lakip kab pakpak bharat
Post on 28-May-2015
734 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat senantiasa berupaya menyelenggarakan
pemerintahan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good
governance) dan berorientasi kepada hasil (result oriented government) sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki. Salah satu prinsip dasar yang dikembangkan dalam
kerangka itu adalah perwujudan akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja adalah
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan
strategis melalui alat pertanggungjawaban yang disebut Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menyajikan
berbagai keberhasilan atau capaian strategis Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan
beberapa hal yang perlu mendapat pembenahan pada tahun berikutnya. Berbagai
capaian strategis, tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun
analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Seluruh program kerja Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat pada dasarnya disusun dan dilaksanakan berdasarkan tujuan,
sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015, Rencana Strategis Tahun
2010-2015, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013, Penetapan Kinerja Tahun
2013 secara konsisten, terus menerus dan berkesinambungan.
Pada Tahun 2013, terdapat 34 sasaran strategis untuk mewujudkan misi yang
tertuang dalam RPJMD. Sasaran tersebut diukur melalui 63 indikator kinerja sasaran
yang dilaksanakan dalam berbagai bentuk program dan kegiatan pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.
Beberapa kendala yang perlu mendapat pembenahan pada Tahun anggaran
berikutnya antara lain belum akuratnya perencanaan program dan kegiatan, masih
kurangnya kualitas sumber daya aparatur serta sarana dan prasarana yang belum
memadai. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun anggaran 2014 Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat akan mengefektifkan sistem perencanaan, meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia aparatur dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas
sarana dan prasarana.
Beberapa langkah penataan dan pembenahan yang akan dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat antara lain adalah :
1. Penataan keorganisasian dengan tetap mengacu kepada peraturan
perundang-undangan yang ada;
2. Penajaman sistem pelayanan yang lebih fasilitatif dengan melihat aspirasi
masyarakat yang berkembang;
3. Pembinaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
pelayanan terdekat dengan masyarakat agar lebih mampu menyerap aspirasi
masyarakat;
4. Peningkatan kualitas dan kesejahteraan aparatur;
5. Menata dan mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat yang
mendukung sektor pertanian;
6. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur yang masih terbuka
dan menjadi lahan olahan dengan kemudahan sertifikasi tanah dan
pemberian bantuan berupa bibit, kompos maupun obat-obatan pertanian;
7. Pemberdayaan masyarakat dengan memandirikan masyarakat melalui
penciptaan iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi daya yang
dimilikinya.
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pakpak Bharat
sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp. 390.450.182.776,84 (tiga ratus sembilan
puluh milyar empat ratus lima puluh juta seratus delapan puluh dua ribu tujuh ratus
tujuh puluh enam ribu koma delapan puluh empat rupiah) atau (98,84%) dari target
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp. 395.015.974.234,00 (tiga ratus
sembilan puluh lima milyar lima belas juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu dua
ratus tiga puluh empat rupiah).
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 1.2. Bidang Kewenangan .................................................................................................... 3 1.3. Gambaran Umum Kabupaten .................................................................................. 4 1.4. Struktur Organisasi ....................................................................................................... 6 1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ...................................................................... 8 1.6. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP ................................................................ 9 1.7. Sistematika Penyusunan LAKIP ................................................................................ 9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................................... 11
2.1. Rencana Strategis ......................................................................................................... 11 2.2. Visi dan Misi Kabupaten Pakpak Bharat ............................................................... 12 2.3. Tujuan dan Sasaran ...................................................................................................... 19 2.4. Prioritas Pembangunan Tahun 2013 ...................................................................... 24 2.5. Perencanaan Perekonomian Daerah ...................................................................... 26 2.6. Penetapan Kinerja Tahun 2013 ................................................................................ 29 2.7. Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) ................................................................................ 30
BAB III AKUNTABILITA SKINERJA ...................................................................... 31
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja .................................................................................. 31 3.2. Capaian Indikator Makro ............................................................................................ 32 3.3. Pengukuran Kinerja ...................................................................................................... 40 3.4. Capaian Kinerja Pemerintah Kab. Pakpak Bharat Tahun 2013 ...................... 41 3.5. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja .................................................................... 70 3.6. Evaluasi Pencapaian Sasaran .................................................................................... 103 3.7. Analisis Capaian
Keuangan……………………………………………………………………...106 3.5.1. Pendapatan Daerah ........................................................................................ 106 3.5.2. Belanja Daerah .................................................................................................. 107 3.5.3. Pembiayaan ........................................................................................................ 108
3.8. Capaian Prestasi dan Penghargaan ........................................................................ 111
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 112
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akuntabilitas didefenisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi,
akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi
instansi yang bersangkutan.
LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat
pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas,
LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Perwujudan
akuntabilitas memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga
pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.
Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Penyusunan LAKIP Tahun 2013 berisi ikhtisar pencapaian sasaran
sebagaimana yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja dan Dokumen
Perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan dalam bentuk informasi
mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran
disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan
perbandingan capaian indikator kinerja. Dengan demikian, Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang menjadi laporan
kemajuan penyelenggaraan pemerintahan dari Kepala Daerah kepada Presiden,
telah disusun dan dikembangkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Adapun peraturan perundang-undangan yang menjadi rujukan
pelaksanaan LAKIP Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah:
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengeloaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrai
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
9. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 23 Tahun 2012 tanggal 30 November 2012 tentang
Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2012
dan Dokumen Penetapan Kinerja 2013;
10. Peraturan daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun 2010 - 2015;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun
2012.
1.2. Bidang Kewenangan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang juga telah dijabarkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang menjadi Kewenangan Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat bahwa Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat terdiri atas 26 (dua puluh
enam) Urusan wajib dan 8 (delapan) Urusan Pilihan yaitu :
A. URUSAN WAJIB
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Lingkungan hidup;
4. Pekerjaan umum;
5. Penataan ruang;
6. Perencanaan pembangunan;
7. Perumahan;
8. Kepemudaan dan olahraga;
9. Penanaman modal;
10. Koperasi dan usaha kecil dan menengah;
11. Kependudukan dan catatan sipil;
12. Ketenagakerjaan;
13. Ketahanan pangan;
14. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
15. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
16. Perhubungan;
17. Komunikasi dan informatika;
18. Pertanahan;
19. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
20. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,
perangkat daerah, kepegawaian dan persandian;
21. Pemberdayaan masyarakat dan desa;
22. Sosial;
23. Kebudayaan;
24. Statistik;
25. Kearsipan;
26. Perpustakaan.
B. URUSAN PILIHAN :
1. Perikanan;
2. Pertanian;
3. Kehutanan;
4. Energi dan sumber daya mineral;
5. Pariwisata;
6. Industri;
7. Perdagangan;
8. Ketransmigrasian.
1.3. Gambaran Umum Kabupaten Pakpak Bharat
Kabupaten Pakpak Bharat dibentuk berdasarkan Undang- Undang Nomor
09 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten
Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Kabupaten Pakpak Bharat
terletak pada koordinat 2ᴼ - 3ᴼ Lintang Utara dan 96ᴼ - 98ᴼ Bujur Timur dengan
Luas Wilayah 121.830 ha atau 1.218,30 km2 dan jumlah penduduk pada saat ini
adalah 41.492 jiwa yang tersebar di 8 (delapan) Kecamatan.
Batas wilayah administratif Kabupaten Pakpak Bharat adalah :
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Dairi;
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Humbang
Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Tengah;
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Samosir dan
dan Kabupaten Dairi;
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kota Subulussalam dan
Kabupaten Aceh Singkil.
Secara Topografi dan kemiringan lereng, daerah ini umumnya berada
pada ketinggian rata – rata antara 250 m – 1400 m di atas permukaan laut.
Menurut keadaan lereng atau kemiringan tanah, wilayah yang memiliki
kemiringan datar (0 – 15 %) adalah sekitar 6.396 ha, berombak (8 – 15%) sekitar
3.348 ha, bergelombang (15 – 25%) sekitar 21.619 ha dan curam sampai terjal
(25% ke atas) sekitar 90.467 ha.
Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sangat cocok untuk usaha pertanian
tanaman pangan seperti padi, palawija, hortikultura demikian juga tanaman
perkebunan seperti kelapa sawit, kakao, kopi, gambir, nilam, kemeyan dan jenis
komoditi lainnya. Wilayah ini juga cocok untuk pengembangan usaha – usaha
subsektor peternakan seperti ternak sapi, kerbau, kambing, ayam dan subsektor
perikanan seperti pengembangan ikan air tawar.
Kabupaten Pakpak Bharat pada umumnya beriklim tropis dimana terdapat
2 musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Suhu udara berkisar 18ᴼC -
28ᴼC dengan udara sejuk yang dipengaruhi oleh iklim pengunungan, dengan
rata – rata curah hujan sebesar 2270 mm/tahun dengan 159 hari hujan/tahun.
Jumlah penduduk Kabupaten Pakpak Bharat pada Tahun 2013 tercatat
sebanyak 51.067 jiwa. Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat
Menurut Kecamatan Tahun 2013
No Kecamatan Laki-Laki
(Jiwa) Perempuan
(Jiwa) Jumlah (Jiwa)
1 Salak 4598 4626 9224 2 Sitellu Tali Urang Jehe 5868 5858 11726 3 Pagindar 869 754 1623 4 Sitellu Tali Urang Julu 2168 2083 4251
5 Pergetteng-Getteng Sengkut
2273 2270 4543
6 Kerajaan 5071 5181 10252 7 Tinada 2452 2379 4831 8 Siempat Rube 2354 2263 4617
Total 25653 25414 51067 Sumber: Dinas Duk & Catpil Kab. Pakpak Bharat
1.4. Struktur Organisasi
Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Kabupaten Pakpak Bharat dibentuk
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah. Peraturan pembentukan Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 04 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, terdiri
dari :
1). Sekretariat Daerah, terdiri atas 2 Asisten dan 8 (delapan) bagian yaitu :
1.1. Asisten Pemerintahan terdiri dari :
a. Bagian Tata Pemerintahan;
b. Bagian Hukum dan Hak Azasi Manusia;
c. Bagian Organisasi dan Tatalaksana;
d. Bagian Kesbang dan Linmas;
1.2. Asisten Administrasi Pembangunan terdiri dari :
a. Bagian Umum;
b. Bagian Hubungan Masyarakat;
c. Bagian Ekonomi dan Pembangunan;
d. Bagian Kesejahteraan Rakyat.
2). Sekretariat DPRD
2. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 05 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 05 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah yang terdiri dari :
1) Dinas Pendidikan;
2) Dinas Kesehatan;
3) Dinas Pekerjaan Umum;
4) Dinas Pertanian dan Perkebunan;
5) Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Lingkungan Hidup;
6) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah;
7) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
8) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah;
9) Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Perhubungan, Pertamanan dan
Kebersihan;
10) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pakpak Bharat
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Pakpak Bharat Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pakpak , terdiri dari :
1) Inspektorat;
2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
3) Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemerintahan Desa,
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;
4) Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
5) Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat;
6) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja;
7) Kantor Pelayanan Perijinan Satu Pintu dan Penanaman Modal;
8) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
4. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 07 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, yang terdiri dari, yaitu :
1) Kecamatan Salak;
2) Kecamatan Kerajaan;
3) Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe;
4) Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut;
5) Kecamatan Pagindar;
6) Kecamatan Tinada;
7) Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu;
8) Kecamatan Siempat Rube.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 05 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Pakpak Bharat.
1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah
diatur tersendiri dalam bentuk Peraturan Kepala Daerah (Peraturan Bupati) yang
merupakan penjabaran dari Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah.
Pengaturan rincian tugas pokok dan fungsi masing – masing Satuan Kerja
Perangkat Daerah adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 02 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas
Pokok dan Fungsi Masing – masing Jabatan pada Sekretariat DPRD dan
Sekretariat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat;
2. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 03 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas
Pokok dan Fungsi Masing – masing Jabatan pada Dinas Daerah Kabupaten
Pakpak Bharat;
3. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 04 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas
Pokok dan Fungsi Masing – masing Jabatan pada Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Pakpak Bharat;
4. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 05 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas
Pokok dan Fungsi Masing – masing Jabatan pada Kecamatan Kabupaten
Pakpak Bharat;
5. Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok dan
Fungsi Staf Ahli Bupati di Kabupaten Pakpak Bharat;
6. Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Nomor 02 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok
dan Fungsi Masing – masing Jabatan pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD Kabupaten Pakpak Bharat.
1.6. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP
Adapun maksud penyusunan LAKIP Tahun 2013 ini adalah untuk
memenuhi ketentuan perundang-undangan seperti yang tertuang dalam
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah serta ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini berisi pencapaian
sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja
dan dokumen perencanaan dengan menyajikan data sebagai berikut:
a. Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;
b. Realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi;
c. Penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja;
d. Perbandingan capaian indikator kinerja tahun ini dengan tahun yang
sebelumnya.
Sedangkan tujuan dari Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) ini adalah :
a. Untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-
pihak yang memberi amanah/mandate sebagai media
pertanggungjawaban Kinerja kepada Publik;
b. Sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang
telah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya
c. Penyempurnaan Dokumen Perencanaan periode yang akan datang;
1.7. Sistematika Penyusunan LAKIP
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 ini dibagi dalam
4 (empat) Bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang, Bidang Kewenangan,
Pertumbuhan Ekonomi (PDRB), Gambaran Umum Kabupaten Pakpak Bharat,
Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi, Maksud dan Tujuan
Penyusunan LAKIP, dan Sistematika Penyusunan LAKIP.
BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Bab ini mengutarakan tentang Rencana Strategis, Visi dan Misi Kabupaten Pakpak
Bharat, Tujuan dan Sasaran, Prioritas Pembangunan Tahun 2013, Perencanaan
Perekonomian Daerah dan Penetapan Kinerja Tahun 2013.
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
Bab ini mengutarakan tentang Kerangka Pengukuran Kinerja, Capaian Indikator
Makro, Pengukuran Kinerja, Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat Tahun 2013, Analisis dan Evaluasi capaian kinerja, Evaluasi Pencapaian
Sasaran, Analisis Capaian Keuangan, dan Capaian Prestasi dan Penghargaan
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Bab IV : Penutup
Bab ini mengutarakan tentang Tinjauan Umum Sekaligus Kesimpulan LAKIP
Tahun 2013.
Lampiran – Lampiran.
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan
strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah
agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan
tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis,
instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi,
peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas
kinerjanya.
Perencanaan Strategis merupakan suatu proses perencanaan yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 – 5 Tahun secara
sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang
dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu
rencana strategis Instansi Pemerintah yang setidaknya memuat Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran Strategis, Kebijakan dan Program serta ukuran keberhasilan dan
kegagalan dalam pelaksanaannya. Rencana strategis dimaksud telah ditetapkan
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 14 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun 2010 - 2015.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun 2010 - 2015 merupakan Dokumen perencanaan yang
memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan pembangunan Daerah
selama kurun waktu 5 (lima) tahun. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-
isu lokal yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana
pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat
diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan
kemampuan anggaran pembiayaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah telah dijabarkan oleh
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah ke dalam Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang selanjutnya menjadi pedoman dalam menyusun Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja (RENJA) Tahunan Satuan
Kerja Perangkat Daerah. Rencana Kerja (RENJA) Tahunan memuat sasaran
strategis, indikator kinerja dan target indikator kinerja sasaran strategis yang
menjadi alat ukur kinerja berdasarkan tujuan, sasaran, kebijakan dan program
yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010 -
2015. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilihat
pada lampiran I.
2.2. Visi dan Misi Kabupaten Pakpak Bharat
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi
Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten
dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran
tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan
instansi Pemerintah.
Berdasarkan kondisi, tantangan dan isu strategis yang akan dihadapi
dalam kurun waktu 5 Tahun dengan mempertimbangkan modal dasar yang
dimiliki, maka Visi Pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010 - 2015
sesuai RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010 - 2015 adalah:
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN PAKPAK BHARAT YANG
SEJAHTERA SERTA KEPEMIMPINAN YANG ADIL DAN DEMOKRATIS
DIDUKUNG PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL YANG BERFOKUS
KEPADA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT, SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM), ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SERTA
KESEHATAN DENGAN MENJUNJUNG TINGGI NILAI BUDAYA PAKPAK DAN
AGAMA”.
Berdasarkan visi tersebut maka dirumuskan misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan Percepatan Peningkatan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat
Mewujudkan percepatan peningkatan pendapatan perkapita
masyarakat melalui pengembangan pertanian tanaman pangan/holtikultura,
perkebunan, perikanan dan peternakan yang berbasis pengelolaan sumber
daya alam yang dimiliki melalui penyediaan sarana dan prasarana atau
infrastruktur serta dukungan permodalan sehingga mampu menunjang
kegiatan ekonomi masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan hidup yang
layak dan merata. Sektor-sektor pendukung lainnya khususnya dalam bidang
perdagangan dan industri menjadi penyokong utama, sehingga hasil-hasil
produksi dari sektor utama dapat dipasarkan, diolah dan diproduksi di
daerah ini. Menumbuhkan kekuatan ekonomi kerakyatan dengan dukungan
penuh dari pemerintah baik berupa bimbingan, penguatan etos kerja bahkan
bantuan permodalan dalam berbagai bentuk merupakan tanggung jawab
yang mutlak dipenuhi. Dengan demikian keinginan mewujudkan masyarakat
yang sejahtera dapat segera dicapai secara signifikan.
2. Mewujudkan Pemerintahan yang Profesional, Kreatif dan Fasilitatif
Sumber daya manusia dilingkungan pemerintahan merupakan
penentu utama terciptanya pemerintahan yang bersih, efektif dan efesien.
Pemerintahan yang bersih dan efisien akan menciptakan lingkungan yang
memungkinkan usaha masyarakat tumbuh dan berkembang serta
mendorong investor menanamkan investasinya. Untuk itu, aparatur yang
tersedia akan dididik dan dikembangkan agar memiliki wawasan
kewirausahaan dan mampu menjaga profesionalitasnya dalam bekerja sesuai
dengan bidang dan jabatannya. Mendorong dan meningkatkan kualitas serta
system pembinaan aparatur untuk mewujudkan pemerintahan yang tidak saja
bersih dan bebas dari KKN, melainkan juga semakin professional dan
fasilitatif. Rasio aparatur dengan masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat
yang mungkin belum terpenuhi secara ideal akan diatasi dengan
peningkatan kwalitasnya dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan
untuk menduduki jabatan yang ada dalam struktur organisasi pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat. Distribusi PNS akan lebih besar pada sector
pelayanan public yang mendukung terpenuhinya persyarakatan bagi tujuan
pembangunan yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Menanamkan kesadaran terhadap aparat pemerintahan akan
perannya sebagai abdi masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagai
“Sikadang Njandi” sehingga dapat memenuhi pelayanan yang prima
terhadap masyarakat khususnya di sector yang bersentuhan langsung
dengan publik menjadi salah satu perhatian utama.
Mewujudkan perilaku aparat agar lebih bersifat melayani dan bukan
dilayani. Dengan demikian maka roda perekonomian masyarakat dan
aktivitas pembangunan lainnya dapat lebih bergairah dan terdorong kearah
peningkatan dan kemajuan warganya.
3. Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Mewujudkan sumber daya manusia yang berkwalitas baik melalui
peningkatan kwalitas pendidikan formal maupun pengembangan pendidikan
non formal sehingga diperoleh generasi yang berpendidikan yang lebih
tinggi serta masyarakat yang semakin terampil, kreatif, inovatif dan produktif
serta terbangunnya etos kerja yang tinggi dan professional.
Peningkatan kemampuan tenaga pendidik menjadi strategis karena
akan dapat menghasilkan anak didik yang berkwalitas. Selain itu, anggaran
beasiswa akan diperbesar dengan proporsional yang bertujuan agar dapat
memberikan kesempatan yang lebih besar kepada masyarakat yang
kemampuan keuangannya sangat terbatas agar dapat melanjutkan dan
mengecap pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi. Program ini
diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang nantinya akan dengan
semangat berpartisipasi dalam pembangunan daerah dan keluarga. Eskalasi
tingkat partisipasi pendidikan yang terus meningkat akan berpengaruh
terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
4. Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Kesehatan masyarakat ibu dan anak serta kesehatan masyarakat pada
umumnya, merupakan salah satu faktor yang menjadi akselator perwujudan
masyarakat yang sejahtera. Pemberian pelayanan kesehatan gratis dengan
memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali
adalah wujud nyata pelayanan kepada masyarakat secara utuh. Pelayanan
masyarakat dibidang kesehatan ini juga harus ditunjang dengan ketersediaan
tenaga medis dan prasarana pendukung yang berkualitas yang berorientasi
kepada peningkatan kesehatan masyarakat.
5. Memantapkan Tata Hubungan yang Dinamis dengan Pemerintah Atasan dan Kerjasama Saling Menguntungkan dalam Peningkatan Aksesibilitas dengan Daerah Lain Khususnya yang Berbatasan Langsung
Memantapkan hubungan yang dinamis dengan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Provinsi perlu dilakukan dalam rangka pengembangan kerja
sama saling menguntungkan dan komplementer antara Kabupaten Pakpak
Bharat dengan Kabupaten/kota lain dalam pemanfaatan dan pengembangan
sumber daya pembangunan. Memanfaatkan seluas-luasnya posisi strategis
dengan membuka seluruh akses yang potensial ke seluruh daerah
kabupaten/kota yang berbatasan secara langsung dengan kabupaten Pakpak
Bharat. Beragam efek yang dapat diperoleh dengan kebijakan ini. Seperti
lancarnya arus barang dan jasa yang keluar dan masuk ke/dari kabupaten
Pakpak Bharat. Beragam efek yang dapat diperoleh dengan kebijakan ini,
seperti lancarnya arus barang dan jasa yang keluar masuk ke/dari Kabupaten
Pakpak Bharat yang secara langsung maupun tidak langsung akan membuka
semua cakrawala bagi masyarakat. Interaksi masyarakat dengan dunia luar
akan memberikan unsur pendidikan yang sangat tinggi maknanya sehingga
secara alami akan membentuk jiwa dan karakter masyarakat yang kuat dan
berdaya saing tinggi.
