laporan pkp.docx
Post on 10-Feb-2018
246 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
1/12
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL(PKP)
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PUZZLEHURUF UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
PADA ANAK KELOMPOK A TK ISLAM AL FURQON KECAMATANBANJARAN KABUPATEN BANDUNG
Diajukan untuk m emenuhi salah satu tugas Mata Kul iah Pemantapan Kemampuan
Profesional PAUD 4501
Disusun Oleh :
Nama : Wiwin Komariah
Nim : 814093774
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan
(daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosioemosional
(sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan, dan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
2/12
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
3/12
Seperti pendapat Moleong (2003 :25), salah satu aspek yag harus dikembangkan pada
anak-anak TK adalah kemampuan membaca dan menulis.
Agar anak dapat tumbuh dan berkembang dalam kemampuan membaca
permulaan diperlukan upaya-upaya guru dalam memotivasi anak. Hal itu didasarkan
pada instruksi Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah DepartemenPendidikan Nasional Nomor 6205/C/DS/1999 tanggal 27 Juli 1999 keterampilan
membaca dan menulis bukan merupakan tujuan utama di TK dan dilakukan melalui
bermain. Pada dasarnya membaca dan menulis di TK tidak ditekankan pada
pembelajaran yang wajar sesuai dengan perkembangan dan karakteristik
anak. Mengingat tanpa adanya penekanan, maka keaktifan guru sangat menunjang bagi
pertumbuhan minat anak membaca dan menulis. Pendidikan di TK memang tidak
dimaksudkan agar anak dapat membaca dan berhitung dengan lancar, namun mulai di
TK anak sudah dikenalkan pada abjad dari a sampai dengan z. Hal ini banyak dilakukan
guru-guru TK supaya anak memiliki kesiapan ketika mereka memasuki sekolah dasar.Berdasarkan Observasi yang peneliti lakukan di TK Islam Al Furqon Kecamatan
Banjaran Kabupaten Bandung dari 20 orang peserta didik hanya sekitar 30% yang mau
menyimak dan mengikuti kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru,
sedangkan 70% lagi terlihat jenuh dan lebih asyik mengobrol dengan temannya. Hal ini
tentu akan berpengaruh pada hasil belajar anak yang kurang maksimal.
Kurang maksimalnya pencapaian hasil belajar anak tentu menimbulkan
permasalahan bagi guru di sekolah tersebut. Oleh karena itu guru harus mencari tahupenyebanya dan sekaligus dituntut dapat menemukan solusinya. Pengamatan
sementara penulis melihat kurang maksimalnya hasil belajar anak khususnya dalam
kemampuan membaca permulaan adalah guru kurang bervariatif dalam menggunakan
alat peraga. Selain itu kurang variatifnya alat permainan yang tersedia untuk
mengenalkan huruf kepada anak sehingga tidak ada pilihan lain bagi anak untuk
memilih alat permainan yang cenderung mengembangkan aspek motorik saja.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti lebih cenderung beranggapan bahwa timbulnya
kesulitan anak dalam membaca permulaan di TK Islam Al Furqon disebabkan karena
kurang bervariasinya penggunaan alat peraga yang dipergunakan guru. Selama ini guruhanya menggunakan kartu abjad atau gambar abjad saja sehingga anak kurang
berminat untuk mengikuti kegiatan. Permasalahan tersebut perlu segera dipecahkan
dengan mengembangkan berbagai teknik mengajar yang mampu membangkitkan
motivasi anak untuk membaca. Salah satu teknik yang yang di kembangkan adalah
penggunaan alat peragapuzzlehuruf.
