lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/17730/1/1402408042.pdf · k pemb team a penin pada s disajikan s jur...
Post on 30-Oct-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KPEMB
TEAM APENIN
PADA S
disajikan s
JUR
KEEFEKBELAJARACHIEVENGKATASISWA K
DEBO
sebagai salahJur
RUSAN PEFAK
UNIVE
KTIFAN PRAN KOEMENT DAN KUALKELAS VONG KID
h satu syarat rusan Pendid
Sa
1
ENDIDIKKULTAS ERSITAS
PENGGUOOPERADIVISIOLITAS PV SEKOLDUL KO
Skripsi
untuk mempdikan Guru S
oleh
akti Muniroh
1402408042
KAN GURUILMU PE
S NEGERI2012
UNAAN ATIF TIPON (STADPEMBELLAH DA
OTA TEG
peroleh gelaSekolah Dasa
h
U SEKOLENDIDIKAI SEMAR
MODELPE STUDD) TERH
LAJARAASAR NEGAL
ar Sarjana Pear
LAH DASAAN
RANG
L DENT HADAP
AN IPS EGERI
endidikan
AR
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik
sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, Juli 2012
Sakti Muniroh
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.
Di : Tegal
Tanggal : Juli 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.
19611018 198803 1 002
Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd.
19820814 200801 2 008
Mengetahui,
Koordinator PGSD UPP Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19630923 198703 1 001
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota
Tegal oleh Sakti Muniroh 1402408042, telah dipertahankan dihadapan sidang
Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 02 Agustus 2012.
PANITIA UJIAN
Ketua
Drs. Hardjono, M.Pd.
19510801 197903 1 007
Sekretaris
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19630923 198703 1 001
Penguji Anggota 1
Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd.
19820814 200801 2 008
Penguji Anggota 2
Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.
19611018 198803 1 002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
(Al-Qur’an: Surat Al-Baqarah: 153)
Jangan pernah mengatakan sesuatu yang belum kita kerjakan itu sulit. Ketahuilah,
tidak ada yang sulit jika dikerjakan dengan niat dan bersungguh-sungguh.
(Penulis)
Waktu akan selalu tersedia bagi mereka yang mau memanfaatkannya.
(Leonardo Da Vinci)
Persembahan
Untuk Ibu, Bapak, dan adik-adikku yang selalu menyayangi,
mendoakan, mendukung, dan selalu memberikan apapun yang
terbaik untukku;
Untuk Bapak Teguh Supriyanto dan Ibu Ika Ratnaningrum yang
telah memberikan bimbingan, saran, pengarahan, dan motivasi
untukku;
Untuk Teman-teman seperjuangan PGSD UNNES 2008 yang telah
memberikan bantuan kepadaku.
vi
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS
pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Dalam
melaksanakan kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi, peneliti banyak
mendapatkan bimbingan, dukungan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor UNNES.
2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD FIP UNNES.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal FIP UNNES.
5. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran dan motivasi yang bermanfaat kepada peneliti
dalam penyusunan skripsi.
6. Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
7. Drs. Akhmad Zaeni, Kepala SD Negeri Debong Kidul yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
8. Sismiatun, S.Pd. SD, guru pengampu kelas VA SD Negeri Debong Kidul
yang telah memberikan waktu dan bimbingannya yang bermanfaat bagi
peneliti melaksanakan penelitian.
vii
9. Tuti Awaliyah, A.Ma, guru pengampu kelas VB SD Negeri Debong Kidul
yang telah memberikan waktu dan bimbingannya dalam membantu peneliti
melaksanakan penelitian.
10. Staf guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Debong Kidul yang telah bersedia
bekerjasama dalam penelitian ini.
11. Bapak dan Ibu yang telah memberikan motivasi, kasih sayang, dan doa restu,
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
12. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan semangat dan dukungannya.
13. Rekan-rekan mahasiswa PGSD UPP Tegal angkatan 2008.
14. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan
pembaca, sehingga dapat dijadikan referensi bagi guru atau insan-insan yang
mempunyai atensi di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
anak bangsa.
Tegal, Juli 2012
Peneliti
viii
ABSTRAK
Muniroh, Sakti. 2012. Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., II. Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe student team achievement
division (STAD), Aktivitas, dan Hasil Belajar.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang dalam proses pembelajarannya, siswa lebih banyak diarahkan pada kemampuan menghafal atau mendengarkan ceramah dari guru, maka berdampak pada kurangnya kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa dan membuat siswa cenderung pasif. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya dan lebih aktif. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Dari uraian latar belakang, muncul rumusan masalah “apakah ada peningkatan aktivitas hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD? dan apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional?”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan metode cooperative learning tipe STAD terhadap aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal.
Populasi dalam penelitian sebanyak 78 siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas VA sebanyak 38 siswa dan VB 40 siswa. Sampel yang digunakan yaitu simple random sampling, yaitu 32 siswa dari kelas VA yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan 34 siswa dari VB sebagai kelas kontrol. Data awal penelitian menggunakan nilai UTS siswa kelas V semester 2 yang diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 61,105, sedangkan kelas kontrol sebesar 62,775. Setelah kelompok eksperimen diberikan model STAD dan kelompok kontrol diberi model pembelajaran konvensional, kedua kelompok diberikan tes akhir pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dan diperoleh skor aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pertemuan 1 sebesar 86 dengan keaktifan siswa 86% serta termasuk kriteria sangat tinggi dan pertemuan 2 sebesar 90,90 dengan keaktifan siswa 90,90% serta termasuk kriteria sangat tinggi pula, sedangkan skor aktivitas siswa di kelas kontrol pada pertemuan 1 sebesar 72,73 dengan keaktifan siswa sebesar 72,73% serta termasuk kriteria tinggi dan pertemuan 2 sebesar 75,00 dan keaktifan siswa
ix
sebesar 75,00% serta termasuk kriteria sangat tinggi. Hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 75,63, sedangkan kelas kontrol sebesar 68,53. Data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 17, menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar ditandai dengan nilai thitung > ttabel, yaitu 2,016 > 1,998 dan signifikansi 0,048 < 0,05.
Dari hasil penelitian, diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Bagi siswa, sebaiknya lebih menggali pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya semaksimal mungkin pada saat pembelajaran berlangsung. Bagi sekolah perlu mengambil kebijakan yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran STAD pada berbagai mata pelajaran.
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................... i
Halaman Pernyataan ........................................................................................... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................... iii
Halaman Pengesahan ......................................................................................... iv
Motto dan Persembahan ..................................................................................... v
Prakata ................................................................................................................ vi
Abstrak ............................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................................ x
Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran .................................................................................................. xiv
Bab
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6
1.3 Perumusan Masalah ..................................................................................... 7
1.4 Pembatasan Masalah .................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 8
1.5.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 8
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8
1.6.1 Bagi Siswa ................................................................................................ 9
1.6.2 Bagi Guru ................................................................................................. 9
1.6.3 Bagi Sekolah ............................................................................................. 9
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan .............................................................................. 10
2.2 Landasan Teori ............................................................................................ 11
xi
2.2.1 Belajar dan Pembelajaran ......................................................................... 12
2.2.2 Aktivitas Belajar ....................................................................................... 13
2.2.3 Hasil Belajar ............................................................................................. 14
2.2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial .......................................................................... 15
2.2.5 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 17
2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 35
2.4 Hipotesis ..................................................................................................... 36
2.4.1 Hipotesis Tindakan ................................................................................... 36
2.4.2 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 36
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .................................................................................. 38
3.1.1 Populasi .................................................................................................... 38
3.1.2 Sampel ...................................................................................................... 38
3.2 Variabel Penelitian .................................................................................... 39
3.2.1 Variabel Terikat (Y) ................................................................................. 39
3.2.2 Variabel Bebas .......................................................................................... 40
3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 40
3.3.1 Observasi .................................................................................................. 41
3.3.2 Tes ............................................................................................................. 41
3.3.3 Dokumentasi ............................................................................................. 42
3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................. 42
3.4.1 Lembar Observasi ..................................................................................... 42
3.4.2 Soal-soal Tes ............................................................................................. 43
3.4.3 Dokumentasi ............................................................................................. 45
3.5 Desain Penelitian ...................................................................................... 46
3.6 Metode Analisis Data ............................................................................... 46
3.6.1 Deskripsi Data .......................................................................................... 47
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 47
3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ...................................................... 48
3.7 Indikator Keberhasilan ............................................................................. 49
xii
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data .............................................................................................. 50
4.2 Uji Prasyarat Instrumen ................................................................................ 50
4.2.1 Uji Validitas .............................................................................................. 51
4.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................................................... 52
4.2.3 Uji Kesamaan Rata-rata ............................................................................ 53
4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................ 54
4.4 Aktivitas Belajar Siswa ................................................................................ 56
4.5 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................... 56
4.5.1 Normalitas Data ........................................................................................ 57
4.5.2 Homogenitas Data ..................................................................................... 58
4.5.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) ........................................................................ 58
4.6 Pembahasan .................................................................................................. 60
5. PENUTUP
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 64
5.2 Saran ............................................................................................................. 65
Daftar Lampiran .................................................................................................. 67
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 232
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu ................................. 28
3.1 Kualifikasi Persentase Keaktifan Siswa ................................................... 49
4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ........................................................... 50
4.2 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................ 52
4.3 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen .................................. 53
4.4 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol ........................................ 53
4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen .................... 55
4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol ........................... 55
4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen .......................................... 57
4.8 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ................................................. 57
4.9 Hasil Uji Homogenitas Data ..................................................................... 58
4.10 Hasil Uji t .................................................................................................. 59
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Populasi Siswa Kelas Eksperimen (VA) ......................................... 67
2. Daftar Populasi Siswa Kelas Kontrol (VB) ................................................ 68
3. Daftar Sampel Siswa Kelas VA (Kelas Eksperimen) ................................ 69
4. Daftar Sampel Siswa Kelas VB (Kelas Kontrol) ....................................... 70
5. Lembar Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ................................................ 71
6. Deskriptor Pedoman Observasi Model STAD ........................................... 72
7. Lembar Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ...................................................... 75
8. Deskriptor Pedoman Observasi Model Konvensional ............................... 76
9. Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V SD ........................................... 81
10. Silabus Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................... 85
11. Kisi-kisi Soal Uji Coba Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................... 86
12. Proses Validasi .......................................................................................... 90
13. Daftar Nilai UTS Siswa Kelas VA dan VB ............................................... 124
14. Pembagian TIM Siswa ............................................................................... 126
15. Nilai Hasil Uji Coba Soal ........................................................................... 127
16. Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 128
17. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 135
18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1 .................................... 137
19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2 .................................... 155
20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 1 .......................................... 180
21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 2 .......................................... 195
22. Daftar Nilai Postes Eksperimen ................................................................. 217
23. Daftar Nilai Postes Kontrol ........................................................................ 218
24. Hasil Uji Homogenitas dan Uji t ................................................................ 219
25. Penskoran TIM STAD Pertemuan 1 .......................................................... 220
26. Penskoran TIM STAD Pertemuan 2 .......................................................... 221
27. Piagam Penghargaan TIM STAD ............................................................... 222
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut ketentuan umum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1
ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan merupakan hal yang paling fundamental dalam usaha untuk
meningkatkan kualitas kehidupan bangsa yang cerdas dan bermartabat. Seperti
yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat,
salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah
satu usaha pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan
menyelenggarakan wajib belajar pendidikan dasar bagi warga negaranya.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 18,
disebutkan bahwa wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus
diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan
pemerintah daerah. Sementara pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945
menyebutkan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya. Amanat ini diperkuat oleh Undang-Undang
2
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 6 ayat 1 yang menyebutkan bahwa setiap warga
negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar.
Seperangkat aturan di atas, menjelaskan bahwa pendidikan dasar
merupakan program dari pemerintah dan wajib diikuti oleh setiap warga
negaranya. Pemerintah juga wajib memberikan fasilitas yang mendukung proses
belajar mengajar, sehingga akan menghasilkan mutu pendidikan yang optimal.
Namun, tujuan tersebut tidak akan tercapai apabila tidak ada dukungan dari
masyarakat. Oleh karena itu, peran dan kerjasama dari masyarakat pun sangat
berpengaruh terhadap hasil dari penyelenggaraan program pendidikan dasar.
Berhasil atau tidaknya penyelenggaraan pendidikan dasar dapat dilihat
dari kualitas lulusan. Salah satu kunci pemerintah untuk menentukan kualitas
lulusan dalam dunia pendidikan dasar yaitu dengan menentukan kurikulum
pendidikannya, sehingga setiap kurun waktu tertentu kurikulum pendidikan selalu
dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kurikulum merupakan suatu rancangan program yang di dalamnya
terdapat komponen-komponen seperti tujuan, isi, bahan, metode, dan evaluasi
kegiatan pendidikan yang direncanakan terlebih dahulu serta dilaksanakan untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 pasal 1 ayat 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum yang sedang dianut sekarang ini yaitu Kurikulum
3
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) setelah kurikulum di Indonesia telah
mengalami perubahan-perubahan sejak kurikulum tahun 1964. Perubahan
kurikulum tersebut terjadi akibat perubahan sistem politik, sosial budaya,
ekonomi, dan iptek di lingkungan masyarakat. Mengacu pada kurikulum,
diharapkan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan optimal sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai pada semua mata pelajaran, termasuk mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang bersifat non-eksak. Pada
proses pembelajaran IPS yang berlangsung dalam dunia pendidikan, sering kali
muncul suatu permasalahan, yaitu masalah keberhasilan pembelajaran yang
kurang optimal. Permasalahan ini disebabkan karena pada saat proses
pembelajarannya siswa lebih banyak diarahkan pada kemampuan menghafal atau
mendengarkan ceramah dari guru, sehingga berdampak pada kurangnya
kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa dan membuat siswa cenderung
menjadi pasif. Siswa dipaksa untuk mengingat berbagai informasi tanpa dituntut
untuk dapat menemukan informasi tersebut berdasarkan potensi siswa itu sendiri.
Sama seperti halnya pembelajaran IPS yang terjadi di kelas V SD Negeri
Debong Kidul. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V yang bernama
Sismiatun, S.Pd. SD pada hari Sabtu tanggal 29 Febuari 2012, diperoleh
keterangan bahwa masih ada beberapa siswa yang susah menerima pelajaran dan
lebih senang bermain dengan teman sebangkunya ketika pelajaran sedang
berlangsung. Selain itu, beliau berkata dalam kegiatan mengajarnya masih
menggunakan model konvensional, jarang menggunakan media pada saat
4
pembelajaran IPS, serta belum pernah menggunakan model pembelajaran
kooperatif. Berdasarkan nilai UTS semester 2 diperoleh data rata-rata nilai kelas
VA (kelas eksperimen) sebesar 61,105 dengan KKM 68, dan keberhasilan
ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 47% atau 18 siswa dari 38 siswa. Oleh
karenanya, peneliti ingin mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif
pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, sehingga diharapkan
dapat lebih meningkatkan nilai hasil belajar siswa, dapat membuat siswa menjadi
aktif, dan pembelajarannya dapat berlangsung secara efektif serta optimal.
Pembelajaran yang efektif dan optimal dapat tercapai apabila komponen-
komponen pengajaran saling terintegrasi satu sama lain. Menurut Hamalik (2011:
77), ada tujuh komponen dalam pengajaran, yaitu: (1) tujuan pendidikan dan
pengajaran, (2) peserta didik atau siswa, (3) tenaga kependidikan khususnya guru,
(4) perencanaan pengajaran sebagai segmen kurikulum, (5) strategi pembelajaran,
(6) media pengajaran, dan (7) evaluasi pengajaran.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas beberapa
komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Apabila salah satu komponen
tidak ada, maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar sesuai dengan
apa yang telah direncanakan sebelumnya. Salah satu komponen pembelajaran
yang mendukung proses pembelajaran yaitu strategi belajar mengajar. Strategi
merupakan merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar utuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan memudahkan
siswa mencapai tujuan yang dikuasai di akhir kegiatan belajar. Strategi menunjuk
pada pengaturan (memilih dan menyusun), cara, sarana/prasarana, dan tenaga
5
untuk mencapai tujuan. Apabila strategi dirancang kerangka konseptual dan
operasionalnya, maka disebut model pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil
dalam Abimanyu (2008: 2-4), model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran. Guru harus pandai memilih model
pembelajaran yang tepat agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Pemilihan suatu model perlu memperhatikan beberapa hal seperti
berorientasi pada tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, jumlah dan
karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, fasilitas sekolah, serta kurikulum
yang sedang berlaku. Model yang tepat untuk mengembangkan potensi siswa
secara optimal dan tidak hanya mengandalkan hafalan, ceramah guru, serta dapat
membuat siswa terlibat secara aktif, salah satunya yaitu model cooperative
learning (pembelajaran kooperatif) tipe Student Team Achievement Division
(STAD).
Menurut Slavin dalam Isjoni (2010: 12), cooperative learning adalah
suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur
kelompok heterogen. STAD merupakan tipe model pembelajaran kooperatif yang
dikembangkan oleh Slavin dan menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi
antarsiswa untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
6
STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru
yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Oleh sebab itu, model STAD
cocok diterapkan untuk pembelajaran IPS di SD Negeri Debong Kidul, karena
seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa pembelajaran yang berlangsung di
kelas V masih menggunakan model konvensional dan belum pernah
menggunakan metode kerjasama/kooperatif. Pembelajaran menggunakan model
STAD diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Selain itu,
model STAD lebih menekankan pada pembelajaran student centered
(pembelajaran yang berpusat pada siswa) dan lebih mengutamakan kerjasama
dalam kelompok. Siswa dalam kelompok dituntut secara aktif dan kreatif serta
mampu memaksimalkan semua potensi yang dimilikinya, sehingga hasil
pembelajarannya optimal.
Berdasarkan latar belakang, maka peneliti berminat untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Keefektifan Pengunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
(1) Pembelajaran yang menggunakan model konvensional menyebabkan
siswa cenderung pasif, mudah bosan, tidak memperhatikan penjelasan
guru, dan pembelajarannya berpusat pada guru.
7
(2) Guru belum pernah mencoba menggunakan model pembelajaran
kooperatif (pembelajaran berbasis kerja kelompok), sehingga hasil belajar
siswa kurang maksimal.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang dapat
diambil antara lain:
(1) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar IPS antara siswa kelas V SD
Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional?
(2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa kelas V SD
Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional?
1.4 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti membatasi
permasalahan sebagai berikut:
(1) Keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.
(2) Keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.
8
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan
khusus. Untuk penjelasan selengkapnya mengenai tujuan umum dan khusus
penelitian, antara lain sebagai berikut :
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk:
(1) Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
(2) Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SD.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk:
(1) Mengetahui aktivitas belajar siswa kelas V dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model konvensional.
(2) Mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa kelas V SD
Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional.
(3) Menguji penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
mata pelajaran IPS di SD.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat bermanfaat
bagi berbagai pihak, seperti siswa, guru, dan sekolah. Penjelasan selengkapnya
mengenai manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian bagi pihak-pihak yang
terkait yaitu sebagai berikut:
9
1.6.1 Bagi Siswa
(1) Meningkatnya kemampuan dan aktivitas belajar IPS khususnya pada
materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.
(2) Melatih siswa untuk memecahkan masalah melalui belajar kerjasama
kelompok.
1.6.2 Bagi Guru
(1) Memiliki gambaran tentang pembelajaran IPS yang efektif.
(2) Menambah pengetahuan tentang pengembangan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
1.6.3 Bagi Sekolah
Meningkatnya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di
SD Negeri Debong Kidul, sehingga kualitas pembelajarannya dapat meningkat,
tidak hanya pada mata pelajaran IPS saja, tetapi juga pada pelajaran yang lain.
10
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Intan Nurjanah pada tahun 2009 yang berjudul “Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Model STAD Dengan Menggunakan Metode
Eksperimen Untuk Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Dan Prestasi
Belajar Fisika Siswa Kelas VII-B SMPN 14 Malang”, menunjukkan bahwa pada
awal pembelajaran, prestasi belajar fisika siswa masih rendah ditunjukkan dengan
ketuntasan belajar fisika siswa hanya mencapai 55,81 % dengan SKM yang
ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Hasil penerapan pembelajaran kooperatif model
STAD dengan menggunakan metode eksperimen mampu meningkatkan
kemampuan interaksi sosial dan prestasi belajar fisika siswa. Pada siklus I
kemampuan interaksi sosial siswa mencapai 60,08 % dan pada siklus II meningkat
menjadi 84,76 %. Nilai rerata fisika siswa pada siklus I mencapai 63,33 dengan
persentase ketuntasan 61,90 % dan meningkat menjadi 70,83 dengan persentase
ketuntasan 76,19 % pada siklus II.
Penelitian lain yang relevan yaitu hasil penelitian Mega Irhamna dan
Sutrisni pada tahun 2009 yang berjudul Cooperative Learning dengan Model
STAD pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Delitua
diperoleh data bahwa pada siklus I proses pembelajaran masih belum
menunjukkan hasil yang memuaskan. Sesuai dengan kriteria keberhasilan yang
digunakan pada siklus I, hasil pembelajaran menunjukkan bahwa rata-rata nilai
11
subjek penelitian sebesar 66,25 dan persentase subjek yang memperoleh nilai ≥ 65
yaitu 50%. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria
keberhasilan yaitu rata-rata nilai tes siswa ≥ 65 dan yang memperoleh nilai ≥ 65
paling sedikit harus 85%.
Setelah diadakan perubahan dan penyempurnaan pelaksanaan evaluasi
siklus I, evaluasi siklus II dilaksanakan sesuai dengan hasil refleksi setiap siklus.
Pelaksanaan evaluasi siklus II merupakan akhir tindakan perbaikan cooperative
learning model STAD.
Evaluasi dalam bentuk tes pada siklus II, menunjukkan rata-rata nilai
subjek penelitian adalah 85,83 dan persentase subjek penelitian yang memperoleh
nilai ≥ 65 sebesar 91,66%. Pembelajaran pada siklus II ini telah berhasil, karena
sesuai dengan kriteria keberhasilan yaitu rata-rata nilai tes siswa ≥ 65 dan
persentase yang memperoleh nilai ≥ 65 paling sedikit harus 85%.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori berasal dari dua kata, yaitu kata “landasan” yang berarti
dasar/tumpuan (KBBI 1990: 493) dan “teori” yang berarti (1) pendapat yang
didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi;
(2) penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan
ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi; (3) asas dan hukum umum yg
menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan; (4) pendapat, cara, dan
aturan untuk melakukan sesuatu (KBBI 1990: 932). Teori-teori yang akan
digunakan sebagai landasan yang membantu peneliti menyusun penelitian yaitu:
12
2.2.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses penting dalam proses perubahan perilaku
manusia. Pengertian belajar menurut beberapa pakar pendidikan menurut
Suprijono (2011: 2), antara lain:
(1) Gagne berpendapat bahwa belajar adalah perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan
seseorang secara alamiah.
(2) Travers mendefinisikan belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian
tingkah laku.
(3) Cronbach menyatakan bahwa learning is shown by a change in a
behavior as a result of experience. (Belajar adalah perubahan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman).
Jadi, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya
pengalaman dan latihan atau interaksi dengan lingkungan. Dengan adanya atau
telah mengalami kegiatan belajar, seseorang akan memiliki pengetahuan,
kebiasaan, dan sikap, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, belum terampil
menjadi terampil, dan dari tidak bisa menjadi bisa.
Sementara menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat
20, pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Briggs (1992) dalam Sugandi dkk
(2007: 9-10), pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi
siswa sedemikian rupa, sehingga siswa itu memperoleh kemudahan dalam
13
berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Pembelajaran adalah sesuatu yang
dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran merupakan upaya
pendidik untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar (Isjoni 2010: 11).
Jadi, pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru/pengajar
untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya
serta mampu berinteraksi dengan lingkungan.
2.2.2 Aktivitas Belajar
Pengertian aktivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 17)
adalah keaktifan; kegiatan; kesibukan. Aktivitas belajar merupakan seluruh
aktivitas siswa dalam proses belajar. Menurut Sardiman dalam Saminanto (2010:
97), yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah keaktifan yang bersifat fisik
atau mental. Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas
siswa dalam berpikir maupun berbuat. Aktivitas yang dilakukan siswa dalam
proses pembelajaran tersebut akan menimbulkan kesan (Slameto 2010: 36).
Merujuk pendapat Dierich (Hamalik 2011: 172-3), ada 8 kelompok
aktivitas belajar, yaitu:
(1) Kegiatan-kegiatan visual, meliputi membaca, melihat gambar-gambar,
mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang
lain bekerja atau bermain.
(2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), meliputi mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,
memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan
interupsi.
14
(3) Kegiatan kegiatan mendengarkan, meliputi mendengarkan penyajian
bahan, percakapan atau diskusi kelompok, permainan, dan radio.
(4) Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi menulis cerita, laporan, memeriksa
karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
(5) Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat grafik,
chart, diagram peta, dan pola.
(6) Kegiatan-kegiatan metrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alat-
alat, melaksanakan pameran, membuat model, menari, berkebun, dan
menyelenggarakan permainan.
(7) Kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenungkan, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-
hubungan, dan membuat keputusan.
(8) Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan, berani,
tenang, dan lain-lain.
Jadi, aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa
dengan tujuan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu keberhasilan
dalam proses belajarnya.
2.2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar menurut Gagne dalam
Suprijono (2011: 5-6), berupa:
(1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
15
(2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif.
(3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah.
(4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
(5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Sementara itu, hasil belajar menurut Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono
(2009: 26-31), yaitu mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, antara lain: pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif mencakup
penerimaan, partisipasi, penilaian dan penerimaan sikap, organisasi, serta
pembentukan nilai hidup. Yang terakhir, ranah psikomotor terdiri dari persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks,
penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.
Jadi, hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat telah
melakukan kegiatan-kegiatan belajar.
2.2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian IPS menurut Masitoh, Susilo,
dan Soewarso (2010: 1), antara lain:
16
(1) Jean Jarolimek (1967) mendefinisikan IPS adalah ilmu yang mengkaji
manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan fisiknya.
(2) Michaelis (1957) menyatakan bahwa IPS dihubungkan dengan manusia
dan interaksinya dengan lingkungan fisik dan sosialnya yang
menyangkut hubungan kemanusiaan.
(3) Nasution (1975) berpendapat bahwa IPS adalah suatu program
pendidikan merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun dalam
lingkungan sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu
sosial: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan
psikologi sosial.
Sementara itu, menurut Masitoh, Susilo, dan Soewarso (2010: 3), IPS
merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang manusia dan interaksinya
dengan dunia sekelilingnya. Latar telaahnya yaitu kehidupan nyata manusia. IPS
juga membahas tentang hubungan manusia dengan lingkungannya.
Jadi, IPS adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia dan dalam
hubungannya dengan interaksi lingkungan yang dalam masyarakat. Lingkungan
dalam masyarakat yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya siswa
sebagai bagian dari masyarakat yang dihadapkan pada berbagai permasalahan
yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya.
Tujuan dari pendidikan IPS yaitu untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat,
minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk
17
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Solihatin dan Raharjo 2008:
15).
2.2.5 Model Pembelajaran Kooperatif
Pada subbab 2.2.5, peneliti akan membahas mengenai berbagai landasan
teori yang mengacu pada model pembelajaran kooperatif, yaitu tentang model
pembelajaran, pembelajaran kooperatif, tujuan pembelajaran kooperatif, kelebihan
dan kekurangan pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe
STAD, tahap-tahap proses pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan pembelajaran
IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penjelasan teori
selengkapnya dapat dilihat pada sub-bagian berikut:
2.2.5.1 Model Pembelajaran
Guru harus merancang kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru harus pandai memilih
dan menentukan model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat menghasilkan
pembelajaran yang efektif dan dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Sebelum
menentukan model pembelajaran, guru harus paham terlebih dahulu tentang apa
itu model pembelajaran. Menurut Dahlan dalam Isjoni (2010: 49), model
pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada
pengajar di kelas. Sementara menurut Arends dalam Suprijono (2011: 46), model
pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Jadi, model pembelajaran dapat
18
didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dirancang.
