makalah kba
Post on 11-Jan-2016
29 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Asam Amino
Nonprotein dan Asam Indol Asetat” Makalah ini berisikan tentang informasi
pengertian asam amino nonprotein dan asam indol asetat, jenis-jenis serta mekanisme
kerja asam amino nonprotein. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Palu, 18 November 2013
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………..1
Daftar Isi……………………………………………………………………………...2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………3
C. Tujuan……………………………………………………………………………..3
BAB II PEMBASAN
A. Definisi Asam Amino Non Protein dan Asam Indol Asetat……………………...4
B. Jenis-jenis Asam Amino Non Protein…………………………………………….8
C. Mekanisme Kerja Asam Amino Non Protein dan Asam Indol Asetat………….14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………17
B. Saran……………………………………………………………………………..17
2
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam tubuh mahluk hidup pasti dijumpai asam amino,asam-asam amino
terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh,
digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan
nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino
menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan
hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari
asam-asam amino. Asam amino juga mengalami katabolisme,yang terjadi dalam
2 tahapan yaitu : Transaminasi dan Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan
ion ammonium.Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam
amino non esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka
karbon non asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung
nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino
dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka
karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis,
atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari asam amino non protein dan indol asetat ?
2. Apa sajakah jenis-jenis dari asam amino nonprotein ?
3. Bagaimana mekanisme kerja asam amino nonprotein dan indol asetat ?
C. Tujuan
1. Memahami definisi dari asam amino nonprotein dan indol asetat.
2. Mengetahui jenis-jenis dari asam amino nonprotein.
3. Memahami mekanisme kerja asam amino non protein dan indol asetat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Asam Amino Nonprotein dan Asam Indol Asetat
1. Asam Amino Nonprotein
Asam amino non-protein atau non-standar adalah asam amino yang
tidak dikodekan dalam kode genetik. Meskipun kehadiran hanya 22 asam
amino dalam kode genetik (asam amino proteinogenic), lebih dari 140 asam
amino alami yang dikenal dan ribuan lebih kombinasi dimungkinkan [1]
Beberapa asam amino non-proteinogenic ini penting karena mereka adalah:
Perantara dalam biosintesis
Pasca transkripsi di masukkan ke dalam protein
Memiliki peran fisiologis (misalnya komponen dinding sel bakteri,
neurotransmitter dan racun)
Senyawa farmakologis alami dan buatan manusia hadir dalam meteorit
dan prebiotik dalam percobaan (misalnya Miller-Urey)
Secara teknis , setiap senyawa organik dengan amina ( NH2 - ) dan
asam karboksilat ( COOH - ) gugus fungsional adalah asam amino . Asam
amino proteinogenic adalah bagian kecil dari grup ini yang miliki atom
karbon pusat ( α - atau 2 - ) membawa sebuah gugus amino, gugus karboksil,
sebuah rantai samping dan levo konformasi α-hidrogen, dengan
pengecualian glisin, yang akiral, dan prolin , yang amina group adalah amina
sekunder dan akibatnya sering disebut sebagai asam amino.
Kode genetik mengkode 20 asam amino standar. Namun, ada tiga tambahan
protein asam amino : selenocysteine , pyrrolysine dan N-formilmetionin.
Dua mantan tidak memiliki kodon khusus , tetapi ditambahkan di tempat
kodon stop ketika urutan tertentu hadir , UGA kodon dan elemen SECIS
untuk selenocysteine, UAG PYLIS urutan hilir pyrrolysine. Formilmetionin
4
adalah asam amino dikode oleh kodon start Agustus pada bakteri ,
mitokondria dan kloroplas , tetapi sering dihapus posttranslationaly.
Ada berbagai kelompok asam amino :
20 asam amino standar
23 asam amino protein
Lebih dari 80 asam amino yang diciptakan abiotik dalam konsentrasi
tinggi
Sekitar 900 diproduksi oleh jalur alam
Lebih dari 118 asam amino rekayasa telah ditempatkan ke dalam
protein.
