lebaran yang lebih nyaman
Post on 07-Mar-2016
226 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng
EDISI AGUSTUS 2012
“ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOAL”
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1
website : http://dinperindag.jatengprov.go.id
EDISI AGUSTUS 2012
TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas
Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai
Ketua Umum : Sigid Adi Brata Sekretaris : Siti Chiswati
Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Hadi Pangestu
: 2. Sigid Adi Brata : 3. Listyati PR
4. 5. 6.
Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito 2. Febriyan Nurul Santoso
Sekretariat Operasional
:
1. Hery Sutantyo K
2. Rebo Sukimin 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo
5. Budi Prasetyo
Sekapur Sirih
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.
Syukur alhamdulilah kita
panjatkan panjatkan
kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena Idul
Fitri 1433 H berjalan
dengan baik sehingga
umat Islam dapat merayakan Idhul Fitri dengan
aman dan nyaman, meskipun terjadi
perbedaan hari pelaksanaan sholat Idul Fitri
tetapi hal itu tidak mengurangi makna lebaran
masyarakat sudah mulai memahami perbedaan
dan tidak menjadikan perbedaan tersebut
menjadi pemicu konflik. Mudik atau pulang
kampung yang sudah menjadi tradisi untuk
menyambut lebaran berjalan dengan lancar,
kemudahan arus informasi dan pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan yang peduli
kegiatan mudik serta kesigapan petugas
kepolosian di jalan raya menjadikan mudik lebih
nyaman, baik bagi pemudik yang mengunakan
kendaran umum, mobil pribadi maupun sepeda
motor selamat sampai tujuan, meskipun harus
diakui masih terjadi kecelakaan lalu lintas tetapi
jumlahnya relative lebih sedikit.
Provinsi Jawa Tengah adalah tujuan
mudik terbesar hampir diseluruh Kabupaten /
Kota menerima pemudik yang pulang kampung
untuk merayakan lebaran tahun ini jumlah
EDISI AGUSTUS 2012
pemudik mencapai 9.419.933 orang. Angka ini
cukup signifikan dibandingkan pada tahun 2011
yaitu sebanyak 8.282.093 pemudik atau naik
sekira 13,73 persen mereka rata rata tinggal
selama 6 hari di kampung halamannya. Hal ini
tentunya akan meningkatkan jumlah kebutuhan
bahan pokok apalagi saat lebaran tradisi masak
dan makan - makan bersama keluarga besar
pasti mendorong peningkatan kebutuhan pokok
baik itu beras, daging maupun telur. Tahun ini
kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang
dan pasca lebaran relative terkendali, hal itu
karena telah diambil atisipasi baik oleh
pemerintah daerah maupun kalangan pedagang
yang meningkatkan pasokan barangnya.
Sehingga kenaikan yang terjadi masih dalam
batas yang wajar, dan kenaikan harga
kebutuhan pokok tidak menjadi berita utama
baik di media cetak maupun elektronik.
Perbandingan harga antara tanggal 1
Agustus 2012 dengan tanggal 31 Agustus 2012
adalah Komoditas yang mengalami kenaikan
harga menyolok adalah daging sapi (6,15 %) dari
Rp 65.000,- menjadi Rp 69.000,-/kg, daging
ayam kampung (11,11 %) dari Rp 45.000,-
menjadi Rp Rp 50.000,-/kg, cabe rawit hijau
(53,85 %) dari Rp 7.800,- menjadi Rp 12.000,-
/kg, bawang merah (18,92 %) dari Rp 7.400,-
menjadi Rp 8.800,-/kg dan bawang putih (27,71
%) dari 16.600,- menjadi Rp 21.200,-/kg.
Komoditas yang mengalami kenaikan
tetapi tidak menyolok dan rata-rata masih
dibawah 5 % adalah tepung terigu (4,35 %) dari
Rp 8.900,- menjadi Rp 7.200,-/kg, minyak
goreng curah (1,91 %) dari Rp 10.460,- menjadi
Rp 10.660,-/kg, kedele impor (0,26 %) dari Rp
7.640,- menjadi Rp 7.660,-/kg, kedele lokal
(1,25 %) dari Rp 8.000,- menjadi Rp 8.100,-/kg
dan cabe rawit merah (3,60 %) dari Rp 13.900,-
menjadi Rp 14.400,-/kg. Komoditas yang relatif
stabil adalah beras, minyak goreng kemasan,
telur ayam kampung, sedangkan yang
mengalami penurunan adalah daging ayam
broiler dan cabe merah biasa.
Penyebab kenaikan harga kebutuhan
pokok menjelang lebaran berdasarkan
pantauan oleh petugas Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Tengah antara lain
adanya peningkatan penjualan untuk bahan-
bahan pokok pada kisaran 19%-24% dan
transaksi untuk daging ( sapi, ayam ras dan
ayam buras) meningkatkat 2-3 kali dari
biasanya, ini mengambarkan terjadinya
peningkatan pada sisi permintaan, tetapi
suplay bahan pokok yang tersedia relative
banyak karena panen padi, kentang dan cabe
merah di berberapa daerah sentra baru saja
terjadi, disamping itu industri pengolahan gula
dan tepung juga memproduksi dalam jumlah
yang banyak. Sehingga harga yang terjadi pada
saat menjelang bulan puasa, saat puasa dan
EDISI AGUSTUS 2012
menjelang lebaran tidak mengalami kenaikan
yang tinggi.
Langkah – langkah mengantisipasi
kenaikan harga kebutuhan pokok pada
menjelang lebaran telah dilakukan pemantauan
harga di sejumlah pasar di Jawa Tengah
terutama didaerah sampel penghitungan inflasi
seperti semarang, Surakarta, Purwokerto, Tegal,
Magelang serta Pati, serta terus melakukan
pengamatan terhadap persediaan bahan pokok
di hulu produksi seperti di sentra produksi cabe,
kentang dan bawang merah, industri
pengolahan gula pasir, tepung dan pendataan
penyembelihan di rumah potong hewan.
Sekali lagi kita patut bersyukur karena
lebaran kali ini berjalan baik dan harga
kebutuhan pokok masyarakat juga tidak
bergejolak sehingga masyarakat dapat
menjalankan ibadah Idhul Fitri dengan nyaman,
kita berharap lebaran tahun depan bisa lebih
baik dari sekarang.
WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.
Semarang, Agustus 2012
Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM
EDISI AGUSTUS 2012
HARGA-HARGA MELONJAK, BELANJA SESUAI KEBUTUHAN
Sudah menjadi hal yang biasa terjadi setiap
tahunnya, bahwa harga kebutuhan pokok saat
menjelang Lebaran pasti mengalami kenaikan.
Namun demikian, tren kenaikan harga tahun ini
justru sudah dimulai menjelang bulan puasa.
Beberapa harga komoditi bahan pokok sudah
mengalami kenaikan menjelang bulan puasa
seperti misalnya gula, telur ayam ras dan cabai
keriting. Kondisi ini tentunya dipicu oleh
keterbatasan stok dan masa giling tebu yang
masih dalam taraf persiapan sehingga membuat
harga gula terbilang tinggi.