Hasan dalam Isjoni (2010: 50), menyatakan bahwa semua model
pembelajaran dapat dikatakan baik, jika memenuhi prinsip-prinsip seperti:
(1) Semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar aktivitas
belajar siswa, maka hal itu semakin baik.
(2) Semakin sedikit waktu yang diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa
belajar juga semakin baik.
(3) Sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan.
(4) Dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru.
(5) Tidak ada satupun model/metode yang paling sesuai untuk segala tujuan,
jenis, materi, dan proses belajar yang ada.
2.2.5.2 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif ini bernaung dalam teori konstruktivisme.
Dukungan teori kostruktivisme sosial Vygotsky telah meletakkan arti penting
model pembelajaran kooperatif. Kostruktivisme sosial Vygotsky menekankan
bahwa pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secara mutual (Suprijono 2011:
55). Siswa mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berbasis sosial.
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit, jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling
19
membantu memecahkan masalah. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok
sejawat, menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
kooperatif merupakan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok
kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar (Sugiyanto 2010: 37). Dalam pembelajaran ini, guru
diharapkan mampu membentuk kelompok-kelompok kooperatif yang heterogen
agar semua anggotanya dapat bekerjasama untuk memaksimalkan
pembelajarannya sendiri dan kelompoknya. Jadi, pembelajaran kooperatif
mengacu pada metode pembelajaran yang melibatkan siswa bekerjasama dalam
kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar.
Roger dkk dalam Huda (2011: 29) menyatakan bahwa cooperative
learning is group learning activity organized in such a way that learning is based
on the socially structured change of information between learners in group in
which each learner is held accountable for his or her own learning and is
motivated to increase the learning of others. Pernyataan tersebut mengandung arti
bahwa pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang
diorganisir oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada
perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang
di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri
dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.
Sementara menurut Johnson dan Johnson dalam Huda (2011: 31),
pembelajaran kooperatif berarti working together to accomplish shared goals
(bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama). Dalam konteks pengajarannya,
20
pembelajaran kooperatif sering didefinisikan sebagai pembentukan kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa yang dituntut untuk bekerjasama dan
saling meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswa lain.
Etchberger (2011: 397) menjelaskan bahwa:
Cooperative learning has been shown to improve academic achievement for students through active involvement by student (Jacobs et al. 2002, Cooper et al. 2003, Milus 2010). Cooperative learning fosters a relationship in a group of students that requires positive interdependence (a sense of sink or swim together), individual accountability (each of us has to contribute and learn), interpersonal skills (communication, trust, leadership, dedsionmaking [sic], and conflict resolution), face-to-face promotive interaction, and processing (reflecting on how well the team is functioning and how to function even better, Johnson and Johnson 1994b)
Maksud dari pernyataan tersebut yaitu pembelajaran kooperatif telah
ditunjukkan untuk meningkatkan prestasi akademik siswa melalui keterlibatan
aktif oleh siswa (Jacobs et al 2002, Cooper et al 2003, Milus 2010). Dalam
pembelajaran kooperatif, hubungan dalam kelompok siswa yang memerlukan
saling ketergantungan positif (rasa tenggelam atau berenang bersama-sama),
akuntabilitas individu (masing-masing dari siswa harus berkontribusi dan belajar),
keterampilan antarpribadi (komunikasi, kepercayaan, kepemimpinan,
pengambilan keputusan, dan resolusi konflik), interaksi tatap muka promotif, dan
pengolahan (merefleksikan seberapa baik tim ini berfungsi dan bagaimana agar
berfungsi lebih baik, Johnson dan Johnson 1994b).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa dasar
pembelajaran kooperatif yaitu siswa bekerjasama dalam belajar kelompok dan
masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap aktivitas belajar anggota
21
kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi
pelajaran dengan baik dan mampu meningkatkan hasil belajar.
Pembelajaran kooperatif menekankan kerjasama antarsiswa dalam
kelompok. Pembelajaran kooperatif dilandasi oleh pemikiran bahwa siswa lebih
mudah menemukan dan memahami suatu konsep, jika antarsiswa saling
mendiskusikan suatu masalah dengan temannya. Kegiatan siswa dalam belajar
kelompok antara lain mengikuti penjelasan guru, menyelesaikan tugas-tugas
dalam kelompok, memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya,
mendorong teman kelompoknya untuk berpartisipasi secara aktif dan berdiskusi.
Dalam pembelajaran kooperatif, kelompok belajar yang mencapai hasil belajar
maksimal akan diberi penghargaan. Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar.
2.2.5.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik cooperative learning
menurut Slavin dalam Isjoni (2010: 22), yaitu:
2.2.5.3.1 Penghargaan Kelompok
Cooperative learning menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk
memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh, jika
kelompok mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok
didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam
menciptakan hubungan antarpersonal yang saling mendukung, saling membantu,
dan saling peduli.
22
2.2.5.3.2 Pertanggungjawaban Individu
Keberhasilan kelompok bergantung pada pembelajaran individu dari
semua anggota kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitikberatkan pada
aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya
pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk
menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman
sekelompoknya.
2.2.5.3.3 Kesempatan yang Sama untuk Mencapai Keberhasilan
Cooperative learning menggunakan metode skoring yang mencakup nilai
perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang
terdahulu. Dengan menggunakan metode skoring ini, setiap siswa baik yang
berprestasi rendah, sedang, maupun tingggi, sama-sama memperoleh kesempatan
untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.
Selain itu, Trianto (2007: 44) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran
kooperatif yaitu dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik,
unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan
membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.
2.2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Sama halnya dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
kooperatif juga memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:
2.2.5.4.1 Kelebihan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
Kelebihan-kelebihan menggunakan model pembelajaran kooperatif
menurut Nur dalam Asma (2006: 26), yaitu pembelajaran kooperatif dapat
23
menyebabkan unsur-unsur psikologis siswa menjadi terangsang dan lebih aktif.
Hal ini disebabkan oleh adanya rasa kebersamaan dalam kelompok, sehingga
mereka lebih mudah dalam berkomunikasi dan berani mengemukakan
pendapatnya. Selain itu, pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan kerja
keras siswa, lebih giat, dan lebih termotivasi. Sementara Davidson seperti yang
dikutip oleh Noornia dalam Asma (2006: 26), menyatakan bahwa keuntungan
paling besar dari pembelajaran kooperatif terlihat ketika siswa menerapkannya
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks. Keuntungan pembelajaran
kooperatif juga dapat meningkatkan kecakapan individu atau kelompok dalam
memecahkan masalah, meningkatkan komitmen, dapat menghilangkan prasangka
buruk terhadap teman sebayanya dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran
kooperatif ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan
tidak memiliki rasa dendam.
2.2.5.4.2 Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
Slavin dalam Asma (2006: 27), menyatakan bahwa “kekurangan dari
cooperative learning yaitu kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi
kurang dan siswa yang memiliki prestasi tinggi akan mengarah kepada
kekecewaan. Hal ini disebabkan oleh peran anggota kelompok yang pandai lebih
dominan”. Sementara menurut Noornia dalam Asma (2006: 27), cooperative
learning membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional, bahkan dapat mengakibatkan materi tidak dapat
disesuaikan dengan kurikulum yang ada, apabila guru belum berpengalaman. Dari
segi keterampilan mengajar, guru membutuhkan persiapan matang dan
24
pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan cooperative learning dengan
baik.
2.2.5.5 Model Pembelajaran Koopertif tipe STAD
Amstrong dan Jesse Palmer (1998) menjelaskan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD sebagai berikut:
The cooperative learning techniques used in this study was the Student Team Achievement Dividions' [sic] (STAD) method developed by Robert Slavin (1986). STAD has been described as the simplest of a group of cooperative learning techniques referred to as Student Team Learning Methods. In the STAD approach studentsare [sic] assigned to four or five member teamsreflecting [sic] a heterogeneous grouping of high, average, and low achieveing students of diverse ethnic backgrounds and different genders. Each week, the teacher introduces new material through a lecture, class discussion, or some form of a teacher presentation. Team members then collaborate on worksheets designed to expand and reinforce the material taught by the teacher. Team members may (a) work on the worksheets in pairs, (b) take turns quizzing each other, (c) discuss problems as a group, or (d) use whatever strategies they wich to learn the assigned material. Each teamwill [sic] then receive answer sheets, making clear to the students that their task is to learn the concepts not simply fill out the orksheets. Team members are instructed that their task is not complete until all teammembers [sic] understand the assigned material.
Kutipan Amstrong dan Jesse Palmer pada paragraf di atas, maksudnya
yaitu teknik-teknik pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian
adalah pembelajaran kooperatif pengelompokkan siswa berdasarkan
perbedaan/pembagian prestasi (STAD) metode yang dikembangkan oleh Robert
Slavin (1986). STAD telah dinyatakan sebagai salah satu teknik pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana yang disebut sebagai metode belajar siswa
berkelompok. Dalam model STAD para siswa dibagi ke dalam kelompok tim
yang beranggotakan empat atau lima siswa secara heterogen kemampuan
25
akademik siswa yang tinggi, rata-rata, dan rendah beragam latar belakang etnis
dan jenis kelamin yang berbeda. Setiap minggu, guru memperkenalkan materi
baru melalui ceramah, diskusi kelas, atau beberapa bentuk presentasi guru.
Anggota tim kemudian berkolaborasi pada lembar kerja yang dirancang untuk
memperluas dan memperkuat materi diajarkan oleh guru. Anggota tim dapat (a)
bekerja pada lembar kerja berpasangan, (b) bergantian menanyai satu sama lain,
(c) membahas masalah-masalah sebagai sebuah kelompok, atau (d) menggunakan
strategi apa saja yang mereka inginkan untuk belajar materi yang diberikan.
Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yaitu Student Teams
Achievement Divisions (STAD) atau pembagian pencapaian prestasi tim siswa.
Model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawannya dari
Universitas John Hopkins. Model STAD merupakan salah satu model kooperatif
yang paling sederhana dan merupakan model pembelajaran dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok terdiri atas 4-5
orang siswa. Model STAD juga menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi
di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai
materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
2.2.5.6 Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki tahap-tahap dalam
pelaksanaannya. Tahap-tahap proses pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut
Asma (2006: 51-4), antara lain:
2.2.5.6.1 Tahap Persiapan Pembelajaran
Tahap-tahap dalam persiapan pembelajaran antara lain:
26
(1) Materi
Materi yang akan disampaikan menggunakan model STAD
dirancang terlebih dahulu untuk pembelajaran secara berkelompok.
Sebelum menyajikan materi pelajaran, guru harus sudah membuat
lembar kegiatan siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok beserta
dengan lembar jawabnya.
(2) Menempatkan siswa dalam kelompok
Menempatkan siswa dalam kelompok maksudnya yaitu
mengurutkan siswa dari atas ke bawah berdasarkan kemampuan
akademiknya dan daftar siswa yang telah diurutkan tersebut dibagi
menjadi empat bagian. Setelah itu, diambil satu siswa dari tiap kelompok
untuk dijadikan sebagai ketua kelompok. Kelompok yang sudah
terbentuk diusahakan berimbang antara kemampuan akademik, jenis
kelamin, dan etnisnya.
(3) Menentukan skor dasar
Skor dasar merupakan rata-rata skor pada kuis sebelumnya.
Apabila akan menggunakan STAD, setelah memberikan tes kemampuan
prasyarat/tes pengetahuan awal, maka skor tes tersebut dapat digunakan
sebagai skor dasar. Selain skor tes tersebut, nilai UTS siswa pada
semester sebelumnya juga dapat digunakan sebagai skor dasar.
2.2.5.6.2 Tahap Penyajian Materi
Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45 menit. Guru
memulai dengan menyampaikan tujuan yang harus dicapai dan memotivasi rasa
27
ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari baru kemudian
menyampaikan materi pelajaran.
2.2.5.6.3 Tahap Kegiatan Belajar Kelompok
Pada tahap ini, setiap kelompok diberi lembar kegiatan, lembar tugas, dan
lembar kunci jawaban yang masing-masing dua lembar untuk setiap kelompok.
Hal ini bertujuan agar terjalin kerjasama di antara anggota tiap kelompok. Lembar
kegiatan dan lembar tugas diserahkan pada saat kegiatan belajar kelompok,
sedangkan lembar kunci jawaban diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai
dilaksanakan. Setelah menyerahkan lembar kegiatan dan lembar tugas, guru
menjelaskan tahapan dan fungsi belajar kelompok model STAD. Pada awal
kegiatan kelompok dengan model ini, diperlukan adanya diskusi dengan siswa
tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam kelompok kooperatif. Hal-hal
yang perlu dilakukan siswa untuk menunjukkan tanggung jawab terhadap
kelompoknya, misalnya meyakinkan bahwa setiap anggota kelompoknya telah
mempelajari materi, tidak seorangpun menghentikan belajar sampai semua
anggota menguasai materi, meminta bantuan kepada tiap anggota kelompoknya
untuk menyelesaikan masalah sebelum menanyakan kepada gurunya, setiap
anggota kelompok berbicara secara sopan, dan saling menghargai pendapat
anggota kelompok.
2.2.5.6.4 Tahap Pemeriksaan terhadap Hasil Kegiatan Kelompok
Tahap ini dilakukan dengan cara mempresentasikan hasil kegiatan
kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok. Pada tahap ini,
diharapkan terjadi interaksi antara penyaji dan anggota kelompok lain untuk
28
melengkapi jawaban kelompok tersebut. Pada tahap ini, juga dilakukan
pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci
jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya, serta
memperbaikinya, jika masih terdapat jawaban yang masih salah/kurang tepat.
2.2.5.6.5 Tahap Tes Individual
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar
siswa. Setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan menunjukkan apa
yang telah diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal tes
sesuai dengan kemampuannya. Pada tahap ini, setiap siswa tidak diperkenankan
untuk bekerjasama mengerjakan soal.
2.2.5.6.6 Tahap Pemeriksaan Hasil Tes
Pada tahap ini, dilakukan adanya perhitungan berdasarkan skor awal.
Berdasarkan skor awal, setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk
memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes
yang diperolehnya. Perhitungan perkembangan skor individu dimaksudkan agar
siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya.
Adapun perhitungan skor perkembangan individu yang dikemukakan Slavin
(2005: 159), seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu
Skor Tes Skor Perkembangan
Individu a. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 b. 10 hingga 1 poin di bawah skor awal 10 c. Skor awal sampai 10 poin di atasnya 20 d. Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 e. Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor
awal) 30
29
2.2.5.6.7 Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok
Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-
masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota
kelompok. Pemberian penghargaan kepada kelompok, diberikan berdasarkan poin
perkembangan kelompok tertinggi dengan rumus sebagai berikut:
N1 =
Berdasarkan poin perkembangan yang diperoleh terdapat tiga tingkatan
penghargaan, yaitu: kelompok yang memperoleh poin rata-rata 15, sebagai
kelompok baik, kelompok yang memperoleh poin rata-rata 20, sebagai kelompok
hebat, dan kelompok yang memperoleh poin rata-rata 25, sebagai kelompok
super.
2.2.5.7 Pembelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Materi yang diambil oleh peneliti untuk melakukan penelitian yaitu materi
kelas V mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial pada semester dua, yaitu
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan.
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar : 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Indikator : 2.4.1. Menceritakan Peristiwa 10 November 1945 di
Surabaya.
30
: 2.4.2. Menceritakan Peristiwa Pertempuran
Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.
Materi:
Sehari setelah diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, negara kita
memiliki Undang-Undang Dasar Negara yang dikenal dengan sebutan Undang-
Undang Dasar 1945. Hal ini merupakan salah satu langkah untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di lain pihak, Sekutu tidak mengakui
kemerdekaan Indonesia, karena mereka beranggapan bahwa apabila pihak Jepang
telah menyatakan kalah terhadap Sekutu, maka otomatis wilayah pendudukan
Jepang menjadi tanggung jawabnya. Sementara pihak Belanda masih
menginginkan kekuasaan di wilayah Nusantara dengan cara meminta bantuan
kepada Sekutu.
Berikut ini beberapa bentuk perlawanan rakyat Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan, antara lain:
(1) Pertempuran 10 November 1945
Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah
komando Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak
Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran yang
hebat di Gedung Bank Internasional di Jembatan Merah. Pada kejadian
itu, Brigjen Mallaby ditemukan telah tewas. Hal ini menyebabkan
Sekutu berani mengeluarkan ultimatum yang sangat menyinggung
perasaan bangsa Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut adalah
“Pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor
dan meletakkan senjatanya. Selanjutnya, mereka harus menyerahkan
31
diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas waktu ancaman itu
adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945”. Bung Tomo
memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat
radio. Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya, pemerintah
kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan.
(2) Bandung Lautan Api
Pada bulan Oktober 1945, tentara sekutu memasuki Kota
Bandung. Tanggal 21 November 1945, tentara sekutu mengeluarkan
ultimatum pertama, agar Kota Bandung bagian utara selambat-
lambatnya pada tanggal 29 November 1945 dikosongkan oleh pihak
Indonesia dengan alasan demi keamanan. Para pejuang Indonesia tidak
mengindahkan ultimatum tersebut. Akibatnya, sering terjadi insiden
antara pejuang Indonesia dan tentara sekutu. Pada tanggal 23 Maret
1946, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum untuk kedua kalinya.
Kali ini, para pejuang diminta meninggalkan seluruh kota Bandung.
Para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung melancarkan
serangan umum ke arah markas besar sekutu dan berhasil
membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan. Maksudnya,
supaya tentara sekutu tidak dapat memanfaatkan bengunan-bangunan
yang ada di Kota Bandung. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan
sebutan Bandung Lautan Api.
(3) Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 21 November 1945.
Pecahnya pertempuran ini bermula dari tindakan Sekutu dan
32
Netherlands Indies Civil Administration (NICA) yang membebaskan
interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding
terlebih dahulu dengan pihak republik. Oleh karena itu, terjadilah
bentrokan senjata antara pihak republik dan Sekutu di Magelang yang
meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini kemudian dikenal
dengan Pertempuran Ambarawa. Pertempuran melawan Sekutu
tersebut banyak menelan korban jiwa, salah satunya adalah Letnan
Kolonel Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Pada tanggal 12
Desember 1945, para pejuang kembali menyerang Sekutu secara
serempak pada waktu yang bersamaan. Pertempuran berlangsung
selama empat hari, pasukan Sekutu yang merupakan tentara Inggris
akhirnya dapat diusir dari Ambarawa.
(4) Pertempuran Medan Area
Pada tanggal 9 Oktober 1945, tentara Inggris yang diboncengi
NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly.
Tanggal 13 Oktober 1945, terjadi pertempuran pertama antara para
pemuda dan pasukan Sekutu. Pertempuran kemudian menyebar
keseluruh Kota Medan. Bentrokan antara para pejuang dan pasukan
Sekutu sering terjadi. Oleh karena itu, pada tanggal 18 Oktober 1945
Sekutu mengeluarkan peringatan yang melarang rakyat membawa
senjata. Semua senjata harus diserahkan kepada Sekutu. Pada tanggal
10 Desember 1945, tentara Sekutu melancarkan serangan militer besar-
besaran yang dilengkapi dengan pesawat tempur canggih. Seluruh
daerah Medan dijadikan sasaran serangan.
33
(5) Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran lima hari di Semarang terjadi pada tanggal 15-20
Oktober 1945. Pertempuran ini terjadi antara pemuda dan pejuang
Indonesia melawan pasukan Kidobutai yang dibantu oleh batalyon
Jepang lain yang kebetulan sedang singgah di Semarang. Pertempuran
baru berhenti setelah Gubernur Wongsonegoro dan pemimpin Tentara
Komando Rakyat (TKR) berunding dengan komandan tentara Jepang.
Proses gencatan senjata dipercepat setelah Brigadir Jendral Bethel dari
pasukan Sekutu ikut terlibat dalam perundingan pada tanggal 20
Oktober 1945.
(6) Serangan Umum 1 Maret 1949
Dalam Agresi Militer Belanda II, Belanda berhasil menangkap
para pemimpin politik dan menduduki ibu kota Republik Indonesia
(RI) di Yogyakarta. Menghadapi tindakan Belanda tersebut, Tentara
Nasional Indonesia (TNI) menyusun kekuatan untuk melawan Belanda.
Puncak serangan TNI yaitu serangan umum terhadap Kota Yogyakarta
pada tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letnan Kolonel
Soeharto.
Sementara itu, tahap-tahap membelajarkan materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:
(1) Tahap persiapan pembelajaran
Guru menyiapkan materi yang akan disampaikan, yaitu
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Sebelum
34
menyajikan materi pelajaran, guru harus sudah membuat lembar
kegiatan siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok beserta
dengan lembar jawabnya. Setelah itu, guru membagi siswa ke
dalam 9 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri atas 4-5
orang yang dibagi berdasarkan kemampuan akademik, jenis
kelamin, dan etnisnya dan kemudian guru menentukan skor dasar
yang merupakan rata-rata skor pada kuis sebelumnya, yaitu tes
kemampuan prasyarat/tes pengetahuan awal atau nilai siswa pada
semester sebelumnya.
(2) Tahap penyajian materi
Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-
45 menit.
(3) Tahap kegiatan belajar kelompok
Pada tahap ini, setiap kelompok diberi lembar kegiatan,
lembar tugas, dan lembar kunci jawaban yang masing-masing dua
lembar untuk setiap kelompok. Materi yang akan diajarkan
menggunakan model STAD ini dilakukan melalui dua kali
pertemuan yang terdiri atas materi tentang berbagai peristiwa
perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajah. Materi tersebut
antara lain: pertemuan pertama, terdiri atas materi Pertempuran 10
November 1945 (kelompok 1, 2, dan 3), Bandung Lautan Api
(kelompok 4, 5, dan 6), dan Pertempuran Ambarawa (kelompok 7,
8, dan 9) dan pertemuan kedua, terdiri atas Pertempuran Medan
35
Area (kelompok 1, 2, dan 3), Pertempuran Lima Hari di Semarang
(kelompok 4, 5, dan 6), dan Serangan Umum 1 Maret 1949
(kelompok 7, 8, dan 9).
(4) Tahap pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok
Tahap ini dilakukan dengan cara mempresentasikan hasil
kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok.
(5) Tahap tes individual
Tahap ini dilakukan dengan memberikan soal individual yang
berupa pilihan ganda yang terdiri atas 20 soal.
(6) Tahap pemeriksaan hasil tes
Tahap ini dilakukan dengan memeriksa hasil tes.
(7) Tahap pemberian penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan kepada kelompok, diberikan
berdasarkan poin perkembangan kelompok tertinggi.
2.3 Kerangka Berpikir
Kondisi awal pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Debong Kidul,
guru masih sering menggunakan model konvensional, belum pernah
menggunakan model pembelajaran kooperatif, serta siswa diarahkan untuk
mengingat dan menghafal materi yang cakupan hafalannya banyak. Mengacu
pada kondisi awal pembelajaran IPS, menyebabkan siswa cepat bosan, pasif, dan
kurang memperhatikan penjelasan guru.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
36
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Oleh karena itu, seorang guru
harus merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna dengan menggunakan
model-model pembelajaran yang tepat, sehingga siswa dapat memahami konsep
dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu model
pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran kerja kelompok yaitu
pembelajaran kooperatif, khususnya tipe STAD. Dengan menggunakan model
pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar, baik untuk dirinya sendiri maupun kelompoknya. Selain itu, siswa juga
cenderung lebih aktif dan ikut berpartisipasi, serta mampu mengembangkan
kemampuan bersosialisasi dengan teman sejawatnya.
2.4 Hipotesis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 310), hipotesis yaitu
sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat, meskipun
kebenarannya masih harus dibuktikan. Berdasarkan kerangka berpikir di atas,
dapat dirumuskan hipotesis tindakan dan penelitian, yaitu sebagai berikut:
2.4.1 Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, akan terjadi
peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VA SD Negeri Debong Kidul.
2.4.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini meliputi:
37
(1) Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas V antara yang
memperoleh pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD
dan yang menggunakan model konvensional.
Ho: µ1 = µ2 (tidak beda).
(2) Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas V antara yang memperoleh
pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dan yang
menggunakan model konvensional.
Ha: µ1 ≠ µ2 (berbeda).
38
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Pada subbab ini, akan dibahas mengenai populasi dan sampel. Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi
juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono 2011: 80).
Sementara menurut Sugiyono (2011: 62), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penjelasan selengkapnya mengenai
populasi dan sampel, yaitu sebagai berikut:
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul
kota Tegal. Jumlah seluruh populasi sebanyak 78 siswa yang terdiri atas 38 siswa
dari kelas VA dan 40 siswa dari kelas VB. Untuk daftar populasi siswa kelas VA
dan VB dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.
3.1.2 Sampel
Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik simple
random sampling, yaitu pengambilan sampel yang sederhana yang dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Simple
39
random sampling dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen, dengan
maksud agar setiap kelas mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
Berdasarkan jumlah populasi di kelas VA sebanyak 38 siswa dan VB sebanyak
40 siswa, sehingga total populasi sebanyak 78 siswa, maka sampel yang akan
diambil menggunakan tabel Krecjie dengan taraf kesalahan 5% yaitu sebanyak 66
siswa yang berasal dari kelas VA sebanyak 32 siswa dan kelas VB sebanyak 34
siswa. Untuk daftar sampel siswa kelas VA dan VB dapat dilihat pada lampiran 3
dan 4.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono 2011: 38, variabel
dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lainnya atau satu objek dengan objek
dengan objek lain. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono 2011: 38).
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu variabel terikat
(dependen) dan bebas (independen). Berikut ini merupakan penjelasan mengenai
variabel terikat dan bebas:
3.2.1 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011: 39). Variabel
terikat dalam penelitian ini yaitu aktivitas belajar (Y1) dan hasil belajar IPS (Y2).
40
3.2.2 Variabel Bebas
Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau
variabel penyebab. Varibel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPS
materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan meggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Dalam penelitian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
digunakan pada kelompok eksperimen, yaitu kelas VA untuk mengetahui
dampaknya terhadap variabel terikat, yaitu aktivitas dan hasil belajar IPS.
Penelitian dilakukan dengan dua kelompok. Kelompok eksperimen (kelas VA)
menggunakan pembelajaran dengan model kooperatif STAD, sedangkan
kelompok kontrol (kelas VB) menggunakan model konvensional.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari variabel-variabel penelitian
dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu observasi, tes, dan
dokumentasi. Menurut KBBI 1990: 623, observasi berarti pengamatan atau
peninjauan secara cermat. Tes adalah ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk
mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang (KBBI
1990: 940). Sementara dokumentasi menurut KBBI 1990: 211 merupakan (1)
pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang
pengetahuan; (2) pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti
gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain). Berikut merupakan
penjelasan lebih lanjut mengenai observasi, tes, dan dokumentasi:
41
3.3.1 Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian
untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan 2008: 76). Sementara
itu menurut Hadi dalam Sugiyono (2011: 145), observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua di antara yang terpenting yaitu proses-proses ingatan dan
pengamatan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi digunakan
apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi akan dilaksanakan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Pada
penelitian ini, peneliti meggunakan observasi nonpartisipan. Menurut Sugiyono
(2011: 145), kalau dalam observasi partisipan, peneliti terlibat langsung dengan
aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan,
peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat. Observasi dilakukan oleh guru
kelas VA dan peneliti yang mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan memakai lembar observasi. Lembar
observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada kelompok
eksperimen.
