laporan kimia klinis pemeriksaan trigliserida dan hdl dalam serum
Post on 10-Jul-2016
120 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Kimia Klinik, dipelajari mengenai perubahan komposisi darah,
senyawa endogen (biokimia), maupun cairan tubuh lainnya yang berkaitan
dengan diagnosis penyakit dan pemantauan terapi. Cairan tubuh manusia
mengandung ribuan senyawa kimia, dapat berupa glukosa, ion-ion, hormon,
obat, racun, protein, lemak, dan-lain-lain. komponen-komponen tersebut itu
yang akan menjadi poin penting dalam pemeriksaan klinik.
Trigliserida merupakan penyimpanan lipid yang utama didalam
jaringan adipose, bentuk lipid ini akan terlepas setelah terjadi hidrolisis oleh
enzim lipase yang sensitif hormon menjadi asam lemak bebas dan gliserol.
Asam lemak bebas akan terikat pada albumin serum dan untuk
pengangkutannya ke jariongan, tempat asam lemah dipakai sebagai sumber
bahan bakar yang penting.
Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis dengan jumlah yang
kurang lebih sama, sedikit lebih dari jumlah kolesterol tubuh berasal dari
sintesa dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari. Kolesterol merupakan
sterol yang paling banyak terdapat dalam badan manusia, terutama pada otak,
jaringan syaraf, cairan empedu dan darah. Senyawa ini merupakan penyusun
utama batu empedu.
Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekul
asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan
yang dinamakan ikatan peptida. Sejumlah besar asam amino dapat
membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida,
karena itu dinamakan polipeptida..Protein-protein kebanyakan disintesis di
hati. Hepatosit-hepatosit mensintesis fibrinogen, albumin, dan 60 – 80 % dari
bermacam-macam protein yang memiliki ciri globulin. Globulin-globulin
yang tersisa adalah imunoglobulin (antibodi) yang dibuat oleh sistem
limforetikuler.
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Konsentrasi albumin rendah pada orang tua meningkatkan risiko hasil
kesehatan yang buruk, termasuk penurunan fungsional. Konsentrasi albumin
rendah biasanya diamati pada tua orang dan dikaitkan dengan hasil kesehatan
buruk dan kematian. Namun, temuan bahwa albumin rendah memprediksi
risiko penyakit kardiovaskular dan realisasi albumin yang rendah tidak
sepenuhnya normal dari makanan karena telah dilakukan penelitian tentang
aspek-aspek dari metabolisme albumin. Albumin merupakan protein fase akut
negatif yang menurunkan peradangan yang sedang berlangsung, dan
konsentrasi albumin dapat mencerminkan penialaian status gizi.
1.2 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui keadaan kolestrol dalam tubuh yang merupakan
salah satu penyebab penyakit-penyakit jantung, dan untuk mengetahui kadar
protein total dalam tubuh manusia berupa albumin dan globulin.
1.3 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk menghitung kadar
trigliserida dan HDL yang ada dalam tubuh manusia dan untuk menghitung
kadar protein total dalam tubuh manusia.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
1.1 Teori Umum
Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Jenis
ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ketubuh,
serta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami proses didalam tubuh
trigliserida ini diserap oleh usus dan masuk kedalam plasma darah untuk
kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan
lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah
penyebab utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan
kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi
peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan
hiperlipoproteinemia (Graha, 2010).
Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh kita dan
dibagi menjadi beberapa yaitu : LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High
Density Lipoprotein), Total kolesterol dan Trigliserida. LDL merupakan
kolesterol jahat yang membuat endapan dan menyumbat arteri. Dari hati,
kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL tersebut untuk
dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak
dan lain-lain agar kolesterol dapat berfungsi sebagaimana mestinya.HDL
merupakan kolesterol baik karena kemampuannya membersihkan pembuluh
darah arteri. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein
yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati. Yang selanjutnya kolesterol
ini akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam
empedu (Sitti, 2011).
LDL (kolesterol jahat) mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL
sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang
membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Sebaliknya HDL
(kolesterol baik) dalam operasinya membersihkan kelebihan kolesterol dari
dinding pembuluh darah. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A
(apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak yang lebih sedikit
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kadar kolesterol HDL
diatas 60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin
rendah resiko untuk mendapat serangan jantung dan stroke. Kadar kolesterol
LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan semakin rendah akan
semakin baik.Kolesterol Total sebaiknya berkadar di bawah 200. Sedangkan
Trigliserida merupakan sejenis lemak yang ditemukan di dalam makan seperti
daging, keju, ikan dan kacang-kacangan dan juga dibuat sendiri oleh tubuh.
