laporan astable multivibrator
Post on 13-Apr-2016
1.254 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN LABORATORIUM
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
PERCOBAAN IC TIMER 555 ASTABLE MULTIVIBRATOR
NAMA PRAKTIKAN : SYAH REZA FAHLEVINAMA REKAN KERJA : 1. VERA INDRASWARI
2. VICA AZKA NOVALYA
KELAS/KELOMPOK : TT-3D / KELOMPOK 9TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 25 NOVEMBER 2015TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 07 DESEMBER 2015
JURUSAN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan laboratorium
digital berjudul "IC TIMER 555 ASTABLE MULTIVIBRATOR". Laporan tentang Astable
Multivibrator ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah laboratorium
Elektronika.
Penulisan laporan ini memiliki tujuan untuk memahami Ic timer 555 dan memahami
penggunaan Ic timer 555 sebagai Astable multivibrator.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Inilah batasan
kesanggupan penulis dalam menulis laporan ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Depok, 7 Desember 2015
Penulis
IC TIMER 555
ASTABLE MULTIVIBRATOR
TUJUAN :
Memahami IC Timer 555
Memahami penggunaan IC Timer 555 sebagai Astable Multivibrator
PENDAHULUAN
Dalam sistem digital, pewaktuan adalah hal yang sangat diperhatikan. Multivibrator adalah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal kontinyu, yang digunakan sebagai pewaktu dari rangkaian-rangkaian digital sekuensial. Dengan input clock yang dihasilkan oleh sebuah multivibrator, rangkaian seperti counter, shift register maupun memory dapat menjalankan fungsinya dengan benar.Berdasarkan bentuk sinyal output yang dihasilkan, ada 3 macam multivibrator :
a) Multivibrator bistable : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source) pada salah satu dari dua
state digital. Ciri khas dari multivibrator ini adalah state-nya tetap bertahan pada nilai tertentu, sampai ada trigger kembali yang mengubah ke nilai yang berlawanan. SR Flip-flop adalah contoh multivibrator bistable. Bistable multivibrator mempunyai dua keadaan stabil. Pulsa pemicu masukan akan menyebabkan rangkaian diasumsikan pada salah satu kondisi stabil. Pulsa kedua akan menyebabkan terjadinya pergeseran ke kondisi stabil lainnya. Multivibraator tipe ini hanya akan berubah keadaan jika diberi pulsa pemicu. Multivibrator ini sering disebut sebagai flip-flop. Ia akan lompat ke satu kondisi (flip) saat dipicu dan bergeser kembali ke kondisi lain (flop) jika dipicu. Rangkaian kemudian menjadi stabil pada suatu kondisi dan tidak akan berubah atau toggle sampai ada perintah dengan diberi pulsa pemicu.
b) Multivibrator astable : adalah oscillator free running yang bergerak di dua level digital pada frekuensi
tertentu dan duty cycle tertentu. Multivibrator merupakan jenis osilator relaksasi yang sangat penting. Rangkaian osilator ini menggunakan jaringan RC dan menghasilkan gelombang kotak pada keluarannya.
Astabel multivibrator biasa digunakan pada penerima TV untuk mengontrol berkas elektron pada tabung gambar. Pada komputer rangkaian ini digunakan untuk mengembangkan pulsa waktu. Sebuah multivibrator terdiri atas dua penguat yang digandeng secara silang.Keluaran penguat yang satu dihubungkan dengan masukan penguat yang lain. Karena masing-masing penguat membalik isyarat masukan, efek dari gabungan ini adalah berupa balikan positif. Dengan adanya (positif) balikan, osilator akan “regenerative” (selalu mendapatkan tambahan energi) dan menghasilkan keluaran yang kontinyu.
c) Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan pulsa output tunggal pada
waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari luar.Monostable multivibrator memiliki satu kondisi stabil sehingga sring juga disebut sebagai multibrator one-shot.
Saat osilator terpicu untuk berubah ke suatu kondisi pengoperasian, maka pada waktu singkat akan kembali ke titik awal pengoperasian. Konstanta waktu RC menentukan periode waktu perubahan keadaan. Monostable multivibrator termasuk jenis osilator triggered. Skema rangkaian monostable multivibrator diperlihatkan pada gambar.Rangkaian memiliki dua kondisi yaitu kondisi stabil dan kondisi tak stabil.
Rangkaian akan rileks pada kondisi stabil saat tidak ada pulsa. Kondisi tak stabil diawali dengan pulsa pemicu pada masukan. Setelah selang waktu 2 1 0,7 ´ R C , rangkaian kembali ke kondisi stabil. Rangkaian tidak mengalami perubahan sampai ada pulsa pemicu yang datang pada masukan.
