makalah mastitis
Post on 07-Jul-2018
301 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
1/24
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mastitis adalah infeksi peradangan pada mammae, terutama pada primipara yang
biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi melalui luka pada puting
susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah (Prawirohadjo, 200!. Mastitis adalah
peradangan payudara, yang dapat disertai atau tidak disertai dengan infeksi.Penyakit ini
biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional atau mastitis
puerperalis. "adang#kadang keadaan ini dapat menjadi fatal apabila tidak diberi tindakan
yang adekuat.Mastitisjuga seringkali disebut sebagai abses payudara, dimana terjadi
pengumpulan nanah lokal di dalam payudara. "eadaan ini menyebabkan beban penyakit yang
berat dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengobatannya. Penelitian terbaru juga
ada yang menyatakan bahwa mastitis dapat meningkatkan risiko penularan $I% melalui
menyusui.
Pengeluaran &'I yang tidak efisien akibat teknik menyusui yang kurang benar
merupakan penyebab yang penting, tetapi pada kenyataannya saat ini masih banyak petugas
kesehatan yang menganggap bahwa mastitis masih sama dengan infeksi payudara. Mereka
sering tidak mampu membantu pasien mastitis untuk terus menyusui, dan mereka bahkan
mungkin menyarankan pasien tersebut untuk berhenti menyusui, yang sebenarnya hal
tersebut tidak perlu.
Makalah ini disusun untuk menyajikan informasi tentang konsep dasardan asuhan
keperawatanmastitis laktasional, untuk menuntun penatalaksanaan praktik yang tepat
sehingga pasien mastitis masih dapat mempertahankan agar tetap dapat memberikan &'I
kepada bayinya secara eksklusif.
1.3 Tujuan
&dapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain
a. Mengetahui definisi mastitis)
b. Mengetahui etiologi mastitis
c. Mengetahui tanda dan gejala mastitis)
d. Mengetahui patofisiologi mastitis)
e. Mengetahui komplikasi dan prognosis mastitis)
f. Mengetahui pengobatan mastitis)
g. Mengetahui pencegahan mastitis)h. Mengetahui pemeriksaan penunjang mastitis)
1
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
2/24
i. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan mastitis.
1.3 Manfaat
Manfaat makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut.
a. *agi mahasiswa, hasil makalah diharapkan dapat memberikan pemahaman dan
pengertian terhadap pentingnya kesehatan dan mampu memberikan asuhan
keperawatan dengan benar)
b. *agi penulis, makalah ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan wawasan,
pengetahuan dan pengalaman belajar yang terkait dengan masalah pada sistem
reproduksi wanita, yaitu penyakit mastitis inisehingga dalam mempraktikkan ilmu
yang terkait akan lebih mudah.
BAB
TN!AUAN TE"#
$.1 Defini%i
2
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
3/24
Infeksi Payudara (Mastitis! adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. *iasanya
terjadi karena adanya bakteri jenis staphylococcus aureus. *akteri biasanya masuk melalui
puting susu yang pecah#pecah atau terluka.Pada infeksi yang berat atau tidak diobati, dapat
terbentuk abses payudara (penimbunan nanah di dalam payudara!. Mastitis adalah reaksi
sistematik seperti demam, terjadi #+ minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi
sumbatan saluran air susu (Masjoer, 200!.
Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai
infeksi.Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional
atau mastitis puerperalis."adang#kadang keadaan ini dapat menjadi fatal bila tidak diberikan
tindakan yang adekuat.&bses payudara, pengumpulan nanah lokal di dalam payudara,
merupakan komplikasi berat dari mastitis. "eadaan inilah yang menyebabkan beban penyakit
bertambah berat ('ally I, 'eerin %.-, 200+ dalam &nonim, 20+!.
'umber lain menyebutkan bahwa mastitis adalah infeksi dan peradangan pada payudara
yang terjadi melalui luka pada puting, dapat berasal dari peredaran darah. anda/tanda
mastitis yang dirasakan ibu adalah rasa panas dingin disertai kenaikan suhu, ibu merasa lesu,
tidak nafsu makan, payudara membesar, nyeri perabaan, mengkilat dan kemerahan pada
payudara, dan terjadi pada +/ minggu masa nifas. $al ini dapat diatasi dengan
membersihkan puting sebelum dan sesudah menyusui) menyusui pada payudara yang tidak
sakit) kompres dingin sebelum menyusui)menggunakan *$ untuk menyokong payudara,
berikan antibiotik dan analgetik, istirahat yang cukup dan banyak minum (1'1, tanpa tahun!.
Mastitis adalah infeksi yang disebabkan karena adanya sumbatan pada duktus hingga
puting susu mengalami sumbatan. Mastitis paling sering terjadi pada minggu kedua dan
ketiga pasca kelahiran.Penyebab penting dari mastitis ini adalah pengeluaran &'I yang tidak
efisien akibat teknik menyusui yang buruk.1ntuk menghambat terjadinya mastitis ini
dianjurkan untuk menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik
pada payudaranya ('ally I, 200+ dalam &nonim, 20+!.
*erdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan mastitis
adalah suatu infeksi atau peradangan pada jaringan payudara yang diakibatkan karena adanya
bakteri (staphylococcus aureus! yang masuk melalui puting susu yang pecah#pecah atau
terluka.
Mastitis diklasifikasikan menjadi jenis, yaitu mastitis puerparalis epidemic, mastitis
aninfeksosa, mastitis subklinis dan mastitis infeksiosa. imana keempat jenis tersebut
muncul dalam kondisi yang berbeda#beda. iantaranya adalah sebagai berikut (*ertha, 2002
dalam jamudin, 2003!