6. Meningkatkan Iklim Keterbukaan dan Partisipatif dalam Sistem Sosial dan Birokrasi
Kebijakan dan program pemerintah akan diupayakan lebih
transparan, mampu mengakomodasi aspirasi yang berkembang dan
memberikan ruang partisipasi yang semakin luas. Dengan kondisi demikian
program yang dijalankan pemerintah akan diterima dan didukung
sepenuhnya oleh masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintahnya menjadi faktor vital dalam berjalannya roda pemerintahan
dengan segala program kerjanya sehingga akan tercipta iklim yang kondusif,
hubungan sinergitas yang harmonis pemerintah dan masyarakat, serta antar
kelompok dalam masyarakat. Dengan itu maka pembangkitan partisipasi
diharapkan dapat tercipta.
7. Meningkatkan Sinergitas Para Pihak dalam Pemberdayaan Masyarakat
Kesadaran bersama akan ketertinggalan masyarakat Pakpak Bharat
diberbagai sector, membutuhkan komitmen bersama untuk dientaskan.
Sinergitas antar pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama sehingga
setiap program pemberdayaan masyarakat menjadi semakin aplikatif dan
akomodatif mendorong terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Kelompok,
perorangan maupun organisasi local khususnya yang berpijak pada budaya
dan kearifan local Pakpak ikut bersinergi dan dikuatkan sehingga mampu
memposisikan diri sebagai modal pembangunan. Menempatkan masyarakat
sebagai subjek atau pelaku utama dalam proses pengelolaan pembangunan,
selain menjadi objek dalam proses pembangunan daerah.
8. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Menguatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan
Pembangunan yang adil dan merata diwujudkan dengan
pemberdayaan perempuan dan kelembagaan perempuan sebagai salah satu
tulang punggung perekonomian dan moralitas keluarga dalam masyarakat.
Kelembagaan perempuan mendapat perhatian yang cukup secara
proporsional dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan,
menumbuhkembangkan peranan perempuan, penguatan permodalan dan
melibatkan perempuan serta lembaga perempuan dalam proses perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan.
9. Mewujudkan Komitmen Bersama dalam Penegakan Hukum Secara Konsisten dan Konsekuen
Mendorong penegakan hokum yang konsisten baik dari pemimpin,
pemerintah maupun masyarakat guna mewujudkan rasa aman termasuk
upaya pemberantasan KKN. Keamanan dan kenyamanan dalam interaksi
social, iklim berusaha dan partisipasi social lainnya merupakan landasan
utama dalam gerak roda pembangunan masyarakat. Setiap program
khususnya yang terkait langsung dengan publik memerlukan Pakta
Intergritas dari masing-masing pengelola program pemerintah. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya praktek KKN yang merugikan dalam
setiap langkah kepemerintahan. Perwujudan good government dan good
governance harus diaplikasikan oleh aparat pemerintah dan masyarakat
setiap saat pada setiap program pembangunan.
10. Mengembangkan Hubungan yang Dinamis dengan Masyarakat Perantau
Masyarakat perantau yang berasal dari Pakpak Bharat adalah bagian
atau komponen yang tidak dapat diabaikan dalam mewujudkan program
pembangunan menuju masyarakat yang Nduma. Akomodasi partisipasi
perantau baik dalam upaya membangun mentalitas pembangunan yang baik
ditengah masyarakat maupun sebagai salah satu donator dalam mendukung
kegiatan pembangunan akan dibangun melalui hubungan yang dinamis baik
antar pemerintah dengan perantau maupun masyarakat Pakpak Bharat
dengan perantau.
Hubungan yang dinamis semacam ini belum pernah tercapai,
diakibatkan oleh stagnasi komunikasi yang terjadi selama ini. Sebagai bagian
integral dari masyarakat Pakpak Bharat, masyarakat perantau harus
ditempatkan pada posisi strategis, sehingga setiap permasalahan yang
timbul ditengah masyarakat dapat dikomunikasikan secara terintegrasi baik
pemerintah, masyarakat kabupaten maupun yang ada diperantauan.
Hubungan yang saling mendukung dengan masukan dan kritik konstruktif
dari masyarakat perantau juga diharapkan menjadi media pengontrol yang
efektif terhadap pemerintahan kabupaten Pakpak Bharat. Selain itu, modal
wawasan yang lebih luas akan dimanfaatkan sebagai alat penting dalam
membangun etos kerja yang baik. Media cetak yang diterbitkan oleh
komunitas Pakpak di perantauan diharapkan juga mampu menjadi alat
perekat dengan membangun komunikasi yang dinamis melalui tulisan.
11. Menjadikan Budaya Pakpak sebagai Landasan dalam Kebijakan Publik
Budaya, adat istiadat dan kearifan local yang memiliki nilai-nilai luhur
perlu terus dikembangkan, dilestarikan dan diaktualisasikan sebagai salah
satu modal pembangunan. Program dan kebijakan pemerintah sekuat daya
perlu dilandaskan pada akar budaya yang berkembang di tengah-tengah
masyarakat. Selain itu sasaran pembangunan yakni terwujudnya masyarakat
yang sejahtera haruslah tetap beradab dan berbudaya. Pluralisme lokal kita
selama ini belum terakomodasi dengan baik dalam penyelenggaraan
pemerintahan, oleh karena itu dituntut kemampuan untuk memanfaatkan
kearifan local, inisiatif dan kretifitas lokal dalam penyusunan kebijakan local
terutama untuk pemanfaatan daerah. Kelembagaan budaya dan adat perlu
diperkuat agar mampu memiliki kontribusi dalam kebijakan pemerintah.
Menjadi mahkamah adat, sebagai mitra komunikasi dan “Zikarah” dari
pemerintah sebelum ada dan sesudah dikeluarkannya kebijakan yang
berhubungan dengan publik, sehingga dapat terwujud satu kerangka
kebijakan yang mengakar pada kultur masyarakat. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta derasnya arus informasi yang mengglobal
akan dapat disaring sesuai dengan budaya dan kearifan lokal Pakpak.
Pembangunan diarahkan untuk mewujudkan masyarakat modern yang
berbudaya.
12. Melakukan tindakan nyata yang kreatif dan inovatif didalam menggali Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Meningkatkan serta memperluas pajak dan retribusi sebagai
Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan menjadi salah satu sasaran pokok dalam
pemerintahan. Kemampuan daerah untuk membiayai pembangunan yang
dananya berasal dari PAD menjadi penilaian utama pemerintah pusat
terhadap kapasitas pemerintah daerah. Hal ini memberikan kesempatan yang
lebih luas bagi pemerintah daerah dengan spirit kewirausahaan melakukan
berbagai upaya kreatif di berbagai sektor yang menghasilkan peningkatan
penerimaan daerah, sehingga ketergantungan yang tinggi terhadap dana
yang berasal dari pemerintah pusat semakin berkurang.
Peninjauan tarif pajak dan retribusi agar lebih menarik bagi
masyarakat akan dilakukan dengan filosofi sederhana yaitu murah dan
banyak jauh lebih baik dari pada mahal tetapi sedikit, serta melakukan
terobosan baru dalam mengawasi pungutan pajak dan retribusi pada
masyarakat serta menggali potensi sumber PAD lainnya yang selama ini
masih belum disentuh oleh pemerintah.
Seluruh misi diatas dapat diringkas menjadi tiga misi utama yakni :
1. Mewujudkan pemerintahan yang profesional dan fasilitatif;
2. Peningkatan penyediaan kebutuhan dasar dan pemberdayaaan
ekonomi rakyat;
3. Mewujudkan masyarakat sejahtera didukung oleh komitmen bersama
dalam penegakan hukum secara konsisten dan konsekuen.
2.3. Tujuan dan Sasaran
Dalam rangka pencapaian misi yang tertuang dalam RPJMD maka
dirumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 2010-2015
sebagai berikut :
1. Untuk mewujudkan pemerintahan yang profesional dan fasilitatif, tujuan yang
akan dicapai adalah sebagai berikut :
a. Penataan keorganisasian dengan tetap mengacu kepada peraturan
perudang-undangan yang ada;
b. Peningkatan kualitas aparatur melalui tugas belajar, pendidikan dan
latihan (diklat), bimbingan teknis (bimtek) berjenjang dan
berkesinambungan baik dengan mengirimkan aparat keluar daerah
maupun penyelenggaraan kegiatan di Kabupaten Pakpak Bharat;
c. Peningkatan kesejahteraan aparatur melalui penambahan penghasilan
berupa tunjangan kerja berdasarkan volume dan prestasi kerja;
d. Penajaman sistem pelayanan yang lebih fasilitatif dengan melihat aspirasi
masyarakat yang berkembang;
e. Pembangunan mentalitas selaku abdi masyarakat yang lebih bersifat
melayani baik melalui peningkatan disiplin aparatur dalam melaksanakan
tugas maupun apresiasi terhadap prestasi kerjanya dengan pemberian
penghargaan;
f. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja baik lewat penataan kantor dan
sarana fisik lainnya maupun garansi penghargaan terhadap aparat yang
berprestasi serta menghindari sejauh mungkin mutasi dan rotasi jabatan
dalam rangka pendek dan tidak proporsional;
g. Pembinaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
pelayanan terdekat dengan masyarakat agar lebih mampu menyerap
aspirasi masyarakat;
h. Menyusun penilaian yang lebih rasional dalam penerapan pendekatan
reward dan punishment serta menjaga sistem mobilitas (mutasi) baik
secara horizontal maupun vertikal.
2. Dalam rangka peningkatan penyediaan kebutuhan dasar dan pemberdayaan
ekonomi rakyat, maka tujuan yang akan dicapai adalah :
a. Mengadakan kerjasama dengan lembaga perguruan tinggi maupun
lembaga representatif lainnya yang menumbuhkembangkan etos kerja,
profesionalitas kerja masyarakat dan menggali sumber pendapatan yang
sesuai dengan kondisi lokal guna mempercepat pertumbuhan
perekonomian masyarakat;
b. Menumbuhkembangkan kegiatan pertanian yang berbasis budaya semisal,
kemenyan, gambir, kopi, nilam dan lain-lain dengan upaya menjadikannya
sebagai produk unggulan daerah yang mampu bersaing dipasaran lokal,
nasional maupun internasional;
c. Menata dan mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat yang
mendukung sektor pertanian agar lebih kreatif dan dapat memutuskan
mata rantai perdagangan yang seringkali mengakibatkan high cost
economic;
d. Mengupayakan perluasan lahan pertanian khususnya persawahan dalam
rangka menindaklanjuti pembangunan irigasi yang telah menelan milyaran
rupiah, juga meningkatkan produksi padi guna mewujudkan Pakpak Bharat
sebagai swasembada beras;
e. Meneruskan pembangunan sarana infrasuktur yang mendukung usaha
pertanian khususnya ke lokasi-lokasi yang potensial;
f. Mengupayakan tersedianya permodalan masyarakat dengan
menindaklanjuti kredit Nduma Pakpak Bharat (KNPB) yang sudah
berlangsung untuk mendukung permodalan masyarakat baik disektor
pertanian maupun dibidang ekonomi kerakyatan lainnya;
g. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur yang masih
terbuka dan menjadi lahan olahan dengan kemudahan sertifikasi tanah
dan pemberian bantuan berupa bibit, kompos maupun obat-obatan
pertanian;
h. Pemberdayaan masyarakat dengan semakin memandirikan masyarakat
memalui penciptaan iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi
daya yang dimilikinya, memperkuat potensi yang dimiliki melalui
pemberian bantuan dana, pembangunan sarana, penelusuran pemasaran
hasil produksi masyarakat dan pembukaan akses kepada berbagai peluang
yang ada.
3. Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera didukung oleh
komitmen bersama dalam penegakan hukum secara konsisten dan konsekuen,
maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
a. Mengupayakan terciptanya aturan hukum yang mengatur pelaksanaan
program pemerintah baik itu peraturan daerah tentang trasnparansi dan
akuntabel, kemudahan mengakses informasi pembangunan dan kebijakan
pemerintah maupun peraturan yang lebih efektif terhadap kegiatan
pelayanan publik semisal pelayanan perijinan;
b. Pembuatan pakta integritas dalam setiap gerak dan laju pembangunan dari
aparat pengelola perijinan;
c. Mengefektifkan reward dan punishment terhadap aparat pemerintah dan
melakukan tindakan yang merugikan dan pelanggaran hukum administratif;
d. Mendukung aparat hukum dalam melakukan penyelidikan dan penegak
hukum lainnya terhadap kasus-kasus pelanggaran hukum yang dilakukan
oleh aparat pemerintah disemua level tingkatan.
Sesuai dengan tujuan pada pelaksanaan misi Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Tahun 2013 maka diuraikan sasaran strategis yang akan dicapai
pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat melalui pengembangan
pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan, perikanan dan
peternakan;
2. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan KUMKM dalam
pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing;
3. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi;
4. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta
pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi
informasi;
5. Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan;
6. Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan;
7. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan;
8. Meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
ditujukan pada APK dan APM;
9. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan nonformal;
10. Meningkatnya lulusan yang dapat terserap pasar kerja;
11. Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik;
12. Menurunkan angka putus sekolah;
13. Meningkatkan ketersediaan obat esensial dan generik di Puskesmas;
14. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas;
15. Meningkatkan pelayanan Rumah Sakit (RSUD);
16. Meningkatkan status gizi masyarakat dan penanganan penyakit menular;
17. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat;
18. Memanfaatkan seluas-luasnya posisi strategis dengan membuka seluruh
akses yang potensial ke seluruh kabupaten/kota yang berbatasan secara
langsung dengan Kabupaten Pakpak Bharat;
19. Meningkatkan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan
cepat oleh seluruh lapisan masyarakat;
20. Tumbuhnya pembangunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara;
21. Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan politik;
22. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
23. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama;
24. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan dan
pembangunan;
25. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah;
26. Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan;
27. Meningkatnya peran serta lembaga perempuan dalam proses perencanaan
dan pembangunan;
28. Meningkatnya Pembangunan dan pembinaan hukum di daerah;
29. Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan hukum bagi aparatur serta
masyarakat;
30. Tertatanya produk perundang-undangan daerah yang efektif dan taat azas;
31. Meningkatkan pengembangan nilai-nilai budaya masyarakat;
32. Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian budaya daerah;
33. Meningkatkan daya tarik seni dan budaya daerah;
34. Meningkatkan serta memperluas pajak dan retribusi sebagai pendapatan
asli daerah (PAD).
Untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran tersebut, Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat berupaya menjalankan roda pemerintahan dengan sebaik –
baiknya dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dengan mengacu
pada motto daerah yang sangat luhur yakni “Bage Ate Rejeki, Bage Tennah
Sodip” yang bermakna bahwa dalam melakukan setiap pekerjaan (pembangunan)
masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat berupaya mengembangkan keselarasan
antara hati dan jiwa. Sejalan dengan itu ditetapkan pula Tema Pembangunan
Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013 yaitu “Bekerja Keras, Cerdas serta Ikhlas
Bersama Rakyat dalam Pembangunan Perekonomian dan Peningkatan
Prestasi Menuju Kininduma”. Tema pembangunan ini menjadi rujukan stake
holder baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat pada semua tingkatan
untuk mensukseskan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.
2.4. Prioritas Pembangunan Tahun 2013
Berdasarkan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pakpak
Bharat tahun 2010-2015, berbagai masalah dan tantangan pokok yang harus
dipecahkan dan dihadapi pada tahun 2013, sehingga prioritas dan sasaran
pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2013 ditetapkan sebagai
berikut:
1. Peningkatan Mutu dan aksesibilitas Pendidikan bagi masyarakat
Difokuskan pada meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan, peningkatan
kualitas tenaga kependidikan, peningkatan sarana/prasarana pendidikan dan
penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 12 Tahun (Wajar Dikdas 12
Tahun). Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi
3 RPJMD (Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Pendidikan Masyarakat).
2. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas kesehatan.
Difokuskan pada peningkatan kesadaran budaya sehat, peningkatan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, peningkatan
sarana/prasarana kesehatan, dan perbaikan gizi masyarakat. Disamping itu,
prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 4 RPJMD
(Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat)
3. Peningkatan perekonomian masyarakat dan daya saing daerah.
Difokuskan pada Pengembangan aneka usaha yang bernilai tambah dan
berdaya saing dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat,
penurunan angka kemiskinan melalui prinsip masyarakat bekerja. Disamping
itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 1 RPJMD
(Mewujudkan Percepatan Peningkatan Dan Pemerataan Pendapatan
Masyarakat) dan misi 8 RPJMD (Meningkatkan Kualitas Hidup Dan
Menguatkan Peran Perempuan Dalam Pembangunan)
4. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar wilayah
Difokuskan pada pengembangan infrastruktur jalan, perhubungan,
sumberdaya air dan irigasi serta permukiman. Disamping itu, prioritas ini
juga untuk mendukung keberhasilan misi 5 (Memantapkan Tata Hubungan
Yang Dinamis Dengan Pemerintah Atasan Dan Kerjasama Saling
Menguntungkan Dalam Peningkatan Aksesibilitas Dengan Daerah Lain
Khususnya Yang Berbatasan Langsung)
5. Pengembangan Budaya Daerah dan Destinasi Wisata
Difokuskan pada pelestarian dan pengembangan budaya lokal, nilai-nilai
tradisional, sejarah, kepurbakalaan termasuk memelihara bahasa, aksara dan
sastra daerah dan melestarikan seni serta pemanfaatan teknologi informasi
untuk mengenalkan budaya daerah secara global. Disamping itu, prioritas ini
juga untuk mendukung keberhasilan misi 11 RPJMD (Menjadikan Budaya
Pakpak sebagai Landasan Dalam Kebijakan Publik) dan misi 10
(Meningkatkan Hubungan yang Dinamis dengan Masyarakat Pakpak
Perantau).
6. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik;
Difokuskan pada mewujudkan pemerintahan yang responsif, transparan, dan
akuntabel, serta dalam rangka mendukung terlaksananya tata kelola SKPD
yang lebih baik dan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 2
RPJMD (Mewujudkan Pemerintahan Yang Profesional, Kreatif Dan Fasilitatif)
dan misi 9 (Mewujudkan Komitmen Bersama Dalam Penegakan Hukum
Secara Konsisten Dan Konsekuen), misi 6 (Meningkatan Iklim Keterbukaan
Dan Partisipatif Dalam Sistem Sosial Dan Birokrasi)
2.5. Perencanaan Perekonomian Daerah
Berdasarkan RJPMD Kabupaten Pakpak Bharat, Tahun 2013 merupakan
tahap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Pakpak Bharat yang ditandai
oleh meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor ekonomi, menurunnya
prosentase penduduk miskin, dan naiknya pendapatan per kapita masyarakat.
Dari momentum meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini, pemerintah daerah
berharap dapat memanfaatkan momentum percepatan perekonomian ini dengan
memusatkan pada upaya perluasan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkeadilan.
Selain itu, pemerintah daerah berpegang pada strategi pertumbuhan
ekonomi yang mendorong pertumbuhan (Pro Growth), memperluas kesempatan
kerja (Pro Job), menanggulangi kemiskinan (Pro Poor), dan merespon persoalan-
persoalan lingkungan (Pro Environtment). Hasil analisis indikator makro ekonomi
daerah dan memperhatikan Kebijakan Ekonomi Nasional serta Global, maka
langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan
melalui koordinasi dan efektifitas kebijakan sektor riil. Dilihat dari sisi
pengeluaran, dan investasi yang merupakan penggerak perekonomian perlu
didukung oleh konsumsi masyarakat dan pemerintah. Sedangkan dari sisi
produksi, industri pengolahan perlu didorong melalui perbaikan manajemen,
peningkatan teknologi produksi, fasilitasi akses pasar dan permodalan.
Sejalan dengan kebijakan nasional dan provinsi, maka kebijakan ekonomi
tahun 2013 diarahkan untuk meningkatkan income perkapita melalui
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, mengurangi dan mengatasi kemiskinan,
mengurangi pengangguran dan pemerataan distribusi pendapatan. Dalam
rangka pencapaian kerangka ekonomi makro yang diinginkan tersebut
pemerintah daerah akan selalu meningkatkan peranan dan partisipasi aktif
masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan.
Arah kebijakan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013
berdasarkan target RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2015 yaitu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui
pemantapan potensi dasar perekonomian rakyat. Kebijakan yang terkait dengan
pemantapan potensi dasar perekonomian rakyat adalah:
1. Mendorong berkembangnya investasi swasta yang mampu
memperluas kesempatan kerja dan berusaha yang pada gilirannya
mampu meningkatkan pendapatan perkapita. Kebijakan yang
ditempuh antara lain melalui perbaikan iklim investasi yang kondusif
bagi dunia usaha. Beberapa langkah yang ditempuh dalam
menciptakan iklim investasi dan daya tarik investasi melalui
penyediaan informasi potensi daerah, penyederhanaan perijinan dan
pelaksanaan pelayanan terpadu satu atap, membangun prasarana
penunjang, melindungi kepastian hukum dan penyediaan tenaga kerja
di daerah, meningkatkan produktivitas dan akses UMKM pada
sumberdaya produktif.
2. Percepatan pembangunan prasarana dilakukan untuk mendukung
percepatan pembangunan ekonomi maupun peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat. Cakupan sarana dan prasarana dasar tersebut
diarahkan untuk menyediakan sarana dan prasarana dasar di bidang
kesehatan, pendidikan, sosial ekonomi masyarakat, pekerjaan umum,
perhubungan dan irigasi. Selain itu, prasarana yang dibangun juga
ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas guna memperlancar aliran
investasi dan produksi untuk menciptakan keterkaitan ekonomi antar
wilayah dengan tetap memperhatikan aspek berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
3. Dalam upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran, Pemerintah
Daerah berupaya mendorong peningkatan kemampuan perekonomian
daerah untuk penciptaan lapangan kerja melalui peningkatkan
keterampilan tenaga kerja, peningkatan akses masyarakat miskin
terhadap pelayanan dasar melalui penerapan Jaminan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan dana PNPM.
Selain itu, untuk menjaga ketersediaan pangan dilakukan upaya
peningkatan ketahanan pangan melalui pemberdayaan lumbung desa
untuk mewujudkan desa mandiri pangan, diversifikasi pangan dan
bantuan bagi transportasi distribusi Raskin.
