letak sungsang 2
Post on 19-Dec-2015
43 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRESENTASI KASUS
Wanita, 30 tahun, G2P0A1
Hamil 41 Minggu 1 hari, Letak Sungsang
Persalinan Lovset Mauriceau
Diajukan Kepada Yth.
dr. Eddy Gunawan A., Sp.OG
Disusun Oleh :
Endang Sulistyawati (20050310087)
SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSB BUDI RAHAYU MAGELANG
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2011
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipresentasikan kasus :
Wanita, 30 tahun, G2P0A1
Hamil 41 Minggu 1 hari Letak Sungsang
Persalinan Lovset Mauriceau
oleh
Nama : Endang Sulistyawati
No. Mahasiswa : 20050310087
Telah disetujui dan disahkan pada tanggal
____________________
Disetujui oleh:
Dokter Pembimbing,
dr. Eddy Gunawan A., Sp.OG
I. IDENTITAS
Nama : Ny. Sri Nurjannah
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Nama suami : Tn. Rohmad Suhatno
Umur : 31 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Cemblang RT 01/01 Tambelang, Candimulyo Magelang
Tanggal masuk : 16 Juni 2011 jam 04.15 WIB
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Kenceng-kenceng hendak melahirkan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien rujukan dari puskesmas Candimulyo dengan diagnosis G2P0A1 inpartu kala I
dengan letak sungsang. Pasien mengeluh sakit dari kemarin, kenceng-kenceng
dirasakan sejak tanggal 15 Juni 2011 jam 11.00 WIB dan sekarang pasien merasakan
kenceng-kenceng belum teratur tanggal 16 Juni 2011 sejak jam 2.00 WIB, ketuban
belum pecah, pengeluaran pervaginam darah (-) dan gerak bayi positif.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat asma, hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus dan TBC disangkal.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat asma, hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus dan TBC disangkal.
5. Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali dengan suami sekarang 2 tahun
6. Riwayat Haid
Haid pertama umur : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Disertai rasa sakit : ya
HPHT : 1 September 2010
7. Kehamilan Sekarang
Taksiran tanggal persalinan 8 Juni 2011
Pengawasan kehamilan di Bidan 6 kali.
Suntik TT 2x di Posyandu
8. Riwayat Obstetri
No. Keadaan hamil,
persalinan, keguguran
dan nifas
Umur
sekarang/tgl
lahir
Keadaan anak Tempat
perawatan
1. Hamil 3 bulan KET Operasi di RSU
2. Hamil ini
9. Riwayat Operasi
Operasi KET di RS
10. Riwayat Keluarga Berencana
Tidak ada
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Praesens
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis Gizi : cukup
Keadaan Gizi : Baik
Tekanan darah :120/80 mmHg Suhu : 36,5 oC
Nadi : 80 X/ menit RR : 20 X/ menit
BB : 55 Kg TB : 148 cm
I. Pemeriksaan Kepala
A. Bentuk kepala : mesocephal, simetris,
B. Rambut : warna hitam,
II. Pemeriksaan Mata
A. Palpebra : edema (-/-),
B. Konjungtiva : pucat (-/-),
C. Sklera : ikterik (-/-),
D. Pupil : reflek cahaya (+/+), isokor,
III. Pemeriksaan Telinga : otorhae (-/-), deformitas (-/-),
IV. Pemeriksaan Hidung : nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-/-), epistaksis (-/-)
V. Pemeriksaan Mulut dan Faring : bibir sianosis (-), bibir pucat (-), lidah kotor (-),
tepi hiperemis (-), tremor (-), ikterik (-)
VI. Pemeriksaan Leher
A. Limfonodi : tidak membesar
B. Kelenjar tyroid : tidak membesar
C. JVP : tidak meningkat
VII. Pemeriksaan Dada
Paru-paru
Inspeksi : simetris, retraksi dinding dada (-),
Palpasi : fokal fremitus kanan=kiri, ketinggalan gerak (-),
Perkusi : sonor (+/+),
Auskultasi : vesikuler (+/+), suara tambahan (-),
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : iktus cordis teraba di SIC V LMC sinistra, kuat angkat (-)
Perkusi : redup, cardiomegali (-)
Auskultasi : S1> S2, reguler, bising (-), gallop (-).
