makalah - wahyunisofiana.files.wordpress.com · web viewdalam makalah ini kami menjelaskan...
Post on 03-Mar-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALAHINDIVIDU dan MASYARAKAT
DISUSUN OLEH:1. ANDI KURNIAWAN2. BENNY YULIARTO3. ONKY DENISA4. HERINA TITIS5. WAHYUNI SOFIANA
COMMUNITY COLLAGEJalan Mayor Bismo Nomer 27Telp (0354)683128 KEDIRI
2007/2008
1
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah dengan judul…… yang disusun oleh : Andi k,Benny Y,Onky D,Herina T dan Wahyuni S sebagai tugas mata kuliah Kewarganegaraan yang dibimbing oleh Bapak Drs.Munasim MM selaku dosen mata kuliah di Community Collage.
Telah disahkan pada tanggal……
Oleh
Drs.Munasim MMDosen Pengampu
2
KATA PENGANTARPertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat &
ridho ALLAH SWT.karena tanpa rahmat & ridhoNYA,kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak
lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Drs.Munasim selaku dosen
pengampu kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini.Kami juga mengucapkan kepada teman-teman kami
yang selalu setia membantu kami dalam hal mengumpulkan data-data
dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang individu dan
masyarakat. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan
yang belum kami ketahui.Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari
teman-teman maupun dosen.Demi tercapainya makalah yang sempurna.
Kediri,24 Mei 2008
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………………….. 1
Halaman Pengesahan ……………………………….................................................... 2
Kata Pengantar ………………………………………………………………………. 3
Daftar Isi ………………………………………………………………...................... 4
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………..…………………. 5
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………..………………… 5
1.3 Tujuan Umum …………………………………………..……………….. 5
1.4 Manfaat …………………………………………………..……………… 5
Bab II ISI/PEMBAHASAN
2.1 Individu
2.1.1 Manusia selaku Individu ……………………………………………. 6
2.1.1.1 Naluri mempertahankan kelangsungan hidup………………. 6
2.1.1.2 Naluri mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan
………………………………………………………………... 7
2.1.1.3 Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan …………………… 8
2.1.2 Manusia selaku makhuk sosial ……………………………………… 8
2.2 Masyarakat
2.2.1 Pengertian Masyarakat ……………………………………………… 8
2.2.2 Status dan peran Individu dalam Masyarakat ……………………..... 9
2.3 Pancasila sebagai acuan nilai,moral,norma dan hukum dalam masyarakat
Indonesia ……………………………………………………………….. 11
2.4 Fungsi Pancasila bagi kehidupan dan bangsa Indonesia
2.4.1 Pancasila sebagai pedoman sikap dan perilaku setiap individu ….... 13
2.4.2 Pancasila sebagai pedoman bermasyarakat ……………………….. 13
2.4.3 Pancasila sebagai Pedoman bernegara …………………………….. 14
Bab III KESIMPULAN ……………………………………………………………. 15
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… 16
4
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGMemenuhi tugas makalah kewarganegaraan yang diberikan Bp.Munasim.
1.2 RUMUSAN MASALAHIndiviu adalah seorang manusia yang khas. Ia mempunyai kemampuan dan
kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Untuk mengembangkan
kemampuan dan memenuhi kebutuhannya,ia tidak bisa berdiri sendiri,ia
membutuhkan orang lain. Karena itulah ia hidup berkelompok membentuk
masyarakat.
1.3 TUJUAN UMUMa. Mengetahui tentang peranan individu dalam masyarakat.
b. Memahami kehidupan masyarakat.
c. Memahami tentang pranata-pranata sosial budaya yang ada di
masyarakat.
d. Memahami tentang pentingnya Pancasila sebagai acuan nilai,moral dan
norma bagi Bangsa Indonesia.
e. Memahami tentang struktur social budaya.
f. Mengetahui tentang proses social budaya.
