makalah ukm elekm
Post on 03-Jan-2016
93 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALAH
MANAJEMEN KOPERASI DAN USAHA KECIL
Usaha Ikan Hias “Talenta Mina”
DISUSUN OLEH :
NAMA : RACHMAD DWI P
NIM : H3511013
PRODI : D3 AGRIBISNIS MINAT AGROFARMAKA
FAKULTAS : PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Mata Kuliah Manajemen
Usaha Kecil dan Koperasi. Makalah ini telah diketahui dan disahkan oleh Dosen
Pengampu dan Koordinator tingkat DIII AGRIBISNIS UNS 2011 pada tanggal
April 2013
Disusun Oleh :
Nama : Rachmad Dwi P
NIM : H3511013
Mengetahui,
Koordinator Tingkat
Guntur Syahied
NIM. H3311010
Penulis
Rachmad Dwi P
NIM. H3511013
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Manajemen Usaha Kecil dan
Koperasi
Prof.Dr.Ir. Endang Siti Rahayu, M.SNIP. 195701041980032001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi ini. Penulisan tugas Manajemen
Usaha Kecil dan Koperasi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan nilai
pada mata kuliah Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi.
Dalam pelaksanaan dan penulisan tugas ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka, pada kesempatan kali ini
penulis menyampaikan banyak terima kasih pada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Tim Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Usaha Kecil dan
Koperasi.
3. Saudara David Sena
4. Teman-teman serta pihak yang telah membantu baik dalam
pelaksanaan maupun penulisan tugas Manajemen Usaha Kecil dan
Koperasi.
Penulis menyadari bahwa manusia diciptakan dalam keadaan lemah, maka
dalam penulisan tugas ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhirnya penulis berharap semoga
penyusunan tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... iv
I.HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Usaha Pengelasan Besi............................................. 1
B. Bidang Produksi.................................................................................. 3
C. Bidang Permodalan dan Keuangan..................................................... 6
D. Bidang Personalia/ Ketenagaan........................................................... 8
E. Bidang Pemasaran............................................................................... 10
II. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. KEADAAN UMUM
Sektor Pertanian memberikan kontribusi positif pada saat terjadi krisis
ekonomi, sub sektor perikanan merupakan bagian yang usahanya dapat berjalan
dengan baik. Indonesia mempunyai potensi sumberdaya yang sangat besar dan
beraneka ragam. Sebagai negara bahari terdapat beragam jenis ikan yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi, seperti udang, ikan cangkalang/tuna, ikan hias,
kerang-kerangan dan mutiara serta rumput laut dapat diperoleh dengan mudah
baik berupa hasil tangkapan maupun hasil budidaya. Selain sumberdaya laut,
sumberdaya perikanan darat juga merupakan sumber daya yang memiliki potensi
untuk berkembang (Handayani, 2000).
Usaha Ikan Hias “Talenta Mina Ikan” oleh Saudara David Sena di Pasar
Ikan Hias Depok Blok 31-32, Manahan, Surakarta ini merupakan usaha kecil dan
menengah yang prospek ke depan cukup bagus. Dalam mengembangkan usaha
ikan hias tergolong mudah, semua orang dapat melakukannya dari dari anak-anak
sampai orang yang sudah tua. Kelebihan lain dari usaha ikan hias tawar ini adalah
memiliki jalur pasar yang jelas selain itu perputaran modal pada usaha ini relatif
cepat. Pemasaran usaha ini tergolong mudah yaitu dari kalangan menengah
kebawah sampai menengah keatas. Kebanyakan usaha ini berawal dari hobi yang
kemudian menjadi usaha yang berkembang.
Usaha ini berdiri pada bulan Januari 2008, Pada umumnya para pengusaha
ikan hias tawar ini berawal dari hobi, tetapi tidak bagi saudara David Sena ini
memluai usaha dari lulus sekolah yang bertekad ingin menjadi pengusaha.
Pertama kali beliau memulai usaha dengan meminjam modal uang dari sang ayah
yaitu 50 juta rupiah. Beliau pertama kali merintis usaha ikan konsumsi gurame.
