makalah dana pensiun
Post on 13-Aug-2015
682 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinnkan kegiatan
perekonomian berkembang sedemikian rupa. Kondisi yang demikian tentunya akan
menciptakan suatu lingkungan yang kompetitif. Suasana persaingan yang ketat akan
menuntut perusahaan untuk lebih efisien dan lebih efektif dalam mengelola sumber
daya yang dimilikinya guna meraih sumber daya manusia yang kompetitif.
Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak selamanya
seseorang dapat bekerja dan menghasilkan suatu karya. Pada suatu saat dia harus
berhenti dari pekerjaan dan menikmati masa tuanya. Akan tetapi, dalam menikmati
masa tuanya seseorang tidak ingin penghasilannya berhenti seperti ia juga berhenti
dari pekerjaannya . tentu saja mutlak memerlukan dukungan prasarana yang
memadai. Salah satunya dengan “jaminan hari tua” atau pensiun. Jaminan hari tua
pada hakikatnya adalah kesejahteraan hari tua dalam time frame lanjut usia , yang
akan dinikmati oleh mereka yang saat ini masih muda. Sedangkan wujud dari jaminan
hari tua adalah program pensiun . jadi tidak disangsikan lagi bahwa dengan
melaksanakan program pensiun secara terpadu kita telah menanamkan proses
pergeseran nilai-nilai kehidupan masyarakat.
1
Dana pensiun merupakan bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya dapat
dinikmati setelah pegawai atau karyawan yang bersangkutan memasuki masa
pensiun. Ada empat faktor yang menyebabkan seorang pegawai atau karyawan
memasuki masa pensiun, yaitu karena kematian, keluar dari pekerjaan, cacat, dan
pensiun normal. Dana pensiun sendiri diselenggarakan dalam suatu program yang
disebut program dana pensiun. Program dana pensiun terbagi atas program pensiun
iuran pasti dan program pension manfaat pasti. Program pensiun iuran pasti adalah
program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh
iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masingmasing peserta
sebagai manfaat pensiun, sedangkan program pensiun manfaat pasti adalah program
pension yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.
Ada banyak perusahaan penyelenggara program dana pensiun, salah satunya
yaitu PT. Taspen. PT. Taspen merupakan penyelenggara program dana pensiun bagi
Pegawai Negeri Sipil. Dalam perhitungannya PT. Taspen menggunakan program
pensiun iuran pasti, dimana besarnya iuran dan manfaat bagi peserta program dana
pensiun ditentukan berdasarkan besarnya gaji peserta selama bekerja.
Dengan disyahkannya UU No.11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun, hari tua
sudah terjamin. Sehingga karyawan dapat bekerja lebih tenang, dan di harapkan
produktivitas karyawan akan meningkat. Selain itu, loyalitas terhadap perusahaan
akan meningkat pula. Jika loyalitas tinggi, maka pengembangan dan pembinaan karir
bagi karyawan yang bersangkutan juga akan lebih baik Bagi perusahaan yang tidak
terlalu besar, sulit bagi mereka untuk memikirkan kesejahteraan hari tua bagi
2
karyawannya, karena dengan penyelenggaraan program dana pensiun berarti akan
menambah biaya.
Kekayaan Dana Pensiun bersumber dari iuran normal peserta dan iuran
pemberi kerja. Iuran pemberi kerja terdiri dari iuran normal dan iuran tambahan
pemberi kerja serta hasil pengembangan investasi. Iuran-iuran yang terkumpul
tersebut tidak didiamkan saja tetapi harus dikembalikan berupa investasi sesuai
dengan ketentuan pemerintah mengenai investasi dana pensiun.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dana Pensiun
Dana pensiun adalah hak seseoarng untuk memperoleh penghasilan setelah
bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain
sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan ini biasanya berupa uang
yang dapat diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang
memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat dalam suatu
perusahaan.
Defenisi dana pensiun menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992
adalah: Badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2002;208), dana pensiun
didefenisikan sebagai berikut : lembaga yang keuangannya diperoleh dari iuran tetap
para peserta ditambah penghasilan perusahaan yang disisihkan dan para peserta
berhak memperoleh bagian keuntungan setelah pensiun.
4
2.2 Maksud dan Tujuan Dana Pensiun
Menurut Zullaini Wahab (2001;2) maksud dan tujuan dibentuknya suatu
dana pensiun dapat kita lihat dari beberapa sisi yaitu:
1. Sisi Pemberi Kerja
Dana pensiun sebagai usaha untuk menarik atau mempertahankan karyawan
perusahaan yang memiliki potensi, cerdas, terampil dan produktif yang diharapkan
dapat meningkatkan atau mengembangkan perusahaan, di samping tanggung
jawab moral dan social Pemberi Kerja kepada karyawan serta keluarganya pada
saat karyawan tidak lagi mampu bekerja atau pensiun atau meninggal dunia.
