laporan hasil asitensi teknis klhs kota balikpapan
Post on 25-Nov-2015
35 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
KLHS RPJMD
KOTA BALIKPAPAN
-
ISU STRATEGIS LINGKUNGAN HIDUP
3. Peningkatan Kualitas dan Pencegahan Degradasi Lingkungan Hidup Kota, di antaranya :
Perambahan hutan oleh aktivitas penambangan yang dilakukan didaerah lain
Kerusakan lingkungan(HLS.Wain dan Manggar) Alih fungsi kawasan hutan (dilalui jalan tol) Keterbatasan sumber air baku Pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan akibat kegiatan usaha (air,
tanah dan udara) Pencemaran dan penurunan kualitas pesisir dan laut (sedimentasi di Teluk
Balikpapan, reklamasi pantai, penurunan keanekaragaman hayati, tumpahan minyak)
Banjir pada saat curah hujan tinggi (Kelurahan Damai, Kawasan Gunung Malang, Gunung Sari,)
-
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban. Visi pembangunan daerah Kota Balikpapan untuk periode RPJMD 2011-2016 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih adalah sebagai berikut:
Mewujudkan Kota Balikpapan Nyaman Dihuni Menuju Madinatul Iman
-
Misi Misi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih menjadi Misi Kota Balikpapan
Tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut : Meningkatkan Kualitas Daya Saing Sumber Daya Manusia yang Beriman; Membangun Kewirausahaan dan Meningkatkan Kemandirian Ekonomi
Masyarakat; Meningkatkan Ketertiban Umum, Penegakan Hukum, Pemberantasan KKN
dan Penanganan Masalah Sosial; Meningkatkan Investasi, Memperkokoh Ekspektasi Dunia Usaha dan
Memperluas Lapangan Kerja; Meningkatkan Pelayanan Publik dan Melaksanakan Reformasi Birokrasi; Meningkatkan Infrastruktur Kota yang Representatif; Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Masyarakat dan
Perempuan serta Perlindungan Anak; Memperkuat Daya Dukung Lingkungan Hidup dan Mengembangkan
Pariwisata serta Melestarikan Keragaman Budaya dan Kegotongroyongan.
-
MISI-4 : MENINGKATKAN INVESTASI, MEMENUHI EKSPEKTASI
DUNIA USAHA, DAN MEMPERLUAS LAPANGAN KERJA.
Tujuan-1 :
Mewujudkan iklim investasi yang kondusif.
Sasaran :
Meningkatnya efektivitas pelaksanaan kebijakan dan ketentuan yang berkaitan dengan investasi ;
Meningkatnya pelayanan administrasi dan perizinan investasi ;
Meningkatnya cakupan layanan persediaan daya listrik kepada masyarakat.
-
Tujuan-2 :
Meningkatkan investasi berbasis keunggulan daerah.
Sasaran :
Meningkatnya investasi dan produk sektor unggulan daerah ;
Berkembangnya kawasan industri dan perdagangan yang berwawasan lingkungan.
-
Tujuan-3 :
Menciptakan dan memperluas lapangan kerja.
Sasaran :
Meningkatnya lapangan usaha dan lapangan kerja ;
Meningkatnya kesempatan dan penyerapan tenaga kerja.
-
Tujuan-4 : Meningkatkan Sumber-sumber pendapatan
daerah dan pembiayaan daerah. Sasaran : Meningkatnya sumber sumber pendapatan
daerah ; Meningkatnya Sumber Pembiayaan Daerah dari
Pihak ketiga ; Meningkatnya peran BUMD dalam meningkatkan
pendapatan daerah.
-
MISI-4 : MENINGKATKAN INVESTASI, MEMENUHI EKSPEKTASI DUNIA USAHA, DAN MEMPERLUAS LAPANGAN KERJA.
Kebijakan : Meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan investasi melalui
harmonisasi dan simplifikasi berbagai perangkat peratuaran ditingkat pusat dengan peraturan daerah.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dipusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota lainnya.
Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka mempertahankan keberadaan investasi yang ada serta menarik investasi baru.
