makalah jarkom tcp/ip
Post on 27-Nov-2015
130 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
Konsep Dasar Jaringan Komputer
1.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas beberapa komputer yang didesain
sedemikian rupa sebagaimana tujuan utamanya yakni untuk dapat berbagi sumber daya (CPU,
printer), berkomunikasi (pesan instan, surel), dan dapat mengakses informasi (situs web).
Sementara menurut pembagiannya, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni
jaringan terdistribusi dan jaringan tersentralisasi.
Jaringan terdistribusi adalah jaringan komputer yang cara kerjanya dilakukan oleh semua
perangkat komputer di dalamnya. Ini berarti tidak ada perbedaan antara server dengan client.
Sedangkan jaringan tersentralisasi adalah jaringan komputer yang cara kerjanya berbeda baik itu
server maupun client. Pemusatan jaringan komputer tersentralisasi adalah pada komputer server.
1.2 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat – maanfat yang dibangun oleh jarigan komputer yaitu :
1. Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat
dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh
lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk
teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap
proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan
4
ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang
memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena
setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah
komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama
– sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan
peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka
pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian
dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk
sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang
maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru,
karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap
pemakai.
1.3 LAN (Local Area Network)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang
berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-
komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama
resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN mempunyai ukuran yang
terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui
sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk
menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN menggunakan
5
teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps
(mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang
kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan
megabit/detik. Keuntungan dari jenis jaringan LAN seperti lebih irit dalam pengeluaran biaya
operasional, lebih irit dalam penggunaan kabel, transfer data antar node dan komputer labih cepat karena
mencakup wilayah yang sempit atau lokal, dan tidak memerlukan operator telekomunikasi untuk
membuat sebuah jaringan LAN. Kerugian dari jenis jaringan LAN adalah cakupan wilayah jaringan lebih
sempit sehingga untuk berkomunikasi ke luar jaringan menjadi lebih sulit dan area cakupan transfer data
tidak begitu luas.
1.4 MAN (Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jenis jaringan yang lebih luas dan lebih canggih dari
LAN. Disebut Metropolitan Area Network karena jenis jaringan MAN ini biasa digunakan untuk
menghubungkan jaringan komputer dari suatu kota ke kota lainnya. Untuk dapat membuat suatu jaringan
MAN, biasanya diperlukan adanya operator telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan
komputer. Contohnya seperti jaringan Depdiknas antar kota atau wilayah dan juga jaringan mall-mall
moderen yang saling berhubungan antar kota.Keuntungan dari jenis jaringan MAN ini diantaranya adalah
cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien, mempermudah
dalam hal berbisnis, dan juga keamanan dalam jaringan menjadi lebih baik. Kerugian dari jenis jaringan
MAN seperti lebih banyak menggunakan biaya operasional, dapat menjadi target operasi oleh para
Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi, dan untuk memperbaiki jaringan MAN diperlukan waktu
yang cukup lama.
1.5 WAN (World Area Network)
Wide Area Network (WAN) merupakan jenis jaringan yang lebih luas dan lebih canggih daripada LAN
dan MAN. Teknologi jaringan WAN biasa digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan dengan
negara lain atau dari satu benua ke benua yang lainnya. Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai LAN dan
WAN karena luasnya wilayah cakupan dari WAN. Jaringan WAN, biasanya menggunakan kabel fiber
optic serta menanamkannya di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut. Keuntungan dari jenis
jaringan WAN seperti cakupan wilayah jaringannya lebih luas dari LAN dan MAN, tukar-menukar
informasi menjadi lebih rahasia dan terarah karena untuk berkomunikasi dari suatu negara dengan negara
yang lainnya memerlukan keamanan yang lebih, dan juga lebih mudah dalam mengembangkan serta
mempermudah dalam hal bisnis. Kerugian dari jenis jaringan WAN seperti biaya operasional yang
6
dibutuhkan menjadi lebih banyak, sangat rentan terhadap bahaya pencurian data-data penting, perawatan
untuk jaringan WAN menjadi lebih berat.
1.6 Internetworking
Ketika dua atau lebih jaringan bergabung dalam sebuah aplikasi, biasanya kita sebut ragam kerja
antar sistem seperti ini sebagai sebauh internetworking. Penggunaaan istilah internetwork (atau
juga internet) mengacu pada perpaduan jaringan, misalnya LAN- WAN-LAN, yang digunakan.
Masing-masing jaringan (LAN atau WAN) yang terlibat dalam internetwork disebut sebagai
subnetwork atau subnet.
Piranti yang digunakan untuk menghubungkan antara dua jaringan, meminjam istilah ISO,
disebut sebagai intermmediate system (IS) atau sebuah internetworking unit (IWU). Selanjutnya
apabila fungsi utama dari sebuah intermmediate system adalah melakukan routing, maka piranti
dimaksud disebut sebagai router, sedangkan apabila tugas piranti adalah menghubungkan antara
dua tipe jaringan, maka disebut sebagai gateway.
1.7 Intranet
Intranet adalah jaringan komputer pribadi yang menggunakan protokol internet untuk dapat berbagi data
dan informasi secara aman dalam lingkup satu organisasi atau badan atau sistem operasi jaringan
organisasi tersebut. Istilah ini harus dibedakan dengan pengertian internet karena keduanya memiliki
pengertian berbeda. Sebuah intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan
protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam
perusahaan tersebut kepada karyawannya. Kadang-kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan
yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah
jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet
(Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa
protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering
digunakan.
7
1.8 Storage Area Network (SAN)
Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang khusus, terdiri dari
server dan penyimpan (storage). Terpisah & berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN
adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa
mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah
teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang
platform-independent yang beroperasi dibelakang server.
SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yang memberikan sambungan fisik, dan lapisan managemen,
yang mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data
yang sangat aman dan handal.
8
BAB II
Standar,Proses Dan Sejarah
2.1 Standar dan Proses TCP/IP
Dalam jaringan komputer dikenal sebuah protokol vital, sebuah Internet protocol suite atau TCP/IP
(singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP adalah standar komunikasi data
yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang
protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling
banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di
sistem operasi.
2.2 Sejarah TCP/IP
TCP/IP pada awalnya di kembangkan oleh suatu departemen pertahanan (Department of Defense atau
DOD) di Amerika, yaitu pada tahun 1969 Lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika yaitu DARPA
(Defence Advance Research project Agency), memberikan dan sebuah riset pengembangan jaringan
komunikasi data antar computer. Tujuan riset adalah pengembangan aturan komunikasi antar computer
yang manpu bekerja secara transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi yang telah
terpasang dan tahan terhadap berbagai gangguan alam. Reset tersebut dan melahirkan ARPAnet, sehingga
pad tahun 1972 ARPAnet mendemonstrasikan hasil riset tersebut di depan peserta the First International
Conference on Computer Communications dengan menghubungkan 40 node.
Dalam perjalanan masaARPAnet semakin besar, protocol yang digunakan pada waktu itu NCP(Network
Communication Protocol) sudah tidak mampu menampung node computer yang sudah semakin besar.
DARPA selanjutnya memberikan dana riset untuk masalah tersebut, dengan tujuan membuat protocol
yang lebih umum. MAka lahirlah protocol TCP/IP, yang selanjutnya pada tahun 1982 oleh DARPA dan
pada tahun 1983 oleh ARPAnet menyatakan protokool TCP/IP di nyatakan menjadi standart untuk
jaringan. Sebuah perusahaan BBN(Bolt Beranek Newman) membuat TCP/IP berjalan di atas computer
dengan system operasi Unix, dan pada saat itulah Unix dan TCP/IP di kawinkan.
Dari keberhasilan yang telah di capainya, pada tahun 1984 terjaring lebih dari 1000host di internet. Dan
karena jaringan sudah semakin besar, system penamaan lama cara host table tidak realistis untuk
mengatur system penamaan host, kemudian di perkenalkan system baru yaitu DNS (Domain Name
System) dan di gunakan sampai saat ini.
9
Pada tahun 1986, Lembaga Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat yaitu U.S.National Science
Foundation (NSF) memberikan dana dalam pembuatan jaringan TCP/IP yang di namakan NSFnet.
Jaringan ini di gunakan untuk menggabungkan 5 buah pusat computer super dan memungkinkan
terhubungnya universitas-universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan jaringan backbone sebesar
56kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi embrio dari internet yang sekarang kita kenal.
Pada tahun 1987berdirilah UUnet yang saat ini merupakan salah satu provider utama internet. Dari
catatan terakhir masa itu host yang terhubung lebih dari 10.000. Kurang lebih pada tehun 1988 NFSnet
kecepatan jaringan backbone ditingkatkan menjadi 1,544nbps(T1), dan pada saat itu ada beberapa Negara
di eropa telah masuk ke jaringan NSFnet tersebut. Perkembangan internet menjadi semakin luas dan
sampai menjangkau Australia dan Selandia baru pada tahun 1989. Tercatat pada tahun tersebut telah
terhubung 100.000 host lebih.
Pada tahun 1991 telah di temukan aplikasi yang berjalan di internet WAIS(Wide Area Information
Srvers), GOPHER, dan aplikasi yang sekarang ini menjadi primadona penggunaan internet yaitu
WWW(World Wide Web). Pada saat itu kecepatan jaringan backbone NSFt telah di tingkatkan menjadi
45mbfs(T3).dan berdasarkan catatan terakhir yang ada, yaitu pada tahun 1992 jumlah host di internet
mencapai 1juta host, suatu angka yang cukup signifikan perkembangannya jika dilihat hanya dalam orde
10tahun kurang sejak di lahirkan protocol TCP/IP.
2.3 Sejarah Internet di Indonesia
Awalnya tahun 1986 - 1987 dimulai dari jaringan radio di Indonesia Robby Soebiakto
merupakan pioneer di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir
Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store dan forward yang
mengaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan
lancar.
Diawal tahun 1990 Onno W Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan
YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir yang ada di Indonesia dilakukan melalui
jaringan radio amatir. dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara
Indonesia dan Kanada terus dilakukan dengan lancar. Robby Soebiakto berhasil membangun
gateway amatir satelit di rumahnya di CInere melalui satelit - satelit OSCAR milik radio amatir
kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia dan Kanada.
10
Internet Service Provider di Indonesia disekitar tahun 1994 mulai beroperasi di awali
berdinya IndoNet yang diprakarsai Sanjaya. Pada waktu itu POS dan TELKOM belum melirik
celah bisnis internet, dan pengguna internet di Indonesia masih jarang yang memakai.
Sambungan awal internetdilakukan menggunakan dial up oleh IndoNet. Lokasinya berada di
daerah Rawamangun, komplek di Universitas Indonesia, ketika itu ayah Sanjaya adalah Dosen
UI.
Akses awal menggunakan kode teks dengan Shell Account, Browser Lynx dan email client pine
pada server AIX. 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses
Telnet ke luar negeri. dengan memakai Remote Browser di AS sehingga pemakaian internet di
Indonesia dapat menggunakan fasilitas http (Hypertext Transfer Protocol).