3.3.2 Tes
Menurut Riduwan (2008: 76), tes sebagai instrumen pengumpul data adalah
serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
42
individu atau kelompok. Instrumen tes digunakan dengan tujuan untuk mengukur
daya serap siswa pada materi pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes
bentuk pilihan ganda yang terdiri atas empat alternatif jawaban dan masing-
masing soal hanya mempunyai poin 1 jika jawabannya benar dan dibuat paralel.
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data penelitian yang relevan (Riduwan
2008: 77). Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh nama-
nama siswa dan data kemampuan awal siswa yang didapat melalui daftar nilai
UTS pada semester 2 untuk pembagian tim belajar siswa pada kelompok
eksperimen.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan
sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan (KBBI 1990:
334). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian meliputi lembar observasi,
soal-soal tes, dan dokumentasi, antara lain sebagai berikut:
3.4.1 Lembar Observasi
Instrumen yang digunakan dalam observasi yaitu lembar observasi.
Observer akan memberikan penilaian sesuai dengan deskriptor yang tersedia.
Adapun lembar aktivitas belajar siswa dan deskriptor pedoman observasi dalam
pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 5, 6, 7, dan 8.
43
3.4.2 Soal-soal Tes
Soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu bentuk
pilihan ganda. Soal terdiri dari dua puluh butir. Pembuatan soal tes didasarkan
pada silabus mata pelajaran IPS kelas V, silabus pengembangannya, dan
dijabarkan melalui kisi-kisi soal. Adapun silabus utuh dan silabus pengembangan
mata pelajaran IPS kelas V dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10. Jumlah soal
yang ada dalam kisi-kisi berjumlah dua puluh butir (diparalelkan). Kisi-kisi sudah
ada dalam lampiran. Sebelum soal diujikan pada siswa, soal ditelaah terlebih
dahulu oleh tim ahli untuk diuji validitas isinya. Setelah tim ahli memberi
rekomendasi tentang kelayakan soal dari segi validitas isinya, soal diujicobakan
pada kelas VI di SD Negeri Kraton 1, karena pada kelas VI SD Negeri Debong
Kidul sedang mempersiapkan Ujian Sekolah, sehingga tidak ada waktu untuk
melakukan uji coba soal di kelas itu. Hasil uji coba selanjutnya diolah untuk dicari
indeks validitas konstruk dan reliabilitasnya dengan menggunakan aplikasi SPSS
versi 17. Berikut ini adalah pengertian dan rumus uji prasyarat instrumen yaitu:
3.4.2.1 Validitas Tes
Validitas adalah ketepatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang
akan diukur. Validitas untuk instrumen penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
3.4.2.1.1 Validitas Logis (logical validity)
Menurut Abdurahman, Muhidin, dan Somantri (2011: 49), validitas logis
adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil penalaran. Pengujian validitas
logis dilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kriteria
telaah dan kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal dibuat berdasar pada silabus. Soal
44
berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 dan diparalelkan menjadi 40 butir soal.
Pengujian validitas logis dilakukan oleh tim ahli, yaitu Drs. Teguh Supriyanto,
M.Pd. sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Sismiatun S.Pd. SD guru kelas VA
SD Negeri Debong Kidul dengan cara memberi tanda cek pada kolom yang telah
disediakan apabila sesuai dengan kriteria telaah soal yang telah ditentukan.
Adapun kisi-kisi dan proses validasi logis selengkapnya ada pada lampiran 11 dan
12.
3.4.2.1.2 Validitas Empirik (empirical validity)
Abdurahman, Muhidin, dan Somantri (2011: 50) menyatakan bahwa
validitas empirik adalah validasi yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman.
Untuk mengetahui validitasnya peneliti kemudian menyebarkan instrumen
tersebut kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, yaitu siswa kelas
VI SD Negeri Kraton 1. Setelah diisi oleh responden dan terkumpul kembali,
selanjutnya peneliti menentukan validitasnya dengan menggunakan program
SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17 atau rumus korelasi
product moment dari Karl Pearson menurut Abdurahman, Muhidin, dan Somantri
(2011: 50) dengan menggunakan rumus:
rxy =
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi XY
N : banyaknya subjek uji coba
∑X : jumlah skor item
∑Y : jumlah skor total
45
∑X2 : jumlah kuadrat skor item
∑Y2 : jumlah kuadrat skor total
∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor total
Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan harga r product moment, dengan
menetapkan taraf signifikasi 5%, jika rxy > rtabel, maka alat ukur dikatakan valid.
3.4.2.2 Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data setelah uji validitas yaitu uji reliabilitas
instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah dianggap baik (Riduwan, Rusyana, dan Enas 2011: 194). Suatu
instrumen dikatakan reliabel apabila pengukurannya konsisten dan cermat akurat.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai
alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Untuk mengetahui reliabilitas soal, peneliti menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha yang diolah menggunakan program SPSS 17.
3.4.3 Dokumentasi
Instrumen dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu nama-
nama siswa dan data ujian tengah semester (UTS) yang digunakan sebagai
kemampuan awal siswa untuk pembagian tim belajar siswa pada kelompok
eksperimen. Adapun daftar nilai UTS siswa dan pembagian tim belajar siswa
dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14.
46
3.5 Desain Penelitian
Desain eksperimen yang akan digunakan yaitu true eksperimental
(eksperimen yang betul-betul) dengan bentuk posttest-only control desain dengan
bentuk paradigma menurut Sugiyono (2011: 76), seperti berikut:
Keterangan:
R = kelompok eksperimen dan kontrol yang diambil secara random
O2 = kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran STAD
O4 = kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Kelas VA sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan X
(pembelajaran IPS menggunakan STAD) dan kelompok kontrol (kelas VB) tidak
diberi perlakuan X ( pembelajaran menggunakan model konvensional).
3.6 Metode Analisis Data
Analisis merupakan (1) penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,
perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-
musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya); (2) penjabaran sesudah dikaji
sebaik-baiknya; (3) pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan
kebenarannya (KBBI 1990: 32). Metode analisis data yang digunakan pada
penelitian antara lain deskripsi data, uji prasyarat analisis yang terdiri atas uji
normalitas dan homogenitas, dan pengujian hipotesis. Berikut merupakan
penjelasan mengenai metode analisis data:
R X O2
R O4
47
3.6.1 Deskripsi Data
Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode
eksperimen. Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang menguji
hipotesis berbentuk hubungan sebab-akibat melalui proses manipulasi variabel.
Dalam penelitian, peneliti mengunakan analisis data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, atau
gambar. Sementara data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Data
kualitatif dalam penelitian ini yaitu aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berlangsung, sedangkan
data kuantitatifnya berupa nilai hasil belajar yang termasuk dalam data rasio.
Menurut Hasan (2009: 22), data rasio adalah data yang menghimpun semua ciri
dari data nominal, data ordinal, dan data interval dan dilengkapi titik nol absolut
dengan makna empiris. Angka pada data ini menunjukkan ukuran yang
sebenarnya dari objek/kategori yang diukur.
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis penelitian meliputi uji normalitas dan homogenitas.
Menurut Muhidin dan Abdurahman (2009: 73), statistik parametris digunakan
berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus
berdistribusi normal. Kemudian dalam penggunaan salah satu tes mengharuskan
data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen. Statistik ini banyak
digunakan untuk menganalisis data interval/rasio. Sementara uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama
atau tidak (Priyatno 2010: 76).
48
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi
normal atau tidak. Untuk uji normalitas pada penelitian, peneliti akan mengolah
data menggunakan program SPSS dengan Uji Lilliefors. Pengambilan keputusan
uji dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikansi 5%. Apabila nilainya di
atas 0,05 maka distribusi data dinyatakan normal, namun apabila nilainya di
bawah 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak normal.
3.6.2.2 Uji Homogenitas
Pengujian ini menggunakan SPSS 17 uji independent sample t test dan
dengan pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis
dilakukan pada taraf signifikan 5%. Apabila signifikansinya lebih dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa variannya sama (homogen), namun apabila
signifikansinya kurang dari 0,05 maka variannya berbeda (tidak homogen).
3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
Berdasarkan rumusan hipotesis di atas, disebutkan bahwa ada atau tidak
adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
adanya perlakuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
kelas eksperimen. Oleh sebab itu, analisis untuk menguji hipotesis tersebut yaitu
analisis komparatif. Jika data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol berdistribusi normal, komparatif dua sampel, serta bentuk
datanya interval/rasio maka dalam menguji hipotesisnya menggunakan uji statistik
independent sample t tes. Menurut Abdurahman, Muhidin, dan Somantri (2011:
277), apabila data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
berdistribusi tidak normal, maka uji tesnya yaitu U Mann Whitney Test (U test).
49
3.7 Indikator Keberhasilan
Untuk dapat mengetahui meningkatnya aktivitas belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka perlu dibuat indikator
sebagai berikut:
(1) Ketidakhadiran siswa maksimal 10%.
(2) Keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mendapatkan
nilai lebih dari 75, yang meliputi: kerjasama siswa dalam tim, ketekunan
siswa menyelesaikan LKS, keberanian siswa mempresentasikan hasil
pengerjaan LKS, keberanian siswa mengemukakan pendapat atau
tanggapan, serta kemampuan siswa dalam menerima pendapat.
Menurut Yonny dkk (2010: 175-6), untuk menentukan persentase
keaktifan siswa digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase keaktifan siswa =
100%
Kualifikasi persentase keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 3.1 di
bawah ini:
Tabel 3.1 Kualifikasi Persentase Keaktifan Siswa
Persentase Kriteria
75% - 100% Sangat tinggi
50% - 74,99% Tinggi
25% - 49,99% Sedang
0% - 24,99% rendah
50
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Data dalam penelitian yaitu hasil belajar IPS materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan di beberapa daerah di Indonesia siswa kelas V SD
Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Deskripsi data hasil belajar tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Statistics
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol N Valid 32 34
Mean 75.63 68.53
Median 75.00 70.00
Mode 75 70
Std. Deviation 12.998 15.400
Variance 168.952 237.166
Range 50 60
Minimum 50 35
Maximum 100 95
Sum 2420 2330
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
4.2 Uji Prasyarat Instrumen
Instrumen soal yang akan diujikan kepada siswa terlebih dahulu di uji
validitas, reliabilitas, dan kesamaan rata-rata untuk mengetahui apakah soal
51
tersebut layak untuk diujikan kepada responden (siswa). Berikut ini merupakan
beberapa uji prasyarat instrumen, antara lain:
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas instrumen uji coba pada penelitian ini menggunakan pearson
correlation pada program SPSS 17. Pengambilan keputusan uji validitas
dilakukan menggunakan batasan rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi.
Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 33, yaitu sebesar 0,344 (Priyatno 2010:
115). Artinya, apabila r hitung > 0,344 maka item soal tersebut dianggap valid,
sedangkan apabila r hitung < 0,344 maka item soal tersebut dianggap tidak valid
(Priyatno 2010: 91).
Dalam penelitian ini, peneliti membuat 20 soal dan diparalelkan menjadi
40 butir soal untuk diujicobakan kepada siswa kelas VI SD Negeri Kraton 1,
karena siswa kelas VI SD Negeri Debong Kidul sedang mempersiapkan Ujian
Sekolah, sehingga tidak ada waktu untuk melakukan uji coba soal di kelas itu.
Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal tersebut telah dinilai validitas isi
dan tampangnya oleh dua orang ahli, yaitu Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai
dosen pembimbing I dan Ibu Sismiatun, S.Pd, SD guru kelas VA SD Negeri
Debong Kidul. Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk diujicobakan,
maka dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas VI SD Negeri Kraton 1 pada
tanggal 7 April 2012. Hasil nilai uji coba soal dapat dilihat pada lampiran 15. Dari
40 butir soal hasil pengerjaan siswa, dilakukan perhitungan validitas soal
menggunakan program SPSS 17, diperoleh 29 butir soal yang valid dan 11 butir
soal yang tidak valid. Butir soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12,
52
13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 23, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 39, dan 40.
Butir soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal
nomor 1, 2, 4, 5, 7, 9, 13, 15, 16, 17, 23, 26, 28, 30, 31, 32, 34, 38, 39, dan 40.
Adapun hasil validitas soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Berdasarkan perhitungan validitas tersebut, diperoleh item yang valid
sebanyak 29 butir soal. Butir soal tersebut, yaitu 1, 2, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 22, 23, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 39, dan 40. Dari item
yang valid tersebut kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan reliability
analysis. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal, peneliti
menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS 17. Jika r hitung > r tabel, maka item
tersebut dikatakan reliabel (Muhidin dan Abdurahman 2009: 41). Berikut ini
merupakan keseluruhan hasil perhitungan reliabilitas dan untuk hasil
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17.
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.863 29
Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 98), reliabilitas kurang dari
0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar
0,863. Apabila mengacu pada pendapat Sekaran, nilai 0,863 berarti di atas 0,8,
sehingga instrumen soal sudah terbukti reliabel.
53
4.2.3 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa pada dua kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Apabila
rata-rata nilai kedua kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan.
Uji kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai UTS siswa kelas VA dan VB.
Berikut merupakan data nilai UTS kelas VA yang disajikan dalam tabel 4.3 dan
VB pada tabel 4.4:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen
No. Kelas Interval Frekuensi 1 38 - 44 7 2 45 - 51 7 3 52 - 58 2 4 59 - 65 2 5 66 - 72 10 6 73 - 79 8 7 80 - 86 2 Jumlah 38
Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa yang mendapatkan hasil belajar
antara nilai 38 sampai 44 sebanyak 7 siswa, nilai 45 sampai 51 sebanyak 7 siswa,
nilai 52 sampai 58 sebanyak 2 siswa, nilai 59 sampai 65 sebanyak 2 siswa, nilai
66 sampai 72 sebanyak 10 siswa, nilai 73 sampai 79 sebanyak 8 siswa, dan nilai
80 sampai 86 sebanyak 2 siswa.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol
No. Kelas Interval Frekuensi 1 43 - 47 3 2 48 - 52 3 3 53 - 57 3 4 58 - 62 7 5 63 - 67 0 6 68 - 72 23 7 73 - 77 1 Jumlah 40
54
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa yang mendapatkan hasil belajar
antara nilai 43 sampai 47, 48 sampai 52, dan 53 sampai 57 masing-masing
sebanyak 3 siswa, nilai 58 sampai 62 sebanyak 7 siswa, tidak ada siswa yang
mendapatkan nilai antara 63 sampai 67, dan yang mendapatkan nilai antara 68
sampai 72 sebanyak 23 siswa, serta antara nilai 73 sampai 77 sebanyak 1 siswa.
Rata-rata nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dari nilai
UTS digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata. Rata-rata kelas eksperimen
sebesar 61,105, sedangkan kelas kontrol sebesar 62,775. Dari rata-rata nilai
tersebut, terlihat bahwa perbedaan rata-rata nilai kelas eksperimen dan kontrol
tidak begitu jauh dan dapat dianggap relatif sama. Oleh karena itu, maka
penelitian dapat dilaksanakan.
4.3 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan pada hari Kamis tanggal 26 April dan 3 Mei 2012 di
kelas VB sebagai kelas kontrol dan hari Sabtu dan Selasa tanggal 28 April 2012
dan 1 Mei 2012 di kelas VA sebagai kelas eksperimen. Sebelum penelitian
dilaksanakan, peneliti telah mempersiapkan instrumen-instrumen yang digunakan
dalam penelitian, seperti kisi-kisi soal, soal, lembar pengamatan aktivitas belajar
siswa, dan lembar kerja siswa yang sudah dimuat di dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat untuk kelas eksperimen menggunakan
model pembelajaran STAD, sedangkan RPP untuk kelas kontrol menggunakan
model konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 18 dan 19
untuk RPP kelas eksperimen pertemuan pertama dan kedua, sedangkan lampiran
20 dan 21 untuk RPP kelas kontrol pertemuan pertama dan kedua.
55
Dari pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran STAD pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
diperoleh hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
No. Kelas Interval Frekuensi 1 50 - 58 4 2 59 - 67 3 3 68 - 76 13 4 77 - 85 5 5 86 - 94 3 6 95 - 100 4
Jumlah 32 Berdasarkan tabel 4.5, diperoleh data siswa yang mendapatkan nilai antara
50 sampai 58 sebanyak 4 siswa, nilai 59 sampai 67 sebanyak 3 siswa, nilai 68
sampai 76 sebanyak 13 siswa, nilai 77 sampai 85 sebanyak 5 siswa, nilai 86
sampai 94 sebanyak 3 siswa, nilai 95 sampai 100 sebanyak 4 siswa. Data
selengkapnya mengenai nilai perolehan siswa dalam pembelajaran di kelas
eksperimen dapat dilihat pada lampiran 22. Sementara untuk pembelajaran di
kelas kontrol yang menggunakan model konvensional pada materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan diperoleh data hasil belajar seperti berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
No. Kelas Interval Frekuensi 1 35 - 43 2 2 44 - 53 3 3 54 - 63 5 4 64 - 73 10 5 74 - 83 8 6 84 - 93 4 7 94 - 100 2
Jumlah 34
56
Berdasarkan tabel 4.6, diperoleh data siswa yang mendapatkan nilai antara
35 sampai 43 sebanyak 2 siswa, nilai 44 sampai 53 sebanyak 3 siswa, nilai 54
sampai 63 sebanyak 5 siswa, nilai 64 sampai 73 sebanyak 10 siswa, nilai 74
sampai 83 sebanyak 8 siswa, nilai 84 sampai 93 sebanyak 4 siswa, dan nilai 94
sampai 100 sebanyak 2 siswa. Data selengkapnya mengenai nilai perolehan siswa
dalam pembelajaran di kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 23.
4.4 Aktivitas Belajar Siswa
Penilaian aktivitas belajar siswa dalam penelitian dilakukan di kelas
eksperimen dan kontrol. Aktivitas siswa dinilai melalui lembar aktivitas siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran kelas yang ditentukan berdasarkan deskriptor
pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil pengamatan keaktifan
siswa dalam kelas, diperoleh skor aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada
pertemuan 1 sebesar 86 dengan keaktifan siswa sebesar 86% serta termasuk
kriteria sangat tinggi dan pertemuan 2 sebesar 90,90 dengan keaktifan siswa
sebesar 90,90% serta termasuk kriteria sangat tinggi pula, sedangkan skor
aktivitas siswa di kelas kontrol pada pertemuan 1 sebesar 72,73 dengan keaktifan
siswa sebesar 72,73% serta termasuk kriteria tinggi dan pertemuan 2 sebesar
75,00 dan keaktifan siswa sebesar 75,00% serta termasuk kriteria sangat tinggi
(Yonny dkk 2010: 175-6).
4.5 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk menentukan langkah-langkah
berikutnya dalam menganalisis data khususnya untuk menentukan rumus yang
57
digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan
homogenitas data. Data yang akan diuji yaitu data nilai hasil belajar IPS siswa
kelas VA dan VB SD Negeri Debong Kidul pada materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan.
4.5.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data menggunakan liliefors pada program SPSS 17.
Setelah data diproses menggunakan SPSS 17, diperoleh data normalitas sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
a .144 32 .089 .963 32 .341
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
b .126 34 .187 .968 34 .398
a. Lilliefors Significance Correction
Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi (sig.) pada kolom
Kolmogorov-Smirnova lebih dari 0,05. Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa
signifikansi data kelas eksperimen sebesar 0,089 dan data kelas kontrol sebesar
0,187, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi normal
58
(Priyatno 2010: 73), setelah data diketahui berdistribusi normal, dilanjut dengan
menguji homogenitas data.
4.5.2 Uji Homogenitas Data
Penghitungan homogenitas data dilakukan apabila data berdistribusi
normal, jika data berdistribusi tidak normal maka tidak perlu menghitung
homogenitas. Penghitungan homogenitas data dilakukan dengan menggunakan
progran SPSS 17, yaitu dengan cara membandingkan nilai signifikansi uji F yang
terdapat pada tabel dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signifikansi uji F ≥
0,05, maka data dapat dinyatakan homogen, namun jika nilai signifikansi uji F <
0,05, maka data tidak homogen (Priyatno 2010: 32). Hasil penghitungan uji
homogenitas selengkapnya terdapat pada lampiran 24. Berikut ini merupakan
hasil homogenitas data yang disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data
Nilai
Equal variances
assumed
Equal variances not
assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F .759
Sig. .387
Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi
uji F sebesar 0,387, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.
Langkah selanjutnya setelah uji homogenitas yaitu uji hipotesis.
4.5.3 Pengujian Hipotesis (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui simpulan penelitian. Pada uji t ini, ada
beberapa ketentuan yang dijadikan pedoman, yaitu jika thitung < ttabel atau nilai
59
signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikansi
≤ 0,05, maka Ho ditolak (Priyatno 2010: 35). Dengan dk = n – 2 = (66 - 2) = 64
dan taraf kesalahan 5% untuk uji dua pihak, diketahui harga ttabel = 1,988
(Priyatno 2010: 112).
Penghitungan uji t menggunakan SPSS 17 sebenarnya sama dengan cara
mengetahui homogenitas data, yaitu menggunakan independent sample t test.
Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Independent Samples Test
nilai
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
t-test for Equality of Means
t 2.016 2.027
df 64 63.273Sig. (2-tailed) .048 .047
Berdasarkan kolom Equal variances assumed di atas, dapat diketahui bahwa
nilai thitung = 2,016 dan signifikansinya sebesar 0,048. Dari hasil perhitungan,
dapat diketahui bahwa thitung > ttabel atau signifikansi < 0,05, yaitu nilai thitung =
2,016 dan ttabel = 1,998, maka 2,016 > 1,998. Nilai signifikansi yang diperoleh
0,048 atau < 0,05. Dengan demikian, apabila mengacu pada ketentuan
pengambilan keputusan uji hipotesis, maka Ho ditolak dan simpulannya yaitu
terdapat perbedaan hasil belajar IPS yang signifikan antara siswa kelas V antara
yang memperoleh pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dan
yang menggunakan model konvensional. Sama seperti homogenitas, lampiran
hasil uji t juga menggunakan independent sample t test pada lampiran 24.
60
4.6 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan model pembelajaran
STAD terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Tahap
awal dari proses penelitian yaitu menyusun instrumen. Instrumen pada penelitian
berupa soal-soal tes dan lembar observasi. Soal-soal tes digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui
aktivitas belajar siswa. Untuk mendapatkan instrumen yang baik diperlukan uji
instrumen. Soal-soal yang dibuat berupa soal pilihan ganda berjumlah empat
puluh butir soal, masing-masing soal memiliki empat alternatif jawaban.
Instrumen soal sebelum diujicobakan terlebih dahulu validitas isi oleh tim
ahli, yaitu Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan Ibu
Sismiatun, S.Pd, SD guru kelas VA SD Negeri Debong Kidul. Setelah soal-soal
tersebut dinilai validitas isi dan tampangnya serta dinyatakan layak untuk
diujicobakan, maka dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas VI SD Negeri
Kraton 1 pada tanggal 7 April 2012. Uji instrumen yang pertama, yaitu uji
validitas menggunakan program SPSS 17 dengan menggunakan rumus korelasi
product moment dari Karl Pearson.
Pengambilan keputusan uji validitas dilakukan menggunakan batasan rtabel
dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n =
33, yaitu sebesar 0,344 (Priyatno 2010: 115). Artinya, apabila r hitung > 0,344 maka
butir soal tersebut dianggap valid, sedangkan apabila r hitung < 0,344 maka butir
soal tersebut dianggap tidak valid (Priyatno 2010: 91). Dari perhitungan,
diperoleh butir soal yang valid sebanyak 29 dan yang tidak valid sebanyak 11.
61
Uji instrumen kedua yaitu uji reliabilitas. Soal yang diuji yaitu soal-soal
yang valid. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal, peneliti
menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS 17. Jika r hitung > r tabel, maka butir
soal dikatakan reliabel (Muhidin dan Abdurahman 2009: 41). Dari hasil
perhitungan, diperoleh data bahwa semua butir soal yang diujikan reliabel. Dari
hasil uji validitas dan reliabilitas, instrumen dapat dinyatakan seluruh butir soal
yang berjumlah 29 dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Proses selanjutnya yaitu kegiatan inti dari penelitian, yaitu proses
pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas kontrol menggunakan model
konvensional dan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model STAD.
Pada proses pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen, ada beberapa
tahap-tahap pembelajaran menggunakan model STAD, antara lain tahap persiapan
pembelajaran, penyajian materi, kegiatan belajar kelompok, pemeriksaan terhadap
kegiatan kelompok, tes individual, pemeriksaan hasil tes, dan pemberian
penghargaan kelompok.
Pada tahap pemberian penghargaan kelompok, ada tiga tingkatan
penghargaan, yaitu kelompok baik (poin rata-rata 15), kelompok hebat (poin rata-
rata 20), dan kelompok super (poin rata-rata 25). Pada pemberian penghargaan
kelompok pertemuan pertama, yang mendapatkan kelompok baik yaitu kelompok
B, C, E, dan H, kelompok hebat yaitu A, D, F, dan I, dan kelompok super yaitu
kelompok G. Pada pemberian penghargaan kelompok pertemuan kedua, yang
mendapatkan kelompok baik yaitu G, H, dan I, kelompok hebat yaitu A, B, C, dan
E, dan kelompok super yaitu D dan F. Adapun hasil perolehan nilai kuis, skor
62
perkembangan, pemberian penghargaan tim siswa, dan piagam penghargaan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25, 26, dan 27.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata nilai aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran STAD (kelas
eksperimen) sebesar pertemuan 1 sebesar 86 dengan keaktifan siswa 86% serta
termasuk kriteria sangat tinggi dan pertemuan 2 sebesar 90,90 dengan keaktifan
siswa 90,90% serta termasuk kriteria sangat tinggi pula, sedangkan skor aktivitas
siswa di kelas kontrol pada pertemuan 1 sebesar 72,73 dengan keaktifan siswa
sebesar 72,73% serta termasuk kriteria tinggi dan pertemuan 2 sebesar 75,00 dan
keaktifan siswa sebesar 75,00% serta termasuk kriteria sangat tinggi. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas eksperimen yang
menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan model konvensional.
Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD diketahui lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model
konvensional. Terbukti dengan hasil rata-rata nilai IPS materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan pada kelas eksperimen sebesar 75,63, sedangkan
kelas kontrol sebesar 68,53. Berdasarkan rata-rata nilai hasil belajar, terlihat
bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Mengacu pada rata-rata nilai hasil belajar, menunjukkan bahwa nilai hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi
daripada yang menggunakan model konvensional.
63
Selanjutnya, dari data nilai hasil belajar siswa dilakukan uji prasyarat
analisis data yang bertujuan menentukan rumus yang digunakan untuk menguji
hipotesis. Uji prasyarat analisis yang pertama, yaitu uji normalitas. Uji normalitas
data ini menggunakan liliefors pada program SPSS 17 dan diperoleh data nilai
signifikansi pada kolom kolmogorov smirnov sebesar 0,089 pada kelas
eksperimen dan 0,187 pada kelas kontrol. Hal ini berarti nilai signifikansi pada
kedua kelas tersebut > 0,05 dan dinyatakan data berdistribusi normal. Uji
prasyarat analisis selanjutnya yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas yang
dilakukan dengan menggunakan independent sample t test dan diperoleh hasil
yaitu dengan melihat nilai signifikansi pada kolom equal variances assumed. Jika
nilai signifikansi ≥ 0,05, maka data tersebut dinyatakan homogen. Oleh karena
hasil uji homogenitas data memiliki nilai signifikansi 0,387 atau > 0,05, maka
data nilai tersebut dinyatakan homogen, sehingga langkah selanjutnya yaitu uji
hipotesis (uji t).
