lampiran - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2013/240210130067_l_5960.pdfgambar...
Post on 13-Jul-2019
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
67
LAMPIRAN
68
Lampiran 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan
1. Mempelajari Proses Mikroenkapsulasi Lactobacillus acidophilus
Tujuan : Mempelajari pembuatan suspensi dan mikroenkapsulasi
L.acidophilus
Prosedur :
Proses Mikroenkapsulasi L. acidophilus (metode Sari, 2015), sebagai berikut:
1. Inokulasi kultur bakteri L. acidophilus pada media MRS agar miring.
2. Inkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam.
3. Meluruhkan kultur bakteri L. acidophilus dengan akuades steril.
4. Mengecek kekeruhan sesuai dengan Mc Farland 3 pada λ 600 nm dan
absorbansi ± 0,616 yang setara dengan jumlah koloni bakteri 9,0 x 108 cfu/ml
dengan spektrofotometer.
5. Melarutkan susu skim bubuk ke dalam akuades kemudian dipasteurisasi pada
suhu 62,8oC selama 15 menit sehingga diperoleh susu skim cair steril 10%
(b/v).
6. Inokulasi dengan kultur cair L.acidophilus sebanyak 10%.
7. Inkubasi T=37oC selama 4 jam.
8. Menambahkan bahan penyalut 20% maltodekstrin (b/v) ke dalam suspensi
bakteri L. acidophilus.
9. Menghomogenkan suspensi menggunakan spatula.
10. Membekukan suspensi di dalam freezer dengan suhu -50°C selama 24 jam.
11. Enkapsulasi suspensi menggunakan freeze dryer Alpha 1-4 LDplus pada suhu
-50°C dan tekanan 0,040 mbar selama 24 jam.
69
Hasil Pengamatan :
Gambar Rendemen Total bakteri
Suspensi 750 ml -˃
215,51 gr
= 215,51
750 x 100%
= 28,7346%
1,2 x 1010 CFU/g
(10,08 Log CFU/g)
Kesimpulan :
Hasil mikroenkapsulasi bakteri L. acidophilus menghasilkan padatan putih
berpori dan dihaluskan menjadi serbuk halus berwarna putih. Selanjutnya,
pembuatan mikroenkapsulasi bakteri L. acidophilus akan mengikuti
prosedur ini.
2. Pembuatan Tepung Bonggol Pisang, Kedelai Hitam dan Ubi Jalar
Tujuan : Mempelajari cara pembuatan Tepung Bonggol Pisang, Kedelai
Hitam dan Ubi Jalar
Prosedur :
(a) Tepung Bonggol Pisang Batu
1. Sortasi bonggol pisang batu dengan kriteria kondisi masih baik, tidak rusak,
atau cacat dan sehat.
70
2. Pengupasan dilakukan untuk membuang bagian – bagian yang tidak
diinginkan dan rusak seperti batang, semu, akar, bagian lapisan kulit luar
bonggol pisang dan kotoran yang menempel lapisan kulit.
3. Pemotongan dan penimbangan, pemotongan untuk mempermudah pada
saat proses penyawutan.
4. Pencucian untuk menghilangkan kotoran yang masih melekat pada
permukaan bonggol dan menghilangkan getah yang masih menempel pada
permukaan bahan tersebut.
5. Penyawutan dan perendaman dalam air, penyawutan berguna untuk
memperluas permukaan bahan sehingga penyerapan larutan Natrium
Metabisulfit menjadi efektif.
6. Perendaman dalam larutan Natrium Metabisulfit (1000 ppm selama 30
menit) bertujuan untuk mencegah dan menghambat terjadinya pencoklatan
selama proses pengolahan tepung bonggol pisang.
7. Penirisan hingga tidak ada lagi air yang menetes keluar, bertujuan untuk
mengurangi kandungan senyawa sulfit yang masuk kedalam jaringan bahan.
8. Pengeringan dengan menggunakan oven cabinet (T : 500C ± 50C; t : 24 jam)
9. Penggilingan dengan menggunakan mesin penggiling tipe hammer mill
selama ± 7 menit.
10. Penimbangan untuk mengetahui rendemen tepung.
11. Pengayakan dengan menggunakan ayakan 100 mesh. Tepung yang tidak
lolos ayakan digiling kembali untuk memaksimalkam rendemen tepung
yang dihasilkan.
71
(b) Tepung Ubi Jalar
1. Sortasi ubi jalar berwarna putih dan daging kuning dengan kriteria kondisi
masih baik, tidak rusak atau cacat dan sehat.
2. Pengupasan dilakukan untuk membuang bagian – bagian yang tidak
diinginkan dan rusak seperti kulit atau bagian yang tidak dapat dimakan.
3. Pemotongan dan penimbangan, pemotongan untuk mempermudah pada
saat proses penyawutan.
4. Pencucian untuk menghilangkan kotoran yang masih melekat pada
permukaan ubi jalar dan menghilangkan getah yang masih menempel pada
permukaan bahan tersebut.
5. Penyawutan dan perendaman dalam air, penyawutan berguna untuk
memperluas permukaan bahan sehingga penyerapan larutan Natrium
Metabisulfit menjadi efektif.
6. Perendaman dalam larutan Natrium Metabisulfit (1000 ppm selama 20
menit) bertujuan untuk mencegah dan menghambat terjadinya pencoklatan
selama proses pengolahan tepung ubi jalar.
7. Penirisan hingga tidak ada lagi air yang menetes keluar, bertujuan untuk
mengurangi kandungan senyawa sulfit yang masuk kedalam jaringan bahan.
8. Pengeringan dengan menggunakan oven cabinet (T : 500C ± 50C;t : 24 jam)
9. Penggilingan dengan menggunakan mesin penggiling tipe hummer mill
selama ± 5 menit.
10. Penimbangan untuk mengetahui rendemen tepung.
72
11. Pengayakan dengan menggunakan ayakan 100 mesh. Tepung yang tidak
lolos ayakan digiling kembali untuk memaksimalkan rendemen tepung yang
dihasilkan.
(c) Tepung Kedelai Hitam
1. Sortasi untuk memisahlan biji yang rusak atau pecah serta memisahkan
benda-benda asing atau kotoran yang terdapat pada kedelai.
