konservasi air tanah
Post on 20-Jan-2016
64 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KONSERVASI AIR TANAH DI CAT MOJOKERTO
Wahyudi JS, Eman Agus Tunggal P, Elliud De Jesus Gomes
Latar belakang
Air tanah merupakan sumber daya air yang mempunyai nilai strategis dan berperan penting bagi pemenuhan hajat hidup orang.
Air tanah termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), namun untuk pembaharuannya membutuhkan waktu geologi relatif lama yang bergantung oleh berbagai aspek, antara lain : kondisi daerah resapan, iklim, karakteristik, akuifer
Oleh karena itu perlu dilakukan konservasi air tanah
permasalahan
Pemanfaatan air tanah pada daerah dimaksud semakin meningkat dan disisi lain angka resapan semakin menurun akibat banyaknya daerah resapan yang beralih fungsi, sehingga akan mengancam kwantitas air tanah.
Kegiatan sektor industri semakin berkembang pesat sehingga dapat meningkatkan sumber pencemaran yang dapat terpengaruh terhadap kualitas air tanah.
Pengelolaan air tanah belum berjalan secara optimal karena belum adanya peta zonasi konservasi sebagal dasar kegiatan konservasi air tanah.
Maksud dan tujuan
mengetahui zona perlindungan air tanah yang meliputi daerah imbuhan air tanah dan zona pemanfaatan air tanah, terdiri dan zona aman, rawan, krirtis dan rusak.
mewujudkan bahan acuan untuk perlindungan dan pelestanian air tanah, pengawetan air tanah serta pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air tanah.
• Menjaga daya dukung dan fungsi daerah
imbuhan air tanah
• Melakukan rekayasa teknologi resapan air tanah di daerah imbuhan air tanah
• Mewajibkan membuat sumur resapan di daerah imbuhan kepada pemohon SIPA dengan debit besar (diusulkan > 50 m3/hari)
Dalam wilayah Kab / KotaLintas wilayah Kab / KotaLintas wilayah Propinsi
Penurunan muka
air tanah
Penurunan kualitas
Air tanah < 40 % 40 - 60 % 60–80 % > 80 %Amblesan
tanah
ZPT < 1.000 mg/l
DHL < 1.000 mikromhos/cm
Aman
ZPT 1.000 – 10.000 mg/l
DHL 1.000 – 1.500 mikromhos/cm
Rawan
ZPT 10.000 – 100.000 mg/l
DHL 1.500 – 5.000 mikromhos/cm
Kritis Kritis
ZPT > 100.000 mg/l
DHL > 5.000 mikromhos/cm
Logam berat dan Bahan Beracun Berbahaya (B3)
Rusak
Tael 5.1 : Matriks penentuan kriteria kerusakan kondisi dan lingkungan air tanah (Panduan Teknis Konservasi Air Tanah, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2004)
-160
-140
-120
-100
-80
-60
-40
-20
0
20Ton
gas
Ton
gas
Ton
gas
Ton
gas
Ton
gas
Ton
gas
Ton
gas
Ton
gas
Sum
bera
sih
Sum
bera
sih
Sum
bera
sih
Lece
s
Lece
s
Lece
s
Lece
s
Ban
tara
n
Ban
tara
n
Pai
ton
Pai
ton
Pai
ton
Pai
ton
Won
omer
to
Won
omer
to
Gad
ing
Kra
ksaa
n
Kra
ksaa
n
Lokasi
Muka air tanah (MAT)
Kedalaman sumur
Saringan atas (top screen)
Saringan bawah (bottom screen)
Muka tanah
Batas penurunan MAT rawan (posisi top screen)
Ked
alam
an [m
]
Muka air tanah (MAT) sumur gali
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Lokasi
MAT[ m bmt ]
Kesimpulan
1. Zona konservasi daerah lepasan (discharge area) air tanah
1.1 Zona aman potensi sedang pada akuifer tak tertekan dan potensi tinggi pada akuifer tertekan.
1.1.1) Zona aman potensi sedang pada akuifer tak tertekan (dangkal) a) Kedalaman akuifer sampai 20 meter b) Debit pengambilan optimum 2 l/dtk/sumur (7,2 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 20 m. c) Khusus diperuntukkan bagi air minum dan rumah tangga
1.1.2) Zona aman potensi tinggi pada akuifer tertekan (dalam) a) Kedalaman akuifer yang disadap 40-150 meter b) Debit pengambilan optimum 20 l/dtk/sumur (72 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 210 m. c) Prioritas pertama untuk penggunaan air minum dan rumah tangga, untuk keperluan lain (industri, irigasi, dan lain-lain) harus dilengkapi dengan uji sumur/akuifer setempat.
1.2. Zona aman potensi sedang pada akuifer tak tertekan dan tertekan.
1.2.1) Zona aman potensi sedang pada akuifer tak tertekan (dangkal) a) Kedalaman akuifer sampai 20 meter b) Debit pengambilan optimum 2 l/dtk/sumur (7,2 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 20 m. c) Khusus diperuntukkan bagi air minum dan rumah tangga
1.2.2) Zona aman potensi sedang pada akuifer tertekan (dalam) a) edalaman akuifer yang disadap 40-120 meter b) Debit pengambilan maksimum 5 l/dtk/sumur (18 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 300 m.
• Prioritas pertama untuk penggunaan air minum dan rumah tangga, untuk keperluan lain (industri, irigasi, dan lain-lain) harus dilengkapi dengan uji sumur/akuifer setempat.
1.3. Zona aman potensi rendah pada akuifer tak tertekan dan tertekan. 1.3.1) Zona aman potensi rendah pada akuifer tak tertekan (dangkal) a) Kedalaman akuifer sampai 20 meter b) Debit pengambilan maksimum 0,1 l/dtk/sumur (0,4 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 30 m. c) Khusus diperuntukkan bagi air minum dan rumah tangga
1.3.2) Zona aman potensi rendah pada akuifer tertekan (dalam) a) Kedalaman akuifer yang disadap 40-100 meter b) Debit pengambilan maksimum 2 l/dtk/sumur (7,2 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 300 m.
•Terutama untuk penggunan air minum dan rumah tangga
2. Zona konservasi daerah imbuhan (recharge area) air tanah Merupakan daerah utama pasokan air tanah terutama untuk akuifer tertekan dan beberapa sumber mata air.
•Hanya diperutukkan bagi keperluan air minum dan rumah tangga•Debit pengambilan maksimum 2 l/dtk/sumur atau (7,2 m3/jam/sumur)
top related