Kondisi kenaikan harga bulan Ramadan
dan Lebaran tahun ini, dipicu oleh peningkatan
penjualan makanan dan minuman sebesar 19%-
24% dan kenaikan transaksi komoditi hewani 2
hingga 3 kali lipat. Kondisi kenaikan harga
bahan pokok sebelum puasa sudah mengalami
kenaikan sebesar 12% dan setelah H-1 lebaran
kenaikan mencapai 31% sehingga rata-rata
kenaikan harga menjelang Lebaran saat ini
mencapai 19%.
Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi
pada tahun 2011. Rata-rata kenaikan harga
menjelang Lebaran pada tahun 2011 hanya
sebesar 28%, namun kondisi tahun 2012 ini,
kenaikan harga mencapai 49%. Hal ini dipicu
oleh kenaikan harga daging sapi sebesar 15%,
daging ayam ras 24% dan cabai merah besar
sebesar 116%. Sedangkan pada hari hari
sebelum H-1, kenaikan harga hanya berkisar
antara 3%-8%, bahkan komoditi bawang merah
dan cabai mengalami penurunan sebesar 5%-
20%.
Situasi ini tentunya dapat menjadi
perhatian kita bersama bahwa upaya untuk
menjaga stabilitas harga sebenarnya sudah
dilakukan dengan baik, mengingat hari-hari
menjelang Lebaran kenaikan harga tidak begitu
tinggi yaitu hanya 3%-8% saja. Pantauan rekan-
rekan perdagangan dalam negeri Dinperindag
Jateng telah dilakukan rutin setiap hari serta
menambah sampel data termasuk data dari 6
kab/kota ibukota karesidenan di Jateng.
Pantauan Menteri Perdagangan, Wakil
Menteri Perdagangan, Gubernur Jateng dan
Kepala Dinperindag Jateng di beberapa pasar
tradisional di Jateng antara lain di Pasar Wedi
Klaten, Pasar Gede Solo dan Pasar Legi Solo,
Pasar Kab Tegal, Pasar Karanganyar Demak,
Pasar Ngawen dan Pasar blora menunjukkan
bahwa harga relatif stabil. Mengingat posisi
pasar juga merupakan pasar di daerah sehingga
secara relatif harga tersebut masih lebih rendah
dibandingkan dengan harga di pasar kota
maupun pasar besar lainnya.
Pendorong utama kenaikan harga yang
terjadi pada H-1 Lebaran adalah daging sapi,
daging ayam ras, daging ayam kampung dan
cabai, bahkan kenaikan harga cabe mencapai
116%. Kenaikan harga ini hanya merupakan
dampak psikologis pedagang yang ingin mremo
EDISI AGUSTUS 2012 menjelang hari raya, mengingat kebutukan akan
bahan pokok tersebut menyebabkan konsumen
juga tetap membeli walaupun harganya mahal.
Namun demikian, kita tidak perlu khawatir
mengingat kondisi harga pasca Lebaran ini
hampir di semua komoditas, sudah mengalami
penurunan termasuk cabai yang juga sudah
turun sebesar 55%.
Komoditi potensial Lebaran seperti
daging sapi, daging ayam ras, daging ayam
kampung dan cabai mengalami penurunan
harga secara bertahap. Pada saat H+3 turun
sebesar 4%, lalu H+7 turun sebesar 7% dan
H+10 turun sebesar 10%. Kondisi penurunan ini
masih bertahap mengingat pada saat pasca
Lebaran ini, permintaan akan komoditi tersebut
masih cukup tinggi. Seperti yang biasanya
dilakukan pasca hari raya masih banyak acara
halal bihalal diadakan oleh berbagai instansi,
lembaga dan organisasi. Kondisi harga pada
H+10 ini masih relatif stabil dan selanjutnya
akan turun pada kondisi semula diperkirakan
pada H+14.
Sementara itu, komoditi yang stabil
sejak awal puasa sampai pasca Lebaran ini
adalah beras, gula, terigu, minyak goreng.
Kondisi ini sudah diantisipasi oleh instansi
terkait seperti beras pada Bulog yang sampai
saat ini stok beras sudah mencapai 703 ribu ton
dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sampai bulan Maret atau April 2013
nanti. Komoditi gula pada pabrik gula lokal saat
ini pabrik gula sudah memasuki musim giling
dan puncak giling juga terjadi pada akhir bulan
Agustus, sehingga stok gula diperkirakam tidak
akan kurang bahkan cenderung berlebih. Terigu
juga sudah diantisipasi oleh pabrik terigu yg ada
di Jateng yaitu PT Sri Boga Semarang dan PT
Pangan Mas Cilacap.
Sedangkan untuk minyak goreng juga
sudah dipenuhi oleh perusahaan Sinar Mas dan
Wilmart dengan stok minyak yang cukup
bahkan berlebih. Harga minyak goreng juga
dapat ditekan karena perusahaan ini juga
melakukan CSR ke beberapa daerah dengan
menyediakan harga minyak murah kemasan
yang baik. Komoditi lain yang saat ini relatif
stabil juga dikarenakan saat ini di Jateng sedang
panen padi termasuk sejumlah produk
hortikultur dengan kondisi yang cukup baik.
Faktor pendukung inilah yg sangat berpengaruh
pada kenaikan harga komoditi.
Masyarakat diimbau untuk membeli
komoditi pangan secukupnya dan jangan
berlebihan, sebaiknya membeli komoditi
sebelum H-1 dengan stok sampai H+3 Lebaran.
Menjelang puasa juga jangan memborong
komoditi untuk stok buka dan sahur. Upayakan
selalu mengecek info harga di media massa dan
belilah komoditi di pasar besar. Mudahan-
mudahan tips belanja ini akan membuat anda
lebih bijak untuk menjaga pengeluaran yang
berlebih saat menjelang puasa dan Lebaran.
EDISI AGUSTUS 2012
SAYUR DAN BUAH JATENG DIEKSPOR KE SINGAPURA
SEDIKITNYA tiga ton produk
hortikultura asal Jawa Tengah diekspor ke
Singapura. Produk tersebut diantaranya
seperti salak, buncis, cabai dan pepaya.
Empat komoditas yang diekspor itu berasal
dari berbagai daerah yakni Temanggung,
Magelang, Banjarnegara dan Tegal.
Dalam peluncuran ekspor
hortikultura yang dilakukan oleh Gubernur
Bibit Waluyo disaksikan Wakil Menteri
Pertanian, Rusman Heryawan di Sub
Terminal Agribisnis (STA) Soropadan,
Kecamatan Pringsurat, Temanggung
beberapa waktu lalu, diketahui bahwa nilai
impor buah Indonesia jauh lebih banyak.
Tercatat nilai impor mencapai 4 kali
lebih banyak dibandingkan nilai ekspornya.
