makalah kebisingan interior.docx
Post on 21-Oct-2015
202 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALAH
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN BEBERAPA
FAKTOR RESIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER
OLEH :
KHAIRA SAKIAH JUFRI
70200111036
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan
rahmat-Nyalah maka kita masih di jalan yang lurus dan masih tetap berjihad untuk
menuntut ilmu yang bermanfaat untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat
manusia.
Shalawat tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. yang
membimbing dan mengajak umat manusia ke jalan yang lurus, jalan yang penuh
berkah dan rahmat untuk kehidupan kita yang penuh rintangan dan lika-liku
kehidupan yang fana ini. Semoga kita umat-Nya berada di jalan-Nya yang penuh
kebaikan dan rahmat.
Dalam makalah ini penulis membahas secara mendalam mengenai
pengertian dan apa sajakah sumber-sumber bising interior itu. Serta bagaimana
pengaruh kebisingan interior tersebut terhadap manusia.
Kami menyadari begitu banyak kekurangan dalam makalah ini. Olehnya
itu, maka penyusun mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang konstrukif
demi kesempurnaan makalah ini dan untuk makalah-makalah selanjutnya.
Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan sesuai harapan. Sekian. Wassalam.
Makassar, Februari 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sumber Kebisingan Interior ………....... 3
B. Dampak Kebisingan Interior ……..…………………..…. 5
C. Pengendalian Kebisingan Interior ………………..……. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 7
B. Saran .................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hidup di abad modern seperti sekarang ini, dengan
perkembangan teknologi disemua bidang, membuat hidup manusia lebih
mudah dan berhasil guna. Namun semua itu bukan tanpa resiko dan tanpa
efek samping negatif. Apapun itu, kita mau tidak mau harus mencermati,
memahami, menyadari dan mencari jalan keluar terbaik bagi efek samping
negatif yang merupakan konsekuensi dari teknologi itu sendiri.
Saat ini, kebisingan sangat erat melekat dalam kehidupan kita sehari-
hari. Suka atau tidak suka, hal ini terus berlangsung hampir setiap waktu
dalam kehidupan kita baik secara individu maupun dalam komunitas
masyarakat. Pertanyaan besarnya adalah seberapa sadarkah kita akan efek
negatif suara bising yang terus menerus mendera telinga kita ?
Kebisingan menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi IV 2008
adalah suara atau bunyi ramai, hiruk-pikuk yang memekakkan telinga, atau
secara kesehatan masyarakat adalah suara yang tidak diharapkan dan yang
tidak menyenangkan yang menggangu masuknya suara yang diinginkan ke
dalam telinga. Bahkan oleh WHO, bising dikategorikan sebagai salah satu
jenis polutan.
Sumber kebisingan pun berasal dari benda-benda yang berada
disekitar kita misalnya televisi, radio dan lain-lain. Dimana menurut
sumbernya kebisingan ini disebut dengan sumber kebisingan interior.
Melihat hal ini, untuk itu penulis membuat makalah ini agar dapat
mengetahui lebih mendalam mengenai kebisingan interior yang mencakup
mengenai pengertian, sumber-sumber dan dampak kebisingan interior ini.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Jelaskan pengertian dan sumber kebisingan interior?
2. Apakah dampak kebisingan interior?
3. Bagaimana Pengendalian Kebisingan Interior?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari makalah ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian kebisingan interior.
2.Mendeskripsikan dampak kebisingan interior.
3.Mendeskripsikan pengendalian kebisingan Interior.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sumber Kebisingan Interior
Secara umum pengertian kebisingan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan R.I. No.718/MENKES/PER/XI/1987 tentang kebisingan yang
berhubungan dengan kesehatan bahwa kebisingan adalah terjadinya bunyi
yang tidak dikehendaki dehingga mengganggu dan membahayakan
kesehatan. Dimana berdasarkan letak sumber suaranya, kebisingan dibagi
menjadi kebisingan interior dan eksterior.
Pengertian dari Kebisingan Interior merupakan bising yang berasal dari
manusia, alat-alat rumah tangga atau mesin-mesin gedung yang antara lain
disebabkan oleh radio, televisi, alat-alat musik, dan juga bising yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin yang ada digedung tersebut seperti kipas
angin, motor kompresor pendingin, pencuci piring dan lain-lain.
Kebisingan bangunan dihasilkan oleh mesin alat rumah tangga seperti
yang telah disebutkan diatas mereka menggambarkan sumber-sumber
pengganggu yang serius, karena mereka terus-menerus diganti oleh unit-unit
yang lebih mukhtahir dengan keluaran yang lebih besar, kecepatan lebih
tinggi dan dengan sendirinya kebisingan yang bertambah.