Kadar Trigliserida paling baik adalah di bawah 150 (Sitti, 2010).
Nilai Rujukan Data Klinis (Pearce, 2006) :
Dewasa : - 12-29 tahun : 10 – 140 mg/dl
- 30-39 tahun : 20 – 150 mg/dl
- 40-49 tahun : 30 – 160 mg/dl
- > 50 tahun : 40 – 190 mg/dl
Anak : bayi : 5-40 mg/dl,
Anak 5-11 tahun : 10-135 mg/dl
Serum Darah (Pearce, 2006)
Komposisi :
Air : 91,0 %
Protein : 8,0 % (Albumin, globulin, protrombin, dan
fibrinogen).
Mineral : 0,9 % (NaOH, Natrium bikarbonat, garam dari kalsium,
fosfor, magnesium dan besi)
Bahan organik : Glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kholestrol dan
asam amino.
Kegunaan : Sebagai absorban sampel.
Kadar ambang batas tinggi : antara 151 - 250 mg /dl Kadar trigliserida
tinggi : 251 - 400 mg / dl Kadar trigliserida amat tinggi : 401 mg / dl atau
lebih. Rentang nilai rujukan kolesterol HDL yang didapat untuk laki-laki
adalah 25 sampai 65 mg/100 ml; untuk wanita,32 hingga 79 mg/100ml
(Speicher, 1996).
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Interprestasi Data Klinis
Pemeriksaan Trigliserida (Riswanto, 2010)
a. Peningkatan Kadar
Peningkatan kadar trigliserida dapat dijumpai pada:
hiperlipoproteinemia, infark miokardial akut, hipertensi, thrombosis
serebral, arteriosklerosis, diet tinggi karbohidrat. Juga dapat dijumpai pada
: hipotiroidisme, sindrom nefrotik, sirosis Laennec atau alkoholik, DM tak
terkontrol, pancreatitis, sindrom Down, stress, kehamilan.
b. Penurunan Kadar
ß-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme. Malnutrisi protein.
Kolesterol terbagi menjadi (Sacher, 2004).
1. Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya berlebih di
dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk
bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah.
2. Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi
membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan.
Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik
sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.
3. Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil dari
metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga
makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang
tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini
akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar
daripada kebutuhan kita.
Nilai rujukan untuk kadar kolesterol total dan trigliserida serum dan
plasma,sesuai dengan usia dan jenis kelamin, yang merupakan hal yang layak
untuk menyelidiki etiologi hiperlipidemia bila kadar kolesterol total atau
trigliserida serum meningkat diatas 90 persen. Bahkan upaya menurunkan
kadar yang masih dalam batas-batas nilai rujukan dapat membantu
menetapkan resiko. Kolesterol HDL serum,sebagai faktor resiko,hendaknya
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
dievaluasi jika kadarnya rendah. Rentang nilai rujukan kolesterol HDL yang
didapat untuk laki-laki adalah 25 sampai 65 mg/100 ml; untuk wanita,32
hingga 79 mg/100ml (Speicher, 1996).
Beberapa metode sering digunakan untuk pengukuran rutin protein
dalam serum dan cairan tubuh lainnya. Saat ini, sebagian besar metode
otomatis untuk mengukur protein (Sacher, 2004).
Protein yang namanya berarti “pertama” atau “utama” merupakan
makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari
setengah berat kering pada hampir semua organisme. Struktur protein terdiri
dari polipeptida yang mempunyai ranatai yang amat panjang yang tersusun
atas banayak unit asam amino (Lehninger, 1982).
Protein merupakan salah satu kelompok makronutrien. Tidak seperti
bahan makronutrien lain (karbohidrat dan lemak), protein lebih berperan
dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi. Meskipun
demikian, bila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini juga
dapat digunakan sebagai sumber energi.Kandungan energi protein rata-rata 4
kilokalori/gram atau setara dengan kandungan energi karbohidrat (Rohman,
2007).
Nilai Rujukan Data Klinis
Dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 gram albumin dalam
setiap 100 ml darah (Pearce, 2006).
Interpretasi Data Klinis
Penurunan kadar dapat menyebabkan sirosis hepar, kegagalan hepar
akut, luka bakar berat, malnutrisi berat, gangguan-gangguan ginjal,
malignansi tertentu, kolitis ulserasi, kehilangan protein enteropati,
malabsorbsi (Pearce, 2006).
