makalah nutrisi ternak
Post on 18-Jan-2016
282 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH NUTRISI TERNAK
“LIPID”
Kelas : D
Kelompok : 4
Oleh :
Gemah Daria Tri Lugina 200110130255
Abhiyoso Bintang R.A 200110130259
Chairunnisa 200110130266
Siti Nur Hasanah 200110130267
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2014
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut
dalam air.Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti
kloroform,eter dan benzen. Lipid terdiri dari dua komponen utama, yaitu grup
ketoasil dan grup isoprena. Berdasarkan jenis grup penyusunnya, lipid dapat
dibedakan menjadi 8 kategori yaitu asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid,
sphingolipid, saccarolipid dan poliketida (turunan dari hasil kondensasi
subunit ketoasil), sterolipid dan prenolipid (turunan dari hasil kondensasi
subunit isoprene). Istilah lipid sering disinonimkan dengan lemak, meskipun
lemak adalah subgroup lipid yang disebut trigliserida (trigliserol).
Lemak umumya dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu lemak jenuh dan
lemak tak jenuh. Lemak jenuh adalah ester gliserol yang banyak mengandung
komponen asam lemak jenuh, sehingga bersifat padat pada suhu kamar.
Lemak tak jenuh adalah ester gliserol yang banyak mengandung komponen
asam lemak tak jenuh, sehingga bersifat cair pada suhu kamar. Lemak tak
jenuh sering juga disebut minyak. Kondisi jenuh – tak jenuh ini ditentukan
berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap pada gugus asam lemak. Asam
lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap, sedangkan asam lemak tak jenuh
memiliki satu atau lebih ikatan rangkap.
1.2 Identifikasi masalah
Apa yang dimaksud dengan lipid/lemak .
Bagaimana struktur dan fungsi dari lipid/lemak.
Bagaimana klasifikasi lipid/lemak.
Bagaimana proses pencernaan lemak.
Bagaimana proses metabolisme lipid/lemak.
1.3 Tujuan
Mengetahui definisi dari lipid/lemak.
Mengetahui struktur dan fungsi dari lipid/lemak.
Mengetahui klasifikasi lipid/lemak.
Mengetahui proses pencernaan lemak.
Mengetahui proses metabolisme lipid/lemak.
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Lipid
Lipid adalah senyawa larut non molekul organik terdiri dari karbon dan
hidrogen. Fungsi lipid utama meliputi pengembangan membran sel dan
penyimpanan energi. Lipid yang ditemukan di kedua hewan dan tumbuhan.
Mereka memiliki cadangan energi yang lebih tinggi daripada karbohidrat dan
protein. Satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori sedangkan satu gram
karbohidrat dan protein menghasilkan 4 kilokalori. Oleh karena itu, cadangan
lemak yang mengandung 100.000 kilokalori energi dapat mempertahankan tubuh
manusia selama beberapa hari dengan air yang cukup dan sedikit makanan.
Salah satu fungsi utama dari lipid dalam tubuh adalah penyimpanan
energi karena trigliserida dan molekul lain yang serupa, yang mengandung
komponen lipid substansial, memiliki kandungan energi yang sangat tinggi.
Ketika tubuh membutuhkan energi yang tersimpan, sinyal hormon memulai
proses biokimia yang memecah molekul menjadi bentuk yang bermanfaat. Lipid
juga berharga untuk penyimpanan energi karena mereka dapat disimpan dengan
air yang sangat sedikit. Karbohidrat, di sisi lain, mengikat air, yang akan
menghasilkan rasio massa terhadap energi secara signifikan lebih tinggi jika
karbohidrat digunakan sebagai sarana utama penyimpanan energi.
Fungsi penting tapi kurang umum lainnya lipid dalam tubuh termasuk
aktivasi enzim, transportasi molekul, dan metabolisme. Ternak harus
mengkonsumsi lipid sebagai bagian dari makanan mereka karena nutrisi yang
dikandungnya dan karena beberapa lemak yang diperlukan untuk menyimpan
vitamin yang larut dalam lemak. Mereka juga penting karena lipid bilayers
digunakan untuk menyaring apa yang bisa masuk sel dan apa yang tidak.