3
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
4/24
. Mastitis Puerparalis 4pidemik
Mastitis puerparalis epidemic ini biasanya timbul apabila pertama kali bayi dan
ibunya terpajan pada organisme yang tidak dikenal atau erulen. Masalah ini paling sering
terjadi di rumah sakit, yaitu dari infeksi silang atau bekesinambungan strain resisten.
2. Mastitis 5oninfesiosa
Mastitis moninfeksiosa terjadi apabila &'I tidak keluar dari sebagian atau seluruh
payudara, produksi &'I melambat dan aliran terhenti.5amun proses ini membutuhkan
waktu beberapa hari dan tidak akan selesai dalam 2/+ minggu. 1ntuk sementara waktu,
akumulasi &'I dapat menyebabkan respons peradangan.
+. Mastitis 'ubklinis
Mastitis subklinis telah diuraikan sebagai sebuah kondisi yang dapat disertai dengan
pengeluaran &'I yang tidak adekuat, sehingga produksi &'I sangat berkurang yaitu kira#
kira hanya sampai di bawah 00 ml6hari (700 ml6hari!.
. Mastitis Infeksiosa
Mastitis infeksiosa terjadi apabila siasis &'I tidak sembuh dan proteksi oleh faktor
imun dalam &'I dan oleh respon/respon inflamasi. 'ecara normal, &'I segar bukan
merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.
$.$ &akt'r #e%ik'
*eberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko mastitis (Prasetyo, 200!,
yaitu
a. 1mur
8anita berumur 2#+9 tahun lebih sering menderita mastitis dari pada wanita di bawah
usia 2 tahun atau di atas +9 tahun.
b. 'erangan sebelumnya
'erangan mastitis pertama cenderung berulang, hal ini merupakan akibat teknik
menyusui yang buruk yang tidak diperbaiki.
c. Melahirkan
"omplikasi melahirkan dapat meningkatkan risiko mastitis, walupun penggunaan
oksitosin tidak meningkatkan resiko.
d. :i;i
&supan garam dan lemak tinggi serta anemia menjadi faktor predisposisi terjadinya
mastitis. 8anita yang mengalami anemia akan beresiko mengalami mastitis karena
kurangnya ;at besi dalam tubuh, sehingga hal itu akan memudahkan tubuh mengalami
4
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
5/24
infeksi (mastitis!. &ntioksidan dari itamin 4, itamin & dan selenium dapat mengurangi
resiko mastitis.
e. ! menyebutkan bahwa peradangan pada payudara (Mastitis! di
sebabkan oleh hal#hal sebagai berikut
a. Payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat, akhirnya tejadi mastitis.
b. Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadi payudara bengkak.
c. Penyangga payudara yang terlalu ketat, mengakibatkan segmental engorgement sehingga
jika tidak disusu secara adekuat bisa erjadi mastitis.
d. Ibu yang memiliki diet jelek, kurang istirahat, anemia akan mempermudah terkena infeksi.
Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan
menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu.
Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh
sel#sel kulit yang mati. 'aluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah
mengalami infeksi.ua penyebab utama mastitis adalah stasis &'I dan infeksi.'tasis &'I
biasanya merupakan penyebab primer yang dapat disertai atau berkembang menuju
infeksi.:uther pada tahun 39? menyimpulkan dari pengamatan klinis bahwa mastitis
diakibatkan oleh stagnasi &'I di dalam payudara, dan bahwa pengeluaran &'I yang efisien
5
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
6/24
dapat mencegah keadaan tersebut.Ia menyatakan bahwa bila terjadi infeksi, bukan primer,
tetapi diakibatkan oleh stagnasi sebagai media pertumbuhan bakteri.
homsen,dkk pada tahun 3? menghasilkan bukti tambahan tentang pentingnya
stasis &'I. Mereka menghitung leukosit dan bakteri dalam &'I dari payudara dengan tanda
klinis mastitis dan mengajukan klasifikasi berikut, yaitu
a. 'tasis &'I
'tatis &'I terjadi jika &'I tidak dikeluarkan dengan efisien dari payudara. $al ini
terjadi jika payudara terbendung segera setelah melahirkan, atau setiap saat jika bayi tidak
mengisap &'I, kenyutan bayi yang buruk pada payudara, pengisapan yang tidak efektif,
pembatasan frekuensi6durasi menyusui, sumbatan pada saluran &'I, suplai &'I yang
sangat berlebihan dan menyusui untuk kembar dua6lebih. 'tatis &'I dapat membaik hanya
dengan terus menyusui, tentunya dengan teknik yang benar. b. Inflamasi non infeksiosa (atau mastitis noninfeksiosa!
Mastitis jenis ini biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut&danya bercak
panas6nyeri tekan yang akut, bercak kecil keras yang nyeri tekan, dan tidak terjadi demam
dan ibu masih merasa baik#baik saja.Mastitis non infeksiosa membutuhkan tindakan
pemerasan &'I setelah menyusui.
c. Mastitis infeksiosa
Mastitis jenis ini biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut lemah, nyeri kepala
seperti gejala flu, demam suhu @ +?,9 derajat celcius, ada luka pada puting payudara, kulit
payudara tampak menjadi kemerahan atau mengkilat, terasa keras dan tegang, payudara
membengkak, mengeras, dan teraba hangat, dan terjadi peningkatan kadar natrium
sehingga bayi tidak mau menyusu karena &'I yang terasa asin. Mastitis infeksiosa hanya
dapat diobati dengan pemerasan &'I dan antibiotik sistemik. anpa pengeluaran &'I yang
efektif, mastitis non infeksiosa sering berkembang menjadi mastitis infeksiosa, dan
mastitis infeksiosa menjadi pembentukan abses.
