makalah isbd kelompok 1- keluarga dan fungsi keluarga
Post on 22-Dec-2015
412 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
“KELUARGA DAN FUNGSI KELUARGA”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
WAHYU NOVALDI. R A1C113003
RISNA KURNIASI A1C113016
DEVI KARTIKA A1C113030
DOSEN PENGAMPU :
Drs.FIRMAN KHAIDIR, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Keluarga dan Fungsi Keluarga” .
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Firman Khaidir, M.Si selaku Dosen Pengampu matakuliah IlmuSosial dan Budaya Dasar
yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan tema materi pokok bahasan yang akan
didiskusikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta dan
teman-teman yang telah memberikan doa, motivasi, saran dan kritik sehingga Makalah
ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari Makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun materi penyampaian. Dengan menyadari hal tersebut maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Namun demikian, penulis berharap Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan bagi berbagai pihak yang membutuhkan. Atas
perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.
Jambi, 2014
Penulis
Page | i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... iDAFTAR ISI.......................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN........................................................................ 11.1 Latar Belakang...................................................................... 11.2 Tujuan Penulisan................................................................... 2
II. PEMBAHASAN........................................................................... 32.1 Definisi Keluarga.................................................................. 32.2 Tipe/bentuk Keluarga............................................................ 5
2.2.1 Keluarga Tradisional.................................................... 52.2.2 Keluarga Nontradisional.............................................. 6
2.3 Struktur dan FungsiKeluarga................................................ 72.3.1Struktur Keluarga.......................................................... 82.3.2 Fungsi Keluarga........................................................... 11
2.4 Tahapan Perkembangan Keluarga......................................... 142.4.1 Pasangan baru (keluarga baru)..................................... 162.4.2 Child Bearing (MenantiKelahiran)............................... 172.4.3 Keluarga dengan Anak Pra-Remaja............................. 172.4.4 Keluarga dengan Anak Sekolah................................... 172.4.5 Keluarga dengan Anak Remaja.................................... 172.4.6 Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)................ 172.4.7 Keluarga dengan Usia Pertengahan.............................. 182.4.8 Keluarga dengan UsiaLanjut........................................ 18
2.5 Sistem dan Pengelolaan Keluarga......................................... 182.5.1 Sistem Keluarga.......................................................... 18 2.5.2 Pengelolaan Keluarga.................................................. 19
III. PENUTUP..................................................................................... 223.1 Kesimpulan............................................................................ 223.2 Saran...................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 23LAMPIRAN........................................................................................... 24
24
Page | ii
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keluarga pada hakekatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari
suatu sistem sosial yang ada dimasyarakat.Sebagai satuan terkecil, keluarga
merupakan miniatur dan embrio berbagai unsur sistem sosial manusia.Dalam
keluarga, manusia belajar untuk mulai berinteraksi dengan orang lain. Oleh
karena itulah umumnya orang banyak menghabiskan waktunya dalam lingkungan
keluarga. Suasana keluarga yang kondusif akan menghasilkan warga masyarakat
yang baik karena dalam keluargalah seluruh anggota keluarga belajar berbagai
dasar kehidupan masyarakat.
Keluarga sebagai institusi sosial terkecil, merupakan fondasi daninvestasi
awal untuk membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara
luas menjadi lebih baik.Sebab, di dalam keluarga internalisasi nilai-nilai dan
norma-norma sosial jauh lebih efektif dilakukan daripada melalui institusi lainnya
di luar lembaga keluarga. Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak
sangat diperlukan terutama pada saat mereka masih berada dibawah usia lima
tahun. Seorang bayi yang baru lahir sangat tergantung dengan lingkungan
terdekatnya, yaitu keluarga khususnya orang tua ayah dan ibunya.Peran aktif
orang tua merupakansebuah usaha yang secara langsung dalam
memberikansosialisasi terhadapanak dan juga menciptakan lingkungan rumah
sebagai lingkungan sosial yang pertama dijumpai oleh anak.Anak menjadi hal
terpenting yang harus diperhatikan oleh keluarga, dalam kehidupannya anak perlu
mendapat perhatian khusus dari orang tua baik ayah maupun ibu, hal itu
dikarenakan keluarga merupakan tempat pertama yang menerima anak lahir
didunia. Tidak hanya hal itu keluarga juga menjadi tempat bagaimana anak
belajar dalam berkehidupan yaitu dari awal cara makan sampai anak belajar hidup
dalam masyarakat. Keluarga menjadi hal yang terpenting dalam membawa anak
untuk menjadi seorang individu yang baik.