2. Sisi Karyawan
Dana pensiun adalah untuk member rasa aman terhadap masa yang akan
dating dalam arti tetap mempunyai penghasilan pada saat memasuki masa pensiun.
3. Sisi Pemerintah
Dengan adanya dana pensiun, bagi karyawan akan mengurangi kerawanan
social. Kondisi tersebut merupakan unsure yang sangat penting dalam menciptakan
kestabilan Negara.
4. Sisi Masyarakat
Adanya dana pensiun merupakan salah satu lembaga pengumpul dana yang
bersumber dari iuran dan hasil pengembangan. Terbentuknya akumulasi dana yang
bersumber dari dalam negri tersebut dapat membiayai pembangunan nasional
dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat.
5
2.3 Manfaat Dana Pensiun
1 Manfaat Pensiun Normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai
dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau
sesudahnya.
2 Manfaat Pensiun Dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang
dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.
3 Manfaat Pensiun Cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila
peserta menjadi cacat.
System Pembayaran Manfaat Dana Pensiun.
Cara pembayaran manfaat pension (benefit) kepada karyawan dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
1 pembayaran secara sekaligus (lump sum)
2 pembayaran secara berkala (annuity)
2.4 Jenis-Jenis Pensiun
Di dalam proses pelaksanaannya para penerima pensiun dapat memilih salah satu
dari beberapa jenis pensiun yang ditawarkan kepada para karyawan, dengan melihat
situasi dan kondisi yang terjadi. Berikut adalah jenis-jenis pensiun yang ditawarkan
oleh perusahaan :
6
a. Pensiun Normal, yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya
telah mencapai masa pensiun yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk wilayah
Indonesia rata-rata seseorang memasuki masa pensiun pada usia 55 tahun dan 60
tahun pada profesi tertentu.
b. Pensiun Dipercepat, hal ini dilakukan bila perusahaan menginginkan
pengurangan karyawan di dalam tubuh perusahaan.
c. Pensiun Ditunda, seorang karyawan meminta pensiun sendiri, namun umurnya
belum memenuhi untuk pensiun, sehingga karyawan tersebut keluar namun dana
pensiun miliknya diperushaan tempat dia bekerja baru akan keluar pada masa
umur karyawan ini telah memasuki masa pensiun.
d. Pensiun Cacat, pensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami
kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu dipekerjakan seperti semula,
sedangkan umurnya belum memenuhi masa pension.
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis Dana
Pensiun yaitu:
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh
orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran
pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta,
dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh
bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun
7
iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pkerja mandiri yang
terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atai perusahaan
asuransi jiwa.
3. Dana Pensiun berdasarkan Keuntungan, adalah dana pensiun pemberi
kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran
hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan
keuntungan pemberi kerja.
2.5 Azas dan Peraturan Dana Pensiun
Undang-undang Dana Pensiun merupakan hokum pembentukan Dana
Pensiun. Beberapa azas pokok yang dikenal pada Dana Pensiun menurut Zulaini
Wahab (2001;3) yaitu :
1. azas keterpisahan kekayaan
Dana Pensiun dari kekayaan badan hokum pendirinya Berdasarkan Azas tersebut
kekayaan Dana Pensiun terutama yang bersumber dari iuran terlindungi dari hal-
hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi pada pendiri.
2. Azas penyelenggaraan dalam system pendanaan
Penyelenggara program pensiun bagi karyawan harus dilakukan dengan
pemupukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri, sehingga
cukup memenuhi pembayaran hak Peserta. Berdasarkan azas ini tidak
8
diperkenankan pembentukan cadangan dalam perusahaan guna membiayai
program pensiun.
3. Azas pembinaan dan pengawasan
Dalam pelaksanaannya, pembinaan dan pengawasan meliputi antara lain system
pendanaan dan pengawasan atas investasi kekayaan Dana Pensiun.
4. Azas penundaan manfaat
Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun, yang
pembayarannya dilakukan secara berkala.
5. Azas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk Dana Pensiun
Berdasarkan azas ini keputusan untuk membentuk atau tidak sepenuhnya ada
pada pemberi kerja, oleh karena hal tersebut membawa konsekuensi pendanaan
bergantung kepada kemampuan keuangan pemberi kerja.
