lapsus impetigo krustosa retno

Post on 13-Aug-2015

213 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

impetigo

TRANSCRIPT

Oleh:Retno Kustanti

Pembimbing: dr. Boedhy Setyanto

Sp.KK

Oleh:Retno Kustanti

Pembimbing: dr. Boedhy Setyanto

Sp.KK

Laporan Kasus

IMPETIGO KRUSTOSAIMPETIGO KRUSTOSA

Program Pendidikan Dokter UNISMA

Laboratorium Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin

RSUD Kanjuruhan Malang

Program Pendidikan Dokter UNISMA

Laboratorium Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin

RSUD Kanjuruhan Malang

Nama : An. A Umur : 7 thn Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : - Agama : Islam Alamat : Kepanjen Status : Belum

menikah Tanggal periksa : 15

Maret 2012

STATUS PASIEN

ataAnamnesaAnamnesa

Keluhan Utama : Gatal-gatal dan luka di kepala, hidung dan kaki

Riwayat penyakit sekarang:Pasien datang dengan orang tuanya dengan keluhan kulitnya gatal dan timbul luka di kepala, hidung dan kaki. Orang tua pasien mengatakan awalnya bintil – bintil sebesar kacang polong dan berwarna merah sejak ± 1 minggu yang lalu. Karena terasa gatal dan sangat menganggu maka pasien sering menggaruknya hingga pecah. Bintil – bintil tersebut mudah pecah dan setelah pecah bekas bintil tersebut mengeluarkan cairan kuning kecoklatan dan mengering membentuk kerak berwarna kuning keemasan seperti madu.

Keadaan umum:Tampak baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6)

Tanda vital :Tensi : (tidak dilakukan

pengukuran)Nadi : (tidak dilakukan

pengukuran)RR : (tidak dilakukan

pengukuran)Suhu : (tidak dilakukan

pengukuran)

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : terdapat kelainan kulit Mata : dbnTHT : terdapat kelainan kulit pd hidungMulut : dbnGIT : dbnLeher : dbnThorax : dbnAxilla : dbn Abdomen : dbnSistem genetalia : dbnEkstremitas atas : dbnEkstremitas bawah : terdapat kelainan kulit

Status Dermatologis

Regio EffloresensiKapitis,nasalis

extremitas inferiorTampak crusta (+) berwarna kuning kecoklatan seperti madu (Honey Coloured) , vesikel (+), pustula (+), erosi (+).

Pemeriksaan Penunjang

RESUMERESUME

RPD : (-)Riwayat penyakit keluarga : (+)Riwayat Kontak dengan penderita dg keluhan yg sama:(+)

Status Dermatologi : Regio kapitis, nasalis, extremitas inferior tampak crusta (+) berwarna kuning kecoklatan seperti madu (Honey Coloured) , vesikel (+), pustula (+), erosi (+).

Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan Gram (+) positif didapat bakteri berwarna ungu

Pasien masih anak-anak Predileksi di hidung, extremitas

(kecuali telapak tgn & kaki). Bekas vesikel yang pecah krusta

berwarna kuning kecoklatan spt madu (honey coloured)

Pemeriksaan penunjang Gram (+)

Dasar Diagnosa

VaricellaVaricella

Ichtima

Sifilis Stadium II

Pemfigus

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Non MedikamentosaHigiene yang baik, mandi teratur dengan sabun dan air, cuci tangan teratur, menjaga kuku jari tetap pendek dan bersihJauhkan diri dari orang dengan impetigoJika terkena kontak dengan pasien segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.Lakukan drainase pada bula dan pustule secara aseptic untuk mencegah penyebaran local Dapat dilakukan kompres dengan menggunakan larutan NaCl 0,9%.

Medikamentosa

Asam Fusidat cream Amoxicillin 3 x 250 mg

Pembahasan Kasus

IMPETIGO KRUSTOSA

DEFINISI

Sinonim: Impetigo kontangiosa, impetigo vulgaris, atau impetigo Tillbury Fox

Penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri / kuman piogen.

