laporan diagnostik.pdf
Post on 03-Feb-2016
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN DIAGNOSTIK
USG
Dosen Pembimbing:
Muhammad Ridha Makruf, ST
Sari Lutfiah, MKes
Disusun oleh :
1. Skolastika Y Juita (P27838113022)
2. Hanif Zaki (P27838113031)
3. Muhamad Lutfi Hidayat (P27838113032)
4. Yahya Nanda K (P27838113040)
5. Junia Dyah Permata W (P2783813041)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SURABAYA
2014-2015
1. Dasar Teori
1.1. Pengertian USG
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik
yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam
menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non
traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif). Selain itu ultrasonografi
relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan persiapan pasien serta peralatannya
relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi
yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan
frekuensi 1-10 MHz.
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama
sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz – 20.000
Hz. Gelombang ultrasonik ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik pada kwarsa yang
diberi tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi ultrasonik.
Salah satu aplikasi gelombang dalam bidang kedokteran adalah dalam
ultrasonografi (USG). Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang ultrasonik yang
merupakan gelombang elektromagnetik, untuk membantu para petugas kesehatan (dokter
atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun mendeteksi yang ada dalam tubuh
pasiennya.
Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ
tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan
jaringan lain disekitarnya.
Sifat dasar ultrasound :
1. Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila melalui
media padat.
2. Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.
3. Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.
2. Sejarah dan perkembangan USG
Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang
ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip
kerja gelomabang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan
ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan
terapi, bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
hal ini, yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam
menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya”. Hal ini kemudian secara luas
diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk
penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulkus pepticum (tukak lambung),
elephanthiasis (kaki gajah) dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris. Baru pada
awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai
alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan hanya untuk terapi. Hal ini disimpulkan berkat
hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas
Vienna, Austria bersama dengan saudaranya, Freiderich yang merupakan seorang ahli
fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak
besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang
tengkorak. Dengan menggunakan Transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima
data), hasil pemindaian masih berupa gambar 2 dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik
berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika menyempurnakan
alat temuan Dussik.
Seperti yang kita ketahui bahwa ultrasonography adalah salah satu dari produk
teknologi Medical Imaging yang dikenal sampai saat ini. Medical Imaging adalah suatu
teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel
(tissue) pada tubuh tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara
fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi itu sendiri
untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya
peralatan Medical Imaging.
Teknologi transduser diciptakan kira – kira tahun 1990 memungkinkan sinyal
gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh
dengan lebih jelas .Penemuan komputer pada tahun 1990 jelas sangat membantu
teknologi ini. Gelomabng ultrasonik akan mengalami proses sebagai berikut: pertama
gelombang akan diterima transduser kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian
rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat ke layar monitor.
Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar 2 dimensi atau 3
dimensi.
3. Bagian – Bagian USG dan Fungsinya
1. Display ( LCD ) berfungsi untuk berguna untuk menampilkan gambar hasil
skening.
2. Transduser berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus sebagai
recevier (penerima). Dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah
energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi
tinggi. Fungsi recevier pada transducer merubah energi mekanik menjadi
listrik.
3. Pulse controls berfungsi sebagai penghasil tegangan untuk merangsang kristal
pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasonik.
4. Keyboard berfungsi untuk memilih mode mode yang akan digunakan
5. Printer berfungsi untuk mendokumentasikan gambaran yang ditampilkan oleh
tabung sinar katoda.
6. CPU berfungsi untuk untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk
gelombang.
7. Disk storage berfungsi untuk penyimpana data yang direkam saat alat usg di
operasikan.
4. Mode – Mode Scanning pada USG
1. A-Mode (Amplitudo Scan Mode) : Untuk mendeteksi objek yang diam, dan
probe dalam keadaan diam (Contoh, scanning jantung). Echo diperlihatkan
sebagai peak dan jarak antara pelbagai struktur dapat diukur.
2. B-Mode : Untuk deteksi objek diam, dan probe digunakan dengan bergerak.
Memperlihatkan semua jaringan yang dilewati oleh scan ultrasound. Jika
diamati dengan cepat akan terlihat secara real time
3. Real Time : Memperlihatkan gerakan menjukan gambar real time tepat
dibawah transduser
4. M-Mode : Untuk objek bergerak dan probe bergerak (Contoh: scanning
jantung). Hasilnya berupa garis gelombang biasanya untuk ultrasound
5. Blok Diagram USG
6. Prinsip Kerja USG
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara.
Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh
transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan
dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan
yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang
dilaluinya.
Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur
transducer dan akan ditangkap oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa
listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar
monitor. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier
seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor. Secara rinci dapat dinyatakan
sebagai berikut:
1 Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang
listrik,kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara
yang diteruskan ke medium.
2 Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai
akustik impedansi, maka gelombang suara akan dipantulkan kembali
sebagai echo.
3 Di dalam media (jaringan) akan terjadi atenuasi, gema (echo) yang
lebih jauh maka intensitasnya lebih lemah dibandingkan dari echo yg
lebih superficial.
Pantulan gema akan ditangkap oleh transducer dan diteruskan ke amplifier untuk
diperkuat. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier
seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor
7. SOP
7.1. Pengoperasian USG
1. Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk
„boot up‟.
2. Untuk memulai penamaan data, tekan tombol „Pasien‟, gunakan track ball
dan keyboard untuk mengisi data pada sheet pasien.
Gbr 7.1 gambar mode USG
3. Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik,
pastikan knob tidak kendor.
Gbr. 7.2 gambar probe USG
4. Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih „Probe Menu‟
- Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.
- Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.
Gbr. 7.3 gambar elektroda Gbr.7.4 bentuk pemilihan mode USG
5. Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan
gunakan probe yang telah dipilih
6. Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula
dengan 3 Dimensi, tekan tombol 3D
7. Pada awal pemeriksaan setting „depth‟ dan „zoom‟, dengan menggunakan
tombol „depth &zoom‟.
Gbr. 7.5 gambar hasil USG
8. Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke
kanan atau kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam)
semakin ke bawah, semakin dalam
Gbr.7.6 gambar pemilihan knob saat pengoperasian
9. Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat
menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar.
10. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil
scan dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri
penamaan dengan keyboard.
Gbr. 7.7 gambar tombol keyboard
11. Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan
tombol „Measure‟, gunakan Track Ball & tombol „Set‟ untuk menentukan
mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek
Gbr.7.8 tombol pemilihan untuk memperbesar gambar
12. Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan
pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu,
panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman)
13. Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan
OFF tombol Power.
7.2. Maintenance alat USG
1. Perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap
baik. Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang dianjurkan.
Panduan pengoperasian peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat
mesin USG, hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan alat akibat
ketidaktahuan operator USG.
2. Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang terlalu
naik-turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak.
3. Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua
peralatan dengan hati-hati, terutama pada transduser (penjejak) yang
mudah rusak. Bersihkan transduser dengan memakai kain yang lembut dan
cuci dengan larutan anti kuman yang tidak merusak transduser.
4. Selanjutnya setelah selesai menggunakan alat taruh kembali transduser
pada tempatnya, rapikan dan bersihkan kabel-kabelnya, jangan sampai
terinjak atau terjepit.
8. Komponen pada alat USG
Pada prinsipnya, ada tiga komponen mesin USG. Pertama, transduser,
komponen yang dipegang dokter atau tenaga medis, berfungsi mengalirkan gelombang
suara dan menerima pantulannya dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal
elektronik. Kedua, monitor, berfungsi memunculkan gambar. Ketiga, mesin USG
sendiri, berfungsi mengubah pantulan gelombang suara menjadi gambar di monitor.
Tugasnya mirip dengan central proccesing unit (CPU) pada komputer personal.
Peralatan Yang Digunakan
8.1. Transducer
Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh
yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada
pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan untuk
menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer. Gelombang
yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan)
sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi
gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat
diterjemahkan dalam bentuk gambar.
Transducer adalah alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar)
sekaligus sebagai recevier (penerima). Dalam fungsinya sebagai pemancar,
transducer merubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran suara
berfrekuensi tinggi. Fungsi recevier pada transducer merubah energi mekanik
menjadi listrik.
Gbr 8.1 transduser gbr 8.2 monitor
9. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data
yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di
dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC. Cara
kerja USG adalah merubah gelombang menjadi gambar.
Adapun komponen USG selain komponen di atas yaitu :
1. Pulser adalah alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untuk merangsang
kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasonik.
2. Tabung sinar katoda adalah alat untuk menampilkan gambaran ultrasound. Pada
tabung ini terdapat tabung hampa udara yg memiliki beda potensial yang tinggi antara
anoda dan katoda.
3. Printer adalah alat yang digunakan untuk mendokumentasikan gambaran yang
ditampilkan oleh tabung sinar katoda.
4. Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada TV monitor.
10. Jenis – Jenis Pemeriksaan USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas
gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
Gbr 10.1 hasil USG 2 dimensi
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang
disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu
benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan
janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar
(bukan janinnya yang diputar).
