia pada saat itu dibawa dalam Sidang Tanwir
Muhammadiyah yang merupakan cikal bakal berdirinya PAN. Bagi Amien Rais
tedapat tiga masalah besar yang dikatakan cukup parah dalam dinamika Indonesia.
Masalah tersebut berupa kemiskinan, pengangguran yang meningkat, dan
merajalelanya korupsi. Pergantian pemimpin pun sering disuarakan olehnya dalam
gugatannya mengenai reformasi.49
Bersamaan dengan itu nantinya akan lahirnya PAN dimana Amien Rais
sebagai salah satu pendirinya sebagai bentuk representasi kepentingan
masyarakat. Amien rais pada saat itu menjabat sebagai Ketua Umum
Muhammadiyah muncul sebagai publice figure karena lantangnya melawan
Soeharto pada masa Orde Baru.
Sejarah berdirinya PAN berkaitan dengan hasil Tanwir Muhammadiyah di
Semarang pada April 1998. Jatuhnya masa orde baru yang ditandai dengan
prodemokrasi dimana mahasiswa, aktivis LSM, dan akademisi sebagai simbol
dari pelaku reformasi diantaranya adalah Majelis Amanat Rakyat (MARA) sangat
menginginkan perubahan. MARA itu sendiri berdiri pada 14 Mei 1998 yang
49 Muhammad Iqbal dan Amin Husein Nasution, Pemikirran Politik Islam: Dari Masa
Klasik Hingga Indonesia Kontemporer. Hal 295.
35
melibatkan beberapa tokoh para pendirinya, yakni Amin Rais, Rizal Ramli, dan
tokoh lainnya.50
Di tempat berbeda aktivis prodemokrasi mendirikian Tebet Society seperti
Amin Azis, AM Fatwa, AM Luthfi, M Suwardi, dan lainnya. Kemudian para
tokoh tersebut pada 5-6 Agustus mengadakan pertemuan di Bogor mendirikan
sebuah partai yang dinamakan Partai Amanat Bangsa (PAB). Pada 23 Agustus
1998 partai tersebut berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN)
beserta Amien Rais sebagai ketua umum yang pertama.51
Eksistensi Partai Amanat Nasional dalam dinamika perpolitikan di
Indonesia pasca masa reformasi hingga sekarang tidak terlepas dari para pendiri
partai ini. Berikut adalah profil singkat dari mereka, yakni Amien Rais (Ketua
Umum Periode 1999-2005). Amien merupakan penggagas sekaligus Ketua Umum
DPP PAN yang pertama. Politisi ini juga pernah menjabat sebagai ketua MPR
periode 1999-2004 yang dijuluki sebagai King Maker.52
Hatta Rajasa sebagai salah satu pendiri yang juga mantan Ketua Umum
PAN periode 2010-2015. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode
2009-2014. Pada masa kepemimpinan Amien Rais, Hatta Rajasa sempat menjabat
sebagai sekretaris jendral PAN periode 2000-2005.
50
Suparji, PAN Di Mata Anak Muda, Disampaikan sebagai pengantar diskusi di Fraksi
PAN DPR-RI, Jumat 13 Februrari 2015 oleh Dosen Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Mpu
Tantular.
51
Supardji, PAN Di Mata Anak Muda, Disampaikan sebagai pengantar diskusi di Fraksi
PAN DPR-RI.
52
PAN, “Pendiri PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari www.pan.or.id/pendiri-
pan/
36
Faisal Basri Batu Bara dikenal akrab dengan nama Faisal Basri, seorang
ekonom dan politikus juga sebagai salah satu pendiari MARA (Majelis Amanah
Rakyat). MARA merupakan cikal bakal terbentuknya PAN. Dia pernah menjadi
Sekretaris Jendral PAN dan pada 2000-2001 sebagai Ketua Bidang Penelitian dan
Pengembangan, Beasiswa/Penghargaan PAN.
Rizal Ramli sebagai salah satu pendiri PAN yang pernah menduduku kursi
kementrian sebagai Menteri Keuangan pada 2001 dan Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian periode 2000-2001. Selanjutnya Goenawan Soesatyo
Mohammad memiliki peranan besar dalam proses perintisan PAN. Goenawan
merupakan seorang intelektual dan pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Beberapa tokoh lainnya berjumlah 40-an yang berperan dalam
pembentukan dan perintisan eksistensi PAN, yaitu Emil Salim, A.M Fatwa, Toety
Heraty, Dr. Albert Hasibuan, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao, dan tokoh-tokoh
lainnya. 53
PAN merupakan partai yang berlandaskan Pancasila, terbuka, majemuk,
dan mandiri untuk warga negara Indonesia baik laki-laki serta perempuan dengan
berbagai pemikiran, latar belakang etnis, agama, maupun mandiri. Partai ini
menjadikan agama sebagai dasar moral serta etika berbangsa dan bernegara yang
menghargai harkat martabat manusia.54
53
PAN, “Sejarah PAN,” Artikel diakses pada 19 Juli 2016 dari
http://www.pan.or.id/index.php?comp=home.detail.98
54 PAN, “Tentang PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari
www.pan.or.id/tentang-pan
37
Selain itu mengedepankan kemajemukan dalam rangka memperjuangkan
kedaulatan rakyat, keadilan sosial, dan kehidupan bangsa yang lebih baik untuk
mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang makmur, maju, mandiri, dan
bermartabat. Partai yang lahir pasca masa reformasi ini memiliki visi dan misi
dalam menjalankan aktivitas politiknya.55
Faktor sejarah berdirinya PAN bersamaan dengan cita-citanya merupakan
semangat tersendiri dalam mendasari eksistensi PAN hingga sekarang. Partai ini
sangat mengedapankan aspek pemahaman secara bersama terhadap cita-citanya
untuk bergerak ke depan sebagai eksistensinya di berbagai partai politik di
Indonesia. Sejarah dan cita-cita yang dimiliki oleh PAN adalah fundamen penentu
kemana arah partai ini akan dibawa ke masa depan.56
Pada Kongres PAN ke-IV di Bali, Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum
PAN terpilih periode 2015-2020 bahwa PAN dijadikan sebagai rumah besar
Indonesia yang bersinergi dengan kepentingan masyarakat Indonesia.
Kepentingan disini maksudnya bertujuan untuk memberantas kemiskinan dan
menghapus kesenjangan diantara kelas-kelas sosial. Dalam mengimplementasikan
tujuan tersebut Zulkifli Hasan menggagas tiga program baru, meliputi revitalisasi,
regenarasi, dan reunifikasi.57
55 PAN, “Tentang PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari
www.pan.or.id/tentang-pan
56
DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional I Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN), 2006, Hal. 158.
57
PAN, “Tentang PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari
www.pan.or.id/tentang-pan
38
Pasca terpilihnya Zulkifli Hasan melalui Kongres PAN ke-IV di Bali
sebagai Ketua Umum DPP PAN bersama 12 formatur menyusun
kepengurusannya selama periode 2015-2020. Penyusunan kepengurusan yang
selesai pada Maret 2015 secara langsung didaftarkan ke Kementrian Hukum dan
HAM (Kemenkumhukam) pada 18 Maret 2015.
Pelantikan kepengurusan DPP PAN Periode 2015-2020 dilaksanakan di
Balai Sudirman, Jakarta dengan komposisi sebagai berikut:
1. Amien Rais (Ketua Dewan Kehormatan Partai)
2. Soetrisno Bachir (Ketua Majelis Pertimbangan Partai)
3. Zulkifli Hasan (Ketua Umum DPP PAN)
4. Eddy Suparno (Sekretaris Jendral DPP PAN)
5. Nasrullah (Bendahara Umum DPP PAN)
6. Suyoto (Wakil Ketua Umum DPP PAN)
7. Asman Abnur (Wakil Ketua Umum DPP PAN)
8. Ahmad Hanafi Rais (Wakil Ketua Umum DPP PAN)
9. Bima Arya Sugiarto (Wakil Ketua Umum DPP PAN)
10. Mulfachri Harahap (Wakil Ketua Umum DPP PAN)
11. Bara Krhisna Hasibuan (Wakil Ketua Umum DPP PAN)58
Dalam usahanya untuk menghadapi tantangan di masa depan, PAN
berpegang teguh pada landasan ideologisnya yakni amanah dan nasionalitas.
Landasan ideologi merupakan salah santuk bentuk respon cerdas terhadap
58
PAN, “Tokoh PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari www.pan.or.id/tokoh-
pan/
39
berbagai permasalahan yang ada di Indonesia. Disamping itu juga memberikan
kontribusi besar terhadap kemajuan politik yang demokratis di Indonesia.59
Ideologi “amanah” yang diimplementasikan oleh PAN mampu
mendapatkan konsensus ditengah-tengah dinamika politik serta mewujudkan
amanat rakyat. PAN merupakan suatu kekuatan politik di Indonesia yang
melandasakan tindakannya bahwa berbagai proses dan hasil yang dicapai sebagai
bentuk mewujudkan amanah dan kesejahteraan rakyat. 60
2. Visi dan Misi PAN
Visi PAN adalah terwujudnya PAN sebagai partai politik terdepan dalam
mewujudkan masyarakat madani yang adil dan makmur, pemerintah yang baik
dan bersih di dalam negara Indonesia yang demokratis dan berdaulat, serta
diridhoi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan misi dari PAN adalah
sebagai berikut:
Mewujudkan kader yang berkualitas
Mewujudkan PAN sebagai partai yang dekat dan membela rakyat
Mewujudkan PAN sebagai partai yang modern berdasarkan sistem dan
manajemen yang unggul serta budaya bangsa yang luhur.
Mewujudkan Indonesia baru yang demokratis, makmur, maju, mandiri,
dan bermartabat.
59 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN). Hal. 156-158
60
DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN). Hal. 157.