Hasil penghitungan analisis statistik uji t yang dihitung menggunakan
independent sample t test pada SPSS 17, diperoleh hasil thitung > ttabel, yaitu 2,016
> 1,998 dan signifikansi 0,048 < 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji t,
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai hasil belajar siswa
antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
yang tidak. Jadi, simpulannya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD
berpengaruh dan signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada
pelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.
64
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan pada pembelajaran
IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri Debong Kidul menunjukkan bahwa:
(1) Model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh efektif dan
signifikan terhadap aktivitas serta hasil belajar siswa. Pengaruh model
pembelajaran STAD terhadap aktivitas, ditunjukkan melalui nilai
aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pertemuan 1 sebesar 86 dengan
keaktifan siswa 86% serta termasuk kriteria sangat tinggi dan pertemuan
2 sebesar 90,90 dengan keaktifan siswa 90,90% serta termasuk kriteria
sangat tinggi pula, sedangkan skor aktivitas siswa di kelas kontrol pada
pertemuan 1 sebesar 72,73 dengan keaktifan siswa sebesar 72,73% serta
termasuk kriteria tinggi dan pertemuan 2 sebesar 75,00 dan keaktifan
siswa sebesar 75,00% serta termasuk kriteria sangat tinggi. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas
eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan
model konvensional.
65
(2) Rata-rata nilai kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Rata-
rata nilai kelas eksperimen sebesar 75,63, sedangkan kelas kontrol
sebesar 68,53. Data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus
independent sample t test melalui program SPSS versi 17 menunjukkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh dan
signifikan terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar ditandai dengan nilai thitung >
ttabel, yaitu 2,016 > 1,998 dan signifikansi 0,048 < 0,05. Jadi,
simpulannya adalah ada perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas V antara
yang memperoleh pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe
STAD dan yang menggunakan model konvensional.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terbukti berpengaruh dan signifikan terhadap aktivitas dan
hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul pada materi Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan, maka disarankan:
(1) Bagi Guru
Guru hendaknya mulai menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena lebih
efektif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dibanding
dengan pembelajaran menggunakan model konvensional.
66
(2) Bagi Siswa
Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD, siswa
sebaiknya lebih menggali pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya
semaksimal mungkin pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu,
diharapkan tidak ada siswa yang malu bertanya kepada teman
sekelompoknya apabila mengalami kesulitan dalam belajar, sehingga
kerjasama siswa dalam pembelajaran dapat berlangsung secara optimal
(pembelajaran tutor sebaya).
(3) Bagi pihak sekolah
Pihak sekolah perlu mengambil kebijakan-kebijakan yang
mendukung pelaksanaan pembelajaran STAD, tidak hanya pada
pelajaran IPS, tetapi juga pada mata pelajaran yang lainnya, misalnya
dengan meningkatkan profesionalitas guru agar lebih kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan pembelajaran, mengikutsertakan guru dalam
seminar pendidikan, memberikan fasilitas dan kelengkapan yang
mendukung pembelajaran STAD, serta memberikan keleluasaan kepada
guru untuk menerapkan pembelajaran STAD, khususnya IPS, sehingga
dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
LLampiran 1
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1
SEKJL. Tblog
DAFT
NIS 2430 P2532 A2536 D2567 A2569 A2571 A2572 A2573 A2574 B2575 D2576 D2580 I2581 M2582 M2583 M2584 M2585 M2586 M2587 M2589 N2590 N2591 N2592 N2593 R2595 S2596 S2597 S2598 T2599 T2560 W2601 W2602 Z2603 W2643 I2876 M2877 M2958 F2959 S
PEMD
UPPD KOLAH DATeuku Cik Di Ti: http://sddebo
TAR POPULA
TA
PUJI ASTUTIAHMAD FAOZDIAN SAPUTRALIZA APRILAGIL FATKHUARDILLAH KANGGI SELVIANNISA ADEBETA YULIA DIAN EKA PRDENI WIJAYAVAN SULAEM
MELINA SYEHMOH. BAGUSMOH. AZHARMUH. JUNAEDMOH. ROFIULMOH. FAIZINMOH. FAOZANURUL QOMANADIA FEBRINURUL MUSTNOVITASARIRISKA DESIASHOFIYYAHSAFITRI NURSOFIA NURAFTRI SUSELATRI UTAMI INWINDI RIZI AWILDAN REZZAHRA BERLWINDA FITROMRON FATK
MERDITA RIZMOH. RIZKI AFEBRI PRADISILVIA NURL
MERINTAHDINAS PE
KECAMATAASAR NEiro Gg. Mbah Jngkidul.blogsp
ASI SISWA K
AHUN AJARA
NAMA
ZI RA
LIA PUTRI URROHMAN
KHASANAH IANA C.
E LYONA ANDINI
RASTIWI A SAPUTRAMAN HTI
S F. R RAMDANIDI L ALAM
N AN BACHRI
ARIYAH IANI TOFA I
ANA
R KHAIRUNISFIFAH
NAYAH ANISA ZI R. LIANA S. PUTOTUNISA
KHUL MUIZ ZQIA NIKMAARIFUDIN IANSA LAELI
H KOTA TEENDIDIKAAN TEGAL SEEGERI DE
onggrang ( ot.com / email
KELAS EKSP
AN 2011/2012
N
SA
TRI
A M.
EGAL AN ELATAN EBONG K
0283 ) 325068: debkid1@gm
PERIMEN (VA
JENIS KELAPEREMPULAKI-LALAKI-LA
PEREMPULAKI-LA
PEREMPUPEREMPUPEREMPUPEREMPUPEREMPULAKI-LALAKI-LA
PEREMPULAKI-LALAKI-LALAKI-LALAKI-LALAKI-LALAKI-LA
PEREMPUPEREMPULAKI-LA
PEREMPUPEREMPUPEREMPUPEREMPUPEREMPUPEREMPUPEREMPUPEREMPULAKI-LA
PEREMPUPEREMPULAKI-LA
PEREMPULAKI-LA
PEREMPUPEREMPU
67
KIDUL 8 Tegal ail.com
A)
AMIN UAN AKI AKI UAN AKI UAN UAN UAN UAN UAN AKI AKI UAN AKI AKI AKI AKI AKI AKI UAN UAN AKI UAN UAN UAN UAN UAN UAN UAN UAN AKI UAN UAN AKI UAN AKI UAN UAN
LLampiran 2
NO. NIS1 2422 2793 2514 2465 2466 2537 2558 2639 25710 26311 26012 26013 26014 26015 26016 26017 26018 26119 26120 26121 26122 26123 26124 26125 26126 26127 26228 26229 26230 26231 26232 26233 26234 26235 26236 26237 26338 26339 26340 287
2
SEKJL. Teublog : ht
DAFTA
S 24 MILA D99 INTAN 6 MOH. I
66 ELIZA K67 EKO SU4 CONDR1 RIZKI I8 EVA JU
78 FITRIA7 MOH. R
03 ABDUL04 AKBAR05 AYU AD06 CHAMI07 DEVIAN08 FAIKHO09 FEBRIN0 HIKMA1 INDAH2 KAMEL3 KORIY4 LATHIF5 LIA FIT6 LULU M7 MARLI8 MOH. R
20 MOH. A21 MOH. F22 MOH. K23 MOH. N24 NELI SU25 NUR FA26 NURUL27 RAFI A28 ROHMA29 SISKA A0 SISKA N1 SILVIA2 SITI AI
78 EKA CA
PEMD
UPPD KOLAH DA
ku Cik Di Tirottp://sddebong
AR POPULASITAHUN
NAMADJAYANTI
JUWITA SARIRZA MAULANKHUMAEROH
UKANDAR RO PRAYOGAIKA MEGIANIULIANA ANA RIZKI CAHAYALLAH MUBAROR QURSANIDITIA SARI IDAH NA EKA PRASOTUNNISA NA SHEILA S.AH HANI M. H KUROTUN AYLIA FEBRIANAAH FAH SEKAR B.TRIANI MAKNUN S. IANA AZIZAHRIZKI AQIB FAJAR FANDIKKHAFID SYAHNAUFAL UCIANI AIZI L MARIFATUS
AL FARES ATUL KHASANAMELIANI NURMILA DIA
A OKTAVIANISAH ANDRA KIRAN
MERINTAHDINAS PE
KECAMATAASAR NEo Gg. Mbah Jgkidul.blogsp
I SISWA KELAN AJARAN 201
A
I NA H
A M. OK
STIWI
YUNI A
.
KA HDANI
S.
NAH
AH
NA
H KOTA TEENDIDIKAAN TEGAL SEEGERI DEonggrang ot.com / ema
AS KONTROL 1/2012
J
EGAL AN ELATAN EBONG K
( 0283 ) 3250ail: debkid1@g
(VB)
JENIS KELAMPEREMPUANPEREMPUANLAKI-LAKI
PEREMPUANLAKI-LAKILAKI-LAKI
PEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANLAKI-LAKILAKI-LAKILAKI-LAKI
PEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANLAKI-LAKILAKI-LAKILAKI-LAKILAKI-LAKILAKI-LAKI
PEREMPUANLAKI-LAKI
PEREMPUANLAKI-LAKI
PEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANPEREMPUANLAKI-LAKI
68
KIDUL 068 Tegal gmail.com
MIN N N I N I I N N N I I I N N N N N N N N N N N N N I I I I I N I N I N N N N N I
L
Lampiran 3
DAFTSD
NOMURUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
3
SE
JL. Teublog : ht
TAR SAMPENEGERI D
MOR NIS 2430 PUJI 2532 AHM2536 DIAN2569 AGIL2573 ANN2574 BETA2575 DIAN2576 DEN2580 IVAN2581 MEL2582 MOH2583 MOH2585 MOH2586 MOH2587 MOH2589 NUR2590 NAD2592 NOV2593 RISK2595 SHO2596 SAFI2597 SOFI2598 TRI S2599 TRI U2560 WIN2601 WILD2602 ZAH2643 WIN2643 IMRO2877 MOH2958 FEBR2959 SILV
PEMEDI
UPPD KKOLAH
ku Cik Di Tirottp://sddebong
EL SISWA DEBONG K
ASTUTI MAD FAOZI N SAPUTRA L FATKHURRO
NISA ADE LYOA YULIA ANDN EKA PRASTI
NI WIJAYA SAPN SULAEMAN
LINA SYEHTI H. BAGUS FARH. AZHAR RAMH. ROFIUL ALAH. FAIZIN H. FAOZAN BARUL QOMARIYDIA FEBRIANIVITASARI KA DESIANA FIYYAH ITRI NUR KHAIA NURAFIFAHSUSELA UTAMI INAYADI RIZI ANISADAN REZI R.
HRA BERLIANADA FITROTUNON FATKHUL
H. RIZKI ARIFURI PRADIANSA
VIA NURLAELI
ERINTAHNAS PE
KECAMATA DASAR
KIDUo Gg. Mbah Jgkidul.blogsp
KELAS VAKIDUL TAH
NAMA
OHMAN NA INI IWI PUTRA
RKHANSYAH MDANI AM
ACHRI YAH
AIRUNISA H
AH A
A S. PUTRI NISA
MUIZ UDIN A I
H KOTA TENDIDIKAN TEGAL SR NEGERUL onggrang ot.com / ema
A (KELAS EHUN AJARA
TEGAL KAN SELATAN RI DEBO
( 0283 ) 3250ail: debkid1@g
EKSPERIMAN 2011/20
JENIS KEL
P L P L P P P P L L P L L L L P P P P P P P P P L P P P P L L P
69
ONG
068 Tegal gmail.com
MEN) 12
LAMIN
L
Lampiran 4
DAFSD
NOMUR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
4
SE
JL. Teublog : ht
FTAR SAMNEGERI D
MOR NIS 2799 INTAN2516 MOH.2466 ELIZA2534 COND2638 EVA J2578 FITRIA2637 MOH.2604 AKBA2605 AYU A2606 CHAM2607 DEVIA2608 FAIKH2609 FEBRI2611 INDAH2612 KAME2613 KORIY2614 LATH2615 LIA FI2616 LULU2617 MARL2618 MOH.2620 MOH.2621 MOH.2622 MOH.2623 MOH.2624 NELI 2625 NUR F2626 NURU2627 RAFI A2629 SISKA2630 SISKA2631 SILVI2632 SITI A2878 EKA C
PEMEDI
UPPD KKOLAH
ku Cik Di Tirottp://sddebong
MPEL SISWDEBONG K
NAM
N JUWITA SAR IRZA MAULA
A KHUMAERODRO PRAYOGAJULIANA ANA RIZKI CAHAY
AR QURSANI ADITIA SARI
MIDAH ANA EKA PRAHOTUNNISA INA SHEILA SH KUROTUN AELIA FEBRIANYAH
HIFAH SEKAR BITRIANI
U MAKNUN S.LIANA AZIZAH RIZKI AQIB FAJAR FANDI KHAFID SYAH NAUFAL SUCIANI FAIZI
UL MARIFATUAL FARES
A AMELIANI A NURMILA DIA OKTAVIANI
AISAH CANDRA KIRA
ERINTAHNAS PE
KECAMATA DASAR
KIDUo Gg. Mbah Jgkidul.blogsp
A KELAS VKIDUL TAH
MA
RI ANA
H A
YA M.
ASTIWI
. AYUNI NA
B.
H
IKA HDANI
S S.
IAH I
ANA
H KOTA TENDIDIKAN TEGAL SR NEGERUL onggrang ot.com / ema
VB (KELASHUN AJARA
JENIS
TEGAL KAN SELATAN RI DEBO
( 0283 ) 3250ail: debkid1@g
S KONTROAN 2011/20
S KELAMIN
P L P LL L L L P P P P P P P P P P P P P L L L L P L P L P P P P P
70
ONG
068 Tegal gmail.com
OL) 12
71
Lampiran 5
Lembar Aktivitas Siswa
di Kelas Eksperimen SD Negeri Debong Kidul
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman
observasi aktivitas siswa menggunakan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran
IPS, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan!
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran.
3. Siswa memperhatikan paparan materi pada media video.
4. Siswa menjawab pertanyaaan guru.
5. Siswa mengajukan pertanyaan.
6. Siswa memberikan tanggapan.
7. Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran.
8. Siswa merespon pengarahan dan saran guru.
9. Siswa membuat simpulan pembelajaran.
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru.
11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri.
Jumlah Skor Skor maksimal = 44
Skor pelaksanaan model kooperatif tipe STAD = 100×alskormaksim
perolehanjumlahskor
Tegal, April 2012
Sismiatun, S.Pd., M.Pd 19560727 197802 2 002
72
DESKRIPTOR PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN
MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut:
Skor Penilaian Keterangan 1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru 2 Siswa kurang mendengarkan penjelasan guru 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil bergurau
4 Siswa mendengarkan dan mencermati penjelasan guru dengan seksama
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran. Untuk menilai butir
ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru2 Siswa kurang mendengarkan penjelasan guru3 Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil bergurau
4 Siswa mendengarkan dan mencermati penjelasan guru dengan seksama
3. Siswa memperhatikan paparan materi pada media video. Untuk menilai butir ini
perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa menonton video tetapi kurang memperhatikan
2 Siswa menonton video dengan antusias tetapi hanya memperhatikan sebagian video saja
3 Siswa menonton seluruh video dengan antusias dan memperhatikan dengan baik seluruh video
4 Siswa menonton seluruh video dengan antusias, memperhatikan dengan baik, dan membuat catatan
4. Siswa menjawab pertanyaaan guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor
penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang salah
2 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang benar tetapi belum tepat
3 Siswa menjawab pertanyaan guru yang benar dan tepat tetapi penjelasan kurang lengkap
73
4 menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang benar, tepat, dan penjelasan yang lengkap
5. Siswa mengajukan pertanyaan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor
penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa yang kurang jelas
2 Siswa mengajukan pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan materi pelajaran
3 Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran tetapi menggunakan bahasa yang kurang jelas
4 Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran dan menggunakan bahasa yang benar dan jelas
6. Siswa memberikan tanggapan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor
penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa memberikan tanggapan tidak sesuai dengan materi
2 Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi
3 Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi dan logis
4 Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi, logis, dan tepat
7. Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut:
Skor Penilaian Keterangan 1 Siswa tidak membuat catatan 2 Siswa membuat catatan tetapi kurang lengkap 3 Siswa membuat catatan dengan lengkap tetapi kurang rapi 4 Siswa membuat catatan dengan lengkap dan rapi
8. Siswa merespon pengarahan dan saran guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan
skor penilaian berikut: a. Siswa hanya mendengarkan b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan c. Siswa memperhatikan dan mencatat d. Siswa menuruti dan melaksanakan
Skor Penilaian Keterangan 1 Satu deskriptor tampak 2 Dua deskriptor tampak
74
3 Tiga deskriptor tampak 4 Empat deskriptor tampak
9. Siswa membuat simpulan pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan
skor penilaian berikut: a. Simpulan lengkap b. Simpulan jelas c. Simpulan sistematis d. Simpulan padat, ringkas, dan jelas
Skor Penilaian Keterangan 1 Satu deskriptor tampak 2 Dua deskriptor tampak 3 Tiga deskriptor tampak 4 Empat deskriptor tampak
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru. Untuk menilai butir ini perlu
diperhatikan skor penilaian berikut: a. Siswa menerima tugas untuk dikerjakan di rumah b. Siswa mengerjakan tugas rumah secara berkelompok c. Siswa menyelesaikan tugas d. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
Skor Penilaian Keterangan 1 Satu deskriptor tampak 2 Dua deskriptor tampak 3 Tiga deskriptor tampak 4 Empat deskriptor tampak
11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan
skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Sebagian kecil siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri 2 Separuh dari jumlah siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri 3 Sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri 4 Seluruh siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
75
Lampiran 6
Lembar Aktivitas Siswa
di Kelas Kontrol SD Negeri Debong Kidul
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman
observasi aktivitas siswa menggunakan model konvensional dalam pembelajaran IPS,
berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan!
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran.
3. Siswa memperhatikan paparan materi pada media video.
4. Siswa menjawab pertanyaaan guru.
5. Siswa mengajukan pertanyaan.
6. Siswa memberikan tanggapan.
7. Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran.
8. Siswa merespon pengarahan dan saran guru.
9. Siswa membuat simpulan pembelajaran.
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru.
11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri.
Jumlah Skor Skor maksimal = 44
Skor pelaksanaan model konvensional = 100×alskormaksim
perolehanjumlahskor
Tegal, April 2012
Tuti Alawiyah
76
DESKRIPTOR PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN
MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut:
Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru 2 Siswa kurang mendengarkan penjelasan guru 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil bergurau
4 Siswa mendengarkan dan mencermati penjelasan guru dengan seksama
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran. Untuk menilai butir
ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru 2 Siswa kurang mendengarkan penjelasan guru 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil bergurau
4 Siswa mendengarkan dan mencermati penjelasan guru dengan seksama
3. Siswa memperhatikan paparan materi pada media video. Untuk menilai butir ini
perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa menonton video tetapi kurang memperhatikan
2 Siswa menonton video dengan antusias tetapi hanya memperhatikan sebagian video saja
3 Siswa menonton seluruh video dengan antusias dan memperhatikan dengan baik seluruh video
4 Siswa menonton seluruh video dengan antusias, memperhatikan dengan baik, dan membuat catatan
4. Siswa menjawab pertanyaaan guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor
penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang salah
2 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang benar tetapi belum tepat
3 Siswa menjawab pertanyaan guru yang benar dan tepat tetapi penjelasan kurang lengkap
77
4 menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang benar, tepat, dan penjelasan yang lengkap
5. Siswa mengajukan pertanyaan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor
penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa yang kurang jelas
2 Siswa mengajukan pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan materi pelajaran
3 Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran tetapi menggunakan bahasa yang kurang jelas
4 Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran dan menggunakan bahasa yang benar dan jelas
6. Siswa memberikan tanggapan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor
penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Siswa memberikan tanggapan tidak sesuai dengan materi
2 Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi
3 Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi dan logis
4 Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi, logis, dan tepat
7. Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut:
Skor Penilaian Keterangan 1 Siswa tidak membuat catatan 2 Siswa membuat catatan tetapi kurang lengkap 3 Siswa membuat catatan dengan lengkap tetapi kurang rapi 4 Siswa membuat catatan dengan lengkap dan rapi
8. Siswa merespon pengarahan dan saran guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan
skor penilaian berikut: a. Siswa hanya mendengarkan b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan c. Siswa memperhatikan dan mencatat d. Siswa menuruti dan melaksanakan
Skor Penilaian Keterangan
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
78
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
9. Siswa membuat simpulan pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: a. Simpulan lengkap b. Simpulan jelas c. Simpulan sistematis d. Simpulan padat, ringkas, dan jelas
Skor Penilaian Keterangan 1 Satu deskriptor tampak 2 Dua deskriptor tampak 3 Tiga deskriptor tampak 4 Empat deskriptor tampak
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru. Untuk menilai butir ini perlu
diperhatikan skor penilaian berikut: a. Siswa menerima tugas untuk dikerjakan di rumah b. Siswa mengerjakan tugas rumah secara berkelompok ci. Siswa menyelesaikan tugas d. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu Skor Penilaian Keterangan
1 Satu deskriptor tampak 2 Dua deskriptor tampak 3 Tiga deskriptor tampak 4 Empat deskriptor tampak
11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan
skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1 Sebagian kecil siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
2 Separuh dari jumlah siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
3 Sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
4 Seluruh siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
79
Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa
di Kelas Eksperimen SD Negeri Debong Kidul
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman observasi aktivitas siswa menggunakan model kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran IPS, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan!
No. Aspek yang diamati Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama. √ √
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran. √ √
3. Siswa memperhatikan paparan materi pada media video. √ √
4. Siswa menjawab pertanyaaan guru. √ √
5. Siswa mengajukan pertanyaan. √ √
6. Siswa memberikan tanggapan. √ √
7. Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran. √ √
8. Siswa merespon pengarahan dan saran guru. √ √
9. Siswa membuat simpulan pembelajaran. √ √
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru. √ √
11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri. √ √
Jumlah Skor 38 40
Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa 86,00 90,90 Tegal, April 2012
Sismiatun, S.Pd., M.Pd 19560727 197802 2 002
80
Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa
di Kelas Kontrol SD Negeri Debong Kidul
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman observasi aktivitas siswa menggunakan model konvensional dalam pembelajaran
IPS, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan!
No. Aspek yang diamati Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama. √ √
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran. √ √
3. Siswa memperhatikan paparan materi pada media video. √ √
4. Siswa menjawab pertanyaaan guru. √ √
5. Siswa mengajukan pertanyaan. √ √
6. Siswa memberikan tanggapan. √ √
7. Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran. √ √
8. Siswa merespon pengarahan dan saran guru. √ √
9. Siswa membuat simpulan pembelajaran. √ √
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru. √ √
11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri. √ √
Jumlah Skor 32 33
Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa 72,73 75,00% Tegal, April 2012
Tuti Alawiyah
81
Lampiran 9
SILABUS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI
WAKTU SUMBER BELAJAR
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa pen- jajahan Belanda dan Jepang.
Perjuangan para tokoh saat dijajah Belanda dan Jepang.
• Membuat laporan mengenai tokoh-tokoh pejuang nasional yang ada di propinsi setempat.
• Melakukan diskusi tentang peristiwa dan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia.
• Membuat tulisan mengenai peranan masing-masing tokoh penting dalam peristiwa Sumpah Pemuda.
2.1.1 Membuat laporan mengenai tokoh-tokoh pejuang nasional yang ada di propinsi setempat.
2.1.2 Menceritakan peristiwa Sumpah Pemuda.
2.1.3 Menceritakan peranan masing-masing tokoh dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
2.1.4 Menceitakan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia.
• Tes tertullis • Lisan • Perbuatan • Produk
9 JP x 35 menit
• Buku IPS Kelas V
• Buku referensi lain yang sesuai
82
2.2 Mendeskripsikan jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Masa Persiapan Kemerdekaan
• Melakukan diskusi mengenai perlunya perumusan dasar negara.
• Mengidentifikasi beberapa tokoh yang berperan dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan.
• Menuliskan bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan dengan dilanjutkan presentasi.
2.2.1 Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.
2.2.2 Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara.
2.2.3 Mengidentifikasi peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.
2.2.4 Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.
• Tes tertulis • Lisan • Produk
(LKS) • Portofolio
14 JP x 35 menit
• Atlas Indonesia
• Gambar tokoh yang sesuai
• Buku IPS Kelas V
• Buku referensi lain yang sesuai
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Peristiwa Sekitar Proklamasi
• Membaca dan merenungkan isi teks proklamasi.
• Tanya jawab tentang peristiwa sekitar proklamasi.
• Diskusi kelompok tentang peristiwa Rengasdengklok dan proses penyusunan teks proklamasi.
• Membuat tahapan peristiwa menjelang proklamasi dalam bentuk garis waktu.
• Menjelaskan peranan tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi.
• Secara berkelompok mencatat peran salah satu tokoh dalam peristiwa sekitar proklamasi.
• Membiasakan nilai-nilai
2.3.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi (Pertemuan di Dalat, Menanggapi Berita Kekalahan Jepang, Peristiwa Rengasdengklok, Penyusunan Teks Proklamasi, dan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan).
2.3.2 Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi.
2.3.3 Membuat riwayat singkat /ringkasan tentang tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi, misalnya: Soekarno, Moh. Hatta, A. Soebardjo, Fatmawati, dan sebagainya.
2.3.4 Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh
• Tes tertulis • Lisan • Produk
(LKS) • Portofolio
14 JP x 35 menit
• Atlas Indonesia
• Gambar tokoh yang sesuai
• Buku IPS Kelas V Buku referensi lain yang sesuai
• Album pahlawan
• Nara sumber (orang tua/tokoh/ masyarakat)
83
kepahlawanan dalam perilaku sehari-hari.
• Membuat biografi seorang tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi.
• Berbincang dengan nara sumber tentang cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan, kemudian membuat laporannya.
kemerdekaan.
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
• Menyanyi bersama lagu “Maju Tak Gentar”.
• Berdiskusi tentang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
• Mencari informasi tentang penyebab meletusnya pertempuran di Surabaya.
• Mencatat secara kronologis peristiwa pertempuran Ambarawa dan Medan Area.
• Melakukan penelitian dengan cara wawancara atau studi pustaka untuk mencari data tentang peristiwa-peristiwa mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di wilayah tempat tinggal.
• Berdiskusi untuk memahami tentang Agresi Militer
2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
2.4.2 Menceritakan peristiwa Pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.
2.4.3 Menceritakan pengakuan kedaulatan
Indonesia oleh Belanda. 2.4.4 Menceritakan Agresi Militer
Belanda terhadap Republik Indonesia.
2.4.5 Menceritakan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
2.4.6 Menceritakan peranan beberapa tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, misalnya Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Panglima Besar Soedirman, dan Bung Tomo.
• Tes tertulis bentuk pilihan ganda
• Lembar pengamatan aktivitas pembelajaran
10 JP x 35 menit
• Gambar para tokoh pahlawan yang sesuai
• Buku IPS Kelas V Buku referensi lain yang sesuai
84
Belanda. • Mencari isi perjanjian
Linggarjati. • Siswa menanggapi tentang
penangkapan para pemimpin Indonesia ketika terjadi Agresi Militer Belanda II. Dilanjutkan dengan melakukan pengamatan terhadap peta gerilya Panglima Soedirman.
• Membuat rangkuman tentang materi agresi militer Belanda dalam bentuk tabel.
(BSNP 2006: 37-40)
85
Lampiran 10
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI
WAKTU SUMBER BELAJAR
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
• Berdiskusi tentang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
• Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Ambarawa.
• Berdiskusi tentang peristiwa Bandung Lautan Api.
• Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Medan Area.
• Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang.
