laporan akhir ansit pesawaran
Post on 20-Nov-2015
54 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
LAPORAN
PENELITIAN ANALISA SITUASI TB
DI KABUPATEN PESAWARAN
PENELITI
Ketua : Ns. Fitra Pringgayuda,M.Kep
Anggota I : Nur Fadhilah,M.Kes
Anggota II : Ns. Asri Rahmawati,S.Kep,M.Kes
Anggota III : Ns. Arena Lestari,M.Kep,Sp, Kep, Jiwa
KERJA SAMA COMMUNITY TB CARE AISYIYAH,
MAJELIS DIKTI DIKTI PP MUHAMMADIYAH/AISYIYAH DAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKes) MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2014
-
ii
ANALISA SITUASI
TUBERKULOSIS (TB) Di Daerah Kabupaten Pesawaran
SR TB Aisyiyah Propinsi Lampung
Jl. Tulang Bawang No 33 Enggal
Bandar Lampung
2014
Dalam Rangka Mempercepat Peningkatan Peran Seluruh Pemangku Kepentingan Daerah
untuk Penanggulangan TB
-
iii
Tim Peneliti Analisa Situasi Tuberkulosis (TB)
Kabupaten Pesawaran
1. Ns. Fitra Pringgayuda,M.Kep ..
Jabatan: Ketua Tim Peneliti
Program Studi Profesi Ners
2. Nur Fadhilah,M.Kes ..
Jabatan: Anggota 1
Program Studi D III Keperawatan
3. Ns. Asri Rahmawati,S.Kep,M.Kes ..
Jabatan: Anggota 2
Program Studi S1 Keperawatan
4. Ns. Arena Lestari,M.Kep,Sp, Kep, Jiwa ..
Jabatan: Anggota 3
Program studi Profesi Ners
-
iv
KATA PENGANTAR
Bissmillahirohmanirrohim..
Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji hanya kami panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan kegiatan Analisa Situasi di Kabupaten Pesawaran. Berbagai
kendala yang kami temui selama proses pengumpulan data sangat mempengaruhi
kualitas dari laporan kami, sehingga dalam kesempatan ini sesungguhnya kami telah
berupaya untuk melaporkan segala hal semaksimal mungkin, oleh karena itu kepada
pihak - pihak terkait agar hal ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian selanjutnya.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Community TB Care Aisyiyah dan Majelis Dikti DIKTI PP
Muhammadiyah/Aisyiyah beserta staf yang telah memberi kesempatan kepada
kami melakukan penelitian ini.
2. Bupati Kabupaten Pesawaran
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Pesawaran
4. Dinas Kesehatan Kab. Pesawaran
5. SR Propinsi Lampung dan SSR Kabupaten Pesawaran
6. Kader Communitas TB Care Aisyiyah Kab. Pesawaran
7. Para Pasien Penderita TB yang telah meluangkan waktunya untuk dilakukan
wawancara tentang TB.
-
v
8. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang membantu kelancaran
Analisa Situasi ini.
Semoga segala hal yang telah disumbangsihkan menjadi catatan amal kebaikan disisi
Allah SWT. Kami menyadari bahwa hasil laporan analisa situasi ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Semoga laporan analisa ini bermanfaat bagi pengambilan kebijakan
(sebagai bahan kajian) untuk menjadikan Program TB sebagai kondisi darurat bidang
kesehatan sehingga seluruh elemen dapat bersama-sama turut peduli dalam
menanggulangi TB tentunya sesuai dengan tugas pokok dan aksinya.
Akhirnya semoga segala amal baik kita mendapat ridho dan barokah dari Allah Azza
Wa Jalla
Pringsewu, Juli 2014
Peneliti
-
vi
LEMBAR PENEGASAN
Dilaksanakannya Analisa Stuasi terkait dengan data dan kondisi atau keadaan
kesehatan khususnya Tuberculosa (TB) dari aspek prevalensi, demografi, kebijakan
dan anggaran penanggulangan TB, termasuk diantaranya TB anak, TB-HIV dan TB
MDR serta Kondisi pelayanan kesehatan di Kabupaten Pesawaran guna menampilkan
rekomendasi untuk langkah-langkah advokasi yang akan dilakukan. Hasil Analisa
situasi dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan dan
penganggaran oleh pemkab Pesawaran dan oleh community TB care Aisyiyah dalam
Advokasi penanggulangan TB di Indonesia.
Pesawaran, Agustus 2014
DPRD Kabupaten Pesawaran Dinas Kesehatan Kab. Pesawaran
.. .
-
vii
RINGKASAN (EXECUTIVE SUMMARY)
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesawaran bertujuan Meningkatkan
kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derjat kesehatan masyarakat yang optimal. Penyelenggaraan pembangunan
kesehatan kabupaten Pesawaran telah menunjukan peningkatan. Laporan capaian
kinerja SPM bidang kesehatan tahun 2013 menginformasikan bahwa rata rata
pencapaian indikator sesuai dengan target. Namun dibeberapa Indikator SPM terdapat
indikator yang capainnya di bawah target seperti: penemuan penderita Pneumonia
balita hanya mencapai 8,64% dari 100% target dan penemuan penderita TB baru
BTA Positif baru mencapai 42,07% dari 85%. Sementara bila dilihat dari data angka
kesembuhan sampai dengan tahun 2012 baru mencapai 83,84% dari 100% target. Dan
angka keberhasilan pengobatan selama 5 tahun sampai dengan tahun 2012 baru
mencapai 93%. Studi ini dilakukan untuk menganalisis situasi perkembangan kasus
TB paru, TB HIV, TB MDR, TB pada anak
Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah analisis profil dan
Root Cause Analysis (RCA) / Analisis Akar Masalah (AAM). Analisis profil
digunakan untuk menganalisa data dengan lebih dari dua variabel secara bersama-
sama, penggunaan analisis profil bertujuan untuk mengetahui ciri sebuah populasi.
Root Cause Analysis (RCA) adalah metode analisa terstruktur yang digunakan untuk
menemukan dan mengkoreksi penyebab akar masalah yang mendasar, prinsipnya
ialah bukan hanya analisa situasi ansich, namun juga menemukan solusinya.
Dari penelitian kami disimpulkan Komitmen pemerintah daerah terhadap
pengendalian penyakit TB belum maksimal, tidak terealisasinya anggaran
menyebabkan program pengendalian tidak bisa dilaksanakan secara maksimal, secara
umum jumlah fasilitas telah memenuhi kebutuhan masyarakat namun secara kualitas
belum memadai, Pemegang TB dalam menjalankan programnya hanya bersifat pasif
(menunggu pasien datang ke UPK) sehingga angka capaian suspek rendah.
Masyarakat tidak mengetahui tanda dan gejala penyakit TB serta kurang keterlibatan
sektor swasta dalam penanggulangan TB
Kata Kunci : Analisis, Tuberculosis, Pemerintah Kabupaten
-
viii
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
AIDS = Acquired Immune Deficiency Syndrome
AKMS = Advokasi Komunikasi dan Mobilisasi Sosial
APBN/D = Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara/Daerah
AP = Akhir Pengobatan
ARTI = Annual Risk of TB Infection
Bapelkes = Balai Pelatihan Kesehatan
BCG = Bacillus Calmette et Guerin
BLK = Balai Laboratorium Kesehatan
BTA = Basil Tahan Asam
BP4 = Balai Pengobatan Penyakit Paru Paru
BUMN = Badan Usaha Milik Negara
CDR = Case Detection Rate\
CNR = Case Notification Rate
Cs = Cycloserine
Ditjen PP& PL = Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkngn
DOTS = Directly Observed Treatment, Shorcourse chemotherapy
DPRD = Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DPS = Dokter Prakter Swasta
DST = Drug Sensitivity Testing
E = Etambutol
EQAS = External Quality Assurance System
Eto = Ethionamide
FDC = Fixed Dose Combination
FEFO = First Expired First Out
GFK = Gudang Farmasi Kabupaten/ Kota
HH = Isoniasid (INH = Iso Niacid Hydrazide)
IV = Human Immunodeficiency Virus
IAKMI = Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
IBI = Ikatan Bidan Indonesia
IDAI = Ikatan Dokter Anak Indonesia
IDI = Ikatan Dokter Indonesia
IUATLD = International Union Against TB and Lung Diseases
KBNP = Kesalahan besar negatif palsu
KBPP = Kesalahan besar positif palsu
KDT = Kombinasi Dosis Tetap
KG = Kesalahan Gradasi
KKNP = Kesalahan kecil negatif palsu
KKPP = Kesalahan kecil positif palsu
Km = Kanamycin
KPP = Kelompok Puskesmas Pelaksana
-
ix
Lfx = Levofloxacin
LP = Lapang Pandang
LSM = Lembaga Swadaya Masyarakat
LPLPO = Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
MDG = Millenium Development Goals
MDR / XDR = Multi Drugs Resistance / extensively Drugs Resistance
Mfx = Moxifloxacin
MOTT = Mycobactrium Other Than Tuberculosis
OAT = Obat Anti Tuberkulosis
PCR = Poly Chain Reaction
PME = Pemantapan Mutu Eksternal
PMI = Pemantapan Mutu Internal
PMO = Pengawasan Minum Obat
POA = Plan of Action
POM = Pengawasan Obat dan Makanan
PPM = Puskesmas Pelaksana Mandiri
PPTI = Perhimpunan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia
PRM = Puskesmas Rujukan Mikroskopis
PS = Puskesmas Satelit
PSDM = Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pto = Prothionamide
Puskesmas = Pusat Kesehatan Masyarakat
Pustu = Puskesmas Pembantu
R = Rifampisin
RSP = Rumah Sakit Paru
RTL = Rencana Tindak Lanjut
SDM = Sumber Daya Manusia
SGOT = Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
SGPT = Serum Pyruric Oxaloacetic Transaminase
SKRT = Survei Kesehatan Rumah Tangga
SPS = Sewaktu-Pagi-Sewaktu
TB = Tuberkulosis
TNA = Training Need Assessment
UPK = Unit Pelayanan Kesehatan
WHO = World Health Organization
Z = Pirazinamid
ZN = Ziehl Neelsen
-
x
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ....................................................................................................... ii
Tim Penyusun ...........................................................................................................iii
Kata Pengantar .iv
Lembar Penegasan ...vi
Ringkasan ................................................................................................................. vii
Daftar Singkatan dan Istilah .....................................................................................viii
Daftar Isi .......................................................................................... ...x
Daftar Tabel ..............................................................................................................xii
Daftar Gambar .........................................................................................................xiii
Gambar Peta Daerah ................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................ 6
C. Proses Penyusunan ..................................................................................... 6
D. Manfaat ...................................................................................................... 7
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH A. Wilayah ...................................................................................................... 9
B. Kependudukan dan Ketenagakerjaan......................................................... 15
C. Sumber Daya Daerah .................................................................................23
D. Arah Kebijakan Kabupaten Pesaaran......................................................... 27
E. Keuangan Daerah .. ............................................................................... 32
F. Kebijakan dan Peran Daerah ............................................. 47
G. Prevalensi TB/TB-HIV/TB-MDR. ........................................................... 50
H. Hasil Analisis Kesenjangan................................................................... 56
BAB III METODOLOGI A. Tinjauan Situasi ........................................................................................ 60
B. Analisis ...62
C. Analisis Kesenjangan................................................................................. 63
D. Rekomendasi aksi advokasi....................................................................... 64
BAB IV HASIL ANALISA SITUASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TB
A. Tinjauan Situasi ....................................................................................... 66
B. Hasil Analisa ............................................................................................ 73
-
xi
BAB V REKOMENDASI RENCANA ADVOKASI
A. Rencana Aksi dan Advokasi........................................... 86
B. Rekomendasi Aksi Utama ... 87
C. Rekomendasi potensi Kemitraan . 87
BAB VI PENUTUP ................................................................................................. 88
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nama, Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah
Dusun/RW Tiap Kecamatan Kab.
