makalah manajemen keperawatan iso
Post on 19-Jan-2016
66 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1 Manajemen Keperawatan ISO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini masih banyak yang membahas mengenai mutu pelayanan yang di
berikan Rumah Sakit kepada pasien yang masih belum memuaskan. Mutu
(Quality) adalah Derajat yang dicapai oleh karakteristik dalam memenuhi
persyaratan sehingga dengan persyaratan lain seperti : Ketepatan pengiriman,
biaya yang rendah, pelayanan yang memuaskan pelanggan dan bisa dipenuhinya
peraturan pemerintah yang berhubungan dengan produk yang dipasarkan. (ISO
9000 : 2008)
Dalam hal ini sebenarnya sudah dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia tentang Akreditasi Rumah Sakit, tercantum dalam Bab 1
Pasal 2 yang berbunyi ;
Akreditasi bertujuan untuk :
a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
b. Meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit
c. Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia
Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi
d. Mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan.
Akreditasi adalah pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri
keshatan, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan
Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
secara berkesinambungan. (Permenkes RI No. 12 Tahun 2012)
Sehingga seharusnya sebuah Rumah Sakit di Indonesia atau di Dunia saat
ini sudah menggunakan Standarisasi dalam Manajemen dan Perencanaan pada
suatu Rumah Sakit. Standarisasi menjadi panduan mengenai aturan, definisi dan
larangan yang didokumentasikan lebih tersruktur untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Ada beberapa standar yang digunakan oleh perusahaan di Indonesia
salah satunya adalah model ISO atau International Organization for
Standarization.
2 Manajemen Keperawatan ISO
Serifikasi ISO diperlukan karena untuk memastikan dan menghasilkan
karakteristik pruduk atau jasa yang diinginkan seperti kualitas, kondisi
lingkungan yang sesuai, keamanan/safety, realiabilitas, efisien dan tentu saja
dapat meminimalkan biaya. Ketika produk atau jasa itu sesuai dengan hasil
standarisasi maka produk atau jasa akan mendapatkan kualitass yang diinginkan.
apabila tidak sesuai dengan standar maka yang terjadi adalah kualitas yang tidak
maksimal.
1.2 Rumusah Masalah
Rumusan masalah yang akan ditinjau oleh penulis tentang ISO antara lain :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan ISO dan ISO Series 9001:2008
1.2.2 Apa manfaat dari sertifikasi ISO bagi rumah sakit, tenaga kesehatan dan
masyarakat
1.2.3 Apa perbedaan antara ISO, KARS dan JCI
1.2.4 Apa jenis-jenis pada ISO
1.2.5 Bagaimana proses manajemen mutu ISO 9001:2008
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum :
Mahasiswa dapat mengetahui sertifikasi pada Rumah Sakit dengan
metode International Organization for Standardization atau ISO.
1.3.2 Tujuan Khusus :
1.3.2.1 Mengetahui apa yang dimaksud dengan ISO series 9001:2008
dan pemerapan di rumah sakit
1.3.2.2 Mengetahui proses manajemen mutu pada ISO 9001:2008
1.3.2.3 Mengetahui prinsip-prinsip pada ISO 9001:2008
1.3.2.4 Mengetahui manfaat dari sertifikasi ISO pada rumah sakit
1.3.2.5 Mengetahui klausul-klausul pada ISO 9001:2008
1.3.2.6 Mengetahui perbedaan dari ISO, KARS dan JCI
3 Manajemen Keperawatan ISO
1.4 Ruang Lingkup
Pembahasan ini terbatas pada ruang lingkup sebagai berikut :
1.4.1 Sejarah ISO
1.4.2 Definisi ISO
1.4.3 Jenis - Jenis ISO
1.4.4 Prinsip - Prinsip ISO 9001:2008
1.4.5 Manfaat ISO 9001:2008
1.4.6 Klausul ISO 9001:2008
1.4.7 Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
1.4.7 Perbedaan ISO 9001:2008, KARS dan JCI
4 Manajemen Keperawatan ISO
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Sejarah ISO
ISO atau International Standarization for Organization didirikan pertama
kali pada tahun 1947 di Jenewa, Swiss. Sudah lebih dari 150 negara yang menjadi
anggota ISO dan 18.000 standar ISO yang sudah digunakan di seluruh dunia.