2.6 Prinsip Penyelenggaraan Dana Pensiun
a. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program, Jaminan terhadap
kesinambungan penghasilan.
b. Prinsip Independensi : Kelembagaan berstatus badan hukum, Manajemen
Operasional dimana Asas Keterpisahan Kekayaan atau Segregated Assets dan
Hak pengurus mengadakan perjanjian dgn pihak ketiga, Pengawasan dimana
Pengawasan dilakukan oleh Dewan Pengawas yang terdiri atas wakil-wakil dari
pemberi kerja dan peserta dengan jumlah yang sama.
9
c. Prinsip Akuntabilitas : Dewan Pengawas wajib mengumumkan laporan hasil
pengawasannya kepada Peserta, Laporan keuangan Dana Pensiun setiap tahun
harus diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas,
Pendiri/Mitra Pendiri, Pengurus, dan Penerima Titipan wajib memperlihatkan
seluruh dokumen/keterangan untuk keperluan pemeriksaan, Dana Pensiun wajib
mengumumkan neraca dan perhitungan hasil usahanya kepada Peserta.
d. Prinsip Transparansi : Pengurus wajib menyampaikan keterangan mengenai
setiap perubahan peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang terjadi dalam rangka
kepesertaan kepada Peserta, Pengurus wajib mengumumkan perkembangan
portofolio investasi dan hasil pengembangannya kepada Peserta dan
melaporkannya kepada Pendiri dan Dewan Pengawas.
e. Prinsip Perlindungan Konsumen : Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak
boleh mengurangi manfaat pension, Setiap karyawan berhak menjadi Peserta, bila
berusia 18 tahun atau telah kawin, dan memiliki masa kerja satu tahun, Hak atas
manfaat pensiun tak dpt dijaminkan, dialihkan/disita, Semua transaksi
penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran sebelum jatuh tempo atau
penjaminan manfaat pensiun dinyatakan batal demi hokum, Pengembalian
kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerja dilarang, Saat likuidasi, peserta dan
pensiunan/ahli waris memiliki hak utama dalam pembagian kekayaan Dana
Pensiun, Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dikecualikan dari setiap
tuntutan hukum atas kekayaan Pendirinya.
f. Prinsip Struktur Pengendalian Intern : Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab
Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas, dan Pengurus diatur dalam Undang
10
Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya, Dana Pensiun tak
diperkenankan melakukan pembayaran apapun, kecuali pembayaran yang
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, Dana Pensiun tidak diperkenankan
meminjam atau mengagunkan kekayaannya sebagai jaminan atas suatu pinjaman,
Tidak satu bagianpun dari kekayaan Dana Pensiun dapat dipinjamkan atau
diinvestasikan pada pihak-pihak terafiliasi, Bentuk dan susunan laporan keuangan
Dana Pensiun harus sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga
Keuangan Nomor 2345/KEP-LK/2003.
g. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara : Kualifikasi Pengurus dan Dewan Pengawas
(kecuali yang terakhir) adalah Warga Negara Indonesia, berakhlak dan moral
yang baik, belum pernah dihukum pidana ekonomi, dan berpengetahuan atau
berpengalaman di bidang Dana Pensiun, Pengurus tidak boleh merangkap jabatan
Pengurus Dana Pensiun lain, atau direksi, atau jabatan eksekutif lainnya.
2.7 Peraturan Dana Pensiun
Hal-hal penting yang umunya diatur di dalam suatu peraturan pension antara lain:
a. Siapa yang berhak menjadi peserta
b. Manfaat apa saja yang akan diberikan dan dalam bentuk apa
c. Kapan dapat dinikmatinya dan berapa besar manfaat yang dijanjikan kepada
peserta Sumber pembiayaannya .
11
2.8 Jenis Program Dana Pensiun
Program pension yang umunya dipakai di perusahaan swasta dan perusahaan
milik Negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Program Pensiun Manfaat Pasti, suatu program pension yang memberikan
formula tertentu atas manfaat yang akan diterima karyawan pada saat mencapai
usia pension. Kelebihannya: (a) lebih menekankan pada hasil akhir (b) manfaat
pension ditentukan terlebih dahului, mengingat manfaat dikaitkan dengan gaji
karyawan (c) dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan
apabila program pension dibentuk jauh setelah perusahaan berjalan (d) karyawan
lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada saat mencapai
usia pension. Kelemahannya: (a) perusahaan menanggung resiko atas
kekurangan dana apabila hasil investasi tidak mencukupi (b) relative lebih sulit
untuk diadministrasikan.