Pioderma superfisialis terbatas pada epidermis Suatu pioderma yg mudah menular dan

menyebar Biasa pada anak-anak Biasanya pada wajah, khususnya dekat hidung

dan mulut

Sinonim: Impetigo kontangiosa, impetigo vulgaris, atau impetigo Tillbury Fox

Penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri / kuman piogen.

Pioderma superfisialis terbatas pada epidermis Suatu pioderma yg mudah menular dan

menyebar Biasa pada anak-anak Biasanya pada wajah, khususnya dekat hidung

dan mulut

NON PYODERMA Corynebacteriu

m Mycobacterium Other bacteria

CUTANEOUS BACTERIAL INFECTION

PYODERMAStaphylococcus aureusStreptococcus Beta Hemolyticus

PYODERMAStaphylococcus aureusStreptococcus Beta Hemolyticus

Etiologi

Terutama disebabkan oleh

Menginfeksi jaringan sekitar

GEJALAKLINIK

Trauma kulit

Streptococcus B. hemolytican

Streptococcus B. hemolytican

Membran kulit rusak

Bakteri berkembang biak

Bakteri berkembang biak

Release netrofil & limfosit

Release netrofil & limfosit

Patofisiologi

Gambaran Klinis

Pemeriksaan Penunjang

- Kultur eksudat blood agar- Tes sensitivitas antibiotik- Pewarnaan gram eksudat gram (+)

- Kultur eksudat blood agar- Tes sensitivitas antibiotik- Pewarnaan gram eksudat gram (+)

Berdasarkan :

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan

Penunjang

Vesikel dinding tipis dengan dasar eritema, sentripetal, kemudian ruptur membentuk krusta (lesi berbagai stadium).

Vesikel dinding tipis dengan dasar eritema, sentripetal, kemudian ruptur membentuk krusta (lesi berbagai stadium).

VaricellaVaricella

Krusta tebal berwarna kuning jika diangkat lekat dan tampak ulkus. Berlokasi di tungkai bawah.

Krusta tebal berwarna kuning jika diangkat lekat dan tampak ulkus. Berlokasi di tungkai bawah.

Ichtima

Sifilis Stadium II

Pemfigus

PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa

Higiene yang baik, mandi teratur dengan sabun dan air, cuci tangan teratur, menjaga kuku jari tetap pendek dan bersih

Jauhkan diri dari orang dengan impetigo

Jika terkena kontak dengan pasien segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Lakukan drainase pada bula dan pustule secara aseptic untuk mencegah penyebaran local

Dapat dilakukan kompres dengan menggunakan larutan NaCl 0,9%.

Higiene yang baik, mandi teratur dengan sabun dan air, cuci tangan teratur, menjaga kuku jari tetap pendek dan bersih

Jauhkan diri dari orang dengan impetigo

Jika terkena kontak dengan pasien segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Lakukan drainase pada bula dan pustule secara aseptic untuk mencegah penyebaran local

Dapat dilakukan kompres dengan menggunakan larutan NaCl 0,9%.

Medikamentosa

Medikamentosa

Topikal1. Asam fusidat

Antibiotik topikal yang bekerja menghambat sintesa asam nukleat dari bakteri.

2. MupirocinMupirocin ini bekerja dengan menghambat sintesis RNA dan protein dari bakteri.

3. RatapamulinBerikatan dengan subunit 50S ribosom pada protein L3 dekat dengan peptidil transferase yang pada akhirnya akan menghambat protein sintesis dari bakteri

MedikamentosaMedikamentosa

Sistemik1.Amoksicillin

Dosis: 250-500 mg / dosis 3 x sehariAnak: 7,5-25 mg/Kg/dosis 3 x sehariMekanisme kerja dengan

menghambat pembentukan dinding bakteri2. Clindamycin

Dosis: 150-300 mg/dosis, 3-4 x sehariAnak > 1 bulan 8-20 mg/Kg/hr, 3-4 x

sehariMekanisme kerja dengan

menghambat sintesis protein bakteri

PROGNOSIS

top related