Kelompok-kelompok ini tumpang tindih, tetapi tidak identik. Semua
23 asam amino proteinogenic adalah biosynthesises oleh organisme, tetapi
tidak semua dari mereka adalah abiotik (ditemukan dalam percobaan
prebiotik dan meteorit), seperti histidin. Banyak asam amino, seperti
ornithine, adalah intermediet metabolisme yang abiotik, tetapi tidak kode.
Lainnya hanya intermediet metabolisme, seperti citrulline. Yang lain hanya
ditemukan dalam campuran abiotik, seperti α-methylnorvaline. Lebih dari 30
asam amino yang tidak wajar telah translationally dimasukkan ke protein
dalam sistem rekayasa, namun tidak biosintesis.
Beberapa asam amino nonprotein yaitu :
1) γ Asam aminobutirat (GABA)
2) Histamin
3) Dopain
4) Tiroksin
5) Sitrulin, dan
6) Ornitin.
2. Asam Indol Asetat
5
Pada tahun 1880 Darwin dan anaknya Francis telah mencatat bahwa
pertumbuhan benih tanaman dipengaruhi oleh cahaya. Mereka menemukan
bahwa pencahayaan pada ujung benih akan menyebabkan terjadinya
pelekukan pada semaian. Karena pertumbuhan terjadi beberapa milimeter
dari ujung semaian, maka mereka menyimpulkan bahwa ada sinyal yang
ditransmisi dari dari ujung ke zona pertumbuhan. Pada tahun 1926 peneliti
Belanda Frits Went berhasil mengisolasi sebuah substansi pemacu
pertumbuhan dari benih gandum yang kemudian dikenal dengan auksin.
Karena hormon ini dapat menimbulkan begitu banyak respon, maka oleh
banyak orang senyawa itu dianggap sebagai satu-satunya hormon tumbuh
pada saat itu. Namun anggapan ini terbantah saat ditemukannya giberelin
pada awal tahun 1950. Melalui pemurnian lebih lanjut para peneliti
kemudian meyakini bahwa senyawa organik yang berada dibalik hormon
tersebut adalah asam indol asetat (AIA). Rumus bangun AIA dapat dilihat
pada Gambar.
Dilihat dari strukturnya, AIA terdiri atas cincin indol yang berikatan
dengan asam asetat. Perlu dicatat bahwa dalam tiap reaksi yang melibatkan
AIA, gugus asetatlah yang lebih berperan, bukan cincin indolnya. Senyawa
ini termasuk ke dalam golongan hormon tumbuh auksin. Sebagai bagian dari
hormon auksin, AIA merupakan senyawa yang paling sering berperan dalam
berbagai proses pertumbuhan tanaman. Itulah sebabnya banyak ahli fisiologi
menyamakan AIA dengan auksin. Sintesis AIA dapat terjadi pada setiap sel
tumbuhan, namun dengan konsentrasi berbeda pada tiap bagian t umbuhan.
Secara spesifik AIA berfungsi terutama pada pembelahan dan perpanjangan
6
sel. Untuk itu AIA banyak ditemukan pada ujung akar, ujung batang, dan
daun muda. Adapun keberadaan AIA pada buah dikarenakan kerjasamanya
dengan hormon giberelin. Secara luas adanya AIA sangat menunjang
terhadap perkecambahan biji, pembentukan akar yang lebih baik, dan
mematahkan dominasi apikal. Dominasi apikal adalah kondisi pada saat
pucuk tanaman atau akar tanaman terhambat pertumbuhannya. Aktivitas
AIA terjadi pada konsentrasi yang tendah. Pada tanaman yang berusia tua
konsentrasi AIA meningkat drastis. Tingginya konsentrasi AIA akan
memicu terbentuknya gas etilen yang berperan dalam proses pematangan
buah. Dengan demikian respon tanaman terhadap AIA akan berkurang
sehingga menurunkan tingkat pertumbuhan. Mekanisme transport AIA tidak
melalui pembuluh xilem maupun floem seperti pada kebanyakan unsur hara
yang diserap oleh tanaman. Perpindahan AIA antar sel terjadi melalui proses
difusi yang melibatkan protein reseptor yang disebut PIN-protein. Selain
AIA tumbuhan mengandung tiga senyawa lain yang strukturnya mirip
dengan AIA dan menyebabkan banyak respon yang sama dengan AIA. Salah
satunya adalah asam 4-kloroindolasetat yang ditemukan pada biji muda
berbagai jenis kacang-kacangan. Dua lainnya adalah asam fenilasetat (PAA)
dan asam indolbutirat (IBA). Karena ketiga senyawa ini dapat disintesis
sendiri oleh tumbuhan maka masih digolongkan ke dalam kelompok hormon
auksin. Beberapa senyawa lain juga mampu memberikan respon fisiologis
yang hampir sama dengan AIA diantaranya adalah 2.4 -diklorofenoksiasetat
(2.4-D), a-5 naftalenasetat (NAA), dan asam 2-metil-4-klorofenoksiasetat
(MCPA). Karena ketiga senyawa terakhir tidak disintesis oleh tumbuhan
maka disebut hormon sintetik dan digolongkan ke dalam zat pengatur
tumbuh. Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik yang memiliki
respon yang sama dengan hormon aslinya, namun apabila digunakan dalam
konsentrasi berlebih akan bersifat toksik sehingga mematikan tanaman itu
7
sendiri. Dalam dunia pertanian, penggunaan senyawa sintesik tersebut
banyak diaplikasikan sebagai herbisida.