Tingkat bising di tiap posisi dalam ruang di bentuk oleh dua bagian
yaitu bunyi yang diterima langsung dari sumber dan bunyi dengan atau yang
dipantulkan yang mencapai posisi tertentu setelah pemantulan berulang-ulang
dari permukaan-permukaan batas ruang. Sekitar sumber bising bunyi
langsung menonjol dan secara bertahap menurun dengan bertambahanya
jarak. Lebih jauh dari sumber kebisingan bunyi dengan lebih menguasai
seluruh ruang. (bila dimisalkan ssumber bising adalah tidak searah)
Adapun beberapa sumber-sumber kebisingan interior yaitu :
1. Televisi dan Radio
Televisi merupakan benda elektronik yang selalu kita jumpai disetiap
rumah. Dimana televisi kita dapat menggunakanya untuk memperoleh
3
informasi ataupun sebagai sarana hiburan. Selain itu, setiap orang tentunya
menyukai mendengarkan jenis – jenis musik sesuai selera yang mereka
minati, kebanyakan anak muda zaman sekarang senang dengan musik yang
berbau rock, hardcore, dan lain sebagainya yang memiliki iringan gitar begitu
cepat atau dengan iringan musik yang berdentum dan menganggap hal
tersebut merupakan sesuatu yang keren.
Apalagi bila ditambah dengan kondisi rumah ataupun tempat belajar
yang sedang sepi, biasanya mereka memutar musik favoritnya dengan volume
lebih keras di banding biasanya untuk menikmati musik tersebut. Hal inilah
yang menjadi salah satu sumber kebisingan . Padahal Batas volume suara
yang aman adalah 60% dari volume maksimal untuk penggunaan selama 60
menit/hari.
2. Kipas Angin
Kipas angin sekarang ini banyak sekali jenis dan mereknya yang berdar
di pasaran. Akan tetapi kipas angin yang mempunyai Baling-baling yang
berputar memotong aliran udara, menyebabkan suara mengganggu. Sehingga
dapat menyebabkan kebisingan interior. Selain baling-baling, sumber
kebisingan yang harus kita Perhatikan putaran motor kipas angin
bekerjaapabila kipas angin berputar mengeluarkan suara, berarti gigi motor
rotary ada yang berlubang atau rusak
3. Komputer
Salah satu kendala menggunakan fan atau kipas angin sebagai alat
pendukung perangkat komputer adalah kebisingan. Kebisingan ini bisa
berasal dari getaran yang berasal dari kipas itu sendiri yang kemudian
diteruskan pada media tempat dimana kipas tersebut dipasang. salah satu
cara untuk mengatasi kendala bising pada komputer terkait dengan getaran
kipas ini adalah dengan mengencangkan sekrup-sekrup yang ada. Hal ini
sangat berguna karena jika sekrup-sekrupnya kencang maka bodi komputer
tidak akan bergetar.
4
Selain itu, kebisingan komputer bisa terjadi karena dengungan akibat
tingginya putaran baling-baling kipas. Biasanya masalah ini muncul jika
memasang kipas di prosesor. Perlu ketahui bahwa kipas akan mulai berisik
saat sudah berputar di atas 3.000 RPM. Bahkan dengungannya akan semakin
kencang saat putaran sudah mencapai 4.000 RPM.
B. Dampak Kebisingan Interior
Dampak kebisingan interior ternyata sangat luas dan multiefek. Bising
menyebabkan gangguan secara fisiologis, psikologis dan auditoris. Secara
fisiologis, bising menyebabkan ketegangan otot, penyempitan pembuluh
darah, peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, peningkatan
basal metabolisme yang kelamaan akan bermuara pada masalah di pembuluh
darah dan jantung. Akibat bising pada aspek psikologis adalah kesulitan
berkonsentrasi, gangguan tidur, memicu emosi yang labil, cepat lelah dan
bermuara pada stres kejiwaan. Dampak yang paling berbahaya adalah adanya
gangguan pendengaran sampai ketulian. Gangguan pendengaran bersifat
perlahan sampai progresif pada bagian syaraf pendengaran menyebabkan
ketulian yang bersifat menetap. Hal itu terjadi karena pajanan bising atau
suara keras yang berintensitas tinggi dalam tenggang waktu yang lama dan
berulang.
Sumber bising secara individual yang cukup merentankan diri kita akan
bahaya yaitu ketulian, kadang kurang diantisipasi. Sehari hari kita sangat
menikmati musik, musik memang menyenangkan untuk didengar dan
mempengaruhi suasana hati kita. Namun suara musik yang dihasilkan oleh
berbagai peralatan yang merupakan sumber kebisingan interior seperti car
audio kita, televisi dan home theater, musik melalui earphone/headphone
Bising juga dapat datang dalam kehidupan kita bertetangga satu sama lain.
Biasanya tanpa disadari peralatan kebisingan interior lain dari rumah kita,
seperti oleh bunyi mesin pompa air, suara musik dari stereo set, perangkat
bermain anak, maupun suara dari aktifitas keramaian kebersamaan dirumah
kita bisa menimbulkan bising yang membuat tidak nyaman tetangga sebelah
5
rumah kita. Masyarakat perkotaan yang sibuk dan masih beraktifitas bahkan
dikala jam biologis menunjukkan waktu istirahat malam hari, membuat
daerah dan situasi hening makin langka ditemui.