2. Perendaman dengan volume air 2 kali volume kedelai selama 8 jam
sehingga volume kedelai meningkat menjadi 2 kali dari volume awal. Air
rendaman sebaiknya diganti 2 jam sekali, dengan menambah air baru sama
dengan air yang digantinya. Perendaman bertujuan untuk melarutkan
senyawa anti nutrisi yang terdapat pada kedelai.
3. Perebusan selama 30 menit dengan suhu 850C, bertujuan untuk
menginaktifasi enzim lipoksigenase yang dapat menghidrolisis asam lemak
tidak jenuh dalam kedelai yang menghasilkan senyawa-senyawa penyebab
bau langu.
4. Pengupasan manual untuk memudahkaan penguapan air selama
pengeringan dan mengurangi rasa pahit pada kedelai.
5. Pengeringan dengan menggunakan oven kabinet (T : 600C; t : 10 jam
dengan kadar air 10±2%)
6. Penggilingan dengan menggunakan mesin penggiling tipe hammer mill
hingga halus.
73
7. Pengayakan dengan menggunakan ayakan 100 mesh. Tepung yang tidak
lolos ayakan digiling kembali untuk memaksimalkan rendemen tepung yang
dihasilkan.
Hasil Pengamatan :
Tepung Ubi Jalar Karakteristik Fisik Gambar
Warna Putih sedikit
kekuningan
Aroma Khas Ubi Jalar
Ukuran partikel 100 mesh
Rendemen 27,8%
Tepung Kedelai
Hitam
Karakteristik Fisik Gambar
Warna Putih kekuningan
Aroma Khas kedelai hitam
Ukuran partikel 100 mesh
Rendemen 64,13%
Tepung Bonggol
Pisang Batu
Karakteristik Fisik Gambar
Warna Kecoklatan
Aroma Khas bonggol pisang
Ukuran partikel 100 mesh
Rendemen 12,5%
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Kesimpulan :
Tepung bonggol pisang yang dihasilkan berwarna cokelat, beraroma khas
bonggol pisang, dengan rendemen sebesar 12,5%, tepung ubi jalar yang
74
dihasilkan berwarna putih sedikit kekuningan, beraroma khas ubi jalar
dengan rendemen sebesar 27,8%, tepung kedelai hitam berwarna putih
kekuningan, beraroma khas kedelai hitam, dengan rendemen sebesar
64,13%. Selanjutnya, pembuatan tepung bonggol pisang, tepung kedelai
hitam, dan tepung ubi jalar akan mengikuti prosedur ini.
3. Melakukan Pembuatan Biskuit Sinbiotik dengan Penambahan
Mikrokapsul Bakteri L. Acidophillus 15% (persentase yang menghasilkan
karakteristik terbaik) (Sumanti, 2017)
Tujuan : Mengetahui cara pembuatan biskuit sinbiotik dan mengetahui
karakteristik yang dihasilkan dari penambahan L. Acidophillus 15%
Prosedur :
1) Penyimpanan Bahan
Penyiapan bahan meliputi tahap penimbangan bahan-bahan yang akan
digunakan meliputi lemak nabati, gula tepung, garam, susu bubuk full krim, kuning
telur, tepung bonggol pisang, tepung ubi jalar, tepung kedelai, baking soda, baking
powder, bakteri probiotik dan air.
2) Pencampuran I
Pencampuran I yaitu mencampurkan gula tepung, lemak nabati dan garam,
kemudian diaduk dengan menggunakan mixer dengan kecepatan paling tinggi
selama 10 menit sampai terbentuk krim.
75
3) Pencampuran II
Pencampuran II yaitu penambahan susu bubuk full krim dan kuning telur ke
dalam krim, kemudian diaduk kembali dengan menggunakan mixer dengan
kecepatan paling rendah 4 menit.
4) Pencampuran III
Penambahan tepung bonggol pisang, tepung ubi jalar kuning, tepung kedelai,
bahan pengembang, serta bakteri probiotik, pencampuran III ini dilakukan dengan
cara pengadukan manual.
5) Pembentukan Adonan
Pembentukan adonan dengan melakukan penambahan air sebanyak 24 g
sedikit demi sedikit sambil terus dilakukan pengadukan sampai terbentuk adonan
kalis.
6) Pencetakan
Sebelum dicetak, adonan telah di aging (10 menit) ditipiskan terlebih dahulu
dengan menggunakan rolling pin diatas loyang dengan ketebalan 3 mm, setelah itu
adonan dicetak dengan menggunakan cetakan.
7) Pemanggangan
Pemanggarangan adonan dilakukan dengan meggunakan oven vakum pada
suhu 40oC ± 2oC dan tekanan 25 inHg selama 3 jam. Sebelum pemanggangan, oven
sebaiknya dipanaskan hingga suhu 40oC ± 2oC.
8) Pendinginan
Setelah biskuit keluar dari oven, biskuit harus segera didinginkan untuk
menurunkan suhu dan mengeraskan biskuit akibat pemadatan gula dan lemak.
76
Pendinginan dilakukan di suhu ruang sebelum dikemas dengan cara meletakkan
biskuit diatas Loyang yang dikering.
Hasil Pengamatan :
Sampel Karakteristik Gambar
Biskuit
sinbiotik
berbahan
dasar tepung
ubi jalar,
tepung
bonggol
pisang batu
dan tepung
kedelai hitam
berbagai
konsentrasi
Warna Coklat
keemasan
Aroma
Khas bonggol
pisang, ubi
jalar dan
kedelai hitam
Rasa
Manis susu,
gurih dan rasa
khas tepung
komposit
Kesimpulan:
Karakteristik fisik dari biskuit sinbiotik berbahan dasar tepung bonggol pisang batu
dan tepung ubi jalar dengan penambahan tepung kedelai hitam berbagai konsentrasi
memiliki warna coklat keemasan, aroma khas bonggol pisang batu, ubi jalar dan
kedelai. Serta memiliki rasa manis susuk gurih dan rasa khas tepung komposit
77
Lampiran 2. Prosedur Analisis
1. Kadar Air (AOAC, 2006)
1) Pengeringan cawan alumunium dalam oven bersuhu 105oC selama 15 menit
kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang.
2) Penperbandingan 1-2 g sampel lalu masukkan ke dalam cawan alumunium yang
telah diketahui beratnya.
3) Masukkan cawan ke dalam oven bersuhu 105oC selama 3 jam. Kemudian
didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang.