VIII. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : simetris, striae gravidarum (+),
Palpasi : nyeri tekan (+) seluruh regio abdomen bawah, hepar dan lien
tidak teraba defans muscular (-),
Perkusi : timpani, tes pekak beralih (-).
Auskultasi : peristaltik usus (+) normal,
IX. Pemeriksaan Genetalia: tenang, oedem (-)
X. Pemeriksaan Ektremitas: Akral hangat, oedem -/-/-/-
2. Status Obsetrik
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Perut membuncit, terdapat striae gravidarum
Palpasi : L1 : TFU 3 jari di bawah procesus xyphoideus
Teraba 1 bagian bulat, keras, melenting
L2 : Kanan : teraba bagian-bagian kecil janin
Kiri : teraba bagian-bagian kecil janin
L3 : teraba 1 bagian bulat, besar, lunak, tidak melenting
L4 : konvergen
TFU: 28 cm, HIS (+) teratur 2x/10 menit/30 detik
Auskulatasi : DJJ : 11.12.11
Pemeriksaan Dalam
Vaginal Toucher : Portio Ø 10 cm (lengkap), KK (+), eff 100%, bagian bawah
bokong dan kaki turun Hodge III, Ld (+)
IV. DIAGNOSIS
G2P0A1, 30 tahun, hamil 41 minggu 1 hari
Janin tunggal, hidup, intra uterine, letak sungsang presentasi bokong.
Inpartu kala II
V. SIKAP
- cek laboratorium darah rutin
- Pasang infus RL
Laporan Persalinan
04.15 His = (+)
DJJ = 11-12-11, reguler
VT = Ø lengkap, KK (-), Bokong dan kaki ↓ HIII
Dx = G2P0A1, 25 tahun, hamil 41 minggu 1 hari
Janin tunggal, hidup, intra uterine, letak sungsang presentasi bokong.
Inpartu kala II
S/ = Cek laboratorium
Pasang Infus RL
Kosongkan VU : ± 150 cc
05.30 His = (+)
DJJ = 11-12-11, reguler
VT = Ø lengkap, KK (-), Bokong dan kaki ↓ HIII
Dx = G2P0A1, 25 tahun, hamil 41 minggu 1 hari
Janin tunggal, hidup, intra uterine, letak sungsang presentasi bokong.
Inpartu kala II
S/ = Pimpin mengejan
05.35 Lahir bayi perempuan secara lovset mauricau, apgar score: 6-8-9,
BB: 2900 gram, PB : 46,5 cm
05.40 Plasenta lahir spontan, kotiledon lengkap, infark (-), hematom (-), dilanjutkan
eksplorasi sampai bersih, perdarahan ±200 cc, TFU 1 jari ↓ pusat, kontraksi
uterus keras. Baik, sadar. Perineum episiotomi H 15 c/42 c. Tensi :110/70,
injeksi metergin 10 iu IM
05.55 T: 110/70, kontraksi uterus (+) keras, TFU 1 jari dibawah pusat, VU (-),
PPV ±10cc.
06.10 T: 110/70, kontraksi uterus (+), TFU 1 jari dibawah pusat, VU (-),
PPV ±10cc.
06.25 T: 110/70, kontraksi uterus (+), TFU 2 jari dibawah pusat, VU (-),
PPV ±10cc.
06.40 T: 120/70, kontraksi uterus (+), TFU 2 jari dibawah pusat, VU (-),
PPV ±10cc.
07.10 T: 120/70, kontraksi uterus (+), TFU 2 jari dibawah pusat, VU (-),
PPV ±10cc.
07.40 T: 120/70, kontraksi uterus (+), TFU 2 jari dibawah pusat, VU (-),
PPV ±10cc.
Status bayi
- Jenis kelamin : perempuan
- BB : 2900 gram
- Lingkar dada : 38 cm
- Panjang badan : 46,5 cm
- Lingkar kepala : 32 cm
- Lingkar lengan atas : 10 cm
- APGAR score : 6-8-9
VI. FOLLOW UP : 17 Juni 2011
S: wanita, 30 tahun, G2P1A1, post partum sungsang, Lovset mauriceau hari I,
mengeluh nyeri di luka jahitan episiotomi, ASI keluar lancar, masih ada darah
keluar dari jalan lahir seperti menstruasi hari I, nyeri seperti di peras di perut
bagian bawah, BAK dan BAB lancar normal.