1.4 MANFAATa. Menjelaskan peranan masyarakat bagi individu.
b. Menjelaskan peran dan status individu dalam masyarakat.
c. Membandingkan perbedaan social dan stratifikasi nasional.
d. Membandingkan antara nilai,moral dan norma.
e. Menjelaskan fungsi Pancasila dalam kehidupan Bangsa Indonesia
f. Menjelaskan pranata sosial budaya.
5
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
2.1 INDIVIDU
2.1.1 Manusia selaku IndividuIndividu adalah seseorang/seorang manusia secara utuh. Utuh di sini
diartikan sebagai suatu sifat yang tidak dapt dibagi-bagi. Merupakan satu
kesatuan antara jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang.
Setiap individu mempunyai cirri khas yang berbeda dengan individu
lainnya,seperti bentuk fisik,kecerdasan,bakat,keinginan,perasaan dan memiliki
tingkat pemahaman/arti tersendiri terhadap suatu objek. Jadi individu adalah
kondisi internal dari seorang manusia yang berfungsi sebagai subjek. Manusia
selaku individu mempunyai 3 naluri,yaitu :
a.Naluri unyuk mempertahankan kelangsungan hidup.
b. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan.
c.Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
2.1.1.1 Naluri mempertahankan kelangsungan hidupNaluri mempertahankan kelangsungan hidup telah menimbulkan
berbagai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar adalah
kebutuhan fisiologis yang terdiri dari makan,minum dan perlindungan.
Semua kebutuhan tersebut didapat dari lingkungan dimana manusia
tinggal,dan dalam memanfaatkan lingkungan tersebut membutuhkan
tekhnologi. Tekhnologi dapat diartikan sebagai cara-cara/alat yang
dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi
tekhnologi tidak hanya mencakup perlatan modern/mesin saja. Panah
unutk berburu,bertani berpindah-pindah dan alat/cara sederhana lain
termasuk ke dalam tekhnologi. Kebutuhan manusia sangat beragam dn
kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi kalau individu hidup berkelompok
dengan individu lainnya.
6
2.1.1.2 Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan
keturunanNaluri untuk mempertahankan keturunan,menuntut adanya
kebutuhan akan rasa aman(safety need)baik dari gangguan cuaca yang
tidak nyaman,binatang liar/manusia lain. Pakaian yang dibuat dari
berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk,pada
dasarnya adalah usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai
gangguan. Adapun keanekaragaman bahan dan model yang
dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti rumah di
daerah tropis umumya dibuat dari kayu/bamboo dengan model atap
segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya tidak langsung menyentuh
tanah,tapi bertonggak /berkolong. Di iklim sedang rumah banyak
dibangun dari bata/tanah,atapnya rata/datar,sedangkan di daerah dingin
orang Eskimo membuat rumah dari es dengan bentuknya yang bukat
saja. Semua itu tergantung pada cuaca dan bahan mentah yg ada di
lingkungannya.
Perkawinan selain untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia,juga
merupakan cerminan dari adanya ketergantungan individu terhadap
individu lain dan adanya naluri untuk meneruskan keturunan.
2.1.1.3 Naluri ingin tahu dan mencari kepuasanSetiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu
yg ada di sekitarnya,baik itu lingkungan alam maupun lingkungan
manusia lainnya. Adanya perbedaan alam seperti
daratan,perbukitan,pegunungan ;perbedaan penyebaran tumbuhan dan
hewan ;perbedaan fisik manusia seperti ada yg berkulit hitam,putih,sawo
matang,berbadan jangkung,pendek dan sebagainya ;perbedaan budaya
manusia seperti dalam hal cara makan ada yg makan pakai
tangan,sendok,sendok garpu dan pisau ;perbedaan dalam
berpakaian,mata pencaharian,bentuk rumah dan sebagainya. Semua itu
telah mendorong manusia untuk mencari tahu.