Mempertahankan struktur selular dan memoderasi transportasi trans–
membran adalah satu lagi fungsi penting lipid. Membran selular, sebagian besar
terdiri dari lemak, digunakan untuk memisahkan bagian dalam sel dari segala
sesuatu yang ada di luar. Membran terdiri dari lipid yang memiliki baik
hidrofobik, atau menghindari air, dan hidrofilik, atau suka-air, dan kemudian
diatur ke dalam lipid bilayer. Ujung-ujung hidrofilik menuju lingkungan berisi air
di dalam dan di luar sel, sedangkan ujung hidrofobik tetap antara bagian dalam
dan lapisan menghadap luar. Pengaturan ini muncul sebagai akibat dari sifat
hidrofobik dan hidrofilik dari lipid, membran sehingga sel sebagian besar
mengorganisir diri.
Penyimpanan energi dan pembentukan membran sel adalah dua fungsi
yang paling menonjol dari lipid dalam tubuh, tetapi ada fungsi lainnya. Hal ini
diyakini bahwa lipid memainkan peran penting dalam sinyal selular, proses
dimana berbagai proses biokimia yang dimulai atau dihentikan. Selain itu, banyak
vitamin yang larut dalam lemak, yang merupakan lipid, melayani fungsi tubuh
yang penting, seperti mempertahankan pandangan, mendukung pertumbuhan
tulang, dan menjaga fungsi kekebalan tubuh yang sehat. Beberapa molekul lipid
juga digunakan untuk mengangkut molekul lain melintasi membran sel (Sri,2011).
2.2 Struktur dan Fungsi Lipid
Semua lemak itu lipid tetapi tidak semua lipid adalah lemak. Di sini kita
akan membahas beberapa jenis lipid, struktur dan fungsi.
1. Trigliserida
Sebuah molekul trigliserida terdiri dari satu molekul gliserol dan 3
molekul asam lemak (jenuh atau tidak jenuh). Lipid ini ditemukan sebagai
tetesan dalam sitoplasma sel. Karena semua lipid, ini juga larut non polar
dan tidak. Itulah sebabnya trigliserida mengambang di sitoplasma sel
(karena mereka kurang padat daripada air). Jika trigliserida memadatkan
pada 20 º C, maka mereka disebut sebagai lemak. Jika mereka
mempertahankan keadaan cair mereka, mereka disebut minyak. Semakin
tinggi konsentrasi asam lemak tak jenuh dalam trigliserida, lebih rendah
adalah titik leleh. Penggunaan utama dari trigliserida dalam tubuh adalah
penyimpanan energi.
2. Steroid
Steroid didasari molekul karbon dan memiliki struktur cincin menyatu
empat. Mereka tidak mengandung asam lemak. Contoh steroid estrogen,
vitamin D2, testosteron dan kolesterol. Mereka memainkan peran penting
dalam menyusun struktur membran plasma, mempengaruhi permeabilitas.
3. Fosfolipid
Fosfolipid adalah lipid kompleks yang mengandung hidrofobik
(menolak air) dan molekul hidrofilik (tertarik air) terstruktur. Mereka
sebagian besar tersusun dari gugus fosfat dan seperti namanya. Ketika itu
bersentuhan dengan air, mereka segera mencapai mengatur struktur
molekul. Mereka secara umum merupakan membran sel.
4. Glikolipid
Lipid dibentuk oleh rantai pendek gula. Mereka jelas ditemukan di
permukaan exoplasmic membran sel dalam tubuh kita. Glikolipid terutama
bertanggung jawab untuk pengenalan sel-sel dan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh.