40
Mewujudkan tata pemerintah Indonesia yang baik dan bersih, yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Mewujudkan negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, bermartabat, ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, keadilan sosial, dan dihormati dalam pergaulan
internasional.61
3. Ideologi dan Asas PAN
Dalam mempertahankan eksistensinya selain ideologi amanah PAN juga
memiliki ideologi nasionalitas. Dimana nasionalitas akan menopang amanah itu
sendiri. PAN sebagai partai politik mengakui juga pasti ada persinggungan atau
pertarungan dengan partai lainnya. Tentunya ini dimaklumi sebagai bentuk nilai-
nilai demokrasi yang dianut oleh Indonesia.62
Dengan ideologi amanah dan nasionalitas, kontestasi politik akan
bersandar pada representasi kepentingan masyarakat luas. PAN menganggap
berbagai kebijakan yang diambil merupakan bentuk kerja-kerja untuk
menjalankan amanah masyarakat Indonesia. Sedangkan melalui ideologi
nasionalitas PAN sangat menghargai multikultural yang sudah lama terbangun di
Indonesia, meliputi sosial, ekonomi, dan budaya. Dua ideologi ini merupakan
pondasi kuat bagi eksistensinya PAN di Indonesia.
61
PAN, “Tentang PAN,” Artikel ini diakses pada 21 Juli 2016 dari
www.pan.or.id/tentang-pan
62
DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN). Hal. 156-158
41
Berbicara mengenai asas pastinya harus mengaitkan dengan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PAN Bab III Pasal 4 ayat 2. Dimana
PAN mempunyai asas “akhlak politik berlandaskan agama yang membawa rahmat
bagi sekalian alam”. Suatu kewajiban bagi para kader PAN mampu mengamalkan
asas tersebut. Berikut pengembangan dari asas itu sendiri, yaitu:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa yang membawa rahmat bagi sekalian alam
2) Kebangsaan yang bersatu, berdaulat, dan bermartabat.
3) Kerakyatan yang demokratis, adil, dan sejahtera.63
4. Lambang Partai
Salah satu karakterisitik dari suatu organisasi yaitu adanya lambang yang
mencirikannya. PAN sebagai bagian dari suatu organisasi dalam bentuk partai
memiliki lambang atau simbol tersendiri. Simbol partai ini tertuang pada ART
PAN Bab I Pasal 1 ayat 1 yang berisikan filosofi matahari putih dimana
belakangya terdapat bujur sangkar warna biru bersamaan tulisan PAN.
63 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN). Hal. 156-158
42
Gambar III.1 Logo PAN
1. Matahari bersinar pada lambang ini maksudnya matahari sebagai sumber
kehidupan. Sedangkan warna putih menunjukkan suatu kebenaran,
keadilan, dan penuh semangat. Bujur sangkar dengan berwarna biru
bermakna warna laut dan langit yang menunjukkan kemerdekaan dan
kebebasan.
2. Warna putih pada matahari dengan pancaran sejumlah 32 buah dan
memiliki ukuran yang sama panjangnya.
3. Tulisan huruf PAN dengan gaya futurist extra heavy, dengan ukuran lebar
sama dengan bujur sangkarnya dengan warna biru tua.
4. Tulisan PARTAI AMANAT NASIONAL dengna huruf besar, jenis
tulisannya Times New Roman, dan berwarna hitam.
5. Penggunaan dan hal-hal lain yang berkaitan denganlambang diatur lebih
lanjut dalam pedoman organisasi.64
64 DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN). Hal. 156-158
43
5. Platform PAN
Berdirinya PAN sebagai partai yang lahir pasca reformasi bersamaan
dengan pembuatan asas dan paltform partai itu sendiri. Partai ini dideklarasikan
pada 23 Agustus 1998. Platform merupakan pondasi atau dasar yang digunakan
oleh kader PAN unutk menentukan langkah yang berkaitan erat dengan masa
depan partai ini. Pemahaman terhadap PAN harus diawali dengan memahami
dahulu dari platform.
Substansi paltform yang ada menyebutkan PAN adalah partai politik yang
mengharuskan setiap manusia dapat mengembangkan kepribadiannya secara
bebas. Dituntut juga untuk berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan
politik di Indonesia. Partai ini terbangun dari berbagai latar belakang yagn
berbeda, seperti suku, agama, bahasa, dan budaya sehingga PAN menjunjung
tinggi kemajemukan.65
Secara historis partai lini lahir dari penolakan terhadap kediktatoran
seorang presiden maka PAN sangat menolak keras terhadap bentuk keditaktoran,
taotalitarianisme, dan otoritarianisme. Mengingat itu semua berlawanan dengan
harkat dan martabag rakyat Indonesia. Partai ini menegaskan bahwa baik oposisi
maupun pemerintah sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap pemerintah.66
C. Manuver Internal PAN
PAN merupakan partai yang lahir dari rahim reformasi. Eksistensi
kelahirannya sangat berkaitan kuat runtuhnya pemerintahan Orde Baru yakni
65
DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN). Hal. 185.
66
DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN). Hal. 190.
44
Presiden Soeharto pada 1998. Berbagai kekuatan prodemokrasi bersama-sama
menumbangkan rezim Soeharto mulai dari kalangan akademisi, aktivis LSM,
khususnya Majelis Amanat Rakyat (MARA). Pada perkembangannya MARA
akan berubah menjadi PAN.67
Pada 23 Agustus 1998 telah resmi berdirinya PAN yang sebelumnya
MARA.68
Berbagai dinamika politik di Indonesia PAN secara eksistensi sudah
muncul bersamaan dengan perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Sedangkan
kontestasi dalam pergulatan partai politik dimulai pasca runtuhnya orde baru atau
masuknya era reformasi.
Begitu juga dengan berbagai manuver politik yang sudah dilakukan oleh
PAN mulai dari perlawanannya terhadap Orde Baru hingga sekarang. Manuver
politik PAN sebenarnya bisa terbagi ke dalam beberapa masa, meliputi masa
transisi dari Orde Baru ke Reformasi (Amien Rais), masa Reformasi (Soetrisno
Bachir dan Hatta Rajasa), dan masa sekarang (Zulkifli Hasan).
Manuver PAN pada masa transisi dari Orde Baru ke Reformasi yakni
eksistensi PAN yang sebelumnya bernama MARA diketuai oleh Amien Rais,
Rizal Ramli, Emil Salim, dan lainnya memberikan perlawanan kepada Soeharto
pada 1998. Pada waktu itu MARA memiliki dua pilihan antara merobohkan
67
DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN). Hal. 157.
68
DPP PAN, Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (RAKERNAS I
PAN). Hal. 158.
45
seluruh bangunan Orde Baru kemudian membanngun kembali secara baru atau
mempertahankan status quo dengan menggantikan pemimpinnya.69
Pada masa reformasi tepatnya ketika PAN dipimpin oleh Soetrisno Bachir
untuk periode 2005-2010 bersamaan dengan masuknya pemilihan presiden di
Indonesia memiliki manuver yang berbeda. Kontestasi antara SBY-Boediono dan
Megawati-Prabowo dalam Pemilihan Umum (Pemilu) berdampak pada konflik
internal di tubuh PAN itu sendiri. Konflik tersebut berkaitan dengan penentuan
sikap PAN terhadap salah satu kandidat di Pemilu 2004.70
Pihak yang tidak terakomodir aspirasi di PAN memunculkan kelompok
baru dikenal dengan Partai Matahari Bangsa (PMB). Partai baru tersebut didirikan
oleh mantan Ketua Umum Muhammadiyah, yaitu Imam Addaruqutni. Meskipun
pada akhirnya partai ini tidak lolos dalam persyaratan parliamentary threshold.
Perbedaan pendapat antara Soetrisno Bachir sebagai Ketua Umum PAN pada
waktu itu dengan Amien Rais cukup mewarani manuver yang terjadi di partai.
Dimana keterpihakan PAN terhadap salah satu pihak kandidat berpengaruh
terhadap arah Indonesia di masa depan.71
Amien Rais sebagai salah satu pendiri partai menginginkan PAN
berkoalisi dengan Partai Demokrat. Di sisi lain Soetrisno mengarahkan partainya
untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Perselisihan itu
69
Irwan Omar, Mohammad Amien Rais Putra Nusantara, (Jakrta: Stamford Press, 2004),
Hal. 73.
70
Prayitno Ramelan, “PAN, Soetrisno Bachir dan Konflik”, Artikel ini diakses pada 21
Agustus 2016 dari http://www.kompasiana.com/prayitnoramelan/pan-soetrisno-bachir-dan-
konflik_54fed686a333113b6a50f868
71
Prayitno Ramelan, “PAN, Soetrisno Bachir dan Konflik”, Artikel ini diakses pada 21
Agustus 2016 dari http://www.kompasiana.com/prayitnoramelan/pan-soetrisno-bachir-dan-
konflik_54fed686a333113b6a50f868
46
diakhiri pada Rakernas PAN di Yogyakarta yang memutuskan koalisi PAN-
Demokrat.
Permasalahan di internal PAN datang dari 31 dewan pengurus meminta
untuk kongres dipercepat segera mungkin. Dimana agenda tersebut difokuskan
untuk mengganti pemimpin baru di partai tersebut. Dalam pernyataan Soetrisno
Bachir bahwa kongres dilaksanakan hingga masa jabatannya telah habis.
Soetrisno tetap menghargai arah partainya yang diambil untuk memilih SBY-
Jusuf Kalla.72
Akan tetapi pada pemilu 2009 PAN melakukan manuver politiknya
dengan tidak mendukung SBY-Boediono. Berbeda dengan pemilu seblumnya
dimana PAN mendukung Demokarat. Pernyataan Amien Rais dalam Rapat
Koordinasi Nasional (Rakornas) pemenang Pilpres, 26 Mei 2009 menegaskan
bahwa tidak terima kepada SBY yang menolak Hatta Rajasa untuk Calon Wakil
Presiden (Cawapres).73
SBY cenderung lebih memilih Boediono untuk menjadi Cawapres di
Pemilu 2009. Amien Rais menyatakan kembali bahwa dirinya cocok dengan SBY
tetapi tidak untuk Boediono. Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut
dinilai masih diragukan. Diragukan dalam konteks kapasitas dan pengalamannya
terkait permasalahan negara.74
72
Prayitno Ramelan, “PAN, Soetrisno Bachir dan Konflik”, Artikel ini diakses pada 21
Agustus 2016 dari http://www.kompasiana.com/prayitnoramelan/pan-soetrisno-bachir-dan-
konflik_54fed686a333113b6a50f868
73
Jawa Pos, Amien. PAN Tidak Ngoyo Dukung SBY, 2009. Hal. 2.