• Berdiskusi tentang peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
2.4.2 Menceritakan peristiwa Pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.
• Tes tertulis bentuk pilihan ganda.
• Lembar aktivitas siswa dalam pembelajaran
2 JP x 35 menit
• Gambar para tokoh pahlawan yang sesuai
• Buku IPS Kelas V Buku referensi lain yang sesuai.
86
Lampiran 11
KISI-KISI SOAL UJI COBA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Ranah Kognitif Nomor Soal
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Kunci
Jawaban Mudah Sedang Sulit 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
1. Siswa dapat menyebutkan tugas AFNEI di Indonesia.
Pilihan Ganda
C1
1 21
√ √
b c
2. Siswa dapat menyebutkan pemimpin dan tempat pertama tentara Sekutu mendarat di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 2 22
√ √
a b
3. Disediakan beberapa pernyataan tentang kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo, siswa dapat membedakan pernyataan yang termasuk hasil kesepakatan dan
Pilihan Ganda C2 3 23
√ √
d a
87
yang bukan. 4. Siswa dapat membedakan
AFNEI dan NICA. Pilihan Ganda C2 4
24 √
√ d
b 5. Siswa dapat menyebutkan
kapan dan di mana terjadinya pertempuran di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 5 25
√ √
b d
6. Siswa dapat menjabarkan isi ultimatum yang diberikan Sekutu terhadap rakyat Surabaya.
Pilihan Ganda C2 6 26
√ √
b d
7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 7 27
√ √
c b
8. Siswa dapat mengemukakan terjadinya peristiwa pertempuran di kota Bandung.
Pilihan Ganda C2 8 28
√ √
a c
9. Siswa dapat menyebutkan hal yang dilakukan oleh Sekutu sebelum meninggalkan kota Bandung dan kapan terjadinya pertempuran Bandung Lautan Api.
Pilihan Ganda C1 9 29
√ √
d c
10. Siswa dapat menyimpulkan latar belakang pertempuran Ambarawa.
Pilihan Ganda C2 10 30
√ √
a c
11. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu
Pilihan Ganda C1 11 31
√ √
b a
88
di Ambarawa. 12. Siswa dapat meyebutkan
peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Ambarawa.
Pilihan Ganda C1 12 32
√ √
d c
13. Siswa dapat menyebutkan kapan terjadinya pertempuran Medan Area.
Pilihan Ganda C1 13 33
√ √
d c
14. Siswa dapat menjabarkankan bunyi ultimatum pertempuran Medan Area.
Pilihan Ganda C2 14 34
√ √
a c
15. Siswa dapat menyebutkan pemimpin dari pasukan Sekutu dan kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang.
Pilihan Ganda C1 15 35
√ √
b c
16. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Semarang.
Pilihan Ganda C1 16 36
√ √
a c
17. Siswa dapat menyebutkan tempat dan kapan terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C1 17 37
√ √
d d
18. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C1 18 38
√ √
a b
19. Siswa dapat menguraikan latar Pilihan Ganda C2 19 √ b
89
belakang terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
39 √ a
20. Siswa dapat mencontohkan sikap menghargai perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Pilihan Ganda C2 20 40
√ √
c b
Jumlah Soal 40 10 20 10 100 % 25 % 50 % 25 %
90
Lampiran 12
Proses Validasi Soal
1. Soal Uji Coba
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kelas : V/2
Waktu : 60 menit
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Berikut ini yang termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu....
a. membuat kerusuhan di Indonesia
b. menjaga keamanan dan ketertiban
c. menangkap tawanan perang Sekutu
d. menolak penyerahan kekuasaan
2. Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran 10 November 1945
bernama....
a. A.W.S. Mallaby c. Brigjen T.E.D. Kelly
b. Brigadir Jendral Bethel d. Letjen Sir Philip Christison
3. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Tidak ada kerjasama antara kedua belah pihak
2. Inggris berjanji bahwa di antara tentara Inggris tidak terdapat angkatan
perang Belanda.
3. Inggris melucuti senjata Belanda
4. Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang.
Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk kesepakatan antara A.W.S.
Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya ditunjukkan
dengan nomor....
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
91
4. Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia yaitu....
a. SEAC c. UNCI
b. NICA d. AFNEI
5. Pertempuran rakyat Indonesia di Surabaya terjadi pada tanggal....
a. 25 Oktober 1945 c. 20 November 1945
b. 10 November 1945 d. 15 Desember 1945
6. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris mengancam rakyat
Surabaya untuk menyerahkan senjata pada pukul....
a. 05.00 c. 07.00
b. 06.00 d. 08.00
7. Untuk mengenang jasa para pahlawan, maka pada setiap tanggal 10
November diperingati sebagai hari....
a. Perjuangan c. Pahlawan
b. TNI d. Infanteri
8. Bunyi ultimatum pertama yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal
21 November 1945 yaitu....
a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan
alasan demi keamanan
b. Kota Bandung bagian selatan dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan
alasan demi keamanan
c. para pejuang Indonesia diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung
dengan segera
d. para pejuang Indonesia dilarang meninggalkan Kota Bandung untuk
waktu yang tidak ditentukan
9. Hal yang dilakukan oleh para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung
yaitu....
a. menyerahkan seluruh senjata kepada tentara Sekutu
b. membumihanguskan Kota Bandung sebelah utara
c. membumihanguskan Kota Bandung sebelah barat
d. membumihanguskan Kota Bandung sebelah selatan
10. Pertemp
a. tind
Mag
b. Seku
yang
c. tind
suda
d. Seku
pem
11.
Berdasa
Ambara
a. Kol
b. Letk
12. Untuk m
Ambara
a. Perj
b. TNI
13. Pertemp
terjadi p
a. 9 O
b. 11 O
14. Bunyi u
Area ya
a. mela
b. raky
puran Ambar
akan Sekutu
gelang dan A
utu meminta
g telah diam
akan rakyat
ah lama hidu
utu menyer
merintahan N
arkan gamb
awa yaitu....
lonel Sudirm
kol Isdiman
mengenang j
awa, maka p
juangan
I
puran pertam
pada tanggal
Oktober 1945
Oktober 194
ultimatum y
aitu....
arang rakyat
yat diminta u
rawa terjadi
u dan NICA
Ambarawa ta
a rakyat untu
mbil rakyat ag
yang tidak
up di Ambar
ang rakyat
Negeri Beland
ar di atas,
man
jasa para pa
ada setiap ta
ma antara pa
l....
5
45
yang dikelua
t membawa
untuk menin
karena....
A yang mem
anpa berundi
uk menyerah
gar rakyat In
mau mening
rawa sejak S
Ambarawa
da dan meng
pahlawan
c. L
d. B
ahlawan yan
anggal 15 De
c. Pa
d. Inf
ara pemuda
c. 1
d. 1
arkan oleh S
senjata
ggalkan Med
mbebaskan
ing dengan p
hkan semua
ndonesia tida
ggalkan Am
ekutu belum
dengan tuj
guasai seluru
yang gugu
Letkol Soeha
Bung Tomo
ng telah gug
esember dipe
ahlawan
fanteri
dengan ten
12 Oktober 1
13 Oktober 1
Sekutu dalam
dan
interniran B
pihak Indone
hasil pelucu
ak melawan
mbarawa den
m menjajah A
uan ingin m
uh wilayah In
ur dalam pe
arto
gur dalam pe
eringati seba
ntara Sekutu
1945
1945
m pertempur
92
Belanda di
esia
utan senjata
Sekutu
ngan alasan
Ambarawa
mendirikan
ndonesia
ertempuran
ertempuran
agai hari....
u di Medan
ran Medan
c. akan
d. Kota
15. Pemimp
yaitu....
a. A.W
b. Brig
16. Untuk m
Lima H
a. Mon
b. Tug
c. Mon
d. Mon
17. Seranga
a. Sur
b. Ban
18. Gambar
di Yogy
a.
b.
19. Dalam A
dan men
a. mem
b. men
n dibentuk p
a Medan dib
pin pasukan
W.S. Mallaby
gadir Jendra
mengenang j
ari di Semar
numen Perju
gu Pahlawan
numen Palag
numen Nasio
an Umum 1 M
abaya
ndung
r di bawah i
yakarta yaitu
Agresi Milit
nduduki kota
mbebaskan s
nunjukkan ke
pemerintahan
bom oleh Sek
n Sekutu da
y
al Bethel
jasa para pa
rang didirika
uangan Tugu
gan Ambaraw
onal
Maret terjad
ini yang me
u....
ter Belanda
a Yogyakart
emua tawan
epada dunia
n baru di Me
kutu
alam pertem
c. Br
d. Le
ahlawan yan
an....
u Muda
wa
di di Kota....
c. Se
d. Yo
rupakan pem
c.
d.
II, belanda m
ta dengan tuj
nan interniran
bahwa peme
edan
mpuran Lim
rigjen T.E.D
etjen Sir Phil
ng telah gug
emarang
ogyakarta
mimpin raky
menangkap
juan....
n Belanda ke
erintahan RI
ma Hari di
. Kelly
lip Christiso
gur dalam pe
yat dalam pe
para pemim
epada penjaj
I telah dihan
93
Semarang
on
ertempuran
ertempuran
mpin politik
jah
ncurkan
94
c. melatih kekuatan dalam berperang kepada seluruh angkatan TNI
d. mendirikan pemerintahan negara Belanda di Yogyakarta
20. Yang termasuk sikap menghargai jasa pahlawan yaitu....
a. bergurau saat melaksanakan upacara
b. mengonsumsi barang-barang buatan luar negeri
c. cinta tanah air dan bangsa
d. tidak memperhatikan ketika guru mengajar
21. Berikut ini yang bukan termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu....
a. menjaga keamanan dan ketertiban
b. membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu
c. menangkap para pejuang Indonesia
d. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
22. Tempat pertama kali pasukan Sekutu mendarat di Indonesia dalam
pertempuran 10 November 1945 yaitu Tanjung....
a. Emas c. Priuk
b. Perak d. Benoa
23. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Disetujui kerjasama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan
dan ketenteraman.
2. Akan segera dibentuk biro kontak agar kerjasama dapat terlaksana
dengan sebaik-baiknya.
3. Inggris melucuti senjata Belanda
4. Inggris tidak akan melucuti senjata Jepang.
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, yang termasuk kesepakatan antara
A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya
ditunjukkan dengan nomor....
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
24. Pasukan Sekutu datang ke Indonesia diboncengi oleh....
a. SEAC c. UNCI
b. NICA d. AFNEI
95
25. Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran rakyat Surabaya yang
yang menewaskan Brigjen Mallaby di Jembatan....
a. Kuning c. Biru
b. Hijau d. Merah
26. Pasukan Inggris menyerang rakyat Surabaya menggunakan senjata dari....
a. darat c. udara
b. laut d. darat, laut, dan udara
27. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
10 November 1945 di Surabaya dibuat....
a. Monumen Perjuangan Tugu Muda
b. Tugu Pahlawan
c. Monumen Palagan Ambarawa
d. Monumen Nasional
28. Bunyi ultimatum kedua yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal 23
Maret 1946 yaitu....
a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia
b. Kota Bandung bagian barat dikosongkan oleh pihak Indonesia
c. para pejuang diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung
d. para pejuang dilarang meninggalkan Kota Bandung
29. Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal....
a. 23 Febuari 1945 c. 23 Maret 1946
b. 23 Maret 1945 d. 23 April 1946
30. Tindakan sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di
Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia
merupakan alasan terjadinya pertempuran....
a. Magelang c. Ambarawa
b. Semarang d. Surabaya
96
31.
Berdasarkan gambar di atas, pahlawan yang memimpin pertempuran
Ambarawa yang berasal dari Banyumas yaitu....
a. Kolonel Sudirman c. Letkol Soeharto
b. Letkol Isdiman d. Bung Tomo
32. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
Ambarawa, maka dibuatlah....
a. Monumen Perjuangan Tugu Muda
b. Tugu Pahlawan
c. Monumen Palagan Ambarawa
d. Monumen Nasional
33. Serangan militer besar-besaran yang dilengkapi dengan pesawat tempur yang
canggih oleh tentara Sekutu di seluruh daerah Medan terjadi pada tanggal....
a. 1 Desember 1945 c. 10 Desember 1945
b. 9 Desember 1945 d. 11 Desember 1945
34. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan
Area yaitu....
a. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c. semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu
d. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
35. Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada tanggal....
a. 5-10 Oktober 1945 c. 15-20 Oktober 1945
b. 10-15 Oktober 1945 d. 20-25 Oktober 1945
97
36. Monumen Perjuangan Tugu Muda merupakan bangunan yang didirikan untuk
mengenang jasa pahlawan yang gugur dalam pertempuran....
a. Surabaya c. Semarang
b. Bandung d. Medan
37. Pertempuran rakyat di Yogyakarta yang dipimpin oleh Letkol Soeharto terjadi
pada tanggal....
a. 1 Maret 1945 c. 1 Maret 1948
b. 1 Maret 1946 d. 1 Maret 1949
38. Perhatikan gambar pahlawan di bawah ini!
1
2
3
4
Berdasarkan gambar di atas, yang merupakan pemimpin rakyat dalam
Serangan Umum 1 Maret 1949 yaitu ditunjukkan pada gambar nomor....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
39. Untuk menghadapi tindakan Belanda dalam penangkapan para pemimpin
politik Indonesia, hal yang dilakukan oleh rakyat Yogyakarta yaitu....
a. TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda
b. TNI menyerah dalam melawan pasukan Belanda
c. TNI mundur dalam perlawanan melawan Sekutu
d. TNI mengakui kekalahan terhadap Belanda
40. Berikut ini yang termasuk sikap-sikap menghargai jasa para pahlawan,
kecuali....
a. melaksanakan upacara dengan khidmat
b. lebih menyukai produk luar negeri
c. mencintai produk dalam negeri
d. ziarah ke makam pahlawan
98
2. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd)
TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS di SD Negeri Debong
Kidul Kota Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika
tidak sesuai.
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes
tertulis untuk bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan
tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
99
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci
jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan
"semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktudisusun berdasarkan urutan besar kecilnya angkaatau kronologisnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
100
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 C. Bahasa/Budaya 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompokkata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuanpengertian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
101
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes
tertulis untuk bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan
tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
102
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya
jelas dan berfungsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktudisusun berdasarkan urutan besar kecilnya angkaatau kronologisnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlakusetempat/tabu
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
103
4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompokkata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuanpengertian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Catatan: Semua butir soal sudah dapat diujicobakan.
Tegal, 3 April 2012
Penilai Ahli
104
3. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Sismiatun, S.Pd, SD)
TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS di SD Negeri Debong
Kidul Kota Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika
tidak sesuai.
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes
tertulis untuk bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan
tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
105
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci
jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan
"semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktudisusun berdasarkan urutan besar kecilnya angkaatau kronologisnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
106
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 C. Bahasa/Budaya 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompokkata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuanpengertian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
107
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes
tertulis untuk bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan
tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
108
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya
jelas dan berfungsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktudisusun berdasarkan urutan besar kecilnya angkaatau kronologisnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlakusetempat/tabu
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
109
4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompokkata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuanpengertian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Catatan: Seluruh butir soal sudah sesuai dengan aspek yang ditelaah.
110
Lampiran 13
DAFTAR NILAI UTS IPS SISWA
NO. NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN NILAI
1 PUJI ASTUTI 42 2 AHMAD FAOZI 44 3 DIAN SAPUTRA 38 4 ALIZA APRILIA PUTRI 74 5 AGIL F. 86 6 ARDILLAH K. 68 7 ANGGI SELVIANA C. 42 8 ANNISA ADE LYONA 72 9 BETA YULIA ANDINI 78 10 DIAN EKA PRASTIWI 86 11 DENI WIJAYA S. 46 12 IVAN SULAEMAN 60 13 MELINA SYEHTI 78 14 MOH. BAGUS F. 46 15 MOH. AZHAR R. 66 16 MUH. JUNAEDI 68 17 MOH. ROFIUL ALAM 70 18 MOH. FAIZIN 74 19 MOH. FAOZAN BACHRI 38 20 NURUL QOMARIYAH 58 21 NADIA FEBRIANI 48 22 NURUL MUSTOFA 66 23 NOVITASARI 58 24 RISKA DESIANA 48 25 SHOFIYYAH 74 26 SAFITRI NUR K. 76 27 SOFIA NURAFIFAH 74 28 TRI SUSELA 72 29 TRI UTAMI INAYAH 42 30 WINDI RIZI ANISA 48 31 WILDAN REZI R. 46 32 ZAHRA BERLIANA S. P. 74 33 WINDA FITROTUNISA 72 34 IMRON FATKHUL M. 70 35 MERDITA RIZQIA N. 70 36 MOH. RIZKI ARIFUDIN 40 37 FEBRI PRADIANSA 48 38 SILVIA NURLAELI 62 NILAI TERTINGGI 86 NILAI TERENDAH 38 JUMLAH NILAI 2322 RATA-RATA NILAI 61,105
111
NO. NAMA SISWA KELAS KONTROL NILAI
1 MILA DJAYANTI 58 2 INTAN JUWITA SARI 68 3 MOH. IRZA MAULANA 68 4 ELIZA KHUMAEROH 60 5 EKO SUKANDAR 68 6 CONDRO PRAYOGA 687 RIZKI IKA MEGIANI 53 8 EVA JULIANA 52 9 FITRIANA 60 10 MOH. RIZKI CAHAYA M. 47 11 ABDULLAH MUBAROK 68 12 AKBAR QURSANI 6813 AYU ADITIA SARI 5014 CHAMIDAH 60 15 DEVIANA EKA PRASTIWI 68 16 FAIKHOTUNNISA 60 17 FEBRINA SHEILA S. 68 18 HIKMAH HANI MUZAROH 53 19 INDAH KUROTUN AYUNI 68 20 KAMELIA FEBRIANA 68 21 KORIYAH 45 22 LATHIFAH SEKAR B. 76 23 LIA FITRIANI 60 24 LULU MAKNUN S. 68 25 MARLIANA AZIZAH 68 26 MOH. RIZKI 68 27 MOH. AQIB 70 28 MOH. FAJAR FANDIKA 68 29 MOH. KHAFID SYAHDANI 68 30 MOH. NAUFAL 71 31 NELI SUCIANI 60 32 NUR FAIZI 68 33 NURUL MARIFATUS S. 6834 RAFI AL FARES 68 35 ROHMATUL KHASANAH 68 36 SISKA AMELIANI 68 37 SISKA NURMILA DIAH 57 38 SILVIA OKTAVIANI 68 39 SITI AISAH 4340 EKA CANDRA KIRANA 48 NILAI TERTINGGI 76 NILAI TERENDAH 43 JUMLAH NILAI 2630 RATA-RATA NILAI 62,775
112
Lampiran 14
DAFTAR PEMBAGIAN TIM SISWA
KELOMPOK A KELOMPOK B KELOMPOK C 1. MOH. RIZKI ARIFUDIN 1. MOH. BAGUS FARKHANSYAH 1. DENI WIJAYA SAPUTRA 2. DIAN EKA PRASTIWI 2. WILDAN REZI R. 2. DIAN SAPUTRA 3. ZAHRA BERLIANA S. PUTRI 3. BETA YULIA ANDINI 3. MELINA SYEHTI 4. TRI UTAMI INAYAH 4. PUJI ASTUTI 4. WINDI RIZI ANISA
KELOMPOK D KELOMPOK E KELOMPOK F 1. FEBRI PRADIANSA 1. IVAN SULAEMAN 1. IMRON FATKHUL MUIZ 2. MOH. FAOZAN BACHRI 2. AHMAD FAOZI 2. MOH. AZHAR RAMDANI 3. SAFITRI NUR K. 3. ALIZA APRILIA PUTRI 3. SHOFIYYAH 4. RISKA DESIANA 4. NADIA FEBRIANI 4. NURUL QOMARIYAH
5. SILVIA NURLAELI
KELOMPOK G KELOMPOK H KELOMPOK I
1. MOH. ROFIUL ALAM 1. MOH. FAIZIN 1. AGIL
FATKHURROHMAN 2. MUH. JUNAEDI 2. NURUL MUSTOFA 2. ANGGI SELVIANA C. 3. SOFIA NURAFIFAH 3. ANNISA ADE LYONA 3. TRI SUSELA 4. ARDILLAH KHASANAH 4. NOVITASARI 4. WINDA FITROTUNISA
5. MERDITA RIZQIA NIKMA M.
113
Lampiran 15 NILAI HASIL UJI COBA SOAL
No. Soal No.Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Skor
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 22 2 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 13 3 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 32 4 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 17 5 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 29 6 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 12 7 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17 8 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 23 9 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 31 10 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 11 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 25 12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 32 13 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 30 14 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 31 15 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 32 16 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 30 17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 27 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 27 19 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 32 20 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 21 21 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 22 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 23 23 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 21 24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 27 25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 30 26 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 23 27 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 22 28 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 24 29 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 28 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 27 31 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 32 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 33 33 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 23
114
Lampiran 16
HASIL UJI VALIDITAS SOAL
Correlations skortotal
soal22 Pearson Correlation
.354*
soal1 Pearson Correlation .543** Sig. (2‐tailed) ,043
Sig. (2‐tailed) ,001 N 33 N 33 soal23 Pearson
Correlation.469**
soal2 Pearson Correlation .525** Sig. (2‐tailed) ,006 Sig. (2‐tailed) ,002 N 33 N 33 soal26 Pearson
Correlation.404*
soal4 Pearson Correlation .406* Sig. (2‐tailed) ,020 Sig. (2‐tailed) ,019 N 33 N 33 soal27 Pearson
Correlation.459**
soal5 Pearson Correlation .407* Sig. (2‐tailed) ,007 Sig. (2‐tailed) ,019 N 33 N 33 soal28 Pearson
Correlation.362*
soal7 Pearson Correlation .438* Sig. (2‐tailed) ,039 Sig. (2‐tailed) ,011 N 33 N 33 soal30 Pearson
Correlation.470**
soal9 Pearson Correlation .658** Sig. (2‐tailed) ,006 Sig. (2‐tailed) ,000 N 33 N 33 soal31 Pearson
Correlation.676**
soal10 Pearson Correlation .413* Sig. (2‐tailed) ,000 Sig. (2‐tailed) ,017 N 33 N 33 soal32 Pearson
Correlation.663**
soal11 Pearson Correlation .672** Sig. (2‐tailed) ,000 Sig. (2‐tailed) ,000 N 33 N 33 soal34 Pearson
Correlation.390*
soal12 Pearson Correlation .458** Sig. (2‐tailed) ,025 Sig. (2‐tailed) ,007 N 33 N 33 soal36 Pearson
Correlation.483**
soal13 Pearson Correlation .494** Sig. (2‐tailed) ,004 Sig. (2‐tailed) ,003 N 33 N 33 soal37 Pearson
Correlation.530**
soal14 Pearson Correlation ‐.419* Sig. (2‐tailed) ,002 Sig. (2‐tailed) ,015 N 33 N 33 soal38 Pearson
Correlation.494**
soal15 Pearson Correlation .434* Sig. (2‐tailed) ,003 Sig. (2‐tailed) ,012 N 33 N 33 soal39 Pearson
Correlation.473**
soal16 Pearson Correlation .630** Sig. (2‐tailed) ,005 Sig. (2‐tailed) ,000 N 33 N 33 soal40 Pearson
Correlation.487**
soal17 Pearson Correlation .358* Sig. (2‐tailed) ,004 Sig. (2‐tailed) ,041 N 33 N 33
soal18 Pearson Correlation .373*
Sig. (2‐tailed) ,032N 33
115
Lampiran 17
HASIL UJI RELIABILITAS SOAL
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
soal1 19.39 29.621 .460 .857
soal2 19.42 29.252 .515 .856
soal4 19.61 29.934 .286 .862
soal5 19.24 31.002 .362 .861
soal7 19.24 30.877 .428 .860
soal9 19.58 28.377 .599 .853
soal10 19.64 29.489 .366 .860
soal11 19.30 29.593 .648 .855
soal12 19.48 29.570 .399 .859
soal13 19.82 29.341 .400 .859
soal14 20.06 33.559 -.464 .878
soal15 19.48 29.695 .372 .860
soal16 19.64 28.426 .571 .853
soal17 19.64 29.989 .272 .863
soal18 19.82 29.716 .328 .861
soal22 19.42 30.252 .287 .862
soal23 19.85 29.258 .424 .858
soal26 19.39 29.996 .369 .860
soal27 19.39 29.871 .399 .859
soal28 19.33 30.542 .296 .861
soal30 19.48 29.320 .451 .857
soal31 19.45 28.506 .654 .852
soal32 19.48 28.383 .653 .851
soal34 19.39 30.309 .295 .861
soal36 19.61 29.246 .418 .858
soal37 19.48 29.195 .478 .856
soal38 19.48 29.383 .438 .858
soal39 19.39 29.684 .445 .858
116
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
soal1 19.39 29.621 .460 .857
soal2 19.42 29.252 .515 .856
soal4 19.61 29.934 .286 .862
soal5 19.24 31.002 .362 .861
soal7 19.24 30.877 .428 .860
soal9 19.58 28.377 .599 .853
soal10 19.64 29.489 .366 .860
soal11 19.30 29.593 .648 .855
soal12 19.48 29.570 .399 .859
soal13 19.82 29.341 .400 .859
soal14 20.06 33.559 -.464 .878
soal15 19.48 29.695 .372 .860
soal16 19.64 28.426 .571 .853
soal17 19.64 29.989 .272 .863
soal18 19.82 29.716 .328 .861
soal22 19.42 30.252 .287 .862
soal23 19.85 29.258 .424 .858
soal26 19.39 29.996 .369 .860
soal27 19.39 29.871 .399 .859
soal28 19.33 30.542 .296 .861
soal30 19.48 29.320 .451 .857
soal31 19.45 28.506 .654 .852
soal32 19.48 28.383 .653 .851
soal34 19.39 30.309 .295 .861
soal36 19.61 29.246 .418 .858
soal37 19.48 29.195 .478 .856
soal38 19.48 29.383 .438 .858
soal39 19.39 29.684 .445 .858
soal40 19.39 29.746 .430 .858
117
Lampiran 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Eksperimen Pertemuan I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Kidul
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2
Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pelaksanaan : 28 April 2012
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
C. Indikator
2.4.1. Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
2.4.2. Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan
Bandung Lautan Api.
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang diharapkan antara lain:
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan 6
perlawanan rakyat Indonesia terhadap sekutu kepada guru dan teman
sekelasnya dengan benar.
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan minimal 2 tugas AFNEI
di Indonesia kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
3. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan waktu dan tempat terjadinya
pertempuran 10 November 1945 kepada guru dan teman sekelasnya
dengan benar.
118
4. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan isi kesepakatan antara A.W.S.
Mallaby dan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya dengan
benar.
5. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan isi ultimatum yang dikeluarkan
oleh pasukan Inggris kepada rakyat Surabaya kepada guru dan teman
sekelasnya dengan benar.
6. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan isi ultimatum yang dikeluarkan
tentara Sekutu kepada rakyat Bandung kepada guru dan teman sekelasnya
dengan benar.
7. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan latar belakang pertempuran
Ambarawa kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
8. Melalui STAD, siswa dapat menunjukkan gambar pemimpin
pertempuran Ambarawa kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
E. Materi Pokok
Peristiwa Pertempuran 10 November 1945, Pertempuran Bandung
Lautan Api, dan Pertempuran Ambarawa.
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, tanya
jawab, dan model kooperatif tipe STAD.
G. Media dan Sumber Bahan
1. Media:
a. Gambar tokoh-tokoh pahlawan Indonesia dalam pertempuran 10
November 1945, Bandung Lautan Api, dan Ambarawa.
b. Gambar dan video peristiwa pertempuran 10 November 1945,
Bandung Lautan Api, dan Ambarawa.