4) Pengulangan pengeringan hingga diperoleh berat konstan.
Perhitungan kadar air dilakukan dengan menggunakan rumus:
Kadar air = %100)(
c
bac
Keterangan:
a : berat cawan dan sampel akhir (g)
b : berat cawan (g)
c : berat sampel awal (g)
2. Analisis Kadar Abu (AOAC, 2006)
Prosedur
- Timbang 2 g- 3 g sampel ke dalam sebuah cawan porselen (atau platina)
yang telah diketahui bobotnya, untuk contoh cairan uapkan di atas penangas
air sampai kering;
78
- Arangkan di atas nyala pembakar, lalu abukan dalam tanur listrik pada suhu
maksimum 550°C sampai pengabuan sempurna (sesekali pintu tanur dibuka
sedikit, agar oksigen bisa masuk);
- Dinginkan dalam desikator, lalu timbang sampai bobot tetap
Perhitungan:
Kadar abu = 𝑊1−𝑊2
𝑊𝑥 100%
Di mana:
W adalah bobot contoh sebelum diabukan, dalam g;
W1 adalah bobot contoh + cawan sesudah diabukan, dalam g;
W2 adalah bobot cawan kosong dalam g
3. Kadar Protein (AOAC, 2006)
a. Tahap Desktruksi
1) Penperbandingan sampel sebanyak 0,1 g, 0,04 g HgO, 0,9 g K2SO4, lalu
dimasukkan ke dalam labu kjeldahl.
2) Penambahan 2 ml H2SO4 pekat kemudian dimasukkan ke dalam labu.
3) Desktruksi sampel di dalam ruang asam sampai diperoleh larutan jernih,
lalu didinginkan.
b. Tahap Destilasi
1) Pelarutan hasil dekstrusi dengan sedikit akuades lalu dimasukkan ke dalam
alat destilasi protein dan penambahan 10 ml larutan NaOH:Natio (60:5)
2) Penambahan 10 ml H2BO3 jenuh dan 3 tetes indikator metil merah dan metil
biru ke dalam Erlenmeyer sebagai penampang destilat. Penghentian destilasi
apabila destilat sudah mencapai 100 ml.
79
3) Pembilasan alat penyuling dengan akuades dan air bilasnya dicampurkan
dengan destilat.
c. Tahap Titrasi
1) Titrasi destilat yang tertampung dengan HCl 0,02 N. Titik akhir titrasi
ditandai dengan terjadinya perubahan warna larutan destilat menjadi violet
muda. Kadar protein dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kadar protein = %1007,5007,14)(
c
Nba
Keterangan :
a = ml HCl titer untuk sampel
b = ml HCl titer untuk blanko
c = bobot sampel (g)
N = normalitas HCl
14,007 = BM Nitrogen
5,7 = faktor konversi
4. Kadar Lemak (AOAC, 2006)
1) Pengeringan labu lemak dalam oven lalu dinginkan dalam desikator dan
penperbandingan labu lemak.
2) Pengeringan dilakukan terus menerus sampai berat labu lemak konstan.
3) Penperbandingan 5 gram sampel dalam kertas saring lalu masukkan ke dalam
ekstraksi sokhlet yang terpasang pada alat kondensor.
4) Penambahan pelarut n-heksan ke dalam labu lemak hingga tanda batas.
5) Refluks selama 3-4 jam sampai pelarut yang turun kembali menjadi bening.
80
6) Destilasi pelarut yang tersisa dalam labu lemak kemudian labu lemak berisi
lemak dan sisa pelarut dipanaskan dalam oven pada suhu 105oC.
7) Pengeringan sampai semua pelarut teruapkan, didinginkan dalam desikator.
8) Penperbandingan labu beserta lemak ditimbang. Selanjutnya kadar lemak dapat
dihitung dengan rumus :
5. Pengukuran Kadar Karbohidrat (by difference) (AOAC, 2006)
Kadar karbohidrat dihitung by difference dengan perhitungan:
Kadar karbohidrat (%) = 100% - (kadar protein + kadar air + kadar abu + kadar
lemak)
6. Total Bakteri Probiotik
Perhitungan Jumlah Bakteri Probiotik (BSN, 2009)
a. Mengencerkan sampel sebanyak 1 ml dengan 9 ml larutan NaCl Fisiologis
0,85%.
b. Mengencerkan hingga 10-8 secara aseptik.
c. Mengambil sampel masing-masing 1 ml pada 3 pengenceran terakhir.
d. Menuangkan media MRS agar + asam asetat glasial 0,5% (40-450C) sebanyak
12-15 ml ke dalam cawan petri dan digoyang-goyang membentuk angka 8
untuk meratakan sampel pada media.
e. Membungkus cawan petri setelah agar beku dan menginkubasinya dalam
keadaan terbalik pada suhu 370C selama 48 jam.
f. Menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada agar.
81
g. Koloni per ml = jumlah koloni per cawan x 1
faktor pengenceran
7. Prosedur Pengamatan Organoleptik (Soekarto, 1990).
Pengamatan organoleptik ini dilakukan pada produk biskuit sinbiotik.
meliputi aroma, warna, tekstur, dan rasa pada bumbu komersial melalui uji hedonik
Uji ini bertujuan untuk mendapatkan produk terbaik berdasarkan pilihan panelis
semi terlatih yang dilakukan oleh 15 orang. Panelis diharapkan dapat memberikan
penilaiannya terhadap ke-3 sampel biskuit sinbiotik yang disajikan sesuai dengan
format uji mutu hedonik yang diberikan.
Format penilaian pengamatan organoleptik melalui uji hedonik adalah
sebagai berikut :
FORMAT UJI HEDONIK
Nama Panelis :
Tanggal
Pengujian
:
Sampel : Biskuit SInbiotik Berbasis Tepung Komposit (Tepung
Bonggol Pisang Batu, Tepung Ubi Jalar dan Tepung
Kedelai Hitam)
Instruksi :
1. Dihadapan saudara tersedia 3 (tiga) sampel Biskuit Sinbiotik Berbasis Tepung
Komposit (Tepung Bonggol Pisang Batu, Tepung Ubi Jalar dan Tepung Kedelai
Hitam).