Page | 1
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting.Sejak
timbulnya peradaban manusia sampai sekarang, keluarga selalu berpengaruh
besar terhadap perkembangan anak. Peranan orang tua bagi pendidikan anak
adalah memberikan dasar pendidikan, sikap, dan ketrampilandasar seperti budi
pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar mematuhi
peraturan dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan. Pentingnya peranan orang tua
dalam pendidikan anak telah disadari oleh banyak pihak.
Perkembangan peradaban dan kebudayaan, terutama sejak IPTEK
berkembang secara pesat, baik yang bersifat positif maupun negatif.kehidupan
keluargapun banyak mengalami perubahan dan berada jauh dari nilai-nilai
keluarga yang sesungguhnya. Dalam kondisi masa kini, yang ditandai dengan
modernisasi dan globalisasi, banyak pihak yang menilai bahwa kondisi kehidupan
masyarakat dewasa ini berakar dari kondisi kehidupan dalam keluarga.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai antara lain :
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi tentang keluarga.
2. Untuk mengetahui dan memahami tipe/bentuk keluarga.
3. Untuk mengetahui dan memahami struktur dan fungsi keluarga.
4. Untuk mengetahui dan memahami tahapan perkembangan keluarga.
5. Untuk mengetahui dan memahami sistem dan pengelolaan keluarga.
Page | 2
II. PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI KELUARGA
Beberapa definisi keluarga menurut pendapat para ahli :
1. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak,
ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
2. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa
komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.
3. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing
mempunyai arti sebagaimana unit individu.
4. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari tiap anggota.
5. Bailon dan Maglaya
Page | 3
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga,
saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya.
6. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus
menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan
mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.
7. Lancester dan Stanhope (1992)
Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama
atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus
menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan
emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya.
8. Jonasik and Green (1992)
Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai
dua sifat (keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang
lainnya).
9. Bentler et. Al (1989)
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai
kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan
perhatian/asuhan, tujuan orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk
berkembang.
10. National Center for Statistic (1990)
Page | 4
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal
bersama dalam satu rumah.
11. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai
ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
12. BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami
istri, atausuami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan
anaknya.
Berdasarkan definisi keluarga menurut pendapat-pendapat diatas,maka
dapat disimpulkan bahwa Keluarga adalah satuan unit terkecil yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang merupakan sistem sosial yang saling bergantung dan
kumpulan yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
2.2 TIPE/BENTUK KELUARGA
2.2.1 Keluarga Tradisional
1) The Nuclear family (keluarga inti),keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
2) The dyad family,keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
3) Keluarga usila,keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak
yang sudah memisahkan diri.
4) The childless family,keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anakterlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar
karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
5) The extended family,keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama
dalam satu rumah,seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-
nenek), keponakan.
Page | 5
6) The single parent family,keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu)
dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan) .
7) Commuter family,kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebutsebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul
pada anggota keluarga pad saat ”weekend”
8) Multigenerational family,keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur
yang tinggal bersama dalam satu rumah.
9) Kin-network family,beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama
(contoh: dapur,kamar mandi, televisi, telepon,dll)
10) Blended family,duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkananak dari perkawinan sebelumnya.
11) The single adult living alone/single adult family,keluarga yang terdiri dari orang
dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atauperpisahan (perceraian atau
ditinggal mati).
2.2.2 Keluarga Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother,keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)
dengan anak dari hubungantanpa nikah
2) The stepparent family,keluarga dengan orang tua tiri
3) Commune family,beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudarayang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama,pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui
aktivitaskelompok/membesarkan anak bersama.
4) The nonmarital heterosexsual cohabiting family,keluarga yang hidup
bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Gay and lesbian families,seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana ”maritalpathners”
6) Cohabitating couple,orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan
karena beberapa alas an tertentu.
Page | 6
7) Group-marriage family,beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah
tangga bersama, yangsaling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatutermasuk sexsual dan membesarkan anak.