11
BAB III
Konsep Dasar Protokol
3.1 Protokol
Protokol (komputer)Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan
yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
3.2 Transmision Control Protocol (TCP)
Transmission Control Protocol atau sering disingkat TCP beefungsi untuk melakukan transmisi data per-
segmen, artinya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket kemudian dikirim
satu per satu hingga selesai. Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap paket
pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri (sequence number). Adapun komputer tujuan yang
menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal Acknowledge dalam satu periode yang
ditentukan. Bila pada waktunya komputer tujuan belum juga memberikan Acknowledge, maka terjadi
“time out” yang menandakan pengiriman paket gagal dan harus diulang kembali. Model protokol TCP
disebut sebagai connection oriented protocol. Berbeda pada model protokol UDP (User Datagram
Protocol) disebut sebagai connectionless protocol.
3.3 Internet Protocol (IP)
Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu Internet
Protokol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan
TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik.
3.4 Arsitektur dan Sejarah TCP/IP
3.4.1 Sejarah TCP/IP
dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA
(Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus
bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung
jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol
komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun
1983.
12
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang
mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara
UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan
internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa
istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada
komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar
defacto jaringan komputerberkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang
merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
=>Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa
mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini
membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh
berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
=>Tidak tergantung pada
perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan
bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
=>Cara pengalamatan bersifat unik
dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain
dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer
yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki
olehnya.
=>TCP/IP memiliki fasilitas
routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
3.4.2 Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas
spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah
mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open
System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi
komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Arsitektur TCP/IP
=>Application Layer
=>Transport Layer
=>Internet Layer
13
=>Network Access Layer
=>Physical Layer
Arsitektur OSI
=>Application Layer
=>Presentation Layer
=>Session Layer
=>Transport Layer
=>Network Layer
=>Data Link Layer
=>Physical Layer
Poin diatas merupakan perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah
tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah
sbb :
-Physical Layer (lapisan fisik)
Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan,
arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi padajaringan yang
bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan
berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
- Network Access Layer
Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran
data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya
memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa
contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan
Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
-Internet Layer
Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringanyang
berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host
dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan
dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting
14
terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet).
Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah :
Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada
protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan
(addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), makajaringan
TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
- Routing
yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini
merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless,
proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket
yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat
menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
-Transport Layer
Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara
handal.Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan
informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting
antara lain :
-Flow Control.
Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar
pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima
dalam menerima data.
-Error Detection
Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk
memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang
diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data
yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User
Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data,
sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak
15
menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat
connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme
pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol.
Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih
menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya
bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video
conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa
dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
-Application Layer
merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi
yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan
banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer
Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper
Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi
news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP,
sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai denganTCP/IP.
3.5 Internet Protocol Version 4 (IPV4)
Internet Protocol Address (alamat IP) merupakan suatu komponen vital dalam dunia internet, karena
alamat IP dapat dikatakan sebagai identitas dari pemakai internet, sehingga antara satu alamat dengan
alamat lainnya tidak boleh sama. Pada awal perkembangan internet digunakan IP versi 4 (IPv4) yang
penggunaanya masih dirasakan sampai sekarang.
3.5.1 Pembagian Kelas IPv4
Pada IPv4 dapat dibagi menjadi 3 kelas yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu :
1. Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host)
2. Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host)
3. Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit, terdiri dari 254 host).
16
3.5.2 Format Alamat IPv4
Pemberian alamat dalam internet mengikuti format alamat IP (RFC1166). Alamat ini di nyatakan dengan
32bit(bilangan 0 dan 1) yang di bagi atas 4 bagian (setiap bagian terdiri dari 8 bit/octet) dan tiap
kelompok di pisahkan dalam sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat di
lakukan dengan angka decimal, misalnya alamat IP 192.168.1.2 yang jika dinyatakan dalam bilangan
biner menjadi 1100 0000.1010 1000.0000 0001.0000 0010. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah
maksimum alamat yang dapat di tuliskan adalah 2 pangkat 32 atau 4.294.967.296 alamat.
Adapun format alamat IPv4 terdiri dari 2 bagian, netid dan hosted. Netid sendiri menyatakan alamat
jamringan sedangkan hosted menyatakan alamat local(host/router). Akan tetapi dari 32 bit ini tidak boleh
semuanya angka 0 atau 1(0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak di kenal dan 255.255.255.255
digunakn untuk broadcast).
3.5.3 Network Address Translation (NAT)
Network Address Translation (NAT) adalah suatu metoda pokok yang memungkinkan
komputer yang mempunyai address yang tidak terdaftar atau komputer yang menggunakan
address private, untuk bisa mengakses Internet. Ingat pada diskusi IP address sebelumnya
bahwa IP address private tidak bisa di route ke internet (non-routed), hanya dipakai pada
jaringan internal yang berada pada range berikut:
Class Type Start Address End Address
Class A 10.0.0.0 10.255.255.254
Class B 172.16.0.0 172.31.255.254
Class C 192.168.0.0 192.168.255.254
Untuk setiap paket yang dihasilkan oleh client, implementasi Network Address Translation
(NAT) menggantikan IP address yang terdaftar kepada IP address client yang tidak terdaftar.
Ada tiga macam jenis dasar Network Address Translation (NAT):
1. StaticNAT
17
Network Address Translation (NAT) menterjemahkan sejumlah IP address tidak terdaftar
menjadi sejumlah IP address yang terdaftar sehingga setiap client dipetakkan kepada IP address
terdaftar yang dengan jumlah yang sama.
NAT Static Jenis NAT ini merupakan pemborosan IP address terdaftar, karena setiap IP address
yang tidak terdaftar (un-registered IP) dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Static NAT ini
juga tidak seaman jenis NAT lainnya, karena setiap komputer secara permanen diasosiasikan
kepada address terdaftar tertentu, sehingga memberikan kesempatan kepada para penyusup dari
Internet untuk menuju langsung kepada komputer tertentu pada jaringan private anda
menggunakan address terdaftar tersebut.