2. Saudara diminta untuk memberikan penilaian terhadap kesukaan warna, rasa,
aroma, tekstur (berdasarkan penglihatan dan menggunakan indera mulut),
terhadap produk tersebut. Saudara dimohon untuk melakukan pencucian mulut
82
(kumur-kumur dengan air) setiap melakukan pengantian pengujian terhadap
sampel yang berbeda.
3. Penilaian bukan bersifat uji perbandingan, tetapi hanya bersifat uji kesukaan
saudara. Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :
1 = Sangat tidak suka
2 = Tidak suka
3 = Agak suka
4 = Suka
5 = Sangat suka
Kode Kriteria Pengamatan
Warna Rasa Aroma Tekstur
83
Lampiran 3. Analisis Statistik Kadar Air
Perlakuan Cawan 1 Cawan 2 W sampel Cawan +
Sampel 1
Cawan+
sampel 2 % Kadar air
a1 3.3976 3.3974 2.1353 5.4751 5.4749 3.08
a2 3.4655 3.4656 2.1655 5.5886 5.5885 2.31
a3 4.1841 4.1838 2.0951 6.2451 6.2448 1.89
b1 3.6473 3.6470 1.0378 4.6679 4.6677 1.65
b2 4.2786 4.2785 1.0489 5.2792 5.2790 4.61
b3 4.7225 4.7226 1.0127 5.7070 5.7067 2.81
c1 3.4018 3.4021 1.0421 4.4297 4.4296 1.37
c2 4.6100 4.6101 1.0152 5.6441 5.6041 2.08
c3 4.3679 4.3682 1.0015 5.3648 5.3545 1.49
d1 3.3763 3.3761 1.0523 4.3946 4.3943 3.24
d2 4.0592 4.0592 1.0275 5.0600 5.0587 2.73
d3 4.6919 4.6916 1.0637 5.7237 5.7234 3.00
Data Hasil Pengamatan
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata 1 2 3 4
A 3.08 1.65 1.37 3.24 9.34 2.34
B 2.31 4.61 2.08 2.73 11.73 2.93
C 1.89 2.81 1.49 3.00 9.19 2.30
Jumlah 7.28 9.07 4.94 8.97 30.26 7.57
Rata-rata 2.43 3.02 1.65 2.99
Data Hasil Transformasi (√𝒙+0,5)
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata 1 2 3 4
A 1.89 1.47 1.37 1.93 6.66 1.68
B 1.68 2.26 1.61 1.80 7.34 1.85
C 1.55 1.82 1.41 1.87 6.65 1.67
Jumlah 2.79 3.09 2.33 3.08 20.65 2.84
Rata-rata 1.71 1.88 1.47 1.87
Contoh Perhitungan
Faktor Koreksi (FK) = (20.65)2
4 𝑥 3 = 35.52
Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = (6.66)2+⋯+6.65)2
4 – FK = 0.08
Jumlah Kuadrat Ulangan (JKU) = (5.11)2+⋯+(5.60)2
3 – FK = 0.32
84
Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ((1.89)2 + ⋯ 1.872) – FK = 0.74
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKU – JKP = 0.34
KT Ulangan = 𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐷𝐵 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
0.32
3 = 0.107
KT Perlakuan = 𝐽𝐾𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛
𝐷𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 =
0.08
2 = 0.04
KT Galat = 𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝐷𝐵 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 =
0.34
6 = 0.057
Fh Ulangan = 𝐾𝑇 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 =
0.107
0.057 = 1.877
Fh Perlakuan = 𝐾𝑇𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛
𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 =
0.04
0.057 = 0.70
FK 35.52
JK Perlakuan 0.08
JK Ulangan 0.32
JK Total 0.74
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Perlakuan 2 0.0787 0.0393 0.69250 5.15
Ulangan 3 0.3160 0.1053 1.85424 4.76
Galat 6 0.3409 0.0568
Total 11 0.7356
Keterangan: Fh < F0,5, maka tidak berbeda nyata (non signifikan)
Berdasarkan kaidah uji keputusan dimana Fh < F0,5, maka setiap perlakuan memiliki
pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kadar air
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.0568
3= 0.138
LSR = Sx x SSR
85
Sx 0,138
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 0.48 0.49 0.50
Perlakuan C A B
Rata-rata 1.66 1.66 1.84
1.19 1.17 1.33
a
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Rata-rata Nilai Kadar Air
A (15%) 2.34a
B (20%) 2.93a
C (25%) 2.30a
Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menyatakan
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% menurut Uji Duncan
86
Lampiran 4. Analisis Statistik Kadar Abu
Perlakuan Cawan
1 Cawan 2
W
sampel
Cawan +
Sampel 1
Cawan+
sampel 2 % Kadar abu
a1 11.1291 11.1288 1.0146 11.1643 11.1639 3.46
a2 10.9373 10.9370 1.0215 10.9719 10.9719 3.42
a3 13.9652 13.9649 1.0240 14.0020 14.0017 3.59
b1 9.9059 9.9058 1.0305 9.9389 9.9394 3.21
b2 9.4417 9.4417 1.0234 9.4746 9.4748 3.21
b3 8.8873 8.8874 1.0427 8.9210 8.9211 3.23
c1 9.7062 9.7063 1.0304 9.7424 9.7423 3.50
c2 9.1421 9.1420 1.0277 9.1745 9.1745 3.16
c3 8.7900 8.7902 1.0542 8.8271 8.8266 3.47
d1 9.0444 9.0444 1.0061 9.0757 9.0760 3.11
d2 11.1293 11.1294 1.0084 11.1574 11.1576 2.79
d3 8.0585 8.0582 1.0016 8.0886 8.0883 3.00
Data Hasil Pengamatan
Perlakuan Ulangan
Total Rata-Rata 1 2 3 4
A 3.46 3.21 3.50 3.11 13.28 3.32
B 3.42 3.21 3.16 2.79 12.58 3.15
C 3.59 3.23 3.47 3.00 13.29 3.32
Jumlah 10.47 9.65 10.13 8.90 39.15 9.79
