konsep dasar luka fisiologi penyembuhan luka tipe penyembuhan luka · 2018-03-12 · pada proses...

Post on 09-May-2020

40 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

FIRDAWSYI NUZULA, S.Kp.,M.KesAKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

KONSEP DASAR LUKAFISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA

TIPE PENYEMBUHAN LUKA

DEFINISI LUKALuka adl hilang/rusaknya sebagian jaringan tubuh yg disebabkan oleh trauma benda tajam/tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik/gigitan hewan[ R. Sjamsu Hidayat, 1997].

Menurut Koiner & Taylan luka adl terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit & jaringan di bawahnya yg terjadi secara tiba-tiba /disengaja, tertutup / terbuka, bersih / terkontaminasi, superficial /dalam.

ANATOMI KULIT

1. Epidermis

2. Dermis

3. Subcutis/ Jaringanlemak

FUNGSI KULIT

1. Proteksi

2. Sensori

3. Absorbsi

4. Ekskresi

5. Thermoregulasi

6. Metabolisme

7. Komunikasi sosial

Penyebab kerusakan kulit/luka

Imobilitas

Nutrisi tidak adequat & Tingkat hidrasi

Kelembapan lingkungan

Kerusakan mental

Penambahan usia

Kerusakan imun (HIV/SLE)

Cancer/neoplasma

KLASIFIKASI LUKA

Tindakan Thd Luka

Luka disengaja

(Intentional

Traumatis)

Luka tidak disengaja

(Unintentional

Traumatis)

Integritas Luka

Luka tertutup

Luka terbuka

Mekanisme Luka

Luka memar

Luka incisi

Luka abrasi

Efek samping dari luka

Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ

Respon stres simpatis

Perdarahan dan pembekuan darah

Kontaminasi bakteri

Kematian sel

Klasifikasi LukaBerdasarkan Penampilan Klinis

a. Hitam (Nekrotik).

b. Kuning (Slough).

c. Hijau (Terinfeksi).

d. Merah (Granulasi).

e. Pink (Epitelisasi).

Luka Hitam (Nekrotik)

Luka Kuning

( Slough )

Luka kehijauan

Merah

( Granulasi )

Merah

(granulasi)

Klasifikasi LukaBerdasarkan tingkat kontaminasi

Clean wounds (luka bersih)

Clean contaminated wounds

Contaminated wounds

Dirty or infected wounds

Klasifikasi LukaBerdasarkan kedalaman/luas luka

Stadium 1 (Luka Superficial/non Blanching Erithema)

Stadium 2 (Luka Partial Thickness)

Stadium 3 (Luka Full Thickness)

Stadium 4 (Luka Full Thickness)

Klasifikasi LukaBerdasarkan waktu penyembuhan luka

Luka akut Luka kronis

Mekanisme terjadinya luka

Luka incisi (Incised Wounds)

Luka Memar (Contusion Wounds)

Luka Lecet (Abraded Wounds)

Luka Tusuk (Punctured Wounds)

Luka Gores (Lacerated Wounds)

Luka Tembus (Penetrating Wounds)

Luka bakar (Combustio)

FISIOLOGI PENYEMBUHAN

Tahapan Proses Penyembuhan

Fase Koagulasi dan Inflamasi (0-5 hari).

Fase Proliferasi atau Rekonstruksi (5-21 hari).

Fase Remodelling atau Maturasi (21 hari-1tahun).

Setelah luka terjadi dan melibatkan platelet. Pengeluaran platelet akan menyebabkan vasokonstriksi. Proses ini bertujuan untuk homeostatis sehingga mencegah perdarahan lebih lanjut ( 5 – 10 menit) kemudian trjd Vasodilatasi dan pelepasan substansi vasodilatator

Fase inflamasi memungkinkan pergerakan leukosit (utamanya neutrofil). Neutrofil selanjutnya memfagosit dan membunuh bakteri dan masuk ke matriks fibrin dalam persiapan pembentukan jaringan baru.

Inflamasi

Platelet aggregation

Thrombin, fibrin

Vasoconstriction

HEMOSTASIS

Menghentikan perdarahan

Membersihkan area luka dari benda asing, sel2 mati dan bakteri.