Tujuan dibentuknnya organisasi ini yaitu sebagai sandarisasi produk yang
diperdagangkan di pasar Internasional agar hasil produk yang diproduksi
mempunyai kualitas yang baik. (Darrel J. Scott. 2010)
Pada tahun 1987 Committee of the International Organization for
Standardization (IOS) yang berpusat di Jenewa, Swiss mengeluarkan standar
mutu International. Standar mutu Internasional ini adalah ISO 9000 series yang
termasuk di dalamnya adalah ISO 9001, 9002, 9003 dan 9004. Standar ini
kemudian direvisi pada tahun 1994 dan setelah 6 tahun di revisi kembali menjadi
ISO 9001 versi 2008. ISO 9001:2008 sendiri adalah standar sistem yang
mengatur mengenai manajemen mutu. Banyak jenis standar ISO yang diterbitkan
oleh The International Organization for Standarsization. Diantaranya yaitu ISO
9001, ISO 14001, ISO 22000, ISO 27001, ISO 16949, ISO 17025, ISO 28000,
ISO 50001. Standar ini telah mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia.
(Jayusman, M. Khaldra. 2012)
2.2 Definisi ISO
ISO dalam bahasa Yunani adalah ISOS yang memiliki arti sama. ISO saat
ini digunakan oleh sebuah organisasi nonpemerintah yaitu Intertional
Standarization of Organization. ISO memiliki banyak serie dan series 9001
adalah Standar Internasional yang mengatur tentang sistem manajemen mutu
(Quality Management System). ISO 9001:2008 merupakan hasil revisi dari ISO
9001:2000, terdapat perbedaan antara kedua versi tersebut yaitu lebih
menekankan pada efektifitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi.
ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan dan rekomendasi untuk design dan
penelitian dari suatu sistem manajemen kualitas yang bertujuan untuk menjamin
suatu organisasi akan menghasilkan produk atau jasa yang memenuhi persyaratan
5 Manajemen Keperawatan ISO
sesuai ketetapan. Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya
untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau
standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi
non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan
hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah.
2.3 Jenis ISO
International Organization for Standarization memiliki beberapa jenis ISO,
banyak perusahaan di Indonesia sudah mengadopsi beberapa jenis ISO
diantaranya adalah :
2.3.1 ISO 9001
ISO 9001 merupakan standar manajemen mutu dan merupakan
persyaratan sistem menajemen yang paling populer di Dunia. ISO 9001
direvisi yang paling akhir pada tahun 2008, sehingga saat ini menjadi ISO
9001:2008.
2.3.2 ISO 14001
ISO 14001 merupakan standar yang berisi tentang persyaratan-
persyaratan sistem menajemen lingkungan. Konsep pada ISO 14001 yaitu
menggunakan metode perbaikan yang berkesinambungan dan tentunya
berkaitan dengan pengelolaan lingkungan seperti halnya dalam upaya
menghemat pemakaian energi, air, bahan bakar serta dapat mengelola
limbah atau polusi. Sehingga perusahaan yang menerapkan ISO 14001
harus sudah dapat melakukan pengkajian terhadap kegiatan dan aktivitas
perusahaan yang berdampak pada lingkungan.
2.3.3 ISO 22000
ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi tentang persyaratan
dalam sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini berfokus terhadap
pengendalian dalam sistem dan proses produksi makanan dan minuman.
Dalam setiap jenis produk makanan atau minuman harus dibuatkan rencana
proses dan pengendaliannya. Pada dasarnya konsep dari ISO 22000 tidak
berbeda jauh dengan ISO 9001, yang membedakan dalam klausul 7 :
perencanaan dan realisasi produk dan klausul 8 : validasi, verifikasi dan
perbaikan sistem.
6 Manajemen Keperawatan ISO
2.3.4 ISO 27001
ISO/IEC 27001 merupakan standar sistem manajemen keamanan
informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management
System (ISMS). ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan aplikasi IT dalam
kegiatan bisnisnya diantaranya menggunakan transaksi on-line, data-data
dan informasi dalam bentuk file komputer dan sebagainya.
2.3.5 ISO 16949
ISO/TS 16949 merupakan Technical Specification yang dikeluarkan
oleh ISO sebagai standar sistem manajemen mutu untuk industri otomotif.
ISO/TS 16949 juga mempunyai konsep perbaikan berkesinambungan,
pengendalian terhadap rantai pasokan, tindakan perbaikan dan pencegahan.
2.3.6 ISO/IEC 17025
ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang berisi tentang
persyaratan untuk diterapkan di suatu lembaga pengujian atau laboratorium.
Keberadaan standar ini sangat penting terutama untuk memastikan validitas
dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang kesehatan,
perdagangan, produksi sampai upaya perlindungan pelanggan. Akreditasi
ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium pengujian atau lembaga
kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil uji atau
kalibrasi yang dikeluarkannya.
