makalah pai dlm kurikulum 2013
Post on 27-Dec-2015
472 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SMP
DALAM KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
(KURIKULUM 2013)
MAKALAH
Disusun sebagai tugas mata kuliah :
Dosen Pengajar :
Disusun oleh :
Shinta Mulyasari
NIM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2014
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SMP
DALAM KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
(KURIKULUM 2013)
A. PENDAHULUAN
Pemerintah sebagai lembaga yang berwenang mengatur sejumlah kebijakan demi
kebaikan dan keteraturan warga negaranya, sudah mengatur kebijakan-kebijakan yang
salah satunya adalah tentang pendidikan. Kurikulum sebagai salah satu dari kebijakan
yang ditentukan oleh pemerintah dalam pendidikan dalam hal ini oleh mentEri
pendidikan.
Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan
dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan
macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Perkembangan kurikulum
mulai dari sentralisasi, desentralisasi serta otonomi terhadap pendidikan selalu
mengalami inovasi. Ini semua tidak terlepas dari usaha pemerintah, pelaksana
pendidikan dan masyarakat demi tercapainya tujuan bersama yang diinginkan. Hal ini
diharapkan dapat menjadi solusi awal dalam mengatasi rendahnya kualitas proses dan
hasil pendidikan di Indonesia yang berakibat pada rendahnya rata-rata kualitas sumber
daya manusia indonesia dalam konteks persaingan regional dan global.
Kurikulum 2013 akan lebih menekankan pada model pembelajaran tematik yang
berbasis pada pendidikan karakter yang diharapkan dapat mengembangkan tiga
kompetensi penting, yakni kognisi, afeksi, dan psikomotor. Model pembelajaran seperti
itu diharapkan dapat memberikan ruang gerak bagi siswa untuk mengembangkan
potensinya (student centered active learning). Selain itu, juga untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dari segi pendidiknya, tenaga kependidikan, pengelolaan
kurikulum, kompetensi lulusan, materi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian,
dan sebagainya.
Kebijaksanaan-kebijaksanaan kurikulum ini juga berdampak pada pengembangan
kurikulum pendidikan islam. Untuk itu penyusun berusaha merangkum makalah
analisis kebijakan yang berjudul Pendidikan Agama Islam Tingkat SMP \ Dalam
Kurikulum Berbasis Pendidikan Karakter (Kurikulum 2013).
B. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Secara normatif Pendidikan Islam (PAI) di sekolah umum sebagai refleksi
pemikiran pendidikan Islam, sosialisasi, internalisasi, dan rekontruksi pemahaman
ajaran dan nilai-nilai Islam. Secara praktis PAI bertujuan mengembangkan kepribadian
muslim yang memiliki kemampuan kognitif, afektif, normatif, dan psikomotorik, yang
kemudian diejawantahkan dalam cara berfikir, bersikap, dan bertindak dalam
kehidupannya. Dengan pembelajaran PAI, siswa diharapkan mampu mengembangkan
kepribadian sebagai muslim yang baik, menghayati dan mengamalkan ajaran serta nilai
Islam dalam kehidupannya. Dengan demikian PAI tidak hanya dipahami secara teoritis,
namun diamalkan secara praxis.
Pendidikan Agama Islam pada dasarnya lebih diorientasikan pada tataran moral
action, yakni agar siswa tidak hanya berhenti pada tataran kompetensi (competence),
tetapi sampai memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habbit) dalam mewujudkan
ajaran dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Depdiknas merumuskan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah, yaitu:
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pembiasaan serta pengamalan siswa tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanannya kepada
Allah SWT.
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, toleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Berikut karakteristik Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP:
1. PAI merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok yang
terdapat dalam agama Islam, sehingga PAI merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari ajaran Islam.
2. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI merupakan mata pelajaran pokok
yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran
lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian siswa.
3. PAI di SMP bertujuan terbentuknya siswa yang beriman dan bertakwa kepada Allah
Swt., berakhlak mulia, dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam,
sehingga dapat dijadikan bekal untuk memelajari berbagai bidang ilmu tanpa harus
terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu
tersebut.
4. PAI tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting
adalah pada aspek afektif dan psikomotornya. Siswa dapat menguasai berbagai
kajian keislaman sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah-
tengah masyarakat.
5. Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada
pada al-Quran dan Hadits Nabi. Melalui metode Ijtihad (dalil aqli) para ulama
mengembangkan prinsip-prinsip PAI tersebut dengan lebih rinci dan mendetail
dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.
6. Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam aqidah, syariah, dan akhlak. Aqidah:
penjabaran dari konsep iman; syariah: penjabaran dari konsep Islam berupa ibadah
dan muamalah, dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan.
7. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI di SMP adalah terbentuknya siswa yang
memiliki akhlak mulia yang merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad
Saw. di dunia. Dengan demikian, Pendidikan akhlak adalah jiwa Pendidikan Agama
Islam (PAI). Mencapai akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari
Pendidikan.
8. PAI merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa, terutama
yang beragama Islam, atau bagi yang beragama lain yang didasari dengan kesadaran
yang tulus dalam mengikutinya.
C. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan anatara pengembangan sikap spiritual dan social,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik.
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari disekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagi sumber belajar.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi disekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyakan dalam kompetensi inti.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertical).
D. TUJUAN KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
E. ELEMEN PERUBAHAN DALAM KURIKULUM 2013
Dalam kurikulum 2013 terdapat empat elemen perubahan dalam Standar Nasional
Pendidikan, yaitu: Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses dan
Standar Penilaian. Berikut tabel elemen perubahan kurikulum 2013 tingkat SMP:
ELEMEN DESKRIPSI
1. Standar Kompetensi
Lulusan (SKL)
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, ketrampilan dan pengetahuan.
2. Standar Isi:
a. Kedudukan Mata
Pelajaran.
b. Pendekatan
c. Struktur Kurikulum
dan alokasi waktu
Mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi
Kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran
TIK menjadi media semua mata pelajaran
Pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata
pelajaran dan ekstrakurikuler
Jumlah mata pelajaran menjadi 10 (sebelumnya
12)
Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat
perubahan pendekatan pembelajaran.
3. Standar Proses Proses pembelajaran yang semula menggunakan
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dilengkapi
dengan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengolah dan mengkomunikasikan.
Belajar tidak hanya dalam ruang kelas, tetapi juga
di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Guru bukan satu-satunya sumber belajar
Sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui
contoh/ teladan.
4. Standar Penilaian Penilaian otentik: mengukur semua kompetensi
yang meliputi: sikap, ketrampilan dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
Memperkuat PAP (penilaian Acuan Patokan):
pencapaian hasil belajar berdasarkan skor yang
diperoleh terhadap skor maksimal (ideal).
Penilaian tidak hanya level KD tetapi pada KI dan
SKL.
o Mendorong pemanfaatan portofolio siswa
sebagai instrumen utama penilaian.
F. STRUKTUR MATA PELAJARAN PDA KURIKULUM 2013
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum dalam struktur kurikulum,
ada kegiatan ekstrakurikuler: Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intra sekolah, Usaha
Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Di kurikulum ini juga terjadi
pengelompokan mata pelajaran, kelompok A: Pendidikan Agama, PKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Inggris, kelompok B: seni budaya,
penjaskes, dan prakarya (termasuk muatan lokal). Mata Pelajaran ketrampilan/ TIK
diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran.
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar Per MingguVII VIII IX
Kelompok A1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 55. IPA 5 5 56. IPS 4 4 47. Bahasa Inggris 4 4 4Kelompok B1. Seni Budaya 3 3 32. Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan2 2 2
3. Prakarya 2 2 2Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
G. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)
Kompetensi Inti (KI): (1) operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus
dimiliki siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan atau
jenjang pendidikan tertentu, (2) gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai siswa. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Berikut
ditampilkan tabel Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAI dan Budi Pekerti di
SMP:
Kelas VII:
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
1.1. Menghayati Al-Quran sebagai implementasi
dari pemahaman rukun iman.