4. Dalam rangka pemerataan distribusi pendapatan maka didorong
percepatan pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan penciptaan
keseimbangan pembangunan di setiap wilayah pengembangan,
pengembangan kawasan-kawasan khusus seperti pengembangan
kawasan agropolitan, pengembangan sentra-sentra produksi andalan
pada sektor-sektor potensial, percepatan pembangunan pertanian
melalui program revitalisasi pembangunan pertanian dan
pembangunan perdesaan melalui peningkatan produksi pangan,
peningkatan produktivitas pertanian dan pengembangan diversifikasi
usaha di perdesaan, pemberdayaan ekonomi rakyat dan memperluas
cakupan program pembangunan yang berbasis masyarakat,
pengembangan produk unggulan (core business daerah) yang
meliputi: agribisnis, dan pariwisata.
5. Dalam upaya memperkuat perekonomian masyarakat, pemerintah
daerah melakukan upaya pengembangan UMKM melalui penyediaan
bantuan untuk permodalan bergulir, fasilitasi dan pembinaan
manajemen usaha-usaha UMKM, dan mendorong perkembangan
sektor-sektor ekonomi yang memberikan dampak multiplier yang
tinggi terhadap pendapatan masyarakat.
6. Untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan ekonomi sebagaimana
yang diharapkan maka perlu dilakukan perbaikan kualitas lingkungan
melalui upaya pemantauan kualitas lingkungan dan rehabilitasi lahan
serta penerapan sanksi bagi pelanggar masalah lingkungan.
Langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah
dapat ditingkatkan melalui koordinasi dan efektivitas kebijakan sektor riil.
Pemilihan potensi komoditas unggulan sebagai basis pengembangan wilayah
merupakan bagian terpenting dalam upaya meningkatkan daya saing wilayah.
Terkendalanya pengembangan daya saing wilayah yang berbasis potensi
unggulan lokal merupakan resultan dari lemahnya keterpaduan kebijakan.
Terkait dengan pengembangan wilayah, Kabupaten Pakpak Bharat
memiliki potensi yang relatif besar di sektor pertanian yaitu Tanaman Pangan
(Padi, Jagung, Ubi), Hortikultura (Jeruk, Nenas, dan Lebah madu) dan Tanaman
Perkebunan/keras (Gambir, Nilam, Kopi, Kelapa Sawi, Karet, Kemenyan dan
Bambu); dan peternakan (babi, kerbau, ambing, ayam, ikan). Selain itu di sektor
sekunder terdapat industri pengolahan yang ditandai dengan semakin
berkembangnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdiri dari
Industri Kecil Rumah Tangga (IKRT) pertanian, IKRT Kayu, IKRT Anyaman, dan
IKRT Kain/Tenun. Oleh sebab itu, dalam kaitannya dengan konsep Pembangunan
Tahun 2013, telah kebijakan untuk pengurangan kemiskinan melalui
pengembangan kawasan ekonomi terpadu berbasis agribisnis dan potensi lokal
dengan konsep keterkaitan hulu hilir, sehingga dapat mengkaitkan antar sektor
antar wilayah. Upaya ini dapat dilakukan melalui pengembangan produk
unggulan wilayah serta mendorong terwujudnya koordinasi sinkronisasi
keterpaduan dan kerjasama antar sektor.
Pengembangan kawasan ekonomi terpadu berbasis potensi lokal dengan konsep
keterkaitan hulu hilir bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan berusaha,
memaksimalkan nilai tambah, tercapainya skala ekonomi, sinergitas program,
efisiensi dan efektivitas anggaran, meningkatkan ketahanan dan kemandirian
ekonomi serta menggerakkan perekonomian daerah.
2.6. Penetapan Kinerja Tahun 2013
Penetapan Kinerja (TAPKIN) pada dasarnya adalah pernyataan komitmen
pimpinan yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang
jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan
kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan
kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan
dan punishment atau sanksi.
Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat pada Tahun 2013
adalah dapat dilihat pada Lampiran II.
2.7. Pertumbuhan Ekonomi (PDRB)
Salah satu variable penting dari PDRB adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi
(LPE). LPE didapat dengan membandingkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan tiap
tahun dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan
perkembangan atau pertumbuhan riil ekonomi, atau dapat menggambarkan
kinerja pembangunan dari suatu periode ke periode sebelumnya.
Selain PDRB dapat menunjukkan LPE, juga menginformasikan struktur
perekonomian daerah. Struktur perekonomian tersebut menggambarkan
kontribusi sektor-sektor ekonomi terhadap perekonomian secara makro. Prioritas
pembangunan melalui kerangka kebijakan pembangunan daerah dapat dengan
mudah dilaksanakan dengan mempertimbangkan struktur perekonomian.
Manfaat lain dari informasi struktur perekonomian ini adalah keterbandingan
kekuatan ekonomi antar sektor ekonomi maupun antar wilayah kecamatan di
Kabupaten Pakpak Bharat.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat dalam kurun waktu
sepuluh tahun terakhir relatif cukup fluktuatif dan mengalami pasang surut
meskipun pada tiga tahun terakhir ini relatif cukup terjaga pertumbuhannya. Laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat periode tahun 2010 adalah
6,77; Tahun 2011 5,98; Tahun 2012 6,02; dan untuk Tahun 2013 adalah 6,80
(angka sementara).
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban perorangan, badan hukum atau
pimpinan kolektif suatu organisasi untuk menjawab secara transparan mengenai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi kepada pihak-pihak
yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas maupun pemberi amanah.
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat berupaya mewujudkan kewajiban
akuntabilitas dimaksud melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang dibuat sesuai ketentuan yang
diamanatkan dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran tingkat pencapaian target dari
masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat
pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang
ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun 2010 - 2015 maupun RKPD Tahun
2013. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja
Mengacu pada ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah maka Kinerja Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat akan
tergambar dari Tingkat Pencapaian Sasaran serta Tingkat Capaian pada Program
dan Kegiatan.
Gambaran tingkat pencapaian sasaran dan tingkat pencapaian program
dan kegiatan dapat diketahui dengan membandingkan rencana kinerja dengan
realisasinya berdasarkan indikator yang ditetapkan. Kemudian atas hasil
pengukuran Pencapaian sasaran dan Tingkat Capaian Kinerja Program dan
Kegiatan tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan
kegagalan pencapaian sasaran strategis yang telah tertuang dalam dokumen
perencanaan.
Interprestasi atas pencapaian sasaran adalah dengan menggunakan skala
nilai sebagai berikut :
85 s.d <100 = Baik Sekali
70 s.d <85 = Baik
55 s.d <70 = Cukup
<55 = Kurang
Selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai
sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
3.2. Capaian Indikator Makro
Tujuan pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat telah ditetapkan dan
dituangkan dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan bahwa
arah pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat telah disusun dalam suatu
kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh karenanya,
kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan daerah
harus dapat menginformasikan sejauh mana kebijakan tersebut dalam
mendukung tujuan pembangunan itu sendiri.
Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut
dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah yang akhirnya
bermuara terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2004-2012
Dari grafik diatas dapat diidentifikasi bahwa perubahan nilai IPM
Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahunnya dari mulai Tahun 2008 hingga tahun
2012 mempunyai kecenderungan meningkat dan semakin membaik yang
ditunjukkan dengan trend positif, yang berarti tingkat kesejahteraan masyarakat
diharapkan juga lebih baik. Pada Tahun 2009 capaian IPM Kabupaten Pakpak
Bharat sebesar 70,36% dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 1,64 poin
menjadi sebesar 72% dengan peningkatan rata-rata tiap tahunnya sebesar 0,60
poin. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan seluruh indikator.
Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, maka kinerja
pembangunan daerah dapat diukur, melalui informasi gambaran ketercapaian
dan permasalahan yang terjadi dari setiap indikator makro. Tetapi persoalan yang
perlu dicermati bersama adalah, ketercapaian dari setiap indikator makro
tersebut merupakan akumulasi dan peran serta dari seluruh stakeholder
pembangunan yang meliputi : Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Oleh karena
itu dalam menyikapi kinerja kebijakan pemerintah dalam konstelasi pencapaian
indikator makro, perlu diterjemahkan terlebih dahulu kerangka piker kontribusi
kebijakan dan pelaku terhadap capaian indikator makro tersebut. Sehingga
gambaran pencapaian indikator makro merupakan hasil kinerja dari seluruh
pelaku pembangunan.
Gambaran singkat mengenai indikator makro Kabupaten Pakpak Bharat
dapat dilihat ada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Gambaran Singkat Indikator Makro Kabupaten Pakpak Bharat
No Indikator 2011 2012 2013
1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Jumlah penduduk (jiwa) b. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP/ %) c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE/ %) d. PDRB Per Kapita (Rp./Tahun) (Juta)
40.884 0,94 5,98 9,12
41.492 1,49 6,02
10,14
51.067
1,5* 6,80* 9,22*
2 Kesejahteraan Sosial a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
1) Angka Harapan Hidup (AHH) 2) Angka Melek Huruf (AMH) 3) Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
b. Kemiskinan 1) Jumlah penduduk miskin 2) Persentase penduduk miskin
c. Ratio Ketergantungan Penduduk
71,15 67,81 96,52 8,20
5.380 13,16 76,15
72
68,03 97,51 8,49
5.145 12,40 74,67
71,18*
- 99,31
12
4.676* 11,27* 73,19*
3 Pendidikan a. Angka Partisipasi Murni (APM/Tahun)(%)
1) SD/MI 2) SMP/MTs 3) SMA/SMK
b. Angka Putus Sekolah (APS/Tahun)(%) 1) SD/MI 2) SMP/MTs 3) SMU/SMK
c. Angka Partisipasi Kasar (APK/Tahun)(%) 1) SD/MI 2) SMP/MTs 3) SMA/SMK
d. Angka Kelulusan (AL/Tahun)(%) 1) SD/MI 2) SMP/MTs 3) SMA/SMK
e. Angka Melanjutkan (AM/Tahun)
99,24 89,05 73,57
0,12 0,17 0,40
99,99 92,57 77,65
109,32 128,30 115,54
99,08 98,06 98,47
0,10
0 0
112 109 100
98,54 100 100
99,09 98,15 98,50
0 0
0,2
112 109 100
100 100 100
1) SD/MI ke SMP/MTs 2) SMP/MTs ke SMA/SMK
f. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
167,72 100
79,34
99,26 100
23,98
115,61 95.52 56,84
4 Kesehatan a. Angka Kematian Bayi / 1000 Kelahiran hidup b. Angka Kematian Ibu c. jumlah gizi buruk pada balita
36 20 8
20 0 6
- - -
5 Ketenagakerjaan Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%)
48,82 - -
6 Keuangan Daerah a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Milyar) b. Dana Perimbangan (Milyar) c. Lain-lain Pendapatan yang Sah (Milyar) d. APBD (Milyar)
6,32
250,663 66,223
323,213
6,35
281,187 22,816
311,051
9,096
350,858 16,323 381,852
Sumber : BAPPEDA Kab. Pakpak Bharat
Berdasarkan tabel diatas tingkat rata-rata kesejahteraan penduduk
Kabupaten Pakpak Bharat masih rendah, dengan PDRB per kapita sebesar
844.582,49 rupiah per bulan pada tahun 2012.
Secara umum, komposisi Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten
Pakpak Bharat dapat dilihat pada Angka Harapan Hidup dimana pada tahun 2012
telah mencapai usia 68,03 tahun yang artinya masyarakat Pakpak Bharat memiliki
usia untuk hidup sampai 68,03 tahun, meningkat dari tahun 2010 sebesar 67,60
tahun. Angka Melek Huruf di tahun 2012 mencapai 97,51 persen atau meningkat
dibandingkan dari tahun 2010 sebesar 96,52 persen dan angka rata-rata lamanya
sekolah adalah 8,49 tahun di tahun 2012 meningkat dari tahun 2010 sebesar 8,20
tahun.
Begitu juga dalam kaitannya dengan Persentase Pertumbuhan Penduduk,
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mencapai rata-rata 1,80 %. kondisi
ini menciptakan dinamika pertambahan jumlah penduduk yang disertai dengan
meningkatnya usia kerja maupun angkatan kerja dan ke depan bermuara pada
timbulnya situasi tenaga kerja yang berlimpah dan bila tidak disertai dengan
pertumbuhan yang seimbang antara pertumbuhan yang non ekonomi (external
economy) akan menimbulkan kesenjangan kemiskinan (poverty gap).
Secara umum kondisi ekonomi Makro Kabupaten Pakpak Bharat dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Kondisi Ekonomi Makro Kabupaten Pakpak Bharat
Tahun 2010-2012
No Indikator Satuan Tahun
2010 2011 2012 Target 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 PDRB ADHB Milyar 331,84 373,19 420,52 486,03
2 PDRB ADHK 2000 Milyar 164,87 174,74 185,26 197,43
3 PDRB Perkapita ADHB Juta 8,19 9,12 10,14 11,60
4 PDRB Perkapita ADHK 2000
Juta 4,07 4,27 4,46 4,48
5 Pertumbuhan Ekonomi
% 6,77 5,98 6,02 6,4
6 Penduduk Miskin % 13,81 13,16 12,40 11,80
7 IPM Point 70,80 71,15 72 72,38
Sumber : BAPPEDA Kab. Pakpak Bharat
Sesuai dengan Tabel 3.2, Besaran PDRB Kabupaten Pakpak Bharat atas
dasar harga berlaku tiga tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan hal
terlihat pada tahun 2010 mencapai Rp. 331,84 miliar, dan pada tahun 2012
meningkat menjadi Rp. 420,52 miliar. PDRB Perkapita Pakpak Bharat selama tiga
tahun terakhir mengalami peningkatan, hal ini terlihat pada tahun 2010 sebesar
Rp. 8,19 juta, dan pada tahun 2012 meningkat sebesar Rp. 10.14 juta rupiah.
Peningkatan pendapatan perkapita menggambarkan meningkatnya kemampuan
daya beli masyarakat secara umum dibandingkan periode sebelumnya.
Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian akan mengalami pertumbuhan apabila total produksi
barang dan jasa tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi menggambarkan perkembangan aktivitas ekonomi dalam
kurun waktu tertentu. Adapun peningkatan produksi barang dan jasa tersebut
terjadi, apabila terdapat peningkatan permintaan baik oleh masyarakat daerah
tersebut atau luar daerah.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2004-2012
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat dalam kurun waktu 5
tahun terakhir ini relative cukup fluktuatif dan mengalami pasang surut meskipun
pada empat tahun terakhir ini cukup terjaga pertumbuhannya. Hal ini diduga
sebagai dampak kontraksi perekonomian nasional dan adanya krisis keuangan
internasioanl sehingga ikut berpengaruh terhadap kinerja perekonomian daerah.
Secara rata-rata, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat periode tahun
2008-2012 mencapai 6,09%. Untuk 2013 target pertumbuhan ekonomi adalah
sebesar 6,80 (angka sementara). Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
diharapkan maka perlu adanya strategi yang tepat untuk meningkatkan kembali
gairah percepatan pertumbuhan ekonomi, guna mencapai keberhasilan
pembangunan untuk dapat dinikmati oleh masyarakat secara merata. Dengan
kondisi tersebut, upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi diarahkan
pada sektor ekonomi yang mampu mengoptimalkan lahan dengan penyerapan
tenaga kerja yang besar dan produk yang dihasilkan mempunyai keunggulan
komparatif dan kompetitif.
Laju PDRB Kabupaten Pakpak Bharat untuk setiap sektornya dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Laju PDRB Kabupaten Pakpak Bharat
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2013
NO. SEKTOR
PDRB (Persen)
HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN
2011* 2012** 2011* 2012**
1 Pertanian 12.58 12,92 5.06 5,16 2 Pertambangan &
Penggalian 10.90 8,03 3.96 5,29
3 Industri Pengolahan 7.66 7,52 2.59 2,27 4 Listrik, Gas & Air 12.69 14,25 4.85 6,59 5 Bangunan 9.66 9,10 7.13 6,57 6 Perdagangan, Hotel &
Restoran 10.02 10,54 5.60 6,01
7 Pengangkutan & Komunikasi
15.99 15,71 8.06 8,98
8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
12.63 13,02 8.22 6,38
9 Jasa-Jasa 17.72 17,23 10.43 10,21
Total 12,46 12,68 5,98 6,02 *) Angka sementara **) Angka Sangat Sementara Sumber: Pakpak Bharat dalam Angka 2013
Dari Tabel diatas dapat dilihat Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pakpak
Bharat. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor jasa-jasa yaitu sebesar 10,21%
diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 8,98% dan sektor
listrik, gas, dan air bersih sebesar 6,59%. Sedangkan pertumbuhan terendah
terjadi pada sektor Industri pengolahan yaitu sebesar 2,27%.
Kesembilan sektor yang ada dapat dikelompokkan menjadi 3 sektor
utama, yaitu : (1) Sektor Primer, (2) Sektor Sekunder, dan (3) Sektor Tersier.
Tabel 3.5 Kontribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
di Kabupaten Pakpak Bharat
LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Sektor Primer 65,95 65,66 65,21 64,53 64,64 64,78 1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian
65,89 0,06
65,60 0,06
65,21 0,05
64,53 0,05
64,59 0,05
64,73 0,05
Sektor Sekunder 11,13 11,33 11,48 11,08 10,80 10,43 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air Bersih 5. Bangunan
0,27 0,33 10,53
0,25 0,32
10,76
0,23 0,32
10,92
0,23 0,32
10,53
0,22 0,32
10,26
0,21 0,33 9,94
Sektor Tersier 22,93 23 23,25 24,34 24,54 24,75 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7. Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan 8. Jasa-jasa
12,59 1,76 1,52 7,06
12.43 1,92 1,54 7,11
12,22 1,99 1,58 7,46
12,10 2,12 1,60 8,52
11,84 2,18 1,60 8,92
11,62 2,24 1,61 9,28
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tabel diatas memperlihatkan bahwa pada Tahun 2012 terjadi penurunan
kontribusi beberapa sektor sehingga mengakibatkan berkurangnya peranan
sektor-sektor lainnya. Pergeseran peran yang mengalami peningkatan adalah
sektor-sektor jasa. Sementara penurunan peran paling rendah adalah sektor
perdagangan (0,21%) dan yang terbesar pada sektor bangunan (9,94%). Dari
tabel tersebut juga terlihat bahwa peningkatan peran hanya terjadi pada sektor
jasa-jasa sebesar 0,36% poin, sektor pertanian meningkat sebesar 0,14 poin dan
sektor pengangkutan sebesar 0,08 poin, sementara sektor-sektor lainnya
mengalami penurunan peran berkisar antara 0,05-0,12 poin.
Sektor pertanian mendominasi struktur PDRB di Kabupaten Pakpak Bharat
yaitu sebesar 64,73%. Hal ini menunjukan bahwa sektor pertanian masih sangat
layak untuk dikembangkan menjadi core business di Kabupaten Pakpak Bharat.
Di samping itu sektor pertanian merupakan sektor strategis yang harus didukung
keberlangsungannya sebagai faktor pendorong percepatan pembangunan
wilayah perdesaan. Sedangkan sektor yang menjadi penyumbang terkecil untuk
PDRB Kabupaten Pakpak Bharat adalah sektor pertambangan dan penggalian,
yaitu 0,05%. Besarnya sumbangan masing-masing sektor perekonomian dalam
menciptakan laju pertumbuhan ekonomi Pakpak Bharat pada tahun 2012 sebesar
6,02%.
Perkembangan PDRB atas Harga Berlaku dan Harga Konstan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2004-2012
Sesuai dengan grafik diatas, Besaran Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) atas harga berlaku berfungsi untuk melihat pergeseran dan struktur
ekonomi, sedangkan besaran PDRB atas dasar harga konstan berguna untuk
melihat laju pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan. Pada tahun 2012
PDRB Kabupaten Pakpak Bharat atas dasar harga berlaku mencapai 420,52 miliar,
sedangkan berdasarkan atas dasar harga konstan 2000 tercapai sebesar 185,26
miliar.
3.3. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan atas pelaksanaan program dan kegiatan
yang tertuang dalam rencana kinerja tahunan. Pengukuran capaian kinerja
dilakukan dengan membandingkan antara Rencana Kinerja (RENJA) Tahunan
yang diinginkan dengan realisasi kinerja yang dicapai. Selanjutnya akan dilakukan
analisis terhadap penyebab terjadinya perbedaan kinerja yang terjadi beserta
tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang.
Indikator Kinerja pada tingkat sasaran yang merupakan tolak ukur
keberhasilan suatu sasaran tersebut agar dapat dicapai. Pengukuran Kinerja
Kegiatan diukur dengan menggunakan Pengukuran Kinerja yang dituangkan
pada lampiran III yang akan dicapai untuk setiap indikator kinerja sesuai dengan
penetapan kinerja.
3.4. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013
Pada Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat telah menetapkan
37 (tiga puluh tujuh) sasaran yang akan dicapai dalam Dokumen Rencana Kerja
Pemerintah Daerah. Ke 37 (tiga puluh tujuh) sasaran tersebut selanjutnya diukur
dengan 345 indikator kinerja. Berikut diuraikan rincian tingkat capaian kinerja
terhadap 37 (tiga puluh tujuh) sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah sebagai berikut :
1. Sasaran “Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat melalui
pengembangan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan,
perikanan dan peternakan” dengan target dan realisasi indikator kinerja
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 PENINGKATAN PENDAPATAN PERKAPITA MASYARAKAT Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Pendapatan Perkapita (juta) b. Pengeluaran Perkapita (Rp.) c. Jumlah penduduk miskin d. Persentase penduduk miskin
10,13 Rp. 621.390,-
5145 jiwa 12,40%
(9,22)* (621.390)*
(4.676 jiwa)* (11,27%)*
91,02 100
90,88 90,89
2 PENINGKATAN HASIL PRODUKSI TERNAK Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Kerbau b. Sapi c. Ayam d. Babi
1300 ekor 213 ekor
93680 ekor 5265 ekor
1300 ekor 213 ekor
93680 ekor 5265 ekor
100 100 100 100
3 PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Padi sawah b. Padi gogo c. Jagung d. Jeruk e. Cabe merah f. Nenas g. Gambir h. Kopi arabika i. Kopi robusta j. Kelapa sawit
43,81 (Kw/Ha) 30,92 (Kw/Ha) 43,68 (Kw/Ha) 1413,98 ton
478 Ton 478 Ton
1685,12 Ton 994,25 Ton
1685,13 Ton 1031,08 Ton
43,81 (Kw/Ha) 30,92 (Kw/Ha) 43,68 (Kw/Ha) 1413,98 ton
478 Ton 478 Ton
1685,12 Ton 994,25 Ton 1685,13 Ton 1031,08 Ton
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4 PANJANG JALAN ARUS LALU LINTAS MENUJU SENTRA PRODUKSI PERTANIAN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jalan Usaha Tani (JUT) b. Infrastruktur jalan pertanian c. Akses Menuju Kantong pertanian
3.000 Meter 1.050 Meter
18.700 Meter
7.820 Meter 1.050 Meter 18.700 Meter
260,67 100 100
5 PANJANG JARINGAN IRIGASI Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Tersier b. Primer c. Pemeliharaan Jaringan Irigasi
690 Meter 1.130 Meter
49.840 Meter
2088 Meter 1.130 Meter 49.840 Meter
302,61 100 100
Berdasarkan tabel diatas, pada indikator peningkatan pendapatan perkapita
masyarakat masih menggunakan angka sementara dan target mengacu
kepada pencapaian tahun 2012. Hal ini disebabkan karena data tersebut
masih dalam proses pengembangan oleh Badan Pusat Statistik Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat. Pencapaian terhadap 4 indikator lainnya dapat
dilihat bahwa capaian indikator kinerja tersebut dapat memenuhi target yang
telah diinginkan.