Gbr 10.2 hasil USG 3 dimensi
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang
dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien
dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
Gbr 10.3 hasil USG 4 dimensi
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama
aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
a. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
b. Tonus (gerak janin).
c. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
d. Doppler arteri umbilikalis.
e. Reaktivitas denyut jantung janin.
11. Gambar Jenis – Jenis Transduser USG
12. Manfaat USG
Manfaat dari ultrasonografi adalah untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak,
melihat janin di dalam rahim ibu hamil, melihat pergerakan serta perkembangan sebuah
janin, mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, yang tidak dapat
dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu menemukan tumor atau gumpalan lunak di
tubuh manusia.
Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju aliran
darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 – 10 MHz diarahkan menuju pembuluh nadi, dan
suatu reciever akan menerima signal hamburan gelombang pantul. Frekuensi pantulan
akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk mendeteksi thrombosis
(penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan perubahan laju aliran darah.
Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan
menggunakan sinar-x (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik yang digunakan tidak
akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar x dapat mengionisasi sel-sel
hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang mekanik, maka pemeriksaan
ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (non destructive testing) . Aplikasi
gelombang bunyi dalam bidang kedokteran yang lain adalah penggunaan
ultrasonografi untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak. Selain itu, ultrasonografi
dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu
dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.
Adapun manfaat USG pada pemeriksaan kendungan sesuai usia kehamilan :
1. Trimester I :
a. Memastikan hamil atau tidak.
b. Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda
kehidupannya.
c. Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
d. Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut
janin, dan sebagainya.
2. Trimester II :
a. Melakukan penapisan secara menyeluruh.
b. Menentukan lokasi plasenta.
c. Mengukur panjang serviks.
3. Trimester III :
a. Menilai kesejahteraan janin.
b. Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
c. Melihat posisi janin dan tali pusat.
d. Menilai keadaan plasenta.
13. Kelebihan dan Kekurangan USG
13.1. Kelebihan
a. Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang
cepat.
b. Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan
pula pada anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak
tergantung pada radiasi ionisasi.
c. Memberi informasi dengan batas struktur organ sehingga memberi gambaran
anatomis lebih besar dari informasi fungsi organ.
d. Semua organ kecuali yang mengandung udara dapat ditentukan bentuk,
ukuran, posisi, dan ruang interpasial.
e. Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat perbedaan interaksi dengan
gelombang suara.
f. Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti pulsasi fetal
g. Dapat juga mendeteksi kanker payudara.
13.2. Kekurangan alat USG
a. Dapat ditahan oleh kertas tipis.
b. Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat kontak dengan baik
(interface) sehingga bias terjadi artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai
penghantar ultrasound.
c. Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan.
d. Tidak 100% akurat
e. Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan
80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang
tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini
dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
1) Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya. Tak semua dokter ahli
kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya untuk
pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
2) Posisi bayi. Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan
daya jangkau / daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3
atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.
3) Kehamilan kembar. Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG
melihat masing-masing keadaan bayi secara detail.
4) Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.
5) Usia kehamilan di bawah 20 minggu.
6) Air ketuban sedikit.
7) Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di
bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.
14. Troubleshooting
15. Kesimpulan
Ultrasonografi ( USG ) adalah suatu alat yang digunakan untuk mendiagnosa suatu
penyakit dalam organ tubuh manusia dan ditampilkan dilayar sehingga kita dapat langsung
melihat sendiri besar penyakit yang kita alami. alat ultrasonografi juga digunakan untuk
mendiagnosa seorang wanita hamil atau tidak dan dapat melihat jenis kelamin dan
perkembangan bayi.
16. Saran
Mungkin dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/9642965/Persiapan-dan-Teknik-Pemeriksaan-USG-OBGIN-
Dasar-JJE-20080409
http://planetcopas.blogspot.com/2012/07/prinsip-kerja-mesin-usg-ultrasonografi.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Medical_ultrasonography
http://en.wikipedia.org/wiki/Gynecologic_ultrasonography
http://ilmuelektromedik.blogspot.com/2012/12/alat-ultrasonography-usg.html
https://navy102.wordpress.com/2008/10/07/usg-ultra-sonography/
http://planetcopas.blogspot.com/2012/07/prinsip-kerja-mesin-usg ultrasonografi.html
http://www.ibudanbalita.net/769/petunjuk-penggunaan-usg-bagi-para-praktisi-medis.html
http://kuliahkesehatanmasyarakat.blogspot.com/2013/06/penggunaan-usg-pada-
kehamilan.html
top related