Persiapan dimulainya proses penyembuhan luka

Tujuan :

Netrofil sangat aktif selama 3 hari kemudian digantikan oleh makrofag yg berperan lebih bnyk dlm proses penyembuhan luka. Bbrp fungsi Makrofag dlm penyembuhan luka :

Sintesa kolagen

Pembentukan jaringan granulasi bersama2 dgn fibroblast

Memproduksi GF yg berperan pd reepitalisasi

Angiogenesis

Inflamasi

Cells of Wound Healing.

Proliferasi

• Proses granulasi (untuk mengisi ruang kosong pada luka).

• Angiogenesis (pertumbuhan kapiler baru) tujuannya untuk suplai oksigen kedalam jaringan

• Proses kontraksi (untuk menarik kedua tepi luka agar saling berdekatan).

Proliferasi

Maturasi

Fase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjangpada proses penyembuhan luka. Dimulai pd mgg ke 3 danberakhir – 1 thn atau lebih.

Akhir dari penyembuhan didapatkan parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan 80 % dibanding kulit normal.

Tujuan : menyempurnakan terbentuknya jaringan baru mjd jaringan penyembuhan yg baru yg kuat dan bermutu

Maturasi

Maturasi

Mode Type Penyembuhan

Primary Intention : dimana terdapat sedikit jaringan yg hilang

Delayed Primary Intention : luka operasi yg mengalami infeksi

Secondary Intention : kehilangan jaringan yg signifikan, sehingga membutuhkn banyak granulasi, kontraksi, epitalisasi.

• PRIMARY INTENTION HEALING

• Secondary intention healing

• Tertiary intention healing

TIPE PENYEMBUHAN

ModeType Penyembuhan: Primary Intention

LUKA OPERASI

Luka akut / luka operasiakan sembuh secarasempurna sesuai proses penyembuhan

RE-EPITELISASI terjadi dalam 24 – 48 jam pertama

Tidak melakukanpenggantian balutan

STAPLER

SUTURE

TEHNIK PENUTUPAN

Mode Type Penyembuhan: Delayed Intention

Dehiscence

ModeType Penyembuhan: Secondary Intention

Faktor Lokal

Faktor General

Faktor Psikologis

Faktor Gaya Hidup

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA

Faktor lokal:

1. Usia.

2. Penyakit yang menyertai.

3. Vascularisasi.

4. Kegemukan.

5. Gangguan sensasi dan pergerakan.

6. Status psikologis.

7. Terapi radiasi.

8. Obat-obat.

Faktor-faktor

Yang mempengaruhi penyembuhan

Hipoksia

Dehidrasi

Eksudat berlebihan

Turunnya temperatur

Faktor2 lain yg dpt menghambat penyembuhan luka

Jaringan nekrotik, krusta yg berlebihan serta benda asing

Hematoma

Trauma berulang

Penggantian balutan yg trll sering

Faktor Umum (General):

Kelembaban luka.

Temperatur luka.

Managemen luka.

Tekanan, gesekan, dan tarikan.

Benda asing.

Infeksi luka.

Faktor-faktor

Yang mempengaruhi penyembuhan

Trombosit Trombokinase /

Tromboplastin

Protrombin Trombin

Fibrinogen Fibrin

Proses Pembekuan Darah

KLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKA

Penyembuhan Primer

• luka diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan

Penyembuhan Sekunder

• Penyembuhan luka tanpa adabantuan dari luar (mengandalkanantibodi)

Penanganan medis dalam penyembuhan luka

Stimulasi elektrik

HBO (Hiperbarik Oksigen)

Pemberian hormon pertumbuhan

Rawat luka

KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA

Hemorrhage (Perdarahan)

• Meningkaynya nadi, meningkatnya pernafasan, Menurunnyatekanan darah, lemah, pasien mengeluh kehausan.

Infeksi

• luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar mengeras, leukositmeningkat.

Dehiscene

• (tepi sulit/tidak dapat menyatu)

Eviceration

• (menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke arah luarmelalui incisi)

Perawatan Luka BersihProsedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih(tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnyamengganti balutan.

