laporan keprofesian sti evaluasi sistem antrian online ... · swot menganalisa kekuatan, kelemahan,...
Post on 02-Jan-2020
26 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Laporan Keprofesian STI
Evaluasi Sistem Antrian Online Puskesmas di Bandung
Disusun oleh:
Abdul Hafizh Firdaus / 18215007\
Sergio Ryan / 18215014
Winaldo Juan / 18215016
Devana Gobel / 18215028
Aries Adjie Pangestu / 18215033
Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika - Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10, Bandung 40132
Program Studi
Sistem dan Teknologi
Informasi
STEI – ITB
Nomor Dokumen Jumlah Halaman
KSTI01/K1-G03 17
2
Daftar Isi
Daftar Isi ................................................................................................................................................ 2
Daftar Gambar ...................................................................................................................................... 3
I. Pendahuluan .................................................................................................................................. 4
II. Landasan Teori ......................................................................................................................... 6
A. SWOT Analysis ......................................................................................................................... 6
B. User Satisfaction ........................................................................................................................ 7
C. Smart City Service Canvas....................................................................................................... 7
III. Metode dan Analisis .................................................................................................................. 9
A. Smart City Service Canvas (SCSC) Antrian Pendaftaran Online Puskesmas .................... 9
B. SWOT Analysis ....................................................................................................................... 10
C. User Satisfaction ...................................................................................................................... 14
IV. Kesimpulan dan Saran ........................................................................................................... 17
3
Daftar Gambar
Gambar 1 SWOT Analysis Tool ................................................................................................................ 6
Gambar 2 Smart City Service Canvas ...................................................................................................... 8
Gambar 3 Data Rating & Review Aplikasi ........................................................................................... 15
Gambar 4 Keluhan dan Jumlah Setiap Keluhannya .............................................................................. 16
4
I. Pendahuluan
Smart City merupakan sebuah konsep dimana sebuah wilayah kota mengintegrasikan teknologi
informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari yang bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Smart City memiliki konsep sebagai kota yang dapat berkinerja dengan baik dan berpandangan
cerdas ke dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, dan lingkungan hidup. Selain
kebutuhan akan penggunaan sistem teknologi informasi, sebuah smart city juga membutuhkan
penyederhanaan pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat.
Di Indonesia, beberapa kota besar sudah mulai mengadopsi konsep smart city ini. Pada tahun
2107, setidaknya terdapat setidaknya 25 kota dan kabupaten yang menjadi perintis penerapan
konsep smart city. Salah satu kota yang telah menerapkan smart city tersebut adalah kota
Bandung. Dalam penerapannya, Bandung Smart City memiliki tiga konsep utama, yaitu
control, connect, dan observe. Control berarti mengontrol jalannya pembangunan kota,
manajemen dan analisa data serta memantau kinerja seluruh organisasi perangkan daerah
(OPD) dan aparatur sipil negara. Didukung aplikasi seperti e-pemerinatahan, e-budgeting, e-
remunasi kinerja, SI kepegawaian, dll. Connect berarti membangun sistem pemerintahan yang
saling terhubung dan terintegrasi untuk mendukung smart government dan smart society, serta
memangun pola komunikasi publik yang lebih efektif. Sedangkan observe berarti memantau
dan mengamati segala bentuk kejadian dan situasi kota, seperti lalulintas, cuaca, banjir,
gangguan ketertiban umum, dan keamanan kota. Pemantauan ini juga didukung oleh lebih dari
400 CCTV dari berbagai instansi di kota Bandung yang terintegrasi di Bandung Command
Center.