2. DynamicNAT
Dynamic Network Address Translation dimaksudkan untuk suatu keadaan dimana anda
mempunyai IP address terdaftar yang lebih sedikit dari jumlah IP address un-registered. Dynamic
NAT menterjemahkan setiap komputer dengan IP tak terdaftar kepada salah satu IP address
terdaftar untuk connect ke internet. Hal ini agak menyulitkan para penyusup untuk menembus
komputer didalam jaringan anda karena IP address terdaftar yang diasosiasikan ke komputer
selalu berubah secara dinamis, tidak seperti pada NAT statis yang dipetakan sama. Kekurangan
utama dari dynamis NAT ini adalah bahwa jika jumlah IP address terdaftar sudah terpakai
semuanya, maka untuk komputer yang berusaha connect ke Internet tidak lagi bisa karena IP
address terdaftar sudah terpakai semuanya.
18
3. Masquerading NAT
Masquerading NAT ini menterjemahkan semua IP address tak terdaftar pada jaringan anda
dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Agar banyak client bisa mengakses Internet secara
bersamaan, router NAT menggunakan nomor port untuk bisa membedakan antara paket-2 yang
dihasilkan oleh atau ditujukan komputer-2 yang berbeda. Solusi Masquerading ini memberikan
keamanan paling bagus dari jenis-2 NAT sebelumnya, kenapa? Karena asosiasi antara client
dengan IP tak terdaftar dengan kombinasi IP address terdaftar dan nomor port didalam router
NAT hanya berlangsung sesaat terjadi satu kesempatan koneksi saja, setelah itu dilepas.
3.5.4 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor
IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP
server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian
administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP,
tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
3.6 Internet Protocol version 6 (IPv6)
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet terbaru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol
versi 4 (IPv4). IPv6 yang memiliki kapasitas alamat(address) yang lebih besar (128 bit), mendukung
penyusunan alamat secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan
kemampuan routing baru yang tidak terdapat dalam IPv4. IPv6 memiliki tipe alamat anycast yang dapat
digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme
penggunaan alamat secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta
19
menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran datasecara
real-time, pemilihan provider, mobilitas host, endto- end security, maupun konfigurasi otomatis.
3.6.1 Keunggulan IPv6
IPv6 memiliki berbagai keunggulan di bandingkan denga IPv4. Adapun keunggulan dari IPv6
adalah :
1. Otomatisai setting(stateless less auto configuration).
Alamat pada IPv4 pada dasaranya statis terhadap host. Biasanya di berikan secara berurut pada
host. Memang saat ini hal ini bias di lakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP, tetapi
hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk
mensetting secara otomatis di sediakan secara standard dan merupakan default nya. Pada setting
otomatis ini terdapata 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless
dan statefull.
2. Setting otomatis stateless
Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pemabgian IP address, hanya
mensetting router saja di mana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada
jaringan tersebut memperoleh prefix alamat dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah
pattern bit yang di peroleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address
sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.
3. Setting otomatis statefull
Merupakan pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang di berikan pada host
dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, Dimana cara ini hamper mirip
dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang di
butuhkan antara router, server dan host adalah ICMP(Internet Control Message Protocol) yang
telah di perluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini termasuk pula IGMP(Internet Group Management
Protocol) yang di pakai pada multicast dalam IPv4.
3.6.2 Keamanan IPv6
20
Keamanan pada IPv6 telah diperkenalkan oleh 2 buah dedicated extension header : Authentication
Header (AH) dan Encrypted Security Payload (ESP), dengan kemampuan masing-masing yang saling
melengkapi satu sama lain.
Header AH dirancang untuk memastikan keabsahan dan keutuhan dari Paket IP, juga melindungi dari dua
serangan yaitu modifikasi yang ilegal dari fixed field dan packet spoofing. Sedangkan Header ESP
membuat enkapsulasi data dengan enkripsi, untuk memastikan bahwa titik penerima saja yang dapat
membaca payload yang dibuat oleh Paket IP. Kedua buah header ini dapat digunakan bersama-sama
untuk untuk membuat sistem keamanan yang lebih tangguh.
3.7 Interkoneksi IPv6 dengan IPv4
IPv6 mempunyai format alamat dan header yang berbeda dengan IPv4. Sehingga secara langsung IPv4
tidak bisa interkoneksi dengan IPv6. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah pada implementasi
IPv6 pada jaringan internet IPv4 yang telah ada.Sebagai solusi masalah implementasi IPv6 ini diperlukan
suatu mekanisme Transisi IPv6. Tujuan pembuatan mekanisme transisi ini adalah supaya paket IPv6
dapat dilewatkan pada jaringan IPv4 yang telah ada ataupun sebaliknya.
Mekanisme Automatic Tunneling berfungsi melewatkan paket IPv6 melalui jaringan IPv4 yang telah ada,
tanpa merubah infrastruktur jaringan IPv4. Mekanisme Automatic Tunneling mempunyai prinsip kerja
mengenkapsulasi paket IPv6 dengan header IPv4, kemudian paket tersebut langsung dikirimkan ke
jaringan IPv4.
3.7.1 Enkapsulasi dan Dekapsulasi
Enkapsulasi (encapsulation), secara umum merupakan suatu proses yang membuat satu jenis paket data
jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan
yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan
meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Layer-layer dan protokol yang
terdapat dalam arsitektur jaringan menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah
komputer.
Dalam kehidupan sehari hari enkapsulasi dapat dimisalkan sebagai arus listrik pada generator, dan sistem
perputaran generator untuk menghasilkan arus listrik. Kerja arus listrik tidak mempengaruhi kerja dari
sistem perputaran generator, begitu pula sebaliknya. Karena didalam arus listrik tersebut, kita tidak perlu
mengetahui bagaimana kinerja sistem perputaran generator, apakah generator berputar kebelakang atau ke
depan atau bahkan serong. Begitu pula dalam sistem perputaran generator, kita tidak perlu tahu
bagaimana arus listrik, apakah menyala atau tidak.