Pesawaran...
10
Tabel 2 Nama dan Luas Pulau.......... 11
Tabel 3 Potensi Pergerakan Tanah 13
Tabel 4 Sungai-sungai di kabupaten .. . 14
Tabel 5 Luas wilayah dan jumlah penduduk . ......................... 15
Tabel 6 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesawaran 16
Tabel 7 Banyaknya rumah tangga penduduk menurut jenis kelamin 17
Tabel 8 Penduduk berumur 15 tahun menurut jenis kelamin.... 18
Tabel 9 Banyaknya Perusahaan tenaga kerja......................................... 19
Tabel 10 Banyaknya keluarga menurut pentahapan keluarga.. 21
Tabel 11 Garis Kemiskinan. ........................................ 22
Tabel 12 Banyaknya fasilitas kesehatan.................................................. 24
Tabel 13 Banyaknya tenaga kesehatan menurut unit kerja...................... 25
Tabel 14 Ketenagaan Medis/non medis yang mengelola program TB.... 26
Tabel 15 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.............................. 33
Tabel 16 Realisasi pengeluaran Daerah. ................................................ 34
Tabel 17 Perencanaan Anggaran Kesehatan............................................ 35
Tabel 18 CDR 5 tahun terakhir.... ....................................................... 50
Tabel 19 CDR perpuskesmas.. ................................................... 51
Tabel 20 Jumlah dan presentasi suspek disbanding target. 51
Tabel 21 Angka konversi 52
Tabel 22 Angka konversi perpuskesmas . 53
Tabel 23 Angka Kesembuhan . 53
Tabel 24 Angka Kesembuhan perpuskesmas . 54
Tabel 25 Succes Rate (angka keberhasilan pengobatan).. 54
Tabel 26 Succes rate (angka keberhasilan pengobatan perpuskesmas) 55
Tabel 27 Proporsi puskesmas yang melakukan cross check .. 55
Tabel 28 Matrik Prioritas Masalah Penanggulangan TB . 70
Tabel 29 Kerugian Ekonomi karena TB tahun 2013 .. 82
Tabel 30 Peran antara stake holder terhadap hak sehat penderita TB . 84
Tabel 31 Rekomendasi rencana advokasi . 86
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Pesawaran ....................................................................... xiv
Gambar 2 Analisa Akar Masalah .. 77
Gambar 3 Analisa Akar MAsalah . 78
Gambar 4 Foto Kunjungan ke rumah penderita TB
-
xiv
GAMBAR PETA DAERAH
Peta Wilayah Kabupaten Pesawaran
Gambar 1. Peta Wilayah Kabupaten Pesawaran
-
xv
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Tuberkulosis Paru termasuk penyakit menular kronis. Waktu
pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu menyebabkan
penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan
berbagai alasan, antara lain merasa sudah sehat atau faktor ekonomi. Akibatnya
adalah pola pengobatan harus dimulai dari awal dengan biaya yang bahkan
menjadi lebih besar serta menghabiskan waktu berobat yang lebih lama. Alasan
ini menyebabkan situasi Tuberkulosis Paru di dunia semakin memburuk dengan
jumlah kasus yang terus meningkat serta banyak yang tidak berhasil
disembuhkan, terutama negara-negara yang dikelompokkan dalam 22 negara
dengan masalah Tuberkulosis Paru besar (high burden countries), sehingga
pada tahun 1993 WHO/Organisasi Kesehatan Dunia mencanangkan
Tuberkulosis Paru sebagai salah satu kedaruratan dunia (global emergency).
(Riskesdas, 2010)
Tuberkulosis Paru juga merupakan salah satu emerging diseases.
Indonesia termasuk kedalam kelompok high burden countries, menempati
urutan ketiga setelah India dan China berdasarkan laporan WHO tahun 2009.
Indonesia menduduki peringkat ke-empat dengan beban Tuberkulosis (TB)
terbesar di dunia. Padahal TB merupakan salah satu indikator keberhasilan
program Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai oleh
Indonesia dengan menurunkan angka kejadian dan kematian terkait TB.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2014, angka kejadian
TB di Indonesia setiap tahunnya mencapai 730 ribu kasus. Bahkan setiap jam, 8
orang meninggal dunia akibat penyakit TB. Angka kejadian TB di Indonesia ini
menyumbang sekitar 5,8% dari total jumlah TB di dunia. Pada Riskesdas 2007
-
2
kasus Tuberkulosis Paru ditemukan merata di seluruh provinsi di Indonesia.
Riskesdas 2010 dikhususkan untuk mengumpulkan indikator MDGs terutama
yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk Prevalensi Tuberkulosis Paru.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 Kesakitan Tuberkulosis Paru
menyebar diseluruh Indonesia. Periode Prevalence Tuberkulosis Paru pada
tahun 2009/2010 (725 per 100.000 penduduk). Sedangkan Point Prevalence
Tuberkulosis Indonesia berdasarkan 2 slide BTA positif (289 per100.000
penduduk) sedikit lebih tinggi dari estimasi Prevalensi 2010 menurut WHO
(244 per100.000 penduduk).
Penyebab utaman meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah :
Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat seperti pada Negara Negara
yang sedang berkembang, kegagalan program TB selama ini, hal ini
diakibatkan oleh : tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan, tidak
memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat,
penemuan kasus/diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin
penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang
standard dan sebagainya. Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan
paduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah
didiagnosis), salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG serta
infrastruktur kesehatan yang buruk pada Negara Negara yang mengalami
krisis ekonomi atau pergolakan masyarakat.
Pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB. Koinfesi
dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan. Pada
saat yang sama resistensi ganda kuman TB terhad obat anti TB (Multidrug
resisten = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil
disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
epidemic TB yang sulit ditangani.
-
3
Untuk menanggulangi masalah TB di Indonesia, strategi Direcly
Observed Treatmen Chorcouce Chemotherapy (DOTS) yang
direkomendasikan oleh WHO dan Bank Dunia, harus diekspansi dan
diakselerasi pada seluruh unit pelayanan kesehatan dan berbagai institusi
terkait. Sampai tahun 2009, keterlibatan dalam program Pengendalian TB
dengan Strategi DOTS meliputi 98% Puskesmas, sementara rumah sakit umum,
Balai Kesehatan Paru Masyarakat mencapai sekitar 50%. (Depkes, 2006)
Strategi Nasional pengendalian TB Paru di Indonesia Tahun 2010
2014 terdiri dari 7 strategi: 1). Memperluas dan meningkatkan pelayanan
DOTS yang bermutu , 2). Menghadapi tantangan TB/HIV, MDR-TB, TB anak
dan kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lainnya , 3). Melibatkan seluruh
penyedia pelayanan pemerintah, masyarakat (sukarela), perusahaan dan swasta
melalui pendekatan Public-Private Mix dan menjamin kepatuhan terhadap
International Standards for TB Care ,4). Memberdayakan masyarakat dan
pasien TB. 5). Memberikan kontribusi dalam penguatan sistem kesehatan dan
manajemen program pengendalian TB, 6). Mendorong komitmen pemerintah
pusat dan daerah terhadap program TB, 7). Mendorong penelitian,
pengembangan dan pemanfaatan informasi strategis.
Strategi Nasional pengendalian TB Paru tersebut apabila dapat
dilaksanakan dengan semaksimal mungkin maka akan memberikan daya ungkit
terhadap keberhasilan pengendalian TB. Namun demikian masih perlu
dilakukan analisis lebih mendalam mengenai pelaksanaan strategi Nasional baik
di tingkat kabupaten/kota, kecamatan sampai di pelosok desa, apakah seluruh
elemen sudah dapat melaksanakan strategi tersebut.
Arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) kabupaten
pesawaran Tahun 20052025 disusun dengan pendekatan perencanaan politik,
teknokratik, partisipatif dan dengan arah dari atas ke bawah (top down) serta
dari bawah ke atas (bottom up), dengan mengedepankan proses evaluasi,
prediksi dan analisis terhadap faktor faktor internal dan eksternal yang
-
4
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan
daerah. Acuan utama penyusunan RPJPD adalah rumusan visi, misi, dan arah
pembangunan jangka panjang daerah dengan mendasarkan kepada: 1) Data
yang berkaitan dengan indikator kesejahteraan masyarakat; 2) Statistik fungsi-
fungsi pemerintahan di bidang sosial budaya; Statistik fungsi-fungsi
pemerintahan di bidang sosial budaya; 3) Statistik bidang pemerintahan umum;
4) Data bidang fisik prasarana; dan 5) Kondisi ekonomi makro daerah. (ref.
