laporan akuntabilitas kinerja - bpfk makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/4_lakip.pdf · jadwal...
Post on 07-Feb-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja
22001177
www.bpfkmakassar.go.id
BBAALLAAII PPEENNGGAAMMAANNAANN FFAASSIILLIITTAASS KKEESSEEHHAATTAANN
MMAAKKAASSSSAARR
BALAI PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN MAKASSAR
Jl.Perintis Kemerdekaan Km. 11 Makassar 90245 | Telp. 0411-582345 | e-mail: bpfk_makassar@yahoo.com, admin@bpfkmakassar.go.id
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | i
KKaattaa PPeennggaannttaarr
aporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun
Anggaran 2017 merupakan tindak lanjut dari Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Permenpan dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar merupakan
pertanggungjawaban Kepala Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar kepada Sekretaris
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
sepanjang tahun 2017 sesuai dengan penetapan kinerja yang telah ditetapkan.
Laporan ini menggambarkan hasil pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi BPFK Makassar
yang mengacu pada Permenkes Nomor 2351/Menkes/Per/2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Nomor 530/MENKES/PER/IV/2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan.
Melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja ini juga diharapkan dapat mengkomunikasikan hal-
hal riil dan obyektif dari pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan
Makassar terkait dengan DIPA Tahun 2017, maupun pengelolaan sumber daya yang ada dan
dalam wewenangnya yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk
penyusunan LAKIP dan penyempurnaan serta pembinaan selanjutnya dilingkungan Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
proses penyusunan laporan ini. Selanjutnya kami harapkan masukan serta umpan balik dari
semua pihak demi peningkatan kinerja BPFK Makassar di masa mendatang.
Makassar, Januari 2018 Kepala BPFK Makassar Ir. Hj. Nuraeni M NIP. 196106122000032001
LL
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | ii
DDaaffttaarr IIssii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... ii
IHKTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………. ................................ 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ………………………………..... ............................................. 2
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ………………………………………. ............................ 2
D. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA ………………………………………. ............... 3
E. SUMBER DAYA ............................................................................................................... 4
F. HAMBATAN DAN KENDALA .................................................................................... 8
G. SISTIMATIKA PENULISAN………………………………..... ........................................ 8
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA KERJA TAHUNAN ..................................................................................... 10
B. PENETAPAN KINERJA .................................................................................................. 13
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................................................................... 16
B. REALISASI ANGGARAN ................................................................................................. 20
BAB IV : PENUTUP .................................................................................................................................... 25
LAMPIRAN
Lampiran 1: Rencana Kinerja Tahunan
Lampiran 2: Kontrak Kinerja
Lampiran 3: Penetapan Kinerja
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | iii
IIkkhhttiissaarr EEkksseekkuuttiiff
aporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun
Anggaran 2017 memuat gambaran secara garis besar tentang tugas pokok dan fungsi
serta pelaksanan kegiatan tahun 2017 dalam mendukung Program Kebijakan dan Manajemen
Pembangunan Kesehatan dan Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik. Selain itu
Laporan kinerja ini juga merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi
yang dipercayakan kepada BPFK Makassar atas penggunaan anggaran.
Secara umum untuk tahun 2017 realisasi pencapaian target untuk masing-masing
indikator kinerja rata-rata tercapai dengan baik dimana sejumlah indikator terutama yang
terkait dengan pelayanan pengujian dan kalibrasi yang merupakan tugas pokok BPFK Makassar
pencapaiannya melebihi target yang telah ditetapkan antara lain: Peningkatan PNBP, Jumlah
Fasyankes yang dilayani, Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi, dan Pekerja radiasi yang
termonitor radiasinya. Namun demikian masih terdapat indikator yang pencapaiannya belum
sesuai target yaitu Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal dan ketepatan kalibrasi alat ukur
standar. Tidak tercapainya target ini lebih banyak dipengaruhi oleh kendala terbatasnya SDM
serta Alat Uji dan Kalibrasi yang menyebabkan layanan terhadap sejumlah fasyankes mengalami
keterlambatan karena pelayanan untuk beberapa fasyankes tidak dapat dilaksanakan secara
paralel. Selain itu faktor eksternal yang cukup berpengaruh antara lain permintaan pengujian
dan kalibrasi yang terlambat diterima dari fasyankes pada saat menjelang akhir tahun juga
ketika masa akhir kalibrasi ulang hampir selesai
Dari segi keuangan, alokasi anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp. 18.116.382.000,- dengan realisasi pada Tahun 2017 sebesar Rp. 15.938.890.327,-
atau sebesar 87,98%. Sementara untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak terealisasi sebesar Rp.
4.302.478.138,- atau sebesar 143% dari target sebesar Rp. 3.000.000.000,-.
Adapun hambatan yang ditemui dalam proses pencapaian kinerja secara umum masih
lebih didominasi oleh adanya keterbatasan SDM dan peralatan yang dibutuhkan untuk
mendukung kelancaran pelayanan dan roda organisasi BPFK Makassar.
LL
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 1
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
A. LATAR BELAKANG
embangunan kesehatan pada dasarnya menjalankan amanat UUD
1945 yang merupakan kehendak dari seluruh rakyat Indonesia.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan
kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.
Tercapainya tujuan pembangunan nasional merupakan tanggung jawab dan kehendak
seluruh rakyat Indonesia. Dalam menghadapi makin ketatnya persaingan bebas pada era
global, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan. Salah satu faktor
yang mempengaruhi peningkatan kualitas sumberdaya tersebut adalah kesehatan. Dengan
adanya perubahan paradigma dalam pembangunan kesehatan yang dikenal dengan
paradigma sehat serta kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan maka hal
tersebut di atas diharapkan dapat diwujudkan.
Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat
Indonesia menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik
yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun
lingkungan dan prilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
Kementerian Kesehatan harus mampu sebagai penggerak dan fasilitator pembangunan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta, untuk
membuat rakyat sehat, baik fisik, sosial, maupun mental/jiwanya.
Untuk mewujudkan keadaan tersebut investasi sarana, prasarana dan peralatan
kesehatan telah banyak dilakukan, dengan berbagai persyaratan diantaranya persyaratan
mutu, keselamatan dan kemanfaatan.