$.( Tanda dan )ejala
anda dan :ejala dari mastitis ini biasanya berupa
a. Payudara yang terbendung membesar, membengkak, keras dan kadang
terasa nyeri.
b. Payudara dapat terlihat merah, mengkilat dan puting teregang menjadi
rata.
c. &'I tidak mengalir dengan mudah, dan bayi sulit mengenyut untuk
menghisap &'I sampai pembengkakan berkurang.
6
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
7/24
d. Ibu akan tampak seperti sedang mengalami flu, dengan gejala demam,
rasa dingin dan tubuh terasa pegal dan sakit.
e. erjadi pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama
dengan payudara yang terkena.
:ejala yang muncul juga hampir sama dengan payudara yang membengkak karena
sumbatan saluran &'I antara lain
a. Payudara terasa nyeri
b. eraba keras
c. ampak kemerahan
d. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti pecah/pecah, dan
badan terasa demam seperti hendak flu, bila terkena sumbatan tanpa infeksi, biasanya di
badan tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian keras
dan nyeri serta merah.
5amun terkadang dua hal tersebut sulit untuk dibedakan, gampangnya bila didapat
sumbatan pada saluran &'I, namun tidak terasa nyeri pada payudara, dan permukaan kulit
tidak pecah / pecah maka hal itu bukan mastitis. *ila terasa sakit pada payudara namun tidak
disertai adanya bagian payudara yang mengeras, maka hal tersebut bukan mastitis (Pitaloka,
200 dalam &nonim, 20+!.
$.* Pat'fi%i'l'gi
'ecara garis besar, mastitis atau peradangan pada payudara dapat terjadi karena proses
infeksi ataupun noninfeksi. 5amun semuanya bermuara pada proses infeksi. Mastitis akibat
proses noninfeksi berawal dari proses laktasi yang normal. 5amun karena sebab#sebab
tertentu maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pengeluaran &'I atau yang biasa
disebut sebagai stasis &'I.$al ini membuat &'I terperangkap di dalam ductus dan tidak dapat
keluar dengan lancar.&kibatnya mammae menjadi tegang.'ehingga sel epitel yang
memproduksi &'I menjadi datar dan tertekan.permeabilitas jaringan ikat meningkat,
beberapa komponen(terutama protein dan kekebalan tubuh dan natrium! dari plasma masuk
ke dalam &'I dan jaringan sekitar sel memicu respon imun. erjadi inflmasi hingga sehingga
mempermudah terjadinya infeksi."ondisi ini membuat lubang duktus laktiferus menjadi port
de entry bakteri, terutama bakteri Staphylococcus aureus dan Strepcococcus sp.
$ampir sama dengan kejadian pada mastitis noninfeksi, mastitis yang terjadi akibat
proses infeksi terjadi secara langsung, yaitu saat timbul fisura6robekan6perlukaan pada puting
yang terbentuk saat awal laktasi akan menjadikan port de entry/tempat masuknya bakteri.
Proses selanjutnya adalah infeksi pada jaringan mammae.
7
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
8/24
$.+ ,'-lika%i dan Pr'gn'%i%
&. "omplikasi
*erikut beberapa komplikasi yang dapat muncul karena mastitis.
a. &bses payudara
&bses payudaramerupakan komplikasi mastitis yang biasanya terjadi karena
pengobatan terlambat atau tidak adekuat. *ila terdapat daerah payudara teraba keras,
merah dan tegang walaupun ibu telah diterapi, maka kita harus memikirkan
kemungkinan terjadinya abses. "urang lebih += dari kejadian mastitis berlanjut
menjadi abses.Pemeriksaan 1': payudara diperlukan untuk mengidentifikasi adanya
cairan yang terkumpul. Aairan ini dapat dikeluarkan dengan aspirasi jarum halus yang
berfungsi sebagai diagnostik sekaligus terapi, bahkan mungkin diperlukan aspirasi
jarum secara serial6berlanjut. Pada abses yang sangat besar terkadang diperlukan
tindakan bedah. 'elama tindakan ini dilakukan, ibu harus mendapatkan terapi medikasi
antibiotik. &'I dari sekitar tempat abses juga perlu dikultur agar antibiotik yang
diberikan sesuai dengan jenis kumannya.
b. Mastitis berulang6kronis
Mastitis berulang biasanya disebabkan karena pengobatan terlambat atau tidak
adekuat. Ibu harus benar#benar beristirahat, banyak minum, mengonsumsi makanan
dengan gi;i berimbang, serta mengatasi stress. Pada kasus mastitis berulang karena
infeksi bakteri biasanya diberikan antibiotik dosis rendah (eritromisin 900 mg sekali
sehari! selama masa menyusui.
c. Infeksi jamur
"omplikasi sekunder pada mastitis berulang adalah infeksi oleh jamur seperti
candida albicans."eadaan ini sering ditemukan setelah ibu mendapat terapi
antibiotik.Infeksi jamur biasanya didiagnosis berdasarkan nyeri berupa rasa terbakar
yang menjalar di sepanjang saluran &'I. iantara waktu menyusui permukaan
payudara terasa gatal. Puting mungkin tidak nampak kelainan. Pada kasus ini, ibu dan
bayi perlu mendapatkan pengobatan. Pengobatan terbaik adalah mengoles nistatin krim
yang juga mengandung kortison ke puting dan areola setiap selesai bayi menyusu dan
bayi juga harus diberi nistatin oral pada saat yang sama.
8
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
9/24
*. Prognosis
Prognosis baik setelah dilakukan tindakan kepeerawatan dengan segera. an
keadaan akan menjadi fatal bila tidak segera diberikana atau dilakukan tindakan yang
adekuat.