2. Program Pensiun Iuran Pasti, program pension yang menetapkan besarnya
iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Program ini terdiri dari money
purchase plan, profit sharing plan dan saving plan. Kelebihannya: (a)
pendanaan [biaya/iuran] dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan/diperkirakan
(b) karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan setiap
tahunnya (c) lebih mudah untuk diadministrasi. Kelemahannya: (a) penghasilan
pada saat mencapai usia pension lebih sulit untuk diperkirakan (b) karyawan
menanggung resiko atas ketidakberhasilan investasi (c) tidak dapat
mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui karyawan.
12
2.9 Menyiapkan Dana Pensiun
Setiap orang pasti akan pensiun. Dan itu adalah momen yang akan Anda
hadapi. Pensiun adalah masa seseorang tidak lagi dapat menghasilkan. Karena
merupakan sebuah kepastian, maka sudah sewajarnya setiap orang mempersiapkan
diri untuk nasuk ke dalam’fase’pensiun dengan menyiapkan dana pensiun. Tentunya,
di luar fasilitas pensiun yang diberikan oleh perusahaan. Persiapan ini mencakup
berbagai bidang termasuk psikologis, mental-spiritual, kesehatan dan tentu saja
financial.
Dalam hal keuangan, yang harus Anda lakukan dalam mempersiapkan
pensiun adalah sebagai berikut:
1. Menyisihkan Dana Lebih Awal (Menabung).
Untuk masa pensiun selama 25 tahun, paling tidak Anda harus melakukan
penyisihan dana untuk masa pensiun selama 25 tahun. Dengan memulai lebih awal,
keperluan dana untuk disisihkan tiap bulan atau tahun akan lebih sedikit. Sebalilknya
jika jangka waktu mengumpulkan terlalu pendek, maka dana yang harus disisihkan
untuk mencapai jumlah dana yang sama, akan jauh lebih mahal.
2. Menghitung Dana yang Diperlukan.
Langkah selanjutnya menghitung jumlah dana yang dibutuhkan. Hal ini
diperlukan untuk menentukan berapa besar dana yang harus disisihkan atau
13
diinvestasikan tiap bulan. Dalam ini, Anda perlu menentukan gaga hidup yang
diinginkan pada saat pensiun nanti. Meski usia Anda dan pasangan masih jauh dari
waktu pensiun, namun tak ada salahnya bila Anda menyiapkan dana pensiun sejak
dini. Mulailah menabung dan berinvestasi, agar Anda dan pasangan menjalani mass
pensiun dengan nyaman dan tentram. Misalnya, Anda ingin hidup di pinggiran kota
dengan tetap memiliki mobil dan pekerja rumahtangga. Berdasarkan gays hidup yang
telah ditentukan, hitung berapa pengeluaran yang Anda butuhkan sekarang.
Selanjutnya, hitunglah kebutuhan dana selama pensiun dan rencanakan investasi yang
Anda harus lakukan untuk mencapai dana yang ands butuhkan saat mass pensiun
nanti.
3. Asuransi.
Proteksi diri dan keluarga Anda dengan asuransi untuk kesehatan clan cacat.
sekarang ini banyak perusahaan asuransi (jiwa) yang menawarkan produk-produk
asuransi jiwa yang sekaligus juga memberikan manfaat pensiun. jadi, ketika Anda
berusia 50 – 60 tahun, Anda akan mendapatkan sejumlah dana tunai yang cukup. Dan
Anda tidak perlu mengkhawatirkan mass pensiun Anda.
4. Usaha sampingan .
Selain menabung dan asuransi, dana pensiun juga bisa diperoleh dengan
membuka usaha sampingan. Membuka usaha sampingan bisa sangat menguntungkan.
Dengan membuka usaha, bisa didapat hasil yang besar dalam tempo yang lebih cepat.
14
Namun, menjalankan usaha sampingan tentunya tak lepas dari risiko, terutama risiko
keuangan. Kemungkinan merugi akan selalu ada.
2.10 Perkembangan Industri Dana Pensiun 2010
Perkembangan Industri Dana Pensiun dalam Tahun 2010 dapat digambarkan
sebagai berikut :
- Sepanjang tahun 2010 tidak ada pengesahan pembentukan Dana Pensiun baru.
Meski demikian, ada beberapa permohonan pembentukan dana pensiun yang
masuk di tahun 2010 dan sampai dengan Siaran Pers ini disusun permohonan
tersebut masih diproses. Kondisi sebaliknya, sepanjang tahun yang sama terdapat
4 pengesahan pembubaran dana pensiun, yang terdiri dari 3 Dana Pensiun
Pemberi Kerja (DPPK) dan 1 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Dari ke
3 DPPK tersebut 2 diantaranya menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat
Pasti (PPMP) dan 1 menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).
