laporan penyelenggaraan pemerintahan ......1 laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan laporan...
Post on 03-Mar-2021
18 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
DAN
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEPALA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2020
DINAS KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon
Dinas Kesehatan menangani Urusan Kesehatan di Kabupaten
Cirebon. Berikut merupakan kondisi kesehatan di Kabupaten Cirebon.
Kondisi Kesehatan Di Kabupaten Cirebon Tahun 2020
Uraian Jumlah
Rumah Sakit ( 2 RSUD, 10 RS Swasta) 12
Puskesmas 60
Posyandu 2660
Klinik Utama 13
Klinik Pratama 70
Klinik Swasta (Utama dan Pratama) 83
Praktek Dokter Umum 416
Praktek Dokter Gigi 71
Praktek Dokter Spesialis 128
Praktek Bidan Swasta 491
Apotek 220
Toko Obat 8
Penyehat Tradisional 2.137
Tenaga Medis 193
Tenaga Paramedis (Perawat dan Bidan) 1318
2. Visi Dan Misi Kabupaten Cirebon
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya pada Tahun Anggaran
2020, Dinas Kesehatan memiliki target kinerja yang telah ditetapkan
dalam RKPD Tahun Anggaran 2020. Berikut merupakan capaian kinerja
2
dalam RKPD Tahun Anggaran 2020 yang merupakan tanggung jawab
dari Dinas Kesehatan.
3
Target Dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Cirebon Tahun Anggaran 2019 Dan 2020
NO INDIKATOR SATUAN TARGET 2019 CAPAIAN 2019 TARGET 2020 CAPAIAN 2020 KET.
FOKUS KESEJAHTERAAN SOSIAL
13 Umur Harapan Hidup (UHH) Tahun 71,74 71,74 71,82 71,99
14 Persentase Balita Gizi Buruk % 0,17 0,26 0,16 1,01
15 Prevalensi balita gizi kurang % 7,50 7,72 7,30 5,14
16 Cakupan desa siaga aktif % 100 100 100 100
ASPEK PELAYANAN UMUM
LAYANAN URUSAN WAJIB DASAR
2 KESEHATAN
Persentase puskesmas
yang ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan yang aman dan
bermutu 100% di puskesmas dan
jaringannya
Persen - 95 100 95
Indeks Keluarga Sehat Indeks NA 0,20 0,21 0,20
Persentase Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) yang Memenuhi
Syarat Kesehatan
% NA 58,99 67 58,69
4
NO INDIKATOR SATUAN TARGET 2019 CAPAIAN 2019 TARGET 2020 CAPAIAN 2020 KET.
Persentase Rumah Tangga ber PHBS % NA 65,58 67 66,04
Persentase Balita Gizi sangat kurus
yang ditangani % NA 100 100 100
Persentase Bumil KEK yang
mendapatkan PMT % 80 73,72 82 63,16
Persentase Rumah Sehat % 66,00 67,0 67,00 67,95
Persentase Penanggulangan KLB
penyakit dan keracunan makanan
1x24 jam
% 100 100 100 100
Persentase Imunisasi Dasar Lengkap
(IDL) % 93 93,0 94 77,43
Presentase keberhasilan pengobatan
pasien TB semua tipe % 90 90 90 86,67
Persentase penderita hipertensi yang
dilayani sesuai standar % 100 54,43 100 27,08
Persentase penderita DM yang
dilayani sesuai standar % 100 61,99 100 78,94
5
NO INDIKATOR SATUAN TARGET 2019 CAPAIAN 2019 TARGET 2020 CAPAIAN 2020 KET.
Persentase FKTP (Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama)
terakreditasi
% 33,52 33,52 35,00 35,00
Persentase Rumah Sakit terakreditasi % 100 100 100 91,67
Persentase Laboratorium Kesehatan
terakreditasi % 30 0 40 100
Hanya ada 1
UPTD
Labkesda
Persentase pencapaian UHC
(Universal Health Coverage)
Kepesertaan JKN-KIS
% 91,68 92 93 96,05
Persentase neo komplikasi yang
ditangani % 100 100 100 101,50
Persentase pelayanan kesehatan usia
lanjut % 100 100 100 69,46
Persentase penanganan komplikasi
kebidanan % 80 80 100 157
6
NO INDIKATOR SATUAN TARGET 2019 CAPAIAN 2019 TARGET 2020 CAPAIAN 2020 KET.
Persentase pencapaian angka rata-
rata KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja)
FKTP sebesar 93,8%
% 93,8 89,25 95,00 90,17
Persentase pelayanan masyarakat
terdampak akibat rokok % 15 15,5 Tidak ada data
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
1000 penduduk
/1000
penduduk 0,09 0,084 0,09 0,097
Rasio RS per 1000 penduduk /1000
penduduk 0,005 0,004 0,005 0,01
Jumlah pasien yang dirujuk Orang 25 11.984 20 25.925 Rujukan dari
Pusk ke RS
Persentase pemenuhan parameter
akreditasi nasional RS % 100 100
Jumlah keluhan pelayanan RS Keluhan 35 30
Persentase pencapaian SPM Unit
Rawat Inap, Rawat Jalan dan
Penunjang Medis
% 86 87
7
NO INDIKATOR SATUAN TARGET 2019 CAPAIAN 2019 TARGET 2020 CAPAIAN 2020 KET.
Jumlah masyarakat yang dapat
mengakses SIM RS (Sistem Informasi
Manajemen RS)
Orang 1
Cakupan pelayanan kesehatan di
klinik paru kunjungan NA 14,582
Tingkat pelayanan kesehatan di IGD Orang 20,11 20,311
Jumlah kunjungan pasien baru rawat
jalan Orang 14,799 2.516.217 16,279 1.137.829
Rawat jalan di
Pusk
Persentase kematian ibu karena
persalinan akibat Pre- Eklampsia % 25 44 30 35 Laporan KIA
Persentase penurunan NDR (Nett
Death rate) % 2,43 2
8
3. Kebijakan Umum Dan Pengelolaan Keuangan
Pada Tahun Anggaran 2020, Dinas Kesehatan mengelola
anggaran yang berasal dari APBD Kabupaten Cirebon sejumlah Rp.
561.224.733.501,00 dengan realisasi sejumlah Rp.
478.003.232.630,00 atau 85,17%. Sedangkan sisa Anggaran yang tidak
diserap sejumlah Rp. 83.221.500.871,00. Berikut adalah rincian
pengelolaan anggaran yang berasal dari APBD Kabupaten Cirebon
pada Tahun Anggaran 2020.
Pendapatan, Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020
Kode Rek Uraian Jumlah (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) Persen (%)
4 PENDAPATAN DAERAH
112.565.167.300
103.071.186.040
9.493.981.260
91,57
4.1
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
112.565.167.300 103.071.186.040
9.493.981.260
91,57
4.1.2 HASIL RETRIBUSI DAERAH
18.806.406.500
16.733.101.000
2.073.305.500
88,98
4.1.2.01 Retribusi Jasa Umum
18.806.406.500
16.733.101.000
2.073.305.500
88,98
4.1.2.01.01 Retribusi Pelayanan Kesehatan
18.806.406.500
16.733.101.000
2.073.305.500
88,98
4.1.4
LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
93.758.760.800
86.338.085.040
7.420.675.760
92,09
4.1.4.19 Dana kapitasi JKN Pada FKTP
93.758.760.800
86.326.995.000
7.431.765.800
92,07
4.1.4.19.01 Astanajapura
2.472.422.480
2.021.285.400
451.137.080
81,75
Astanalanggar
865.263.840
873.998.150
(8.734.310)
101,01
Babakan
1.993.204.800
1.889.662.200
103.542.600
94,81
Bangodua
1.018.393.840
989.977.825
28.416.015
97,21
Beber
2.390.400.000
2.330.284.200
60.115.800
97,49
Bunder
706.185.600
748.646.100
(42.460.500)
106,01
Cibogo
1.501.304.640
1.583.616.000
(82.311.360)
105,48
Ciledug
1.969.862.400
1.859.486.100
110.376.300
94,40
Ciperna
1.080.000.000
1.047.914.700
32.085.300
97,03
Ciwaringin
1.173.132.000
934.424.550
238.707.450
79,65
Dukupuntang
1.937.950.400
1.788.211.800
149.738.600
92,27
Gebang
2.061.609.600
1.958.871.200
102.738.400
95,02
Gegesik
1.813.858.400
1.857.540.600
(43.682.200)
102,41
Gembongan
735.065.440
717.593.800
17.471.640
97,62
9
Gempol
1.440.000.000
1.102.027.675
337.972.325
76,53
Gunungjati
1.652.230.400
1.099.464.000
552.766.400
66,54
Jagapura
1.487.729.440
1.106.204.700
381.524.740
74,36
Jamblang
1.650.077.600
1.824.727.950
(174.650.350)
110,58
Kalimaro
749.621.600
658.430.550
91.191.050
87,84
Kalimukti
854.878.240
925.226.550
(70.348.310)
108,23
Kaliwedi
1.818.973.280
1.774.421.550
44.551.730
97,55
Kamarang
1.348.531.200
1.221.828.300
126.702.900
90,60
Karangsari
2.296.164.960
2.437.152.000
(140.987.040)
106,14
Karangsembung
1.525.885.920
1.379.119.500
146.766.420
90,38
Kedaton
2.477.562.960
2.336.763.000
140.799.960
94,32
Kedawung
2.212.404.480
1.904.940.100
307.464.380
86,10
Kepuh
863.505.280
1.032.819.600
(169.314.320)
119,61
Klangenan
1.536.569.280
1.344.953.250
191.616.030
87,53
Kubangdeleg
1.071.502.160
865.225.575
206.276.585
80,75
Losari
2.145.299.200
1.829.594.400
315.704.800
85,28
Lurah
1.174.817.600
1.083.389.100
91.428.500
92,22
Mayung
829.968.000
745.234.500
84.733.500
89,79
Mundu
1.601.222.400
1.690.115.075
(88.892.675)
105,55
Nanggela
1.570.060.800
1.128.076.825
441.983.975
71,85
Pabedilan
739.540.800
944.700.900
(205.160.100)
127,74
Pabuaran
1.248.000.000
1.176.560.825
71.439.175
94,28
Palimanan
1.392.000.000
1.300.401.000
91.599.000
93,42
Pamengkang
1.299.626.400
853.511.250
446.115.150
65,67
Pangenan
1.536.997.200
1.585.139.100
(48.141.900)
103,13
Pangkalan
865.617.120
605.132.675
260.484.445
69,91
Panguragan
1.458.789.840
1.604.907.000
(146.117.160)
110,02
Pasaleman
1.383.609.600
1.325.462.175
58.147.425
95,80
Plered
1.840.000.000
1.543.870.800
296.129.200
83,91
Plumbon
2.176.698.080
2.293.523.400
(116.825.320)
105,37
Sedong
1.953.372.960
2.000.202.875
(46.829.915)
102,40
10
Sendang
846.400.000
730.248.700
116.151.300
86,28
Sidamulya
1.340.892.960
1.354.537.300
(13.644.340)
101,02
Sindangjawa
1.977.074.400
1.049.353.600
927.720.800
53,08
Sindanglaut
2.103.567.520
1.917.706.500
185.861.020
91,16
Sumber
1.392.624.000
1.364.218.200
28.405.800
97,96
Suranenggala
1.950.354.640
1.872.229.550
78.125.090
95,99
Susukan
1.783.808.800
1.631.276.725
152.532.075
91,45
Susukan Lebak
1.924.646.400
1.594.009.800
330.636.600
82,82
Talun
1.439.139.360
1.746.821.000
(307.681.640)
121,38
Tegalgubug
2.835.477.120
2.288.160.300
547.316.820
80,70
Tengahtani
2.008.359.600
1.534.788.900
473.570.700
76,42
Waled
949.022.080
1.084.673.100
(135.651.020)
114,29
Waruroyom
2.837.053.440
2.614.761.900
222.291.540
92,16
Watubelah
1.298.430.240
1.310.621.900
(12.191.660)
100,94
Winong
1.152.000.000
908.948.700
243.051.300
78,90
1.1.4.20 Pendapatan Lain-lain
-
11.090.040
(1.090.040)
1.1.4.20.03
Pendapatan Pengembalian Kerugian Daerah Atas Pemeriksaan
-
11.090.040
(1.090.040)
JUMLAH PENDAPATAN
112.565.167.300 103.071.186.040
9.493.981.260 91,57
5. BELANJA
554.550.295.013
463.284.605.937
91.265.689.076 83,54
5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG
165.843.010.625 149.760.158.336
16.082.852.289 90,30
5.1.1 BELANJA PEGAWAI
165.843.010.625
149.760.158.336
16.082.852.289 90,30
5.2 BELANJA LANGSUNG
388.707.284.388 313.524.447.601
75.182.836.787
80,66
5.2.1 BELANJA PEGAWAI
15.138.036.000
12.293.747.700
2.844.288.300 81,21
5.2.2 BELANJA BARANG DAN JASA
316.186.205.880
262198416810
53987789070 82,93
5.2.3 BELANJA MODAL
57.383.042.508
39.032.283.091
18.350.759.417 68,02
JUMLAH BELANJA
554.550.295.013 463.284.605.937
91.265.689.076 83,54
SURPLUS (DEFISIT)
(441.985.127.713) (360 213.419.897)
81.771.707.816 81,50
Selain mengelola Anggaran yang berasal dari APBD Kabupaten
Cirebon, Dinas Kesehatan juga memperoleh Anggaran yang berasal dari
APBN atau APBD Provinsi Jawa Barat dengan rincian sebagai berikut :
11
Pengelolaan Anggaran APBN dan APBD Provinsi Pada Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020
No Sumber Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp) % Ket
1 APBN 76.570.926.795 59.548.449.734 17.022.477.061 77,77 Diisi Dana dekonsentrasi/ TP
1.1 Kementerian Kesehatan
77,77
2 APBD Prov Jabar 36.660.385.500 36.660.385.500 0 100
2.1 Dinas Kesehatan Prop.Jawa Barat
36.660.385.500 36.660.385.500 0 100
B. CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
1. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Untuk capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan,
selanjutnya dapat dilihat pada Indikator Kinerja Kunci (IKK)
sebagaimana tercantum dalam laporan ini.
2. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
Kinerja Pemerintah Kabupaten Cirebon diukur dari pencapaian
Target Misi Bupati yang tertuang dalam perencanaan yang terukur.
Target misi Bupati tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD). Berikut merupakan capaian atas target kinerja Tahun 2019
dan 2020.
NO INDIKATOR SATUAN TARGET
2019 CAPAIAN
2019 TARGET
2020 CAPAIAN
2020
MISI KABUPATEN CIREBON SEJAHTERA
8 Umur Harapan Hidup (UHH)
Poin 71,74 71,74 71,82 71,99
C. PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
Dinas Kesehatan melaksanakan 2 (dua) urusan pemerintahan yaitu
urusan yang melekat pada SKPD (non urusan) dan Urusan Kesehatan.
Pelaksanaan urusan yang melekat pada SKPD (non urusan) pada
Tahun Anggaran 2020 dilaksanakan melalui 5 (lima) Program dan
19 (sembilan belas) Kegiatan, dengan anggaran sebesar
Rp 2.650.376.200,- dan terealisasi sebesar Rp. 2.484.317.926,- sisa
sebesar Rp. 166.058.274,- atau tercapai sebesar 93,73%,
12
Sementara Urusan Kesehatan pada Tahun 2020 Anggaran
dilaksanakan melalui 15 (lima belas) Program dan 53 (limapuluh tiga)
Kegiatan, dengan anggaran sebesar Rp 386.056.908.188,- dan terealisasi
sebesar Rp 311.040.129.675,- sisa sebesar Rp. 75.016.778.513,- atau
tercapai sebesar 80,57%.
Urusan pemerintahan yang dijalankan Dinas Kesehatan terinci
sebagai berikut:
Belanja Urusan, Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan
Tahun Anggaran 2020
URAIAN JUMLAH (Rp) REALISASI (Rp) SISA (Rp) PERSEN
(%)
BELANJA
388.707.284.388
313.524.447.601
75.182.836.787
80,66
BELANJA LANGSUNG
388.707.284.388
313.524.447.601
75.182.836.787
80,66
BELANJA NON URUSAN
2.650.376.200
2.484.317.926
166.058.274
93,73
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.093.574.800
975.199.246
118.375.554
89,18
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
465.600.000
359.551.046
106.048.954 77,22
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
160.000.000
158.078.200
1.921.800 98,80
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
75.000.000
75.000.000
- 100,00
Penyediaan Alat Tulis Kantor
55.000.000
55.000.000
- 100,00
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
179.974.800
179.218.500
756.300 99,58
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan
18.000.000
18.000.000
- 100,00
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
90.000.000
90.000.000
- 100,00
Penyediaan Makanan dan Minuman
15.000.000
10.490.000
4.510.000 69,93
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
35.000.000
29.861.500
5.138.500 85,32
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.148.575.000
1.107.575.000
41.000.000 89,11
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
623.595.000
618.595.000
5.000.000 99,20
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
250.000.000
214.000.000
36.000.000 85,60
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
274.980.000
274.980.000
- 100,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
217.986.300
216.583.886
1.402.414
99,36
Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset / Barang Milik Daerah
96.600.000
95.933.606
666.394 99,31
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Kepegawaian
121.386.300
120.650.280
736.020 99,39
13
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
131.848.100
130.651.194
1.196.906 95,15
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
12.768.100
12.221.500
546.600 95,72
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
16.500.000
16.500.000
- 100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
30.000.000
30.000.000
- 100,00
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
72.580.000
71.929.694
650.306 99,10
Program Pengembangan Sistem Perencanaan Sektoral
58.392.000
54.308.600
4.083.400 84,93
Penyusunan Dokumen Perencanaan Sektoral
58.392.000
54.308.600
4.083.400 93,01
Urusan
BELANJA URUSAN KESEHATAN
386.056.908.188
311.040.129.675
75.016.778.513 80,57
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
9.230.301.500
8.576.076.818
654.224.682
92,91
Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
9.099.708.000
8.476.229.318
623.478.682
93,15
Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
130.593.500
99.847.500
30.746.000
76,46
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
65.888.986.150
55.231.800.559
10.657.185.591
83,83
Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
855.260.000
855.260.000
-
100,00
Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
142.090.200
142.090.200
-
100,00
Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan
22.075.027.400
21.651.424.438
423.602.962
98,08
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
594.344.000
523.404.800
70.939.200
88,06
Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
244.059.900
225.559.900
18.500.000
92,42
Penyediaan Dukungan Manajemen BOK
116.543.000
69.413.000
47.130.000
59,56
BOK Puskesmas
41.546.001.000
31.484.207.571
10.061.793.429
75,78
Pembinaan dan Pengawasan Kesehatan Kerja dan Olah Raga
254.525.000
219.305.000
35.220.000
86,16
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
61.135.650
61.135.650
-
100,00
Program Pengawasan Obat dan Makanan
53.470.000
53.420.000
50.000
99,91
Pengawasan dan Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan
34.420.000
34.370.000
50.000
99,85
Pengawasan Obat (Distribusi dan Penggunaan)
7.000.000
7.000.000
-
100,00
Pengawasan dan Pembinaan Tempat-tempat umum-Industri
12.050.000
12.050.000
-
100,00
14
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
858.315.200
855.015.200
3.300.000
99,62
Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
537.910.000
535.810.000
2.100.000
99,61
Pengembangan Indikator Desa Siaga Aktif
229.800.000
229.800.000
-
100,00
Pengembangan Strata Posyandu
61.705.200
61.705.200
-
100,00
Pengembangan Kabupaten Sehat
28.900.000
27.700.000
1.200.000
95,85
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
4.176.281.900
4.066.180.960
110.100.940
97,36
Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
3.524.521.900
3.448.514.760
76.007.140
97,84
Penanggulangan Gizi Buruk
615.760.000
581.666.200
34.093.800
94,46
Penguatan Peningkatan Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten
36.000.000
36.000.000
-
100,00
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
2.742.431.900
557.900.110
2.184.531.790
20,34
Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
2.385.583.000
201.201.210
2.184.381.790
8,43
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
356.848.900
356.698.900
150.000
99,96
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
52.632.389.686
41.562.386.192
11.070.003.494
78,97
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
1.435.765.100
1.203.220.100
232.545.000
83,80
Peningkatan Imunisasi
160.867.200
145.958.200
14.909.000
90,73
Peningkatan Surveillance Epideminologi dan Penaggulangan Wabah
45.137.045.386
35.900.791.442
9.236.253.944
79,54
Penanggulangan HIV/AIDS
2.450.266.800
934.934.750
1.515.332.050
38,16
Penanggulangan Tuberkulosis
3.448.445.200
3.377.481.700
70.963.500
97,94
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
2.984.692.700
1.710.987.500
1.273.705.200
57,33
Penyusunan Standar Kesehatan
61.607.500
56.322.400
5.285.100
91,42
Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
55.348.400
52.844.200
2.504.200
95,48
Peningkatan Kapasitas SDMK
40.168.000
40.168.000
-
100,00
Manajemen Pengelolaan SDMK
34.029.000
34.029.000
-
100,00
FKTP Berprestasi
27.723.700
27.723.700
-
100,00
Akreditasi FKTP dan Faskes lainnya
2.694.566.300
1.428.935.400
1.265.630.900
53,03
Pelayanan Perizinan Praktik Perseorangan Pembinaan dan Rekomendasi Sarana Kesehatan
71.249.800
70.964.800
285.000
99,60
15
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
8.268.764.396
7.455.934.879
812.829.517
90,17
Pengadaan Puskesmas Keliling 1.521.435.000
1.396.380.000
125.055.000
91,78
Pengembangan Sarana dan Prasarana Fisik Puskesmas
3.031.003.600
3.008.343.048
22.660.552
99,25
Pengadaan Sarana Rantai Vaksin
911.147.000
816.334.500
94.812.500
89,59
Kalibrasi Alat Kesehatan
187.483.500
169.647.700
17.835.800
90,49
Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas , Pustu , UPT Kesehatan 640.397.500
560.482.762
79.914.738
87,52
Pengadaan Alkes UPT Kesehatan
1.977.297.796
1.504.746.869
472.550.927
76,10
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
97.882.494.700
87.857.271.200
10.025.223.500
89,76
Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
97.859.336.700
87.837.613.200
10.021.723.500
89,76
Penguatan sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
23.158.000
19.658.000
3.500.000
84,89
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
23.851.800
23.851.800
-
100,00
Peningkatan pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
23.851.800
23.851.800
-
100,00
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
1.365.900
1.365.900
-
100,00
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
1.365.900
1.365.900
-
100,00
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
5.997.507.100
5.981.566.268
15.940.832
99,73
Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
307.484.100
293.619.100
13.865.000
95,49
Pembangungan Sistem Implementasi Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
365.001.000
363.356.000
1.645.000
99,55
Jaminan Persalinan
5.312.922.000
5.312.491.168
430.832
99,99
Penyediaan Dukungan Manajemen Jaminan Persalinan
12.100.000
12.100.000
-
100,00
Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
485.565.512
269.369.922
216.195.590
55,48
Surveilans Faktor Risiko PTM (Penyakit Tidak Menular)
419.903.402
248.357.812
171.545.590
59,15
Pengendalian Kesehatan Jiwa
65.662.110
21.012.110
44.650.000
32,00
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
134.830.489.744
96.837.002.367
37.993.487.377
71,82
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
134.801.649.744
96.812.472.367
37.989.177.377
71,82
Manajemen Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
28.840.000
24.530.000
4.310.000
85,06
JUMLAH BELANJA
388.707.284.388
313.524.447.601
75.182.836.787 80,66
16
Dinas Kesehatan pada Tahun Anggaran 2020 menyelenggarakan
urusan pemerintahan sebagai berikut :
1. Urusan yang Melekat pada SKPD (Non Urusan)
1) Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pelaksanaan urusan ini dalam rangka menunjang fungsi lini staf yang
ada di SKPD khususnya pada Sekretariat Dinas Kesehatan. Dalam
rangka melaksanakan urusan ini, Dinas Kesehatan 5 (lima) Program
dan 19 (sembilan belas) Kegiatan sebagaimana tercantum dalam
tabel berikut.