$./ Penatalak%anaan
'etelah diagnosa mastitis dipastikan, hal yang harus segera dilakukan adalah pemberian
susu kepada bayi dari mamae yang sakit dihentikan dan diberi antibiotik. engan tindakan ini
terjadinya abses seringkali dapat dicegah, karena biasanya infeksi disebabkan oleh
Staphylococcus aureus. Penicilin dalam dosis cukup tinggi dapat diberikan sebagai terapi
antibiotik.'ebelum pemberian penicilin dapat diadakan pembiakan6kultur air susu, supaya
penyebab mastitis benar#benar diketahui. &pabilaada abses maka nanah
dikeluarkan,kemudian dipasang pipa ke tengah abses agar nanah dapat keluar terus. 1ntuk
mencegah kerusakan pada duktus laktiferus, sayatan dibuat sejajar dengan jalannya duktus#
duktus tersebut.
Prinsip#prinsip utama penanganan mastitis adalah
. "onseling suportif
Mastitis merupakan pengalaman yang paling banyakwanita merasa sakit dan
membuat frustasi.'elain dalam penanganan yang efektif dan pengendalian nyeri, wanita
membutuhkan dukungan emosional. Ibu harus diyakinkan kembali tentang nilai menyusui,
yang aman untuk diteruskan, bahwa &'I dari payudara yang terkena tidak akan
membahayakan bayinya dan bahwa payudaranya akan pulih, baik bentuk maupunfungsinya. "lien membutuhkan bimbingan yang jelas tentang semua tindakan yang
dibutuhkan untuk penanganan, dan bagaimana meneruskan menyusui6memeras &'I dari
payudara yang sakit. "lien akan membutuhkan tindak lanjut untuk mendapat dukungan
terus menerus dan bimbingan sampai kondisinya benar#benar pulih.
2. Pengeluaran &'I dengan efektif
$al ini merupakan bagian terapi terpenting, antara lain
a. *antu ibu memperbaiki kenyutan bayi pada payudaranya
b. orong untuk sering menyusui, sesering dan selama bayi menghendaki, tanpa
pembatasan
9
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
10/24
c. *ila perlu peras &'I dengan tangan6pompa6botol panas, sampai menyusui dapat dimulai
lagi
+. erapi antibiotik
erapi antibiotik diindikasikan pada
a. $itung sel dan koloni bakteri dan biakan yang ada serta menunjukkan infeksi
b. :ejala berat sejak awal
c. erlihat puting pecah#pecah
d. :ejala tidak membaik setelah 2#2 jam setelah pengeluaran &'I diperbaiki maka
Baktamase harus ditambahkan agar efektif terhadap Staphylococcus aureus. 1ntuk
organisme gram negatif, sefaleksin6amoksisillin mungkin paling tepat. Cika mungkin,
&'I dari payudara yang sakit sebaiknya dikultur dan sensiitas bakteri antibiotik
ditentukan.
e. Pada kasus infeksi mastitis, penanganannya antara lain
. *erikan antibiotik "loksasilin 900 mg per oral kali sehari setiap D jam selama 0
hari atau eritromisin 290 mg per oral + kali sehari selama 0 hari.
2. *antulah ibu agar tetap menyusui
+. *ebat6sangga payudara
. "ompres hangat sebelum menyusui untuk mengurangi bengkak dan nyeriyaitu
dengan memberikan parasetamol 900 mg per oral setiap jam dan lakukan ealuasi
secara rutin.
Pengobatan yang tepat dengan pemberian antibiotik, mintalah pada dokter
antibiotik yang baik dan aman untuk ibu yang menyusui, selain itu bila badan terasa panas,
ibu dapat minum obat turun panas, kemudian untuk bagian payudara yang terasa keras dan
nyeri, dapat dikompres dengan menggunakan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri.
*ila tidak tahan nyeri, dapat meminum obat penghilang rasa sakit, istirahat yang
cukup amat perlu untuk mengembalikan kondisi tubuh menjadi sehat kembali. isamping
itu, makan dan minum yang bergi;i, minum banyak air putih juga akan membantu
10
Antibi'tik D'%i%
4ritromisin 290#900 mg setiap D jam
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
11/24
menurunkan demam, biasanya rasa demam dan nyeri itu akan hilang dalam dua atau tiga
hari dan ibu akan mampu beraktiitas seperti semula
. erapi simtomatik
5yeri sebaiknya diterapi dengan analgesik. Ibuprofen dipertimbangkan sebagai obat
yang paling efektif dan dapat membantu mengurangi inflamasi dan nyeri. Parasetamol
merupakan alternatif yang paling tepat. Istirahat sangat penting, karena tirah baring
dengan bayinya dapat meningkatkan frekuensi menyusui, sehingga dapat memperbaiki
pengeluaran susu. indakan lain yang dianjurkan adalah penggunaan kompres hangat pada
payudara yang akan menghilangkan nyeri dan membantu aliran &'I, dan yakinkan bahwa
ibu cukup minum cairan. ilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 9#20
menit, kali6hari. iberikan antibiotik dan untuk mencegah pembengkakan, sebaiknya
dilakukan pemijatan dan pemompaan air susu pada payudara yang terkena.
a. Mastitis (Payudara tegang 6 indurasi dan kemerahan!
• *erikan klosasilin 900 mg setiap D jam selama 0 hari. *ila diberikan sebelum
terbentuk abses biasanya keluhannya akan berkurang.
• 'angga payudara.
• "ompres dingin.
• *ila diperlukan berikan Parasetamol 900 mg per oral setiap jam.
• Ibu harus didorong menyusui bayinya walau ada P1'.
• Ikuti perkembangan + hari setelah pemberian pengobatan.
b. &bses Payudara (erdapat masa padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan!.
• iperlukan anestesi umum.
• Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola, ke pinggir supaya tidak mendorong
saluran &'I.