BPFK Makassar sebagai salah satu UPT Vertikal Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan yang ada di Indonesia Bagian Timur yang melakukan Kalibrasi, Pengujian Sarana,
Prasarana dan Peralatan Kesehatan bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan milik pemerintah
maupun swasta. Dalam melaksanakan kegiatan Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan
Makassar mengacu kepada tujuan Kementerian Kesehatan yaitu untuk meningkatkan
PP
BAB -I-
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 2
kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Guna mendukung terwujudnya tujuan Kementerian Kesehatan, perlu tersedianya
sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang bermutu, aman bagi petugas, masyarakat
dan sarana pelayanan, melalui kalibrasi, pengujian dan proteksi radiasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
aksud penyusunan Lakip BPFK Makassar Tahun 2017 adalah
sebagai penjabaran dari visi dan misi BPFK Makassar yang
terwujud dalam tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Tujuan penyusunan Lakip BPFK Makassar Tahun 2017 adalah untuk mempertanggung
jawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi BPFK Makassar dalam mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara priodik.
Laporan memuat pencapaian kinerja selama Tahun Anggaran 2017 yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tercantum dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Kegiatan (DIPA) Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar.
Selain tersebut di atas, penyusunan Laporan Akuntabilitas ini juga disusun berdasarkan
Penetapan Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar tahun 2017 yang telah
ditetapkan, Penetapan kinerja tersebut didalam tahun berjalan mengalami
perubahan dengan adanya revisi DIPA.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
erdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 530/MENKES/PER/IV/2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Tugas pokok Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar adalah melaksanakan pengamanan fasilitas
kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi
dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta.
Dalam pelaksanaan Tugas Pokok BPFK menyelenggarakan fungsi:
a. Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.
b. Pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan.
c. Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi.
d. Pelayanan monitoring dosis radiasi perorangan.
MM
BB
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 3
e. Pengukuran luaran radiasi terapi.
f. Pengendalian mutu dan pengembangan teknologi pengamanan fasilitas kesehatan.
g. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi,
sarana dan prasarana kesehatan.
h. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan.
i. Pelaksanaan bimbingan teknis dibidang penagamanan fasilitas kesehatan
j. Pelaksanaan ketatausahaan
D. ORGANISASI DAN TATALAKSANA
usunan organisasai Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan
Makassar berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
439/Menkes/Per/VI/2009 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1575/MENKES/PER/XI/2005 adalah sebagai berikut:
a. Subbag Tata Usaha
Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.
b. Seksi Pelayanan Teknis
Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi
perencanaan, pelaksanaan pelayanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, pengujian
dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan, pengamanan dan pengukuran paparan
radiasi, pelayanan monitoring dosis radiasi personal dan pengukuran luaran radiasi
terapi serta jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengamanan fasilitas kesehatan.
c. Seksi Tata Operasional.
Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi perencanaan,
pengendalian mutu dan pengembangan teknologi pengamanan fasilitas kesehatan dan
monitoring dan evaluasi pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi, sarana dan prasarana
kesehatan serta bimbingan teknis di bidang pengamanan fasilitas kesehatan.
d. Kepala Instalasi
Kepala Instalasi mempunyai tugas mengkoordinasikan dan bertanggung jawab pada
penyelenggaraan kegiatan dan fasilitas pelayanan pada Instalasi.
SS
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 4
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Selain dari Subbag, Seksi, Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional tersebut di atas
terdapat juga Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan Fasilitas Kesehatan (UPFPFK) di Papua
yang melayani wilayah Propinsi Papua dan Papua Barat sesuai Surat Keputusan Kepala Pusat
Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan Departemen Kesehatan Nomor:
OT.01.01.XII.500.2007 tentang Penetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan. UPFPFK Papua mempunyai tugas melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan
pada peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi di lingkungan
pemerintah dan swasta di kedua wilayah propinsi tersebut. BPFK Makassar ditunjuk selaku
pemangku UPF-PFK Papua, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar sebagai Unit
Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang
bertugas melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan
pemerintah maupun swasta.
E. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Uraian Jan-17
Tambah Kurang Des-17
A. Menurut Jabatan BPFK Makassar
1. Struktural 4 0 0 4
a. Eselon III 1 0 0 1
b. Eselon IV 3 0 0 3
2. Fungsional 56 0 0 56
a. Fungsional Teknis 28 0 0 28
b. Fungsional Umum 28 0 0 28
3. Honorer 23 0 0 23
a. Honor Non PNS 0 0 0 0
b. Penyuluh Non PNS 8 0 0 8
c. Peramu 3 0 0 3
d. Satpam 6 0 0 6
e. Pengemudi 2 0 0 2
f. Cleaning 4 0 0 4
Jumlah 83 0 0 83
UPF-PFK Jayapura
1. Struktural 0 0 0 0
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 5
Uraian Jan-17
Tambah Kurang Des-17
a. Eselon III 0 0 0 0
b. Eselon IV 0 0 0 0
2. Fungsional 10 0 0 10
a. Fungsional Teknis 0 0 0 0
b. Fungsional Umum 10 0 0 10
3. Honorer 3 0 0 3
a. Tenaga Bantu 1 0 0 1
b. Satpam 1 0 0 1
c. Cleaning 1 0 0 1
Jumlah 13 0 0 13
TOTAL JUMLAH 96 0 0 96
B. Menurut Golongan BPFK Makassar
Gol IV 1 0 0 1
Gol III 46 0 0 46
Gol II 13 0 0 13
Jumlah 60 0 0 60
UPF-PFK Jayapura
Gol IV 0 0 0 0
Gol III 2 0 0 2
Gol II 8 0 0 8
Jumlah 10 0 0 10
TOTAL JUMLAH 70 0 0 70
C. Menurut Pendidikan
BPFK Makassar
1. PNS 60 0 0 60
a. S2 5 0 0 5
b. S1 39 0 0 39
c. D.IV 3 0 0 3
d. D.III 12 0 0 12
e. SMA 1 0 0 1
2. Honorer 23 0 0 23
a. S1 5 0 0 5
b. D.III 3 0 0 3
c. SMA 13 0 0 13
d. SMP 2 0 0 2
Jumlah 83 0 0 83
UPF-PFK Jayapura
1. PNS 10 4 0 10
a. S1 2 1 0 2
b. D.III 8 3 0 8
2. Honorer 3 0 1 3
a. S1 0 0 1 0
b. D.III 1 0 0 1
c. SMA 2 0 0 2
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 6
Uraian Jan-17
Tambah Kurang Des-17
d. SMP 0 0 0 0
Jumlah 13 4 1 13
TOTAL JUMLAH 96 4 1 96
2. Sumber Daya Anggaran
Berdasarkan DIPA Tahun Anggaran 2017 BPFK Makassar memperoleh
sumber daya anggaran sebesar Rp.18.116.382.000,- yang bersumber dari
Rupiah Murni dan PNBP. Dari total anggaran tersebut, sebanyak Rp.
Rp15.541.182.000,- bersumber dari Rupiah Murni dan sisanya sebesar Rp.
Rp2.575.200.000,- bersumber dari PNBP. Adapun target Penerimaan PNBP untuk tahun
2017 adalah sebesar Rp3.000.000.000,-..