2011. RPJP Kabupaten Pesawaran 2005-2025)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pesawaran
2005-2025 dijabarkan lebih lanjut pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesawaran 2010-2015, merupakan
penjabaran visi, misi dan program dari kepala daerah terpilih selama 5 (lima)
tahun mendatang. Dimana Misi yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan tertuang dalam Misi pertama yaitu : Meningkatkan kualitas SDM,
kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan Indikator pembangunan
kesehatan meliputi : Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat :
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil : 95%
2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani : 80%
3 Cakupan Persalinan Nakes : 90%
4 Cakupan Pelayanan Nifas : 90%
5 Cakupan Neunatus Komplikasi Ditangani : 80%
6 Cakupan Kunjungan Bayi : 90%
7 Cakupan Kelompok UCI : 100%
8 Cakupan Anak Balita : 100%
9 Cakupan MP ASI : 90%
10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan : 100%
11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD : 100 %
12 Cakupan KB Aktif : 100%
-
5
13 Cakupan Penemuan & Penanganan
Penderita Penyakit :
- AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun : < 5 %
- Penemuan Penderita Pnemonia Balita : 100%
- Penemuan Pasien Baru TB. BTA Positif : 85%
- Penderita TBC yang Ditangani : 100%
- Penemuan Penderita Diare : 100%
14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin : 100%
15 Cakupan Pelayanan kesehatan Rujukan untuk Masyarakat Miskin : 100%
16 Cakupan Kel. KLB yang dilakukan PE 24 Jam : 100%
17 Cakupan Desa Siaga Aktif : 80%
18 Tersedianya asuransi jiwa bagi masyarakat
19 Berkurangnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
20 Tertanganinya korban bencana
21 Tersedianya sarana dan prasarana penanggulangan korban bencana
(RPJMDKabupaten Pesawaran 2010-2013)
Berdasarkan tabel indikator pembangunan kesehatan yang berkaitan
dengan penemuan dan penangan penderita penyakit, khususnya penemuan
Pasien baru TB BTA positif dengan target 85% dan penderita TB yang
ditangani dengan target 100%, sampai dengan tahun 2013 pencapaian
penemuan pasien baru TB BTA positif baru mencapai 47,07%. Permasalahan
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular khusus Tuberculosa pada
umumnya berkaitan dengan Kunjungan puskesmas yang rendah sehingga belum
terkafernya seluruh suspek TB untuk diperiksa, Masyarakat tidak mengetahui
tanda dan gejala penyakit TB (Pengetahuan masyarakt yang kurang) ,tidak
terlibatnya pihak swasta untuk peduli terhadap penyakit TB, Pemegang
program hanya bersifat pasif (menunggu pasien datang), Masih adanya stigma
di masyarakat bahwa TB adalah penyakit sosial sehingga penderita malu untuk
-
6
memeriksa dahak. Belum dilakukannya promosi kesehatan terkait dengan
penyakit TB.
B. Tujuan Analisa Situasi
Analisa Situasi TB Kabupaten Pesawaran bertujuan untuk :
1. Melakukan kajian terhadap kondisi penanggulangan penyakit Tuberculosa
(TB) di Kabupaten Pesawaran tahun 2014.
2. Mendapatkan Data Situasi Tuberkulosis, termasuk kebijakan, anggaran,
dan layanan kesehatan TB, TB Anak, TB HIV dan TB MDR dan dilakukan
analisa atas situasi dengan Analisa akar masalah/ Root Cause Analysis
(RCA), Analisa sebab akibat, Analisa profil, Analisa Disabilty Adjusted
Live Years (DALY), analisa Peran stakeholder
3. Menyusun rekomendasi aksi kunci/ tindakan dari hasil beberapa metode
analisa masalah program penanggulangan TB dan perancangan program
advokasi TB masa program 2 tahun untuk capaian rencana jangka pendek
dan rencana jangka menengah
4. Mendukung strategi Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS)
dalam pengendalian TB, dalam rangka mempengaruhi dan mengubah
kebijakan publik, perilaku dan pemberdayaan masyarakat agar mampu
mempraktikkan perilaku pencegahan dan pengobatan TB.
5. Menggunakan sumberdaya dan jaringan kerja potensial untuk mencari dan
mendapatkan dukungan dari masyarakat, dunia usaha dan pemerintah
sebagai dasar Advokasi untuk mendukung program TB, dalam rangka
Dawah Bil-hal:.Barang siapa memelihara kehidupan seseorang, maka dia
telah memelihara kehidupan manusia semuanya QS : Al Maidah ayat 32 .
C. Proses penyusunan
Pelaksana Analisa Situasi Kebijakan untuk Tuberkulosis adalah Tim dari
Perguruan Tinggi yang sudah diseleksi oleh Tim Quality Control dari Majelis
-
7
DIKTI PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah. Kajian dan penelitian Analisa
Situasi Kebijakan Tuberkulosis di Kabupaten Pesawaran yang dihasilkan
berupa dokumen Analisa-Situasi yang berisi :
Data Situasi tuberkulosis, termasuk Kebijakan, Anggaran, dan layanan
kesehatan TB, TB Anak, TB HIV dan TB MDR di Kabupaten Pesawaran.
Hasil Kajian dan telaah atas situasi ini mencakup Analisa akar masalah/ Root
Cause Analysis (RCA), Analisa sebab akibat, Analisa profil, Penyusunan
Analisa Situasi TB terdiri dari Tiga Tahap
1. Assesment,
Merupakan proses pengumpulan data (sekunder dan primer) dengan
melakukan tinjauan/ Penilaian Situasi awal terhadap data, fakta, fenomena
dan kesenjangan data.
2. Analisa
Proses Analisa terhadap sebab akibat dan korelasi serta kesimpulan dari
data yang didapatkan dari tahap sebelumnya.
3. Aksi
Merupakan proses merekomendasikan tindakan/action dan perancangan
program lebih lanjut.
Proses pelaksanaan Analisa Situasi TB Kabupaten Pesawaran ini melibatkan
SKPD yang terkait situasi TB antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesawaran, BPS Kabupaten Pesawaran, Bappeda Kabupaten Pesawaran,
STIKes Muhammadiyah Pringsewu, Pemegang Program TB Care Aisyiyah
PPA Kabupaten Pesawaran, Sub Recipient (SR) dan Kader TB Care Aisyiyah
Kabupaten Pesawaran serta pasien/penderita TB.
D. Manfaat
Hasil analisa situasi di Kabupaten Pesawaran ini diharapkan dapat digunakan
untuk :
-
8
1. Sarana penyamaan persepsi dalam pengambilan tindakan/keputusan dan
menentukan skala prioritas penanggulangan TB
2. Memberi peluang untuk dapat digunakan sebagai masukan dan kajian bagi
penyusunan perencanaan jangka pendek berbagai stakeholder
Penanggulangan TB
3. Community TB Care 'Aisyiyah dalam Advokasi Penanggulangan TB di
Kabupaten Pesawaran berupa:
a) Bahan dasar Policy Paper untuk kebijakan dan penganggaran di tingkat
daerah
b) Materi Audiensi dan Lobby
c) Materi Konferensi Pers
d) Materi/ bahan KIE (Komunikasi-Informasi-Edukasi)
4. Rekomendasi dalam mencapai tujuan pokok penanggulangan TB berupa
Menurunkan Angka Kematian dan Kesakitan akibat TB serta Memutus
Rantai Penularan TB
-
9
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH
A. Letak Geografi dan Batas Administrasi
Kabupaten Pesawaran secara geografis terletak diantara 104,92 -
105,34 Bujur Timur (BT) dan 5,12 - 5,84 Lintang Selatan (LS), dengan Luas
Kabupaten Pesawaran secara keseluruhan adalah 117.381 Ha dengan batas
administratif adalah :
- Sebelah Barat: Kecamatan Pardasuka, Kecamatan Ambarawa,
Kecamatan Gadingrejo, Kecamatan Adiluwih (Kabupaten Pringsewu).
- Sebelah Utara: Kecamatan Kalirejo, Kecamatan Bangunrejo,
Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kecamatan Trimurjo ( Kabupaten
Pesawaran).
- Sebelah Timur: Kecamatan Natar (Kabupaten Lampung Selatan)
Kecamatan Kemiling, Kecamatan Teluk Betung Barat (Kota Bandar
Lampung).
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Teluk Lampung Kecamatan
Kelumbayan dan Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus;
Keberadaan administratif Kabupaten Pesawaran ini dikukuhkan
berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No. 33 tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Pesawaran di Propinsi Lampung tanggal 10 Agustus
2007. Secara administratif, Kabupaten Pesawaran pada tahun 2007 terbagi
dalam tujuh kecamatan, dengan Kecamatan Padang Cermin sebagai kecamatan
terluas, yaitu 31.767 Ha. Dari luas keseluruhan Kabupaten Pesawaran tersebut,
14.689 Ha digunakan sebagai lahan sawah, sedangkan sisanya yaitu 102.688 Ha
merupakan lahan bukan sawah dan lahan bukan pertanian.
-
10
Kabupaten Pesawaran terdiri atas beberapa pulau. Tiga pulau yang
terbesar adalah Pulau Legundi, Pulau Pahawang, dan Pulau Kelagian.
Kabupaten Pesawaran juga mempunyai beberapa gunung, yang tertinggi
adalah Gunung Pesawaran di Kecamatan Padang Cermin dengan ketinggian
1.604 m. Sungai terpanjang di Kabupaten Pesawaran adalah Way Semah,
dengan panjang 54 Km
Tujuh kecamatan baru hasil pemekaran tahun 2007 adalah Kecamatan
Padang Cermin, Punduh Pidada, Kedondong, Way Lima, Gedongtataan,
Negeri Katon, Tegineneng. Tujuh kecamatan ini sebelum terjadi pemekaran,
termasuk kedalam kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten
Pesawaran terdiri atas beberapa pulau dengan jumlah luasan keseluruhan
pulau 3.721 Ha. Tiga pulau yang terbesar adalah Pulau Legundi, Pulau
Pahawang, dan Pulau Kelagian. Kabupaten Pesawaran juga mempunyai
beberapa gunung, yang tertinggi adalah Gunung Pesawaran dan Gunung Ratai
di Kecamatan Padang Cermin, dengan ketinggian 1.681m.