Bandung Smart City memiliki beberapa sektor. Pertama adalah smart governance yang
membawahi pelayanan masyarakat, birokrasi, dan kebijakan pemerintah. Smart branding yang
membawahi pariwisata di kota Bandung, bisnis, dan wajah kota. Smart economy yang
membawahi ekosistem industri, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan ekosistem
transaksi keuangan. Smart living membawahi kelayakan pola hidup, kelayakan kualitas
kesehatan, dan kelayakan moda transportasi. Smart society yang membawahi komuitas warga,
ekosistem pembelajaran, dan sistem keamanan. Sedangkan yang terakhir adalah smart
environment yang membawahi pengembangan program proteksi lingkungan, pengembangan
tata kelola sampah dan limbah, dan pengembangan tata kelola energi yang bertanggungjawab.
5
Berdasarkan hasil evaluasi dari pihak Bandung Smart City, Smart Living mendapatkan nilai
yang paling rendah diantara sektor lainnya. Melihat hal tersebut, makalah ini ditujukan untuk
melakukan evaluasi lebih lanjut dari sektor Smart Living, khususnya pada kelayakan kualitas
kesehatan. Pada bagian kelayakan kualitas kesehatan terdapat beberapa program kerja yang
dilakukan untuk mendukung keberjalanan Smart Living. Salah satu program kerja yang
menjadi bahan untuk melakukan evaluasi adalah pengembangan aplikasi antrian untuk
Puskesmas.
Evaluasi pada aplikasi antrian Puskesmas ini dilakukan menggunakan dua cara, yaitu
menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), dan nilai kepuasan
pengguna terhadap aplikasi tersebut. Hasil dari evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan
penggunaan dari aplikasi tersebut agar seluruh masyarakat kota Bandung dapat menikmati
layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, penilaian untuk Smart
Living Bandung Smart City dapat ditingkatkan dan memberikan dampak yang baik untuk
keseluruhan Bandung Smart City
6
II. Landasan Teori
A. SWOT Analysis
Gambar 1 SWOT Analysis Tool
SWOT merupakan sebuah kakas untuk menganalisis gabungan dari lingkungan eksternal
dan internal sebuah bisnis. SWOT terdiri dari empat bagian, dua bagian untuk internal dan
dua bagian untuk eksternal. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai keempat
bagian tersebut.
1. Strength
Bagian ini merupakan kapabilitas internal dari sebuah organisasi, atau dalam hal ini
aplikasi antrian puskesmas.
2. Weakness
Bagian ini merupakan aspek negatif atau kelemahan dari internal aplikasi yang
dapat menghalangi kesukseksan dari aplikasi tersebut.
3. Opportunities
Bagian ini merupakan aspek eksternal yang memberikan peluang kesuksesan untuk
aplikasi.
4. Threats
Bagian ini merupakan aspek eksternal yang memiliki potensi buruk untuk aplikasi
yang dikembangkan.
Setelah mengidentifikasi keempat bagian tersebut, analisis SWOT dilanjutkan dengan
mengidentifikasi peluang strategis untuk bisnis yang dikembangkan kedepannya.
7
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menentukan strategi tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Menggunakan peluang yang ada untuk meningkatkan bisnis saat ini
2. Mengidentifikasi isu yang mungkin muncul dari ancaman yang sudah diidentifikasi
sebelumnya
3. Mempertimbangkan aksi yang harus dilakukan untuk menghadapi ancaman
menggunakan peluang yang ada
4. Mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki yang memungkinkan organisasi untuk
melakukan aksi tersebut
5. Mengembangkan dan mengevaluasi pilihan strategis agar bisa mencapai
kesuksesan berdasarkan tahapan-tahapan yang dibuat.
Analisis SWOT ini diharapkan dapat memberikan evaluasi dan saran rencana strategis
untuk pengembangan aplikasi selanjutnya berdasarkan dari kekuatan dan peluang yang
dimiliki oleh aplikasi.
B. User Satisfaction
User satisfaction merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi
bagaimana pendapat pengguna akan aplikasi antrian puskesmas. Pendapat tersebut didapat
dari Google Play Store dan App Store yang terdiri dari jumlah pengguna yang mengunduh
aplikasi, rating aplikasi, dan komentar akan aplikasi, Berdasarkan informasi tersebut dapat
dilihat apakah aplikasi yang sudah dibuat dan digunakan oleh para penggunanya
memberikan nilai yang ditawarkan oleh aplikasi dan apakah berguna bagi penggunanya.