O: Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan darah : 110/70 Nadi : 80x
Respirasi : 22x Suhu : 36,5oC
Kepala : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Leher : limfonodi tidak teraba, JVP tidak meningkat
Dada : simetris. retraksi (-), ketinggalan gerak (-),
Cor: S1-S2 reguler
Paru: sonor +/+, vesikuler +/+
Abdomen: supel, nyeri tekan (+) regio supra pubik, TFU teraba
setinggi 2 jari di bawah pusat, hepar dan lien tidak teraba, timpani,
peristaltik (+).
Ekstrimitas: akral hangat, udem -/-/-/-
A : G2P1A1, 25 tahun
Post Partus sungsang, lovset mauriceau
P: Amoxycilin 3 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
Antalgin 3x1
Viliron 1x1
Pembahasan
Letak Sungsang
A. Definisi
Letak sungsang merupakan keadaan di mana janin terletak memanjang dengan kepala
di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
B. Jenis letak sungsang yaitu :
1. Presentasi bokong Murni atau Frank Breech (65%)
Pinggul janin dalam keadaan fleksi, lutut ekstensi, sehingga kedua kaki terangkat
ke atas dan berada di dekat kepala.
Pemeriksaan vaginal hanya teraba bokong.
2. Presentasi bokong Sempurna atau Complete Breech (10%)
Pinggul dan kedua lutut janin dalam keadaan fleksi.
Pemeriksaan vaginal teraba bokong dan kedua kaki disampingnya.
3. Presentasi bokong tak lengkap atau Incomplete Breech(25%)
Salah satu/kedua ekstremitas bawah janin dalam keadaan ekstensi pada pinggul
dan lutut sehingga kaki atau lutut berada di bawah bokong.
Dibagi menjadi :
Letak kaki :
- Kedua kaki terletak di bawah (presentasi kaki sempurna/Double Footling)
- Hanya satu kaki terletak di bawah (presentasi kaki tidak sempurna/Single
Footling)
Letak lutut :
- Kedua lutut terletak paling rendah (presentasi lutut sempurna)
- Hanya satu lutut terletak paling rendah (presentasi lutut tak sempurna)
Pemeriksaan vaginal teraba kaki sebagai presenting part
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
- Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
- Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
- Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
- Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)
C. Etiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air
ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa.
Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, presentasi
bokong/letak lintang.
Karena berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang kehamilan
aterm, kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal dengan
presentasi belakang kepala. Presentasi bokong umunya terjadi pada trimester kedua
kehamilan atau mendekati aterm. Faktor predisposisi untuk presentasi bokong selain
usia kehamilan adalah relaksasi uterus yang disebabkan oleh multiparitas, bayi
multipel, hidramnion, oligohidramnion, hidrosefalus, presentasi bokong sebelumya,
anomali uterus dan berbagai tumor dalam panggul juga pada plasenta yang terletak di
daerah kornu fundus uteri. Ada berbagai faktor pendukung :
1. Prematuritas
2. Hydramnion
3. Plasenta previa
4. Panggul sempit
5. Kelainan bentuk kepala janin (hidrocepalus dan anencephalus)
6. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri
7. Gemelli (kehamilan ganda)
8. Sebab lain yang tidak diketahui
D. Tanda dan Gejala
1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu
sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat teraba pada salah satu sisi, perut dan bagian-bagian kecil
pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar
dan lunak.
4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
E. Diagnosis
Anamnesis : Pada multigravida biasanya sering menyatakan bahwa kehamilannya
lain daripada yang sebelumnya, merasa kurang nyaman pada bagian iga dan
merasa ada benda yang bergerak-gerak di epigastrium.
A. Pemeriksaan Luar
1. Palpasi
Digunakan prasat Leopold untuk palpasi abdomen :
Leopold I : teraba kepala janin yang bulat dan keras dengan ballotement
menempati bagian fundus uteri.
Leopold II : teraba punggung berada di satu sisi abdomen sedangkan bagian-
bagian kecil berada pada sisi yg lain.
Leopold III : bokong janin masih dapat digerakkan jika belum ada engagment
dan sebaliknya jika bokong sudah engagment maka bokong sukar
digerakkan.
Leopold IV : seberapa masuk bokong ke dalam panggul.