Alasan dipergunakanpuzzlehuruf adalah: mudah diperoleh baik dengan membuat
sendiri maupun membeli di toko mainan, dapat dimodifikasi dalam berbagai model yang
disenangi anak, mudah dipergunakan baik oleh guru maupun anak, dan mampu
menjelaskan konsep dengan tepat.Penggunaanpuzzlehuruf bertujuan untuk melatihagar anak mulai mengenal huruf, mengeja, merangkai huruf menjadi kata tertentu,
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
4/12
melafalkan tulisan. Pemanfaatanpuzzlehuruf tersebut pada hakikatnya dilakukan
berdasarkan satuan kegiatan dalam kurikulum TK. Menggunakan Puzzlehuruf, anak
diharapkan tertarik untuk belajar membaca. Secara tidak langsung anak dirangsang
untuk mulai berlatih membaca meskipun kedua hal tersebut belum ditekankan dalam
pembelajaran di TK.Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, dalam Penelitian Tindakan
Perbaikan ini difokuskan pada upaya guru dalam meningkatkan keterampilan membaca
permulaan. Untuk itu Penelitian ini diberi judul Penggunaan Alat
Peraga Puzzle Huruf un tuk m eningkatkan Kemampuan Membaca Permu laan pada
Anak TK Islam Al Furqon Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penggunaan Alat
Peraga PuzzleHuruf dapat Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan pada
Anak kelompok A TK Islam Al Furqon. Mengingat terlalu luasnya permasalahan tersebut
penulis batasi pada sub-sub masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan penggunaan alat peragapuzzlehuruf dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok A TK Islam Al Furqon
Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung?
2. Bagaimana pelakasanaan penggunaan alat peragapuzzlehuruf dapat meningkatkankemampuan membaca permulaan pada anak TK Islam Al Furqon Kecamatan
Banjaran Kabupaten Bandung?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan alat peragapuzzlehuruf terhadap kemampuan
membaca permulaan pada Anak TK Islam Al Furqon Kecamatan Banjaran Kabupaten
Bandung?
C. TujuanPerbaikan
1. Tujuan Umum Penelitian
Untuk mengetahui penggunaan alat peragapuzzlehuruf dapat meningkatkankemampuan membaca permulaan pada anak TK Islam Al Furqon Kecamatan Banjaran
Kabupaten Bandung.
2. Tujuan Khusus Penelitian
a. Untuk mengetahui perencanaan pengggunaan alat peragapuzzlehuruf di TK Islam
Al Furqon Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan alat peragapuzzlehuruf di TK Islam
Al Furqon Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
c. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peragapuzzlehuruf terhadap kemapuan
membaca permulaan pada anak TK Islam Al Furqon Kecamatan Banjaran KabupatenBandung.
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
5/12
D. Manfaat Perbaikan
1. Manfaat Teoritis
a. Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang upaya meningkatkan kemampuan
membaca permulaan melalui penggunaan alat peragapuzzlehuruf pada anak TK Islam
Al Furqon Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan bagi penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak Didik
Mendorong motivasi anak untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan
bagi anak TK Islam Al Furqon Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
b. Bagi Guru Kelas
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan guru untuk mengembangkan kemampuan
dalam merancang dan melaksanakan bimbingan dan pelatihan membaca yang benar-
benar efektif dengan menggunakan alat peragapuzzlehuruf, serta dapat menambah
pengalaman guru.
c. Bagi Lembaga Sekolah
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang kompetensi
guru dalam mengajar dan kompetensi anak dalam mengembangkan kemampuan
membaca permulaan, sehingga diharapkan keterampilan membaca permulaan anak
meningkat secara signifikan.
d. Bagi Perpustakaan Sekolah
Menambah khasanah perpustakaan sekolah tentang upaya meningkatkan
kemampuan membaca permulaan melalui penggunaan alat peragapuzzlehuruf.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
6/12
Alat Peraga PuzzleHuruf
Pengertian Alat Peraga
Alat peraga merupakan alat yang digunakan guru di depan kelas untuk menjelaskanmateri pelajaran.
MenurutElly Estiningsing dalam p4tkmatematika.org, Alat peraga merupakan media
pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dan konsep yang dipelajari.
PuzzleHuruf
PuzzleHuruf adalah alat permainanpuzzlehuruf yang dirancang oleh peneliti sebagai
media yang mudah diperoleh baik dengan membuat sendiri maupun membeli di toko mainan,
dapat dimodifikasi dalam berbagai model yang disenangi anak, mudah dipergunakan baik
oleh guru maupun anak, dan mampu menjelaskan konsep yang tepat.