5. Lipoprotein
Kombinasi lemak dan protein yang ditemukan dalam membran sel
yang dikenal dengan lipoprotein. Contoh terbaik dari lipoprotein dalam
tubuh kita adalah enzim, antigen dan protein struktural. Lipoprotein dalam
tubuh kita ada dua macam: HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL
(Low Density Lipoprotein) yang memungkinkan kadar lemak dalam aliran
darah untuk melakukan perjalanan.
6. Lilin
Lilin mengandung asam lemak rantai panjang yang dikombinasikan
dengan alkohol. Lipid yang ditemukan pada daun tanaman, di dalam
telinga bulu manusia dan hewan. Lipid berfungsi sebagai lapisan
semipermeabel pelindung untuk melindungi sel-sel tubuh.
Ini adalah hanya karena lipid bahwa tubuh kita mampu bekerja dan
menopang dirinya sendiri bahkan dalam kondisi sulit. Bahkan, ketika kita
cenderung jatuh sakit dan tidak dapat mengkonsumsi banyak makanan, lipid
melepaskan cadangan energi untuk mempertahankan tubuh yang lemah. Fungsi
utama dari lipid adalah pembentukan membran sel-sel tubuh. Setiap sel yang
merupakan membran plasma terbuat dari lipid bilayer semipermeabel. Oleh
karena lipid terutama bertanggung jawab untuk menjaga sel utuh dan melindungi
organel sel internal.
Kolesterol, semacam lipoprotein yang ditemukan dalam tubuh kita juga
terbuat dari lipid. Bahkan kolesterol dibedakan sebagai HDL dan LDL. Kedua
protein ini pada tingkat yang diinginkan menunjukkan tubuh yang sehat (yang
idealnya 200mg untuk 1 deci liter darah). Namun, tingginya tingkat HDL dapat
menimbulkan risiko kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular. Jadi selalu
dianjurkan untuk tetap memeriksa kadar kolesterol dengan pergi untuk tes sekali
dalam 3-5 tahun. Lemak tak jenuh (seperti sayuran, biji-bijian dan kacang-
kacangan) lebih baik daripada lemak jenuh (daging dan produk susu).
2.3 Fungsi Lipid Secara Umum
Lipid adalah sebagai sumber energy metabolic yang sangat penting dalam
pembentukan ATP. Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi.
Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut :
Lipid 9,5 kkal/g
Protein 5,6 kkal/g
Karbohidrat 4,1 kkal/g
Berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa fungsi lipid (Ralifatika,2011)
seperti :
1. lipid dapat digunakan sebagai pengganti energi yang sangat berharga
untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu, trigliserida
(fat dan oil) dapat diubah menjadi asam lemak bebas sebagai bahan bakar
untuk menghasilkan energi metabolik dalam otot ternak, khususnya
unggas dan monogastrik. Lipid adalah komponen esensial dalam
membran sel dan membran sub sel. Lipid yang termasuk dalam kelompok
ini adalah asam lemak polyunsaturated/PUFA yang mengandung
fosfolipid dan ester sterol.
2. Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan
K..
3. Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat
sebagai pemelihara dan integritas membran sel, mengoptimalkan transpor
lipid (karenaketerbatasan fosfolipid sebagai agen pengemulsi).
4. Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon
endrogen, estrogen.
5. Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
6. Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-
fungsi biologis yang penting Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam
sistem pemeliharaan membran, untuk transpor lipid dan sebagai prekursor
vitamin D, asam empedu, dan adrenal dan kortikosteroid).
7. Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan
yang berbentuk pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan
dan berperan dalam kelezatan makanan.
2.4 Klasifikasi Lipid
Lipid dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan ada
tidaknya gliserol, atau bisa tidaknya tersabunkan (dapat tidaknya disaponifikasi).