Rata-rata 3.49 3.22 3.38 2.97
Data Hasil Transformasi (√𝒙+0,5)
Perlakuan Ulangan
Total Rata-Rata 1 2 3 4
A 1.99 1.93 2.00 1.90 7.82 1.95
B 1.98 1.93 1.91 1.81 7.63 1.91
C 2.02 1.93 1.99 1.87 7.82 1.96
Jumlah 5.99 5.78 5.91 5.58 23.27 3.21
Rata-rata 2.00 1.93 1.97 1.86
FK 45.11
JK Perlakuan 0.01
JK Ulangan 0.03
JK Total 0.04
87
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Perlakuan 2 0.0056 0.0028 4.36239 5.15
Ulangan 3 0.0312 0.0104 16.16433 4.76
Galat 6 0.0039 0.0006
Total 11 0.0407
Keterangan: Fh < F0,5, maka tidak berbeda nyata (non signifikan)
Berdasarkan kaidah uji keputusan dimana Fh < F0,5, maka setiap perlakuan memiliki
pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kadar abu
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.0006
3= 0.015
LSR = Sx x SSR
Sx 0.015
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 0.05 0.05 0.05
Ulangan B C A
Rata-rata 1.91 1.95 1.95
1.86 1.90 1.90
a
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Nilai Rata-Rata Kadar Abu
A (15%) 3.32a
B (20%) 3.15a
C (25%) 3.32a
Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menyatakan
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% menurut Uji Duncan
88
Lampiran 5. Analisis Statistik Kadar Protein
Sampel W
sampel K2SO4 HgO N HCl V HCl % Kadar Protein
a1 0.1002 0.902 0.045 0.02 5.20 9.09
a2 0.1015 0.9017 0.0437 0.02 6.20 10.52
a3 0.1013 0.901 0.0435 0.02 7.10 12.10
b1 0.1012 0.9004 0.0412 0.02 5.30 8.97
b2 0.1023 0.9041 0.0408 0.02 6.50 10.95
b3 0.1011 0.902 0.0402 0.02 6.80 11.60
c1 0.1023 0.9003 0.0446 0.02 5.60 9.41
c2 0.1011 0.9027 0.044 0.02 6.30 10.74
c3 0.1049 0.9008 0.0427 0.02 6.90 11.35
d1 0.1067 0.9004 0.0456 0.02 4.90 7.89
d2 0.1017 0.9003 0.0414 0.02 6.50 11.02
d3 0.1010 0.9007 0.041 0.02 7.00 11.96
Data Hasil Pengamatan
Perlakuan Ulangan
Total Rata-Rata 1 2 3 4
A 9.09 8.97 9.41 7.89 35.36 8.84
B 10.52 10.95 10.74 11.02 43.23 10.81
C 12.10 11.60 11.35 11.96 47.01 11.75
Jumlah 31.71 31.52 31.50 30.87 125.60 31.40
Rata-rata 10.57 10.51 10.50 10.29
Data Hasil Transformasi (√𝒙+0,5)
Perlakuan Ulangan
Total Rata-Rata 1 2 3 4
A 3.10 3.08 3.15 2.90 12.22 3.06
B 3.32 3.38 3.35 3.39 13.45 3.36
C 3.55 3.48 3.44 3.53 14.00 3.50
Jumlah 9.97 9.94 9.94 9.82 39.67 5.65
Rata-rata 3.32 3.31 3.31 3.27
FK 131.14
JK Perlakuan 0.42
JK Ulangan 0.00
JK Total 0.46
89
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Perlakuan 2 0.4162 0.2081 29.56512 5.15
Ulangan 3 0.0043 0.0014 0.20366 4.76
Galat 6 0.0422 0.0070
Total 11 0.4627
Keterangan: Fh > F0,5, maka berbeda nyata (signifikan)
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap kadar protein, maka dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.0070
3= 0.048
LSR = Sx x SSR
Sx 0.048
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 0.17 0.17 0.18
Perlakuan A B C
Rata-rata 3.06 3.36 3.50
2.89 3.19 3.32
a
b
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Rata-rata Nilai Kadar Protein
A (15%) 8.84b
B (20%) 10.81a
C (25%) 11.75a
Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menyatakan
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% menurut Uji Duncan
90
Lampiran 6. Analisis Statistik Kadar Lemak
Perlakuan Cawan 1 Cawan 2 W sampel
Cawan +
Sampel 1
Cawan+
sampel 2
% Kadar
Lemak
a1 104.7238 104.7225 2.0073 105.3007 105.2998 28.76
a2 104.2521 104.2510 2.0112 104.8093 104.8087 27.73
a3 106.8249 106.8240 2.0017 107.4117 107.4112 29.34
b1 106.3944 106.3974 2.0080 106.9834 106.9822 29.27
b2 103.5084 103.5081 2.0114 104.0642 104.0621 27.54
b3 107.1199 107.1186 2.0072 107.6298 107.6343 25.47
c1 107.1181 107.1189 2.0103 107.6691 107.6751 27.40
c2 104.7192 104.7196 2.0076 105.2388 105.2460 25.88
c3 104.9465 104.9452 2.0050 105.5008 105.5001 27.68
d1 105.3384 105.3371 2.0085 105.8771 105.8803 26.89
d2 104.4309 104.4300 2.0024 105.0181 105.0177 29.35
d3 100.2129 100.2136 2.0003 100.7250 100.7320 25.60
Data Hasil Pengamatan
Perlakuan Ulangan
Total Rata-Rata 1 2 3 4
A 29.34 25.47 27.68 25.60 108.09 27.02
B 27.73 27.54 25.88 29.35 110.50 27.63
C 28.76 29.27 27.40 26.89 112.32 28.08
Jumlah 85.83 82.28 80.96 81.84 330.91 82.73
Rata-rata 28.61 27.43 26.99 27.28
Data Hasil Transformasi (√𝒙+0,5)
Perlakuan Ulangan
Total Rata-rata 1 2 3 4
A 5.46 5.10 5.31 5.11 20.98 5.24
B 5.31 5.30 5.14 5.46 21.21 5.30
C 5.41 5.46 5.28 5.23 21.38 5.35
Jumlah 16.19 15.85 15.73 15.81 63.57
Rata-rata 5.40 5.28 5.24 5.27
FK 336.71
JK Perlakuan 0.02
JK Ulangan 0.04
JK Total 0.20
91
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Perlakuan 2 0.0207 0.0103 0.44943 5.15
Ulangan 3 0.0409 0.0136 0.59279 4.76