1.2. Beriman kepada Allah SWT
1.3. Beriman kepada malaikat Allah SWT
1.4. Menerapkan ketentuan bersuci dari hadats
kecil dan hadats besar berdasarkan syariat Islam
1.5. Menunaikan shalat wajib berjamaah sebagai
implementasi dari pemahaman rukun Islam
1.6. Menunaikan shalat Jumat sebagai
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Jumu’ah
(62): 9
1.7. Menunaikan shalat jamak qasar ketika
bepergian jauh (musafir) sebagai implementasi
dari pemahaman ketaatan beribadah
2.1 Menghargai perilaku jujur sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Baqarah
(2): 42 dan hadits terkait
2.2 Menghargai perilaku hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru sebagai implementasi
dari Q.S. Al-Baqarah (2): 83 dan hadits terkait
2.3 Menghargai perilaku empati terhadap
sesama sebagai implementasi dari Q.S. An-Nisa
(4): 8 dan hadits terkait
2.4 Menghargai perilaku ikhlas, sabar, dan
pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman
Q.S.An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153,
dan Q.S. Ali Imran (3):134, dan hadits terkait
2.5 Menghargai perilaku amanah sebagai
implementasi dari Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan
hadits terkait
2.6 Menghargai perilaku istiqamah sebagai
implementasi dari pemahaman QS Al-Ahqaf (46):
13 dan hadits terkait
2.7 Menghargai perilaku semangat menuntut
ilmu sebagai implementasi dari pemahaman sifat
Allah (Al-‟Alim, al-Khabir, as-Sami‟, dan al-
Bashir) dan Q.S.Al-Mujadilah (58):11 dan Q.S.
Ar-Rahman (55):33 serta hadits terkait
2.8 Meneladani perjuangan Nabi Muhammad
SAW periode Mekah dan Madinah
2.9 Meneladani sikap terpuji khulafaurrasyidin
3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak
3.1 Memahami makna al-Asmaul-Husna:
Al-‟Alim, al-Khabir, as-Sami‟, dan al-Bashir
3.2 Memahami makna iman kepada malaikat
berdasarkan dalil naqli
3.3 Memahami kandungan Q.S. Al- Mujadilah
(58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55): 33 serta hadits
terkait tentang menuntut ilmu.
3.4 Memahami makna empati terhadap sesama
sesuai kandungan Q.S. An-Nisa (4): 8 dan hadits
terkait
3.5 Memahami kandungan Q.S.An-Nisa
(4):146, Q.S. Al-Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali
Imran (3):134 serta hadits terkait tentang
ikhlas,sabar, dan pemaaf
3.6 Memahami makna amanah sesuai
kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan hadits
terkait
3.7 Memahami istiqamah sesuai kandungan
Q.S. Al-Ahqaf (46): 13 dan hadits terkait
3.8 Memahami ketentuan bersuci dari hadats
kecil dan hadats besar berdasarkan ketentuan
syari‟at Islam
3.9 Memahami ketentuan shalat berjamaah
3.10 Memahami ketentuan shalat Jumat
3.11 Memahami ketentuan shalat Jamak Qasar
3.12 Memahami sejarah perjuangan Nabi
Muhammad SAW periode Mekah dan Madinah
3.13 Mengetahui sikap terpuji khulafaurrasyidin
4.1 Membaca Q.S. Al- Mujadilah (58):11,
Q.S. Ar-Rahman (55): 33, Q.S.An-Nisa (4): 146,
Q.S. Al-Baqarah (2): 153, dan Q.S. Ali Imran (3):
134 dengan tartil
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
4.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al- Mujadilah
(58): 11, Q.S. Ar-Rahman (55): 33, Q.S. An-Nisa
(4):146, QS. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali
Imran (3): 134 dengan lancar
4.3 Mencontohkan perilaku empati terhadap
sesama sesuai kandungan QS An-Nisa (4): 8 dan
hadits terkait
4.4 Mencontohkan perilaku amanah
sesuai kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 27
dan hadits terkait
4.5 Mencontohkan perilaku
istiqamah sesuai kandungan QS. Al-
Ahqaf (46): 13 dan hadits terkait
4.6 Mempraktikkan tata cara bersuci
dari hadats kecil dan besar
4.7 Mempraktikkan shalat jamak dan
qashar
4.8 Mempraktikkan shalat berjamaah
4.9 Mempraktikkan shalat Jum’at
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
1.1. Menghayati Al-Quran sebagai
implementasi dari pemahaman rukun iman.
