kuliah isk
Post on 23-Oct-2015
21 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ISK (infeksi saluran kemih )
devamza@gmail.com
PengertianInfeksi Saluran Kemih atau urinarius Troctus
infection adalah sutatu keadaan adanya infasi
mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy,
2001)
jadi ISK bisa dikatakan berkembangbiaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam
keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus
atau mikroorganisme lain. Tempat yang sering
mengalami ISK adalah kandung kemih (sistitis),
uretra (uretritis), dan ginjal (pielonefritis).
Etiologi
Isk dapat disebabkan oleh mikroorganisme pada faeces yang naik dari perineum uretra dan kandung kemih, serta menempel pada permukaan mucosa.
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
a.Pseudemonas, Proteus,klebsiella: penyebab ISK complicated
b.Escherichia coli:90% penyebab ISK uncomplicatedc. Enterobacter, Staphyloccoccus epidemidis,
enterococci,dll.
Klasifikasi
1. Kandung kemih (sistitis)Sistitis (inflamasi kandung kemih)
yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra, Sistitis paling sering disebabkan oleh bakteri E. Coli
2. Uretra (uretritis)Uretritis adalah suatu infeksi yang
menyebar naik yang di golongkan sebagai gonoreal atau non gonoreal. paling sering disebabkan oleh neisseria gonorrhoe
3. Ginjal (pielonefritis)Pielonefritis infeksi traktus urinarius
atas merupakan infeksi bakteri pada ginjal, tubulus dan jaringan intertisial dari salah satu atau kedua ginjal
pathway
mikroorganisme
masuk ke dalam saluran kemih
ureter VU/kandung kemih ginjal
sistitisuretritis pielonefritis
Reaksi antigen antibodi
Peningkatan suhu
tubuh/hipertermiGangguan
termoregulasi
Inflamasi
Pembengkakan jaringan
Obstruksi saluran kemih
Gangguan pola
eliminasi urine
Nyeri saat berkemih
Gangguan rasa
nyaman/nyeri
ansietas
Kekhawatiran klien akan
penyakitnya
Manifestasi klinis
Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda – tanda dan gejala yang spesifik, tergantung bagian saluran kemih yang terkena infeksi:
1. Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin terjadi setelah meluasnya infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi pada ginjal dapat menyebabkan rasa salit pada punggung atas dan panggul, demam tinggi, gemetar akibat kedinginan, serta mual atau muntah.
2. Cystitis. Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat dapat menyebabkan rasa tertekan pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, rasa sakit pada saat urinasi, dan bau yang mnyengat dari urin.
3. Uretritis. Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan rasa terbakar pada saat urinasi. Pada pria, uretritis dapat menyebabkan gangguan pada penis.
Pemeriksaan Penunjang1. Urinalisis
Leukosuria atau piuria Hematuria
2. Bakteriologis Mikroskopis Biakan bakteri
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
4. Hitung koloni5. Metode tes
Tes dipstick multistrip Tes Penyakit Menular Seksual (PMS): Tes- tes tambahan
Penatalaksanaan dan Terapi
Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan
atas:
1. Terapi antibiotika dosis tunggal
2. Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari
3. Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu
4. Terapi dosis rendah untuk supresi
Pemakaian antimicrobial jangka panjang menurunkan resiko
kekambuhan infeksi. Jika kekambuhan disebabkan oleh bakteri
persisten di awal infeksi, factor kausatif (mis: batu, abses), jika
muncul salah satu, harus segera ditangani.
Terapi dan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif, antara lain :
1) Amoxicillin 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis.
2) Co-trimoxazole atau trimethoprim 6-12 mg trimethoprim/kg/hari dalam 2 dosis.
3) Cephalosporin seperti cefixime atau cephalexin.
4) Co-amoxiclav digunakan pada ISK dengan bakteri yang resisten terhadap cotrimoxazole.
5) Obat-obatan seperti asam nalidiksat atau nitrofurantoin tidak digunakan pada anak-anak yang dikhawatirkan mengalami keterlibatan ginjal pada ISK.
6) Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluks, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
7) Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang urethra oleh bakteri faeces.
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Identitas Nama : berisikan nama klien Umur : berisikan Umur klien Jenis kelamin : laki-laki/perempuan Suku bangsa : jawa/indonesia Pekerjaan : riwayat pekerjaan kilen sekarang Pendidikan : status pendidikan terakhir klien Alamat : tempat tinggal klien sekarang Tanggal MRS : dokmentasi waktu klien MRS Diagnosa medis : ISK
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : - Disuria, Polakisria, Nyeri, Terdesak kencing yang berwarna terjadi bersamaan.
Riwayat penyakit sekarangPenyebab dari disuria disebabkan karena masuknya organisme eschericea coli kedalam kolon.
Riwayat penyakit dahuluApakah sebelumnya pernah sakit ISK.
