laporan kuliah kerja media - digilib.uns.ac.id fileproses perancangan cover dan layout buku di pt....
Post on 04-Jul-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PROSES PERANCANGAN COVER DAN LAYOUT BUKU DI PT. GALANGPRESS MEDIA UTAMA YOGYAKARTA
Oleh:
VERONIKA JULITA AJENG
NIM : D1309087
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-sayarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya Bidang Periklanan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Tugas Akhir berjudul :
PROSES PERANCANGAN COVER DAN LAYOUT BUKU DI PT. GALANGPRESS MEDIA UTAMA
YOGYAKARTA
Karya :
Nama : Veronika Julita Ajeng
NIM : D1309087
Konsentrasi : Periklanan
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program
Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 5 Juni 2012
Menyetujui,
Dosen Pembimbing,
Drs. Hamid Arifin, M.Si
NIP. 19600517 198803 1 002
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Akhir Program
Diploma III Jurusan Periklanan Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hari : Selasa
Tanggal : 5 Juni 2012
Panitia Ujian Tugas Akhir
Penguji Pembimbing
Dra. Sri Urip Haryanti, M.Si Drs. Hamid Arifin, M.Si
NIP. 19570821 198303 2 001 NIP. 19600517 198803 1 002
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
Dekan,
Prof. Drs. Pawito, Ph.D NIP. 19540805 198503 1 002
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
1. Dimana ada usaha disitu pasti ada jalan.
2. Ketekunan dan keseriusan merupakan kunci awal menuju kesuksesan
sedangkan kesabaran dan keberanian merupakan ujian dan cobaan menuju
hidup kunci keberhasilan.
3. Orang-orang yang sukses telah belajar membantu diri mereka melakukan
hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah
mereka menyukainya atau tidak. (Aldus Huxley)
4. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu
hari depan yang penuh harapan. (Yer. 29:11)
5. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur. (Filp. 4:13)
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Penulis mempersembahkan laporan ini kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus, karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir tepat waktu.
2. Keluarga tercinta, papa, mama, kakak dan adek yang sudah mendoakan,
memberi motivasi, mengingatkan, dan memberi perhatian khusus.
3. Seluruh kerabat kerja PT. Galangpres Media Utama di Yogyakarta, terutama
divisi redaksi dan kreatif yang sudah membantu selama proses Kuliah Kerja
Media (KKM) / magang.
4. Anggoro Djati Waseso yang sudah memberi semangat dan motivasi.
5. Ita Septriyana P, yang sudah membantu penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir.
6. Teman-teman periklanan 2009 selama berlangsungnya Kuliah Kerja Media
(KKM) / magang sampai pada Tugas Akhir, terkhusus buat teman-teman
seperjuangan Clara Sukma Sudrajat, Agustinus Setiawan, Hanif Kusuma, Dea
Rahayu Putri, dan Zummas Rinanda Syifa’.
7. Dosen pembimbing bapak Drs. Hamid Arifin, M.Si, dosen penguji ibu Dra. Sri
Urip Haryanti, M.Si, dan kepada dosen-dosen yang sudah membimbing dan
menguji dalam penyelesaian Tugas Akhir penulis.
8. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
9. Dan kepada pembaca yang budiman.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat karunia
yang diberikan sehingga penulis dapat tepat waktu melakukan Kuliah Kerja
Media (KKM) dan menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PROSES
PERANCANGAN COVER DAN LAYOUT BUKU DI PT. GALANGPRESS
MEDIA UTAMA YOGYAKARTA”.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana peran
dan tugas desainer dalam divisi kreatif di PT. Galangpress Media Utama sekaligus
untuk melengkapi persyaratan kelulusan program Diploma III Komunikasi
Terapan, jurusan Periklanan guna untuk memperoleh gelar Ahli Madya.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis tentunya mendapat banyak
masukan, bantuan, dukungan dan bimbingan serta mendapat kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sangat bermanfaat dan memotivasi bagi penulis. Oleh sebab
itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Drs. Aryanto Budhi, M.Si, selaku Ketua Jurusan program Diploma III atas
bantuan yang diberikan sehingga kegiataan Kuliah Kerja Media (KKM) /
magang dapat berjalan dengan lancar.
Drs. Mahfud Anshori, S.Sos., M.Si, selaku dosen pembimbing akademik.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Drs. Hamid Arifin, M.Si, selaku pembimbing penulisan Tugas Akhir, atas
bimbingan, waktu, saran, dan kritik yang diberikan kepada penulis.
Dra. Sri Urip Haryanti, M.Si, selaku penguji penulisan Tugas Akhir, atas
waktu, saran, dan kritik yang diberikan selama ujian sidang berlangsung dan
membimbing penulis saat proses pembetulan Tugas Akhir.
Drs. Adreas Slamet Widodo, S.Sn., M.Hum., selaku dosen Desain Grafis
yang sudah membimbing penulis dalam penyusunan Tugas Akhir.
Julius Felicianus, selaku General Manager PT. Galangpress Media Utama
Yogyakarta yang telah mengijinkan penulis melakukan Kuliah Kerja Media
(KKM) / magang.
Teguh Prastowo, selaku koordinator redaksi dan kreatif di PT. Galangpress
Media Utama yang sudah membantu dalam membimbing, mengarahkan,
dan mengajarkan desain bagi penulis selama proses Kuliah Kerja Media
(KKM) / magang berlangsung.
Seluruh tim kreatif dan tim redaksi atas bantuan dan kerja samanya dalam
mendesain cover dan layout buku selama penulis melaksankan Kuliah Kerja
Media (KKM) / magang di PT. Galangpress Media Utama.
Keluarga tercinta, keluarga Peregrinus Irianto, S.E selaku orang tua kandung
yang telah membimbing dan memberi semangat berupa perhatian khususnya
melalui doa yang dipanjatkan demi kelancaran penulis sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Akhir tepat waktu.
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Teman-teman seperjuangan saat berlangsungnya Kuliah Kerja Media
(KKM) / magang baik di PT. Galangpress Media Utama maupun teman satu
kost di Yogyakarta.
Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu tetapi secara
tidak langsung turut membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir.
Demikian laporan Tugas Akhir ini dibuat. Penulis menyadari bahwa Tugas
Akhir ini masih memiliki banyak kekeliruan dalam penulisannya. Maka untuk itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kebaikkan
laporan ini sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca. Atas perhatiannya, penulis
mengucapkan terima kasih.
Surakarta, 5 Juni 2012
Penulis,
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………..…………. i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………..... iii
MOTTO……………………………………………………………....... iv
PERSEMBAHAN……………………………………………………... v
KATA PENGANTAR………………………………………………..... vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................... 3
BAB II TINJUAN PUSTAKA
2.1 Teori Desain Grafis...................................................... 4
2.2 Teori Layout................................................................. 6
2.3 Teori Buku, Sejarah Perkembangan Tentang Buku,
dan Jenis-jenis Buku.................................................... 15
2.3.1 Teori Buku.......................................................... 15
2.3.2 Sejarah Perkembangan Tentang Buku............... 17
2.3.3 Sejarah Adanya Penerbitan Buku
di Indonesia........................................................ 19
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.3.4 Jenis-jenis Buku.................................................. 21
BAB III INSTANSI PERUSAHAAN
3.1 Logo Perusahaan.......................................................... 22
3.2 Profil Perusahaan......................................................... 22
3.3 Sejarah Berdirinya Penerbitan dan Perkembangan
Perusahaan................................................................... 23
3.4 Aktivitas Penerbitan..................................................... 25
3.5 Grup PT. Galangpress Media Utama Terdiri Dari
Beberapa Lini Produk Penerbitan…........................... 27
3.6 Semboyan Perusahaan.................................................. 28
3.7 Visi dan Misi Perusahaan............................................. 29
3.7.1 Visi................................................................... 29
3.7.2 Misi.................................................................. 29
3.8 Broad of Director......................................................... 29
3.9 Struktur Organisasi Perusahaan................................... 30
3.10 Tugas Masing-masing Bagian di PT. Galangpress
Media Utama................................................................ 30
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
4.1 Pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT. Galangpress
Media Utama Yogyakarta............................................ 32
4.2 Prosedur Kegiatan........................................................ 33
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.2.1 Deskripsi Kuliah Kerja Media (KKM)
/ Magang.......................................................... 33
4.2.2 Alur Kerja Proses Perancangan Cover dan
Layout Buku di PT. Galangpress Media
Utama............................................................... 34
4.2.3 Deskripsi Proses Perancangan Cover dan
Layout Buku di PT. Galangpress Media
Utama Yogyakarta........................................... 35
4.3 Konsep Perancangan Desain Cover dan Layout
Buku............................................................................. 38
4.3.1 Konsep Perancangan Desain Cover Buku
Undang-undang................................................ 38
4.3.2 Konsep Perancangan Desain Layout Buku
Bacaan / Teks................................................... 44
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................... 46
5.2 Saran............................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 50
LAMPIRAN
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Tugas
2. Surat Keterangan
3. Memo
4. Laporan Periodik Minggu Pertama
5. Laporan Periodik Minggu Kedua
6. Laporan Periodik Minggu Ketiga
7. Laporan Periodik Minggu Keempat
8. Laporan Periodik Minggu Kelima
9. Laporan Periodik Minggu Keenam
10. Laporan Periodik Minggu Ketujuh
11. Laporan Periodik Minggu Kedelapan
12. Layout Buku ”Games Paling Gress & Trik Modifikasi”
13. Cover Buku ”Undang-undang No. 6, 7, dan 8 Tahun 1983 tentang
Perpajakan”
14. Cover Buku ”Undang-undang No. 1 Tahun 2001 tentang Perumahan &
Kawasan Permukiman”
15. Cover Buku ”Undang-undang tentang Hukum Pidana, Acara Pidana &
Perdata (KUHP, KUHAP, KUHDPT)”
16. Foto-foto Selama Proses Kuliah Kerja Media (KKM) / Magang Berlangsung
17. Foto-foto Mengujungi Percetakan Buku
18. Foto-foto Acara Perpisahan Kuliah Kerja Media (KKM) / Magang
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 1
SURAT TUGAS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 2
SURAT KETERANGAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 3
MEMO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 4
LAPORAN PERIODIK MINGGU PERTAMA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 5
LAPORAN PERIODIK MINGGU KEDUA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 6
LAPORAN PERIODIK MINGGU KETIGA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 7
LAPORAN PERIODIK MINGGU KEEMPAT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 8
LAPORAN PERIODIK MINGGU KELIMA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 9
LAPORAN PERIODIK MINGGU KEENAM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 10
LAPORAN PERIODIK MINGGU KETUJUH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 11
LAPORAN PERIODIK MINGGU KEDELAPAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 12
Layout Buku ”Games Paling Gress & Trik Modifikasi”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 13
Cover Buku ”Undang-undang No. 6, 7, dan 8 Tahun 1983
tentang Perpajakan”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 14
Cover Buku ”Undang-undang No. 1 Tahun 2001 tentang
Perumahan & Kawasan Permukiman”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 15
Cover Buku ”Undang-undang tentang Hukum Pidana,
Acara Pidana & Perdata (KUHP, KUHAP, KUHDPT)”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 16
Foto-foto Selama Proses Kuliah Kerja Media (KKM) /
Magang Berlangsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 17
Foto-foto Mengunjungi Percetakan Buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 18
Foto-foto Acara Perpisahan Kuliah Kerja Media /
Magang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini, dunia kreatif sangat berkembang pesat dan bisa dibilang
sangat menjamur di masyarakat. Hampir diseluruh Negara bahkan diseluruh
dunia mengenal adanya dunia kreatif. Dunia kreatif sering identik dengan
dunia desain. Salah satunya adalah desain dalam lingkup periklanan.
Dalam dunia periklanan terdapat berbagai macam divisi, salah satu
diantaranya yaitu divisi kreatif. Divisi kreatif merupakan bagian yang
memiliki peran penting dalam dunia periklanan dimana bagian kreatif ini
mempunyai tugas mendesain iklan baik itu iklan di media cetak, media
elektronik, Above The Line Media, maupun Below The Line Media. Untuk
itu, peran kreatif sangat berpengaruh sekali dalam kesuksesan sebuah iklan.