1.2. Meyakini Kitab suci Al-Quran sebagai
pedoman hidup sehari-hari
1.3. Meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai
nabi akhir zaman
1.4. Menunaikan shalat sunnah
1.5. Menerapkan ketentuan sujud syukur, sujud
tilawah dan sujud syahwi berdasarkan syariat
Islam
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
1.6. Menunaikan puasa Ramadhan dan puasa
sunnah sebagai implementasi dari pemahaman
rukun Islam
1.7. Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi
2.1 Menghargai perilaku jujur sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah
(5): 8 dan hadits terkait
2.2 Menghargai perilaku hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36 dan hadits
terkait
2.3 Menghargai perilaku gemar beramal saleh
dan berbaik sangka kepada sesama sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al- Ashr
(103):2-3, Q.S. Al-Hujurat (49):12 dan hadits
terkait
2.4 Menghargai perilaku rendah hati, hemat, dan
hidup sederhana sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al Furqan (25): 63, Q.S. Al
Isra‟(17):27 dan hadits terkait
2.5 Menghargai perilaku mengonsumsi makanan
dan minuman yang halal dan bergizi dalam
kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. An-Nahl (16):114 dan hadits
terkait
2.6 Menghargai perilaku menghindari minuman
keras, judi, dan pertengkaran sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah
(5): 90–91 dan 32 serta hadits terkait.
2.7 Menghargai perilaku semangat
menumbuh kembangkan ilmu
pengetahuan sebagai implementasi dari
pemahaman sifat Allah (Al- ‘Alim, al-
Khabir, as-Sami‟, dan al-Bashir) dan
Q.S.Al- Mujadilah (58):11 dan Ar-
Rahman (55): 33 serta hadits terkait
2.8 Meneladani semangat ilmuwan
muslim dalam menumbuhkembangkan
ilmu pengetahuan dalam kehidupan
sehari-hari
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar
dalam ranah konkret (menggunakan,
3.1 Memahami makna Q.S. Al-Furqan
(25):63; Q.S. Al Isra‟(17): 27; Q.S. An
Nahl (16):114; Q.S. Al-Maidah (5): 90–91
dan32 serta hadits terkait
3.2 Memahami makna beriman kepada
Kitab-kitab Allah
3.3 Memahami makna beriman kepada
Rasul Allah SWT
3.4 Memahami hikmah shalat sunnah
berjamaah dan munfarid
3.5 Memahami hikmah sujud syukur,
sujud sahwi, dan sujud tilawah
3.6 Memahami hikmah puasa wajib dan
sunnah
3.7 Memahami hikmah penetapan
makanan dan minuman yang halal dan
haram berdasarkan Al-Quran dan Hadits
3.8 Memahami sejarah pertumbuhan
ilmu pengetahuan sampai masa Umayah
dan masa Abbasiyah
4.1 Membaca Q.S. Al Furqan (25): 63,
Al-Isra‟(17): 27; Q.S. An Nahl (16): 114;
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
Q.S. Al-Maidah (5): 90–91 dan32 dengan
tartil
4.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-
Furqan (25) ayat 63, Q.S. Al- Q.S. Al
Furqan (25): 63, Al-Isra‟(17): 27; Q.S. An
Nahl (16): 114; Q.S. Al-Maidah (5): 90–
91 dan32 serta Hadits terkait
4.3 Mempraktikkan shalat sunnah
berjamaah dan munfarid
4.4 Mempraktikkan sujud syukur, sujud
sahwi, dan sujud tilawah
4.5 Merekonstruksi sejarah pertumbuhan
ilmu pengetahuan sampai masa Umayah
dan masa Abbasiyah untuk kehidupan
sehari-hari
KELAS IX
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati Al-Quran sebagai implementasi dari
pemahaman rukun iman
1.2 Beriman kepada Hari Akhir
1.3 Beriman kepada Qadha dan Qadar
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
pelaksanaan penyembelihan hewan
1.5 Menunaikan ibadah qurban dan aqiqah sebagai
implementasi dari surah al-Kautsar
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
2.1 Menghargai perilaku jujur dalam kehidupan sehai-
hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Ali
Imran (3): 77; Q.S. Al-Ahzab (33): 70 dan hadits terkait.
2.2 Menghargai perilaku hormat dan taat kepada orang
tua da guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.
Al- Isra (17): 23 dan Q.S. Luqman (31): 14 dan hadits
terkait.
