laporan akhir hibah kkn-ppm peberdayaan nelayan … kkn-ppm.pdf · 2016. 1. 25. · proposal hibah...
Post on 29-Nov-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
LAPORAN AKHIRHIBAH KKN-PPM
PEBERDAYAAN NELAYAN GAMPONG PUSONG LAMAKECAMATAN BANDA SAKTI PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE
DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI KERAMBA JARING APUNGUNTUK PEMBUDIDAYAAN IKAN KERAPU
Tahun ke I dari rencana I tahun
Oleh
KetuaNIDN
: Dr. M. Sayuti, ST., M.Sc0030087202
AnggotaNIDN
: Fadhliani, ST., M.Eng0010068006
Kontrak Kerjasama Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada MasyarakatProgram Hibah KKN-PPM
Dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepaada MasyarakatBerdasarkan surat perjanjian pelaksanaan Penugasan
Nomor.030/SP2H/KPM/DIT.LITABMAS/V/2014,tanggal 5 Mei 2014
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
NOVEMBER 2014
2
3
RINGKASAN
Pemerintah Kota Lhokseumawe terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Muara Dua,
Kecamatan Muara satu, Kecamatan Banda Sakti dan Kecamatan Blang Mangat dengan luas
181,06 km2 dan jumlah penduduk keseluruhan sejumlah 148.301 jiwa. Pemerintah Kota
Lhokseumawe berada dipesisir laut yang di pisahi dengan sungai Cunda, hal ini juga sangat
memungkinkan bila diusahakan budidaya kerapu di Gampong (Desa) Pusong Lama. Gampong
Pusong Lama adalah salah satu desa yang berada di pesisir kota Lhokseumawe, dan rata-rata
penduduk Desa Pusong Lama adalah Nelayan. Sebahagian besar nelayan masih menggunakan
alat tangkapan tradisonal sehingga pendapatan nelayan masih belum optimal, dikarenakan hasil
tangkapan dipengaruhi oleh angin laut (cuaca). Mengingat kondisi semacam ini, perlu adanya
suatu usaha untuk meningkatkan ekonomi dan memerlukan mitra untuk pembinaan dan
pemberian modal usaha.Untuk itu, perancangan teknologi keramba jaring apung untukbudidaya
kerapu perlu dibuat untuk meningkatkan pendapatan nelayan. Untuk itu, Program mahasiswa
kuliah kerja nyata (KKPN-PPM) sangat diperlukan untuk pembinaan kelompok tani Gampong
Pusong Lama dalam budidaya ikan kerapu dengan sistem Teknologi Keramba Jaring Apung
untuk meningkatkan pendapatan.
Kata Kunci: keramba, jaring apung, kerapu
4
PRAKATA
Puji beserta syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat kepada kita semuanyasehingga laporan kemajuan program Hibah KKN-PPM dengan judul “peberdayaan nelayangampong pusong lama kec. Banda Sakti pemerintah kota Lhokseumawe dengan penerapanteknologi keramba jaring apung untuk pembudidayaan ikan kerapu” telah selesai 80 %. Tak lupajuga selawat beserta salam kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawakita dari alam kebodohan kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan yang berbahagia ini ijinkan kami mengucapkan terimakasih banyak kepadaDirektorat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat direktorat Jenderal pendidikan Tinggikementrian pendidikan dan Kebudayaan yang telah mempercayai program ini untuk dibiayai.
Tak lupa juga ucapan terima kasih kami kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian KepadaMasyarakat Universitas Malikussaleh yang telah memfasilitasi kami saat pengiriman/pengusulanproposal Hibah KKN-PPM 2014 ini.
Juga terima kasih kepada Bapak Camat Banda Sakti serta Geuchik (kepala desa) yang telahmenerima program KKN-PPM ini.
Adapun laporan ini sangatlah jauh dari kesempurnaan secara tata penulisan yang kemungkinanbesar belum dapat mewakili apa yang telah kami lakukan dalam pelaksanaan programpengabdian kepada masyarakat di Gampong Pusong Lama Kecamatan Banda Sakti KotaLhokseumawe, besar harapan kami adanya saran dan masukan membangun bagi kesempurnaanlaporan ini khususnya nanti pada laporan akhir.