B. Jenis-jenis Asam Amino Nonprotein
1. γ Asam Aminobutirat (GABA)
Asam γ-aminobutirat (gamma-aminobutirat, bahasa Inggris: gamma-
aminobutyric acid, GABA) adalah neurotransmiter dan hormon otak yang
menghambat (inhibitor) reaksi-reaksi dan tanggapan neurologis yang tidak
menguntungkan. GABA terdapat dalam kadar yang tinggi pada berbagai
belahan otak, yaitu sekitar 1.000 kali lebih tinggi daripada kadar
neurotransmiter monoamina lainnya, pada tempat yang sama. Defisiensi
GABA dapat menyebabkan pikiran terhalusinasi, delusional, histeria,
emosional, hipotonia, ataksia, keterbelakangan mental, dan peningkatan
rasio asam 4-OH-butirat di dalam urin. Penghambat alami atau inhibitor dari
GABA adalah ion klorida. Jika kadar ion klorida dalam darah tidak
terkendali, maka akan mengurangi kadar GABA yang kemudian akan
menghasilkan kecemasan yang berkepanjangan, ketakutan yang tidak
rasional dan terlepasnya beberapa hormon otak lain tanpa kendali. Hal itu
juga akan memicu terjadinya peningkatan produksi CRH pada nukleus
paraventrikularis di kelenjar hipotalamus. Selanjutnya hormon CRH ini akan
merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon kortisol. Kortisol
adalah suatu hormon yang menyebabkan kekecewaan, perasaan tertekan dan
kesedihan serta menghadirkan ketakutan yang berlebihan. Melalui ekspresi
pencerapnya, GABA menghambat proliferasi sel punca pluripoten dan
neural pada jaringan embrio dan manusia dewasa, dan mengendalikan
proliferasi sel tumor.
8
Gambar Struktur Asam gamma aminobutirat.
2. Histamin
Histamin atau 2-(1H-imidazol-4-yl)ethanamine adalah amina
biogenik terlibat dalam respon imun lokal serta mengatur fungsi fisiologis di
usus dan bertindak sebagai neurotransmiter. Histamin memicu respons
peradangan. Sebagai bagian dari respon imun terhadap patogen asing,
histamin diproduksi oleh Basofil dan sel biang ditemukan di dekat jaringan
ikat. Histamin meningkatkan permeabilitas kapiler sel darah putih dan
protein lain, untuk memungkinkan mereka untuk terlibat penyerbu asing
dalam jaringan yang terkena. Hal ini ditemukan di hampir semua sel-sel
tubuh hewan. Histamin membentuk kristal higroskopis berwarna yang
mencair pada 84 ° C, dan dengan mudah larut dalam air atau etanol, tetapi
tidak dalam eter. Dalam larutan histamin ada dalam dua bentuk Tautomer, ''
nπ-H'' - histamin dan '' nτ-H'' - histamin. Histamin memiliki dua pusat dasar,
yaitu alifatik gugus amino dan mana atom nitrogen cincin imidazola belum
memiliki proton. Di bawah kondisi fisiologis, gugus amino alifatik (memiliki
pK sekitar 9.4) akan terprotonasi, sedangkan kedua nitrogen cincin
imidazola (pK ≈ 5,8) tidak akan terprotonasi. Jadi, histamin biasanya adalah
terprotonasi untuk kation bermuatan sendiri-sendiri. Histamin berasal dari
dekarboksilasi histidina asam amino, reaksi yang dikatalisasi oleh enzim L-
histidina ini. Ini adalah hidrofilik amina vasoactive. Setelah terbentuk,
histamin baik disimpan atau dengan cepat inactivated. Histamin dilepaskan
ke sinapsis dipecah oleh asetaldehida dehidrogenase. Ini adalah kekurangan
enzim ini yang memicu reaksi alergi sebagai histamines renang di sinaps.