2.3 Menghargai perilaku yang mencerminkan tata
krama, sopan-santun, dan rasa malu sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al- Baqarah (2): 83
dan hadits terkait.
2.4 Menghargai sikap optimis, ikhtiar, dan tawakal
sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Az-Zumar
(39): 53; Q.S. An-Najm (53):39-42; Q.S. Ali Imran (3):
159dan hadits terkait.
2.5 Menghargai perilaku toleran dan menghargai
perbedaan dalam pergaulan di sekolah dan masyarakat
sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Hujurat
(49): 13 dan hadits terkait.
2.6 Menghargai sikap empati, peduli, dan gemar
menolong kaum dhuafa sebagai implementasi dari
pemahaman makna ibadah qurban dan aqiqah
2.7 Menghargai sikap mawas diri sebagai
implementasi dari pemahaman iman kepada Hari Akhir
2.8 Menghargai sikap tawakal kepada Allah sebagai
implementasi dari pemahaman iman kepada Qadha dan
Qadar
3.1 Memahami Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-
Najm (53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3): 159tentang
optimis, ikhtiar, dan tawakalserta hadits terkait.
3.2 Memahami Q.S. Al-Hujurat (49): 13 tentang
toleransi dan menghargai perbedaan dan haditst terkait.
3.3 Memahami makna iman kepada hari Akhir
H. ANALISIS KURIKULUM 2013 PAI SMP
Analisa komponen-komponen kurikulum 2013 bertujuan untuk mengetahui
apa saja komponen pengembangan kurikulum yang terdapat pada kurikulum 2013 dan
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan komponen pengembangan kurikulum
2013.
Batasan analisis yang dilakukan adalah hanya menganalisis kurikulum 2013
yang akan diberlakukan di SMP pada mata pelajaran PAI.
a. Komponen Tujuan
Dalam kurikulum 2013, Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan
berkepribadian luhur
2. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
3. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
4. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab[10]
Tujuan diatas dipetakan menjadi :
Ranah Afektif
Ranah Psikomotor
Ranah Kognitif
Siswa di tingkat SMP dituntut memiliki sikap kepribadian yang baik serta dapat menerapkan pada lingkungan pergaulannya dimanapun ia berada.Siswa dituntut memiliki ketrampilan dapat mempelajari sesuatu yang tidak hanya berasal dari satu sumber saja, melainkan dari sumber lain juga dituntut untuk dipelajari.
Jenis pengetahuan yang dituntut untuk dimiliki adalah faktual, konseptual, dan prosedural, serta ruang lingkup objek masih berada di lingkungan sekitar maupun di tempat yang berbeda dan masih terlihat.
Tujuan pendidikan yang dimuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas, yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Melihat rumusan tujuan pendidikan yang ada dalam Kurikulum 2013 sejalan
dan tidak bertentangan dengan tujuan yang dirumuskan dalam UU Sisdiknas diatas,
bahkan dalam kurikulum 2013 nampak memperluas pada ranah afektif/ sikap
(berkepribadian luhur, kritis, inovatif, toleran dan peka sosial).
b. Komponen Isi/ Materi
Komponen isi/ materi yang dimaksud adalah segala sesuatu yang diberikan
kepada siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang meliputi mata
pelajaran dan alokasi waktu.
Materi dalam kurikulum 2013:
1. Materi al-Qur’an dan Hadis bukan sekedar dibaca dan dihafal tapi harus
diamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya.
2. Materi akhlak mendapat porsi yang sangat besar dan tidak diajarkan tersendiri
namun tergabung dalam materi al-Qur’an. Hal ini menggambarkan bahwa
akhlak tidak hanya bersifat teori tapi bersifat praxis, ada kemauan secara sadar
untuk mengaplikasikan dan membiasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Proporsi materi akhlak yang besar menunjukkan bahwa tujuan PAI adalah
terbentuknya akhlak mulia setiap siswa setelah mengikuti program ini.