Secara garis besar dalam perkembangannya kreativitas sangat dibutuhkan
supaya iklan tersebut menarik untuk dilihat, dibaca, dan didengarkan. Jadi,
membuat iklan bukan hanya sekedar beriklan saja, tetapi unsur pesan iklan
harus sampai kepada masyarakat agar produk yang diiklankan secara tidak
langsung dapat mempengaruhi khalayak. Orang yang bekerja dalam bidang
kreatif biasanya mereka selalu memikirkan konsep / ide pokok apa yang
akan didesain sebelum nantinya dieksekusi.
Sedangkan dalam penerbitan buku, sama halnya dalam dunia
periklanan, untuk divisi kreatif bekerja sama dengan redaksi. Peran kreatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
sangat berpengaruh dan memiliki tugas yang sangat penting terutama dalam
mendesain cover dan layout buku. Mengapa demikian, karena daya tarik
buku tergantung pada pemilihan judul buku, ilustrasi gambar, dan bentuk-
bentuk visual yang menjadi karakter dari sebuah buku. Ketiga elemen
tersebut nantinya akan berpengaruh pada cover buku itu sendiri lalu diikuti
oleh isi bukunya yang disebut layout buku.
Mengenai penerbitan buku di PT. Galangpress Media Utama,
proses perancangan cover dan layout buku dikerjakan langsung oleh
desainer. Desainer di penerbitan buku PT. Galangpress Media Utama
memperhatikan aspek-aspek penting terutama pada pemilihan ilustrasi,
visualisasi, dan tipografi. Biasanya mereka bertugas merancang, mendesain,
dan membuat cover serta layout buku yang kemudian selesai di desain lalu
hasil desain cover dan layout buku tersebut dieksekusi setelah itu jika
disetujui maka selanjutnya masuk pada proses pencetakan. Sedangkan jika
desain cover dan layout buku tersebut tidak disetujui maka segera diperbaiki
kembali / revisi. Bagi penerbitan buku khususnya PT. Galangpress Media
Utama, buku yang bagus bukan hanya isinya saja melainkan cover dan
layout buku itu harus menarik karena desainnya. Jadi, untuk mendapatkan
hasil yang maksimal buku harus didesain semenarik mungkin agar
mendapat perhatian dari pembaca.
Di sini buku juga merupakan sebuah produk dalam bentuk barang.
Buku layaknya seperti barang kebutuhan yang setiap harinya diproduksi,
dijual dan dibeli. Namun dalam hal ini, buku lebih cenderung sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kebutuhan akan ilmu pengetahuan. Kita tahu bahwa buku merupakan
jendela wawasan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat dan sangat
efektif, tetapi sangat disayangkan sekali karena dewasa ini buku bukan lagi
menjadi prioritas utama bagi masyarakat sehingga jumlah pembaca buku
pun lebih sedikit. Semua itu disebabkan karena banyaknya faktor-faktor
yang mempengaruhi kurang minatnya dalam membaca buku.
Secara garis besar, penulis ingin mengetahui bagaimana proses
kerja seorang desainer dalam mendesain sebuah cover dan layout buku di
PT. Galangpress Media Utama maka yang dilakukan penulis mengikuti
Kuliah Kerja Media (KKM) terjun langsung sebagai desainer.
1.2 TUJUAN
Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM) sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan cover buku yang diterbitkan oleh
PT. Galangpress Media Utama.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan layout buku di PT. Galangpress
Media Utama.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja baik dari segi teknik
perancangan cover dan layout, proses pencetakan buku, sampai pada
buku diterbitkan oleh PT. Galangpress Media Utama.
4. Agar peserta Kuliah Kerja Media (KKM) dapat mengetahui bahwa
dunia kreatif bisa diterapkan juga pada perusahaan / instansi selain
dunia periklanan seperti penerbitan buku yang membutuhkan desainer
untuk mendesain cover dan layout buku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Desain Grafis
Menurut Prof. Yusuf Affendi bahwa desain pada umumnya yaitu
merancang, menciptakan bentuk (bidang), susunan, garis, warna (nada), dan
tekstur. Termasuk pula memilih unsur-unsur tersebut yang kemudian
menggarap, mengolah, dan membentuknya mewujudkan suatu bentuk
ciptaan yang mengandung kaidah, rasa nilai estetika dari wujud yang
dimaksud. Sedangkan kata Grafis berasal dari bahasa Yunani yang berarti
menulis. Terminologi desain grafis tercetus pertama kali pada awal abad ke-
20 dan 31 pengertiannya mengacu pada citra-citra yang tertulis, tercetak,
atau terukir. Seiring perkembangan teknologi, desain grafis tak lagi terbatas
pada cetakan saja, tapi juga meliputi proyeksi (film), transmisi (video), dan
komputer seperti yang dijelaskan David Craig dalam Graphic Design
Career Giude. Masalah-masalah yang harus dipecahkan oleh desainer grafis
adalah :
1. Cermat menangkap perhatian masyarakat.
2. Mengidentifikasi kelompok sasaran.
3. Mengetahui titik perhatian dan motivasi.
4. Mengkarakterisir maksud dan manfaat dari ide atau jasa yang akan
disampaikan / dikomunikasikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan dan proses kreatif dalam
desain grafis adalah :
1. Layout dari komposisi gambar, huruf, warna, dan jenis media merupakan
kesatuan rupa yang baik.
2. Kombinasi dari unsur gambar, seperti foto, ilustrasi atau gabungan
keduanya.
3. Copy text yang terarah dan menggunakan bahasa yang baik.
4. Ukuran dan jenis huruf yang dipakai agar mudah terbaca.
5. Warna yang mengidentifikasikan kelompok sasaran.
Pengertian desain menurut John (2010), desain adalah sebuah kata
yang terdapat dalam banyak konteks desain, desain grafis, desain fashion,
desain interior, desain rekayasa, desain arsitektur, desain industri, desain
produk, desain perusahaan, metode desain.1
Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan
berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain"
bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata
kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan
obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil
akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal,
atau berbentuk obyek nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik
dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari
riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada
1 Walker, John A. 2010. “Desain, Sejarah, Budaya”. Jalasutra; Yogyakarta.
Diterjemahkan dari John A. Walker ”Design History and the History of Design”. Pluto Press, 1989
with contribution by Judy Attfield.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses secara umum juga dianggap sebagai
produk dari desain, sehingga muncul istilah "perancangan proses". Salah
satu contoh dari perancangan proses adalah perancangan proses dalam
industri kimia.
2.2 Teori Layout
Adapun pengertian Layout menurut beberapa sumber, diantaranya :
Dalam buku layout yang ditulis oleh Gavin Ambrose dan Paul Harris layout
adalah pengaturan elemen-elemen desain dalam kaitannya dengan ruang
atau bidang dimana elemen-elemen tersebut berada, dan dalam keserasian
dengan tampilan secara keseluruhan dari segi estetis.
(Rustan, 2009), Layout merupakan tata letak elemen-elemen desain
seperti huruf teks, garis-garis, bidang-bidang, gambar-gambar terhadap
suatu bidang dalam media tertentu seperti majalah, buku, dan lain-lain guna
mendukung konsep atau pesan yang dibawanya.2 Layout adalah mengatur
penempatan berbagai unsur komposisi, seperti misalnya huruf teks, garis-
garis, bidang-bidang, gambar-gambar dan sebagainya.
(Scheder, 1985), Layout dimulai dengan gagasan pertama dan diakhiri
oleh selesainya pekerjaan. Layout berarti memberi kesempatan kepada
layouter dan langganannya untuk melihat pekerjaan mereka sebelum
dilaksanakan. Peningkatan biaya oleh karena pengulangan penyusunan dan
pembetulan dapat dicegah.3
Menurut (Rustan, 2009), elemen layout dibagi menjadi tiga, yaitu
elemen teks, elemen visual, dan elemen invisible.
2 Rustan, Surianto. 2009. “Layout, Dasar & Penerapannya”. PT. Gramedia Pustaka Utam; Jakarta.
3 Scheder, Georg. 1985. “Perihal Cetak Mencetak”. Penerbit Kanisius; Yogyakarta. -Cet. Ke 6, Ed.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1. Elemen Teks
a. Judul
Judul dapat diidentifikasi dari ukuran huruf yang lebih besar
dibanding teks lainnya. Selain dari ukuran, gaya (style) pada judul
termasuk flesibel, terkadang juga menggunakan jenis huruf dekoratif
untuk menambah segi estetisnya.
b. Subjudul
Artikel yang cukup panjang biasanya dibagi lagi menjadi
beberapa segmen sesuai topiknya. Subjudul juga memudahkan
pembaca mengambil jeda untuk mengidentifikasi apa yang akan dan
sudah dibacanya. Biasanya diidentifikasi dengan jenis atau ukuran
huruf yang berbeda dengan bodytext, atau juga bisa membedakannya
dengan mempertebal huruf, membuatnya kapital, atau memberi warna
berbeda.
1. Body Text
Teks utama yang dicirikan dengan kalimat panjang dan
paragraf-paragraf di dalamnya. Ukuran huruf dan jenis huruf
biasanya dipilih yang keterbacaanya baik, namun sesuai dengan
kapasitas area kertas dan jumlah halaman yang ada.
2. Caption
Keterangan singkat yang menyertai elemen visual, seperti
ilustrasi, infografis, yang umumnya dicetak dalam ukuran kecil dan
dibedakan gaya atau hurufnya dengan bodytext dan elemen teks
lainnya.
3. Deck
Gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan di
bodytext, fungsinya sebagai pengantar sebelum orang membaca
bodytext. Pencapainnya berbeda-beda, antara lain dengan
membedakan ukuran huruf dengan bodytext, atau membedakan
gaya huruf yang digunakan.
4. Pull Quotes
Satu atau lebih kalimat singkat yang mengandung informasi
penting yang ingin ditekankan. Kadang diambil dari sebagian
bodytext, yang dianggap menarik atau penting untuk ditekankan.
5. Initial Caps
Huruf awal yang berukuran besar dari kata pertama dari
paragraf, dapat juga berfungsi sebagai penyeimbang komposisi
suatu layout.
2. Elemen visual
Elemen visual terdiri dari foto, artworks, dan infografis :
a. Foto
Kekuatan terbesar dari fotografi. Pada media periklanan
khususnya adalah kredibilitasnya atau kemampuannya untuk memberi
kesan sebagai dapat dipercaya. Foto adalah potongan momen. Maka
dari itu, ilustrasi foto dapat memvisualkan emosi pada momen yang
diabadikan. Suasana asli dan keadaan fakta yang tidak bisa digantikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
dengan ilustrasi yang lain dapat ditangkap dengan foto. Contohnya
seperti lezatnya makanan, suasana kota, bangunan, benda-benda, dan
keindahan akan yang nyata.
b. Artwork
Artwork digunakan untuk menangkap dan memvisualkan
kondisi abstrak seperti mimpi dan kondisi perasaan seseorang. Selain
hal tersebut juga digunakan untuk memudahkan pembaca untuk
memahami suatu kondisi dan situasi. Kesan lucu, konyol yang akan
disampaikan akan lebih tampak jika menggunakan ilustarsi manual.
Ilustrasi pada buku secara umum ada beberapa jenis, yaitu realis,
naturalisme, surealis, figuratif, dekoratif, kartun, karikatur, digital
imaging.
c. Infografis
Infografis adalah perwujudan data yang diaplikasikan dan
ditampilkan secara visual dengan tujuan agar informasi yang
disampaikan mudah untuk dipahami.
3. Elemen invisible
a. Margin
Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang
yang akan ditempati oleh elemen-elemen layout. Margin mencegah
agar elemen-elemen tersebut tidak terlalu jauh ke pinggir halaman.
