lp tumor mamae
Post on 24-Dec-2015
101 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMOR MAMMAE
DI RUANG BOUGENVILE
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Tumor payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang
terus tumbuh. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara.
Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa
menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada
kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain itu sel-
sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, danbawah kulit.
B. ANATOMI FISOLOGI
C. ETIOLOGI
Belum ada penyebab spesifik Tumor payudara yang diketahui, para
peneliti telahmengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut
tentang faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi
yang efektif untuk mencegah Tumor payudara.
Faktor-faktor resiko mencakup :
1) Tinggi melebihi 170 cmWanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko
terkena kanker payudara karenapertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan
remaja membuat adanya perubahan strukturgenetik (DNA) pada sel tubuh
yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.
2) Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter)
3) Menarke dini. Resiko Tumor payudara meningkat pada wanita yang
mengalamimenstruasi sebelum usia 12 tahun.
4) Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita yang
melahirkansetelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami Tumor payudara.
5) Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun.
6) Hormon, diduga tidak adanya keseimbangan estrogen sehingga dapat
menyebabkanTumor mammae. Oleh sebab itu Tumor mammae lebih banyak
perempuan dibandingkandengan laki-laki.
7) pernah mengalami radiasi didaerah dada.
D. PATOFISIOLOGI
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri
proliferasi selyang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh
struktur jaringan sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker
yang menunjukkan proliferasi yangtidak terkendali yang mengganggu fungsi
jaringan normal dengan menginfiltrasi danmemasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam seltersebut terjadi
perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor
ganastumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan
berubah menjadisekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase :
1) Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois
lingkunganmungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada
manusia.Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun
samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini
tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zatkarsinogen tersebut, tempat
yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zatkarsinogen atau ko-
karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
2) Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous
yang bisaditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna,
kandung kemih, kulit danakhirnya ditemukan di payudara
3) Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane
sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.Waktu antara fase ke
3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapatahun.
4) Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-
tempat lain bertambah.
E. MANIFESTASI KLINIS
Pasien biasanya datang dengan benjolan/massa di payuidara, rasa sakit,
keluar cairan dari puting susu, kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting
susu, nyeri tekan atau, dari putting. Kulit tebal dengan pori-pori yangmenonjol
sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan
tandalanjut dari penyakit.
Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi pembesaran kelenjar getah
bening, nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis,
batuk menetap, anoreksi atauberat badan yang turun, gangguan pencernaan,
pusing, penglihatan yang kabur dan sakit kepala.
Tumor payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara tetapi
mayoritas terjadipada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan
payudara terdapat. Tumor payudaraumumnya terjadi pda payudara sebelah kiri.
Umumnya lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dankeras dengan batas yang tidak
teratur. Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeritekan yang terjadi
pada saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara
jinak.Metastasis ke kulit dapat dimanifestasikan adanya Tumor payudara pada
tahap lanjut
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium meliputi :
a. Morfologi sel darah
b. Laju endap darah
c. Tes faal hati
d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau
plasma
e. Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang
keluarspontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar
dari ekskoriasi
2. Mammagrafi
Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara
dini.Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker
yang tidak terabaatau tumor yang terjadi pada tahap awal. Mammografi pada
masa menopause kurangbermanfaat karean gambaran kanker diantara
jaringan kelenjar kurang tampak
3. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada
mammaeultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan
kista. kadang-kadangtampak kista sebesar sampai 2 cm.
4. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae
ataumengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena
peningkatan suplaydarah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
5. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-
pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi
sekitar sisi tumor
6. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas,
dengancara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap
massa dan bergunaklasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi
7. CT. Scan
Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ
lain
8. Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran
darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
G. KOMPLIKASI
H. PENATALKASANAAN
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non pembedahan).
Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi
parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan
penyebaran knker. Penanganan non pembedahan dengan penyinaran,
kemoterapi dan terapi hormonal.
1. Terapi kuratif :
a. Untuk kanker mamma stadium 0,I,II dan III
- Terapi utama adalah mastektomi radikal modifikasi, alternative
tomoorektomi + diseksi aksila
- Terapi ajuvan, :
Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads
Kemoterapi untuk pra menopause dengan CMF (Cyclophosphamide
100 mg/m2 dd po hari ke 1-14, methotrexate 40 mg/m2 IV hari ke -1
siklus diulangi tiap 4 minggu dan flouroracil 600 mg/m2 IV hari ke-1
atau CAP (Cyclophosphamide 500 mg/m2 hari ke 1, adriamycin 50
mg/m2 hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2 IV hari ke-1 dan 8 untuk
6 siklus.