3. Materi zakat tidak ada. Seharusnya materi ini diajarkan karena merupakan
salah satu pilar ajaran Islam. Banyak ayat al-Qur’an yang menggandengkan
kewajiban shalat dengan zakat, hal ini menunjukkan betapa pentingnya
masalah zakat. Pembelajaran zakat sangat erat kaitannya dengan infaq dan
shadaqah. Jika siswa dianggap belum berkewajiban mengeluarkan zakat, maka
dilatih untuk berinfaq/ bershadaqah sesuai dengan kemampuannya dan
menambah wawasan dengan membiasakan berbagi antar sesama siswa.
Analisis Taksonomi Bloom terhadap Kompetensi Dasar di Kelas VII:
Kompetensi Dasar Taksonomi Bloom
1.1 Menghayati Al-Quran sebagai implementasi dari pemahaman rukun iman.1.2 Beriman kepada Allah SWT1.3 Beriman kepada malaikat Allah SWT1.4 Menerapkan ketentuan bersuci dari hadats kecil dan hadats besar berdasarkan syariat Islam1.5 Menunaikan shalat wajib berjamaah sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam
Melihat kata kerja yang digunakan, pada KI 1 (spiritualitas) sebagian besar masih pada dimensi kognitif (pengetahuan), meskipun ada beberapa dimensi afektif (beriman, menghayati).
1.6 Menunaikan shalat Jumat sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Jumu’ah (62): 91.7 Menunaikan shalat jamak qasar ketika bepergian jauh (musafir) sebagai implementasi dari pemahaman ketaatan beribadah
2.1 Menghargai perilaku jujur sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Baqarah (2): 42 dan hadits terkait2.2 Menghargai perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sebagai implementasi dari Q.S. Al-Baqarah (2): 83 dan hadits terkait2.3 Menghargai perilaku empati terhadap sesama sebagai implementasi dari Q.S. An-Nisa (4): 8 dan hadits terkait2.4 Menghargai perilaku ikhlas, sabar, dan pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):134, dan hadits terkait2.5 Menghargai perilaku amanah sebagai implementasi dari Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan hadits terkait2.6 Menghargai perilaku istiqamah sebagai implementasi dari pemahaman QS Al-Ahqaf (46): 13 dan hadits terkait2.7 Menghargai perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi dari pemahaman sifat Allah (Al-‟Alim, al-Khabir, as-Sami‟, dan al-Bashir) dan Q.S.Al-Mujadilah (58):11 dan Q.S. Ar-Rahman (55):33 serta hadits terkait2.8 Meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Mekah dan Madinah2.9 Meneladani sikap terpuji khulafaurrasyidin
3.1 Memahami makna al-Asmaul-Husna: Al-‟Alim, al-Khabir, as-Sami‟, dan al-Bashir3.2 Memahami makna iman kepada
Sebagian kata kerja operasional yang digunakan sudah masuk dimensi afektif namun masih pada level yang paling rendah yaitu penerimaan.
Semua kata kerja operasional yang digunakan berada pada dimensi kognitif
malaikat berdasarkan dalil naqli3.3 Memahami kandungan Q.S. Al- Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55): 33 serta hadits terkait tentang menuntut ilmu.3.4 Memahami makna empati terhadap sesama sesuai kandungan Q.S. An-Nisa (4): 8 dan hadits terkait3.5 Memahami kandungan Q.S.An-Nisa (4):146, Q.S. Al-Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):134 serta hadits terkait tentang ikhlas,sabar, dan pemaaf3.6 Memahami makna amanah sesuai kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan hadits terkait3.7 Memahami istiqamah sesuai kandungan Q.S. Al-Ahqaf (46): 13 dan hadits terkait3.8 Memahami ketentuan bersuci dari hadats kecil dan hadats besar berdasarkan ketentuan syari‟at Islam3.9 Memahami ketentuan shalat berjamaah3.10 Memahami ketentuan shalat Jumat3.11 Memahami ketentuan shalat Jamak Qasar3.12 Memahami sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Mekah dan Madinah3.13 Mengetahui sikap terpuji khulafaurrasyidin
4.1 Membaca Q.S. Al- Mujadilah (58):11, Q.S. Ar-Rahman (55): 33, Q.S.An-Nisa (4): 146, Q.S. Al-Baqarah (2): 153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dengan tartil4.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al- Mujadilah (58): 11, Q.S. Ar-Rahman (55): 33, Q.S. An-Nisa (4):146, QS. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dengan lancar4.3 Mencontohkan perilaku empati terhadap sesama sesuai kandungan QS An-Nisa (4): 8 dan hadits terkait4.4 Mencontohkan perilaku amanah sesuai kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan hadits
Sebagian kata kerja operasional yang digunakan masuk dalam kognitif dan psikomotorik.