Histamin dipecah oleh histamin-N-methyltransferase dan diamina oksidase.
9
Beberapa bentuk penyakit keracunan makanan, disebut "makanan
poisonings," akan karena konversi histidina menjadi histamin dalam manja
makanan, seperti ikan.
Gambar Struktur Histamin.
3. Dopain
4. Tiroksin
Hormon Tiroksin (T4 = levothyroxine) adalah hormon utama yang
dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar Tiroid) yang mempengaruhi
metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, mengatur metabolisme
karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen dan karbondioksida serta
mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Kepekatannya minimal 25
kali daripada triiodotironin (T3). Kadar tiroksn serum umumnya digunakan
untuk mengukur konsentrasi hormon tiroid dan fungsi kelenjar tiroid.
Pada Dewasa nilai normalnya untuk T4 bebas: 1,0-2,3 ng/dl
Sedangkan pada anak bayi baru lahir: 11-23 mikrogram/dl; Usia 1-6 tahun:
5,5-13,5 mikrogram/dl; Usia 6-10 tahun: 5-12,5 mikrogram/dl
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan
dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena
kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin.
Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga
pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-
anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang
menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih
10
ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam
makanan.
Pada ibu hamil, hormon tiroksin yang terlalu sedikit memang telah
diketahui dapat menimbulkan masalah dalam kehamilan, memperbesar
risiko keguguran, kelahiran prematur, dan hipertensi. Tingkat tiroksin yang
rendah saat usia kandungan 36 pekan,berkaitan erat dengan posisi kepala
bayi yang tidak normal. Bayi cenderung menghadap ke punggung bukan ke
perut ibu. Hal itu membuat proses kelahiran berlangsung lama, sulit, dan
biasanya berakhir dengan bantuan peralatan atau operasi.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit
eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut;
kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup,
dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol
keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
Faktor-Faktor yang Meningkatkan dan Menurunkan kadar Tiroksin
antara lain:
1. TSH tiroid stimulating hormone yang di hasilkan di hipotalamus
2. Kadar Iodium dimana iodium berikatan dengan monoiodotirosin dan
berubah menjadi diioditirosin, dan dari perubahan DIT ini tiroksin
dihasilkan.
3. Perubahan suhu
4. Stress psikis maupun fisik
5. Penyakit penyakit kelenjar tiroid
11
Gambar Struktur Tiroksin
5. Sitrulin
Senyawa organik sitrulin atau 2-Amino-5-
(carbamoylamino)pentanoic acid adalah asam α-amino. Namanya berasal
dari Citrullus, kata Latin untuk semangka, yang pertama kali diisolasi pada
tahun 1914 oleh Koga & Odake. Itu akhirnya diidentifikasi oleh Wada pada
tahun 1930.