2.3.7 ISO 28000
ISO 28000 merupakan suatu standar yang berisi tentang persyaratan
terhadap sistem keamanan rantai pasokan. ISO 28000 ini diterapkan
terutama untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ancaman resiko
keamanan relatif tinggi, contoh : fasilitas umum, bank, logistik, hotel,
sampai kilang minyak atau sarana vital lainnya.
2.3.8 ISO 50001
ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem manajemen energy.
ISO 50001 dirancang untuk membantu organisasi agar lebih baik lagi dalam
menggunakan energinya, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan
penggunaan teknologi agar hemat energi, serta untuk mendorong efisiensi
pada seluruh rantai suplai.
7 Manajemen Keperawatan ISO
2.4 Prinsip-prinsip Dalam Standard Manajemen Mutu
Sebagai dasar untuk menerapkan ISO 9001:2008 agar efektif dan efisien,
sebaiknya perusahaan mengikuti 8 Prinsip Manajemen Mutu. Prinsip ini bukan
harus diterapkan sekaligus, namun secara bertahap selagi perusahaan masih eksis
dalam menjalankan bisnisnya. Delapan Prinsip ini merupakan aturan-aturan dasar
untuk memimpin dan melaksanakan suatu organisasi. (Fundamental rules for
leading operation organization)
1. Customer Focus (Fokus kepada pelanggan)
Seluruh perencanaan dan pelaksanaan sistem untuk memuaskan pelanggan.
2. Leadership (Kepemimpinan)
Keberhasilan dalam melakukan implementasi dan komitmen yang konsisten
dan gerak yang sinergi pada setiap organisasi dipengaruhi oleh leadership
yang bagus.
3. Involment of People (Keterlibatan sistem untuk manajemen)
Semua orang yang terlibat di dalam organisasi sebaiknya ikut berkontribusi
dalam implementasi sistem manajemen mutu yang sesuai dengan fungsi dan
kerja masing-masing melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerja
yang efektif dan berkualitas.
4. Pendekatan Proses
Pendekatan proses ini akan berjalan mengikuti alur proses dan telah
dipetakan, sehingga akan meminimalkan pemborosan akibat dari proses
yang tidak efektif.
5. Pendekatan Sistem Manajemen
Implementasi sistem manajemen ini mengedepankan pendekatan pada cara
pengelolaan proses sehingga akan menghilangkan akar masalah serta
potensi masalah yang akan muncul.
6. Continual Improvment (Perbaikan terus menerus)
7. Factual approach to decision making (Pendekatan faktual untuk pembuatan
keputusan)
Setiap keputusan yang diambil harus;ah berdasarkan fakta dan data.
8. Mutually beneficial supplier relationship (Hubungan dengan pemasok
saling menguntungkan)
8 Manajemen Keperawatan ISO
Mengubah mindset bahwa pemasok bukanlah pembantu namun mitra usaha
sehingga akan terjalin pola hubungan yang saling menguntungkan.
2.5 Manfaat Penerapan ISO
Manfaat Penerapan ISO 9001:2008
Manfaat dari penerapan ISO 9001:2008 bagi perusahaan sebagai berikut
(Gaspesrz, 2001) :
Penerapan ISO 9001:2008 akan meningkatkan produktivitas, efisien,
efektifitas operasional dan mengurangi biaya yang ditimbulkan barang
bermutu rendah dan jasa yang tidak maksimal
Membuat sistem kerja dalam suatu perusahaan menjadi standar kerja yang
terdokumentasi dan mempunyai aturan kerja yang baik sehingga
memudahkan dalam pengendalian
Dapat menjadi standar kerja untuk melatih karyawan baru
Nilai kompetisi perusahaan semakin meningkat
Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 diijinkan untuk
mengiklandan dimedia massa
Menjamin bahwa proses yang dilaksanakan sesuai dengan sistem
manajemen mutu yang ditetapkan
Akan memudahkan Manajemen Puncak dalam pencapaian target karena
sudah dipersipkan target yang terukur dan terencana.
Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan melalui jaminan
kualitas yang teroganisasi dan sistematik
Meningkatkan semangat dan moral karyawan karena adanya kejelasan
tugas sehingga dapat bekerja dengan efisien dan efektif
Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan
Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check and act)
2.6 Klausul pada ISO 9001:2008
ISO 9001:2008 terdiri dari 8 klausul sebagai berikut (Santosa, Made Arya Wira,
2013) :
2.6.1 Klausul 1. Ruang lingkup
Dalam klausul ini secara persyaratan-persyaratan standar telah menekankan
untuk memenuhi kepuasan pelanggan
2.6.2 Klausul 2. Referensi Normatif
Klausul ini hanya memuat referensi-referensi yang harus dipersiapkan oleh
perusahaan yaitu :
a. Peraturan Pemerintah
b. Buku-buku panduan tentang kualitas
9 Manajemen Keperawatan ISO
2.6.3 Klausul 3. Istilah dan Definisi
Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang diberikan
dalam ISO 9001:2008 menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan,
memelihara langkah-langkah untuk implementasi sistem manajemen
peningkatan terus menerus.
2.6.4 Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu
Persyaratan umum dalam memimpin dan mengoperasikan organisasi perlu
dilakukan pengelolaan yang sistematis.
2.6.5 Klausul 5. Tanggung jawab Manajemen
Klausul ini menekankan pada komitmen manajemen puncak (top
management commitment). Dalam hal fokus pelanggan manajemen puncak
harus menjamin bahwa persyaratan pelanggan telah ditetapkan dan
dipenuhi dengan tujuan pengingkatan kepuasan pelanggan.
2.6.6 Klausul 6. Manajemen Sumber Daya
Penyediaan sumber daya suatu organisasi harus menetapkan dan
memberikansumber-sumber daya yang diperlukan secara tepat untuk
menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen kualitas ISO
9001?2008 serta meningkatkan efektivitasnya terus-menerus dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
2.6.7 Klausul 7. Realisasi Produk
Dalam hal perencanaan realisasi produk organisasi harus menjamin bahwa
proses realisasi produk berada dibawah pengendalian, agar memenuhi
persyaratan produk.
2.6.8 Kalusul 8. Pengukuran analisis dan peningkatan
Persyaratan umum dalam klaususl 8 tentang pengukuran analisis dan
peningkatan, dimana organisasi harus menetapkan rencana-rencana dan
menerapkan proses-proses pengukuran pemantauan, analisis dan
peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesuaian dari produk atau jasa.
10 Manajemen Keperawatan ISO
2.7 Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
11 Manajemen Keperawatan ISO
Uraian model proses sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 adalah
1. Suatu organisasi bila ingin berhasil mencapai tujuannya, harus dimulai
dengan suatu arah yang sistematis dimulai dari top manajemen, tujuan
organisasi dinyatakan dalam visi dan misi yang dijabarkan dalam kebijakan
dan sasaran mutu.
2. Organisasi tergantung pada pelanggan, karena itu perusahaan harus
mengetahui keinginan pelanggan saat ini dan yang akan datang.
3. Visi dan misi sebagai perencanaan strategis membutuhkan tersedianya
sumber daya (manusia, peralatan, metode, dan keuangan) untuk dapat
mewujudkan persyaratan dan harapan pelanggan.
4. Sumber daya harus dikelola untuk menghasilkan produk atau jasa yang
sesuai dengan persyaratan pelanggan.
5. Dengan adanya perencanaan strategis dan tersedianya sumber daya yang
mencukupi, maka dapat dilakukan proses realisasi produk dan jasa yang
mendapat masukan/input persyaratan dari pelanggan. Persyaratan –
persyaratan tersebut telah diubah menjadi urutan proses internal perusahaan
yang harus dikendalikan dengan memperhatikan keterkaitan dan
ketergantungan antar proses tersebut.
6. Produk atau jasa yang dihasilkan akan diterima oleh pelanggan. Pada fase
ini akan terjadi prosas pembanding antara harapan pelanggan dengan
produk atau jasa yang diterima yang akan melahirkan kondisi puas atau
tidak puas. Perusahaan harus mengetahui harapan pelanggan (dilihat pada
garis yang terputus-putus)
7. Sebagai tindak lanjut dari pengukuran, kepuasan pelanggan, efektivitas, dan
efisiensi penerapan sistem manajemen, proses dan produk perlu dilakukan
analisa terhadap data tersebut. Hasil analisa data harus ditindak lanjuti
dengan suatu program peningkatan
8. Program-program peningkatan akan menuntut arahan dan tersedianya
sumber daya. Hal ini berani dibutuhkannya kembali komitmen dari
pimpinan puncak untuk menjalankannya. Dengan demikian proses
perbaikan berkesinambungan terus berlanjut tanpa berhenti dengan tujuan
akhir untuk memuaskan pelanggan.