Tetapi mengalami kendala sehingga sampai mengalami kebangkrutan. Beliau
pantang menyerah, kemudian meminjam modal lagi pada koperasi sebesar 50 juta
rupiah untuk memulai usahanya kembali. Akhirnya usaha ini bisa mengembalikan
modal pada tahun ketiga. Usaha ini kemudian dikembangkan pada usaha ikan hias
tawar karena memiliki prospek usaha yang baik.
BAB II. BIDANG PRODUKSI
Proses pengadaan ikan-ikan hias air tawar di “Talenta mina ikan” milik
saudara David ini dapat diperoleh dengan 2 cara yaitu dengan membeli dari
peternak ikan hias dan selain itu juga diperoleh dengan membudidayakan sendiri.
Pembudidayaan ikan hias yang dilakukan misalnya saja pada ikan hias Koi. Ikan
hias Koi dibudidayakan dengan kawin alami. Jumlah produksi yang dihasilkan
kurang lebih bisa mencapai ribuan bibit tetapi hanya 10% ikan yang mempunyai
corak yang bagus. Selain membudidayakan ikan hias, beliau juga
membudidayakan ikan konsumsi seperti gurame untuk menambah penghasilan.
Target jumlah produksi ikan konsumsi dalam 1 tahun yaitu 5 ton.
Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan
dengan selalu menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan
kuantitas tidak terlepas dari cara budidaya ikan hias yang dilakukan. Oleh karena
itu dalam kegiatan budidaya ikan hias perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
1. Wadah pemeliharaan
Budidaya ikan hias dapat menggunakan wadah dari berbagai jenis selama
tidak bocor. Wadah budidaya yang sering digunakan untuk ikan hias adalah
akuarium, dan kolam bak semen. Wadah budidaya ikan sistem airnya ada yang
mengalir dan ada yang tergenang. Wadah pembudidayaan ikan hias ini terdiri
dari wadah perawatan induk, pemijahan, penetasan telur, pendederan,
pembesaran dan penampungan hasil. Wadah yang digunakan tergantung dari
jenis ikan dan yang utama adalah tergantung dari luas lahan dan modal yang
dimiliki.
2. Lingkungan hidup ikan hias air tawar
Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam.
Lingkungan hidup ikan yang sangat mempengaruhi adalah air, suhu, derajat
keasaman (pH), kesadahan air, kandungan oksigen terlarut dan kecerahan.
Untuk membudidayakan ikan hias haruslah sesuai dengan kondisi lingkungan
air disekitar kita. Lingkungan air yang ideal bagi ikan hias rata-rata adalah
untuk suhu air 24 – 30oC, pH antara 6-7, oksigen terlarut lebih dari 3 ppm dan
kecerahan air 30–60 cm. Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain
berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM. Jenis-jenis air tersebut harus
diendapkan dahulu minimal 12-24 jam sebelum dipakai agar kandungan
oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang.
Menurut Sitanggung 2002, ada beberapa parameter yanag mempengaruhi
kualitas air yaitu:
a. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman biasanya diukur dengan skala 1 -14 dan umumnya
angka tujuh menandakan air bersifat netral. Ikan hias biasanya hidup
optimal dalam kisaran pH 6,5 – 8.
b. Kesadahan (HD)
Kesadahan air (hardness) menunjukkan kandungan mineral, berupa
kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan seng (Zn) di dalam air. Jika
kandungan unsur mineral tersebut tinggi, maka air dianggap bersifat
hardness atau keras. Sebaliknya jika kandungan mineralnya rendah, air
dianggap softness atau lunak. Ikan hias biasanya hidup pada air yang
rata-rata memiliki kesadahan antara 8 – 10 HD.. Kesadahan air dapat
dilakukan dengan menambahkan aquades.
c. Oksigen Terlarut
Sebagian besar ikan hias membutuhkan oksigen (O 2) terlarut
dalam air sebanyak 3 mg/l. Umumnya, batas minimal kandungan oksi gen
terlarut untuk pertumbuhan ikan adalah 5 mg/l. Gejala kekurangan oksigen
pada ikan terlihat dari gerak-geriknya yang mulai gelisah, selalu berenang
di permukaan air, serta frekuensi pernafasannya lebih cepat, yaitu insang
dan mulut membuka dan menutup lebih cepat.
