laporan uap
Post on 29-Jan-2016
264 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA KELUARGA ( Tgl 17 Juli 2006 )
a. Identitas Keluarga
1) Identitas kepala keluarga
Nama KK : Ny. S
Tempat / tanggal lahir : Blitar / 21 Agustus 1954
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat dan telp : RT.02 RW.02 Dsn. Ngrobyong Ds. Jiwut
Kec. Nglegok Kab. Blitar
2) Komposisi keluarga
No Nama Tempat/
tgl lahir
Gender
(L/P)
Hubungan
dengan
KK
Pendidikan Pekerjaan
1 Ny. A Blitar/
21-05-1971
P Anak S1 Pedagang
2 Tn. B Blitar/
08-08-1968
L Menantu S1 ABRI
3 An. Ai Blitar/
29-06-1999
L Cucu SD
4 An. Aa Blitar/
07-05-2001
P Cucu TK
3) Genogram
Keterangan :
: orang yang sudah meninggal
: klien
: Perempuan
: Orang yang tinggal serumah
: Menikah
4) Bentuk keluarga
Keluarga Ny. S adalah keluarga besar ( axtended Family ) yang terdiri dari
Ny. S (Ibu), Ny. A (anak), Tn. B (menantu), An. Ai (cucu), An. Aa (cucu).
5) Latar Belakang Budaya/ Etnis
Keluarga Ny. S bersuku bangsa Jawa, bahasa yang digunakan sehari-hari
menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Keluarga Ny. S tinggal di
limgkumga masyarakat Jawa yang menganut adat Jawa seperti selamatan.
6) Identifikasi Religius
Keluarga Ny. S beragama Islam, Ny. S dan keluarga menjalanakan ibadah
sholat 5 waktu dan biasa menjalankan ibadah di masjid depan rumahnya Ny. S
sering mengikuti yasinan di lingkungannya dan setiap sore cucunya selalu
mengaji di masjid depan rumahnya.
7) Status sosial ekonomi keluarga
Pendapatan Keluarga Ny. S diperoleh dari hasil berjualannya di toko di
rumahnya dan dari hasil Ny. A berjualan makanan ternak dan hasil ternak
serta dari menantunya yang bekerja sebagai ABRI. Kurang lebih penghasilan
total keluarga tiap bulan sekitar Rp 2.000.000. Menurrut pengakuan Ny. S
penghasilan yang ada cukup untuk memenuhi kabutuhan sehari-hari dan
menabung untuk keperluan keluarga yang mendadak dan tidak direncanakan
misalnya sakit.
8) Aktifitas Rekreasi Keluarga/ Waktu Luang Keluarga
Setiap habis maghrib keluarga Ny. S selalu berkumpul bersama dengan
keluarga dan melihat televisi bersama. Apabila Tn B pulang dari bekerja
biasanya 1 minggu sekali keluarga Ny. S bejalan-jalan bersama.
b. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap keluarga Ny. S pada saat ini adalah tahap keluarga usia pertengahan.
Anak pertamanya sudah menikah dan punya keluarga sendiri serta usia Ny. S
termasuk usia pertengahan.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti
Ny. S mengatakan menderita maag dan darah rendah sejak 2 tahun yang lalu
setelah suaminya meninggal. Ny. S juga sering mengeluh nyeri punggung
bawah setiap pagi hari saat bangun tidur dan bila dipakai berjalan-jalan akan
berkurang tetapi keluhan ini sudah jarang sekali kambuh lagi karena Ny. S
setiap hari membuat minuman tradisional. Maag Ny. S sering kambuh karena
makannya tidak teratur dan makan makanan asam. Keluarga Ny. S. tidak ada
yang mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga Ny. S tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit menular.
Suami Ny. S meninggal 2 tahun yang lalu karena menderita hipertensi dan
penyakit jantung.
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Luas rumah Ny. S yang ditempati 97,5 m2 ( lebar 9,75 m dan panjang 10 m )
terdiri dai 5 kamar tidur, ruang keluarga, ruang tamu, dapur, toko, kamar
mandi dan WC. Luas lantai dan julah penghuni sesuaiTipe bangunan rumah
yaitu permanen, lantai rumah terbuat dari porselen ( bagian teras, ruamg tamu
dan 3 kamar serta ruang keluarga), dan lantai plester pada toko dan dapur.
Ventilasi dan penerngan yang masuk cukup baik. Sumber air yang digunakan
dari sumur gali, jarak antara Sumur dan septik tank 10 m. Kebiasaan
memasak memakai kompor minyak tanah.Perabot di rumah ditata dengan
rapi. Sarana komunikasi yang dimiliki yaitu televisi, radio, telepon, majalah
dan koran.
Denah Rumah :
Keterangan :
1 : Ruang tamu 5 : toko
2 : kamar tidur 6 : gudang
3 : ruang keluarga 7 : kamar madi
4 : dapur 8 : halaman
2) Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Keluarga Ny. S tinggal di lingkungan tempat tinggalnya sudah lama sekali
dan keluarga Ny. S disegani oleh masyarakat disekitarnya karena sebelum
meninggal suami Ny. S menjadi pamong Desa dan sekarang anak Ny. S yang
pertama menjadi kapala desa di desa Jiwut. Tetangga Ny.S mayoritas
beragama Islam serta memiliki sifat kebersamaan serta menganut adat jawa,
misalnya selamatan, gotong royong, bersih desa, pengajian dan Ny. S sering
mengikuti kagiatan tersebut.
3) Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. S tidak pernah berpindah rumah sejak menikah. Ny. A setiap
hari mengantar dan menjemput anaknya bersekolah di kota Blitar. Sedangkan
menantu Ny. S yaitu Tn. B yang bekerja sebagai ABRI di Malang pulang
ssetiap satu minggu ssekali dan bila ada tugas ke luar kota maka bisa ssampai
satu bulan sekali. Sementara Tn. B tinggal di asrama.
2
2
5
31
22
2
7
6
4
8
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bila ada waktu luang/ libur, anggota keluarga Ny. S sering berkumpul dan
pada hari kerja keluarga Ny. S beraktivitas sesuai dengan tugasnya masing-
masing dan berkumpul lagi sore hari. Interaksi keluarga Ny. S dengan orang-
orang disekitarnya cukup baik, ditandai dengan sering mengikuti kegiatan
pengajian di lingkungannya dan selalu sholat berjamaah di masjid depan
rumahnya, setiap sore cucunya juga mengaji di masjid.
5) Sistem pendukung keluarga
Ny. S tinggal bersama anaknya yang keempat dan cucunya sehingga ada yang
merawat Ny. S bila sakit. Ny. S mengatakan biaya berobat berasal dari
pendapatannya sendiri dan dari anaknya. Jarak rumah dengan puskesmas
kurang lebih 200 meter.
d. Struktur Keluarga
1) Struktur peran
Ny. S berperan sebagai kepala keluarga dan sebagai ibu sekaligus nenek
karena suaminya telah meninggal 2 tahun yang lalu. Ny. A berpera sebagai
istri dan anak serta ibu dari anak-anaknya yang bertindak sebagai ibu rumah
tangga termaaaaasuk memasak, berbelanja dan merawat anaknya. Tn. B
sebagai suami dan bapak yang bertindak sebagai pencari nafkah utama. N Ai
sebagai anak pertama dan cucu laki-laki Ny. S, An. Aa sebagai anak kedua
dan cucu perempuan Ny. S.
2) Nilai / norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama
yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan keluarga Ny. S masih
tetap percaya bahwa sakit yang dideritanya dapat dicegah dan diobati.
Keluarga Ny. S menerapkan untuk saling menghormati dan menghargai antar
anggota keluarga.
3) Pola komunikasi keluarga
Keluarga menggunakan bahasa Jaw dan bahasa Indonesia. Keluarga Ny. S
mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawrah untuk menyelesaikan
masalah yang ada di keluarganya. Saat ini waktu untuk berkumpul masih
kurangkarena Tn. B bekerja di luar kota dan pulang sati minggu sekali tertapi
komunikasi masih tetap berlasngsung karena tersedia fasilitas telepon dan hp.
Pengambil keputusan uttama ada pada N.y. S sebagai kepala keluarga.
4) Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Ny. S yang berpengaruh adalah Ny. S. Bila ada suatu konflik
yang tidak bisa diselesaikan secara demokratis maka penentu keputusan
adalah Ny. S sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala keluarga.
Untuk anaknya yang telah berkeluarga keputusan diserahkan kepada keluarga
masing – masing.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi ekonomi
Keluarga Ny. S mengatakan penghasilan keluarga didapatkan dari hasil
berjualan Ny. S, penghasilan Ny. A dari berjualan makanan ternak dan hasil
ternaknya serta dari Tn. B yang bekerja sebagai ABRI. Total pengasilam
keluarga Ny. S kurang lebih Rp. 2.000.000 per bulan. Penghasilan keluarga
ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah
serta untuk menabung.
2) Fungsi sosialisasi
Sebelum meninggal suami Ny. S menjabat sebagai Pamong Desa di
wilayahnya, sekarang anak Ny. S menjabat sebagai Kepala Desa di desa
Jiwut. Keluarga Ny. S sering mengikuti keiatan di lingkungan sekitarnya dan
keluarag Ny. S selalu mengikuti sholat berjamaah di masjid depan rumahnya.
3) Fungsi pendidikan
Upaya yang dilakukan oleh keluarga Tn.W untuk meningkatkan pendidikan
adalah dengan menyekolahkan anak-anaknya dan cucunya. Cucu Ny. S setiap
sore selalu dianjurkan untuk mengaji di masjid. Selain pendidikan dari
sekolah keluarga Ny. S juga mengajarkan sopan santun dan budi pekerti
kepada anak dan cucumya.
4) Fungsi Sosialisasi
Keluarga Ny. Smwngajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari hari dan sesuai
dengan adat yang berlaku di lingkungna sekitarnya.
5) Fungsi Perawatan kesehatan keluarga
a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga Ny. S mengatakan bahwa penyakit maag dan darah rendah yang
diderita Ny. S disebabkan karena makan tidak teratur dan makan makanan
pedas dan asam serta akibat stress sejak ditinggal oleh suaminya. Walaupun
Ny. S sudah tahu penyakitnysa tetapi Ny. S masih sering makan tidak teratur
dan jarang minum air putih. Ny. S juga ssering menderita keju linu terutama
saat pagi hari setelah bangun pagi, keju ini sudah jarang kambuh karena setiap
pagi Ny. S sering berjalan-jaln dan sering minum ramuan tradisional untuk
mengurangi kejunya.
b) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga Ny. S menyadari bahwa kesehatan anggota keluarga adalah utama
sehingga kaluarga aelalu memperhatikan dan berupaya mendari pengobatan
bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit. Keluarga Ny. S segera
mendatangi Puskesmas atau dokter bila ada anggota keluarga yang sakit.
c) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Ketika maag dan darah rendah Ny. S kambuh maka keluarga segera peeergi
ke puskesmas atau tenaga kesehatan lainya untuk mencari pongobatan. Ny. S
juga sering minum ramuan tradisional misalnya kumis kucing atau kunyit
yang direbus ddan diminum airnya. Walaupun demikian Ny. S nmasih sering
nakan tidak teratur dan jarang minum air putih.
d) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat.
