manajemen kualitas harus didasari olehsampling, dan waktu sampling sesuai dengan rencana pengambilan...
Post on 20-Mar-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Manajemen kualitas harus didasari oleh
“fakta”
Data, jika dikumpulkan dengan cara yang
benar, akan memberikan fakta yang benar
Lembar pemeriksaan adalah suatu alat untuk
mengumpulkan data
Lembar Pemeriksaan (Check Sheets)
Data macam apa yang kita butuhkan?
Dimana kita bisa mendapatkannya?
Siapa sebaiknya yang mengumpulkan data tersebut?
Bagaimana cara mengumpulkannya?
Kapan waktu yang tepat untukmengumpukannya?
Bagaimana cara menganalisanya?
Bagamana sebaiknya mengkomonikasikanhasil?
Pertanyaan-pertanyaan penting
Data dapat dicatat dengan mudah
Data dapat dipahami dengan mudah
Mencegah terjadinya data hilang (missing data)
Dapat menentukan sumber persoalan
Memungkinkan pemecahan persoalan dengan
cepat
Dipakai untuk memeriksa beberapa item
secara bersamaan
Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan
data
Karakateristik Lembar Periksa
Tujuan pengumpulan data :
Apakah metode yang digunakan cocok atau tidak
Keputusan berdasarkan hasil sebelumnya danpengalaman (Metode Konvensional)
Data yang diperoleh untuk membuat evaluasi yang tepat
Apakah data menggambarkan kondisi khusus atau tidak, permasalahannya :
Apakah data yang akan dikumpulkan menggambarkanfakta? (Metode Pengambilan Sampel).
Apakah data dikumpulkan, dianalisis dan dibandingkandengan cara tertentu sedemikian rupa untukmenggambarkan fakta? (Metode Statistik)
PENGUMPULAN DATA
Ingatlah untuk mengambil tindakan sesuai dengan
data
Perjelas tujuan pengumpulan data
Ingatlah memasukkan segala sesuatu ke dalam data
➢ Data belum tentu angka numerik, diperlukan cara
untuk mengubah ke bentuk numerik, misal uji
tingkat rasa manis dengan menggunakan panelis.
➢ Data dapat dibaca secara vertikal dan horisontal.
➢ Penampilan data dibuat HISTOGRAM untuk melihat
dispersi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data :
1. Membantu memahami situasi sebenarnya.
Memeriksa besarnya dispersi ukuran per lot
Bila jumlah meningkat disusun secara statistik untuk
memudahkan pemahaman
Perkiraan kondisi lot
2. Data untuk analisis
Menguji hubungan antara sebuah cacat dan penyebabnya
Metode statistik untuk mendapatkan informasi yang benar
3. Data untuk pengendalian proses
Apakah proses normal
Peta kendali (Control-chart)
Tindakan diambil berdasarkan data
Klasifikasi Data berdasar tujuan :
4. Data Pengaturan
Misal : menjaga tingkat suhu yang distandarkan
Tindakan diambil pada setiap data
5. Data Penerimaan/Penolakan
Pemeriksaan secara total atau sampling
Keputusan yang harus dikerjakan terhadap
komponen / produk
Klasifikasi Data berdasar tujuan :
Rencana penerimaan sampel adalah prosedur yang digunakan
dalam mengambil keputusan terhadap produk-produk yang
dihasilkan perusahaan.
Bukan merupakan alat pengendalian kualitas, namun alat
untuk memeriksa apakah produk yang dihasilkan tersebut
telah memenuhi spesifikasi.
Acceptance sampling digunakan karena alasan :
Dengan pengujian dapat merusak produk.
Biaya inspeksi yang tinggi.
100 % inspeksi memerlukan waktu yang lama, dll
Catatan penting :
Berapa jumlah sampel yang diukur dan kriteria yang diterima /ditolak (angka penerimaan/penolakan)
RENCANA PENERIMAAN SAMPEL(Acceptance Sampling Plans)
Analisis data menggunakan metode statistik, oleh karena itu
data harus dikumpulkan sedemikian rupa sehingga
menyederhanakan analisis berikutnya.
Pertama : catat dengan jelas sifat data, jangan sampai menjadi
“data mati” atau tak berguna. (yang perlu dicatat : tujuan
pengukuran dan karakteristiknya, tanggal, alat ukur yang
dipergunakan, orang yang mengerjakannya, metode, dsb. )
Kedua : dibuat tabel untuk memudahkan menggunakan data
tersebut, (misal : lembaran data menunjukkan waktu secara
horizontal dan tanggal secara vertikal. Sehingga total harian
dapat dibuat untuk setiap kolom dan total setiap jam dapat
untuk setiap baris.)
Analisis data
Pengambilan sampel berkaitan dengan Pengendalian Mutu
sangat diperlukan data.
Sebagai contoh data diperlukan untuk mengendalikan suhu,
tekanan, kecepatan dan waktu dalam upaya untuk Standar
Operasi Peralatan dalam hal pemeliharaan alat.