No Uraian Anggaran
1 Pendapatan Negara dan Hibah 3.000.000.000
- Penerimaan Negara Bukan Pajak 3.000.000.000
2 Realisasi Belanja Negara 18.116.382.000
- Belanja Rupiah Murni 15.541.182.000
- Belanja PNBP 2.575.200.000
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Dari segi sumber daya sarana dan prasarana, Posisi Neraca Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar pada periode per 31
Desember 2017 terdiri dari Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana. Adapun Komposisi
Neraca per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian 1 Januari 2017 31 Desember
2017
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Penerima 88.830.000 13.730.000
Piutang PNBP 523.570.000 296.965.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka Pendek
-2.617.850 -1.484.825
Persediaan 48.488.200 52.442.819
Jumlah Aset Lancar 658.270.350 361.652.994
ASET TETAP
Tanah 2.592.000.000 2.592.000.000
Peralatan dan Mesin 34.899.181.717 38.847.001.428
Gedung dan Bangunan 8.550.604.200 7.678.778.000
Jalan, Irigasi dan Jaringan 305.701.250 305.701.250
Aset Tetap Lainnya 10.691.120 6.141.121
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 7
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap -21.109.138.749 -23.060.496.674
Jumlah Aset Tetap 25.249.039.538 26.369.125.125
ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud 95.055.000 190.535.000
Aset Lain-lain 0 300.569.354
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
-41.305.000 -334.979.186
Jumlah Aset Lainnya 53.750.000 156.125.168
JUMLAH ASET 25.961.059.888 26.886.903.287
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Kepada Pihak Ketiga 4.913.100 2.750.000
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 4.913.100 2.750.000
JUMLAH KEWAJIBAN 4.913.100 2.750.000
EKUITAS
Ekuitas 25.956.146.788 37.117.287.196
JUMLAH EKUITAS 25.956.146.788 37.117.287.196
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 25.961.059.888 37.117.287.196
Jumlah Aset per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 26.886.903.287,- terdiri dari Aset
Lancar sebesar Rp. 361.652.994,- dan Aset Tetap sebesar Rp. 26.369.125.125,- serta Aset
Lainnya sebesar Rp. 156.125.168,-. Adapun Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2017
sebesar Rp. 2.750.000,- yang merupakan kewajiban jangka pendek. Jumlah ekuitas dana
per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 37.117.287.196,-
LAPORAN BMN TAHUN 2017
A. BMN INTRAKOMPTABEL Posisi Awal (01 Januari 2017) Rp. 46.358.178.287
Penambahan Rp. 15.637.519.287
Pengurangan Rp. 1.915.507.126
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. 60.080.191.152
B. BMN EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal (01 Januari 2017) Rp. 39.304.929
Penambahan Rp. 13.409.238
Pengurangan Rp. 13.409.238
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. 39.304.929
C. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA Posisi Awal (01 Januari 2017) Rp. 46.358.178.287
Penambahan Rp. 15.637.519.287
Pengurangan Rp. 1.915.507.126
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. 60.080.191.152
D. BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awal (01 Januari 2017) Rp. 95.055.000
Penambahan Rp. 95.480.000
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 8
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. 190.535.000
E. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN Posisi Awal (01 Januari 2017) Rp. -
Penambahan Rp. 92.637.500
Pengurangan Rp. 92.637.500
Posisi Akhir (31 Desember 2017) Rp. -
Untuk Laporan BMN Intrakompatibel dalam tahun 2017 terdapat penambahan sebesar
Rp. 15.637.519.287 yang diantaranya terdapat penambahan nilai yang merupakan hasil
dari Revaluasi Aset 5 Tahunan dimana terdapat penambahan nilai aset untuk tanah
sebesar Rp. 10.156.766.146,-. Di samping itu juga terdapat Koreksi Transaksi Barang
Berlebih sebesar Rp. 99.016.000,-.
F. HAMBATAN DAN KENDALA
1. Luas wilayah BPFK Makassar yang terdiri dari pulau-pulau (Propinsi Sulsel,
Sulteng, Sulbar, Sultra, Sulut,
Gorontalo, Maluku, Maluku Utara,
Papua dan Papua Barat) sehingga
kunjungan dan jangkauan pelayanan
sangatlah terkendala oleh
ketersediaan transportasi kepulauan
atau tdk tersedianya jalur transportasi dari Makassar ke lokasi fasyankes.
2. Untuk memenuhi semakin meningkatnya permintaan layanan terhadap
pelanggan dari fasyankes yang berada dalam wilayah cakupan BPFK Makassar maka
diperlukan adanya strategi pelayanan yang lebih baik, untuk itu demi efisiensi dan
efektifitas pelayanan kami mengusulkan agar pengfungsian UPF PFK Papua dapat
segera direalisasikan dan jika memungkinkan juga dapat menambah UPF PFK di
Ambon untuk wilayah Maluku dan Maluku Utara.
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia pada BPFK Makassar. Dimana jika dilihat
dari Peta Jabatan BPFK Makassar yang ada sekarang saja masih membutuhkan
minimal 10 orang tenaga teknis. Sementara perkembangan permintaan layanan yang
semakin meningkat belum dibarengi dengan penambahan SDM teknis dan
administrasi.
4. Masih terbatasnya kemampuan alat kalibrasi/pengujian yang dimiliki BPFK
Makassar untuk memenuhi kebutuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, sampai saat ini
Ket. Gambar: Wilayah Kerja BPFK Makassar
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 9
BPFK Makassar masih memiliki kemampuan 91 jenis alat dari 125 alat yang wajib
dikalibrasi sesuai permenkes 363/MENKES/PER/IV/1998.
5. Masih terbatasnya kompetensi SDM di BPFK Makassar sehingga perlu adanya
Peningkatan SDM secara berkesinambungan mengingat perkembangan teknologi
alat kesehatan sangatlah pesat saat ini yang perlu terus diimbangi.
6. Terbatasnya referensi pendukung dalam rangka meingkatkan jenis kemampuan
terutama dalam hal metode dan alat ukur standar yang dibutuhkan.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
istematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan
Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
ˉ Kata Pengantar
ˉ Ikhtisar Eksekutif
ˉ Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang gambaran umum organisasi, terutama dalam sapek strategis
organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II Perencanaan Kinerja
Menjelaskan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2017.
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Menguraikan Capaian Kinerja Organisasi dengan menyajikan capaian kinerja organisasi
untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organasasi dengan melihat
perbandingan antara target dan realisasi, kinerja tahun sebelumnya, target jangka
menengah, standar nasional, analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan. Juga menguraikan Realisasi Anggaran yang digunakan dalam
kurun waktu tahun 2017.