Dengan bubarnya ke-4 dana pensiun tersebut, maka jumlah dana pensiun yang
masih beroperasi saat ini menjadi 272 dana pensiun, terdiri dari 208 DPPK
PPMP, 40 DPPK PPIP dan 24 DPLK.
- Berdasarkan laporan keuangan Dana Pensiun Semester I 2010 (posisi per tanggal
30 Juni 2010), jumlah kekayaan (aktiva bersih) dana pensiun adalah sebanyak
Rp120,15 trilyun atau meningkat 6,79% dibandingkan dengan kekayaan (aktiva
bersih) dana pensiun per tanggal 31 Desember 2009. Untuk DPPK, pada posisi
15
tersebut jumlah kekayaannya adalah sebesar Rp103,95 trilyun atau meningkat
6,59% dibandingkan dengan kekayaan DPPK per tanggal 31 Desember 2009.
Sedangkan untuk DPLK jumlah kekayaan per tanggal 30 Juni 2010 adalah
sebesar Rp16,19trilyun atau meningkat sebesar 8,01% dari jumlah kekayaan
DPLK per tanggal 31 Desember 2009.
- Berdasarkan laporan keuangan Dana Pensiun Semester I 2010 (posisi per tanggal
30 Juni 2010), jumlah investasi dana pensiun adalah sebanyak Rp115,56 triliun
atau meningkat 6,94% dibandingkan dengan investasi dana pensiun per tanggal
31 Desember 2009. Untuk DPPK, jumlah investasi pada posisi tersebut adalah
sebesar Rp 99,53 triliun atau meningkat 6,78% dibandingkan dengan nilai
investasi DPPK per tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan untuk DPLK jumlah
investasinya per tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp 16,03 triliun atau
meningkat sebesar 7,95% dari nilai investasi DPLK per tanggal 31 Desember
2009.
- Pada posisi per tanggal 30 Juni 2010, investasi dana pensiun pada Surat Berharga
Negara menempati urutan teratas dengan nilai sebesar Rp 29,50 trilyun (25,52%
dari total investasi dana pensiun), diikuti oleh obligasi korporasi sebesar Rp26,51
triliun (22,94% dari total investasi dana pensiun) dan deposito berjangka sebesar
Rp24,92 triliun (21,57% dari total investasi dana pensiun).
- Bila dikaitkan dengan Pasar Modal, nilai penempatan investasi dana pensiun per
tanggal 30 Juni 2010 di Pasar Modal (termasuk surat berharga negara) besarnya
mencapai Rp79,73 triliun (68,99% dari total investasi dana pensiun). Sedangkan
16
di Pasar Uang, nilai penempatan investasi dana pensiun adalah sebesar Rp28,44
trilyun (24,61% dari total investasi dana pensiun).
2.11 Contoh Kasus
2.11.1 Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPMP
Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
perlengkapan olahraga, mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun
PT Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti. Berikut hasil
perhitungan aktuaris per tanggal pendirian:
Kekayaan untuk pendanaan Rp 0,-
Kewajiban aktuaria Rp 1.200.000.000,-
Kewajiban aktuaria 31/12/03 Rp 1.500.000.000,- (Nilai proyeksi)
Iuran Normal Pemberi Kerja Rp 120.000.000,- per tahun
Iuran Normal Peserta Rp 80.000.000,- per tahun
Iuran Tambahan Rp 120.000.000,- per tahun
Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut :
Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 200 jt, masing-masing Rp 120 jt dari
pemberi kerja dan sisanya berasal dari peserta.
17
Jumlah iuran tambahan yang dibayar oleh pemberi kerja adalah sebesar Rp
100.000.000,-.
Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer
seharga Rp 10.000.000,- dan peralatan kantor lainnya Rp 5.000.000,-. Oleh
kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahun tanpa
nilai sisa dengan metode garis lurus.
Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Juli
melakukan penanaman investasi sebagai berikut:
Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) dalam mata uang dollar
USA senilai $10.000,-. dengan tingkat bunga sebesar 4% per tahun. Kurs pada saat
penempatan adalah US $ 1 = Rp 9.300,-
Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp 20.000.000,-
Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8% per tahun dengan
biaya perolehan sebesar Rp 18.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada
tanggal 1 Juli 2008. Dana Pensiun berniat untuk memegangnya sampai jatuh
tempo.
Obligasi PT X senilai Rp 10.000.000,- dengan tingkat kupon 9% per tahun dengan
biaya perolehan sebesar Rp 8.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada
tanggal 1 Juli 2006. Dana Pensiun berniat untuk segera menjual obligasi tersebut
apabila harga pasarnya telah menguntungkan
18
Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang baru didirikan pada tanggal
1 Januari 2001 dengan biaya Rp 50.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%.
Nilai wajar aset perusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp 200.000.000,-.