2. Auskultasi
Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih
tinggi di atas umbilikus.
B. Pemeriksaan Dalam
Pada pemeriksaan VT (Vaginal Toucher) teraba bagian-bagian khusus yaitu
tuberositas ischiadika, sakrum, dan anus. Presentasi bokong harus dibedakan
dengan presentasi muka karena anus dapat dikira mulut dan tuberositas ischiadika
dapat dikira penonjolan pipi. Untuk membedakannya, pemeriksa akan merasakan
adanya tahanan otot m.spinchter ani jika jari masuk ke dalam anus. Rahang akan
teraba lebih keras jika dilakukan perabaan melalui mulut, selain itu saat tangan
ditarik keluar dari dalam anus akan ditemukan mekonium.
C. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosis maupun memperkirakan
ukuran dan konfigurasi panggul ibu. Apabila masih ada keraguan harus
dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau MRI (Magnetic
Resonance Imagine).
F. Penanganan
Dalam kehamilan
1. Versi Spontan (Knee Chest Position)
Presentasi bokong yang dijumpai pada 29-32 minggu, 75% mengalami versi
spontan pada umur kehamilan 38 minggu. Pada umur kehamilan 37 minggu,
versi spontan sebesar 18%. Posisi knee-chest ibu selama 15 menit tiap 2 jam
selama 5 hari berturut-turut diharapkan dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya versi spontan pada trimester 3 akhir.
2. Versi Luar (External Cephalic Version)
Sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan antara 34 minggu sampai 38 minggu.
Cara :
- Baringkan ibu dalam posos terlentang
- Kaki dibengkokan pada lutut dan pangkal paha supaya dinding perut kendor
- Lakukan pemeriksaan DJJ sebelum tindakan. Jika abnormal (DJJ <100 atau
>180/menit) jangan lakukan versi luar
- Palpasi abdomen kembali untuk memastikan letak, presentasi, posisi kepala,
punggung dan bokong janin.
- Bebaskan/angkat bagian terendah janin dari pintu atas panggul pelan-pelan
- Pegang dan dekatkan kepala dan bokong janin kemudian lakukan rotasi atau
pemutaran janin agar menjadi presentasi kepala.
Dalam Persalinan
Persalinan spontan pervaginam (spontan Bracht) terdiri dari 3 tahapan :
1. Fase lambat pertama :
o Mulai dari lahirnya bokong sampai umbilikus (scapula).
o Disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak perlu ditangani secara
tergesa-gesa mengingat tidak ada bahaya pada ibu dan anak yang mungkin
terjadi.
2. Fase cepat :
o Mulai lahirnya umbilikus sampai mulut.
o Pada fase ini, kepala janin masuk panggul sehingga terjadi oklusi pembuluh
darah talipusat antara kepala dengan tulang panggul sehingga sirkulasi
uteroplasenta terganggu.
o Disebut fase cepat oleh karena tahapan ini harus terselesaikan dalam 1 – 2 kali
kontraksi uterus (sekitar 8 menit).
3. Fase lambat kedua :
o Mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala.
o Fase ini disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak boleh dilakukan
secara tergesa-gesa untuk menghidari dekompresi kepala yang terlampau cepat
yang dapat menyebabkan perdarahan intrakranial.
EKSTRAKSI PARSIAL PADA PERSALINAN SUNGSANG PERVAGINAM
= manual aid
Terdiri dari 3 tahapan :
1. Bokong sampai umbilikus lahir secara spontan (pada frank breech).
2. Persalinan bahu dan lengan dibantu oleh penolong.
Cara / teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah secara :
a. Persalinan bahu dengan cara LOVSET.
Prinsip :
Memutar badan janin setengah lingkaran (1800) searah dan berlawanan arah
jarum jam sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu yang
semula dibelakang akan lahir didepan (dibawah simfsis).
b. Persalinan bahu dengan cara KLASIK
Disebut pula sebagai tehnik DEVENTER.
Melahirkan lengan belakang dahulu dan kemudian melahirkan lengan
depan dibawah simfisis.
Dipilih bila bahu tersangkut di pintu atas panggul.
