laporan kelompok kamera video
Post on 29-Jan-2016
105 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM SISTEM VIDEO
PERCOBAAN 5
“KAMERA VIDEO”
Kelompok 2 TT 3A
Dwi nur Miyatani (06)Dwi Sutrisno Belawika (07)Ellen Kurniawati Esmono (08)Erlyn Hamdaniyah (09)Evie Noer Maulina (10)
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2015
PERCOBAAN 5
KAMERA VIDEO
Tujuan :
1. Mengenal kamera video.
2. Mengukur video komposit pada kamera video.
3. Menentukan parameter video komposit.
Peralatan yang Digunakan :
1. 1 Kamera Video : Sony Video 8 Handycam CCD-TRV4OE PAL
2. 1 Oscilloscope 40 MHz dan passive probe : Tektronix TBS1022
3. 1 Kabel penghubung RCA - BNC (75 )
Diagram Rangkaian :
OSCILLOSCOPE
KAMERA VIDEO
VOUT
Gambar 1 Diagram Rngkaian Kamera Video
Pendahuluan
Suatu ide menyeluruh dari fungsi kamera TV dilukiskan pada Gambar 3-2 dan 3-3.
Pada Gambar 3-2 kamera ditujukan Pada adegan/pandangan sehingga bayangan optik
(optical image) dapat difokuskan pada pelat sasaran tabung pengambil (pick-up tube). Jika
Anda dapat melihat ke dalam, Anda akan melihat bayangan optik-. Sinyal video yang
dihasilkan diperlihatkan oleh bentuk gelombang Osiloskop di bagian kiri bawah gambar. Di
atas Osiloskop adalah monitor, yang memperlihatkan gambar yang direproduksi.
Gambar 2 Diagram blok yang menunjukkan bagaimana kamera televisi menyalurkan keluaran sinyal video komposit.Disini tidak diperlihatkan refleksi dan pemfokusan tabung
kamera.
Rincian bentuk gelombang sinyal video yang lebih lengkap diperlihatkan oleh
diagram balok pada Gambar 3-3. Mula-mula, pulsa-pulsa pengosongan ditambahkan ke
sinyal kamera. Mereka menyebabkan amplitudo sinyal menuju level hitam sehingga
pengulangjejakan (retrace) dalam pemayaran tidak akan terlihat. Selanjutnya pulsa-pulsa
penyelarasan (sync) disisipkan. Penyelarasan (sinkronisasi) diperlukan untuk mengatur waktu
pemayaran horisontal dan vertikal.
Sinyal kamera beserta pengosongan dan penyelarasan (sync) dinamakan sinyal video
komposit (composite video signal). Kadang-kadang istilah sinyal video yang bukan komposit
(noncompoxite video signal) digunakan untuk mengenali sinyal kamera dengan pengosongan
tetapi tanpa penyelarasan. Level keluaran standar dari sinyal video komposit dari kamera
adalah 1Vpuncak-ke-puncak (p-p = peak to peak) dengan pulsa-pulsa penyelarasan di posisi
bawah untuk polaritas negatif.
Data Hasil Percobaan
No Gambar Keterangan1 Gambar disamping
menunjukkan pulsa pengosongan horizontalV/div = 10 VT/div = 10 µs
2 Gambar disamping menunjukkan pulsa pengosongan vertikalV/div = 5 VT/div = 250 µs
Analisa Data
1) Pemayaran Horizontal
Sinyal Video Komposit pada Sinkronisasi dan Pengosongan Horizontal
Pada hasil percobaan yang didapatkan, dapat kami analisa bahwa
a. Pemayaran Horizontal
Frekuensi pemayaran horizontal dapat dihitung dengan cara menghitung periode
pemayaran horizontal dengan cara :
T/Div : 10 us
Div : 6,4
Maka T = Div x T/Div
=6,4 x 10 us.