21
Dekapsulasi
Dekapulasi adalah proses pelepasan header dari layer ke layer.
Proses dekapsulasi :
1. Pemakai (end user )berinteraksi dengan lapisan aplikasi dan mengirim data (message) melalui
lapisan tersebut.
2. Memasuki lapisan transport,data ini kemudian dikemas dengan menambahkn informasi tentang
protocol dilapisan tersebut. Informasi ini sering disebut sebagai HEADER
3. Pembungkus header ini disebut sebagai enkapsulasi dan pada layer 4 disebut
sebagai SEGMENT
3.7.2 Keuntungan dan Kerugian Tunneling
Mekanisme transisi automatic tunneling mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1. Lebih mudah dalam implementasi
Dalam implementasi tidak memerlukan banyak komputer, cukup menggunakan komputer yang
sudah ada. Khusus untuk gateway tunnel, sistem operasi perlu di-upgrade menjadi sistem operasi
yang dualstack mendukung IPv6 dan IPv4.
2. Lebih mudah dalam hal konfigurasi pada sistem operasi
Dalam konfigurasi tidak diperlukan script konfigurasi yang rumit, cukup dengan konfigurasi
interface tunnel dan konfigurasi table routing.
3. Tidak memerlukan server yang melayani transisi.
Kelemahan Mekanisme Transisi Automatic Tunneling :
1. Tidak dapat diimplementasikan jika client transisi berada di dalam router NAT.
2. Akan menyebabkan pertambahan delay (waktu proses).
3. Rentan terhadap serangan DDOS.
BAB IV
Pengalamatan Internet Protokol
4.1 Pengalamatan IPv4
Dalam netwoking, pengalamatan IP merupakan hal yang sangat penting karena pengalamatan ini
merupakan pengidentifikasian suatu mesin pada jaringan sehingga memiliki identitas yang unik. Untuk
22
tulisan kali ini saya hanya membahas IPv4 (IP vesrsion 4) Pengalamatan IP merupakan pengalamatan
untuk jaringan untuk layer 3 pada OSI model.
Alamat IPv4 terdiri dari 32 bit dan ditulis dalam bentuk dotted-decimal. Dotted-decimal adalah penulisan
dengan menggunakan “.” (titik/dot) sebagai pemisah antara bagian yang satu dengan lainnya, misal
192.168.10.15. Tiap bagian terdiri dari 1 byte (8 bit) dan disebut dengan octet.
4.1.1 Format Alamat IPv4
Pemberian alamat dalam internet mengikuti format alamat IP (RFC1166). Alamat ini di nyatakan dengan
32bit(bilangan 0 dan 1) yang di bagi atas 4 bagian (setiap bagian terdiri dari 8 bit/octet) dan tiap
kelompok di pisahkan dalam sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat di
lakukan dengan angka decimal, misalnya alamat IP 192.168.1.2 yang jika dinyatakan dalam bilangan
biner menjadi 1100 0000.1010 1000.0000 0001.0000 0010. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah
maksimum alamat yang dapat di tuliskan adalah 2 pangkat 32 atau 4.294.967.296 alamat.
Adapun format alamat IPv4 terdiri dari 2 bagian, netid dan hosted. Netid sendiri menyatakan alamat
jamringan sedangkan hosted menyatakan alamat local(host/router). Akan tetapi dari 32 bit ini tidak boleh
semuanya angka 0 atau 1(0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak di kenal dan 255.255.255.255
digunakn untuk broadcast).
4.1.2 Pembagian Kelas IPv4
Pada IPv4 terdapat kelas-kelas, yaitu:
Kelas A, dengan komposisi network.host.host.host, sehingga range alamat yang dimiliki dari 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255
Kelas B, dengan komposisi network.network.host.host, sehingga range alamat yang dimiliki dari 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255
Kelas C, dengan komposisi network.network.network.host, sehingga range alamat yang dimiliki dari 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255
Kelas D, digunakan untuk alamat multcast, range yang digunakan adalah 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
Kelas E, digunakan untuk riset, range yang digunakan adalah 240.0.0.0 sampai 255.255.255.2554.1.3 Subnetting IPv4
Subnetting merupakan pemisahan atau segmentasi untuk membatasi jumlah host yang ada di dalam
broadcast domain. Misalnya ada 300 host pada satu LAN, kita dapat membagi broadcast domain pada
LAN tersebut menjadi beberapa LAN dengan broadcast domain yang lebih kecil dan jumlah host menjadi
lebih sedikit pada tiap LAN, sehingga dapat mengurangi pemborosan pengunaan alamat IP.
4.2 Pengalamatan IPv6
23
Dalam arsitektur pengalamatannya alamat IPv6 mempunyai ukuran 128 bits yang artinya kira-kira berjumlah 2^128 atau kira-kira 3,4 x 10^38 alamat. Namun perhitungan teori ini tidaklah sepenuhnya akurat karena adanya hirarki routing dan kenyataan bahwa pada akhirnya nanti sebuah alamat akan didelegasikan sebagai blok yang bersambung dan bukan sebagai tiap-tiap satuan alamat.Alamat IPv6 tersebut kira-kira akan terpotong setengahnya. Tidak akan pernah ada subnet yang memiliki 64 bit alamat signifikan atau lebih. Dari 128 bit tersebut hanya akan digunakan 64 bit untuk routing global dan internal yang disebut sebagai routing prefix. Sisa 64 bit dari alamatlah yang akan menunjukkan sebuah host pada suatu subnet yang disebut sebagai host identifier atau host id.