Hormon terapi untuk pasca menopause dengan tamoksifen untuk 1-2
tahun
- Terapi bantuan, roboransia,
- Terapi sekunder bila perlu
- Terapi komplikasi pasca bedah misalnya gangguan gerak lengan
(fisioterapi)
2. Terapi paliatif
Untuk kanker mamae stadium III B dan IV :
a. Terapi utama
- pramenopause, bilateral ovariedektomi
- pasca menopause ; 1) hormone resptor positif (takmosifen) dan 2)
hormone resptor negative (kemoterapu dengan CMF atau CAF)
b. Terapi ajuvan
- operable (mastektomi simple)
- inoperable (radioterapi)
kanker mamae inoperative :
tumor melekat pada dinding thoraks
odema lengan
nodul satelit yang luas
mastitis karsionamtosa
c. Terapi bantuan ; roboransia
d. Terapi komplikasi , bila ada :
- patah, reposisi-fiksasi-imobilisasi dan radioterapi pada tempat patah
- odema lengan : 1) deuretik, 2) pneumatic sleeve, 3) operasi tranposisi
omentum atau kondoleon,
- Efusion pleura, 1) aspirasi cairan atau drainase bullae, 2) bleomisin 30
mg dan teramisin 1000 mg, intra pleura
- Hiperkalsemia : 1) deuretika dan rehidrasi, 2) kortikosteroid, 3)
mitramisin ¼-1/2 mg/kg BB IV
- NYeri, terapi nyeri sesuai WHO
- Borok,perawatan borok
I. PENCEGAHAN
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan
adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan
sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi.
Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan
pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada
payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak
terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput,
lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau
keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua
payudara.
3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa
lagi.
4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala,
dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan
telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.
Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada
ketiak kiri.
Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila
diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan.
Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat
dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau
lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar
kemungkinan untuk sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama untuk
payudara dan ketiak kanan
II. ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan
Sekarang Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya
benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan
mengeras, bengkak dan nyeri.
2. Riwayat Kesehatan
Dahulu Adanya riwayat kelainan pada mammae, kebiasaan makan tinggi
lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga pernah
mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker
lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami tumor mammae berpengaruh pada
kemungkinan klien mengalami tumor mammae atau pun keluarga klien pernah
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
B. PEMERKSAAN FISIK
Mencari benjolan Karena organ payudara dipengaruhi oleh faktor hormone
antara lain estrogen dan progesterone, makas ebaiknya pemeriksaan ini
dilakukan saat pengaruh hormonal ini seminimal mungkin/setelah menstruasi +
1 minggi dari hari akhir menstruasi. Klien duduk dengan tangan jatuh ke
samping dan pemeriksa berdiri didepan dalam posisi yag lebih kurang sama
tinggi.
Fokus pengkajian pada daerah payudara :
1) Inspeksi
Simetri mamma kiri-kanan
Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan kulit,
tanda radang, peaue d’ orange, dimpling, ulserasi dan lain-lain. Inspeksi
ini juga dilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk
melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak
atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-lain.
2) Palpasi
Klien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas lapangan
dada, jika perlu punggung diganjal bantal kecil.
Konsistensi, banyak, lokasi, infiltasi, besar, batas dan operabilitas.
Pemebesaran kelenjar gerah bening (kelenjar aksila)
Adakah metastase Nudus (regional) atau organ jauh)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
3. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh
5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan
penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak
adekuat
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
2. DIAGNOSA KEP. NOC NIC
Ansietas berhubungan
dengan diagnosa,
pengobatan, dan
prognosanya .
