makalah pufa drg ristya
Post on 02-Mar-2018
264 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
1/19
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Skill Lab kelompok V pada !lok Manajemen Pelayanan
kesehatan dengan materi "ndeks P#$A%pu&a'.
Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak(
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihakyang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
)alam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
*leh karena itu( kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan demi
perbaikan+perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
,ember( ,uni /0
Penyusun
1 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
2/19
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................2
BAB I......................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................3
BAB II.....................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................ 52.1 Landasan Ter!................................................................................5
2.1.1 Prses Kar!es G!g!........................................................................5
2.1.2 Ak!"at Kar!es #ang T!dak D!ra$at...................................................6
2.1.% Indeks PUFA.............................................................................12
BAB III..................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................17
%.1 KESIMPULAN................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................18
2 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
3/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1esehatan rongga mulut merupakan bagian &undamental kesehatan umum
dan kesejahteraan hidup. 1esehatan gigi atau sekarang sering disebut sebagai
kesehatan mulut adalah kesejahteraan rongga mulut( termasuk gigi geligi dan struktur
serta jaringan-jaringan pendukungnya bebas dari penyakit dan rasa sakit( dan mulut
serta jaringan-jaringan pendukungnya ber&ungsi se2ara optimal. 1eberadaan penyakit
gigi dan mulut akan dapat mempengaruhi kesehatan umum( 3alaupun tidak
menyebabkan kematian se2ara langsung.
Menga2u pada data 4S15S)AS tahun /6( pre7alensi nasional masalah
kesehatan gigi dan mulut adalah /8(9:(menyikat gigi setiap hari ;(: dan karies
akti&
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
4/19
1aries gigi adalah lubang yang terbentuk pada gigi( yang terjadi akibat suatu
proses yang se2ara bertahap melarutkan enamel >permukaan gigi sebelah luar yang
keras? dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. 1aries gigi merupakan penyakit
multi&aktorial yang disebabkan oleh bakteri( turunnya resistensi pejamu( diet
karbohidrat untuk pejamu dan &aktor 3aktu untuk dapat terjadinya ka7itas. Selain itu(
&aktor lain yang mempengaruhi adalah kandungan &luor dalam air minum( perilaku(
dan karakteristik orangtua( serta peran pelayanan kesehatan merupakan &aktor penting
terhadap kejadian karies.
1lein( Palmer dan 1nutson pada tahun ;8@ memperkenalkan indeksDMF
untuk mengukur pengalaman seseorang terhadap karies gigi. #ntuk gigi permanendan
gigi susu hanya dibedakan dengan pemberian kode )M$-T (Decayed Missing Filled
Tooth) sedangkan de&-t >decayed extrcted filled tooth? digunakan untuk gigisusu.
ndeks ini mudah digunakan( 7alid dan dapat diper2aya sehingga masih terusdipakai
untuk mengukur dan membandingkan pre7alensi karies gigi pada berbagaipopulasi di
seluruh dunia. )ata karies gigi di seluruh dunia telah dikumpulkandengan
menggunakan indeks DMF selama 6 tahun terakhir. ndeks ini
menyediakanin&ormasi tentang kerusakan gigi dan pera3atannya tetapi gagal untuk
menyediakanin&ormasi tentang akibat karies gigi yang tidak diobati seperti
keterlibatan pulpa danabses gigi yang mungkin menjadi masalah yang lebih serius
dibandingkan lesi karies.=al ini yang mendasari untuk dikembangkannya indeks
Pulpitis #lserasi $istulaAbses >P#$A%pu&a?. ndeks pu&a adalah sebuah indeks yang
digunakan untukmengukur keadaan rongga mulut akibat karies gigi susu yang tidak
dira3at sepertiketerlibatan pulpa( ulserasi( &istula dan abses.
4 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
5/19
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Ter!
1aries gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi( yaitu email(
dentin( dan sementum( yang disebabkan oleh akti7itas suatu jasad renik dalam
suatu karbohidrat yang diragikan. 1aries di tandai dengan adanya
demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan
bahan organiknya. 1aries gigi timbul karena interaksi empat &aktor yaitu host
yang meliputi gigi dan sali7a( mikroorganisme( substrat serta 3aktu atau
lamanya proses interaksi antar &aktor tersebut.
Aelsson pada tahun ;;; dan W=* pada tahun /8 menyatakan
bah3a karies gigi merupakan proses in&eksi yang memiliki keterkaitan dengan
kesehatan dan status giBi serta dapat bertindak sebagai &okal in&eksi yang
dapat menimbulkan penyakit organ tubuh lainnya.
2.1.1 Prses Kar!es G!g!
Proses terjadinya karies gigi dia3ali oleh proses pembentukan plak
se2ara &isiologis pada permukaan gigi. Plak terdiri atas komunitas
mikroorganisme atau bakteri yang dapat bekerja sama serta memiliki si&at
&isiologi kolekti&. !eberapa bakteri mampu melakukan &ermentasi terhadap
substrat karbohidrat >seperti sukrosa dan glukosa?( untuk memproduksi asam(
menyebabkan p= plak akan menurun sampai di ba3ah 9 dalam -8 menit.