Penggunaanpuzzlehuruf bertujuan untuk melatih anak agar mulai mengenal huruf,
mengeja, merangkai huruf menjadi kata tertentu, melafalkan tulisan. Dengan
menggunakanpuzzle huruf, anak diharapkan tertarik untuk belajar membaca. Secara tidak
langsung anak dirangsang untuk berlatih membaca meskipun kedua hal tersebut belum
ditekankan dalam pembelajaran di TK.
Pungsi Alat Peraga
Secara umum fungsi alat peraga adalah :
Sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep
Sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep
Sebagai media untuk mewujudkan hubungan antara konsep dengan dunia sekitar kita serta
aplikasi dalam kehidupan nyata.
Fungsi dari alat peraga adalah untuk memberikan kejelasan dan memberikan gambaran
konsep yang sebenarnya bagi siswa dalam belajar. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
dengan memanfaatkan media pengajaran atau alat peraga dalam proses pembelajaran dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, serta dapat memotivasi dan merangsang
belajar siswa, bahkan dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa.Puzzlehuruf merupakan alat peraga yang dapat digunakan guru sebagai alat bantu
dalam mengajarkan materi membaca permulaan. Dengan menggunakanpuzzlehuruf guru
dapat membantu memudahkan anak dalam memahami pengenalan huruf abjad.
Langkah-langkah Penggunaan Alat Peraga PuzzleHuruf
Langkah-langkah penggunaan alat peragapuzzlehuruf adalah sebagai berikut :
Guru mempersiapkan beberapa buah alat peraga puzzlehuruf.
Guru membagikan beberapa buah alat peraga puzzlehuruf.
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
7/12
Guru memberikan arahan kepada anak tentang penggunaan puzzle.
Guru menunjukan contoh-contoh bunyi huruf dan menunjukannya
denganpuzzlehuruf.
Anak melafalkan bunyi huruf abjad a s.d z.
Anak melafalkan bunyi huruf sesuai dengan gambar yang tertera.
Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba puzzlehuruf tersebut baik
secara perorangan maupun kelompok.
Anak melakukan kerja sama dalam percobaan-percobaan menamai gambar dengan
tulisan puzzlehuruf.
Anak menyusun puzzlehuruf sesuai dengan gambar yang tertera
Guru mengamati kegiatan seluruh anak.
Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya.
l.
u membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam mengenal lambang huruf.
Guru dan anak melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Guru memberikan penilaian hasil pekerjaaan anak.
Anak membereskan dan menyimpan kembali alat peraga puzzlehuruf.
Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak TK
Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan
Membaca merupakan keterampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif. Kemampuan
membaca termasuk kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai keterampilan seperti
mengenal huruf dan kata, menghubungkan dengan bunyi, maknanya serta menarik
kesimpulan mengenai maksud bacaan.Anderson dalam Nurbiana (2007: 5.5)memandang
membaca sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan. MenurutHari dalam
urbiana (2007:5.5)membaca merupakan interpretasi yang bermakna dari simbol verbal
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
8/12
yang tertulis/tercetak. Sejalan dengan itu menurut Kridalaksana masih dalam Nurbiana
mengemukakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan
dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna
dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Kegiatan membaca dapat
bersuara, dapat pula tidak bersuara. Jadi membaca pada hakikatnya adalah kegiatan fisik danmental untuk menemukan makna dari tulisan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca terkait dengan :1)
pengenalan huruf atau aksara; 2) bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf; 3) makana atau
maksud; 4) pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana. Adapun
yang dimaksud kemampuan membaca permulaan pada anak TK adalah
keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk huruf atau aksara dan bunyi dari
huruf atau aksara tersebut.