Berdasarkan informasi tersebut juga dapat memberikan masukan yang baru untuk
pengembangan aplikasi kedepannya.
C. Smart City Service Canvas
Smart City Service Canvas (SCSC) adalah canvas yang memetakan sebuah program dari
smart city menjadi bagian-bagian penting dari smart city. Terdapat 15 segmen yang dapat
dipetakan ke SCSC, yaitu Integrated Key Players, Integrated Key Resources, Integrated
Key Activities, Government Rules, Innovative Value Propositions, Citizen Segments,
Citizen Relationships, Channels, Service Measurement, Quality of Life, Cost &Structures,
Investors, Revenue Streams, Sustainability Strategy, dan Governance. Segmen-segmen ini
8
dibagi berdasarkan komponen penting dari sebuah program smart city. Canvas ini
memudahkan kegiatan evaluasi karena seluruh data dipetakan dan mudah untuk dilihat dan
menjadi dasar dari kegiatan evaluasi ini.
Gambar 2 Smart City Service Canvas
9
III. Metode dan Analisis
A. Smart City Service Canvas (SCSC) Antrian Pendaftaran Online Puskesmas
Smart City Service Canvas
Services: Antrian Pendaftaran Online Puskesmas Cluster: Smart Living
Integrated Key
Players
- Pihak
Puskesmas
- Pemerintah
- Developer
aplikasi antrian
Integrated Key
Activities
- Sistem memberikan
nomor antrian kepada
pengguna dan
dilakukan pendataan
di puskesmas
- Pihak puskesmas
melayani sesuai
dengan antrian online
yang dilihat dari
sistem
Innovative
Value
Prepositions
-Menghemat
waktu antrian dan
pendaftaran
pemeriksaan di
puskesmas bagi
masyarakat
- Memudahkan
pendaftaran
puskesmas bagi
masyarakat
Citizen
Segments
Warga yang masih
sering ke
pusekesmas untuk
mendapatkan
perawatan
Service
Measurement
- Feedback
penggunaan aplikasi
antrian online oleh
pengguna
- Kenyamanan dan
kecepatan meningkat
setelah menggunakan
antrian puskesmas
online
Integrated Key
Resources
- Developer
- System Admin
- Customer
Service
Government
Roles
Mendorong
warga untuk
menggunakan
aplikasi antrian
online dan juga
memberikan
bnatuan dana
Citizen
Relationships
- Interaksi dengan
warga
menggunakan
sosial media
- Langsung
melayani di tempat
Quality of Life
Indicators
- Mengukur tingkat
kenyamanan setelah
menggunakan sistem
antrian online ini
- Mengukur
kecepatan layanan
- Mengukur kepuasan
pelanggan dalam
penggunaan sistem
antrian online ini
Channels
- Sosial Media
- Interaksi Langsung
- Kampanye
Cost &
Structures
- Biaya
pembuantan
aplikasi
- Biaya
maintenance
Investors
- Pemerintah
Revenue
Streams
- APBD Kota
Bandung
Susteinability
Strategy
- Ketersediaan unit
IT (operasional
room) Dinkes Kota
Bandung
Governance
- Aturan baru
antrian
- Aturan
penggunaan
aplikasi
Tabel di atas adalah Smart City Service Canvas dari antrian online puskesmas. Seluruh segmen telah
terisi dengan data dari berbagai sumber. Selanjutnya layanan ini akan dievaluasi dengan mengukur
10
tingkat kenyamanan penggunaan aplikasi ini dan juga kepuasan pelanggan yang menggunakan palikasi
ini. Aplikasi ini akan dievaluasi menggunakan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Pengukuran
kuantitatif menggunakan tools yang disebut SWOT dan kualitatif menggunakan survei dan juga
feedback yang diberikan pengguna terhadap aplikasi di Google Play.