Penurunan p= plak se2ara berulang-ulang akan mengakibatkan demineralisasi
pada permukaan gigi. Namun( asam yang diproduksi dapat dinetralkan oleh
sali7a( sehingga p= sali7a meningkat dan berlangsungnya pengambilan
5 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
6/19
mineral. 1eadaan ini disebut dengan remineralisasi. =asil kumulati& dari
proses demineralisasi dan mineralisasi dapat menyebabkan kehilangan
mineral sehingga lesi karies terbentuk.
Proses karies dapat terjadi di seluruh permukaan gigi dan merupakan
proses alami. Pembentukan bio&ilm dan akti&itas metabolik oleh
mikroorganisme tidak dapat di2egah. Perkembangan lesi ke dalam dentin bisa
mengakibatkan in7asi bakteri dan mengakibatkan kematian pulpa dan
penyebaran in&eksi ke dalam jaringan periapikal sehingga menyebabkan rasa
sakit.
2.1.2 Ak!"at Kar!es #ang T!dak D!ra$at
Terjadinya demineralisasi lapisan email( menyebabkan email menjadi
rapuh. ,ika karies gigi dibiarkan tidak dira3at( proses karies akan terus
berlanjut sampai ke lapisan dentin dan pulpa gigi( apabila sudah men2apai
pulpa gigi biasanya penderita mengeluh giginya terasa sakit. ,ika tidak
dilakukan pera3atan( akan menyababkan kematian pulpa( serta proses radang
berlanjut sampai ke tulang al7eolar. !eberapa masalah akan timbul padakaries yang tidak tera3at apabila dibiarkan seperti pulpitis( ulserasi( &istula
dan abses.
a. Pulpitis
Pulpitis adalah proses radang pada jaringan pulpa gigi( yang pada
umumnya merupakan kelanjutan dari proses karies. ,aringan pulpa terletak di
dalam jaringan keras gigi sehingga bila mengalami proses radang( se2ara
klinis sulit untuk menentukan seberapa jauh proses radang tersebut terjadi.
Menurut ngle( atap pulpa mempunyai persara&an terbanyak dibandingkan
bagian lain pada pulpa. ,adi( saat mele3ati pembuluh sara& yang banyak ini(
bakteri akan menimbulkan peradangan a3al pulpitis. !erdasarkan gambaran
6 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
7/19
histopatologi dan diagnosis klinis( pulpitis dibagi menjadiC
. Pulpitis reversible( yaitu in&lamasi pulpa yang tidak parah. ,ika
penyebabnya dihilangkan( in&lamasi akan menghilang dan pulpa kembali
normal. Dejala Pulpitis re7ersibel simtomatik ditandai oleh rasa sakit yang
tajam dan hanya sebentar. Lebih sering diakibatkan oleh makanan dan
minuman dingin dari pada panas. Tidak timbul spontan dan tidak berlanjut
bila penyebabnya di hilangkan.
/. Pulpitis Irrevesible( yaitu lanjutan dari pulpitis reversible. Pulpitis
irreversible merupakan in&lamasi parah yang tidak bisa pulih 3alaupun
penyebabnya
dihilangkan. Eepat atau lambat pulpa akan menjadi nekrosis. !iasanya( gejala
asimtomatik atau pasien hanya mengeluhkan gejala yang ringan. Nyeri
pulpitis
irreversible ini dapat tajam( tumpul( setempat( atau di&us >menyebar? dan
dapatberlangsung hanya beberapa menit atau berjam-jam.
Dambar . Pulpitis
b. #lkus Traumatik
#lkus traumatik atau ulserasi adalah ulserasi akibat trauma( dapat
7 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
8/19
disebabkan kontak dengan sisa mahkota gigi atau akar yang tajam akibat
proses karies gigi. #lserasi akibat trauma sering terjadi pada daerah mukosa
pipi dan bagian peri&er lidah. Se2ara klinis ulserasi biasanya menunjukkan
permukaan sedikit 2ekung dan o7al bentuknya. Pada a3alnya daerah
eritematous di jumpai di bagian peri&er( yang perlahan-lahan 3arnanya
menjadi lebih muda karena proses keratinisasi. !agian tengah ulkus biasanya
ber3arna kuning-kelabu. Setelah pengaruh traumatik hilang( ulkus akan
sembuh dalam 3aktu / minggu.
Dambar /. #lkus Traumatik
2. $istula
$istula terjadi karena peradangan karies kronis dan pernanahan pada
daerah sekitar akar gigi >periapical abcess?. Peradangan ini akan
menyebabkan kerusakan tulang dan jaringan penyangga gigi. Peradangan
yang terlalu lama menyebabkan pertahanan tubuh akan berusaha mela3an(
dan mengeluarkan jaringan yang telah rusak dengan 2ara mengeluarkan nanah
keluar tubuh melalui permukaan yang terdekat( daerah yang terdekat adalah
menembus tulang tipis dan gusi yang menghadap ke pipi( melalui saluran
yang disebut &istula. ,ika saluran ini tersumbat( maka akan terjadi
pengumpulan nanah.