Lhokseumawe, 10 November 2014
Tim Pelaksana IbMKetua
Dr. M. Sayuti, ST.,M.Sc
5
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL 1HALAMAN PENGESAHAN 2RINGKASAN 3PRAKATA 4DAFTAR ISI 5DAFTAR TABEL 6DAFTAR GAMBAR 7DAFTAR LAMPIRAN 8
BAB 1. PENDAHULUAN 9
BAB 2 TARGET DAN LUARAN 122.1. Target 122.2. Luaran 12
BAB 3 METODE PELAKSANAAN 133.1. Persiapan dan pembekalan 133.2. Pelaksanaan 14
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 21
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN5.1. Pembekalan Mahasiswa KKN5.2. Serah Terima Mahasiswa KKN kepada Camat di Kecamatan
Banda Sakti5.3. Program Mandiri Mahasiswa5.4. Program Kelompok (pembuatan keramba apung)5.5. Analisa Usaha
2222
23242428
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN- LAMPIRAN 34
1. Surat Kesedian Camat Banda Sakti 342. Surat Kesedian Geuchik/Kepala Desa 35
6
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Materi Persiapan dan Pembekalan Mahasiswa KKN 13
3.2. Pelaksanaan dan Jam Kerja Efektif Mahasiswa 14
3.3. Ukuran Ikan dan Dosis Pemberian Pakan Ikan Rucah Budidaya Kerapu 19
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1.Perkampungan Nelayan Gampong Pusong Lama ...................................... 91.2. Keramba Tancap........................................................................................ 91.3. Laut Gampong Pusong Lama 93.1. Kerangka Kontruksi Teknologi Keramba Jaring Apung 163.2. Kontruksi Rumah Jaga 175.1. Mahasiswa KKN sedang mengikuti pembekalan selama dua hari 235.2. Ketua LPPM Unimal sedang memberikan pidato sekaligus membuka Pembekalan 235.3. Salah satu pemateri sedang memberikan materi “Pemberdayaan” 235.4. Camat Banda Sakti sedang memberikan pidato pada serah terima mahasiswa KKN 235.5. Camat Banda Sakti Sedang Memberikan arahan dan sambutan Kepada Mahasiswa KKN 235.6. Camat Banda Saakti sedang menandatangani surat serah terima mahasiswa KKN 235.7. Mahasiswa KKN sedang menyemprot label KKN-PPM di drum pelampung 235.8. Pertemuan Mahasiswa KKN dan aparatur desa 235.9. Mahasiswa sedang gotong royong di Mesjid Pusong Lama 245.10. Mahasiswa KKN sedang mengajar/memeberikan les 245.11. Mahasiswa KKN sedang mengumpulkan kayu untuk pembuatan keramba 245.12. Mahasiswa KKN dan Petani sedang mengebor kontruksi keramba 245.13. Pemasangan drum pelampung di sambil diturunkan ke sungai-Laut 255.14. Mahasiswa dan Petani bersama-sama menurunkan keramba ke laut 255.15 Nelayan sedang mengajarkan cara pemotongan tali dengan benang 255.16. Mahasiswa sedang menjahit jaring bersama kelompok tani 255.11 Pelampung dan lantai 265.12 Pemasangan rumah jaga 265.13 Keikutsertaan petani 265.14 Rumah jaga 265.15. Pemilihan bibit kerapu (5 inchi) 275.16 Pelepasan bibit kerapu 275.17 Pemasangan lantai 27
8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Surat kesediaan Camat Banda Sakti 34
2. Surat kesediaan Geuchik/Kepala Desa 35
21
BAB 4
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
LPPM Universitas Malikussaleh telah memiliki sumber daya manusia dengan berbagai macam
disiplin ilmu yang berpengalaman didalam melakukan penelitian dan pengabdian. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam berbagai bidang ilmu, yaitu bidang rekayasa,
pertanian, hukum dan sosial. Sehingga sampai saat ini telah banyak memenangkan dan
mengelola hibah pengabdian kepada masyarakat dengan berbagai macam bidang disiplin ilmu.