Program dan Kegiatan Non Urusan
Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020
URAIAN JUMLAH (Rp)
REALISASI (Rp)
SISA (Rp) PERSEN (%)
BELANJA NON URUSAN 2.650.376.200
2.484.317.926
166.058.274
93,73
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.093.574.800
975.199.246
118.375.554
89,18
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
465.600.000
359.551.046
106.048.954
77,22
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
160.000.000
158.078.200
1.921.800
98,80
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
75.000.000
75.000.000
-
100,00
Penyediaan Alat Tulis Kantor 55.000.000
55.000.000
-
100,00
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
179.974.800
179.218.500
756.300
99,58
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan
18.000.000
18.000.000
-
100,00
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
90.000.000
90.000.000
-
100,00
Penyediaan Makanan dan Minuman 15.000.000
10.490.000
4.510.000
69,93
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
35.000.000
29.861.500
5.138.500
85,32
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.148.575.000
1.107.575.000
41.000.000
89,11
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
623.595.000
618.595.000
5.000.000
99,20
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
250.000.000
214.000.000
36.000.000
85,60
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
274.980.000
274.980.000
-
100,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
217.986.300
216.583.886
1.402.414
99,36
Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset / Barang Milik Daerah
96.600.000
95.933.606
666.394
99,31
17
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Kepegawaian
121.386.300
120.650.280
736.020
99,39
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
131.848.100
130.651.194
1.196.906
95,15
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
12.768.100
12.221.500
546.600
95,72
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
16.500.000
16.500.000
-
100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
30.000.000
30.000.000
-
100,00
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 72.580.000
71.929.694
650.306
99,10
Program Pengembangan Sistem Perencanaan Sektoral
58.392.000
54.308.600
4.083.400
84,93
Penyusunan Dokumen Perencanaan Sektoral
58.392.000
54.308.600
4.083.400
93,01
JUMLAH BELANJA NON URUSAN
2.650.376.200
2.484.317.926
166.058.274
93,73
Rincian pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Alokasi anggaran untuk Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran sebesar Rp 1.093.574.800,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 975.199.246,00 sisa sebesar Rp. 118.375.554,00
atau tercapai sebesar 89,18%. Program ini dilaksanakan melalui
kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 465.600.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 359.551.046,00, sisa sebesar
Rp. 106.048.954,00, atau tercapai sebesar 77,22%. Output
kegiatan adalah terbayar rekening tagihan komunikasi, air dan
listrik pada 6 (enam) Gedung Kantor, yaitu Gedung Dinas (2
line), Gedung P2M, UPTD Labkesda dan jaringan komunikasi
selama 1 (satu) tahun. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya
kebutuhan jasa komunikasi, air dan listrik untuk Dinas
Kesehatan dan UPTD Labkesda (2 gedung)
b. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan alokasi sebesar Rp. 160.000.000,00 terealisasinya
Rp. 158.078.200,00. sisa Rp.1.921.800,00. atau tercapai
98,80%. Output kegiatan adalah terbayarnya pajak kendaraan
18
roda 4 sebanyak 127 unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 174
unit. Outcome kegiatan ini adalah terselenggaranya jasa
pemeliharaan dan perizinan kendaraan sehingga pegawai
Dinas Kesehatan dapat melaksanakan tugas ke lapangan.
c. Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja, dengan
alokasi sebesar Rp. 75.000.000,00 terealisasinya
Rp. 75.000.000,00. sisa Rp. 0,00. atau tercapai (100,00%).
Output kegiatan adalah tersedianya jasa perbaikan peralatan
kerja untuk pemeliharaan perlengkapan kantor untuk 30 AC
dan 2 diesel, pemeliharaan computer & notebook serta
pemeliharaan jaringannya. Outcome kegiatan adalah
peralatan kantor dapat digunakan dengan baik.
d. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor, dengan alokasi
sebesar Rp. 55.000.000,00 terealisasinya Rp. 55.000.000,00. sisa
Rp. 0,00. atau tercapai (100,00%). Output kegiatan adalah
tersedianya alat tulis kantor sebanyak 41 item. Outcome
kegiatan ini terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran
pegawai Dinas Kesehatan.
e. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan,
dengan alokasi sebesar Rp. 179.974.800,00 terealisasinya
Rp. 179.218.500.000 sisa Rp. 756.300,00. atau tercapai
(99,58%). Output kegiatan adalah terlaksananya 9 (sembilan)
kegiatan belanja cetakan dan kegiatan penjilidan. Outcome
kegiatan ini adalah tersedianya barang cetakan dan
penggandaan yang memadai.
f. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/
Penerangan, dengan alokasi sebesar Rp. 18.000.000,00
terealisasinya sebesar Rp. 18.000.000,00. sisa Rp. 0,00. atau
tercapai (100,00%). Output kegiatan adalah tersedianya
komponen instalasi listrik/ penerangan. Outcome kegiatan ini
adalah terpenuhinya penerangan kantor.
g. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan, dengan alokasi Rp. 90.000.000,00
terealisasinya Rp. 90.000.000,00. sisa Rp. 0,00. atau tercapai
(100,00%). Output kegiatan adalah tersedianya bahan bacaan
19
kantor dan perundang-undangan seperti bahan bacaan kantor
sebanyak 3 (tiga) media regional, 3 (tiga) media informasi/
majalah. Outcome kegiatan adalah meningkatnya
pengetahuan pegawai
h. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman, dengan alokasi
sebesar Rp. 15.000.000,00 terealisasinya Rp 10.490.000,00.
sisa Rp. 4.510.000,00. atau tercapai (69,93%). Output
kegiatan adalah tersedianya makanan dan minuman rapat
untuk 2 kali pertemuan dan 564 tamu dinas. Outcome kegiatan
adalah terselenggaranya penyediaan makanan dan minum
untuk tamu dan rapat/pertemuan.
i. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar
daerah, alokasi sebesar Rp. 35.000.000,00 terealisasinya
Rp. 29.861.500.00 sisa Rp. 5.138.500,00. atau tercapai
(85,32%). Output kegiatan adanya biaya perjalanan dinas
untuk rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
sebanyak 60 OH. Outcome kegiatan adalah terlaksananya
koordinasi dan konsultasi.
(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Alokasi anggaran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur sebesar Rp 1.148.575.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp. 1.107.575.000,00 sisa Rp. 41.000.000,00 atau tercapai
sebesar 89,11%. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan
sebagai berikut :
a. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional, dengan alokasi
sebesar Rp. 623.595.000,00 terealisasinya sebesar
Rp. 618.595.000,00. sisa Rp. 5.000.000,00. atau tercapai
(99,20%). Output kegiatan adalah Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional Promosi Kesehatan sebanyak 1 (satu) unit
terlaksana dengan baik. Outcome kegiatan ini adalah kegiatan
Promosi Kesehatan dapat berjalan dengan baik.
b. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor, dengan
alokasi sebesar Rp. 250.000.000,00 terealisasinya sebesar
Rp. 214.000.000,00. sisa Rp. 36.000.000,00. atau tercapai
(100.00%). Output kegiatan adalah tersedianya biaya untuk
20
pemeliharaan gedung secara berkala dan pembayaran sewa
tanah untuk 49 Puskesmas. Outcome kegiatan ini adalah
Performance kantor tetap terjaga dengan baik.
c. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas/
Operasional, dengan alokasi sebesar Rp. 274.980.000,00
terealisasinya Rp. 274.980.000,00. sisa Rp. 0,00. atau
tercapai (100,00%). Output kegiatan ini adalah tersedianya
jasa pemeliharaan kendaraan untuk kendaraan
dinas/operasional. Outcome kegiatan terselenggaranya jasa
pemeliharaan kendaraan dinas/operasional secara berkala.
(3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Alokasi anggaran Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur, sebesar Rp 217.986.300,00 dan terealisasi sebesar
Rp. 216.583.886,00 sisa sebesar Rp. 1.402.414,00 atau
tercapai sebesar 99,36%. Program ini dilaksanakan melalui
kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 96.600.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 95.933.606,00. sisa Rp. 666.394,00
atau tercapai sebesar 99,31%. Output kegiatan ini adalah
terlaksananya bimbingan teknis pengelolaan aset/barang milik
daerah untuk petugas barang di 60 (enam puluh) Puskesmas
dan 1 (satu) UPTD Labkesda. Outcome kegiatan ini adalah
meningkatkan kemampuan petugas Puskesmas dan petugas
UPTD Labkesda dalam melaksanakan pengelolaan aset yang
ada di lingkungan Dinas Kesehatan.
b. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang
Kepegawaian, dengan alokasi anggaran Rp. 121.386.300,00
dan realisasi sebesar Rp. 120.650.280,00. sisa sebesar
Rp. 736.020,00 atau tercapai sebesar 99,39%. Output
kegiatan ini adalah tersedianya biaya untuk kegiatan
pelayanan administrasi kepegawaian Dinas Kesehatan.
Outcome kegiatan ini adalah Pelayanan administrasi
kepegawaian di Dinas Kesehatan menjadi lebih baik.
21
(4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Alokasi anggaran Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Capaian Kinerja Keuangan
sebesar Rp 131.848.100,00 dan terealisasi Rp 130.651.194,00,
sisa sebesar Rp. 1.196.906,00, atau tercapai sebesar 89,11%.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD, dengan alokasi Rp. 12.768.100,00
terealisasinya Rp. 12.221.500,00. Sisa Rp. 546.600,00. atau
tercapai (95,72%). Output kegiatan adalah tersusunnya
Dokumen LPPD/LKPJ dan LAKIP dan laporan Realisasi
Keuangan. Oucome kegiatan adalah tersedianya Dokumen
LKPJ, LPPD dan LAKIP.
b. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran,
dengan alokasi sebesar Rp. 16.500.000,00 terealisasinya
Rp. 16.500.000,00. sisa Rp.0,00. atau tercapai (100,00%).
Output kegiatan adalah tersusunnya laporan keuangan
semesteran sebanyak 2 (dua) laporan. Outcome kegiatan
adalah terpantaunya neraca anggaran realisasi semesteran.
c. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun,
dengan alokasi sebesar Rp. 30.000.000,00 terealisasinya
Rp. 30.000.000,00. sisa Rp. 0,00. atau tercapai (100,00%).
Output kegiatan adalah tersusunnya laporan keuangan akhir
tahun sebanyak 1 (satu) laporan. Outcome kegiatan
tersusunnya neraca anggaran realisasi akhir tahun.
d. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, dengan alokasi
sebesar Rp. 72.580.000,00 terealisasinya Rp. 71.929.694,00.
sisa Rp. 650.306,00. atau tercapai (99,10%). Output kegiatan
adalah tersedianya dokumen rekonsiliasi pendapatan dan
belanja dan penatausahaan akuntansi. Outcome kegiatan ini
adalah meningkatnya pengelolaan keuangan Dinas
Kesehatan menjadi lebih baik .
22
(5) Program Pengembangan Sistem Perencanaan Sektoral
Alokasi anggaran Program Pengembangan Sistem Perencanaan
Sektoral adalah sebesar Rp. 58.392.000,00 realisasinya
Rp. 54.308.600,00. Sisa Rp. 4.083.400,00, atau tercapai
(93,01%). Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai
berikut :
a. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Sektoral –
RENJA, dengan alokasi sebesar Rp. 58.392.000,00
terealisasinya Rp. 54.308.600,00. sisa Rp. 4.083.400,00. atau
tercapai (93,01%). Output kegiatan adalah tersusunnya
Dokumen Renja Tahun 2020, RKA dan DPA TA.2020 serta
terlaksananya kegiatan forum SKPD. Outcome kegiatan
adalah tersedianya dokumen Renja Tahun Anggaran 2020
(2 dokumen), dokumen RKA dan DPA (2 dokumen), kegiatan
forum SKPD (1 laporan).