Perawatan Luka KotorPerawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terusmenerus pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasidarah ke daerah tersebut terganggu.

Ciri – ciri :luka + serumluka + pusluka + nekrose

TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP LUKA

Tujuan : Mencegah timbulnya infeksi. Observasi perkembangan luka. Mengabsorbsi drainase. Meningkatkan kenyamanan fisik dan

psikologis.

Indikasi : Luka bersih tak terkontaminasi dan luka

steril. Balutan kotor dan basah akibat eksternal adarembesan/ eksudat. Ingin mengkaji keadaan luka. Mempercepat debredemen jaringan nekrotik.

Perawatan Luka Bersih

1. Menyiapkan alat

2. Menyiapkan pasien

Perkenalkan diri

Jelaskan tujuan

Jelaskan prosedur perawatan padapasien

Persetujuan pasien

3. Tekhnis pelaksanaan

Prosedur Perawatan Luka Bersih

PERALATAN

Alat Tidak SterilAlat Steril

Gunting pembalut

Plaster

Bengkok/ kantong plastik

Pembalut

Alkohol 70 %

Betadine 10 %

Obat antiseptic/ desinfektan

NaCl 0,9 %

Pincet anatomi 1

Pinchet chirurgie 1

Gunting Luka (Lurus)

Kapas Lidi

Kasa Steril

Kasa Penekan (deppers)

Mangkok / kom Kecil

Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.Tempatkan alat yang sesuai.Cuci tangan.Buka pembalut dan buang pada tempatnya.Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau NaCl.Bersihkan bekas plester denganbensin/aseton (bila tidak kontraindikasi), arah dari dalam ke luar.Desinfektan sekitar luka dengan alkohol70%.

Prosedur Pelaksanaan

Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa sterilPlester verban atau kasa.Rapikan pasien.Alat bereskan dan cuci tangan.Catat kondisi dan perkembangan luka.

Definisi :

Luka + Serum Luka + Pus Luka + Nekrose

Tujuan :

Mempercepat penyembuhan luka. Mencegah meluasnya infeksi. Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien

maupun orang lain.

Perawatan Luka Kotor (decubitus)

1. Menyiapkan alat

2. Menyiapkan pasien

Perkenalkan diri

Jelaskan tujuan

Jelaskan prosedur perawatan padapasien

Persetujuan pasien3. Tekhnis pelaksanaan

Prosedur Perawatan Luka Kotor (decubitus)

PERALATAN

Alat Tidak SterilAlat Steril

Gunting pembalut

Plaster

Bengkok/ kantong plastik

Pembalut

Alkohol 70 %

Betadine 2 %

H2O2, savlon

Obat antiseptic/ desinfektan

NaCl 0,9 %

Pincet anatomi 2

Pinchet chirurgie 1

Gunting Luka (Lurus danbengkok)

Kapas Lidi

Kasa Steril

Kasa Penekan (deppers)

Sarung Tangan

Mangkok / kom Kecil 2

Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.Tempatkan alat yang sesuai.Cuci tangan dan gunakan sarung tangan(mengurangi transmisi pathogen yang berasal dari darah). Sarung tangandigunakan saat memegang bahan berairdari cairan tubuh.Buka pembalut dan buang pada tempatnyaserta kajilah luka becubitus yang ada.Bersihkan bekas plester dengan alkohol(bila tidak kontra indikasi), arah dari dalamke luar.Desinfektan sekitar luka dengan NaCl 10%.

Prosedur Pelaksanaan

Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.

Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon.

Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.

Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril.

Plester verban atau kasa.

Rapikan pasien.

Alat bereskan dan cuci tangan.

Catat kondisi dan perkembangan luka.

Cermat dalam menjaga kesterilan.

Peka terhadap privasi pasien.

Saat melepas atau memasang balutan, perhatikan tidak merubah posisi drain ataumenarik luka.

Alat pelindung mata harus dipakai bilaterdapat resiko kontaminasi okuler seperticipratan mata.

dsb

Hal-hal yang perlu diperhatikan

See you next time

top related