kristina, unaki (bsc aia finansial
Post on 24-Jun-2015
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS KINERJA AIA FINANCIALDENGAN MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD
Disusun Oleh:
Nama : Kristina
NIM :
UNIVERSITAS AKIFAKULTAS EKONOMI
SEMARANG2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, lingkungan persaingan menjadi semakin kompetitif karena
adanya kemajuan teknologi dan perkembangan jaman, oleh karenanya sebuah
perusahaan harus didukung untuk meningkatkan kinerjanya. Hal ini dapt
dilakukan dengan cara menyempurnakan sistem pengukuran kinerja tradisional
karena dalam sistem pengukuran tradisional yang menekankan pada ukuran
keuangan sebagai tolok ukur kinerja memiliki keterbatasan. Keterbatasan ini
sebagai akibat dari sistem akuntansi yang melayani berbagai tujuan untuk pihak
eksternal dan pihak internal secara sekaligus. Juga sistem akuntansi yang memiliki
banyak alternatif teknis akuntansi yang mungkin tidak sesuai untuk tujuan tertentu
serta ketidakpuasan terhadap ukuran keuangan dalam mengukur efisiensi
manajemen. Informasi yang diperoleh dari ukuran yang bersifat keuangan tersebut
selain keterbatasan tersebut tidak jarang cenderung menyesatkan. Disebabkan
antara lain informasi yang dilaporkan hanya informasi yang quantified dan yang
dapat diukur dengan uang, informasi yang dihasilkan lebih bersifat prakiraan dan
informasi yang dilaporkan merupakan hal yang sudah terjadi. Pengukuran kinerja
keuangan komprehensif seperti total biaya ataupun pendapatan akuntansi suatu
divisi, tidaklah selalu dapat memenuhi tujuan pengambilan keputusan tertentu.
Mengingat atas kebutuhan tersebut maka beberapa perusahaan, saat ini
telah menggunakan sistem pengukuran kinerja yang didasarkan pada financial dan
1
non financial. Kecenderungan untuk mengkombinasikan kedua ukuran inilah
yang mendorong lahirnya suatu sistem pengukuran kinerja baru yang telah
dikembangkan, yaitu Balanced Scorecard yang didefinisikan sebagai: seperangkat
ukuran yang memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai bisnis kepada
para manajer secara cepat dalam lingkungan yang kompleks untuk sukses dalam
persaingan. Metode ini dapat menerjemahkan misi dan strategi ke dalam set
penaksiran kinerja secara menyeluruh yang akan dapat menghasilkan kerangka
kerja untuk strategi penaksiran dan sistem manajemen.
Balanced Scorecard System atau sistem pengukuran kinerja berimbang
merupakan sistem pengukuran yang efektif yang menjadi bagian integral proses
manajemen yang dapat memotivasi peningkatan di bidang-bidang penting seperti
produk, proses produksi, kepuasan konsumen, serta pengembangan pasar
(Mirhani, 2001).
Balanced Scorecard telah mengubah kinerja banyak perusahaan di seluruh
penjuru dunia. Sejak tahun 1992, sistem manajemen kinerja ini telah membantu
banyak manajemen puncak menentukan tujuan dan strategi perusahaan dan
menerjemahkannya secara konkret ke dalam suatu set cara pengukuran. Apa yang
telah membuatnya begitu sukses adalah bahwa Balanced Scorecard mampu
mengubah strategi ke dalam sebuah proses yang bukan hanya menjadi milik
manajemen puncak, namun juga setiap individu pada setiap level di dalam
perusahaan. Setiap pegawai megetahui bukan hanya “apa” yang harus
dilakukannya, namun juga “mengapa” dia melakukan itu. Namun yang lebih
penting lagi adalah bahwa Balanced Scorecard tidak selalu memandang strategi
2
dalam kaitan aspek finansial semata, namun juga aspek tiga “tambahan” lain
yaitu: 1) hubungan dengan pelanggan, 2) proses internal, serta 3) pembelajaran
dan pertumbuhan (Wibowo, 2006).