Nilai ekspor buah mencapai US$ 170 juta
atau jauh lebih kecil dari nilai buah yang
masuk yakni US$ 700 juta.
Rusman mengungkapkan, dari posisi
neraca perdagangan buah-buahan, defisit
cukup besar, namun buah dan sayur lokal
masih menguasai pasar dalam negeri.
Wamentan juga berharap agar petani
terpacu meningkatkan produk lokal sebab
pasar ekspor masih terbuka lebar seperti di
Singapura, Dubai, Thailand dan China.
Sementara itu, Gubernur Jawa
Tengah Bibit Waluyo meminta kepada para
petani sayuran maupun buah-buahan,
untuk meningkatkan produktivitas dan
kualitas agar ekspor bisa terus berjalan dan
taraf perekonomian masyarakat Jawa
Tengah semakin terangkat. (*)
EDISI AGUSTUS 2012
NERACA PERDAGANGAN DEFISIT, IMPOR TAK MUNGKIN DIKURANGI
Meski Indonesia mengalami defisit neraca
perdagangan beberapa bulan ke belakang,
pemerintah masih belum berniat untuk
menutup keran impor. Badan Pusat Statistik
(BPS) merilis defisit neraca perdagangan
yang terjadi sejak dua bulan terakhir,
kembali berlanjut.,dengan catatan ekspor
Juni yang hanya mencapai USD 15,36 miliar
dan impor yang mencapai USD 16,69 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin
saat memaparkan kinerja ekspor-impor
menandaskan bahwa Juni 2012, terjadi lagi
defisit hingga USD 1,32 miliar.
Disebutkan, neraca perdagangan Januari-
Juni 2012 untuk di kawasan ASEAN, defisit
tertinggi dengan Thailand sebesar USD
3,069 miliar. Neraca perdagangan dengan
Malaysia justru tercatat surplus USD 1,281
miliar. Sedangkan untuk kerjasama
perdagangan dengan Uni Eropa, defisit
terbesar dengan Jerman yang mencapai
USD 283 juta dan surplus dengan Inggris
sebesar USD 138 juta.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu
Krishnamurti sendiri menjelaskan, bahwa
pemerintah tidak mungkin menerapkan
kebijakan seperti tarif barrier untuk
memperlambat kinerja impor. Sebab jika
impor dimatikan jelas akan berpengaruh
terhadap produksi yang ada. Pemerintah
akan terus menggenjot pertumbuhan
ekspor sebagai penyeimbang impor
sehingga neraca perdagangan dapat
kembali normal.
Upaya diversifikasi negara tujuan ekspor
masih menjadi senjata andalan pemerintah
dalam mendorong ekspor di tengah krisis
dunia. Setelah Lebaran, direncanakan misi
dagang akan dikirim ke Amerika Latin
termasuk juga Afrika, Asia Tengah dan
Timur Tengah. (*)
EDISI AGUSTUS 2012
TAK CUKUP HANYA DIVERSIFIKASI EKSPOR
Lima tahun terakhir mungkin menjadi
bumerang dalam situasi perdagangan di
Indonesia. Bagaimana tidak, jika defisit
perdagangan akibat penurunan ekspor yang
dipicu krisis ekonomi global memengaruhi
Indonesia dan juga negara-negara lainnya
secara keseluruhan. Bahkan negara pengekspor
terbesar seperti China dan Korea juga
mengalami defisit serupa. Defisit perdagangan
pada Juni 2012 merupakan yang terbesar dalam
kurun lima tahun terakhir. Pada April 2008,
defisit perdagangan pernah mencapai US$724,9
juta.
Indonesia memang sudah berupaya
melakukan diversifikasi ekspor, namun hal ini
juga tidak mudah mengingat negara-negara
lainnya juga melakukan hal serupa. Akibatnya
yang terjadi di sini adalah adanya upaya saling
berebut pasar ekspor yang baru. Menurut Wakil
Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam
kunjungannya ke Blora belum lama ini, dampak
dari diversifikasi ekspor tidak bisa serta merta
dirasakan hasilnya.
Kesulitan lainnya selain perebutan
pasar ekspor baru itu, juga terdapat time lag
berkisar antara 16-18 bulan dari proses ekspor
ke negara-negara non tradisional. Meski ada
time lag namun pemerintah akan tetap
konsisten dengan upaya tersebut. Time lag,
lanjut dia, menyebabkanhasil dari diversifikasi
ekspor tidak serta merta dirasakan pada neraca
perdagangan, melainkan baru bisa dirasakan
pada 6-18 bulan ke depan bergantung dengan
kondisi negara tujuan ekspor.
Pasar Domestik
Kementerian Perdagangan akan
melakukan sejumlah misi perdagangan ke
negara tujuan ekspor baru diantaranya seperti
Amerika Selatan, Timur Tengah, Asia Tengah
dan Afrika Tengah. Situasi perekonomian secara
global sendiri diperkirakan masih belum akan
membaik pada semester kedua tahun ini.
Imbasnya tentu berdampak pada neraca
perdagangan yang semakin defisit karena
ekspor terus merosot namun impor semakin
membengkak.
Artinya dengan kondisi tersebut, arah
ke depan juga tidak mudah sehingga tidak
hanya diperlukan upaya diversifikasi pasar saja,
tetapi juga promosi dan peningkatan pasar
dalam negeri. Pemerintah juga mendorong
peningkatan pasar domestik dengan
meningkatkan produktivitas industri dalam
negeri termasuk merevitalisasi pasar rakyat.
Apalagi konsumen saat ini semakin tinggi
kebutuhan serta daya belinya, sehingga jika ini
tidak dipenuhi masyarakat akan meninggalkan
pasar - pasar tradisional.
EDISI AGUSTUS 2012
MENAIKKAN POPULARITAS SORGUM
SEBAGAI KOMODITAS PANGAN DAN INDUSTRI
SORGUM merupakan komoditas biji-bijian
penting keempat setelah gandum, padi dan
jagung. Sebagai bahan pangan, sorgum
ditepungkan untuk bahan roti, kue serta
bubur. Di Indonesia, sorgum dimasak untuk
campuran beras, atau dikukus sebagai nasi
sorgum. Potensi sorgum
untuk industri pakan
ternak (pengganti
jagung) juga cukup tinggi.
Dalam industri playwood
dan kertas, sorgum
berpotensi menggantikan
terigu sebagai bahan
perekat (lem). Namun
selama ini penggunaan
sorgum yang paling
banyak adalah untuk
industri minuman. Baik
minuman tak
beralkohol(softdrink), beralkohol rendah
(bir) maupun beralkohol tinggi (wisky/arak).
Selama ini popularitas sorgum di kalangan
petani, tidak hanya kalah dibanding
komoditas padi dan jagung, melainkan juga
berada di bawah singkong, ubi jalar, bahkan
juga keladi. Produktivitas sorgum rata-rata
di tingkat petani kita hanya sekitar 1 ton per
hektare per musim tanam. Hasil ini kalah
dibanding padi yang rata-rata mencapai 4
ton per hektare dan jagung hibrida yang
mampu berproduksi sampai 8 ton per
hektare per musim
tanam. Rata-rata umur
panen sorgum mencapai
4 bulan semenjak tanam.