B. SWOT Analysis
Untuk menilai keberhasilan program sistem antrian di Bandung, digunakan analisis SWOT
sebagai bentuk penilaian kualitatif. Seperti yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya,
SWOT menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada untuk sistem
antrian yang ada di Bandung pada saat ini.
1. Kekuatan (Strength)
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari sistem antrian yang ada di Bandung pada
saat ini.
Sistem antrian yang ada sekarang mampu mengurangi waktu antrian
Degan pendaftaran sebelumnya seperti SMS atau online, waktu antrian bisa
dikurangi. Hal ini terjadi karena tidak ada lagi mengantri yang serabutan,
yang biasa terjadi apabila nomor antrian diambil langsung di tempat, atau
bahkan tidak menggunakan nomor antrian. Pada masa sebelumnya, sering
ada sistem yang tidak menggunakan nomor antrian, atau antrian “seadanya”,
dimana semua orang mengantri di dalam satu jalur di tempat pendaftaran,
yang menyebabkan jalur antrian menjadi sangat panjang dan semua orang
harus berdiri sangat lama. Hal ini diatasi dengan menggunakan nomor
antrian, dan juga jadwal antrian yang didapat ketika melakukan pendaftaran.
Sistem antrian yang ada sekarang mampu membuat sistem menjadi lebih
cepat dalam melayani pengguna
Sama seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dengan adanya nomor antrian
dan jadwal antrian, maka sistem dapat melayani pengguna dengan lebih
efektif. Hal ini terjadi karena kini kesalahan bisa dikurangi. Dengan adanya
nomor antrian dan jadwal antrian yang didapat dari pendaftaran, maka
semua orang bisa mengantri sesuai dengan kemauan mereka. Mereka bisa
mencocokkan jadwal mereka sehingga antrian yang ada tidak terlalu
dipaksakan. Dokumen yang diperlukan bisa disiapkan terlebih dahulu,
sehingga mengurangi kemungkinan dokumen tertinggal atau kurang
lengkap.
11
Pendaftaran online meningkatkan kapasitas sistem
Dengan adanya pendaftaran online maka kapasistas pelayanan sistem bisa
ditingkatkan. Hal ini terjadi karena kini spike atau lonjakan tren bisa
dikurangi, sehingga pelayanan menjadi lebih seimbang. Sistem pendaftaran
online menyediakan peluang dibentuknya kuota, atau batasan pendaftaran,
yang bisa menghilangkan overload, atau sistem tidak mampu melayani
lonjakan pengunjung, yang biasa terjadi dengan sistem antrian biasa.
2. Weakness (Kelemahan)
Berikut ini adalah kelemahan yang dianalisa dari sistem antrian Bandung yang ada
pada saat ini. Kelemahan akan menyebabkan sistem mendapat berbagai ancaman
(thread) yang juga akan dibahas berikutnya.
Sistem antrian yang ada sekarang seringkali hanya memberikan nomor
antrian kepada pelanggan
Pendaftaran online atau SMS yang ada sekarang seringkali hanya
menyediakan nomor antrian dan jadwal antrian saja, serta beberapa instruksi
yang mengatakan bahwa pelanggan harus membawa beberapa dokumen.
Seharusnya dokumen yang ada bisa dikirimkan terlebih dahulu apabila
pendaftaran dilakukan secara online. Dengan sistem antrian yang ada
sekarang, dokumen yang ada dan baru dibawa oleh pelanggan baru diproses
ketika pelanggan sampai ke tempat, sehingga dokumen masih harus
diproses terlebih dahulu.