74
Jawa Pos, Amien. PAN Tidak Ngoyo Dukung SBY. Hal. 2.
47
Kemudian manuver politik pada masa kepemimpinan Hatta Rajasa periode
2010-2015 cenderung adanya sinergisitas antara PAN itu sendiri dengan
pemerintahan. Pada masa kepemimpinan SBY-Boediono, Hatta Rajasa diangkat
sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II.
Posisi PAN yang berdiri di dua kaki yakni satu di pemerintahan dan satunya di
parlemen menegaskan suatu sinergisitas diantara keduanya serta mengendalikan
PAN untuk tidak macam-macam kepada pemerintah.75
Sebenarnya diangkatnya Hatta Rajasa menjadi menteri merupakan
keuntungan untuk pemerintah. Secara langsung PAN dapat menjaga koalisi
dengan partai pendukung nanti. Kemudian dukungan PAN terhadap pemerintah
akan terus berlangsung hingga Pemilihan Umum 2014 dimana Prabowo Subianto
bersama Hatta Rajasa maju sebagai presiden dan wakil presiden.
Dalam proses Pemilihan Umum 2014 PAN sebagai salah satu partai yang
mencalonkan untuk menjadi wakil presiden tentu memiliki maneuver politik yang
berbeda dari sebelumnya. Komposisi koalisi Prabowo-Hatta meliputi Gerindra,
PAN, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PPP, Golkar, dan PBB. Sedangkan
Jokowi-JK dikelilingi oleh Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI.76
Koalisi yang dibangun oleh Prabowo-Hatta Rajasa terus bertahan sampai
hasil akhir Pemilu 2014. Hasil pemilihan tersebut menegaskan Prabowo-Hatta
mengalami kekalahan dengan selisi beberapa suara. Namun koalisi yang disebut
75
Fajar Kurnianto, “Pan Dibawah Hatta Rajasa”, Artikel ini diakses pada 21 Agustus
2016 dari http://fajar-kurnianto.blogspot.co.id/2010/01/pan-di-bawah-hatta-rajasa.html 76
Dini Hidayanti Herpamudji, Strategi Kampanye Politik Prabowo-Hatta dan Perang
Pencitraan di Media Massa dalam Pemilu Presiden 2014, POLITIKA, Vol. 6 No.1, 2015, Hal. 3-
5.
48
sebagai Koalisi Merah Putih (KMP) akan mengalami kerenggangan pasca
kekalahan dalam Pemiu 2014. Kerengganan tersebut juga ada kaitannya juga
terkait naiknya Zukifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.
Manuver politik yang diambil PAN pada masa Zulkifi Hasan justru
mengarah kepada dukungannya terhadap pemerintah bukan lagi sebagai oposisi.
Selain itu respon dari partai lainnya menganggap PAN menghianati hasil
Rakernas. Keeputusan PAN untuk bergabung ke KMP merupakan keputusan
Rakernas di Bali. Sedangkan Amien Rais menginginkan PAN tetap di KMP
bukan pemerintah. Permasalahan ini memungkinkan terdapat potensi konflik
internal di tubuh PAN itu sendiri.77
D. PAN dan Posisi Zulkifli Hasan Sebagai Ketua MPR-RI
Pada 20 Februari 2015 Zulkifli Hasan, Ketua MPR-RI mengunjungi
Yogyakarta untuk mengikuti acara penggalangan suara dalam pemilihan Ketua
Umum PAN nantinya. Pemilihan tersebut Zulkifli berhadapan dengan Hatta
Rajasa melalui kongres di Bali pada 28 Februari 2016. Di sana Zulkifli bertemu
dengan beberapa tokoh untuk mencari dukungan, yakni Prof. Din Syamsuddin
sebagai Ketua Umum Muhammadiyah serta organisasi otonom dibawah
Muhammadiyah lainnya.78
77
Agus Raharjo, “PAN Pindah KIH, Ketua DPP PAN Ingatkan Zulkifli Hasan,” Artikel
ini diakses pada 20 Agustus 2016 dari
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/02/nu1vor361-pan-pindah-kih-ketua-
dpp-pan-ingatkan-zulkifli-hasan 78
Munarsih Sahana, “Ketua MPR-RI Galang Dukungan Pencalonan Ketum PAN,”
Artikel ii diakses pada 20 Agustus 201 dari http://www.voaindonesia.com/a/ketua-mpr-ri-galang-
dukungan-pencalonan-ketum-pan/2661535.html
49
Sebenarnya dua calon ketua ini yaitu Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa
memiliki kapasitas yang bagus dan beda-beda tipis. Jika kita lihat latar belakang
dana karir politiknya terdapat kesamaan. Kursi kemenrian pernah mereaka
rasakan dimana Zulkifli Hasan sebagai Menteri Kehutanan dan Hatta Rajasa
sebagai Menteri Ekonomi. Disamping itu kedua pemimpin ini memiliki loyalitas
yang tidak diragukan selama dinamika PAN di Indonesia.
Selanjuntya bila dikaitkan antara terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua
MPR-RI dengan terpilihnya juga sebagai ketua umum PAN tidak bisa dikatakan
sesuatu yang saling berkorelasi. Banyak yang menyatakan bahwa adanya figur
Amien Rais sebagai salah satu pendiri PAN yang sangat dihargai oleh para
anggotanya mungkin bisa disebutkan sebagai faktor kemenangan Zulkifli Hasan.
Meskipun terdapat beberapa faktor lainnya misalnya kekuatan masa kandidat dan
tradisi partai.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti
Zuhro menyatakan bahwa kemenangan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN
tidak dipengaruhi oleh sosok Amien Rais. Terbukti kemenangan tipis yang
diperoleh oleh Zulkifli Hasan terhadap Hatta Rajasa. Secara tidak langsung
pernyataan Amien Rais yang mendukung Zulkifli Hasan tidak berpegaruh besar
terhadap kemenangan dirinya.79
79
Indra Akuntono, “Adakah Faktor Amien Rais dalam Kemenangan Zulkifli Hasan”,
Artikel ini diakses pada 22 Agustus 2016 dari
http://nasional.kompas.com/read/2015/03/02/0808491/Adakah.Faktor.Amien.Rais.dalam.Kemenan
gan.Zulkifli.Hasan.
50
Masih menurutnya bahwa kemenangan Zulkifli Hasan disebabkan adanya
massa yang dimilikinya begitu besar dan solid. Disamping itu Hatta Rajasa juga
memiliki kesamaan dengan Zulkifli Hasan baik massa, kapasitas, dan
pengalaman. Keduanya sangat memiliki kesamaan dan setara.80
Faktor lainnya
yang sudah disebutkan di atas yakni adanya tradisi partai. Tradisi PAN yang
sering juga ditegaskan oleh Amien Rais bahwa ketua umum PAN cukup satu
periode saja tidak lebih.
Beberapa asumsi yang ada berdasarkan penjelasan di atas bahwa perlu
dianalisis kembali jika keterkaitan jabatan Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR-RI
memiliki pengaruh besar terhadap kemenangan dirinya di kursi pemimpin PAN.
Nyatanya masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemenangan
Zulkifli Hasan. Namun boleh saja mengaitkannya dengan jabatan sebagai ketua
MPR-RI dengan penegasan bukan faktor dominan.
80
Indra Akuntono, “Adakah Faktor Amien Rais dalam Kemenangan Zulkifli Hasan”,
Artikel ini diakses pada 22 Agustus 2016 dari
http://nasional.kompas.com/read/2015/03/02/0808491/Adakah.Faktor.Amien.Rais.dalam.Kemenan
gan.Zulkifli.Hasan.
51
BAB IV
ANALISA KOMUNIKASI POLITIK ZULKIFLI HASAN
Pada bagian ini akan membahas sekaligus menganalisis inti dari penelitian
ini. Pembahasan dalam bagian ini akan menggambarkan proses terpilihnya
Zulkifli sebagai Ketua Umum PAN. Disamping itu juga menjelaskan beberapa
faktor kemenangan dirinya dalam pemilihan ketua umum. Beberapa teori pun
digunakan untuk menganalisis bagian ini, meliputi komunikasi politik, teori partai
politik, demokrasi internal dan transformasi kepemimpinan. Nantinya teori itu
akan membantu menjawab pertanyaan penelitian ini mengenai komunikasi politik
yang dijalankan oleh Zulkifli Hasan.
A. Pencalonan Zulkifli Hasan Sebagai Ketua Umum PAN
Terpilihnya Zulkifli Hasan menjadi ketua umum PAN periode 2015-2020
melalui proses yang panjang. Pemilihan tersebut Zulkifli berhasil menyingkirkan
mantan ketua umum sebelumnya, yaitu Hatta Rajasa dengan selisih 6 suara.
Komposisi suara dalam pemilihan tersebut, yakni Hatta Rajasa 286 suara, Zulkifli
Hasan 292 suara, dan 4 suara rusak.
Berdasarkan kronologi proses pemilihan hingga terpilihnya Zulkifli Hasan
menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020, sebagai berikut:81
1. 7 Januari 2015, Hanafi Rais sebagai putra sulung Amien Rais menegaskan
dukungannya terhadap Zulkifli Hasan untuk maju sebagai ketua umum.
81 Fiksikulo, “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel
ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com
52
Rasionalisasinya bahwa adanya suatu tradisi di PAN jika ketum hanya
menabat satu periode.
2. 8 Januari 2015, Adjie Alfaraby sebagai peneliti dari Lingkaran Survei
Indonesia mengatakan Hatta Rajasa akan terpilih kembali menjadi
pimpinan PAN. Adjie melihat Zulkifli kurang memiliki potensi dalam
kontestasi pemilihan umum ini.82
3. 18 Januari 2015, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN, Amien Rais
menyatakan sebagain besar pengurus PAN Sumatera Utara akan
mendukung kandidat Zulkifli Hasan sebagai ketua umum PAN.