8 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
9/19
Dambar 8. $istula
d. Abses
Saluran pulpa yang sempit menyebabkan drainase yang tidak
sempurna pada pulpa yang terin&eksi( sehingga menjadi tempat berkumpulnya
bakteri dan menyebar ke arah jaringan periapikal se2ara progresi&. Pada saat
in&eksi men2apai akar gigi( pato&isiologi proses in&eksi ini dipengaruhi oleh
jumlah dan 7irulensi bakteri( ketahanan host, dan anatomi jaringan yang
terlibat.
Abses merupakan rongga patologis yang berisi pusyang disebabkan
in&eksi bakteri 2ampuran. !akteri yang berperan dalam proses pembentukan
abses yaitu Staphylococcus aureus danStreptococcus mutans Staphylococcus
aureus dalamproses ini memiliki enBim akti& yang disebut !oagulase yang
&ungsinya untuk mendeposisi &ibrin( sedangkan Streptococcus mutans
memiliki 8 enBim utama yangberperan dalam penyebaran in&eksi gigi( yaitu
strepto!inase, streptodornase, danhyaluronidase
9 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
10/19
Dambar
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
11/19
Dambar 9. Nekrosis pulpa
11 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
12/19
2.1.% Indeks PUFA
ndeks merupakan ukuran yang dinyatakan dengan angka dari keadaan suatu
golongan% kelompok terhadap suatu penyakit tertentu. #kuran tersebut dapat digunakan
sebagai pengukuran derajat keparahan suatu penyakit mulai dari yang ringan sampai berat.ndeks karies dapat digunakan untuk mendapatkan data status karies gigi seseorang. !eberapa
indeks karies gigi yang umum digunakan adalah indeks 1lein dan indeks W=*. Selain itu(
terdapat pula indeks Significant #aries (SiE? dan indeks P#$A.
Pu&a inde adalah indeks untuk menilai tingkat keparahan penyakit gigi dan mulut
akibat karies yang tidak ditangani dengan baik. ndeks ini dinilai berdasarkan keterlibatan
pulpa >P%p?( adanya ulserasi >#%u? karena sisa akar( adanya &i stel >$%&? dan apakah sudah ada
abses >A%a?. Selama 6 tahun terakhir( data tentang karies yang dikumpulkan menggunakan
indeks )M$T. ndeks ini memberikan in&ormasi tentang karies( penambalan dan pen2abutan
tetapi tidak menilai akibat klinis dari karies gigi yang tidak dira3at. 1aries dalam yang
sudah mengenai pulpa tetap dimasukan ke dalam kategori karies dentin dan kelainan
pulpanya tidak dinilai sama sekali.
Pada tahun /6( W=* World =ealth Assembly >W=A? mengakui adanya beban
yang sangat besar di seluruh dunia akibat penyakit gigi dan mulut serta menekankan pen
ngnya meningkatkan upaya berdasarkan pengumpulan data yang komprehensi& >e7iden2e
based?. *leh karena itu diperlukan sistem penilaian baru yang dapat menilai tingkat
keparahan penyakit gigi dan mulut.
ndeks P#$A adalah indeks yang digunakan untuk pengukuran karies yang tidak
dira3at. Menurut Palenstein( ada empat kondisi oral akibat karies gigi yang tidak dira3at
yang digunakan untuk pengukuran indeks P#$A yaitu pulpitis( ulserasi( &istula dan abses.
ndeks ini diperkenalkan pertama kali oleh Monse et al. pada tahun /. ndeks tersebut
dibuat se2ara terpisah dari indeks )M$T%dm&t dan skor keterlibatan pulpa( ulserasi dari
mukosa mulut karena &ragmen akar( &istula atau abses. Lesi yang tidak diakibatkan oleh
karies yang tidak dira3at tidak diberikan skor. Penilaian P#$A dilakukan se2ara 7isual tanpa
menggunakan alat. =anya satu nilai yang diberikan per gigi. =uru& besar digunakan untuk
gigi permanen dan huru& ke2il digunakan untuk gigi susu( dengan kriteria sebagai berikutC
12 | K e l o m p o k V I
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
13/19
P&'C keterlibatan pulpa di2atat pada saat pembukaan ruang pulpa atau ketika struktur
mahkota gigi telah han2ur oleh proses karies dan hanya akar atau &ragmen akar yang
tersisa. Tidak ada probing dilakukan untuk mendiagnosis keterlibatan pulpa.
Dambar . . 1eterlibatan pulpagigi @
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
14/19
Dambar .8. #lserasi pada jaringan lunak karena sisa akar gigi 69
F&)C $istula terdapat saluran tempat keluar pus%nanah dan berhubungan pada gigi
dengan pulpa terbuka.
Dambar .
-
7/26/2019 Makalah Pufa Drg Ristya
15/19
Dambar .0. Abses pada gigi @#1DS?(-- ,akarta C 1ementerian 1esehatan
4. //
8. Prati3i( 4ini.( 4irin Mutmainnah. /
top related