Sistem antrian tidak mengurangi waktu proses karena dokumen yang ada
tidak disiapkan sebagai bagian dari antrian
Sama seperti di atas, dokumen tidak menjadi bagian dari antrian. Dokumen
yang disiapkan harusnya menjadi bagian dari antrian, dimana pelanggan
tidak bisa registrasi apabila dokumen belum lengkap. Hal ini juga
mengurangi waktu antrian, karena tidak perlu lagi dilakukan pengecekan
dokumen ketika pelanggan sampai di tempat. Selain itu juga tidak bisa
dilakukan validasi terlebih dahulu, karena dokumen baru sampai di tempat
ketika pelanggan datang.
Sistem informasi yang digunakan untuk antrian masih kurang memuaskan
Beberapa sistem informasi seperti aplikasi yang digunakan sebagai sarana
mengantri masih kurang memuaskan. Sistem antrian kesehatan misalnya
12
yang bisa ditemukan di Google Play Store, hanya memiliki nilai 3.4, dimana
review yang diberikan didominasi oleh nilai 5 dan nilai 1. Orang – orang
yang memberikan nilai 1 biasanya memberikan protes karena aplikasi yang
ada masih sering error atau kurang memadai. Hal ini bisa membuat
kurangnya kepercayaan pengguna dalam mengantri dan justru malah
memilih melakukan segala proses registrasi secara konvensional (waktu
adopsi menjadi bertambah).
3. Opportunity (Peluang)
Peluang merupakan hal yang muncul dari sistem antrian yang ada di saat ini sebagai
dampak dari kekuatan yang ada. Berikut ini adalah beberapa peluang peningkatan
sistem yang dianalisa.
Integrasi
Sistem informasi yang ada bisa diintegrasi, sehingga mengantri apapun
hanya perlu melalui satu sistem informasi terpusat. Tidak perlu lagi
mengantri menggunakan sistem informasi yang berbeda – beda.
Proses Bisnis Paperless
Dengan sistem antrian yang online, maka proses bisnis juga seharusnya bisa
dibuat paperless. Hal ini tentu saja bisa dilakukan apabila dokumen juga
menjadi bagian dari antrian. Sehingga pelanggan atau pendaftar
mengirimkan dokumen secara online sebagai bentuk pendaftaran. Hal ini
mengurangi kebutuhan untuk mencetak dokumen.
Automasi
Sebagai dampak dari proses yang paperless, proses bisnis juga bisa
diautomasi. Jumlah campur tangan manusia bisa dikurangi dan komputer
bisa diprogram untuk melakukan berbagai proses. Dengan begini, seluruh
proses menjadi lebih cepat, konsisten, dan tahan terhadap kesalahan.
Keamanan
Dengan proses bisnis yang konsisten dan otomatis, keamanan juga bisa
dipaksakan secara otomatis. Validasi dokumen, dan sebagainya, bisa
dilakukan secara otomatis, ketika pengguna mendaftar misalnya.
Periklanan
Dengan adanya sistem informasi, iklan bisa dipasangkan, iklan layanan
masyarakat, infografis, ataupun sposor bisa dipasangkan untuk
13
meningkatkan kualitas layanan dan meningkatkan pemasukan dana untuk
pemerintah. Ini tentu saja apabila sistem informasi yang ada sudah dinilai
memadai.
4. Threat (Ancaman)
Ancaman muncul sebagai akibat dari kelemahan sistem dan berbagai hal lain yang
ada di luar sistem. Berikut ini adalah ancaman – ancaman yang muncul terhadap
sistem antrian yang ada di Bandung sekarang ini.
Validasi dokumen menjadi sulit
Validasi dokumen menjadi sulit karena beberapa proses sistem antrian
masih membutuhkan pendaftar untuk menyerahkan dokumen di tempat. Hal
ini membuat validasi dokumen menjadi lebih sulit karena harus dilakukan
oleh manusia. Selain itu, dokumen memiliki format yang tidak terstruktur
sehingga sulit untuk diinterpretasi oleh komputer secara akurat.
Dokumen yang tersimpan bisa tercecer karena masih tersimpan dalam
bentuk fisik
Ini merupakan dampak langsung dari proses bisnis yang kurang paperless.