• Pecahkan kantung P1' dengan klem jaringan (pean! atau jari tangan.
• Pasang tampon dan drain, diangkat setelah 2 jam.
• *erikan "loksasilin 900 mg setiap D jam selama 0 hari.
• 'angga payudara.
• "ompres dingin.
• *erikan parasetamol 900 mg setiap jam sekali bila diperlukan.
• Ibu dianjurkan tetap memberikan &'I walau ada pus.
11
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
12/24
• Bakukan follow up setelah peberian pengobatan selama + hari.
Cika terjadi abses, biasanya dilakukan penyayatan dan pembuangan nanah, serta
dianjurkan untuk berhenti menyusui.1ntuk mengurangi nyeri dapat diberikan obat pereda
nyeri (misalnya acetaminophen atau ibuprofen!."edua obat tersebut aman untuk ibumenyusui dan bayinya.
$.0 Pencegahan
1ntuk mencegah terjadinya mastitis dapat dilakukan beberapa tindakan sebagai berikut
('oetjiningsih, 33>!
a. Menyusui secara bergantian antara payudara kiri dan kanan
b. 1ntuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara
dengan cara memompanya
c. :unakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan6luka pada
puting susu
d. Minum banyak cairan
e. Menjaga kebersihan puting susu
f. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.
indakan#tindakan berikut ini juga dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya mastitis,
yaitu
a. Perbaikan pemahaman penatalaksanaan menyusui
• Menyusui sedini mungkin setelah melahirkan)
• Menyusui dengan posisi yang benar)
• Memberikan &'I En emand dan memberikan &'I eklusif)
• Makan dengan gi;i yang seimbang)
b. Pemberian infotentang hal#hal yang mengganggu proses menyusui, membatasi,
mengurangi isapan proses menyusui dan meningkatkan statis &'I antara lain
• Penggunaan dot)
• Pemberian minuman lain pada bayi pada bulan#bulan pertama)
• indakan melepaskan mulut bayi dari payudara pertama sebelum bayi siapuntuk
menghisap payudara yang lain)
• *eban kerja yang berat atau penuh tekanan)
• "ealpaan menyusui bila bayi mulai tidur sepanjang malam
• rauma payudara karena tindakan kekerasan atau penyebab lain.
c. Pemberian infotentang penatalaksaan yang efektif pada payudara yangpenuh dan kencang.
&dapun hal#hal yang harus dilakukan yaitu
• Ibu harus dibantu untuk memperbaiki kenyutan pada payudara oleh bayinya untuk
memperbaiki pengeluaran &'I serta mencegah luka pada punting susu.
12
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
13/24
• Ibu harus didorong untuk menyusui sesering mungkin dan selama bayi menghendaki
tanpa batas.
• Perawatan payudara dengan dikompres dengan air hangat dan pemerasan &'I
d. Pemberian informasi tentang perhatian dini terhadap semua tanda statis &'IIbu harus
memeriksa payudaranya untuk melihat adanya benjolan, nyeri6panas6kemerahan
• *ila ibu mempunyai salah satu faktor resiko, seperti kealpaan menyusui.
• *ila ibu mengalami demam6merasa sakit, seperti sakit kepala.
• *ila ibu mempunyai satu dari tanda#tanda tersebut, maka ibu perlu
untukberistirahatdi tempat tidur bila mungkin, sering menyusui pada payudara yang
terkena, mengompres panas pada payudara yang terkena, berendam dengan air
hangat6pancuran, memijat dengan lembut setiap daerah benjolan saat bayi menyusui
untuk membantu &'I mengalir dari daerah tersebut, mencari pertolongan dari nakes
bila ibu merasa lebih baik selanjutnya.
e. Perhatian dini pada kesulitan menyusui lain
Ibu membutuhkan bantuan terlatih dalam menyusui setiap saat dan ibu mengalami
kesulitan yang dapat menyebabkan statis &'I, seperti
• 5yeri6puting pecah#pecah
• "etidaknyaman payudara setelah menyusui
• "ompresi puting susu (garis putih melintasi ujung puting ketika bayi melepaskan
payudara!
• *ayi yang tidak puas, menyusu sangat sering, jarang atau lama
• "ehilangan percaya diri pada suplay &'Inya, menganggap &'Inya tidak cukup
• Pengenalan makanan lain secara dini
• Menggunakan dot
f. Pengendalian infeksi
Petugas kesehatan dan ibu perlu mencuci tangan secara menyeluruh dan sering
sebelum dan setelah kontak dengan bayi. "ontak kulit dini, diikuti dengan rawat gabung
bayi dengan ibu merupakan jalan penting untuk mengurangi infeksi rumah sakit.
$. Pe-erik%aan Penunjang
ata yang mendukung pemeriksaan yang tidak dapat diketahui dengan pemeriksaan
fisik meliputi pemeriksaan laboratorium dan rontgen. Pada ibu nifas dengan mastitis tidak
dilakukan pemeriksaan laboratorium6rontgen (8iknjosastro, 2009!. 5amuan 8orld $ealth
Ergani;ation (8$E! menganjurkan pemeriksaan kultur dan uji sensitiitas pada beberapa
keadaan yaitu bila
a. pengobatan dengan antibiotik tidak memperlihatkan respons yang baik dalam 2 hari)
b. terjadi mastitis berulang)
c. mastitis terjadi di rumah sakit) dan
d. penderita alergi terhadap antibiotik atau pada kasus yang berat.
13
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
14/24
*ahan kultur diambil dari &'I pancar tengah hasil dari perahan tangan yang langsung
ditampung menggunakan penampung urin steril. Puting harus dibersihkan terlebih dulu
dan bibir penampung diusahakan tidak menyentuh puting untuk mengurangi kontaminasi
dari kuman yang terdapat di kulit yang dapat memberikan hasil positif palsu dari kultur.