12 Manajemen Keperawatan ISO
2.8 Perbedaan ISO 9001:2008, KARS dan JCI
ISO 9001:2008 merupakan sebuah Standar Internasional untuk sistem
manajemen Mutu (Quality Management System), ISO 9001:2008 tidak
menyatakan persyarat – persyaratan yang harus dipenuhi oleh organisai untuk
menghasilkan produk atau jasa. ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem
manajemen kualitas. Tetapi dengan dibentuknya ISO 9001:2008 ini diharapkan
organisasi akan menghasilkan produk atau jasa dari suatu sistem manajemen
kualitas pasar Internasional yang berkualitas baik. Sistem Manajemen pada ISO
9001:2008 yaitu prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk
manajemen sistem, yang bertujuan untuk menjamin kesesuaian dari suatu proses
dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu,
dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau
dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
KARS atau Komisi Akreditasi Rumah Sakit merupakan lembaga
independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non
struktural dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. Setelah dinilai
bahwa rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku
Komisi Akreditasi Rumah Sakit Akreditasi ini sangatlah penting karena sebagai
tolak ukur untuk mengetahui tingkat mutu pelayanan pada suatu rumah sakit dan
mengetahui tingkat kesembuhan dari pasien.
Joint of Commision International (JCI) adalah lembaga akreditasi
internasional rumah sakit yang telah diakui oleh dunia. JCI sangat bermanfaat
bagi pasien rumah sakit dan rumah sakit yang telah terkareditasi Internasional
oleh badan ini. JCI memiliki dua fokus standar yakni pelayanan rumah sakit dan
keselamatan pasien. JCI dan KARS adalah badan akreditasi yang khusus untuk
mengurus akreditasi rumah sakit yang bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit yang berorientasi pada
peningkatan mutu dan keselamatan pasien, mengefisiensikan biaya dan sumber
daya dan memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat
atas pemberian pelayanan kesehatan.
13 Manajemen Keperawatan ISO
BAB III
PENUTUP DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Serifikasi ISO diperlukan karena untuk memastikan dan menghasilkan
karakteristik pruduk atau jasa yang diinginkan seperti kualitas, kondisi
lingkungan yang sesuai, keamanan/safety, realiabilitas, efisien dan tentu saja
dapat meminimalkan biaya.
Pada tahun 1987 ISO mengeluarkan standar mutu International yaitu
ISO 9000 series yang termasuk di dalamnya adalah ISO 9001, 9002, 9003 dan
9004. Standar ini kemudian direvisi pada tahun 1994 dan setelah 6 tahun di revisi
kembali menjadi ISO 9001 versi 2008. ISO 9001:2008 sendiri adalah standar
sistem yang mengatur mengenai manajemen mutu. Banyak jenis standar ISO
yang diterbitkan oleh ISO. Diantaranya yaitu ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000,
ISO 27001, ISO 16949, ISO 17025, ISO 28000, ISO 50001. Standar ini telah
mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia.
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan bahwa mahasiswa keperawatan
dapat mengetahui sertifikasi ISO dirumah sakit. Sehingga nantinya pada saat
dirumah sakit dapat mengetahui tentang ISO yang digunakan dan dapat
memberikan pelayanan mutu yang baik kepada masyarakat.
14 Manajemen Keperawatan ISO
DAFTAR PUSTAKA
Darrel J. Scott, FACHE. 2010 . ISO 9001 and Hospital Accreditation. Metro
Doctors. DNV Healthcare
Levett, James M, MD and Burney, Robert G, MD. 2011 . Using ISO 9001 in
HEALTHCARE. United State Of America. ASQ.
Gaspersz, V. 2002. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Jayusman, M. Khaldra, Regen, Nanda dkk. 2012. Manajemen Mutu Terpadu
Sistem Manajemen Kualitas International. Jambi. Universitas Jambi.
Lumenta, Nico A. 2008. Depkes. Diakses pada tanggal 4 April 2014 pada pukul
15.00WIBwww.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=880&It
emid=2
Tamuru, M. Rahmat Efendi. 2011 . Apakah ISO 9001 2008. KonsultanK3. Diakses
5 april 2014 http://www.konsultank3.com/apakah-iso-9001-2008-80.html dan
http://www.konsultank3.com/setifikasi-iso-9001-77.html
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
012 TAHUN 2012 TENTANG AKREDITASI RUMAH SAKIT
Santosa, Made Arya Wira, Widhiawati, I.A. Rai, dkk. 2013. Penerapan standar
sistem manajemen mutu (ISO) 9001:2008 pada kontraktor PT. Tunas Jaya Sanur.
Denpasar. Universitas Udayana
Liana, Leni Agus. 2013. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
Klausul. Yogyakarta
top related