AIA Financial merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa patungan
terkemuka di Indonesia dan pelopor dan pelaku bisnis Bancassurance yang
dominan serta peraih berbagai penghargaan dalam industri asuransi jiwa.AIA
merupakan perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Asia dengan pengalaman yang
unik dalam melayani bagian dunia yang paling dinamis lebih dari 90 tahun. AIA
menyediakan produk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri,
perencanaan keuangan maupun pengelolaan kekayaan bagi perorangan maupun
perusahaan. Dengan didukung oleh lebih dari 250.000 tenaga pemasar yang
berdedikasi tinggi dan lebih dari 20.000 karyawan profesional yang beroperasi di
13 negara termasuk Australia, Brunei, China, Hong Kong, India, Indonesia,
Macau, Malaysia, Selandia Baru, Singapore.
Pada penulisan artikel ini akan dilakukan pembahasan tentang penggunaan
balanced scorecard dalam AIA Finansial, teurtama yaitu pada perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan.
1.2 Permasalahan
Sedangkan perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
3
a) Bagaimana analisis perspektif keuangan pada AIA Financial?
b) Bagaimana analisis perspektif pelanggan pada AIA Financial?
c) Bagaimana analisis perspektif proses internal pada AIA Financial?
d) Bagaimanakah analisis perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada
AIA Financial?
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi yaitu hanya mengamati pada Balanced Scorecard
yang ditinjau dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses
internal, pembelajaran dan pertumbuhan.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori yang Mendasari
2.1.1Penilaian Kinerja
Kinerja merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuksebagian
atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasipada suatu periode,
seiring dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau
yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi, pertanggung jawaban atau akuntabilitas
manajemen dan semacamnya (Fauzi, 1995 : 207).
Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusiadalam
mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997 : 419) mendefinisikan penilaian
kinerja sebagai penentu secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi,
bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh
sumber daya manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian
atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam
organisasi.
Setiap organisasi mengharapkan kinerja yang memberikankontribusi untuk
menjadikan organisasi sebagai suatu institusi yangunggul di kelasnya. Jika
keberhasilan organisasi untuk mengadakaninstitusi yang unggul ditentukan oleh
berbagai faktor maka berbagaifaktor yang menentukan keberhasilan perusahaan
(succes factor) untukmenjadikan organisasi suatu institusi yang unggul tersebut
5
digunakan sebagai pengukur keberhasilan personal. Dengan demikian, dibutuhkan
suatu penilaian kinerja yang dapat digunakan menjadi landasan untuk mendesain
sistem penghargaan agar personelmenghasilkan kinerjanya yang sejalan dengan
kinerja yang diharapkanoleh organisasi.
2.1.2 Balanced Scorecard
Balanced Scorecard menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton
(1997: 7) merupakan suatu metode penilaian yang mencakupempat perspektif
untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan. Balanced Scorecard menekankan bahwa pengukuran keuangan dan
non keuangan harus merupakan bagian dari informasi bagi seluruh pegawai dari
semua tingkatan bagi organisasi. Tujuan dan pengukuran dalam Balanced
Scorecard bukan hanya penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non
keuangan yang ada, melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bawah (top-
down) berdasarkan misi dan strategi dari suatu unit usaha, misi dan strategi
tersebut harus diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata
(Mirza, 1997 : 14).
Dari uraian diatas maka, ciri-ciri sistem balance score card, mengandung
unsur-unsur sebagai berikut :
1. Merupakan suatu aspek dari strategi perusahaan.
2. Menetapkan ukuran kinerja melalui mekanisme komunikasi antar tingkatan
manajemen
6
3. Mengevaluasi hasil kinerja secara terus menerus guna perbaikan pengukuran
kinerja pada kesempatan selanjutnya.
2.1.3. Kinerja Perspektif Keuangan
Dalam Balanced Scorecard kinerja keuangan tetap menjadiperhatian,
karena ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar dankonsekuensi ekonomi yang
terjadi yang disebabkan oleh keputusan dan ekonomi yang diambil (Mirza, 1997 :
15).
Ukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah strategi, sasaranstrategik,
inisiatif strategik dan implementasinya mampu memberikankontribusi dalam
menghasilkan laba bagi perusahaan, Kaplan & Norton (1996 : 48)
mengidentifikasikan tiga tahapan dari siklus kehidupan bisnis yaitu :
a. Pertumbuhan (growth)
b. Bertahan (Sustain Stage)
c. Menuai (Harvest)
2.1.4 Kinerja Perspektif Konsumen
Suatu produk atau jasa dikatakan mempunyai nilai bagikonsumennya jika
manfaat yang diterimanya relatif lebih tinggi daripada pengorbanan yang
dikeluarkan oleh konsumen tersebut untukmendapat produk dan jasa itu. Produk
atau jasa tersebut akan semakinmempunyai nilai apabila manfaatnya mendekati
ataupun melebihi dariapa yang diharapkan oleh konsumen.