Varietas keris dari
Bangladesh yang genjah,
umur panennya hanya 80
hari, lebih pendek dari
umur jagung dan padi.
Komoditas sorgum
berasal dari benua Afrika.
Di sini sorgum dikenal
dengan nama surgo,
millet, durra dan kafir dengan varietas
cokelat (merah) dan putih. Komoditas ini
mulai mendunia sejak akhir tahun 1980-an.
Belanda membawa sorgum ke Indonesia
tahun 1925. Di Jawa, sorgum dikenal
dengan nama cantel, otek dan jagung
cantrik. Meskipun sudah masuk ke
EDISI AGUSTUS 2012
Indonesia sejak jaman pemerintah kolonial,
namun sorgum baru mulai berkembang baik
sekitar tahun 1970-an. Sebab, ketika tahun
1960an Indonesia kekurangan pangan
(beras), maka pemerintah mulai agak serius
mengembangkan komoditas ini. Hasilnya
baru bisa kelihatan sekitar tahun 1970an,
dengan dikenalnya varietas-varietas unggul.
Baik yang berkulit cokelat maupun putih.
Namun dengan membaiknya perekonomian
Indonesia setelah tahun 1970an, maka
komoditas sorgum kembali dilupakan.
Budidayanya hanya dilakukan oleh
masyarakat secara terbatas untuk
kebutuhan sendiri. Perdagangan biji sorgum
justru marak dengan berkembangnya hobi
memelihara burung perkutut dan burung
ocehan lainnya. Sorgum dan jewawut
(Setaria italica) menjadi komoditas penting
sebagai pakan burung piaraan. Namun
lama-kelamaan masyarakat mulai
menyadari, bahwa potensi sorgum sebagai
komoditas pangan dan bahan industri
sungguh sangat besar.
Sorgum (Sorghum bicolor, Andropogon
sorghum, Holchus sorghum, dan Sorghum
vulgare) termasuk keluarga rumput-
rumputan seperti halnya padi, jagung,
gandum dan tebu. Batang sorgum beruas-
ruas mirip tebu, namun berukuran lebih
kecil dengan diameter 2 cm. Tinggi tanaman
varietas lama, bisa mencapai 2,5 m. Namun
varietas-varietas baru yang lebih unggul,
hanya bisa setinggi 1,5 meter. Daun sorgum
berbentuk pita, mirip dengan daun jagung
maupun daun tebu. Malai tumbuh pada
ujung tanaman seperti halnya padi.
Biji sorgum juga terdapat dalam kulit biji
yang keras (sekam), lebih keras dari sekam
padi. Sorgum bisa dibudidayakan di
kawasan beriklim tropis, munson, sabana,
gurun sampai ke kawasan sub tropis. Di
Indonesia, sorgum bisa dikembangkan
mulai dari dataran rendah sampai dengan
ketinggian sekitar 700 m. dpl. Salah satu
kelebihan sorgum dibanding dengan padi
dan jagung adalah, ia tahan kekeringan.
Hingga komoditas ini cocok untuk
dikembangkan di kawasan pantura
Jabar/Jateng, Jatim, Bali Utara, NTB, NTT
dan Sulsel serta Sultra. Kawasan-kawasan
tersebut selama ini dikenal dengan iklimnya
yang sangat kering.
Teknik Penyosohan
Kendala utama pengembagan sorgum di
masyarakat adalah, sulitnya mengolah
EDISI AGUSTUS 2012
malai dan gabah menjadi "beras sorgum".
Upaya perontokan dan penumbukan secara
tradisional, maupun dengan mesin
penggiling padi, menghasilkan beras sorgum
yang masih belum bersih dari kulit.
Akibatnya, apabila dilakukan penepungan,
kulit biji akan terikut. Mutu tepung
demikian sangat jelek karena kalau dimasak
akan menghasilkan rasa pahit atau sepet
akibat masih terikutnya zat tanin pada kulit
biji.
Akhir-akhir ini sudah ditemukan varietas
sorgum yang kulit bijinya mudah
mengelupas, selain telah ditemukan pula
teknologi penyosohan hingga bisa diperoleh
mutu beras sorgum yang lebih baik. Salah
satu teknik penyosohan yang sekarang
banyak digunakan petani adalah abrasive
mill, yakni alat penyosoh biasa, namun
silindernya berupa gerinda. Dengan teknik
ini kulit ari biji sorgum yang terkenal keras
dan kuat dapat dikikis hingga bisa diperoleh
beras sorgum yang benar-benar bersih.
Agar waktu proses penggilingan biji sorgum
tidak hancur, maka tingkat kekeringan biji
harus mencapai kadar air antara 10%-12 %.
Pada beras dan jagung, kadar air ini cukup
antara 14%-15%.
Sorgum yang dikembangkan di Indonesia,
umumnya tipe biji untuk bahan pangan
manusia. Bukan untuk pakan ternak dan
lem maupun untuk industri minuman.
Sorgum biji sebagai bahan pangan manusia,
masih bisa dibedakan menjadi tipe beras
biasa (non waxy) dan tipe ketan (waxy). Dua
tipe ini sama-sama dikembangkan
masyarakat untuk tujuan bahan pangan.
Pengembangan sorgum biji untuk bahan
pangan ini, di satu pihak sangat positif
sebab masyarakat telah mampu mengatasi
ketergantungan mereka terhadap beras dan
gandum (berupa mie dan roti).
Namun di lain pihak, penanaman sorgum
biji untuk bahan pangan ini cenderung
memperkokoh pola pertanian subsisten.
Artinya, para petani membudidayakan satu
komoditas, karena mampu mengkonsumsi
sendiri komoditas tersebut. Hingga hasil
rata-rata hanya 1 ton per hektar per musim
tanam seperti yang selama ini mereka alami
pun, mereka terima dengan wajar. Padahal,
dengan harga biji sorgum (gabah) di bawah
harga jagung pipil, dengan hasil 1 ton per
hektare per musim tanam dengan biaya
olah tanah dan lainnya yang mirip dengan
jagung maka tentu petani sangat dirugikan.
EDISI AGUSTUS 2012
Hal ini disebabkan biaya olah lahan, benih,
penanaman, pemanenan dan perontokan
pasti sudah di atas Rp 1.000.000 per
hektare per musim tanam. Dengan harga
gabah sorgum sama dengan jagung pipil Rp
800 per kg pun, pendapatan kotor petani
dari 1 ton hasil hanyalah Rp 800.000
sehingga sebenarnya petani mengalami
kerugian paling sedikit Rp 200.000 per
hektar per musim tanam.
Meskipun secara finansial, sebenarnya
mereka tidak mengalami kerugian apapun.