2. Sasaran “Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan KUMKM
dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing” dengan target
dan realisasi indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (UMKM) Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah industri kecil dan
menengah b. Penerima (UMKM) Kredit Nduma
Pakpak Bharat (KNPB) c. Jumlah kios yang dibangun d. Jumlah balerong yang dibangun
348 unit
147 orang
93 unit 77 unit
348 unit
147 orang
93 unit 77 unit
100
100
100 100
2 JUMLAH KOPERASI AKTIF 44 unit 44 unit 100 3 JUMLAH PROMOSI PRODUK
UMKM MELALUI PAMERAN/TAHUN
1 kali 1 kali 100
4 JUMLAH KELOMPOK-KELOMPOK USAHA YANG TERBINA Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah kelompok usaha
peternakan di kawasan Transmigrasi Sibagindar
b. Jumlah kelompok usaha bersama (KUBE) yang dimonitoring
40 KK
50 KUBE
40 KK
50 KUBE
100
100
5 JUMLAH PENGUSAHA PRODUKSI INDUSTRI RUMAH TANGGA YANG TERPENUHI KEBUTUHAN ADMINISTRASI Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah pengusaha produksi
industry rumah tangga b. Jumlah peserta jambore kehutanan
dalam menumbuhkembangkan kewirausahaan (UMKM)
50 orang
11 orang
50 orang
11 orang
100
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa capaian kinerja kelima
indikator pada sasaran ini seluruhnya telah tercapai 100 % sehingga dapat
disimpulkan bahwa pencapaian sasaran ini adalah dikategorikan baik sekali.
Sasaran ini dicapai melalui Program pengembangan kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif usaha kecil menengah dan program peningkatan
kapasitas IPTEK sistem produksi. Diversifikasi usaha ekonomi dan
peningkatan pendapatan masyarakat kecil dan menengah tentunya perlu
ditingkatkan melalui pengembangan industri lokal berbasis pertanian
maupun industri rumah tangga khususnya melalui skema penyediaan modal
tanpa bunga yang telah terlaksana melalui program Kredit Nduma Pakpak
Bharat.
3. Sasaran “Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis
kompetensi” dengan target dan realisasi sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH APARATUR YANG MEMPEROLEH TUGAS BELAJAR
11 orang 7 orang 63,64
2 JUMLAH APARATUR YANG DIPROSES PELANGGARAN DISIPLIN PNS Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah aparatur yang diproses b. Jumlah aparatur yang memahami
sistem penilaian kinerja PNS
5 orang 60 orang
5 orang 60 orang
100 100
3 JUMLAH PNS YANG MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS, FUNGSIONAL DAN KEPEMIMPINAN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah peserta magang
(penyuluh) b. Jumlah penyuluh terlatih c. Jumlah penyuluh dan petani
berprestasi d. Jumlah penyuluh yang mengikuti
pemanfaatan potensi pertanian e. Jumlah pegawai RSUD yang
mengikuti diklat f. Jumlah pegawai yang mengikuti
Bimbingan teknis, workshop dan diklat pamong praja
g. Jumlah aparatur yang mengikuti diklat teknis PPK
h. Jumlah aparatur yang memahami teknis pengurusan barang
i. Jumlah aparatur yang memahami teknis bendahara penerimaan
j. Jumlah aparatur yang mampu
56 orang
30 orang 20 orang
30 orang
15 orang
9 orang
30 orang
40 orang
20 orang
30 orang
56 orang
30 orang 20 orang
30 orang
15 orang
9 orang
30 orang
40 orang
20 orang
30 orang
100
100 100
100
100
100
100
100
100
100
menyusun AKIP k. Jumlah aparatur yang memahami
teknis pengadaan barang/jasa pemerintah
l. Jumlah aparatur yang mengikuti peningkatan keterampilan dan profesionalisme
m. Jumlah PNS yang mengikuti diklat teknis, fungsional dan kepemimpinan
60 orang
100 orang
18 orang
60 orang
100 orang
18 orang
100
100
100
4 PENINGKATAN KARIR DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI APARATUR Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah PNS yang dilantik dalam
jabatan b. Jumlah PNS yang diambil
sumpah/janji PNS c. Jumlah PNS yang menerima
penghargaan tanda kehormatan satyalencana dan purnabakti PNS
d. Jumlah tenaga honorer yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi CPNS
e. Jumlah PNS yang mengikuti kenaikan pangkat otomatis PNS
100 orang
249 orang
27 orang
13 orang
300 orang
30 orang
249 orang
27 orang
57 orang
406 orang
30
100
100
438,46
135,33
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa capaian kinerja dari 4
indikator pada sasaran ini belum mencapai target 100%, namun secara
keseluruhan pencapaian sasaran meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur
yang berbasis kompetensi dapat dicapai dengan kategori baik sekali.
Pencapaian sasaran tersebut didukung oleh berbagai kegiatan yang telah
dilakukan pada Tahun 2013 yaitu antara lain :
a. Pendidikan dan pelatihan formal;
b. Pendidikan dan pelatihan teknis;
c. Pendidikan perjenjangan struktural;
d. Penataan Sistem Informasi Manajemen Pegawai;
e. System Administrasi Kenaikan Pangkat Secara Otomatis.
4. Sasaran “Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah
daerah serta pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis
teknologi informasi” dengan Target dan realisasi indikator kinerja sebagai
berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH DOKUMEN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Dokumen LPPD b. Dokumen EPPD c. Nota Pengantar dan Nota
Jawaban Bupati terhadap LKPJ, Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, P APBD, dan R APBD
d. Dokumen TAPKIN Tahun 2013 e. Dokumen LAKIP Tahun 2013 f. Persentase Laporan Keuangan g. Dokumen LKPJ
1 dokumen 1 dokumen
8 nota
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
1 dokumen 1 dokumen
8 nota
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
100 100 100
100 100 100 100
2 JUMLAH DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Dokumen Standar Satuan Harga
(SSH) b. Jumlah pengadaan barang dan
jasa dengan sistem elektronik c. Dokumen KUA-PPAS dan
Perubahan KUA-PPAS d. Dokumen DPA-SKPD dan DPPA
SKPD e. Dokumen rencana program
investasi jangka menengah (RPIJM) Cipta karya
f. Feasibility study pembangunan sarana dan prasarana daerah
1 dokumen
28 SKPD
2 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
28 SKPD
2 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
100
100
100
100
100
100
3 JUMLAH LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PEMERINTAH DAERAH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Laporan pelaksanaan dana tugas
pembantuan b. Laporan monitoring evaluasi dan
hasil kinerja SKPD c. Laporan keuangan semesteran d. Laporan keuangan akhir tahun e. Jumlah SKPD yang didata dan
dinilai barang milik daerahnya
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen 1 dokumen
29 SKPD
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen 1 dokumen
0
100
100
100 100 0
Berdasarkan tabel diatas dapat capaian kinerja terhadap 3 indikator sasaran
belum mencapai target yang diharapkan. Pada indikator jumlah laporan
monitoring belum tercapai (100%) dikarenakan proses pendataan dan
penilaian barang milik daerah yang ada di seluruh SKPD belum terealisasi
(dalam proses pengumpulan data). Namun, secara keseluhan sasaran ini
termasuk dalam kategori baik sekali. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
telah melaksanakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIMDA)
untuk mendukung terciptanya pengelolaan keuangan yang akuntabel dan
berbasis teknologi informasi.
5. Sasaran “Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan
perdesaan” dengan target dan realisasi indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH APARATUR PEMERINTAHAN DESA YANG TERLATIH
90 orang 90 orang 100
2 PERSENTASE PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN MELALUI PNPM-MP Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Persentase partisipasi
masyarakat dalam pembangunan melalui PNPM –MP
b. Persentase penyusunan perdes tentang BUMDesa
c. Jumlah Proposal yang memenuhi ketentuan dalam bantuan keuangan pemerintah provinsi
d. Jumlah utusan kelompok desa yang berpartisipasi mewakili tiap desa
100%
100%
34 set
6orang
83,31%
96,05%
34 set
6orang
83,31
96,05
100
100
3 JUMLAH DESA YANG BERPERAN SERTA DALAM PENINGKATAN LINGKUNGAN SEHAT DAN BERSIH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah pelaksanaan gotong
royong di desa b. Jumlah desa yang berperan serta
dalam lingkungan sehat dan bersih
52 desa
52 desa
52 desa
52 desa
100
100
Berdasarkan tabel diatas capaian kinerja terhadap 3 indikator sasaran
terdapat 1 indikator sasaran yang belum mencapai target yang diharapkan.
Pada Indikator persentase partisipasi masyarakat dalam pembangunan
melalui PNPM-MP belum tercapai, hal ini menjadi koreksi kedepan dalam
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui PNPM-
MP. Sedangkan pada indikator persentase penyusunan Perdes tentang
BUMDesa juga belum tercapai (96,50%) dikarenakan masih rendahnya SDM
sebagian aparatur pemerintahan desa. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat telah melakukan pembinaan melalui Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Pemerintah Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana.
6. Sasaran “Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan” dengan
target dan indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 KOORDINASI PROGRAM PEMBANGUNAN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Koordinasi program
pengembangan kawasan agropolitan/forum kabupaten / kota
b. koordinasi pelaksanaan percepatan pembangunan daerah tertinggal (PPDT) dan penanggulangan masalah kemiskinan
8 Kab/Kota
2 Kementerian/ provinsi
8 Kab/Kota
2 Kementerian/ provinsi
100
100
Berdasarkan tabel diatas capaian kinerja sudah sesuai dengan target seperti
yang diharapkan (100%) yang dikategorikan baik sekali. Hal ini dapat dilihat
dari masuknya Kabupaten Pakpak Bharat sebagai salah satu pengembangan
kawasan Agropilitan di Sumatera Utara dan juga program pemerintah dalam
pembangunan daerah tertinggal dan penanggulangan masalah kemiskinan di
Kabupaten Pakpak Bharat.
7. Sasaran “Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan” dengan target
dan realisasi indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 PEMBANGUNAN DAN REHAB GEDUNG SEKOLAH
Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Pembangunan Ruang Kelas Baru
SMP b. Pembangunan Ruang Kelas Baru
SMA c. Rehab Ruang kelas SD d. Rehab ruang kelas SMP
11 ruang
3 ruang
7 sekolah 15 ruang
11 ruang
3 ruang
7 sekolah 15 ruang
100
100
100 100
2 PENYEDIAAN FASILITAS PENUNJANG SEKOLAH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah sekolah yang memenuhi
standar buku perpustakaan
b. Jumlah sekolah yang memenuhi standar peralatan pembelajaran
c. Peralatan Kursus yang memadai
29 SD / 26 SMP
29 SD / 26 SMP
1 paket
29 SD / 26 SMP
29 SD / 26 SMP
1 paket
100
100
100
Berdasarkan tabel diatas dari 2 indikator kinerja dalam mencapai target
sasaran sudah sesuai dengan target seperti yang diharapkan 100% yang
dikategorikan baik sekali. Hal ini dapat terlihat jumlah sarana dan prasarana
pendidikan yang cukup memadai. Diharapkan kedepannya jumlah sarana dan
prasarana pendidikan dapat lebih ditingkatkan sesuai dengan perkembangan
mutu pendidikan dan kemajuan teknologi dan informasi bidang pendidikan.
8. Sasaran “Meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang ditujukan pada APK dan APM” dengan target dan
realisasi indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. APK PAUD b. APK SD/MI c. APK SMP/MTs d. APK SMA/SMK
80% 112% 109% 100%
80% 112% 109% 100%
100 100 100 100
2 ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A APK SD/MI b. Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B c. Angka Partisipasi Murni (APM))
139,93%
99,31%
99,08%
139,93%
99,31%
99,08%
100
100
100
SMA/SMK/MA/Paket C 3 ANGKA MELANJUTKAN (AM)
Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Angka Melanjutkan (AM) dari
SD/MI ke SMP/MTs b. Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
100%
100%
100%
100%
100
100
4 ANGKA KELULUSAN (AL) Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Angka Kelulusan (AL) SD/MI b. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs c. Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100 100 100
Berdasarkan tabel diatas dalam mencapai sasaran Meningkatnya pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan yang ditujukan pada Angka Putus
Sekolah (APK) dan Angka Partisivasi Murni (APM) telah tercapai (100%)
dengan ketegori baik sekali. Gambaran tentang jumlah murid kelompok usia
pendidikan yang masih menempuh pendidikan baik dasar maupun menengah
yang disebut dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) telah dicapai sesuai
dengan target yang ditetapkan yaitu untuk jenjang PAUD sebesar 80%,
SD/sederajat sebesar 112%, jenjang SMP/sederajat sebesar 109%, dan jenjang
SMA/sederajat sebesar 100 %. Angka Partisipasi Murni (APM) yang
menggambarkan perbandingan penduduk usia 7 hingga 18 tahun yang
terdaftar sekolah pada tingkat SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah
penduduk berusia 7 hingga 18 tahun juga telah mecapai target yang
ditetapkan, yaitu jenjang SD/Sederajat tercapai APM 139,93%, jenjang
SLTP/Sederajat terpenuhi APM 99,31 %, dan jenjang SMA/Sederajat APM
dapat dicapai 99,08 %.
9. Sasaran “Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan nonformal“
dengan target dan realisasi indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 ANGKA MELANJUTKAN 60% 60% `100 2 ANGKA PENDAFTARAN WAJIB
BELAJAR 55 orang 55 orang 100
3 JUMLAH TENAGA PENDIDIK NON 40 orang 40 orang 100
FORMAL YANG DIBERIKAN INSENTIF
Berdasarkan tabel diatas pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas dan
kuantitas pendidikan nonformal melalui 3 indikator sasaran telah tercapai
sesuai dengan yang diharapkan (100%) dengan kategori sangat baik.
Gambaran tentang Angka Pendaftaran Wajib Belajar untuk pendidikan
nonformal adalah sebanyak 55 orang, Angka melanjutkan pendidikan sebesar
60% serta peningkatan pemahaman masyarakat akan pentingnya lingkungan
hidup pada usia dini adalah 45 siswa. Hal ini juga didukung dengan
pemberian insentif kepada tenaga pendidik non formal.
10. Sasaran “Meningkatkan lulusan yang dapat terserap pasar kerja” dengan
target dan indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 RENCANA DAN IDENTIFIKASI TENAGA KERJA DAERAH
1 1 100
2 DATA BASE TENAGA KERJA DAERAH
1 1 100
Berdasarkan tabel diatas pencapaian sasaran Meningkatnya lulusan yang
dapat terserap pasar kerja melalui 2 indikator sasaran telah tercapai (100%)
dengan kategori baik sekali. Pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat dari
tersedianya dokumen Indikator sasaran Penyusunan data base tenaga kerja
daerah dan dokumen penyusunan rencana dan identifikasi tenaga kerja
daerah.
11. Sasaran “Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik”
dengan target dan indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH TENAGA PENDIDIK YANG BERKOMPETENSI Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Persentase Pelatihan Tenaga
Pendidik/Guru b. Persentase Kualitas Pembelajaran c. Jumlah Tenaga Pendidik yang
memiliki Sertifikat Pendidik
100%
100% 90 orang
1106 orang
100%
100% 90 orang
1106 orang
100
100 100
100
d. Jumlah tenaga pendidik/guru yang mendapatkan pelayanan kesejahteraan
Berdasarkan Tabel di atas dalam pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas
dan kompetensi tenaga pendidik telah sesuai dengan target yang diharapkan
(100%) dengan kategori baik sekali. Dari sisi sumber daya manusia bidang
pendidikan pada tahun 2013 jumlah tenaga guru secara keseluruhan
berjumlah 980 orang baik yang berstatus PNS maupun non PNS dari berbagai
jenjang pendidikan. Jumlah guru yang telah berstatus sebagai PNS dari
seluruh jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak sampai SMA/SMK
sampai dengan tahun 2013 sebanyak 980 orang. Jumlah guru yang belum
berstatus PNS sebanyak 37 atau sekitar 3,29 %. Guna mengatasi hal tersebut
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tengah berupaya meningkatkan status
guru honorer/bantu agar menjadi PNS melalui rekrutmen CPNS dengan
prioritas tenaga kependidikan disamping mengusulkan kepada pemerintah
pusat untuk mengangkat guru honorer/guru bantu menjadi PNS. Untuk
mencapai target sasaran tersebut juga telah dilakukan melalui pelatihan bagi
para tenagan pendidik, peningkatan kualitas pembelajaran, Peningkatan
motivasi Guru dan dan indeks kepuasan terhadap pelayanan kesejahteraan
tenaga pendidikan sebanyak 1.106 orang.
12. Sasaran “Menurunkan angka putus sekolah” dengan target dan Indikator
kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 ANGKA PUTUS SEKOLAH (APS) Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah siswa PAUD b. Menurunnya Angka Putus
Sekolah (APS) SD/MI c. Menurunnya Angka Putus
Sekolah (APS) SMP/MTs d. Menurunnya Angka Putus
Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
1223 orang 0%
0%
0%
1223 orang 0%
0%
0%
100 100
100
100
Berdasarkan tabel diatas pencapaian sasaran Menurunkan angka Putus
Sekolah telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan (100%) dengan
kategori baik sekali. Gambaran tentang Angka Putus Sekolah PAUD (APS
PAUD) sebanyak 1223 orang, Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI sebesar 0%,
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs sebesar 0% dan Angka Putus Sekolah
(APS) SMA/SMK/MA sebesar 0%.
13. Sasaran “Meningkatkan ketersediaan obat esensial dan generik di
Puskesmas” dengan target dan indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PERSEDIAAN OBAT-OBATAN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Persentase Perbekalan
kefarmasian/ obat-obatan b. Jumlah pengadaan vaksin verorab
100%
30 kuur
100%
30 kuur
100
100
Berdasarkan tabel diatas pencapaian sasaran dalam meningkatkan
ketersediaan obat esensial dan generik di Puskesmas melalui 2 indikator
sasaran telah mencapai target (100) dengan kategori baik sekali.. Tersedianya
perbekalan kefarmasian/obat-obatan dan jumlah pengadaan vaksin verorab
sudah sesuai target (100%).
14. Sasaran “Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas”
dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Persentase pelayanan askes sosial
tingkat pertama di puskesmas dan jaringannya
b. Persentase Kapitasi rawat jalan tingkat pertama (RJTP), Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), persalinan puskesmas dan jaringannya
c. Insentif kader posyandu
100%
100%
12 bulan
100%
100%
12 bulan
100
100
100
Berdasarkan tabel diatas rata-rata tingkat capaian sasaran adalah 100%, dari
tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja pelayanan kesehatan dasar di
Puskesmas pada Tahun Anggaran 2013 masuk dalam kategori baik sekali.
Sasaran ini terrcapai melalui Tersedianya askes sosial untuk pelayanan
tingkat pertama di Puskesmas, Pembangunan Puskesmas Sukaramai, rehab
poskesdes Boangmanalu, Tersedianya rawat jalan tingkat pertama (RPTJ),
Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), persalinan di Puskesmas, dan insentif
kader posyandu.
15. Sasaran “Meningkatkan pelayanan Rumah Sakit (RSUD)” dengan target
dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PELAYANAN KESEHATAN RSUD Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah Pasien Jamkesmas RSUD
yang terlayani b. Jumlah Pasien Jamkesda RSUD
yang terlayani c. Jumlah Pasien ASKES RSUD yang
terlayani
1254 orang
446 orang
1503 orang
1254 orang
446 orang
1503 orang
100
100
100
2 SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah Gedung yang dibangun b. Persentase persediaan obat-
obatan RSUD c. persediaan alkes Rumah Sakit
yang memadai d. Persentase Persediaan farmasi
dan alat kesehatan yang memenuhi standar dan terjangkau oleh masyarakat
2 unit 100%
3 jenis
100%
2 unit 100%
3 jenis
100%
100 100
100
100
Berdasarkan 2 indikator kinerja di atas, dapat diketahui bahwa kinerja
pelayanan Rumah Sakit (RSUD) pada Tahun Anggaran 2013 masuk dalam
kategori baik sekali. Namun beberapa indikator belum tercapai secara
optimal sehingga perlu adanya perhatian dan peningkatan pada tahun yang
mendatang yaitu Tingkat pemeliharaan alat-alat kesehatan rumah sakit yang
dapat diperbaiki dan tingkat kalibrasi alat-alat kesehatan yang dapat
dilaksanakan. Sasaran ini tercapai melalui tersedianya fasilitas kesehatan
Rumah Sakit, fasilitas kesehatan Jamkesmas, Jamkesda, Askes, Ketersediaan
farmasi/obat-obatan, alat kesehatan yang memadai, SDM aparatur kesehatan
Rumah Sakit yang memadai serta pemeliharaan gedung dan alat-alat
kesehatan.