BAB IV Penutup
Menguraikan Simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa
mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
2. Pernyataan Penetapan Kinerja
3. Form Penetapan Kinerja
SS
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 10
PEERREENNCCAANNAAAANN KIINNEERRJJAA
A. RENCANA KERJA TAHUNAN
erencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan
tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis, dalam Rencana
Strategis Bina Penunjang Pelayanan Medik dan Sarana Kesehatan BUK Kementerian
Kesehatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015 – 2019 untuk mencapai sasaran organisasi.
Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran
program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagai berikut.
SASARAN, INDIKATOR, OUPUT, dan TARGET BPFK MAKASSAR TAHUN 2015 – 2019
NO PERSPEKTIF SASARAN
STRATEGIS KPI
SATUAN
BASE LINE
2015 2016 2017 2018 2019
1 Perspektif Financial
Terwujudnya Efisiensi
Peningkatan PNBP Miliar
Rupiah 2,1 2 2,5 3 3,5 4
2 Perspektif Stakeholder
Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Persentase
80 83 85 87 90 92
3 Perspektif Proses Bisnis Internal
Terwujudnya Pelayanan Prima
Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal
Persentase
75 80 85 90 95 100
Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal
Persentase
69 72 75 77 80 85
Komplain yang ditindaklanjuti
Persentase
100 100 100 100 100 100
Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan
Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes
Jenis Pelayan
an 58 60 63 65 67 70
Jumlah Fasyankes yang dilayani
Jml Fasyank
es 240 300 350 400 450 500
Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi
Jml Alat 8550 9000 9250 9500 9750 10000
Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya
Jml Petugas
581 600 650 700 750 800
Terwujudnya Standardisasi Laboratorium
Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : 17025
Jml Ruang
Lingkup 11 14 15 16 18 20
Jenis Akreditasi KAN Jenis
Akreditasi
2 2 2 2 2 2
Temuan yang ditindaklanjuti
Persentase
100 100 100 100 100 100
Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan
Terlaksananya MOU dengan Fasyankes
Jml MOU
3 5 7 10 12 15
PP
BAB -Ii-
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 11
NO PERSPEKTIF SASARAN
STRATEGIS KPI
SATUAN
BASE LINE
2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Kelaikan Alkes Persent
ase 97 97 97 98 98 98
4
Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi
Terwujudnya Budaya Kerja
Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai
Persentase
83 84 85 86 87 88
Terwujudnya Peningkatan Kompetensi
Kompetensi Staff Persent
ase 50 51 52 53 54 55
Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras
Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal
Persentase
15 20 25 30 35 40
Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar
Persentase
70 75 78 80 83 85
Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar
Persentase
58 60 63 65 67 70
Terwujudnya Sistem IT
Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT
Persentase
5 20 40 60 80 100
1. TUJUAN DAN SASARAN
a. Tujuan
i) Tujuan Umum
a. Terlaksananya kebijakan dan manajemen pengelolaan sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan guna mendukung terselenggaranya pembangunan kesehatan
secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mendukung peningkatan
mutu pelayanan kesehatan..
b. Terwujudnya fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan yang sesuai standar.
ii) Tujuan Khusus
a. Terlaksananya kebijakan, standar, pedoman, norma, kriteria di bidang sarana,
prasarana dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi.
b. Terlaksananya bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang sarana,
prasarana dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi.
c. Tersedianya sumberdaya manusia yang kompeten di bidang sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan.
d. Meningkatnya cakupan pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi
e. Terselenggaranya keamanan dan keselamatan kerja bagi petugas pada sarana
pelayanan.
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 12
b. Sasaran
Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan yang sesuai standar, aman dan bermutu, melalui Kalibrasi,
Pengujian, Sarana dan Prasarana serta peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi.
Tujuan dan sasaran dari Misi BPFK Makassar merupakan salah satu rangkaian
dalam proses tersedianya sarana, prasarana dan alat kesehatan yang aman dan bermutu
sesuai standar, dengan fokus utama berupa tindakan kalibrasi/pengujian dan
pengembangan kompetensi SDM, penyiapan sarana laboratorium yang terakreditasi oleh
KAN serta pengembangan organisasi BPFK Makassar melalui penetapan UPFPFK Papua
menjadi satker untuk wilayah Propinsi Papua dan Papua Barat.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran tentunya akan dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal organisasi. BPFK sebagai UPT Kemenkes selaku Laboratorium
Kalibrasi, Pengujian dan Proteksi Radiasi pada sarana pelayanan dalam keberhasilannya
sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan bidang
kesehatan baik yang ada dilingkungan pemerintah maupun diluar pemerintah.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran :
a. Partisipasi: Partisipasi para pengelola sarana pelayanan kesehatan dalam rangka
Kalibrasi, Pengujian serta Proteksi Radiasi sarana, prasarana dan alat kesehatan
secara berkala sesuai amanat Undang-Undang No. 44 tentang Rumah Sakit sangat
diperlukan.
b. Sumber Daya Manusia: Berdasarkan tugas pokok dan fungsi BPFK Makassar
haruslah memiliki sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
pengetahuan serta jumlah SDM yang memadai, sehingga kualitas alat kesehatan
yang bermutu dan aman dapat tersedia.
c. Dana: BPFK Makassar dalam melakukan kegiatan kalibrasi, pengujian dan proteksi
radiasi pada sarana pelayanan yang ada di wilayah Indonesia Bagian Timur (10
Propinsi) memerlukan biaya cukup besar mengingat geografi wilayah kerja BPFK
Makassar terdiri dari Pulau-pulau.
d. Kemampuan Kalibrasi BPFK Makassar: dalam melakukan kalibrasi dan pengujian
sarana, prasarana dan alat kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan diperlukan
alat kalibrasi yang lengkap untuk memenuhi permintaan kalibrasi dan pengujian
dari sarana pelayanan kesehatan yang semakin banyak jumlah dan jenisnya.
e. Akreditasi Laboratorium: untuk mengantisipasi persaingan global dan
memberikan tingkat kepercayaan dan menjamin mutu pelayanan Kalibrasi dan
Pengujian kepada sarana pelayanan maka BPFK Makassar akan selalu berupaya
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 13
meningkatkan laboratorium agar dapat terakareditasi oleh lembaga akreditasi atau
KAN.