8) Group network family,keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup
berdekatan satu samalain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga
bersama, pelayanan,dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster family,keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di
dalamwaktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuanuntuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless family,keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanenkarena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan
atauproblem kesehatan mental.
11) Gang,sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencariikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembangdalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
Menurut Kamanto Sunarto (1993:159-160), keluarga dapat dibedakan
menjadi beberapa bentuk.
1) Berdasarkan keanggotaannya, terdiri dari keluarga batih dan keluarga luas.
2) Berdasarkan garis keturuan, terdiri atas keluarga patrilineal, keluarga matrilineal, dan
keluarga bilateral.
3) Berdasarkan pemegang kekuasaannya, terdiri dari keluarga patriarhat,
keluargamatriarhat, dan keluarga equalitarian.
4) Berdasarkan bentuk perkawinan, terdiri atas keluarga monogami, keluargapoligami,
dan keluarga poliandri.
5) Berdasarkan status sosial ekonomi, terdiri atas keluarga golongan rendah,keluarga
golongan menengah, dan keluarga golongan tinggi.
6) Berdasarkan keutuhan, terdiri atas keluarga utuh, keluarga pecah atau bercerai,dan
keluarga pecah semu.
2.3 STRUKTUR DAN FUNGSI KELUARGA
Page | 7
Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus
menerus berinteraksi satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu
perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga.Hubungan yang ada
dapat bersifat kompleks, misalnya seorang wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu,
sebagaimenantu, dll yang semua itu mempunyai kebutuhan, peran dan harapan
yang berbeda.Pola hubungan itu akan membentuk kekuatan dan struktur peran
dalam keluarga.Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari
kemampuan dari keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam
keluarga.Struktur keluarga yang sangat kaku atau sangat fleksibel dapat
mengganggu atau merusak fungsi keluarga.
Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur:
1) Struktur egalisasi : masing-masing keluarga mempunyai hak yang sama
dalammenyampaikan pendapat (demokrasi)
2) Struktur yang hangat, menerima dan toleransi
3) Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka : mendorong kejujuran
dankebenaran (honesty and authenticity)
4) Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung pada peraturan
5) Struktur yang bebas : tidak adanya aturan yang memaksakan (permisivenes)
6) Struktur yang kasar : abuse (menyiksa, kejam dan kasar),suasana emosi yang dingin
(isolasi, sukar berteman),disorganisasi keluarga (disfungsi individu, stress emosional)
2.3.1 Struktur Keluarga
Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:
1. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini
bias disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi
seperti :sender, chanel-media, massage, environtment dan reciever. Komunikasi
dalam keluarga yang berfungsi adalah:
1. Karakteristik pengirim yang berfungsi :
Page | 8
1) yakin ketika menyampaikan pendapat
2) Jelas dan berkualitas
3) Meminta feedback
4) Menerima feedback
2. Pengirim yang tidak berfungsi
1) Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data yang
obyektif)
2) Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi wajahnya)
3) Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan sesuatu
yangtidak didasari pertimbangan yang matang. Contoh ucapan salah benar,
baik/buruk,normal/tidak normal, misal: ”kamu ini bandel...”, ”kamu harus...”
4) Tidak mampu mengemukakan kebutuhan
5) Komunikasi yang tidak sesuai
3. Karakteristik penerima yang berfungsi
1) Mendengar
2) Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)
3) Memvalidasi
4. Penerima yang tidak berfungsi
1) Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
2) Diskualifikasi, contoh : ”iya dech.....tapi....”
3) Offensive (menyerang bersifat negatif)
4) Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)
5) Kurang memvalidasi
5. Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi
1) Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira
2) Komunikasi terbuka dan jujur
3) Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
4) Konflik keluarga dan penyelesaiannya
6. Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
1) Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)
2) Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
Page | 9
3) Kurang empati
4) Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
5) Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
6) Komunikasi tertutup
7) Bersifat negative
8) Mengembangkan gossip
2. Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
social yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi
individudalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.
Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga,
sebaagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-naknya, pelindung
dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.
Page | 10
Harapan masyarakatperilaku peran
Model peran Penerima peran
Kepribadian
Perilaku peran
Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual
3. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu
untuk
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arahpositif.