Pertanyaan”apa,mengapa,bagaimana dan siapa”telah melahirkan system
pengetahuan,yg kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturan-
7
aturan tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan
spiritual/batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu dalam bentuk
caradan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut
tekhnologi. Jadi tekhnologi adalah berbagai cara/alat untuk memenuhi
kebutuhan material manusia. Keduanya tidak dapat dipisahkan untuk
menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu
maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi yg dimiliki
individu tidak seluruhnya hasil dai pengalaman sendiri,tetapi lebih
banyak dari belajar dan meniru orang lain. Karena itu dalam memenuhi
naluri ingin tahu dan mencari kepuasanpun tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan kelompok.
2.1.2 Manusia selaku makhluk socialManusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Pada masa bayi sepenuhnya manusia tergantung
kepada individu lain. Ia belajar berjalan,belajar makan,belajar
berpakaian,belajar membaca,belajar membuat sesuatu dan
sebagainya,memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
Malinowski(1949),salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia
menyatakan bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam
kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui
perantaraan kebudayaan.
Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan
dalam rumah,pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum,dalam
pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau
manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan hidup
berkelompok ini,diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol social tentang
apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota kelompok.
Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur kehidupan kelompok
untuk tercapainya tujuan bersama.
2.2 Masyarakat
2.2.1 Pengertian Masyarakat
8
Masyarakat,dalam Bahasa Inggris disebut society artinya sekelompok
manusia yang hidup bersama,salinh berhubungan dan mempengaruhi,saling
terikat satu sama lain sehingga melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian
sekelompok manusia di sini,tidak mempunyai batas yang jelas harus beberapa
orang,tetapi jumlahnya minimal 2 orang. Anderson dan Parker(Astrid
Susanto,1977) menyebutkan secara rinci bahwa masyarakat adalah:
a) Adanya sejumlah orang,
b) Tinggal dalm suatu daerah tertentu,
c) Mengadakan hubungan satu sama lain,
d) Saling terikat satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama,
e) Merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaaan
solidaritas,
f) Adanya saling ketergantungan,
g) Masyarakat merupakan suatu system yg diatur oleh
norma-norma/aturan-aturan tertentu,dan
h) Menghasilkan kebudayaan.
Menurut Soejono Soekamto(1987)beberapa cirri masyarakat perkotaan
yang menonjol adalah:
a) Kehidupan beragama kurang karena disebabkan adanya cara berpikir
yg rational,yg berdasakan pada perhitungan-perhitungan eksak;
b) Dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain;
c) Pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai batas-bats yang nyata ;
d) Banyak peluang mendapat kerja daripada orang desa ;
e) Jalan pikiran yg rational menyebabkan interaksi sosial berdasarkan
kepentingan daripada factor pribadi;
f) Jalan kehidupan yg cepat mengakibatkan pentingnya factor waktu;
g) Perubahan social tampak jelas dan cepat sebagai akibat terbukanya
pengaruh dari luar;
2.2.2 Status dan Peran Individu dalam MasyarakatSetiap individu dalammasyarakat mempunyai peran(role)dan
kedudukan(status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan
dari seseorang yang mempunyai posisi(status) tertentu. Sedngkan kedudukan
(status)adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu
9
mempunyai kepentingan yang beragam,maka setiap individu mempunyai
kepentingan yang beragam,maka setiap individu dapat berstatus dan berperan
di beberapa kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan
kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap
organisasi mempunyai aturan sendiri,maka sanksi yang diberikan oleh setiap
organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini
bertujuan menjjaga keutuhan,keseimbangan,kestabilan kelompoknya sehingga
tujuan kelompok dapat tercapai.