2) Permasalahan dan Solusi
Dalam melaksanakan urusan yang melekat pada SKPD (Non
Urusan), Dinas Kesehatan menghadapi beberapa masalah sebagai
berikut :
(1) Masih kurangnya pemahaman terhadap nomenklatur program,
kegiatan serta kurang teliti dari petugas sehingga pada saat
input ke sistem masih banyak yang belum sesuai dengan
ketentuan (Nama program, Kegiatan, indikator dan target
output, outcome, kode rekening, besaran satuan biaya, dan
jumlah pagu anggaran).
(2) Dalam penyusunan RKA dengan Puskesmas (khususnya JKN)
belum maksimal (belum memahami pemanfaatan dana kapitasi
dengan baik) sehingga masih banyak kesalahan pada
penyusunan perencanaan anggaran JKN (target pendapatan,
proporsi jasa pelayanan, kode rekening belanja, dll).
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagaimana
tersebut diatas, Dinas Kesehatan telah melakukan solusi-solusi
sebagai berikut:
(1) Mengadakan sosialisasi dengan bidang dan seksi terkait.
23
(2) Koordinasi, pembinaan dan pendampingan saat penyusunan
RKA Puskesmas.
2. Urusan Wajib Bidang Kesehatan
1) Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pelaksanaan urusan ini dalam rangka pelaksanaan urusan wajib
pemerintahan yang merupakan tugas utama dari Dinas Kesehatan.
Dalam rangka melaksanakan urusan ini, Dinas Kesehatan
melaksanakan 15 (limabelas) Program dan 53 (limapuluh tiga)
Kegiatan sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
Program dan Kegiatan Urusan Kesehatan Dinas Kesehatan
Tahun Anggaran 2020
URAIAN JUMLAH (Rp) REALISASI (Rp) SISA (Rp) PERSEN (%)
BELANJA URUSAN KESEHATAN
386.056.908.188 311.040.129.675 75.016.778.513 80,57
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
9.230.301.500 8.576.076.818 654.224.682 92,91
Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
9.099.708.000 8.476.229.318 623.478.682 93,15
Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
130.593.500 99.847.500 30.746.000 76,46
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
65.888.986.150 55.231.800.559 10.657.185.591 83,83
Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
855.260.000 855.260.000 - 100,00
Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
142.090.200 142.090.200 - 100,00
Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan
22.075.027.400 21.651.424.438 423.602.962 98,08
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
594.344.000 523.404.800 70.939.200 88,06
Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
244.059.900 225.559.900 18.500.000 92,42
Penyediaan Dukungan Manajemen BOK
116.543.000 69.413.000 47.130.000 59,56
BOK Puskesmas 41.546.001.000 31.484.207.571 10.061.793.429 75,78
Pembinaan dan Pengawasan Kesehatan Kerja dan Olah Raga
254.525.000 219.305.000 35.220.000 86,16
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
61.135.650 61.135.650 - 100,00
Program Pengawasan Obat dan Makanan
53.470.000 53.420.000 50.000 99,91
24
Pengawasan dan Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan
34.420.000 34.370.000 50.000 99,85
Pengawasan Obat (Distribusi dan Penggunaan)
7.000.000 7.000.000 - 100,00
Pengawasan dan Pembinaan Tempat-tempat umum-Industri
12.050.000 12.050.000 - 100,00
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
858.315.200 855.015.200 3.300.000 99,62
Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
537.910.000 535.810.000 2.100.000 99,61
Pengembangan Indikator Desa Siaga Aktif
229.800.000 229.800.000 - 100,00
Pengembangan Strata Posyandu
61.705.200 61.705.200 - 100,00
Pengembangan Kabupaten Sehat
28.900.000 27.700.000 1.200.000 95,85
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
4.176.281.900 4.066.180.960 110.100.940 97,36
Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
3.524.521.900 3.448.514.760 76.007.140 97,84
Penanggulangan Gizi Buruk 615.760.000 581.666.200 34.093.800 94,46
Penguatan Peningkatan Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten
36.000.000 36.000.000 - 100,00
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
2.742.431.900 557.900.110 2.184.531.790 20,34
Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
2.385.583.000 201.201.210 2.184.381.790 8,43
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
356.848.900 356.698.900 150.000 99,96
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
52.632.389.686 41.562.386.192 11.070.003.494 78,97
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
1.435.765.100 1.203.220.100 232.545.000 83,80
Peningkatan Imunisasi 160.867.200 145.958.200 14.909.000 90,73
Peningkatan Surveillance Epideminologi dan Penaggulangan Wabah
45.137.045.386 35.900.791.442 9.236.253.944 79,54
Penanggulangan HIV/AIDS 2.450.266.800 934.934.750 1.515.332.050 38,16
Penanggulangan Tuberkulosis 3.448.445.200 3.377.481.700 70.963.500 97,94
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
2.984.692.700 1.710.987.500 1.273.705.200 57,33
Penyusunan Standar Kesehatan
61.607.500 56.322.400 5.285.100 91,42
Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
55.348.400 52.844.200 2.504.200 95,48
Peningkatan Kapasitas SDMK 40.168.000 40.168.000 - 100,00
Manajemen Pengelolaan SDMK
34.029.000 34.029.000 - 100,00
FKTP Berprestasi 27.723.700 27.723.700 - 100,00
Akreditasi FKTP dan Faskes lainnya
2.694.566.300 1.428.935.400 1.265.630.900 53,03
25
Pelayanan Perizinan Praktik Perseorangan Pembinaan dan Rekomendasi Sarana Kesehatan
71.249.800 70.964.800 285.000 99,60
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
8.268.764.396 7.455.934.879 812.829.517 90,17
Pengadaan Puskesmas Keliling
1.521.435.000 1.396.380.000 125.055.000 91,78
Pengembangan Sarana dan Prasarana Fisik Puskesmas
3.031.003.600 3.008.343.048 22.660.552 99,25
Pengadaan Sarana Rantai Vaksin
911.147.000 816.334.500 94.812.500 89,59
Kalibrasi Alat Kesehatan 187.483.500 169.647.700 17.835.800 90,49
Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas , Pustu , UPT Kesehatan
640.397.500 560.482.762 79.914.738 87,52
Pengadaan Alkes UPT Kesehatan
1.977.297.796 1.504.746.869 472.550.927 76,10
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
97.882.494.700 87.857.271.200 10.025.223.500 89,76
Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
97.859.336.700 87.837.613.200 10.021.723.500 89,76
Penguatan sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
23.158.000 19.658.000 3.500.000 84,89
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
23.851.800 23.851.800 - 100,00
Peningkatan pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
23.851.800 23.851.800 - 100,00
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
1.365.900 1.365.900 - 100,00
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
1.365.900 1.365.900 - 100,00
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
5.997.507.100 5.981.566.268 15.940.832 99,73
Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
307.484.100 293.619.100 13.865.000 95,49
Pembangungan Sistem Implementasi Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
365.001.000 363.356.000 1.645.000 99,55
Jaminan Persalinan 5.312.922.000 5.312.491.168 430.832 99,99
Penyediaan Dukungan Manajemen Jaminan Persalinan
12.100.000 12.100.000 - 100,00
Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
485.565.512 269.369.922 216.195.590 55,48
Surveilans Faktor Risiko PTM (Penyakit Tidak Menular)
419.903.402 248.357.812 171.545.590 59,15
Pengendalian Kesehatan Jiwa 65.662.110 21.012.110 44.650.000 32,00
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
134.830.489.744 96.837.002.367 37.993.487.377 71,82
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
134.801.649.744 96.812.472.367 37.989.177.377 71,82
26
Manajemen Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
28.840.000 24.530.000 4.310.000 85,06
JUMLAH BELANJA URUSAN 386.056.908.188 311.040.129.675 75.016.778.513 80,57
Rincian pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan ialah
sebagai berikut :
(1) Program Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Alokasi anggaran untuk Program Pengadaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan sebesar Rp 9.230.301.500,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 8.576.076.818,00, sisa sebesar
Rp 654.224.682,00 atau tercapai sebesar 92,91%. Outcome
program ini adalah ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
yang aman dan bermutu di Puskesmas dan jaringannya.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 9.099.708.000,00 dan
realisasi sebesar Rp. 8.476.229.318,00. Sisa sebesar
Rp. 623.478.682,00 atau tercapai sebesar 93.15%. Output
kegiatan ini adalah 60 Puskesmas dan jaringannya dapat
terpenuhi dengan obat esensial, obat generik dan perbekalan
kesehatan yang aman dan bermutu. Outcome kegiatan ini
adalah meningkatnya tingkat pemenuhan obat esensial, obat
generik dan perbekalan kesehatan yang aman dan bermutu
di Puskesmas dan jaringannya
b. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 130.593.500,00 dan realisasi Rp. 99.847.500,00. Sisa
Rp. 30.746.000,00 atau sebesar 76,46%. Output kegiatan ini
adalah capaian puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai standar sebesar 90,13%. Outcome
kegiatan ini adalah meningkatnya pelayanan kefarmasian di
Puskesmas.
(2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Alokasi anggaran untuk Program Upaya Kesehatan Masyarakat
sebesar Rp. 65.888.986.150,00 dan terealisasi sebesar
27
Rp. 55.231.800.559,00 sisa sebesar Rp. 10.657.185.590,00 atau
tercapai sebesar 83.83%. Outcome program ini adalah capaian
Indeks Keluarga Sehat (IKS) sebesar 0,20.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan, dengan
alokasi sebesar Rp. 855.260.000,00 terealisasinya sebesar
Rp. 855.260.000,00. sisa Rp. 0,00. atau tercapai 100,00%.
Output kegiatan ini adalah capaian kunjungan laboratorium
di Puskesmas sebesar 11,48%, dan semua Puskesmas (60)
melakukan pelayanan kesehatan matra. Outcome kegiatan
ini terselenggaranya pelayanan kesehatan di pos kesehatan
pada arus mudik dan arus balik lebaran, natal tahun baru dan
kegiatan-kegiatan khusus yang membutuhkan pos
kesehatan dan P3K.
b. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan
Kesehatan dengan alokasi sebesar Rp. 142.090.200,00
terealisasinya Rp. 142.090.200,00. sisa Rp. 00,00 atau
tercapai 100,00%. Output kegiatan ini adalah sebanyak 6410
KK menjadi KK mandiri, pelaksanaan Operasi katarak untuk
60 mata, capaian kunjungan rawat jalan gigi sebesar 2,8%.