Peningkatan kadar dapat menyebabkan dehidrasi, muntah terus-
menerus, diare berat (Pearce, 2006).
Ada beberapa penyebab ganguan albumin bagi manusia antara lain
(Pearce, 2006):
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Albuminemia. Salah satu penyebab keadaan ini adalah mutasi yang
mempengaruhi penyambungan. Penderita albuminemia ini hanya
mempelihatkan gejala edema yang sedang dalam keadaan ini juga
diperkirakan jumlah protein plasma yang lain akan meningkat untuk
mengkompensasi kekurangan albumin.
Albumin karena dibuat oleh hati, maka penurunan albumin serum dapat
menyebabkan dari penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik,dan
infeksi tertentu.
Hipoalbuminemia merupakan predictor adanya perlambatan perbaikan
fungsi organ-organ saluran pencernaan bagian bawah dan berhubungan erat
dengan komplikasi post-operasi setelah hemicolectomy kanan untuk kanker
colon ascenden serta berbagai operasi gastrointestinal lainnya (Sutedjo,
2006).
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan adalah kuvet, mikro pipet 10 µL, mikro
pipet 1000 µL, pipet tetes, rak tabung, tabung reaksi, tabung tentrifuge, spoit,
dan spektofotometer.
3.2 Bahan praktikum
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Adapun bahan yang digunakan adalah mata mikropipet, aquadest,
darah, reagen RGT, reagen albumin, dan reagen TPR.
3.3 Cara kerja
a. Trigliserida
1. Penyiapan serum
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
c. Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Pengukuran absorban blanko
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL aquadest ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL larutan standar ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL serum dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
b. HDL
1. Penyiapan serum
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
c. Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Pengukuran absorban blanko
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL aquadest ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL larutan standar ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL serum dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen RGT
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
c. Protein Total
1. Penyiapan serum
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
c. Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Pengukuran absorban blanko
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 20µL aquadest ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen TPR
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL larutan standar ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen TPR
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL serum dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen TPR
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
d. Albumin
1. Penyiapan serum
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
c. Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Pengukuran absorban blanko
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL aquadest ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen albumin
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL larutan standar ke dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen albumin
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dipipet 10µL serum dalam kuvet
c. Ditambahkan 1000 µL reagen albumin
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit
e. Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang
546 nm.
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data Pengamatan
Trigliserida
ProbandusJenis
Pemeriksaan
Absorban
Sampel
Absorban
StandarHasil
I Trigliserida 0,747 0,676 0,234 g/dL
II Trigliserida 0,747 0,512 0,291 g/dL
Pritein
ProbandusJenis
Pemeriksaan
Absorban
Sampel
Absorban
StandarHasil Ket.
III Albumin 1,100 1,012 5,344 g/dL ≠ normal
IV Albumin 1,058 1,092 5,076 g/dL ≠ normal
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Perhitungan trigliserida :
1. Probandus I (Kelompok 1)
Absorbansi Standar : 0,676
Absorbansi Sampel : 0,747
Konsentrasi Standar : 0,2 g/dL
Albumin= Absorben sampelAbsorban standar
x Konsentrasi standar(g /dL)
¿ 0,7470,676
x 0,2
¿0,234 g /dL
2. Probandus II (Kelompok 2)
Absorbansi Standar : 0,512
Absorbansi Sampel : 0,747
Konsentrasi Standar : 0,2 g/dL
Albumin= Absorben sampelAbsorban standar
x Konsentrasi standar(g /dL)
¿ 0,7470,512
x 0,2
¿0,291 g /dL
Perhitungan protein :
3. Probandus III (Kelompok 3)
Absorbansi Standar : 1,012
Absorbansi Sampel : 1,100
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Albumin= Absorben sampelAbsorban standar
x Konsentrasi standar(g /dL)
¿ 1,1001,012
x5
¿5,434 g/dL
4. Probandus IV(Kelompom 4)
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Absorbansi Standar : 1,092
Absorbansi Sampel : 1,058
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Albumin= Absorben sampelAbsorban standar
x Konsentrasi standar(g /dL)
¿ 1,0581,092
x5
¿5,076 g/dL
4.2 Pembahasan
Darah merupakan bagian terpenting dari manusia yang memiliki fungsi
utama dalam memelihara homeostasis tubuh. Fungsi darah sebagian besar
dilaksanakan oleh plasma dan berbagai konstituennya dimana plasma terdiri
atas air, elektrolit, metabolit, nutrient, protein dan hormon.