Berdasarkan sifat saponifikasi, lipid dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu
saponifiable :
a) Sederhana : Fats (lemak) dan waxes (lilin)
b) Compouund (campuran) : Glikolipid dan fosfolipid
c) Nonsaponifiable : Terpena, Steroid, prostaglandin
Berdasarkan ada tidaknya alkohol gliserol, lipid dibagi ke dalam : Lipid
yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke
dalam 5 grup. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai sumber energi
utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dari asam
lemak ini kompleks–kompleks lipid disintetis. Prostaglandin, yang dibentuk dari
asam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang
mengubah tanggapan–tanggapan sel terhadap rangsangan luar. Karena
prostaglandin, berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid kedua terdiri dari ester-
ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan
senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak,
dan fosfogliserid yang merupakan komponen utama lipid dari membran sel.
Sfingolipid. Kelas ketiga, juga merupakan komponen membran. Mereka berasal
dari alkohollemak sfingosin. Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat
sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat
penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek metabolisme ester kolesteril yang
berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen, kelas terakhir lipid,
mencangkup dolikol dan vitamin A, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat
isoprene ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang
sangat penting dan terpisah. (Toha, 2005)
2.5 Pencernaan Lipid
Emulsifikasi lipid yang ada dalam kime berair terjadi dalam duodenum
dimana lipid berinteraksi dengan empedu. Bagian empedu yang menyebabkan
emulsifikasi adalah asam empedu terkonjugasi, fosfatidilkolin dan kolesterol.
Emulsifikasi berguna untuk memasukkan lipid makanan yang sukar larut ke
dalam misel campuran (tersusun atas lebih dari satu senyawa). Misel campuran
memberikan lingkungan non polar yang sangat sesuai bagi trigliserid dan ester
kolesterol di dalam celah struktur miselar dan dengan cara ini berfungsi untuk
menghamburkan lipid (Montgomery et al., 1993). Makanan yang mengandung
lemak meninggalkan lambung dan masuk ke dalam usus halus, untuk menjalani
emulsifikasi (tersuspensi dalam partikel-partikel halus dalam lingkungan air) oleh
garam-garam empedu. Garam-garam empedu merupakan senyawa amfifatik
(mengandung komponen hidrofobik dan hidrofilik), yang di sintesis di hati dan
disekrisikan melalui kandung empedu ke dalam lumen usus (Almatsier, 2003).
2.6 Enzim Pencerna Lemak
Enizim pencerna lemak dihasilkan oleh pancreas eksokrin dan disekresi ke
dalam duodenum (Montgomery et al., 1993). Lemak (trigliserida) dapat
dihidrolisis oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas (steapsin) menjadi
gliserol dan asam-asam lemak. Hidrolisa dapat berlangsung pada pH 7,5-8,5 dan
suhu antara 36-40 °C. Pencernaan lemak terjadi apabila lemak dihidrolisis
menjadi asam lemak dan gliserol, semakin banyak asam lemak yang dibebaskan,
maka semakin banyak larutan NaOH yang dibutuhkan untuk menetralisir kadar
asam lambung (Sumardjo, 2008).
Lipase pankreas mengkatalisis sebagian hidrolisis trigliserid yang
mengandung asam lemak berantai panjang. Lipase bekerja pada persinggungan
perhubungan antara air dan molekul trigliserid, dan absorpsi interfasial enzim
merupakan langkah penting dalam proses katalisis. Enzim esterase kolesterol
menghidrolisis ester kolesterol. Enzim fosfolipase A2 mencerna fosfogliserid
dalam makanan (Montgomery et al., 1993).
Pencernaan senyawa-senyawa triasilgliserol dimulai di dalam usus halus,
kedalam organ inilah zimogen prolipase dikeluarkan oleh pankreas, di dalam usus
halus tersebut, zimogen kemudian diubah menjadi lipase yang aktif, yang dengan
adanya garam-garam empedu dan protein khusus yang disebut kolipase mengikat
tetesan-tetesan senyawa triasil gliserol dan mengkatalisis pemindahan hidrolitik
satu atau dua residu asam lemak bagian luar sehingga dihasilkan suatu campuran
asam-asam lemak bebas (sebagai senyawa sabun dengan Na+ atau K+) dan
senyawa 2-monoasilgliserol. Sebagian kecil dari senyawa triasil gliserol masih
ada yang tetap tidak dihirolsis. Senyawa sabun asam lemak dan senyawa asil
gliserol yang tidak terpecahkan diemulsifikasi menjadi bentuk butir-butir halus
oleh peristaltik, yaitu suatu gerakkan mengaduk pada usus, dibantu oleh garam-
garam empedu dan monoasil gliserol, yang merupakan molekul-molekul
amfipatik dan memberikan efek detergen (Lehninger, 1994).
