laporan program kreativitas mahasiswa …yuli.blog.uns.ac.id/files/2010/04/laporan-pkmm.pdf ·...
Post on 03-Feb-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PELATIHAN DAN PENYULUHAN TEKNIK PEMBANGUNAN
RUMAH TAHAN GEMPA BAGI TUKANG BANGUNAN DAN
MASYARAKAT GANTIWARNO KLATEN DALAM UPAYA
MENGANTISIPASI DAMPAK BENCANA
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Tri Yuli Wibowo Sriyatmo K1506052/Angkatan 2006
Heru Sinar Surya K1506027/Angkatan 2006
Ahmad Mukhrish K1507008/Angkatan 2007
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
LAPORAN AKHIR
1. Judul Kegiatan : Pelatihan dan Penyuluhan Teknik
Pembangunan Rumah Tahan Gempa Bagi
Tukang Bangunan dan Masyarakat Gantiwarno
Klaten Dalam Upaya Mengantisipasi Dampak
Bencana
2. Bidang Kegiatan : PKM Pengabdian Kepada Masyarakat
3. Bidang Ilmu : Tknologi dan Rekayasa
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Tri Yuli Wibowo Sriyatmo
b. NIM : K1506052
c. Jurusan : Pendidikan Teknik Kejuruan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta
e. Alamat Rumah : Jl Diponegoro GG. Patimura No.3 RT 04/V
Wirosari-Grobogan
f. No. Telp/HP : 085225765407
g. E-mail : yuliwibowo3@gmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
6. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap : Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T., M.T.
b. NIP : 19760618 2000031 001
c. Alamat Rumah : Jl Tegal Mulyo RT 02/VIII Pabelan Kartasura
d. No Telpon/HP : (0271) 781730/08156707756
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp. 7.000.000,-
b. Sumber Lain : -
8. Jangkawaktu Pelaksanaan : 5 Bulan
Surakarta, 28 April 2010
Menyetujui,
Ketua Jurusan PTK Ketua Pelaksana Kegiatan
Drs. H. Suwachid.M.Pd.,M.T Tri Yuli Wibowo Sriyatmo
NIP . 19500104 1979031 001 NIM : K1506052
Pembantu Rektor III Dosen Pendamping
Universitas Sebelas Maret,
Drs. Dwi Tiyanto,SU Taufiq Lilo Adi Sucipto.,S.T.,M.T.
NIP . 19540414 1980031 001 NIP. 19760618 2000031 001
ABSTRAK
Gempa terjadi karena pergerakan tiba-tiba batuan, akibat terlepasnya
secara tiba-tiba regangan (strain) yang terakumulasi dalam jangka waktu yang
lama. Indonesia termasuk daerah yang rawan gempa khususnya desa Mutihan
Klaten yang pernah digoncang gempa dimana kondisi bangunan dan
lingkungan sudah mulai membaik, bangunan dan infrastruktur sudah
diperbaiki sehingga sangat perlu adanya pengetahuan tentang bangunan tahan
gempa yang bertujuan untuk meminimalisir dampak akibat bencana.
Masyarakat dan tukang batu maupun kayu merupakan ujung tombak dalam
meminimalisir dampak gempa bumi, yaitu denga pelaksanakan pekeerjaan
pembangunan rumah tahan gempa sesuai aturan dan setandar bangunan tahan
gempa. Terdapat pokok permasalahan yang menarik yaitu : (1). Langkah
sosialisasi dan penyuluhan kurang terdengar dilakukan oleh pemerintah. (2).
Bisa dilihat bahwa di sekitar kepulauan Indonesia, terutama di jalur Sumatra,
Jawa dan Nusa Tenggara, gempa banyak sekali terjadi gempa. (3). Kurangnya
pengetahuan dan wawasan tentang gempa bumi sehingga banya terdapat
korban, salah satu cara menyiapkan diri adalah dengan membangun bangunan
tahan gempa.
Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan kaji tindak. Dalam
kegiatan ini akan diterapkan beberapa metode yang sesuai untuk mencapai
tujuan. Metode tersebut terdiri dari: Metode ceramah dan demonstrasi untuk
kegiatan penyuluhan dan metode proyek based learning (PBL) untuk
pelaksanaan pelatihan dan pendampingan.
Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini antara lain : (1). Dengan
adanya penyuluhan dan pelatihan yang bermakna dengan metode
pembelajaran yang inovatif dapat menanamkan konsep rumah tahan gempa
dalam diri tukang dan masyarakat. (2). Pentingnya mengetahui cara-cara
menyelamatkan diri dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam
rumah yang bisa dijadikan tempat berlindung saat gempa untuk mengurangi
dampak akibat bencana. (3). Penanaman konsep-konsep rumah tahan gempa
kepada masyarakat sangat diperlukan agar mereka sadar pentingnya
membangun rumah yang tahan gempa dalam rangka menyiapkan diri dan
menambah wawasan menghadapi bencana. Membentuk forum diskusi
pemuda-pemuda untuk membantu sosialisasi lanjutan mengenai
perkembangan informasi gempa bumi di Gantiwarno Klaten yaitu dengan
perintisan pembentukan Komunitas Peduli Gempa (KPG) dan pembangunan
web yang berisi informasi tentang gempa bumi dan pedoman teknis
pembangunan rumah tahan gempa.
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan program
kreativitas mahasiswa ini. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam
menyelesaikan penulisan laporan ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak
akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang
berbahagia ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya
kepada yang terhormat:
1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.
4. Ketua Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.
5. Bapak Taufiq Lilo Adi Sucipto.,S.T.,M.T. yang selalu memberi ide-ide dan
bimbinganya selaku dosen pendamping.
6. Seluruh warga masyarakat Gantiwarno yang telah banyak membantu.
7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang telah
diberikan selama ini.
8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
dukungan dan bantuan sehingga dapat selesainya laporan ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini dan jauh dari
kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan laporan ini. Terakhir, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun bagi para pemabaca. Amin.
Surakarta, 28 April 2010
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Gempa terjadi karena pergerakan tiba-tiba batuan, akibat terlepasnya secara
tiba-tiba regangan (strain) yang terakumulasi dalam jangka waktu yang lama.
Pergerakan tiba-tiba ini melepaskan energi berupa gelombang seismik yang
merambat di batuan. Rambatan gelombang ini seperti halnya ketika kita melempar
batu ke kolam. Ada gelombang yang bisa terlihat merambat di permukaan air, mulai
dari titik jatuhnya batu dan makin meluas. Gelombang semacam inilah yang
menimbulkan kerusakan buat penghuni permukaan bumi.
Tukang batu maupun kayu merupakan ujung tombak dalam meminimalisir
dampak gempa bumi, yaitu denga pelaksanakan pekeerjaan pembangunan rumah
tahan gempa sesuai aturan dan setandar bangunan tahan gempa.
Gambar 1. Pemasangan Angkur
Dapat dicontohkan untuk pekerjaan dinding batu bata dimana setiap 6 bata harus
diberi penguat/angkur sebagai menahan tembuk agar apabila terjadi gempa tidak
akan mudah runtuh. Masyarakat juga berperan langsung dalam pemanfaatan
bangunan tahan gempa.
Gambar 2. Detail Pondasi
Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan struktur bangunan diperlukan
perencanaan khusus gempa.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain :
1. Kurang terdengar langkah sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan oleh
pemerintah.
2
2. Kepulauan Indonesia, terutama di jalur Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara,
gempa banyak sekali terjadi gempa.
3. Kurangnya pengetahuan dan wawasan tentang gempa bumi sehingga banya
terdapat korban, salah satu cara menyiapkan diri adalah dengan membangun
bangunan tahan gempa.
C. TUJUAN PROGRAM
Tujuan program ini yaitu
1. Menyiapkan diri dan menambah wawasan menghadapi gempa bumi denga
penyuluhan dan pelatihan kepada tukang dan masyarakat tentang pembangunan
rumah tahan gempa.
2. Masyarakat mengetahui cara-cara menyelamatkan diri dan mengidentifikasi
bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa dijadikan tempat berlindung
saat gempa.
3. Mengantisipasi dampak akibat gempa bumi dengan menumbuhkan kesadaran
untuk membangun rumah tahan gempa.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dari beberapa ulasan diatas luaran yang direncanakan adalah :
1. Menambah wawasan dan menyiapkan masyarakat Gantiwarno Klaten
menghadapi gempa bumi dengan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat
dan tukang tentang pembangunan rumah tahan gempa.
2. Mengurangi dampa akibat gempa dengan mempelajari cara-cara
menyelamatkan diri dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam
rumah yang bisa dijadikan tempat berlindung saat gempa.
3. Masyarakat sadar untuk membangun rumah tahan gempa.
4. Bila program sudah terlaksana untuk lebih lanjut membentuk forum diskusi
pemuda-pemuda untuk membantu sosialisasi lanjutan mengenai perkembangan
informasi gempa bumi di Gantiwarno Klaten.