2. Sumber bahan:
a. Silabus mata pelajaran IPS kelas 5 semester 2.
b. Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk SD/MI
kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 197-203.
c. Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial:
SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 137- 142.
119
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5’)
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
c. Guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin berdoa.
d. Guru mempresensi siswa.
e. Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti:
“Anak-anak, tahukah kalian kapan Indonesia merdeka?”
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu setelah pembelajaran
tentang peristiwa pertempuran 10 November 1945, peristiwa Bandung
Lautan Api, dan pertempuran Ambarawa selesai, siswa dapat
menceritakan peristiwa perlawanan rakyat Indonesia dalam
pertempuran-pertempuran tersebut.
2. Kegiatan Inti (40’)
a. Eksplorasi
1) Guru menyebutkan pertempuran-pertempuran yang dilakukan
rakyat Indonesia melawan Sekutu.
2) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri atas 4-5 orang.
3) Guru menentukan skor dasar siswa yang diambil dari data nilai
UTS IPS (Asma 2006: 52).
b. Elaborasi
1) Guru menjelaskan materi dan menampilkan gambar serta video
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
2) Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk mempelajari
materi yang telah ditentukan, yaitu:
a) Pertempuran 10 November 1945 (kelompok A, B, dan C).
b) Pertempuran Bandung Lautan Api (kelompok D, E, dan F).
c) Pertempuran Ambarawa (kelompok G, H, dan I).
120
3) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sesuai dengan
materi yang telah ditentukan.
4) Siswa mengerjakan LKS.
5) Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, setiap
kelompok mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan
kelas oleh wakil dari setiap kelompok, sementara masing-masing
anggota kelompok yang lain mengungkapkan pendapatnya
terhadap hasil presentasi kelompok tersebut.
3. Konfirmasi
Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang
belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang
belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari
materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa
sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk
menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.
3. Kegiatan Akhir (25’)
a. Guru memberikan kuis kepada setiap siswa yang berupa tes bentuk
pilihan ganda.
b. Siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.
c. Setelah semua siswa selesai mengerjakan kuis, guru bersama siswa
mengoreksi jawaban.
d. Guru menilai pekerjaan siswa.
e. Guru menghitung skor perkembangan dan pemberian penghargaan
kelompok, yaitu:
Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 15 akan diberi piagam
penghargaan sebagai TIM BAIK.
Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 20 akan diberi piagam
penghargaan sebagai TIM HEBAT.
Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 25 akan diberi piagam
penghargaan sebagai TIM SUPER.
121
f. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dilakukan.
g. Guru menutup pelajaran.
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian :
a. Penilaian Proses : pada saat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran (lembar pengamatan aktivitas pembelajaran)
b. Penilaian Hasil : pada akhir pembelajaran
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda
4. Instrumen Penilaian :
a. LKS (terlampir)
b. Kisi-kisi Soal (terlampir)
c. Soal (terlampir)
d. Kunci Jawaban (terlampir)
e. Kriteria Penilaian:
Setiap jawaban benar mendapat skor 1
Nilai Akhir =
100
122
Lampiran-lampiran dalam RPP Pertemuan 1
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2
Pelaksanaan :
Waktu : 15 menit
Tim : A, B, dan C
Nama : 1. 3.
2. 4.
Materi : Pertempuran 10 November 1945
Petunjuk:
Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam
tim!
1. Siapakah pemimpin tentara Sekutu yang mendarat di Surabaya?
Jawab: .................................................................................................................
2. Di manakah tempat pertama sekutu mendarat di Surabaya?
Jawab: .................................................................................................................
3. Sebutkan 4 kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo
dalam pertempuran Surabaya!
Jawab: .................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Di manakah terjadinya pertempuran 10 November 1945?
Jawab: .................................................................................................................
123
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2
Pelaksanaan :
Waktu : 15 menit
Tim : D, E, dan F
Nama : 1. 3.
2. 4.
Materi : Peristiwa Bandung Lautan Api
Petunjuk:
Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam
tim!
1. Apa penyebab terjadinya pertempuran di Bandung?
Jawab: .................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Kapan ultimatum pertama dikeluarkan oleh tentara Sekutu dan apa isi dari
ultimatum tersebut?
Jawab: .................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Kapan ultimatum kedua dikeluarkan oleh tentara Sekutu dan apa isi dari
ultimatum tersebut?
Jawab: .................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Disebut peristiwa apakah pembumihangusan yang terjadi di Kota Bandung?
Jawab: ................................................................................................................
124
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2
Pelaksanaan :
Waktu : 15 menit
Tim : G, H, dan I
Nama : 1. 3.
2. 4.
Materi : Pertempuran Ambarawa
Petunjuk:
Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam
tim!
1. Apa penyebab terjadinya pertempuran di Ambarawa?
Jawab: .................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Siapakah pemimpin tentara Sekutu di Ambarawa?
Jawab:..................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Siapakah pemimpin rakyat dalam pertempuran Ambarawa?
Jawab: .................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Monumen apakah yang dibangun oleh pemerintah untuk mengenang jasa para
pahlawan yang gugur dalam pertempuran Ambarawa?
Jawab: .................................................................................................................
125
KISI-KISI SOAL KUIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Kunci
Jawaban Mudah Sedang Sulit
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
1. Siswa dapat menyebutkan tugas AFNEI di Indonesia.
Pilihan Ganda
C1
1
√
c
2. Siswa dapat menyebutkan pemimpin tentara Sekutu mendarat di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 2
√
b
3. Disediakan beberapa pernyataan tentang kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo, siswa dapat membedakan pernyataan yang termasuk hasil kesepakatan dan yang bukan.
Pilihan Ganda C2 3
√
d
126
4. Siswa dapat membedakan AFNEI dan NICA.
Pilihan Ganda C2 4
√
b
5. Siswa dapat menyebutkan kapan terjadinya pertempuran di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 5
√
d
6. Siswa dapat menjabarkan isi ultimatum yang diberikan Sekutu terhadap rakyat Surabaya.
Pilihan Ganda C2 6
√
b
7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 7
√
b
8. Siswa dapat mengemukakan isi ultimatum yang dikeluarkan tentara Sekutu dalam peristiwa pertempuran di kota Bandung.
Pilihan Ganda C2 8
√
a
9. Siswa dapat menyebutkan hal yang dilakukan oleh Sekutu sebelum meninggalkan kota Bandung dan kapan terjadinya pertempuran Bandung Lautan Api.
Pilihan Ganda C1 29 √
c
10. Siswa dapat menyimpulkan latar belakang pertempuran Ambarawa.
Pilihan Ganda C2 10
√
a
127
Soal Kuis Individu
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kelas : V/2
Waktu : 10 menit
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Berikut ini yang bukan termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu....
a. menjaga keamanan dan ketertiban
b. membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu
c. menangkap para pejuang Indonesia
d. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
Kunci Jawaban: C
2. Tempat pertama kali pasukan Sekutu mendarat di Indonesia dalam
pertempuran 10 November 1945 yaitu Tanjung....
a. Emas c. Priuk
b. Perak d. Benoa
Kunci Jawaban: B
3. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Tidak ada kerjasama antara kedua belah pihak
2. Inggris berjanji bahwa di antara tentara Inggris tidak terdapat angkatan
perang Belanda.
3. Inggris melucuti senjata Belanda
4. Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang.
Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk kesepakatan antara A.W.S.
Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya ditunjukkan
dengan nomor....
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
128
Kunci Jawaban: D
4. Pasukan Sekutu datang ke Indonesia diboncengi oleh....
a. SEAC c. UNCI
b. NICA d. AFNEI
Kunci Jawaban: B
5. Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran rakyat Surabaya yang
yang menewaskan Brigjen Mallaby di Jembatan....
a. Kuning c. Biru
b. Hijau d. Merah
Kunci Jawaban: D
6. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris mengancam rakyat
Surabaya untuk menyerahkan senjata pada pukul....
a. 05.00 c. 07.00
b. 06.00 d. 08.00
Kunci Jawaban: B
7. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
10 November 1945 di Surabaya dibuat....
a. Monumen Perjuangan Tugu Muda
b. Tugu Pahlawan
c. Monumen Palagan Ambarawa
d. Monumen Nasional
Kunci Jawaban: B
8. Bunyi ultimatum pertama yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal
21 November 1945 yaitu....
a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan
alasan demi keamanan
b. Kota Bandung bagian selatan dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan
alasan demi keamanan
c. para pejuang Indonesia diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung
dengan segera
129
d. para pejuang Indonesia dilarang meninggalkan Kota Bandung untuk
waktu yang tidak ditentukan
Kunci Jawaban: A
9. Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal....
a. 23 Febuari 1945 c. 23 Maret 1946
b. 23 Maret 1945 d. 23 April 1946
Kunci Jawaban: C
10. Pertempuran Ambarawa terjadi karena....
a. tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di
Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia
b. Sekutu meminta rakyat untuk menyerahkan semua hasil pelucutan senjata
yang telah diambil rakyat agar rakyat Indonesia tidak melawan Sekutu
c. tindakan rakyat yang tidak mau meninggalkan Ambarawa dengan alasan
sudah lama hidup di Ambarawa sejak Sekutu belum menjajah Ambarawa
d. Sekutu menyerang rakyat Ambarawa dengan tujuan ingin mendirikan
pemerintahan Negeri Belanda dan menguasai seluruh wilayah Indonesia
Kunci Jawaban: A
130
Materi : Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan
Kemerdekaan
Sehari setelah diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, negara kita
memiliki UUD Negara yang dikenal dengan sebutan UUD 1945. Hal ini
merupakan salah satu langkah untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Rakyat Indonesia terhadap proklamasi kemerdekaan yang disampaikan oleh wakil
bangsa Indonesia Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta menyambut dengan gegap
gempita. Lalu, terjadilah pelucutan senjata oleh rakyat Indonesia terhadap bala
tentara Jepang. Pada saat proses tersebut ada yang berjalan lancar, artinya tidak
ada perlawanan dari bala tentara Jepang. Namun, ada pula yang terpaksa
menggunakan jalan kekerasan. Pemerintah Jepang sendiri pada saat itu sudah
menyatakan kalah tanpa syarat kepada Sekutu. Di lain pihak, Sekutu tidak
mengakui kemerdekaan Indonesia, karena mereka beranggapan bahwa apabila
pihak Jepang telah menyatakan kalah terhadap Sekutu, maka otomatis wilayah
pendudukan Jepang menjadi tanggung jawabnya. Sementara pihak Belanda masih
menginginkan kekuasaan di wilayah Nusantara dengan cara meminta bantuan
kepada Sekutu.
Adanya keinginan pihak Belanda untuk menguasai kembali Indonesia,
mengakibatkan beberapa peristiwa. Rakyat terlibat dalam berbagai pertempuran
dan perundingan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Penyerahan kekuasaan Jepang kepada sekutu dilakukan oleh Komando
Asia Tenggara (South East Asia Command atau SEAC) dibawah pimpinan
Laksamana Lord Louis Mounbatten. Pasukan sekutu yang bertugas di Indonesia
adalah Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan
Jendral Sir Philip Christison. AFNEI merupakan komando bawahan dari SEAC.
Tugas AFNEI di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang.
2. Membebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu.
3. Melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan ke negaranya.
4. Menjaga keamanan dan ketertiban.
131
5. Menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap
sebagai penjahat perang.
Pada awalnya, kedatangan Sekutu di Indonesia disambut baik oleh rakyat
Indonesia. Akan tetapi, setelah kedatangan sekutu ke Indonesia diboncengi ke
NICA (Netherlands Indies Civil Administration) sikap rakyat Indonesia menjadi
curiga dan bermusuhan. Kedatangan NICA ke Indonesia dilatarbelakangi oleh
keinginan menegakkan lagi Hindia Belanda dan berkuasa lagi di Indonesia.
Tentara sekutu membantu NICA yang ingin membatalkan kemerdekaan
Indonesia. Datangnya pasukan sekutu yang diboncengi NICA mengundang
perlawanan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Rakyat Indonesia tidak
ingin lagi menjadi bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan
sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepang
dan senjata tradisional yang ada. Berikut ini beberapa bentuk perlawanan rakyat
Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, antara lain:
1. Pertempuran 10 November 1945
Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah komando
Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak Surabaya.
Tentara Sekutu bertugas melucuti tentara Jepang dan membebaskan interniran
(pasukan Jepang). Kedatangan Mallaby disambut oleh R.M.T.A. Suryo
(Gubernur Jawa Timur). Dari pertemuan itu menghasilkan beberapa
kesepakatan. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Inggris tidak boleh
memasuki kota Surabaya. Namun pada praktiknya, Inggris tidak menepati
janji dan pasukan Inggris berusaha menguasai Surabaya.
Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran yang hebat di
Gedung Bank Internasional di Jembatan Merah. Dalam suatu kejadian,
Brigjen Mallaby ditemukan telah tewas. Hal ini menyebabkan Sekutu berani
mengeluarkan ultimatum yang sangat menyinggung perasaan bangsa
Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut adalah “Pemimpin dan orang-orang
Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya.
Selanjutnya, mereka harus menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di
atas. Batas waktu ancaman itu adalah pukul 06.00 tanggal 10 November
132
1945”. Tentu saja, ultimatum itu tidak dipatuhi oleh rakyat Indonesia.
Sebaliknya, justru membakar semangat juang bangsa Indonesia untuk
mempertahankan kehormatan sebagai bangsa yang merdeka. Bung Tomo
memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat radio.
Pertempuran berlangsung selama tiga minggu. Untuk memperingati
kepahlawanan rakyat Surabaya yang mencerminkan seluruh bangsa
Indonesia, pemerintah kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai
hari Pahlawan.
2. Bandung Lautan Api
Pada bulan Oktober 1945, tentara sekutu memasuki Kota Bandung.
Pada waktu itu, para pemuda dan pejuang Kota Bandung sedang
melaksanakan pemindahan kekuasaan dan melucuti senjata atau peralatan
perang lainnya dari tangan Jepang. Tentara Sekutu menuntut para pemuda
dan pejuang agar menyerahkan semua hasil pelucutan tentara Jepang kepada
Sekutu. Tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum
pertama, agar Kota Bandung bagian utara selambat-lambatnya pada tanggal
29 November 1945 dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi
keamanan. Para pejuang Indonesia tidak mengindahkan ultimatum tersebut.
Akibatnya, sering terjadi insiden antara pejuang Indonesia dan tentara sekutu.
Pada tanggal 23 Maret 1946, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum untuk
kedua kalinya. Kali ini para pejuang diminta meninggalkan seluruh kota
Bandung. Para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung melancarkan
serangan umum ke arah markas besar Sekutu dan berhasil
membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan. Maksudnya, supaya
tentara Sekutu tidak dapat memanfaatkan bangunan-bangunan yang ada di
Kota Bandung. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan sebutan Bandung
Lautan Api.
3. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 21 November 1945. Pecahnya
pertempuran ini bermula dari tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan
interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding terlebih
133
dahulu dengan pihak republik. Rakyat Indonesia sebenarnya tidak menyangka
akan hal itu. Ketika datang ke Semarang tanggal 20 Oktober 1945, tujuan
Sekutu yaitu mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang ada di sana.
Pembebasan interniran itu dinilai sewenang-wenang. Oleh karena itu,
terjadilah bentrokan senjata antara pihak republik dan Sekutu di Magelang
yang meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini kemudian dikenal dengan
Pertempuran Ambarawa. Pertempuran melawan Sekutu tersebut banyak
menelan korban jiwa, salah satunya adalah Letnan Kolonel Isdiman,
Komandan Resimen Banyumas. Gugurnya komandan ini secara tidak
langsung mendorong Panglima Divisi Banyumas, Kolonel Sudirman untuk
turun ke medan pertempuran di Ambarawa dan membawa semangat baru di
antara pejuang. Pada tanggal 12 Desember 1945, para pejuang kembali
menyerang Sekutu secara serempak pada waktu yang bersamaan.
Pertempuran berlangsung selama empat hari, pasukan Sekutu yang
merupakan tentara Inggris akhirnya dapat diusir dari Ambarawa.
134
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI
WAKTU SUMBER BELAJAR
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
• Berdiskusi tentang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
• Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Ambarawa.
• Berdiskusi tentang peristiwa Bandung Lautan Api.
2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
2.4.2 Menceritakan peristiwa Pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.
• Tes tertulis bentuk pilihan ganda.
• Lembar aktivitas siswa dalam pembelajaran
2 JP x 35 menit
• Gambar para tokoh pahlawan yang sesuai
• Buku IPS Kelas V Buku referensi lain yang sesuai.
135
Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Eksperimen Pertemuan II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Kidul
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2
Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pelaksanaan : 1 Mei 2012
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
C. Indikator
2.4.2. Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Bandung Lautan Api,
dan Ambarawa.
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang diharapkan antara lain:
1. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan waktu terjadinya pertempuran
Medan Area kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
2. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan isi ultimatum yang dikeluarkan
oleh sekutu dalam pertempuran Medan Area kepada guru dan teman
sekelasnya dengan benar.
3. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan pemimpin pasukan Sekutu
dalam pertempuran Lima Hari di Semarang kepada guru dan teman
sekelasnya dengan benar.
136
4. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan tempat terjadinya peristiwa
Serangan Umum 1 Maret 1949 kepada guru dan teman sekelasnya dengan
benar.
5. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan pemimpin rakyat dalam
pertempuran di Yogyakarta kepada guru dan teman sekelasnya dengan
benar.
6. Melalui STAD, siswa dapat menunjukkan 2 contoh sikap menghargai
para pahlawan kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
E. Materi Ajar
Peristiwa Pertempuran Medan Area, Pertempuran Lima Hari di
Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, tanya
jawab, dan model kooperatif tipe STAD.
G. Media dan Sumber Bahan
1. Media:
a. Gambar tokoh-tokoh pahlawan Indonesia dalam pertempuran Medan
Area, Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
b. Gambar dan video peristiwa pertempuran pertempuran Medan Area,
Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
2. Sumber bahan:
a. Silabus mata pelajaran IPS kelas 5 semester 2.
b. Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk SD/MI
kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 197-203.
c. Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial:
SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 137- 143. H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5’)
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
137
c. Guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin berdoa.
d. Guru mempresensi siswa.
e. Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti:
“Anak-anak, masih ingatkah kalian tentang pertempuran-pertempuran
rakyat Indonesia dalam melawan Sekutu pada pertemuan minggu
kemarin? Sebutkan pertempuran-pertempuran tersebut!”
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu setelah pembelajaran
tentang peristiwa pertempuran Medan Area, Lima Hari di Semarang,
dan Serangan Umum 1 Maret 1949 selesai, siswa dapat menceritakan
peristiwa perlawanan rakyat Indonesia dalam pertempuran-
pertempuran tersebut.
2. Kegiatan Inti (40’)
a. Eksplorasi
1) Guru menjelaskan materi dan menampilkan gambar serta video
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
2) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri atas 4-5 orang.
3) Guru menentukan skor dasar siswa yang diambil dari data nilai
UTS IPS (Asma 2006: 52).
b. Elaborasi
1) Guru menjelaskan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
menggunakan model STAD.
2) Guru membagi materi kepada setiap kelompok, yaitu:
a) Pertempuran Medan Area (kelompok A, B, dan C).
b) Pertempuran Lima hari di Semarang (kelompok D, E, dan F).
c) Serangan Umum 1 Maret 1949 (kelompok G, H, dan I).
3) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sesuai dengan
materi yang telah ditentukan.
4) Siswa mengerjakan LKS.
5) Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, setiap
kelompok mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan
138
kelas oleh wakil dari setiap kelompok, sementara masing-masing
anggota kelompok yang lain mengungkapkan pendapatnya
terhadap hasil presentasi kelompok tersebut.
c. Konfirmasi
Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang
belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang
belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari
materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa
sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk
menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.
3. Kegiatan Akhir (25’)
a. Guru memberikan kuis kepada setiap siswa yang berupa tes bentuk
pilihan ganda.
b. Siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.
c. Setelah semua siswa selesai mengerjakan kuis, guru bersama siswa
mengoreksi jawaban.
d. Guru menilai pekerjaan siswa.
e. Guru menghitung skor perkembangan dan pemberian penghargaan
kelompok, yaitu:
Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 15 akan diberi piagam
penghargaan sebagai TIM BAIK.
Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 20 akan diberi piagam
penghargaan sebagai TIM HEBAT.
Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 25 akan diberi piagam
penghargaan sebagai TIM SUPER.
f. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dilakukan.
g. Setelah itu, guru memberikan soal postes bentuk pilihan ganda kepada
siswa dengan tujuan menguji pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang telah dilakukan.
139
h. Setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal tersebut, guru meminta
siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan jawaban kepada guru.
i. Guru menutup pelajaran.
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian :
a. Penilaian Proses : pada saat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran (lembar pengamatan aktivitas pembelajaran)
b. Penilaian Hasil : pada akhir pembelajaran
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda
4. Instrumen Penilaian :
1. LKS (terlampir)
2. Kisi-kisi Soal (terlampir)
3. Soal (terlampir)
4. Kunci jawaban (terlampir)
5. Kriteria penilaian:
Setiap jawaban benar mendapat skor 1
Nilai Akhir =
100
140
Lampiran-lampiran dalam RPP Kelas Eksperimen Pertemuan II
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : V/2 Pelaksanaan : Waktu : 15 menit
Tim : A, B, dan C Nama : 1. 3.
2. 4. Materi : Pertempuran Medan Area Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam tim! 1. Sebutkan isi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu pada tanggal 18
Oktober 1945 di Medan! Jawab: ................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
2. Siapakah pemimpin Sekutu dalam pertempuran Medan Area? Jawab: ................................................................................................................. .............................................................................................................................
3. Kapan tentara Sekutu melakukan serangan besar-besaran di seluruh daerah Medan? Jawab: ................................................................................................................. .............................................................................................................................
4. Kapan pertempuran pertama yang terjadi antara para pemuda dengan pasukan Sekutu di Medan?
Jawab: ................................................................................................................ .............................................................................................................................
141
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2
Pelaksanaan :
Waktu : 15 menit
Tim : D, E, dan F
Nama : 1. 3.
2. 4.
Materi : Pertempuran Lima Hari di Semarang
Petunjuk:
Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam
tim!
1. Kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang?
Jawab: .................................................................................................................
................................................................................................................
2. Siapakah pemimpin Sekutu dalam pertempuran Lima Hari di Semarang?
Jawab: .................................................................................................................
................................................................................................................
3. Monumen apakah yang dibangun pemerintah untuk mengenang jasa para
pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran Lima Hari di Semarang?
Jawab: .................................................................................................................
................................................................................................................
4. Siapakah pemimpin TKR yang berunding dengan komandan tentara Jepang
dalam pertempuran Lima Hari di Semarang?
Jawab: ................................................................................................................
................................................................................................................
142
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2
Pelaksanaan :
Waktu : 15 menit
Tim : G, H, dan I
Nama : 1. 3.
2. 4.
Materi : Serangan Umum 1 Maret 1949
Petunjuk:
Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam
tim!
1. Kapan terjadinya serangan umum yang terjadi di Yogyakarta?
Jawab: .................................................................................................................
2. Siapakah pemimpin rakyat dalam Serangan Umum 1 Maret 1949?
Jawab: .................................................................................................................
3. Siapakah Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat terjadinya serangan
tersebut?
Jawab: .................................................................................................................
4. Kapan pasukan TNI mengundurkan diri sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sejak awal?
Jawab: ................................................................................................................
143
KISI-KISI SOAL KUIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Kunci
Jawaban Mudah Sedang Sulit
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
1. Siswa dapat menyebutkan kapan terjadinya pertempuran Medan Area.
Pilihan Ganda C1 1 3
√ √
c d
2. Siswa dapat menjabarkankan bunyi ultimatum pertempuran Medan Area.
Pilihan Ganda C2 2 4
√ √
d a
3. Siswa dapat menyebutkan pemimpin dari pasukan Sekutu dan kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang.
Pilihan Ganda C1 5
√
c
4. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk
Pilihan Ganda C1 6
√
a
144
mengenang jasa pahlawan di Semarang.
5. Siswa dapat menyebutkan tempat terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C1 7
√
d
6. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C1 8
√
a
7. Siswa dapat menguraikan latar belakang terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C2 9
√
b
8. Siswa dapat mencontohkan sikap menghargai perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Pilihan Ganda C2 10
√
c
145
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kelas : V/2
Waktu : 10 menit
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Tentara sekutu melakukan serangan militer besar-besaran di seluruh daerah
Medan pada tanggal....
a. 1 Desember 1945 c. 10 Desember 1945
b. 9 Desember 1945 d. 11 Desember 1945
Kunci Jawaban: C
2. Salah satu bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran
Medan Area yaitu....
a. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
d. semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu
Kunci Jawaban: D
3. Pertempuran pertama para pemuda dengan tentara Sekutu di Medan terjadi
pada tanggal....
a. 9 Oktober 1945 c. 12 Oktober 1945
b. 11 Oktober 1945 d. 13 Oktober 1945
Kunci Jawaban: D
4. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh Sekutu dalam pertempuran Medan
Area yaitu....
a. melarang rakyat Kota Medan membawa senjata
b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
d. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
Kunci Jawaban: A
5
6
7
8
9
5. Pertemp
a. 5-10
b. 10-
Kunci J
6. Untuk m
Lima H
a. Mon
b. Tug
c. Mon
d. Mon
Kunci J
7. Seranga
a. Sur
b. Ban
Kunci J
8. Gambar
di Yogy
a.
b.
Kunci J
9. Dalam A
dan men
a. mem
b. men
puran Lima H
0 Oktober 19
15 Oktober
Jawaban: C
mengenang j
ari di Semar
numen Perju
gu Pahlawan
numen Palag
numen Nasio
Jawaban: A
an Umum 1 M
abaya
ndung
Jawaban: D
r di bawah i
yakarta yaitu
Jawaban: A
Agresi Milit
nduduki kota
mbebaskan s
nunjukkan ke
Hari di Sema
945
1945
C
jasa para pa
rang didirika
uangan Tugu
gan Ambaraw
onal
A
Maret terjad
D
ini yang me
u....
A
ter Belanda
a Yogyakart
emua tawan
epada dunia
arang terjadi
c. 15
d. 20
ahlawan yan
an....
u Muda
wa
di di Kota....
c. Se
d. Yo
rupakan pem
c.
d.
II, Belanda
ta dengan tuj
nan interniran
bahwa peme
i pada tangg
-20 Oktober
-25 Oktober
ng telah gug
emarang
ogyakarta
mimpin raky
menangkap
juan....
n Belanda ke
erintahan RI
gal....
r 1945
r 1945
gur dalam pe
yat dalam pe
para pemim
epada penjaj
I telah dihan
146
ertempuran
ertempuran
mpin politik
jah
ncurkan
147
c. melatih kekuatan dalam berperang kepada seluruh angkatan TNI
d. mendirikan pemerintahan negara Belanda di Yogyakarta
Kunci Jawaban: B
10. Yang termasuk sikap menghargai jasa pahlawan yaitu....
a. bergurau saat melaksanakan upacara
b. mengonsumsi barang-barang buatan luar negeri
c. cinta tanah air dan bangsa
d. tidak memperhatikan ketika guru mengajar
Kunci Jawaban: C
148
Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
4. Pertempuran Medan Area
Pada tanggal 9 Oktober 1945, tentara Inggris yang diboncengi NICA
mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya,
mereka diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatra Utara
sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara
Belanda). Tanggal 13 Oktober 1945, terjadi pertempuran pertama antara para
pemuda dan pasukan sekutu. Pertempuran kemudian menyebar keseluruh
Kota Medan. Bentrokan antara para pejuang dan pasukan sekutu sering
terjadi. Oleh karena itu, pada tanggal 18 Oktober 1945 sekutu mengeluakan
peringatan yang melarang rakyat membawa senjata. Semua senjata harus
diserahkan kepada sekutu. Pada tanggal 10 Desember 1945, tentara sekutu
melancarkan seranngan militer besar-besaran yang dilengkapi dengan
pesawat tempur canggih. Seluruh daerah Medan dijadikan sasaran serangan.
5. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran lima hari di Semarang terjadi pada tanggal 15 Oktober
1945. Pertempuran ini terjadi antara pemuda dan pejuang Indonesia melawan
pasukan Kidobutai yang dibantu oleh batalyon Jepang lain yang kebetulan
sedang singgah di Semarang. Pertempuran baru berhenti setelah Gubernur
Wongsonegoro dan pemimpin TKR berunding dengan komandan tentara
Jepang. Proses gencatan senjata dipercepat setelah Brigadir Jendral Bethel
dari pasukan sekutu ikut terlibat dalam perundingan pada tanggal 20 Oktober
1945. Pasukan sekutu kemudian melucuti senjata jepang dan melawan
pasukan Jepang. Untuk mengenang pertempuran di Semarang maka di
Simpang Lima didirikan Monumen Perjuangan Tugu Muda.
6. Serangan Umum 1 Maret 1949
Dalam Agresi Belanda II, Belanda berhasil menangkap para
pemimpin politik dan menduduki ibu kota RI di Yogyakarta. Menghadapi
tindakan Belanda tersebut, TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda.
Puncak serangan TNI adalah serangan umum terhadap Kota Yogyakarta pada
tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letkol Soeharto.
149
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI
WAKTU SUMBER BELAJAR
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
• Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Medan Area.
• Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang.
• Berdiskusi tentang peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
2.4.2 Menceritakan peristiwa Pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.
• Tes tertulis bentuk pilihan ganda.
• Lembar aktivitas siswa dalam pembelajaran
2 JP x 35 menit
• Gambar para tokoh pahlawan yang sesuai
• Buku IPS Kelas V Buku referensi lain yang sesuai.
150
KISI-KISI SOAL POSTES ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis
Soal
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Jenjang Kemampuan dan
Tingkat Kesukaran Soal Kunci
Jawaban Mudah Sedang Sulit
2.4 Menghargai
perjuangan para
tokoh dalam
mempertahankan
kemerdekaan.
1. Siswa dapat menyebutkan tugas
AFNEI di Indonesia.
Pilihan Ganda
C1
1
√
b
2. Siswa dapat menyebutkan
pemimpin dan tempat pertama
tentara Sekutu mendarat di
Surabaya.
Pilihan Ganda C1 2
√
a
3. Disediakan beberapa pernyataan
tentang kesepakatan antara
Pilihan Ganda C2 3
√
a
151
A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A.
Suryo, siswa dapat membedakan
pernyataan yang termasuk hasil
kesepakatan dan yang bukan.
4. Siswa dapat membedakan AFNEI
dan NICA.
Pilihan Ganda C2 4
√
d
5. Siswa dapat menyebutkan kapan
dan di mana terjadinya
pertempuran di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 5
√
b
6. Siswa dapat menjabarkan isi
ultimatum yang diberikan Sekutu
terhadap rakyat Surabaya.
Pilihan Ganda C2 6
√
d
7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa
penting yang diabadikan untuk
mengenang jasa pahlawan di
Surabaya.
Pilihan Ganda C1 7
√
c
8. Siswa dapat mengemukakan
terjadinya peristiwa pertempuran
di kota Bandung.
Pilihan Ganda C2 8
√
c
152
9. Siswa dapat menyebutkan hal
yang dilakukan oleh Sekutu
sebelum meninggalkan kota
Bandung dan kapan terjadinya
pertempuran Bandung Lautan Api.
Pilihan Ganda C1 9
√
d
10. Siswa dapat menyimpulkan latar
belakang pertempuran Ambarawa.
Pilihan Ganda C2 10
√
c
11. Disediakan beberapa gambar
tokoh pahlawan, siswa dapat
menunjukkan gambar pahlawan
yang berjuang melawan Sekutu di
Ambarawa.
Pilihan Ganda C1 11
√
a
12. Siswa dapat meyebutkan peristiwa
penting yang diabadikan untuk
mengenang jasa pahlawan di
Ambarawa.
Pilihan Ganda C1 12
√
c
13. Siswa dapat menyebutkan kapan
terjadinya pertempuran Medan
Area.
Pilihan Ganda C1 13
√
d
153
14. Siswa dapat menjabarkankan
bunyi ultimatum pertempuran
Medan Area.
Pilihan Ganda C2 14
√
c
15. Siswa dapat menyebutkan
pemimpin dari pasukan Sekutu
dan kapan terjadinya pertempuran
Lima Hari di Semarang.
Pilihan Ganda C1 15
√
b
16. Siswa dapat meyebutkan peristiwa
penting yang diabadikan untuk
mengenang jasa pahlawan di
Semarang.
Pilihan Ganda C1 16
√
a
17. Siswa dapat menyebutkan tempat
dan kapan terjadinya Serangan
Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C1 17
√
d
18. Disediakan beberapa gambar
tokoh pahlawan, siswa dapat
menunjukkan gambar pahlawan
yang berjuang melawan Sekutu
pada peristiwa Serangan Umum 1
Pilihan Ganda C1 18
√
b
154
Maret 1949.
19. Siswa dapat menguraikan latar
belakang terjadinya peristiwa
Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C2 19
√
a
20. Siswa dapat mencontohkan sikap
menghargai perjuangan para
pahlawan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari.
Pilihan Ganda C2 20
√
b
Jumlah Soal 20 5 10 5
100 % 25 % 50 % 25 %
155
Soal Postes
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Hari/tanggal :
Waktu : 25 menit
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Berikut ini yang termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu....
a. membuat kerusuhan di Indonesia
b. menjaga keamanan dan ketertiban
c. menangkap tawanan perang Sekutu
d. menolak penyerahan kekuasaan
Kunci Jawaban: B
2. Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran 10 November 1945
bernama....
a. A.W.S. Mallaby
b. Brigjen Bethel
c. Brigjen T.E.D. Kelly
d. Letjen Sir Philip Christison
Kunci Jawaban: A
3. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Disetujui kerjasama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan
dan ketenteraman.
2. Akan segera dibentuk biro kontak agar kerjasama dapat terlaksana
dengan sebaik-baiknya.
3. Inggris melucuti senjata Belanda
4. Inggris tidak akan melucuti senjata Jepang.
156
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, yang termasuk kesepakatan antara
A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya
ditunjukkan dengan nomor....
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
Kunci Jawaban: A
4. Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia yaitu....
a. SEAC c. UNCI
b. NICA d. AFNEI
Kunci Jawaban: D
5. Pertempuran rakyat Indonesia di Surabaya terjadi pada tanggal....
a. 25 Oktober 1945 c. 20 November 1945
b. 10 November 1945
d. 15 Desember 1945
Kunci Jawaban: B
6. Pasukan Inggris menyerang rakyat Surabaya menggunakan senjata dari....
a. darat c. Udara
b. laut d. darat, laut, dan udara
Kunci Jawaban: D
7. Untuk mengenang jasa para pahlawan, maka pada setiap tanggal 10
November diperingati sebagai hari....
a. Perjuangan c. Pahlawan
b. TNI d. Infanteri
Kunci Jawaban: C
8. Bunyi ultimatum kedua yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal 23
Maret 1946 yaitu....
a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia
b. Kota Bandung bagian barat dikosongkan oleh pihak Indonesia
c. para pejuang diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung
d. para pejuang dilarang meninggalkan Kota Bandung
Kunci Jawaban: C
157
9. Hal yang dilakukan oleh para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung
yaitu....
a. menyerahkan seluruh senjata kepada tentara Sekutu
b. membumihanguskan Kota Bandung sebelah utara
c. membumihanguskan Kota Bandung sebelah barat
d. membumihanguskan Kota Bandung sebelah selatan
Kunci Jawaban: D
10. Tindakan sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di
Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia
merupakan alasan terjadinya pertempuran....
a. Magelang c. Ambarawa
b. Semarang d. Surabaya
Kunci Jawaban: C
11.
Berdasarkan gambar di atas, pahlawan yang memimpin pertempuran
Ambarawa yang berasal dari Banyumas yaitu....
a. Kolonel Sudirman
b. Letkol Isdiman
c. Letkol Soeharto
d. Bung Tomo
Kunci Jawaban: A
12. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
Ambarawa, maka dibuatlah....
a. Monumen Perjuangan Tugu Muda
b. Tugu Pahlawan
c. Monumen Palagan Ambarawa
d. Monumen Nasional
158
Kunci Jawaban: C
13. Pertempuran pertama antara para pemuda dengan tentara Sekutu di Medan
terjadi pada tanggal....
a. 9 Oktober 1945 c. 12 Oktober 1945
b. 11 Oktober 1945 d. 13 Oktober 1945
Kunci Jawaban: D
14. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan
Area yaitu....
a. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c. semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu
d. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
Kunci Jawaban: C
15. Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran Lima Hari di Semarang
yaitu....
a. A.W.S. Mallaby
b. Brigjen Bethel
c. Brigjen T.E.D. Kelly
d. Letjen Sir Philip Christison
Kunci Jawaban: B
16. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
Lima Hari di Semarang didirikan....
a. Monumen Perjuangan Tugu Muda
b. Tugu Pahlawan
c. Monumen Palagan Ambarawa
d. Monumen Nasional
Kunci Jawaban: A
17. Serangan Umum 1 Maret terjadi di Kota....
a. Surabaya c. Semarang
b. Bandung d. Yogyakarta
Kunci Jawaban: D
159
18. Perhatikan gambar pahlawan di bawah ini!
1
2 3
4
Berdasarkan gambar di atas, yang merupakan pemimpin rakyat dalam
Serangan Umum 1 Maret 1949 yaitu ditunjukkan pada gambar nomor....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
Kunci Jawaban: B
19. Untuk menghadapi tindakan Belanda dalam penangkapan para pemimpin
politik Indonesia, hal yang dilakukan oleh rakyat Yogyakarta yaitu....
a. TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda
b. TNI menyerah dalam melawan pasukan Belanda
c. TNI mundur dalam perlawanan melawan Sekutu
d. TNI mengakui kekalahan terhadap Belanda
Kunci Jawaban: A
20. Berikut ini yang termasuk sikap-sikap menghargai jasa para pahlawan,
kecuali....
a. melaksanakan upacara dengan khidmat
b. lebih menyukai produk luar negeri
c. mencintai produk dalam negeri
d. ziarah ke makam pahlawan
Kunci Jawaban: B
160
Lampiran 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Kontrol Pertemuan I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Kidul
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2
Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pelaksanaan : 26 April 2012
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
C. Indikator
2.4.1. Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
2.4.2. Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan
Bandung Lautan Api.
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang diharapkan antara lain:
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan 6
perlawanan rakyat Indonesia terhadap sekutu kepada guru dan teman
sekelasnya dengan benar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
minimal 2 tugas AFNEI di Indonesia kepada guru dan teman sekelasnya
dengan benar.
3. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan waktu
dan tempat terjadinya pertempuran 10 November 1945 kepada guru dan
teman sekelasnya dengan benar.
161
4. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan isi
kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dan R.M.T.A. Suryo pada
pertempuran di Surabaya dengan benar.
5. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan isi
ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris kepada rakyat Surabaya
kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
6. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan isi
ultimatum yang dikeluarkan tentara Sekutu kepada rakyat Bandung
kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
7. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan latar
belakang pertempuran Ambarawa kepada guru dan teman sekelasnya
dengan benar.
8. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan gambar
pemimpin pertempuran Ambarawa kepada guru dan teman sekelasnya
dengan benar.
E. Materi Pokok
Peristiwa Pertempuran 10 November 1945, Pertempuran Bandung
Lautan Api, dan Pertempuran Ambarawa.
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, tanya
jawab, dan penugasan.
G. Media dan Sumber Bahan
1. Media:
a. Gambar tokoh-tokoh pahlawan Indonesia dalam pertempuran 10
November 1945, Bandung Lautan Api, dan Ambarawa.
b. Gambar dan video peristiwa pertempuran 10 November 1945, Bandung
Lautan Api, dan Ambarawa.
2. Sumber bahan:
a. Silabus mata pelajaran IPS kelas 5 semester 2.
b. Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk SD/MI
kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 197-203.
162
c. Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial:
SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 137- 142. H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5’)
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
c. Guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin berdoa.
d. Guru mempresensi siswa.
e. Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti:
“Anak-anak, tahukah kalian kapan Indonesia merdeka?”
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu setelah pembelajaran
tentang peristiwa pertempuran 10 November 1945, peristiwa Bandung
Lautan Api, dan pertempuran Ambarawa selesai, siswa dapat
menceritakan peristiwa perlawanan rakyat Indonesia dalam
pertempuran-pertempuran tersebut.
2. Kegiatan Inti (40’)
a. Eksplorasi
1) Guru menyebutkan pertempuran-pertempuran yang dilakukan
rakyat Indonesia melawan Sekutu.
2) Guru menampilkan gambar dan video yang berkaitan dengan
materi pembelajaran.
3) Guru menjelaskan peristiwa terjadinya pertempuran 10 November
1945.
4) Guru menjelaskan peristiwa terjadinya pertempuran Bandung
Lautan Api.
5) Guru menjelaskan peristiwa terjadinya pertempuran Ambarawa.
b. Elaborasi
1) Guru menyuruh setiap siswa untuk mengerjakan tugas dari guru,
yaitu mengidentifikasi tempat dan waktu kejadian, pemimpin
rakyat dan tentara Sekutu, isi ultimatum, serta peristiwa penting
163
yang diabadikan dalam peristiwa pertempuran di Surabaya,
Bandung Lautan Api, dan Ambarawa.
2) Guru menyuruh siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaannya.
3) Siswa bersama guru mengoreksi jawaban yang benar.
c. Konfirmasi
Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang
belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang
belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari
materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa
sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk
menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.
3. Kegiatan Akhir (25’)
a. Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap siswa yang berupa tes
bentuk pilihan ganda.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
c. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal, guru bersama siswa
mengoreksi jawaban.
d. Guru menilai pekerjaan siswa.
e. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dilakukan.
f. Guru menutup pelajaran.
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : pada akhir pembelajaran
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda
4. Instrumen Penilaian :
a. Kisi-kisi Soal (terlampir)
b. Soal (terlampir)
c. Kunci Jawaban (terlampir)
d. Kriteria Penilaian:
Setiap jawaban benar mendapat skor 1
164
Nilai Akhir =
100
165
KISI-KISI SOAL TES AKHIR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Kunci
Jawaban Mudah Sedang Sulit
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
1. Siswa dapat menyebutkan tugas AFNEI di Indonesia.
Pilihan Ganda
C1
1
√
c
2. Siswa dapat menyebutkan pemimpin tentara Sekutu mendarat di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 2
√
b
3. Disediakan beberapa pernyataan tentang kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo, siswa dapat membedakan pernyataan yang termasuk hasil kesepakatan dan yang bukan.
Pilihan Ganda C2 3
√
d
4. Siswa dapat membedakan AFNEI Pilihan Ganda C2 4 √ b
166
dan NICA. 5. Siswa dapat menyebutkan kapan
terjadinya pertempuran di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 5
√
d
6. Siswa dapat menjabarkan isi ultimatum yang diberikan Sekutu terhadap rakyat Surabaya.
Pilihan Ganda C2 6
√
b
7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 7
√
b
8. Siswa dapat mengemukakan isi ultimatum yang dikeluarkan tentara Sekutu dalam peristiwa pertempuran di kota Bandung.
Pilihan Ganda C2 8
√
a
9. Siswa dapat menyebutkan hal yang dilakukan oleh Sekutu sebelum meninggalkan kota Bandung dan kapan terjadinya pertempuran Bandung Lautan Api.
Pilihan Ganda C1 29 √
c
10. Siswa dapat menyimpulkan latar belakang pertempuran Ambarawa.
Pilihan Ganda C2 10
√
a
167
Soal Tes Akhir Pertemuan 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Materi : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Kelas : V/2 Waktu : 10 menit Nama : No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Berikut ini yang bukan termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu....
a. menjaga keamanan dan ketertiban
b. membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu
c. menangkap para pejuang Indonesia
d. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
Kunci Jawaban: C
2. Tempat pertama kali pasukan Sekutu mendarat di Indonesia dalam
pertempuran 10 November 1945 yaitu Tanjung....
a. Emas c. Priuk
b. Perak d. Benoa
Kunci Jawaban: B
3. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Tidak ada kerjasama antara kedua belah pihak
2. Inggris berjanji bahwa di antara tentara Inggris tidak terdapat angkatan
perang Belanda.
3. Inggris melucuti senjata Belanda
4. Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang.
Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk kesepakatan antara A.W.S.
Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya ditunjukkan
dengan nomor....
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
Kunci Jawaban: D
168
4. Pasukan Sekutu datang ke Indonesia diboncengi oleh....
a. SEAC c. UNCI
b. NICA d. AFNEI
Kunci Jawaban: B
5. Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran rakyat Surabaya yang
yang menewaskan Brigjen Mallaby di Jembatan....
a. Kuning c. Biru
b. Hijau d. Merah
Kunci Jawaban: D
6. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris mengancam rakyat
Surabaya untuk menyerahkan senjata pada pukul....
a. 05.00 c. 07.00
b. 06.00 d. 08.00
Kunci Jawaban: B
7. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
10 November 1945 di Surabaya dibuat....
a. Monumen Perjuangan Tugu Muda
b. Tugu Pahlawan
c. Monumen Palagan Ambarawa
d. Monumen Nasional
Kunci Jawaban: B
8. Bunyi ultimatum pertama yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal
21 November 1945 yaitu....
a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan
alasan demi keamanan
b. Kota Bandung bagian selatan dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan
alasan demi keamanan
c. para pejuang Indonesia diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung
dengan segera
d. para pejuang Indonesia dilarang meninggalkan Kota Bandung untuk
waktu yang tidak ditentukan
169
Kunci Jawaban: A
9. Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal....
a. 23 Febuari 1945 c. 23 Maret 1946
b. 23 Maret 1945 d. 23 April 1946
Kunci Jawaban: C
10. Pertempuran Ambarawa terjadi karena....
a. tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di
Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia
b. Sekutu meminta rakyat untuk menyerahkan semua hasil pelucutan senjata
yang telah diambil rakyat agar rakyat Indonesia tidak melawan Sekutu
c. tindakan rakyat yang tidak mau meninggalkan Ambarawa dengan alasan
sudah lama hidup di Ambarawa sejak Sekutu belum menjajah Ambarawa
d. Sekutu menyerang rakyat Ambarawa dengan tujuan ingin mendirikan
pemerintahan Negeri Belanda dan menguasai seluruh wilayah Indonesia
Kunci Jawaban: A
170
Materi : Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan
Kemerdekaan
Sehari setelah diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, negara kita
memiliki UUD Negara yang dikenal dengan sebutan UUD 1945. Hal ini
merupakan salah satu langkah untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Rakyat Indonesia terhadap proklamasi kemerdekaan yang disampaikan oleh wakil
bangsa Indonesia Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta menyambut dengan gegap
gempita. Lalu, terjadilah pelucutan senjata oleh rakyat Indonesia terhadap bala
tentara Jepang. Pada saat proses tersebut ada yang berjalan lancar, artinya tidak
ada perlawanan dari bala tentara Jepang. Namun, ada pula yang terpaksa
menggunakan jalan kekerasan. Pemerintah Jepang sendiri pada saat itu sudah
menyatakan kalah tanpa syarat kepada Sekutu. Di lain pihak, Sekutu tidak
mengakui kemerdekaan Indonesia, karena mereka beranggapan bahwa apabila
pihak Jepang telah menyatakan kalah terhadap Sekutu, maka otomatis wilayah
pendudukan Jepang menjadi tanggung jawabnya. Sementara pihak Belanda masih
menginginkan kekuasaan di wilayah Nusantara dengan cara meminta bantuan
kepada Sekutu.
Adanya keinginan pihak Belanda untuk menguasai kembali Indonesia,
mengakibatkan beberapa peristiwa. Rakyat terlibat dalam berbagai pertempuran
dan perundingan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Penyerahan kekuasaan Jepang kepada sekutu dilakukan oleh Komando
Asia Tenggara (South East Asia Command atau SEAC) dibawah pimpinan
Laksamana Lord Louis Mounbatten. Pasukan sekutu yang bertugas di Indonesia
adalah Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan
Jendral Sir Philip Christison. AFNEI merupakan komando bawahan dari SEAC.
Tugas AFNEI di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang.
2. Membebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu.
3. Melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan ke negaranya.
4. Menjaga keamanan dan ketertiban.
171
5. Menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap
sebagai penjahat perang.
Pada awalnya, kedatangan Sekutu di Indonesia disambut baik oleh rakyat
Indonesia. Akan tetapi, setelah kedatangan sekutu ke Indonesia diboncengi ke
NICA (Netherlands Indies Civil Administration) sikap rakyat Indonesia menjadi
curiga dan bermusuhan. Kedatangan NICA ke Indonesia dilatarbelakangi oleh
keinginan menegakkan lagi Hindia Belanda dan berkuasa lagi di Indonesia.
Tentara sekutu membantu NICA yang ingin membatalkan kemerdekaan
Indonesia. Datangnya pasukan sekutu yang diboncengi NICA mengundang
perlawanan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Rakyat Indonesia tidak
ingin lagi menjadi bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan
sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepang
dan senjata tradisional yang ada. Berikut ini beberapa bentuk perlawanan rakyat
Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, antara lain:
1. Pertempuran 10 November 1945
Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah komando
Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak Surabaya.
Tentara Sekutu bertugas melucuti tentara Jepang dan membebaskan interniran
(pasukan Jepang). Kedatangan Mallaby disambut oleh R.M.T.A. Suryo
(Gubernur Jawa Timur). Dari pertemuan itu menghasilkan beberapa
kesepakatan. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Inggris tidak boleh
memasuki kota Surabaya. Namun pada praktiknya, Inggris tidak menepati
janji dan pasukan Inggris berusaha menguasai Surabaya.
Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran yang hebat di
Gedung Bank Internasional di Jembatan Merah. Dalam suatu kejadian,
Brigjen Mallaby ditemukan telah tewas. Hal ini menyebabkan Sekutu berani
mengeluarkan ultimatum yang sangat menyinggung perasaan bangsa
Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut adalah “Pemimpin dan orang-orang
Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya.
Selanjutnya, mereka harus menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di
atas. Batas waktu ancaman itu adalah pukul 06.00 tanggal 10 November
172
1945”. Tentu saja, ultimatum itu tidak dipatuhi oleh rakyat Indonesia.
Sebaliknya, justru membakar semangat juang bangsa Indonesia untuk
mempertahankan kehormatan sebagai bangsa yang merdeka. Bung Tomo
memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat radio.
Pertempuran berlangsung selama tiga minggu. Untuk memperingati
kepahlawanan rakyat Surabaya yang mencerminkan seluruh bangsa
Indonesia, pemerintah kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai
hari Pahlawan.
2. Bandung Lautan Api
Pada bulan Oktober 1945, tentara sekutu memasuki Kota Bandung.
Pada waktu itu, para pemuda dan pejuang Kota Bandung sedang
melaksanakan pemindahan kekuasaan dan melucuti senjata atau peralatan
perang lainnya dari tangan Jepang. Tentara Sekutu menuntut para pemuda
dan pejuang agar menyerahkan semua hasil pelucutan tentara Jepang kepada
Sekutu. Tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum
pertama, agar Kota Bandung bagian utara selambat-lambatnya pada tanggal
29 November 1945 dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi
keamanan. Para pejuang Indonesia tidak mengindahkan ultimatum tersebut.
Akibatnya, sering terjadi insiden antara pejuang Indonesia dan tentara sekutu.
Pada tanggal 23 Maret 1946, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum untuk
kedua kalinya. Kali ini para pejuang diminta meninggalkan seluruh kota
Bandung. Para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung melancarkan
serangan umum ke arah markas besar Sekutu dan berhasil
membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan. Maksudnya, supaya
tentara Sekutu tidak dapat memanfaatkan bangunan-bangunan yang ada di
Kota Bandung. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan sebutan Bandung
Lautan Api.
3. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 21 November 1945. Pecahnya
pertempuran ini bermula dari tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan
interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding terlebih
173
dahulu dengan pihak republik. Rakyat Indonesia sebenarnya tidak menyangka
akan hal itu. Ketika datang ke Semarang tanggal 20 Oktober 1945, tujuan
Sekutu yaitu mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang ada di sana.
Pembebasan interniran itu dinilai sewenang-wenang. Oleh karena itu,
terjadilah bentrokan senjata antara pihak republik dan Sekutu di Magelang
yang meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini kemudian dikenal dengan
Pertempuran Ambarawa. Pertempuran melawan Sekutu tersebut banyak
menelan korban jiwa, salah satunya adalah Letnan Kolonel Isdiman,
Komandan Resimen Banyumas. Gugurnya komandan ini secara tidak
langsung mendorong Panglima Divisi Banyumas, Kolonel Sudirman untuk
turun ke medan pertempuran di Ambarawa dan membawa semangat baru di
antara pejuang. Pada tanggal 12 Desember 1945, para pejuang kembali
menyerang Sekutu secara serempak pada waktu yang bersamaan.
Pertempuran berlangsung selama empat hari, pasukan Sekutu yang
merupakan tentara Inggris akhirnya dapat diusir dari Ambarawa.
174
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI
WAKTU SUMBER BELAJAR
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
• Berdiskusi tentang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
• Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Ambarawa.
• Berdiskusi tentang peristiwa Bandung Lautan Api.
2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
2.4.2 Menceritakan peristiwa Pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.
• Tes tertulis bentuk pilihan ganda.
• Lembar aktivitas siswa dalam pembelajaran
2 JP x 35 menit
• Gambar para tokoh pahlawan yang sesuai
• Buku IPS Kelas V Buku referensi lain yang sesuai.
175
Lampiran 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Kontrol Pertemuan II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Debong Kidul
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/2
Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pelaksanaan : 3 Mei 2012
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
C. Indikator
2.4.2. Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Bandung Lautan Api,
dan Ambarawa.
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang diharapkan antara lain:
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan waktu
terjadinya pertempuran Medan Area kepada guru dan teman sekelasnya
dengan benar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan isi
ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan Area
kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
3. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran Lima Hari di Semarang
kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
176
4. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tempat
terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 kepada guru dan
teman sekelasnya dengan benar.
5. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
pemimpin rakyat dalam pertempuran di Yogyakarta kepada guru dan
teman sekelasnya dengan benar.
6. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan 2
contoh sikap menghargai para pahlawan kepada guru dan teman
sekelasnya dengan benar.
E. Materi Ajar
Peristiwa Pertempuran Medan Area, Pertempuran Lima Hari di
Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, tanya
jawab, dan penugasan.
G. Media dan Sumber Bahan
1. Media:
a. Gambar tokoh-tokoh pahlawan Indonesia dalam pertempuran
Medan Area, Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1
Maret 1949.
b. Gambar dan video peristiwa pertempuran pertempuran Medan
Area, Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
2. Sumber bahan:
a. Silabus mata pelajaran IPS kelas 5 semester 2.
b. Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk
SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 197-203.
c. Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial:
SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 137-
143.
177
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5’)
a. Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
c. Guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin berdoa.
d. Guru mempresensi siswa.
e. Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti:
“Anak-anak, masih ingatkah kalian tentang pertempuran-
pertempuran rakyat Indonesia dalam melawan Sekutu pada
pertemuan minggu kemarin? Sebutkan pertempuran-pertempuran
tersebut!”.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu setelah
pembelajaran tentang peristiwa pertempuran Medan Area, Lima Hari
di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949 selesai, siswa dapat
menceritakan peristiwa perlawanan rakyat Indonesia dalam
pertempuran-pertempuran tersebut.