Sampel adalah yang diambil dari populasi untuk tujuan
tertentu yang mewakili keseluruhan atau untuk membuat
perkiraan suatu “Lot”.
Kondisi pengambilan sampel (sampling) harus Betul, Andal,
Cepat dan Ekonomis.
Dengan demikian, sampling harus dilakukan melalui prosedur
pengambilan sampel baku yang telah ditetapkan
PENGAMBILAN SAMPEL
Sampel dikumpulkan dan dipastikan bahwa jenis, lokasi,
sampling, dan waktu sampling sesuai dengan rencana
pengambilan sampel (Sampling Plan).
Dari sampling dapat diperoleh keterangan mengenai penaksiran
keadaan mutu suatu lot, sehingga dapat diambil keputusan untuk
menerima, menolak, atau menangguhkan penerimaan bahan tsb.
Dalam persiapan pengambilan sampel harus dipastikan bahwa
lot yang akan disampling bersifat homogen, artinya bahan yang
terdapat dalam lot tersebut berasal dari bahan baku dan
perlakuan yang sama.
Bila tidak homogen maka kemungkinan sampel tidak mewakili lot
sehingga berakibat pada kesulitan melakukan tindakan koreksi
dalam upaya mengurangi sumber ketidaksesuaian.
Syarat sampling
Prinsip dasar sampling lebih ditujukan untuk :
Penerimaan atau penolakan terhadap mutusatu lot
Menentukan jumlah pembayaran sesuai tingkatmutu yang disepakati
Menentukan mutu total dari produk akhir, apakah sesuai atau menyimpang
Prinsip dasar sampling
MANFAAT SAMPLING:
- Meminimalisasi kerugian, untuk inspeksi yang merusak
- Lebih ekonomis untuk inspeksi dengan biaya tinggi,
waktu yang lama dan sumberdaya yang terbatas
- Dapat mengurangi kesalahan inspeksi oleh inspektor
- Memperkuat motivasi untuk meningkatkan kualitas,
karena setiap anggota lot/batch mungkin ditolak
ACCEPTANCE SAMPLING PLAN
Copyright 2011 John Wiley & Sons, Inc. Supplement 3-15
Resiko Produsen dan Konsumen
Sampling Errors
Go
od
Lo
tB
ad
Lo
tAccept Reject
No ErrorType I Error
Producer’ Risk
Type II Error
Consumer’s RiskNo Error
Jika pemeriksaan bersifat merusak, 100% pemeriksaan
tidak mungkin.
Lebih ekonomis dan mengurangi kerusakan selama
penanganan. Apabila biaya pemeriksaan tinggi atau jika
pemeriksaan membutuhkan waktu lama setiap unitnya,
ketersediaan bahan dibatasi maka sampling merupakan
metode yang lebih baik (pertimbangan ekonomi).
Mengurangi kesalahan pengawasan. Dalam jumlah besar,
pemeriksaan berulang sampai 100% melelahkan
pemeriksa, kemungkinan tidak sesuai secara keseluruhan
atau secara unit.
Memberi motivasi yang lebih kuat bagi pemasok/ unit-unit
pengolahan untuk meningkatkan kualitas, sebab seluruh
“batch” atau “lot” kemungkinan direjek (ditolak).
Keuntungan Sampling
Resiko bagi produser lot yang baik ditolak atau
menerima lot jelek (yang merupakan resiko
konsumen)
Kurangnya informasi tentang produk, dibandingkan
pengawasan 100%
Pemilihan dan adopsi dari rancangan sampling
membutuhkan waktu dan pemikiran dalam
perencanaan dan dokumentasi.
Perencanaan-pencatatan-pelaporan membutuhkan
waktu dan biaya tersendiri
Kerugian Sampling
1. SINGLE SAMPLING PLAN
2. DOUBLE SAMPLING PLAN
3. MULTIPLE SAMPLING PLAN
TIPE RENCANA SAMPLING
Single-Sampling PlanLot of N Items
Random
Sample of
n ItemsN - n Items
Inspect n Items
c’ > c c’ < cReplace
Defectives
n Nondefectives
c’ Defectives
Found in Sample
Reject Lot Accept Lot
Satu sample yang digunakan untuk memutuskan
menerima atau menolak lot.
Terdiri dari parameter n (ukuran sampel) dan c
(jumlah item cacat yang menjadi dasar penerimaan)
Contoh: N = 4000
n = 100
c = 2
Artinya:
Suatu sampel acak berukuran 100 diambil dari 4.000
populasi. Jika jumlah item cacat kurang dari atau
sama dengan 2 maka lot diterima, tetapi kalau lebih
dari 2 maka lot ditolak.
SINGLE SAMPLING PLAN
Meliputi pembuatan keputusan menerima lot, menolak lot, atau
mengambil sampling kedua. Jika hasil sampling pertama dianggap
‘bagus’ maka lot diterima, jika hasil sampling pertama ‘jelek’ maka lot
tersebut ditolak, dan jika berada diantara dua kondisi itu maka dilakukan
sampling kedua. Kesimpulan double samping plan diambil berdasarkan
kombinasi jumlah item cacat pada kedua sampling.