Didalam tubuh juga terdapat trigliserida yang merupakan substansi lemak
lain dalam darah dimana kadar trigliserida yang tinggi berhubungan dengan
risiko penyakit jantung, demikian juga dengan kolesterol.
Adanya peningkatan trigliserida dapat disebabkan oleh kelebihan berat
badan (obesitas), aktivitas fisik, merokok, komsumsi alkohol berlebihan, diet
tinggi karbohidrat, kelainan genetik dan lain sebagainya. Orang dengan
trigliserida tinggi biasanya memiliki nilai LDL yang tinggi dan nilai HDL
yang rendah dan nilai kolesterol total yang tinggi. LDL merupakan kolesterol
jahat yang membentuk endapan dan menyumbat arteri. Dari hati, kolesterol
diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL tersebut untuk dibawa ke sel –
sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain
agar kolesterol dapat berfungsi sebagaimana mestinya. HDL merupakan
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
kolesterol baik karena kemampuannya membersihkan pembuluh darah arteri.
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut
HDL untuk dibawa kembali ke hati, dimana selanjutnya kolesterol ini akan
diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam empedu.
Nilai – nilai rujukannya yaitu untuk kadar kolesterol darah total di bawah
200 adalah baik, jika diantara 200 sampai 239 adalah batas atas beresiko
sedang, di atas 240 adalah risiko tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.
Kadar trigliserida untuk usia 12-29 tahun 10-140 mg/dl, usia 30-39 tahun 20-
150 mg/dl, usia 40-49 tahun 30-160 mg/dl, >50 tahun 40-190 mg/dl.
Tujuan dilakukan pengujian trigliserida adalah untuk mengetahui
keadaan kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab
penyakit – penyakit arteri dengan mengukur absorbansinya pada
spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm.
Protein merupakan salah satu kelompok makronutrien. Tidak seperti
bahan makronutrien lain (karbohidrat dan lemak), protein lebih berperan
dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi. Protein
mempunyai peranan yang penting dalam tubuh manusia dan binatang, karena
ia bertanggung jawab untuk menggerakkan otot-otot, protein hemoglobin
mempunyai peranan mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan ke
seluruh tubuh. Sehingga protein sangat penting untuk masing-masing
individu. Protein total terdiri atas 2, yaitu albumin dan globulin.
Albumin dapat meningkatkan tekanan osmotik yang penting untuk
mempertahankan cairan vaskular. Penurunan albumin serum dapat
menyebabkan cairan berpindah dari dalam pembuluh darah menuju jaringan
sehingga akan menyebabkan terjadinya edema.
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui kadar albumin dalam
serum dengan mengukur absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang
gelombang 546 nm.
Pada percobaan Trigliserida . Sebelum dilakukan pengujian, langkah
pertama yang dilakukan adalah darah disentrifuge. Hal ini dilakukan untuk
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
memisahkan antara serum dan plasma darah. Setelah disentrifuge, bagian
yang diambil adalah bagian serum karena di bagian serum itu terdapat asam
lemak dalam hal ini trigliserida dan albumin dan apabila bagian yang
mengendapnya diambil sulit untuk dibaca oleh alat spektrofometer.
Untuk pemeriksaan trigliserida pertama-tama harus di ambil serum darah
dengan cara darah disentrifuge selama kurang lebih 15 menit dalam
kecepatan 6000 rpm, setelah itu diambil serumnya. Selanjutnya pengukuran
absorban blanko, dibuat dengan cara memipet 10 µl aquadest ke dalam kuvet
lalu ditambahkan 1000 µl reagen RGT. lalu di inkubasi pada suhu 25O C
selama 20 menit, kemudian untuk pengukuran absorban standar dan absorban
sampel pengerjaannya hampir sama semua dengan pengukuran absorban
blanko tadi, yang membedakan hanyalah konsentrasi dan jenis larutan uji
(sampel) yang akan di ujikan. Untuk pengukuran absorban standar, maka
sampel yang digunakan adalah larutan standar sebanyak 10 µl dengan waktu
inkubasi selama 20 menit pada suhu 25oC. sedangkan untuk pengukuran
sampel, maka sampel yang digunakan adalah serum darah, setelah semuanya
diinkubasi dengan waktu sesuai dengan pengujian, maka dimasukkan kuvet
ke dalam spektrofotometer dan diukur absorbannya pada panjang gelombang
546 nm.
Adapun pada percobaan trigliserida ini digunakan reagen RGT karena
reagen RGT adalah reagen yang spesisfik untuk pengukuran trigliserida pada
serum sedangkan pada pengukuran kolesterol digunakan reagen HDL karena
merupakan reagen yang spesifik untuk pengukuran kolesterol.