$.12 PATHA45
14
Stasis Fisurapada
Jaringan
mammae
Lubang
dutus
!ati"erus
$erbuan%a
port de
&ateri
'AS$I$I
(eteganganpada
jaringan
Latasiterganggu
)r*sesin"esi
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
15/24
BAB
A5UHAN ,EPE#AATAN
3.1 Pengkajian
a. Identitas klien
5ama jelas dan lengkap, jika perlu tanyakan nama panggilan sehari#harinya
agar tidak salah pasien ketika memberikan perawatan.
1mur wanita yang berumur 2#+9 tahun lebih sering mengalami mastitis
daripada wanita yang berumur dibawah 2 tahun dan di atas +9 tahun.
1mur 72 tahun diperkirakan bahwa alat#alat reproduksinya masih belum
matang, mental dan psikisnya juga belum siap. 'edangkan umur @+9
tahun akan rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas. $al
tersebut akan memicu terjadinya mastitis ini.
'uku berpengaruh pada adat istiadat6kebiasaan sehari#hari, khususnya dalam hal
teknik menyusui dan perawatan payudara.
&gama untuk mengetahui keyakinan pasien sehingga dalam membimbing dan
mengarahkannya lebih mudah.
Pendidikan biasanya wanita yang status pendidikannya rendah akan banyak yang
mengalami penyakit ini dikarenakan mereka tidak mengetahui tentang
15
+easi
,uran
mamma
e
Menyusui
tidak
)eneanan
resept*r
'un-u!
Kurang
pengetahGanggu
an citra
tubuh
Nyeri akut
Ansietas
Resik
o
tinggi
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
16/24
penyakit serta pengobatan dan teknik perawatan payudara yang benar
untuk kesehatan. 'elain itu aspek pendidikan juga akan mempengaruhi
dalam tindakan keperawatan yang akan diberikan, sehingga perawat dapat
memberi asuhan keperawatan dan konseling yang sesuai dengan kondisi
pasien.
Pekerjaan wanita yang bekerja di luar rumah (sebagai wanita karier! saat
mempunyai kewajiban untuk menyusui anaknya adalah termasuk
kelompok yang berisiko tinggi mengalami mastitis. $al itu disebabkan
oleh kesibukan kerjanya ini akan menjadi penghambat pengeluaran &'I
sehingga menimbulkan terjadinya stasis &'I yang dapat menjadi salah
satu pencetus penyakit mastitis ini.
'elain itu juga aspek pekerjaan ini untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonomi pasien, karena hal itu dimungkinkan dapat
mempengaruhi dalam pemenuhan gi;i pasien yang memungkinkan
timbulnya penyakit mastitis ini.
&lamat perlu ditanyakan apabila pasien dirasa memerlukan kunjungan rumah
post perawatan
b. Fiwayat kesehatan
. Fiwayat kesehatan dahulu
"emungkinan wanita yang mengalami mastitis ini karena adanya faktor#faktor
predisposisi seperti faktor kekebalan &'I yang rendah, sehingga dapat dengan
mudah mengalami infeksi utamanya pada payudara (mastitis!. &supan nutrisi yang
tidak adekuat dan lebih banyak mengandung garam dan lemak juga dapat memicu
terjadinya mastitis, adanya riwayat trauma pada payudara juga dapat menjadi
penyebab terjadinya mastitis karena adanya kerusakan pada kelenjar dan saluran
susu. 'elain itu juga dengan adanya faktor penyebab yang pasti seperti stasis &'I
karena bayi yang susah menyusu, adanya luka lecet di area puting susu dan penggunaan bra yang tidak tepat6teralalu ketat juga dapat menjadi penyebab
terjadinya mastitis, dimana hal#hal tersebut kemungkinan besar adalah merupakan
hal yang sering sekali diabaikan oleh wanita. Infeksi mammae pada kehamilan
sebelumnya juga dapat menjadi penyebab terjadinya mastitis.
2. Fiwayat kesehatan sekarang
Pasien biasanya kelihatan lemah, suhu tubuh meningkat (@+? derajat celcius!, tidak
ada nafsu makan, nyeri pada daerah mammae, bengkak dan merah pada mammae.
Cika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat, maka dapat timbul berbagai
komplikasi seperti abses payudara, infeksi berulang dan infeksi jamur. Eleh sebab
16
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
17/24
itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan yang tepat, misalnya memberikan info
tentang perawatan payudara, teknik menyusui yang benar, dsb.
+. Fiwayat kesehatan keluarga
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
18/24
idak ada gangguan.
?. Pola 'eksual dan Feproduksi
*iasanya seksualitas terganggu akibat adanya penurunan libido dan pasien pasti
akan lebih fokus pada gejala yang muncul sehingga untuk pemenuhan kebutuhan
seksualitas ini sudah tidak lagi menjadi prioritas.3. Pola Peran dan $ubungan
&da gangguan, lebih banyak untuk istirahat karena nyeri.
0. Pola Manajemen "oping#'tress
Pasien terlihat tidak banyak bicara, banyak istirahat.