Outcome kegiatan ini adalah terselenggaranya pelayanan
rawat jalan/inap dan unit gawat darurat Puskesmas dengan
optimal.
c. Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan,
dengan alokasi sebesar Rp. 22.075.027.400,00
terealisasinya Rp. 21.651.424.438,00. Sisa sebesar
Rp. 423.602.962,00. atau tercapai 98.08%. Output kegiatan
ini adalah sebanyak 60 Puskesmas dan 1 (satu) UPTD
Labkesda yang menerima biaya operasional dan
pemeliharaan. Outcome kegiatan ini tersedianya biaya
operasional dan pemeliharaan untuk Dinas Kesehatan,
UPTD Puskesmas dan UPTD Labkesda.
d. Kegiatan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
dengan alokasi sebesar Rp. 594.344.000,00 terealisasinya
Rp. 523.404.800,00. Sisa Rp. 70.939.200,00. atau tercapai
28
88,06%. Output kegiatan ini adalah capaian kasus gadar
yang dilayani PSC sebanyak 100% (1837 kasus). Outcome
kegiatan ini adalah semua kasus gadar dapat dilayani
dengan baik oleh PSC.
e. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja, dengan alokasi sebesar Rp. 244.059.900,00
terealisasinya Rp. 225.559.900,00. sisa Rp. 18.500.000,00.
atau tercapai 92.42%. Output kegiatan ini capaian anak usia
pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar sebesar 71,43% dari target 100%. Outcome
kegiatan semua murid sekolah mendapat pelayanan kesehatan.
f. Kegiatan Pembinaan dan pengawasan kesehatan kerja dan
olah raga dengan alokasi sebesar Rp. 254.525.000,00
terealisasi sebesar Rp. 219.305.000,00. sisa sebesar
Rp. 35.220.000,00. atau tercapai 86,16%. Output kegiatan ini
adalah capaian Pos UKK yang terbentuk sebesar 62,5%,
capaian siswa SD kelas IV dan V yang dilakukan tes
kebugaran sebesar 10,97%, dan capaian pengukuran
kebugaran calon jemaah haji sebesar 82,99%.Outcome
kegiatan semua murid sekolah mendapat pelayanan kesehatan
g. Kegiatan Penyediaan Dukungan Manajemen BOK, dengan
alokasi sebesar Rp. 116.543.000,00 terealisasinya sebesar
Rp. 69.413.000,00. sisa Rp. 47.130.000,00. atau tercapai
59,56%. Output kegiatan terlaksananya kegiatan dukungan
manajemen kabupaten dalam menunjang pengelolaan biaya
Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebanyak
5 (lima) kegiatan. Outcome kegiatan terselenggaranya
kegiatan dukungan manajemen kabupaten dalam menunjang
pengelolaan biaya Bantuan Operasional Kesehatan
Puskesmas.
h. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas,
dengan alokasi sebesar Rp. 41.546.001.000,00
terealisasinya sebesar Rp. 31.484.207.571,00. sisa sebesar
Rp. 10.061.793.429,00. atau tercapai 75,78%. Output
kegiatan terlaksananya kegiatan Bantuan Operasional
29
Kesehatan di Puskesmas dalam menunjang kegiatan
promotif dan preventif. Outcome kegiatan terselenggaranya
kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas dalam
menunjang kegiatan promotif dan preventif.
i. Kegiatan Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK), dengan alokasi sebesar
Rp. 61.135.650,00 terealisasinya Rp. 61.135.650 00. sisa
Rp. 0,00. atau tercapai 100,00%. Output kegiatan ini adalah
sebanyak 35,15% keluarga hasil pendataan PIS PK sudah
diintervensi. Outcome kegiatan ini adalah kondisi kesehatan
masyarakat semakin meningkat.
(3) Program Pengawasan Obat dan Makanan
Alokasi anggaran untuk Program Pengawasan Obat dan
Makanan sebesar 53.470.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp. 53.420.000,00 sisa sebesar Rp. 50.000 atau tercapai sebesar
99.91%. Outcome dari program ini adalah capaian Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
sebesar 58,68%.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Tempat Pengelolaan
Makanan, dengan alokasi sebesar Rp. 34.420.000,00
terealisasinya Rp. 34.370.000,00. sisa Rp 50.000,00. atau
tercapai (99,85%). Output kegiatan ini sebanyak 70 buah
telah dikeluarkan sertifikat Laik Sehat dan SPP-IRT.
Outcome kegiatan peningkatan pengawasaan dan kualitas
penyehatan makanan dan minuman di Kabupaten Cirebon.
b. Kegiatan Pengawasan Obat (Distribusi dan Penggunaan)
dengan alokasi sebesar Rp. 7.000.000,00 terealisasinya Rp.
7.000.000,00. sisa Rp. 0,00. atau tercapai (100%). Output
kegiatan ini Capaian sarana Kefarmasian yang
melaksanakan pelaporan SIPNAP sebesar 96,28%.
Outcome kegiatan meningkatnya pengawasan obat di
Kabupaten Cirebon.
c. Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Tempat-tempat
umum-Industri, dengan alokasi sebesar Rp. 12.050.000,00
30
terealisasinya Rp12.050.000,00. sisa Rp. 0,00. atau tercapai
(100%). Output kegiatan ini capaian Inspeksi kesehatan
lingkungan sekolah yang memenuhi syarat kesehatan
sebesar 14,87 dari target 57,04%, capaian industri yang
memenuhi syarat kesehatan sebesar 42,92 %. dari target
52,39%, dan terlaksananya pembinaan industri sebanyak
17 industri. Outcome kegiatan ini meningkatnya cakupan
industri yang memenuhi syarat kesehatan.
(4) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Alokasi anggaran untuk Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp 858.315.200,00 dan
terealisasi sebesar Rp 855.015.200,00 sisa sebesar
Rp. 3.300.000,00 atau tercapai sebesar 99,62%. Program ini
dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
dengan alokasi sebesar Rp. 537.910.000,00 terealisasinya
Rp. 535.810.000,00. sisa Rp. 2.100.000,00. atau tercapai
(99.61%). Output kegiatan ini adalah capaian rumah tangga
ber PHBS sebesar 66,04%, dari target 67%, dan Proporsi
jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki
pengetahuan komprehensif sebanyak 5,24% dari target 7%.
Outcome kegiatan ini meningkatnya cakupan rumah tangga
dan tatanan lainnya dalam ber PHBS.
b. Kegiatan Pengembangan Indikator Desa Siaga Aktif, dengan
alokasi sebesar Rp. 229.800.000,00 terealisasinya sebesar
Rp. 229.800.000,00. sisa Rp. 0,00. atau tercapai (100,00%).
Output kegiatan ini jumlah desa siaga aktif dengan strata
madya sebanyak 256 desa, dari target 267 desa. Outcome
kegiatan ini adalah strata desa siaga aktif meningkat.
c. Kegiatan Pengembangan Strata Posyandu, dengan alokasi
sebesar Rp. 61.705.200,00 terealisasi sebesar
Rp. 61.705.200,00. Sisa Rp. 0,00. atau tercapai (100,00%).
Output kegiatan ini adalah capaian strata Posyandu
Purnama sebesar 44,10%, dari target 59,74%. Outcome
31
kegiatan ini peningkatan stratifikasi posyandu dan
pemberdayaan masyarakat.
d. Pengembangan Kabupaten Sehat, dengan alokasi sebesar
Rp. 28.900.000,00 terealisasinya Rp. 27.700.000,00. Sisa
Rp. 1.200.000,00. atau tercapai (95,85%). Output kegiatan
adalah sebanyak 22 kecamatan yang dilakukan pembinaan
kecamatan sehat dari target 23 kecamatan. Outcome
kegiatan ini peningkatan stratifikasi Kabupaten Sehat.
(5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Alokasi anggaran untuk Program Perbaikan Gizi Masyarakat
sebesar Rp 4.176.281.900,00 dan terealisasi sebesar
Rp 4.066.180.960, sisa sebesar Rp. 110.100.940,00 atau
tercapai sebesar 97,36%. Outcome program ini adalah seluruh
balita gizi sangat kurus tertangani sebanyak 214 balita dan
meningkatnya persentase bumil KEK yang diberikan PMT
sebanyak 63,16%.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP),
Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY),
Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya,
dengan alokasi sebesar Rp. 3.524.521.900,00 terealisasinya
Rp. 3.448.514.760,00. sisa Rp. 76.007.140,00. atau tercapai
(97,84%). Output kegiatan ini adalah capaian balita
ditimbang sebesar 70,68% dari target 79%, Ibu hamil yang
mendapatkan tablet FE sebesar 97,39 dari target 76%,
masyarakat yang menggunakan garam beryodium sebesar
92,65%, dari target 90%, dan balita mendapatkan vitamin A
sebesar 98,99% dari target 86%. Outcome dari kegiatan ini
peningkatan status giizi balita, remaja putri dan ibu hamil.
b. Kegiatan Penanggulangan Gizi Buruk, dengan alokasi
sebesar Rp. 615.760.000,00 terealisasi Rp. 581.666.200,00.
sisa Rp. 34.093.800,00. atau tercapai (94,46%). Output
kegiatan ini semua balita gizi buruk sebanyak 214 balita
32
mendapatkan penanganan. Outcome kegiatan ini adalah
Status gizi balita di Kabupaten Cirebon meningkat.
c. Kegiatan Penguatan Peningkatan Cakupan ASI ekslusif di
Kabupaten, dengan alokasi sebesar Rp. 36.000.000,00
terealisasinya Rp. 36.000.000,00. sisa Rp. 0,00. atau
tercapai 100,00%. Output kegiatan ini capaian bayi 0-6 bulan
yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 57,43% dari target
52%. Outcome kegiatan ini adalah capaian bayi yang
mendapatkan ASI Eksklusif dapat meningkat.
(6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Alokasi anggaran untuk Program Pengembangan Lingkungan
Sehat sebesar Rp2.742.431.900,00 dan terealisasi sebesar
Rp 557.900.110,00, sisa sebesar Rp. 2.184.531.790,00 atau
tercapai sebesar 20,34%. Outcome dari program ini adalah
capaian Rumah Sehat sebesar 65,94%.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat,
dengan alokasi sebesar Rp. 2.742.431.900,00 terealisasinya
Rp. 557.900.110,00. sisa Rp. 2.184.381.790,00. atau
tercapai (8,43%). Output kegiatan ini adalah capaian akses
rumah tangga terhadap jamban mencapai 83,85%, cakupan
akses rumah tangga terhadap air bersih sebesar 83.99%,
pembentukan bank sampah di tiga desa (Puskesmas
Pabedilan 2 desa dan Pamengkang 1 desa), capaian
kunjungan pasien/klien konsultasi ke klinik sanitasi sebesar
39,15% dari target 17%. Outcome kegiatan ini adalah
meningkatnya cakupan sarana sanitasi dasar di Kabupaten
Cirebon.
b. Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),
dengan alokasi sebesar Rp 356.848.900,00 terealisasinya
Rp. 356.698.900,00. sisa Rp. 150.000,00. atau tercapai
(99,96%). Output kegiatan ini adalah hingga Desember 2020
terbentuknya 169 desa ODF dari taregt 176 desa. Outcome
kegiatan ini adalah bertambahnya jumlah desa ODF.