Tipe struktur kekuatan:
1. Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadapanak)
2. Referent power (seseorang yang ditiru)
3. Resource or expert power (pendapat ahli)
4. Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima)
5. Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
6. Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
7. Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta
kasihmisalnya hubungan seksual)Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari
suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam keluarga seperti:
1) Konsensus
2) Tawar menawar atau akomodasi
3) Kompromi atau de facto
4) Paksaan
4. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga
juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma
danperaturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkansistem nilai dalam keluarga.Budaya adalah kumpulan dari pola
Page | 11
perilaku yangdapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikanmasalah.
2.3.2 Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan
keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga
untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara
anggota keluarga,penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan
penggunaan sumber dari internal maupun eksternal. Tujuan reproduksi, seksual,
ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan secara psikologi
antar anggota keluarga,apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan
menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang
menyimpang. Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila
terjadi komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan
mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
1. Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu
anggota dalammembentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan
mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan
meneruskanketurunan.
4. Fungsi ekonomi
Page | 12
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan
kepentingan dimasyarakat.
5. Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan
Untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari
sakit.
Sedangkan Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992) antara lain:
1. Fungsi keagamaan
Memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluargayang lain dalam
kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untukmenanamkan bahwa ada kekuatan
lain yang mengatur kehidupan ini dan adakehidupan lain setelah di dunia ini.
2. Fungsi sosial budaya
Membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-normatingkah laku sesuai
dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilaibudaya keluarga.
3. Fungsi cinta kasih
Memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikanperhatian diantara anggota
keluarga.
4. Fungsi melindungi
Melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
5. Fungsi reproduksi
Meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,memelihara dan
merawat anggota keluarga.
6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Page | 13
Mendidik anak sesuai dengan tingkat Perkembangannya, menyekolahkan anak,
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
7. Fungsi ekonomi
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga,pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masadatang.
8. Fungsi pembinaan lingkungan
2.4 TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan model tahap kehidupan
keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan
kembali(realigment) dari hubungan keluarga yang memberikan support terhadap
masuk,keluar dan perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan
menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan
untuk perkembangan keluarga.
Tahap lingkaran kehidupan keluarga
Tahap lingkaran
kehidupan keluarga
Proses emosional
transisi
Perubahan status
keluarga yang
dibutuhkan untuk
perkembangan
Keluarga dengananak
dewasa yang belum
menikah
Menerimapemisahandengan
orang tua
Mengembangkan
hubungansaudara yang
intim
Pemisahan dengan
keluarga
Mampu bekerja sendiri
Keluarga yang
barumenikah
Komitmen dengan sistem Membentuk sistem
Page | 14
Baru keluarga
Menyusun kembali
hubungan dengan
ekstended family dan
teman-teman
Keluarga dengananak
muda/anakyang masih
kecil
Menerima generasi baru
darianggota yang ada
dalam sistem
Mengambil peran
orangtua
Menyusun kembali
hubungan dengan
ekstended family
terhadap peran orangtua
dan kakek nenek
Menyediakan tempat
untuk anaknya
Keluarga dengan
anak remaja
Meningkatkanfleksibilitas
Keluarga dari ketrgantungan
anak
Perubahan hubungan
orang tuaanakdari masuk