3. Pakan
Tingginya angka kematian pada budidaya ikan hias salah satunya
dipengaruhi oleh lancar atau tidaknya suplai makanan yang diberikan pada ikan
tersebut. Pakan untuk ikan hias yang diberikan biasanya adalah pakan alami
dan pakan buatan. Jenis pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu
air, jentik nyamuk, cacing sutera, artemia, serangga, kodok, ikan hidup/mati.
Sedangkan pakan buatan adalah pakan yang bahan dasarnya juga berasal dari
pakan alami. Pakan buatan umumnya berbentuk pellet yang kadar proteinnya
dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan.
4. Pemilihan Calon Indukan
Dalam pemijahan ikan hias diperlukan indukan ikan jantan dan betina.
Induk yang akan digunakan harus mencukupi umur untuk dipijahkan dan sudah
matang gonad (kelamin). Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada
ikan hias dapat dilihat dari cirinya. Ciri induk matang gonad untuk induk betina
antara lain perut gendut ke arah genital dan bila diraba terasa lembek serta
halus, genital menonjol (membuka) dan bila diurut akan keluar beberapa telur.
Sedangkan induk jantan yang matang gonad dicirikan bila diurut kearah genital
akan mengeluarkan cairan sperma. Ikan hias akan mengalami matang gonad
dan dapat dipijahkan pada umur 4 – 12 bulan tergantung jenis ikannya. Calon
indukan kondisi badannya harus sehat, tidak terjangkit penyakit dan berasal
dari keturunan (gen) yang baik dan bagus. Untuk mendapatkan calon indukan
adalah dengan jalan membeli, diperoleh dari antar pembudidaya ikan hias, dari
hobiis atau menghasilkannya sendiri.
5. Pemijahan
Pemijahan ikan untuk proses pembuahan telurnya ada yang berlangsung
secara internal dan eksternal. Ikan hias ada yang bertelur dan ada yang beranak.
Perlakuan proses pemijahan berbeda tergantung jenis ikannya. Oleh karena itu
harus disiapkan media, bahan, alat yang diperlukan dalam proses pemijahan.
Tidak semua ikan hias dapat melakukan pemijahan secara alami. Untuk
membudidayakan ikan hias yang tidak bisa memijah secara alami dapat
dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon perangsang (induced spawning)
agar bisa memijah baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping). Perlu
diketahui untuk membudidayakan ikan hias sebaiknya hindari pemijahan satu
keturunan (inbreeding).
6. Penetasan Telur
Telur akan menetas tergantung dari jenis ikannya. Biasanya telur akan
menetas setelah 24 jam menjadi larva. Penetasan (inkubasi) telur dapat
dilakukan di akuarium,kolam permanen, corong dan happa. Dalam proses
penetasan ada yang dilakukan dengan cara diangkat induk secara keseluruhan
atau ada yang induknya ditinggal salah satunya. Proses penetasan telur ada
yang memerlukan aerasi dan ada yang tidak.
7. Perawatan Larva hingga Pembesaran
Telur yang sudah menjadi larva akan mulai berenang kesana-kemari.
Larva ikan dapat ditempatkan dalam akuarium, kolam bak. Selama mulai
menetas sampai umur ± seminggu larva tidak perlu diberi makan karena masih
membawa cadangan makanan berupa kuning telur (yolksack). Setelah
seminggu sudah mulai diberikan makanan berupa infusoria, kutu air atau
artemia, cacing sutera atau jenis makanan lainnya baik dari pakan alami atau
buatan yang ukurannya lebih kecil dari mulut larva. Setelah ikan berukuran
benih dan mulai besar pakan yang diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk,
cacing sutera, serangga, kodok, ikan hidup/mati atau pellet. Pemberian pakan
yang umum dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Kepadatan penebaran
benih ikan harus disesuaikan dengan luasan media budidaya, jangan terlalu
padat atau terlalu jarang. Bila terlalu padat menyebabkan pertumbuhan ikan
lambat dan jika jarang tidak efisien penggunaan media budidaya (pemborosan).