Karena hal tersebut secara estetika kurang menguntungkan, bahkan
bisa membuat elemen layout terpotong pada saat pencetakan.namun
ada juga yang sengaja meletakkan elemen layout jauh ke pinggir
halaman jika memang konsep desain tersebut mengharuskan demikian
dan sudah melalui pertimbangan estetis.4
Menurut Iyan (2007), pertimbangan dasar untuk menentukan
bidang layout adalah perbandingan margin dalam (margin punggung),
margin atas, margin luar dan margin bawah, yang dihitung dari tepi
ukuran buku. Perbandingan margin yang lazim digunakan adalah
2:2:2:2 cm. Perbandingan magin tersebut dibaca searah dengan
putaran jarum jam khusus untuk besar margin punggung ditentukan
berdasar jumlah halaman buku dan penjilidan yang digunakan. Karena
semakin banyak jumlah halaman buku, besar margin punggung harus
ditambah, biasanya 2,25 cm sampai 2,5 cm. Dengan begitu,
keterbacaan (readibility) buku tetap tinggi.
Harap diperhatikan bahwa besarnya bidang layout teks, terutama
tinggi bidang layout, sudah mencakup nomor halaman. Nomor
halaman tersebut diletakkan di batas bawah bidang layout. Nomor
halaman ganjil diletakkan disudut kanan bawah bidang layout.
Sementara itu, baris teks paling bawah di dalam suatu halaman
berjarak satu centimeter dari batas bawah bidang layout sehingga
nomor halaman berada diantara baris teks dan batas bidang layout.5
4 Rustan, Surianto. 2009. “Layout, Dasar & Penerapannya”. PT. Gramedia Pustaka Utam; Jakarta.
5 Iyan, W B. 2007. “Anatomi Buku, Bandung”. Kolbu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Grid
(Rustan, 2009), Grid adalah alat bantu yang sangat bermanfaat
dalam melayout. Grid mempermudah kita dalam menentukan dimana
harus meletakkan elemen layout dan mempertahankan konsistensi dan
kesatuan layout terlebih untuk karya desain yang mempunyai
beberapa halaman.
Dalam membuat grid kita membagi halaman menjadi beberapa
kolom dengan garis-garis vertikal, dan ada juga yang horisontal.
Sedangkan untuk merancangnya harus mempertimbangkan faktor-
faktor berikut: berapa ukuran dan bentuk bidangnya, apa konsep dan
style desainnya, berapa ukuran huruf yang akan dipakai, berapa
banyak isinya / informasi yang ingin dicantumkan dan lain-lain.
Kadangkala untuk membuat layout sebuah karya desain yang
mempunyai banyak halaman seperti company profile, katalog,
majalah, newsletter, atau surat kabar, boleh saja kita menggunakan
kombinasi lebih dari satu sistem grid.6
c. Tipografi
Menurut Scheder (1985), tipografi atau tata huruf, merupakan
unsur dalam karya desain yang mendukung terciptanya kesesuaian
antara konsep dan komposisi karya. Di luar kecocokannya dengan
tema / konsep desain yang dibawanya dalam menentukan huruf dan
ukuran huruf yang cocok, perlu memahami beberapa hal berikut, jenis
huruf yang berbeda mempunyai ukuran yang berbeda walaupun
menggunakan satuan ukuran yang sama (point). Walaupun sudah
disamakan ketinggian hurufnya dari baseline sampai capeline secara
manual, namun secara optis tetap tidak sama tinggi. Ini disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain: x-height yang berbeda, beda tebal
tipis (stem stroke dan hairline stroke), pengaruh optis dari serif (kait
pada huruf), dan lain-lain.
Dalam penggunaan tipografi ada beberapa pedoman yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Readibility (keterbacaan)
Merupakan tingkat atau level dimana sebuah penulisan dapat
dipahami atau dibaca dengan mudah berdasarkan kompleksitas
penggunaan kata-kata dan kalimat.
2. Clearity (kejelasan)
Adalah hal yang paling penting dalam memilih suatu jenis huruf.
Menurut David Ogilvy, tipografi yang baik ”menolong” orang
untuk membaca, sedangkan tipografi yang buruk ”mencegah”
orang untuk membaca.
6 Rustan, Surianto. 2009. “Layout, Dasar & Penerapannya”. PT. Gramedia Pustaka Utam; Jakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3. Visibility (dapat dilihat)
Pemakaian tipe huruf harus disesuaikan dengan komposisi yang
baik. Peletakan huruf yang terhalang oleh gambar atau warna
hampir sama dengan latar belakang akan mempersulit pembaca.
4. Legibility
Merupakan kejelasan visual dari penulisan teks, biasanya
berdasarkan ukuran, jenis huruf, kontras, text block, dan spasi antar
huruf yang digunakan.7
Menurut Scheder (1985), unsur-unsur pada tipografi, meliputi :
a. Huruf-huruf
Masing-masing huruf merupkan bagian individual dalam
alphabet. Bentuk dasar huruf tidak dapat diubah. Sedangkan variasi
bentuknya sangat banyak jumlahnya. Jenis huruf baru selalu
dirancang sebagai hasil teknik produksi yang lebih progresif atau
sebagai adaptasi daripada mode dan gaya. Huruf-huruf secara
tersendiri berbeda dalam bentuk, ukuran, berat, kelebaran, dan
miringnya.
b. Bentuk
Huruf cetak jenis huruf dengan kait atau serif, misalnya
Garamond atau Bodoni dan yang tanpa kait atau sans-serif antara
lain Univers dan Futura. Ada cukup pilihan dari berbagai jenis
tersedia dalam kedua grup ini. Alfabet sans-serif berikut ini adalah
yang terbanyak dipakai dewasa ini : Univers, Monotype, Futura,
Gill, Folio dan Helvetica. Perkembangan yang terakhir adalah OCR
(Optical Character Recognition). Alfabet OCR adalah suatu seri
tanda-tanda yang di satu pihak secara teliti dan mudah dapat dibaca
oleh alat pembaca elektronis dan di lain pihak juga dapat dibaca
oleh manusia. Huruf-huruf ini sangat mirip dalam bentuknya
dengan huruf-huruf sans-serif yang terkenal itu.
Alfabet sans-serif dapat diperoleh untuk keperluaan set tangan, set
mesin, set foto grafis dan set cahaya. Tetapi hendaklah ingat,
bahwa sekalipun dalam satu jenis huruf yang sama bentuk teknik
yang dipergunakan berbeda misalnya, Univers 10 punt roman pada
set timah berbeda dengan Univers 10 punt roman pada set
fotografis.
c. Ukuran
Pada set timah, foto atau cahaya, ukuran diatur menurut punt
atau mm ataupun inchi. Ukuran punt yang paling umum adalah
diantara 6-72 punt.
Pada set fotografis untuk jumlah kecil atau untuk judul-judul,
ukuran dapat diatur dalam proses yang sama, huruf-huruf secara
individual dibuat lebih besar atau lebih kecil secara proporsional.
7 Scheder, Georg. 1985. “Perihal Cetak Mencetak”. Penerbit Kanisius; Yogyakarta. -Cet. Ke 6, Ed.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Pada set timah huruf-huruf punya proporsi khusus untuk setiap
ukuran, misalnya huruf-huruf kecil lebih lebar (berspasi lebih
besar) daripada huruf yang besar. Pembesaran atau pengecilan
secara fotografis daripada set timah karenanya harus dihindarkan.
d. Berat dan Lebar Huruf
Disamping ukuran besar, huruf-huruf juga berbeda dalam
berat dan lebarnya. Dengan berat huruf dimasukan berbagai
ketebalan garis-garis huruf dalam hubungan dengan spasi, sedang
tingginya tetap.
Berat huruf dinilai sebagai tipis sekali, tipis, normal, setengah
tebal, tebal, dan sangat tebal. Namun, demikian tidak ada
keseragaman standarisasi.
Lebar huruf adalah ukuran bagian luar yang vertikal daripada
huruf-huruf. Ukuran ini ada dalam proporsi tertentu sepadan
dengan berat garis-garis huruf dan spasi bagian dalam tingginya
tetap.
e. Kemiringan Huruf
Sebagian tambahan pada huruf-huruf yang tegak, yakni
huruf-huruf yang tegak lurus (90o) pada garis dasarnya juga dapat
diperoleh huruf miring. Huruf-huruf miring condong ke satu arah.
f. Kata
Kata merupakan kombinasi daripada huruf-huruf tunggal.
Huruf-huruf ini ditempatkan bersama sedemikian untuk menjadi
kata yang diucapkan dengan cara dituliskan. Ejaan yang benar
sebuah kata dikenal seperti halnya dengan bentuk-bentuk huruf.
Maka huruf-huruf harus dipelajari tentang kekhasan visualnya
masing-masing dan diatur dengan jarak yang benar satu dari yang
lain. Dengan huruf-huruf timah yang biasanya diperdagangkan dan
sebagian pada photocomposing, jarak antara huruf-huruf sudah
diatur sehingga dengan begitu setiap kombinasi yang mungkin
antara huruf yang satu dengan yang berikut dapat teratur secara
otomatis. Koreksi dengan tangan biasanya tidak diperlukan.
Pada huruf-huruf yang besar (diatas 12 punt) dan huruf-huruf
judul, ketidakseragaman yang disebabkan oleh teknik terlihat jelas.
Spasi yang terlalu besar atau terlalu kecil memerlukan koreksi.
Huruf-huruf tuang hanya dapat didekatkan satu dengan yang
lain sejauh besar badan huruf (body size) memungkinkan. Jarak
yang terlalu kecil dapat diperbesar dengan diberi spasi yang tipis.
Pada photocomposing untuk kepala-kepala karangan, huruf-huruf
dapat disusun saling mendekati atau saling menjauhi satu dengan
yang lain menurut kehendak kita.
g. Baris
Baris terdiri dari kata-kata yang diatur satu dibelakang yang
lain. Di antara kata-kata ada jarak antar kata. Pada set timah seperti
juga pada set foto dan set film, jarak-jarak antar kata yang
minimum sampai ke maksimum dapat diperoleh. Sebuah baris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
harus memiliki koherensi optis, yaitu bahwa kata-kata harus dapat
dengan jelas dikenali dan yang satu tidak terbaur dengan yang lain.
Juga sama pentingnya bahwa kata-kata itu tidak saling terpisahkan
secara seenaknya sehingga spasi-spasi yang ada mengganggu
kelancaran membaca. Spasi yang normal antara kata-kata adalah
sebuah ukuran yang tetap dan secara terartur diulangi. Sebagai
jarak dasar untuk ukuran huruf 6-12 punt spasi 1/3 em-quad harus
dipakai.
Untuk huruf-huruf yang besar (huruf judul) ketidakteraturan
jarak antar kata akan nampak. Ini harus dikoreksi secara optis
sesuai dengan bentuk dari huruf-huruf pertama dan terakhir
daripada kata yang berikutnya.
h. Kolom
Sebuah kolom terdiri dari sejumlah baris dengan lebar
tertentu. Dari praktek ternyata bahwa kolom pada kebanyakan
majalah atau brosur adalah 5-7 kata dengan sekitar 6-10 huruf per
kata. Pada koran jumlah kata per baris dalam satu kolom lebih
sedikit lagi, sedangkan pada buku-buku lebih banyak.
Jumlah yang dapat terbaca dengan mudah menurut
pengalaman dalam sebuah baris adalah 40-60 huruf. Baris yang
lebih panjang sulit dibaca. Sebagai tambahan ketentuan tentang
lebar kolom, jarak antara baris dari garis dasar ke garis dasar harus
juga ditentukan tanpa interlini atau dengan iterlini. Jarak antar baris
biasanya diukur dalam punt, misalnya untuk huruf dengan ukuran 9
punt diberi interlini 1 punt ditulis 9 / 10 punt.
i. Garis-garis
Garis-garis adalah unsur cetak yang paling dan karena
kekuatan rupanya maka garis-garis ini harus dipakai dengan hati-
hati. Garis-garis dapat membagi sebuah teks, mengelompokkan dan
juga dapat menghubungkan kelompok-kelompok teks. Juga dapat
dipakai sebagian bingkai dan sebagai hiasan.