=64 us
Selanjutnya menghitung frekuensi dari pemayaran :
F = 1/ T
=1/ 64 us
=1000000 / 64
=15625 Hz / 15,625 KHz
Selanjutnya menghitung tegangan dari pemayaran horizontal dengan cara:
V = Div x V/Div ; dimana Div =6,4 dan V/Div = 10 V
Maka :
V = 6,4 x 10 V
Pengosongan horizontal
Serambi belakang
Sinyal informasi
Serambi depan
Sinkronisasi horizontal
Pemayaran Horizontal
= 64 V
b. Pengosongan Horizontal
Frekuensi pengosongan horizontal dapat dihitung dengan cara
menghitung periode pengosongan horizontal dengan cara :
T/Div : 10 us
Div : 1,2
Maka T = Div x T/Div
=1,2 x 10 us.
=12 us
Selanjutnya menghitung frekuensi dari pengosongan horizontal dengan cara:
F= 1/ T
=1/ 12 us
=1000000 / 12
=83333 Hz / 83,333 KHz
Selanjutnya menghitung tegangan dari pengosongan horizontal dengan cara:
V = Div x V/Div ; dimana Div =1,2 dan V/Div = 10 V
Maka :
V = 1,2 x 10 V
= 12 V
c. Serambi Depan
Frekuensi serambi depan dapat dihitung dengan cara menghitung
periode serambi depan dengan cara :
T/Div : 10 us
Div : 0,2
Maka T = Div x T/Div
=0,2 x 10 us.
=2 us
Selanjutnya menghitung frekuensi dari serambi depan dengan cara:
F= 1/ T
=1/ 2 us
=1000000 / 2
=500000 Hz / 500 KHz
Selanjutnya menghitung tegangan dari serambi depan dengan cara:
V = Div x V/Div ; dimana Div =0,2 dan V/Div = 10 V
Maka :
V = 0,2 x 10 V
= 2 V
d. Serambi Belakang
Frekuensi serambi belakang dapat dihitung dengan cara menghitung
periode serambi belakang dengan cara :
T/Div : 10 us
Div : 0,6
Maka T = Div x T/Div
=0,6 x 10 us.
=6 us
Selanjutnya menghitung frekuensi dari serambi belakang dengan cara:
F= 1/ T
=1/ 6 us
=1000000 / 6
=166666 Hz / 166,666 KHz
e. Sinkronisasi Horizontal
Frekuensi singkronisasi horizontal dapat dihitung dengan cara
menghitung periode singkronisasi horizontal dengan cara :
T/Div : 10 us
Div : 0,4
Maka T = Div x T/Div
=0,4 x 10 us.
=4 us
Selanjutnya menghitung frekuensi dari singkronisasi horizontal dengan cara:
F= 1/ T
=1/ 4 us
=1000000 / 4
=250000 Hz / 250 KHz
Selanjutnya menghitung tegangan dari singkronisasi horizontal dengan cara:
V = Div x V/Div ; dimana Div =0,4 dan V/Div = 10 V
Maka :
V = 0,4 x 10 V = 4 V
Selanjutnya menghitung tegangan dari serambi belakang dengan cara:
V = Div x V/Div ; dimana Div =0,4 dan V/Div = 10 V
Maka :
V = 0,4 x 10 V
= 4 V
2) Pengosongan Vertikal
Sinyal video komposit pada sinkronisasi dan pengosongan vertical
Pada hasil percobaan yang didapatkan, dapat kami analisa bahwa :
a. Pengosongan Vertikal
Frekuensi pengosongan vertikal dapat dihitung dengan cara menghitung
periode pengosongan vertikal dengan cara :
T/Div : 250 us
Div : 6,4
Maka T = Div x T/Div
=6,4 x 250 us.
=1600 us
Selanjutnya menghitung frekuensi dari pengosongan vertikal dengan cara:
F = 1/ T
=1/ 1600 us
=1000000 / 1600
= 625 Hz.
Selanjutnya menghitung tegangan dari serambi belakang dengan cara:
Pengosongan Vertikal
Sinkronisasi vertikal
V = Div x V/Div ; dimana Div =6,4 dan V/Div = 10 V
Maka :
V = 6,4 x 10 V
= 64 V
b. Perhitungan H
Cara menghitung periode, periode sama dengan H pada singkronisasi
vertikal dengan cara :
T/Div : 250 us
: 250 us / 3
: 83,33 us
Div : 0,2
Maka T = Div x T/Div
=0,2 x 83,33 us.