Ny. S mengatakan selalu membersihkan rumah 2 kali sehari dan mengatka
bahwa sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan yang cukup baik untuk
kesehatan. Ny. S dan keluarga meletakkan barabng-barang perabot rumah
dengan rapi.
e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Di dekat tempat tinggal Ny. S terdapat puskesmas pembantu, Ny. S
mengatakan kalau sakit segera dibawa ke puskesmasa atau tenaga kesehatan
supaya cepat mendapat pertolongan daan pengobatan.
6) Fungsi Religius
Keluarga Ny. S beragama Isalam, Keluarga Ny. S selalu sholat berjamaah di
masjid depan ruamhnya dan selalu mengikuti kagiatan pengajian dan yasinan
di lingkungan sekitarnya, kedua cucunya ssetiap sore juga selalu mengikuti
kegiatan mengaji di masjid.
7) Fungsi rekreasi
Bila ada waaaktu lunag keluarga Ny. S berkumpul dan melihat televisi
bersama dan kadang0kadang nereka menyempatkan diri untuk berjalan-jalan
bersama.
8) Fungsi reproduktif
Jumlah anak Ny. S sebanyak 4 orang dan semuanya sudah menikah dan
mempunyai keluaraga. 15 tahun yang lalu Ny.S mengikuti KB spiral dan
sekarang sudah dilepas. Sampai ssaat ini Ny. A masih mengikuti KB suntik
dan mempunyai 2 orang nak.tahun yang lalu, kemudian dilepas dan punya
anak keempat. Rencana Ny. S setelah anaknya berumur 1 bulan Ny.S
menggunakan KB suntik.
9) Fungsi afektif
Keluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar anggota
keluarga, saling menyayangi, menghormati dan bila ada anggota keluarga
yang membutuhkan maka anggota keluarga yang lain akan berusaha
membantunya, Ny. S tinggal bersam dengan Ny. A dan keluarganya jadi ada
yang memeberi perhatian kepada Ny. S. Ketiga anaknya yang lain juga
ssering mengunjungi Ny. S.
f. Stres Dan Koping Keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang.
Keluarga Ny. S mengatakan saat ini maag dan darah rendah Ny. S masih
sering kambuh karena Ny. S sering makan tidak teratur.
2) Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap situasi stresor
Keluarga Ny. S percaya bahwa penyakit Ny. S bisa diobati dan mereka
berusaha untuk mencari alternatif pengobatan lain misalnya dengan ramuan
tradisional.
3) Strategi koping yang digunakan
Keluarga menerima keadaan ini dan berusaha untuk meningkatkan kesehatan
keluarga khusunya Ny. S.
4) Strategi adaptive disfungsional keluarga
Ny. S bila mempunyai beban pikiran yang agak berat selalu sulit untuk amkan
dan akhirnya maagnya kambuh.
g. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
1) Ny. S
Kepala : bentuk bulat, warna rambut hitam dan sebagian beruban, keadaan
bersih.
Mata : bentuk simetris, tidak buta warna, tidak anemis, Sklera non ikterik
Hidung : penciuman normal, bentuk normal, tidak ada polip
Mulut : bibir lembab, mulut tidak bau
Telinga : tidak ada sserumen, bentuk normal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : bentuk normal
Peru-paru : tidak ada bunyi jantung tambahan,
Perut : tidak asites, tidak ada masa
TD : 110/80 mmHg N: 88 x / mnt BB : 51 kg TB : 155 cm.
2) Ny. A
Kepala : bentuk bulat, warna rambut hitam, keadaan bersih.
Mata : bentuk simetris, tidak buta warna, tidak anemis, sklera non ikterik
Hidung : penciuman normal, bentuk normal, tidak ada polip
Mulut : bibir lembab, mulut tidak bau
Telinga : tidak ada sserumen, bentuk normal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : bentuk normal
TD : 110/80 mmHg N: 80 x/mnt
BB: 55 kg TB :156 cm
3) An. Ai
Kepala : bentuk bulat, warna rambut hitam dan sebagian beruban, keadaan
bersih.
Mata : bentuk simetris, tidak buta warna, tidak anemis, Sklera non ikterik
Hidung : penciuman normal, bentuk normal, tidak ada polip
Mulut : bibir lembab, mulut tidak bau
Telinga : tidak ada sserumen, bentuk normal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : bentuk normal
N: 84 x/mnt BB: 25 kg TB : 130 cm
4) An. Aa
Kepala : bentuk bulat, warna rambut hitam dan sebagian beruban, keadaan
bersih.
Mata : beentuk simetris, tidak buta warna, tidak anemis, Sklera non ikterik
Hidung : penciuman normal, bentuk normal, tidak ada polip
Mulut : bibir lembab, mulut tidak bau
Telinga : tidak ada sserumen, bentuk normal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : bentuk normal
N : 88 x/mnt BB : 28 kg TB : 120 cm
h. Harapan keluarga
Keluarga sangat berharap agar masalah keluarga yang dihadapi dapat
berkurang dan adanya bantuan dari petugas kesehatan untuk mengurangi
masalah tersebut.