Garis-garis yang dipakai harus dapat serasi dengan jenis
huruf yang digunakan untuk huruf-huruf Roman dan yang kuno
baik dipakai garis-garis yang halus untuk huruf Grotesque dipakai
garis-garis setengah tebal.
j. Ornamen
Ornamen hanya kadang-kadang dipakai dalam tipografi
modern. Mungkin saja menggunakannya untuk bahan cetakan
pribadi dan pekerjaan-pekerjaan dekoratif seperti ijazah. Ornamen
yang dipakai juga harus dicampur baik-baik dengan unsur-unsur
cetak yang lain.
k. Bidang Cetak
Bidang-bidang dapat dicetak sebagai bidang berwarna
(sebagai dasar). Bisa juga diberi raster atau mengandung unsur-
unsur yang negatif. Bidang yang dicetak mencerahkan setiap layout
dan merupakan sarana yang termurah apabila menggunakan warna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
kedua. Bidang yang dicetak ini hendaknya tidak terlampau luas,
tidak terlalu berat dalam warna dan harus sepadan dengan unsur-
unsur lain dalam cetakan. Bila memakai garis negatif, huruf
Grotesque adalah lebih baik sedangkan jenis huruf kuno dan
Roman dalam ukuran lebih kecil sukar untuk dicetak negatif.
l. Mencampur Berbagai Jenis Huruf
Setiap penyusun harus tahu karakteristik dari jenis-jenis
huruf. Hanya kalau masing-masing jenis huruf dikenali
(kekhasannya), mereka dapat dipakai dan dicampurkan baik-baik.
Pedoman pokok dalam mencampurkan jenis-jenis huruf adalah
jangan mencampur lebih daripada dua jenis huruf yang berlainan.
Layout yang terbiasa adalah apabila hanya satu jenis huruf atau satu
family huruf dipakai.
Jenis huruf gaya lama (Garamond, Baskerville) tak pernah
dicampurkan dengan jenis huruf Roman (Bodoni). Kedua huruf
gaya lama ini bentuknya seperti tulisan dan menggunakan serif
yang miring (slanting serifs), sedangkan huruf Roman nampaknnya
seperti dikerutkan dan menggunakan serif horizontal.
Jenis huruf Egyptian dapat dipakai sebagai kepala karangan
bagi jenis huruf Roman, karena serif-nya juga horizontal.
Pencampuran kedua jenis huruf dalam teks harus dihindarkan sebab
tinggi kedua jenis huruf itu berbeda pada besar badan huruf yang
sama.
Jenis huruf Grotesque sans serif (Univers, Futura) tidak
dapat dicampurkan dengan jenis huruf Roman. Grotesque hanya
dapat dipakai sebagai kepala karangan, sementara jenis huruf
Roman dipakai sebagai teks dengan ukuran huruf yang lebih kecil.
Jenis huruf tulisan Inggris (English Script) dapat dicampur dengan
baik dengan jenis huruf Roman karena keduanya terdiri dari garis-
garis halus dan tebal. Namun, akan Nampak tidak bagus kalau
dicampurkan dengan jenis huruf Grotesque (sans-serif).
Pencampuran hanya mungkin kalau huruf Grotesque dipakai dalam
ukuran normal dan kecil.
Jenis huruf yang lain harus dicampur sesuai dengan bentuk
dan tingginya. Jenis huruf dengan perubahan ketebalan garis-
garisnya dapat bercampur baik dengan jenis huruf lama. Sedang
jenis huruf dengan garis-garis yang seimbang dapat bercampur
lebih baik dengan huruf Grotesque.
Berbagai jenis huruf juga harus sesuai dengan unsur-unsur
cetakan lainnya seperti simbol-simbol, gambar-gambar, dan garis-
garis.
d. Warna dalam Buku
Pewarnaan suatu unsur buku harus direncanakan dengan matang
karena semakin banyak unsur berwarna, semakin banyak biaya yang
dikeluarkan. Oleh karena itu, alternatif yang dipilih jika ingin
membedakan teks dengan unsur lainnya dapat menggunakan sistim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dua warna (duo tone, duplex) atau juga dengan gradasi raster
(grayscale). Oleh karena itu, jika suatu unsur buku ingin diberi warna,
dapat menggunakan sistem dua warna atau gradasi raster. Khusus
untuk foto, hendaknya dipilih foto hitam putih sehingga jika dicetak
tanpa warna hasilnya tampak tajam.
Sistem pewarnaan yang lazim digunakan penerbit dan
percetakan adalah sistem pewarnaan yang didasarkan atas empat
warna dasar, yaitu biru (cyan), merah (magenta), kuning (yellow), dan
hitam (black) atau dikenal dengan CMYK. Sitem pewarnaan CMYK
lebih banyak digunakan untuk foto dan gambar, sampul dan jaket
buku, atau unsur-unsur lain yang akan diberi penekanan khusus
(aksentuasi). Sebelum dicetak pada lembar kertas, unsur warna
dipisahkan dalam lembaran film negatif menurut unsurnya. Proses
tersebut dilakukan dengan cara separasi warna.
Warna dibagi dalam 3 kategori, yaitu : terang (muda), sedang,
gelap (tua), dan sebagai pertimbangan keterlihatan audience, maka
daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut :
1. Warna terang (disukai muda-mudi, membuat produk menjadi lebih
besar dan lebih dekat ke mata).
2. Warna keras / hangat (termasuk di dalamnya adalah warna merah,
oranye, kuning, warna-warna ini memiliki daya tarik dan dampak
yang sangat besar, terutama warna merah dan oranye, sehingga
sangat tepat diaplikasikan pada media yang menuntut perhatian
lebih).
3. Warna lembut / dingin (termasuk didalamnya adalah warna hijau
dan biru, warna ini kurang dinamis bila dibandingkan dengan
warna keras, namun cocok digunakan untuk produk-produk
tertentu).
4. Warna muda / pucat (tampak ringan dan kurang berdaya bagi
muda-mudi).
5. Warna medium (sifatnya umum dan sangat serasi bila
dikomposisikan dengan warna yang memiliki nilai pantul lebih
tinggi).
6. Warna tua, memiliki nilai pantul paling rendah, dan harus
dikomposisikan dengan warna yang nilai pantulnya tinggi, serta
bila dipajang pada rak penjualan buku harus dengan latar belakang
yang kontras dan penerangan yang cukup agar mudah terlihat.
7. Alami / natural, biasanya warna yang dipakai adalah coklat tua
yang merupakan contoh terbaik untuk menampilkan kesan alami.
Dalam desain, warna dapat menunjukkan gaya / style sebuah
desain:
1. Warna etnik :
Warna yang berciri gaya etnik / tradisional, contohnya dominan
warna hijau tua, coklat, dsb.
2. Warna pop art :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Warna yang menggunakan warna-warna cerah (khas pop art),
seperti perpaduan warna merah, kuning, orang, dsb.
3. Warna op-art (psikodelik) :
Warna yang menggunakan warna-warna yang memberikan efek
khusus terhadap mata yang melihatnya ( seperti kesan luas /
sempit, tinggi-rendah, dsb.). Contoh komposisi warna tersebut
adalah : warna merah-biru, merah-hijau, dll.
4. Warna posmo (postmodern) :
Warna yang menggunakan warna-warna soft (lembut) yang
mencirikan gaya postmodern. Contoh : perpaduan warna pastel.8
2.3 Teori Buku, Sejarah Perkembangan Tentang Buku, dan Jenis-jenis
Buku
2.3.1 Teori Buku
Pengertian buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya
yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan
atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku
disebut sebuah halaman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) buku mempunyai pengertian yaitu lembar kertas yang
berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Kamus
Oxford, buku berpengertian sebagai hasil karya yang ditulis atau
dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi ataupun
juga merupakan suatu hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan.
Buku dapat dikatakan sebagai salah satu sarana yang efektif
untuk mengedarkan gagasan. Lewat buku seseorang dapat
mendalami maksud seorang penulis secara hampir tuntas. Lewat
buku pula seorang penulis dapat menunjukan dirinya secara hampir
8 Scheder, Georg. 1985. “Perihal Cetak Mencetak”. Penerbit Kanisius; Yogyakarta. -Cet. Ke 6, Ed.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
utuh dan terstruktur. Juga melalui buku ilmu dikembangkan dan
temuan-temuan baru dibidang apa saja dapat terus diperbaiki dan
diperbarui secara signifikan.
(M. Purwanto, 1992). Saat ini banyak terdapat buku yang
ditampilkan dalam bentuk gambar-gambar untuk menarik perhatian
dan kesukaan membaca pada setiap orang terutama anak-anak,
karena setiap orang pada umumnya lebih tertarik pada bahasa
penyampaian secara visual daripada bahasa verbal.9
Adapun struktur dari buku :
1. Bagian awal
Halaman separa judul (Half title page)
Halaman judul (Title page)
Halaman hak cipta (Inprint / Copyright page)
Prakata (Preface)
Senarai kandungan (Content)
2. Bagian teks
Tajuk bab
Pecahan tajuk/Subtajuk
Teks
Ilustrasi
3. Bagian akhiran
Lampiran
Bibliografi
Glosari
9 Purwanto, Ngalim M. 1992. Definisi Buku. Jurnal Psikolgi Pendidikan 26-27.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Masukan indeks
4. Kulit belakang
Intipati kandungan buku
Biodata penulis
Fotograf penulis
2.3.2 Sejarah Perkembangan Tentang Buku
(Pandri, 2011). Pada zaman kuno tradisi komunikasi masih
mengandalkan lisan. Penyampaian informasi, cerita-cerita, nyanyian,
do’a-do’a, maupun syair, disampaikan secara lisan dari mulut ke
mulut. Karenanya, hafalan merupakan ciri yang menandai tradisi ini.
Semuanya dihafal. Kian hari, kian banyak saja hal-hal yang musti
dihafal. Saking banyaknya, sehingga akhirnya mereka kuwalahan alias
tidak mampu menghafalkannya lagi. Hingga, terpikirlah untuk
menuangkannya dalam tulisan. Maka, lahirlah apa yang disebut
sebagai buku kuno. Buku kuno ketika itu, belum berupa tulisan yang
tercetak di atas kertas modern seperti sekarang ini, melainkan tulisan-
tulisan di atas keping-keping batu (prasasti) atau juga di atas kertas
yang terbuat dari daun papyrus. Papyrus adalah tumbuhan sejenis
alang-alang yang banyak tumbuh di tepi Sungai Nil.
Mesir merupakan bangsa yang pertama mengenal tulisan yang
disebut hieroglif. Tulisan hieroglif yang diperkenalkan bangsa Mesir
Kuno bentuk hurufnya berupa gambar-gambar. Mereka
menuliskannya di batu-batu atau pun di kertas papyrus. Kertas
papyrus bertulisan dan berbentuk gulungan ini yang disebut sebagi
bentuk awal buku atau buku kuno.
Selain Mesir, bangsa Romawi juga memanfaatkan papyrus
untuk membuat tulisan. Panjang gulungan papyrus itu kadang-kadang
mencapai puluhan meter. Hal ini sungguh merepotkan orang yang
menulis maupun yang membacanya. Karena itu, gulungan papyrus ada
yang dipotong-potong. Papyrus terpanjang terdapat di British
Museum di London yang mencapai 40,5 meter. Kesulitan
menggunakan gulungan papyrus, di kemudian hari mengantarkan
perkembangan bentuk buku mengalami perubahan. Perubahan itu
selaras dengan fitrah manusia yang menginginkan kemudahan.
Dengan akalnya, manusia terus berpikir untuk mengadakan
peningkatan dalam peradaban kehidupannya. Maka, pada awal abad
pertengahan, gulungan papyrus digantikan oleh lembaran kulit domba
terlipat yang dilindungi oleh kulit kayu yang keras yang dinamakan
codex.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Perkembangan selanjutnya, orang-orang Timur Tengah
menggunakan kulit domba yang disamak dan dibentangkan. Lembar
ini disebut pergamenum yang kemudian disebut perkamen, artinya
kertas kulit. Perkamen lebih kuat dan lebih mudah dipotong dan
dibuat berlipat-lipat sehingga lebih mudah digunakan. Inilah bentuk
awal dari buku yang berjilid.