Setiap tahunnya Universitas Malikussaleh membuat program Kuliah Kerja Nyata dengan tema
pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Pada tahun 2013, Universitas
Malikussaleh telah membuat KKN sebanyak 2 (dua) periode dengan tempat pelaksanaan di Aceh
Utara dan Kabupaten Aceh Tengah. KKN-PPM ini sendiri adalah KKN angkatan XVI.
Untuk membantu menyelesaikan permasalahan mitra nelayan diperlukan peneliti dan ahli dalam
mendesain teknologi keramba jaring apung khusus untuk budidaya kerapu. Untuk itu dalam
mendesain keramba diperlukan seorang ahli desain atau ahli pengairan (hidro) yang
berpengalaman, baik desain kontruksi maupun sistem pengairan.
22
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan program hibah KKN-PPM peberdayaan nelayan gampong Pusong Lama
kecamatan Banda Sakti pemerintah kota Lhokseumawe dengan penerapan teknologi keramba
jaring apung untuk pembudidayaan ikan kerapu yang melibatkan kelompok nelayan pusong telah
dilaksanakan 80% program yakni; sosisalisasi dan pelatihan pembuatan keramba, budidaya
kerapu dan sosialisasi pasca panen. Hal yang masih berlangsung sampai saat ini adalah
pendampingan kelompok dalam hal manajemen produksi pasca panen dan kelanjutannya.
5.1. Pembekalan Mahasiswa KKN
Sebelum Mahasiswa ditenjunkan kelapangan, mahasiswa akan diberikan pembekalan. Adapun
Kegiatan selama pembekalan dapat dilihat pada Gambar 5.1 - Gambar 5.4
Gambar 5.1. Mahasiswa KKN sedang mengikutipembekalan selama dua hari
Gambar 5.2. Ketua LPPM Unimal sedangmemberikan pidato sekaligus membuka
Pembekalan
Gambar 5.3. Ketua Program KKN sedangmemberikan kata sambutan
Gambar 5.4. Salah satu pemateri sedangmemberikan materi “Pemberdayaan”
23
5.2. Serah Terima Mahasiswa KKN kepada Camat di Kecamatan Banda Sakti.
Mahasiwa secara formal diserahkan oleh ketua KKN-PPM kepada Camat Banda Sakti dan
dilanjutkan kepada Kepala Desa/Geuchik Pusong Lama. Aapun Kegiatan Penyerahan Mahasiswa
KKN-PPM dapat dilihat pada Gambar 5.5 dan Gambar 5.6.
Gambar 5.5. Camat Banda Sakti SedangMemberikan arahan dan sambutan Kepada
Mahasiswa KKN
Gambar 5.6. Camat Banda Saakti sedangmenandatangani surat serah terima mahasiswa
KKN
5.3. Program Mandiri Mahasiswa
Selama Mahasiswa melaksanakan KKN-PPM, mahasiwa juga melaksanakan program mandiri
selain melaksanakan program kelompok (Pemberdayaan). Adapun kegiatan mandiri dapat dilihat
pada Gambar 5.7 – Gambar 5.10.
Gambar 5.7. Mahasiswa KKN sedangmenyemprot label KKN-PPM di drum
pelampung
Gambar 5.8. Pertemuan Mahasiswa KKN danaparatur desa
24
Gambar 5.9. Mahasiswa sedang gotong royong diMesjid Pusong Lama
Gambar 5.10. Mahasiswa KKN sedangmengajar/memberikan les
5.4. Program Kelompok (pembuatan keramba apung)
Adapun program kelompok mahasiswa adalah “Peberdayaan Nelayan Gampong Pusong Lama
Kecamatan Banda Sakti Pemerintah Kota Lhokseumawe Dengan Penerapan Teknologi Keramba
Jaring Apung Untuk Pembudidayaan Ikan Kerapu”. Program ini akan dilakukan secara bersama-
sama antara Mahasiswa KKN-PPM dan Nelayan kelompok tani.
