makalah peningkatan sdm
Post on 21-Dec-2015
776 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH
“PENINGKATAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA”
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan dan Pelatihan)
Dosen Pengampu : Dr. Asnawi Sarbini, M. PA
Disusun Oleh :
AHMAD TURMUDZI 7772143320
IRFAN FAUZAN RIZQILLAH 7772143324
TETI SUHERAWATI 7772143316
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PROGRAM PASCASARJANA UNTIRTA
TAHUN 2015
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
B. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENINGKATAN MUTU SUMBER
DAYA MANUSIA
1. Pengertian Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia
2. Tujuan Peningkatan MSDM
3. Ruang Lingkup Sumber Daya Manusia
C. HAKIKAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
E. PENUTUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah “PENINGKATAN MUTU SDM” dengan lancar.
Kami menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak maka
makalah ini tidak akan pernah terwujud. Sehubungan dengan itu,
perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu.
Semoga makalah ini dapat membuka pemahaman kita tentang
“PENINGKATAN MUTU SDM”.
Penyusun
PENINGKATAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
A. PENDAHULUAN
Peningkatan mutu sumber daya manusia (pegawai) menjadi sangat
urgen dan perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan
dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Sasaran dari
pengembangan mutu sumber daya pegawai adalah untuk meningkatkan kinerja
operasional pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Selain
itu, mutu sumberdaya pegawai yang tinggi akan bermuara pada lahirnya
komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas-tugas rutin sesuai tanggung
jawab dan fungsinya masing-masing secara lebih efisien, efektif, dan produktif.
Pembahasan pengembangan sumber daya manusia, sebenarnya dapat
dilihat dari dari dua aspek, yaitu kuantitas dan mutu. Pengertian kuantitas
menyangkut jumlah sumber daya manusia. Kuantitas sumber daya manusia
tanpa disertai dengan mutu yang baik akan menjadi beban organisasi.
Sedangkan mutu, menyangkut mutu sumber daya manusia yang menyangkut
kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan non fisik (kecerdasan
dan mental). Oleh sebab itu untuk kepentingan akselerasi tugas pokok dan
fungsi organisasi apapun, peningkatan mutu sumber daya manusia merupakan
salah satu syarat utama. Mutu sumber daya manusia yang menyangkut dua
aspek, yakni aspek fisik (mutu fisik) dan non fisik (mutu non fisik) yang
menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan keterampilan lain. Oleh sebab
itu, upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia dapat diarahkan pada
kedua aspek tersebut. Untuk menentukan mutu fisik dapat diuapayakan melalui
2 program peningkatan kesejahteraan dan gizi. Sedangkan untuk meningkatkan
mutu non fisik, maka upaya pendidikan dan pelatihan sangat diperlukan. Upaya
inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan
pengembangan sumber daya manusia (human resources development) secara
makro, adalah suatu proses peningkatan mutu atau kemampuan manusia
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan di
sini mencakup perencanaan pengembangan dan pengelolaan sumber daya
manusia. Secara mikro, dalam arti lingkungan suatu unit kerja (departemen
atau organisasi yang lain), maka sumber daya manusia adalah tenaga kerja
atau pegawai di dalam suatu organisasi, yang mempunyai peran penting dalam
mencapai keberhasilan. Fasilitas yang canggih dan lengkap, belum merupakan
jaminan akan berhasilnya suatu organisasi tanpa diimbangi oleh mutu manusia
yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut.
B. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
1. PENGERTIAN
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PMSDM) diterjemahkan dari
bahasa Inggris “Human Resources Development (HRD).” Instilah ini dibangun
dari 2 (dua) konsep yaitu pengembangan dan Sumber daya manusia.
Pengembangan adalah suatu proses aktif untuk merubah suatu keadaan ke
keadaan yang lain yang lebih baik. Apa yang dimaksud dengan suatu keadaan
mungkin berhubungan dengan manusia (pegawai) atau pun organisasi. Naddler
dan Wiggs (1986) mengatakan “Aktifitas pengembangan tidak berkaitan dengan
pekerjaan, tetapi berorientasi pada pertumbuhan, baik personil atau pun
organisasi.” Sementara itu, apa yang dimaksud dengan “Sumber Daya
Manusia” adalah semua orang (baik pimpinan, staff, atasan, bawahan, pegawai
tetap, pegawai tidak tetap, dan sebagainya) yang tergabung dalam organisasi
yang dengan peran dan sumbangannya masing – masing mempengaruhi
tercapainya tujuan – tujuan organisasi. Kini SDM diberi arti tidak hanya terbatas
pada siapapun yang berkerja didalam organisasi, melainkan termasuk juga
orang – orang lain yang sebenarnya tidak secara langsung terkait dengan
pekerjaan sehari – hari didalam organisasi, misal : istri – istri dan suami – suami
pegawai, rekanan bisnis, atau bahkan konsumen.