=16,666 us
Jadi H yaitu 16,666 us dan ½ H yaitu 8,333 us.
Selanjutnya menghitung frekuensi dari sinkronisasi vertikal dengan cara:
F= 1/ T
= 1/ 16,666 us
= 1000000 / 16,666
= 60002 Hz./ 60.002 kHz
Selanjutnya menghitung tegangan dari serambi belakang dengan cara:
V = Div x V/Div ; dimana Div =0,2 dan V/Div = 10 V
Maka :
V = 0,2 x 10 V
= 2 V
c. Singkronisasi Vertikal
Frekuensi singkronisasi vertikal dapat dihitung dengan cara menghitung
periode singkronisasi vertikal dengan cara :
T/Div : 250 us
Div : 74,97
Maka T = Div x T/Div
=74,97 x 250 us.
=18,7425 ms
Selanjutnya menghitung frekuensi dari sinkronisasi vertikal dengan cara:
F= 1/ T
=1/ 18,7425 ms
= 0,053 kHz
Selanjutnya menghitung tegangan dari serambi belakang dengan cara:
V = Div x V/Div ; dimana Div =0,4 dan V/Div = 10 V
Maka :
V = 74,97 x 10 V
= 749,7 V
Analisa Hasil Percobaan
Berdasarkan hasil praktikum dapat dibuktikan bahwa :
1. Frekuensi Pemayaran Vertikal
Waktu H
Selama pengosongan vertikal terdapat sinkronisasi vertikal, dimana
sinkronisasi vertikal terdiri atas beberapa ½ H. Untuk mendapatkan nilai ½ H
maka waktu H dibagi ½. Waktu H dapat dilihat pada gambar, bahwa 1 div terdiri
atas 4 H, dimana 1 div memiliki nilai 250 us.
Waktu H = 16,66 us
Waktus ½ H = 16,66/ 2
= 8,33 us.
Sinkronisasi Vertikal
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sinkronisasi vertikal terdiri atas 6 x ½
H yang dibalikkan fasa 6 x ½ H lalu dikembalikan kembali fasanya 6 x ½ H.
Sinkronisasi vertikal = 3 x (6 x ½ H)
= 18,7425 ms
Periode pengosongan vertikal dimulai dengan suatu kelompok yang terdiri
dari 6 pulsa sinkrosisasi pada interval setengah garis (setrengah H). Kelompok
garis pemayaran ke dua dibalik guna penyamaan sinyal. Waktu H berdasarkan
hasil praktikum adalah 16,66 µs dan waktu sinkronisasi vertical sebesar 18,7425
ms
Pengosongan Vertikal
Dapat dilihat pada gambar di atas Pengosongan Vertikal dari kiri ke kanan
terdapat 6,4 div, dimana setiap div nya memiliki nilai 250 us.
Pengosongan vertikal = 1600 us
Berdasarkan teori, waktu untuk pengosongan vertikal (V) adalah
mendekati 8 persen dari masing-masing medan V. Waktu vertikal total adalah
1/60 x 0,08 = 0,0013 detik atau sama dengan 1,3 ms. Waktu pengosongan V ini
berarti bahwa dalam 1,3ms pengulangan jejak vertikal harus lengkap dari bawah
ke atas gambar. Hasil praktikum menunjukkan bahwa waktu untuk pengosongan
vertical 1,7 ms. Artinya, hasil praktikum mendekati nilai dari teori dengan selisih
0,4ms. Hal ini diakibatkan oleh pengukuran dengan menggunakan alat yang
kurang presisi seperti kabel yang digunakan serta keterbatasan praktikan.
2. Frekuensi Pemayaran Horizontal
Pemayaran Horizontal
Pemayaran horizontal didapatkan dari sinkronisasi horizontal bertemu
dengan sinkronisasi horizontal berikutnya.
Pemayaran horizontal = 6,4 x 10us
= 64us.
Dapat pula menghitung frekuensinya dengan perhitungan
(F) = 1 / 64us
= 15625Hz.