16. Sasaran “Meningkatkan status gizi masyarakat dan penanganan penyakit
menular” dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PELAYANAN IMUNISASI DAN ASUPAN GIZI Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah anak sekolah yang
diimunisasi b. Jumlah bayi yang mendapat
imunisasi lengkap c. Jumlah penderita TB-paru yang
mendapat makanan tambahan d. Makanan tambahan balita di
posyandu e. Persentase Asupan gizi bagi
penderita gizi buruk
4300 anak
100 bayi
72 orang
89 posyandu
100%
4300 anak
100 bayi
72 orang
89 posyandu
100%
100
100
100
100
100
Berdasarkan tabel di atas dari indikator kinerja di atas rata-rata tingkat
capaian sasaran adalah 100%, dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
indikator kinerja dalam meningkatkan status gizi masyarakat dan
penanganan penyakit menular masuk dalam kategori baik sekali. Sasaran ini
terrcapai melalui pelaksanaan imunisasi pada anak sekolah, pemberian
makanan tambahan bagi balita dan Ibu hamil, pemberian asupan gizi bagi
penderita gizi buruk, dan pemberian makanan tambahan bagi penderita TB-
paru dan lansia.
17. Sasaran “Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat” dengan Target
dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Terlaksananya pelayanan
kesehatan THT b. Jumlah peserta pertemuan klinik
sanitasi c. Tersedianya jamban keluarga
1 kegiatan
20 orang
75 unit 8000 orang
1 kegiatan
20 orang
75 unit 8000 orang
100
100
100 100
d. Penduduk yang memiliki kartu jamkesda
e. Terlaksananya pembuatan taman toga
f. Persentase Terlayaninya penduduk miskin dengan jamkesmas dan jampersal
g. Cakupan Kunjungan Bumil (K4) h. cakupan neonatal dengan
komplikasi yang ditangani i. Promosi Kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat j. Persentase Kepala Keluarga yang
memakai alat KB k. Jumlah SDM kesehatan sesuai
dengan Standar Pelayanan Kesehatan
3 desa
1 kegiatan
50 orang 15 orang
1 tahun
100%
316 orang
3 desa
1 kegiatan
50 orang 15 orang
1 tahun
99,61%
82 orang
100
100
100 100
100
99,61
25,95
Berdasarkan indikator kinerja di atas, rata-rata tingkat capaian sasaran
adalah 95.23%. Pencapaian sasaran dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat pada Tahun Anggaran
2013 masuk dalam kategori baik sekali. Namun beberapa indikator belum
tercapai secara optimal sehingga perlu ada perhatian dan peningkatan pada
tahun mendatang yaitu jumlah keluarga yang memakai alat KB, Mutu sumber
daya manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dan
pelaksanaan KIE.
18. Sasaran “Memanfaatkan seluas-luasnya posisi strategis dengan membuka
seluruh akses yang potensial ke seluruh kabupaten/kota yang berbatasan
secara langsung dengan Kabupaten Pakpak Bharat” dengan target dan
indikator kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH REALISASI TAPAL BATAS ANTAR KABUPATEN DAN DESA Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Pematokan Tapal Batas antara
Pemkab Pakpak Bharat dengan Pemkab Dairi
b. Pematokan Tapal Batas antara Pemkab Pakpak Bharat dengan Pemkab Samosir
c. Pematokan Tapal Batas antara Pemkab Pakpak Bharat dengan Pemkab Tapanuli Tengah
8 pilar
5 pilar
4 pilar
8 pilar
0 pilar
0 pilar
100 0 0
100
d. Jumlah batas tapal desa yang disurvey
40 desa 40 desa
2 KOORDINASI PERENCANAAN TATA RUANG Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Koordinasi dan fasilitasi Rencana
Tata Ruang Tingkat Kabupaten, Provinsi dan pusat oleh BKPRD Kab. Pakpak Bharat
b. Rehabilitas Hutan dan Lahan
1 tahun
12,5 Ha
1 tahun
12,5 Ha
100
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran dalam
Memanfaatkan seluas-luasnya posisi strategis dengan membuka seluruh
akses yang potensial ke seluruh kabupaten/kota yang berbatasan secara
langsung dengan Kabupaten Pakpak Bharat pada Tahun Anggaran 2013
masuk dalam kategori baik. Namun dari tabel di atas terdapat 2 indikator
kinerja yang belum tercapai, adapun yang menjadi kendala dalam
pencapaian target indikator kinerja tersebut adalah belum adanya
kesepakatan tapal batas antara Pemkab Pakpak Bharat dengan Pemkab
Samosir dan Pemkab Tapanuli Tengah. Hal ini menjadi perhatian pada tahun
mendatang.
19. Sasaran “Meningkatkan pelayanan publik yang dapat diakses dengan
mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat” dengan Target dan
Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 SOSIALISASI PELAYANAN PUBLIK Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Sosialisasi Penerapan PATEN di 8
Kecamatan b. Pemilihan Kecamatan terbaik
dalam pelayanan pemerintahan c. Pembuatan dan penayangan film
pemberdayaan
8 kecamatan
1 kecamatan
8 kecamatan
8 kecamatan
1 kecamatan
8 kecamatan
100
100
100
2 PUBLIKASI DAN INFORMASI PELAYANAN PUBLIK Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Penerbitan media komunikasi
dan publikasi khususnya tentang penyelenggaraan pemerintah daerah
12 edisi/tahun
Spanduk 80
12 edisi/tahun
Spanduk 80
100
100
b. Publikasi informasi pemerintah bagi masyarakat melalui pemasangan baliho di tempat-tempat strategis di Kecamatan
c. Informasi status lingkungan hidup
d. Plank Informasi pada daerah rawan bencana
buah, baliho 64 buah
2 buku
5 buah
buah, baliho 64 buah
2 buku
5 buah
100
100
3 JUMLAH PELAYANAN PUBLIK Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. jumlah penduduk yang terlayani
KTP b. jumlah penduduk yang terlayani
kartu keluarga c. jumlah penduduk yang terlayani
pindah-datang antar Kab-Prov d. jumlah penduduk yang terlayani
pindah-keluar antar Kab-Prov e. jumlah penduduk yang terlayani
KTP akta kelahiran f. jumlah penduduk yang terlayani
akta perkawinan g. jumlah penduduk yang terlayani
akta perceraian h. jumlah penduduk yang terlayani
akta kematian i. Persentase analisis data secara
kuantitas dan kualitas j. Administrasi sistem
kependudukan SAK dan SIAK k. jumlah Nomor Induk
Kependudukan l. Mempersingkat jarak tempuh
(jembatan) m. meningkatnya arus lalu lintas
(pemeliharaan jalan) n. Meningkatnya arus lalu lintas
(peningkatan jalan) o. Pelayanan alat berat p. Terpenuhinya kebutuhan air
bersih q. Tersedianya fasilitas kebersihan
(MCK)
31499 jiwa
11583 KK
100%
100%
2500 jiwa
54 jiwa
1 jiwa
3 jiwa
50954 jiwa
8 unit
51000 jiwa
9 unit
20580 meter
13410 meter
11 unit 500 KK
2 unit
23999 jiwa
3580 KK
100%
100%
5481 jiwa
705 jiwa
7 jiwa
30 jiwa
50954 jiwa
7 unit
50954 jiwa
9 unit
20580 meter
13410 meter
11 unit 500 KK
2 unit
76,19
86,90
100
100
219,24
1305
700
1000
100
87,50
99,91
100
100
100
100 100
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran dalam
Meningkatkan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan
cepat oleh seluruh lapisan masyarakat pada Tahun Anggaran 2013 masuk
dalam kategori baik sekali. Namun terdapat indikator kinerja target
pencapaiannya belum optimal sehingga perlu adanya perhatian dan
peningkatan pada tahun mendatang yaitu pembangunan jaringan listrik di
Desa Kuta Tinggi Dsn Napatumbuk, Desa Sumbul Uruk Dusun Silimakuta dan
Desa Lae Ncilum Salak I, penyelenggaraan diseminasi informasi bagi
masyarakat desa, jumlah KTP dan KK yang terlayani, dan jumlah nomor induk
kependudukan. Namun juga dari beberapa target capaian indikator kinerja
telah melebihi target capaian yaitu jumlah penduduk yang terlayani akta
kelahiran, jumlah penduduk yang terlayani akta pernikahan, jumlah
penduduk yang terlayani akta kematian.
20. Sasaran “Tumbuhnya pembangunan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara” dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai
berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 SOSIALISASI PEMBANGUNAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Sosialisasi penguatan 4 (empat)
pilar kebangsaan b. Seminar wawasan nilai-nilai
perjuangan dalam merebut kemerdekaan dari penjajah bagi para pelajar
c. Perlombaan kegiatan yang bertemakan semangat kebangsaan dan kepahlawanan
1 kegiatan
37 orang
1 kegiatan
1 kegiatan
37 orang
1 kegiatan
100
100
100
2 PERINGATAN HARI NASIONAL Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Upacara Hari Otonomi Daerah b. Peringatan HUT RI c. Peringatan Hari Kebangkitan
Nasional d. Peringatan Hari Kesaktian
Pancasila e. Peringatan Hari Pahlawan f. Peringatan Hari Lansia
1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan 1 kegiatan
1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan 1 kegiatan
100 100 100
100
100 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran Tumbuhnya
pembangunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan pada Tahun
Anggaran 2013 masuk dalam kategori baik sekali.
21. Sasaran “Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan
politik” dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 PEMBINAAN KEHIDUPAN POLITIK DALAM MASYARAKAT Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Rapat Koordinasi Pra Pemilu
Calon Legislatif b. Verifikasi Proposal Bantuan
Keuangan kepada Partai Politik
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
100
100
Dari tabel di atas dapat diketahui capaian sasaran Menguatnya peran
masyarakat madani dalam kehidupan politik pada tahun anggaran 2013
dapat dikategorikan baik sekali, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pencapaian sasaran ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan
melaksanakan berbagai bentuk pembinaan di bidang politik kepada
masyarakat maupun organisasi politk.
22. Sasaran “Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam
pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat” dengan
Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 KOORDINASI DALAM PEMELIHARAAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Rapat koordinasi camat b. Koordinasi dengan seluruh
Muspida terkait Kemanan dan ketertiban di Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat
c. Persentase Deteksi Dini dan Analisa Konflik yang Terjadi di Masyarakat
4 kali 1 tahun
100%
40 orang
4 kali 1 tahun
100%
40 orang
100 100
100
100
d. Jumlah Taruna Siaga Bencana dan TKSK
e. Terselenggaranya rapat koordinasi penanggulangan bencana
f. Tersedianya Personil sebagai tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
g. Terlaksananya PAM hari Besar h. Tersedianya PAM Kedatangan
Pejabat i. Terlaksananya Patroli pegawasan
dan pengendalian PERDA
40 orang
12 bulan
12 bulan 12 bulan
2 kali
40 orang
12 bulan
12 bulan 12 bulan
2 kali
100
100
100 100
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran Meningkatnya
peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat pada Tahun Anggaran 2013 masuk dalam kategori
baik sekali. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa program pemerintah
dalam memelihara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sangat
menggembirakan, dan perlu tetap dipertahankan dan ditinkatkan melalui
pembinaan dan koordinasi dengan seluruh stake holder dan masyarakat.
Sasaran ini dapat dicapai melalui program pemeliharaan kantrantibnas dan
pencegahan criminal serta program peningkatkan keamanan dan
kenyamanan lingkungan.
23. Sasaran “Meningkatkan kualitas kehidupan beragama” dengan Target
dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PELAKSANAAN KEGIATAN KEAGAMAAN DI KECAMATAN DAN KABUPATEN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah pelaksanaan kegiatan
keagamaan di kecamatan b. Terselenggaranya pelaksanaan
MTQ di Kecamatan c. Terselenggaranya pelaksanaan
MTQ di Kabupaten d. Terselenggaranya pelaksanaan
acara Natal e. Terselenggaranya pelaksanaan
acara halal bihalal f. Terselenggaranya PESPARAWI
tingkat kecamatan
8 kecamatan
8 kecamatan
1 kabupaten
8 kecamatan
8 kecamatan
8 kecamatan
8 kecamatan
8 kecamatan
1 kabupaten
8 kecamatan
8 kecamatan
8 kecamatan
100
100
100
100
100
100
100
g. Terselenggaranya PESPARAWI tingkat kabupaten
1 kabupaten
1 kabupaten
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran Meningkatnya
kualitas kehidupan beragama pada Tahun Anggaran 2013 masuk dalam
kategori baik sekali. Hal ini dilihat dari dilaksanakannya program dan
kegiatan keagamaan di Kabupaten Pakpak Bharat, untuk itu perlu tetap
dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya melalui program pembinaan
kerukunan umat beragama dan penyelenggaraan acara keagamaan untuk
meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama.
24. Sasaran “Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses
perencanaan dan pembangunan” dengan Target dan Indikator Kinerja
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Mengundang masyarakat untuk
berdialog dengan Kepala Daerah dalam pelaksanaan program pemerintah di masyarakat
b. Terselenggaranya rapat MUSRENBANG di Tingkat desa, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan Nasional
c. Terselenggaranya Musrenbang Forum SKPD
d. Jumlah desa yang melaksanakan musyawarah pembangunan desa
e. Jumlah dokumen musrenbang desa di kecamatan
f. Jumlah dokumen musrenbang kecamatan
100%
5 kali
1 kali
52 desa
52 dokumen
8 dokumen
0%
5 kali
1 kali
52 desa
52 dokumen
8 dokumen
0
100
100
100
100
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran dalam
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan dan
pembangunan pada Tahun Anggaran 2013 masuk dalam kategori baik.
Namun dari tabel tersebut terdapat 1 indikator kinerja yang targetnya belum
terrcapai, hal ini menjadi perhatian dan perlu ditingkatkan pada tahun
mendatang.
25. Sasaran “Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
daerah” dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Terjalinnya keakraban dan
kerjasama antara DPRD dan masyarakat
b. Informasi bagi DPRD tentang
kondisi sebenarnya dari masyarakat
c. Meningkatnya rumah layak huni di Kabupaten Pakpak Bharat
d. Meningkatnya kegiatan dan aktifitas para penyandang cacat
e. Terselenggaranya pelatihan penanggulangan bencana antara pemerintah dan masyarakat
f. Terlaksananya keterampilan berusaha bagi korban bencana alam
g. Jumlah pelaksanaan rapat koordinasi dengan tokoh masyarakat
100%
100%
80 KK
35 orang
40 orang
160 orang
1 kali
100%
100%
80 KK
35 orang
40 orang
160 orang 0
100
100
100
100
100
100 0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran dalam
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah pada
Tahun Anggaran 2013 masuk dalam kategori baik sekali. Namun dari tabel
tersebut terdapat 1 indikator kinerja yang targetnya belum tercapai yaitu
jumlah pelaksanaan rapat koordinasi dengan tokoh masyarakat, hal ini perlu
dijadikan perhatian dan ditingkatkan pada tahun mendatang dengan
melibatkan masyarakat lebih luas lagi.
26. Sasaran “Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan” dengan
Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Terfasilitasinya Rencana
anggaran responsif gender b. Jumlah desa yang memenuhi
Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (PT.P2W-KSS)
c. Jumlah pelaksanaan sosialisasi tentang kesehatan perempuan
d. Jumlah pelaksanaan perayaan HUT Dharma Wanita Persatuan Kab. Pakpak Bharat
e. Jumlah sosialisasi pemenuhan
pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan (P2TP2)
f. Jumlah pelaksanaan sosialisasi peningkatan kesadaran perempuan dalam mencintai produk dalam negeri
1 tahun
1 desa
1 kali
1 kali
8 kecamatan
1 kali
1 tahun
1 desa 0 0
8 kecamatan
1 kali
100
100 0 0
100
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran dalam
Meningkatkan peran perempunan dalam pembangunan pada Tahun
Anggaran 2013 masuk dalam kategori kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat
dari tabel di atas bahwa terdapat 2 indikator kinerja yang targetnya belum
terrcapai, yaitu jumlah pelaksanaan sosialisasi tentang kesehatan perempuan
dan jumlah pelaksanaan perayaan HUT Dharma Wanita Persatuan Kab.
Pakpak Bharat. Hal ini akan menjadi perhatian khusus pemerintah dan perlu
dilakukan peningkatan
27. Sasaran “Meningkatnya peran serta lembaga perempuan dalam proses
perencanaan dan pembangunan” dengan Target dan Indikator Kinerja
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PERAN SERTA LEMBAGA PEREMPUAN DALAM PROSES PERENCANAAN DAN
PEMBANGUNAN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Persentase peningkatan kapasitas
dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak
b. Persentase pelaksanaan peringatan hari anak
c. Terselenggaranya fasilitasi peran serta tim penggerak PKK kabupaten
d. Jumlah upacara peringatan Hari Ibu
e. Jumlah pelaksanaan bulan bhakti sosial TP-PKK-KB-Kes
f. Jumlah lembaga PKK desa yang mengikuti kegiatan pembinaan desa percontohan
100%
100%
8 kecamatan
1 kali
1 kali
52 lembaga
98,95%
98,,82%
8 kecamatan
1 kali
1 kali
52 lembaga
98,95
98,82
100
100
100
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran dalam
Meningkatnya peran lembaga perempunan dalam proses perencanaan dan
pembangunan pada Tahun Anggaran 2013 masuk dalam kategori baik sekali.
Namun dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terdapat 2 indikator kinerja
yang targetnya pencapaiannya belum 100%, yaitu Persentase peningkatan
kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak
dan Persentase pelaksanaan peringatan hari anak. Oleh karena itu perlu
dilakukan pembinaan dan peningkatan peran lembaga perempuan pada
tahun mendatang.
28. Sasaran “Meningkatnya Pembangunan dan pembinaan hukum di
daerah” dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Sosialisasi Peraturan Daerah
tentang Retribusi Jasa Usaha dan Retribusi Jasa Umum
b. Sosialisasi Undang-Undang Politik
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
100
100
2 PEMBINAAN HUKUM DI DAERAH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Menciptakan koordinasi yang
1 tahun
1 tahun
100
baik antara Pemkab Pakpak Bharat dengan Kejari dan Tenaga Ahli (penasehat hukum)
b. Terlaksananya pengawasan regular sesuai dengan PKPT
c. Temuan pemeriksaan selesai di tindak lanjuti oleh obrik pemeriksaan
d. Evaluasi hasil kinerja sesuai dengan standar audit
29 SKPD
100%
29 SKPD
29 SKPD
100%
29 SKPD
100
100
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian sasaran dalam
Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah pada Tahun
Anggaran 2013 masuk dalam kategori baik sekali. Hal ini dapat dilihat dari
tabel di atas bahwa 2 indikator kinerja target pencapaiannya sudah 100%
maka dapat disimpulkan capaian kinerja cukup menggembirakan dalam
pembinaan hokum dan kesadaran serta ketaatan terhadap hukum bagi
aparatur dalam pembangunan.
29. Sasaran “Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan hukum bagi aparatur
serta masyarakat” dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 PENERAPAN KESADARAN DAN KEPATUHAN HUKUM Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Pengadaan marka jalan b. pengadaan pagar pengaman
jalan c. Menurunnya Pelanggaran
Disiplin PNS dan terdatanya jumlah kenderaan Layak Pakai
50% 175 meter
100%
30% 175 meter
100%
60 100
100
Berdasarkan tabel di atas Pencapaian sasaran peningkatan kesadaran hukum
bagi aparatur serta masyarakat pada Tahun Anggaran 2013 masuk dalam
kategori baik sekali. Hal ini merupakan indikasi yang menggembirakan
bahwa dalam meningkatkan kesadaran hukum dan kepatuhan hukum
masyarakat telah semakin baik. Sasaran ini dicapai melalui pembinaan
aparatur dan masyarakat untuk taat dan sadar hukum.
30. Sasaran “Tertatanya produk perundang-undangan daerah yang efektif
dan taat azas” dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PENATAAN PRODUK HUKUM DAERAH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Melaksanakan pembahasan
perda tingkat eksekutif dan legislative
b. Melaksanakan pembahasan Perbup
c. Penyusunan Naskah Akademik
d. Tersahkannya rancangan peraturan daerah menjadi peraturan daerah
e. Jumlah anggota DPRD yang memiliki kemampuan dalam pembahasan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
f. Terfasilitasinya perda RTRW Kabupaten Pakpak Bharat
g. Jumlah rancangan peraturan Daerah (pengelolaan APBD)
h. Jumlah rancangan peraturan kepala daerah (Pengelolaan APBD)
10 buah
16 buah
3 buah
3 ranperda
20 orang
1 kali
4 dokumen
3 dokumen
8 buah
16 buah
3 buah
3 ranperda
20 orang
1 kali
3 dokumen
3 dokumen
80
100
100
100
100
100
100
100
31. Sasaran “Meningkatkan pengembangan nilai-nilai budaya masyarakat”
dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 PENGEMBANGAN NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah masyarakat dan
aparatur pemerintah yang antusias terhadap pentingnya olahraga dengan pelaksanaan senam bersama
b. Sosialisasi penanggulangan bencana untuk meningkatkan budaya sadar bencana
2500 orang
320 orang
2500 orang
320 orang
100
100
Rata-rata pencapaian dari indikator kinerja mencapai 100% sehingga dapat
disimpulkan bahwa capaian indikator kinerja sasaran ini dikategorikan baik
sekali, akan tetapi perlu ditingkatkan pencapaiannya pada tahun-tahun
berikutnya dengan melaksanakan berbagai bentuk program dan kegiatan
yang berkaitan dengan pengembangan nilai-nilai budaya masyarakat.
32. Sasaran “Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian budaya daerah”
dengan Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Pengelolaan budaya lokal
daerah b. Jumlah benda-benda cagar
budaya dan kekayaan budaya daerah
c. Penyelenggaraan festival budaya daerah
d. Promosi pariwisata melalui leaflet profil pariwisata
e. Pengembangan sarana dan prasarana
12 bulan
3 mejan
1 kali
1000 lembar
100%
12 bulan
3 mejan
1 kali
1000 lembar
100%
100
100
100
100
100
Rata-rata pencapaian dari indikator kinerja di atas mencapai 100% sehingga
dapat disimpulkan bahwa capaian indikcator kinerja sasaran ini
dikategorikan baik sekali, akan tetapi perlu dilakukan perhatian dalam
meningkatkan pencapaiannya pada tahun-tahun berikutnya dengan
melaksanakan berbagai bentuk program dan kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan dan pelastarian budaya daerah. Sasaran ini dapat
dicapai melalui program kerjasama pengelolaan kekayaan budaya daerah
dan pelestarian budaya daerah termasuk didalammnya benda sejarah dan
peninggalan purba kala yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat..