Banyaknya dokumen yang masuk akibat sistem antrian yang lebih memadai
memang menguntungkan, tetapi juga mempersulit proses pengarsipan
karena dokumen yang masuk menjadi sangat banyak.
Tidak ada standar data yang konsisten
Karena dokumen yang diperlukan sebagai kebutuhan pendaftaran masih
dalam bentuk yang konvensional, tidak menggunakan formulir yang
terkomputerisasi atau online, tidak ada standar data yang bisa dipaksakan
terhadap sistem. Selain itu, tidak ada standar data juga membuat integrasi
sistem informasi antrian dari banyak segmen di pemerintahan Bandung
menjadi lebih sulit. Untuk memiliki standar data dan integrasi yang baik,
semua dokumen harus bisa disimpan dalam bentuk yang terstruktur dalam
sebuah perangkat lunak seperti sistem manajemen basis data misalnya.
Kurangnya adopsi masyarakat karena sistem informasi yang ada dinilai
masih kurang berkualitas
Apabila sistem informasi yang ada masih dinilai kurang berkualitas,
masyarakat bisa saja menjadi kesulitan dalam menggunakannya dan justru
menjadi enggan untuk menggunakannya. Dengan begini, proses bisnis yang
14
lama sulit untuk ditutup, karena masyarakat kesulitan untuk pindah ke
proses bisnis yang lebih baru.
Kurangnya adopsi masyarakat karena kurangnya sosialisasi
Tentu saja perlu adanya sosialisasi yang jelas kepada masyarakat sehingga
masyarakat bisa terbiasa dalam menggunakan sistem antrian yang baru.
Terutama untuk masyarakat yang belum biasa dalam menggunakan alat
seperti handphone misalnya.
5. Strategi Mengurangi Weakness Untuk Mengurangi Threat
Weakness yang dimiliki oleh sistem antrian online masih banyak dan juga
merupakan masalah besar yang sebenenarnya mengganggu proses bisnis. Salah
satunya adalah dokumen yang masih perlu diberikan secara manual, hal ini tidak
menyelesaikan masalah mengantri yang lama, karena pengguna masih harus
mengantri saat mengumpulkan dokumen di tempat. Hal ini juga menjadikan
pengguna enggan untuk menggunakan sistem antri online ini, karena lama
mengantri menggunakan sistem antri online dan mengantri konvensional tidak jauh
berbeda. Kurangnya sosialisasi sistem antrian online juga menjadikan masyarakat
tidak sadar akan keberadaaan sistem antrian online ini.
Strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi weakness yang ada pada sistem
antrian online ini adalah menambahkan modul upload dokumen atau menggunakan
formulir digital, sehingga data yang masuk ke sistem sudah terstandardisasi dan
langsung tersimpan di sistem tanpa perlu disimpan secara manual oleh petugas.
Sosialisasi yang baik dapat meningkatkan kesadara masyarakat terhadap
keberadaan sistem antrian online ini dan menjadikan adopsi lebih cepat dan
masalah-masalah yang terjadi dapat lebih cepat diketahui karena semakin banyak
pengguna akan menguji seberapa tangguhnya sistem antrian online ini.
C. User Satisfaction
Salah satu metrik kinerja untuk menentukan implementasi Smart City ini berjalan dengan
baik dan sesuai dengan tujuan awal, ialah tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan
aplikasi Smart City tersebut. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kepuasaan pengguna
dapat dilihat dari rating dan review pengguna terhadap aplikasi di Google Play Store atau
15
App Store. Penilaian pengguna pun biasanya disertai dengan komentar berupa saran atau
kritik terhadap kinerja aplikasi.