Tabel 1. Nama, Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Dusun/RW
Tiap Kecamatan Kabupaten Pesawaran
No. Kecamatan Luas Wilayah
Jumlah Desa Km
2 Ha
1. Padang Cermin 317,63 31.763 31
2. Punduh Pidada 114,49 11,449 11
3. Marga Punduh 109,70 10,970 10
4. Kedondong 67,00 6,700 12
5. Way Khilau 64,11 6,411 10
6. Way Lima 99,83 9.983 16
7. Gedongtataan 97,06 9.706 19
-
11
8. Negeri Katon 152,69 15.269 19
9. Tegineneng 151,26 15.126 16
Jumlah 1.173,77 117.377 144
Sumber : Kabupaten Pesawaran Dalam Angka Tahun 2012
Tabel 2. Nama Dan Luas Pulau-Pulau di Kabupaten Pesawaran
No
. Nama Pulau Luas (Ha) Kecamatan
Fungsi dan
Manfaat
1. Pulau Kelagian 435 Padang Cermin Hankam
2. Pulau Kelagian
Unik - Padang Cermin
-
3. Pulau Lahu
Lunik 6 Padang Cermin
Pertanian
4. Pulau Maitem 39 Padang Cermin Pertanian
5. Pulau Tangkil 11 Padang Cermin
Pertanian,
Budidaya
Mutiara
6. Pulau Tegal 97,95 Padang Cermin Pertanian
7. Pulau Tembikil - Padang Cermin -
8. Pulau Legundi 1.742 Punduh Pidada Permukiman
9. Pulau Legundi
Tua 49,50 Punduh Pidada
Permukiman
10. Pulau Lelangga
Balak 4 Punduh Pidada
Pertanian
11. Pulau Lelangga
Lunik 4 Punduh Pidada
Pariwisata/Peri
stirahatan
12. Pulau Lok 11 Punduh Pidada Pertanian
13. Pulau Lunik 2 Punduh Pidada Wisata Pantai
14. Pulau Pahawang 694,25 Punduh Pidada Pertanian
15. Pulau Pahawang
Lunik - Punduh Pidada
-
16. Pulau Pertapaan 0,5 Punduh Pidada -
17. Pulau Serdang 8 Punduh Pidada Permukiman
18. Pulau Seserot 33 Punduh Pidada -
19. Pulau Sijebi 83,50 Punduh Pidada Permukiman
20. Pulau Siuncal 330 Punduh Pidada Permukiman
-
12
No
. Nama Pulau Luas (Ha) Kecamatan
Fungsi dan
Manfaat
21. Pulau Tanjung
Putus 73,75 Punduh Pidada
Budidaya
Mutiara
22. Pulau Umang-
umang 7,75 Punduh Pidada
Pertanian/Pena
ngkaran Kera
23. Pulau Balak 32 Punduh Pidada Pertanian,
Perikanan
24. Pulau Batu
Kerbau - Punduh Pidada
-
25. Pulau Batu
Legundi - Punduh Pidada
-
26. Pulau Batu
Legundi Balak - Punduh Pidada
-
27. Pulau Batu Putih - Punduh Pidada -
28. Pulau Batu
Siuncal - Punduh Pidada
-
29. Pulau Batu
Suluh Balak - Punduh Pidada
-
30. Pulau Batu
Suluh Lunik - Punduh Pidada
-
31. Pulau Batu
Bolong - Punduh Pidada
-
32. Pulau Dua Balak - Punduh Pidada -
33. Pulau Dua
Lunik - Punduh Pidada
-
34. Pulau Gaitan - Punduh Pidada -
35. Pulau Kepala
Siuncal - Punduh Pidada
-
36. Pulau
Legongkae - Punduh Pidada
-
37.
Pulau
Legongkae
Selatan
- Punduh Pidada
-
Sumber : Kabupaten Pesawaran Dalam Angka Tahun 2008 dan Dinas PU
Kab. Pesawaran, 2008.
-
13
1. Kawasan Rawan Bencana
Tabel 3. Potensi Pergerakan Tanah Di Kabupaten Pesawaran
No. Kecamatan
Jenis Potensi
Pergerakan (Ha) Total %
Potensi
Rendah
Potensi
Menengah
1. Padang Cermin 4.568,72 7.090,04 11.658,75 9,93
2. Punduh Pidada 8.686,78 5.896,63 14.583,41 12,42
3. Kedondong 15.758,35 0,00 15.758,35 13,43
4. Way Lima 9.660,08 6.635,02 16.295,11 13,88
5. Gedongtataan 8.657,35 3.096,56 11.753,91 10,01
6. Negeri Katon 16.696,11 18.726,33 35.422,44 30,18
7. Tegineneng 8.670,13 3.234,90 11.905,02 10,14
Jumlah 117.377,00
Sumber : Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Agustus 2009
Dari Tabel 3. diketahui bahwa sebagian besar wilayah
Kabupaten Pesawaran termasuk dalam klasifikasi jenis pergerakan
potensi tanah rendah sebesar 16.696,11 Ha yang tersebar di Kecamatan
Padang Cermin dan jenis potensi menengah sebesar 18.726,33 Ha yang
tersebar di Kecamatan Padang Cermin.
Karena sebagian wilayah Kabupaten Pesawaran merupakan
kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia,
maka sepanjang pesisir tersebut merupakan kawasan rawan bencana
tsunami. Sedangkan kawasan rawan banjir terdapat di Kecamatan
Punduh Pidada dan Padang Cermin yang diakibatkan meluapnya Sungai
Padang Cermin dan Sungai Punduh.
2. Hidrologi
Sungai terpanjang di Kabupaten Pesawaran adalah Way Kandis
dengan panjang 50 km dan daerah aliran seluas 336 km2. Bentukan
morfologi, jenis batuan, proses-proses geomorfik serta keadaan tata air
y\ang ada di Kabupaten Pesawaran sangat menentukan pola drainasenya.
Daerah pegunungan dan perbukitan yang pada umumnya mempunyai
-
14
gradient yang cukup besar membentuk pola drainase dendritik, sedang di
daerah dimana proses tektonik nyata mempunyai pola drainase
rectangular. Daerah volkan dengan bentukan-bentukan kerucut yang
masih utuh membentuk pola radial di daerah puncak dan lereng atas,
sedang di lereng tengah dan bawah paralel dan sub-paralel.
Tabel 4. Sungai-Sungai Di Kabupaten Pesawaran
No. Nama Sungai Panjang (Km) Luas DAS (Km2)
1. Way Ratai 32,0 192,6
2. Way Sabu 19,0 76,0
3. Way Kahuripan 14,0 56,5
4. Way Kuala 18,0 56,0
5. Way Padang Ratu 25,0 89,8
6. Way Bulok 35,0 463,6
7. Way Awi 9,0 87,0
8. Way Semah 32,0 149,7
9.. Way Negara Ratu 22,0 65,5
10. Way Tabak 25,0 92,0
11. Way Baturaja 28,0 120,0
12. Way Rilau 30,0 95,0
13. Way Kubu Batu 20,0 75,0
14. Way Lunik Penengahan 35,0 145,0
15. Wau Lunik Hulu 24,0 92,0
16. Way Mada 19,0 76,0
17. Way Kedondong 15,0 65,0
18. Way Lipang 25,0 89,0
19. Way Kandis 50,0 336,0
20. Way Galih 36,0 217,0
21. Way Sulan / Bekerang 30,0 156,5
22. Way Ketibung 35,0 406,5
23. Way Pisang 33,0 187,0
24. Way Melatak / Durian 20,0 51,6
25. Way Serdang 11,0 25,0
26. Way Sekampung Anak 30,0 41,8
27. Way Kenali 15,0 87,5
28. Way Ngison 7,0 44,0
29. Way Sekampung Ruas I 18,0 172,0
30. Way Sekampung Ruas II 8,0 21,0
31. Way Sekampung Ruas III 21,0 48,2
32. Way Sekampung Ruas IV 15,0 56,0
-
15
No. Nama Sungai Panjang (Km) Luas DAS (Km2)
33. Way Sekampung Ruas V 25,0 45,0
34. Way Sekampung Ruas VI 14,0 33,4
35. Way Sekampung Ruas VII 19,0 33,2
36. Way Sekampung Ruas VIII 11,0 53,0
37. Way Sekampung Ruas IX 9,0 35,0
38. Way Sekampung Ruas X 3,0 28,3
39. Way Sekampung Ruas XI 10,0 15,0
40. Way Sekampung Ruas XII 25,0 167,0
41. Way Sekampung Ruas XIII 12,0 47,0
42. Way Sekampung Ruas XIV 25,0 302,0
43. Way Sekampung Ruas XV 24,0 148,0
Jumlah 933,0 4.842,7
Sumber : Kabupaten Pesawaran Dalam Angka Tahun 2010
B. Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Penduduk Kabupaten Pesawaran menurut hasil proyeksi penduduk pada
tahun 2012 berjumlah 407.475 jiwa yang tercatat pada 102.391 rumah tangga
yang terdiri dari 210.683 penduduk laki laki dan 196.792 penduduk perempuan.
1. Luas wilayah dan jumlah penduduk menurut kecamatan di kabupaten
pesawaran
Km2 %Jumlah
Total%
(2) (3) (4) (5) (6)
1. Punduh Pidada 113,19 9,64 12 721 3,12 112,39
2. Marga Punduh 111,00 9,46 12 837 3,15 115,65
3. Padang Cermin 317,67 27,06 90 503 22,21 284,90
4. Kedondong 67,00 5,71 32 399 7,95 483,57
5. Way Khilau 64,11 5,46 25 724 6,31 401,25
6. Way Lima 99,83 8,50 29 495 7,24 295,45
7. Gedung Tataan 97,06 8,27 90 294 22,16 930,29
8. Negeri Katon 152,69 13,01 62 626 15,37 410,15
9. Tegineneng 151,26 12,89 50 876 12,49 336,35
Jumlah/Total 1 173,81 100,00 407 475 100,00 347,14
Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Setdakab Pesawaran dan Badan Pusat Statistik Kabupaten PesawaranSource Regional Government of Pesawaran Regency and BPS - Statistics of Pesawaran Regency
Luas
Area
Penduduk (orang)
Population (people)
Kepadatan
Penduduk
(orang/Km2)
Population Density
(people/Km 2 )
Kecamatan
District
(1)
TabelTable
3.1.1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Pesawaran, 2012Area and Population by District of Pesawaran Regency, 2012Tabel 5
-
16
Berdasarkan table di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah Penduduk
mencapai 407.475 jiwa. Kepadatan penduduk rata rata 350 jiwa/KM2.
Kepadatan penduduk tidak merata pada setiap kecamatan . Daerah dengan
kepadatan penduduk yang paling padat yaitu Padang cermin 282,59, jiwa/KM 2,
dikuti dengan kecamatan gedung tataan
yaitu 930,29 jiwa/KM2
Sedangkan
kepadatan paling rendah yaitu Punduh Pidada sebesar 116,98 jiwa/KM2. (Dinas
Kependudukan Kab. Pesawaran; BPS Kab. Pesawaran).