2. ANALISA DAN SINTESA DATA
No Data Masalah Penyebab
1 DS : - Ny. S mengatakan kalau makan
pedas, asam dan makan tidak teratur perutnya terasa perih dan mual.
DO :- Ny. S sering makan tidak
teratur- BB sebelum 53 kg, BB saat
dikaji 51 kg.- T : 110 / 80 mmHg
-
Resiko tinggi kekambuhan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
2 DS : - Ny. S mengatakan sejak 2 tahun
lalu sering merasakan nyeri punggung bawah terutama pagi hari saat bengun pagi, tapi sekarang sudah jarang kambuh
DO : - Ny. S minum 4 gelas / hari yaitu
susu dan air putih- Ny. S setiap pagi berjalan-jalan- Ny. S setiap hari minum ramuan
tradisional rebusan kumuis kucing
DS :- Ny. S mengatakan bila
kecapekan dan telat makan kepalanya pusing dan badan lemes kemudian saat ditensi 80/60 nnHg
DO :- Ny. S mengatakan sering makan
tidak teratur- Ny. S jarang ada yanag
membantu ditokonya saat berjualan.
- TD : 110 / 80 nnHg
Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri
Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi)
kuramg pemgetahuan tentang metode penghilang nyeri
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota kwluarga
3. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga
Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang metode penghilang nyeri
Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan
ketidakmampua keluarga merawat anggota keluarga
4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
a. Teknik Skoring
Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah (bobot 1)
3 : actual
2 : resiko
1 : sejahtera
2/3 x 1 = 2/3
Ny. S mengatakan kalau makan pedas dan asam serta makan tidak teratur perutnya terasa perih dan mual. Sakit ini sering kambuh
Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot2)
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat
2/2 x 2 =2 Tersedia layanan kesehatan (perawat, bidan dan puskesmas) yang bisa dimanfaatkan keluarga. Keluarga mempunyai tabungan untuk kebutuhan mendadak.
Potensi masalah untuk dicegah
( bobot 1 )
Skala :
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah
2/3 x 1 = 1 Sejak sakit Ny. S mengjindari makan pedaas dan asam serta berusaha untuk makan teratur dan membuat ramuan tradisional.
Menonjolnya masalah (bobot1)
Skala :
2 : Berat, segera ditangani
1 : Tidak perlu segera ditangani
0 : Tidak dirasakan
2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan penyakit maag yang diderita Ny. S sering kambuh sehingga perlu segera ditangani.
Total 4 1/3
Diagnosa Keperawatan : Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang metode penghilang nyeri
KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah
( bobot 1 )
3 : actual
2 : resiko
1 : sejahtera
2/3 x 1 =2/3 Keluarga mengatakan Ny. S sering merasakan nyeri di punggung bawah sejak suaminya meninggal 2 tahun lalu
Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot2)
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat
1/2 x 2 =1 Tersedia layanan kesehatan (perawat, bidan dan puskesmas) yang bisa dimanfaatkan keluarga. Keluarga mempunyai tabungan untuk kebutuhan mendadak
Potensi masalah untuk dicegah
( bobot 1)
Skala:
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah
2/3 x 1 =2/3 Ny. S sering berjalan-jalan pad pagi hari sambil ke pasar, Ny. S juga setiap hari membuat ramuan tradisional rebusan kumis kucing untuk mencegah sakit kejunya
Menonjolnya masalah(bobot1)
Skala :
2 : Berat, segera ditangani
1: Tidak perlu segera ditangani
0 : Tidak dirasakan
1/2 x 1 =1/2 Keluarga mengatakan sekarang nyeri (keju) Ny. S sudah jarang kembuh sehingga tidak perlu segera ditangani.
Total 2 5/6
Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan
ketidakmampua keluarga merawat anggota keluarga
KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah
( bobot 1 )
3 : actual
2 : resiko
1 : sejahtera
2/3 x 1 =2/3 Keluarga mengatakan Ny. S sering makan tidak teratur, pusing dan badan lemes, saat ditensi 80/60 mmHg.
Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot2)
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat
1/2 x 2 =1 Tersedia layanan kesehatan (perawat, bidan dan puskesmas) yang bisa dimanfaatkan keluarga. Keluarga mempunyai tabungan untuk kebutuhan mendadak
Potensi masalah untuk dicegah
( bobot 1)
Skala:
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah
233 x 1 =1 Ny. S berusaha untuk makan teratur dan berolahraga (berjalan-jalan) pagi hari
Menonjolnya masalah(bobot1)
Skala :
2 : Berat, segera ditangani
1: Tidak perlu segera ditangani
0 : Tidak dirasakan
1/2 x 1 =1/2 Keluarga mengatakan Ny. S masih sering pusing dan badan terasa lemes juga makan tidak teratur ssssehingga perlu segera ditangani.
Total 3 1/6
b. Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore
1
2
3
Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang metode penghilang
nyeri
4 1/6
3 1/6
2 5/6
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan 1 : Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga
Tujuan Khusus Kriteria Standart Hasil Intervensi keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan satu kali kunjungan keluarga mampu mahami tentang maag dan nutrisinya
Verbal pengetahuan
Keluarga dapat
- Menjelaskan pengertian maag
- Menjelaskan penyebab maag
- Menjelaskan tanda dan gejala maag
- Menjelaskan dampak dari maag
- Menjelaskan cara pencegahan maag
- Menjelaskan makanan yang harus dihindari (nutrisi untuk penderita maag)
1. Kontrak dengan keluarga (waktu dan topik)
2. Kaji pengetahuan keluarga tentang maag
3. Diskusikan dengan keluarga tentang maag, penyebab, tanda dan gejala, dampak, cara pencegahan dan nutrisi untuk lansia penderita maag
4. Berikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan
5. Berikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah diberikan selama diskusi.
6. Berikan penjelasan ulang bila ada materi yang belum paham
7. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang diberikan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan 2 : Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan ketidakmampua keluarga merawat
anggota keluarga.