Ketidaksetujuaan Amien Rais terhadap pencalonan Hatta Rajasa akan
berdampak pada terhambatnya kontinuitas status quo atau perubahan
kondisi partai. Ini terbukti dengan pernyataan dari Yandri Susanto
bahwa,“Zulkifli Hasan diminta oleh Amien Rais beserta DPW untuk
memperbesar partai dan mengabdi”.83
4. 20 Januari 2015, Mantan Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir memberikan
dukungan kepada Zulkifli Hasan menjadi ketua umum PAN. Tidak
menutup kemungkinan Sutrisno mengincar kursi Ketua Majelis
Pertimbangan Partai (MPP)
82 Fiksikulo, “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel
ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com
83 Wawancara penulis dengan Mantan Ketua Barisan Muda PAN dan sekarang Wakil
Sekertaris Jendral, Yandri Susanto di Kantor DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016.
53
5. 26 Februari 2015, survei dari Centre for Strategic and International
Studies (CSIS) bahwa Hatta Rajasa akan unggul dibandingkan Zulkifli
Hasan dengan persentase 42, 77 persen dan 38.64 persen.84
6. 28 Februari 2015, Kongres PAN di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, telah
dibuka dan diwarnai dengan ketegangan diantara dua kubu. Meningkatnya
intensitas diantara dua kubu ketika Ketua Majelis Pertimbangan Partai
PAN, Amien Rais mengucapkan pernyataan sindiran waktu membuka
kongres.
7. 1 Maret 2015 (siang hari), situasi panas di kongres PAN terus berlanjut
hingga besok. Terjadinya pelemparan kursi diantara dua kubu ketika rapat
baru dibuka dan membuka kongres, begitu penjelasan Muhammad Rafi
Ginting, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Karo. Kongres itu
juga diwarnai aksi interupsi yang kemudian diputuskan untuk
mempercepat proses pemilihan ketua umum PAN.
8. 1 Maret 2015 (malam hari), pemilihan ketua umum PAN kembali ricuh
bersamaan dengan keputusan metode perhitungan, yakni manual dengan
papan tulis dan menggunakan komputer. Pada awalanya Zulkifli Hasan
mengungguli suara dari Hatta. Namun dipertengahan perhitungan terjadi
perbedaan selisih suara antara yang tertulis di papan dengan komputer.
Kemudian panitia memutuskan untuk mengulang perhitungan suara dari
nol dan penghitungan dengan komputer tidak digunakan kembali.
84 Fiksikulo, “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel
ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com
54
9. 1 Maret 2015 (malam hari), akhir dari perhitungan menunjukkan Zulkifli
menang tipis dari Hatta Rajasa. Perolehan suara Hatta Rajasa 286 suara
sedangkan Zulkifli 292 suara dengan catatan 4 suara rusak dan total suara
582. Hatta Rajasa memberikan selamat kepada Zulkifli Hasan sebagai
Ketua Umum PAN periode 2015-2020.85
B. Peran Tokoh Partai Amien Rais
Salah satu hal yang menarik dalam Kongres PAN ke-IV berkaitan dengan
sosok kharismatik dari salah satu pendiri partai tersebut, yakni Amien Rais.
Amien dinilai secara tidak langsung dapat menentukan sosok yang pantas untuk
duduk menjadi ketua umum selanjutnya. Ditambah manuver yang dilakukannya
sebagai Ketua MPP PAN.
Berawal dari pernyataan Amien Rais bahwa berdasarkan kebiasaan
seharusnya ketua umum PAN hanya menjabat satu periode. Secara tidak langsung
pernyataan tersebut membuat skak Hatta Rajasa sebagai salah satu kandidat.
Amien Rais dinilai masih memiliki kharisma yang dinilai bisa menentukan siapa
sosok yang pantas untuk duduk di kursi ketua umum.
Manuver Amien Rais dimulai dengan mengatakan bahwa menurut
kebiasaan, Ketua Umum PAN hanya dijabat satu periode saja. Tentu saja
pernyataan Amien mampu membangun suatu wacana bersifat regenarasi. Dimana
tafsiran tersebut mampu mendukung pencalonan Zulkifli Hasan sebagai ketua
umum PAN.
85
Fiksikulo, “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel
ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com
55
Ada yang percaya, siapapun akan sulit melawan Amien Rais, termasuk
Hatta Rajasa. Amien, selain memiliki basis di Muhammadiyah, juga menjadi satu-
satunya tokoh PAN yang paling dihormati oleh para pemilik suara. Manuver
Amien diterjemahkan sebagai cara dan upaya untuk menjaga dan mengawal PAN
dari keterpurukan dan kerusakan.86
Mengutip pernyataan dari Edi Abdullah sebagai pengamat kebijakan
publik, hukum, politik LAN Makassar, Widyaiswara bidang hukum mengatakan
bahwa Amien Rais merupakan seorang politikus hebat dimana memiliki pengaruh
kuat termasuk melengserkan mantan Presiden Gus Dur. Nyatanya setiap calon
yang didukung oleh Amien Rais untuk maju pasti mendapatkan kemenangan.87
Pada tahun 2005 Amien Rais mendukung Sutrisno dalam pemilihan ketua
umum dan memenanginya. Selanjutnya pada 2010 Amien Rais mendukung Hatta
Radjasa yang menemukan kemenangan juga. Terakhir kemenangan Zulkifli Hasan
yang didukung oleh Amien Rais untuk menjadi ketua umum periode 2015-2020
berhasil mengalahkan Hatta Radjasa.88
Melanjutkan kembali peranan Amien Rais dalam kemenangan Zulkifli
Hasan di Kongres PAN tidak memiliki kontribusi besar. Pernyataan tersebut
86
Widian Vebriyanto, “Duet Zulkifli Hasan-Soetrisno Bachir Bisa Lumpuhkan
Komposisi Drajad H Wibowo-Hatta Rajasa,” Artikel ini diakses pada 25 Juli 2016 dari
http://www.rmol.co/read/2015/02/19/192350/Duet-Zulkifli-Hasan-Soetrisno-Bachir-Bisa-
Lumpuhkan-Komposisi-Dradjad-H-Wibowo-Hatta-Rajasa-
87
Edi Abdullah, “Amin Rais Dibalik Kemenangan Zulkifli Hasan Menjadi Ketua Umum
Partai Amanat Nasional periode 2015-2020”, Artikel ini diakses pada 31 Juli 2016 dari
http://www.kompasiana.com/171717/amin-rais-dibalik-kemenangan-zulkifli-hasan-menjadi-ketua-
umum-partai-amanat-nasional-periode-2015-2020_54f83131a33311275e8b475d
88
Edi Abdullah, “Amin Rais Dibalik Kemenangan Zulkifli Hasan Menjadi Ketua Umum
Partai Amanat Nasional periode 2015-2020”, Artikel ini diakses pada 31 Juli 2016 dari
http://www.kompasiana.com/171717/amin-rais-dibalik-kemenangan-zulkifli-hasan-menjadi-ketua-
umum-partai-amanat-nasional-periode-2015-2020_54f83131a33311275e8b475d
56
bukan berarti tanpa alasan tetapi ada beberapa fakta yang lahir dari asumsi-asumsi
serta keterangan narasumber. Asumsi pertama jika kita lihat selisih voting dalam
kontestasi pemilihan ketua umum hanyalah 6 suara. Selisih angka ini sangatlah
tipis.
Sesuai AD/ART PAN bahwa Dewan Perwakilan Wilayah (DPW)
memiliki 5 suara sedangkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebanyak 2 suara.
Berarti selisih 6 suara sama saja dengan satu DPW dan DPD yang diperoleh
Zulkifli dalam memenangi kontestasi di Kongres PAN. Kemudian apakah Amien
Rais di sini memiliki pengaruh besar berkaitan dengan hasil tipis seperti ini.
Mungkin bisa dikaitkan dengna pernyataan Ali Taher dan Yandri Susanto, bahwa:
“Saya kira dua-duanya sebagai faktor kemenangan Zulkifli Hasan, yaitu
dukungan Amien Rais”.89
Sedangkan Yandri Susanto mengatakan,
“Amien Rais sangat merestui Zulkifli Hasan”.90
Pernyataan tersebut menegaskan dukungan Amien Rais terhadap Zulkfli
Hasan secara verbal dan bersifat normatif. Meskipun Amien Rais secara verbal
menyatakan dukungannya kepada Zulkifli Hasan dengan alasan regenerasi atau
satu periode dalam memimpin partai biru-putih ini. Akan tetapi tidak ada jaminan
dukungan verbal Amien Rais kepada Zulkifli Hasan membawa pengaruh besar.
Buktinya kemenangan selisih Zulkifli Hasan sangatlah tipis.
89 Wawancara penulis dengan Ketua DPP Litbang, Ali Taher di DPR-RI, Jakarta, 3
Oktober 2016.
90 Wawancara penulis dengan Mantan Ketua Barisan Muda PAN dan sekarang Wakil
Sekertaris Jendral, Yandri Susanto di Kantor DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016.
57
Sosok figur disamping kekuatan massa merupakan bukti tidak ada kaitan
kuat dengan kemenangan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN 2015-2020.
Anwar Arifin menyebutkan sifat-sifat yang harus melekat pada calon pemimpin
disebut sebagai kepahlawan politik. Kedewasaan, kecakapan, kejujuran,
keberanian, dan sikap positif merupakan bagian dari sifat tersebut.91
Tidak dapat
diragukan sosok sifat kepahlawan politik melekat pada Zulkifli Hasan sehingga
secara otomatis menginaktkan kredibiltasnya.
C. Strategi Komunikasi Politik Zulkifli Hasan untuk Memenangi
Kongres IV PAN di Bali
Kemenangan Zulkifli Hasan dalam kontestasinya untuk menduduki posisi
ketua umum PAN berkaitan kuat dengan strategi yang diimplementasikannya.
Bersamaan dengan itu muncul juga beberapa asumsi dibalik kemenangan dirinya,
misalnya peranan Amien Rais, kekuatan basis massa, status Zulkifli sebagai ketua
MPR, dan tradisi kepemimpinan satu periode.
Menurut Lasswell komunikasi politik adalah proses penyampaian pesan
politik dari komunikator kepada khalayak politik, melalui media tertentu yang
bertujuan untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan
suatu kepentingan tertentu di suatu organisasi atau masyarakat luas.92
Konteks
91
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma dan Komunikasi Politik
Indonesia. Hal. 5. 92
Gun-Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, Hal. 4.