2. Jumlah Penduduk Kabupaten Pesawaran menurut kelompok umur, jenis
kelamin dan sex ratio
Kelompok Umur
Age Group
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
Sex Ratio
Sex Ratio
(1) (2) (3) (4) (5)
0 - 4 20 004 18 784 38 788 106,49
5 - 9 20 262 18 946 39 208 106,95
10 - 14 21 360 20 183 41 543 105,83
15 - 19 17 867 16 214 34 081 110,19
20 - 24 16 946 15 239 32 185 111,20
25 - 29 18 578 17 197 35 775 108,03
30 - 34 18 424 16 791 35 215 109,73
35 - 39 15 665 14 520 30 185 107,89
40 - 44 13 948 13 195 27 143 105,71
45 - 49 12 571 12 272 24 843 102,44
50 - 54 10 592 9 547 20 139 110,95
55 - 59 7 863 6 627 14 490 118,65
60 - 64 5 246 5 443 10 689 96,38
65 - 69 4 242 4 222 8 464 100,47
70 - 74 3 128 3 344 6 472 93,54
75 + 3 987 4 268 8 255 93,42
Jumlah/Total 210 683 196 792 407 475 107,06
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran
Source BPS - Statistics of Pesawaran Regency
TabelTable
3.1.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesawaran Dirinci MenurutKelompok Umur, Jenis Kelamin dan Sex Ratio, 2012Population of Pesawaran Regency Classified by Age Group, Sex, and Sex Ratio, 2012
Tabel 6
-
17
Berdasarkan golongan umur pada penduduk kabupaten pesawaran tidak ada
perbedaan yang signifikan tiap tiap kelompok umur,dimana jumlah terbesar
ada pada usia sekolah (10 14 tahun) mencapai 41543 (9,95%) diikuti oleh
golongan umur 5 9 tahun yaitu 39208 (9,39%) dan golongan umur 55 59
tahun adalah jumlah terendah yaitu 6627 (1,59%). Sementara berdasarkan
jenis kelamin jumlah laki laki lebih banyak dibandingkan perempun dengan
sex ratio 107,06.
3. Banyaknya RT per kecamatan
Kecamatan
District
Rumah
Tangga
Household
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
Sex Ratio
Sex Ratio
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Punduh Pidada 3 426 6 727 5 994 12 721 112,23
2. Marga Punduh 3 325 6 784 6 053 12 837 112,08
3. Padang Cermin 22 212 47 406 43 097 90 503 110,00
4. Kedondong 8 387 16 771 15 628 32 399 107,31
5. Way Khilau 6 007 13 521 12 203 25 724 110,80
6. Way Lima 7 572 15 320 14 175 29 495 108,08
7. Gedung Tataan 21 457 45 847 44 447 90 294 103,15
8. Negeri Katon 16 668 32 199 30 427 62 626 105,82
9. Tegineneng 13 337 26 108 24 768 50 876 105,41
Jumlah/Total 102 391 210 683 196 792 407 475 107,06
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran
Source BPS - Statistics of Pesawaran Regency
TabelTable
3.1.2 Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio per Kecamatan di Kabupaten Pesawaran, 2012Number of Household and Population of Pesawaran Regency by Sex and Sex Ratio, 2012
Tabel 7
-
18
4. Penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan utama
Bila dilihat dari jumlah penduduk pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2012
adalah 422 laki laki dan 514 perempuan. Sedangkan yang belum ditempatkan
sampai dengan tahun ini sebesar 422 laki laki dan 202 perempuan . sementara
dilihat dari jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut kegiatan
utamanya dikabupaten Pesawaran tahun 2010 2012 tingkat partisipasi
tertinggi pada tahun 2011 mencapai 95,78% dan terendah pada tahun 2012
mencapai 93,21%. Tingkat pengangguran tertinggi ada pada tahun 2012
mencapai 6,78% dan tingkat pengangguran terrendah pada tahun 2011
mencapai 4,22%.
2010 2011 2012
(2) (3) (4)
I. Angkatan Kerja/Economically Active 194 147 193 268 175 291
1. Bekerja/Working 182 685 185 113 163 393
2. Penganguran/Unemployment 11 462 8 155 11 898
II. Bukan Angkatan Kerja/Uneconomically Active 109 327 89 623 110 588
1. Sekolah/Attending School 22 623 16 507 27 726
2. Mengurus Rmtg/Housekeeping 73 474 61 850 68 462
3. Lainnya/Others 13 230 11 266 14 400
Jumlah/Total 303 474 282 891 285 879
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 63,97 68,32 61,32
Tingkat Pengangguran 5,90 4,22 6,79
Sumber : BPS Provinsi Lampung
Source BPS-Statistics of Lampung Province
Jenis Kegiatan Utama
Main Type of Activity
(1)
TabelTable
3.2.6 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utamadi Kabupaten Pesawaran, 2010-2012Population Aged 15 Years Old and Over by Main Type of Activityin Pesawaran Regency, 2010-2012
Tabel 8
-
19
5. Banyaknya perusahan tenaga kerja menurut klasifikasi baku lapangan usaha
Indonesia (KBLI) dan jenis kelamin
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Laki-laki
Male
Perempuan
Female(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 75 1 747 179 3 0 1 929
2. Pertambangan dan Penggalian 4 134 20 0 0 154
3. Industri Pengolahan - - - - - -
4.Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas
dan Udara Dingin 2 63 27 0 0 90
5.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah
dan Daur Ulang,
Pembuangan dan Pembersihan
Limbah dan Sampah
1 5 0 0 0 5
6. Konstruksi - - - - - -
7.Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
46 255 185 0 0 440
8. Transportasi dan Pergudangan - - - - - -
9.Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum- - - - - -
10. Informasi dan Komunikasi 1 6 1 0 0 7
Bersambung / Continued..
No.Lapangan Usaha
Field of Business
Jumlah
Perusahaan
Number of
Company
Jumlah Tenaga Kerja/Buruh
Number of WorkersJumlah
TotalW N I/Domestic W N A/Foreign
TabelTable
3.2.1 Banyaknya Perusahaan, Tenaga Kerja MenurutKlasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pesawaran, 2012Number of Company and Workers by Effort Classification and Sex in Pesawaran Regency, 2012
Tabel 9
-
20
Lanjutan Tabel 3.2.1/Continued Table 3.2.1
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Laki-laki
Male
Perempuan
Female(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
11. Jasa Keuangan dan Asuransi - - - - - -
12. Real Estat - - - - - -
13. Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis - - - - - -
14.Jasa Persewaan, Ketenagakerjaan,
Agen Perjalanan dan Penunjang
Usaha Lainnya
- - - - - -
15.
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
- - - - - -
16. Jasa Pendidikan 2 10 9 0 0 21
17. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2 15 20 0 0 37
18. Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi - - - - - -
19. Kegiatan Jasa Lainnya - - - - - -
20.
Jasa Perorangan yang Melayani
Rumah Tangga; Kegiatan
yang Menghasilkan Barang dan Jasa
Oleh Rumah Tangga
yang Digunakan Sendiri Untuk
Memenuhi Kebutuhan
- - - - - -
21.Kegiatan Badan Internasional dan
Badan Ektra Internasional
Lainnya
- - - - - -
133 2 235 441 3 0 2 683
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Pesawaran
Source Social, Manpower and Transmigration Service of Pesawaran Regency
Jumlah/Total
No.Lapangan Usaha
Field of Business
Jumlah
Perusahaan
Number of
Company
Jumlah Tenaga Kerja/Buruh
Number of WorkersJumlah
TotalW N I/Domestic W N A/Foreign
Tabel 9
-
21
Sementara bila dilihat dari banyaknya perusahaan, tenaga kerja menurut
klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan jenis kelamin
dikabupaten Pesawaran yang tercatat sampai dengan tahun 2012 ada pada
sektor peranian, kehutanan dan perikanan mencapai 1929, diikuti dengan
sektor reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor. Dan sektor kesehatan
hanya mencapai angka 37.
6. Keluarga Sejahtera
Jumlah keluarga pra sejahtera pada tahun 2012 sebesar 45.702 kepala
keluarga (KK), sejahtera I sebesar 24.284 KK, sejahtera II sebesar 24.576
KK, sejahtera III sebesar 14.285 KK, dan sejahtera III plus sebesar 1.395
KK.
Tabel 10. Banyaknya Keluarga Menurut Pentahapan Keluarga per
Kecamatandi Kabupaten Pesawaran, 2012
NO KECAMATAN Keluarga
Prasejahtra
Keluarga
Seahtera I
Keluarga
Seahtera
II
Keluarga
Seahtera
III
Keluarga
Seahtera
III Plus
1 Punduh Pidada 4.139 1.479 1.524 502 141
2 Marga Punduh - - - - - -
3 Padang Cermin 8 604 5 500 688 2 002 219
4 Kedondong
6 922 4 042 485 1 117 211
5 Way Khilau - - - - -
6 Way Lima 5 354 1 852 1 601 710 244 7 Gedung Tataan 7 953 4 511 5 543 5 269 474 8 Negeri Katon 6 687 4 435 4 499 1 123 30 9 Tegineneng
6 043 2 465 2 236 3 562 76
Pesawaran 45 702 24 284 24 576 14 285 1 395
Sumber : Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab.
Pesawaran
-
22
7. Kemiskinan
Pada tahun 2011, 19,06 persen dari total penduduk miskin di Provinsi
Lampung adalah penduduk miskin Kabupaten Pesawaran. Atau dengan kata
lain terdapat sebanyak 77,05 ribu penduduk miskin di Kabupaten Pesawaran.
Nilai ini mengalami pengurangan sebesar 5,46 persen dibandingkan tahun
2010
Tabel 11. Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kabupaten Pesawaran,
tahun 2009-2011
TAHUN Garis Kemiskinan Penduduk Miskin
Jumlah /Total Presentase
2009 201 750 100, 90 22, 73
2010 226 631 81,50 20, 49
2011 251 723 77, 05 19,06
Sumber : BPS Provinsi Lampung
Berdasarkan table 10 diketahui bahwa Garis Kemiskinan dan Penduduk
Miskin di Kabupaten Pesawaran tahun 2009-2011, posentase tertinggi pada
tahun 2009 yaitu mencapai 22,73% dan menurun berturut turut sampai tahun
2011 mencapai 19,06%.