5.3.1. Kerangka
Teknologi Kerangka Keramba Jaring Apung ini dibuat dari kayu dengan luas keseluruhan
keramba 4m x 8m dengan total 8 kolam pemeliharaan kerapu. Luas kolam pemeliharaan kerapu
untuk setiap kolam adalah 2m x 2m. Pemeliharaan kerapu dilakukan dalam 6 kolam, 1 kolam
untuk cadangan (pemisahan kerapu sakit atau pemindahan akibat pembersihan jaring) dan 1
petak untuk lokasi rumah jaga keramba. Adapun bentuk kerangka yang telah terealisasi dapat
dilihat pada Gambar 5.5 dan Gambar 5.6.
Gambar 5.11. Mahasiswa KKN sedangmengumpulkan kayu untuk pembuatan keramba
Gambar 5.12. Mahasiswa KKN dan Petanisedang mengebor kontruksi keramba
25
5.3.2. Pemasangan Pelampung
Pelampung berfungsi untuk mengapungkan kerangka keramba jaring apung. Bahan pelampung
yang akan digunakan adalah drum plastik volume 200 liter yaitu sebanyak 19 buah. Sebelum
digunakan, kedalam drum plampung dimasukan sedikit karbit. Penggunaan karbit ini bertujuan
untuk mengisi udara didalam pelampung, sehingga dengan demikian daya apungnya akan lebih
bagus. Gambar pelampung yang sudah dipasang dapat dilihat pada Gambar 5.7 dan Gambar 5.8.
Gambar 5.13. Pemasangan drum pelampung disambil diturunkan ke sungai-Laut
Gambar 5.14. Mahasiswa dan Petani bersama-sama menurunkan keramba ke laut
5.3.3. Pemasangan Jaring
Untuk jaring biasanyadigunakan jaring No. 380 D/18 dan 380 D/18 berukuran mata jaring (mesh
size) 1 inci dan 1.5 inci. Pemasangan jarring dapat dilihat pada Gambar 5.9 dan Gambar 5.10
Gambar 5.15 Nelayan sedang mengajarkan carapemotongan tali dengan benang
Gambar 5.16. Mahasiswa sedang menjahit jaringbersama kelompok tani
26
5.3.4. Rumah Jaga
Rumah jaga berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan keramba jaring apung dan tempat
berteduh penjaga dari hujan dan panas. Rumah jaga berukuran 2.0 m x 1.8 m dengan atap terbuat
dari seng. Lebih jelasnya dapat dilihat Gambar 5.11 sampai Gambar 5.14
Gambar 5.11 Pelampung dan lantai Gambar 5.12 Pemasangan rumah jaga
Gambar 5.13 Keikutsertaan petani Gambar 5.14 Rumah jaga
5.3.5. Pelepasan Bibit Kerapu
Sebelum benih ditebar, benih dipilih sesuai dengan ukuran yakni 5 inchi. Ukuran benih ditebar
disesuaikan dengan ukuran mata jaring, yaitu ukuran 1 inci sehingga benih tidak lolos dari
keramba. Karena kerapu bersifat kanibal, maka keseragaman benih dalam satu keramba sangat
perlu diperhatikan. Padat tebar yang dilakukan adalah 25-30 ekor/m2. Padat tebar ini dapat
dipertahankan sampai ukuran konsumsi (400-1200 gr). Penebaran dilakukan pada pagi hari atau
sore hari. Adapun pemilihan benih dan penebaran benih dapat dilihat di Gambar 5.15 dan 5.16.
27
Gambar 5.15. Pemilihan bibit kerapu (5 inchi) Gambar 5.16 Pelepasan bibit kerapu
5.3.6. Pemberian Makan Ikan
Pakan merupakan pengeluaran biaya untuk operasional terbesar sehingga harus ditekan sampai
sekecil-kecilnya, tetapi hasilnya optimal. Hal ini dapat dilakukan melalui pemilihan jenis pakan
yang tepat dengan mempertimbangkan kualitas nutrisi, selera ikan dan harga yang relatif murah.
Pakan yang diberikan adalah ikan hasil tangkapan yang tidak ekonomis (ikan rucah) seperti ikan
tempang, selar, teri dan rebon. Dosis pemberian pakan tergantung ukuran ikan.