. 'istem 5ilai dan "eyakinan
*iasanya akan mengalami gangguan, namun hal itu juga tergantung pada masing#
masing indiidu, kadangkala ada indiidu yang lebih rajin ibadah dan
mendekatkan diri kepada uhan.namun di lain sisi juga ada indiidu yang karena
sakit itu, ia malah menyalahkan dan menjauh dari uhan.d. Pengkajian
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
19/24
8ajah terlihat meringis kesakitan.
e! Mata
Pada ibu dengan mastitis konjungtia terlihat anemis. imana anemia
merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya mastitis, karena seseorang
dengan anemis akan mudah mengalami infeksi.
f! $idung
5apas cuping hidung (#!, sekret (#6#!, darah (#6#!, deiasi (#6#!. idak ada
gangguan pada area ini.
g! Mulut
Mukosa basah (H!, sianosis (#!, pucat (#!, kering (#!. idak ada gangguan pad
area ini.
h! elinga
aun telinga dalam batas normal, sekret (#!. idak ada gangguan ada area ini.i! enggorokan
1ula di tengah, mukosa pharing hiperemis (#!, tonsil # . idak ada
gangguan pada area ini.
j! Beher
Pada area leher tidak di temukan adanya gangguan atau perubahan fisik.
k! "elenjar getah bening
Pada kelenjar bening yang terdapat pada area ketiak terjadi pembesaran.
pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara
yang terkena mastitis.
l! Panyudara
Pada daerah panyudara terlihat kemerahan atau mengkilat, gambaran
pembuluh darah terlihat jelas di permukaan kulit, terdapat lesi atau luka pada
puting panyudara, panyudara teraba keras dan tegang, panyudara teraba hangat,
terlihat bengkak, dan saat di lakukan palpasi terdapat pus.
m! oraks
*entuk normochest, retraksi (#!, gerakan dinding dada simetris. idak ada
gangguan pada derah toraks.• Aordis
! Inspeksi iktus kordis tidak tampak
2! Palpasi iktus kordis tidak kuat angkat
+! Perkusi batas jantung kesan tidak melebar
! &uskultasi *C I#II intensitas normal, reguler, bising (#!
• Pulmo
! Inspeksi Pengembangan dada kanan kiri
2! Palpasi
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
20/24
n! &bdomen
! Inspeksi dinding perut lebih tinggi dari dinding dada karena post partum
sehingga pembesaran fundus masih terlihat.
2! &uskultasi bising usus (H! normal
+! Perkusi tympani! Palpasi supel, hepar dan lien tidak teraba
e. Pemeriksaan penunjang
Pada ibu nifas dengan mastitis tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium6rontgen
(8iknjosastro, 2009!. 5amun jika dilakukan pemeriksaan laboratorium biasanya ditemukan
jumlah sel darah putih ('P! meningkat karena adanya reaksi inflamasi. 'elain itu pada
pemeriksaan kultur &'I ditemukan beberapa bakteri penyebab mastitis. imana pemeriksaan
kultur &'I tersebut juga digunakan untuk menentukan antibiotik yang tepat bagi klien.
3.$ Diagn'%a ,eera6atan
a. 5yeri akut berhubungan dengan proses inflamasi
b. "etidakefektifan pemberian &'I berhubungan denganterhentinya menyusui sekunder
akibat ibu yang sakit, bayi tidak mau menyusu
c. Fesiko tinggi infeksi berhubungan dengankerusakan jaringan
d. &nsietas berhubungan dengan proses penyakit, kurang pengetahuan
e. :angguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisik akibat penyakit
f. "urang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3.3 nter7en%i keera6atan
Diagn'%e Tujuan dan ,riteria Ha%il nter7en%i #a%i'nal
a. 5yeri akut
berhubungan
dengan proses
inflamasi
Tujuan8
'etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama G2
jam nyeri dapat teratasi.
,riteria Ha%il8
. Ibu dapat menyusui bayinyadengan nyaman
2. Ibu dapat beraktifitas dengan
normal
+. 'uhu tubuh menurun
. Payudara tidak bengkak lagi
dan lunak
9. 5yeri mulai berkurang6hilang
. "aji tingkat nyeri (keluhan nyeri,
lokasi, lamanya dan intensitas nyeri!.
2. *erikan kompres hangat.
+. &jarkan dan anjurkan klien untuk
melakukan perawatan payudara.
. &njurkan klien untuk tidak
menggunakan penyangga yang terlalu
ketat.
9. "olaborasi dalam pemberian analgetik
dan antibiotic.
. Memb
identifi
dan da
2. "ompr
asodil
lancar.
+. enga
konsist
nyeri.
. Penyan
menim
9. &ntibi
infeksi
untuk
20
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
21/24
D. "olaborasi dalam melakukan insisiden
biopsy jika ada abses.
D. Mence
b. "etidakefektif
an pemberian
&'I
berhubungan
denganterhenti
nya menyusui
sekunder
akibat ibu
yang sakit, bayi tidak mau
menyusu.
Tujuan 8
'etelah dilakukan tindakankeperawatan selama 2G2
jam pemberian &'I pada bayi
efektif.
,riteria Ha%il8
. Ibu dapat menyusui
bayinya dengan rileks
2. *ayi mau menyusu lagi
+. idak ada lagi puting susu
luka atau lecet
. &njurkan ibu untuk mengoleskan
baby oil pada puting sebelum dan
sesudah menyusui.
2. &jarkan cara menyusui yang tepat
agar tidak terjadi luka pada putting.
+. Bakukan perawatan payudara dan
anjurkan ibu untuk melakukan
perawatan payudara secara tepat.
. &njurkan ibu menyusui dengan
menggunakan puting susu secara perlahan#lahan.
. Mence
puttin
2. memi
ibu.
+. enga
menga
. 1ntuk
lanjut
c. Fesiko tinggi
infeksi
berhubungan
dengankerusak
an jaringan
Tujuan 8
'etelah dilakukan tindakan
keperawatan selama G2
jam tidak terdapat tanda dan
gejala terjadinya infeksi.
,riteria Ha%il 8
. % dalam batas normal
2. Mamae tidak merah dan
regang lagi
+. idak ada tanda infeksi
. "aji % dan tanda#tanda adanya
infeksi.
2. Bakukan perawatan luka6 abses dengan
set yang steril.