E. KEGUNAAN PROGRAM
Manfaat yang dihasilkan dari program pengabdian kepada masyarakat
tentang bangunan tahan gempa, dapat digolongkan menjadi tiga kategori
kemanfaatan :
1. Manfaat dari sisi Pengetahuan
Dengan adanya pelatihan dan penyuluhan di daerah tersebut maka akan dapat:
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gempa bumi
- Meningkatkan ketrampilan tukang dalam mengerjakan bangunan tahan
gempa
2. Nilai Tambah dari sisi Lingkungan Hidup
- Pembangunan rumah tahan gempa mengurangi kerusakan-kerusakan
bagunan
3. Manfaat Sosial
Terciptanya pendidikan pelatihan dan penyuluhan pembangunan tahan
gempa sehingga dadanya transfer ilmu sehingga dapa mengurangi dampak yang
terjadi akibat gempa bumi.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Gambar 3. Rumah yang porak poranda diguncang gempa di Gantiwarno Klaten.
Gempa susulan yang terjadi Kamis (08/06) pukul 11.48 WIB dengan kekuatan
3,8 Skala Richter (SR), pusat gempanya di Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten
Klaten (Jawa Tengah). Sejak pukul 18.00 WIB Rabu sore hingga Kamis pukul 06.00
WIB terjadi sembilan kali gempa susulan, dua di antaranya bisa dirasakan dengan
jelas. Kemudian dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB Kamis, terjadi
empat kali gempa susulan, di antaranya berkekuatan 3,8 SR yang terasa pada pukul
11.48 WIB. Sementara itu, BMG memperkirakan masih akan terjadi lagi gempa
susulan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (08/06) dengan kekuatan
maksimum 4 SR. Gempa susulan terjadi karena ada batuan kuat di bawah
permukaan bumi yang masih menyimpan energi, dan saat ini sedang dalam proses
pelepasan, Sedangkan batuan yang lemah, sudah patah. Jadi sekarang tinggal batuan
yang kuat, yang sedang dalam proses pelepasan, Sebagian warga masyarakat
menganggap gempa susulan itu sumbernya dari Gunung Merapi yang sejak Kamis
(08/06) pagi terus mengeluarkan awan panas besar dengan jarak luncur maksimum
hampir lima kilometer.
Pengabdian masyarakat ini kami laksanakan di Kecamatan Gantiwarno
tepatnya di desa Mutihan Klaten kondisi bangunan dan lingkungan sudah mulai
membaik, bangunan dan infrastruktur sudah diperbaiki sehingga sangat perlu adanya
pengetahuan tentang bangunan tahan gempa yang bertujuan untuk meminimalisir
dampak akibat bencana.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Dalam Kegiatan pada masyarakat ini tim kegiatan akan terjun langsung ke
lapangan bekerja sama dengan tukang dan masyarakat. Adapun tahapan
pelaksanaan seperti berikut :
Gambar 4. Flowchat Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Pola Kerjasama Dengan Obyek Sasaran Mitra yaitu masyarakat desa
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan kaji
tindak. Dalam kegiatan ini akan diterapkan beberapa metode yang sesuai untuk
mencapai tujuan. Metode tersebut terdiri dari:
a. Penyuluhan
b. Pelatihan dan Pendampingan
1. Perencanaan (Planning)
2. Pelaksanaan (Actuating)
3. Pengawasan (Controlling)
4. Pengarahan (Directing)
5. Anggaran (Budgeting)
c. Praktek mandiri
Persiapan
Penyuluhan kepada masyarakat
Evaluasi Hasil
Forum diskusi Pemuda
Pelatihan kepada masyarakat
Pengumpulan data-data yang mendukung
Hasil Penyuluhan dan Pelatihan
Meningkatkan wawasan dan ketrampilan tukang dan masyarakat, Penerapan pembangunan rumah tahan gempa,
mengurangi dampak akibat gempa bumi
5
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
No
Jenis Kegiatan Bulan
Ke -1 Ke -2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1 Persiapan proposal kegiatan
2 Kajian teori
3 Pelaksanaan kegiatan
Terdiri dari :
Observasi
Penyuluhan
Pelatihan
Pemanfaatan
Pengembangan
4 Penyusunan laporan
Pengabdian masyarakat tentang pelatihan dan penyuluhan teknik
pembangunan rumah tahan gempa bagi tukang bangunan dan masyarakat
gantiwarno klaten dalam upaya mengantisipasi dampak bencana ini kami
laksanakan mulai bulan Pebruari – April 2010 di Kecamatan Gantiwarno
tepatnya di desa Mutihan Klaten kondisi bangunan dan lingkungan sudah
mulai membaik, bangunan dan infrastruktur sudah diperbaiki sehingga sangat
perlu adanya pengetahuan tentang bangunan tahan gempa yang bertujuan
untuk meminimalisir dampak akibat bencana.