33. Sasaran “Meningkatkan daya tarik seni dan budaya daerah” dengan
Target dan Indikator Kinerja sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH GURU MUATAN LOKAL TINGKAT SD DAN SMP YANG TERLATIH TARI PAKPAK DAN AKSARA PAKPAK
81 orang 81 orang 100
Indikator kinerja di atas mencapai 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa
capaian indikator kinerja sasaran ini dikategorikan baik sekali, akan tetapi
perlu dilakukan perhatian dan penelitian lebih dalam lagi terhadap seni dan
budaya daerah. Dalam meningkatkan target pencapaiannya pada tahun-
tahun berikutnya SKPD terkait harus melaksanakan berbagai bentuk
program dan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan nilai-nilai
budaya dan daya tarik seni budaya daerah. Sasaran ini dicapai melalui
program pembangunan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya dan
program pengembangan nilai budaya daerah.
34. Sasaran “Meningkatkan serta memperluas pajak dan retribusi sebagai
pendapatan asli daerah (PAD)” dengan Target dan Indikator Kinerja
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 JUMLAH PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. Jumlah PAD b. Hasil pajak daerah c. Hasil retribusi daerah d. Hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan
e. Lain-lain PAD yang sah
Rp.10.174.087.894,00 Rp. 1.134.706.165,00 Rp. 5.130.139.990,00 Rp. 1.260.766.739,00 Rp. 2.648.475.000,00
Rp. 9.096.220.706,84 Rp. 1.392.982.010 Rp. 2.686.280.941 Rp. 1.260.766.739 Rp. 3.756.191.016,84
89,41 122,76 52,36 100
141,82
2 MONITORING DAN EVALUASI PAD Capaian indikator ini dapat dilihat dari indikator kinerja lain, yakni : a. laporan monitoring dan
evaluasi PAD b. Jumlah pasar yang
dipantau c. Jumlah pekerjaan
barang dan konstruksi yang dipantau
d. Jumlah Data Subjek dan
1 laporan
5 pasar
400 proyek
431 WP
1 laporan
5 pasar
400 proyek
431 WP
100
100
100
100
Objek Pajak e. Intensifikasi Pajak Bumi
dan bangunan f. Aplikasi SISMIOP
11623 unit
1 unit
0
0
0 0
Rata-rata pencapaian dari indikator kinerja di atas dapat disimpulkan
bahwa capaian indikator kinerja sasaran ini dikategorikan baik, namun hal ini
menjadi perhatian khusus terutama oleh SKPD terkait pada tahun-tahun
berikutnya. Berdasarkan tabel diatas Pendapatan Asli Daerah belum
terealisasi sesuai dengan target yang diharapkan, akan tetapi PAD pada
tahun 2013 meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yakni sebesar Rp.
6.353.111.715,00. Intensifikasi pajak bumi dan bangunan belum dapat
terealisasi dikarenakan masih dalam proses pengumpulan data. Dan tentu
saja hal ini harus segera ditindaklanjuti.
3.5. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat dapat dijelaskan sebagai berikut :
SASARAN 1 :
MENINGKATNYA PENDAPATAN PERKAPITA MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN
PERTANIAN TANAMAN PANGAN/HORTIKULTURA, PERKEBUNAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator
kinerja, dengan capaian ...,00% ATAU DENGAN PREDIKAT ”SANGAT BAIK”,.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat
digambarkan sebagai berikut:
Peningkatan Pendapatan Perkapita Masyarakat
”Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Data Statistik Ket
2011 2012 2013 1 Pendapatan Perkapita (juta) 9,12 10,13 (9,22)* 2 Pengeluaran Perkapita (Rp.) 617.580,- 621.390,- (621.390)* 3 Jumlah penduduk miskin 5.600 jiwa 5.145 jiwa (4.676 jiwa)* 4 Persentase penduduk miskin 13,16% 12,40% (11,27%)*
Peningkatan Hasil Produksi Ternak
”Peningkatan hasil produksi ternak” merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil
dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Jenis Ternak Jumlah (ekor) Ket
2012 2013 1 Kerbau 1540 ekor 1300 ekor 2 Sapi 241 ekor 213 ekor 3 Ayam 15701 ekor 93680 ekor 4 Babi 4724 ekor 5265 ekor
Peningkatan hasil produksi pertanian
”Peningkatan hasil produksi pertanian” merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil
dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Jenis Produktivitas Ket
2012 2013
Tanaman pangan
1 Padi sawah 43,60 (Kw/Ha) 43,81 (Kw/Ha) 2 Padi gogo 30,44 (Kw/Ha) 30,92 (Kw/Ha) 3 Jagung 45,90 (Kw/Ha) 43,68 (Kw/Ha)
Tanaman hortikultura
4 Jeruk 1013 Ton 1413,98 5 Cabe merah 309 Ton 478 Ton 6 Nenas 309 Ton 478 Ton
Tanaman perkebunan
7 Gambir 1681,20 Ton 1685,12 Ton 8 Kopi arabika 992,56 Ton 994,25 Ton 9 Kopi robusta 584,56 Ton 1685,13 Ton 10 Kelapa sawit 1026,66 Ton 1031,08 Ton
Panjang Jalan Arus Lalu Lintas Menuju Sentra Produksi Pertanian
”Panjang jalan arus lalu lintas menuju sentra produksi pertanian”
merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas.
Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja
yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Jalan Panjang (meter) Ket
2012 2013 1 Jalan Usaha Tani (JUT) 850 m 7.820 m 2 Infrastruktur jalan pertanian 2.000 m 1.050 m 3 Akses Menuju Kantong pertanian 5.800 m 18.700 m
Panjang Jaringan irigasi
”Panjang Jaringan irigasi”, merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)
dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Jaringan Irigasi Panjang (meter) Ket
2012 2013 1 Tersier 396 m 2.088 m
2 Primer 472 m 1.130 m
3 Pemeliharaan Jaringan Irigasi 67.250 m 49.840 m
SASARAN 2 : MENINGKATNYA PERAN KELEMBAGAAN DAN
PERMODALAN KUMKM DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL YANG BERDAYA SAING
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator
kinerja, dengan capaian rata-rata 100,00% atau dengan predikat baik sekali.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat
digambarkan sebagai berikut:
Jumlah Industri Kecil dan Menengah
”Jumlah Industri Kecil dan Menengah” merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil
dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. UMKM Jumlah (tahun) Ket.
2012 2013 1 Jumlah Industri Kecil dan Menengah 348 unit 348 unit 2 Penerima (UMKM) Kredit Nduma
Pakpak Bharat 147 orang 147 orang
3 Jumlah Kios yang dibangun 93 unit 93 unit 4 Jumlah Balerong yang dibangun 77 unit 77 unit
Jumlah Koperasi Aktif
”Jumlah Koperasi Aktif” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari
sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai
dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Koperasi Jumlah Ket.
2012 2013 1 Koperasi aktif 44 unit 44 unit
Jumlah Promosi Produk UMKM melalui Pameran/Tahun
”Jumlah Promosi Produk UMKM melalui Pameran/Tahun” merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Promosi Produk UMKM Jumlah Ket.
2012 2013 1 Promosi UMKM 1 kali 1 kali
Jumlah Kelompok-Kelompok Usaha Peternakan yang terbina
”Jumlah Kelompok-Kelompok Usaha Peternakan yang terbina”
merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas.
Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja
yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Kelompok Usaha Jumlah Ket
2012 2013 1 Jumlah kelompok usaha peternakan di
kawasan Transmigrasi Sibagindar 0 40 KK
2 Jumlah Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang dimonitoring
35 KUBE 55 KUBE
Jumlah Pengusaha Produksi Industri Rumah Tangga yang
Terpenuhi Kebutuhan Administrasi
”Jumlah Pengusaha Produksi Industri Rumah Tangga yang Terpenuhi
Kebutuhan Administrasi” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari
sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai
dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Kelompok Usaha Jumlah Ket
2012 2013 1 Jumlah pengusaha produksi industri
Rumah tangga 58 orang 61 orang
2 Jumlah peserta jambore kehutanan dalam menumbuhkembangkan kewirausahaan (UMKM)
15 orang 11 orang
SASARAN 3 : MENINGKATNYA KINERJA DAN DISIPLIN APARATUR YANG BERBASIS KOMPETENSI
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator
kinerja, dengan capaian diatas 100% atau dengan predikat baik sekali.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat
digambarkan sebagai berikut:
Jumlah Aparatur yang Memperoleh Tugas Belajar
”Jumlah Aparatur yang Memperoleh Tugas Belajar” merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Aparatur Jumlah Ket
2012 2013 1 Jumlah aparatur yang memperoleh
tugas belajar 17 orang 7 orang
Jumlah Aparatur yang diproses pelanggaran disiplin
”Jumlah Aparatur yang diproses pelanggaran disiplin” merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Aparatur Jumlah Ket.
2012 2013 1 Jumlah Aparatur yang diproses 4 orang 5 orang 2 Jumlah aparatur yang memahami
sistem penilaian kinerja PNS - 60 orang
Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Teknis, Fungsional dan
Kepemimpinan
”Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Teknis, Fungsional dan
Kepemimpinan” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran
tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan
indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Aparatur Jumlah Ket
2012 2013 1 Jumlah peserta magang (penyuluh) 35 orang 56 orang 2 Jumlah penyuluh terlatih 30 orang 30 orang 3 Jumlah penyuluh dan petani berprestasi 20 orang 20 orang 4 Jumlah penyuluh yang mengikuti
pemanfaatan potensi pertanian 19 orang 30 orang
5 Jumlah pegawai RSUD yang mengikuti diklat
- 15 orang
6 Jumlah pegawai yang mengikuti Bimbingan Teknis,workshop dan Diklat Pamong Praja
- 9 orang
7 Jumlah aparatur yang mengikuti diklat
teknis PPK - 30 orang
8 Jumlah aparatur yang memahami teknis
pengurusan barang - 40 orang
9 Jumlah aparatur yang memahami teknis
bendahara penerimaan - 20 orang
10 Jumlah aparatur yang mampu
menyusun AKIP
- 30 orang
11 Jumlah aparatur yang memahami teknis
pengadaan barang/jasa pemerintah 249 orang 60 orang
12 Jumlah aparatur yang mengikuti
peningkatan keterampilan dan
profesionalisme
- 100 orang
13 Jumlah PNS yang mengikuti diklat teknis, fungsional dan kepemimpinan
25 orang 18 orang
Peningkatan karir dan pemberian penghargaan bagi aparatur
”Peningkatan karir dan pemberian penghargaan bagi aparatur”
merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas.
Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja
yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Aparatur Jumlah Ket
2012 2013 1 Jumlah PNS yang dilantik dalam jabatan 4 kali 30 orang 2 Jumlah PNS yang diambil sumpah/janji
PNS 511 orang 249 orang
3 Jumlah PNS yang menerima
Penghargaan tanda kehormatan
satyalencana dan Purnabakti PNS
27 orang 27 orang
4 Jumlah Tenaga Honorer yang - 57 orang
memenuhi syarat untuk mengikuti
seleksi CPNS
5 Jumlah PNS yang mengikuti kenaikan
Pangkat otomatis PNS 2 periode 406 orang
SASARAN 4 :
TERWUJUDNYA KELEMBAGAAN DAN KETATALAKSANAAN PEMERINTAH DAERAH SERTA
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH YANG AKUNTABEL DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator
kinerja, dengan capaian 93,33% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah Dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
”Jumlah dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah”
merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas.
Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja
yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Dokumen Jumlah Ket
2012 2013 1 Dokumen LPPD 1 dokumen 1 dokumen 2 Dokumen EPPD 1 dokumen 1 dokumen 3 Nota Pengantar dan Nota Jawaban
Bupati terhadap LKPJ, Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, P APBD, dan R APBD
8 Nota 8 Nota
4 Dokumen TAPKIN Tahun 2013 1 dokumen 1 dokumen 5 Dokumen LAKIP Tahun 2013 1 dokumen 1 dokumen 6 Persentase Laporan Keuangan 1 dokumen 1 dokumen 7 Dokumen LKPJ 1 dokumen 1 dokumen
Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
”Jumlah dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah” merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Dokumen Jumlah Ket
2012 2013 1 Dokumen Standar Satuan Harga (SSH) 1 dokumen 1 dokumen 2 Jumlah pengadaan barang dan jasa
dengan sistem elektronik 28 SKPD 28 SKPD
3 Dokumen KUA-PPAS dan Perubahan KUA-PPAS
2 dokumen 2 dokumen
4 Dokumen Statistik (Pakpak Bharat dalam Angka, PDRB, IKM, IPM, ICOR)
5 dokumen 5 dokumen
5 Dokumen DPA-SKPD dan DPPA SKPD 2 dokumen 2 dokumen 6 Dokumen rencana program investasi
jangka menengah (RPIJM) Cipta karya 1 dokumen 1 dokumen
7 Feasibility study pembangunan sarana
dan prasarana daerah 1 dokumen 1 dokumen
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pemerintah daerah
”Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pemerintah daerah”
merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas.
Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja
yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Laporan Jumlah Ket
2012 2013 1 Laporan pelaksanaan dana tugas
pembantuan 1 dokumen 1 dokumen
2 Laporan monitoring evaluasi dan hasil kinerja SKPD
1 dokumen 1 dokumen
3 Laporan keuangan semesteran 1 dokumen 1 dokumen 4 Laporan keuangan akhir tahun 1 dokumen 1 dokumen 5 Jumlah SKPD yang didata dan dinilai
barang milik daerahnya 29 SKPD 0
SASARAN 5 : MENINGKATNYA KINERJA PEMERINTAHAN DESA DAN PEMBANGUNAN PERDESAAN
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator
kinerja, dengan capaian 98,33% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah aparatur pemerintahan desa yang terlatih
”Jumlah aparatur pemerintahan desa yang terlatih” merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Aparatur Jumlah Ket
2012 2013 1 Jumlah Aparatur Pemerintahan Desa
yang mengikuti Diklat - 90 orang
Persentase partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui
PNPM-MP
”Persentase partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui
PNPM-MP” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di
atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator
kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Persentase Jumlah Ket
2012 2013 1 Persentase partisipasi masyarakat
dalam pembangunan melalui PNPM –MP
100% 83,31%
2 Persentase penyusunan perdes tentang BUMDesa
- 96,05%
3 Jumlah Proposal yang memenuhi ketentuan dalam bantuan keuangan pemerintah provinsi
18 desa 34 desa
4 Jumlah utusan kelompok desa yang berpartisipasi mewakili tiap desa
6 orang/desa 6 orang/desa
Jumlah Desa yang Berperan Serta Dalam Peningkatan
Lingkungan Sehat dan Bersih
”Jumlah desa yang berperan serta dalam peningkatan lingkungan
sehat dan bersih” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran
tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan
indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Peran serta Jumlah Ket
2012 2013
1 Jumlah pelaksanaan gotong royong di
desa 52 desa 52 desa
2 Jumlah desa yang berperan serta dalam
lingkungan sehat dan bersih 52 desa 52 desa
SASARAN 6 : MENINGKATNYA KERJASAMA DAERAH DALAM PEMBANGUNAN
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Koordinasi Program Pembangunan
”Koordinasi Program Pembangunan” merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil
dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Koordinasi Jumlah Ket
2012 2013 1 Koordinasi program pengembangan
kawasan agropolitan/forum
kabupaten / kota
8 Kab/Kota 8 Kab/Kota
2 Koordinasi pelaksanaan percepatan
pembangunan daerah tertinggal
(PPDT) dan penanggulangan masalah
kemiskinan
2 Kementerian/ provinsi
2 Kementerian/
provinsi
SASARAN 7 : MENINGKATNYA SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pembangunan dan Rehab Gedung Sekolah
”Pembangunan dan Rehab Gedung Sekolah” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. RKB Jumlah Ket
2012 2013 1 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 5 ruang 11 ruang
2 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 9 ruang 3 ruang
3 Rehab Ruang kelas SD 14 sekolah 7 sekolah
4 Rehab ruang kelas SMP 8 sekolah 5 sekolah
Penyediaan Fasilitas Penunjang Sekolah
”Penyediaan Fasilitas Penunjang Sekolah” merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil
dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Fasilitas Jumlah Ket
2012 2013 1 Jumlah sekolah yang memenuhi standar
buku perpustakaan
54 SD / 14 SMP / 5 SMA/SMK
29 SD / 26 SMP
2 Jumlah sekolah yang memenuhi standar
peralatan pembelajaran
54 SD / 14 SMP / 5 SMA/SMK
29 SD / 26 SMP
3 Peralatan Kursus yang memadai 1 paket 1 paket
SASARAN 8 : MENINGKATKAN PEMERATAAN KESEMPATAN MEMPEROLEH PENDIDIKAN YANG DITUJUKAN
PADA APK DAN APM
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Angka Partisipasi Kasar (APK)
”Angka Partisipasi Kasar (APK)” merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. APK % Ket
2012 2013
1 APK PAUD 70,33% 80%
2 APK SD/MI 112% 112%
3 APK SMP/MTs 109% 109%
4 APK SMA/SMK 100% 100%
Angka Partisipasi Murni (APM)
”Angka Partisipasi Murni (APM)” merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. APM % Ket
2012 2013
1 Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A 99,08% 139.93%
2 Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B 98,06% 99.31%
3 Angka Partisipasi Murni (APM))
SMA/SMK/MA/Paket C 98,47% 99.08%
Angka Melanjutkan (AM)
”Angka Melanjutkan (AM)” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)
dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Angka Melanjutkan % Ket
2012 2013
1 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs 99,26% 100%
2 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA 100% 100%
Angka Kelulusan (AL)
”Angka Kelulusan (AL)” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari
sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai
dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Angka Kelulusan % Ket
2012 2013
1 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,26% 100%
2 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 100% 100%
3 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 100% 100%
SASARAN 9: MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS
PENDIDIKAN NONFORMAL
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Angka Melanjutkan
”Angka Melanjutkan” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari
sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai
dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Angka Melanjutkan % Ket
2012 2013
1 Angka Melanjutkan 60% 60%
Angka Pendaftaran Wajib Belajar
”Angka Pendaftaran Wajib Belajar” merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil
dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Angka pendaftaran Ket
2012 2013
1 Angka Pendaftaran Wajib Belajar 55 orang 55 orang
Jumlah Tenaga Pendidik
”Jumlah Tenaga Pendidik” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)
dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Tenaga Pendidik Jumlah Ket
2012 2013
1 Jumlah Tenaga Pendidik Non formal
yang diberikan Insentif 40 orang 40 orang
SASARAN 10 : MENINGKATKAN LULUSAN YANG DAPAT TERSERAP
PASAR KERJA
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Rencana dan Identifikasi Tenaga Kerja Daerah
”Rencana dan Identifikasi Tenaga Kerja Daerah” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian ” Rencana dan Identifikasi Tenaga Kerja Daerah”, jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Dokumen Jumlah Ket
2012 2013
1 Rencana dan identifikasi tenaga kerja
daerah - 1 dokumen
Database Tenaga Kerja Daerah
”Database Tenaga Kerja Daerah” merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Tenaga Kerja Jumlah Ket
2012 2013
1 Data Base Tenaga Kerja Daerah - 1 buku
SASARAN 11 : MENINGKATKAN KUALITAS DAN KOMPETENSI
TENAGA PENDIDIK
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah Tenaga Pendidik yang berkompetensi
”Jumlah Tenaga Pendidik yang berkompetensi” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian ” Jumlah Tenaga Pendidik yang berkompetensi”, jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Tenaga pendidik Ket
2012 2013
1 Persentase Pelatihan Tenaga
Pendidik/Guru 100% 100%
2 Persentase Kualitas Pembelajaran 100% 100%
3 Jumlah Tenaga Pendidik yang memiliki
Sertifikat Pendidik 273 orang 90 orang
4 Jumlah tenaga pendidik/guru yang
mendapatkan pelayanan kesejahteraan 425 orang 1.106 orang
SASARAN 12 : MENURUNKAN ANGKA PUTUS SEKOLAH
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Angka Putus Sekolah (APS)
”Angka Putus Sekolah (APS)” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)
dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. APS % Ket
2012 2013
1 Jumlah Siswa PAUD 7291 orang 1223 orang
2 Menurunnya Angka Putus Sekolah (APS)
SD/MI 0,10% 0%
3 Menurunnya Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs 0% 0%
4 Menurunnya Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA 0% 0%
SASARAN 13 : MENINGKATKAN KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL
DAN GENERIK DI PUSKESMAS
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah Persediaan Obat-obatan
”Jumlah Persediaan Obat-obatan” merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Obat-obatan Jumlah Ket
2012 2013
1 Persentase Perbekalan kefarmasian/
obat-obatan 100% 100%
2 Jumlah pengadaan vaksin verorab 48 kuur 30 kuur
SASARAN 14 : MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
DI PUSKESMAS
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas
”Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas” merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Pelayanan Jumlah Ket
2012 2013
1 Persentase pelayanan askes sosial 100% 100%