L - citrulline adalah salah satu dari tiga asam amino diet dalam siklus
urea bersama L - Arginine dan L - Ornithine , L - arginosuccinate juga
perantara) dan merupakan suplemen makanan mandiri untuk kinerja
olahraga dan kesehatan jantung. Citrulline relatif unik untuk dua asam amino
tersebut lainnya karena menggunakan yang berbeda transporter usus , dan
tidak tunduk pada mengurangi penyerapan sekitar 10g yang dapat
mengakibatkan diare dengan dosis oral yang berlebihan (ini terlihat dengan
kedua arginin dan ornithin ) . Selain itu, sementara arginin dan ornithine
meningkatkan arginin plasma dan ornithine masing citrulline tambahan
meningkatkan kadar plasma dari ketiga intermediet (sekitar dua kali lipat
dari arginin dan ornithine , yang keduanya anak laki-laki lebih rendah
daripada mereka melengkapi asam amino lurus) dan meningkatkan dosis-
tergantung di plasma citrulline. Karena kemampuan citrulline untuk
meningkatkan ornithine plasma dan arginin, menganugerahkan baik manfaat
amonia daur ulang ( milik ornithine) dan metabolisme oksida nitrat ( milik
arginin ). Tidak ada bukti yang cukup untuk menetapkan efisiensi citrulline
12
dalam meningkatkan plasma ornithine relatif terhadap ornithine sendiri , tapi
tampaknya citrulline yang menyebabkan dua kali lipat dari ornithine dan
agak dibatasi pada bahwa sementara suplemen ornithine dapat menyebabkan
peningkatan tergantung dosis hingga 300-500 % , dalam pengertian ini ,
ornithine adalah suplemen yang lebih baik untuk meningkatkan plasma
ornithine. Fungsi citrulline karena berkaitan dengan suplementasi termasuk
pengurangan kelelahan dan promosi ketahanan dalam latihan
berkepanjangan , dan tampaknya berlaku untuk aerobik dan anaerobik .
Tidak ada cukup bukti untuk mendukung peningkatan akut pada output daya
dengan suplemen citrulline , hanya pelestarian output daya sepanjang
latihan.
Massa molar: 175.2 g / mol
Gambar Struktur Sitrulin
6. Ornitin
Ornitin adalah asam alpha-amino yang bukan merupakan bagian
alami dari protein, bagaimanapun, hadir dalam tubuh organisme hidup, dan
merupakan bagian dari urea siklus. Ini adalah asam amino dasar dengan dua
kelompok seperti amino lisin, tetapi lebih pendek dengan satu metilen.
Ornithine muncul hidrolisis arginin oleh arginázy, yang merupakan reaksi
siklus urea. Selanjutnya (pada eukariota) ornithine memasuki mitokondria
mana dikondensasikan dengan ornithine karbamoilfosfat (dikatalisasi oleh
ornithine transkarbamoylázou) untuk menghasilkan citrulline.
13
Gambar Struktur Ornitin
C. Mekanisme Kerja Asam Amino Nonprotein dan Indol Asetat
1. Hitamin
Biologi Histamin adalah serangkaian interaksi lemah . Dalam semua
reaksi fisiologis diketahui , tulang punggung histamin tidak berubah. Dalam
mekanisme reseptor H2 , histamin terprotonasi pada gugus amina - akhir
rantai . Ini gugus amina berinteraksi dengan asam aspartat dalam domain
transmembran sel . Para nitrogen lain dalam molekul berinteraksi dengan
asam aspartat dan treonin dalam domain transmembran yang berbeda . Ini
adalah interaksi tiga cabang . Ini membawa domain transmembran dekat satu
sama lain , menyebabkan kaskade transduksi sinyal. Reseptor Histamin pada
serangga, seperti Drosophila melanogaster , adalah saluran klorida histamin-
gated yang berfungsi dalam penghambatan neuron. Histamin-gated saluran
klorida yang terlibat dalam neurotransmisi informasi sensorik perifer pada
serangga , terutama di photoreception / visi . Dua subtipe reseptor telah
diidentifikasi pada Drosophila : HClA dan HClB. Tidak ada dikenal GPCRs
untuk histamin pada serangga.
2. Sitrulin
Sitrullin terbuat dari ornithine dan karbamoilfosfat di salah satu
reaksi sentral dalam siklus urea. Hal ini juga dihasilkan dari arginin sebagai
produk sampingan dari reaksi yang dikatalisasi oleh keluarga NOS (NOS, EC
1.14.13.39). Hal ini dibuat dari arginin oleh trichohyalin enzim pada selubung
akar dalam dan medula folikel rambut. Arginine pertama kali teroksidasi
14
menjadi N-hidroksil-arginine, yang kemudian lebih lanjut teroksidasi menjadi
citrulline bersamaan dengan pelepasan oksida nitrat.