8. Pendidikan
Jumlah Taman Kanak-Kanak (TK) di Kabupaten Pesawaran tahun
2012 sebesar sekolah dimana 6 sekolah negeri dan sekolah swasta. Jumlah
murid TK sebanyak 160 orang dengan jumlah guru sebanyak 256 orang.
Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2012 sebesar 308 sekolah, dimana 302
sekolah negeri dan 6 sekolah swasta.
Jumlah murid SD sebanyak 47.765 orang, dengan jumlah guru
sebanyak 3.710 orang. Jumlah SLTP di Kabupaten Pesawaran sebanyak 61
(36 SLTP negeri, 25 SLTP swasta), dengan jumlah murid 15.237 orang dan
jumlah guru 1.237 orang. Jumlah SMU sebanyak 20 sekolah (13 SMU negeri
dan 7 SMU swasta), dengan jumlah murid 4.947 orang dan jumlah guru 427
-
23
orang. Sedangkan jumlah SMK sebanyak 14 (4 SMK negeri, 10 SMK swasta).
Jumlah murid sebanyak 2.523 orang, dengan jumlah guru sebanyak 336
orang. Banyaknya lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Pesawaran pada
tahun 2012 terinci menjadi 47 RA, 76 Ibtidaiyah, 50 Tsanawiyah, dan 13
Aliyah.
C. Sumber Daya Daerah
Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten pemekaran, yang sampai
dengan saat ini masih melakukan berbagai pembangunan atau perbaikan fisik.
Beberapa fasilitas pemerintahan maupun swasta yang dapat diakses oleh
masyarakat diantaranaya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang
baru diresmikan pada akhir tahun 2013 dan sampai saat ini belum semua kasus
penyakit dapat ditangani. Kemudian telah ada fasilitas kesehatan lain berupa
puskesmas Induk 12 unit. Puskesmas Pembantu 34 unit. Jumlah pelayanan
kesehatan swasta terdiri dari 12 unit praktik dokter perorangan, 8 unit balai
pengobatan/klinik, 2 unit klinik bersalin ( RB ).
Untuk menunjang kegiatan pelayanan oleh petugas maka terdapat
beberapa tenaga kesehatan menurut unit kerja dan sarana pelayanan kesehatan.
Dimana tenaga kesehatan terbesar didominasi oleh tenaga bidan yaitu 304
orang disusul kemudian tenaga perawat mencapai 121 orang dan tenaga teknisi
medis hanya mencapai 4 orang. Serta tenaga kesehatan masyarakat hanya
mencapai 29 orang. Tentunya kenyataan ini sangat berpengaruh terhadap
aktivitas pelayanan kesehatan. (Dinkes Kab. Pesawaran; BPS Kab.
Pesawaran).
-
24
1. Banyaknya fasilitas kesehatan menurut kecamatan
Berdasarkan table 11 diketahui bahwa fasilitas kesehatan untuk masing
masing kecamatan belum terdistribusi secara merata, hal ini dapat dilihat
dari dua kecamatan yaitu kecamatan Marga Punduh dan kecamatan Way
Khilau, dimana di kecamatan tersebut tidak terdapat sama sekali fasilitas
kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat baik berupa Puskesmas,
puskesmas pembantu, Balai Pengobatan, Posyandu maupun Poskesdes.
Sehingga kondisi ini dapat mempengaruhi secara umum derajat kesehatan
masyarakat.
Kecamatan
District
Rumah
Sakit
Hospital
Rumah
Bersalin
Maternity
Hospital
Puskesmas
Induk
Main Public
Health
Center
Puskesmas
Pembantu
Sub Public
Health
Center
Apotek
Dispensar
y
Klinik/B
alai
Pengob
atan
Clinic
PosyanduPoskesde
s
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Punduh Pidada 0 0 1 4 0 0 40 21
2. Marga Punduh
3. Padang Cermin 0 0 3 6 2 0 77 22
4. Kedondong 0 0 1 4 1 0 54 21
5. Way Khilau
6. Way Lima 0 0 1 4 0 0 35 16
7. Gedung Tataan 0 0 2 6 6 0 93 19
8. Negeri Katon 0 0 2 5 0 0 70 19
9. Tegineneng 0 0 2 5 0 0 53 15
Pesawaran 0 0 12 34 9 0 422 133
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran
Source Health Service of Pesawaran Regency
TabelTable
4.2.1 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Pesawaran, 2012Number of Health Facilities by District in Pesawaran Regency, 2012Tabel 12
-
25
2. Banyaknya tenaga kesehatan menurut unit kerja dan sarana
pelayanankesehatan
Berdasarkan table 12 diinformasikan bahwa jenis tenaga kesehatan untuk
masing masing unit kerja/sarana bervariasai. Untuk Unit kerja Puskesmas
didominasi oleh tenaga Bidan (340 orang ) disusul oleh tenaga perawat (112
orang) dan jenis tenaga dengan jumlah paling sedikit (2 orang) adalah teknisi
medis sementara dengan jumlah 12 puskesmas ketersediaan tenaga sanitasi
hanya 7 orang. Sedangkan unit RS sampai dengan laporan ini dibuat belum
ada tenaga kesehatan yang membantu melakukan pelayanana operasional.
Dokter
Doctor
Perawat
Nurse
Bidan
Midwife
Farmasi
Pharmacy
Ahli Gizi
Nutrient
Expert
Teknisi
Medis*)
Medical
Technician
Sanitasi
Sanitation
Kesehatan
Masyarakat
Community
Health
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
Puskesmas
Public Health
Center
29 112 304 18 7 2 7 14
2.Instalasi Farmasi
Pharmacy
Instalation
0 0 0 0 0 0 0 0
3.
Labkesda
Region Health
Laboratory
0 0 0 0 0 0 0 0
4.Dinkes
Health Service 15 9 3 5 2 2 2 15
5.Rumah Sakit
Hospital 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah/Total 44 121 307 23 9 4 9 29
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran
Source Health Service of Pesawaran Regency
*) Termasuk Ahli Radiologi, Fisioterapi, Penata Anastesi
Unit Kerja
Working Unit
Tenaga Medis / Medical Personel Tenaga Non-medis / Non-medical Personel
TabelTable
4.2.2 Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Pesawaran, 2012Number of Health Personnels by Working Unit and Health Attendence Toolsin Pesawaran Regency, 2012
Tabel 13
-
26
3. Ketenagaan Medis/non medis yang mengelola program TB
Tabel 14 Ketenagaan medis maupun non medis yang mengelola pelayanan
program TB di puskesmas
NAMA UPK
(PUSKESMAS)
JENIS TENAGA TERLATIH
DOKTER MIKROSKOPIS PARAMEDIS
TIGENENENG Belum Dilatih Terlatih Terlatih
TRIMULYO Terlatih Terlatih Terlatih
GD. TATAAN Belum Dilatih Terlatih Terlatih
BERENUNG Belum Dilatih Terlatih Terlatih
ROWOREJO Terlatih Terlatih Terlatih
KALIREJO Terlatih Belum Dilatih Terlatih
PADANG CERMIN Belum Dilatih Terlatih Terlatih
BUNUT Belum Dilatih Terlatih Terlatih
HANURA Belum Dilatih Terlatih Terlatih
PEDADA Belum Dilatih Terlatih Terlatih
KEDONDONG Belum Dilatih Terlatih Terlatih
KOTA DALAM Belum Dilatih Terlatih Terlatih
Berdasarkan table di atas dapat dijelaskan bahwa dari 12
puskesmas yang ada di kabupaten Pesawaran rata rata memiliki tenaga
pengelolan program TB yang terlatih, namun untuk jenis tenaga dokter
hanya 3 puskesmas dengan dokter terlatih yaitu puskesmas Trimulyo.
Roworejo dan Kalirejo selebihnya dokter belum terlatih. Sementara satu
satunya tenaga Mikroskopis yang belum terlatih terdapat di puskesmas
Kalirejo. Data ini memberikan petunjuk bahwa tenaga yang berkompeten
dalam program TB masih memerlukan peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan dalam pemberantasan dan pengendalian penyakit TB.
Sampai dengan saat ini kegiatan pemberantasan TB dikabupaten
pesawaran masih menitikberatkan kepada pemerintah daerah, belum
tampak adanya keterlibatan pihak swasta atau masyarakat umum untuk
bersama sama mengatasi masalah TB, namun di tahun 2014 ini telah
terbentuk kader TB Aisyiyah yang diprakarsai oleh SR dan SSR
bekerjasama dengan Pimpinan Aisyiyah Daerah persawaran. Pada
-
27
perjalanannya telah banyak kegiatan yang dilakukan dan sedikit banyak
membantu pihak pemerintah setempat tertutama dalam penemuan
susupek TB.
Pada tahun 2012 pernah terbentuk KMP TB di kecamatan Padang
Cermin yang pada awalnya diprakarsai oleh seorang mantan penderita TB
dengan biaya swadaya, kegiatan tersebut tidak berjalan lama karena
kerterbatasan dana operasional, sehingga kegiatan yang sudah pernah
berjalan berhenti.
D. Arah Kebijakan Kabupaten Pesawaran
Arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Kabupaten pesawaran tahun 2015 2025 adalah Meningkatnya pelayanan
kesehatan masyarakat,dimana Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya
pelayanan kesehatan masyarakat sebagai berikut : (1) Meningkatnya kualitas
kesehatan masyarakat, (2) Meningkatnya kualitas penguasaan dan penciptaan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.
Untuk mencapai sasaran pokok meningkatnya pelayanan kesehatan
masyarakat dirumuskan arah kebijakan pembangunan sebagai berikut : (1)
Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan. (2) Meningkatkan
akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan (3) Meningkatkan
kualitas, kapasitas dan kapabilitas lembaga kesehatan kearah skala regional dan
nasional sesuai dengan perkembangan global.(4) Mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berdaya saing tinggi di bidang kesehatan.
Kemudian untuk Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat,
Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya kesejahteraan sosial
masyarakat sebagai berikut : (1) Meningkatnya kualitas pelayanan
kesejahteraan sosial masyarakat.(2) Meningkatnya indeks pembangunan
gender, kualitas hidup perempuan dan anak dan menurunnya tindak kekerasan
-
28
eksploitasi dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak.(3) Terciptanya
keseimbangan laju pertumbuhan penduduk. (4) Meningkatnya kualitas dan
partisipasi pemuda diberbagai bidang. (5) Meningkatnya budaya dan prestasi
masyarakat di bidang olahraga. (6) Meningkatnya kualitas gizi dan jaminan
pangan untuk setiap rumah tangga..