Gambar 5.17 Pemasangan lantai
5.5. Analisa Usaha
Analisis usaha merupakan kegiatan yang amat penting agar usaha berkelanjutan. Analisis usaha
budidaya kerapu sangat bervariasi, hal ini disebabkan perhitungan biaya operasional yang
tergantung besar kecilnya unit suatu usaha, jenis alat dan bahan yang digunakan serta letak
lokasi. Adapun analisis usaha ini merupakan analisis budidaya kerapu lumpur dengan konstruksi
rakit dari kayu dan pelampung dari plastik dengan rincian sebagai berikut:
28
1. Keramba apung dibuat 1 (satu) unit dengan ukuran 8 x 4 meter berisi 8 keramba, ukuran
2 x 2 x 1,5 meter dilengkapi dengan rumah jaga dengan padat tebar 50 ekor/meter (50 x
4m x 6 keramba = 1200 ekor)
2. Lama pemeliharaan enam bulan (satu periode) dengan tingkat kelulusan hidup 80% dan
dipanen pada bobot 800 gram/ekor.
3. Ikan dijual dalam keadaan hidup di lokasi panen seharga Rp. 60.000 per ekor.
Asumsi umur peralatan tiga tahun (6 kali pembesaran) dengan perawatan setiap
pembesaran dan nilai penyusutan 20%. Analisis biaya adalah sebagai berikut:
33
DAFTAR PUSTAKA
Azwar Hamid et al., (1994). Pengkajian SUT Budidaya Ikan Kerapu dalam KJA di TelukTapian Nauli Sibolga.Makalah pada Seminar Komponen/Paket Teknologi tanggal 8April 1999 di Aula BPTP GedongJohor, Medan.
Akbar, S. (2000). Meramu Pakan Ikan Kerapu (Bebek, Lumpur, Macan, Mlabar). PenebarSwadaya, Jakarta.
Anonimous. (2001). Pembesaran Kerapu Macan (Epinephelus fuscogu-tattus) dan KerapuTikus (Cromileptis altivelis) di Karamba Jaring Apung. Departemen Kelautan danPerikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Balai Budidaya Laut, Lampung.
Anonimous. (2002). Pengelolaan Kesehatan Ikan Budidaya Laut. Departemen Kelautan danPerikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Balai Budidaya Laut, Lampung.
Asia Pacific Economic Cooperation(2001). Pembudidayaan dan Managemen Kesehatan IkanKerapu. Diterjemahkan dan Diterbitkan oleh Balai besar Riset Perikanan BudidayaGondol-Bali, Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Dinas Perikanan Tk.I Aceh, (1999). Laporan Hasil Inventarisasi/ Identifikasi Potensi BudidayaLaut PropinsiDaerah Istimewa Aceh.
Lamidi dan Asmanelli, 1994. Pengaruh Dosis Pakan terhadap Pertumbuhan Ikan Lemak. JurnalPenelitianBudidaya Pantai. Vol.10 : No.5 : 51 - 60.
Masrizal(2003). Percontohan Budidaya Ikan Kerapu di Kawasan Mandeh Kec. XI KotoTarusan Kab. Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Lembaga Pengabdian kepada MasyarakatUniversitas Andalas, Padang.
Pramu Sunyoto, (1994). Pembesaran Kerapu dengan Keramba Jaring Apung. PT. PenebarSwadaya, Jakarta.
Irianto, A., Ichsan P.A., dan Lamidi, (1991). Penelitian pembesaran ikan kerapu Sunuk dalamKJA. Jurnalpenelitian budidaya pantai Vo,No.2 : 110 - 116.
Subyakto, S., dan S. Cahyaningsih (2003). Pembenihan Kerapu Skala Rumah Tangga. PTAgromedia Pustaka, Jakarta.
Sudrajat, A., E.S. Heruwati., A. Poernomo., A. Rukyani., J. Widodo., dan E. Danakusumah(2001). Teknologi Budidaya Laut dan Pengembangan Sea Farming di Indonesia.Departemen Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Japan InternationalCooperation Agency.
Sunyoto, P(1994). Pembesaran Kerapu dengan Karamba Jaring Apung. Penebar Swadaya,Jakarta.
34
Lampiran 1. Surat kesediaan Camat Banda Sakti
35
Lampiran 2. Surat kesediaan Geuchik (kepala desa)
top related