Benih merupakan hasil panen terdahulu,
tenaga kerja merupakan tenaga mereka
sendiri dan hasilnya pun mereka konsumsi
sendiri, minimal dipasarkan di lingkungan
dekat mereka. Padahal, pola pengadaan
pangan seperti ini secara ekonomis
merugikan para petani tersebut, juga
merugikan perekonomian nasional. Sebab
dengan pola budidaya yang ada, dengan
perubahan benih dan tambahan modal
untuk pupuk, para petani tersebut dapat
menghasilkan biji sorgum untuk substitusi
gandum, industri pakan ternak, lem dan
industri minuman.
Industri pakan ternak barangkali agak sulit
untuk ditembus oleh sorgum. Sebab
reputasi jagung dan tepung gaplek dalam
penyediaan kalori dengan harga murah,
sampai saat ini belum tertandingi oleh
komoditas apapun. Namun industri lem
yang menyerap tepung terigu cukup besar,
bisa disubtitusi oleh sorgum. Demikian pula
dengan industri mie dan roti yang juga
berpeluang untuk disubstitusi sorgum.
Namun untuk itu petani dituntut
menghasilkan tepung dengan kualitas baik
dan kuantitasnya pun minimal 3 ton biji per
hektare per musim tanam.
Industri Minuman
Salah satu peluang yang sampai saat ini
belum termanfatkan adalah budidaya
sorgum untuk keperluan industri minuman.
Baik soft drink yang non alkohol, minuman
beralkohol ringan (bir) maupun minuman
beralkohol tinggi (arak, wisky). Semua
industri tersebut selama ini memanfaatkan
biji-bijian, terutama barley dan millet.
Namun di Afrika, benua tempat asal-usul
sorgum, pembuatan minuman ringan,
beralkohol rendah maupun tinggi berbahan
sorgum sudah biasa dilakukan.
Industri minuman ringan berbahan sorgum,
umumnya hanya memanfaatkan tepung
sorgum putih maupun merah yang
EDISI AGUSTUS 2012
dicampur air dan difermentasikan, tanpa
membentuk alkohol. Minuman demikian
aroma serta rasanya mirip dengan air tapai.
Prinsipnya hanya mengubah karbohidrat
menjadi gula melalui proses fermentasi.
Minuman beralkohol ringan maupun berat,
biasanya diproduksi dengan
memfermentasikan tepung digabung
dengan mengkecambahkan biji,
mengeringkannya, dan menggiling hingga
membentuk malt. Selanjutnya malt
direndam dan dengan bantuan kapang
yeast difermentasikan hingga membentuk
alkohol. Biasanya fermentasi ini dilanjutkan
dengan penggabungan hasil fermentasi
malt dengan fermentasi tepung. Selama ini
industri bir nasional kita, masih
mengandalkan malt dan hops impor.
Sementara industri minuman rakyat yang
dijual di terminal, stasiun dan warung-
warung, masih belum memanfaatkan
teknologi fermentasi pembentuk gula
maupun alkohol dengan cukup higienis.
Dengan pola pengembangan sorgum untuk
keperluan substitusi gandum maupun
industri minuman, maka proses pemiskinan
petani tidak akan terus berkepanjangan.
Sebab dengan membiarkan para petani
tetap membudidayakan sorgum hanya
untuk dikonsumsi sendiri, sebenarnya
pemerintah dan kalangan terdidik Indonesia
telah membiarkan proses pemiskinan
petani itu terus berlanjut. Untuk itu
memang diperlukan adanya kalangan
enterpreuneur yang bersedia untuk
berkorban masuk ke sektor agro, dengan
perhitungan yang cermat agar resiko yang
dihadapi menjadi minimal. Sorgum adalah
komoditas yang telah ribuan tahun
menghidupi rakyat Afrika. Sekarang AS,
Australia dan negara-negara maju lainnya
telah memanfaatkan komoditas biji-bijian
ini untuk memakmurkan rakyat mereka.
Kawasan-kawasan kering seperti NTT, Sultra
dll mestinya memanfaatkan sorgum untuk
memutus rantai kemiskinan yang selama ini
membelenggu masyarakat di sana.
EDISI AGUSTUS 2012
PEMBATASAN BBM BAGI KENDARAAN DINAS
Ketentuan pembatasan bahan bakar
minyak bagi kendaraan dinas pemerintahan
sudah diberlakukan per awal Agustus 2012.
Penggunaan BBM jenis Pertamax ini
mungkin menjadi salah satu pilihan
kebijakan untuk penghematan energi.
Namun sejauh mana kebijakan ini akan bisa
efektif sebagai upaya melaksanakan strategi
penghematan BBM dalam negeri?
Pada bulan pertama ini, bisa jadi
dampak aturan pembatasan ini belum
terlalu dirasakan oleh kalangan PNS dan
pemerintah. Namun demikian ada beberapa
hal yang nantinya bisa jadi permasalahan
dan bisa memunculkan kebijakan baru lagi.
Perjalanan dinas PNS selama satu hari ke
luar kota misalnya, terkadang
membutuhkan konsumsi BBM antara 20-30
liter. Jika biasanya hanya mengeluarkan
dana sekitar Rp 90 ribu hingga Rp 150 ribu,
maka dengan ketentuan penggunaan
Pertamax ini akan bisa bernilai dua kali
lipatnya. Sementara di satu sisi uang
perjalanan dinas tidak dinaikkan. PNS pasti
akan berhitung kembali jika menggunakan
mobil dinas dan kendaraan pelat merah itu
pun akan lebih banyak berdiam di pool.
Dalam survei kecil-kecilan ini, sebagian
besar PNS memang menyatakan
keberatannya, karena kondisi mereka juga
relatif terbatas masih harus menyisihkan
pendapatannya untuk menambah uang
pembelian Pertamax saat menjalankan
tugas. Bahkan jika bisa memilih, lebih baik
tidak menggunakan mobil dinas dan
menyewa mobil plat hitam dengan
konsumsi BBM premium.
Ke depan kita harus melihat dampak
penganggaran uang BBM dan pembeliannya
tentu akan meningkat. Ujung-ujungnya,
berbuntut pada peningkatan usulan dinas
untuk anggaran rutin. Tetapi apakah daerah
ataupun provinsi nantinya bisa memenuhi
permintaan SKPD untuk menaikkan jumlah
anggarannya. Jika diamati, kebijakan ini
memang tidak menjadi masalah bila
diterapkan di tingkat pusat mengingat
ketersediaan anggaran pusat memang lebih
banyak. Tetapi jika di daerah, kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan ini memang
sangat terbatas. Bahkan PNS mulai
mengurangi aktivitas pengabdian dan
pelayanannya ke masyarakat mengingat
ketika kunjungan pasti memerlukan
EDISI AGUSTUS 2012
transportasi ber-BBM. Demikian pula di
daerah-daerah lain, pejabat daerah juga
tidak menggunakan mobil dinasnya untuk
operasional. Mereka kembali naik mobil
pribadi, kendaraan umum atau kendaraan
roda dua.