Galat 6 0.1379 0.0230
Total 11 0.1994
Keterangan: Fh < F0,5, maka tidak berbeda nyata (non signifikan)
Berdasarkan kaidah uji keputusan dimana Fh < F0,5, maka setiap perlakuan memiliki
pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kadar lemak
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.0230
3= 0.088
LSR = Sx x SSR
Sx 0.088
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 0.30 0.31 0.32
Perlakuan C B A
Rata-rata 5.24 5.30 5.35
4.94 4.99 5.03
a
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Rata-rata Nilai Kadar Lemak
A (15%) 27.02a
B (20%) 27.63a
C (25%) 28.08a
92
Lampiran 7. Analisis Statistik Kadar Karbohidrat
Perlakuan % Air % Abu % Protein % Lemak % Karbohidrat
a1 3.08 3.46 9.09 29.34 55.03
a2 2.31 3.42 10.52 27.73 56.02
a3 1.89 3.59 12.10 28.76 53.66
b1 1.65 3.21 8.97 25.47 60.70
b2 4.61 3.21 10.95 27.54 53.69
b3 2.81 3.23 11.60 29.27 53.09
c1 1.37 3.50 9.41 27.68 58.04
c2 2.08 3.16 10.74 25.88 58.14
c3 1.49 3.47 11.35 27.40 56.29
d1 3.24 3.11 7.89 25.60 60.16
d2 2.73 2.79 11.02 29.35 54.11
d3 3.00 3.00 11.96 26.89 55.15
Data Hasil Pengamatan
Perlakuan Ulangan
Total Rata-Rata 1 2 3 4
A 55.03 60.70 58.04 60.16 233.93 58.48
B 56.02 53.69 58.14 54.11 221.96 55.49
C 53.66 53.09 56.29 55.15 218.19 54.55
Jumlah 164.71 167.48 172.47 169.42 674.08 168.52
Rata-rata 54.90 55.83 57.49 56.47
Data Hasil Transformasi (√𝒙+0,5)
Perlakuan Ulangan
Total Rata-Rata 1 2 3 4
A 7.45 7.82 7.65 7.79 30.71 7.68
B 7.52 7.36 7.66 7.39 29.93 7.48
C 7.36 7.32 7.54 7.46 29.68 7.42
Jumlah 22.33 22.50 22.84 22.64 90.32 13.00
Rata-rata 7.44 7.50 7.61 7.55
FK 679.76
JK Perlakuan 0.15
JK Ulangan 0.05
JK Total 0.32
93
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Perlakuan 2 0.1469 0.0734 3.62495 5.15
Ulangan 3 0.0473 0.0158 0.77888 4.76
Galat 6 0.1216 0.0203
Total 11 0.3158
Keterangan: Fh < F0,5, maka tidak berbeda nyata (non signifikan)
Berdasarkan kaidah uji keputusan dimana Fh < F0,5, maka setiap perlakuan memiliki
pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kadar karbohidrat
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.0203
3= 0.082
LSR = Sx x SSR
Sx 0.082
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 0.28 0.29 0.30
Perlakuan C B A
Rata-rata 7.42 7.48 7.68
7.13 7.19 7.38
a
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Rata-rata Nilai Kadar Karbohidrat
A (15%) 58.48a
B (20%) 55.49a
C (25%) 54.55a
Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menyatakan
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% menurut Uji Duncan
94
Lampiran 8. Analisis Statistik Total Bakteri Probiotik
Data Total Bakteri Probiotik
Perlakuan Jumlah
Ulangan A B C
1 9.8 x 107 2.1 x 108 3.0 x 109 6.1 x 108
2 1.6 x 108 3.1 x 109 4.8 x 109 8.1 x 109
3 9.6 x 107 2.2 x 108 2.5 x 109 2.8 x 109
4 3.7 x 108 4.5 x 108 5.1 x 107 2.8 x 109
Jumlah 7.2 x 108 4.0 x 109 7.7 x 109 1.2 x 1010
Rata-rata 1.8 x 108 9.9 x 108 1.9 x 109
CFU/g 8.3 9.0 9.3
Data Hasil Transformasi (log x)
Perlakuan Ulangan
Total Rata-Rata 1 2 3 4
A 7.99 8.20 7.98 8.57 32.75 8.19
B 8.32 9.49 8.34 8.65 34.81 8.70
C 8.48 9.68 9.40 7.71 35.26 8.82
Jumlah 24.79 27.38 25.72 24.93 102.82
Rata-rata 8.26 9.13 8.57 8.31
FK 880.98
JK Perlakuan 0.90
JK Ulangan 1.41
JK Total 4.46
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Perlakuan 2 0.9004 0.4502 1.25962 5.15
Ulangan 3 1.4111 0.4704 1.31605 4.76
Galat 6 2.1445 0.3574
Total 11 4.4560
Keterangan: Fh < F0,5, maka tidak berbeda nyata (non signifikan)
Berdasarkan kaidah uji keputusan dimana Fh < F0,5, maka setiap perlakuan memiliki
pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap total bakteri probiotik
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.3574
3= 0.345
LSR = Sx x SSR
95
Sx 0,345
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 1.19 1.24 1.26
Perlakuan A B C
Rata-rata 8.19 8.70 8.82
6.99 7.47 7.56
a
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Rata-rata Total Bakteri Probiotik
A (15%) 8.3a
B (20%) 9.0a
C (25%) 9.3a
Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menyatakan
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% menurut Uji Duncan
96
Lampiran 9. Analisis Statistik Kesukaan Terhadap Warna
Rata-Rata Data Hasil Pengamatan
Panelis Kode Sampel
301 733 307 Total Rata-Rata
1 3.75 3.25 2.00 9.00 3.00
2 3.75 3.00 3.00 9.75 3.25
3 3.75 4.50 3.00 11.25 3.75
4 3.50 3.75 2.75 10.00 3.33
5 3.50 3.50 1.75 8.75 2.92
6 3.75 3.25 3.50 10.50 3.50
7 3.75 3.50 2.50 9.75 3.25
8 3.50 4.75 2.25 10.50 3.50
9 3.75 4.50 3.00 11.25 3.75
10 3.75 4.25 3.50 11.50 3.83
11 3.25 3.50 2.50 9.25 3.08
12 4.00 3.75 2.75 10.50 3.50