2.7 Metabolisme Lipid
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari
lipidnetral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol.
Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.
Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini. Sebagian besar
asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh
miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel
usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk
menjadi trigliserida (lipid) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron.
Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melaui pembuluh limfe dan
bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron
ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adipose. Di dalam sel-sel
hati dan jaringan adipose, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak
dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut dibentuk kembali
menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan
essterifikasi.
Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida
dipecah menjadi asam lemak dangliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel
untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini
dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin
ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty
acid/FFA). Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah
asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi,
maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol
menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu
tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik
asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan.
Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan
asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolism
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus
asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah
mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan
selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
III
KESIMPULAN
1. Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut
dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti
kloroform,eter dan benzen.
2. Fungsi lipid utama meliputi pengembangan membran sel dan
penyimpanan energi. lipid dapat dibedakan menjadi 8 kategori yaitu asam
lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sphingolipid, saccarolipid dan
poliketida (turunan dari hasil kondensasi subunit ketoasil), sterolipid dan
prenolipid (turunan dari hasil kondensasi subunit isoprene).
3. Lipid dibagi menjadi beberapa struktur, antara lain :
Trigliserida
Steroid
Fosfolipid
Glikolipid
Lipoprotein
Lilin
4. Lipid dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan adatidaknya
gliserol, atau bisa tidaknya tersabunkan (dapat tidaknya
disaponifikasi).Berdasarkan sifat saponifikasi, lipid dapat dibagi ke dalam
dua kelompok yaitu saponifiable :
a. Sederhana : Fats (lemak) dan waxes (lilin).
b. Compouund (campuran) : Glikolipid dan fosfolipid.
c. Nonsaponifiable : Terpena, Steroid, prostaglandin.
5. Pencernaan lipid : Emulsifikasi lipid yang ada dalam kime berair terjadi
dalam duodenum dimana lipid berinteraksi dengan empedu. Bagian
empedu yang menyebabkan emulsifikasi adalah asam empedu
terkonjugasi, fosfatidilkolin dan kolesterol
6. Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol.
Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju
hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam
air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan
dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam
lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron.
DAFTAR PUSTAKA
Aghina. 2013. Lipid. http://aghnianet.blogspot.com/2013/10/pengertian-lipid.html.
(Diakses 05 Oktober 2014).
Alhaidary, A., H. E. Muhammed, dan A. C. Beynen. 2010. Differences between
rats and rabbit in their response of feed and energy intake to increasing
dietary fat content. Scandinavian J. Laboratory Anim. Sci. 37: 237-240.
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia. Jakarta.
Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia, Jakarta.
Dianti, Sri. 2014. Fungsi Lipid Bagi Tubuh. http://www.sridianti.com/fungsi-
lipid-bagi-tubuh.html. [Diakses 05 Oktober 2014]
Farrell, D. J., 1998, Enrichment ofhen eggs with n-3 long-chain fatty acids and
evaluation of enriched eggs in humans, American Journal Clinic
Nutrition, 68:538-44
Infovet. 2014. CAMAR DI PETERNAKAN BROILER.
http://www.majalahinfovet.com/2009/01/camar-di-peternakan-
broiler.html (Diakses 12 Oktober 2014)
Lehninger, A. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya.
Erlangga. Jakarta
Lehninger, A. L. 1991. Dasar-Dasar Biokimia Jiid 2. Erlanggga. Jakarta..