Pilihan perubahan sarana
transportasi dengan mobil dinas yang
awalnya untuk memudahkan dan
mempercepat pelayanan pada masyarakat
serta tugas lainnya yang membutuhkan
mobilitas, malah menjadi terhambat.
Sungguh disayangkan bila mobil dinas yang
dibeli dari uang rakyat tidak dimanfaatkan
dengan baik karena lebih banyak
dikandangkan saja.
Penghematan energi boleh jadi akan
berjalan pelan, namun pilihan kebijakan
instan ini tentunya akan membuahkan
banyak dampak. Diharapkan, kebijakan
penghematan energi tidak berhenti di sini
tetapi perlu dilakukan roadmap kebijakan
secara bertahap dan berkelanjutan serta
sosialisasi secara terus menerus kepada
masyarakat.
Kondisi riil yg perlu diperhatikan
adalah melonjaknya jumlah sepeda motor
di jalan. Apakah memang kenaikan
konsumen sepeda motor tidak perlu
dibatasi? Kalau dikaitkan dengan
ketersediaan sarana prasarana transportasi,
penghematan energi akan lebih efektif bila
dilakukan dengan pembatasan konsumen
sepeda motor...pembatasan pembelian
motor dan memperketat persyaratan
pembelian sepeda motor maupun
pengguna sepeda motor.
Bahkan hasil survey ditlantas Polda
Jateng, sebagian besar kecelakaan saat ini
terjadi pada pengguna sepeda motor
dengan kejadian kecelakaan yg meningkat
300 persen dibandingkan tahun yang lalu.
.
EDISI AGUSTUS 2012
BERBAGAI ALAT UKUR HARUS DITERTIBKAN
Pernah menemui kecurangan dalam
sebuah transaksi dagang di pasar tradisional
atau stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU)? Mungkin anda di lapangan pernah
secara langsung mengalaminya. Tidak hanya
di pasar yang tingkatannya tradisional,
bahkan di pasar modern pun tak jarang kita
mengalaminya. Timbangan yang tidak pas,
takaran yang barangkali masih jauh dari
normal ataupun pengukuran lainnya yang
kurang bisa dipertanggungjawabkan.
Perlindungan konsumen kaitannya
dengan kebenaran hasil pengukuran pada
perdagangan barang dan jasa, memang
menjadi perhatian tersendiri khususnya
bagi metrologi legal yang berperan dalam
pengamanannya. Konsumen jelas
menginginkan adanya jaminan kebenaran
hasil pengukuran dan kepastian hokum
terhadap proses transaksi perdagangan
yang menggunakan alat-alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapannya (UTTP).
Hal ini penting sebagai dasar
penetapan kuantitas dan harga barang serta
jasa. Begitupun dalam perdagangan dalam
negeri, negara juga menghendaki jaminan
kebenaran hasil pengukuran terhadap
ekspor dan impor barang agar tidak
mengalami kerugian akibat ketidaksesuaian
tersebut. Di sinilah pemerintah berperan
dalam menjamin kepercayaan dan
perlindungan pelaku usaha terhadap
kecurangan yang terkait dengan
pengukuran.
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (Dinperindag) Jateng melalui
bidang perlindungan konsumen dan
pengawasan barang beredar memiliki seksi
pengawasan kemetrologian. Beberapa
waktu lalu sejak Juli hingga Agustus 2012,
menggelar pengawasan UTTP di jalur
pantura baik alat ukur yang ada di SPBU
maupun alat ukur yang ada di pasar
tradisional dan modern. Sehubungan
dengan Hari Raya Idul Fitri lalu, seksi
pengawasan kemetrologian juga mengawasi
alat ukur SPBU di jalur pantura seperti
Tegal, Brebes, Pati dan Rembang.
Dalam kegiatan ini, petugas
melakukan pengujian atau penakaran
terhadap pompa ukur BBM yang ada di
SPBU tersebut. Hal ini bertujuan agar SPBU
EDISI AGUSTUS 2012
yang ada di jalur mudik dan balik ini dapat
melayani konsumen sesuai ketentuan yang
berlaku. Hasilnya, semua dalam kondisi baik
baik dari sisi penakaran atau
pengukurannya maupun tanda tera yang
sudah berlaku pada tahun 2012 ini.
Pengawasan juga dilakukan di pasar
tradisional dan pasar modern di jalur
pantura dan daerah lainnya agar konsumen
yang berbelanja juga bisa terjamin ukuran
dan penimbangannya. Jumlah keseluruhan
SPBU khususnya di Kabupaten Brebes,
Tegal, Pati dan Rembang berjumlah 29
SPBU dengan 104 pompa ukur dan 347
nosel. SPBU Pasti Pas itu menyediakan BBM
Premium, Pertamax, Pertamax Plus dan
Solar.
Dari hasil pengukuran, hasil sangat
baik dengan kesalahan berkisar -10 ml
sampai -30 ml. Sedangkan batas kesalahan
yang diperbolehkan adalah +100 ml.
Seluruh SPBU tersebut masih masuk
kategori batas toleransi yang diijinkan, di
samping tanda teranya juga sudah sah pada
tahun 2012 ini.
Harus Tera Ulang
Sementara itu untuk pengawasan
kemetrologian bidang perlindungan
konsumen dan pengawasan barang
beredar, juga dilakukan pada UTTP pasar
tradisional dan modern di Brebes, Tegal,
Pati dan Rembang. Jumlah keseluruhannya
11 pasar dan 375 pemilik UTTP yang diawasi
dengan 2.430 buah UTTP. Dari 2.430 UTTP
yang diperiksa, masih ada 236 UTTP yang
belum bertanda tera sah yang berlaku
tahun 2012. Para pemilik UTTP tersebut
diperintahkan untuk melakukan tera ulang
tahun 2012 di Balai Metrologi terdekat.
Misalnya untuk UTTP yang berada di
Brebes dan Tegal bisa menera ulangkan
UTTPnya di Balai Metrologi Wilayah Tegal.
Sedangkan UTTP yang berada di Pati dan
Rembang bisa menera ulang di Balai
Metrologi di wilayah Pati. Kegiatan rutin
seperti ini akan digelar secara berkala di
seluruh kabupaten/kota untuk menciptakan
perniagaan di Jateng yang tertib ukur di
segala bidang. Dari sinilah akan berujung
pula pada jaminan perlindungan konsumen
dan produsennya.
EDISI AGUSTUS 2012
HARGA KEPOKMAS BULAN AGUSTUS 2012
GRAFIK HARGA BERAS
GRAFIK HARGA GULA PASIR
EDISI AGUSTUS 2012
MOTIVASI DALAM KERJA SEBAGAI SUMBER ENERGI BEKERJA
Motivasi dalam kerja, Banyak
orang setuju bahwa motivasi itu bagai
misteri. Kita pun sering tidak mengenal
penuh motivasi dalam diri kita. Apa yang
membuat saya bersemangat? Apa yang
membuat saya melompat dari tidur saya di
pagi hari? Apa yang membuat saya ceria
mengerjakan sesuatu walaupun badan
lelah?