+. "olaborasi pemeriksaan darah
lengkap.
. "olaborasi dalam melakukan insisi6
biopsy dan pemberian antibiotik.
9. *erikan informasi pentingnya menjaga
personal hygiene.
. Pening
menun
2. Peraw
mengu
infeksi
+. eteks pada t
. 1ntuk
penyeb
9. Menja
mence
bakteri
3.( -le-enta%i dan E7alua%i
Diagn'%a -le-enta%i E7alua%i
a. 5yeri akut
berhubungan
dengan proses
inflamasi
. elah dikaji tingkat nyeri (keluhan nyeri, lokasi,
lamanya dan intensitas nyeri!.
2. elah doberikan kompres hangat.
+. elah diajarkan dan telah menganjurkan klien untuk
melakukan perawatan payudara.
. elah menganjurkan klien untuk tidak menggunakan
penyangga yang terlalu ketat.9. elah berkolaborasi dalam pemberian analgetik dan
5 8 "lien mengatakan n
hilang
" 8
a. "lien tidak tampa
b. 'kala nyeri berku
(#0!c. % +06?0, 5a
21
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
22/24
antibiotic.
D. elah berkolaborasi dalam melakukan insisi6biopsy
karena adanya abses.
suhu +>oA
A 8 Masalah teratasi se
P 8 Banjutkan interens
b. "etidakefektifan
pemberian &'I
berhubungan
denganterhentiny
a menyusui
sekunder akibat
ibu yang sakit,
bayi tidak mau
menyusu
. elah mengannjurkan ibu untuk mengoleskan baby oil
pada putting susu sebelum dan sesudah menyusui.
2. elah mengajarkan cara menyusui yang tepat agar tidak
terjadi luka pada putting.
+. elah melakukan perawatan payudara dan
menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan
payudara secara tepat dan rutin.
. elah mengajurkan ibu untuk menyusui dengan
menggunakan puting susu secara perlahan#lahan.
58 Ibu mengatakan sud
bayinya secara rutin
menyusu.
"8
a. Ibu terlihat meny
b. Ibu dapat menyu
benar.
c. Becet pada putin
ada.
A8 Masalah teratasi
P8 $entikan interensi
a. Fesiko tinggi
infeksi
berhubungan
dengan kerusakan
jaringan
. elah mengkaji % dan tanda#tanda adanya infeksi.
2. elah melakukan perawatan luka6abses dengan set
yang steril.
+. elah berkolaborasi untuk melakukan pemeriksaan
darah lengkap.
. elah berkolaborasi dalam melakukan insisi6biopsy
dan pemberian antibiotik.
9. elah memberikan informasi tentang pentingnya
menjaga personal hygiene.
58 Ibu mengatakan pan
nyeri lagi
"8
a. idak ada lecet pa
b. % 206?0, 5a
suhu +>oA
c. idak ada tanda#t
pengeluaran pusd. Puting susu terlih
A8 Masalah teratasi
P8 $entikan interensi
22
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
23/24
BAB 9
PENUTUP
(.1 ,e%i-ulan
Mastitis merupakan proses peradangan payudara yang mungkin disertai infeksi atau
tanpa infeksi. 'ebagian besar mastitis terjadi dalam D minggu pertama setelah bayi
lahir.iagnosis mastitis ditegakkan apabila ditemukan gejala demam, menggigil, nyeri
seluruh tubuh serta payudara menjadi kemerahan, tegang, panas dan bengkak.*eberapa faktor
risiko utama timbulnya mastitis adalah puting lecet, frekuensi menyusui yang jarang dan
pelekatan bayi yang kurang baik.Melancarkan aliran &'I merupakan hal penting dalam tata
laksana mastitis.'elain itu, ibu perlu banyak beristirahat, banyak minum, mengonsumsi
nutrisi yang seimbang dan apabila perlu mendapatkan terapi medikasi analgesik dan
antibiotik. Infeksi payudara atau mastitis perlu diperhatikan oleh ibu#ibu yang baru
melahirkan.Infeksi ini biasanya terjadi disebabkan adanya bakteri yang hidup di permukaan
payudara. *erbagai macam faktor seperti kelelahan, stres, dan pakaian ketat dapat
menyebabkan penyumbatan saluran air susu dari payudara yang nyeri dan jika tidak
dilakukan pengobatan, maka akan menjadi abses.
3.( 5aran
iharapkan kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi wanita untuk selalu menjaga
kesehatan payudaranya agar tidak berpotensi terkena mastitis. 5amun, banyak hal yang dapat
dilakukan untuk mengurangi risiko mastitis yaitu dengan cara tidak mengenakan bra atau
pakaian yang tepat menekan saluran susu danmenghambat aliran susu, menyusui sesering
bayi menginginkannya. "arenadengan membiarkan pada waktu menyusui terlalu lama,
saluran susu dapat tersumbat saat pertama kali bayi tidur semalaman tanpa menyusui.
*agi mahasiswa keperawatan supaya lebih memahami secara mendalam mengenai
asuhan keperawatan pada pasien dengan tumor ginjal sehingga nantinya dapat menerapkan
asuhan keperawatan kepada pasien dengan baik.
-
8/18/2019 Makalah Mastitis
24/24
DA&TA# PU5TA,A
Aarpenito, Moyet, Bynda Cuall. 200D. *uku'akuiagnosa"eperawatan. Cakarta 4:A.
Mansjoer,&.dkk. 200. KapitaselektaKedokteran. Cakarta Media &esculapius.
5&5&. 200.
Prawirohadjo, '. 200. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Cakarta J*P
jamudin, syahrul. 2003. &skep 5ifas Pada Ibu engan Infeksi Payudara. Kserial onlineL.
http66healthycaus..com6 (
top related