Maleva, Dian. 2012. LIPID. http://blog.ub.ac.id/diann/2012/06/13/lipid/ (Diakses
12 Oktober 2014).
Montgomery, R., R. L. Dryer, T. W. Conway dan A. A. Spector. 1993. Biokimia.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Nasrul, Lathivah. 2014. METABOLISME ZAT-ZAT MAKANAN PADA TERNAK
RUMINANSIA. http://lathivahlalatt.blogspot.com/2014/02/metabolisme-
zat-zat-makanan-pada-ternak.html (Diakses 12 Oktober 2014).
Ranggu, Nesiah Payung. 2013. LIPID (LEMAK).
http://nesiahpayungranggu.blogspot.com/2013/09/l-i-p-i-d-lemak.html
(Diakses 12 Oktober 2014).
Rizal, Yose Dr.Ir. MS. 2008. ILMU NUTRISI UNGGAS. http://task-
list.blogspot.com/2008/03/ilmu-nutrisi-unggas.html (Diakses 12 Oktober
2014).
Rolifartika. 2011. Sifat Lipid. http://rolifhartika.wordpress.com/kimia-kelas-xii/8-
makromolekul/a-lemak/sifat-lemak/. [Diakses 05 Oktober 2014]
Sumardjo, D. 2008. Pengantar Kimia. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Toha, Abdul Hamid A. 2005. BIOKIMIA : Metabolisme Biomolekul .Anggota
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI ). Manokwari.
Wahyudi. 2010. Bagaimana Lemak Berubah Menjadi Energi. http://chemis-
try.org/tanya_pakar/bagaimana-lemak-berubah-menjadi-energi/ (Diakses
12 Oktober 2014).
Lampiran
Pertanyaan :
1. Coni (130002) : Maksud dari lipid sebagai prekursor hormon-hormon sex?
2. Erna (130029) : Bagaimana lipid menjadi pengganti protein?
3. Aulia (130252) : Maksud dari glikolipid untuk pengenalan sel-sel?
4. Claudia (130271) : Mengapa lipid memiliki tenaga yang lebih besar
dibandingkan dengan karbohidrat?
5. Anissa (130303) : Mengapa lemak hanya dapat larut pada larutan non-
polar saja?
6. Etya (130333) : Lemak apa saja yang mudah dicerna oleh ternak
ruminansia dan non-ruminansia?
7. Pratiwi (130350) : Asam lemak esensial diperoleh dari mana untuk ternak?
8. Dinda (130270) : Berapa lama proses pembentukan tenaga?
9. Risa (130334) : Apa itu yang dimaksud dengan exoplasmic?
10. Bangun (130080) : Bagaimana lipid melindungi organ vital?
11. Khrisna (130122) : Apakah lemak dapat menambah palatabilitas?
Jawaban :
1. Abhiyoso (130259) : Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat
pada pembuluh darah semua binatang dan juga manusia. Kolesterol
sebenarnya berguna sebagai sumber energi, membentuk dinding sel-sel
dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon -hormon
steroid (Nesiah, 2013).
2. Chairunnisa (130266) : Mohon maaf karena terjadi sedikit kesalahan
dalam pengetikkan makalah dan power point, jadi yang sebenarnya itu
adalah lemak sebagai pengganti energi.
3. Siti N (130267) : Lipid (glikolipid) pada membran plasma terikat pada
karbohidrat dan protein (glikoprotein). Lipid bekerja sama dengan
karbohidrat beserta protein untuk pengenalan sel. Dengan cara memberi
kunci pada molekul permukaan membran. Dan lipid juga menjadi salah
satu struktur pembangun dari membran sel.
4. Abhiyoso (130259) dan Chairunnisa (130266) : Karena didalam lemak
kandungan hidrogennya lebih banyak dibandingkan dengan karbohidrat
dan protein, sehingga kalori yang dihasilkan oleh lemak lebih besar
(Anggorodi, 1994). Kemudian, untuk satu gram lemak dapat
menghasilkan 9 kilokalori sedangkan satu gram karbohidrat dan protein
hanya menghasilkan 4 kilokalori (Sri, 2011).