7
Menurut Kaplan dan Norton (1956) perusahaan diharapkanmampu
membuat suatu segmentasi pasar dan ditentukan targetpasarnya yang paling
mungkin untuk dijadikan sasaran sesuai dengankemampuan sumber daya dan
rencana jangka panjang perusahaan. Dalam perspektif konsumen terdapat 2
kelompok perusahaan yaitu :
1. Kelompok perusahaan inti konsumen (customer core measurementgroup)
a) Pangsa pasar (market share): Menggambarkan seberapa besar penjualan yang
dikuasai oleh perusahaan dalam suatu segmen tertentu.
b) Kemampuan mempertahankan konsumen (customer retention):Tingkat
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan hubungan dengan
konsumennya yang mungkin seberapa besar perusahaan berhasil
mempertahankan pelanggan lama.
c) Kemampuan meraih konsumen baru (customer acquisition):Tingkat
kemampuan perusahaan demi memperoleh dan menarik konsumen baru dalam
pasar.
d) Tingkat kepuasan konsumen (customer satisfaction):Merupakan suatu tingkat
kepuasan konsumen terhadap kriteria kinerja/nilai tertentu yang diberikan oleh
perusahaan.
e) Tingkat protabilitas konsumen (customer profitability): Mengukur seberapa
besar keuntungan yang berhasil diperoleh perusahaan dari penjualan kepada
konsumen/segmen pasar.
8
2. Kelompok pengukur nilai konsumen (customer value measement)
Merupakan kelompok penunjang yang merupakan konsep kunci untuk
memahami pemicu-pemicu (driver).
2.1.5. Perspektif Proses Internal Bisnis
Dalam perspektif bisnis internal, perusahaan harus
mengidentifikasikanproses internal yang penting dimana perusahaan
harusmelakukannya dengan sebaik-baiknya. Karena proses internal
tersebutmemiliki nilai-nilai yang diinginkan pelanggan dan akan
dapatmemberikan pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham
(Hermawan, 1996 : 56).
Masing-masing perusahaan mempunyai seperangkat proses
penciptaannilai yang unik bagi pelanggannya. Secara umum Kaplan dan
Norton(1996 : 96) membaginya menjadi tiga prinsip dasar yaitu :
a) Inovasi: Pada tahap ini perusahaan mengidentifikasikan keinginan dan
kebutuhan para pelanggan di masa mendatang serta merumuskan cara untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.
b) Operasi: Tahap ini merupakan tahap akhir di mana perusahaan secara nyata
berupaya untuk memberikan solusi kepada para pelanggannya dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhan langganan dan kebutuhan mereka.
c) Layanan pasca jual: Dalam tahap ini perusahaan berupaya memberikan
manfaat tambahan kepada para pelanggan yang telah membeli produk-
produknya dalam bentuk layanan pasca transaksi.
9
2.1.6. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Tujuan dimasukkannya kinerja ini adalah untuk mendorong perusahaan
menjadi organisasi belajar (learning organization) sekaligus mendorong
pertumbuhannya (Teuku Mirza, Usahawan, 1997).
Kaplan dan Norton membagi tolak ukur perspektif ini dalam tiga prinsip
yaitu:
1. People
Dalam kaitannya dengan sumber daya manusia ada tiga hal yang perlu ditinjau
dalam menerapkan Balanced Scorecard yaitu tingkat kepuasan karyawan,
tingkat retensi karyawan dan produktivitas karyawan.
2. System
Motivasi dan ketrampilan karyawan saja tidak cukup untukmenunjang
pencapaian tujuan proses pembelajaran dan pertumbuhan apabila mereka tidak
memiliki informasi yang memadai. Pegawai di bidang operasional
memerlukan informasi yang memadai. Pegawai di bidang operasional
memerlukan informasi yang cepat, tepat waktu dan akurat sebagai umpan
balik, oleh sebab itu karyawan membutuhkan suatu system informasiyang
mempunyai kualitas dan kuantitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
3. Organizational Procedure
Prosedur yang dilakukan suatu organisasi perludiperhatikan untuk mencapai
suatu kinerja yang handal.