Berdasarkan teori dengan menganggap 525 garis untuk suatu pasangan
medan yang berurutan yang mana adalah sebuah kerangka, kita dapat mengalikan
laju kerangka sebesar 30 dengan 525 yang mengahasilkan garis – garis yang sama
15.750 dipayar dalam 1 detik. Frekuensi 15.750 Hz ini adalah laju pada mana
berkas elektron menyelesaikan siklus gerak horisontalnya dari kiri ke kanan dan
kembali lagi ke kiri. Dengan demikian rangkaian – rangkaian defleksi horisontal
untuk salah satu tabung kamera atau tabung gambar bekerja pada 15.750 Hz.
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan didapatkan frekuensi
pemayaran horizontal sebesar 15.625 Hz. Artinya hasil praktikum kami
mendekati besar frekuensi yang ada pada teori dengan selisih 125 Hz. Hal ini
disebabkan karena pengukuran yang kami lakukan kurang presisi serta adanya
gangguan pada kabel saat melalukan praktikum.
Pengosongan Horizontal
Berdasarkan teori waktu yang diperlukan untuk pengosongan horisontal
mendekati 16 persen dari tiap garis horisontal (H). Waktu horisontal total adalah
63,5 µdet, termasuk penjejakan dan pengulangan jejak.
Waktu pengosongan untuk tiap garis adalah 63,5 x 0,16 = 10,2 µdet
Waktu pengosongan H ini berarti bahwa pengulangan jejak dari kanan ke
kiri harus selesai dalam10,2 µdet sebelum mulainya informasi gambar visibel
selama pemayaran dari kiri ke kanan.
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan didapatkan waktu pemayaran
horizontal sebesar 64 µdet. Maka waktu pengosongan horizontal adalah 12 us.
Artimya selisih waktu pengosongan teori dengan pengukuran praktikum selisih
0,04. Hal ini dikarenakan oleh pengukuran yang kurang presisi dan keterbatasan
praktikan.
Serambi Depan dan Serambi Belakang
Waktu serambi depan maka = div x T/div
= 0,2 x 10us
= 2us.
Waktu serambi belakang juga sama = div x T/div
= 0,4 x 10us
= 4 us.
Sinkronisasi Horizontal
Sama halnya dengan menghitung serambi depan dan serambi belakang.
Sinkronisasi horizontal didapatkan nilai = div x T/div
= 0,4 x 10us
= 4us.
Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan pada praktikum ini adalah
1. Video komposit terdiri variasi sinyal yang terdiri atas informasi gambar, pulsa
pengosongan (blanking) horizontal dan vertikal, pulsa penyelarasan (singkronisasi) ,
horizontal dan vertikal, luminan, krominan dan burst.
2. Pada praktikum ini didapatkan bahwa frekuensi dari sinkronisasi horizontal nya
sebesar 250 KHz dan frekuensi dari sinkronisasi vertikal sebesar 0,053 KHz. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa sistem video tersebut menggunakan standart sistem video
dari PAL.
3. Tegangan pada tiap sinyal didapatkan yakni tegangan sinyal sinkronisasi horizontal
sebesar 4 V, tegangan sinyal sinkronisasi vertikal 7 V dan tegangan sinyal informasi
sebesar 11 V.
4. Parameter dari sinyal video adalah pulsa penyelarasan, serambi depan, serambi
belakang, sinyal informasi dan level pengosongan.
Saran
1. Pada periode pemayaran horizontal seharusnya nilainya sama dengan nilai H pada
singkronisasi vertical, tetapi pada percobaan ini nilai yang dihasilkan antara periode
dan H tidak sama, ini bisa dikarenakan oleh kurang persisinya pengukuran yang kita
lakukan saat percobaan.
2. Untuk kebel RCNAnya di chack lagi sebelum praktikum karena pada kabel itu
sendiri bisa membuat noise yang sangat besar.Sehingga membuat data hasil
pengukuran tidak akurat
Daftar Pustaka
Modul Praktikum Sistem Video
Presentasi PPT Sistem Video Semester IV
top related