B. TAHAP PELAKSANAAN
a. Penyuluhan
Penyuluhan teknik pembangunan rumah tahan gempa bagi tukang bangunan
dan masyarakat kami laksanakan pada hari sabtu, 6 Maret 2010 yang dihadiri
40 orang, untuk menambah wawasan dan menanamkan konsep-konsep
pembangunan rumah tahan gempa pemateri menggunakan metode ceramah
dan demonstrasi agar pembelajaran lebih bermakna.
b. Pelatihan dan Pendampingan
Kegiatan ini kami laksanakan mulai tanggal 7 – 27 Maret 2010 dimulai
dengan tim PKM memberikan pelatihan secara langsung dengan memberi
materi teknik pembangunan rumah tahan gempa. Dalam pelaksanaan
pelatihan kami menggunakan metode proyek based lerning (PBL) dengan
memberikan pelatihan praktik pembuatan tulangan balok dilanjudkan
pembuatan miniatur bangunan tahan gempa dengan detailnya yang kemudian
hasilnya mereka presentasikan, dalam pembuatanya kami juga memberikan
pendampingan yang meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan
(actuating), pengawasan (controlling), pengarahan (directing), anggaran
(budgeting)
c. Praktek mandiri
Metode ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan yang lebih
luas kepada masyarakat dan tukang untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah
didapat dalam upaya mengurangi dampak akibat gempa bumi.
6
C. INSRUMEN PELAKSANAAN
Tabel 2. Indikator Keberhasilan
No Kegiatan Indikator
1 Penyuluhan teknik
pembangunan rumah
tahan gempa
Dihadiri 30-40 masyarakat dan tukang
2 Pelatihan Menghasilkan produk :
Membuat rangkaian tulangan balok
Membuat miniatur dan dipresentasikan
3 Forum diskusi pemuda Terbentuk Komunitas Peduli Gempa (KPG)
7
D. RANCANGAN DAN REALISASI BIAYA
Tabel 3. Perincian Biaya
No Uraian Volume Satuan Sub Total
(Rp)
Total
(Rp)
A. Pemasukan
Dana DIKTI
Total Pemasukan
-
-
7.000.000,-
7.000.000,-
B. Pengeluaran
Kesekretariatan
a. Foto copy
b. Alat tulis
c. Rental
Bahan
a. Pasir
b. Split
c. Batu kali
d. Batu bata merah
e. Semen tigaroda
f. Tulangan 8mm
g. Kayu
Peralatan
Seperangkat alat
(cangkul, cetok,
ember dll)
Transaportasi
Solo-Klaten PP
Publikasi
Brosur dan Poster
Tempat praktek
Konsumsi 3 x
a. Makan Untuk
Tamu Undangan
b. Snack Untuk
Tamu Undangan
c. Minum
d. Snack peserta
Total Pengeluaran
4 M 3
6 M 3
6 M 3
700 bh
20 sak
25 lonjor
4 m3
1 set
3or x 3
250 Lbr
1 tempat
5 or x 3
5 or x 3
2 Dos x 3
100 Or
195.000,-
165.000,-
100.000,-
303,-
46.000,-
32.000,-
120.000,-
585.000,-
75.000,-
1000,-
82.900,-
5.000,-
4.000,-
15.000,-
3.000,-
75.000,-
50.000,-
75.000,-
780.000,-
990.000,-
600.000,-
212.100,-
920.000,-
800.000,-
480.000,-
585.000,-
675.000,-
250.000.-
82.900,-
75.000,-
60.000,-
90.000,-
300.000,-
7.000.000,-
8
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun proses dan hasil pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dapat
dilihat pada bagan dibawah ini :
Gambar 5. Flowchat Proses dan Hasil Kegiatan
9
Luaran yang direncanakan adalah menambah wawasan dan menyiapkan masyarakat
Gantiwarno Klaten menghadapi gempa bumi, adanya pelatihan dan penyuluhan
kepada masyarakat dan tukang tentang pembangunan rumah tahan gempa,
mengurangi dampak akibat gempa dengan mempelajari cara-cara menyelamatkan diri
dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa dijadikan
tempat berlindung saat gempa dan bila program sudah terlaksana untuk lebih lanjut
membentuk forum diskusi pemuda-pemuda untuk membantu sosialisasi lanjutan
mengenai perkembangan informasi gempa bumi di Gantiwarno Klaten. Adapun hasil
dari pelaksanaan kegiatan ini antara lain :
a. Menambah wawasan dan menyiapkan masyarakat Gantiwarno Klaten menghadapi
gempa bumi yaitu dengan adanya sosialisasi penyuluhan teknik pembangunan
rumah tahan gempa dengan menanamkan pemahaman dan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya pembangunan rumah tahan gempa dengan metode ceramah dan
demonstrasi menggunakan miniatur penulangan dan dengan video tutorial selain
itu juga untuk mengingatkan konsep konsep pembangunan rumah tahan gempa
juga dilakukan posterisasi.
b. Pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat dan tukang tentang pembangunan
rumah tahan gempa yaitu dengan menggunakan metode proyek based lerning
(PBL) yang menuntut peran aktif peserta untuk membuat membuat tulangan balok
dan miniatur tahan gempa beserta detailnya.
c. Mengurangi dampak akibat gempa dengan mempelajari cara-cara menyelamatkan
diri dan mengidentifikasi bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa
dijadikan tempat berlindung saat gempa yaitu dengan penyuluhan dan posterisasi.
d. Membentuk forum diskusi pemuda-pemuda untuk membantu sosialisasi lanjutan
mengenai perkembangan informasi gempa bumi di Gantiwarno Klaten yaitu
dengan perintisan pembentukan Komunitas Peduli Gempa (KPG) dan
pembangunan web yang berisi informasi tentang gempa bumi dan pedoman teknis
pembangunan rumah tahan gempa.
Tabel 4. Indikator Keberhasilan
No Kegiatan Indikator Keberhasilan
1 Penyuluhan teknik
pembangunan
rumah tahan gempa
Dihadiri 30-40
masyarakat dan tukang
75% dari indikator hadir
2 Pelatihan Menghasilkan produk :
Membuat rangkaian
tulangan balok
Membuat miniatur dan
dipresentasikan
80% dari indikator
diselesaikan dengan baik
3 Forum diskusi
pemuda
Terbentuk Komunitas
Peduli Gempa (KPG)
Terbangun web
http://kpg.architect.web.id
10
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari pelaksanaan kegiatan dapat ditarik kesimpulan, antara lain :
1. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan yang bermakna dengan metode
pembelajaran yang inovatif dapat menanamkan konsep rumah tahan gempa
dalam diri tukang dan masyarakat.
2. Pentingnya mengetahui cara-cara menyelamatkan diri dan mengidentifikasi
bagian-bagian paling aman dalam rumah yang bisa dijadikan tempat
berlindung saat gempa untuk mengurangi dampak akibat bencana.
3. Penanaman konsep-konsep rumah tahan gempa kepada masyarakat sangat
diperlukan agar mereka sadar pentingnya membangun rumah yang tahan
gempa dalam rangka menyiapkan diri dan menambah wawasan menghadapi
bencana.
B. SARAN
Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami mempunyai kendala-kendala, yaitu :
Dalam pelaksanaan kami tidak mungkin terus menerus terlibat dalam
pelaksanaan program karena terbentur dengan jam kuliah sehingga perlu sekali
pengorganisasian pelaksanaan kegiatan yang baik. Dari adanya permasalahan
kami mempunyai beberapa saran antara lain :
1. Perlunya pengorganisasian dalam pelaksanaan dengan membentuk tim
pelaksana lapangan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
2. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan kepada tukang dan masyarakat
tentang pembangunan rumah tahan gempa kami berharap agar masyarakat
sadar pentingnya membangun rumah yang tahan gempa.
1
FOTO DOKUMENTASI
Penyerahan Poster Kepada Warga
Pemberian materi awal tentang penulangan
2
Pelatihan dan pendampingan dengan Metode Proyek Based Learning
Praktik memotong tulangan
3
Praktik pembengkokan tulangan
Contoh teknik pembengkokan tulangan
4
Miniatur detail tulangan
Miniatur bangunan tahan gempa
5
Alat pemotong besi (Bar Cutter)
Alat pembengkok tulangan
6
Poster rumah kayu tahan gempa
Poster rumah tembok tahan gempa
7
top related