tingkat pertama di puskesmas dan
jaringannya
2 Persentase Kapitasi rawat jalan tingkat
pertama (RJTP), Rawat Inap Tingkat
Pertama (RITP), persalinan puskesmas
dan jaringannya
100% 100%
3 Insentif kader posyandu 12 12
SASARAN 15 : MENINGKATKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT (RSUD)
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah Pelayanan Kesehatan RSUD
”Jumlah Pelayanan Kesehatan RSUD” merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil
dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Jumlah Pasien Ket
2012 2013
1 Jumlah Pasien Jamkesmas RSUD yang
terlayani 1583 orang 1254 orang
2 Jumlah Pasien Jamkesda RSUD yang
terlayani 531 orang 446 orang
3 Jumlah Pasien ASKES RSUD yang
terlayani 2071 orang 1503 orang
Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan di RSUD
”Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan di RSUD” merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Sarana dan Prasarana Jumlah Ket
2012 2013
1 Jumlah Gedung yang dibangun 1 unit 2 unit
2 Persentase persediaan obat-obatan 100% 100%
RSUD
3 persediaan alkes Rumah Sakit yang
memadai 3 jenis 3 jenis
4 Persentase Persediaan farmasi dan alat
kesehatan yang memenuhi standar dan
terjangkau oleh masyarakat
100% 100%
SASARAN 16 : MENINGKATKAN STATUS GIZI MASYARAKAT DAN
PENANGANAN PENYAKIT MENULAR
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah pelayanan imunisasi dan asupan gizi
”Jumlah pelayanan imunisasi dan asupan gizi” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Imunisasi Jumlah Ket
2012 2013
1 Jumlah anak sekolah yang diimunisasi 4300 anak 4300 anak
2 Jumlah bayi yang mendapat imunisasi
lengkap 1000 bayi 1000 bayi
3 Jumlah penderita TB-paru yang
mendapat makanan tambahan 60 orang 72 orang
4 Makanan tambahan balita di posyandu 89 posyandu 89 posyandu
5 Persentase Asupan gizi bagi penderita
gizi buruk 100% 100%
SASARAN 17 : MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN
MASYARAKAT
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian diatas 100% atau dengan predikat baik sekali.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat
digambarkan sebagai berikut:
Jumlah Pelayanan Kesehatan Masyarakat
”Jumlah Pelayanan Kesehatan Masyarakat” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Pelayanan Jumlah Ket
2012 2013
1 Terlaksananya pelayanan kesehatan
THT 0 1 kegiatan
2 Jumlah peserta pertemuan klinik
sanitasi 20 orang 20 orang
3 Tersedianya jamban keluarga 60 unit 75 unit
4 Penduduk yang memiliki kartu
jamkesda 8000 orang 12000 orang
5 Terlaksananya pembuatan taman toga 3 desa 3 desa
6 Persentase Terlayaninya penduduk
miskin dengan jamkesmas dan
jampersal
100% 100%
7 Jumlah Kunjungan Bumil (K4) 774 orang 864 orang
8 jumlah neonatal dengan komplikasi
yang ditangani 43 orang 12 orang
9 Promosi Kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat 4 kegiatan 4 kegiatan
10 Persentase Kepala Keluarga yang
memakai alat KB 99% 99,61%
11 Jumlah SDM pelayanan kesehatan 272 orang 253 orang
SASARAN 18 :
MEMANFAATKAN SELUAS-LUASNYA POSISI
STRATEGIS DENGAN MEMBUKA SELURUH AKSES
YANG POTENSIAL KE SELURUH KABUPATEN/KOTA
YANG BERBATASAN SECARA LANGSUNG DENGAN
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator
kinerja, dengan capaian 75% atau dengan predikat baik. Adapun pencapaian
target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Jumlah realisasi tapal batas antar kabupaten dan desa
”Jumlah realisasi tapal batas antar kabupaten dan desa” merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Tapal Batas Jumlah Ket
2012 2013
1 Pematokan Tapal Batas antara Pemkab
Pakpak Bharat dengan Pemkab Dairi 0 8 pilar
2 Pematokan Tapal Batas antara Pemkab
Pakpak Bharat dengan Pemkab Samosir 0 0 pilar
3 Pematokan Tapal Batas antara Pemkab
Pakpak Bharat dengan Pemkab
Tapanuli Tengah
0 0 pilar
4 Jumlah batas tapal desa yang disurvey 12 desa 40 desa
Koordinasi Perencanaan Tata Ruang
”Koordinasi Perencanaan Tata Ruang” merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil
dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Koordinasi Frekuensi Ket
2012 2013
1 Koordinasi dan fasilitasi Rencana Tata
Ruang Tingkat Kabupaten, Provinsi dan
pusat oleh BKPRD Kab. Pakpak Bharat
1 tahun 1 tahun
2 Rehabilitas Hutan dan Lahan 7,5 Ha 12,5 Ha
SASARAN 19 :
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT
DIAKSES DENGAN MUDAH DAN CEPAT OLEH
SELURUH LAPISAN MASYARAKAT
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator
kinerja, dengan capaian diatas 100% atau dengan predikat baik sekali.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat
digambarkan sebagai berikut:
Sosialisasi Pelayanan Publik
”Sosialisasi Pelayanan Publik” merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Sosialisasi Jumlah Ket
2012 2013
1 Sosialisasi Penerapan PATEN di 8
Kecamatan - 8 kecamatan
2 Pemilihan Kecamatan terbaik dalam
pelayanan pemerintahan 1 kecamatan 1 kecamatan
3 Pembuatan dan penayangan film
pemberdayaan 8 kecamatan 8 kecamatan
Publikasi dan Informasi Pelayanan Publik
”Publikasi dan Informasi Pelayanan Publik” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Publikasi Jumlah Ket
2012 2013
1 Penerbitan media komunikasi dan
publikasi khususnya tentang
penyelenggaraan pemerintah daerah
12 edisi/ tahun 12 edisi/ tahun
2 Publikasi informasi pemerintah bagi
masyarakat melalui pemasangan baliho
di tempat-tempat strategis di
Kecamatan
Spanduk: 80
buah, Baliho: 64
buah
Spanduk: 80
buah, Baliho:
64 buah
3 Informasi status lingkungan hidup 2 buku 2 buku
4 Plank Informasi pada daerah rawan
bencana 5 buah 5 buah
Jumlah Pelayanan Publik
”Jumlah Pelayanan Publik” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)
dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian ” Jumlah
Pelayanan Publik”, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
adalah sebagai berikut :
No. Pelayanan Publik Jumlah Ket
2012 2013
1 jumlah penduduk yang terlayani KTP (*) 23.999 jiwa
2 jumlah penduduk yang terlayani kartu
keluarga 2814 KK 3580 KK
3 jumlah penduduk yang terlayani
pindah-datang antar Kab-Prov 100%
100%
4 jumlah penduduk yang terlayani
pindah-keluar antar Kab-Prov 100%
100%
5 jumlah penduduk yang terlayani KTP
akta kelahiran 476 jiwa 5.481 jiwa
6 jumlah penduduk yang terlayani akta
perkawinan 73 jiwa 705 jiwa
7 jumlah penduduk yang terlayani akta
perceraian 1 jiwa 7 jiwa
8 jumlah penduduk yang terlayani akta
kematian 10 jiwa 30 jiwa
9 Persentase analisis data secara
kuantitas dan kualitas 48.652 jiwa 50.954 jiwa
10 Administrasi sistem kependudukan SAK
dan SIAK - 7 unit
11 jumlah Nomor Induk Kependudukan 48.652 jiwa 50.954 jiwa
12 Mempersingkat jarak tempuh
(jembatan) 5 unit 9 unit
13 meningkatnya arus lalu lintas
(pemeliharaan jalan) 10.690 m 20.580 m
14 Meningkatnya arus lalu lintas
(peningkatan jalan) 7.330 m 13.410 m
15 Pelayanan alat berat 11 unit 11 unit
16 Terpenuhinya kebutuhan air bersih 742 KK 785 KK
17 Tersedianya fasilitas kebersihan (MCK) 2 unit 2 Unit
SASARAN 20 : TUMBUHNYA PEMBANGUNAN KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Sosialisasi pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara
”Sosialisasi pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara”
merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas.
Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja
yang lain. Adapun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
adalah sebagai berikut :
No. Sosialisasi Jumlah Ket
2012 2013
1 Sosialisasi penguatan 4 (empat) pilar
kebangsaan - 1 kegiatan
2 Seminar wawasan nilai-nilai perjuangan
dalam merebut kemerdekaan dari
penjajah bagi para pelajar
37 orang 37 orang
3 Perlombaan kegiatan yang bertemakan
semangat kebangsaan dan
kepahlawanan
1 kegiatan 1 kegiatan
Peringatan Hari Nasional
”Peringatan Hari Nasional” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)
dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Hari Nasional Jumlah Ket
2012 2013
1 Upacara Hari Otonomi Daerah 1 kegiatan 1 kegiatan
2 Peringatan HUT RI 1 kegiatan 1 kegiatan
3 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 1 kegiatan 1 kegiatan
4 Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 kegiatan 1 kegiatan
5 Peringatan Hari Pahlawan 1 kegiatan 1 kegiatan
6 Peringatan Hari Lansia 1 kegiatan 1 kegiatan
SASARAN 21 : MENGUATNYA PERAN MASYARAKAT MADANI
DALAM KEHIDUPAN POLITIK
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pembinaan Kehidupan politik dalam masyarakat
”Pembinaan Kehidupan politik dalam masyarakat” merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Pembinaan Jumlah Ket
2012 2013
1 Rapat Koordinasi Pra Pemilu Calon
Legislatif - 1 tahun
2 Verifikasi Proposal Bantuan Keuangan
kepada Partai Politik - 1 tahun
SASARAN 22 :
MENINGKATNYA PERAN PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN KETERTIBAN
UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Koordinasi Dalam Pemeliharaan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
”Koordinasi dalam pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut
di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator
kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Koordinasi Jumlah Ket
2012 2013
1 Rapat koordinasi camat 4 kali 4 kali
2 Koordinasi dengan seluruh Muspida
terkait Kemanan dan ketertiban di
Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat
1 tahun 1 tahun
3 Persentase Deteksi Dini dan Analisa
Konflik yang Terjadi di Masyarakat 100% 100%
4 Jumlah Taruna Siaga Bencana dan TKSK 28 orang 40 orang
5 Terselenggaranya rapat koordinasi
penanggulangan bencana 1 kali 2 kali
6 Tersedianya Personil sebagai tenaga
pengendali keamanan dan kenyamanan
lingkungan
40 orang 40 orang
7 Terlaksananya PAM hari Besar 12 bulan 12 bulan
8 Tersedianya PAM Kedatangan Pejabat 12 bulan 12 bulan
9 Terlaksananya Patroli pegawasan dan
pengendalian PERDA 12 bulan 12 bulan
SASARAN 23 : MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan
di Kecamatan dan Kabupaten
”Jumlah pelaksanaan kegiatan keagamaan di kecamatan dan
kabupaten” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di
atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator
kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Kegiatan Jumlah Ket
2012 2013
1 Jumlah pelaksanaan kegiatan
keagamaan di kecamatan 8 kecamatan 8 kecamatan
2 Terselenggaranya pelaksanaan
MTQ di Kecamatan 8 kecamatan 8 kecamatan
3 Terselenggaranya pelaksanaan
MTQ di Kabupaten 1 Kabupaten 1 Kabupaten
4 Terselenggaranya pelaksanaan
acara Natal 8 kecamatan 8 kecamatan
5 Terselenggaranya pelaksanaan
acara halal bihalal 8 kecamatan 8 kecamatan
6 Terselenggaranya PESPARAWI
tingkat kecamatan 8 kecamatan 8 kecamatan
7 Terselenggaranya PESPARAWI
tingkat kabupaten 1 kabupaten 1 kabupaten
SASARAN 24 : MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM PROSES PERENCANAAN DAN
PEMBANGUNAN
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 83% atau dengan predikat baik. Adapun pencapaian
target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Jumlah proses perencanaan pembangunan
”Jumlah proses perencanaan pembangunan” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Proses Perencanaan Jumlah Ket
2012 2013
1 Mengundang masyarakat untuk
berdialog dengan Kepala Daerah dalam
pelaksanaan program pemerintah di
masyarakat
0% 0%
2 Terselenggaranya rapat MUSRENBANG
di Tingkat desa, Kecamatan, Kabupaten,
Propinsi dan Nasional
5 kali 5 kali
3 Terselenggaranya Musrenbang Forum
SKPD 1 kali 1 kali
4 Jumlah desa yang melaksanakan
musyawarah pembangunan desa 52 desa 52 desa
5 Jumlah dokumen musrenbang desa di
kecamatan 52 dokumen 52 dokumen
6 Jumlah dokumen musrenbang
kecamatan 8 dokumen 8 dokumen
SASARAN 25 : MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 86% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah
”Jumlah peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah”
merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas.
Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja
yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Peran serta Jumlah Ket
2012 2013
1 Terjalinnya keakraban dan kerjasama
antara DPRD dan masyarakat 100% 100%
2 Informasi bagi DPRD tentang kondisi
sebenarnya dari masyarakat 100% 100%
3 Meningkatnya rumah layak huni di
Kabupaten Pakpak Bharat 80 KK 80 KK
4 Meningkatnya kegiatan dan aktifitas
para penyandang cacat 35 orang 35 orang
5 Terselenggaranya pelatihan
penanggulangan bencana antara
pemerintah dan masyarakat
40 orang 40 orang
6 Terlaksananya keterampilan berusaha
bagi korban bencana alam 160 orang 160 orang
7 Jumlah pelaksanaan rapat koordinasi
dengan tokoh masyarakat - -
SASARAN 26 : MENINGKATKAN PERAN PEREMPUAN DALAM
PEMBANGUNAN
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 66,67% atau dengan predikat cukup. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan
Dalam Pembangunan
”Jumlah pelaksanaan pemberdayaan perempuan dalam
pembangunan” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran
tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan
indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Pelaksanaan Jumlah Ket
2012 2013
1 Terfasilitasinya Rencana anggaran
responsif gender - 1 tahun
2 Jumlah desa yang memenuhi Program
Terpadu Peningkatan Peranan Wanita
menuju Keluarga Sehat Sejahtera
(PT.P2W-KSS)
1 desa 1 desa
3 Jumlah pelaksanaan sosialisasi tentang
kesehatan perempuan -
-
4 Jumlah pelaksanaan perayaan HUT
Dharma Wanita Persatuan Kab. Pakpak
Bharat
- -
5 Jumlah sosialisasi pemenuhan
pengembangan pusat pelayanan
terpadu pemberdayaan perempuan
(P2TP2)
- 8 kecamatan
6 Jumlah pelaksanaan sosialisasi
peningkatan kesadaran perempuan
dalam mencintai produk dalam negeri
- 1 kali
SASARAN 27 :
MENINGKATNYA PERAN SERTA LEMBAGA
PEREMPUAN DALAM PROSES PERENCANAAN DAN
PEMBANGUNAN
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 99,63% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah Peran Serta Lembaga Perempuan Dalam Proses
Perencanaan Dan Pembangunan
”Jumlah peran serta lembaga perempuan dalam proses perencanaan
dan pembangunan” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran
tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan
indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Peran Serta Jumlah Ket
2012 2013
1 Persentase peningkatan kapasitas dan
jaringan kelembagaan pemberdayaan
perempuan dan anak
100% 98.95%
2 Persentase pelaksanaan peringatan
hari anak 1 kali 98.82%
3 Terselenggaranya fasilitasi peran serta
tim penggerak PKK kabupaten 8 kecamatan 8 kecamatan
4 Jumlah upacara peringatan Hari Ibu 1 kali 1 kali
5 Jumlah pelaksanaan bulan bhakti
sosial TP-PKK-KB-Kes - 1 kali
6 Jumlah lembaga PKK desa yang
mengikuti kegiatan pembinaan desa
percontohan
52 lembaga 52 lembaga
SASARAN 28 : MENINGKATNYA PEMBANGUNAN DAN PEMBINAAN
HUKUM DI DAERAH
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan
”Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Sosialisasi Jumlah Ket
2012 2013
1 Sosialisasi Peraturan Daerah tentang
Retribusi Jasa Usaha dan Retribusi Jasa
Umum
- 1 kali
2 Sosialisasi Undang-Undang Politik - 1 kali
Pembinaan hukum di daerah
”Pembinaan hukum di daerah” merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Pembinaan Jumlah Ket
2012 2013
1 Menciptakan koordinasi yang baik
antara Pemkab Pakpak Bharat dengan
Kejari dan Tenaga Ahli (penasehat
hukum)
1 tahun 1 tahun
2 Terlaksananya pengawasan regular
sesuai dengan PKPT 29 SKPD 29 SKPD
3 Temuan pemeriksaan selesai di tindak
lanjuti oleh obrik pemeriksaan 100% 100%
4 Evaluasi hasil kinerja sesuai dengan
standar audit 29 SKPD 29 SKPD
SASARAN 29 : Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan hukum bagi
aparatur serta masyarakat
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 87% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Penerapan Kesadaran dan Kepatuhan Hukum
”Penerapan kesadaran dan kepatuhan hukum” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Penerapan Jumlah Ket
2012 2013
1 Pengadaan marka jalan 30% 60%
2 pengadaan pagar pengaman jalan 80 meter 175 meter
3 Menurunnya Pelanggaran Disiplin PNS
dan terdatanya jumlah kenderaan Layak
Pakai
100% 100%
SASARAN 30 : TERTATANYA PRODUK PERUNDANG-UNDANGAN
DAERAH YANG EFEKTIF DAN TAAT AZAS
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 94,38% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah penataan produk hukum daerah
”Jumlah penataan produk hukum daerah” merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil
dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Produk Hukum Jumlah Ket
2012 2013
1 Melaksanakan pembahasan perda
tingkat eksekutif dan legislatif. 6 buah 8 buah
2 Melaksanakan pembahasan Perbup. 16 buah 16 buah
3 Penyusunan Naskah Akademik 0 3 buah
4 Tersahkannya rancangan peraturan
daerah menjadi peraturan daerah 6 ranperda 3 ranperda
5 Jumlah anggota DPRD yang memiliki
kemampuan dalam pembahasan
Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku
20 orang 20 orang
6 Terfasilitasinya perda RTRW Kabupaten
Pakpak Bharat 1 kali 1 kali
7 Jumlah rancangan peraturan Daerah
(pengelolaan APBD) 3 dokumen
3 dokumen
8 Jumlah rancangan peraturan kepala
daerah (Pengelolaan APBD) 3 dokumen
3 dokumen
SASARAN 31 : MENINGKATKAN PENGEMBANGAN NILAI-NILAI
BUDAYA MASYARAKAT
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pengembangan nilai-nilai budaya masyarakat
”Pengembangan nilai-nilai budaya masyarakat” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Pengembangan Nilai Budaya Jumlah Ket
2012 2013
1 Jumlah masyarakat dan aparatur
pemerintah yang antusias terhadap
pentingnya olahraga dengan
pelaksanaan senam bersama
850 orang 2500 orang
2 Sosialisasi penanggulangan bencana
untuk meningkatkan budaya sadar
bencana
- 1 kali / 320
orang
SASARAN 32 : MENINGKATKAN PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN
BUDAYA DAERAH
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pengelolaan dan pelestarian budaya daerah
”Pengelolaan dan pelestarian budaya daerah” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. Pengelolaan Jumlah Ket
2012 2013
1 Pengelolaan budaya lokal daerah 12 bulan 12 bulan
2 Jumlah benda-benda cagar budaya dan
kekayaan budaya daerah 3 mejan 3 mejan
3 Penyelenggaraan festival budaya
daerah 1 kali 1 kali
4 Promosi pariwisata melalui leaflet profil
pariwisata - 1000 lembar
5 Pengembangan sarana dan prasarana 100% 100%
SASARAN 33 : MENINGKATKAN DAYA TARIK SENI DAN BUDAYA
DAERAH
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 100% atau dengan predikat baik sekali. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah SDM yang Memiliki Kemampuan Dalam Daya Tarik Seni
dan Budaya Pakpak
”Jumlah SDM yang memiliki kemampuan dalam daya tarik seni dan
Budaya Pakpak” merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran
tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari berbagai dukungan
indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jika dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. SDM Jumlah Ket
2012 2013
1 jumlah guru muatan lokal tingkat SD
dan SMP yang terlatih Tari Pakpak dan
Aksara Pakpak
870 orang 81 orang
SASARAN 34 :
MENINGKATKAN SERTA MEMPERLUAS PAJAK DAN
RETRIBUSI SEBAGAI PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD)
Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator
kinerja, dengan capaian 84,13% atau dengan predikat baik. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Jumlah peningkatan Pendapatan Asli Daerah
”Jumlah peningkatan Pendapatan Asli Daerah” merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini
merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun
capaian jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
No. PAD Jumlah Ket.
2012 2013
1 Jumlah PAD Rp. 6.353.111.715,00 Rp. 9.096.220.706,84
2 Hasil pajak daerah Rp. 1.278.625.734 Rp. 1.392.982.010
3 Hasil retribusi daerah Rp. 1.410.958.045 Rp. 2.686.280.941
4 Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Rp. 1.123.245.091 Rp. 1.260.766.739
5 Lain-lain PAD yang sah Rp. 2.540.282.845,00 Rp. 3.756.191.016,84
Monitoring dan Evaluasi PAD
”Monitoring dan Evaluasi PAD” merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) dari sasaran tersebut di atas. Capaian kinerja ini merupakan hasil dari
berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
No. Monitoring Jumlah Ket
2012 2013
1 laporan monitoring dan evaluasi PAD 1 laporan 1 laporan
2 Jumlah pasar yang dipantau 6 pasar 7 pasar
3 Jumlah pekerjaan barang dan
konstruksi yang dipantau 400 proyek
4 Jumlah Data Subjek dan Objek Pajak 450 WP 431 WP
5 Intensifikasi Pajak Bumi dan bangunan 11.613 unit 0
6 Aplikasi SISMIOP 0 0
3.6. Evaluasi Pencapaian Sasaran
Secara umum, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat telah mampu
melaksanakan berbagai bentuk program dan kegiatan untuk mewujudkan misi,
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD Tahun 2013.
Pencapaian indikator sasaran Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sesuai
misi yang tertuang dalam RPJMD 2010-2015 adalah sebagai berikut :
No Sasaran Jumlah
Indikator Sasaran
Pencapaian Target
Ket.