Gambar 3 Data Rating & Review Aplikasi
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa paling banyak pengguna memberikan bintang 5,
tetapi pemberi bintang 5 jarang dalam melakukan atau menulis review. Hal ini dapat berarti
2 hal, yaitu pengguna yang merasa penggunaan aplikasi sudah bagus beserta pengalaman
pemakaian yang bagus, atau pengguna malas untuk menulis review dan hanya sekedar
memberikan dukungan terhadap aplikasi antrian online puskesmas ini. Sebaliknya, pemberi
bintang 1 banyak memberikan ulasan dan review terhadap pneggunaan aplikasi ini.
Evaluasi yang kami lakukan berfokus pada review atau feedback yang diberikan pengguna
terhadap aplikasi ini. Dapat dilihat bahwa penulis review bintang 1 mencapai 47 orang,
sedangkan yang menulis review untuk bintang 5 hanya 8 orang.
Kami merangkum dan mebuat grafik untuk setiap review dan dibagi sesuai dengan
keluhannya. Keluhan yang paling banyak adalah bug di fungsionalitas dari aplikasi dan
juga pengguna terhambat di tahap 3 dari penggunaan aplikasi ini. Selain itu, keluhan lain
seperti RS yang terdaftar sedikit juga cukup banyak. Total keluhan yang masuk ada 65 buah
dan 15 diantaranya memberikan respon positif. Berikut adalah grafik yang memetakan
keluhan dari pengguna.
118
48 51 42
223
482
476 2 2 8
657142 49 40
215
417
0
100
200
300
400
500
600
Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Total
RATING & REVIEW APLIKASI
Total Nulis Review Tidak Review
Total Download = 50.000+
16
Gambar 4 Keluhan dan Jumlah Setiap Keluhannya
5
15
7
59
2
5
1
7
9
Keluhan Terhadap Aplikasi
Tidak semua RS terdaftar dalamdatabase
Proses pendaftaran terhambat ditahap 3
Aplikasi tidak dapat dibuka/tidakdapat dijalankan
Masalah data tidak ditemukan
Bug fungsionalitas
Cara pendaftaran bagi lansia
Aplikasi terdeteksi sebagai virus
Tidak adanya fitur history registrasi
Lainnya
Respons positifTotal = 65 Keluhan yang masuk
17
IV. Kesimpulan dan Saran
Sistem antrian online puskesmas di Bandung masih belum dapat diandalkan, masih banyak
masalah-masalah yang belum terselesaikan dengan adanya sistem antrian online ini. Salah satu
masalah yang belum terselesaikan adalah waktu tunggu antrian, walaupun dengan adanya
antrian online ini pengguna sudah tahu kapan waktu pelayanannya, karena dokumen masih
dalam bentuk cetak, data perlu dimasukkan secara manual oleh petugas dan menambah waktu
tunggu pengguna. Masalah lain yang ada adalah masih sering terjadi error dalam aplikasi, hal
ini dapat dilihat dari banyaknya rating bintang satu pada halaman Google Play Store aplikasi
yang berisi keluhan pengguna karena error aplikasi. Terdapat sebanyak 65 keluhan yang masuk
dan 50 diantaranya adalah keluhan negatif yang paling banyak merupakan masalah dalam
penggunaan aplikasi dan kelengkapan aplikasi.
Saran untuk sistem antrian online puskesmas di Bandung adalah, sistem yang sudah ada masih
perlu dirawat untuk dapat berjalan secara optimal, oleh karena itu diperlukan perbaikan-
perbaikan pada bagian aplikasi yang masih sering error, terutama bagian yang dilaporkan oleh
pengguna untuk meningkatkan kepercayaan pengguna pada sistem. Sistem juga perlu
dievaluasi kinerjanya, karena sistem yang dibuat haruslah dapat mengatasi masalah yang ada.
Sebaiknya program ini benar-benar dibuat dengan serius dan menambah fitur-fitur yang ada.
Fitur-fitur tambahan yang berguna adalah histori registrasi, histori pembelian obat serta
penggunaannya dan dapat dikembangkan pula notifikasi untuk pengingat antrian agar datang
tepat waktu.
top related