B. PENETAPAN KINERJA
a. Perjanjian Kinerja
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Terwujudnya Efisiensi 1 Peningkatan PNBP 3 Miliar
2 Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
2 Tingkat Kepuasan Pelanggan 87%
3 Terwujudnya Pelayanan Prima
3 Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal
90%
4 Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal 77%
5 Komplain yang ditindaklanjuti 100%
4 Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan
6 Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes
65%
7 Jumlah Fasyankes yang dilayani 400 Faskes
8 Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi
9500 Alat
9 Tingkat Kelaikan Alkes 100%
10 Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya
700 Personil
5 Terwujudnya Standardisasi Laboratorium
11 Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : 17025
16 Jenis
12 Jenis Akreditasi KAN 2 Jenis
13 Temuan yang ditindaklanjuti 10 MOU
6 Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan
14 Terlaksananya MOU dengan Fasyankes 98%
7 Terwujudnya Budaya Kerja
15 Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai
86%
8 Terwujudnya Peningkatan Kompetensi
16 Kompetensi Staff 53%
9 Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras
17 Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal
30%
18 Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar 80%
19 Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar
65%
10 Terwujudnya Sistem IT 20 Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT 60%
b. Kebijakan dan Program
1. Kebijakan
a. Pelaksanaan kebijakan dan manajemen pengelolaan sarana, prasarana dan peralatan
kesehatan radiasi dan non radiasi diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan dan
penggunaan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi pada
sarana pelayanan sesuai standar mutu dan keamanan serta keselamatan kerja bagi
masyarakat dan petugas, oleh karena itu BPFK Makassar akan lebih meningkatkan
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 14
kerjasama lintas sektor maupun program melalui kegiatan sosialisasi/
seminar/desiminasi, membangun jejaring dan kemitraan dalam pelayanan pengujian,
kalibrasi dan proteksi radiasi khususnya dengan pihak Pemprov dan Dinkes Propinsi
serta Dinkes Kab/Kota dalam wilayah kerja BPFK Makassar serta seluruh stake
holder yang bertujuan agar pelaksanaan kalibrasi pada sarana pelayanan
(RSUP/RSUD, RB, RSB. LABORATORIUM, KLINIK, BALAI, dan PUSKESMAS/PUSTU)
milik pemerintah dan swasta dapat lebih ditingkatkan, selain itu BPFK Makassar akan
meningkatkan kerja sama dengan Dinkes Propinsi Papua serta Pihak Pemprov Papua
dalam rangka pengembangan UPFPFK Papua agar dapat menjadi satuan kerja Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Papua untuk wilayah Papua dan Papua Barat.
b. Untuk menjamin ketersediaan layanan Kalibrasi dan Pengujian yang bermutu baik
berupa layanan teknis Kalibrasi dan Pengujian maka BPFK Makassar senantiasa
melakukan peningkatan Laboratorium yang dimiliki melalui standar-standar nasional
maupun internasional dengan memperoleh Akreditasi KAN-ISO 17025, sedangkan
untuk layanan Administrasi BPFK memperoleh Akreditasi dari Badan Akreditasi TUV-
ISO-9001:2008.
c. Melakukan Interkomparasi antar Laboratorium Kalibrasi dan Pengujian milik
Pemerintah dan Swasta yang telah diakui baik secara nasional dan internasional.
d. Untuk menjaga mutu layanan serta mengantisipasi perkembangan teknologi
khususnya dalam bidang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan BPFK Makassar juga
terus berupa meningkatkan kapasitas personil dengan mengikuti sejumlah pelatihan-
pelatihan teknis yang terkait dan mendukung pelaksanaan tugas masing-masing
personil.
e. Untuk menjamin kepuasan pelanggan terhadap pelayanan BPFK Makassar,
manajemen BPFK Makassar secara berkesinambungan juga terus melakukan evaluasi
berupa survey kepuasan pelanggan serta melaksanakan pengawasan dan evaluasi
secara internal dalam bentuk audit internal, kaji ulang manajemen, serta kaji ulang
dokumen mutu.
2. Program
Pembinaan Upaya Kesehatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen
Pelayanan Kesehatan.
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 15
2.1. Rencana Kegiatan Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN
Terwujudnya Efisiensi
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Dukungan Penyelenggaraan Layanan Operasional Balai Kesehatan
Pertemuan dan Pembahasan PNBP
Rapat-Rapat dalam Kota
Konsultasi pada Instansi Teknis Terkait Lainnya
Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran
Mengantar SPM, Setoran SSP dan SSBP
Layanan Perkantoran Gaji dan Tunjangan Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Operasional dan Pemeliharaan Balai Kesehatan
Penagihan Piutang PNBP
Perjalanan Dinas dalam rangka Proses Pengadaan Barang dan Jasa
Workshop dan Konsultasi Unit Pengendalian Gratifikasi
Konsultasi dan Koordinasi UPF PFK Papua ke BPFK Makassar
Penagihan Piutang PNBP
Sosialisasi UPG
Layanan Perkantoran Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti
Langganan Daya dan Jasa
Honorarium Pengelola Keuangan, Barang Milik Negara, dan Sistem Akuntansi Instansi
Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa
Layanan Internal (Overhead)
Perencanaan dan Anggaran Internal
Penyusunan Kertas Kerja dan Review Rencana Kerja Anggaran (RKA-KL)
Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN
Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Operasional dan Pemeliharaan Balai Kesehatan
Monitoring, Evaluasi dan Bimtek Pengendalian Mutu Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi
Pertemuan Teknis Petugas Radiologi Rumah Sakit
Terwujudnya Pelayanan Prima
Layanan Internal (Overhead)
Monev Internal Temu Pelanggan BPFK Makassar
Layanan Internal Organisasi
Peningkatan Kapabilitas Tenaga BPFK Makassar
Layanan Perkantoran Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Keperluan Sehari-hari Perkantoran
Biaya Jasa Pengiriman
Rapat/Pertemuan Program/Rencana Kerja/Teknis
Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Operasional dan Pemeliharaan Balai Kesehatan
Pelayanan Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana Kesehatan
Sosialisasi TUPOKSI BPFK
Koordinasi dan Konsultasi Kegiatan UPF PFK Papua ke Pusat
Operasional Pelaksanaan Kantor UPF PFK Papua
Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi pada Propinsi Papua dan Papua Barat
Terwujudnya Standardisasi Laboratorium
Layanan Internal (Overhead)
Monev Internal
Interkomparasi Laboratorium PDP dan KAUR
Uji Profesiensi Laboratorium Penguji
Penyusunan Dokumen Mutu ISO 9001:2015
Kaji Ulang Manajemen
Interkomparasi Laboratorium Suhu, Tekanan, Gaya Massa, Volume, Kelistrikan, Pruk, dan Optik Akuistik
Bench Marking
Sarana dan Prasarana Pengadaan Alat Kesehatan
Pengadaan Peralatan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Non e-Catalog Pengadaan Peralatan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi e-Catalog
Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 16
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Dukungan Penyelenggaraan Layanan Operasional Balai Kesehatan
Pertemuan Teknis dan Peningkatan Kapabilitas Petugas IPRS