33
(7) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Alokasi anggaran untuk Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular Rp 52.632.389.686,00 dan
terealisasi sebesar Rp 41.562.386.192,00 sisa sebesar
Rp 11.070.003.494,00 atau tercapai sebesar 78,97%.Outcome
program ini adalah semua KLB penyakit dan keracunan makanan
(7 KLB) dapat ditanggulangi 1x24 jam, capaian Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL) sebesar 87% dari target 94%, dan keberhasilan
pengobatan pasien TB semua tipe sebesar 92,2% dari target
90%.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/
Epidemik, dengan alokasi sebesar Rp. 1.435.765.100,00
terealisasinya Rp. 1.203.220.100,00. Sisa sebesar
Rp. 232.545.000,00. atau tercapai (83,80%). Output kegiatan
ini adalah capaian tata laksana pneumonia balita yang
ditangani sebesar 83,2%, capaian pelayanan penderita diare
sebesar 55,8%, capaian penderita DBD yang ditangani
100%, capaian penemuan kasus kusta sebesar 6,12/100.000
penduduk, dan capaian terlaksananya fogging focus sebesar
100%. Outcome kegiatan ini terselenggaranya pengendalian
dan pemberantasan penyakit menular di Kabupaten Cirebon.
b. Kegiatan Peningkatan Imunisasi, dengan alokasi sebesar
Rp. 160.867.200,00 terealisasinya Rp. 145.958.200,00. sisa
Rp. 14.909.000.00. atau tercapai (90,73%). Output kegiatan
ini adalah capaian imunisasi HB 0 = 92.22% , BCG = 83.39%
, DPT HB Hib I = 88.54% , DPT HB Hib III = 88.17% , Polio I
= 87.24%, Polio IV = 87.42%, Campak = 88.27% , DPT HB
Hib Lanjutan = 59.80% dan Campak Lanjutan 62.16, BIAS
Campak 88,72%. Outcome kegiatan ini cakupan desa UCI
meningkat.
c. Kegiatan Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah, dengan alokasi sebesar
Rp. 45.37.045.386,00 terealisasinya Rp. 35.900.791.442,00 sisa
Rp. 9.236.253.944,00. atau tercapai ( 79,54% ). Output
34
capaian kelengkapan dan ketepatan lap. W1 sebesar 100%,
capaian kelengkapan laporan W2 dan STP sebesar 100%,
capaian Ketepatan laporan W2 dan STP sebesar 99,9% dan
99,8%, dan terlaksananya SKD KLB penyakit potensial wabah
pada jemaah haji. Outcome kegiatan ini meningkatnya
kewaspadaan dini kemungkinan terjadinya KLB/ wabah penyakit
dan keracunan makanan serta terselenggaranya investigasi dan
penanggulangan KLB/wabah, sehingga kesakitan dan kematian
karena KLB/wabah penyakit menular menurun.
d. Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS, dengan alokasi sebesar
Rp. 2.450.266.800,00 terealisasinya Rp. 934.934.750,00. Sisa
Rp. 107,031,609,00. atau tercapai (93.42%). Output kegiatan
ini adalah sebanyak 69.75% orang dengan resiko HIV yang
dilakukan Skrinning, fasilitas pelayanan kesehatan setup
layanan HIV/AIDS sebanyak 60 faskes, Prevalensi HIV/AIDS
dari total Populasi sebesar 0.72%. Outcome kegiatan ini
bertambahnya fasilitas dan layanan HIV-AIDS
(29 Puskesmas, 6 RS), dan Layanan komprehensif
e. Penanggulangan Tuberkulosis, dengan alokasi sebesar
Rp. 3.448.445.200,00 terealisasinya Rp. 3.377.481.700,00.
Sisa Rp. 70.963.500,00. atau tercapai (97,94%). Output
kegiatan ini adalah sebanyak 32,17% orang terduga TBC
mendapat pelayanan TBC sesuai standar, dan persentase
cakupan penemuan dan penanganan penyakit TBC BTA
sebesar 57,7%. Outcome kegiatan ini terjadi penurunan
jumlah kasus TB Paru di Kabupaten Cirebon
(8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Alokasi anggaran untuk Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan sebesar Rp 2.984.692.700,00 dan terealisasi sebesar
Rp 1.710.987.500,00 sisa sebesar Rp. 1.273.705.200 atau
tercapai sebesar 57,33%.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan,
dengan alokasi sebesar Rp. 61.607.500,00 terealisasinya
Rp.56.322.400,00. Sisa Rp. 5.285.100,00. atau tercapai
35
(91,42%). Output kegiatan ini adalah capaian Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) sebesar 3,245. Outcome
kegiatan ini adalah adanya pelayanan kesehatan yang
terstandar.
b. Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan
Kesehatan, dengan alokasi sebesar Rp. 55.348.400,00
terealisasinya Rp. 52.844.200,00. sisa Rp. 2.504.200,00.
atau tercapai (95,48%). Output kegiatan ini adalah adanya
dokumen hasil pelayanan kesehatan (Profil Kesehatan dan
capaian SPM). Outcome kegiatan ini tersedianya dokumen
hasil pelayanan kesehatan.
c. Kegiatan Akreditasi FKTP dan Faskes lainnya, dengan
alokasi sebesar Rp. 2.694.566.300,00 terealisasinya sebesar
Rp. 1.428.935.400,00. sisa Rp. 1.265.630.900,00. atau
tercapai (53,03%). Output dari kegiatan ini adalah 19
Puskesmas terakreditasi sesuai dengan target, tetapi untuk
klinik pratama terakreditasi tidak ada dari target 5 klinik.
Outcome kegiatan ini Puskesmas mampu memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar dan berkualitas.
d. Kegiatan FKTP Berprestasi, dengan alokasi sebesar
Rp. 27.723.700,00 terealisasinya Rp. 27.723.700,00. sisa
sebesar Rp. 0,00. atau tercapai (100,00%). Output dari
kegiatan ini 26 Puskesmas dengan penilaian kinerja baik,
dari 22 Puskesmas yang ditargetkan, tetapi tidak ada
penilaian FKTP berprestasi. Outcome kegiatan ini
Puskesmas mampu memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar dan berkualitas.
e. Peningkatan Kapasitas SDMK, dengan alokasi sebesar
Rp. 40.168.000,00 terealisasinya Rp. 40.168.000,00. Sisa
sebesar Rp. 0,00. atau tercapai (100,00%). Output kegiatan
ini adalah sebanyak 50 tenaga kesehatan mendapatkan
pelatihan untuk peningkatan kapasitas SDM. Outcome
kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan SDMK dalam
pelayanan kesehatan sesuai standar dan berkualitas.
f. Manajemen Pengelolaan SDMK, dengan alokasi sebesar
36
Rp. 34.029.000,00 terealisasinya Rp. 34.029.000,00. Sisa
Rp. 0,00. atau tercapai (100,00%). Output kegiatan ini adalah
tersedianya data SDMK di 60 Puskesmas dan 1 UPTD
Labkesda. Outcome kegiatan ini adalah meningkatnya
kemampuan SDMK dalam pelayanan kesehatan sesuai
standar dan berkualitas.
g. Pelayanan Perizinan Praktik Perseorangan Pembinaan dan
Rekomendasi Sarana Kesehatan, dengan alokasi sebesar
Rp. 71.249.800,00 terealisasinya Rp. 70.964.800,00. Sisa Rp.
285.000,00. atau tercapai (99,60%). Output kegiatan ini
sebanyak 95,2% tenaga kesehatan sudah memiliki surat ijin
praktek dan jumlah sarana kesehatan yang mendapat
rekomendasi sebanyak 96 Sarana. Outcome kegiatan ini
adalah semua tenaga kesehatan dan sarana kesehatan
memiliki ijin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(9) Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Alokasi anggaran untuk Program Pengadaan, Peningkatan, dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan Jaringannya sebesar Rp 8.268.764.396,00 dan
terealisasi sebesar Rp 7.455.934.879,00 sisa sebesar
Rp. 812.829.517,00 atau tercapai sebesar 90,17%. Outcome
Program ini adalah Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan
Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan
Jaringannya serta UPT Labkesda di Wilayah Kabupaten Cirebon.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengadaan Puskesmas Keliling, dengan alokasi
sebesar Rp. 1.521.435.000,00 terealisasinya sebesar
Rp 1.396.380.000,00. sisa Rp. 125.055.000,00. atau tercapai
(97,60%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya
pengadaan mobil Puskesmas Keliling sebanyak 5 (lima) Unit
untuk Puskesmas Pasaleman, Kubangdeleg, Susukanlebak,
Lurah dan Klangenan. Outcome kegiatan ini meningkatkan
jangkauan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
b. Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Fisik
37
Puskesmas, dengan alokasi sebesar Rp. 3.031.003.600,00
terealisasinya Rp. 3.008.343.048,00. sisa Rp. 22.660.552,00.
atau tercapai (99,25%). Output kegiatan ini adalah
terlaksananya pembangunan sarana IPAL sebanyak 5 unit
untuk Puskesmas Ciledug, Sumber, Watubelah, Palimanan
dan Bunder. Outcome kegiatan ini meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
pengembangan sarana dan prasarana fisik Puskesmas.
c. Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas, Pustu,
UPTD Kesehatan, dengan alokasi sebesar
Rp. 640.397.500,00 terealisasinya Rp 560.482.762,00. Sisa
Rp. 79.914.738,00. atau tercapai (87,52%) Output kegiatan
ini adalah terlaksananya rehab sedang/berat UPT Labkesda.
Outcome kegiatan ini Performa bangunan UPT Labkesda
menjadi lebih baik dan memenuhi standar pelayanan
kesehatan.
d. Kegiatan Kalibrasi Alat Kesehatan, dengan alokasi sebesar
Rp. 187.483.500,00 terealisasinya Rp 169.647.700,00. Sisa
Rp. 17.835.800,00. atau tercapai (90,49%). Output kegiatan
ini adalah telaksananya kalibrasi alat kesehatan sebanyak
261 alat kesehatan. Outcome kegiatan ini petugas kesehatan
dapat melaksanakan pelayanan dengan baik.
e. Kegiatan Pengadaan Alkes UPT Kesehatan, dengan alokasi
sebesar Rp. 1.977.297.796,00 terealisasinya sebesar
Rp. 1.504.746.869,00. sisa Rp. 472.550.927,00. atau
tercapai (76,10%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya
pengadaan Alat kesehatan untuk 11 Puskesmas (Bangodua,
Jamblang, Ciperna, Pangenan, Lurah, Karangsari,
Pabuaran, Jagapura, Astanalanggar, Sumber, dan Gegesik)
Outcome kegiatan ini kelengkapan alat kesehatan di
Puskesmas menjadi lebih baik dan memenuhi standar
pelayanan kesehatan.
f. Kegiatan Pengadaan Sarana Rantai Vaksin, dengan alokasi
sebesar Rp. 911.147.000,00 terealisasinya sebesar
Rp. 816.334.500,00. sisa Rp. 94.812.500,00. atau tercapai
38
(89,59%). Output kegiatan ini adalah tersedianya peralatan
rantai vaksin sesuai standar untuk 11 (sebelas) Puskesmas
Cibogo, Pabuaran, Kalimukti, Gembongan, Karangsembung,
Sumber, Palimanan, Suranenggala, Panguragan, Winong
dan Susukan. Outcome kegiatan ini meningkatnya kualitas
penyelenggaraan pelayanan imunisasi di Puskesmas.
(10) Program Peningkatan Kemitraan Pelayanan Kesehatan
Alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Kemitraan
Pelayanan Kesehatan sebesar Rp. 97.882.494.700,00 dan
terealisasi sebesar Rp 87.857.271.200,00 sisa sebesar
Rp. 10.025.223.500,00 atau tercapai sebesar 89,76%, dengan
outcome tercapainya UHC Kepesertaan JKN-KIS sebesar 96%.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat, dengan
alokasi Rp. 97.859.336.700,000,00 terealisasinya
Rp.87.837.613.200,00. Sisa Rp 10.021.723.500,00. atau
tercapai (89,76%). Output kegiatan ini terbayarnya premi
masyarakat miskin yang termasuk ke dalam Penerima
Bantuan Iuran (PBI) daerah sebanyak 332.424 jiwa. Outcome
kegiatan terjaminnya masyarakat miskin oleh asuransi
kesehatan dalam program JKN.merupakan dana luncuran
dari bantuan Propinsi yang belum dimanfaatkan karena
kekurangan pembayaran PBI daerah sudah terpenuhi dari
dana APBD.
b. Kegiatan Penguatan sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan,
dengan alokasi sebesar Rp. 23.158.000,00 terealisasinya
sebesar Rp. 19.658.000,00. Sisa Rp. 3.500.000,00. atau
tercapai (84,89%). Output kegiatan ini adanya perjanjian
kerjasama antara pelayanan kesehatan dasar dengan
11 Rumah Sakit. Outcome kegiatan meningkatnya pelayanan
kesehatan dan akses rujukan yang optimal di Kabupaten
Cirebon.
(11) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
39
Alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Anak Balita sebesar Rp. 23.851.800,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 23.851.800,00 sisa Rp. 00,00. atau
tercapai (100,00%).
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita,
dengan alokasi sebesar Rp. 23.851.800,00 terealisasinya sebesar
Rp. 23.851.800,00. sisa Rp. 00,00. atau tercapai (100,00%).
Output kegiatan ini adalah cakupan pelayanan kesehatan balita
(0-59 bln) sebesar 87,19% dan cakupan pelayanan bayi baru
lahir (0-28 hari) sebesar 98,03% dari target 100%. Outcome
kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
(BBL), bayi dan balita.