58
komunikasi politik dalam kajian komunikasi dilihat sebagai pesan untuk
mempengaruhi pihak lain dengan mencapai kepentingan tertentu.93
Pada pemilihan Ketua Umum PAN tahun 2015, tentunya masing-masing
calon mempunyai strategi komunikasi politik yang mumpuni untuk mencapai
sebuah kemenangan politik. Terdapat beberapa strategi komunikasi politik
diantaranya pertama pencitraan politik dan pemantapan kelembagaan. Pencitraan
disini menegaskan perilaku, tindakan dan figur yang positif dari suatu individu
harus terjaga. Maksudnya dengan cara merawat ketokohan dalam strateginya yang
didukung dengan kelembagaan, seperti posisi di DPR, MPR atau Kementrian.
Menurut penelitian Anwar Arifin bahwa pencitraan dan pemantapan kelembagaan
menjadi faktor yang mendukung kemenangan calon.
Pada studi kasus kemenangan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN
bisa dilihat dalam strategi komunikasi politiknya pada pencitraan politik dan
penguatan kelembagaan yang akan penulis uraikan dibawah ini.
1. Pencitraan
Zulkifli Hasan mulai membangun pencitraannya sudah lama sejak menjadi
kader PAN. Ia berusaha membangun kebersamaan sejak dirinya menjadi
Sekjend pada masa Soetrisno Bachir yaitu dengan cara menyapa dan
mengundang semua pimpinan daerah (DPW) dan pusat (DPP).
Selanjutnya ia membangun psikologi komunikasi dengan kader PAN yang
tentunya hal ini membentuk ikatan emosional dirinya dengan sejumlah
93 Gun-Gun Heryanto dan Shulhan Rumaru, Komunikasi Politik Sebuah Pengantar,
(Bogor:Ghalia Indonesia, 2013), Hal.2
59
kader PAN. Selain itu, Zulkifli Hasan juga terkenal dengan kader yang
memiliki loyalitas yang besar terhadap PAN. Hal ini menjadi nilai
tambahan yang dilihat oleh kader lainnya yang memberikan persepsi
positif bagi citra Zulkifli Hasan.
Strategi pencitraan lainnya yang ia bangun sejak menjadi Sekjen PAN
yaitu dengan cara menyapa semua kader. Tidak hanya itu, perhatian yang
ia berikan kepada seluruh kader PAN ia tunjukkan ketika ada kader yang
ke Jakarta pasti di ajak kerumahnya dan tidak tanggungtanggung Zulkifli
Hasan masih menerima tamu hingga jam 2 dini hari. Artinya ia
mempunyai sikap yang ramah, peduli dan tidak kenal waktu dalam
berhadapan dengan kader PAN.
2. Pemantapan Kelembagaan.
Zulkifili Hasan sudah lama bekecimpung di Pemerintahan. Di Internal
PAN ia pernah menjadi Sekretaris Jendral PAN pada era Soetrisno Bachir.
Di pemerintahan beberapa posisi penting pernah ia jaba misalnya ia pernah
menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada masa pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu ia juga menjadi pimpinan tertinggi
di Legilator yakni sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Dari penjelasan diatas sangat strategis sekali jabatan dan peran dari
Zulkifli Hasan baik di internal partai maupun di pemerintahan yang
tentunya menjadi salah satu pertimbangan yang penting bagi kader-kader
dalam memilih dirinya menjadi ketua umum PAN.
60
Komunikasi politik Zulkifli Hasan sebenarnya sudah terbangun ketika
dirinya menjadi Sekretaris Jendral PAN dan Sutrisno Bachir sebagai Ketua
Umumnya. Menghubungi berbagai DPW dan DPD sebagai pesan politiknya
sudah terbangun sejak lama ketika Zulkifli Hasan menjabat Sekretaris Jendral
PAN. Berikut penjelasan Yandri:
“Ketika jadi sekretaris jendral, Zulkifli Hasan sering keliling Indonesia
selalu manyapa semua kader. Hebatnya dia ketika ada kader PAN misscall
kalau belum sempat diterima pasti ditelepon balik. Komunikasinya baik
dan penuh perhatian. Ketika ada kader yang ke jakarta pasti diajak ke
rumahnya, terkadang juga Pak Zulkifli terima tamu hingga jam satu atau
dua malam. Komunikasi terbangun dari situ. Catatan juga semua tamu
diterima dan tidak kenal waktu.”94
Berbagai kunjungan ke daerah semasa dirinya menjabat sebagai sekretaris
umum merupakan ajang konsolidasi dengan membangun komunikasi politiknya.
Perhatian dan loyalitas yang diberikan Zulkifli kepada para kader tingkat DPW
atau DPD tanpa membedakan jabatan bisa dijadikan modal untuk memperkuat
grassroots. Secara tidak langsung tindakannya sudah membangun komunikasi
politik. Nantinya Zulkifli mempengaruhi basisnya untuk mencapai
kepentingannya.95
94
Wawancara penulis dengan Mantan Ketua Barisan Muda PAN dan sekarang Wakil
Sekertaris Jendral, Yandri Susanto di Kantor DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016.
95
Wawancara penulis dengan Ketua PAN, Zulkifli Hasan di Kantor MPR-RI, Jakarta, 3
Oktober 2016.
61
Kemudian teori demokrasi internal partai menyebutkan cara mengontrol
demokrasi dalam pemilihan umum (partai politik) yang memiliki jumlah anggota
yang besar yaitu pertama dengan melakukan pertemuan tingkat lokal hingga ke
pertemuan tingkat akhir (pusat) dimana setiap pandangan dari para anggota dari
tingkat lokal masuk di dalam pertimbangan atau melalui mekanisme semua
anggota hadir dan memilih secara langsung terhadap kandidat yang dicalonkan.96
Mengacu pada teori itu yang menitikberatkan pada point yaitu pertemuan
tingkat lokal-pusat yang merupakan representasi kepentingan sebagian besar para
anggota. Disamping itu bisa juga memilih langsung pada saat proses pemilihan.
Berikut pernyataan Ali Taher terkait ini:
“Motivasi dirinya (Zulkifli Hasan) mencalonkan diri karena mendapat
dukungan dari sebagian besar DPW dan DPD. Salah satu logistik yang
dimiliki adalah networking. Dukungan masyarakat juga berdatangan untuk
dirinya. Basis massa merupakan modal besar yang membuat dirinya berani
maju”97
Tidak heran jika Zulkifli Hasan bisa menang dari Hatta Rajasa sebab basis
yang dimilikinya begitu besar. Hampir sebagian besar DPW dan DPD
memberikan suara kepada Zulkifli Hasan meskipun hasil dari pemilihan ketua
96
Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai :
Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun
(1998, 2004, dan 2009), Hal. 17.
97 Wawancara penulis dengan Ketua DPP Litbang, Ali Taher di DPR-RI, Jakarta, 3
Oktober 2016.
62
umum selisih tipis. Kemenangan Zulkifli Hasan sebagai bentuk representasi
kekuatan grassroots partai tersebut.
Allan Ware mengatakan dalam rekrutmen politik menyangkut pimpinan
partai pada saat sekarang yaitu harus telah memiliki pengalaman yang lama
sebagai seorang legislator, bekerja sebagai legislator partainya yang berada di
parlemen menjadi jalan untuk tangga karir bagi seseorang untuk bisa naik menjadi
seorang pimpinan partai.98
Senada dengan penjelasan di atas menurut Arbi Sanit, seleksi
kepemimpinan dalam sebuah partai politik memiliki dua strategis. Strategi
pertama berkaitan dengan seleksi melalui pelatihan kader yang terdiri dari
beberapa tahapan. Kemudian strategi selanjutnya menyebutkan bahwa indikator
kemajuan kader juga seringkali dikaitkan dengan posisi kader di dalam struktur
partai (ketua, sekretaris, atau bendahara) dan kenegaraan misalkan jabatan di
DPR, MPR, atau Menteri. 99
Melalui teori ini memberikan penjelasan keterkaitan antara proses
terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN dan posisinya sebagai
Ketua MPR-RI. Kecenderungan calon pemimpin yang menang di suatu partai
pasti memiliki latar belakang di lembaga pemerintahan, misalnya Zulkifli Hasan
pernh menjabat Menteri Kehutanan masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
98 Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai :
Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun
(1998, 2004, dan 2009), Hal. 18.
99 Dikutip dari thesis Muhammad Imam Akbar Hairi, Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Politik 2012, berjudul Demokrasi Internal Partai :
Studi Proses Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar Tahun
(1998, 2004, dan 2009), hal. 18.
63
Meskipun nyatanya tidak ada kaitan yang kuat antara jabatan Zulkifli
Hasan sebagai Ketua MPR dengan terpilihnya sebagai ketua umum PAN. Dalam
konteks ini kaitan dirinya menjadi ketua MPR dengan terpilihnya sebagai ketua
umum PAN hanya salah satu faktor. Dimana masih ada faktor dominan lainnya.
Yandri Susanto berujar salah satu faktor kemenanganya adalah adanya
kaitannya dengan terpilihnya sebagai ketua MPR. Adanya pernyataan bahwa
menjadi ketua MPR sekaligus ketua umum PAN akan lebih mudah
mempekenalkan partai itu sendiri kepada masyarakat luas. Ketika mengunjungi
daerah pun akan mendapatkan penghormatan khusus sebagai ketua MPR.100
Masih berkaitan dengan komunikasi politik yang secara khusus membahas
strateginya. Ardial menyebutkan sejatinya dalam strategi komunikasi politik
adalah mencapai kepentingan itu sendiri. Disebutkan juga terdapat beberapa
strategi komunikasi politik, diantaranya pencitraan politik bersamaan penguatan
kelembagaan dan menciptakan kebersamaan.101
Nyatanya dalam komunikasi politik yang cenderung dilihat lebih kepada
sosok tokoh tersebut bukan pada pesan apa yang disampaikan. Maksudnya dengan
cara merawat ketokohan dalam strateginya yang didukung dengan kelembagaan.
Anwar Arifin menegaskan dalam seorang pemimpin diwajibkan memiliki
100 Wawancara penulis dengan Ketua Barisan Muda PAN, Yandri Susanto di Kantor
DPR-RI, Jakarta, 3 Oktober 2016.
101 Ardial, Komunikasi Politik, Hal. 73.
64
beberapa sifat utama, meliputi kejujuran, kedewasaan, keberanian, dan kecakapan.