Parameter yang digunakan: n1 (ukuran sampel pertama), n2 (ukuran
sampel kedua), c1 (jumlah penerimaan sampel pertama), c2 (jumlah
penerimaan sampel ke-dua), r1 ( jumlah penolakan sampel pertama, r2
(jumlah penolakan sampel kedua).
Contoh:
N = 5.000 n1 = 40 n2 = 60
c1 = 1 c2 = 5
r1 = 4 r2 = 6
Artinya:
Pertama dipilih 100 unit sampel dari 5.000 populasi secara acak, jika
terdapat ≤ 1 item cacat maka lot diterima, jika terdapat ≥ 4 item cacat
maka lot ditolak, jika cacat 2 atau 3 item maka dilakukan sampling kedua,
diambil 60 sampel. Jika kombinasi item cacat sampling 1 dan 2 ≤5 maka
lot diterima, jika ≥ 6 maka lot ditolak.
DOUBLE SAMPLING PLAN
Double-Sampling PlanLot of N Items
Random
Sample of
n1 ItemsN – n1 Items
Inspect n1 Items
c1’ > c2 c1’ < c1
Replace
Defectives
n1 Nondefectives
c1’ Defectives
Found in Sample
Reject Lot
Accept Lot
Continue
c1 < c1’ < c2
(to next slide)
(c1’ + c2’) > c2
Double-Sampling Plan
N – n1 Items
Random
Sample of
n2 Items
N – (n1 + n2)
Items
Inspect n2 Items
Replace
Defectives
n2 Nondefectives
c2’ Defectives
Found in SampleReject Lot
Accept Lot
Continue
(c1’ + c2’) < c2
(from previous slide)
Tiga, empat, lima, atau lebih sampel yang digunakan untuk memutuskanmenerima atau menolak lot.
Biasanya memiliki nilai ni yang sama dan cenderung kecil.
Jika sampel pertama ‘bagus’ maka lot diterima, jika ‘jelek’ maka ditolak, jika diantarannya maka diambil sampel kedua. Jika kombinasi sampel 1 dan 2 ‘bagus’ maka lot diterima dan jika ‘jelek’ maka ditolak, jikadiantaranya diambil sampel ketiga, dan seterusnya.
Contoh:
N = 4.000 n1 = 20 n2 = 20 n3 = 20
c1 = 0 c2 = 1 c3 = 4
r1 = 3 r2 = 4 r3 = 5
Artinya:
Pertama dipilih 20 unit sampel dari 4.000 populasi secara acak, jika tidak
ada item cacat maka lot diterima, jika terdapat ≥ 3 item cacat maka lot
ditolak, jika cacat 1 atau 2 item maka dilakukan sampling kedua, diambil
20 sampel. Jika kombinasi item cacat sampling 1 dan 2 ≤1 maka lot
diterima, jika ≥ 4 maka lot ditolak, jika item cacat 2 atau 3 dilakukan
sampling ketiga. Jika kombinasi cacat sampling 1,2,3 ≤ 4 maka lot
diterima, jika ≥ 5 maka lot ditolak
MULTIPLE SAMPLING PLAN
Sequential sampling
Metode pengambilan sampel yang dilakukan secara
terus menerus dan tidak ada ukuran contoh yang
tetap.
Pengambilan sampel dihentikan apabila telah
ditemukan sampel yang rusak.
Keputusan untuk menerima atau menolak diambil
segera ketika bukti sampel yang rusak ditemukan.
Sequential-Sampling Plan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130
3
1
2
Units Sampled (n)
6
Number of Defectives
4
5
7
0
Reject Lot
Accept Lot
Continue Sampling
Pengambilan sampel Acak
berarti bahwa kita melakukan pengambilan sampel dengan cara
bahwa setiap unit dalam populasi akan mempunyai kesempatan yang
sama untuk termasuk dalam sampel dengan probabilitas sama, tanpa
memandang penampilan unit atau posisi, yaitu setiap bagian populasi
harus mempunyai kemungkinan yang sama untuk diambil sebagai
sampel.
Metode Pengambilan Sampel Acak
Pada populasi yang beranggotakan individu cara penarikan contoh
acak dilakukan dengan undian. Misal masing-masing individu diberi
nomer, seluruh nomer diundi, individu diambil sesuai dengan nomer
yang keluar.
Pada populasi bentuk curah atau cairan encer, seluruh populasi
diaduk lebih dulu sampai keadaan homogen diseluruh bagian
populasi, baru kemudian diambil sejumlah contoh.
Penentuan berapa besarnya ukuran contoh dapat menggunakan rumus :
n = √2N
Misal: N = 15.000, maka n = √2 x 15.000 = 173 satuan
Pengujian sebelum pengiriman produk akhir
ke konsumen.
Pengujian dilakukan oleh produsen disebut
the producer test the lot for outgoing.
Pengujian setelah pengiriman produk akhirke konsumen.
Pengujian dilakukan oleh konsumen disebut
the consumer test the lot for incoming quality.
Dua jenis pengujian dalam acceptance sampling :
top related