Arah Kebijakan pembangunan yang ditempuh untuk mencapai sasaran
pokok meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat adalah : (1)
Meningkatkan pembangunan keluarga berencana yang ditopang dengan
kemajuan pendidikan, peningkatan mobilitas penduduk, bertambahnya jumlah
perempuan dalam angkatan kerja serta mewujudkan keluarga sejahtera melalui
penyediaan pelayanan keluarga berencana dan alat kontrasepsi, kesehatan
reproduksi remaja, penanganan dan penanggulangan narkoba, penyakit
menular seksual (PMS) serta pengembangan peran serta masyarakat guna
mewujudkan KB Mandiri. (2) Pembangunan kelembagaan pengarustamaan
gender, perlindungan anak dan perempuan. (3) Pengembangan dan penataan
system administrasi kependudukan dan catatan sipil secara terpadu.(4)
Meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda dalam berbagai bidang
pembangunan.(6) Meningkatkan budaya dan prestasi olahraga dikalangan
masyarakat. Dan (7) Meningkatkan keanekaragaman bahan pangan dan hasil
olahannya.
Konsep umum arah kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran,
cukup jelas dengan tersusunnya Rencana strategis bidang kesehatan dari
Rencana pembangunan jangka menengah dan Rencana kerja dan ketetapan
kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran tahunan. Dengan
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2015. Arah Kebijakan Umum bidang
kesehatan diarahkan pada peningkatan kualitas kesehatan penduduk melalui
penekanan pada penurunan rasio Angka Kematian Bayi dan Ibu melahirkan
serta peningkatan usia harapan hidup. Kebijakan tersebut dipandang sebagai
-
29
suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia menuju
Indonesia Sehat 2010.
Visi dan Misi Bupati Pesawaran Periode 2011 2015, adalah Visi
:Terwujudnya Pesawaran yang Maju, Berbudaya, Berdaya Saing dan
Sejahtera dan terdapat 5 misi untuk mewujudkan visi tersebut. Misi yang
berkaitan erat dengan pembangunan bidang kesehatan adalah Misi 1 dan 2.
Dimana visi pertama yaitu : meningkatkan SDM, Kesehatan dan Kesejahteraan
sosial Masyarakat dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
derajat kesehatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Dengan Program
strategis diantaranya : (1) meningkatkan gizi masyarakat (2) menekan angka
kematian ibu dan balita (3) peningkatan pelayanan kesehatan (4) penanganan
kesehatan khusus dan kedaruratan (5) pengawasan dan ketersediaan obat (6)
pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan (7) pendidikan dan pelatihan
bagi nakes (8) pendataan nakes dan perizinan (9) pemberdayaan masyarakat.
Kemudian misi kedua adalah: Meningkatkan bidang kesehatan
masyarakat melalui peningkatan sarana pelayanan kesehatan, Peningkatan
tenaga medis dan dokter yang professional serta meningkatkan kesejahteraan
sosial, dengan program prioritas diantaranya adalah: (1) Perbaikan Gizi
masyarakat dan pemberdayaan keluarga balita (2) Peningkatan mutu pelayanan
Kesehatan Keluarga. Ibu Hamil, bayi dan batita (3) Revitalisasi sistem
kesehatan; Pelayanan Kesehatan daerah terpencil perbatasan, kepulauanan; dan
Peningkatan kesehatan masyarakat (4) Penyediaan dana operasional (5)
Meningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan (6)
Meningkatan pelayanan kesehatan perkotaan (7) Kesehatan Khusus dan Matra
(8) Kefarmasian (9) Pencegahan Penyakit & Peny. Lingkungan (10)
Pengendaian Sumber Daya Kesehatan Pengendaian Sumber Daya Kesehatan
(11) Registrasi, Sertifikasi, Akreditasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan (12)
Pemberdayaan Masyarakat.
-
30
Adapun Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Misi : Meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia, kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat
adalah sebagaiberikut:
1. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia
Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya kualitas sumberdaya
manusia sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas pendidikan sumberdaya manusia.
b. Meningkatnya kualitas penguasaan dan penciptaan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Arah Kebijakan pembangunan yang ditempuh untuk mencapai sasaran
pokok meningkatnya kualitas sumberdaya manusia adalah :
a. Meningkatkan kesadaran terhadap fungsi pendidikan
b. Meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan pendidikan melalui
peningkatan jumlah sarana dan prasarana pendidikan diseluruh wilayah
pemerintah daerah.
c. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas lembaga pendidikan
kearah skala regional dan nasional sesuai dengan perkembangan global.
d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdaya saing
tinggi.
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat
Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya pelayanan kesehatan
masyarakat sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
b. Meningkatnya kualitas penguasaan dan penciptaan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang kesehatan.
Untuk mencapai sasaran pokok meningkatnya pelayanan kesehatan
masyarakat dirumuskan arah kebijakan pembangunan sebagai berikut :
-
31
a. Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan.
b. Meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
c. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas lembaga kesehatan
kearah skala regional dan nasional sesuai dengan perkembangan global.
d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdaya saing
tinggi di bidang kesehatan.
3. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat
Indikasi pencapaian sasaran pokok meningkatnya kesejahteraan sosial
masyarakat sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat.
b. Meningkatnya indeks pembangunan gender, kualitas hidup perempuan
dan anak dan menurunnya tindak kekerasan eksploitasi dan
diskriminasi terhadap perempuan dan anak.
c. Terciptanya keseimbangan laju pertumbuhan penduduk.
d. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda diberbagai bidang.
e. Meningkatnya budaya dan prestasi masyarakat di bidang olahraga.
f. Meningkatnya kualitas gizi dan jaminan pangan untuk setiap rumah
tangga.
Arah Kebijakan pembangunan yang ditempuh untuk mencapai sasaran
pokok meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat adalah :
a. Meningkatkan pembangunan KB, ditopang dengan kemajuan
pendidikan, peningkatan mobilitas penduduk, bertambahnya jumlah
perempuan dalam angkatan kerja serta mewujudkan keluarga sejahtera
melalui penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi, kesehatan
reproduksi remaja, penanganan dan penanggulangan narkoba,
-
32
penyakit menular seksual (PMS) serta pengembangan peran serta
masyarakat guna mewujudkan KB Mandiri.
b. Pembangunan kelembagaan pengutamaan gender, perlindungan anak
dan perempuan.
c. Pengembangan dan penataan system administrasi kependudukan dan
catatan sipil.
d. Meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda dalam berbagai bidang
pembangunan.
e. Meningkatkan budaya dan prestasi olahraga dikalangan masyarakat.
f. Meningkatkan keanekaragaman bahan pangan dan hasil olahannya.
E. Keuangan Daerah
Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Pesawaran tahun 2012
sebesar Rp. 676.345.193.403,- dengan pos terbesar pada dana alokasi umum
(DAU) dalam bagian dana perimbangan. Sedangkan sisa lebih pembiayaan
anggaran tahun 2012 sebesar Rp 142.869.615.646,- dengan pengeluaran
terbanyak pada belanja pegawai tidak langsung. Target penerimaan pajak
bumi dan bangunan tahun 2012 adalah sebesar Rp 1.863.820.725,-. Target
tersebut telah dicapai sebanyak 59,71 persen.
-
33
Tabel 15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Pesawaran
URAIAN
APBD (Milyar Rupiah)
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
A. PENDAPATAN 56,524 323,540 436,723 581,400 651,684 769,894 902,003
I. PENERIMAAN ASLI DAERAH 2,894 4,080 5,577 8,486 14,715 21,198 30,325
II. DANA PERIMBANGA
N 19,088 294,184 411,521 529,925 560,576 646,398 742,151
III. LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH
YANG SAH 34,541 25,275 19,625 42,988 76,392 82,295 129,526
B. BELANJA DAERAH 62,324 325,898 456,195 606,312 785,194 902,354 1.016,517
I. BELANJA TIDAK
LANGSUNG 8,985 229,244 321,159 330,289 424,948 428,637 453,802
II. BELANJA LANGSUNG 53,338 96,654 135,036 276,022 360,246 398,531 562,715
C. PEMBIAYAAN
DAERAH 5,800 2,357 19,472 24,912 133,510 132,459 114,514
I. PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH 7,068 6,108 36,951 35,532 74,106 152,869 139,981
II. PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
DAERAH 1,268 3,750 5,062 10,619 10,619 20,409 25,467
Berdasarkan table 15 diketahui bahwa pendapatan terbesar diperoleh pada
tahun 2014 yaitu : 902,003 milyar Rupiah, dan pendapat terrendah tahun 2008 yaitu
56,524 milyar Rupiah diman pendapatan ini diperoleh dari PAD, Dana Perimbangan
dan lain lain pendapatan daerha yang sah. Sementara belanja daerah pada tahun
2014 mencapai angka 1.016,517 Milyar Rupiah masing masing untuk belanja tidak
langsung mencapai 453,802 Milyar Rupiah dan belanja langsung mencapai 562,715
Milyar Rupiah.