Alamat ini bisa direpresentasikan menjadi 8 segmen bilangan 16 bit dalam bilangan heksa antara 0×0000 s.d 0xffff misal : 2001:d30:3:242:0000:0000:0000:1Untuk penyederhanaan bisa dituliskan sebagai berikut :2001:d30:3:242:0:0:0:1atau, 2001:d30:3:242::1
Untuk pendelegasian ke subnet biasanya akan dinyatakan dalam blok alamat yang dituliskan dalam blok alamat dengan panjang prefix tertentu dengan notasi CIDR seperti misalnya : 2001:d30:3:240::/56
Alamat IPv6 ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Alamat UnicastGlobal Unicast, merupakan alamat dengan skup global dan unik sehingga bisa di-rute-kan di Internet.Selain global unicast, IPv6 juga mempunyai alamat local unicast dengan skup terbatas pada link lokal.Beberapa tipe alamat unicast IPv6 ini antara lain :
• Aggregatable global unicast addresses
Sering disebut sebagai alamat global, mirip dengan alamat publik pada IPv4 dan alamat ini ditandai dengan prefix 001. Alamat ini bisa dirutekan dan dijangkau secara global dari alamat IPv6 di Internet. Dinamakan aggregatable karena memang didesain untuk bisa diaggregasi dan diringkas (aggregation dan summarization) untuk menghasilkan infrastruktur routing yang efisien. IANA telah mulai mengalokasikan blok alamat pertama untuk alamat global ini yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA setiap end-site seharusnya diberikan blok alamat IPv6 dengan panjang prefix /48.
• Link-local addresses
Alamat ini digunakan untuk berkomunikasi dalam skup link lokal yaitu pada link yang sama (misal jaringan flat tanpa router). Router tidak akan melewatkan trafik dari alamat-alamat ini keluar link. Alamat ini ditandai dengan prefix 1111 1110 10 atau FE80::/10. Alamat ini akan selalu diawali FE80 dan menggunakan prefix FE80::/64 dengan 64 bit selanjutnya adalah interface id. Alamat link local ini dikonfigurasikan melalui IPv6 autoconfiguration.
24
• Site-local addresses Alamat ini mirip dengan alamat private pada IPv4 yang dalam teknologi IPv6 digunakan dalam skup site dan ditandai dengan prefix 1111 1110 11 atau FEC0::/10. Alamat ini akan selalu diawali dengan FEC0. Karena sifatnya yang ambigu dan sulitnya pendefisinian baku dari skup site maka alamat ini dihapuskan penggunaanya.
• Special addresses
Ada dua jenis alamat spesial pada IPv6 yaitu :
a. Alamat yang tidak dispesifikkan (unspecified address)
Sering disebut all-zeros-address karena memang bernilai 0:0:0:0:0:0:0:0 atau bisa dituliskan ::. Alamat ini sama dengan 0.0.0.0 di alamat IPv4. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface dan tidak boleh menjadi tujuan rute.
b. Alamat loopbackJika alamat loopback pada IPv4 adalah 127.0.0.1 maka pada IPv6 dalah 0:0:0:0:0:0:0:1 atau bisa diringkas menjadi ::1. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface.
• Compatibility addresses Alamat ini dibuat untuk mempermudah migrasi dan masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Beberapa alamat ini antara lain : a. Alamat IPv4-compatibleb. Alamat IPv4-mappedc. Alamat 6over4d. Alamat 6to4e. Alamat ISATAP
• NSAP addresses
Adalah alamat yang digunakan untuk penterjemahan alamat Open System Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6. Alamat IPv6 ini ditandai dengan prefix 0000001 dan 121 sisanya adalah alamat NSAP.
2. Alamat Anycast
Alamat ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat anycast sama seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah ditentukan dalam standar) dengan tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan yang terdekat atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.
3. Alamat Multicast
Seperti halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti dalam grup multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan, tidak akan pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka semua anggota grup akan memprosesnya.Byte pertama menunjukkan bahwa ini adalah alamat multicast. Empat bit selanjutnya merupakan flag yang masing-masing telah didefinisikan. Bit pertama harus 0 karena dicadangkan untuk keperluan di
25
masa mendatang. Bit kedua menunjukkan apakah alamat multicast ini mengandung alamat Rendezvous Point (RP), yaitu titik distribusi untuk aliran multicast tertentu dalam suatu jaringan multicast.Bit ketiga menandakan apakah alamat multicast ini mengandung informasi prefix. Sementara bit terakhir menunjukkan apakah alamat ini diberikan secara permanen.
4.2.1 Karakteristik Model Pengalamatan IPv6
Secara umum, karakteristik model pengalamatan pada IPv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan IPv6 :
Core Fungtion of Addressing (fungsi intti dari pengalamatan). Dua fungsi utama dari pegalamatan adalah network inteface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internetwork.
Network Layer Addressing (Pengalamatan Layer Jaringan). Pengalamatn IPv6 masih berhubungan satu dengan lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP dan langsung dari alamat data link layer atau sering kita sebut physical.
Jumlah pengalamatan IP per device (alat). Pengalamatan biasanya digunakan untuk menandai perangkat jaringan,sehingga setiap komputer yang terhubung biasanya akan memiliki satu alamat (unicast), dan router dapat memiliki lebih dari satu alamat untuk masing-masing Physical Network yang terhubung.
Addreess Interprettion and Prefix Representation. Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian Host Identifier. Jumlah panjang prefix digunakan untuk menyatakan panjang dari network ID itu sendiri (Prefix Length).
Provate and Public Address. Kedua tipe dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua tipe tersebut diidentifikasikan dan digunakan untuk keperluan yang berbeda.
4.2.2 Tipe Alamat Pendukung IPv6
Pada IPv4 hanya mendukung tiga tipe alamat seperti: unicast, multicast, dan broadcast dengan actual
traffic yang paling banyak digunakan adalah alamat unicast. IP multicast pada IPv4 tidak dikembangkan
untuk keperluan luas ssampai beberapa tahun setelah internet diluncurkan dan terus berlanjut dengan
beberapa isu yang menghambat dari perkembangannya. Sedangkan IP Broadcast memiliki beberapa
alasan yang ditolak dengan alasan performansi (Performance).