Prinsip :
Melahirkan lengan belakang lebih dulu (oleh karena ruangan panggul sebelah
belakang/sacrum relatif lebih luas didepan ruang panggul sebelah depan) dan
kemudian melahirkan lengan depan dibawah arcus pubis.
c. Persalinan bahu dengan cara MüELLER
Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dibawah simfisis melalui
ekstraksi ; disusul melahirkan lengan belakang di belakang (depan sacrum)
Dipilih bila bahu tersangkut di Pintu Bawah Panggul
3. Persalinan kepala dibantu oleh penolong.
Pertolongan untuk melahirkan kepala pada presentasi sungsang dapat dilakukan
dengan berbagai cara :
a. Cara MOURICEAU
1. Tubuh anak diletakkan diatas lengan anak, seolah anak “menunggang
kuda”.
2. Belakang leher anak dicekap diantara jari telunjuk dan jari tengah tangan
yang lain.
3. Assisten membantu dengan melakukan tekanan pada daerah suprasimfisis
untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin.
4. Traksi curam bawah terutama dilakukan oleh tangan yang dileher.
b. Cara PRAGUE TERBALIK
Dilakukan bila occiput dibelakang (dekat dengan sacrum) dan muka janin
menghadap simfisis.
Satu tangan mencekap leher dari sebelah belakang dan punggung anak
diletakkan diatas telapak tangan tersebut.
Tangan penolong lain memegang pergelangan kaki dan kemudian di elevasi
keatas sambil melakukan traksi pada bahu janin sedemikian rupa sehingga
perut anak mendekati perut ibu.
EKSTRAKSI TOTAL PADA PERSALINAN SUNGSANG PERVAGINAM
Persalinan sungsang pervaginam dimana keseluruhan proses persalinan anak
dikerjakan sepenuhnya oleh penolong persalinan.
Jenis ekstraksi total :
1. Ekstraksi bokong
2. Ekstraksi kaki
EKSTRAKSI BOKONG
Tindakan ini dikerjakan pada letak bokong murni dengan bokong yang sudah
berada didasar panggul.
Tehnik :
1. Jari telunjuk penolong yang sesuai dengan bagian kecil anak dimasukkan jalan
lahir dan diletakkan pada lipat paha depan anak. Dengan jari tersebut, lipat paha
dikait. Untuk memperkuat kaitan tersebut, tangan lain penolong mencekap
pergelangan tangan yang melakukan kaitan dan ikut melakukan traksi kebawah
2. Bila dengan traksi tersebut trochanter depan sudah terlihat dibawah arcus pubis,
jari telunjuk tangan lain segera mengait lipat paha belakang dan secara serentak
melakukan traksi lebih lanjut untuk melahirkan bokong
3. Setelah bokong lahir, bokong dipegang dengan pegangan “femuropelvik” dan
janin dilahirkan dengan cara yang sudah dijelaskan pada ekstraksi bokong
parsialis.
EKSTRAKSI KAKI
1. Setelah persiapan selesai, tangan penolong yang sesuai dengan bagian kecil anak
dimasukkan secara obstetris kedalam jalan lahir, sedangkan tangan lain membuka
labia.
2. Tangan yang didalam mencari kaki dengan menyelusuri bokong – pangkal paha
sampai belakang lutut (fosa poplitea) dan kemudian melakukan fleksi dan
abduksi paha janin sehingga sendi lutut menjadi fleksiTangan yang diluar (dekat
dibagian fundus uteri) mendekatkan kaki janin untuk mempermudah tindakan
mencari kaki janin tersebut diatas
3. Setelah lutut fleksi, pergelangan kaki anak dipegang diantara jari ke II dan III dan
dituntun keluar dari vagina
G. Prognosis
Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan letak kepala.
1. Terhadap bayi
Prematuritas
Penyebab sungsang sendiri (CPD, panggul sempit, plasenta previa)
Asfiksia (terjadi bila tali pusat terjepit pada fase cepat dan kepala lebih dari 8
menit)
Perdarahan otak karen kompresi kepala terlalu cepat
Akibat tindakan penolong misalnya : fraktur humerus, kerusakan saraf leher,
plexus brachialis.
2. Terhadap ibu
Lacerasi cervix karena pembukaaan tidak bias sempurna (terutama letak kaki,
lutut)
Infeksi karena manipulasi tangan penolong yang masuk ke dalam vagina
Perdarahan post partum (lacerasi jalan lahir)
top related