Di Cina dan Jepang, perubahan bentuk buku gulungan menjadi
buku berlipat yang diapit sampul berlangsung lebih cepat dan lebih
sederhana. Bentuknya seperti lipatan-lipatan kain korden. Buku-buku
kuno itu semuanya ditulis tangan. Awalnya yang banyak diterbitkan
adalah kitab suci, seperti Al-Qur’an yang dibuat dengan ditulis tangan.
Di Indonesia sendiri, pada zaman dahulu, juga dikenal dengan
buku kuno. Buku kuno itu ditulis di atas daun lontar. Daun lontar yang
sudah ditulisi itu lalu dijilid hingga membentuk sebuah buku.
Perkembangan perbukuan mengalami perubahan signifikan dengan
diciptakannya kertas yang sampai sekarang masih digunakan sebagai
bahan baku penerbitan buku. Pencipta kertas yang memicu lahirnya
era baru dunia perbukuan itu bernama Ts’ai Lun. Ts’ai Lun
berkebangsaan Cina. Hidup sekitar tahun 105 Masehi pada zaman
Kekaisaran Ho Ti di daratan Cina. Penemuan Ts’ai Lun telah
mengantarkan bangsa Cina mengalami kemajuan. Sehingga, pada
abad kedua, Cina menjadi pengekspor kertas satu-satunya di dunia.
Sebagai tindak lanjut penemuan kertas, penemuan mesin cetak
pertama kali merupakan tahap perkembangan selanjutnya yang
signifikan dari dunia perbukuan. Penemu mesin cetak itu
berkebangsaan Jerman bernama Johanes Gensleich Zur Laden Zum
Gutenberg. Gutenberg telah berhasil mengatasi kesulitan pembuatan
buku yang dibuat dengan ditulis tangan. Gutenberg menemukan cara
pencetakan buku dengan huruf-huruf logam yang terpisah. Huruf-
huruf itu bisa dibentuk menjadi kata atau kalimat. Selain itu,
Gutenberg juga melengkapi ciptaannya dengan mesin cetak. Namun,
tetap saja untuk menyelesaikan satu buah buku diperlukan waktu agak
lama karena mesinnya kecil dan jumlah huruf yang digunakan
terbatas. Kelebihannya, mesin Gutenberg mampu menggandakan
cetakan dengan cepat dan jumlah yang banyak. Gutenberg memulai
pembuatan mesin cetak pada abad ke-15. Teknik cetak yang
ditemukan Gutenberg bertahan hingga abad ke-20 sebelum akhirnya
ditemukan teknik cetak yang lebih sempurna, yakni pencetakan offset,
yang ditemukan pada pertengahan abad ke-20.
Buku di Era Modern, di era modern sekarang ini perkembangan
teknologi semakin canggih. Mesin-mesin offset raksasa yang mampu
mencetak ratusan ribu eksemplar buku dalam waktu singkat telah
dibuat. Hal itu diikuti pula dengan penemuan mesin komputer
sehingga memudahkan untuk setting (menyusun huruf) dan layout
(tata letak halaman). Diikuti pula penemuan mesin penjilidan, mesin
pemotong kertas, scanner (alat pengkopi gambar, ilustrasi, atau teks
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
yang bekerja dengan sinar laser hingga bisa diolah melalui komputer),
dan juga printer laser (alat pencetak yang menggunakan sumber sinar
laser untuk menulis pada kertas yang kemudian di taburi serbuk tinta).
Semua penemuan menakjubkan itu telah menjadikan buku-buku
sekarang ini mudah dicetak dengan sangat cepat, dijilid dengan sangat
bagus, serta hasil cetakan dan desain yang sangat bagus pula. Tak
mengherankan bila sekarang ini kita dapati berbagai buku terbit silih
berganti dengan penampilan yang semakin menarik. Bahkan sampai
sekarang ini pun, di negara kita Indonesia, kendati sedang diterpa
krisis, kondisi ekonomi masih gonjang-ganjing, tapi penerbit-penerbit
buku malahan bermunculan. Banyak sekali jumlahnya, hingga tak
terhitung, sebab tak tersedia data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tidak juga di Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Sebab tidak semua
penerbit bergabung dengan lembaga ini. Namun, dari pengamatan
sekilas saja, kita akan dapat segera menyimpulkan, betapa penerbit-
penerbit buku saat ini semakin banyak saja jumlahnya. Di toko-toko
buku yang ada di berbagai kota di negeri ini, maka akan kita jumpai,
berderet-deret bahkan bertumpuk-tumpuk buku-buku baru terbit silih
berganti bak musim semi dengan beragam judul dan beraneka desain
sampul yang menawan dari berbagai penerbit, baik dari penerbit besar
yang sudah mapan dan lebih dulu eksis, maupun dari penerbit kecil
yang baru merintis dan masih kembang-kempis. Animo masyarakat
pun terhadap buku nampak juga mengalami peningkatan. Ini nampak
dari banyaknya buku-buku bestseller yang laris manis diserbu
masyarakat. Memang, dibanding dengan jumlah penduduk Indonesia
yang nyaris 200 juta orang, sungguh mengherankan bahwa sebuah
judul buku yang laku beberapa ribu saja sudah terasa menyenangkan
dan dianggap bestseller. Akan tetapi, kondisi ini tentu jauh lebih baik
bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.10
2.3.3 Sejarah Adanya Penerbitan Buku di Indonesia
Di Indonesia, awalnya bentuk buku masih berupa gulungan daun
lontar. Menurut Ajib Rosidi (sastrawan dan mantan ketua IKAPI),
secara garis besar usaha penerbitan buku di Indonesia dibagi dalam
tiga jalur yaitu usaha penerbitan buku pelajaran, usaha penerbitan
buku bacaan umum (termasuk sastra dan hiburan), dan usaha
penerbitan buku agama.
10
http://pandri-16.blogspot.com/2011/11/sejarah-perkembangan-buku-di-dunia-dan.html
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Pandri (2011), pada masa penjajahan Belanda, penulisan dan
penerbitan buku sekolah dikuasai orang Belanda. Kalaupun ada orang
pribumi yang menulis buku pelajaran, umumnya mereka hanya
sebagai pembantu atau ditunjuk oleh orang Belanda. Usaha penerbitan
buku agama dimulai dengan penerbitan buku-buku agama Islam yang
dilakukan orang Arab, sedangkan penerbitan buku–buku agama
Kristen umumnya dilakukan oleh orang-orang Belanda. Penerbitan
buku bacaan umum berbahasa Melayu pada masa itu dikuasai oleh
orang-orang Cina. Orang pribumi hanya bergerak dalam usaha
penerbitan buku berbahasa daerah. Usaha penerbitan buku bacaaan
yang murni dilakukan oleh pribumi, yaitu mulai dari penulisan hingga
penerbitannya, hanya dilakukan oleh orang-orang Sumatera Barat dan
Medan. Karena khawatir dengan perkembangan usaha penerbitan
tersebut, pemerintah Belanda lalu mendirikan penerbit Buku Bacaan
Rakyat. Tujuannya untuk mengimbangi usaha penerbitan yang
dilakukan kaum pribumi. Pada tahun 1908, penerbit ini diubah
namanya menjadi Balai Pustaka. Hingga jepang masuk ke Indonesia,
Balai Pustaka belum pernah menerbitkan buku pelajaran karena
bidang ini dikuasai penerbit swasta belanda.
Sekitar tahun 1950-an, penerbit swasta nasional mulai
bermunculan. Sebagian besar berada di pulau Jawa dan selebihnya di
Sumatera. Pada awalnya, mereka bermotif politis dan idealis. Mereka
ingin mengambil alih dominasi para penerbit Belanda yang setelah
penyerahan kedaulatan di tahun 1950 masih diijinkan berusaha di
Indonesia.
Pada tahun 1955 pemerintah Republik Indonesia mengambil alih
dan menasionalisasi semua perusahaan Belanda di Indonesia.
Kemudian pemerintah berusaha mendorong pertumbuhan dan
perkembangan usaha penerbitan buku nasional dengan jalan memberi
subsidi dan bahan baku kertas bagi para penerbit buku nasional
sehingga penerbit diwajibkan menjual buku-bukunya denga harga
murah. Pemerintah kemudian mendirikan Yayasan Lektur yang
bertugas mengatur bantuan pemerintah kepada penerbit dan
mengendalikan harga buku. Dengan adanya yayasan ini, pertumbuhan
dan perkembangan penerbitan nasional dapat meningkat denganc epat.
Menurut Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang didirikan 1950,
penerbit yang menjadi anggota IKAPI yang semula berjumlah 13 pada
tahun 1965 naik menjadi 600-an lebih.
Pada tahun 1965 terjadi perubahan situasi politik di tanah air.
Salah satu akibat dari perubahan itu adalah keluarnya kebijakan baru
pemerintah dalam bidang politik, ekonomi dan moneter. Sejak akhir
tahun 1965, subsidi bagi penerbit dihapus. Akibatnya, karena hanya
25% penerbit yang bertahan, situasi perbukuan mengalami
kemunduran. Sementara itu, pemerintah melalui Menteri Pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dan Kebudayaan Mashuri, kemudian menetapkan bahwa semua buku
pelajar.11
2.3.4 Jenis-jenis buku
Beberapa contoh buku, diantaranya :
Undang-undang
Novel
Majalah
Kamus
Komik
Kitab suci, dll
11
Sumber dari http://pandri-16.blogspot.com/2011/11/sejarah-perkembangan-buku-di-dunia-
dan.html
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
INSTANSI PERUSAHAAN
3.1 Logo Perusahaan
3.2 Profil Perusahaan
Nama : PT. GALANG PRESS MEDIA UTAMA
Alamat : Jl. Mawar Tengah No. 72 Baciro Yogyakarta
55225, Indonesia
Telepon : (0274) 554985, 554986 Faks (0274) 556086
Direktur Utama : Julius Felicianus
Wakil Direktur : Ida Prasetiowati
Jenis Usaha : Penerbitan Buku
Badan Usaha : Perseroan Terbatas (PT)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3.3 Sejarah Berdirinya Penerbitan dan Perkembangan Perusahaan
1. PT. Galangpress Media Utama atau sering disebut Galangpress didirikan
sejak 5 Mei 2002. Galangpress berawal dari sebuah gagasan para pendiri
untuk membantu masyarakat agar kritis terhadap situasi dan keadaan
yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut berupa dinamika
politik, ekonomi, sosial dan budaya yang selalu menjadi masalah jika
masyarakat tidak melek terhadap pengetahuan dan gemar membaca.
Maka idiom yang diusung Galangpress adalah “BUKU ADALAH GIZI
MAKA KAMI PEDULI”. Karena bagi kami buku adalah gizi bagi
masyarakat yang kritis maka kepedulian untuk menerbitkan buku-buku
yang kritis sangat diperlukan.
2. Penerbitan Galangpress adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang
Industri perbukuan. Nama “Galang” diambil dari bahasa daerah Bali
yang berarti “Keterang benderangan”, dipilih dengan satu kesadaran akan
pentingnya mengukuhkan kaki pada satu konsep keterang benderangan
cakrawala pengetahuan dalam dunia perbukuan.