Goodwill diamortisasi selama 5 tahun.
Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersih sebesar Rp
60.000.000,- dan membagikan deviden sebesar Rp 30.000.000,-
Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatan langsung pada PT
Global senilai Rp 40.000.000,-. Nilai kepemilikan yang diperoleh adalah 15%
Pada akhir tahun, Dana Pensiun menerima deviden dari PT Global sebesar Rp
5.000.000,-
Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp
40.000.000,-. Dana pensiun baru membayar sebesar Rp 30.000.000,- atas investasi
tersebut
Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002 adalah
sebesar Rp 3.000.000,-
Atas penempatan langsung di PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan
metode ekuitas karena dianggap lebih murah dan dianggap akan memberikan nilai
yang lebih wajar sehubungan dengan kegiatan usaha PT Gurita selaku supplier
dengan turn over persediaan yang cukup tinggi. Sedangkan di PT Global
digunakan nilai appraisal
Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500,-
19
Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari
Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002
Saham PT A Rp 18.000.000,-
Penempatan langsung PT Global Rp 35.000.000,-
Obligasi PT B Rp 19.000.000,-
Obligasi PT X Rp 11.000.000,-
Tanah Rp 45.000.000,-
Buatlah jurnal terkait dengan transaksi-transaksi di atas
Dana Pensiun PT Sportif
Jurnal Umum tahun 2002
Uraian Debet Kredit
SKA 1.200.000.000,-
Kewajiban
Aktuaria
1.200.000.000,-
Piutang Iuran Normal
PK
120.000.000,-
Piutang Iuran Peserta 80.000.000,-
Piutang Iuran
Tambahan
120.000.000,-
Iuran Normal
PK
120.000.000,-
20
Iuran Normal
Peserta
80.000.000,-
Iuran Tambahan 120.000.000,-
Kas & Bank 300.000.000,-
Piutang Iuran
Normal PK
120.000.000,-
Piutang Iuran
Peserta
80.000.000,-
Piutang Iuran
Tambahan
100.000.000,-
Komputer 10.000.000,-
Peralatan Kantor 5.000.000,-
Kas 15.000.000,-
Deposito berjangka 93.000.000,-
Saham - PT A 20.000.000,-
Obligasi - PT B 18.000.000,-
Obligasi - PT X 8.000.000,-
Penempatan Langsung -
PT Gurita
50.000.000,-
Penempatan Langsung -
PT Global
40.000.000,-
Kas 229.000.000,-
Tanah 40.000.000,-
21
Kas 30.000.000,-
Utang Investasi 10.000.000,-
Beban Operasional-
pengurus
3.000.000,-
Kas 3.000.000,-
Beban Penyusutan -
Komputer
1.000.000,-
Beban Penyusutan -
Perltn. Kntr
500.000,-
Akumulasi
Penyusutan
1.500.000,-
Kas 1.900.000,-
Pendapatan
Bunga-Deposito
1.900.000,-
(6/12 x 4% x $10.000,-x Rp 9.500,-= 1.900.000,-)
Piutang Bunga 1.250.000,-
Pendapatan
Bunga-Obligasi
1.250.000,-
Obligasi B : 8% x 20 jt
x 6/12 = 800.000,-
Obligasi X : 9% x Rp
10jt x 6/12= Rp
22
450.000,-
Kas 5.000.000,-
Pendapatan
Deviden
5.000.000,-
SPI-Depositoa) 2.000.000,-
SPI-Obligasi Bb) 200.000,-
SPI-Obligasi Xc) 3.000.000,-
SPI-Penempatan PT Guritad) 10.000.000,-
SPI-Tanahe) 5.000.000,-
SKA 20. 200.000,-
a) Rp (9.500 –9.300) x 10.000,-=2.000.000,-
b) {(Rp 20 jt – 18 jt) : 5 x 6/12 = 200.000,-
c) 11jt - 8jt = 3 jt
d) Goodwill = 50jt – 20%x200jt = 10 jt
Bagian laba : 20% x 60jt = 12jt
-/- amortisasi goodwill : 10jt/5 = 2 jt
Bagian laba bersih (SPI) = 10 jt
e) Rp 45 jt – 40 jt = 5 jt
SKA 6.0000.000,-
SPI-Penempatan PT Gurita 6.000.000,-
SPI-Penempatan PT Gurita 6.0000.000,-
23
Pendapatan Dividen 6.000.000,-
Deviden 20% x 30jt = 6jt
SKA 7.000.000,-
SPI-Saham A a) 2.000.000,-
SPI- Penemp. PT Global b) 5.000.000,-
a) 20jt- 18jt = 2jt
b) 40jt – 35jt = 5jt
Pendapatan bunga-Deposito 1.900.000,-
Pendapatan bunga-Obligasi 1.250.000,-
Pendapatan deviden 11.000.000,-
Beban Operasional-Pengurus 3.000.000,-
Beban Penyusutan 1.500.000,-
SHU 9.650.000,-
SHU 9.650.000,-
SKA 9.650.000,-
Iuran Normal-PK 120.000.000,-
Iuran Normal-Peserta 80.000.000,-
Iuran Tambahan 120.000.000,-
SKA 320.000.000,-
SKA 300.000.000,-
Kewajiban Aktuaria 300.000.000,-
2.11.2 Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPIP
24
Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
perlengkapan olahraga, mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun
PT Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti. Berdasarkan
Peraturan Dana Pensiun ditetapkan sebagai berikut:
Iuran Normal Pemberi Kerja : 8% PhDP
Iuran Normal Peserta : 2% PhDP
Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut :
Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 90 jt, masing-masing Rp 70 jt dari
pemberi kerja dan sisanya berasal dari peserta.
Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer
seharga Rp 8.000.000,- dan peralatan kantor lainnya Rp 4.000.000,-. Oleh
kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahun tanpa
nilai sisa dengan metode garis lurus.
Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Juli
melakukan penanaman investasi sebagai berikut:
Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) senilai US$ 4.000,-. dengan
tingkat bunga sebesar 8% per tahun. Kurs pada saat penempatan adalah US$ 1 =
Rp 9.000,-
Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp 10.000.000,-
25
Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8% per tahun dengan
biaya perolehan sebesar Rp 18.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada
tanggal 1 Juli 2008. Dana Pensiun berniat untuk memegangnya sampai jatuh
tempo
Obligasi PT X senilai Rp 10.000.000,- dengan tingkat kupon 9% per tahun dengan
biaya perolehan sebesar Rp 8.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada
tanggal 1 Juli 2006. Dana Pensiun berniat untuk segera menjual obligasi tersebut
apabila harga pasarnya telah menguntungkan
Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang baru didirikan pada tanggal
1 Januari 2003 dengan biaya Rp 20.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%.
Nilai wajar aset perusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp 80.000.000,-.
Goodwill diamortisasi selama 5 tahun
Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersih sebesar Rp
30.000.000,- dan membagikan deviden sebesar Rp 10.000.000,-
Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatan langsung pada PT
Global senilai Rp 20.000.000,-. Nilai kepemilikan yang diperoleh adalah 15%
Pada akhir tahun, Dana Pensiun menerima deviden dari PT Global sebesar Rp
2.000.000,-
Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp
20.000.000,-. Dana pensiun baru membayar sebesar Rp 12.000.000,- atas investasi
tersebut
26
Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002 adalah
sebesar Rp 2.000.000,-
Atas penempatan langsung di PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan
metode ekuitas karena dianggap lebih mudah dan murah. Sedangkan di PT Global
digunakan nilai appraisal
Jumlah PhDP tahun 2002 adalah sebesar Rp 1.000.000.000,-
Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500,-
Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari
Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002:
Saham PT A Rp 9.000.000,-
Penempatan langsung PT Global Rp 18.000.000,-
Obligasi PT B Rp 21.000.000,-
Obligasi PT X Rp 11.000.000,-
Tanah Rp 21.000.000,-
Dana Pensiun PT Sportif
Jurnal Umum tahun 2002
Uraian Debet Kredit
Piutang Iuran Normal PK 80.000.000,-
27
Piutang Iuran Peserta 20.000.000,-
Iuran Normal PK 80.000.000,-
Iuran Normal Peserta 20.000.000,-
Kas & Bank 90.000.000,-
Piutang Iuran Normal PK 70.000.000,-
Piutang Iuran Peserta 20.000.000,-
Komputer 8.000.000,-
Peralatan Kantor 4.000.000,-
Kas 12.000.000,-
Deposito berjangka 36.000.000,-
Saham - PT A 10.000.000,-
Obligasi - PT B 18.000.000,-
Obligasi - PT X 8.000.000,-
Penempatan Langsung - PT Gurita 20.000.000,-
Penempatan Langsung - PT Global 20.000.000,-
Kas 112.000.000,-
Tanah 20.000.000,-
Kas 12.000.000,-
Utang Investasi 8.000.000,-
Beban Operasional-pengurus 2.000.000,-
Kas 2.000.000,-
Beban Penyusutan - Komputer 800.000,-
28
Beban Penyusutan - Perltn. Kntr 400.000,-
Akumulasi Penyusutan 1.200.000,-