Meningkatkan investasi dan kerjasama investasi. Pengembangan sumberdaya energi dalam memenuhi kebutuhan
energi Kota Balikpapan. Meningkatkan pertumbuhan ekspor berbasis SDA, teknologi dan
produk unggulan daerah dan secara bertahap mendorong perluasan basis produk ekspor dengan tetap memperhatikan
-
Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang serta pengembangan pasar dalam dan luar
Mendorong pengembangan kawasan ekonomi untuk produk yang bernilai tambah antara lain, industri kerajinan, jasa pariwisata, industri yang berbasis pertanian, perkebunan, peternakan dan.
Mendorong berkembangnya investasi diberbagai sektor terutama pangan, energi dan infrastruktur dalam.
Mendorong berkembangnya investasi berbasis keunggulan daerah, antara lain sektor primer, sekuder dalam rangka
Mendorong ekstensifikasi dan intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah dalam menunjang pembiayaan pembangunan.
Peningkatan kapasitas Badan Usaha Milik Daerah dalam rangka optimalisasi pedapatan daerah.
-
TATA RUANG KOTA BALIKPAPAN 2005 -2015
BALIKPAPAN SPATIAL PLAN 2005-2015
CITY REGULATION NUMBER 5 / 2006
LAND USE POLICY
GREEN AREA: 52%
DEVELOPING AREA: 48 %
PEMANFAATAN LAHAN
LAND USE LUAS
AREAS %
HUTAN LINDUNG /
PROTECTED FOREST 17,274.269 34.322
KAWASAN LINDUNG /
PROTECTED AREAS 3,444.881 6.845
HUTAN MANGROVE /
MANGROVE FOREST 3,019.849 6.000
HUTAN KOTA /
CITY FOREST 773.399 1.537
RUANG TERBUKA HIJAU /
GREEN OPEN SPACE AREA 921.454 1.831
WADUK,BENDALI & GREEN BELT/
RESERVOIR & GREEN BELT 594.687 1.182
SUNGAI /
RIVER 880.143 1.749
SUAKA ALAM/CAGAR ALAM /
NATURAL RESERVE 87.000 0.173
PANTAI /
COASTAL 455.312 0.905
PERMUKIMAN /
SETTLEMENT 5,460.124 10.849
PERUMAHAN /
HOUSING AREAS 5,644.584 11.215
KOMERSIAL /
COMMERCIAL AREAS 1,275.958 2.535
KAW. INDUSTRI /
INDUSTRIAL AREAS 1,494.599 2.970
KAW. WISATA /
TOURISM AREAS 1.973 0.004
KAWASAN MILITER /
MILITARY AREAS 166.644 0.331
KAWASAN SEKTORAL /
SECTORAL AREAS 1,976.905 3.928
KAWASAN KHUSUS /
SPECIAL DEVELOPMENT AREAS 6,471.277 12.858
PRASARANA DAN SARANA /
INFRASTRUCTURE 387.508 0.770
TOTAL 50,330.567 100.000
-
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU
KARIANGAU INDUSTRIAL ESTATE (KIE) EXPANSION AREA OF KIE BASED ON SPATIAL
REGIONAL PLANNING 2011 - 2031 BASED ON SPATIAL REGIONAL PLANNING 2005 -
2015
Luas / Areas: 2.189 Ha Luas / Areas : 2.721 Ha
KAWASAN MANGROVE
KARIANGAU INDUSTRIAL ESTATE
-
PT. Astiku Sakti, PT Balikpapan Oil Terminal
PT. Kaltim Kariangau Industry PT. Kariangau Power
PT. Dermaga Perkasapratama
PT. Galangan Balikpapan Utama
PT. Forestra Hijau Lestari
Rencana Pelabuhan Peti Kemas
PT Kutai Chip Mill
PERUSAHAAN EKSISTING / EXSISTING COMPANIES AT KIE
PT Petrosea
PT. Arya Cipta Indah Nusantara
PT. PLN (Persero) Wilayah Kaltim
PT. H & H Internasional
PT. Paradigma Sejahtera
PT. Sarana Daya, PT. Dua Dua
PT. Semen Gresik
-
FASILITAS PENDUKUNG SUPPORTING FACILITIES KIE
Electrical Supply of Electricity, its need 637 Megawatt.