3. Semangat dasar dari keinginan kami untuk membuat penerbitan adalah :
a. Pada saat itu banyak sekali ide dan gagasan yang peerlu ditulis dalam
bentuk buku dan perkiraan kami akan memberikan masukan bagi
pembaca dan khalayak yang memang perlu untuk mengetahui hal itu.
b. Pesaing penerbitan untuk ide dan gagasan kami rasa masih bisa
ditembus dan ada ceruk pasar yang lebar yang bisa dimasuki untuk
berkembangnya suatu usaha penerbitan. Dengan melihat pesaing yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
mengandalkan ideologi buku tertentu dalam penerbitannya maka kami
akan mengambil sisi dimana buku-buku yang akan kami terbitkan
akan menjadi gagasan lain dari buku yang sudah ada dan penerbit
yang sudah berdiri sebelumnya.
c. Semangat mengkritisi dari aura munafik para pejabat dan tokoh-tokoh
politik agama dan birokrat dan aparat yang korup pada waktu itu. Hal
ini tidak sejalan dengan agenda reformasi yang diperjuangkan
mahasiswa.
d. Semangat ”URIP SEJATINE AGAWE URUP” artinya hidup itu
harus dapat memberi makna hidup dan kehidupan bagi orang lain,
yaitu Galangpress sebagai sebuah industri penerbitan harus dapat
member manfaat dan kontribusi bagi karyawan dan masyarakat sekitar
baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi di luar ekonomi.
4. Pendiri PT. Galangpress Media Utama adalah Julius Felicianus dan Ida
Prastiowati.
Julius Felicianus, sebelum mendirikan Galangpress bekerja di
beberapa perusahaan seperti di Kantor Akuntan sebagai Ajun
Akuntan, sebagai Manajer Internal Auditor di PT. Batik Danar Hadi.
Manajer Akuntan di perusahaan komputer, mengajar di beberapa
perguruan tinggi di Yogyakarta, sebagai Manajer marketing sebuah
perusahaan advertising (periklanan) hingga memutuskan untuk
berwiraswasta dan mendirikan Galangpress.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Ida Prastiowati, sebelumnya bekerja sebagai Account Executive di
sebuah perusahaan Advertising dan komunikasi dan pernah sebagai
sekretaris direksi di sebuah perusahaan periklanan.
5. Buku yang pertama kali diterbitkan JAKARTA UNDERCOVER.
6. Modal awal sekitar 15 juta.
3.4 AKTIVITAS PENERBITAN
1. Mencari ide, gagasan dan kretivitas untuk menerbitkan suatu buku. Di
samping itu selalu menerbitkan buku yang mempunyai trend dan daya
tarik tersendiri. Daya tarik ini yang selalu kami usung agar selalu eksis
dan bisa bertahan. Perlu keberanian untuk menerbitkan buku-buku seperti
ini. Keberanian untuk digugat dan diperkarakan oleh orang atau siapapun
yang ditulis atau dikritisi dalam isi buku tersebut.
2. Semangat dan ideologinya adalah ingin membuat industri penerbitan
sebagai sebuah usaha kreatif dari kemampuan menciptakan ide, gagasan
dan kreativitas insan yang ada di Galangpress. Keinginan URIP
SEJATINE AGAWE URUP yang selalu menyemangati kami untuk
selalu berjuang dan bertahan dari hantaman masalah internal dan
eksternal perusahaan. Prinsip karyawan senang pemilik senang.
Idealisme yang terpendam adalah bagaimana sebuah penerbitan mampu
membongkar konspirasi jahat yang dilakukan para pejabat, penguasa dan
politikus beserta aparatnya.
3. Sebagai sebuah usaha yang bergerak di bidang perbukuan, Galangpress
menyadari bahwa posisinya bukan saja pada aspek bisnis semata, tetapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
juga meletakkan buku sebagai produk seni, budaya, dan intelektual yang
memberikan kesaksian akan makna dan problematika zaman. Dengan
filosofi “Keterang Benderangan” itu, dimungkinkan bahwa subyek-
subyek menjadi terbuka akan pelangi zaman dan sadar akan khittah hidup
yang plural.
4. Dalam konteks itu, Galangpress hadir meracik buku sebagai satu bentuk
olah hidup dengan kesadaran bahwa kehidupan ini seperti pelangi:
warna-warni yang mesti saling menghargai. Di sinilah Galangpress
memposisikan buku sebagai jendela dunia yang selalu terbuka. Buku
sebagai medium pasar bebas ide dan sekaligus sebagai bentuk kesaksian
hidup bagi setiap diri yang memasukinya. Secara segmentatif
Galangpress mengabdikan diri pada karya-karya Budaya, Sastra, Politik,
dan kajian-kajian ilmiah popular yang tengah mengemuka.
5. Pasang surut dunia penerbitan yang utama adalah pengaruh dari pihak di
luar penerbitan. Misalnya masalah pengadaan kertas yang harganya tidak
pernah turun dan bisa dikompromikan. Goodwill pemerintah untuk
mengatasi ini selalu terganjal kendala dari para penguasa kertas di
Indonesia. Untuk kasus kertas ini pemerintah tidak bisa mengendalikan
pabrik dan para pengusahaanya. Di samping itu ada pungutan pajak
pertambahan nilai yang tidak masuk akal yang selalu dibebankan kepada
harga kertas dan buku. Sangat naïf untuk memproduksi suatu buku yang
notabene dan tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
pemerintah masih tega mengambil pajak darinya. Pengaruh biaya listrik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
dan biaya bbm juga membuat dunia penerbitan prihatin. Mengapa
pemerintah tidak mempunyai kemampuan untuk mengatur infrastruktur
tersebut. Karena jika kertas naik, bbm naik, listrik naik maka imbasnya
harga buku juga naik. Jika seperti itu maka masyarakat lagi yang
dirugikan.
6. Lihat Katalog
7. Pertimbangan bisnis dan untuk buku-buku tertentu pertimbangan ideologi
dan idealisme.
8. Selalu mengikuti perkembangan trend pasar serta selalu mengikuti
informasi yang berkembang dan menjadi isu di masyarakat.
9. Proses kreatif yaitu dengan mencari ide dan gagasan untuk menerbitkan
buku yang belum pernah ada dan belum pernah diterbitkan tapi akan
menjadi sorotan masyarakat. Contohnya buku GURITA CIKEAS.
3.5 Grup PT. Galangpress Media Utama Terdiri Dari Beberapa Lini
Produk Penerbitan :
1. Galangpress, menerbitkan buku tentang sosial, politik dan lifestyle (gaya
hidup).
2. Pustaka Anggrek, menerbitkan buku tentang hobi, anak, wanita dan
novel.
3. Indonesia Cerdas, menerbitkan buku tentang penunjang pelajaran,
motivasi dan buku bahan ajar.
4. Pustaka Marwa, menerbitkan buku tentang agama dan religiusitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
5. Pustaka Merah Putih, menerbitkan buku berkaitan dengan sejarah,
Undang-undang dan buku-buku penunjang nasionalisme kebangsaan.
6. Pustaka Grahatama, menerbitkan buku tentang design grafis, desain
rumah, pagar dan desain indoor dan outdoor.
7. Multicom, menerbitkan buku tentang informatika, komputer dan
teknologi.
8. Pustaka Albana menerbitkan buku sejenis Pustaka Marwa.
9. Jogja bangkit Publisher, menerbitkan buku penunjang pelajaran dan
sejenisnya.
10. Great Publisher, menerbitkan buku sejenis Pustaka Anggrek dan Indonesia
Cerdas.
Disamping penerbitan PT. Galangpress Media Utama juga memiliki
perusahaan percetakan dengan nama PT. Yusida. Mulai Tahun 2011
mengembangkan usaha baru di dalam dunia digital dengan mendirikan PT.
Galangpress Digital Yogyakarta.
Saat ini PT. Galangpress menempati kantor di Jl. Mawar Tengah No.
72 Baciro, Yogyakarta, sedang gudang menempati di Jl. Anggrek 3/34
Baciro Baru Yogyakarta. Percetakan Galangpress menempati Jl.
Jogokaryan No. 8 Yogyakarta.
3.6 Semboyan Perusahaan
Semangat keutamaan yang dijunjung oleh Galangpress grup adalah
cerdas, kritis, dan optimis. Virus yang disebarkan kepada setiap pembacanya
adalah keyakinan bahwa buku itu jendela ajaib yang bakal menyinari dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
melesatkan kita semua ke ujung cakrawala, yaitu kehidupan yang lebih baik
dan lebih bermartabat. Persis dengan slogan yang dijunjung oleh perusahaan
kami “Buku adalah gizi, maka kami peduli”.
3.7 Visi dan Misi Perusahaan
3.7.1 Visi
Menjadikan Galangpress menjadi salah satu penerbitan berskala
internasional.
Menjadikan personalia Galangpress berkualitas dalam berpikir dan
bertindak.
Membangun jaringan dengan siapa pun yang memberi manfaat
bagi kemajuan perusahaan.
Membangun usaha non profit untuk kepentingan dan kemajuan
masyarakat yang kurang mampu dan sangat membutuhkan bantuan.
3.7.2 Misi
Menjadi perusahaan penerbitan buku yang berskala internasional.
3.8 Board of Director
1) Direktur Utama : Julius Felicianus
2) Wakil Direktur : Ida Prasetiowati
3) Sekretaris : Eka Kartika
4) HRD : Eka Kartika
5) Market Online & Galang Digital : R. Nathan Tantra Hutama
6) Bagian Redaksi & Desain Grafis : Teguh Prastowo
7) Bagian Pembelian : Mateus Dwi Rubiyanto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
8) Bagian Keuangan : Ida Prasetiowati
9) Bagian Akuntasi : Galih Wibisono
10) Bagian Pemasaran : Mateus Dwi Rubiyanto
3.9 Struktur Organisasi Perusahaan
3.10 Tugas Masing-masing Bagian di PT. Galangpress Media Utama
1. Direktur :
Bertugas mengatur jalannya perusahaan dan sekaligus memiliki
wewenang penuh dalam hal menjalankan perusahaan tersebut.
2. Wakil Direktur :
Tugasnya mengatur kepala bagian-bagian bawahannya dan membantu
Direktur dalam menjalankan perusahaan.
3. Sekretaris :
Bertugas mencatat, merangkum, dan menyusun data-data / dokumen-
dokumen penting yang berkaitan dengan perusahaan.
4. HRD :
Tugasnya melayani, membantu, dan memberikan layanan informasi-
informasi kepada konsumen atau pun kepada orang yang
berkepentingan dengan perusahaan. Biasanya HRD mempunyai tugas
penting pada setiap perusahaan.
5. Bagian Market Online dan Galang Digital :
Bagian Market Online dan Galang Digital mempunyai kepala yang
tugasnya bertanggung jawab dalam bidang pemasaran dan penjualan
buku melalui media internet dan digital di PT. Galangpress Media
Utama. Untuk media internet buku dapat dipesan melalui online dan
bentuknya berupa bentuk fisik buku itu sendiri, sedangkan pembelian
melalui digital dalam bentuk soft file buku. Jadi, di PT. Galangpress
Media Utama buku dapat dipesan melalui media online dan digital.
DIREKTURSEKRETARIS
WAKIL DIREKTURHRD
BAG.MARKET. ONLINE BAG. PRODUKSI BAG PEMBELIAN BAG. KEUANGAN BAG. AKUNTANSI BAG. PEMASARAN GALANG DIGITAL JOGJA
REDAKSI & DESAIN GRAFIS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
6. Bagian Redaksi & Desain Grafis :
Bagian Redaksi & Desain Grafis mempunyai kepala dimana kepala
tersebut bertugas sebagai penanggung jawab, pengkoordinir, dan
penasehat di dalam redaksi & desain grafis perusahaan. Di dalamnya
bagian ini memiliki beberapa anggota dimana tim kerja dibagi atas 2
bagian yaitu divisi redaksi dan divisi kreatif. Kedua divisi ini saling
bekerja sama satu sama lain di perusahaan ini.
7. Bagian Pembelian :
Bertugas mengurusi dan mencatat sekaligus penanggung jawab dalam
jual beli buku yang masuk di perusahaan maupun buku yang terjual di
toko-toko buku. Biasanya bagian pembelian lebih cenderung survey
lapangan / terjun langsung untuk memantau produk buku di toko-toko
buku yang bekerja sama dengan perusahaan.
8. Bagian Keuangan :
Tugasnya mengatur dan mengelolah kas perusahaan di PT. Galangpress
Media Utama mulai dari gaji untuk staf dan karyawan sampai biaya
produksi cetak buku.