13 3.50 4.00 2.50 10.00 3.33
14 3.25 3.75 3.00 10.00 3.33
15 3.00 3.50 3.00 9.50 3.17
Jumlah 47.00 50.00 36.00 133.00 44.33
Rata-rata 3.62 3.85 2.77
Data Hasil Transformasi (√𝒙+0,5)
Panelis Kode Sampel
301 733 307 Total Rata-Rata
1 2.06 1.94 1.58 5.58 1.86
2 2.06 1.87 1.87 5.80 1.93
3 2.06 2.24 1.87 6.17 2.06
4 2.00 2.06 1.80 5.86 1.95
5 2.00 2.00 1.50 5.50 1.83
6 2.06 1.94 2.00 6.00 2.00
7 2.06 2.00 1.73 5.79 1.93
8 2.00 2.29 1.66 5.95 1.98
9 2.06 2.24 1.87 6.17 2.06
10 2.06 2.18 2.00 6.24 2.08
11 1.94 2.00 1.73 5.67 1.89
12 2.12 2.06 1.80 5.99 2.00
13 2.00 2.12 1.73 5.85 1.95
14 1.94 2.06 1.87 5.87 1.96
15 1.87 2.00 1.87 5.74 1.91
Jumlah 30.30 30.99 26.90 11.55
Rata-rata 2.03 2.08 1.81 0.71
97
Contoh Perhitungan
Perlakuan (t) = 3
Ulangan (r) = 15
Db Ulangan = r – 1 = 15 – 1 = 14
Db Perlakuan = t – 1 = 3 – 1 = 2
Db Galat = Db ulangan x Db Perlakuan = 28
Db Total = Db Ulangan + Db Perlakuan + Db Galat = 44
Faktor Koreksi (FK) = (11.55)2
15 𝑥 3 = 172.81
Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = (5.58)2+⋯+5.875)2
3 – FK = 0.21
Jumlah Kuadrat Ulangan (JKU) = (2.06)2+⋯+(1.87)2
15 – FK = 0.64
Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ((2.06)2 + ⋯ 1.872) – FK = 1.19
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKU – JKP = 0.34
KT Ulangan = 𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐷𝐵 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 =
0.21
14 = 0.05
KT Perlakuan = 𝐽𝐾𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛
𝐷𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 =
0.21
2 = 0.11
KT Galat = 𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝐷𝐵 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 =
0.34
28 = 0.012
Fh Ulangan = 𝐾𝑇 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 =
0.046
0.012 = 3.81
Fh Perlakuan = 𝐾𝑇𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛
𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 =
0.11
0.012 = 8.87
FK 172.81
JK Perlakuan 0.21
JK Ulangan 0.64
JK Total 1.19
98
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Panelis 14 0.6409 0.0458 3.80648 2.07
Perlakuan 2 0.2133 0.1066 8.86764 3.35
Galat 28 0.3367 0.0120
Total 44 1.1909
Keterangan: Fh > F0,5, maka berbeda nyata (signifikan)
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap kesukaan warna, maka dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.0120
15= 0.028
LSR = Sx x SSR
Sx 0.028
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 0.10 0.10 0.10
Perlakuan C A B
Rata-rata 1.81 2.03 2.08
1.71 1.93 1.98
a
b
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Rata-rata Kesukaan Warna
A (15%) 3.62a
B (20%) 3.85a
C (25%) 2.77b
Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menyatakan
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% menurut Uji Duncan
99
Lampiran 10. Analisis Statistik Kesukaan Terhadap Rasa
Rata-Rata Data Hasil Pengamatan
Panelis Kode Sampel
301 733 307 Total Rata-Rata
1 2.75 3.25 2.50 8.50 2.83
2 3.75 3.50 2.75 10.00 3.33
3 3.50 3.75 3.75 11.00 3.67
4 3.75 4.00 3.75 11.50 3.83
5 3.00 3.50 3.00 9.50 3.17
6 4.00 3.25 3.50 10.75 3.58
7 4.50 3.75 4.00 12.25 4.08
8 3.25 3.25 3.50 10.00 3.33
9 3.00 3.50 3.50 10.00 3.33
10 4.00 4.00 3.75 11.75 3.92
11 3.75 3.75 3.50 11.00 3.67
12 3.25 3.25 2.75 9.25 3.08
13 4.00 4.00 2.75 10.75 3.58
14 3.00 3.75 3.50 10.25 3.42
15 3.25 3.50 3.25 10.00 3.33
Jumlah 46.75 47.25 44.00 138.00 46.00
Rata-rata 3.60 3.63 3.38
Data Hasil Transformasi (√𝒙+0,5)
Panelis Kode Sampel
301 733 307 Total Rata-Rata
1 1.80 1.94 1.73 5.47 1.82
2 2.06 2.00 1.80 5.86 1.95
3 2.00 2.06 2.06 6.12 2.04
4 2.06 2.12 2.06 6.24 2.08
5 1.87 2.00 1.87 5.74 1.91
6 2.12 1.94 2.00 6.06 2.02
7 2.24 2.06 2.12 6.42 2.14
8 1.94 1.94 2.00 5.87 1.96
9 1.87 2.00 2.00 5.87 1.96
10 2.12 2.12 2.06 6.30 2.10
11 2.06 2.06 2.00 6.12 2.04
12 1.94 1.94 1.80 5.68 1.89
13 2.12 2.12 1.80 6.05 2.02
14 1.87 2.06 2.00 5.93 1.98
15 1.94 2.00 1.94 5.87 1.96
Jumlah 30.01 30.36 29.25 11.77 29.87
Rata-rata 2.02 2.03 1.97
100
FK 178.48
JK Perlakuan 0.29
JK Ulangan 0.04
JK Total 0.52
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Perlakuan 2 0.2924 0.1462 22.11876 3.35
Panelis 14 0.0424 0.0030 0.45793 2.07
Galat 28 0.1851 0.0066
Total 44 0.5198
Keterangan: Fh > F0,5, maka berbeda nyata (signifikan)
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap kesukaan rasa, maka dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.0066
15= 0.021
LSR = Sx x SSR
Sx 0.021
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 0.07 0.08 0.08
Perlakuan C A B
Rata-rata 1.97 2.02 2.03
1.90 1.95 1.96
a