Sifat-sifat ini disebut sebagai kepahlawanan politik.102
Studi kasus yang diangkat dalam konteks ini mengenai kemenangan
Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN bisa dilihat dalam strategi komunikasi
politiknya pada pencitraan politik dan penguatan kelembagaan. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan dari Anwar Arifin dan Ardial. Memang benar citra yang
dibangun oleh Zulkifli Hasan sangatlah bagus terhitung sejak dirinya menjabat
sebagai sekjen PAN masa Soetrisno Bachir. Dibuktikan dengan hasil wawancara
dari beberapa kader PAN.
Ditambah penguatan lembaga yang disebutkan dalam strategi komunikasi
politik bahwa Zulkfili Hasan sedang menjabat sebagai Ketua MPR. Kursi
kemenntrian pun sempat didudukinya pada masa Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono sebagai Menteri Kehutanan. Pengalaman Zulkfili Hasan sebagai
menteri serta posisinya di kursi MPR merupakan bentuk penguatan lembaga yang
berpengaruh pada citra politiknya.
Pencitraan politik bersanding dengan penguatan lembaga sebagai strategi
yang ampuh dalam memenangi suatu pemilihan umum baik di internal partai
maupun secara nasional. Citra politik secara langsung nantinya akan
meningkatkan kredibilitas. Kepercayaan akan muncul di kalangan kader partai
terhadap calon ketua umum, yakni kemenangan Zulkifli Hasan.
102 Anwar Arifin. Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma Teori Tujuan Strategi dan
Komunikasi Politik Indonesia, Hal. 23.
65
Straegi lainnya dalam komunikasi politik, yakni menciptakan
kebersamaan. Anwar Arifin menjelaskan dalam menciptakan kebersamaan
diperlukan beberapa aspek, seperti persamaan busana, persamaan bahasa (simbol),
dan persamaan kepentingan. Tidak dapat dipungkiri setiap pemilih baik dalam
pemilihan di internal partai politik maupun di luar cenderung memilih
berdasarkan kesamaan ideologi atua pemikirannya.103
Menciptakan kebersamaan seperti solidaritas sangat penting sebab
disamping untuk mengenal anggota juga bertujuan menyusun pesan politik yang
bisa digunakan dalam pemilihan umum nanti. Begitupun dengan hasil wawancara
di atas menyebutkan Zulkifli Hasan sudah membangun kebersamaan sejak dirinya
menjadi sekjen masa Soetrisno Bachir. Zulkifli Hasan sering mengundang atau
menyapa semua pimpinan daerah (DPW) dan pusat (DPP).
Komunikasi politik yang terbangun antara Zulkfili Hasan dengan
pemimpin daerah lainnya menjadi bias artinya tidak nampak kepentingannya
cenderung kepadan solidaritas. Jika kita memahami pendapat Laswell mengenai
pengaruh terhadap kelompok, yakni attention area, public area, dan sentimen
area.104
Misalkan diantara ketiga itu mampu menjelaskan faktor kemenangan
Zulkifli Hasan sebagai ketua umum.
Sesuai dengan pernyataan Laswel mengenai public area bahwa suatu
komunikasi atau pengaruh terhadap indvidu terbangun karena adanya ikatan
psikologis. Berbeda dengan sentimen area dan attention area yang tidak
103 Anwar Arifin. Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma Teori Tujuan Strategi dan
Komunikasi Politik Indonesia, Hal. 23.
104 Gun Gun Heriyanto, Dinamika Komunikasi Politik. Hal 53.
66
menekankan aspek psikologis cenderung pada kepentingan bersama. Diperkuat
lagi dengan konsep activity and organization area menjelaskan pengaruh indvidu
dalam penyampaian pesan dipengaruhi kuat oleh keaktifan anggota dalam
kelompoknya.105
Berlandaskan pernyataan Laswell kita dapat menarik suatu asumsi
mengenai faktor lain dibalik komunikasi politik yang dibangun oleh Zulkfili
Hasan. Dalam penjelasan public area memberikan gambaran hubungan psikologi
komunikator dengan para anggotanya bisa terbangun bahkan bersifat kuat
dibandingkan pesan yang bermuatan kepentingan.
Sesuai dengan sumber dari wawancara menyebutkan secara tidak langsung
kalau Zulkifli Hasan membangun komunikasi politik bukan ketika kongres
dimulai. Namun sudah terbangun ketika sepuluh tahun lalu karena tanggung
jawabnya sebagai kader sehingga psikologis di sebagian besar kader PAN
terbangun untuk memilih Zulkifli Hasan sebagai ketua umum partai tersebut.
Ditambah dengan konsep activity and organization menegaskan setiap
individu yang aktif di suatu organisasi khususnya partai politik dengan jangka
waktu lama akan lebih mudah dalam melakukan komunikasi politik. Terhitung
Zulkfili Hasan adalah seorang kader yang sangat loyalitas terhadap partai yang
membesarkannya.
Sederhananya terdapat beberapa faktor dalam keberhasilan komunikasi
politik Zulkifli Hasan dalam kontestasinya. Mulai dari aspek psikologis yang
terbangun di para anggota, loyalitas Zulkifli Hasan selama di partai, jabatannya
105 Gun Gun Heriyanto, Dinamika Komunikasi Politik. Hal 53.
67
sebagai ketua MPR dan mantan menteri, sesosok fugure yang bagus, atau
sekalipun Amien Rais yang mendukung secara langsung.
Itulah faktor-faktor yang membuat Zulkifli Hasan memenangi kontestasi
pemilihan ketua umum dari Hatta Rajasa. Terlepas dari kemenangan dirinya yang
begitu tipis dan harus diakui juga bahwa Hatta Rajasa masih memiliki kekuatan
dalam kontestasi kemarin. Strategi Zulkifli dalam komunikasi politik sangatlah
bagus dengan mengkombinasikan ketokohan, penguatan lembaga, dan yang
terpenting sudah membangun kebersamaan di para anggota.
D. Zulkifli Hasan dan Kemenangannya di Kongres PAN ke IV
Resminya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode 2015-2020
menandakan arah baru bagi partai itu sendiri. Tentunya sebagai orang nomor satu
di partai Zulkifli memiliki peranan penting dalam menentukan arah kebijakan dari
partai ini. Terlebih lagi arah kebijakan Zulkifli berbeda dengan ketua sebelumnya
yakni Hatta Rajasa.
Awal masa kedudukannya sebagai Ketua Umum PAN sekaligus Ketua
MPR Indonesia, Zulkifli merubah haluan partainya yang awalnya oposisi dengan
pemerintahan sekarang mulai mendukung. Maksudnya PAN memutuskan
bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Terlepas dari apakah PAN
akan mendapatkan menteri atau tidak pasca reshuffle kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.
Senada dengan perubahan kebijakan PAN sebagai partai politik
merupakan suatu kewajaran. Miriam Budiardjo menyatakan partai politik adalah
organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan
68
pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu
golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang
berbeda.106
Berbeda pandangan dengan Sigmund yang menegaskan bahwa pentingnya
perbedaan program atau kebijakan yang dimiliki oleh sebuah partai politik dengan
partai politik lain menjadi penting untuk mendapat dukungan dari masyarakat.107
Melalui teori ini memberikan gambaran bahwa perubahan kebijakan dari suatu
partai merupakan keharusan. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan dukugnan dari
masyarakat luas.
Kemudian Soltau mendefinisikan partai politik sebagai kumpulan dari
individu-individu terorganisasi yang berkeinginan untuk merealisasikan kebijakan
mereka dengan cara mendapat kepemimpinan di dalam pemerintahan.108
Penjelasaan Soltau dapat digunakan untuk membaca arah gerakan Zulkifli untuk
membawa PAN ke dalam pemerintahan.
Dapat dikatakan juga serta masih meminjam pendapat Soltau bahwa
keputusan Zulkifli untuk bergabung dengan Jokowi sebagai bentuk implementasi
kepentingannya. Ditambah posisi Zulkifli sebagai Ketua MPR-RI yang bisa
bersinergi dengan kepentingan PAN di pemerintahan. Begitupun bergabungnya
PAN dengan Jokowi di pemerintahan akan mempermudah untuk mencapai
kepentingannya.
106
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik. Hal. 404. 107
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik. Hal. 116. 108
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik. Hal. 116.
69
Bersamaan dengan itu Drs. H. Kuswiyanto M. Si mengatakan bahwa
tujuan PAN bergabung dengan pemerintah yakni melakukan mobilisasi kadernya
untuk menjalankan roda pemerintahan. Idealisnya kepentingan PAN di
pemerintahan melainkan untuk mengatasi permasalahan negara khususnya
perkekonomian Indonesia.109
Dukungan juga datang dari petinggi PAN, Amien Rais yang
mengharuskan bergabung dengan pemerintahan. Itupun dengan syarat Jokowi
harus mengajak partai lainnya untuk bergabung ke pemerintahan. Bergabungnya
PAN dengan pemerintahan memunculkan dinamika baru di Koalisi Merah Putih
(KMP) sebab partai ini merupakan tulang punggung KMP.110
Berdasarkan penjelasan Ramlan Surbakti mengenai tujuh fungsi politik
yang diantaranya, yaitu pengendalian konflik, kontrol politik, dan komunikasi
politik. Fungsi pengendalian konflik mengacu dari partai itu sendiri sebagai cara
berdialog pihak-pihak yang berkonflik. Pengendalian disini bisa diartikan
hubungan pemerintah-rakyat atau antarpemerintah.
Fungsi kontrol politik adalah partai memberikan kritik berupa kesalahan,
kelemahan, atau penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah yang sedang
berkuasa. Biasanya berkaitan dengan kebijakan yang tidak sesuai dengan rakyat
Indonesia. Sedangkan komunikasi politik maksudnya partai sebagai alat
109
Kuswiyanto, “Gabung Jokowi, Ini Penjelasan PAN”, Artikel ini diakses pada 20
Oktober 2016 dari kangkuswiyanto.com/opini/gabung-jokowi-ini-penjelasan-pan/
110
Rakhmawaty, “Putera Amien Rais Jelaskan Alasan PAN Gabung Pemerintahan
Jokowi”, Artikel ini diakses pada 25 Oktober 2016 dari
m.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/04/nu558s334-putra-amien-rais-jelaskan-alasan-
pan-gabung-pemerintahan-jokowi
70
penyampaian informasi baik dari pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya. Bisa
dikatakan partai sebagai komunikator dalam interaksinya.111
Keputusan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum terpilih PAN untuk
bergabung dengan pemerintah Jokowi tidak terlepas dari tujuan partai itu sendiri.