Berbeda dengan panca indera kita yang lain yang akan rehat seturut kita
beristirahat atau tidur, maka telinga tidak demikian sepanjang kita tidak
mencari keheningan untuk mengistirahatkannya. Organ pendengaran manusia
akan selalu bekerja tanpa jeda dan rehat jika ada stimulus bunyi. Bunyi yang
berupa bising maupun tidak, jika diterima organ pendengaran dalam waktu
yang lama, kontinyu dan dengan intensitas yang tinggi, perlahan namun pasti
akan menyebabkan proses kerusakan pada sel-sel rambut di telinga dalam.
Karena proses patologis ini terjadi di sistem persyarafan maka ketulian yang
menjelang adalah ketulian syaraf yang bersifat permanen. Kondisi ini sangat
tidak mudah untuk diperbaiki kembali.
C. Pengendalian Kebisingan Interior
Berdasarkan hal penjelasan sebelumnya, kebisingan interior yang
melampaui batas dan berlangsung dalam waktu yang sama, harus dilakukan
pengendalian dan pencegahan agar tidak menggangu kesehatan. Pengendalian
bising dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan penerapan
peraturan, pengendalian secara teknis, pengendalian secara administrasi,
pengendalian secara medis, dan penggunaan alat pelindung diri.
Pengendalian kebisingan interior melalui sumber peralatan rumah
tanggan secara teknis: Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain :
1. Menggunakan peralatan sesuai kebutuhan dan dengan batas volume suara
yang aman. Misalnya menyalakan TV dengan batas volume adalah 60%
dari volume maksimal untuk penggunaan selama 60 menit/hari.
2. Mengubah cara kerja dari yang menimbulkan bising menjadi berkurang
suara yang menimbulkan bisingnya
3. Mengisolasi mesin-mesin yang menjadi sumber kebisingan
4. Subtitusi mesin yang bising dengan mesin yang kurang bising
6
5. Menggunakan pondasi mesin yang baik agar tidak ada sambungan yang
goyang dan mengganti bagian-bagian logam dengan karet
6. Modifikasi mesin-mesin atau proses
7. Merawat mesin dan alat secara teratur dan periodik sehingga dapat
mengurangi sumber bising.
Selain itu kita juga harus berpatokan pada baku mutu tingkat
kebisingan. Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat
kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau
kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996).
7
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
perlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bising,
penyekatan, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, pembuatan bukit
buatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung
diri sehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari makalah ini yaitu :
1. Kebisingan Interior merupakan bising yang berasal dari manusia, alat-
alat rumah tangga atau mesin-mesin gedung yang antara lain
disebabkan oleh radio, televisi, alat-alat musik, dan juga bising yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin yang ada digedung tersebut seperti kipas
angin, motor kompresor pendingin, pencuci piring dan lain-lain.
2. Dampak dari Kebisingan interior dapat menyebabkan gangguan secara
fisiologis, psikologis dan auditoris.
3. Kebisingan interior yang melampaui batas dan berlangsung dalam
waktu yang sama, harus dilakukan pengendalian dan pencegahan agar
tidak menggangu kesehatan. Pengendalian bising dapat dilakukan
dengan beberapa cara seperti dengan pengendalian secara teknis
terhadap sumber kebisingan interior yang berasal dari peralatan rumah
tangga.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan dari makalah ini adalah :
1. Sebagai mahasiswa seharusnya lebih memperdalam ilmu pengetahuan
sesuai dengan bidangnya sehingga mempunyai skill.
2. Mahasiswa harus menjadi center learning student dalam perkuliahan
sehingga mahasiswa yang lebih kreatif.
9
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Dian. 2006. Hubungan Antara Lama Pemaparan Kebisingan Menurut
Masa Kerja Dengan Keluhan Subyektif Tenaga Kerja Bagian Produksi PT.
Sinar Sosro Ungaran Semarang. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Universitas Negeri Semarang. Jawa Tengah. http://digilib.unnes.ac.id.
diakses pada 15 Februari 2014.
Diktat Mata Kuliah Pengendalian Bising, 2003, Jurusan Teknik Lingkungan,
Universitas Andalas. Padang.
.Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep-48/MENLH/11/1996 tentang
Baku Tingkat Kebisingan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
718/MEN/Kes/Per/XI/1987 tentang Kebisingan yang Berhubungan dengan
Kesehatan.
Prabu, Putra. 2009. Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan.
http://putraprabu.wordpress.com, diakses pada 15 Februari 2014
Prabu, Putra. 2009. Jenis dan Penyebab Kebisingan Kesehatan Lingkungan.
http://lingkungan.infogue.com/jenis_dan_penyeba
b kebisingan.kesehatan.lingkungan , diakses pada 15 Februari 2014.
10
top related