terkait4.5 Mencontohkan perilaku istiqamah sesuai kandungan QS. Al-Ahqaf (46): 13 dan hadits terkait4.6 Mempraktikkan tata cara bersuci dari hadats kecil dan besar4.7 Mempraktikkan shalat jamak dan qashar4.8 Mempraktikkan shalat berjamaah4.9 Mempraktikkan shalat Jum’at
c. Komponen Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang semula menggunakan eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengolah dan mengkomunikasikan. Belajar tidak hanya dalam ruang kelas, tetapi juga
di lingkungan sekolah dan masyarakat. guru bukan satu-satunya sumber belajar, sikap
tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh/ teladan.
Para ahli meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik, siswa menjadi lebih
aktif mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga mendorong siswa untuk
melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau
kejadian. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, siswa dibiasakan untuk
menemukan kebenaran ilmiah dalam melihat suatu fenomena, mereka dilatih untuk
berfikir logis dan sistematis.
d. Komponen Penilaian
Komponen evaluasi merupakan bagian dari pembentuk kurikulum yang
berperan sebagai cara untuk mengukur apakah tujuan yang telah dibuat itu tercapai atau
tidak. Selain itu, dengan melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui apabila ada
kesalahan pada materi yang diberikan atau metode yang digunakan dalam menjalankan
kurikulum yang telah dibuat dengan melihat hasil dari evaluasi tersebut dan dapat
segera memperbaiki kesalahan atau meningkatkan hal-hal yang sudah baik.
Pada komponen penilaian di kurikulum 2013 ini, guru dituntut ekstra kerja keras
karena penilaian yang dilakukan harus komprehensif dan kompleks (model penilaian
otentik). Guru harus menilai sikap spiritual (KI 1) dan sosial (KI 2) secara terukur
disamping penilaian psikomotor (KI 4) dan kognitif (KI 3). Permasalahan berikutnya
adalah format penilaian KI 1 dan 2 yang cukup rumit dan butuh kecermatan yang tinggi
dan berkelanjutan. Teknik penilaian sikap yang mengacu pada penilaian otentik dapat
dilakukan dengan cara: observasi (pengamatan), penilaian diri, laporan pribadi (buku
laporan ibadah), Penilaian sejawat dan jurnal (catatan). Namun penilaian ini
membtuthkan keseriusan, kecermatan, pengawasan dan kerja sama antara siswa, guru,
pihak sekolah dan orang tua siswa, sehingga penilaian yang dilakukan tidak sekedar
formalitas sekedar diisi, dikumpulkan tanpa tindak lanjut, tidak bermakna dan
berimplikasi apapun.
Secara umum, kurikulum ini diharapkan menghasilkan insan yang produktif,
kreatif, inovatif berbasis pada pengetahuan, ketrampilan dan sikap sosial, maka harus
ada integrasi sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Kompetensi pengetahuan,
ketrampilan dan sistem nilai menentukan terhadap aktualisasi sikap/ watak islami.
Sikap itu tahu mengapa, ketrampilan itu tahu bagaimana, pengetahuan itu tahu apa.
Contoh KI: menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya; siswa
harus membaca al-Quran dengan tartil, beriman kepada Allah, beriman kepada
malaikat, melaksanakan thaharah, melaksanakan shalat wajib dan lain-lain yang
didalamnya ada ranah pengetahuan dan pengamalan melalui pentradisian.
Pendekatan holistik digunakan dalam kurikulum ini, jadi tidak lagi berbicara
tentang Al-Quran, hadits, shalat, akhlak dan sebagainya, tetapi terintegrasi dalam suatu
tema. Sumber kompetensi adalah mata pelajaran per kelas, lalu dijadikan sebagai
kompetensi inti dan dituangkan dalam kompetensi dasar.
Perbedaan dengan kurikulum yang lalu adalah bahwa penyatuan semua dalam
tema-tema yang dibicarakan. Kelihatannya dalam kurikulum 2013 akan terjadi integrasi
internal, artinya terjadi pengintegrasian antar berbagai bidang studi di dalam
matapelajaran, misalnya ketika tema “menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya” maka di dalamnya akan terdapat bahasan al-Quran, fiqih, dan budaya
beragama.