Realitas yang ada berdasarkan pernyataan Amien Rais yang menyetujui
bergabung dengan pemerintah Jokowi jika diikuti dengan partai lainnya.
Pernyataan itu mengisyaratkan adanya permasalahan antara pemerintah dengan
KMP.
Masuknya PAN dalam pemerintahan Jokowi bertujuan untuk
mengendalikan konflik sesuai dengan salah satu fungsi partai. Partai ini berharap
menjadi penengah atau mediator antara pemerintah dengan KMP. Dimana PAN
sebagai mantan KMP karena Hatta Rajasa pada waktu mencalonkan sebagai
Wakil Presiden Indonesia menemui kegagalan.
Disamping itu bisa dikatakan semua partai di Indonesia sudah melakukan
fungsi kontrol politik maksudnya memberikan kritikaan atau masukan terhadap
kebijakan pemerintahan Indonesia. PAN sebagai salah satu partai besar di
Indonesia memutuskan untuk masuk ke pemerintahan sebagai bentuk nyata dalam
kritikannya. Perbaikan sistem pemerintahan adalah tujuan utama dari masuknya
PAN di pemerintahan Jokowi.
Kemudian begitupun dengan fungsi partai politik sebagai komunikasi
politik dimana PAN sebagai komunikator antara pemerintah-rakyat. Dengan
111 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik. Hal. 143
71
masukanya PAN di pemerintahan Jokowi secara langsung partai ini akan
mendapatkan informasi akurat yang nantinya akan disebarkan ke rakyat secara
luas. Ditambah PAN bisa dengan langsung menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia
di pemerintahan.
Jadi terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai pemimpin baru PAN bersamaan
dengan berubahnya kebijakan partai itu tidak terlepas dari beberapa faktor. Faktor
pertama sesuai dengan analisis ini bahwa esensinya PAN sebagai partai yang tidak
lepas dari fungsinya yakni kontrol politik, komunikasi politik, dan pengendalian
konflik. Adapun kepentingan PAN ditangan Zulkifli Hasan merupakan faktor
utama untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
72
BAB V
PENUTUP
Bagian ini merupakan bab terakhir sebagai penutup dari beberapa bab
sebelumnya. Selain itu bagian ini mengenai kesimpulan yang meliputi beberapa
bab. Kemudian bagian terakhir ini membantu memberikan ringkasan singkat dari
jawaban penelitian mengenai komunikasi politik Zulkifli Hasan dalam kontestasi
pemilihian ketua umum PAN di kongres ke-IV.
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Kongres ke-IV di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali pada 28
Februari 2015 berjalan penuh dramatis. Hal tersebut merupakan pertama kalinya
dalam sejarah PAN dalam proses pemilihan seorang ketua umum harus melalui
voting. Biasanya proses ini selesai dalam tingkatan musyawarah. Pemilihan itu
mengeluarkan Zulkifli Hasan sebagai pemenang kontestasi.
Dimana selisih kemenangan dirinya hanyalah tujuh suara dengan Hatta
Rajasa, calon ketua umum dua periode. Meskipun terdapat kebiasaan di partai ini
meskipun tidak tertulis bahwa ketua umum haruslah satu periode saja, berikut
ungkapan Amien Rais sebagai salah satu pendiri PAN. Tentunya kemanangan
Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN yang baru tidak lepas dari beberapa
strateginya.
Selain itu komunikasi politik yang dilakukan oleh Zulkifli pastinya
memiliki peranan signifikan dalam proses kemenangannya. Hubungan baik
dengan berbagai kader baik tingkat provinsi maupun pusat disebut sebagai salah
73
satu faktor utama dibalik kemenangannya. Dimana terjatunya hubungan tersebut
sudah dimulai ketika Zulkifli menjadi Sekretaris Jendral masa Sutrisno Bachir
sebagai ketua umumnya.
Faktor lainnya menyebutkan sosok Amien Rais sebagai aktor dibalik
kemenangan Zulkifli bisa dijadikan pertimbangkan meskipun bukan penyebab
dominan. Itu disebabkan hasil selisih pemilihan sangatlah tipis yang
mengindikasikan bahwa Amien Rais hanya mendukung secara normatif bukan
menggerakan massa untuk memilih Zulkifli.
Kemudian terpilihnya sebagai Ketua MPR-RI sering disebut sebagai sebab
berhasilnya Zulkifli menduduki kursi nomor satu di PAN. Dengan alasan seorang
ketua umum partai jika memiliki jabatan tinggi di pemerintahan akan
mendapatkan penghormatan khusus ketika mengunjungi beberapa daerah di
Indonesia. Nantinya ketua umum suatu partai akan sama terhormatnya dengan
jabatannya di pemerintah, yaitu ketua MPR-RI.
Disamping itu ada juga faktor lainnya yang memiliki pengaruh meskipun
tidak terlalu dominan misalkan faktor psikologi yang terbangun di anggota PAN
dan loyalitas Zulkifli Hasan selama di partai. Padahal Hatta Rajasa memiliki basis
massa dan figure yang bagus jika disandingkan dengan Zulkifli Hasan karena
mereka berdua pernah masuk di jajaran pemerintahan.
Oleh karena itu dengan adanya berbagai faktor penyebab kemenangan
Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN bahwa faktor strategi komunikasi
politik memiliki peranan besar. Bisa terlihat pada sebagian besar kader baik di
74
daerah maupun pusat memberikan dukungan kepada Zulkifli. Dimana komunikasi
itu terbangun secara intim dan berkelanjutan.
B. Saran
Penelitian mengenai komunikasi politik, terutama yang membahas
komunikasi politik Zulkifli Hasan pada kemenangannya di kongres ke IV PAN
tahun 2015, memuat beberapa hal yang belum terurai. Karena terbatasnya waktu,
penulis hanya melihat aspek-aspek pendukung pola komunikasi dan faktor
pendukung kemenangan Zulkifli Hasan. Terhitung sejak berdirinya partai PAN
pada Era Reformasi tepatnya 23 Agustus 1998. Partai PAN telah melakukan
kongres sebanyak empat kali hingga tahun 2015, di mana tiga kali kongres
sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun 1998, 2005, dan 2010 selalu
menghasilkan keterpilihan ketua umum partai secara aklamasi, dan pada kongres
keempat Zulkifli Hasan terpilih menjadi ketua umum partai PAN melalui sistem
voting yang hanya berbeda selisih 6 suara dengan rivalnya dalam pencalonan
ketua umum yaitu Hatta Rajasa. Fenomena ini tentu menunjukkan pola
komunikasi yang baik diantara kedua calon kepada semua kader khususnya para
pemilik suara. Untuk itu penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya
membahas bagaimana strategi Zulkifli Hasan untuk membesarkan partai, sehingga
eksistensi partai PAN di dalam kancah perpolitikan nasional dapat meningkat
secara signifikan dan tidak terkesan stagnan dalam memperoleh dukungan suara
rakyat pada setiap kontestasi pemilu.
75
Daftar Pustaka
Buku
Ardial. Komunikasi Politik. Jakarta: Indeks, 2010.
Arifin, Anwar. Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi
dan Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Bachir, Soetrisno. Membangun Kemandirian Bangsa, Jakarta Selatan: Belantika,
2005.
Cholid dan Nasiwan. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia, 2010.
DPP PAN. Hasil-Hasil Rapat Kerja Nasional I Partai Amanat Nasional.
RAKERNAS I PAN, 2006.
DPW Banten. AD / ART Partai Amanat Nasional, Banten: CV. Hanikara, TT.
Harrison, Lisa. Metodologi Penelitian Politik . Jakarta: Prenada Media Group,
2007.
Heriyanto, Gun-Gun dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Heriyanto, Gun Gun . Dinamika Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Laswell
Visiama, 2011.
Heriyanto, Gun-Gun dan Shulhan Rumaru, Komunikasi Politik Sebuah
Pengantar. Bogor:Ghalia Indonesia, 2013.
Herpamudji, Dini Hidayanti. Strategi Kampanye Politik Prabowo-Hatta dan
Perang Pencitraan di Media Massa dalam Pemilu Presiden 2014,
POLITIKA, Vol. 6 No.1, 2015.
Hutagalung, Inge. Teori-Teori Komunikasi Dalam Pengaruh Psikologi. Jakarta:
Penerbit Indeks, 2015.
Iqbal, Muhammad dan Amin Husein Nasution, Pemikirian Politik Islam: Dari
Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer. Jakarta: Kencana Prenada,
2010.
Jawa Pos, Amien. PAN Tidak Ngoyo Dukung SBY, 2009.
Littlejohn, Stephen W. dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba
Humanika, 2013.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Rosdakarya, 2006.
Nimmo, Dan. Komunikasi Politik:Komunikator, Pesan dan Media. Bandung:
Remadja Karya, 1989.
Omar, Irwan. Mohammad Amien Rais Putra Nusantara. Jakarta: Stamford Press,
2004.
Sanit, Arbi. Pembaharuan Mendasar Partai Politik, dalam Mahrus Irsyam, Lili
Romli (ED) “Menggugat Partai Politik”. Jakarta: Laboratorium Ilmu
Politik FISIP UI, 2003.
76
Supardji, “PAN Di Mata Anak Muda.” Universitas Mpu Tantular, 13 Februrari
2015.
Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1992.
Tamburaka, Apriadi. Agenda Setting “Media Massa”. Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2012.
Karya Ilmiah
Hairi, Muhammad Imam Akbar. Demokrasi Internal Partai : Studi Proses
Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional Golkar
Tahun 1998, 2004, dan 2009. Thesis Mahasiswa Pasca Sarjana FISIP
Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012.
Ikbal, Ahmad. Pola Komunikasi Partai Demokrat Periode 2009-2014 Dengan
Mitra Koalisi. Skripsi Mahasiswa FISIP UIN Jakarta Jurusan Ilmu Politik
2015
.