Tujuan Kriteria Standart Hasil Intervensi keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan satu kali kunjungan (saat implementasi) keluarga mampu memahami tentang darah rendah (hipotensi)
Verbal pengetahuan
Keluarga dapat :
1. Menjelasakan pengertian darah rendah
2 Menjelaskan penyebab darah rendah
3. Menjelaskan gejala darah rendah
4. Menjelaskan cara perawatan penderita darah rendah
1. Kontrak dengan keluarga
2. Kaji pengetahuan keluarga tentang darah rendah
3. Diskusikan dengan keluarga tentang darah rendah, penyebab, tanda dan gejala dan cara perawatannya dirumah.
4. Berikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan
5. Berikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
6. Berikan penjelasan ulang bila ada materi yang belum paham
7. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang diberikan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan 3 : Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang metode
penghilang nyeri
Tujuan Kriteria Standart Hasil Intervensi keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan satu kali kunjungan (saat implementasi) keluarga mampu memahami tentang keju linu
Verbal pengetahuan
Keluarga dapat :
1. Menjelasakan pengertian keju linu
2 Menjelaskan penyebab keju linu
3. Menjelaskan tanda dan gejala
4. Menjelaskan cara perawatan keju linu
5. Menyebutkan hal-hal yang harus dihindari penderita keju linu
1. Kontrak dengan keluarga
2. Kaji pengetahuan keluarga tentang keju linu
3. Diskusikan dengan keluarga tentang kaju linu, penyebab, tanda dan gejala, cara perawatan dan hal yang harus dihindari penderita keju linu
4. Berikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan
5. Berikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
6. Berikan penjelasan ulang bila ada materi yang belum paham
7. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang diberikan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan 1 : Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga
Hari / Tanggal Pukul Implementasi
Selasa
18– 07-2006
Rabu
19-07-2006
18.30 – 19.00 WIB
09.00-09.30
WIB
1. Mengadakan kontrak dengan keluarga.
2. Menanyakan apa yang diketahui keluarga tentang maag
3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang maag yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dampak, cara pencegahan, dan nutrisi untuk lansia penderita maag serta mengajarkan tehnik relaksasi
4. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang belum jelas.
5. Menanyakan materi yang telah disampaikan sebagai evaluasi.
6. Memberikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan.
7. Memberikan penjelasan ulang tentang materi yang belum jelas
1. Melakukan kontrak dengan keluarga tentang contoh menu untuk lansia penderita maag
2. Melakukan pertemuan dengan membahas menu untuk lansia penderita maag
3. Memberiakn pujian terhadap kamampuan memahami materi
4. Menanyakan materi yang telah disampaikan sebagai evaluasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan 2 : Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga.
Hari / Tanggal Pukul Implementasi
Selasa
18– 07- 2006
19.00 – 19.30
WIB
1. Mengadakan kontrak dengan keluarga.
2. Menanyakan apa yang diketahui keluarga tentang darah rendah
3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang darah rendah yang
meliputi, penyebab, tanda dan gejala, dampak dan cara pencegahannya
4. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang belum jelas.
5. Menanyakan materi yang telah disampaikan sebagai evaluasi.
6. Memberikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan.
7. Memberikan penjelasan ulang tentang materi yang belum jelas
8. Melakukan terminasi pada keluarga dengan mengevaluasi secara jelas dan singkat
mengenai materi yang telah diberikan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan 3 : Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang metode
penghilang nyeri
Hari / Tanggal Pukul Implementasi
Rabu
19– 07- 2006
09.30-09.45
WIB
1. Mengadakan kontrak dengan keluarga.
2. Menanyakan apa yang diketahui keluarga
tentang keju linu
3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan
membahas tentang keju linu yang meliputi, penyebab, tanda dan gejala, cara
perawatan dan hal yang harus dihindari serta tehnik relaksasi
4. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
menanyakan hal yang belum jelas.
5. Menanyakan materi yang telah disampaikan
sebagai evaluasi.
6. Memberikan pujian terhadap kemampuan
memahami materi yang diberikan.
7. Memberikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum jelas
8. Melakukan terminasi pada keluarga dengan mengevaluasi secara jelas dan singkat
mengenai materi yang telah diberikan
EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan 1 : Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga
Hari /
Tanggal
Pukul Catatan Perkembangan
Rabu
19-07-2006
09.00 WIB S : - Ny. S mengatakan sudah mengerti tentang maag dan akan berusaha untuk makan teratur
O : - Ny. S mampu menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala,cara pencegahan maag
dengan kata-katanya sendiri
- Ny. S sudah
mencoba untuk sarapan pagi dengan makan roti
- Ny. S sudah
mencoba menerapkan napas dalam sambil berjalan-jalan pagi hari
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan , anjurkan untuk makan teratur.
EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan 2 : Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga.
Hari /
Tanggal
Pukul Catatan Perkembangan
Rabu
19-07-2006
09.00 WIB S : - Ny. S mengatakan senang dapat belajar mengenai darah rendah dan penatalaksanaannya
sehingga lebih tahu mengenai darah rendah
O : - Ny. S mampu menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan
dengan kata-katanya sendiri
- Ny. S sudah
mencoba untuk berolahraga (jalan-jalan) pada pagi hari
- Ny. S sudah
mencoba menerapkan napas dalam sambil berjalan-jalan pagi hari
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan, anjurkan untuk makan dan olahraga teratur.
EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan 3 : Resiko ketidakefektifan penatalaksaan nyeri berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang metode
penghilang nyeri
Hari /
Tanggal
Pukul Catatan Perkembangan
Rabu 09.00 WIB S : - Ny. S mengatakan lebih mengerti tentang keju linu
19-07-2006 O : - Ny. S mampu menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara perawatan
keju linu dengan kata-katanya sendiri
- Ny. S sudah
mencoba untuk berolahraga (jalan-jalan) pada pagi hari
- Ny. S setiap hari
membuat rebusan kumis kucing yang diminum airnya
- Ny. S sudah
mencoba menerapkan napas dalam sambil berjalan-jalan pagi hari
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan, anjurkan untuk makan dan olahraga teratur.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MAAG ( GASTRITIS )
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 17 Juli 2006
pada keluarga Ny. S ditemukan masalah ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga ( Ny. S ) yang sakit, walaupun Ny. S sudah tahu kalau makan
tidak teratur dapat menyebabkan maagnya kambuh namun Ny. S masih tetap saja
makan tidak teratur.
2. Prioritas masalah edukatif
Kurangnya pemahaman tentang maag dan kebutuhan nutrisi lansia
3. Diagnosa edukatif
Resiko tinggi kekambuhan (maag) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga
4. Topik/pokok bahasan
Maag dan kebutuhan nutrisi lansia
5. Sasaran
Keluarga Ny. S
6. Tujuan
b. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang magg dan
nutrisi umtuk lansia yang menderit maag, keluarga Ny. S mampu mengerti
dan memahami serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. S mampu :
1) Menjelaskan pengertian maag
2) Menyebutkan penyebab maag
3) Menyebutkan tanda dan gejala maag
4) Menyebutkan dampak maag
5) Menyebutkan cara pencegahan maag
6) Memenuhi kabutuhan nutrisi lansia.
7. Materi pembelajaran
a. Pengertian maag
b. Penyebab maag
c. Tanda dan gejala maag
d. Dampak maag
e. Cara pencegahan maag
f. Jenis makanan yang harus dihindari penderita maag
g. Pengobatan
8. Sarana
Leaflet
9. Strategi
Penyuluhan dilakukan dengan :
a. Menyiapkan materi
b. Melakukan kontrak dengan keluarga
c. Menyiapkan lingkungan yang kondusif
d. Melakukan kegiatan :
Memulai kegiatan
Menyampaikan materi
Tanya jawab
Menutup kegiatan
10. Metode belajar
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
11. Evaluasi
Evaluasi sumatif
Evaluasi dilakukan dengan lisan berupa pertanyaan terbuka. Materi evaluasi
meliputi :
a. Jelaskan pengertian maag
b. Sebutkan penyebab maag
c. Sebutkan tanda dan gejala maag
d. Sebutkan dampak maag
e. Sebutkan cara pencegahan maag
f. Jelaskan nutrisi untuk lansia
12. Jadwal kegiatan
No Hari/tgl Waktu Kegiatan Sasaran Tempat
1. Selasa/
18-07-06
18.30-
19.00
WIB
- Memulai kegiatan
- Menyampaikan
materi
- Tanya jawab
- Evaluasi
- Menutup kegiatan
Keluarga Ny.
S
Rumah
Ny. S, RT
02 RW 02
Dsn.
Ngrobyong
Ds. Jiwut
Blitar, Juli 2006
Mahasiswa
Lelita Atmawati
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DARAH RENDAH
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 17 Juli 2006
pada keluarga Ny. S ditemukan masalah yaitu Ny. S sering mengalami darah
rendah, walaupun Ny. S tahu salh satu penyebabnya yaitu makan tidak teratur
tetapi Ny. S tetap saja melakukannya.
2. Prioritas masalah edukatif
Kurangnya pemahaman tentang darah rendah
3. Diagnosa edukatif
Resiko tinggi kekambuhan (hipotensi) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga.
4. Topik/pokok bahasan
Darah rendah
5. Sasaran
Keluarga Ny. S
6. Tujuan
d. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang darah rendah,
keluarga Ny. S mampu mengerti dan memahami serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. S mampu :
1) Menjelaskan pengertian darah rendah
2) Menyebutkan penyebab darah rendah
3) Menyebutkan tanda dan gejala darah rendah
4) Menyebutkan cara perawatan darah rendah
7. Materi pembelajaran
a. Pengertian darah rendah
b. Penyebab darah rendah
c. Tanda dan gejala darah rendah
d. Cara perawatan darah rendah
8. Sarana
Leaflet
9. Strategi
Penyuluhan dilakukan dengan :
a. Menyiapkan materi
b. Melakukan kontrak dengan keluarga
c. Menyiapkan lingkungan yang kondusif
d. Melakukan kegiatan :
Memulai kegiatan
Menyampaikan materi
Tanya jawab
Menutup kegiatan
10. Metode belajar
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
11. Evaluasi
Evaluasi sumatif
Evaluasi dilakukan dengan lisan berupa pertanyaan terbuka, meliputi :
a. Jelaskan pengertian darah rendah
b. Sebutkan penyebab darah rendah
c. Sebutkan tanda dan gejala darah rendah
d. Sebutkan cara perawatan darah rendah
12. Jadwal kegiatan
No Hari/tgl Waktu Kegiatan Sasaran Tempat
1. Selasa/
18-07-06
19.00-
19.30
WIB
- Memulai kegiatan
- Menyampaikan
materi
- Tanya jawab
- Evaluasi
- Menutup kegiatan
Keluarga Ny.