Dalam kehidupan sehari-hari,setiap orang mempunyai peran dan tugas
yang berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru,petani,supir atau
TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan,saling bekerja sama
untuk mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi
kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting unutk
menjaga keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang
dalam masyarakat ada 2 macam:
a) Ascribed status,yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan
atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran,seperti anak yang
bergelar raden,otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi
raja karena ayahnya adalh raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra
walaupun ia mempunyai kepintaran dan ketrampilan yang tinggi. Status ini
sering pula disebut status yang tertutup,karena setipa orang tidak bisa
menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk
masuk ke dalm status ini.
b) Achieved status, yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau
perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena
memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil
masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya
setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan masing-
masing individu dalam beprestasi.
Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau
lambang yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus
ekonomi tinggi tercermin dari bentuk dan luas rumah,seorang guru tercermin
sikap dan pakainnya,seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan
10
pakaiannya,seseorang dari golongan ningrat akan tampak dari cara berbicara
dan sopan santunnya. Banyak symbol yang dapat mencerminkan status atau
kedudukan seseorang dalam masyarakat. Dengan demikian status dapat
disebabkan oleh posisinya dalam pekerjaan,pemilikan kekayaan,agama dan
factor bilogis seperti jenis kelamin.
2.3 Pancasila sebagai Acuan Nilai,Moral,Norma dan Hukum
dalam Masyarakat IndonesiaTelah kita ketahui bahwa Pancasila adalah dasar negara RI yang
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.Berarti tata kehidupan manusia
Inddonesia baik selaku individu,selaku anggota masyarakat dan sebagai rakyat
suatu negara,harus mengacu nilai,norma,kaidah yang terkandung dalam
Pancasila.
Nilai mengandung pengertian sebagai sesuatu yang berguna atau berharga.
Nilai dapat berupa benda atau material,dan dapat pula non-material yaitu
ide,gagasan atau pemikiran. Nilai benda atau material biasanya diukur dari (1)
nilai guna yaitu kegunaanya atau manfaatnya ;dan (2) nilai tukar. Semakin
tinggi kegunaan suatu barang bagi kehidupan manusia,semakin bernilai
barang itu. Seperti cangkul bagi petani,buku bagi pelajar mesin hitung bagi
pegawai bank dan sebagainya. Nilai kegunaan suatu barang sangat tergantung
kepada peran dan status individu dalam masyarakat. Selain itu sesutau barang
pun dapat diukur dari nilai tukarnya yang tinggi. Satu gram emas dapat
ditukar dengan beberapa puluh kilogram beras atau singkong.
Nilai non-material dapat berupa nilai kerohanian,seperti nilai
keindahan,nilai kebaikan,nilai keagamaan dan sebagainya. Karena sifatnya
yang abstrak maka nilai kerohaniannya hanya dapat diukur oleh budi pekerti
manusia yang lahir dari akal,perasaan,keyakinan dan kehenak manusia.
Manusia selalu mencari sesuatu yang bernilai,nilai ini menjadi dorongan
dan landasan uuk berperilaku. Nilai-nilai ideal yang menjadi keyakinan seperti
yang dianggap paling berharga,paling indah,paling baik,paling benar menjadi
acuan atau pedoman dalam berperilaku. Nilai yang tidak berharga,tidak
benar,tidak baik,tidak indah harus dihindarkn karena akan membahayakan
individu,baik sebagai anggota masyarakat maupun sebagai hamba Tuhan.
11
Pancasila merupakan dasar perilaku manusia karena nilai yang terkandung
dalam Pancasila penuh dengan nilai keagamaan,nilai kebenaran,nilai
kebaikan,nilai kemanusiaan dan nilai keindahan hidup bermasyarakat. Dalam
Pancasila terkandung nilai sifat hakiki manusia selaku makhluk ciptaan
Tuhan,selaku individu secara pribadi,individu selaku anggota masyarakat dan
Negara. Di dalamnya terkandung keserasian,keselarasan dan keseimbangan
hidup antara dunia dan akhirat,antara aspek material dan spiritual,antara
jasmaniah dan rohaniah. Karena itu sangatlah ideal kalau Pancasila menjadi
tuntutan,pedoman dan pegangan setiap individu dalam bersikap dan
berperilaku sehingga tercipta kemanan dalam hidup bermasyarakat dan
bernegara.