Pentingnya Kemampuan Membaca Pada Anak TK
Mary Leonhard dalam Nurbiana (2007:5.5)ada beberapa alasan mengapa kita perlu
menumbuhkan cinta membaca pada anak. Alasan tersebut adalah :
Anak yang senang membaca akan membaca dengan baik, sebagian waktunya digunakan
untuk membaca.
Anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang tinggi. Mereka akanberbicara, menulis dan memahami gagasan-gagasan rumit secara lebih baik.
Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas dalam segala hal, dan membuat belajar
lebih baik.
Kegemaran membaca akan memeberikan beragam perspektif kepada anak.
Membaca dapat membantu anak memiliki rasa kasih sayang.
Anak yang gemar membaaca dihadapkan pada suatu dunia yang penuh dengan kemungkinan
dan kesempatan.
Anak-anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan pola pikir kreatif dalam diri
mereka.
Tahap-Tahap Perkembangan Membaca
Kemampuan membaca pada anak berkembang dalam beberapa tahap.
MenurutCochrane Efal dalam Nurbiana (2007:5.13), Perkembangan dasar kemampuan
membaca pada anak usia (4-6 tahun) berlangsung dalam 5 tahap, yaitu :
Tahap pantasi (magical strage)
Tahap pembentukan konsep diri (self concep strage)
Tahap membaca gemar (bringing reading strage)
Tahap pengenalan bacaan (sake-off reader strage)Tahap membaca lancar (independent reader strage)
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
9/12
Sehubungan dengan tahap-tahap perkembangan membaca anak di atas yang perlu
diketahui dan dipahami oleh guru atau orang tua adalah bagaimana menstimulasi potensi-
potensi anak tersebut di atas sesuai tahap-tahap perkembangannya. Hal ini perlu dipikirkan
dan dikerjakan agar potensi-potensi yang ada pada anak dapat berkembang secara optimal.
Karena para ahli syaraf meyakini bahwa jika gejala-gejala munculnya ke arah positif maka
potensi-potensi tersebut akan menjadi potensi yang tersembunyi.
Oleh karena itu, lingkungan (termasuk didalamnya orang tua dan guru) sangat
memegang peranan penting dalam hal ini. Lingkungan harus dapat menciptakan kegiatan-
kegiatan yang dapat memekarkan potensi yang ada pada anak.Sebelum mengajarkan membaca pada anak, dasar-dasar kemampuan membaca atau
kesiapan membaca perlu dikuasai oleh anak terlebih dahulu. Dasar-dasar kemampuan
membaca ini diperlukan agar anak berhasil dalam membaca dan maupun menulis. Seperti
dikemukakanMiller dalam Nurbiana (2007:5.13)bahwa sebelum anak diajarkan membaca
perlu diketahui terlebih dahulu kesiapan membaca anak. Hal ini bertujuan agar kita
mengetahui apakah anak sudah siap diajarkan membaca. Di samping itu juga bertujuan agar
dapat diketahui kemampuan kesiapan membaca khusus apa yang sebaiknya diajarkan atau
dikuatkan pada anak. Kemampuan kesiapan membaca tersebut adalah :
Kemampuan membedakan auditorialKemampuan diskriminasi visual
Kemampuan membuat hubungan suaravisual
Kemampuan perseptual motoris
Kemampuan bahasa lisan
Membangun sebuah latar belakang pengalaman
Progresi dari kiri ke kanan
Kemampuan merangkai
i.
ggunaan bahasa mulut
Pengenalan melihat kata
Lateralisasi
Koordinasi gerak
Tanda-tanda Kesiapan Membaca
Tanda-tanda kesiapan anak sudah dapat diajarkan membaca adalah sebagai berikut :Apakah anak sudah memahami bahasa lisan
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
10/12
Kemampuan ini dapat diamati pada waktu anak bercakap-cakap dengan temannya atau
disuruh melakukan sesuatu atau diberi pertenyaan tentang sesuatu. Pemahaman yang
dimaksud di sini dengan kalimat sederhana dalam kontek komunikasi dan sesuai dengan
perkembangan bahasa anak.