Pada percobaan ini juga dilakukan inkubasi pada suhu ruangan selama
beberapa menit, hal ini berguna agar reagen dan sampel dapat bercampur
dengan baik,sehingga pada saat pengukuran absorban hasilnyapun sesuai
dengan yang diharapkan.
Pada percobaan protein sebelum melakukan uji, pertama-tama yang harus
dilakukan adalah mengambil serum darah dengan cara darah disentrifuge
selama 15 menit dengan kecepatan 6000 rpm, setelah itu diambil serumnya.
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Diambil serum darah probandus karena pada serum inilah terdapat zat-zat
yang akan diperiksa, sedangkan diplasma hanyalah zat – zat sisa yang tidak
perlu untuk pemeriksaan dan tidak dapat dijadikan parameter dalam
mendiagnosa suatu penyakit.
Selanjutnya pengukuran absorban blanko, dilakukan dengan cara
memipet 10 µl aquadest ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 µl reagen
albumin, lalu di inkubasi pada suhu 250 C selama 20 menit.
Lalu, untuk pengukuran absorban standar dilakukan dengan cara
memipet 10 µl larutan standar ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 µl
reagen albumin, lalu di inkubasi pada suhu 250 C selama 20 menit.
Kemudian, untuk pengukuran absorban sampel, dilakukan dengan
cara memipet 10 µl serum ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 µl reagen
albumin, lalu di inkubasi pada suhu 250 C selama 20 menit. Selanjutnya,
ketiga kuvet tersebut dimasukkan ke dalam spektrofotometer dan diukur
absorbannya pada panjang gelombang 546nm.
Digunakan reagen albumin karena reagen albumin merupakan reagen
yang spesifik untuk pengukuran albumin. Adapun pada pemeriksaan untuk
pemeriksaan albumin memilki prinsip dengan adanya bromkresol hijau dalam
suasana sedikit asam, maka serum albumin akan menyebabkan terjadi
perubahan warna pada indikator yaitu dari warna kuning-hijau menjadi warna
hijau-biru. Reagen albumin terdiri dari sitrat buffer pH 4,2 30 mmol/L dan
Bromcresol green 0,26 mmol/L, berfungsi sebagai pembentuk warna dengan
memperpanjang kromofor sehingga terbentuk warna hijau-biru.
Dilakukan inkubasi pada suhu ruangan selama beberapa menit
dimaksudkan agar reagen dan sampel dapat bereaksi dengan baik, sehingga
pada saat pengukuran absorban hasilnya pun sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil percobaan yang dilakukan maka didapatkan hasil pada
kelompok I untuk pengukuran trigliserida 0,234 g/dl.Untuk kelompok II, pada
pengukuran trigliserida 0,291 g/dl. Pada praktikum albumin dalam serum
didapatkan hasil dari kelompok 3 yaitu 5,076 g/dL, sedangkan di kelompok 4
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
yaitu 5,434 g/dL yang tidak memenuhi range standarnya dalam range normal
kadar albumin, yaitu antara 3,5 g/dl – 5,0 g/dl,
Adapun faktor kesalahan yang mungkin terjadi pada saat interpretasi data
yaitu ketidak tepatanya dalam pengukuran sampel dan reagennya, dan kurang
terpisahnya antara serum dan plasma setelah disentrifuge.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka di peroleh
kesimpul sebagai berikut : dari semua probandus I dan II III dan IV memiliki
kadar trigliserida dan protein yang tidak normal.
5.2 Saran
Untuk laboratorium agar lebih dilengkapi bahan yang akan digunakan
pada saat praktikum agar dapat berjalan dengan baik.
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim Indonesia : Makassar.
Graha, Chairinniza. 2010. Question & Answer: Kolesterol. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Lehninger L., Albert. 1982. Dasar – Dasar Biokimia. Erlangga: Jakarta.
Pearce, Evelyn. 2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Riswanto, 2010. http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/pemeriksaan-lipid.html. diakses pada tanggal 12 april 2013 pukul 20.22
Rohman, A. 2007. Analisis Makanan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Sacher, Ronal. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edis 11.Buku kedokteran EGC. Jakarta.
Sitti, Fadliah, 2011. Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Serum Darah. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.
Speicher, Carl E. 1996. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Sutedjo. 2006. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Amara Books: Jakarta.
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
LAMPIRAN
1. Gambar
ARIN RIZKI TALIB AINUN ZAKIA15020130082
top related