NOC :
v Anxiety control
v Coping
Kriteria Hasil :
v Klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
v Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)
· Gunakan pendekatan yang
menenangkan
· Nyatakan dengan jelas
harapan terhadap pelaku pasien
· Jelaskan semua prosedur
dan apa yang dirasakan selama
menunjukkan tehnik untuk
mengontol cemas
v Vital sign dalam batas
normal
v Postur tubuh, ekspresi
wajah, bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya
kecemasan
prosedur
· Temani pasien untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
· Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
· Dorong keluarga untuk
menemani anak
· Lakukan back / neck rub
· Dengarkan dengan penuh
perhatian
· Identifikasi tingkat
kecemasan
· Bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan
kecemasan
· Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
· Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
· Barikan obat untuk
mengurangi kecemasan
Gangguan rasa nyaman
nyeri berhubungan dengan
adanya penekanan massa
tumor
NOC :
v Pain Level,
v Pain control,
v Comfort level
Kriteria Hasil :
v Mampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
NIC :
Pain Management
§ Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
§ Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
§ Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
v Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri
v Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
v Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
v Tanda vital dalam
rentang normal
pengalaman nyeri pasien
§ Kaji kultur yang
mempengaruhi respon nyeri
§ Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
§ Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
§ Bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan menemukan
dukungan
§ Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
§ Kurangi faktor presipitasi nyeri
§ Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
§ Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
§ Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
§ Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
§ Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
§ Tingkatkan istirahat
§ Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
§ Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
§ Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
§ Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
§ Cek riwayat alergi
§ Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
§ Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
§ Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis optimal
§ Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri secara
teratur
§ Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
§ Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
§ Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)
Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan
pengangkatan bedah
jaringan
NOC : Tissue Integrity :
Skin and Mucous
Membranes
Kriteria Hasil :
v Integritas kulit yang baik
bisa dipertahankan (sensasi,
elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)
v Tidak ada luka/lesi pada
kulit
v Perfusi jaringan baik
NIC : Pressure Management
Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang
longgar
Hindari kerutan padaa tempat
tidur
Jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering
Mobilisasi pasien (ubah posisi
pasien) setiap dua jam sekali
Monitor kulit akan adanya
v Menunjukkan
pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya sedera
berulang
v Mampu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
kemerahan
Oleskan lotion atau minyak/baby
oil pada derah yang tertekan
Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien
Monitor status nutrisi pasien
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
pembedahan, mis;
anoreksia
NOC :
v Nutritional Status : food
and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
v Adanya peningkatan berat
badan sesuai dengan tujuan
v Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
v Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
v Tidak ada tanda tanda
malnutrisi
v Tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
NIC :
Nutrition Management
§ Kaji adanya alergi makanan
§ Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
§ Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
§ Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan vitamin
C
§ Berikan substansi gula
§ Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
§ Berikan makanan yang terpilih
( sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
§ Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian.
§ Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
§ Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
§ Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
§ BB pasien dalam batas normal
§ Monitor adanya penurunan
berat badan
§ Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
§ Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
§ Monitor lingkungan selama
makan
§ Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
§ Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
§ Monitor turgor kulit
§ Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
§ Monitor mual dan muntah
§ Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
§ Monitor makanan kesukaan
§ Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
§ Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
§ Monitor kalori dan intake
nuntrisi
§ Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila lidah
dan cavitas oral.
§ Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
Kurang pengetahuan
tentang penyakit,
perawatan,pengobatan
kurang paparan terhadap
informasi
NOC :
v Kowlwdge : disease
process
v Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
v Pasien dan keluarga
menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
v Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan
secara benar
v Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang dijelaskan
perawat/tim kesehatan
lainnya
Teaching : Dissease Process
- Kaji tingkat pengetahuan klien dan
keluarga tentang proses penyakit
-Jelaskan tentang patofisiologi
penyakit, tanda dan gejala serta
penyebabnya
-Sediakan informasi tentang kondisi
klien
-Berikan informasi tentang
perkembangan klien
-Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa
yang akan datang dan atau kontrol
proses penyakit
-Jelaskan alasan dilaksanakannya
tindakan atau terapi
-Gambarkan komplikasi yang
mungkin terjadi
-Anjurkan klien untuk mencegah
efek samping dari penyakit
-Gali sumber-sumber atau dukungan
yang ada
-Anjurkan klien untuk melaporkan
tanda dan gejala yang muncul
pada petugas kesehatan
Gangguan citra tubuh
berhubungan dengan
kehilangan bagian dan
fungsi tubuh
1) Klien tidak malu
dengan keadaan dirinya.
2) Klien dapat menerima
efek pembedahan.
Diskusikan dengan klien atau
orang terdekat respon klien
terhadap penyakitnya.
Rasional : membantu dalam
memastikan masalah untuk
memulai proses pemecahan
masalah
Tinjau ulang efek pembedahan
Rasional : bimbingan antisipasi
dapat membantu pasien memulai
proses adaptasi.
Berikan dukungan emosi klien.
Rasional : klien bisa menerima
keadaan dirinya.
Anjurkan keluarga klien untuk
selalu mendampingi klien.
Rasional : klien dapat merasa
masih ada orang yang
memperhatikannya.
top related