10
2.2 Kerangka Pikir
Berikut adalah kerangka pikir penulisan ini:
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
11
AIA FinansialCabang Semarang
Perspektif Keuangan:
- ROI- Profit Margin- Rasio
pertumbuhan
Perspektif Pelanggan:
- Pangsa pasar- Tingkat
kepuasan pelanggan
Perspektif Proses Internal:
- Tahap proses distribusi
- Purna Jual
Perspektif Pembelajaran dan
pertumbuhan:- Produktivitas
karyawan- Retensi karyawan- Kepuasan
karyawan
Penilaian Kinerja Perusahaan
Metode Alternatif Penilaian Kinerja Perusahaan (Balanced Scorecard)
Memberikan Gambaran Kinerja Perusahaan berdasarkan konsep Balanced Scorecard
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Analisis Perspektif Keuangan
Untuk menganalisis perspektif keuangan pada AIA Finansial ini dilakukan
dengan mengumpulkan data tentang keuangan perusahaan tahun 2008 (yang
terakhir dipublikasikan pada tahun 2010). Berikut ini adalah data yang
dikumpulkan dan dibutuhkan untuk menghitung rasio dilihat dari perspektif
keuangan:
Tabel 3.1. Rekapitulasi Data Keuangan Tahun 2008
Keterangan 2008Laba Bersih 82.257.000.000
Investasi9.094.948.000.0
00
Penjualan (Pendapatan)5.086.813.000.0
00 Sumber: AIA Financial (2010)
Dari tabel di atas dapat diketahui tentang data keuangan dari AIA
Finansial dilihat dari data laba bersih, investasi hingga penjualannya. Kemudian
data-data sekunder ini diolah untuk menghitung rasio keuangan yaitu ROI (Return
On Investment), Profit Margin, dan rasio pertumbuhan dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Rasio Perspektif Keuangan
Keterangan 2008ROI 0,91%Profit Margin 1,62%
Sumber: Data Sekundern yang Diolah (2010)
12
Berdasarkan pada tabel 3.2. diketahui bahwa ternyata untuk tahun 2008
perusahaan ini memiliki nilai ROI sebesar 0,91% yang cukup rendah . Hal ini
menunjukkan profitabilitas yang cukuprendah. Kemudian untuk rasio profit
margin menunjukkan perbandingan antara laba bersih perusahaan terhadap
penjualannya. Rasio yang rendah menunjukkan performa keuangan yang cukup
rendah.
Maka berdasarkan pada hasil perspektif keuangan dan perhitungannya
dapat dikatakan bahwa ditinjau dari perspektif keuangannya, yaitu dilihat dari
rasio ROI, dan profit margin, ternyata AIA Financial mengindikasikan hal yang
kurang baik karena kondisinya yang kurang menguntungkan.
3.2 Hasil Analisis Perspektif Pelanggan
Untuk mengetahui perspektif pelanggan dilihat dari pangsa pasar
perusahaan. Hal ini dapat diketahui berdasakan pada hasil wawancara peneliti
dengan pihak manajemen perusahaan dimana hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Pangsa Pasar AIA Financial
Keterangan 2006 2007 2008Pangsa Pasar 22.50% 23.63% 22.70%
Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2010)
Dilihat dari hasil perhitungan dan grafik di atas dapat dikatakan bahwa
AIA Financial mengalami penurunan pangsa pasar di tahun 2008.Hal ini
merupakan hal yang cukup buruk karena berarti pangsa pasar perusahaan
menurun. Sehingga dapat dikatakan dari hasil analisis tersebut bahwa ditinjau dari
13
perspektif pelanggan, pangsa pasar perusahaan termasuk baik tetapi terjadi
penurunan karena mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
3.3 Hasil Analisis Perspektif Proses Internal
Perspektif proses internal ini dilakukan dengan menganalisis perusahaan
dilihat dari tahap proses distribusi dan purna jual. Proses distribusi AIA Financial
dilakukan yaitu dari perusahaan kemudian melalui agen didistribusikan kepada
klien langsung. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga untuk konsumen akhir
langsung mengambil asuransidari perusahaan.
Gambar 2. Proses Distribusi Produk AIA Financial
Dari gambar tersebut diketahui bahwa ternyata proses distribusi produk
yang dilakukan oleh perusahaan cukup sederhana yaitu dari perusahaan
didistribusikan ke agen dan dijual kepada konsumen akhir. Tetapi tidak menutup
kemungkinan konsumen akhir dapat memesan kepada perusahaan secara
langsung. Untuk layanan purna jual selama ini cukup memuaskan di mana klaim
mudah untuk didapatkan dan juga tidak berbelit-belit. Maka dapat dikatakan
bahwa proses layanan purna jual dilakukan dengan baik oleh pihak perusahaan.