2. Kegiatan Inti (40’)
a. Eksplorasi
1) Guru menyebutkan pertempuran-pertempuran yang dilakukan
rakyat Indonesia melawan Sekutu.
2) Guru menampilkan gambar serta video yang berkaitan dengan
materi pembelajaran.
3) Guru menjelaskan terjadinya pertempuran Medan Area.
4) Guru menjelaskan terjadinya pertempuran Lima Hari di
Semarang.
5) Guru menjelaskan terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949.
b. Elaborasi
1) Guru menyuruh setiap siswa mengerjakan tugas, yaitu
mengidentifikasi tempat dan waktu kejadian, pemimpin rakyat dan
tentara Sekutu, isi ultimatum, serta peristiwa penting yang
178
diabadikan dalam pertempuran Medan Area, pertempuran Lima
Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
2) Guru menyuruh siswa menyampaikan hasil pekerjaannya.
3) Siswa bersama guru mengoreksi jawaban yang benar.
c. Konfirmasi
Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang
belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang
belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari
materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa
sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk
menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.
3. Kegiatan Akhir (25’)
a. Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap siswa yang berupa tes
bentuk pilihan ganda.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
c. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal, guru bersama siswa
mengoreksi jawaban.
d. Guru menilai pekerjaan siswa.
e. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dilakukan
f. Guru menutup pelajaran.
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : pada akhir pembelajaran (Pos tes)
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda
4. Instrumen Penilaian :
a. Kisi-kisi Soal (terlampir)
b. Soal (terlampir)
c. Kunci jawaban (terlampir)
d. Kriteria penilaian:
Setiap jawaban benar mendapat skor 1
179
Nilai Akhir =
100
180
KISI-KISI SOAL KUIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Kunci
Jawaban Mudah Sedang Sulit
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
1. Siswa dapat menyebutkan kapan terjadinya pertempuran Medan Area.
Pilihan Ganda C1 1 3
√ √
c d
2. Siswa dapat menjabarkankan bunyi ultimatum pertempuran Medan Area.
Pilihan Ganda C2 2 4
√ √
d a
3. Siswa dapat menyebutkan pemimpin dari pasukan Sekutu dan kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang.
Pilihan Ganda C1 5
√
c
4. Siswa dapat meyebutkan peristiwa Pilihan Ganda C1 6 √ a
181
penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Semarang.
5. Siswa dapat menyebutkan tempat terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C1 7
√
d
6. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C1 8
√
a
7. Siswa dapat menguraikan latar belakang terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C2 9
√
b
8. Siswa dapat mencontohkan sikap menghargai perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Pilihan Ganda C2 10
√
c
182
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kelas : V/2
Waktu : 10 menit
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Tentara sekutu melakukan serangan militer besar-besaran di seluruh daerah
Medan pada tanggal....
a. 1 Desember 1945 c. 10 Desember 1945
b. 9 Desember 1945 d. 11 Desember 1945
Kunci Jawaban: C
2. Salah satu bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran
Medan Area yaitu....
a. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
d. semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu
Kunci Jawaban: D
3. Pertempuran pertama para pemuda dengan tentara Sekutu di Medan terjadi
pada tanggal....
a. 9 Oktober 1945 c. 12 Oktober 1945
b. 11 Oktober 1945 d. 13 Oktober 1945
Kunci Jawaban: D
4. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh Sekutu dalam pertempuran Medan
Area yaitu....
a. melarang rakyat Kota Medan membawa senjata
b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
d. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
Kunci Jawaban: A
5
6
7
8
9
5. Pertemp
a. 5-10
b. 10-
Kunci J
6. Untuk m
Lima H
a. Mon
b. Tug
c. Mon
d. Mon
Kunci J
7. Seranga
a. Sur
b. Ban
Kunci J
8. Gambar
di Yogy
a.
b.
Kunci J
9. Dalam A
dan men
a. mem
b. men
puran Lima H
0 Oktober 19
15 Oktober
Jawaban: C
mengenang j
ari di Semar
numen Perju
gu Pahlawan
numen Palag
numen Nasio
Jawaban: A
an Umum 1 M
abaya
ndung
Jawaban: D
r di bawah i
yakarta yaitu
Jawaban: A
Agresi Milit
nduduki kota
mbebaskan s
nunjukkan ke
Hari di Sema
945
1945
C
jasa para pa
rang didirika
uangan Tugu
gan Ambaraw
onal
A
Maret terjad
D
ini yang me
u....
A
ter Belanda
a Yogyakart
emua tawan
epada dunia
arang terjadi
c. 15
d. 20
ahlawan yan
an....
u Muda
wa
di di Kota....
c. Se
d. Yo
rupakan pem
c.
d.
II, Belanda
ta dengan tuj
nan interniran
bahwa peme
i pada tangg
-20 Oktober
-25 Oktober
ng telah gug
emarang
ogyakarta
mimpin raky
menangkap
juan....
n Belanda ke
erintahan RI
gal....
r 1945
r 1945
gur dalam pe
yat dalam pe
para pemim
epada penjaj
I telah dihan
183
ertempuran
ertempuran
mpin politik
jah
ncurkan
184
c. melatih kekuatan dalam berperang kepada seluruh angkatan TNI
d. mendirikan pemerintahan negara Belanda di Yogyakarta
Kunci Jawaban: B
10. Yang termasuk sikap menghargai jasa pahlawan yaitu....
a. bergurau saat melaksanakan upacara
b. mengonsumsi barang-barang buatan luar negeri
c. cinta tanah air dan bangsa
d. tidak memperhatikan ketika guru mengajar
Kunci Jawaban: C
185
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI
WAKTU SUMBER BELAJAR
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
• Berdiskusi tentang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
• Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Ambarawa.
• Berdiskusi tentang peristiwa Bandung Lautan Api.
2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
2.4.2 Menceritakan peristiwa Pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.
• Tes tertulis bentuk pilihan ganda.
• Lembar aktivitas siswa dalam pembelajaran
2 JP x 35 menit
• Gambar para tokoh pahlawan yang sesuai
• Buku IPS Kelas V Buku referensi lain yang sesuai.
186
KISI-KISI SOAL POSTES ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis
Soal
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Jenjang Kemampuan dan
Tingkat Kesukaran Soal Kunci
Jawaban Mudah Sedang Sulit
2.4 Menghargai
perjuangan para
tokoh dalam
mempertahankan
kemerdekaan.
1. Siswa dapat menyebutkan tugas
AFNEI di Indonesia.
Pilihan Ganda
C1
1
√
b
2. Siswa dapat menyebutkan
pemimpin dan tempat pertama
tentara Sekutu mendarat di
Surabaya.
Pilihan Ganda C1 2
√
a
3. Disediakan beberapa pernyataan
tentang kesepakatan antara
Pilihan Ganda C2 3
√
a
187
A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A.
Suryo, siswa dapat membedakan
pernyataan yang termasuk hasil
kesepakatan dan yang bukan.
4. Siswa dapat membedakan AFNEI
dan NICA.
Pilihan Ganda C2 4
√
d
5. Siswa dapat menyebutkan kapan
dan di mana terjadinya
pertempuran di Surabaya.
Pilihan Ganda C1 5
√
b
6. Siswa dapat menjabarkan isi
ultimatum yang diberikan Sekutu
terhadap rakyat Surabaya.
Pilihan Ganda C2 6
√
d
7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa
penting yang diabadikan untuk
mengenang jasa pahlawan di
Surabaya.
Pilihan Ganda C1 7
√
c
8. Siswa dapat mengemukakan
terjadinya peristiwa pertempuran
di kota Bandung.
Pilihan Ganda C2 8
√
c
188
9. Siswa dapat menyebutkan hal
yang dilakukan oleh Sekutu
sebelum meninggalkan kota
Bandung dan kapan terjadinya
pertempuran Bandung Lautan Api.
Pilihan Ganda C1 9
√
d
10. Siswa dapat menyimpulkan latar
belakang pertempuran Ambarawa.
Pilihan Ganda C2 10
√
c
11. Disediakan beberapa gambar
tokoh pahlawan, siswa dapat
menunjukkan gambar pahlawan
yang berjuang melawan Sekutu di
Ambarawa.
Pilihan Ganda C1 11
√
a
12. Siswa dapat meyebutkan peristiwa
penting yang diabadikan untuk
mengenang jasa pahlawan di
Ambarawa.
Pilihan Ganda C1 12
√
c
13. Siswa dapat menyebutkan kapan
terjadinya pertempuran Medan
Area.
Pilihan Ganda C1 13
√
d
189
14. Siswa dapat menjabarkankan
bunyi ultimatum pertempuran
Medan Area.
Pilihan Ganda C2 14
√
c
15. Siswa dapat menyebutkan
pemimpin dari pasukan Sekutu
dan kapan terjadinya pertempuran
Lima Hari di Semarang.
Pilihan Ganda C1 15
√
b
16. Siswa dapat meyebutkan peristiwa
penting yang diabadikan untuk
mengenang jasa pahlawan di
Semarang.
Pilihan Ganda C1 16
√
a
17. Siswa dapat menyebutkan tempat
dan kapan terjadinya Serangan
Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C1 17
√
d
18. Disediakan beberapa gambar
tokoh pahlawan, siswa dapat
menunjukkan gambar pahlawan
yang berjuang melawan Sekutu
pada peristiwa Serangan Umum 1
Pilihan Ganda C1 18
√
b
190
Maret 1949.
19. Siswa dapat menguraikan latar
belakang terjadinya peristiwa
Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pilihan Ganda C2 19
√
a
20. Siswa dapat mencontohkan sikap
menghargai perjuangan para
pahlawan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari.
Pilihan Ganda C2 20
√
b
Jumlah Soal 20 5 10 5
100 % 25 % 50 % 25 %
191
Soal Postes
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Hari/tanggal :
Waktu : 25 menit
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Berikut ini yang termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu....
a. membuat kerusuhan di Indonesia
b. menjaga keamanan dan ketertiban
c. menangkap tawanan perang Sekutu
d. menolak penyerahan kekuasaan
Kunci Jawaban: B
2. Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran 10 November 1945
bernama....
a. A.W.S. Mallaby
b. Brigjen Bethel
c. Brigjen T.E.D. Kelly
d. Letjen Sir Philip Christison
Kunci Jawaban: A
3. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Disetujui kerjasama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan
dan ketenteraman.
2. Akan segera dibentuk biro kontak agar kerjasama dapat terlaksana
dengan sebaik-baiknya.
3. Inggris melucuti senjata Belanda
4. Inggris tidak akan melucuti senjata Jepang.
192
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, yang termasuk kesepakatan antara
A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya
ditunjukkan dengan nomor....
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
Kunci Jawaban: A
4. Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia yaitu....
a. SEAC c. UNCI
b. NICA d. AFNEI
Kunci Jawaban: D
5. Pertempuran rakyat Indonesia di Surabaya terjadi pada tanggal....
a. 25 Oktober 1945 c. 20 November 1945
b. 10 November 1945
d. 15 Desember 1945
Kunci Jawaban: B
6. Pasukan Inggris menyerang rakyat Surabaya menggunakan senjata dari....
a. darat c. Udara
b. laut d. darat, laut, dan udara
Kunci Jawaban: D
7. Untuk mengenang jasa para pahlawan, maka pada setiap tanggal 10
November diperingati sebagai hari....
a. Perjuangan c. Pahlawan
b. TNI d. Infanteri
Kunci Jawaban: C
8. Bunyi ultimatum kedua yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal 23
Maret 1946 yaitu....
a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia
b. Kota Bandung bagian barat dikosongkan oleh pihak Indonesia
c. para pejuang diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung
d. para pejuang dilarang meninggalkan Kota Bandung
Kunci Jawaban: C
193
9. Hal yang dilakukan oleh para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung
yaitu....
a. menyerahkan seluruh senjata kepada tentara Sekutu
b. membumihanguskan Kota Bandung sebelah utara
c. membumihanguskan Kota Bandung sebelah barat
d. membumihanguskan Kota Bandung sebelah selatan
Kunci Jawaban: D
10. Tindakan sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di
Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia
merupakan alasan terjadinya pertempuran....
a. Magelang c. Ambarawa
b. Semarang d. Surabaya
Kunci Jawaban: C
11.
Berdasarkan gambar di atas, pahlawan yang memimpin pertempuran
Ambarawa yang berasal dari Banyumas yaitu....
a. Kolonel Sudirman
b. Letkol Isdiman
c. Letkol Soeharto
d. Bung Tomo
Kunci Jawaban: A
12. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
Ambarawa, maka dibuatlah....
a. Monumen Perjuangan Tugu Muda
b. Tugu Pahlawan
c. Monumen Palagan Ambarawa
d. Monumen Nasional
194
Kunci Jawaban: C
13. Pertempuran pertama antara para pemuda dengan tentara Sekutu di Medan
terjadi pada tanggal....
a. 9 Oktober 1945 c. 12 Oktober 1945
b. 11 Oktober 1945 d. 13 Oktober 1945
Kunci Jawaban: D
14. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan
Area yaitu....
a. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c. semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu
d. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
Kunci Jawaban: C
15. Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran Lima Hari di Semarang
yaitu....
a. A.W.S. Mallaby
b. Brigjen Bethel
c. Brigjen T.E.D. Kelly
d. Letjen Sir Philip Christison
Kunci Jawaban: B
16. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
Lima Hari di Semarang didirikan....
a. Monumen Perjuangan Tugu Muda
b. Tugu Pahlawan
c. Monumen Palagan Ambarawa
d. Monumen Nasional
Kunci Jawaban: A
17. Serangan Umum 1 Maret terjadi di Kota....
a. Surabaya c. Semarang
b. Bandung d. Yogyakarta
Kunci Jawaban: D
195
18. Perhatikan gambar pahlawan di bawah ini!
1
2 3
4
Berdasarkan gambar di atas, yang merupakan pemimpin rakyat dalam
Serangan Umum 1 Maret 1949 yaitu ditunjukkan pada gambar nomor....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
Kunci Jawaban: B
19. Untuk menghadapi tindakan Belanda dalam penangkapan para pemimpin
politik Indonesia, hal yang dilakukan oleh rakyat Yogyakarta yaitu....
a. TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda
b. TNI menyerah dalam melawan pasukan Belanda
c. TNI mundur dalam perlawanan melawan Sekutu
d. TNI mengakui kekalahan terhadap Belanda
Kunci Jawaban: A
20. Berikut ini yang termasuk sikap-sikap menghargai jasa para pahlawan,
kecuali....
a. melaksanakan upacara dengan khidmat
b. lebih menyukai produk luar negeri
c. mencintai produk dalam negeri
d. ziarah ke makam pahlawan
Kunci Jawaban: B
196
Materi: Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
4. Pertempuran Medan Area
Pada tanggal 9 Oktober 1945, tentara Inggris yang diboncengi NICA
mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya,
mereka diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatera Utara
sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara
Belanda). Tanggal 13 Oktober 1945, terjadi pertempuran pertama antara para
pemuda dan pasukan Sekutu. Pertempuran kemudian menyebar ke seluruh
Kota Medan. Bentrokan antara para pejuang dan pasukan Sekutu sering
terjadi. Oleh karena itu, pada tanggal 18 Oktober 1945 sekutu mengeluarkan
peringatan yang melarang rakyat membawa senjata. Semua senjata harus
diserahkan kepada sekutu. Pada tanggal 10 Desember 1945, tentara Sekutu
melancarkan serangan militer besar-besaran yang dilengkapi dengan pesawat
tempur canggih. Seluruh daerah Medan dijadikan sasaran serangan.
5. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran lima hari di Semarang terjadi pada tanggal 15-20
Oktober 1945. Pertempuran ini terjadi antara pemuda dan pejuang Indonesia
melawan pasukan Kidobutai yang dibantu oleh batalyon Jepang lain yang
kebetulan sedang singgah di Semarang. Pertempuran baru berhenti setelah
Gubernur Wongsonegoro dan pemimpin TKR berunding dengan komandan
tentara Jepang. Proses gencatan senjata dipercepat setelah Brigadir Jendral
Bethel dari pasukan Sekutu ikut terlibat dalam perundingan pada tanggal 20
Oktober 1945. Pasukan Sekutu kemudian melucuti senjata jepang dan
melawan pasukan Jepang. Untuk mengenang pertempuran di Semarang, maka
didirikan Monumen Perjuangan Tugu Muda.
6. Serangan Umum 1 Maret 1949
Dalam Agresi Belanda II, Belanda berhasil menangkap para
pemimpin politik dan menduduki ibu kota RI di Yogyakarta. Menghadapi
tindakan Belanda tersebut, yaitu TNI menyusun kekuatan untuk melawan
Belanda. Puncak serangan TNI adalah Serangan Umum terhadap Kota
Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letkol Soeharto.
197
LAMPIRAN 22
NILAI POSTES KELAS EKSPERIMEN
NO. NIS NAMA Nilai Postes 1 2430 PUJI ASTUTI 55 2 2532 AHMAD FAOZI 65 3 2536 DIAN SAPUTRA 55 4 2569 AGIL FATKHURROHMAN 90 5 2573 ANNISA ADE LYONA 90 6 2574 BETA YULIA ANDINI 75 7 2575 DIAN EKA PRASTIWI 95 8 2576 DENI WIJAYA SAPUTRA 55 9 2580 IVAN SULAEMAN 70 10 2581 MELINA SYEHTI 80 11 2582 MOH. BAGUS FARKHANSYAH 65 12 2583 MOH. AZHAR RAMDANI 70 13 2585 MOH. ROFIUL ALAM 75 14 2586 MOH. FAIZIN 100 15 2587 MOH. FAOZAN BACHRI 75 16 2589 NURUL QOMARIYAH 75 17 2590 NADIA FEBRIANI 70 18 2592 NOVITASARI 75 19 2593 RISKA DESIANA 50 20 2595 SHOFIYYAH 85 21 2596 SAFITRI NUR KHAIRUNISA 95 22 2597 SOFIA NURAFIFAH 85 23 2598 TRI SUSELA 85 24 2599 TRI UTAMI INAYAH 75 25 2560 WINDI RIZI ANISA 70 26 2601 WILDAN REZI R. 80 27 2602 ZAHRA BERLIANA S. PUTRI 95 28 2603 WINDA FITROTUNISA 75 29 2643 IMRON FATKHUL MUIZ 90 30 2877 MOH. RIZKI ARIFUDIN 60 31 2958 FEBRI PRADIANSA 70 32 2959 SILVIA NURLAELI 70
198
LAMPIRAN 23
NILAI POSTES KELAS KONTROL
NO. NIS NAMA Postes
1 2799 INTAN JUWITA SARI 95 2 2516 MOH. IRZA MAULANA 55 3 2466 ELIZA KHUMAEROH 70 4 2534 CONDRO PRAYOGA 55 5 2638 EVA JULIANA 45 6 2578 FITRIANA 45 7 2637 MOH. RIZKI CAHAYA M. 90 8 2604 AKBAR QURSANI 80 9 2605 AYU ADITIA SARI 35 10 2606 CHAMIDAH 70 11 2607 DEVIANA EKA PRASTIWI 70 12 2608 FAIKHOTUNNISA 70 13 2609 FEBRINA SHEILA S. 70 14 2611 INDAH KUROTUN AYUNI 70 15 2612 KAMELIA FEBRIANA 80 16 2613 KORIYAH 65 17 2614 LATHIFAH SEKAR B. 95 18 2615 LIA FITRIANI 65 19 2616 LULU MAKNUN S. 65 20 2617 MARLIANA AZIZAH 75 21 2618 MOH. RIZKI 85 22 2620 MOH. AQIB 75 23 2621 MOH. FAJAR FANDIKA 75 24 2622 MOH. KHAFID SYAHDANI 65 25 2623 MOH. NAUFAL 90 26 2624 NELI SUCIANI 50 27 2625 NUR FAIZI 40 28 2626 NURUL MARIFATUS S. 90 29 2627 RAFI AL FARES 75 30 2629 SISKA AMELIANI 75 31 2630 SISKA NURMILA DIAH 60 32 2631 SILVIA OKTAVIANI 75 33 2632 SITI AISAH 55 34 2878 EKA CANDRA KIRANA 55
199
LAMPIRAN 24
HASIL UJI HOMOGENITAS DAN T TES
Independent Samples Test
nilai
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F .759
Sig. .387
t-test for Equality of Means t 2.016 2.027
df 64 63.273
Sig. (2-tailed) .048 .047
Mean Difference 7.096 7.096
Std. Error Difference 3.519 3.501
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower .066 .101
Upper 14.125 14.091
200
Lampiran 25
PENSKORAN TIM STAD PERTEMUAN 1
NAMA TIM NAMA SISWA SKOR AWAL
NILAI KUIS POIN KETERANGAN
A MOH. RIZKI ARIFUDIN 40 50 20
TIM HEBAT DIAN EKA PRASTIWI 86 80 10 ZAHRA BERLIANA S. PUTRI 74 90 30 TRI UTAMI INAYAH 42 80 30
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 22, 50
B MUH. JUNAEDI 68 60 10
TIM BAIK WILDAN REZI R. 46 90 30 BETA YULIA ANDINI 78 70 10 TRI SUSELA 72 80 20
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 17, 50
C IMRON FATKHUL MUIZ 70 60 10
TIM BAIK DIAN SAPUTRA 38 20 5 MELINA SYEHTI 78 60 5 WINDI RIZI ANISA 48 70 30
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 12, 50
D MOH. FAIZIN 74 80 20
TIM HEBAT SAFITRI NUR KHAIRUNISA 38 60 30 MOH. FAOZAN BACHRI 76 60 10 RISKA DESIANA 48 50 20
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 20
E IVAN SULAEMAN 60 70 20
TIM BAIK AHMAD FAOZI 44 60 30 ALIZA APRILIA PUTRI 74 30 5NADIA FEBRIANI 48 50 20
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 18, 75
F
DENI WIJAYA SAPUTRA 46 50 20
TIM HEBAT
MOH. AZHAR RAMDANI 66 80 30 SHOFIYYAH 74 80 20 NURUL QOMARIYAH 58 70 30 SILVIA NURLAELI 62 40 5
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 21
G MOH. ROFIUL ALAM 70 90 30
TIM SUPER MOH. BAGUS 46 50 20 SOFIA NURAFIFAH 74 90 30 ARDILLAH KHASANAH 68 70 20
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 25
H
FEBRI PRADIANSA 48 60 30
TIM BAIK
NURUL MUSTOFA 66 30 5ANNISA ADE LYONA 72 60 10 NOVITASARI 58 70 30 MERDITA RIZQIA NIKMA 70 70 20
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 19
I AGIL FATKHURROHMAN 86 100 30
TIM HEBAT ANGGI SELVIANA C. 42 30 5 PUJI ASTUTI 42 60 30 WINDA FITROTUNISA 72 80 20
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 21, 50
201
Lampiran 26
PENSKORAN TIM STAD PERTEMUAN 2
NAMA TIM NAMA SISWA SKOR AWAL
NILAI KUIS POIN KETERANGAN
A MOH. RIZKI ARIFUDIN 40 50 20
TIM HEBAT DIAN EKA PRASTIWI 86 80 20 ZAHRA BERLIANA S. PUTRI 74 100 30 TRI UTAMI INAYAH 42 50 20
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 22, 50
B MUH. JUNAEDI 68 70 20
TIM HEBAT WILDAN REZI R. 46 60 30 BETA YULIA ANDINI 78 80 20 TRI SUSELA 72 70 10
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 20
C IMRON FATKHUL MUIZ 70 90 30
TIM HEBAT DIAN SAPUTRA 38 40 20 MELINA SYEHTI 78 70 10 WINDI RIZI ANISA 48 70 30
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 22, 50
D MOH. FAIZIN 74 80 20
TIM SUPER SAFITRI NUR KHAIRUNISA 38 50 30 MOH. FAOZAN BACHRI 76 90 30 RISKA DESIANA 48 70 20
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 27, 50
E IVAN SULAEMAN 60 60 20
TIM HEBAT AHMAD FAOZI 44 60 30 ALIZA APRILIA PUTRI 74 40 5NADIA FEBRIANI 48 70 30
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 21, 25
F
DENI WIJAYA SAPUTRA 46 60 30
TIM SUPER
MOH. AZHAR RAMDANI 66 70 20 SHOFIYYAH 74 80 20 NURUL QOMARIYAH 58 80 30 SILVIA NURLAELI 62 80 30
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 32, 50
G MOH. ROFIUL ALAM 70 90 30
TIM BAIK MOH. BAGUS 46 40 5 SOFIA NURAFIFAH 74 80 20 ARDILLAH KHASANAH 68 - -
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 18, 30
H
FEBRI PRADIANSA 48 60 30
TIM BAIK
NURUL MUSTOFA 66 50 5 ANNISA ADE LYONA 72 40 5 NOVITASARI 58 70 30 MERDITA RIZQIA NIKMA 70 - -
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 17, 50
I AGIL FATKHURROHMAN 86 100 30
TIM BAIK ANGGI SELVIANA C. 42 - - PUJI ASTUTI 42 40 10 WINDA FITROTUNISA 72 70 10
RATA-RATA SKOR KEMAJUAN 13, 30
202
LAMPIRAN 27
PIAGAM PENGHARGAAN
SELAMAT KEPADA KELOMPOK
SEBAGAI
TIM SUPER
Bersatu adalah Kunci Keberhasilan!
Nama Anggota
1. 2. 3. 4.
203
PIAGAM PENGHARGAAN
SELAMAT KEPADA KELOMPOK
SEBAGAI
TIM HEBAT
Bersatu adalah Kunci Keberhasilan!
Nama Anggota
1. 2. 3.
4.
204
PIAGAM PENGHARGAAN
SELAMAT KEPADA KELOMPOK
SEBAGAI
TIM BAIK
Bersatu adalah Kunci Keberhasilan!
Nama Anggota
1. 2. 3. 4.
205
Foto Penelitian a. Pembelajaran di Kelas Eksperimen (Model Pembelajaran STAD)
Dok.1 Guru menjelaskan materi Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia
Dok.2 Guru membimbing siswa dalam kegiatan kelompok (STAD)
206
Dok.3 Perwakilan siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
Dok.4 Para siswa mengerjakan soal kuis
207
Dok. 5 Pemberian penghargaan kepada perwakilan kelompok
208
b. Pembelajaran di Kelas Kontrol (Model Konvensional)
Dok. 6 Guru menjelaskan materi Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia
Dok. 7 Siswa mengerjakan soal tes akhir
209
210
211
212
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Maman, Sambas Ali Muhidin, dan Ating Somantri. 2011. Dasar-dasar Metode Statistika untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.
Armstrong, Scott; Palmer, Jesse. 1998. Student Teams Achievement Divisions (STAD) in a twelfth grade classroom: Effect on student achievement and attitude. Journal of Social Studies Research. 22/1: 3.
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Etchberger, Richard. 2011. Assessment of Cooperative Learning in Natural Resources Education. Journal of Forestry 109/7: 397-401.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Huda, Miftakhul. 2011. Cooperative Learning; Metode, Teknik, Struktur, dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Irhamna, Mega dan Sutrisni. 2009. Cooperative Learning dengan Model STAD pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Delitua. Jurnal Penelitian Pendidikan. 19/2: 189-200.
Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Masitoh, Susilo, dan Soewarso. 2010. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Salatiga: Widya Sari Press.
213
Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. 2009. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS). Bandung: Pustaka Setia.
Nurjannah, Intan. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model STAD
Dengan Menggunakan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VII-B SMPN 14 Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan, Adun Rusyana, dan Enas, M.M. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Saminanto. 2010. Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: RaSAIL Media Group.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Diterjemahkan oleh Narulita Yusron. 2010. Bandung: Nusa Media.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugandi, Achmad, dkk. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yama Pustaka dan FKIP UNS.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
214
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen & Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Bandung: Fermana.
Yonny, Acep, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.
Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
top related