Apakah anak sudah dapat mengujarkan kata-kata dengan benarIni dapat diamati pada waktu guru bercakap-cakap dengan anak, atau ketika anak mengatakan
atau menanyakan sesuatu. Misalnya meja, kuping, kalau kata-kata ini sudah diucapkan
dengan baik berarti anak sduah dapat mengujarkan kata-kata dengan baik
Apakah anak sudah dapat mengingatkan kata-kata
Misalnya pada suatu hari anak ditanya tentang objek-objek susuatau seperti apa ini sambil
memegang matanya. Anal menjawab mata. Besoknya pertanyaan yang sama ditanyakan
lagi. Jika jawaban benar, maka ia telah mengingat kata itu.
Apakah anak sudah dapat mengujarkan bunyi huruf
Kemampuan ini bisa dilakukan seperti cara di atasApakah anak sudah menunjukan minat membaca
Hal ini dapat dilihat misalnya dari keinginan anak memegang buku, membuka-buka bacaan
lain dan meniru-niru membaaca serta mencoret-coret kertas.
Apakah anak sudah dapat membedakan dengan baikKemampuan yang dimaksud di sini adalah kemampuan pendengaran dan penglihatan.
Kemampuan ini dapat dilihat misalnya perilaku anak dalam menanggapi kata-kata suruhan
yang berbeda-beda.
Perkembangan Membaca Pada Anak TK
Anak mulai mengenali kata-kata yang sudah terbiasa. Anak kecil mungkin
mempelajari seluruh kata-kata yang dapat ia lihat, seperti tanda STOP, sebelum ia
mempelajari huruf-hurufnya. Anak kecil mungkin, juga belajar lambang dan simbol,
sehingga pada saat dia melewati pertokoan yang dikenalnya, dia mungkin akan menunjukhuruf yang diketahuinya, seperti "M" untukMatahari atauRuntukRamayana.
Anak mempelajari cerita yang mempunyai susunan yang jelas dan bagian-bagian yang
spesifik. Pada saat anak mendengarkan cerita, dia belajar bahwa cerita yang baik mempunyai
awal, tengah, dan akhir cerita. Dia juga belajar memprediksi, berdasarkan halaman muka
buku, akan seperti apa ceritanya, juga apa yang akan terjadi berikutnya atau bagaimana cerita
akan berakhir. Anak kecil belajar bahwa ada karakter-karakter dalam cerita dan bahwa waktu
dan tempat terjadinya cerita adalah sesuatu yang ingin diketahui pendengar. Anak akan
membandingkan karakter-karakter dalam buku dengan dirinya atau dengan orang-orang yang
dia kenal.Anak mungkin pura-pura membaca. Anak yang sering dibacakan cerita akan pura-
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
11/12
pura membaca buku untuk dirinya sendiri atau kepada boneka mainannya atau binatang
peliharaannya, dengan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri dari cerita yang
didengarnya. Orang tua dan guru mungkin juga menemukan anak kecil bekerjasama berpura-
pura membaca di saat dia bermain "membaca" resep pada saat dia membuat kue atau
"membaca" daftar belanjaan pada saat dia meletakkan belanjaan di keranjang.
Anak-anak mulai menyadari bahwa dunia dipenuhi huruf-huruf. Selama masa usia
kelompok bermain, beberapa anak kecil akan dapat mendeklamasikan atau menyanyikan
huruf-huruf. Dia mungkin mulai mengenali huruf-huruf yang sering dilihatnya, khususnya
huruf-huruf pada namanya, selanjutnya huruf dari nama ayahnya, nama saudara kandungnya,
dan nama teman-temannya. Menemukan huruf yang dikenalinya di rumah, di sekolah atau ditoko kelontong, sangat menyenangkan bagi anak kecil, dan dia akan memberi tahu orang tua
atau guru seperti saya menemukan N besar yang lain! atau Hey, ada t kecil!.