Air yang menjadi tempat benih ikan hidup, akan mengalami penurunan
kualitas yaitu air menjadi kotor akibat sisa makanan dan kotoran ikan. Oleh
karena itu diperlukan pembersihan air (penyiponan). Caranya dengan
membuka pipa pembuangan atau menyedotnya. Air yang dibuang tidak
semuanya, maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi kembali dengan air yang
sudah diendapkan sebelumnya jangan air baru. Makanya para pembudidaya
harus memiliki tendon air agar dapat melakukan penyiponan kapan saja.
Frekuensi penyiponan air semakin sering semakin baik dan paling lambat
sekali seminggu.
Ikan-ikan yang terawat akan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dan
perkembanga ikan biasanya tidak seragam. Ada yang besar lebih dahulu,
normal dan ada yang bantet (kontet). Untuk itu perlu dilakukan penyortiran dan
pedederan ikan. Ikan-ikan yang berukuran seragam dikelompokkan
berdasarkan ukuran agar pertumbuhannya seragam. Setelah dilakukan
pendederan ini perlu dilakukan pendederan selanjutnya. Antara anakan jantan
dan betina harus disortir dan dipisahkan untuk menghindari pemijahan dini.
supaya pertuumbuhan ikan normal dan untuk menyiapkan calon indukan.
Lama proses pemeliharaan ikan hias sampai ikan siap jual tergantung pada
jenis ikannya. Pada umur 1-2 bulan biasanya ikan sudah berukuran 1-2 inci.
Jadi dapat diukur pertumbuhan ikan dan kapan ikan itu bisa dijual tergantung
pada jenis dan ukurannya. Ikan hias bisa dipasarkan kapan saja tergantung dari
kebutuhan pembudidayanya.
BAB III. BIDANG PERMODALAN DAN KEUANGAN
Kegiatan budidaya perikanan, khususnya ikan hias air tawar membutuhkan
modal dan sarana lain yang tidak sedikit nilainya. Oleh karena itu, persiapan yang
harus dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga terhindar dari resiko
kegagalan (Daelami 2000).
Modal adalah salah satu faktor penting dalam dalam menjalankan dan
mengembangkan usaha. Banyak orang merasa bingung dan tidak tahu cara
mendapatkan modal usaha saat membutuhkan. Selama ini banyak orang
beranggapan bahwa modal hanya didapatkan melalui Perbankkan. Padahal, modal
usaha juga bisa didapat dengan berbagai cara dan dari berbagai tempat.
Permodalan bisa didapat atau diperoleh dari modal sendiri, donatur atau modal
pinjaman, melalui koperasi. Dengan permodalan yang baik maka setiap usaha
apapun juga akan berjalan dengan baik pula.