S
Rumah Ny.
S, RT 02
RW 02 Dsn.
Ngrobyong
Ds. Jiwut
Blitar, Juli 2006
Mahasiswa
Lelita Atmawati
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEJU LINU
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 17 Juli 2006
pada keluarga Ny. S ditemukan masalah yaitu Ny. S pernah menderita keju linu
yang terasa di punggung bawah terutama saat bangun tidur pagi hari tetapi
sekarang sudah jarang kambuh tetapi Ny. S masih tetap jarang minum air putih.
2. Prioritas masalah edukatif
Kurangnya pemahaman tentang keju linu
3. Diagnosa
Resiko ketidakefektifan penatalaksaan ( keju linu ) nyeri berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang metode penghilang nyeri
4. Topik/pokok bahasan
Keju linu
5. Sasaran
Keluarga Ny. S
6. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang keju linu,
keluarga Ny. S mampu mengerti dan memahami serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. S mampu :
1) Menjelaskan pengertian keju limu
2) Menyebutkan penyebab keju linu
3) Menyebutkan tanda dan gejala keju linu
4) Menyebutkan cara perawatan keju linu
5) Menyebutkan cara perawatan keju linu
7. Materi pembelajaran
a. Pengertian keju linu
b. Penyebab keju linu
c. Tanda dan gejala keju linu
d. Cara perawatan keju linu
e. Hal-hal yang harus diperhatikan
8. Sarana
Leaflet
9. Strategi
Penyuluhan dilakukan dengan :
a. Menyiapkan materi
b. Melakukan kontrak dengan keluarga
c. Menyiapkan lingkungan yang kondusif
d. Melakukan kegiatan :
Memulai kegiatan
Menyampaikan materi
Tanya jawab
Menutup kegiatan
10. Metode belajar
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
11. Evaluasi
Evaluasi sumatif
Evaluasi dilakukan dengan lisan berupa pertanyaan terbuka, meliputi :
a. Jelaskan pengertian keju linu
b. Sebutkan penyebab keju linu
c. Sebutkan tanda dan gejala keju linu
d. Sebutkan cara perawatan keju linu
e. Sebutkan hal-hal yang ahrus diperhatikan penderita keju linu
12. Jadwal kegiatan
No Hari/tgl Waktu Kegiatan Sasaran Tempat
1. Rabu/
19-07-06
9.00-
9.30
WIB
- Memulai kegiatan
- Menyampaikan
materi
- Tanya jawab
- Evaluasi
- Menutup kegiatan
Keluarga Ny.
S
Rumah Ny.
S, RT 02
RW 02 Dsn.
Ngrobyong
Ds. Jiwut
Blitar, Juli 2006
Mahasiswa
Lelita Atmawati
MATERI MAAG
1. Pengertian maag
Maag atau sakit lambung adalah rusaknyalapisan dinding lambung yang
disebabkan oleh sekresi asam lambng yang berlebihan oleh sesuatu hal dengan
gejala yang dapat sembuh sendiri
2. Penyebab maag
a. Kebiasaan atau pola makan tidak teratur
b. Merokok, minum minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein
c. Stress psikologis yang berat
d. Terlalu banyak menkonsumsi obat-obatan yang dapat merangsang asam lambung
(obat penurun panas)
3. Tanda dan gejala maag
a. Nyeri pada ulu hati
b. Kram pada perut
c. Lesu, mual dan muntah
d. Perut terasa penuh walaupun belum makan
e. Nafu makan berkuang sehingga berat badan cendderung turun
4. Dampak maag
a. Peradangan saluran pencernaan yang merangsang muntah dan berak darah
b. Syok
c. Terjadi luka pada lambung
d. Salah satu penyebab anemia karena kekurangan vitamin B12
5. Cara pencegahan maag
a. Mengatur pola makan yang sehat dan teratur
b. Makan makanan yang sehat, bersih dan bergizi
c. Menghindari makanan yang pedas dan asam
d. Menghindari stres yng berlebihan
e. Mengatur diit dengan kebutuhan nutrisi
6. Jenis makan yang harus dihindari penderita maag
a. Makanan yang banyak mengandung gas
b. Makanan yang merngsng pengeluaran asam lambung
c. Makanan yang sulit dicerna
d. Makanan yag secara tidak langsung merusak dinding lambung
e. Makanan yang melemahkan klep keronkongan bawah
7. Pengobatan
Resep pertama :
a. Bahan
5 buah bengkoang
Seujung sendok teh garam
b. Proses pembuatan
Buah bengkuang dikupas terlabih dahulu kemudian diparut dan diperas
usahakan sampai menghasilkan satu gelas ukuran 2240-250 cc, selanjutnya
tanbahkan garam kemudian aduk sampai rata.
c. Dosis
2 kali satu gelas (pagi dn sore) sesudah makan
Resep kadua
a. Bahan
5 potong tipis-tipis temulawak
2 siung baawng putih
½ gelas air putih
b. Proses pembuatan
Temulawak dan baawang putih diiris tipis-tipis lalu direbus semua bahan ke
daldam ½ gelas air ukuraaan 240-250 cc hingga tinggal setengahnya
c. Dosis
2 kasli 1 gelas (pagi dan sore) sesudah makan
Menu Seimbang Untuk Lansia Sehat
1. Menu
Menu adalah susunan hidangan yang dipersiapkan atau disajikan pada waktu akan
makan
Manu seimbang untuk lanjut usia adalah susunan makanan yang mengandung
cukup semua unsur gizi yang dibutuhkan lanjut usia.