Beberapa teori utama yang
membahas kebutuhan manusia juga
seringkali bisa tidak relevan dengan
motivasi orang bekerja di masa sekarang.
Betulkah untuk merangsang para salesman
diperlukan "upah komisi" saja? Apakah
seorang salesman tidak punya keinginan
berprestasi sendiri, menghargai dirinya,
serta mencintai pekerjaannya? Apakah
tidak ada di antara kita, orang yang sangat
bersemangat melakukan sesuatu atau
menjual produk tanpa terlalu hitung-
hitungan mengenai berapa imbalan yang ia
dapat? Bukankah kita melihat bahwa
banyak sekali orang, demi passion-nya juga
tidak menunggu sandang-pangan-papan-
nya cukup, untuk menghasilkan karya-karya
yang hebat? Sebaliknya, kita juga banyak
melihat gejala di mana individu yang
mendapatkan gaji yang relatif cukup malah
tidak tergerak mengejar target. Dengan
kata lain, berhenti di kepuasan fisik dan rasa
aman saja.
Memang ada orang dan tim yang
tidak mementingkan untuk menghidupkan
motivasinya secara optimal, bahkan
mungkin tidak merasa bahwa motivasi itu
penting. Namun, dalam tuntutan situasi
seperti sekarang, sulit dibayangkan bila
individu, tim dan perusahaan, hanya
mengandalkan kekuatan pikir dan fisik saja.
Kreativitas dan value adding mustahil
berkembang jika tidak didukung motivasi
individu dalam kelompok atau organisasi.
Bahkan, nilai motivasi bisa jadi lebih besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan,
daripada nilai kompetensi lainnya. Mungkin
ini sebabnya instansi pemerintah pun mulai
memperhitungkan motivasi pegawai negeri
dalam pengembangan sumber dayanya.
Tumbuhkan “Sense of Progress”
Seorang ahli manajemen
membuat penelitian terhadap 12.000
karyawan, yang terdiri atas pekerja kasar
sampai para eksekutif. Ia menemukan sense
of progress sebagai hal yang paling
EDISI AGUSTUS 2012
membuat karyawan ingin maju dan
berprestasi ketimbang faktor lain, seperti
support internal, teknikal, serta kolaborasi
tim. Mungkin ini juga alasan bahwa
perusahaan-perusahaan servis yang
mengandalkan antusiasme karyawannya
mengumumkan secara terbuka pencapaian
penjualan hariannya, agar setiap karyawan
jelas merasakan milestone perusahaan,
sedang maju, jalan di tempat, atau
mengalami penurunan.
Bagaimana dengan pekerjaan
yang dianggap rutin dan sulit diukur
kemajuannya? Seorang karyawan bisa saja
mengatakan, “Dari tahun ke tahun, saya
menyajikan laporan keuangan bulanan
terus. Pekerjaan saya memang itu-itu saja.”
Bayangkan, betapa sulitnya menjaga
motivasi teman kita ini. Dan bayangkan
betapa orang semacam ini cepat berkarat
dan tua sebelum waktunya. Untuk
pekerjaan-pekerjaan rutin, jalan terbaiknya
adalah memberi perasaan pada teman-
teman kita ini bahwa kesempatan belajar
selalu ada. Pertanyaan atau bahkan
berbagai tantangan bisa kita berikan
seputar pekerjaannya, sehingga setiap
individu merasakan progress belajar dalam
dirinya.
Genggam “passion”
Tidak jarang kita temui orang
yang sangat pede, tapi tidak terlihat
antusias. Profesional yang berbakat dan
trampil sekalipun bisa saja tidak
bersemangat. Teman saya seorang pemain
bola basket yang berbakat, terpaksa harus
menghentikan kariernya sebagai pemain
nasional, setelah menemukan bahwa kedua
belah kakinya tidak sama panjang. Teman
kita yang seharusnya jatuh mentalnya ini,
ternyata tidak jadi kehilangan semangat,
bahkan akhirnya merintis kariernya menjadi
pelatih. “Saya tidak pernah lepas
menggenggam basket. Mengapa harus
berhenti?” kata teman kita ini.
Kita tahu bahwa hambatan pasti
dihadapi setiap orang dan terkadang bisa
menjatuhkan mental. Namun, sepanjang
individu punya kecintaan dan minat yang
kuat terhadap substansi tertentu, ia
senantiasa bisa menemukan jalan untuk
membakar antusiasmenya terus-menerus,
dan tidak berhenti berkarya.
Teman kita ini juga
menambahkan, “Fokus pada diri sendiri
tidak boleh terlalu berlebihan, karena
situasi seperti ini membuat kita tidak bisa
EDISI AGUSTUS 2012
memperhatikan dan bekerja untuk orang
lain di sekitar kita.“ Ya, mana mungkin kita
mengeluarkan prestasi terbaik, jika tujuan
kita semata untuk kepentingan pribadi?
Dengan memperluas minat dan kepedulian
pada keadaan di sekitar kita dan kebutuhan
orang lain, sumber energi kita tentu akan
terus terisi, bahkan bertambah besar.
Motivasi itu dinamis
Orang yang malas sering kita
sebut sebagai orang yang tidak punya
motivasi. Dengan pandangan ekstrem
seperti ini, kita seakan punya beban berat
jika diberi tugas untuk menanamkan
motivasi dalam diri seseorang atau sebuah
tim. Sebaliknya, kalau kita membayangkan
bahwa motivasi itu bagaikan sebuah
sumber energi dalam tubuh kita, kita bisa
melihat bahwa motivasi akan selalu ada
dalam diri tiap orang. Ada orang yang
sumber energinya kuat, ada yang sumber
energinya lemah. Ada orang yang mampu
konsisten menjaga sumber energinya tinggi,
namun ada juga yang grafik energinya naik-
turun.
Hal yang "magic" adalah bahwa
bahwa energi yang kuat dari seseorang bisa
menular pada orang lain. Kita tahu bahwa
hawa bersemangat dari seorang pemimpin
bagaikan virus yang bisa segera menyebar,
membuat orang lain merasa ringan dalam
bekerja, bahkan membuat tim jadi kuat
mendobrak dan mendorong hasrat
pemecahan masalah kreatif.
Jadi, sebetulnya tidak sulit juga
membawa organisasi pada suasana
motivasional. Dengan menikmati pekerjaan
kita, melihat kekuatan tim dan berpikir
positif, mengajak teman-teman untuk selalu
berpikir maju, pastinya hawa tim akan
berubah dan bisa segera mengangkat
energi dari orang-orang lain di sekitar kita
juga.
Motivasi itu dinamis, mengalir,
dan bergerak. Tantangan pun tidak usah
dicari-cari lagi jika kita terbiasa
berkomunikasi efektif, sehingga kritik dan
evaluasi bisa terus masuk. Sebagaimana
sering kita baca: “Motivation requires a
delicate balance of communication,
structure, and incentives“.