Jadi yang dimaksud dengan PMSDM adalah Proses merubah SDM yang
dimiliki organisasi, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain yang lebih baik.
2. TUJUAN PMSDM
Tujuan PMSDM mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi individual dan
dimensi institusional / organisasional. Tujuan yang berdimensi Individual
mengacu kepada sesuatu yang dicapai oleh seorang pegawai, sebagai akibat
dari dilaksanakannnya PMSDM. Tujuan berdimensi institusional mengacu pada
apa yang dapat dicapai oleh institusi / organisasi sebagai hasil dari program –
program PMSDM.
Sebagai contoh, sekelompok pegawai dilatih dalam hal keterampilan
mengoperasikan komputer. Jika program PMSDM yang berupa pelatihan ini
telah diselesai diadakan, maka sekelompok pegawai ini diharapkan telah
mampu mengoperasikan komputer. Sekelompok pegawai dengan keterampilan
ini yang disebut dengan “Output” PMSDM. Bila “Output” ini telah kembali
ketempat kerja masing – masing dan mereka terbukti memberi sumbangan
yang berarti bagi organisasi, misalnya urusan pengelolaan informasi menjadi
lebih effektif dan effisien, maka manfaat ini disebut sebagai “Outcome”
PMSDM.
3. RUANG LINGKUP PMSDM
Ruang lingkup PMSDM meliputi semua aspek dan kegiatan yang
berhubungan dengan peningkatan mutu SDM, baik yang berhubungan
dengan kegiatan kediklatan maupun non – kediklatan. Berikut ini adalah
ruang lingkup PMSDM :
1. Analisis Kinerja;
2. Analisis Kebutuhan Diklat;
3. Perancangan dan Implementasi Diklat;
4. Evaluasi Diklat;
5. Manajemen Personalia Diklat;
6. Manajemen Anggaran;
7. Perangkat Hukum;
8. Manajemen Informasi; dan
9. Manajemen Fasilitas.
C. HAKIKAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah suatu proses
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas dari semua penduduk
suatu masyarakat (M.M. Papayungan, 1995: 109). Sementara itu Payaman J.
Simanjuntak berpendapat bahwa: “Sumber Daya Manusia mengandung dua
pengertian: Pertama, Sumber Daya Manusia mengandung pengertian usaha
kerja atau jasa yang dapat diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu
untuk menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan pengertian kedua dari
Sumber Daya Manusia adalah menyangkut manusia yang mampu bekerja
untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut (Payaman J. Simanjuntak,
1985: 1).
Selanjutnya Efendi berpendapat bahwa: “Pengembangan sumber daya
manusia sebagai upaya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya pada
penduduk untuk terlibat secara aktif dalam proses pembangunan (Efendi, 1994:
12).” Dari beberapa pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia di atas
dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia di Indonesia
khususnya, sangat terkait erat dengan mutu manusia atau masyarakat
sebagaimana sasaran utama Pembangunan Nasional yaitu menciptakan
manusia dan masyarakat yang bermutu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi membawa kemajuan pembangunan suatu bangsa, namun demikian
masih banyak tantangan yang menjadi kendala perkembangan selanjutnya.
Kendala dan tantangan itu sebagaimana disampaikan dalam Makalah Seminar
Nasional PERMADI di Yogyakarta (1992: 5) antara lain:
a. Masih rendahnya tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang
ditandai oleh besarnya jumlah dan tingkat pengangguran sehingga resiko
ketergantungan semakin tinggi.
b. Mutu produktivitas sumber daya manusia secara relatif masih harus banyak
ditingkatkan terutama untuk menghadapi perubahan ekonomi dan
perkembangan teknologi yang semakin cepat.
c. Masalah besarnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat baik antar
kelompok maupun antar daerah.
d. Penyebaran sumber daya manusia masih belum merata.
e. Masih rendahnya tingkat kesesuaian dan keserasian dunia pendidikan
dengan dunia kerja.
Sumber daya manusia banyak, tetapi tanpa mutu atau dengan mutu
rendah, merupakan beban. Untuk itu perlu diupayakan pengembangan sumber
daya manusia yang ada ini. Menurut Muh. Tholchah Hasan (1987: 187-188)
bahwa ada 3 (tiga) yang harus diperhatikan dalam usaha memajukan mutu
manusia, yaitu:
i. Dimensi kepribadian sebagai manusia, yaitu kemampuan untuk
menjaga integritas, termasuk sikap, tingkah laku, etika dan moralitas
yang sesuai dengan pandangan masyarakat (Masyarakat Pancasila)
ii. Dimensi produktivitas, yang menyangkut apa yang dihasilkan oleh
manusia itu tadi, dalam hal jumlah yang lebih banyak dan mutu yang
lebih baik.
iii. Dimensi kreativitas, yaitu kemampuan sesorang untuk berfikir dan
berbuat kreatif, menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan
masyarakat.