Investor will invest in KIE:
PT Kariangau Power (Bayan Group): 2 x 25 MW (Boiled Power Plant )
PT PLN (Nation Electrical Ent.) jo with East Kalimantan Province Government :
2 X 100 MW
Water Planning for S. Wain Dam:
Its need the Raw Water for KIE = 262 litre/second
Dam Capacity 5,1 million M3
Debit the Raw Water for KIE = 170 litre/second
INFRASTRUKTUR / INFRASTRUCTURE
CAPAIAN DAN TARGET / PROGRESS AND OUTCOME
Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau / container port of Kariangau
Pembangunan tahun 2008 / Contruction 2008 Hasil 67 % / Progress 67 % Selesai 2012 / Finished 2012
Pembangkit Listrik / power plant 2 x 15 MW (PLTU BY Bayan Grup) 4 X 100 MW (PLTU BY PLN)
Penyediaan Air Bersih / water supply Pembangunan Waduk Wain 2012, kapasitas = 5,1 Juta m3 , Debit 170 L/dt / Construction Of Wain Reservoir 2012, capacity 5.1 million m3, debit 170 lt/dt
Pembangunan Jembatan Pulau Balang / development of pulau balang bridge
Bentang Pendek 470 m selesai 2012 / Short Span =470 m completed 2012
Pembangunan Jalan Km. 13 KIK construction of connecting road (Km. 13 KIE)
Panjang = 12,5 Km / Length = 12.5 Km Hasil 50 % / Progress 50 % Selesai 2012 / Finished 2012
-
PENGARUH
Adanya potensi kerusakan hutan mangrove di kawasan industri kariangau akibat pembukaan area jalur laut yang dilakukan oleh pelaku industri di Kariangau
-
KAWASAN HUTAN
MANGROVE KARIANGAU
AREA HUTAN MANGROVE YANG RUSAK
-
KAWASAN HUTAN
MANGROVE KARIANGAU
AREA HUTAN MANGROVE YANG RUSAK
-
ALTERNATIF
1. Membatasi akses jalur laut dan sungai menuju kawasan industri kariangau dengan membuka akses jalur darat
2. Mempertahankan kawasan mangrove sebagai buffer zone
3. Tidak membangun di daerah yang berbatasan langsung dengan kawasan mangrove
-
REKOMENDASI
1. Membatasi akses jalur laut dan sungai menuju kawasan industri kariangau dengan membuka akses jalur darat
-
ISU STRATEGIS LINGKUNGAN TERHADAP KEBIJAKAN
ISU Perambahan hutan oleh aktivitas penambangan yang
dilakukan didaerah lain
Kerusakan
lingkungan(HLS.Wain dan
Manggar)
Alih fungsi kawasan hutan
(dilalui jalan tol)
Kebijakan Kebijakan 1 Mendorong pengembangan
kawasan ekonomi untuk
produk yang bernilai tambah
antara lain, industri kerajinan,
jasa pariwisata, industri yang
berbasis pertanian,
perkebunan, peternakan dan.
Kebijakan2
Mendorong pengembangan
kawasan ekonomi untuk
produk yang bernilai tambah
antara lain, industri kerajinan,
jasa pariwisata, industri yang
berbasis pertanian,
perkebunan, peternakan dan.
-
ISU STRATEGIS LINGKUNGAN TERHADAP KEBIJAKAN
Kebijakan Isu Pengaruh Alternatif Rekomendasi
Mendorong pengembangan kawasan ekonomi untuk produk yang bernilai tambah antara lain, industri kerajinan, jasa pariwisata, industri yang berbasis pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan;
1.Kerusakan (HLS.Wain dan Manggar)
Adanya potensi kerusakan hutan mangrove di kawasan industri kariangau akibat pembukaan area jalur laut yang dilakukan oleh pelaku industri di Kariangau
1. Membatasi akses jalur laut dan sungai menuju kawasan industri kariangau dengan membuka akses jalur darat
1. Membatasi akses jalur laut dan sungai menuju kawasan industri kariangau dengan membuka akses jalur darat
2. Mempertahankan kawasan mangrove sebagai buffer zone
3. Tidak membangun di daerah yang berbatasan langsung dengan kawasan mangrove
top related