4.2.2.1 Alamat Unicast
Alamat unicast merupakan alamat IP yang digunakan oleh host-host yang terhubung dalam suatu
jaringan. Karakteristik alamat ini adalah untuk berkomunikasi satu titik dengan satu titik (one-to-one),
setiap komunikasi atau transmisi data yang menuju ke suatu titik atau alamat unicast yang lainnya akan
memakai satu jalur data, sehingga jika berkomunikasi dengan beberapa titik sekaligus akan menambah
jalur data yang dipakai.
Alamat IP publik dan IP privat merupakan alamat unicast. Dan jika dihubungkan dengan kelas IP, maka
alamat unicast meliputi alamat IP kelas A, B, dan C.
26
4.2.2.2 Alamat Multicast
Alamat multicast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim paket data ke banyak penerima
dalam satu transmisi (one-to-many). Para penerima ini dapat berasal dari berbagai segmen jaringan yang
berbeda yang terhubung melalui router dan hanya yang menginginkan paket data tersebut. Oleh karena itu
alamat IP para penerima dikelompokan dalam grup tertentu agar lebih efisien jadi cara kerjanya mirip
dengan mailing-list.
Karakteristik alamat multicast yaitu mampu atau berfungsi untuk mengirim paket data ke banyak
penerima dengan satu transmisi dan hanya menggunakan satu jalur data, sehingga dapat menghemat
penggunaan bandwidht. Pada IPv4, alamat multicast dialokasikan pada alamat IP kelas D yakni
224.0.0.0/4 dan untuk blok IP 224.0.0.0/24 sudah dicadangkan atau dipesan untuk penggunaan dalam
jaringan lokal. Kemudian pada IPv6 alamat multicast menggunakan blok alamat dengan prefiks ff00 : :/8.
Alamat multicast biasa digunakan untuk streaming kontent multimedia seperti siaran TV, dan juga telah
dikembangkan agar bisa many-to-many, yang implementasinya yaitu pada video conference antar
pengguna dari berbagai tempat.
4.2.2.3 Alamat Anycast
Anycast adalah sebuah alamat yang dapat dibagi dan dipakai oleh beberapa sistem akhir. Sebuah alamat
anycast dapat digunakan untuk mengarahkan sebuah permintaan ke suatu node yang menyediakan
layanan tertentu.
BAB V
DNS (Domain Name System)
5.1 Pengenalan DNS
27
Domain Name System atau disebut juga DNS,adalah suatu teknik untuk mengingat IP address yang sulit
diingat akibat terdiri dari deretan angka.Routing paket IP yang berbasis TCP/IP sebenernya tidak
memerlukan teknik DNS tersebut,cukup dengan IP address.
DNS dapat di definisikan sebagai :
- Suatu system yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan computer atau internet
ditranslasikan menjadi IP address atau sebaliknya.
- Merupakan database yang berisi daftar informasi host.
- Format persamaan host pada internet dibuat menurut hirarki berdasarkan level domain.
5.2 Komponen DNS
Komponen DNS dibagi kedalam empat bagian,yaitu:
- DNS Server
Merupakan sebuah Komputer yang bertugas untuk menjalankan program dari Server DNS,seperti
service DNS server atau BIND (Berkeley Internet Name Domain). BIND menampung database
DNS perihal informasi struktur pohon atau pengertian nama dari sebuah permintaan dari DNS
klien.
- DNS Zone
Merupakan penampung bagian dari buah penamaan untuk server yang berhak atasnya.
- DNS Resolver
Merupakan sebuah service yang menggunakan protocol DNS untuk meminta informasi dari DNS
server.
- Resource Record
Merupakan arah masuknya database DNS yang digunakan untuk menjawab permintaan klien.
5.3 Resolver
Resolver ialah bagian aplikasi klien yang mengakses name server.semua program yang membutuhkan
DNS,memakai resolver.proses resolving:
- Mengajukan permintaan terhadap name server
- Menginterpretasikan permintaan (resolve), dan meberikan response
- Mengembalikan informasi kepada program yang memintanya
BAB VI
Routing
28
6.1 Pendahululan
Router adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi
atau lebih saat menerima peasn router harus memilih jalur kabel yang aman untuk
meneruskan pesannya. Router memiliki kemampuan melewatkan paket Ipdari satu jaringan
ke jaringan lain.
6.2 Konfigurasi Routing
Konfigurasi routing adalah suatu hal yang spesifik dalam suatu jaringan, dalam arti
dimungkinkan suatu jaringan memerlukan protokol jaringan untuk membuat tabel routing
tapi dimungkinkan juga tidak diperlukan protokol routing. Ada tiga perintah melakukan
konfigurasi routing yaitu minimal, statis, dan dinamis.
Routing minimal
Routing minimal dibentuk untuk kebutuhan jaringan yang khusus dan terisolasi dari jaringan
TCP/IP lain diluarnya. Untuk kebutuhan pembentukan tabel routing dibentuk melalui
ifconfig dalam melakukan konfigurasi antarmuka jaringan komputer.
Routing statis
Routing statis adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada
jaringan komputer. Menggunakan routing statis dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap
entri dalam forwarding table disetiap router yang berbeda di jaringan tersebut.
Routing dinamis
Routing dinamis adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-
entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga
dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang
dapat mengubah isi forwarding table, tergantung pada keadaan jaringannya.
6.3 Routing Langsung dan Tidak Langsung
29
Routing langsung terjadi jika host satu dengan yang lainnya berada dalam network ID yang
sama sedangkan Routing tidak langsung terjadi jika host satu dengan yang lainnya berada
dalam network ID yang tidak sama.