Pada akhir masa TK, sebagian besar anak dapat mengenali dan dapat membedakan
huruf besar dan huruf kecil. Anak juga belajar bunyi berhubungan dengan sebagian besar
huruf-huruf dalam abjad. Sebagian besar anak usia TK dapat mengatakan bahwa B berbunyi
"b" dan M berbunyi "m" dan dapat menghubungkan huruf dan bunyi ke dalam permainan
yang dimainkannya. Anak secara umum menguasai bunyi konsonan sebelum vokal karena
lebih sulit mendengar perbedaan kecil di antara bunyi-bunyi vokal.
Sebagian besar anak usia TK dapat membaca beberapa kata dan buku sederhana,Anak-anak di TK mengenali beberapa kata dengan melihat dan mengenali kata-kata tersebut
secara keseluruhan. Kata-kata yang didapat dari penglihatan biasanya meliputi namanya
sendiri, teman-teman kelasnya, dan kata-kata yang sering digunakan di dalam tulisannya
seperti "mam,"dan "sayang". Anak juga belajar kata-kata yang dilihat di sekelilingnya, seperti
"MASUK" dan "KELUAR." Beberapa anak dapat membaca kelompok kata-kata seperti
"cat," "bat," dan "mat." Pada akhirnya, beberapa anak usia TK dapat "membaca" buku-buku
yang tidak asing baginya dengan mengenali beberapa kata, mengingat-ingat jalannya cerita,
dan melihat gambar.
Anak usia TK belajar membaca dari kiri ke kanan. Anak belajar bahwa kita membaca
hingga akhir baris dan kembali ke kiri untuk membaca baris lainnya. Anak belajar dari mana
tulisan mulai dan berakhir serta mempelajari perbedaan antara kata dan huruf. Beberapa anak
dapat menirukan kata-kata dalam buku. Bahkan anak mulai mengenali dan belajar kegunaan
beberapa tanda baca yang umum seperti titik dan koma. Memahami secara utuh makna
tulisan dan bagaimana sistem bacaan berjalan, merupakan hal yang penting untuk belajar
membaca.
Bermain dengan Menggunakan Alat Peraga PuzzleHurufSalah satu prinsip pembelajaran di TK adalah bermain sambil belajar dan belajar
-
7/22/2019 LAPORAN pkp.docx
12/12
seraya bermain. Permainan kata dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai
dan informal, bebas dari ketegangan dan kecemasan. Anak-anak dengan aktif dilibatkan dan
dituntut untuk memberikan tanggapan dan membuat keputusan. Dalam memainkan suatu
permainan, anak-anak dapat melihat kata berkali-kali, namun tidak dalam cara yang
membosankan dan berulang-ulang.Penerapan metode bermain dengan menggunakan MediaPuzzlehuruf adalah salah satu
Pendekatan yang sesuai dengan karakteristik dan tumbuh kembang anak. Dengan metode
bermain menggunakan MediaPuzzle huruf diharapkan dapat menarik minat anak sehingga
anak termotivasi untuk gemar membaca.
Penerapan bermain dengan menggunakanpuzzlehuruf sangat relevan dengan konsep
DAP (Developmentally Appropriate Practice) atau pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan anak yaitu sebagai berikut :
Menciptakan lingkungan belajar yang dapat membuat anak asyik belajar.
Menggunakan kurikulum yang dapat menumbuhkan minat anak terhadap materi belajarsecara kontekstual.
3.
gupayakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bebas dari tekanan dan ancaman,
namun tetap memberikan tantangan.
Menyampaikan materi belajar dengan melibatkan pengalaman konkret, terutama melalui
pemecahan masalah.
Meskipun bermain seolah-olah hanya untuk bersenang-senang bagi anak, namun
bermain memiliki manfaat yang sangat besar bagi perkembangan anak. Manfaat bermain
tersebut antara lain:
Memberikan kesempatan pada anak untuk memahami lingkungan dan berinteraksi social;
Mengekspresikan dan mengendalikan emosi;
Meningkatkan kemampuan simbolik anak dalam menyatakan ide pikiran dan perasaannya;
Menyelesaikan konflik;
Mengembangkan kreativitas.
top related