5. Siti N (130267) : Karena adanya ekor hidro karbon panjang yang bersifat
nonpolar menyebabkan lemak bersifat nonpolar. Oleh karena itu, lemak
dapat larut dalam pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform NaCO3.
Secara umum, lipid tidak dapat larut dalam air yang bersifat polar,
melainkan dapat terdispersi membentuk misel (Lehninger, 1982).
6. Siti N (130267) : Pada ternak non-ruminansia, asam-asam lemak rantai
pendek dan gliserol langsung diserap pada sel mukosa usus halus (Yose
Rizal, 2008). Sedangkan pada ternak ruminansia, Asam lemak rantai
pendek diserap sel mukosa usus. Monogliserida dan asam lemak tak larut
membentuk misel untuk dapat melewati dinding usus (Lathivah, 2014).
7. Gemah (130255) : Asam lemak essensial ditemukan di seluruh tanaman
dan hewan tapi mereka sebagian besar terdapat di dalam biji-biian, buah,
kacang-kacangan dan ikan. Spesis ikan seperti almon, tuna, ikan air tawar,
makarel, ikan hering, sarden, kaya akan asam lemak omega 3, yang
jumlahnya lebih banyak dari pada asam lemak omega 6 tapi sangat kurang
ditemukan pada tanaman. Ikan seringkali mengandung hanya sedikit asam
arakhidonat (20:4 ω6) tapi spesis yang berasal dari laut Australia
mengandung 4,8 sampai 14,3 % asam arakidonat. Disamping omega 3
beberapa ikan juga sebagai sumber omega 6 PUFA, linoleik dan asam
arakhidonak asam lemak yang terdapat pada minyak ikan berbeda dari
hewan yang hidup di darat yang hanya memiliki 20 atom karbon. Ada
yang terdiri dari 20 dan 22 karbon dan rantai karbon pada asam lemak
omega 3 sangat panjang (Farrell 1998 dalam Mu’nisa 2003).
8. Gemah (130255) : Lemak dapat dipecah menjadi tenaga pada saat kita
berolahraga, dalam hal ini limpase triasilgliserol bekerja paling baik pada
suhu yang didapat setelah olahraga selama 20 menit. Jika kurang dari 20
menit, maka hanya asam lemak yang mengambang di aliran darah saja
yang digunakan sebagai energi, tetapi tidak seluruhnya (Wahyudi, 2010).
9. Chairunnisa (130266) : Maksud dari exoplasmic adalah mempunyai sifat
seperti exoplasma (sitoplasma akson).
10. Chairunnisa (130266) : Berfungsi sebagai penahan goncangan demi
melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang
bersahabat, seperti ginjal, hati dan sebagainya, tidak saja sebagai isolator,
tetapi juga kerusakan fisik yang mungkin terjadi pada waktu kecelakaan
(Dian, 2012).
11. Gemah (130255) dan Chairunnisa (130266) : Iya. Penggunaan lemak
dalam ransum diketahui mampu menaikkan palatabilitas, Alhaidary et al.
(2010) menyatakan bahwa ransum dengan penambahan lemak dapat
menghasilkan pertambahan bobot badan lebih tinggi, konsumsi pakan
lebih efisien daripada ransum kontrol pada kelinci bangsa New Zealand.
Sumber yang lain menyebutkan tindakan untuk meningkatkan konsumsi
pakan antara lain dengan penggunaan lemak dalam pakan. Konsumsi
meningkat di atas 17 % pada penambahan 5 % lemak pada unggas yang
mengalami stres panas karena lemak memperbaiki palatabilitas. Di
samping itu, lemak memberikan tambahan kalori akibat menurunnya laju
pencernaan dan karenanya meningkatkan penggunaan nutrisi. Lemak atau
minyak dengan lebih banyak asam lemak jenuh lebih disukai untuk iklim
panas lembab (Infovet, 2014).
top related