6.4 Tabel Routing
Dari tabel routing dapat dilihat pada kolom Flags terdapat dua informasi berbeda yaitu U dan UG, untuk U artinya routing langsung sedang UG artinya routing tidak langsung, dalam arti harus melalui gateway. Informasi tabel routing terbawah artinya default dari mesin terpasang adalah 192.168.200.1
6.5 FirewallKonfigurasi sistem jaringan jarang dibuat dengan sistem terbuka, dimana perlu pengaturan pintu keluar masuknya, untuk itu router pada umunya bertindak pula sebagai firewall. Karena sekarang ini banyak sekali penyusup yang secara proaktif kegiatan utamanya melakukan penyerangan pada router, untuk itu diperluakn pemblokiran port-port tertentu dan IP tertentu yang dianggap mengganggu.
BAB VII
30
Web & Mail Server
7.1 Web Server
Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau
HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk
halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.server web yang terkenal di antaranya adalah
apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan server web anatara-platfrom,
sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di system operasi Windows.
7.2 Mail Server
Mail Server adalah suatu entitas berupa komputer yang bertindak sebagai sebuah server atau penyedia
layanan dalam jaringan komputer sendiri atau jaringan global (Internet). Mail server memiliki fungsi
untuk melakukan penyimpanan (storing) dan distribusi yang berupa pengiriman (sending),penjaluran
(routing),dan penerimaan (receving) e-mail. Mail Server berjalan dengan beberapa protocol pada
TCP/IP,yakni SMTP (port25), POP3(port110), dan IMAP (port 143). Mail server memiliki tiga
komponen utama yang menyusunnya, yakni Mail Transfer Agent (MTA), Mail Delivery Agent (MDA),
dan Mail User Agent (MUA).
31
BAB VIII
Implementasi
8.1 Implementasi DNS
1. Langkah selanjutnya yaitu melakukan konfigurasi DNS.
2. Masukkan perintah sudo vi /etc/named.conf
3. Maka akan muncul file seperti gambar dibawah. Pada bagian awal file tambahkan forwarders
{192.168.2.2 ; }; tepat dibawah baris //query-source address * port 53;
32
4. Lalu kita scroll ke bagian bawah file, tambahkan seperti gambar dibawah. Dalam kasus ini, nama
web yang akan dipakai adalah adrian009.com . Jangan lupa untuk menyimpan file nya.
5. Setelah langkah diatas, kita akan membuat file pada zone. Masukkan perintah sudo vi
/var/named/adrian009.com.zone
33
6. Maka akan muncul file kosong, lalu isikan seperti data dibawah ini. Perhatikan tata letak penulisan,
spasi dan jarak nya. Pastikan bahwa data sudah betul lalu simpan.
7. Masukkan perintah sudo vi /etc/resolv.conf
8. Setelah masuk pada filenya, tambahkan tanda titik koma (;) untuk memberi komentar sampai baris
ke-3. Pada baris ke-4, ubah IP Address menjadi 192.168.100.1
34
9. Setelah itu, ketik ps –ax|grep named
10. Sudo kill baris pertama
11. Setelah itu kita masukkan perintah dig adrian009.com untuk melihat Answer nya. Jika Answer
menunjukkan angka 1, maka sampai tahap ini sudah berhasil melakukan konfigurasi.
35
12. Masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/named start. Jika berhasil maka akan muncul tulisan OK.
13. Setelah named nya kita start, masukan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/named status . Jika
tampilannya seperti gambar dibawah ini, maka konfigurasi yang dilakukan sudah benar.
14. Langkah selanjutnya yaitu melakukan konfigurasi dhcpd. Masukkan perintah sudo vi
/etc/dhcpd.conf
15. Maka akan muncul file kosong, dan kita isikan data seperti dibawah ini.
16. Lalu kita start dhcpd nya. Masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/dhcpd start . Jika berhasil maka
akan muncul tulisan OK.
36
17. Setelah dhcpd nya kita start, masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/dhcpd status . Jika berhasil,
maka tampilannya seperti dibawah ini.
8.2 Konfigurasi Web Server
1. Langkah selanjutnya melakukan start httpd. Masukkan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/httpd start
2. Lalu cek statusnya dengan perintah sudo /etc/rc.d/init.d/httpd status. Jika langkah ini berhasil,
maka tinggal melakukan konfigurasi akhir.
3. Kita lakukan ping ke diri sendiri (192.168.100.1), client (192.168.100.2).
37
4. Lakukan hal serupa pada sisi Client.
5. Jika sudah berhasil melakukan test ping, masuk ke browser Mozilla pada RedHat9. Ketikkan web
yang tadi sudah anda buat (www.adrian009.com).
6. Akan muncul Test Page jika konfigurasi yang dilakukan sudah benar.
38
8.3 Implementasi IPV4
8.3.1. Setting IPV4 pada Redhat :
1. Melakukan konfigurasi interface jaringan dengan mengetik sudo vi
/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
2. Melakukan konfigurasi interface jaringan dengan mengetik sudo vi
/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1
Melakukan konfigurasi interface jaringan dengan mengetik sudo vi /etc/sysconfig/network
3. Melakukan restart Konfigurasi interface jaringan dengan mengetik /etc/rc.d/init.d/network restart
39
4. Setelah restart melakukan cek dengan mengetik ifconfig
40
8.3.2. Setting Ipv4 pada Windows
A. Klik open network and sharing center
B. Klik Adapter setting dan Klik kanan pada Local Area network,maka akan muncul seperti gambar di
bawah ini
C. Lalu klik Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) dan isikan ip address dengan kebutuhan,maka akan
muncul gambar seperti ini
41
D. Klik Ok ,maka IPv4 pun sudah terpasang pada windows.
42
top related