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Rata-rata Kesukaan Rasa
A (15%) 3.60a
B (20%) 3.63a
C (25%) 3.38a
Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menyatakan
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% menurut Uji Duncan
101
Lampiran 11. Analisis Statistik Kesukaan Terhadap Aroma
Rata-Rata Data Hasil Pengamatan
Panelis Kode Sampel
301 733 307 Total Rata-Rata
1 3.25 3.50 2.75 9.50 3.17
2 3.50 3.75 2.75 10.00 3.33
3 3.50 3.75 4.25 11.50 3.83
4 4.75 3.75 4.00 12.50 4.17
5 3.75 4.00 3.75 11.50 3.83
6 3.75 2.75 3.00 9.50 3.17
7 4.25 3.00 3.25 10.50 3.50
8 3.50 3.50 3.50 10.50 3.50
9 3.25 3.25 3.75 10.25 3.42
10 4.00 3.50 3.25 10.75 3.58
11 3.75 3.50 4.00 11.25 3.75
12 3.50 3.50 3.50 10.50 3.50
13 3.50 3.25 3.00 9.75 3.25
14 3.50 3.75 4.00 11.25 3.75
15 3.00 3.25 3.75 10.00 3.33
Jumlah 48.50 45.25 46.00 139.75 46.58
Rata-rata 3.73 3.48 3.54
Data Hasil Transformasi (√𝒙+0,5)
Panelis Kode Sampel
Rata-Rata 301 733 307 Total
1 1.94 2.00 1.80 5.74 1.91
2 2.00 2.06 1.80 5.86 1.95
3 2.00 2.06 2.18 6.24 2.08
4 2.29 2.06 2.12 6.47 2.16
5 2.06 2.12 2.06 6.24 2.08
6 2.06 1.80 1.87 5.74 1.91
7 2.18 1.87 1.94 5.99 2.00
8 2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
9 1.94 1.94 2.06 5.93 1.98
10 2.12 2.00 1.94 6.06 2.02
11 2.06 2.00 2.12 6.18 2.06
12 2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
13 2.00 1.94 1.87 5.81 1.94
14 2.00 2.06 2.12 6.18 2.06
15 1.87 1.94 2.06 5.87 1.96
Jumlah 30.52 29.85 29.95 11.84
Rata-rata 2.06 2.00 2.01 0.71
102
FK 181.28
JK Perlakuan 0.21
JK Ulangan 0.02
JK Total 0.47
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Perlakuan 2 0.2071 0.1036 11.81001 3.35
Panelis 14 0.0175 0.0012 0.14224 2.07
Galat 28 0.2455 0.0088
Total 44 0.4701
Keterangan: Fh > F0,5, maka berbeda nyata (signifikan)
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap kesukaan aroma, maka dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.0088
15= 0.024
LSR = Sx x SSR
Sx 0.024
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 0.08 0.09 0.09
Perlakuan B C A
Rata-rata 2.00 2.01 2.06
1.91 1.92 1.97
a
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Rata-rata Kesukaan Aroma
A (15%) 3.73a
B (20%) 3.48a
C (25%) 3.54a
Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menyatakan
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% menurut Uji Duncan
103
Lampiran 12. Analisis Statistik Kesukaan Terhadap Tekstur
Rata-Rata Data Hasil Pengamatan
Panelis Kode Sampel
301 733 307 Total Rata-Rata
1 3.25 3.00 3.00 9.25 3.08
2 2.75 3.75 3.75 10.25 3.42
3 3.50 3.25 3.00 9.75 3.25
4 3.50 4.25 2.50 10.25 3.42
5 3.50 2.75 3.25 9.50 3.17
6 4.00 2.75 3.25 10.00 3.33
7 3.50 3.25 3.25 10.00 3.33
8 3.25 3.00 2.50 8.75 2.92
9 3.25 2.75 3.00 9.00 3.00
10 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
11 3.50 3.75 3.75 11.00 3.67
12 3.00 3.50 3.25 9.75 3.25
13 4.25 3.00 3.25 10.50 3.50
14 3.25 4.00 3.25 10.50 3.50
15 3.25 2.75 3.00 9.00 3.00
Jumlah 44.25 43.00 41.00 128.25
Rata-rata 3.40 3.31 3.15
Data Hasil Transformasi (√𝒙+0,5)
Panelis Kode Sampel
Rata-Rata 301 733 307 Total
1 1.94 1.87 1.87 5.68 1.89
2 1.80 2.06 2.06 5.93 1.98
3 2.00 1.94 1.87 5.81 1.94
4 2.00 2.18 1.73 5.91 1.97
5 2.00 1.80 1.94 5.74 1.91
6 2.12 1.80 1.94 5.86 1.95
7 2.00 1.94 1.94 5.87 1.96
8 1.94 1.87 1.73 5.54 1.85
9 1.94 1.80 1.87 5.61 1.87
10 1.87 1.87 1.87 5.61 1.87
11 2.00 2.06 2.06 6.12 2.04
12 1.87 2.00 1.94 5.81 1.94
13 2.18 1.87 1.94 5.99 2.00
14 1.94 2.12 1.94 5.99 2.00
15 1.94 1.80 1.87 5.61 1.87
Jumlah 29.53 28.99 28.56 11.35
Rata-rata 1.98 1.95 1.91 0.71
104
FK 168.51
JK Perlakuan 0.14
JK Ulangan 0.03
JK Total 0.49
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fh F0.5
Perlakuan 2 0.1359 0.0680 5.83262 3.35
Panelis 14 0.0313 0.0022 0.19198 2.07
Galat 28 0.3262 0.0117
Total 44 0.4935
Keterangan: Fh > F0,5, maka berbeda nyata (signifikan)
Berdasarkan analisis ragam, perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap kesukaan tekstur, maka dilakukan uji lanjutan (Uji Duncan)
Uji Duncan 5%
Sx= √𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=√
0.0117
15= 0.028
LSR = Sx x SSR
Sx 0.028
SSR 3.46 3.58 3.64
LSR 0.10 0.10 0.10
Perlakuan C B A
Rata-rata 1.91 1.95 1.98
1.82 1.85 1.88
a
Hasil Uji
Kesimpulan
Konsentrasi Tepung Kedelai Hitam Rata-rata Kesukaan Tekstur
A (15%) 3.40a
B (20%) 3.31a
C (25%) 3.15a
Keterangan: Nilai rata-rata perlakuan yang ditandai huruf yang sama menyatakan
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% menurut Uji Duncan
105
Gambar 8. Biskuit Sinbiotik Perlakuan Terpilih (Kedelai Hitam 20%)
top related