Pada multivibrator monostable, kondisi one-shoot mempunyai satu state stabil, dimana ini terjadi jika clock berada pada negative edge trigger (tergantung jenis IC-nya). Saat mendapat trigger, Q menjadi LOW pada panjang t tertentu (tw), selanjutnya berubah ke nilai sebaliknya (HIGH), hingga bertemu lagi dengan negative edge trigger berikutnya dari clock. Salah satu IC Multivibrator monostable adalah 74121.
DASAR TEORI
IC 555 Sebagai Astable Multivibrator
Multivibrator Astable dapat dibuat dari IC timer multiguna 555. Dinamakan 555 karena di dalam chip IC-nya terdapat tiga buah resistor yang masing-masing bernilai 5 kΩ terpasang dari VCC hingga Ground. Fungsi dari ketiga resistor ini adalah sebagai pembagi tegangan.
Apabila IC 555 tersebut digunakan sebagai multivibrator astable, maka rangkaian yang dibuat adalah seperti gambar di atas.
Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh IC 555 sebagai Multivibrator Astable adalah sebagai berikut :
Jika digunakan sebagai astable multivibrator, IC 555 berlaku sebagai Osolator RC. Bentuk gelombang dan frekuensi keluaran utamannya ditentukan oleh jaringan RC. Gambar 7 memperlihatkan rangkaian astable multivibrator menggunakan IC LM555. Biasanya rangkaian ini digunakan sebagai pembangkit waktu (time base generator) untuk rangkaian lonceng (clock) dan pada komputer.
Pada rangkaian ini diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor dan sebuah sumber daya. Keluaran diambil dari pin 3. Pin 8 sebagai +VCC dan pin 1 adalah “tanah”. Tegangan catu DC dapat berharga sebesar 5 – 15 V. Resistor A R dihubungkan antara CC +V dan terminal pengosongan (pin 7). Resistor B R dihubungkan antara pin 7 dengan terminal ambang (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara ambang pintu dan “tanah”. Pemicu (pin 2) dan ambang pintu (pin 6) dihubungkan bersama.
Saat daya mula-mula diberikan, kapasitor akan terisi melalui A R dan B R . Ketika tegangan pada pin 6 ada sedikit kenaikan di atas dua pertiga CC V , maka terjadi perubahan kondisi pada komparator 1. Ini akan me-reset flip-flop dan keluarannya akan bergerak ke positif. Keluaran (pin 3) bergerak ke “tanah” dan basis 1 Q berprategangan maju. 1 Q mengosongkan C lewat B R ke “tanah”.
ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. IC Tiimer 555
2. Multimeter analog digital
3. Osiloskop
4. Sumber Tegangan DC
5. Resistor Ra = 6K8
6. Resistor Rb = 3K3
7. Kapasitor C1 = 0.1
8. Kapasitor C2 = 0.01
9. Kabel-kabel penghubung
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Rakitlah rangkaian sesuai dengan gambar 1.
2. Berikan tegangan supply sebesar +5V
3. Hubungkan Channel 1 ke output rangkaian dan Channel 2 ke VC1
4. Perhatian dan ukur Thigh, Tlow, T, Frekuensi (f) dan duty cycle yang terbaca pada osiloskop.
5. Ubahlah nilai Resistor Ra, Rb, dan Kapasitor C1 untuk beberapa konfigurasi, catat hasil pengamatan pada tabel hasil percobaan.
DATA HASIL PERCOBAAN
Th TL T F DC
Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur
RA: 6800
6,9 *10⁻4 S
7*10⁻4 S
2.28*10⁻4 S
3*10⁻4 S 9.28*10⁻4 S
10*10⁻4 S
107 Hz
1 KHz
74.45% 70%
RB: 3300
C1: 100nF
RA: 5100
5.8*10⁻4 S
6*10⁻4 S
2.28*10⁻4 S
2.5*10⁻4 S
8.08*10⁻4 S
8.5*10⁻4 S
1.23 KHz
1176 Hz
71% 70%
RB: 3300
C1: 100nF
RA: 5100
8.2*10⁻4 S
8*10⁻4 S
4.7*10⁻4 S
5*10⁻4 S 12.9*10⁻4 S
13*10⁻4 S
775 Hz
769 Hz
63% 61%
RB: 6800
C1: 100nF
RA: 5100
3.8*10⁻3 S
4*10⁻3 S
2.2*10⁻3 S
2*10⁻3 S 6*10⁻3 S 6*10⁻3 S 166 Hz
166 Hz
63% 60%
RB: 6800
C1: 470nF
RA: 3K3
41*10⁻3 S
45*10⁻3 S
39*10⁻3 S 40*10⁻3 S
80*10⁻3 S 85*10⁻3 S
12.5 Hz
11.7 Hz
51% 50%
RB: 560 K
C1: 100nF
top related