remaja ke arahdewasa
Memfokuskan kembali
pada masa mencari teman
dekat dan karir
Memulai perubahan
perhatian untuk generasi
yang lebih tua
Keluar dan
pindahnya anak-anak
Menerima system
yang keluar dan
masukj dalam
jumlah yang
banyak ke dalam
kelurga
Membicarakan kembali
system perkawinan
sebagai keluarga dyad
Mengembangkan
hubungan orang dewasa
ke orang dewasa diantara
anak-anak yang sudah
besar dengan orang tua
Page | 15
Menyesuaikan hubungan
termasuk kepada menantu
dan cucu
Menerima
ketidakmampuan dan
kematian dari orang tua
(kakek/nenek)
Keluarga lansia Menerima perubahan dari
peran generasi
Mempertahankan diri
sendiridan atau pasangan
dalam fungsi dan minat
dalam menghadapi
penurunan fisiologis,
eksplorasi terhdap
keluarga baru dan pilihan
peran sosial
Mendukung lebih banyak
peran sentral untuk
generasi pertengahan
Membuat ruang sistem
untuk hal-hal yang
bijaksana dan
pengalaman pada saat
dewasa akhir,
mendukung generasi
yang lebih tua tanpa
memberikan fungsi yang
berlebihan kepada
mereka
Menerima kehilangan
pasangan, sibling, dan
teman sebaya dan
Page | 16
mempersiapkan untuk
kematian diri sendiri,
menerima dengan
pandangan dan keutuhan
Selain tahap lingkaran, didalam keluarga juga terdapat perkembangan
dengan Tahapan perkembangan (Spradley):
1. Pasangan baru (keluarga baru)
1) Membina hubungan dan kepuasan bersama
2) Menetapkan tujuan bersama
3) Mengembangkan keakraban
4) Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial
5) Diskusi tentang anak yang diharapkan
2. Child bearing (menanti kelahiran)
1) Persiapan untuk bayi
2) Role masing-masing dan tanggung jawab
3) Persiapan biaya
4) Adaptasi dengan pola hubungan seksual
5) Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua
3. Keluarga dengan anak pra-remaja
1) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga
2) Merencanakan kelahiran anak kemudian
3) Pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga
4. Keluarga dengan anak sekolah
1) Menyediakan aktivitas untuk anak
2) Biaya yang diperlukan semakin meningkat
3) Kerjasama dengan penyelenggara kerja
4) Memperhatikan kepuasan anggota kelaurga dan pasangan
5) Sistem komunikasi keluarga
5. Keluarga dengan anak remaja
Page | 17
1) Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda
2) Menyertakan remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga
3) Mencegah adanya gap komunikasi
4) Mempertahankan filosuf hidup dalam keluarga
6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
1) Penataan kembali fasilitas dan sumber-sumber
2) Penataan kembali tanggung jawab antar anak
3) Kembali suasana suami istri
4) Mempertahankan komunikasi terbuka
5) Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak dan mendapatkan menantu
7. Keluarga dengan usia pertengahan
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2) Tanggung jawab semua tugas rumah tangga
3) Keakraban pasangan
4) Mempertahankan kontak dengan anak
5) Partisipasi aktivitas social
8. Keluarga dengan usia lanjut
1) Persiapan dan menghadapi masa pensiun
2) Kesadaran untuk saling merawat
3) Persiapan suasana kesepian dan perpisahan
4) Pertahankan kontak dengan anak cucu
5) Menemukan arti hidup
6) Mempertahankan kontak dengan masyarakat.
2.5 SISTEM DAN PENGELOLAAN KELUARGA
2.5.1 Sistem Keluarga
Keluarga dipandang sebagai sistem sosial terbuka yang ada dan
berinteraksi dengan sistem yang lebih besar (suprasistem) dari masyarakat (misal:
politik, agama, sekolahdan pemberian pelayanan kesehatan). Sistem keluarga
terdiri dari bagian yang salingberhubungan (anggota keluarga) yang membentuk
berbagai macam pola interaksi(subsistem).Seperti pada seluruh sistem, sistem
Page | 18
keluarga mempunyai dua tujuan baikimpisit maupun eksplisit, yang berbeda
berdasarkan tahapan dalam siklus hidupkeluarga, nilai keluarga dan kepedulian
individual anggota keluarga.Karakteristik dari sistem keluarga (sistem terbuka):
1. Komponen
Dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat
interdependensi, interaktif dan mutual.
2. Batasan
Dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yangdigunakan
untukmenyeleksi informasi yang masuk dan keluar. Batasan masing-masing
keluargaakan berbeda tergantung dari beberapa faktor seperti : sosial, budaya,
ekonomi,dll.
3. Keberadaan
Keluarga merupakan bagian dari sistem yang lebih luas yaitumasyarakat.
4. Terbuka (batas yang permeable)
Dimana di dalam keluarga terjadi pertukaran antar system.
5. Mempunyai
Masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang
akanberpengaruh di dalam fungsi yang ada dari anggotanya.
2.5.2 Pengelolaan Keluarga
1. Perencanaan
Masa depan keluarga tergantung pada bagaimana kita merencanakan.