(12) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Lansia sebesar Rp. 1.365.900,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 1.365.900,00 sisa Rp. 00,00. atau
tercapai (100,00%). Outcome dari program ini adalah cakupan
usia 60 tahun keatas yang mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar sebesar 72,41% dari target 100%. Program ini
dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Usia
Lanjut, dengan alokasi sebesar Rp 1.365.900,00 dan
terealisasi sebesar 1.365.900,00 sisa Rp. 00,00. Atau
tercapai (100,00%). Output kegiatan ini adalah cakupan
pelayanan kesehatan pra lansia sebesar 40,54% dari target
21%. Outcome kegiatan ini meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan usia lanjut.
(13) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak sebesar Rp. 5.997.507.100,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 5.981.566.268,00 sisa sebesar
Rp. 15.940.832,00 atau tercapai sebesar 99.73%. Outcome dari
program ini adalah meningkatnya penanganan komplikasi
kebidanan sebesar 158,6% dari target 100%.
40
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin dan
Nifas, dengan alokasi sebesar Rp. 307.484.100,00
terealisasinya Rp. 293.619.100,00. sisa Rp. 13.865.000,00.
atau tercapai (95,49%). Output kegiatan cakupan kunjungan
ibu hamil (K4) sebesar 98,2% dari target 100%, cakupan
penanganan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) sebesar
98,7% dari target 100%, dan cakupan pelayanan kunjungan
ibu nifas (KF) sebesar 98,7% Dari target 95,5%. Outcome
kegiatan meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu
hamil, bersalin dan ibu nifas.
b. Kegiatan Pembangunan Sistem Implementasi Penyelamatan
Ibu dan Bayi Baru Lahir, dengan alokasi sebesar
Rp. 365.001.000,00 terealisasinya Rp. 363.356.000,00. Sisa
Rp. 1.645.000,00. atau tercapai (99,55%). Output kegiatan ini
cakupan penanganan komplikasi Neonatal sebesar 100,89%
dari target 100%. Outcome kegiatan menurunnya jumlah
kematian ibu dan bayi.
c. Kegiatan Jaminan Persalinan, dengan alokasi sebesar
Rp. 5.312.922.000,00 terealisasinya Rp. 5.312.491.168,00.
sisa Rp. 430.832,00. atau tercapai (99.99%). Output kegiatan
ini sebanyak 1.342 bumil mendapat pelayanan persalinan
menggunakan dana Jampersal. Outcome kegiatan
meningkatnya keselamatan ibu melahirkan.
d. Kegiatan Penyediaan Dukungan Manajemen Jampersal,
dengan alokasi sebesar Rp. 12.100.000,00 terealisasinya
sebesar Rp. 12.100.000,00. sisa Rp. 00,00. atau tercapai
(100,00%). Output kegiatan terlaksananya kegiatan
dukungan manajemen kabupaten dalam menunjang
penyediaan biaya jaminan persalinan. Outcome kegiatan
terselenggaranya kegiatan dukungan manajemen kabupaten
dalam menunjang penyediaan biaya jaminan persalinan.
(14) Program Pengendalian Penyakit Menular (PTM)
41
Alokasi anggaran untuk Program Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (PTM) sebesar Rp. 485.565.512,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 269.369.922,00 sisa sebesar Rp 216.195.590,00
atau tercapai sebesar 55,48%. Outcome dari program ini adalah
Capaian penderita hipertensi yang dilayani sesuai standar
sebesar 27,08%, dan capaian penderita DM yg dilayani sesuai
standar sebesar 78,94%.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Surveilans faktor risiko PTM (Penyakit Tidak
Menular), dengan alokasi sebesar Rp. 419.903.402,00
terealisasinya Rp. 248.357.812,120,00. sisa sebesar
Rp. 171.545.590,00 atau tercapai (59,15%). Output
kegiatan Persentase penduduk usia 15-59 tahun yang
mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
sebesar 14,60%. Outcome kegiatan ini adalah
meningkatnya pelayanan kesehatan PTM di fasilitas
kesehatan tingkat pertama dan jaringannnya.
b. Kegiatan Pengendalian Kesehatan Jiwa, dengan alokasi
sebesar Rp. 65.662.110,00 terealisasinya sebesar
Rp. 21.012.110,00. sisa Rp 44.650.000,00 atau tercapai
(32,00%). Output kegiatan ini Persentase penderita ODGJ
berat yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
sebesar 43,48%. Outcome kegiatan ini adalah
meningkatnya pelayanan kesehatan PTM di Puskesmas.
(15) Program Program Jaminan Kesehatan Nasional
Alokasi anggaran untuk Program Program Jaminan Kesehatan
Nasional sebesar Rp. 134.830.489.744,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 96.837.002.367,00 sisa sebesar
Rp. 37.993.487.377.000 atau tercapai sebesar 71,82%.
Outcome dari program ini adalah tercapainya angka rata-rata
KBK FKTP sebesar 90,16% dari target 95%
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pelayanan Kesehatan bagi Peserta JKN di
Puskesmas, dengan alokasi Rp. 134.801.649.744,00
42
terealisasinya Rp. 96.812.472.367,00. Sisa sebesar
Rp. 37.989.177.377,00. atau tercapai (71,82%). Output
kegiatan ini adalah Capaian Angka Kontak (AK) 653,33 per
mil, Rujukan Non Spesialistik (RNNS) 1,62%, Peserta
Prolanis (RPPB) 18,50%,. Outcome kegiatan terwujudnya
pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi peserta JKN di
Puskesmas Kabupaten Cirebon.
b. Kegiatan Manajemen Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan, dengan alokasi sebesar Rp. 28.840.000,00
terealisasinya Rp. 24.530.000,00. sisa Rp. 4.310.000,00.
atau tercapai (85,06%). Output kegiatan ini FKTP & FKTL
yang bekerjasama dalam pelayanan BPJS sebanyak 60
Puskesmas, dan 11 Rumah Sakit). Outcome kegiatan
terwujudnya pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi
peserta JKN di Puskesmas Kabupaten Cirebon.
2) Permasalahan dan Solusi
Dalam melaksanakan Urusan Kesehatan, Dinas Kesehatan
menghadapi beberapa masalah sebagai berikut:
(1) Adanya refocusing anggaran pemerintah pada masa pandemi
COVID 19 berpengaruh terhadap pencapaian kinerja Dinas
Kesehatan, hampir semua indikator tidak mencapai target.
(2) Dampak pandemi COVID 19, berimbas kepada banyaknya
kegiatan-kegiatan yang tidak terlaksana pada tahun 2020,
sehingga semua kegiatan yang sudah direncanakan tidak dapat
direalisasikan dengan baik.
(3) Di dalam internal jajaran kesehatan, belum semuanya
memahami konsep SPM (Permenkes Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dimana
setiap pelayanan SPM membutuhkan dukungan sumber daya
berupa Bahan Medis Habis Pakai, Obat-obatan, Alat Kesehatan,
SDMK terlatih, dan sumber daya lainnya. Sementara penyediaan
sumber daya tersebut terintegrasi pada Bidang/Seksi yang
mempunyai tugas dan fungsi pemenuhan sumber daya belum
mengintegrasikan penyediaan sumber daya sesuai kebutuhan
43
pelayanan SPM. Konsep integrasi pelayanan dalam
penyelenggaraan SPM, setiap jenis pelayanan melibatkan
program lain yang tugas dan fungsinya berada di Bidang/seksi
yang berbeda belum dikoordinasikan dengan baik. Hal ini
menghambat dalam proses perencanaan penyelenggaraan SPM
dan perencanaan pemenuhan kebutuhan anggaran, dan sumber
daya lainnya.
(4) Jumlah kasus COVID yang terkonfirmasi positif terus bertambah,
dimana tenaga kesehatan yang terpapar juga semakin banyak,
sementara ketersediaan sumber daya kesehatan di Kabupaten
Cirebon masih kurang.
(5) Dalam rangka penanganan dan penanggulangan pandemi
COVID 19, kebutuhan bahan habis pakai, sarana dan prasarana
kesehatan masih belum mencukupi.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagaimana
tersebut diatas, Dinas Kesehatan telah melakukan solusi-solusi
sebagai berikut:
(1) Refocusing anggaran pemerintah ini tidak hanya pada tahun
2020, tetapi akan berlanjut pada tahun tahun selanjutnya hingga
pandemi dinyatakan selesai, untuk itu Dinas Kesehatan
melakukan review Renstra untuk merubah indikator kinerja
maupun target indikator menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
(2) Membuat panduan kegiatan/juknis pelaksanaan kegiatan di
masyarakat pada masa pandemi yang mengacu pada protokol
kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI
melalui Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, sehingga kegiatan
dapat tetap berjalan.
(3) Selalu berkoordinasi dengan bidang/seksi terkait dalam
perencanaan kebutuhan penyediaan sumber daya dalam rangka
pencapaian SPM.
(4) Melakukan evaluasi penempatan tenaga kesehatan secara
berkala sehingga kekurangan dan distribusi tenaga kesehatan
dapat segera ditangani atau diantisipasi.
44
(5) Mengusulkan bantuan dana ke Pemerintah Pusat dan Provinsi
untuk pemenuhan bahan habis pakai, sarana dan prasarana
kesehatan di Puskesmas.
3) Hal lain yang perlu untuk dilaporkan
Dalam melaksanakan Urusan Kesehatan, Dinas Kesehatan perlu
menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) untuk Puskesmas
belum terpenuhi baik secara kuantitas, kualitas dan sebarannya di
Kabupaten Cirebon, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Yang dimaksud SDMK di sini adalah SDMK
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara. Sebagian SDMK yang ada di
Puskesmas bukan PNS ataupun P3K.
2. Sebanyak 53 (lima puluh tiga) Puskesmas berdiri di atas tanah
dengan milik pemerintahan desa, sehingga kesulitan untuk
mendapatkan bantuan dana dari Pusat ataupun Provinsi berupa
pembangunan atau rehabilitasi gedung Puskesmas dan
pembangunan fisik lainnya yang membutuhkan persyaratan status
kepemilikan tanah Pemerintah Daerah.
D. PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
a. Jenis Pelayanan Dasar
Pelayanan dasar yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Cirebon
pada urusan Kesehatan ialah sebagai berikut:
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Dengan indikator pencapaian Jumlah Ibu Hamil yang mendapatkan
layanan kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Dengan indikator pencapaian Jumlah Ibu Bersalin yang
mendapatkan layanan kesehatan.
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Dengan indikator pencapaian Jumlah Bayi Baru Lahir yang
mendapatkan layanan kesehatan.
45
4. Pelayanan kesehatan balita
Dengan indikator pencapaian Jumlah Balita yang mendapatkan
layanan kesehatan.
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
Dengan indikator pencapaian Jumlah Warga Negara usia
pendidikan dasar yang mendapatkan layanan kesehatan.
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
Dengan indikator pencapaian Jumlah Warga Negara usia produktif
yang mendapatkan layanan kesehatan.
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
Dengan indikator pencapaian Jumlah warga negara usia lanjut yang
mendapatkan layanan kesehatan.
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
Dengan indikator pencapaian Jumlah Warga Negara penderita
hipertensi yang mendapatkan layanan kesehatan.
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
Dengan indikator pencapaian Jumlah Warga Negara penderita
diabetes mellitus yang mendapatkan layanan kesehatan.
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
Dengan indikator pencapaian Jumlah Warga Negara dengan
gangguan jiwa berat yang terlayani kesehatan.
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
Dengan indikator pencapaian Jumlah Warga Negara terduga
tuberculosis yang mendapatkan layanan kesehatan.
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus)
Dengan indikator pencapaian Jumlah Warga Negara dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia
(Human Immunodeficiency Virus) yang mendapatkan layanan
kesehatan.
46
b. Target dan Realisasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Berikut merupakan target dan realisasi pencapaian SPM Urusan
Kesehatan.