Permodalan usaha ikan hias yang dijalankan Saudara David ini,
merupakan modal pinjaman dan juga merupakan modal pengembangan dari usaha
ikan konsumsi. Modal awal sekitar 50 juta rupiah dan modal sekarang kurang
lebih 25 juta rupiah. Menurut pemilik usaha ini, keuntungan dari usaha ini juga
tergantung dari musim. Jika pada musim hujan harus pintar-pintar dalam membeli
benih ikan karena pada musim hujan kualitas dan kesehatan ikan banyak yang
tidak baik. Keuntungan kotor yang diperoleh diperkirakan sebesar Rp
1.400.000,00 bahkan sampai Rp 2.500.000,00 per minggu. Berikut ini adalah
analisis perhitungan keuangan:
Analisis Usaha Bisnis Ikan Hias Air Tawar Talenta Mina Ikan
Keterangan Nilai (Rp)I. Biaya Investasi1. Bangunan Ruko 8.000.0002. Akuarium dan Rak 12.000.0003. Tabung Oksigen 850.0004. Blower 3.500.0005. Selang Aerasi 400.0006.Paralon 2.400.0007. Serok Besar 20.0008. Serok Kecil 7.5009. Ember 25.00010. Gayung 7.50011. Heater 500.00012. Termometer aquarium 450.00013. Lampu UV 425.000
Total Biaya Investasi 28.585.000II. Biaya Tetap1. Penyusutan 9.539.0002. Listrik 588.0003. Gaji Karyawan 700.0004. Tunjangan Hari Raya (THR) 300.0005. Pemeliharaan 1.050.0006. Uang Makan 450.000
Total Biaya Tetap 12.627.000III. Biaya Variabel1. Belanja Ikan Hias 10.000.0002. Pakan 1.000.0003. Obat-obatan 500.0004. Listrik 3.000.0005. Oksigen 600.000
Total Biaya Variabel 15.100.000
BAB IV. PERSONALIA
Sumber daya manusia adalah penduduk yang mau, siap, dan memberi
sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasional. Dalam ilmu
kependudukan, konsep ini dapat disejajarkan dengan konsep tenaga kerja yang
meliputi angkatan kerja (Ndraha, 2004).
Sumber daya manusia (SDM) yang baik mendorong kelangsungan usaha
yang dijalankan. Usaha ikan hias ini tidak mematok kriteria khusus agar bisa
menjadi pegawai. Pegawai di Usaha ini hanya dituntut untuk rajin, jujur dan
terutama mempunyai keahlian dalam memelihara ikan. Jumlah tenaga kerja di
Usaha ini hanya 1 orang. Pemilik tidak melakukan rekruitmen karyawan dalam
menjalankan usahanya. Karyawan tersebut yang melamar pekerjaan kepada Mas
David. Karyawan tersebut berlatar pendidikan SMK, meskipun demikian yang
terpenting untuk menjadi karyawan dalam usaha ini yaitu jujur dan juga rajin.
Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan
perlu dilakukan secara baik, terarah, dan terencana, karena selain sumber daya
manusia sebagai salah satu unsur yang sangat menentukan keberhasilan suatu
organisasi atau perusahaan, sumber daya manusia juga sebagai makhluk yang
kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, tujuan
dan latar belakang yang heterogen yang dibawa keperusahaan. Hal ini sangat
membutuhkan pendekatan khusus karena faktor-faktor tersebut akan menentukan
prestasi kerja, dedikasi dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dibebankan
kepadanya (Yuningsih, 2008).
Posisi tenaga kerja dalam UKM ikan hias ini, yaitu sebagai pegawai yang
melakukan pemeliharaan di ruko di Pasar Ikan Hias Depok Blok 31-32, Manahan,
Surakarta dan juga sebagai penunggu toko tersebut untuk di bidang pemasaran.
Pemilik sendiri juga langsung terjun ke lapang, masalah keuangan diatur pemilik
usaha. Pada umumnya kebanyakan usaha kecil dan menengah (UKM) dapat
berjalan dengan lancar.
Upah/gaji merupakan hak dari pekerja/pegawai yang harus dibayar oleh
pemilik usaha. Sistem upah/gaji yang diterapkan yaitu dibayar per bulan. Untuk 1
orang pegawai pemilik usaha ini per bulan mengeluarkan sekitar Rp 700.000,00
itu bersih belum ada penambahan seperti uang makan, Tunjangan Hari Raya,
bonus karena ulet dalam bekerja.
Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik
langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil
kepada karyawan atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi,
sehingga pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun
guna meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun bentuk kompensasi financial
adalah gaji, tunjangan, bonus,dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non-
financial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas
kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung (Jurnal SDM, 2009).
BAB V. PEMASARAN
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia
membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air
maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin
memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu
misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia
ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai
dengan keinginannya yang juga mudah dibawa (Sunarjono, 2004).