Moral berasal dari kata mores yang artinya tata kelakuan. Tata artinya
adalah aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk dalam berperilaku. Perbuatan-
perbuatan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ajaran-ajaran tentang
perbuatan yang baik dan buruk,yang benar dan salah. Moral sering disebut
dengan etika memberikan batas-batas yang jelas kepada individu selaku
anggota masyarakat supaya berperilakunya sesuai dengan aturan yang
berlaku. Supaya dia dapat diterima dan diakui sebagai anggota dalam
masyarakat. Moral mempunyai fungsi menjaga solidaritas antara anggota
dalam masyarakat.
Norma atau kaidah adalah aturan-aturan tentang perilaku yang harus dan
tidak boleh dilakukan dengan disertai sanksi atau ancaman bila norma tidak
dilakukan. Dalam kehidupan manusia ada seperangkat aturan kelakuan yang
harus dan tidak boleh dilakukan oleh penganutnya. Bagi yang mengikuti
norma agama tersebut akan mendapatkan pahala,sebaliknya bagi yang tidak
akan mendapatkan sanksi keagamaan sesuai dengan kadar penyimpangan
yang dilakukan terhadap norma tersebut. Ada norma hokum seperti mencuri
dilarang,bila dilakukan akan dapat sanksi berupa penjara. Ada norma
masyarakat yang berupa adat,misalnya kalau berbicara dengan orang tua tidak
boleh kasar,harus sopan,kalau tidak akan mendapat sanksi berupa celaan atau
teguran. Setiap individu harus taat kepada norma-norma yang berlaku pada
masyarakat,supaya tercipta keseimbangan,keamanan dan kenyamanan.
Nilai,moral dan norma bersifat relative dan subjektif,artinya berubah-ubah
sesuai dengan waktu,tempat dan masyarakat. Misalnya berpakaian adalah
12
kebutuhan seluruh manusia di mana pun dia hidup,tetapi yang disebut bernilai
keindahan dalam berpakaian antara satu masyarakat yang hidup di suatu
tempat berbeda dengan masyarakat lain yang hidup di tempat lain.
Nilai,moral dan norma yang terkandung dalam Pancasila dapat
menjembatani waktu dan perbedaan tempat setiap suku,karena nilai,moral dan
norma yang ada dalam Pancasila berakar dari budaya Bangsa Indonesia yang
sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu sampai sekarang. Sejak dahulu
masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius(agamis),percaya
terhadap adanya Tuhan,bersifat gotong-royong,tolong-menolong,menjunjung
tinggi persatuan dan kesatuan,berani mengemukakan kebenaran dan
keadilan.Pancasila menghasilkan kepribadian yang khas Indonesia yang dapat
dibedakan dari bangsa manapun di dunia. Pancasila memberikan arah dan
petunjuk kepada setiap orang untuk berperilaku sesuai dengan kepribadian
bangsa.
2.4 Fungsi Pancasila bagi Kehidupan Bangsa Indonesia
2.4.1 Pancasila sebagai Sikap dan Perilaku setiap IndividuMengingat individu adalah anggota masyarakat dan negara,maka
kesejahteraan,keutuhan dan keamanan masyarakat dan negara diawali dari
sikap dan perilaku individu. Kalau etika dan norma dipahami,dipatuhi dan
dilaksanakan oleh setiap individu maka tujuan hidup bermasyarakat dan
bernegara pun dapat dengan mudah dapat dicapai. Kualitas masyarakat dan
negara,ditentukan pula oleh kualitas individu,semakin baik kualitas individu
maka semakin baik pula kualitas masyarakat dan negara. Setiap individu
mempunyai kelebihan dan keterbatasan,mempunyai harapan dan keadaan
yang berbeda,namun yang pasti kesejahteraan adalah tujuan setiap individu.