Surat Kabar dan Artikel Online
Sukiswanti, Puji. “Ribuan Kader Akan Hadiri Kongres PAN di Bali,” Artikel ini
diakses pada 6 Agustus 2016 dari
http://sindonews.com/read/967034/12/ribuan-kader-akan-hadiri-kongres-
pan-di-bali-142446340
Pinardi, Sigit. “Zulkifli Hasan Terpilih Sebagai Ketua Umum PAN,” Artikel ini
diakses pada 6 Agustus 2016 dari
http://antarakalbar.com/berita/331260/zulkifli-hasan-terpilih-sebagai-ketua-
umum-pan
Rahmat. “Hatta Rajasa Menang Secara Aklamasi”, Artikel ini diakses pada 3
Oktober 2016 dari
http://lipsus.kompas.com/jalanjalan/read/2010/01/09/13091935/Hatta.Rajasa
.Menang.Secara.Aklamasi
Teguh. “Kenapa Komunikasi Hatta Rajasa Ungguli Zulkifli Hasan”, Artikel ini
diakses pada 3 Maret 2016 dari
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/02/26/078645538/kenapa-
komunikasi-hatta-rajasa-ungguli-zulkifli-hasan
Pedro. “Zulkifli Hasan punya kecerdasan manajerial dan komunikasi”, Artikel ini
diakses pada 23 November 2015 dari
http://rmol.co/read/2015/02/24/193093/1/Zulkifli-Hasan-Punya-Kecerdasan-
Manajerial-dan-Komunikasi
Rachmawati, Yunita. “Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 17 Juli 2016 dari
http://profil.merdeka.com/indonesia/z/zulkifli-hasan/
77
NN, “6 Alumni HMI Berkarier Gemilang Di Birokrasi”, Artikel ini diakses pada
17 Juli 2016 dari http://www.indexberita.net/read/6-alumni-hmi-berkarier-
gemilang-di-birokrasi-3112315222
Subhanie, Dzikry. “Profil Ketua MPR Zulkifli Hasan”, Artikel ini diakses pada 3
November dari www.sindonews.com/read/909233/12/profil-kerua-mpr-
zulkifli-hasan-1412718120
MPR. “Anggota MPR RI”, Artikel ini diakses pada 2 November 2016 dari
www.mpr.go.id
PAN, “Sejarah PAN,” Artikel diakses pada 19 Juli 2016 dari
http://www.pan.or.id/index.php?comp=home.detail.98
Ramelan, Prayitno. “PAN, Soetrisno Bachir dan Konflik”, Artikel ini diakses pada
21 Agustus 2016 dari http://www.kompasiana.com/prayitnoramelan/pan-
soetrisno-bachir-dan-konflik_54fed686a333113b6a50f868
Kurnianto, Fajar. “Pan Dibawah Hatta Rajasa”, Artikel ini diakses pada 21
Agustus 2016 dari http://fajar-kurnianto.blogspot.co.id/2010/01/pan-di-
bawah-hatta-rajasa.html
Raharjo, Agus. “PAN Pindah KIH, Ketua DPP PAN Ingatkan Zulkifli Hasan,”
Artikel ini diakses pada 20 Agustus 2016 dari
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/02/nu1vor361-
pan-pindah-kih-ketua-dpp-pan-ingatkan-zulkifli-hasan
Sahana, Munarsih. “Ketua MPR-RI Galang Dukungan Pencalonan Ketum PAN,”
Artikel ini diakses pada 20 Agustus 201 dari
http://www.voaindonesia.com/a/ketua-mpr-ri-galang-dukungan-pencalonan-
ketum-pan/2661535.html
Akuntono, Indra. “Adakah Faktor Amien Rais dalam Kemenangan Zulkifli
Hasan”, Artikel ini diakses pada 22 Agustus 2016 dari
http://nasional.kompas.com/read/2015/03/02/0808491/Adakah.Faktor.Amie
n.Rais.dalam.Kemenangan.Zulkifli.Hasan.
Fiksikulo. “Kronologi Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN,”
Artikel ini diakses pada 25 Juli 2016 dari www.kompas.com
Vebriyanto, Widian. “Duet Zulkifli Hasan-Soetrisno Bachir Bisa Lumpuhkan
Komposisi Drajad H Wibowo-Hatta Rajasa,” Artikel ini diakses pada 25
Juli 2016 dari http://www.rmol.co/read/2015/02/19/192350/Duet-Zulkifli-
Hasan-Soetrisno-Bachir-Bisa-Lumpuhkan-Komposisi-Dradjad-H-Wibowo-
Hatta-Rajasa-
Abdullah, Edi. “Amin Rais Dibalik Kemenangan Zulkifli Hasan Menjadi Ketua
Umum Partai Amanat Nasional periode 2015-2020”, Artikel ini diakses
pada 31 Juli 2016 dari http://www.kompasiana.com/171717/amin-rais-
dibalik-kemenangan-zulkifli-hasan-menjadi-ketua-umum-partai-amanat-
nasional-periode-2015-2020_54f83131a33311275e8b475d
78
Kuswiyanto. “Gabung Jokowi, Ini Penjelasan PAN”, Artikel ini diakses pada 20
Oktober 2016 dari http://kangkuswiyanto.com/opini/gabung-jokowi-ini-
penjelasan-pan
Rakhmawaty. “Putera Amien Rais Jelaskan Alasan PAN Gabung Pemerintahan
Jokowi”, Artikel ini diakses pada 25 Oktober 2016 dari
http://republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/04/nu558s334-putra-
amien-rais-jelaskan-alasan-pan-gabung-pemerintahan-jokowi
79
LAMPIRAN
Foto Bersama Bapak Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M.
80
81
Wawancara Dengan DR. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M.
Amar : bagaimana komunikasi politik terbangun pada masa kongres ?
Zulkifli : pertemanan, kedekatan, kepercayaan tidak bisa dibangun ketika
kongres dibangun berlangsung sepanjang selama kita menjadi kader. Disamping
itu Hatta Rajasa menyuruh langsung Zulkifli untuk mencalonkan diri melawan
dirinya.
Amar : apa motivasi bapak mencalonkan diri ?
Zulkifli : saya hanya disuruh Pak Hatta Rajasa dan teman lainnya untuk
mencalonkan diri.
Amar : faktor dominan dalam memenangi kongres ?
Zulkifli : persahabatan dan kepercayaan.
Amar : adakah bargaining dalam politik ini ?
Zulkifli : tidak ada sama sekali, kita lebih mengedepankan kebersamaan
dalam memajukan partai
Amar : adakah ada pengaruh terpilihnya bapak sebagai ketua MPR-RI
dengan terpilhnya sebagai ketua umum PAN ?
Zulkifli : mungkin ada tetapi bukan faktor utama
Amar : pihak pertama yang didatangi?
82
Zulkifli : saya diminta bukan mendatangi, semua orang saya datangi, dan
mereka yang datang.
Amar : DPW yang menudukung bapak siapa?
Zulkifli : semua daerah merata
83
Foto Bersama Bapak H. Yandri Susanto
84
85
Wawancara Dengan H. Yandri Susanto
Amar : bagaimana komunikasi politik terbangun oleh Zulkifli Hasan ?
Yandri : ketika jadi sekretaris jendral sering keliling Inodonesia selalu
manyapa dan hebatnya dia ketika 85ublic85 kalau belum diterima pasti ditelepon
balik, komunikasinya baik dan penuh perhatian. Ketika ada yang ke Jakarta pasti
diajak ke rumahnya, terkadang terima tamu jam 1 atau 2 malam. Komunikasi
terbangun semua diterima dan tidak kenal waktu.
Amar : apa motivasinya ketika mencalonkan diri ?
Yandri : dia diminta oleh Amien Rais, Hatta Rajasa, dan DPW, awalnya
tidak mau, motifnya ingin memperbesar partai dan mengabdi pada dirinya dan
balas jasa sudah memberikan positif kepada Zulkifli Hasan,
Amar : faktor dominan dalam memenangi kongres ?
Yandri : karena gaya politik yang bagus membangun kesetaraan, jadi basis
masanya baguss, kenal baik. Tradisi satu periode merupakan faktor lain atau
propaganda kampanye tapi utama yang dukungan dari basis.
Amar : adakah ada pengaruh terpilihnya bapak sebagai ketua MPR-RI
dengan terpilhnya sebagai ketua umum PAN ?
Yandri : itu salah satu faktor dan punya jabatan 85ublic yang biar
dihormati khusus ketika mengunjungi daerah karena sebagai ketua MPR dan
ketua PAN. Jadi mensyiarkan PAN lebih mudah ketika menjadi ketua MPR.
Amar : pihak pertama yang dikunjunginya ?
86
Yandri : itu istrinya dan keluarganya, naiknya Zulkifli Hasan karena
permintaan dari kader-kader dan awalnya tidak mau, Hatta Rajasa mendukung
Zulkifli naik. Semua wilayah mendukung Zulkifli Hasan,
Amar : kenapa bisa sampai voting?
Yandi : tidak ada titik temu melalu pertemuan dan merasa yakin karena
merasa menang. Musyawarah kemudian voting. Amien Rais sangat merestui
Zulkfili Hasan
87
Foto Bersama Bapak Dr. Ali Taher Parasong, S.H., M.Hum.
88
89
Wawancara Dengan DR. Ali Taher Parasong, S.H., M.Hum.
Amar : bagaimana komunikasi politik terbangun oleh Zulkifli Hasan ?
Ali Taher : pak zul ini pemimpin fokus dalam bekerja dan maka dia
membangun 5 hal penting berpikiran idealisme, networking, trust dan sustainable
atau berkelanjutan kelima punya strategi logistik yang memadai. Sehingga
mencapai kemenangan fokus disitu harus menang. Karena dia orang manajemen.
Mapping sudah keharusan, ketika komunikasi politik dengan sendirian nya
terbangun .
Amar : apa motivasi bapak mencalonkan diri ?
Ali Taher : motivasinya mencalonkan diri yaitu dukungan dari daerah DPD
dan DPW kemudian dan masyarakat sehingga berani mau maju ketua umum.
Amar : faktor dominan dalam memenangi kongres ?
Ali Taher : Saya kira dua-duanya dukungan Amien Rais dan massa. Ada
faktor regenarasi kalau Amien Rais mendukung Zulkifli Hasan. Tidak ada
bargaining.
top related