Riwayat penyakit keluargaApakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.
Riwayat psikososial dan spiritualBiasanya klien cemas, bagaimana koping mekanisme yang digunakan gangguan dalam beribadat karena klien lemah.
Pemeriksaan Fisik
1. kepala : bentuk bulat, rambut kusam , distribusi merata, tidak ada oedem, tidak ada bekas luka
2. mata : normal, simetris antara kanan dan kiri, sklera putih.3. hidung : normal, simetris, tidak ada pergerakan cuping
hidung,4. telinga : simetris antara kanan dan kiri5. Mulut : Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut kering,
lidah kotor.6. leher : kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar limfa (-),
bendengan JVP (-)7. 7. Torak :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pernafasan normal, Palpasi : tidak ada krepitasi, gerakan dada simetrisAuskultasi : suara nafas reguler, ronchi (-), wheezing (-). Terjadi penurunan tekanan darahPerkusi : suara paru sonor, suara jantung dulnes,
8. Kulit : kulit hangat dan kemerahan, pucat, Kulit kering, turgor kulit menurun
9. Abdomen :Inspeksi : bentuk bulat datar,terdapat umbilikusPalpasi : Pada palpasi didapatkan adanya nyeri tekan pada ginjal akibat adanya peradangan akut maupun kronis dari ginjal atau saluran kemih yang mengenai pelvis ginjal, pielonefritis, cystitis, uretra.Auskultasi : tak adanya bising usus muntah,Perkusi : suara timpani, tidak ada kembung
8. Genetalia :adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya (kalkulus). penurunan keluaran urine, kandung kemih penuh. rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.
11. Ekstermitas : Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya kelainan.
12. Pengkajian psikologi pasien:Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan? Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya.
13. Aktivitas / istirahatGejala : pekerjaan mononton, pekerjaan dimana pasien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi. keterbatasan aktivitas atau imobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya.
14. SirkulasiTanda : peningkatan tekanan darah, nadi (nyeri, ansietas, gagal ginjal). kulit hangat dan kemerahan, pucat.
15. EliminasiGejala : adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya (kalkulus). penurunan keluaran urine, kandung kemih penuh. rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.Tanda : poliguria, hematuria, piuria. perubahan pola berkemih
16. Makanan / Cairan
Gejala : mual dan muntah, nyeri tekan abdomen diet tinggi purin, kalsium oksalat, dan fosfat ketidakcukupan pemasukan cairan, tidak minum air dengan cukup
Tanda : distensi abdominal,penurunan/ tak adanya bising usus muntah
17. Nyeri / kenyamanan
Gejala : episode akut, nyeri akut, nyeri kolik. lokasi tergantung pada lokasi batu, contoh pada panggul di regio sudut kostavertebra, dapat menyebar ke punggung abdomen, (lipat paha atau genetelia) ngeri dangkal konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal. nyeri dapat di gambarkan sebagai akut, hebat, tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain.
Tanda : melindungi, perilaku distraksi nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi
18. Keamanan
Gejala : penggunaan alkohol demam, menggigil.
Pola fungsi kesehatan
1. Pola nutrisi dan metabolisme : Klien mengalami penurunan nafsu makan karena mual, muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali.
2. Pola eliminasi : Eliminasi alvi klien tidak dapat mengalami konstipasi oleh karena tirah baring lama. Sedangkan eliminasi urine mengalami gangguan karena ada organisme yang masuk sehingga urine tidak lancar.
3. Pola aktifitas dan latihan : Aktivitas klien akan terganggu karena harus tirah baring total agar tidak terjadi komplikasi maka segala kebutuhan klien dibantu.
4. Pola tidur dan istirahat : Pola tidur dan istirahat terganggu sehubungan dengan imobilisasi yang lama.
4. Pola persepsi dan konsepsi diri : Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan penyakitnya dan ketakutan merupakan dampak psikologi klien.
5. Pola hubungan dan peran : Hubungan dengan orang lain terganggu sehubungan dengan klien dirawat di rumah sakit dan klien harus bedrest total.
6. Pola penanggulangan stress : Biasanya klien sering melamun dan merasa sedih karena keadaan sakitnya.
7. Pola tata nilai dan kepercayaan : Dalam hal beribadah biasanya terganggu karena bedrest total dan tidak boleh melakukan aktivitasi karena penyakitnya.
Contoh Analisa DataN
o
Data Etiologi Masalah
1 DS : Klien mengatakan bila buang air kecil terasa
panas seperti terbakar dan rasanya seperti terkena
benda tajam pada lubang kencing.