Di sisi lain, yang lebih urgen adalah integratif eksternal, dimana mata pelajaran
agama diintegrasikan dalam mata pelajaran lain dalam suatu tema yang dibicarakan.
Misalnya, ketika berbicara tentang tema “indahnya kebersamaan”, maka mata pelajaran
lain bisa terintegrasi, seperti IPA, IPS, kewarganegaraan, seni budaya dan sebagainya.
Seharusnya PAI bisa diintegrasikan sedemikian rupa mengingat bahwa agama sangat
sarat dengan tema indahnya kebersamaan. Dengan cara seperti ini, maka integrasi
tuntas akan dapat terjadi, bukan hanya integrasi parsial.
I. PENUTUP
Kurikulum 2013 lahir dengan berbagai alasan, antara lain: kondisi pendidikan
yang belum sesuai dengan standar nasional, usia produktif yang melimpah, arus
globalisasi, berbagai isu lingkungan hidup, perkembangan ilmu dan teknologi, pola
pikir dalam pembelajaran yang harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan.
Sebagai dokumen panduan pelaksanaan pembelajaran, kurikulum 2013 mata
pelajaran PAI SMP, memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan kurikulum
sebelumnya, antara lain: KI dan KD yang mengintegrasikan ketiga ranah yaitu afektif,
psikomotor dan kognitif sehingga pembelajaran tidak sendiri-sendiri. Al-Qur’an dan
Hadis tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Materi akhlak yang selama ini cenderung teoritis, dalam kurikulum ini diberikan
porsi yang lebih besar dan bersifat praktis tidak lagi diajarkan secara verbal.
Sosialisasi yang singkat sebagai penyebab kurang kesiapan pelaksanaannya,
sehingga timbul berbagai kendala, antara lain: pada komponen isi, ternyata kompetensi
dasar yang dirumuskan masih sarat pada dimensi kognitif. Pada komponen penilaian,
untuk menilai sikap spiritualitas dan sosial dirasa masih sulit dilaksanakan karena
membutuhkan kemauan, kemampuan, kecermatan dan pengawasan dari banyak pihak.
Suatu keniscayaan perubahan dan perkembangan suatu kurikulum agar selalu
sesuai dengan perkembangan zaman. Hanya saja dalam tradisi kita biasanya berhenti
pada aspek curriculum plan (kurikulum sebagai dokumen), sedangkan pada
aspek actual curriculum sering terlupakan. Apa artinya kurikulum sebagai dokumen
jika tidak ditindaklanjuti denganactual curriculum, sebaik apapun dokumen yang
dimiliki tidak akan bermakna jika tidak diimplementasikan dengan baik, dalam hal ini
guru sebagai pelaksanan di tingkat satuan Pendidikan memiliki peranan yang sangat
penting agar terwujud tujuan yang dicita-citakan.
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani. 2010. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia.
Balitbang Kemdikbud. Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar. www.kemendikbud.go.id. Diakses pada 12 Juni 2014.
Kusuma, Deden Cahaya. 2014. Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, http://berita.upi.edu. Diakses pada 12 Juni 2014.
MGMP PAI SMP Kota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI SMP) Serta Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com. Diakses pada 12 Juni 2014.
Sayyid, Achmad. 2013. Konsep Dan Analisis Kurikulum 2013. http://keyboard-cakrawala.blogspot.com/2013/01/konsep-dan-analisis-kurikulum-
2013.html. Diakses pada 12 Juni 2014.
Syam, Nur. Kurikulum PAI. www.nursyamsunanampel.ac.id. diunduh pada 12 Juni 2014.
Ruhyana. 2013. Bedah Kurikulum PAI SMP Tahun 2013. http://jorjoran.wordpress.com/2013/04/18/bedah-kurikulum-pai-smp-tahun-2013/ Diakses pada 12 Juni 2014.
Wahyudi, Deidi. 2013. Analisis Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter. http://podoluhur.blogspot.com/2013/09/analisis-kurikulum-2013-berbasis.html#close. Diakses pada 12 Juni 2014.
top related