NO
JENIS
PELAYANAN
DASAR
INDIKATOR
PENCAPAIAN TARGET CAPAIAN
Pelayanan
Kesehatan Ibu
Hamil
Jumlah Ibu Hamil yang
mendapatkan layanan
kesehatan
100 98,24
Pelayanan
Kesehatan Ibu
Bersalin
Jumlah Ibu Bersalin
yang mendapatkan
layanan kesehatan
100 98,65
Pelayanan
Kesehatan Bayi
Baru Lahir
Jumlah Bayi Baru
Lahir yang
mendapatkan layanan
kesehatan
100 98,03
Pelayanan
kesehatan balita
Jumlah Balita yang
mendapatkan layanan
kesehatan
100 87,19
Pelayanan
kesehatan pada
usia pendidikan
dasar
Jumlah Warga Negara
usia pendidikan dasar
yang mendapatkan
layanan kesehatan
100 71,43
Pelayanan
kesehatan pada
usia produktif
Jumlah Warga Negara
usia produktif yang
mendapatkan layanan
kesehatan
100 14,60
Pelayanan
kesehatan pada
usia lanjut
Jumlah warga negara
usia lanjut yang
mendapatkan layanan
kesehatan
100 72,42
47
NO
JENIS
PELAYANAN
DASAR
INDIKATOR
PENCAPAIAN TARGET CAPAIAN
Pelayanan
kesehatan
penderita
hipertensi
Jumlah Warga Negara
penderita hipertensi
yang mendapatkan
layanan kesehatan
100 27,08
Pelayanan
kesehatan
penderita
diabetes melitus
Jumlah Warga Negara
penderita diabetes
mellitus yang
mendapatkan layanan
kesehatan
100 78,94
Pelayanan
kesehatan orang
dengan
gangguan jiwa
berat
Jumlah Warga Negara
dengan gangguan jiwa
berat yang terlayani
kesehatan
100 43,48
Pelayanan
kesehatan orang
terduga
tuberkulosis
Jumlah Warga Negara
terduga tuberculosis
yang mendapatkan
layanan kesehatan
100 32,17
Pelayanan
kesehatan orang
dengan risiko
terinfeksi virus
yang
melemahkan
daya tahan tubuh
manusia (Human
Immunodeficiency
Virus)
Jumlah Warga Negara
dengan risiko
terinfeksi virus yang
melemahkan daya
tahan tubuh manusia
(Human
Immunodeficiency
Virus) yang
mendapatkan layanan
kesehatan
100 62,31
48
c. Alokasi Anggaran Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal Urusan Kesehatan tentu
saja membutuhkan anggaran untuk pelaksanaannya. Berikut
merupakan rincian anggaran yang dialokasikan untuk mencapai standar
pelayanan minimal urusan kesehatan.
No Sumber Dana
/ SKPD
Anggaran (Rp)
Total Belanja Tidak
Langsung
Belanja
Langsung
APBD
Kabupaten
Cirebon
1 Dinas
Kesehatan 165.843.010.625 388.707.284.388 554.550.295.013
2 RSUD
Arjawinangun
3 RSUD Waled
TOTAL
d. Dukungan Personil Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal Urusan Kesehatan tentu
saja membutuhkan dukungan personil untuk pelaksanaannya. Berikut
merupakan rincian dukungan personil untuk mencapai standar
pelayanan minimal urusan Kesehatan.
No SKPD Jml
PNS
Jml
Fungsional
Jml
Struktural
Jml Non
Struktural
1 Dinas Kesehatan 1550 1410 21 119
2 RSUD Arjawinangun
3 RSUD Waled
TOTAL
e. Permasalahan dan Solusi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
1. Permasalahan Pada Pelayanan Kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, bayi baru lahir dan balita (Indikator SPM 1, 2, 3 dan 4):
49
Tenaga kesehatan belum optimal dalam melakukan analisis
sederhana (PWS);
Masih adanya kasus abortus dan masih tinggi kematian Ibu dan
bayi;
Pandemi memberikan dampak menurunkan akses pelayanan Ibu
hamil, akses pelayanan neonatal, dan jadwal pelayanan
posyandu dibatasi, sehingga pelayanan balita kurang optimal.
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan :
Mengoptimalkan kegiatan supervisi konsultatif SPOG dan
kegiatan supervisi fasilitatif bidan koordinator ke bidan di desa;
Dilakukan sweeping ibu hamil dan sweeping pasca yandu untuk
bayi dan balita;
Optimalisasi pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir melalui
pendekatan MTBM;
Penguatan pelayanan kesehatan bayi balita melalui kegiatan
kalakarya MTBS tingkat Puskesmas.
2. Permasalahan Pada pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan
Dasar (Indikator SPM no 5)
Jumlah sasaran usia pendidikan dasar sangat banyak,
sementara karena situasi pandemi, membuat jadwal sekolah
tidak berjalan sebagaimana mestinya;
Jumlah petugas kesehatan yang memberikan pelayanan sangat
terbatas.
Upaya yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan
membuat MOU antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan pelayanan anak usia
pendidikan dasar;
Meningkatkan sosialisasi aplikasi google form oleh petugas UKS
ke Sekolah sehingga Petugas sekolah dapat melaporkan
kegiatannya.
3. Permasalahan Pada pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif,
penderita hipertensi dan penderita Diabetes Militus (Indikator
SPM nomor 6, 8 dan 9) :
Adanya pandemi covid 19 mengakibatkan penderita takut untuk
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan;
50
Tidak seluruh sasaran bisa diakses petugas karena beragam
sektor pekerjaan;
Selalu ada pergantian kader bersamaan dengan pergantian
kepemimpinan desa/kelurahan;
Upaya penjaringan skrining penderita melalui posbindu PTM
masih kurang karena jumlah Posbindu PTM, kader terlatih dan
petugas terlatih belum ada disemua desa.
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan
Kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk mengingatkan
penderita tetap kontrol ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan
menerapkan protokol Kesehatan;
Kerjasama dengan pemangku jabatan di berbagai sektor
pekerjaan untuk mengadakan skrining faktor risiko PTM di tempat
kerja;
Kerjasama lintas sektor untuk dibuat SK penunjukan kader PTM
dengan masa kerja 5 (lima) tahunan sehingga tidak cepat
berganti kader.
4. Permasalahan pada Pelayanan kesehatan Lansia
Pada masa pandemi pelayanan posbindu sangat dibatasi;
Sarana dan prasarana untuk skreening terbatas (alat tes gula
darah dan lain-lain);
Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan skreening
terbatas (tugas rangkap);
Sweeping lansia/lansia resti belum optimal, sehingga skreening
tidak bisa dilakukan untuk semua sasaran lansia.
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan
meningkatkan sosialisasi tentang pelayanan kesehatan lanjut
usia;
Selama pandemi covid-19 posbindu PTM dilaksanakan dengan
menerapkan protokol Kesehatan.
Meningkatkan sarana prasarana untuk pemenuhan skreening
lansia;
meningkatkan jumlah dan kualitas kader posbindu,
koordinasi lintas sektor dan lintas bidang terkait (PTM dan lain-
lain).
51
5. Permasalahan pada Pelayanan kesehatan penderita Orang
dengan Gangguan Jiwa Berat
Kurangnya pemahaman keluarga penderita terhadap pentingnya
pengobatan ODGJ.
Adanya pandemi covid 19 sehingga pelacakan kasus terbatas
dan temuan ODGJ Berat menjadi rendah.
Kurangnya pemahaman petugas tentang pelayanan Kesehatan
ODGJ Berat.
Upaya Yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan
Konseling kepada keluarga penderita tentang pentingnya
pengobatan ODGJ.
Tingkatkan kerjasama lintas sektor untuk pelacakan penderita
ODGJ Baru dan selama pandemi covid-19 pelacakan kasus tetap
menerapkan protokol kesehatan
Peningkatan kapasitas petugas Kesehatan Jiwa sehingga
meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petugas tentang
pelayanan kesehatan ODGJ Berat
6. Permasalahan pada Pelayanan Kesehatan orang dengan TBC
Active case finding/Penjaringan Aktif tidak maksimal . Adanya
keterbatasan petugas untuk pencarian kasus secara aktif ke
desa-desa dikarenakan pandemi covid-19
Pasive case finding / penjaringan secara pasif tidak maksimal.
Adanya penurunan jumlah kunjungan pasien ke Faskes yang
mempengaruhi jumlah terduga yang diskrining TBC
Keterbatasan APD
Upaya Yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan
Dilakukan penjaringan di Pustu, Posyandu, sekolah, MTBS,
integrasi program PTM dll
Integrasi penjaringan terduga TBC dengan kegiatan tracing
covid-19
Meningkatkan kegiatan investigasi kontak pada kasus
terkonfirmasi bakteriologis maupun kasus anak (kasus indeks
dari Puskesmas maupun dari Rumah sakit)
Meningkatkan kerjasama dengan DPM atau klinik dalam
penanggulangan TBC
52
Memastikan penatalaksaan kasus TBC di DPM/klinik sesuai
dengan program dan terlaporkan di SITB
7. Permasalahan pada Pelayanan kesehatan orang dengan resiko
terinfeksi HIV
Test HIV pada Populasi kunci dan Populasi khusus cenderung
menurun dikarenakan Psycal Distancing
Upaya Yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan
Memaksimalkan pelaksanaan screening HIV/AIDS pada populasi
khusus dan populasi kunci tetap menerapkan psycal distancing.
Sosialisasi HIV/AIDS pada populasi khusus dan populasi kunci
tetep dilakukan baik melalui media sosial maupun tatap muka
dengan tetap menerapkan psycal distancing.
E. TINDAKLANJUT REKOMENDASI DPRD TERHADAP LKPJ TAHUN
2019
Berdasarkan hasil pembahasan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Bupati Cirebon Tahun 2019, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Cirebon telah memberikan rekomendasi
sebagai berikut.
1. Pemerintah daerah perlu memberikan kesempatan kepada tenaga-
tenaga medis yang berasal dari Kabupaten Cirebon untuk bisa bekerja
di rumah sakit di Kabupaten Cirebon.
2. Bidang kesehatan merupakan salah satu pilar pembangunan
masyarakat maka bentuk kerjasama serta cakupan kerjasama agar
bisa lebih ditingkatkan. Terkait dengan keberadaan perusahaan atau
pun lembaga swasta yang ada di Kabupaten Cirebon agar bisa lebih
ditingkatkan kepeduliannya melalui CSR (coorporate social
responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Sehubungan dengan rekomendasi tersebut, Bupati Cirebon telah
menindaklanjuti rekomendasi dimaksud melalui Dinas Kesehatan dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk penempatan tenaga medis di rumah sakit bukan merupakan
kewenangan Dinas Kesehatan, disamping itu Rumah sakit merupakan
53
badan layanan yang berdiri sendiri dan bukan berada dibawah struktur
organisasi Dinas Kesehatan.
2. Adapun upaya yang dilakukan untuk pemenuhan SDM kesehatan
yang masih kekurangan yang dapat dilakukan baru hanya sebatas
mengajukan usulan tenaga ke Pemerintah Pusat.
3. Hingga tahun 2020 dari data Bappelitbangda sudah banyak
perusahaan ataupun lembaga swasta yang sudah bekerja sama
memberikan CSR nya, baik dari perusahaan, Bank, Perguruan Tinggi,
dan BPJS kesehatan maupun ketenagakerjaan, akan tetapi terkait
dengan bidang kesehatan hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut
tidak ada yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan. Adapun CSR yang
pernah diberikan dalam bentuk : pelayanan kesehatan, pengobatan
cuma-cuma, pemberian PMT pemulihan dan PMT Posyandu,
penyuluhan kesehatan di sekolah, bantuan peralatan Posyandu, dan
ada juga yang memberikan bantuan iuran BPJS. Ke depan kami
berharap perusahaan dapat berpartisipasi untuk bisa melaksanakan
skrining kesehatan bagi masyarakat untuk meningkatkan capaian
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan.
F. PENUTUP
G. Lampiran-Lampiran
top related