Dalam penerapan ilmu menejemen, nabi telah mengajarkan melalui
haditsnya:“barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia
tergolongorang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama saja dengan
harikemarin, maka ia tergolong orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari
Page | 19
inilebih buruk dari hari kemarin, maka ia tergolong orang terlaknat”.Mengutup
dari artikel dari tabloid MQ (rubrik keluarga sakinah). Dalam artikelyang berjudul
“merancang masa depan keluarga”, ada beberapa langkah untukmerancang masa
depan. Yaitu: pertama mengenal gambaran masa depan. Kedua, mengenal dan
memahami keadaan diri sendiri.Ketiga, menjabarkan beberapa alternatif
tindakan.Keempat, mengkaji tiap alternatif yang telah dijabarkan.Kelima,
mengadakan persiapan.Sepertinya langkah-langkah ini perlu kita teladani.Karena
kita tidak ingin keluarga kita terjerumus pada kondisi yang tidak diinginkan,
dikarenakan arus lingkungan yang negatif.Dengan perencanaan yang matang,
masa depan keluarga yang lebih baik akanterwujud. Namun ada hal lain yang tak
kalah pentingnya, yaitu bagaimana mewujudkan perencanaan itu dalam tindakan
nyata.
2. Operasional
Untuk merealisasikan perencanaan yang ada, perlu adanya tindakan yang
nyata.Pekerjaan yang sulit adalah memulai sesuatu. Namun jika kita mau
memulai, kesulitan dalam melaksanakan apayang kita rencanakan akan menemui
jalan. Tidak ada yang lebih jelek dari pekerjaan yang tidak diselesaikan kecuali
pekerjaan yang tidak pernah dimulai.
3. Organisasi
Anggota keluarga yang paling ideal adalah adanya bapak, ibu, dan
anak.Jika ternyata dalam keluarga terdapat kakek/nenek atau tante harus kita
masukkan sebagai anggota keluarga.Anggota keluarga adalah unsur
organisasiyang masing-masing mempunyai peran dan fungsi sendiri-
sendiri.Sudah saatnya anak bukan lagi obyek dalam keluarga dan orang tua
sebagai subyek dan bertindak otoriter.Karena keluarga kita dibangun untuk
kehidupan yang panjang.Anak-anak kita hidup di masa yang berbeda dengan
kehidupan kita (Al-Hadits). Munculkan peran setiap anggota keluarga yang
sinergis (saling bekerja sama dan tergantung) agar kebaikan dan kemajuan
keluarga menjadi cita-cita bersama dan hasilnya dirasakan bersama.
Page | 20
4. Koordinasi
Komunikasi merupakan modal pokok dalam mengelola
keluarga.Komunikasi yang baik antar anggota keluarga akan menimbulkan
koordinasi yang positif. Kalau kita sudah bisa menjadikan anggota keluarga
sebagai bentuk organisasi yang saling bersinergi (bekerja sama) setiap saat perlu
adanya koordinasi (saling mengingatkan dan menasehati) dalam operasionalnya.
Suatu saat ibu dapat menjadi pimpro (pimpinan) dalam acaraliburan di puncak.
Disaat lain kakak juga berhak menjadi pimpro pada acara tahun baru. Atau dalam
kegiatan beres-beser rumah bapak lah pimpronya.Dengan begitu saling koordinasi
menjadi suatu kebiasaan yang menyenangkan.
5. Pengendalian dan pengawasan
Orang tua mempunyai kewajiban untuk mendidik dan membimbing
anakanak, mempunyai hak untuk memberikan pengawasan.Meskipun pengawasan
dapat diberikan pada siapa pun dalam anggota keluarga.Adik wajib mengingatkan
jika kakak belum melakukan pekerjaannya membuang sampah.Atau kakak wajib
mengingatkan bapak jika saking asyiknya beres-beser mobillupa belum sholat
dzuhur.Dan sebagainya.
6. Penganggaran
Dalam setiap kegiatan dalam keluarga diperlukan biaya.Mulai dari
keperluan pendidikan, makan, kesehatan hingga kegiatan
wisata.Perencanaankeuangan menjadi perlu untuk dipelajari agar kepentingan
dalam keluarga dapat tercukupi.Skala prioritas perlu diajarkan pada anak-
anak.Pemenuhan skala prioritas dapat menjadi pendidikan pertama pada anak-
anak dalam mengelola uang.