Misi 1 : Mewujudkan Percepatan Peningkatan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat
1 Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat melalui pengembangan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan 5
2 indikator mencapai
target (100%)
2 indikator lebih dari target (>100%) 1 indikator mencapai (85-<100)
2 Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing
5 4 indikator mencapai
target (100%)
1 indikator lebih dari target (>100%)
Misi 2 : Mewujudkan Pemerintahan yang Profesional, Kreatif dan Fasilitatif
3 Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi
4 2 indikator mencapai
target (100%)
1 indikator lebih dari target (>100%) 1 indikator mencapai (55-<70%)
4 Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemerintah Daerah serta pengelolaan keuangan Daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi
3 2 indikator mencapai
target (100%)
1 indikator mencapai (70-<85)
5 Meningkatnya kinerja Pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan 3
2 indikator mencapai
target (100%)
1 indikator mencapai (85-<100)
6 Meningkatnya kerjasama Daerah dalam pembangunan 1
1 indikator mencapai
target (100%) -
Misi 3. Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Pendidikan Masyarakat
7 Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan 2
2 indikator mencapai
target (100%) -
8 Meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang ditujukan pada APK dan APM
4 4 indikator mencapai
target (100%) -
9 Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan nonformal
3 3 indikator mencapai
target (100%) -
10 Meningkatkan lulusan yang dapat terserap pasar kerja
2 2 indikator mencapai
-
target (100%) 11 Meningkatkan kualitas dan kompetensi
tenaga pendidik
1 1 indikator mencapai
target (100%) -
12 Menurunkan angka putus Sekolah 1
1 indikator mencapai
target (100%) -
Misi 4. Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat 13 Meningkatkan ketersediaan obat esensial
dan generik di Puskesmas 1 1 indikator mencapai
target (100%) -
14 Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas 1
1 indikator mencapai
target (100%) -
15 Meningkatkan pelayanan kesehatan Rumah Sakit (RSUD)
2 2 indikator mencapai
target (100%) -
16 Meningkatkan status gizi masyarakat dan penanganan penyakit menular 1
1 indikator mencapai
target (100%) -
17 Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
1 -
1 indikator lebih dari target (>100%)
Misi 5. Memantapkan Tata Hubungan Yang Dinamis Dengan Pemerintah Atasan dan Kerjasama Saling Menguntungkan Dengan Daerah Lain Khususnya Yang Berbatasan Langsung 18 Memanfaatkan seluas-luasnya posisi
strategis dengan membuka seluruh akses yang potensial ke seluruh daerah kabupaten/kota yang berbatasan secara langsung dengan Kabupaten Pakpak Bharat
2 1 indikator mencapai
target (100%)
1 indikator mencapai (<55%)
Misi 6. Meningkatkan Iklim Keterbukaan dan Partisipatif dalam Sistem Sosial dan Birokrasi 19 Meningkatkan pelayanan publik yang
dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat
3 2 indikator mencapai
target (100%)
1 indikator lebih dari target (>100%)
20 Tumbuhnya pembangunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 2
2 indikator mencapai
target (100%) -
21 Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan politik
1 1 indikator mencapai
target (100%) -
22 Meningkatnya peran Pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
1 1 indikator mencapai
target (100%) -
23 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama 1
1 indikator mencapai
target (100%) -
24 Meningkatkan peran serta masyarakat 1 - 1 indikator
dalam proses perencanaan dan pembangunan
mencapai (70-<85)
Misi 7. Meningkatkan Sinergitas Para Pihak dalam Pemberdayaan Masyarakat
25 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan Daerah 1 -
1 indikator mencapai (70-<85)
Misi 8. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Menguatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan 26 Meningkatkan peran perempuan dalam
pembangunan 1 - 1 indikator mencapai (55-<70%)
27 Meningkatnya peran serta lembaga perempuan dalam proses perencanaan dan pembangunan
1 - 1 indikator mencapai (85-<100)
Misi 9. Mewujudkan Komitmen Bersama dalam Penegakan Hukum secara Konsisten dan Konsekuen 28 Meningkatnya pembangunan dan
pembinaan hukum di Daerah 2 2 indikator mencapai
target (100%) -
29 Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum bagi aparatur serta masyarakat. 1 -
1 indikator mencapai
(85-<100) 30 Tertatanya produk perundang-undangan
Daerah yang efektif dan taat azas 1 - 1 indikator mencapai (85-<100)
Misi 11. Menjadikan Budaya Pakpak sebagai landasan dalam kebijakan publik 31 Meningkatkan pengembangan nilai-nilai
budaya masyarakat 1 1 indikator mencapai
target (100%) -
32 Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian budaya Daerah 1
1 indikator mencapai
target (100%) -
33 Meningkatkan daya tarik seni dan budaya Daerah
1 1 indikator mencapai
target (100%) -
Misi 12. Melakukan Tindakan Nyata yang kreatif dan inovatif dalam menggali sumber pendapatan asli daerah
34 Meningkatkan serta memperluas pajak dan retribusi sebagai pendapatan asli Daerah (PAD)
2 -
1 indikator lebih dari target (>100%) 1 indikator mencapai (55-<70%)
JUMLAH 63
44 indikator mencapai
target (100%)
7 indikator lebih dari target (>100%) 12 indikator tidak
mencapai target (<100%)
3.7. Analisis Capaian Keuangan
3.5.1. Pendapatan Daerah
Penetapan formulasi kebijakan dalam hal pendapatan,
dimaksudkan agar peningkatan pendapatan daerah pada Tahun 2012
diupayakan untuk tetap menjaga penciptaan iklim yang kondusif bagi
pengembangan dunia usaha, sehingga keberadaannya diharapkan dapat
mewujudkan stabilitas fiscal daerah khususnya dalam memberikan
ketersediaan sumber pembiayaan dalam menjaga kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan peningkatan kualitas pelayanan
publik.
Pendapatan Daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang terdiri dari : Pendapatan Pajak Daerah, Pendapatan Retribusi Daerah,
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-
lain pendapatan asli daerah yang sah. Pendapatan transfer yang terdiri
dari transfer pemerintah pusat – dana perimbangan yang terdiri dari dana
bagi hasil pajak, dana bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan
dana alokasi khusus. Transfer Pemerintah Pusat – lainnya yang terdiri dari
dana penyesuaian. Transfer Pemerintah Provinsi yang terdiri dari
pendapatan bagi hasil pajak. Lain-lain pendapatan sah terdiri dari
pendapatan lainnya.
Struktur Pendapatan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun
Anggaran 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN
s.d 31 Desember 2013
URAIAN ANGGARAN REALISASI LEBIH /
(KURANG) PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
395.015.974.234,00 10.174.087.894,00
390.450.182.776,84 9.096.220.706,84
(4.565.791.457,16) (1.077.867.187,16)
Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah PENDAPATAN TRANSFER Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya Dana Penyesuaian Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Lainnya
1.134.706.165,00 5.130.139.990,00 1.260.766.739,00
2.648.475.000,00
363.669.166.340,00
348.749.501.565,00
20.124.881.877,00 1.019.758.688,00
273.598.951.000,00 54.005.910.000,00 12.249.699.000,00 12.249.699.000,00 2.669.965.775,00 2.669.965.775,00
21.172.720.000,00
21.172.720.000,00
1.392.982.010,00 2.686.280.941,00 1.260.766.739,00
3.756.191.016,84
365.030.211.162,00
350.858.546.387,00
21.130.174.629,00 2.123.510.758,00
273.598.951.000,00 54.005.910.000,00 12.249.699.000,00 12.249.699.000,00 1.921.965.775,00 1.921.965.775,00
16.323.750.908,00
16.323.750.908,00
258.275.845,00 (2.443.859.049,00)
0,00
1.107.716.016,84
1.361.044.822,00 2.109.044.822,00
1.005.292.752,00
256.737.625,00
0,00 0,00 0,00 0,00
(748.000.000,00) (748.000.000,00)
(4.848.969.092,00)
(4.848.969.092,00) Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Pakpak Bharat (Un.Audit)
3.5.2. Belanja Daerah
Belanja Daerah Tahun 2013 terdiri dari belanja operasi, belanja
modal, dan belanja tidak terduga. Belanja operasi terbagi menjadi 5
bagian yaitu : Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Hibah, Belanja
Bantuan Sosial dan Belanja Bantuan Keuangan.
Belanja modal terbagi menjadi 5 bagian yaitu : Belanja Tanah,
Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja Bangunan dan Gedung, Belanja Jalan,
Irigasi dan Jaringan serta belanja Aset tetap lainnya.
Komposisi belanja daerah Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.7 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA
s.d 31 Desember 2013
URAIAN ANGGARAN REALISASI LEBIH /
(KURANG) BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Hibah
435.990.880.376,90 272.903.831.577,90
155.363.385.038,90 97.386.578.539,00 2.690.000.000,00
381.852.026.957,00 233.865.393.578,00
138.079.935.120,00 80.100.740.628,00 2.336.900.000,00
(54.138.853.419,90) (39.042.437.999,90)
(17.283.449.918,90) (17.285.837.911,00)
(353.100.000,00)
Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Belanja Modal Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Bangunan dan Gedung Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Tak Terduga Belanja Tak Terduga SURPLUS / (DEFISIT)
12.672.900.000,00 4.794.968.000,00
162.583.048.799,00 2.864.658.000,00
12.437.677.549,00 53.332.678.292,00 79.947.579.598,00 14.000.455.360,00
500.000.000,00 500.000.000,00
(40.974.906.142,90)
9.747.997.100,00 3.599.820.730,00
147.986.633.379,00 2.597.494.085,00
11.838.787.145,00 47.362.615.864,00 73.672.084.380,00 12.515.651.905,00
0,00 0,00
8.598.155.819,84
(2.924.902.900,00) (1.195.147.270,00)
(14.596.415.420,00) (267.163.915,00) (598.890.404,00)
(5.970.062.428,00) (6.275.495.218,00) (1.484.803.455,00) (500.000.000,00)
(500.000.000,00) 49.573.061.962,74
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Pakpak Bharat (Un. Audit)
3.5.3. Pembiayaan
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan untuk menutup defisit
atau untuk memanfaatkan surplus. Jumlah defisit anggaran pada tahun
2013 sebesar Rp. 40.974.906.142,90 (empat puluh milyar sembilan ratus
tujuh puluh empat juta sembilan ratus enam ribu seratus empat puluh dua
koma sembilan puluh rupiah) sedangkan defisit realisasinya sebesar
Rp. 8.598.155.819,84 (delapan milyar lima ratus sembilan puluh delapan
juta seratus lima puluh lima ribu delapan ratus sembilan belas koma
delapan puluh empat rupiah) dan defisit lebih/ (kurang) sebesar Rp.
49.573.061.962,74 (empat puluh sembilan milyar lima ratus tujuh puluh
tiga juta enam puluh satu ribu sembilan ratus enam puluh dua koma tujuh
puluh empat).
Pembiayaan daerah pada tahun 2013 terdiri dari penerimaan
daerah (penggunaan sisa lebih perhitungan anggaran/ SiLPA) dan
pengeluaran daerah yang terdiri dari penyertaan modal (investasi)
pemerintah daerah, dengan komposisi masing-masing pembiayaan
tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah :
Tabel 3.8 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMBIAYAAN
s.d 31 Desember 2013
URAIAN ANGGARAN REALISASI LEBIH /
(KURANG) PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan
41.574.906.142,90
41.574.906.142,90
41.574.906.142,90
41.574.906.142,90
0,00 0,00
anggaran (SiLPA) PENGELUARAN DAERAH Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
PEMBIAYAAN NETTO SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN
(SiLPA)
600.000.000,00
600.000.000,00
40.974.906.142,90 0,00
600.000.000,00
600.000.000,00
40.974.906.142,90 49.573.061.962,74
0,00 0,00
0,00
49.573.061.962,74
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Pakpak Bharat (Un. Audit)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun 2013 tidak lagi menganut sistem anggaran
berimbang dan dinamis dengan jumlah pendapatan dan belanja
seimbang, akan tetapi struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Pakpak Bharat mengacu pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara
Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan APBD, dimana struktur APBD terdiri dari
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.
Dibandingkan dengan Pencapaian Tahun 2012 peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan terlihat meningkat,
tentunya hal ini terjadi berkat usaha keras dari semua pihak. Secara garis
besar, pelaksanaan APBD tahun anggaran 2013 dari sisi Pendapatan,
Belanja dan Pembiayaan dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.9
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN, BELANJA & PEMBIAYAAN
s.d 31 Desember 2013
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah PENDAPATAN TRANSFER Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak
395.015.974.234,00 10.174.087.894,00
1.134.706.165,00 5.130.139.990,00 1.260.766.739,00
2.648.475.000,00
363.669.166.340,00 348.749.501.565,00 20.124.881.877,00
390.450.182.776,84 9.096.220.706,84
1.392.982.010,00 2.686.280.941,00 1.260.766.739,00
3.756.191.016,84
365.030.211.162,00 350.858.546.387,00 21.130.174.629,00
98.84 89.41
122.76 52.36
100.00
141.82 100.37 100.60 105.00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya Dana Penyesuaian Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Lainnya
BELANJA
BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan BELANJA MODAL Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Bangunan dan Gedung Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Tak Terduga Belanja Tak Terduga
SURPLUS / (DEFISIT)
PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan anggaran (SiLPA) PENGELUARAN DAERAH Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
PEMBIAYAAN NETTO SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SiLPA)
1.019.758.688,00 273.598.951.000,00 54.005.910.000,00 12.249.699.000,00 12.249.699.000,00 2.669.965.775,00 2.669.965.775,00
21.172.720.000,00 21.172.720.000,00
435.990.880.376,90 272.903.831.577,90
155.363.385.038,90 97.386.578.539,00 2.690.000.000,00
12.672.900.000,00 4.794.968.000,00
162.583.048.799,00 2.864.658.000,00
12.437.677.549,00 53.332.678.292,00 79.947.579.598,00 14.000.455.360,00
500.000.000,00 500.000.000,00
(40.974.906.142,90)
41.574.906.142,90
41.574.906.142,90
600.000.000,00 600.000.000,00
40.974.906.142,90 0,00
2.123.510.758,00 273.598.951.000,00 54.005.910.000,00 12.249.699.000,00 12.249.699.000,00 1.921.965.775,00 1.921.965.775,00
16.323.750.908,00 16.323.750.908,00
381.852.026.957,00 233.865.393.578,00
138.079.935.120,00 80.100.740.628,00 2.336.900.000,00 9.747.997.100,00 3.599.820.730,00
147.986.633.379,00 2.597.494.085,00
11.838.787.145,00 47.362.615.864,00 73.672.084.380,00 12.515.651.905,00
0,00 0,00
8.598.155.819,84
41.574.906.142,90 41.574.906.142,90
600.000.000,00
600.000.000,00 40.974.906.142,90 49.573.061.962,74
208.24 100.00 100.00 100.00 100.00 71.98 71.98 77.10 77.10
87.58 85.69 88.88 82.25 86.87 76.92 75.07 91.02 90.67 95.18 88.81 92.15 89.39 0.00 0.00
20.98
100.00 100.00
100.00 100.00 100.00
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Pakpak Bharat (Un. Audit)
Dari target anggaran pendapatan sebesar Rp. 395.015.974.234,00
(tiga ratus sembilan puluh lima milyar lima belas juta sembilan ratus tujuh
puluh empat ribu dua ratus tiga puluh empat rupiah) pada tahun 2013
telah terealisasi sebesar Rp. 390.450.182.776,84 (tiga ratus sembilan puluh
milyar empat ratus lim,a puluh juta seratus delapan puluh dua ribu tujuh
ratus tujuh puluh enam ribu koma delapan puluh empat rupiah) atau
(98,84%), untuk anggaran belanja sebesar Rp. 435.990.880.376,90 (empat
ratus tiga puluh lima milyar sembilan ratus sembilan puluh juta delapan
ratus delapan puluh ribu tiga ratus tujuh puluh enam koma sembilan
puluh rupiah) telah terealisasi sebesar Rp. 381.852.026.957,00 (tiga ratus
delapan puluh satu milyar delapan ratus lima puluh dua juta dua puluh
enam ribu sembilan ratus lima puluh tujuh rupiah) atau (87,58%) dan
anggaran pembiayaan netto sebesar Rp. 40.974.906.142,90
(empat puluh milyar sembilan ratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus
enam ribu seratus empat puluh dua koma sembilan puluh rupiah) dapat
terealisasi sebesar Rp. 40.974.906.142,90 (empat puluh milyar
sembilan ratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus enam ribu seratus
empat puluh dua koma sembilan puluh rupiah) atau (100,00%).
3.8. CAPAIAN PRESTASI DAN PENGHARGAAN DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
Dalam kurun waktu Tahun 2010 s/d 2013 Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat telah mendapatkan beberapa penghargaan dan prestasi yang diraih yang
meliputi bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Adapun
penghargaan dan prestasi yang diraih adalah sebagai berikut :
1. Penyerahan Sertifikat ISO 9001:2008 kepada 9 (Sembilan) SKPD/UPT
Kabupaten Pakpak Bharat di Kementerian PAN dan RB;
2. Penghargaan Raskin Award dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara;
3. Penghargaan Citra Bakti Abdi Negara (CBAN);
4. Penghargaan ICT Pura 2013, Kementerian Komunikasi dan Informatika
RI;
5. Penghargaan Anugerah Media Humas 2013, Bakohumas Nasional;
6. Anugrah Inovasi Perkebunan, Kementrian Koordinator Bidang
Perekonomian;
7. Penghargaan Anugerah Kabupaten Peduli HAM, Kementerian Hukum
dan HAM;
8. Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012, dari Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi;
9. Nominasi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Se- Indonesia yang
ditetapkan oleh Kementerian PAN dan RB untuk Pelayanan Bus
Sekolah Gratis bagi pelajar.
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun 2013 merupakan tahun ketiga pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2015. Sebagai bagian penutup dari LAKIP
Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat telah memperlihatkan pencapaian kinerja
yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Tujuan penyusunan laporan ini
adalah untuk memberikan gambaran singkat pencapaian sasaran maupun tujuan
instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi
pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah
ditetapkan.
Pada tahun 2013, sasaran yang sebagaimana tertuang dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013 merupakan perencanaan ke depan
menyangkut ke mana instansi Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar
dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta
produktif Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap indikator sasaran,
disimpulkan :
Pertama, indikator sasaran pada Misi 1, terdiri atas 10 indikator sasaran
dengan realisasi 9 indikator sasaran atau 90% telah mencapai atau melampaui
target yang telah ditetapkan, sementara sebanyak 1 indikator sasaran atau 10%
masih belum atau tidak mencapai sasaran. Meskipun demikian tingkat
ketidaktercapaian target indikator ini bervariatif tingkat persentase capaiannya.
Kedua, indikator sasaran pada Misi 2, terdiri atas 11 indikator sasaran
dengan realisasi 8 indikator sasaran atau 72% telah mencapai atau melampaui
target yang telah ditetapkan, sementara sebanyak 3 indikator sasaran atau 28%
masih belum atau tidak mencapai sasaran.
Ketiga, indikator sasaran pada Misi 3, terdiri atas 13 indikator sasaran
dengan realisasi 12 indikator sasaran atau 92,30% telah mencapai target yang
telah ditetapkan, sementara sebanyak 1 indikator sasaran atau 7,70% masih
belum atau tidak mencapai sasaran.
Keempat, indikator sasaran pada Misi 4, terdiri atas 6 indikator sasaran
dengan realisasi 6 indikator sasaran atau 100% telah mencapai atau melampaui
target yang telah ditetapkan.
Kelima, indikator sasaran pada Misi 5, terdiri atas 2 indikator sasaran
dengan realisasi 1 indikator sasaran atau 50% telah mencapai atau melampaui
target yang telah ditetapkan, sementara sebanyak 1 indikator sasaran atau 50%
masih belum atau tidak mencapai sasaran.
Keenam, indikator sasaran pada Misi 6, terdiri atas 9 indikator sasaran
dengan realisasi 8 indikator sasaran atau 89% telah mencapai atau melampaui
target yang telah ditetapkan, sementara sebanyak 8 indikator sasaran atau 11%
masih belum atau tidak mencapai sasaran.
Ketujuh, indikator sasaran pada Misi 7, terdiri atas 1 indikator sasaran
dengan realisasi masih belum atau tidak mencapai sasaran.
Kedelapan, indikator sasaran pada Misi 8, terdiri atas 2 indikator sasaran
masih belum atau tidak mencapai sasaran.
Kesembilan, indikator sasaran pada Misi 9, terdiri atas 5 indikator sasaran
dengan realisasi 2 indikator sasaran telah mencapai atau melampaui target yang
telah ditetapkan, sementara sebanyak 3 indikator sasaran masih belum atau tidak
mencapai sasaran.
Kesebelas, indikator sasaran pada Misi 11, terdiri atas 3 indikator sasaran
dengan realisasi 3 indikator sasaran atau 100% telah mencapai atau melampaui
target yang telah ditetapkan.
Keduabelas, indikator sasaran pada Misi 12, terdiri atas 2 indikator
sasaran dengan realisasi 1 indikator sasaran telah mencapai atau melampaui
target yang telah ditetapkan, sementara sebanyak 1 indikator sasaran masih
belum atau tidak mencapai sasaran.
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2015, terdapat
12 Misi yang diuraikan ke dalam 34 sasaran dan 63 indikator sasaran.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap 63 indikator sasaran tersebut, pencapaian
sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebanyak 51
indikator sasaran (81%) yang mencapai target atau melebihi target yang
ditetapkan, dan 12 indikator sasaran (19%) yang belum mencapai target. Maka
sesuai dengan capaian kinerja Kabupaten Pakpak Bharat termasuk dalam
kategori baik. Meskipun demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran
yang capaiannya belum seperti yang diharapkan (dibawah 55%). Yaitu :
a. jumlah penduduk yang terlayani kartu keluarga
b. Mengundang masyarakat untuk berdialog dengan Kepala Daerah
dalam pelaksanaan program pemerintah di masyarakat
c. Jumlah SKPD yang didata dan dinilai barang milik daerahnya;
d. Persentase partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui PNPM
–MP;
e. Terealisasinya pematokan tapal batas antara Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat dengan Pemerintah Kabupaten Samosir dan Tapanuli
Tengah;
f. Jumlah pelaksanaan rapat koordinasi dengan tokoh masyarakat;
g. Jumlah pelaksanaan sosialisasi tentang kesehatan perempuan;
h. Intensifikasi Pajak Bumi dan bangunan
i. Aplikasi SISMIOP
Untuk menyikapi permasalahan tersebut upaya yang akan ditempuh oleh
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah :
1. Meningkatkan kompetensi aparatur untuk mewujudkan pemerintahan
yang bekerja keras, cerdas dan ikhlas dalam perwujudan kesejahteraan
masyarakat;
2. Meningkatkan minat masyarakat terhadap budidaya komoditi strategis
lainnya dan tidak hanya tergantung kepada satu komoditi saja;
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan kepada
masyarakat;
4. Mewujudkan pilar batas pemerintah kabupaten dengan kabupaten
lainnya;
5. Meningkatkan peran serta masyarakat perantau Pakpak Bharat dalam
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat;
6. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sehingga kesejahteraan
masyarakat dapat terpenuhi.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun 2013 disampaikan kepada Bapak Presiden melalui Bapak
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kiranya
seluruh jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dapat
meningkatkan komitmen dan kinerjanya dalam mewujudkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat
BUPATI PAKPAK BHARAT,
REMIGO YOLANDO BERUTU
top related