-
34
Tabel 16
-
35
Tabel 17 Perencanaan Anggaran Kesehatan
PROGRAM PRIORITAS
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN
PENDANAAN ( Rp/Juta ) SATKER PENANGGUN
G JAWAB 2010 2011 2012 2013 2014
Perbaikan Gizi masyarakat dan pemberdayaan keluarga balita
Program Perbaikan Gizi
- Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
18,000,000
DINAS KESEHATAN
- Pemantauan Status Gizi Balita dan Kadarzi
4,000,000
4,000,000 4,000,000
4,000,000 DINAS KESEHATAN
- Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (TBABS)
8,000,000 DINAS KESEHATAN
- Pelacakan Gizi
Buruk
19,200,000
19,200,000
19,200,000
19,200,000 19,200,000 DINAS
KESEHATAN
- Rujukan Kasus Gizi Buruk
6,400,000
5,600,000
5,600,000 4,800,000
4,800,000 DINAS KESEHATAN
- Biaya Perawatan Gizi Buruk di RS
30,000,000
30,000,000
25,000,000
25,000,000
22,500,000 DINAS KESEHATAN
- Bantuan Pendamping Balita Gizi Buruk di RS
10,000,000
10,000,000
7,500,000 7,500,000
7,500,000 DINAS KESEHATAN
- PMT Balita
25,000,000
20,000,000
20,000,000
22,000,000 20,000,000 DINAS
KESEHATAN
- PMT Ibu Hamil
KEK
15,000,000
15,000,000
15,000,000
10,000,000 15,000,000 DINAS
KESEHATAN
-
36
- Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
DINAS KESEHATAN
- Pemberdayaan Keluarga Balita Mempunyai Masalah Gizi
10,252,200
10,252,200
10,252,200 DINAS KESEHATAN
- Pembentukan Tim Pangan dan Gizi
DINAS KESEHATAN
- Peningkatan Kapasitas Pengelola Program Gizi
6,000,000
6,000,000
6,000,000 6,000,000
6,000,000 DINAS KESEHATAN
- Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Program Gizi
3,000,000
3,000,000
3,000,000 3,000,000
3,000,000 DINAS KESEHATAN
- Konsultasi Program Gizi
3,740,000
3,740,000
3,740,000 3,740,000
3,740,000 DINAS KESEHATAN
- Bimbingan Teknis Program Gizi
3,840,000
3,840,000
3,840,000 3,840,000
3,840,000 DINAS KESEHATAN
- Pengadaan KMS
Peningkatan mutu
Penurunan Kasus
- Audit Maternal Perinatal (AMP)
50,000,000
55,000,000
60,000,000
65,000,000
70,000,000 DINAS KESEHATAN
-
37
pelayanan Kesehatan Keluarga. Ibu Hamil, bayi dan batita
Kematian Ibu Bayi dan Balita
- Sosialisasi Pencatatan Dalam Pelaporan KB (R/R KB)
30,000,000
35,000,000
40,000,000
45,000,000
50,000,000 DINAS KESEHATAN
- Aplikasi Pencatatan dalam pelaporan PWS KIA (Siftwear)
50,000,000
55,000,000
60,000,000
65,000,000
70,000,000 DINAS KESEHATAN
- Standar Operasional Pelayanan Kebidanan (SOP)
35,000,000
40,000,000
45,000,000
50,000,000
55,000,000 DINAS KESEHATAN
- Kemitraan Bidan dan Dukun
40,000,000
45,000,000
50,000,000
55,000,000
60,000,000 DINAS KESEHATAN
- Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) dalam rangka peningkatan keterampilan Bidan di Desa
60,000,000
65,000,000
70,000,000
75,000,000
80,000,000 DINAS KESEHATAN
Peningkatan Mutu Pelayanan Pada Ibu Hamil
- Antenatal Care Terpadu
35,000,000
40,000,000
45,000,000
50,000,000
55,000,000 DINAS KESEHATAN
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
- Update MTBS 40,000,000
45,000,000
50,000,000
55,000,000
60,000,000 DINAS KESEHATAN
- Pelatihan Asfiksia
50,000,000
55,000,000
60,000,000
65,000,000
70,000,000 DINAS KESEHATAN
-
38
Bayi dan Balita
- Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang
45,000,000
50,000,000
55,000,000
60,000,000
65,000,000 DINAS KESEHATAN
- Pelatihan BBLR dalam Penanganan Kegawatdaruratan Bayi Baru Lahir
40,000,000
45,000,000
50,000,000
55,000,000
60,000,000 DINAS KESEHATAN
- Pertemuan Renval
30,000,000
35,000,000
40,000,000
45,000,000
50,000,000 DINAS KESEHATAN
Revitalisasi sistem kesehatan; Pelayanan Kesehatan daerah terpencil perbatasan, kepulauanan; dan Peningkatan kesehatan masyarakat
Pelayanan Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan
- Sosialisasi Pelayanan DTPK ke Tenaga Kesehatan
50,000,000
80,000,000
100,000,000 150,000,000
200,000,000 DINAS KESEHATAN
Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
- Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan terpadu secara berkala ke daerah DTPK
DINAS KESEHATAN
- Bantuan bahan kontak kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat DTPK
DINAS KESEHATAN
-
39
- Pemberian Insentif kepada tenaga kesehatan yang berada di daerah DTPK
DINAS KESEHATAN
Revialisasi sistem kesehatan
- Pelatihan manajemen puskesmas
66,757,000
80,000,000
100,000,000 125,000,000
150,000,000 DINAS KESEHATAN
Peningkatan kesehatan masyarakat
- Study banding ke daerah lain yang berstandar ISO
DINAS KESEHATAN
- Penilaian kinerja dan manajemen puskesmas tiap tahunnya
DINAS KESEHATAN
- Pelaksanaan Lokakayra mini Puskesmas tiap triwulan dengan lintas sektor
DINAS KESEHATAN
- Pembuatan Perencanaan Tingkat Puskesmas dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas
DINAS KESEHATAN
- Merencanakan adanya Puskesmas Percontohan
DINAS KESEHATAN
-
40
Penyediaan dana operasional
Penyediaan dana untuk kelancaran operasional Puskesmas
- Manajemen operasional Puskesmas secara efektif dan efisien
330,000,000
500,000,000
700,000,000 850,000,000
1,000,000,000 DINAS KESEHATAN
Meningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
- Pendataan masyarakat rawan Kesehatan (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat)
18,553,000
30,000,000
50,000,000
75,000,000
100,000,000 DINAS KESEHATAN
- Pelayanan kesehatan kepada rawan kesehatan
DINAS KESEHATAN
Meningkatan pelayanan kesehatan perkotaan
Peningkatan pelayanan kesehatan perkotaan
- Forum komunikasi LP/LS
20,000,000
35,000,000
50,000,000
75,000,000
100,000,000 DINAS KESEHATAN
- Sosialisasi dan Advokasi program upaya kesehatan perkotaan
DINAS KESEHATAN
- Perencanaan dan evaluasi
DINAS KESEHATAN
- Bimbingan teknis
DINAS KESEHATAN
- Pelatihan dan Seminar
DINAS KESEHATAN
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
- Sosialisasi Pelayanan kesehatan dasar di Sarana
20,000,000
40,000,000
60,000,000
75,000,000
100,000,000 DINAS KESEHATAN
-
41
Kesehatan Swasta
- Pendataan dan peningkatan Keterampilan yang dimiliki oleh sarana kesehatan swasta
DINAS KESEHATAN
- Pembinaan sarana Kesehatan Swasta
DINAS KESEHATAN
Kesehatan Khusus dan Matra
Pembentukan Pos UKK
- Sosialisasi dan Pelatihan
75,000,000
DINAS KESEHATAN
Pelatihan P3K bagi Petugas
- Pengobatan Penyuluh Pembentukan POSKO Penambahan Lokasi POSKOTIS
100,000,000
DINAS KESEHATAN
Penggalangan dengan UKBM
- Bhakti Sosial dan Olahraga
75,000,000
DINAS KESEHATAN
Pembinaan kepada Puskesmas yang telah ditunjuk dalam menangani pemeriksaan
- Pemeriksaan II calon jemaah haji Penyuluhan
25,000,000
DINAS KESEHATAN
-
42
I calon jemaah haji
Koordinasi dengan lintas sector
- Pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada atlit Penyuluhan
25,000,000
DINAS KESEHATAN
Kefarmasian Program Obat dan Pembekalan Kesehatan
- Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
4,000,000,000 DINAS KESEHATAN
- Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan RS
40,000,000 DINAS KESEHATAN
Program Obat dan Pembekalan Kesehatan
- Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
70,000,000 DINAS KESEHATAN
- Peningkatan pemberdayaan masyarakat di bidang obat dan makanan
50,000,000 DINAS KESEHATAN
-
43
- Monitoring penggunaan obat yang rasional di PKM, Apotek, RS, dan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
50,000,000 DINAS KESEHATAN
Program Pengawasan Obat dan Makanan
- Peningkatan pengawasan keamanan dan bahan berbahaya
100,000,000 DINAS KESEHATAN
Pencegahan Penyakit & Peny. Lingkungan
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
- Imunisasi rutin bayi umur 0-11 bln (Imunisasai Dasar Lengkap)
102,000,000
112,200,000
123,420,000 135,762,000
149,338,200 DINAS KESEHATAN
- Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS DT dan TT)
20,000,000
22,000,000
24,200,000
26,620,000 DINAS KESEHATAN
- Penyelidikan Epidemiologi< 24 jam pada Desa/Kelurahan yang mengalami KLB
27,000,000
29,700,000
32,670,000
35,937,000
39,530,700 DINAS KESEHATAN
- Program P2 Tuberculosis
35,000,000
38,500,000
42,350,000
46,585,000
51,243,500 DINAS KESEHATAN
- Program P2 Diare
20,000,000
22,000,000
24,200,000
26,620,000 DINAS KESEHATAN
- Program P2 ISPA 20,000,000
22,000,000
24,200,000
26,620,000 DINAS KESEHATAN
- Program P2 26,620,000 DINAS
-
44
Kusta 20,000,000 22,000,000 24,200,000 KESEHATAN
- Program Pengendalian HIV dan AIDS
6,000,000
6,600,000
7,260,000 7,986,000
8,784,600 DINAS KESEHATAN
- Program P2 DBD 78,000,000
85,800,000
94,380,000
103,818,000
114,199,800 DINAS KESEHATAN
- Program P2 Malaria
30,000,000
33,000,000
36,300,000
39,930,000
43,923,000 DINAS KESEHATAN
- Program Penanggulan Flu Burung
20,000,000
22,000,000
24,200,000
26,620,000 DINAS KESEHATAN
- Program P2 Rabies
20,000,000
22,000,000
24,200,000
26,620,000 DINAS KESEHATAN
Program Peningkatan Kesehatan Lingkungan
- Program Penyehatan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
84,000,000
92,400,000
101,640,000 111,804,000
122,984,400 DINAS KESEHATAN
Pengendaian Sumber Daya Kesehatan
Sumber Daya Kesehatan
- Penilaian Jabatan Fungsional dan Orientasi Pegawai
51,734,800
59,495,020
68,419,273
78,682,164
90,484,489 DINAS KESEHATAN
- Pelatihan Pembuatan DUPAK
50,000,000
57,500,000
66,125,000
76,043,750 DINAS KESEHATAN
Registrasi, Sertifikasi, Akreditasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan
Registrasi, Sertifikasi, Akreditasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan
- Pelatihan Tenaga Kesehatan
86,796,000
99,815,400
114,787,710 132,005,867
151,806,746 DINAS KESEHATAN
-
45
- Penilaian Kualitas Tenaga Kesehatan dan Sarana Kesehatan
10,000,000
11,500,000
13,225,000
15,208,750
17,490,063 DINAS KESEHATAN
- Penilaian Laik Higiene ITU dan TPM
10,000,000
11,500,000
13,225,000
15,208,750
17,490,063 DINAS KESEHATAN
Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pem
top related