Page | 21
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Keluarga adalah satuan unit terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
merupakan sistem sosial yang saling bergantung dan kumpulan yang saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
2. Tipe/bentuk keluarga terbagi 2 yaitu keluarga tradisional dan keluarga non-
tradisional.
3. Struktur keluargadidasarkan oleh setiap peran masing-masing anggota keluarga.
Fungsi keluarga antara lain : fungsi afektif dan koping, fungsi sosialisasi, fungsi
reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi fisik.
4. Tahapan perkembangan keluarga yaitu pasangan baru(keluarga baru), child
bearing(menanti kelahiran), keluarga dengan anak pra-remaja, keluarga dengan
anak sekolah, keluarga dengan anak remaja, keluarga dengan anak
dewasa(pelepasan),keluarga dengan usia pertengahan, dan keluarga dengan usia
lanjut.
Page | 22
5. Sistem keluarga terdiri dari bagian yang saling berhubungan (anggota keluarga)
yang membentuk berbagai macam pola interaksi (subsistem). pengelolaankeluarga
yaitu perencanaan, operasional, organisasi, koordinasi, pengendalian dan
pengawasan, penganggaran.
3.2 Saran
Kami menyarankan agar pembahasan yang ada dalam makalah ini di
jadikan oleh para mahasiswa sebagai awal atau mukadimah untuk memahami dan
mengkaji lebih jauh tentang tema yang terkait.Adapun yang tepenting adalah
bagaimana mahasiswa menindaklanjuti tentang pembahasan-pembahasan yang
telah di uraikan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. (2002). Psikologi Sosial. Rineka Cipta: Jakarta.
Ibnu Qasim.http://www.radarsemarang.com/daerah/kudus/2356kontrollingkungan-
keluarga-dan-sosial.html
Masngudin Hms. (2008).Kenakalan Remaja Sebagai Perilaku Menyimpang
Hubungannya Dengan Keberfungsian Sosial Keluarga. Kasus Di Pondok Pinang
Pinggiran Kota Metropolitan Jakarta.
[online].Tersedia:http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/
2004/Masngudin.htm [18 September 2014]
Mawardi.2009.Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar.CV. Pustaka
Setia:Bandung
Page | 23
Meda Wahini. (2008). Keluarga Sebagai Tempat Pertama Dan Utama Terjadinya
Sosialisasi Pada Anak. [online]. Tersedia:
http://tumoutou.net/702_05123/meda_wahini.htm [18 September 2014]
Retno,Purwandari,S.Kep.,.Ns.elearning.unej.ac.id/courses/IKU1234b318/document/
KONSEP_
Riwu Kaho Josef.1986.Ilmu Sosial Dasar.Usaha Nasiona: Surabaya.
Syaripudin, Tatang. (2008). Pedagogik Teoritis Sistematis. Percikan Ilmu: Bandung.
LAMPIRAN
SESI PERTAMA
1. Pertanyaan dari Rima Agustia Utami :
Keluarga yang seperti apa yang diterima di lingkungan social ?
Jawaban :
1. Wahyu Novaldi. R
Keluarga yang dapat diterima di lingkungan social adalah keluarga yang
mengindahkan aturan-aturan,norma-norma,dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di
lingkungan social tersebut.
2. Ardian Anugrah. R
Keluarga yang dapat diterima di lingkungan social adalah keluarga yang dapat
memberikan dampak positif bagi lingkungan social tersebut.
Page | 24
3. Rama
Keluarga yang dapat diterima di lingkungan social adalah keluarga yang
menerima dan mematuhi aturan-aturan di lingkungan social itu sendiri.
4. Cici Anggraeni
Keluarga yang dapat diterima di lingkungan social adalah keluarga yang bisa
bersosialisasi yang baik dalam lingkungan social yang dimaksud.
5. Yovana Litamala
Keluarga yang dapat diterima di lingkungan social adalah keluarga yang
mengetahui hak-hak,kewajiban-kewajiban,dan berkontribusi dalam lingkungan social
tersebut.
2. Pertanyaan dari Kiki Suharti :
Apa peran keluarga dalam dampak social ?