DO : klien nampak kesakitan
P : Nyeri karena adanya inflamasi saluran kemih
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk dan panas
R : Lubang kencing
S : skala nyeri 4
T : saat kencing
Inflamasi dan obstruksi
saluran kemih
nyeri
2 Ds : klien mengatakan kencingcuma sedikit,
dan ketika malam sering ingin kencing
Do :
Klien minum +500cc/hari
Bak +200cc/hari
Terdapat hematuri : 5-10 eritrosit/LPB
Leukosuria 5 LPB
Obstruksi dan inflamasi
mekanik pada kandung
kemih
Gangguan pola
eliminasi urine
No
data etiologi masalah
3. DS :• klien mengatakan sangat hawatir terhadap penyakitnya.DO :• klien tampak gelisah•Istirahat tidur kurang•Klien terlihat tidak tenang
koping yang tidak efektif.
Ansietas
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Inflamasi dan obstruksi saluran kemih
2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria , gangguan frekuensi dan noktuaria).berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain
3. Ansietas berhubungan dengan koping yang tidak efektif.
No
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
intervensi rasionalisasi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Inflamasi dan obstruksi saluran kemih
Setelah dilakukan tindak peperawatan selama 3x24 jam diharapkan rasa nyeri hilang/berkurang dengan KH :Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemihKandung Kemih tidak tegangPasien tampak tenangEkspresi wajah tenang
1.Kaji Intensitas, lokasi, dan faktor yang memperberat atau meringankan nyeri2.Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat ditoleran3. Anjurkan minum banyak 2 - 3 liter jika tidak ada kontra indikasi4. Pantau perubahan warna urine, pantau pola berkemih, masukan dan keluaran setiap 8 jam dan pantau hasil 5. urinalisis ulangBerikan obat analgetik sesuai dengan program terapi
1. Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi2. Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot 3. Untuk mmbantu klien dalam berkemih4. Untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan5. Analgetik memblok lintasan nyeri
No
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
intervensi rasionalisasi
2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain
Setelah dilakukan tindak peperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat mempertahankan pola eliminasi secara adekuat dengan KH :•Tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi,oliguri,disuria)•Klien dapat berkemih setiap 3 jam•Klien tidak kesulitan saat berkemih
1. Ukur dan catat urine setiap kali berkemih2. Anjurkan untuk berkemih setiap 2 - 3 jam3. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urine4. Kaji keluhan pada kandung kemihBantu klien ke kamar kecil, memekai pispot/urinalKolaborasi :5. Awasi pemeriksaan laboratorium,elektrolit,bun,kreatininLakukan tindakan untuk memelihara asam urine dan berikan obat-obatan untuk meningkatkan asam urine.
1. Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untk mengetahui input/ output2. Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria3. Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi4. Retensi urine dapat terjadi dan menyebabkan distensi jaringan (kandung kemih/ginjal).5. Asam urin menghalangi tumbuhnya kuman. Peningkatan masukan sari buah dapat berpengaruh dalam pengobatan infeksi saluran kemih
No
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
intervensi rasionalisasi
3. Ansietas berhubungan dengan koping yang tidak efektif.
Setelah dilakukan tindak peperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien merasa lebih tenang dan nyaman dengan KH :•Klien tidak gelisah•Klien tenang•Istirahat tidur terpenuhi
1. Kaji tingkat kecemasan2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya3. Beri dorongan spiritual4. Beri support pada klien5. Beri penjelasan tentang penyakitnya
1. Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien
2. Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan
3. Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME.
4. Untuk menumbuhkan rasa semangat untuk sembuh
5. Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.
No Dx
Tgl / jam implementasi TTD
1,2,3
22/04/2012(07.00)
(7.30)
(09.00)
(10.30 )
(11.00)
(12.00)
(12.30)
(13.00)
(14.00)
Mengkaji intensitas, lokasi, dan frekuensi yang memperberat atau meringankan nyeri.
mengukur dan mencatat catat urine setiap kali berkemih Memberikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat ditoleran.
Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urineMenganjurkan minum banyak 2-3 liter
Memberikan obat analgetik sesuai program therapy dan obat-obatan untuk meningkatkan asam urine.memantau perubahan warna urine, pantau pola berkemih,
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Beri penjelasan tentang penyakitnya
No DX
Tanggal evaluasi
1
2.
3
22/04/201214.00
S :klien mengatakan nyeri sudah berkurangO : •klien berkemih 5-6 kali /hari•Kondisi umum baik•Tidak terdapat tanda-tanda inflamasiA : masalah teratasiP : intervensi dihentikan
S : Klien mengatakan tidak kesulitan saat berkemihO : •Tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi,oliguri,disuria)•Klien dapat berkemih setiap 3 jamA : masalah teratasiP : intervensi dihentikan
S : klien mengatakan istirahat tdurnya sudah terpenuhi•O :Klien tidak gelisah•Klien tenang•Klien terlihat sudah bisa menerima penyakitnya•A : masalah teratasi•P : inervensi dihentikan
TERIMA KASIH,,,,,,,,
top related