Hal ini tentunya membuat konsumen merasa puas juga.
14
Perusahaan (AIA Financial)
Agen
Konsumen Akhir
3.4 Hasil Analisis Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Analisis perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dilakukan dengan
menghitung produktivitas karyawan dan retensi karyawan perusahaan selama ini.
Berikut ini adalah data-data yang diperlukan untuk menghitung rasio-rasio
tersebut:
Tabel 3.4 Hasil Rekapitulasi Data Karyawan Perusahaan
Keterangan 2008
Laba operasi143.334.000.00
0Total Karyawan 4575Jumlah karyawan keluar 258Karyawan tahunberjalan 4575
Sumber: Data Perusahaan (2010)
Dari tabel di atas dapat diketahui dan dihitung berbagai rasio untuk
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yaitu produktivitas karyawan dan
retensi karyawan sebagai berikut:
Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Rasio: 2008Produktivitas karyawan 31.329.836Retensi karyawan 5,63%
Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2010)
Dari tabel 3.5. diketahui bahwa ternyata produktivitas karyawan pada
cukup tinggi artinya sumbangan atau kontribusi yang diberikan seorang karyawan
dari tahun ke tahun cukup tinggi dan ini adalah hal yang baik. Sedangkan untuk
retensi karyawan menunjukkan perbandingan antara jumlah karyawan keluar
dengan karyawan tahun berjalan yang bekerja pada perusahaan cukup rendah
yaitu sebesar 5,63% Ini adalah hal yang baik karena rendahnya angka retensi
15
karyawan ini menunjukkan kecilnya jumlah karyawan yang keluar atau semakin
sedikitnya tingkat turnover karyawan. Berarti karyawan semakin betah dan
menjadi loyal pada perusahaan.
Sehingga dapat dikatakan dari hasil analisis tersebut bahwa ditinjau dari
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan ini cukup baik dan efektif
karena produktivitas karyawan yang tinggi, retensi karyawan yang rendah
terhadap perusahaan selama ini.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan pada hasil analisis dan
perhitungan pada bagian sebelumnya adalah sebagai berikut:
a) Kinerja Perspektif Keuangan AIA Finansial menunjukkan hasil yang
cukup buruk karena rendahnya profitabilitas perusahaan.
b) Kinerja Perspektif Pelanggan juga cukup buruk karena penurunan
pangsa pasar, tetapi masih tergolong tinggi.
c) Kinerja perspektif proses bisnis internal diukur dengan menggunakan
indikator tahap proses distribusi dan purna jual menunjukkan hasil
yang baik.
d) Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran diukur dengan
produktifitas karyawan, dan retensi karyawan. Secara umum telah
menunjukkan hasil yang baik.
4.2 Saran
Saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini antara lain adalah sebagai
berikut:
a) Sebaiknya pihak AIA Financial dapat meningkatkan profit mereka
sehingga meningkatkan kinerja keuangannya di kemudian hari. Hal ini
17
dapat dilakukan dengan menekan biaya operasional dan meningkatkan
jumlah penjualan.
b) Sebaiknya pihak AIA Financialdapat meningkatkan kepuasan
pelanggannya, misalnya dengan memberikan tanggapan lebih cepat
saat ada komplain, menjaga supaya proses klaim tetap mudah dan
kualitas produk yang ditawarkan dengan harganya yang bersaing.
c) Sebaiknya pihak AIA Financialdapat menekan lagi retensi karyawan
sehingga semakin mengalami penurunan dari tahun ke tahun yang
mana hal ini menunjukkan karyawan merasa betah atau loyal terhadap
perusahaan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi. 1995.Balanced Scorecard dan IT Governance.WordPress.com.
Hermawan, K. 1996. Fungsi Strategik Balanced Scorecard.
Mirhani, Siti. 2001. The Balanced Scorecard. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. USU digitized library.
Mirza, Teuku. 1997. Balanced Scorecard dan Kinerjanya. Dalam USAHAWAN.
Mulyadi. 1997. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.
Robert S. Kaplan dan David P. Norton. 1997. Strategic Planning for Information Systems(3rd ed.). John Wiley.
Wibowo, Setyo. 2006. Balanced Scorecard – dari Performance Measurement hingga Strategy – focused Organization.WordPress.com.
19
top related