2. Syarat menu seimbang
a. Mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan yng terdiri
dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur
b. Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh lanjut usia adalah
1700 kalori (karbohidrat 1020 kalori, lemak 340 kalori, protein 340
kalori)
c. Jumlah minuman yang dituhkan yaitu 1500-2000 cc.Dianjurkan untuk
mengandung tinggi serat
d. Menggunakan bahan makanan tinggi kalsium, zat besi
e. Membatasi penggunaan garam
f. Makanan sebaiknya mudah dikunyah
3. Contoh menu untuk lansia
Waktu Bahan makanan URT Kalori
Pagi
(06.00-7.00)
10.00
Siang
- Kentang
- Susu
- Kacang hijau
- Biskuit
- Nasi
- Telur ayam
- Sayur gambas
2 biji sedang
1 gelas
5 sdmkn
8 buah
½ gelas
2 butir
1 mangkok
175
130
160
175
321
75
40
16.00
Sore
malam
- Pepaya
- Nasi
- Tempe/ tahu
- Sayur gambas
- Pisang ambon
- susu
1 potong
½ gelas
1 potong
1 mangkok
1 buah
1 gelas
40
325
40
40
40
130
Total 1700
4. Jenis dan macam bahan makanan
a. Karbohidrat (1 satuan penukar mengandung 175 kalori )
Bahan makanan Berat (G) URT
Nasi
Bubur beras
Nasi jangung
Kentang
Biskuit
Roti putih
Kraker
Maizena
Tepung beras
Tepung singkong
Tepung sagu
Tepung hunkwe
100
400
100
200
50
80
50
40
50
40
40
50
40
¼ gels
2 gelas
¾ gelas
2 biji sdg
4 buah
4 iris
5 buah bsr
8 sdm
8 sdm
8 sdm
7 sdm
8 sdm
7 sdm
b. Protein ( 1 satuan penukar mengandung 80 kalori )
Bahan makanan Berat (G) URT
Daging sapi
Daging ayam
Telur ayam
Ikan segar
Ikan asin
Udang basah
Kacang kedelai
Tahu / tempe
50
50
75
50
25
50
25
40
1 ptg sdg
1 ptg sdg
2 butir
1 ptg sdg
1 ptg sdg
¼ gls
2,5 sdm
2 ptg sdg
c. Buah-buahan
Bahan makanan Berat (G) URT
Vokad
Apel
Anggur
Duku
Jeruk manis
Nangka masak
Pepaya
Pisang ambon
Pisang raja
Sawo
semangka
50
75
75
75
100
50
100
50
50
50
100
½ buah bsr
½ buh bsr
1`0 biji
15 buah
2 buah sdg
3 biji
1 ptg sdg
1 buah sdg
1 buah sdg
1 buah
1 ptg
d. Sayuran
Bahan Makanan
Bayam Buncis
Kangkung Tomat
Gambas Labu air
Kecipir muda Kembang kol
MATERI DARAH RENDAH
1. Pengertian darah rendah
Suatukeadaan dimna tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg atau tekanan
darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala-gejala pusing dan pingsan
2. Penyebab darah rendah
a. Jumlah darah yang kurang dlam pembuluh darah
b. Pelebaran pembuluh darah
c. Konsumsi makanan yang seimbang
d. Pedarahan yang hebat atau setelh menderita suatu penyakit.
3. Tanda dan gejala darah rendah
a. pusing
b. Cepat lelah dan tidak bertenaga
c. Pandngan jadi gelap dan berkunang-kunang sampai pingsan
d. Bingung atau linglung
4. Cara perawatan darah rendah
a. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi (sayuran dn buah-buahan, daging,
susu). Dapat juga diit makanan tinggi garam atau tinggi kafein
b. Lakukan olahraga yang teratur untuk membantu pompa darah ke jantung ke
seluruh tubuh
c. Lakukan pemeriksaan tekanan darah yang teratur untuk mengetahui tingkat
gangguan drah rendah
d. Pertahankan masukan cairan yang baik melalui minuman dan makanan
e. Perhatikan perubahan posisi yang mendadak dari posisi tidur ke duduk atau
sebaliknya
f. Minum obat-obatan gejala drah rendah secara teratur sesuai petunjuk dokter.
MATERI KEJU LINU
1. Pengertian keju linu
Salah satu gejala dari penyakit yang mengenai sendi dan otot
2. Penyebab keju linu
a. Karena penumpukan asam laktat
b. Karena penumpukan asam urat
c. Karena cidera
d. Karena proses menua
3. Tanda dan gejala keju linu karena proses menu
a. Nyeri pada punggung
bawah
b. Sering kesemutan
yang menjalaar ke kki yang terkena
c. Sering kesemutan
yang menjalar ke kaki yang terkena
4. Cara perawatan keju linu
a. Hindari membungkuk/ mengejan
b. Berbaring diranjang yang keras dan rata bila terdapat nyeri dan hindari
aktivitas yang memperberat nyeri
c. Kompres air hangat pada derah punggung bawah
d. Korset lumbal untuk mencegah gerakan tulang belakang yang berlebihan.
5. Hal-hal yang harus dihiperhatikan
a. Tidak boleh mengangkat terlalu berat
b. Tidak boleh terlalu membungkuk
c. Tidak mengejan saat BAB
d. Periksa secara rutin
top related