Koordinasi Lintas Sektor
Pengembangan UPF dan Instalasi/Unit Penguji Alat Kesehatan pada RS
Operasional dan Pemeliharaan Balai Kesehatan
Jejaring dan Kemitraan dalam Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi Jejaring dan Kemitraan dalam Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi pada Propinsi Papua dan Papua Barat
Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Dukungan Penyelenggaraan Layanan Operasional Balai Kesehatan
Pelayanan Monitoring Dosis Perorangan
Layanan Internal (Overhead)
Monev Internal Pembinaan pada UPF PFK Papua
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Operasional dan Pemeliharaan Balai Kesehatan
Monitoring Sarana dan Prasarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Terwujudnya Budaya Kerja
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Dukungan Penyelenggaraan Layanan Operasional Balai Kesehatan
Honorarium Pegawai Non PNS
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Operasional dan Pemeliharaan Balai Kesehatan
Pengadaan Pakaian Seragam Pegawai
SIMKA dan Kegiatan Kepegawaian Lainnya
Pemeriksaan Kesehatan Resiko Pekerjaan UPF PFK Papua
Biaya Konsumsi Rapat
Layanan Perkantoran Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Pemeriksaan Kesehatan Resiko Pekerjaan
Pengadaan Pakaian Dinas
Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh
Terwujudnya Peningkatan Kompetensi
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Dukungan Penyelenggaraan Layanan Operasional Balai Kesehatan
Sertifikasi Tenaga Ahli
Layanan Internal (Overhead)
Layanan Internal Organisasi
Pelatihan Suhu, Tekanan, Gaya Massa, Volume, Kelistrikan, dan Optik
Pelatihan Pengendalian Dokumen dan Rekaman
Pelatihan dan Penyegaran PPR Medik
Pelatihan Customer Service Excellence
OJT Pengecekan Antara
Pelatihan Effective Customer Relationship Manajement (CRM) Pelatihan Kaji Ulang Manajemen dan Pengendalian Sistem Laboratorium
Peningkatan SDM UPF PFK Papua
Peningkatan Kapabilitas Petugas IT
Peningkatan SDM Pengelola Keuangan
Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X
Peningkatan Kapabilitas SDM Lainnya
Pelatihan Uji Profisiensi Lab. (SNI-ISO/IEC 17043-2010)
Layanan Internal (Overhead)
Monev Internal Training Awareness and Documentation dan Internal Audit ISO 9001:2015
Layanan Operasional Balai Kesehatan
Operasional dan Pemeliharaan Balai Kesehatan
Peningkatan SDM Pengadaan Barang dan Jasa
Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras
Layanan Operasional Balai Operasional dan Pemeliharaan Peralatan
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 17
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN
Kesehatan Pemeliharaan Balai Kesehatan
Layanan Perkantoran Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Pemeliharaan Gedung, Sarana Prasarana, dan Kendaraan Bermotor
Gedung Layanan Pembangunan Gedung dan Bangunan
Pekerjaan Interior Ruangan Aula
Sarana dan Prasarana Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Terwujudnya Sistem IT
Sarana dan Prasarana Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan Alat Pengolah Data dan Sistem Informasi Teknologi
2.2. Indikator Kegiatan
a. Peningkatan PNBP
b. Tingkat Kepuasan Pelanggan
c. Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal
d. Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal
e. Komplain yang ditindaklanjuti
f. Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes
g. Jumlah Fasyankes yang dilayani
h. Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi
i. Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya
j. Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : 17025
k. Jenis Akreditasi KAN
l. Temuan yang ditindaklanjuti
m. Terlaksananya MOU dengan Fasyankes
n. Tingkat Kelaikan Alkes
o. Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai
p. Kompetensi Staff
q. Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal
r. Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar
s. Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar
t. Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 18
AKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KIINNEERRJJAA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPFK Makassar.
Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan. Penilaian tersebut merupakan
kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
Pengukuran kinerja kegiatan BPFK Makassar telah menggunakan indikator
kuantitatif, hal ini dilakukan supaya lebih terukur dan mudah dievaluasi. Penetapan
indikator yang digunakan dalam setiap kegiatan disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-
masing, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur pencapaiannya.
Analisis Pencapaian Kinerja
Analisis pencapaian kinerja sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari
masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana kerja.
Pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja
kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja BPFK Makassar dapat dilihat pada tabel
perbandingan target dan realisasi sesuai Penetapan Kinerja BPFK Makassar Tahun 2017 di
bawah ini:
NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Target 2017
Realisasi 2017
1 Perspektif Financial
Terwujudnya Efisiensi Peningkatan PNBP 3 M 4,3M
2 Perspektif Stakeholder
Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan 87% 100%
3 Perspektif Proses Bisnis Internal
Terwujudnya Pelayanan Prima
Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal
90% 89%
Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal 77% 79,96%
Komplain yang ditindaklanjuti 100% 100%
Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan
Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes
65% 60,82%
Jumlah Fasyankes yang dilayani 400
Faskes 419
Faskes
Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi 9500 Alat 16541
Alat
Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya
700 Personil
1092 Personil
Terwujudnya Standardisasi Laboratorium
Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : 17025
16 Jenis 18 Jenis
Jenis Akreditasi KAN 2 Jenis 2 Jenis
Temuan yang ditindaklanjuti 100% 100%
BAB -Iii-
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 19
NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Target 2017
Realisasi 2017
Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan
Terlaksananya MOU dengan Fasyankes 10 MOU 12 MOU
Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Kelaikan Alkes 98% 98,6%
4
Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi
Terwujudnya Budaya Kerja
Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai
86% 87,49%
Terwujudnya Peningkatan Kompetensi
Kompetensi Staff 53% 138%
Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras
Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal
30% 20%
Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar 80% 86%
Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar
65% 65%
Terwujudnya Sistem IT
Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT 60% 60%
Dari tabel di atas dapat terlihat pencapaian-pencapaian BPFK Makassar dalam tahun 2017
dimana hampir seluruh target kinerja dapat tercapai bahkan terlampaui melebihi target yang
telah ditetapkan.