(Eileen Rachman/Sylvina Savitri / EXPERD
Consultan
EDISI AGUSTUS 2012
WASPADA PENYAKIT PASCA LEBARAN
Lebaran merupakan momen yang paling
dinantikan oleh umat Muslim setelah bulan
Ramadhan berakhir. Selain dapat
berkumpul dengan keluarga, lebaran juga
identik dengan jadwal kegiatan dan makan
yang tidak biasa yang bisa memicu sakit.
Saat lebaran, biasanya banyak tersaji
makanan dan minuman manis, bersantan
dan berlemak. Dengan kondisi seperti ini,
berbagai penyakit sudah siap menunggu
bila Anda tidak dapat mengontrol pola
makan.
"Kalau pola makannya tidak diperhatikan,
ada tiga kategori penyakit yang sering
menyerang pasca lebaran," tutur Dr. H. Ari
Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM,
dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan
Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-
RSCM
Dr Ari menjelaskan, tiga kategori penyakit
yang sering terjadi pasca lebaran adalah
sebagai berikut:
1. Penyakit kronis yang kambuh
Makanan manis, bersantan dan lemak
merupakan musuh bagi banyak orang yang
menderita penyakit kronis, seperti
hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol
tinggi, diabetes, asam urat bahkan sampai
serangan jantung dan stroke.
2. Penyakit karena kelelahan dan kecapekan
Kegiatan mudik dan lebaran biasanya akan
membuat orang kurang tidur dan kelelahan.
Akibatnya, bila tidak diimbangi dengan pola
makan yang sehat, maka penyakit-penyakit
seperti ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan
Atas), batuk, pilek dan radang tenggorokan.
3. Penyakit karena kurangnya kebersihan
makanan
Pada suasana lebaran, biasanya sampah
makanan dan lalat ada dimana-mana, bila
kondisi ini tidak dapat diatasi dengan benar
maka akan sangat mempengaruhi
kesehatan, terutama yang berkaitan dengan
sistem pencernaan.
Hal lain adalah masalah yang dihadapi oleh
masyarakat perkotaan yang biasanya
bergantung pada pembantu rumah tangga
(PRT). Saat banyak para PRT mudik, orang-
EDISI AGUSTUS 2012
orang kota biasanya sulit mencari makanan
sehat dan bersih. Dengan kondisi demikian,
penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan sistem pencernaan seperti diare
akan banyak terjadi.
"Biasanya penyakit-penyakit ini akan mulai
menyerang pada minggu-minggu pertama
setelah lebaran," tambah dokter sekaligus
Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam Indonesia).
Menurut Dr Ari, penyakit-penyakit tersebut
seharusnya bisa dicegah bila orang tetap
bisa menerapkan pola hidup sehat dan dan
dapat mengontrol makanan yang akan
dikonsumsinya.
Berikut beberapa cara pencegahan yang
dapat dilakukan untuk menghindari
penyakit-penyakit pasca lebaran:
1. Istirahat yang cukup. Setelah mudik
dan berkumpul dengan keluarga,
biasanya banyak orang yang
mengalami kurang tidur. Hal ini bisa
menurunkan stamina dan sistem
kekebalan tubuh, yang akibatnya
mudah terserang berbagai penyakit.
2. Tetap perhatikan kebersihan
makanan
3. Bagi orang yang menderita penyakit
kronis, harus tetap patuh
mengonsumsi obat dan mengontrol
pola makan.
4. Hindari makanan yang mengandung
kolesterol dan lemak tinggi, seperti
jeroan, sea food, daging-dagingan
dan kue-kue manis.
5. Tetap konsumsi buah dan sayur
untuk membantu menyerap dan
mengimbangi kolesterol. Selain itu,
juga untuk melancarkan sistem
pencernaan.
EDISI AGUSTUS 2012
TRIK TINGKATKAN ENERGI DI HARI SENIN
Setelah menjalani akhir pekan yang
melelahkan, tak jarang banyak orang
merasa tidak bersemangat ketika harus
beraktivitas di hari senin. Tapi tenang saja,
karena ada beberapa hal alami yang bisa
dilakukan untuk tingkatkan energi di hari
senin.
Umumnya sebagian besar orang
butuh energi lebih banyak untuk
membuatnya semangat beraktivitas di hari
senin, karena itu tak jarang banyak orang
yang membenci hari di awal minggu ini.
Berikut ini ada beberapa hal yang
bisa dilakukan untuk tingkatkan energi di
hari senin, seperti dikutip dari Rodale, Senin
(10/9/2012) yaitu:
1. Mulailah dengan menaiki tangga dan
hindari lift
Naik tangga adalah salah satu aktivitas yang
bisa meningkatkan energi secara alami serta
memberikan stamina lebih banyak
sepanjang hari. Selain itu juga membantu
meningkatkan kapasitas paru-paru,
menurunkan tekanan darah dan membakar
lemak.
Selain itu studi yang diterbitkan dalam edisi
2008 European Heart Journal diketahui
karyawan yang sering naik lift lebih sering
sakit. Untuk itu cobalah lebih sering
menggunakan tangga ketimbang lift agar
lebih semangat bekerja.
2. Berjalan-jalan
Berada di tempat yang sama selama
berjam-jam bisa membuat orang lebih
kurang stres, untuk itu cobalah berjalan-
jalan keluar selama 5-10 menit. Studi
menunjukkan hanya menghabiskan waktu 5
menit di luar bisa meningkatkan suasana
hati secara alami baik untuk laki-laki
maupun perempuan.
3. Konsumsi air yang cukup
Usahakan untuk mengonsumsi air putih
yang cukup dan hindari minuman berenergi.
Ini karena kebanyakan minuman energi
mengandung kafein yang jika dikonsumsi
berlebih bisa berbahaya termasuk
meningkatkan tekanan darah.
EDISI AGUSTUS 2012
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Tengah
Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.
Indonesia
Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601
Fax ( 024 ) 8311710.
info@dinperindag.jatengprov.go.id
”One Team, One Spirit, One Goal”
Find Us on Web:
http://dinperindag.jatengprov.go.id
Sedangkan konsumsi air putih yang cukup
maka ia akan terhindar dari masalah
dehidrasi. Tapi jika kurang minum maka
berisiko dehidrasi yang membuatnya
mudah marah, kurang konsentrasi, mudah
mengantuk dan mengganggu kinerja.
4. Konsumsi cemilan tinggi energi dan
rendah lemak
Cemilan tinggi energi dan rendah lemak ini
bisa membuat seseorang tetap semangat,
misalnya sayuran mentah segar seperti
wortel dan apel, serta bisa juga dengan
konsumsi permen mint.
5. Tidur siang singkat
Tidur siang singkat bisa meningkatkan
energi dan produktivitas tubuh. Tidur siang
ini bisa dilakukan antara jam 2-4 dan hanya
membutuhkan sedikit memejamkan mata
dan mencari tempat yang tenang, serta
menempatkan elektronik pada posisi silent
top related