9. Bagian Akuntasi :
Tugasnya membantu bagian keuangan dalam mengelolah dan mengatur
baik pemasukan dan pengeluaran produksi di PT. Galangpress Media
Utama.
10. Bagian Pemasaran :
Tugasnya melaksanakan perencanaan pemasaran dan distribusi hasil
produksi perusahaan. Mengkoordinasikan pemasaran dan distribusi
yang pelaksanaannya dibantu oleh staf Pemasaran dan Distribusi.
Memberikan pengarahan kepada staf pemasaran tentang tata letak buku
di dalam toko agar menarik konsumen. Membantu analisa pasar atau
hasil produksi yang telah dijual. Membuat program-program penjualan
yang menarik agar hasil produksi laku dipasar.12
12
www.galangpress.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
4.1 Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Galangpress Media
Utama Yogyakarta
Pada saat Kuliah Kerja Media (KKM) dilaksanakan di semester akhir /
semester 6, penulis mulai bergegas mencari dan memilih perusahaan yang
sesuai dengan jurusan periklanan. Untuk itu, penulis memilih PT.
Galangpress Media Utama di Yogyakarta sebagai tempat praktek Kuliah
Kerja Media (KKM). Di PT. Galangpress Media Utama, penulis memilih
bidang kreatif karena penulis ingin mengetahui bagaimana cara kerja proses
desain di perusahaan penerbitan buku tersebut. Mengapa PT. Galangpress
Media Utama yang dipilih karena berdasarkan survey yang sudah dilakukan
oleh kakak tingkat tahun angkatan (2007), mereka juga sudah melakukan
Kuliah Kerja Media di PT. Galangpress Media Utama dan menunjukan
bahwa PT. Galangpress Media Utama salah satu dunia kreatif di Yogyakarta
yang bergerak dibidang penerbitan buku. Maka dari itu, penulis tahu bahwa
didalam penerbitan buku membutuhkan suatu kreativitas yang berfungsi
sebagai wadah / tempat untuk penyaluran ide-ide (konsep) kreatif dalam
bentuk cover dan layout buku. Sedangkan untuk pelaksanaan Kuliah Kerja
Media (KKM), penulis mengambil waktu kurang lebih 2 bulan atau 60 hari
terhitung dari tanggal 6 Februari sampai pada tanggal 31 Maret 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Akhirnya, penulis diterima oleh PT. Galangpress Media Utama di
bidang kreatif sebagai desainer perancang cover dan layout buku. Penulis
mulai bekerja pada tanggal 6 Februari 2012, dimana pada tanggal tersebut
tepatnya jatuh hari senin.
Saat mulai bekerja, penulis memperkenalkan diri terlebih dahulu
kepada rekan-rekan kerja yang bekerja di PT. Galangpress Media Utama.
Setelah itu, penulis diperkenalkan pada program-program yang digunakan
desainer dalam mendesain cover dan layout buku. Seperti Corel Draw,
Photoshop, dan Adobe Indesign.
Untuk waktu kerja di PT. Galangpress Media Utama, 6 hari kerja
senin sampai sabtu. Khusus untuk hari sabtu waktu kerja hanya setengah
hari saja dari jam 10.00 pagi sampai pukul 14.00 WIB. Sedangkan hari
senin sampai jumat, dimulai pukul 10.00-17.00 WIB.
4.2 Prosedur Kegiatan
4.2.1 Deskripsi Kuliah Kerja Media (KKM) / Magang
Ketika penulis diterima di divisi kreatif di PT. Galangpress
Media Utama sebagai desainer, penulis memiliki rasa ingin tahu yang
luar biasa tentang proses kerja dan alur-alurnya sehingga penulis
melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) ini dengan sungguh-
sungguh dan penuh tanggung jawab untuk menjawab kepercayaan
yang telah diberikan oleh perusahaan.
Disini PT. Galangpress Media Utama tidak menganggap
mahasiswa hanya sebagai peserta KKM saja, namun penulis lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
dilibatkan sebagaimana peran seorang desainer grafis yang sudah
mampu melaksanakan tugas dengan baik. Penulis dituntut untuk
mampu bekerja sama dengan baik dalam satu tim baik sesama
desainer dalam divisi kreatif maupun divisi redaksi dan rekan-rekan
satu kerja di PT. Galangpress Media Utama sehingga dapat terjalin
komunikasi yang baik.
4.2.2 Alur Kerja Proses Perancangan Cover dan Layout Buku di PT.
Galangpress Media Utama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
4.2.3 Deskripsi Proses Perancangan Cover dan Layout Buku di PT.
Galangpress Media Utama Yogyakarta
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) atau lebih sering
dikenal dengan istilah magang, penulis sangat mengikuti prosedur
yang diberikan dari perusahaan pada saat mendesain cover dan layout.
Bukan hanya prosedur saja tetapi penulis juga aktif di dalam
pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) berlangsung sehingga
selama 2 bulan penulis mendapatkan begitu banyak ilmu pembelajaran
dari perusahaan.
Namun, penulis mengalami kesulitan di dalam proses
perancangan cover dan layout buku di PT. Galangpress Media Utama
Yogyakarta khususnya perancangan dibagian layout buku.
Kesulitannya karena penulis baru pertama menggunakan software /
perangkat lunak Adobe Indesign, tetapi walupun baru pertama
menggunakan Adobe Indesign, penulis berusaha untuk mencoba dan
mempelajari program tersebut. Dan alhasil setiap harinya penulis
mengalami perkembangan dalam mendesain layout.
Di PT. Galangpress Media Utama dibutuhkan waktu kurnag
lebih antara 1-2 minggu untuk satu layout buku. Namun, karena
penulis baru belajar menggunakan Adobe Indesign maka perusahaaan
memberikan kelonggaran waktu bagi penulis untuk menyelesaikan
layout buku. Jadi, tidak dikejar deadline / batas akhir waktu yang
ditentukan. Sehingga selama kurang lebih satu bulan lebih penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dibantu oleh rekan-rekan kreatif dan redaksi penulis berhasil
menyelesaikan layout buku teks / bacaan yang berjudul ”Games
Paling Gress & Trik Modifikasi”. Waktu satu bulan lebih itu sudah
termasuk dengan revisi / perbaikan layout. Sehingga lumayan banyak
waktu yang dihabiskan penulis untuk pengerjaan desain layout buku.
Sedangkan untuk 3 desain cover yang dibuat penulis
membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu dan itu sudah termasuk
revisi / perbaikannya. Dalam mendesain 3 cover tidak begitu banyak
kesulitan / kendala yang dialami penulis pada saat pengerjaan cover
buku teks / bacaan karena untuk membuat cover buku teks / bacaan
tentang Undang-undang konsepnya lebih formal dan semi formal.
Maka dari itu, proses perancangannya pun tidak begitu sulit. Namun,
hanya saja cover buku tersebut memiliki aturan dimana aturan tersebut
harus dan sesuai dengan karakter buku yang diterbitkan oleh PT.
Galangpress Media Utama pada khususnya. Jadi, penulis pun dalam
pengerjaannya mengikuti aturan perusahaan bagaimana proses
merancang cover buku yang baik.
Untuk aturan / prosedur cover buku berbeda dengan aturan /
prosedur layout buku. Aturan / prosedur cover buku biasanya hampir
sama dengan penerbitan buku lainnya diantaranya judul buku di
sampul / cover depan lebih ditonjolkan dengan ukuran font (huruf)
besar. Sedangkan untuk judul buku di sampul / cover belakang
ukuran font (huruf) lebih kecil tetapi tidak merubah bentuk font
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
(huruf), yang boleh diubah hanya warna (colour) dan ukuran (size)
huruf. Kemudian yang lainnya aturan / prosedur didalam cover buku
tercantum nama, alamat penerbit beserta logonya. Lalu jika
menggunakan inti sari dari isi buku biasanya ditulis di cover / sampul
belakang buku dan di belakang cover / sampul buku tercantum
barcode.
(Menurut rumahbarcode.com), Barcode dapat diartikan sebagai
kumpulan kode yang berbentuk garis, dimana masing-masing
ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya. Barcode
pertama kalinya diperkenalkan dan dipatenkan di Amerika oleh
Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver mahasiswa Drexel
Institute of Technology pada akhir 40-an. Implementasi Barcode
dimungkinkan atas kerja keras dua orang insinyur yaitu Raymond
Alexander dan Frank Stietz. Sampai akhirnya pada tahun 1966
Barcode digunakan untuk kepentingan komersial meskipun belum
terlalu dirasakan keberhasilannya sampai tahun 80-an. Barcode adalah
informasi terbacakan mesin (machine readable) dalam format visual
yang tercetak. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca
barcode atau lebih dikenal dengan Barcode Scanner. Merk Barcode
Scanner yang terkenal diantaranya DATALOGIC PSC, HHP,
CHIPERLAB, ZEBEX, dll. Seiring semakin bertambahnya
penggunaan barcode, kini barcode tidak hanya bisa mewakili karakter
angka saja tetapi sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan
kombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan
inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang
berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar. 2D Barcode ini
diantaranya adalah PDF Code, QRCode, Matrix Code dan lain-lain.
Dengan menggunakan 2D code karakter yang bisa kita masukkan ke
Barcode bisa semakin banyak, dengan 1D Barcode biasanya kita
hanya memasukkan kode 5-20 digit tetapi dengan 2D Barcode kita
bisa memasukkan sampai ratusan digit kode. Fungsi dari barcode
sendiri dapat meningkatkan kecepatan dalam melayani pelanggan dan
meningkatkan akurasi data produk yang di input oleh kasir.13
Sedangkan aturan / teknik dalam perancangan desain layout,
hampir sama dengan penerbitan buku lainnya. Aturan mendesain
layout yang dipakai PT. Galangpress Media Utama, yaitu sebagai
berikut :
Halaman pertama : Judul Buku
13
Sumber dari http://rumahbarcode.com/index.php/news/83-pengertian-barcode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Halaman kedua : Judul Buku, Nama Penulis Buku, Penyusun,
Penata Letak Isi, Desain Sampul Buku, Editor,
Hak Cipta, Tahun Terbit, Himbauan / Larangan
Hak Cipta, Ilustrator, Nama Penerbit Buku
Beserta Alamatnya, Jumlah Halaman Isi, Ukuran
Buku, Nama Pencetak Buku.
Halaman ketiga : Kata Pengantar dari penulis buku
Halaman keempat : Sub Judul, Isi
Halaman terakhir : Tentang Penulis beserta foto penulis (biasanya
berupa riwayat hidup penulis mulai lahir,
pendidikan, sampai kesuksesan yang telah
dicapai).
Kemudian masih ada lagi untuk aturan perancangan layout
buku. Untuk memulai sub judul baru biasanya diletakkan disebelah
kanan atau dimulai di bagian kanan buku. Jadi, hampir seperti itulah
proses rancangan pembuatan cover dan layout buku di PT.
Galangpress Media Utama dan setiap jenis buku memiliki karakter
berbeda-beda dalam teknik perancangannya.
4.3 Konsep Perancangan Desain Cover dan Layout Buku
4.3.1 Konsep Perancangan Desain Cover Buku Undang-undang
Untuk konsep perancangan desain cover buku Undang-undang
lebih cenderung formal dan semi formal dengan menyesuaikan
karakter buku Undang-undang tersebut. Jadi, untuk pemilihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
ilustrasi, visual, dan tipografi menyesuaikan judul buku tersebut.
Sedangkan untuk proses perancangan cover sendiri memiliki
aturan sehingga cover terlihat menarik. Yang harus diperhatikan
dalam proses perancangan cover di PT. Galangpress Media Utama
yaitu harus ada :
Judul Buku
Penerbit Buku
Logo Penerbit Buku
Alamat Penerbit Buku
Barcode
Semboyan Perusahaan Penerbit Buku
Inti Sari dari Isi Buku (tidak semua cover / sampul belakang
menggunakan).