3. Ornitin
Siklus ornitin (atau siklus urea itu adalah siklus dari serangkaian
reaksi biokimia yang terjadi di banyak hewan yang memproduksi urea dari
amonia. Pada mamalia, siklus ornitin terjadi di liver, sedangkan pada hewan
lainnya (unggas, reptil, dan amfibi) siklus terjadi di ginjal. Penting sekali bagi
setiap hewan untuk melakukan siklus ini, karena amonia bersifat racun bagi
tubuh sehingga harus diubah menjadi zat yang kurang beracun seperti urea
atau asam urat pada reptil, yang kurang beracun bagi tubuh. Pada ikan,
amonia langsung dibuang ke lingkungannya tanpa melalui siklus ini. Proses
ini terjadi di dua tempat yang berbeda pada sel liver / ginjal, yaitu di
mitokondria dan sitosol. Di mitokondria, terdapat dua proses, dan di sitosol
ada tiga proses. Proses di mitokondria yaitu pengubahan NH4+ dan HCO3−
menjadi karbamoil fosfat. Reaksi ini membutuhkan 2 ATP dan mengeluarkan
2 ADP dan Pi. Reaksi kedua yaitu pengubahan karbamoil fosfat dan ornitin
menjadi sitrulin dan Pi, tidak menggunakan ATP. Proses di sitosol yaitu
pengubahan sitrulin dan aspartat dengan satu ATP menjadi argininosuksinat,
AMP, dan PPi. Lalu, pengubahan argininosuksinat menjadi arginin dan
fumarat, Setelah itu, arginin dan H2O diubah menjadi ornitin dan urea. Ornitin
yang dihasilkan akan masuk ke mitokondria untuk melanjutkan siklus
tersebut.
4. Asam Indolm Asetat
Kontribusi AIA secara keseluruhan berpengaruh mulai dari tingkat
seluler, tingkat organ hingga ke seluruh tubuh tanaman. Pada tingkat sel,
aktivitas AIA terjadi pada daerah sitoplasma, terutama pada membran
plasmanya. Secara umum, aktivitas hormon auksin banyak berpengaruh
15
terhadap dinding sel tanaman, terutama terhadap elastisitas sel. Dinding sel
pada jaringan tanaman mengandung selulosa dan protein, sebagian lagi terdiri
dari lignin. Adanya dinding sel akan memberikan perlindungan bagi isi sel
terhadap berbagai macam gangguan. Disinilah auksin berpengaruh terhadap
perkembangan sel pada jaringan tanaman. Mekanisme kerja AIA pada sel
dapat dilihat pada Gambar 3. Adanya asam indol asetat (kiri atas kotak) di
daerah sekitar membran plasma akan memicu terjadinya pergerakan ion H+
menuju dinding sel. Terjadinya “pengasaman” pada daerah sekitar dinding sel
ini akan mengaktifkan enzim yang dikenal sebagai “ekspansin” yang akan
memecah ikatan hidrogen pada dinding sel sehingga dinding sel akan
kehilangan kekakuannya. Pelunakan dinding sel akan meningkatkan tekanan
osmotik sel sehingga air akan lebih banyak masuk ke dalam sel yang
menyebabkan terjadinya pemanjangan sel. Pada akar, pelunakan sel akan
menyebabkan masuknya hara dari tanah yang bercampur dengan air lebih
cepat. Terjadinya pelunakan dinding sel inilah yang menyebabkan sel akan
lebih mudah mengembang dan pada beberapa bagian tanaman seperti ujung
akar dan pucuk daun akan berespon terhadap pertumbuhan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asam amino non-protein atau non-standar adalah asam amino yang tidak
dikodekan dalam kode genetik. Dan asam indol asetat merupakan senyawa
kimia yang terkandung dalam hormon auksin serta berfungsi pada
pertumbuhan tanaman.
2. Adapun jenis-jenis asam amino nonprotein yaitu asam gamma
aminobutirat, dopain, tirosin, sitrulin, histamin dan ornitin.
B. Saran
Sebagai manusia biasa, tentunya dalam pembuatan makalah ini belum
mencapai kesempurnaan. Maka dari itu diharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi kita
semua.
17
top related