Jika dibandingkan realisasi tahun 2016 dengan periode tahun 2017 secara umum juga
mengalami peningkatan, secara keseluruhan terget kinerja dapat dicapai bahkan melampaui
dari terget dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN 2017 TAHUN 2016
TARGET REALISA
SI TARGET
REALISASI
1 Terwujudnya Efisiensi 1 Peningkatan PNBP 3 M 4,3M 2,5 M 3,7M
2 Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
2 Tingkat Kepuasan Pelanggan 87% 100% 85% 98%
3 Terwujudnya Pelayanan Prima
3 Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal
90% 89% 85% 100%
4 Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal
77% 79,96% 75% 59,17%
5 Komplain yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100%
4 Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan
6 Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes
65% 60,82% 63 % 62%
7 Jumlah Fasyankes yang dilayani
400 Faskes
419 Faskes
350 Faskes
408 Faskes
8 Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi
9500 Alat
16541 Alat
9250 Alat 15792
Alat
9 Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya
700 Personil
1092 Personil
650 Personil
1000 Personil
5 Terwujudnya Standardisasi Laboratorium
10 Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : 17025
16 Jenis 18 Jenis 15 Jenis 15 Jenis
11 Jenis Akreditasi KAN 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis
12 Temuan yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100%
6 Terwujudnya Jejaring dan 13 Terlaksananya MOU dengan 10 MOU 12 MOU 7 MOU 6 MOU
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 20
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN 2017 TAHUN 2016
TARGET REALISA
SI TARGET
REALISASI
Kemitraan Fasyankes
7 Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan
14 Tingkat Kelaikan Alkes 98% 98,6% 97% 98%
8 Terwujudnya Budaya Kerja
15 Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai
86% 87,49% 85% 87,29%
9 Terwujudnya Peningkatan Kompetensi
16 Kompetensi Staff 53% 138% 52% 88,33%
10 Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras
17 Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal
30% 20% 25% 34,84%
18 Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar
80% 86% 78% 86%
19 Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar
65% 65% 63% 63%
11 Terwujudnya Sistem IT 20 Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT
60% 60% 40% 40%
Dari Aspek Pelayanan Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi/Uji Kesesuaian Alat
Kesehatan juga pencapaiannya melebihi seluruh target yang telah ditetapkan. Tahun 2017 BPFK
Makassar telah melayani 419 fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan Pengujian,
Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi/Uji Kesesuaian Alat Kesehatan. Angka ini melebihi target yaitu
sebanyak 400 fasilitas pelayanan kesehatan, dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sebanyak 408 fasyankes, jumlah ini mengalami sedikit peningkatan yaitu sebanyak 11
fasyankes. Adapun grafik realisasi cakupan pelayanan fasyankes tahun 2013 – 2017 dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Grafik Cakupan Fasilitas Palayanan Kesehatan tahun 2013 - 2017
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 21
Tabel Realisasi Cakupan Pelayanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 – 2017
NO PROPINSI 2013 2014 2015 2016 2017
1 SULAWESI SELATAN 166 127 190 193 225
2 SULAWESI BARAT 6 24 5 6 10
3 SULAWESI TENGGARA 9 9 8 9 31
4 SULAWESI TENGAH 97 113 101 91 19
5 SULAWESI UTARA 13 12 13 10 19
6 GORONTALO 51 34 26 28 32
7 MALUKU 9 8 4 12 11
8 MALUKU UTARA 6 7 9 17 4
9 PAPUA 20 10 15 16 37
10 PAPUA BARAT 17 7 8 10 9
11 LUAR WILAYAH KERJA 10 5 24 14 22
JUMLAH 404 356 403 408 419
Tabel Cakupan Fasilitas Palayanan Kesehatan tahun 2013 – 2017 berdasarkan wilayah
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi cakupan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
dilayani dalam rangka pengujian dan kalibrasi alat kesehatan mengalami peningkatan dari 408
Faskes pada tahun 2016 menjadi 419 Faskes pada tahun 2017. Adapun realisasi cakupan
fasyankes seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2017 juga masih tetap didominasi oleh
fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah propinsi Sulawesi Selatan yaitu sebanyak
225 Fasyankes atau 54%. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang secara
keseluruhan hanya 49% dari total faskes yang dilayani. Hal ini tentunya tidak lepas dari
kemudahan akses dan jarak jangkauan dari BPFK Makassar serta besarnya populasi fasyankes
yang terdapat di wilayah ini jika dibandingkan dengan wilayah propinsi lainnya.
Sementara untuk Propinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara merupakan
wilayah dengan cakupan yang cukup minim. Hal ini menegaskan perlunya dukungan dalam
rangka penguatan UPF Papua agar dapat lebih meningkatkan pelayanannya, terutama dalam hal
kelembagaan UPF Papua agar didorong untuk menjadi satker sendiri.
Sementara untuk alat kesehatan yang dikalibrasi/diuji dalam kurun waktu tahun 2017
adalah sebanyak 16.541 alat. Angka ini melebihi target yang ditetapkan yaitu sebanyak 9500
alat atau 174% dari target, dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami
peningkatan sebanyak 749 alat dari hanya 15.792 pada tahun 2016 atau meningkat sebanyak
4,74%. Adapun grafik realisasi pengujian dan kalibrasi alat kesehatan periode tahun 2013 –
2017 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 22
Grafik Realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alt Kesehatan tahun 2013 - 2017
Adapun realisasi pengujian dan kalibrasi alat kesehatan berdasarkan wilayah propinsi
dalam kurun waktu 2013 - 2017 dapat dilihat pada tabel berikut:
NO PROPINSI 2013 2014 2015 2016 2017
1 SULAWESI SELATAN 5219 5690 6882 7443 8476
2 SULAWESI BARAT 401 626 607 890 765
3 SULAWESI TENGGARA 197 332 86 258 500
4 SULAWESI TENGAH 1530 1439 1505 1745 773
5 SULAWESI UTARA 491 984 1076 1355 1860
6 GORONTALO 508 558 642 891 407
7 MALUKU 405 473 374 555 827
8 MALUKU UTARA 175 242 170 631 255
9 PAPUA 475 445 607 696 1538
10 PAPUA BARAT 339 578 508 1117 436
11 LUAR WILAYAH KERJA 32 51 285 211 704
JUMLAH 9772 11418 12742 15792 16541
Tabel Realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan tahun 2013 – 2017 berdasarkan wilayah
Dari tabel Realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan di atas terlihat tren
peningkatan realiasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan dari tahun ke tahun. Berbanding
lurus dengan realisasi cakupan pelayanan kesehatan, untuk realisasi Pengujian dan Kalibrasi
Alat Kesehatan juga jika kita melihat jumlah realisasi berdasarkan wilayah maka Sulawesi
Selatan menjadi kontributor terbesar terhadap realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan.
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 23
Dari total 16.541 alat kesehatan yang dikalibrasi dalam kurun waktu tahun 2017, sebanyak
8476 atau sekitar 46% adalah alat kesehatan yang berada di wilayah propinsi Sulsel. Sementara
untuk Propinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara merupakan wilayah dengan
cakupan yang cukup minim. Dan kondisi ini kembali menegaskan perlunya dukungan dalam
rangka penguatan UPF Papua agar dapat lebih meningkatkan pelayanannya, terutama dalam hal
kelembagaan UPF Papua agar didorong untuk menjadi satker sendiri.