Adapun 3 desain cover buku teks / bacaan tentang Undang-
undang yang dibuat oleh penulis, yaitu :
a. Cover Buku Undang-undang Perpajakan
Format penulisan yang harus ditulis dalam mendesain cover buku :
Judul : Undang-undang Perpajakan
Penyusun : Tim New Merah Putih
Penyunting : S. Uji Prastya
Penata Letak Isi : Teguh Prastowo
Desain Cover : Veronika Julita Ajeng
Penerbit : New Merah Putih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Ukuran : 14 x 21 cm
Kertas isi : HVS
Bonus CD : Undang-undang perpajakan lainnya
beserta perubahannya; Peraturan Pemerintah; Peraturan dan
Keputusan Menteri Keuangan; serta Peraturan, Keputusan, dan
Surat Edaran Dirjen Pajak.
ISBN : 978-602-8728-19-5
Sedangkan untuk spesifikasi desain cover yang dibuat, antara lain
sebagai berikut :
Konsep desain cover : Formal dan Simple (sederhana)
Ilustrasi gambar : Ornamen bentuk-bentuk.
Software yang digunakan : Corel Draw X4
Tipografi, meliputi :
Warna Soft (lembut)
Cover / sampul depan dan belakang : Baby Blue
Gaya Warna : Warna Posmo (post modern) karena
menggunakan warna Pastel Blue.
Font (huruf) dan Ukuran Font (huruf) :
Judul Buku : Sakkal Majalla (Bold) => 36 pt
Tw Cen MT Condensed Extra Bold
=> 78, 223 pt
Berlin Sans FB => 18 pt
Cooper Lt BT => 50,07 pt
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Bonus CD : Snap ITC => 31, 192 pt
Candara => 9, 199 pt
Inti sari isi buku : Candara => 10 pt
Penyusun : Arial Black => 14 pt
Alamat Penerbit : Sakkal Majalla (Bold) => 7 pt
Semboyan : Sakkal Majalla (Bold) => 7 pt
Barcode : Candara => 6 pt
b. Cover Buku Undang-undang No. 1 Tahun 2001 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Format penulisan yang harus ditulis dalam mendesain cover buku :
Judul : Undang-undang No. 1 Tahun 2001 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Penyusun : Tim New Merah Putih
Penyunting : S. Uji Prastya
Penata Letak Isi : ?
Desain Cover : Veronika Julita Ajeng
Ukuran Buku : 145 × 205 mm
ISBN : 978-602-8728-19-5
Cet I, 2012
Jenis Kertas Isi : HVS
Sedangkan untuk spesifikasi cover buku yang didesain, antara lain
sebagai berikut :
Konsep desain cover : Semi formal dan Simple (sederhana).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Ilustrasi gambar : Perumahan
Software yang digunakan : Corel Draw X4
Tipografi, meliputi :
Warna Soft (lembut)
Cover / sampul depan dan belakang : Pastel Blue
Gaya Warna : Warna Posmo (post modern) karena
menggunakan warna Pastel Blue.
Font (huruf) dan Ukuran font (huruf) :
Judul Buku : Showcard Gothic => 45 pt
Tw Cen MT Condensed Extra Bold
=> 40 pt
Rockwell => 45 pt
Franklin Gothic Demi Cond => 90 pt
Georgia => 70 pt
Inti sari isi buku : Candara => 10 pt
Penyusun : Century Gothic (Bold) => 14 pt
Alamat Penerbit : Sakkal Majalla (Bold) => 7 pt
Semboyan : Sakkal Majalla (Bold) => 7 pt
Barcode : Candara => 6, 17 pt
c. Cover Buku Undang-undang Hukum Pidana, Acara Pidana &
Perdata (KUHP, KUHAP & KUHPDT)
Format penulisan yang harus ditulis dalam mendesain cover buku :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Judul : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,
Acara Pidana & Perdata (KUHP, KUHAP & KUHPDT)
Penyusun : Tim New Merah Putih
Penyunting : S. Uji Prastya & JF
Desain Cover : Teguh Prastowo
Penata letak isi : Teguh Prastowo
ISBN : 978-602-8728-20-1
Ukuran : 15 × 23 cm
Kertas isi : Mechanical
Cover belakang hanya berisi penerbit, barcode, dan judul
Sedangkan untuk spesifikasi cover buku yang didesain, antara lain
sebagai berikut :
Konsep desain cover : Formal dan Simple (sederhana).
Ilustrasi gambar : Ketok Palu
Software yang digunakan : Corel Draw X4
Tipografi, meliputi :
Warna Natural / Alami
Cover / sampul depan : Putih
Cover / sampul belakang : Hitam dan Putih menggunakan
Fountain type Linear menjadi warna abu-abu.
Gaya Warna : Etnik / tradisional karena menggunakan warna
hitam dan putih.
Font (huruf) dan Ukuran font (huruf)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Judul Buku : Cooper Lt BT (Bold) => 82,485 pt
Hobo Std (Bold) => 40 pt
Penyusun : Arial Black => 14 pt
Alamat Penerbit : Sakkal Majalla => 7 pt
Semboyan : Sakkal Majalla => 7 pt
Barcode : Candara => 6, 17 pt
4.3.2 Konsep Perancangan Desain Layout Buku Bacaan / Teks
Penulis mendapat tugas merancang sebuah layout buku bacaan /
teks. Penggarapan sebuah buku bacaan / teks yang ditujukan untuk
remaja dan dewasa berjudul ”Games Paling Gress & Trik
Modifikasi”. Tujuan perusahaan dalam perancangan buku ini adalah
untuk memberikan wawasan ilmu pengetahuan mengenai macam-
macam permainan (games) outbound terbaru dan trik bagaimana cara
memodif permainan.
Untuk proses perencanaan dari layout buku teks / bacaan ini
menggunakan software / perangkat lunak yaitu Adobe Indesign CS5.
Untuk konsep desain layout yang digunakan adalah ”Olahraga
Hiburan”. Jadi, lebih banyak menggunakan ilustrasi gambar-gambar
yang sesuai dengan judul buku. Konten buku ini sendiri dirancang
sedemikian rupa agar pembaca lebih mengerti apa yang diutarakan
oleh buku teks ini.
Ilustrasi gambar bersifat komunikatif dan ceria karena buku teks
tersebut merupakan buku untuk remaja dan dewasa. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
menggunakan ilustrasi gambar-gambar permainan outbound mewakili
isi buku tersebut berisi tentang olahraga dalam permainan alam. Jadi,
pemilihan ilustrasi gambar menyesuaikan karakter jenis buku.
Pelengkap ilustrasi dirancang dengan menampilkan beberapa
tipografi yang ada dalam buku serta penambahan judul buku dengan
tipe huruf / font yang mewakili karakter dari buku teks tersebut.
Adapun spesifikasi dari desain layout buku ”Games Paling Gress &
Trik Modifikasi”, sebagai berikut :
Tipografi, meliputi :
Warna Natural / Alami : Hitam dan Putih
Gaya Warna : Etnik / tradisional karena menggunakan warna
hitam dan putih.
Jenis Font / huruf dan Ukuran Font / huruf :
Judul Buku : - Penulis : Harrington => 28 pt, 18 pt
- Judul : Hobo Std, Segoe Print => 28 pt,
18 pt
- Refrensi Wajib : Boink LET, Cookies,
Calibri => 16 pt, 30 pt, 10, 368 pt
Sub Judul : Calibri => 12 pt
Isi Buku : Calibri => 11 pt
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Divisi kreatif merupakan bagian yang memiliki peran penting dalam
dunia periklanan dimana bagian kreatif mempunyai tugas mendesain
iklan baik itu iklan di media cetak, media elektronik, Above The Line
Media, maupun Below The Line Media.
2. Mendesain buku khususnya merancang cover dan layout memiliki
karakter berbeda-beda menyesuaikan jenis buku yang dibuat, seperti
buku teks / bacaan tentang Undang-undang. Dalam buku teks / bacaan
tentang Undang-undang konsep yang diambil lebih bersifat formal dan
semi formal sehingga desain yang dibuat baik dari segi visual, ilustrasi,
dan tipografinya tidak begitu rumit dan banyak dipakai.
3. Program software yang digunakan dalam mendesain dan merancang
cover dan layout buku menggunakan CorelDraw X4 dan Adobe
Indesign X5.
4. Proses perancangan desain cover dan layout buku menggunakan teknik
khusus untuk membedakan penerbitan buku. Di PT. Galangpress Media
Utama Yogyakarta mendesain sebuah cover dan layout buku
dibutuhkan teknik aturan / prosedur yang menjadi ciri khas dari sebuah
buku yang diterbitkan. Misalnya saja dalam proses perancangan layout
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
buku, font / huruf tidak boleh lebih dari 12 pt sedangkan untuk sub
judul berbeda dengan judul harus lebih kecil agar mudah dimengerti
buku tersebut.
5. Proses merancang buku yaitu buku teks / bacaan. Ada 3 cover buku dan
1 layout buku yang dibuat yaitu, buku cover ”Undang-undang tentang
Perpajakan”, ”Undang-undang No. 1 Tahun 2001 tentang Perumahaan
dan Kawasan Permukiman”, dan ”Undang-undang Hukum Pidana,
Acara Pidana & Perdata (KUHP, KUHAP & KUHPDT)”. Sedangkan
untuk layout buku berjudul ”Games Paling Gress & Trik Modifikasi”.
5.2 SARAN
5.2.1 Bagi Perusahaan / Instansi PT. Galangpress Media Utama
1. Dalam menerima mahasiswa Kuliah Kerja Media (KKM) atau
sering disebut anak magang. Sebaiknya banyak memberikan
informasi cara kerja / prosedur-prosedur terutama di divisi
kreatif agar peserta magang tahu apa yang menjadi tugasnya.
2. Memberikan pengarahan yang baik jika anak magang
mengalami kesulitan dengan sabar.
3. Mengajari tentang cover dan layout buku kepada peserta
magang dengan jelas dan benar agar peserta mengerti maksud
dan aturan apa saja yang harus dikerjakan pada saat mendesain
layout buku.
4. Lebih sering komunikasi dengan peserta magang agar terjalin
kerja sama yang baik dalam pembuatan cover dan layout buku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Supaya apa yang diharapkan dari perusahaan peserta dapat
mengerjakan dengan baik.
5. Diharapkan untuk tidak memberikan kerjaan yang sulit yang
sama sekali belum pernah dikerjakan penulis. Untuk itu, sangat
diharapkan kesediaan membimbing dan mengajari peserta
dengan sabar dan pelan-pelan agar tidak terjadi atau sering revisi
/ perbaikan dalam proses perancangan cover dan layout buku.
5.2.2 Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta
1. Lebih konsekuensi dalam memberikan pengarah bagi peserta
magang agar peserta magang memilih perusahaan / tempat
instansi yang sesuai dengan jurusannya.
2. Sangat dibutuhkan pembimbingan dan pengawasan bagi
mahasiswa dalam proses Kuliah Kerja Media (KKM) / magang
berlangsung seperti dosen pembimbing mengunjungi peserta ke
instansi / perusahaan dimana mahasiswa KKM / magang.
3. Masih perlu belajar mengenai proses perancangan tentang cover
dan layout buku khususnya proses perancangan layout buku.
Karena untuk proses perancangan layout sendiri penulis masih
banyak mengalami kesulitan dibagian teknik dan aturan /
prosedur yang digunakan oleh penerbitan PT. Galangpress
Media Utama di Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
4. Masih perlu belajar mengenai program kerja perangkat lunak /
software Adobe Indesign yang digunakan untuk merancang
sebuah cover dan layout buku karena penulis masih mengalami
kesulitan kerja didalam melakukan proses perancangan cover
dan layout buku di PT. Galangpress Media Utama.
6. Dibutuhkan ketelitian, kesabaran, dan kecakapan dalam
merancang cover dan layout buku agar mendapatkan hasil yang
maksimal sesuai dengan aturan / prosedur kerja oleh pihak
penerbitan buku PT. Galangpress Media Utama.
top related