Ketiga dimensi tersebut merupakan pokok persoalan dalam upaya
meningkatkan mutu sumber daya manusia kita. Selanjutnya,
ditegaskan pula bahwa ada beberapa hal yang dapat mempercepat
peningkatan mutu sumber daya manusia itu, antara lain:
1. Pendidikan yang memberikan kemampuan-kemampuan
intelektual yang terlibat dalam proses kreatif.
2. Teknologi, yang memberikan kemudahan-kemudahan teknis dan
standar kerja yang produktif.
3. Kemajuan ekonomi, yang memberi dampak psikologis untuk
memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
4. Terbukanya mobilitas vertikal di dalam masyarakat, yang dapat
merangsang orang untuk mencapai posisi yang lebih tinggi
melalui prestasi-prestasinya (Muh. Tholchah Hasan, 1987: 191).
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Pengembangan sumber daya manusia secara makro adalah penting
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembangunan secara efektif.
Pengembangan sumber daya manusia yang terarah dan terencana disertai
pengelolaan yang baik akan dapat menghemat sumber daya alam, atau
setidak-tidaknya pengolahan dan pemakaian sumber daya alam dapat secara
berdaya guna dan berhasil guna. Demikian pula pengembangan sumber daya
manusia secara makro di suatu organisasi sangat penting dalam mencapai
hasil kerja yang optimal. Baik secara makro maupun secara mikro
pengembangan sumber daya manusia adalah merupakan bentuk investasi.
Proses pengembangan sumber daya manusia adalah suatu “condition
sine quanon”, yang harus ada dan terjadi di sutu organisasi. Namun dalam
pelaksanaannya pengembangan sumber daya manusia ini perlu
mempertimbangkan faktor-faktor, baik dari dalam diri organisasi itu sendiri
maupun dari luar organisasi yang bersangkutan (Notoatmodjo, 1992) Berikut
adalah pembahasan mengenai faktor internal yang harus dipertimbangkan
menurut (Soekidjo, 1992): Faktor Internal: Factor internal disini mencakup
keseluruhan kehidupan organisasi yang dapat dikendalikan baik oleh pimpinan
maupun oleh anggota organisasi yang bersangkutan. Secara terinci factor-
faktor tersebut antara lain:
1. Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Organisasi;
2. Strategi Pencapaian Tujuan;
3. Sifat dan Jenis Kegiatan;
4. Jenis Teknologi yang Digunakan:
Faktor Eksternal: Organisasi itu berada di dalam lingkungan dan tidak
terlepas dari pengaruh lingkungan di mana organisasi itu berada. Agar
organisasi itu dapat melaksanakan misi dan tujuannya, maka ia harus
mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan atau factor-faktor eksternal
organisasi itu. Factor-faktor tersebut antara lain:
1. Kebijakan Pemerintah;
2. Sosio-budaya Masyarakat;
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
E. PENUTUP
Mutu Sumber Daya Manusia (MSDM) terbukti menjadi factor determinan
bagi keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Upaya
membangun mutu SDM tidak terlepas dari mutu pendidikan, karena melalui
proses pendidikan memiliki implikasi terhadap aspek-aspek sebagai berikut:
Pertama, menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kedua menciptakan suasana dalam proses belajar mengajar yang mampu
membangkitkan dan menumbuhkembangkan kreativitas, inovasi dan bakat
belajar. Ketiga, menumbuhkembangkan daya juang (fightings spirit),
profesionalisme dan wawasan keunggulan. Keempat, menumbuhkembangkan
sikap hidup hemat, cermat, tertib, tekun dan disiplin, dan Kelima
menumbuhkembangkan moral dan budi pekerti luhur sebagai pengejewantahan
dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
F. DAFTAR PUSTAKA
http://amarullahkoto.blogspot.com/2013/10/konsep-pengembangan-sumber-
daya-manusia.html
http://www.bppptegal.com/v1/index.php?
option=com_content&view=article&id=140:pengertian-dan-ruang-lingkup-
pengembangan-sumber-daya-manusia&catid=44:artikel&Itemid=85
https://www.academia.edu/4671242/
peningkatan_mutu_sumber_daya_manusia_sdm_industrialisasi_dan_peng
embangan_sektor_pertanian_sebagai_blue_print_visi_indonesia_2030
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132310875/PMSDM%20STRATEGIS
%20PLS.pdf
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/241/pdf%202.pdf?
sequence=2
top related