B. REALISASI ANGGARAN
Dari Aspek keuangan, realisasi pengelolaan anggaran tercapai sebesar
87,98% atau sebesar Rp.15.938.890.327,- dari Alokasi Anggaran sebesar
Rp.18.116.382.000,-. Jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2016 sebesar
Rp. 18.267.576.000,- mengalami penurunan sebesar Rp. 151.194.000,- atau sebesar 0,83%, hal
ini disebabkan adanya penurunan untuk semua pagu belanja Gaji pegawai, belanja barang, dan
belanja modal. Gambaran realisasi keuangan dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :
No. URAIAN TAHUN 2017
% Realisasi TA
2016 Anggaran Realisasi
1 PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak
3.000.000.000 4.302.478.138 143 3.439.090.913
JUMLAH PENDAPATAN 3.000.000.000 4.302.478.138 143 3.439.090.913
2 BELANJA
Belanja Pegawai 4.667.401.000 4.567.092.593 97,85 3.518.543.612
Belanja Barang 8.544.731.000 6.513.532.169 76,23 5.316.771.019
Belanja Modal 4.904.250.000 4.858.265.565 99,06 6.575.306.000
JUMLAH BELANJA 18.116.382.000 15.938.890.327 87,98 15.938.890.327
Dari tabel di atas terlihat bahwa kontribusi realisasi jenis belanja terbaik dalam hal
persentase realisasi adalah pada belanja Modal dimana dari alokasi anggaran sebesar Rp.
4.904.250.000,- pada tahun 2017, terealisasi sebesar 99,06% dari anggaran atau sebesar Rp.
4.858.265.565,-. Sementara yang terendah penyerapannya dari segi jenis belanja adalah Belanja
Barang dengan realisasi sebesar 76,78% atau sebesar Rp. 6.513.532.169,- dari Alokasi anggaran
sebesar Rp. 8.544.731.000,-
Sementara itu dari sisi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi pencapaian
Pendapatan PNBP Tahun 2017 adalah sebesar Rp. 4.302.478.138,- atau sebesar 143% dari
target Penerimaan sebesar Rp.3.000.000.000,-. Perolehan ini meningkat sebesar 24,79% jika
dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp3.439.090.913, hal ini
disebabkan semakin meningkatnya jumlah permintaan dan pelayanan kalibrasi/pengujian
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 24
terhadap Sarana Pelayanan KesehatanAdapun grafik realisasi PNBP dari tahun 2013 – 2017
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Grafik realisasi PNBP dari tahun 2013 – 2017 (Dalam Juta Rupiah)
Kegiatan-kegiatan yang mendukung pelaksanaan pencapaian kinerja, program kebijakan
dan rencana kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar serta faktor-faktor yang
menjadi kendala dalam pencapaian output-output kegiatan dapat dilihat pada laporan e-monev
seperti yang terlampir dalam laporan ini.
LAKIP BPFK Makassar Tahun 2017 | 25
PEENNUUTTUUPP
aporan akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar
merupakan pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas
pokok dan fungsi, maupun pengelolaan sumber daya yang ada dan dalam wewenangnya.
Alokasi anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 18.116.382.000,-.
Adapun realisasi sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp.
Rp.15.938.890.327,- atau sebesar 87,98%.
Sementara dari segi pelayanan untuk tahun 2017 untuk semua indikator dapat terealisasi
melampaui target yang telah ditetapkan, dimana BPFK Makassar telah melayani 419 fasyankes
yang melakukan Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan dengan realisasi sebanyak 16.541 alat
kesehatan. Dalam kurun waktu 2017 juga BPFK Makassar telah melayani 1092 personil dari IRM
yang melakukan pemantauan dosis perorangan yang berasal dari 190 IRM (Instalasi
Radiognostik Medik). Keseluruhan indikator tersebut juga mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar sebagai unit pelaksana teknis di
lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dengan berbagai
upaya telah dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya,
namun demikian masih adanya kendala dengan adanya kegiatan belum terealisasi 100%.
Kendala dan kekurangan tersebut akan diperbaiki pada tahun berikutnya dengan terus
melakukan evaluasi terhadap capaian-capaian serta kendala-kendalanya demi peningkatan
kinerja satker di masa mendatang.
LL
BAB -Iv-
Lampiran-lampiran
Lampiran: Rencana Strategis
NO PERSPEKTIF SASARAN
STRATEGIS KPI SATUAN
BASE LINE
2015 2016 2017 2018 2019
1 Perspektif Financial
Terwujudnya Efisiensi
Peningkatan PNBP Miliar
Rupiah 2,1M 2M 2,5M 3M 3,5M 4M
2 Perspektif Stakeholder
Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Persentase 80 83 85 87 90 92
3 Perspektif Proses Bisnis Internal
Terwujudnya Pelayanan Prima
Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal
Persentase 75 80 85 90 95 100
Penerbitan Sertifikat/ LHU sesuai jadwal
Persentase 69 72 75 77 80 85
Komplain yang ditindaklanjuti
Persentase 100 100 100 100 100 100
Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan
Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes
Jenis Pelayanan
58 60 63 65 67 70
Jumlah Fasyankes yang dilayani
Jml Fasyankes
240 300 350 400 450 500
Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi
Jml Alat 8550 9000 9250 9500 9750 10000
Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya
Jml Petugas 581 600 650 700 750 800
Terwujudnya Standardisasi Laboratorium
Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : 17025
Jml Ruang Lingkup
11 14 15 16 18 20
Jenis Akreditasi KAN Jenis
Akreditasi 2 2 2 2 2 2
Temuan yang ditindaklanjuti
Persentase 100 100 100 100 100 100
Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan
Terlaksananya MOU dengan Fasyankes
Jml MOU 3 5 7 10 12 15
Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Kelaikan Alkes Persentase 97 97 97 98 98 98
4
Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi
Terwujudnya Budaya Kerja
Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai
Persentase 83 84 85 86 87 88
Terwujudnya Peningkatan Kompetensi
Kompetensi Staff Persentase 50 51 52 53 54 55
Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras
Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal
Persentase 15 20 25 30 35 40
Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar
Persentase 70 75 78 80 83 85
Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar
Persentase 58 60 63 65 67 70
Terwujudnya Sistem IT
Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT
Persentase 5 20 40 60 80 100
Lampiran-lampiran
BBPPFFKKmmaakkaassssaarr
CAPTURED
Kegiatan Kalibrasi Alkes pd salah satu RS
Kegiatan Pengujian Sarana dan Prasarana RS
Kegiatan Kalibrasi Alat Kesehatan di salah satu RS
Uji Kesesuaian Pesawat Sinar- X
top related