Usaha ikan hias memiliki banyak pangsa pasarnya baik untuk pangsa pasar
lokal dan ekspor. Pemasaran ikan hias ini para pembudidaya bisa langsung
menjual sendiri ke konsumen atau menggunakan jasa pengepul (pengumpul) yang
biasanya sudah mempunyai jaringan yang luas dan ada juga pembeli yang
langsung datang ke pembudidaya. Usaha ikan hias milik saudara david ini dalam
memasarkan ikan hiasnya lebih memilih menjual langsung kepada konsumen.
Tujuan pemasaran saudara David adalah untuk mengenalkan kepada masyarakat
mengenai ikan hias yang baik dan ikan hias yang sehat. Daerah pemasaran ikan
hias milik saudara David ini yaitu masih dalam wilayah lokal Solo dan sekitarnya.
Target pemasaran adalah hal yang terpenting dalam melakukan seatu
usaha, karena jika kita kurang tepat memilih target pemasaran, kita akan kesulitan
untuk memasarkan. Jika itu terjadi maka akan berpengaruh terhadap penghasilan
kita lama kelamaan akan terjadi kebangkrutan dan akhirnya gulung tikar. Maka
dari itu faktor yang tidak kalah pentingnya adalah target pemasaran. Target
pemasaran saudara David ini mencakup luas yaitu menengah kebawah dan ada
juga yang menengah keatas. Harga pemasaran merupakan faktor penting juga
selain target pemasaran karena harga pemasaran akan memberikan pengaruh bagi
pertumbuhan pasar. Harga pemasaran ikan hias milik saudara David ini memang
agak sedikit mahal akan tetapi mempunyai kualitas yang menjadi jaminan
harganya.
Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan
pengaruh yang baik bagi petumbuhan pasar. Selain itu untuk mencegah timbulnya
persaingan yang sengit. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan
harga produk baru yaitu Skimming Pricing, merupakan strategi yang menetapkan
harga tinggi pada suatu produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi yang
gencar, dan yang kedua adalah Penetration Pricing, merupakan strategi dengan
menetapkan harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa
pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para pesaing
(Tjiptono, 2001).
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian profil usaha kecil dan
menengah diatas, antara lain:
1. Usaha kecil dan menengah (UKM) tidak harus berbentuk usaha
produksi.
2. Usaha Ikan Hias “Talenta Mina Ikan” oleh Saudara David Sena di
Pasar Ikan Hias Depok Blok 31-32, Manahan, Surakarta ini merupakan
usaha kecil dan menengah yang prospek ke depan cukup
bagus.Permodalan dan keuangan mendorong kelancaran dalam setiap
usaha.
3. Proses pengadaan ikan-ikan hias air tawar di “Talenta mina ikan” milik
saudara David ini dapat diperoleh dengan 2 cara yaitu dengan membeli
dari peternak ikan hias dan selain itu juga diperoleh dengan
membudidayakan sendiri.
4. Usaha ini memberikan keuntungan sebesar 1.400.000 per bulan.
5. Usaha ikan hias memiliki banyak pangsa pasarnya baik untuk pangsa
pasar lokal dan ekspor..
B. Saran
Saran untuk para pelaku UKM antara lain:
1. Pengusaha harus meningkatkan jaringan dan jalinan kerjasama dengan
perusahaan/industri yang lebih luas lagi
2. Membuat situs internet dan melakukan update secara rutin agar
alternatif pemasaran global dapat dioptimalkan untuk memperluas
pasar.
3. Melakukan upaya pencarian jenis -jenis ikan hias baru yang
memiliki potensi tinggi namun belum banyak diketahui oleh
perusahaan ikan hias lain atau konsumen , sehingga akan diminati oleh
pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Anoki. 2009. Jurnal SDM. Blogspot. Semarang.
Daelami D. 2000. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Lesmana dan Iwan. 2006. Budidaya Ikan Hias air tawar populer.Jakarta: Penebar
Swadaya.
Ndraha. 2004. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sitanggung, M dan Sarwono, B. 2002. Budidaya Gurami. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Sunarjono, H.H. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tjiptono. 2001. Strategi Penetapan Harga Produk dan Produk yang sudah
Mapan. Jakarta: CV. Rajawali.
LAMPIRAN
Gambar-gambar kondisi lokasi usaha:
top related