Kas 15.200.000,-
Pendapatan Bunga-Deposito 15.200.000,-
(6/12 x 8% x $4.000,-x Rp 9.500,-= 1.900.000,-)
Piutang Bunga 1.250.000,-
Pendapatan Bunga-Obligasi 1.250.000,-
Obligasi B : 8% x 20 jt x 6/12 = 800.000,-
Obligasi X : 9% x Rp 10jt x 6/12= Rp
450.000,-
Kas 4.000.000,-
Pendapatan Deviden 4.000.000,-
Deviden 20% x 10jt = 2jt
Pend. Belum Terealisasi 4.000.000,-
SPI-Penempatan PT Gurita 4.000.000,-
SPI-Depositoa) 2.000.000,-
SPI-Obligasi Bb) 200.000,-
SPI-Obligasi Xc) 3.000.000,-
SPI-Penempatan PT Guritad) 5.200.000,-
SPI-Tanahe) 1.000.000,-
Pend. Belum Terealisasi 11. 400.000,-
a) Rp (9.500 –9.000) x 4.000,-=2.000.000,-
29
b) {(Rp 20 jt – 18 jt) : 5 x 6/12 = 200.000,-
c) 11jt - 8jt = 3 jt
d) Goodwill = 20jt – 20%x80jt = 4 jt
Bagian laba : 20% x 30jt = 6jt
-/- amortisasi goodwill : 4jt/5 = 0.8
jt
Bagian laba bersih (SPI) = 5,2
jt
e) Rp 21 jt – 20 jt = 1 jt
Pend. Belum Terealisasi 3.000.000,-
SPI-Saham A a) 1.000.000,-
SPI- Penemp. PT Global b) 2.000.000,-
a) 10jt- 9jt = 1jt
b) 20jt – 18jt = 2jt
Pendapatan bunga-Deposito 15.200.000,-
Pendapatan bunga-Obligasi 1.250.000,-
Pendapatan deviden 2.000.000,-
BebanOperasional-Pengurus 2.000.000,-
Beban Penyusutan 1.200.000,-
SHU 15.250.000,-
SHU 15.250.000,-
Kewajiban MP 15.250.000,-
30
Iuran Normal-PK 80.000.000,-
Iuran Normal-Peserta 20.000.000,-
Kewajiban MP 100.000.000,-
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
Dana pensiun merupakan bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya dapat
dinikmati setelah pegawai atau karyawan yang bersangkutan memasuki masa
31
pensiun. Ada empat faktor yang menyebabkan seorang pegawai atau karyawan
memasuki masa pensiun, yaitu karena kematian, keluar dari pekerjaan, cacat, dan
pensiun normal. Dana pensiun sendiri diselenggarakan dalam suatu program yang
disebut program dana pensiun. Program dana pensiun terbagi atas program pensiun
iuran pasti dan program pension manfaat pasti. Program pensiun iuran pasti adalah
program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh
iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masingmasing peserta
sebagai manfaat pensiun, sedangkan program pensiun manfaat pasti adalah program
pension yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Umur dan
produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak selamanya seseorang dapat
bekerja dan menghasilkan suatu karya. Pada suatu saat dia harus berhenti dari
pekerjaan dan menikmati masa tuanya. Akan tetapi, dalam menikmati masa tuanya
seseorang tidak ingin penghasilannya berhenti seperti ia juga berhenti dari
pekerjaannya . tentu saja mutlak memerlukan dukungan prasarana yang memadai.
Salah satunya dengan “jaminan hari tua” atau pensiun. Jaminan hari tua pada
hakikatnya adalah kesejahteraan hari tua dalam time frame lanjut usia , yang akan
dinikmati oleh mereka yang saat ini masih muda. Sedangkan wujud dari jaminan hari
tua adalah program pensiun . jadi tidak disangsikan lagi bahwa dengan melaksanakan
program pensiun secara terpadu kita telah menanamkan proses pergeseran nilai-nilai
kehidupan masyarakat.
3.2 Saran :
32
Kita diharapkan agar dari sejak usia mudah ini dapat menyisihkan uang untuk
hari tua dengan cara menabung atau mengikuti asuransi dana pensiun . Dengan cara
inilah kehidupan masa tua kita dapat terjamin meskipun kita sudah tidak dapat
bekerja tetap memiliki penghasilan sehinggga kehidupan masa tua dapat terjamin
dengan baik.
33
top related