Jawaban :
1. Risna Kurniasi
Peran keluarga dalam dampak social sangatlah penting dan berpengaruh,oleh
karena itu peran keluarga yaitu memberikan peringatan dan pengawasan terhadap
dampak social.
3. Pertanyaan dari Dewi wulandari :
Bagaimana peran orang tua dalam mengontrol anak ?
Jawaban :
1. Devi kartika
Peran orang tua dalam mengontrol anak yaitu dengan mengarahkan dan
mengawasi anaknya dengan tidak mengekang dan membatasi pergaulan anak( ruang
gerak anak).
2. Resti utami
Orang tua mempunyai hak dan kewajiban dalam mengurusi anaknya termasuk
dalam hal pengontrolan perilaku anak.
3. R.A Eflin Nawang Wulan
Page | 25
Banyak cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mengontrol anaknya misalnya
mencari tahu lingkungan pergaulannya, menasehatinya,mengawasi anak dalam
penggunaan media internet yang dapat berakibat buruk.
4. Fatnan Asbufel
Peran orang tua yaitu selalu memberikan nasihat dan pengarahan kepada anak
sebelum terjadi sesuatu, sehingga adanya antisipasi terhadap anak, selain itu orang tua
harus memberikan contoh yang baik kepada anak,agar anak dapat mencontoh seperti
yang diajarkan orang tuanya.
5. Reza Sarlita
Peran orang tua dalam mengontrol anaknya yaitu adanya komunikasi antara anak
dengan orang tua,sehingga anak memiliki rasa keterbukaan kepada orang tuanya.
6. Yovana Litamala
Peran orang tua yaitu menanamkan dan menguatkan pondasi atau iman kepada
anak sejak dini, menciptakan rasa keterbukaan kepada orang tua,dan menggunakan peran
orang tua sesuai proporsinya(sebagaimana mestinya).
SESI KEDUA
1. Pertanyaan dari Rama :
Keluarga inti adalah kelurga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Lalu apakah anak
adopsi termasuk dalam kelurga inti ?
Jawaban:
i. Risna kurniasi
Ya, anak adopsi merupakan bagian dari keluarga inti karena telah ditetapkan
dalam hokum dan undang-undang yang berlaku.
2. Pertanyaan dari Nurjanah :
Apakah fungsi keluarga telah rusak jika anak menentang kelurga ?
Jawaban :
1. Devi kartika
Fungsi keluarga tersebut tidaklah rusak,akan tetapi hanya saja fungsi keluarga
tersebut tidak berjalan semestinya.
3. Pertanyaan dari Syafira :
Page | 26
Apa yang menyebabkan anak yang memiliki sikap yang berbeda antara dalam lingkungan
keluarga dengan lingkungan diluar keluarga ?
Jawaban :
1. Wahyu Novaldi R
Hal itu terjadi dikarenakan dalam lingkungan keluarga anak tersebut tidak bisa
mengeksplor keinginannya,ada sesuatu hal yang ia inginkan dalam lingkungan keluarga
tetapi ia tidak mendapatkannya,sehingga ia mencari lingkungan luar.
2. Devi kartika
Dikarenakan anak tersebut tidak menemukan dunianya di lingkungan
keluarga,sehingga saat di luar ia menemukannya.
3. Rina safitri
Anak tersebut seperti itu karena adanya kejanggalan dan ketidak nyamanan dalam
lingkungan keluarganya,sehingga ia mencari kenyamanan di luar.
4. Rama
Karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap lingkungan luar
anaknya,akibatnya anak tersebut menjadi seperti itu.
5. Yovana litamala
Hal itu kembali lagi pada fungsi kelurga, sudah berjalankah dengan baik fungsi
kelurga tersebut?selain itu anak tidak memiliki rasa keterbukaan kepada orang tuanya.
Dari beberapa pertanyaan dan jawaban di atas, maka dapat disimpulkan kembali
bahwa :
1. Hidup itu adalah komunikasi,komunikasi antar anggota keluarga sangatlah
penting karena dapat menjadikan keluarga yang baik dan utuh. komunikasi
tersebut berpusat dari hati manusia.
2. Rumah adalah syurga bagi seluruh anggota keluarga,oleh karena itu kenyamanan
dan kebahagiaan sangat diperlukan dalam keluarga.
Page | 27
top related