Pancasila memberikan arahan dan pedoman dari kesejahteraan yang ideal
yang diinginkan oleh setiap manusia yaitu kesejahteraan yang menyelaraskan
antara harapan dan kenyataan,antara lain lahir dan batin,antara jasmaniah dan
rohaniah,antara dunia dan akhirat.
2.4.2 Pancasila sebagai Pedoman BermasyarakatPancasila sangat memahami kodrat dan hakiki manusia selaku makhluk
social yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidup dan
perkembangannya. Dalam sila ke-2 dan ke-5 dijelaskan secara rinci tentang
13
etika bermasyarakat yaitu menghargai persamaan derajat,keseimbangan hak
dan kewajiban,menjunjung nilai kemanusiaan,bekerja sama,bergotong-
royong,gemar melakukan perbuatan-perbuatan luhur berdasarkan
kekeluargaan gotong-royong,adil dan menghormati orang lain,suka
menolong,sama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan adil.
2.4.3 Pancasila sebagai Pedoman BernegaraNegara merupakan alat yang mengatur atau mengendalikan persoalan-
persoalan bersama atas nama masyarakat. Negara mempunyai kewenangan
mengatur hubungan bermasyarkat demi tercapainya tujuan bersama.
Kewenangan yang dimiliki negara tidak semaunya,seenaknya sendiri atau
untuk kelompok tertentu,tetapi dikendalikan oleh Pancasila sebagai sumber
hukum. Indonesia adalah negara Pancasila yaitu negara yang mengutamakan
musyawarah dalm mengambil keputusan,selalu punyai iktikad baik dan rasa
tanggung jawab alam melaksanakan tugas dan mengambil
keputusan,menggunakan akal sehat dan hati nurani yang luhur,keputusan-
keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan YME,menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran,menempatkan persatuan,kesatuan,kepentingan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Melindungi segenap
bangsa dan tanah air Indonesia,memajukan pergaulan demipersatuan dan
kesatuan bangsa.
Pancasila menjadi dasar hidup bernegara,menjadi semangat bernegara
untuk mencapai kesejahteraan bersama,menjadi sumber dari segala sumber
hukum yang berlaku di Indonesia,menjadi pedoman berperilaku semua unsur
aparatur negara dalam melaksanakan beban,tugas dan tanggung jawab.
14
BAB III
KESIMPULAN
Individu adalah kesatuan utuh antara jasmani dan rohani. Setiap individu
mempunyai ciri khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam memenuhi
kebutuhan tersebut,setipa individu membutuhkan individu lain. Karen aitulah
individu selelu hidup berkelompok membentuk masyarakat.
Masyarakat adalah sejumlah orang yang hidup dala suatu daerah saling
berhubungan dan terikat satu sama lain sehingga mmiliki rasa solidaritas dan
menghasilkan kebudayaan.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran dan kedudukan yang
berbeda. Setiap individu diharapkan dapat berperan sesuai dengan
kedudukannya sehingga tercipta ketertiban,kenyamanan,kestabilan hidup
bermasyarakat,yang akhirnya tujuan bersama dapat tercapai.
Dalam setiap masyarakat selau adla nilai,moral dan norma yang dianut
dan dipatuhi. Bagi Bangsa Indonesia,Pancasila adalah sumber niali,sumber
moral dan merupakan seperangkat norma yang harus menjadi pedoman bagi
setiap individu dalam bersikap,berperilaku dalam bermasyarakat dan
bernegara. Pancasila mengandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebenaran,
kebaikan dan keindahan hidup bermasyarakat. Pancasila menuntut dan
mengarahkan hidup setiap penduduk Indonesia untuk memiliki keseimbangan,
keserasian, keharmonisan hubungan antar individu dengan Tuhan YME
sebagi pencipta, individu dengan individu dan individu dengan masyarakat.
15
top related